form sop baru

71
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP Bidang Pelayanan : Gigi & Mulut / Bedah Mulut Judul : TINDAKAN ALVEOLEKTOMI PADA EKSOSTOSIS DIAGNOSIS EKSOSTOSIS No SOP : Tanggal Diberlakukan : Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh : Dr. H. Yusuf S Bazed, SpU Direktur Utama No Revisi : Halaman : Pengertian/Definisi :Alveolektomi pada eksostosis adalah suatu tindakan bedah untuk memebuang jaringan keras tulang alveolarpada rahang. Tujuan : Merapikan tulanng alveolar sehingga siap untuk menggunakan protesa gigi. Kebijakan/Acuan : Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap Dokumen : : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002 Rincian Prosedur : a. Pasien dlm narkose b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai baju steril & handschoon c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan digunakan. d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten e. Pembedahan : 1. Pembuatan

Upload: renalgood

Post on 17-Jan-2016

178 views

Category:

Documents


22 download

DESCRIPTION

tes

TRANSCRIPT

Page 1: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :Gigi & Mulut / Bedah Mulut

Judul :TINDAKAN ALVEOLEKTOMI PADA EKSOSTOSISDIAGNOSIS EKSOSTOSIS

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Alveolektomi pada eksostosis adalah suatu tindakan bedah untuk

memebuang jaringan keras tulang alveolarpada rahang.

Tujuan : Merapikan tulanng alveolar sehingga siap untuk menggunakan protesa gigi.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a. Pasien dlm narkose

b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai

baju steril & handschoon

c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan

antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan

digunakan.

d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e. Pembedahan :

1. Pembuatan flap

2. Pembuangan/penghalusan tulang

3. Pembersihan tulang dan luka

4. Penutupan flap dan jahitan luka dg benang syntetis

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Yodorm

Raspatorium

Page 2: Form Sop Baru

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

bone file Mounth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & tambahan non instrumen:

Mata mes no 11 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon

Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang Radiologis

~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium

~ Bila perlu konsultasi dg bag. Prostodontia

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :Gigi & Mulut / Bedah Mulut

Judul :TINDAKAN APIKOEKTOMIDIAGNOSIS KKELAINAN PERIAPIKAL

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi: Apikoektomi adalah pemotongan akar gigi bag apikal yang terinfeksi & pengkuretan, baik saluran jaringan nekrosis maupun jaringan meradang

Tujuan : Mempertahankan gigi secara konservatif sehingga masih dapat dipergunakan dengan membuang bagian apical yang terinfeksi

Kebijakan / Acuan:

Ruang Lingkup : Rawat jalan , rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2002

Rincian Prosedur : a. Pasien dalam narkose b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai baju steril & hand scoen. c. Operator melakukan tindakan aseptik dgn antiseptik solution, sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

Page 3: Form Sop Baru

d. Drapping dilakukan oleh operator dan asisten e. Macam insisi flap : semilunar, trapesoid, horisontal f. Ujung akar dibor kira-kira 1-3 mm g. Pemotongan ujung akar lebih baik dimiringkan h. Kelainan yang terdapat pada periapikal dikuret i. Luka diirigasi untuk membuang potongan-potongan tulang & serbuk-serbuk dentin j. Flap dijahit

Instrume yang digunakan :* Kaca mulut * Gagang pisau* Sonde * Mesin bur* Pinset chirurgis * Mata bur* Pinset anatomis * Bone file* Nahl Voeder * Curret* Duk Klem * Mouth gag* Kom * Tongue spatel* Canule Suction * Lip retractor* Yodorm* Respatorium

Obat & bahan* Mata mes No 11* Disposible* Aquadest* Gaas* Handscoen* Benang syntetis* Iodin povidon

Unit terkait : Pemeriksaan penunjang radiologis & konsultasi bagian endodontik

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN ARTHROPLASTYDIAGNOSIS ANKILOSIS SENDI TEMPOROMANDIBULAR

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :1. Arthroplastu adalah Suatu tindakan pembedahan untuk mengatasi

ankilosis TMJ sehingga sendi dapat digerakkan kembali.

Tujuan : Agar persendian dapat berfungsi kembali sehingga mulut dapat buka tutup atau

normal kembali.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Page 4: Form Sop Baru

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur ::

Pasien dlm narkose

Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai

Baju steril & handschoen.

operator melakukan tindakan aseptik dengeean antiseptik

solution

asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

drapping dilakukan oleh operator & asisten

Pembedahan :

a. Insisi pre auricular,selanjutnya diseksi sampai terlihat

condylus.

b. Lakukan tindakan pemotongan pada condyl sehingga

sendi dapat bergerak.

c. Diatas condyl diberikan lembaran silastic

d. Tutup kembali dengan penjahitan serta dipasang drain

Instrumen yg digunakan :

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11,15 Disposible 2,5 cc & 10 cc

Page 5: Form Sop Baru

Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon Drain Lembaran silastic

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis, Laboratorium

~ Konsultasi bedah plastik, penyakit dalam,jantung bila perlu

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN DEBRIDEMENTDIAGNOSIS LUKA ABRASI FASIAL

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Debridement adalah Suatau tindakan bedah untuk membersihkan

Jaringan yang rusak dan kotor akibat adanya vulnus atau

masuknya benda asing.

Tujuan : Mengeluarkan dan membersihkan luka (vulnus) dari benda asing.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a/ Pasien dlm narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/. Pembedahan:*Wound Toilet

*Wound dressing dengan cairan rivanol,Lar.isotonis

Jangan larutan iodin povidon.

*Pemberian obat-obatan: Analgetika , Anti mikroba

Instrumen yg digunakan:

Page 6: Form Sop Baru

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon

Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologis & Laboratorium jika diperlukan

~Konsultasi bag.bedah plastik,penyakit dalam & jantung bila perlu

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN

1. EKSTIRPASI INTOTO / ENUKLEASI

2. MARSUPIALISASIDIAGNOSIS KISTA RONGGA MULUT

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :1. Ekstirpasi in toto/enukleasi adalah Suatu tindakan bedah untuk

Mengangkat seluruh massa atau kantung kista.

2. Marsupialisasi adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat

sebagian jaringan kista dan meninggalkan sebagian lainnya pada

Page 7: Form Sop Baru

jaringan sehat.

Tujuan : Membuang kista agar jaringan menjadi sehat.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :1. Ekstirpasi in toto/enukleasi

a/ pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai baju

Steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

A. Ekstirpasi in toto/enukleasi

1. Pembuatan flap

2. Pengangkatan seluruh dinding kista

3. Pengangkatan gigi penyebab

4. Irigasi dan perawatan pembedahan

5. Penjahitan rapat

B. Marsupialisasi

1. Pembuatan jendela

2. Pengangkatan sebagian dinding kista

3. Irigasi dan perawatan pembedahan

4. Penjahitan sebagian

5. Pemasangan kassa + Antibiotik pasta

6. Pemasangan obturator

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Page 8: Form Sop Baru

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Bein & tang sesuai gigi yg di cabut

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Obturator Iodin povidon

Unit Terkait :~ Pemeriksaan Radiologis dan Laboratorium

~ Konsultasi dengan Penyakit dalam , jantung bila perlu

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN EKSTIRPASI TORUS PALATINUS & TORUS MANDIBULARISDIAGNOSIS torus palatinus & torus mandibularis

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Ekstirpasi torus adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat

seluruh jaringan tulang yang bersifat jinak pada langit – langit

keras dan pada mandibula bagian dalam/lingual.

Tujuan : Menghilangkan tonjolan - tonjolan

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rwat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :

Page 9: Form Sop Baru

Pasien dlm narkose

Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan

memakai baju steril & handschoen.

operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptik

asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

drapping dilakukan oleh operator % asisten

Pembedahan :

A. Pada torus palatinus

1. Insisi di tengah memanjang dr depan ke belakang

2. Insisi ke arah lateral dr kedua ujung insisi pertama

3. Flap palatinum dibuka

4. Dg bor fraser / phat tonjolan tulang dibuang

5. Permukaan tulang dihaluskan

6. Flap dikembalikan disesuaikan dan dijahit

B. Pada torus mandibularis:

1. Insisi sepanjang margin gusi

2. Flap gusi dibuka smp tampak torus

3. Dengan bor fraser / phat tonjolan tulang dibuang

4. Permukaan tulang dihaluskan

5. Flap dikembalikan disesuaikan dan dijahit

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur ( fraser / phat)

Bone file

Curret

Mouth gag

Page 10: Form Sop Baru

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Knabel tang

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon

Unit Terkait : : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~ Radiologi

~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam, jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN

1. EKSTIRPASI2. RESEKSI

DIAGNOSIS Neoplasma jinak rongga mulut

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : 1. Ekstirpasi neoplasma adalah Suatu tindakan bedah mengangkat

seluruh jaringan tumor

2. Reseksi adalah Suatu tindakan bedah mengangkat massa tumor

di dalam tulang rahang.

Tujuan : Mengangkat tumor agar tidak meluas ke jaringan sehat lainnya.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :1. Ekstirpasi:

a/ Pasien dm narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan

Page 11: Form Sop Baru

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang

akan digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan

A. Ekstirpasi neoplasma:

1. Pembuatan flap

2. Pengangkatan masa neoplasma

3. Irigasi/perawatan perdarahan

4. Penjahitan

B. Reseksi:

1. Pembuatan flap

2. Reseksi tulang & massa neoplasma

3. Irigasi dan perawatan perdarahan

4. Rekonstruksi jaringan

5. Penjahitan

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Curret

Knabel tang

Page 12: Form Sop Baru

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis

~ Pemeriksaan histopatologis

~ Bila perlu konsultasi dengan penyakit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN EXODONTIADIAGNOSIS1.Gigi dgn infeksi2.Gigi penyebab macam2 abses jar lunak & keras3.Gigi utk keperluan orthodomtia4.Gigi utk keperluan prostodontia5.Gigi penyebab infeksi lokal6.Gigi dgn karies besar yg tidak dapat dirawat secara konservasi

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Exodontia adalah suatu tindakan mengeluarkan /ekstraksi gigi dari

soketnya tanpa rasa sakit,higienis dan aman.

Tujuan : Mengeluarkan gigi sesuai dengan diagnosanya

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap ~ OK bedah

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002.

Page 13: Form Sop Baru

Rincian Prosedur : a. Pasien dlm narkose

b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai

baju steril & handschoon

c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan

antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan

digunakan.

d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e. Pembedahan :

1. Melepaskan gigi dengan jar peridontium dengan menggunakan

bein

2. Pencabutan gigi dengan tang sesuai gigi yg dicabut

3. Periksa kelengkapan gigi dan periksa soket

4. Kompresi soket gigi

5. Luka dijahit dengan benang syntetis

6. Tamponade

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Bein

Tang gigi yg akan dicabut

Mounth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

cryer

Obat & tambahan non instrumen:

Disposible 2,5 cc & 10 cc

Matames no.11

Handcsoen

Gaas

Benang jahit syntetis

Iodin povidon

Unit Terkait :a. Pemeriksaan penunjang Radiologis

b. Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah

Page 14: Form Sop Baru

c. Bila diperlukan konsultasi dg:* Peny. Dalam

* Peny kandungan

* Psikologi

* Psikiater

* Neurolog

* Peny anak

* Anaestesi

* Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REPOSISI FIKSASI PADA FRAKTUR MAKSILA & KOMPLEKSDIAGNOSIS FRAKTUR MAKSILA & KOMPLEKS TULANG FASIAL LAINNYA DGN KLASIFIKASI1.Fr. Le Fort I2.Fr. Le Fort II3.Fr. Le Fort III4.Fr.maksila disertai frakturpd tulang fasial lainnya

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Suatu tindakan bedah pada fraktur rahang dan tulang muka dengan

melakukan fiksasi agar tulang kembali pada tempatnya semula.

Tujuan : Mengembalikan tulang pada kedudukannya semula sehingga dapat berfungsi

kembali.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat inap diperlukan beberapa hari smp beberapa minggu

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur . a/ Pasien dm narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Debridement

Page 15: Form Sop Baru

2. Interdental Wiring Fixation (IWD) dengan atau tanpa archbar

diikuti dengan skeletal fixation/transcircumferential zygomatic

fixation

3. Tindakan reposisi tertutup : misalnya pd fraktur segmental

unilateral

4. Tindakan reposisi terbuka kemudian fiksasi dengan bone plate

& imobilisasi dengan intermaksiller fixation (IMF)

5. Imobilisasi ekstra oral : fiksasi

kraniomandibular,kraniomaksilar,

malar mandibular dengan menggunakan pasak2 (pin) rod

dan wire yang dihubungkan dengan head appliance.

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Head appliance

Gunting wire

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc

Aquadest

Page 16: Form Sop Baru

Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Bone plate Pin rod Iodin povidon

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis

~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~ Bila perlu Konsultasi : * Bedah Syaraf jika ditemukan gejala trauma

kapitis dengan cedera otak:komosio,kontusio dan

kompresi serebri

* Bedah plastik

* Neuorologi

* THT

* Mata

* Penyakit dalam

* Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN FRENEKTOMI FRENULUM LINGUALISDIAGNOSISANKILOGLOSIA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Frenetomi Frenum Linguae adalah suatu tindakan bedah untuk

Mengangkat frenulum dibawah lidah

Tujuan : Mengembalikan fungsi lidah

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a./ Pasien dalam narkose

Page 17: Form Sop Baru

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/. Pembedahan :

1. Insisi frenum lidah sejajar dengan dasar mulut sedemikian

panjang sehingga pasien bisa menggerakkan ujung lidah

keatas mencapai langit-langit dengan mulut terbuka

2. Luka bekas insisi dijahit rapat

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Alat ukur Iodin povidon

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~ Radiologi

Page 18: Form Sop Baru

~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN INSISI DENGAN DRAINASEDIAGNOSIS INFEKSI DAERAH OROMAKSILIFASIAL

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Insisi dg drainase adalah Suatu tindakan bedah dengan melakukan

sayatan pada kulit sampai mengeluarkan pus dan darah kotor

yang merupakan produk infeksi dan membuat drainase dengan

drain.

Tujuan : Mengeluarkan pus dan jaringan nekrotik lainnya

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :~ Rawat jalan

Pengobatan infeksi ringan sampai sedang

Pengobatan infeksi berat bila KU masih baik

~ Rawat inap

Perawatan infeksi berat 7 – 14 hari.Bila ditambah tindakan bedah

Kuretase,nekrotomi,sekuesterektomi dapat mencapai 3 minggu.

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handsch.oen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang

akan digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Insisi jaringan

2. Dilakukan drainase

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Page 19: Form Sop Baru

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon Drain

Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologis

~Pemeriksaan Laboratorium & bakteriologi

~Bila perlu konsultasi dg:*Peny.dalam

*Bag. jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN 1.REPOSISI SECARA MANUAL2.KONDILEKTOMI3.EMINOPLASTIDIAGNOSIS DISLOKASI SENDI TEMPORO MANDIBULA KE

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Page 20: Form Sop Baru

ANTERIOR (SENDI TEMPOROMANDIBULA)

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :1. Reposisi scr manual adalah Suatu tindakan mengembalikan

condyle pada posisi semula.

2. Kondilektomi adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat

sebagian dari condyle.

3. Eminoplasti adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat

eminantia pada rahang atas.

Tujuan : Memperbaiki persendian rahang sehingga dapat berfungsi secara normal.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rwat jalan ~ Rawat inap bila memerlukan pembedahan

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a. Tanpa pembedahan:

1. Reposisi secara manual

2. Pemberian obat-obatan

3. Memperbaiki maloklusi

b. Dengan pembedahan:

1. Kondilektomi:

Pasien dalam narkose

Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan

memakaiBaju steril & handschoen.

operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution

Asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

Drapping dilakukan oleh operator & asisten

Membuat insisi pre auricular lalu diseksi dan mengangkat

sebagian condyle

Tutup dengan melakukan penjahitan dan pasang drain.

2. Eminoplasti:

Pasien dlm narkose

Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan

memakai baju steril & handscoen.

Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution

Asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

Drapping dilakukan oleh operator & asisten

Insisi dan diseksi pada pre auricular, selanjutnya pemotongan

Page 21: Form Sop Baru

pada eminantia agar TMJ berfungsi kembali.

Tutup dengan penjahitan

Instrumen yg digunakan :

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Bone file

Curretage

Mouth gag

Tongue spatel

Lip r Yodorm

Respatorium

Gagang pisau

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon Detektor syaraf Drain

Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologis

~ Bila perlu konsultasi :

Psikologi

Penyakit dalam

Jantung

Prostodontia

Neurologi

Page 22: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN ODONTEKTOMI / ODONTOTOMIDIAGNOSISGIGI IMPAKSI

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Odontektomi adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat gigi

yang tumbuh tidak sempurna atau terjadi pada gigi molar ketiga,

premolar dan gigi kaninus.

Tujuan : Menghilangkan keluhan – keluhan atau komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh

Gigi impaksi diantaranya : inflamasi,rasa sakit,terbentuknya kista,infeksi

perikoronial,abses,osteomielitis dll.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap bila dilakukan bius umum

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a. Pasien dalam narkose

b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoon

c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan

antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e. Pembedahan :

1. Pembuatan flap jaringan lunak

2. Pembuangan tulang sekitar gigi impaksi dengan bur tulang

3. Pengeluaran gigi impaksi dengan menggunakan bein & atau

tang

4. Pembersihan dan penutupan luka dengan dijahit memakai

benang syintetis

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Page 23: Form Sop Baru

Canule suction

Bein

Respatorium gagang pisau mesin bur bur tulang tang gigi sesuai gigi yg di cabut Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Cryer Chisel Knabel tang

Obat & tambahan non instrumen : Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon

Unit Terkait : a. Pemeriksaan penunjang Radiologis

b. Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah

c. Bila diperlukan konsultasi dg:* Peny. Dalam

* Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN PENGELOLAAN CEDERA DENTOALVEOLARDIAGNOSIS CEDERA DENTOALVEOLAR

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Pengelolaan cedera dento alveolar adalah Suatu tindakan bedah

untuk mananggulangi fraktur pada daerah dento alveolar

Page 24: Form Sop Baru

Tujuan : Mengembalikan fungsi dan posisi gigi pada tempatnya

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a / Pasien dalam narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang

akan digunakan.

d/ Pembedahan :

1. Drapping dilakukan oleh operator & asisten

2. Debridement (pembersihan luka / pencuci luka)

3. Replantasi gigi yang avulsi

4. Reposisi dan fiksasi gigi yang malposisi

5. Intermaxillar Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar

Instrumen yg di gunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Gunting wire

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc

Page 25: Form Sop Baru

Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Iodin povidon archbar

Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologi & laboratorium

~ Konsultasi ke bag.Neurologi / Bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma

kapitis.

~ Bila perlu konsultasi ke penyakit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REKONSTRUKSI VULNUSDIAGNOSIS VULNUS FASIAL

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Rekonstruksi Vulnus adalah suatu tindakan bedah untuk

memperbaiki cedera pada bagian kulit fasial dan mukosa mulut.

Tujuan : Memparbaiki dan mengembalikan jafingan yang rusak

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap bila diperlukan,misal disertai trauma kapitis

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a / Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Opoerator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/. Pembedahan :

1. Pembersihan luka/debridement

2. Menghentikan perdarahan dengan:Penekanan, tamponade

dan vasokonstriktor,penjahitan,penjepitan dan ligasi pembuluh

darah,kauterisasi

3. Penutupan luka dg dressing

4. Penutupan luka dg penjahitan:* Primer

Page 26: Form Sop Baru

* Sekunder

* Teetier/skin graff

*Luka bakar dikonsulkan ke bedah plastik.

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Raspatorium

Gagang pisau

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

cauter

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon

Unit Terkait :~ Pemeriksaan radiologis laboratoriumn jika diperlukan

~ Bila perli konsultasi Bag.bedah plastik , penyalit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

Page 27: Form Sop Baru

GIGI & MULUT / BEDAH MULUT TINDAKAN REKONSTRUKSI MULUT / PEMBUKAAN MULUTDIAGNOSIS MAKROSTOMIA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Rekonstruksi mulut pada makrostamia adalah suatu tindakan bedah

merekonstruksi suatu kelainan dimana lubang mulut berukuran

terlalu lebar.

Tujuan : Agar pasien dapat membuka mulut sehingga tampak normal

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur . a/ Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Dilakukan pengukuran scr simetris pd kedua sudut mulut

2. Pembuatan luka baru

3. Penjahitan sudut mulut lapis demi lapis

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Curret

Mouth gag

Page 28: Form Sop Baru

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Alat ukur Iodin povidon

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~Radiologi

~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REKONSTRUKSI MULUT / Melebarkan lubang mulutDIAGNOSIS MIKROSTOMIA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Rekonstruksi mulut pd mikrostamia adalah Suatu tindakan

pembedahan memperbaiki mulut ke bentuk normal.

Tujuan : Agar mulut kembali ke bentuk normal.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Insisi ke lateral dari sudut mulut dan diseksi mukosa bukal

untuk melebarkan lubang

Page 29: Form Sop Baru

2. Penarikan mukosa bukal ke luar sampai merekonstruksi sudut

mulut

3. Penarikan mukosa yang ditarik keluar dengan kutis sudut

malam

4. Obat2an : Antibiotik profilaksis, analgetik, ruboranti

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 25 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon

Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah & urine

~ Pemeriksaan penunjang Radiologi

~ Konsultasi :

Penyakit dalam

Jantung

Page 30: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REPOSISI TERBUKA PADA FRAKTUR MANDIBULADIAGNOSIS FRAKTUR MANDIBULA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Reposisi terbuka pd fraktur mandibula adalah suatu tindakan bedah

memperbaiki posisi mandibula.

Tujuan : Mengembalikan tulang mandibula pada kedudukan semula sehingga dapat

berfungsi kembali

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tdk dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit

~ Rawat inap pd pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka

dengan bius umum dan pasien dengan penyulit (komplikasi yang

berat)

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang

akan digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/Debridement

f/ Tehnik pembedahan :

Insisi

Diseksi jaringan

Reposisi

Pasang osteosynthesis/pasang kawat inter oseos

Page 31: Form Sop Baru

Penjahitan

Pasang kawat fiksasi intermaksiller/imobilisasi

Pasang bidal

Pasang karet elastik 3 hari

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REPOSISI TERTUTUP PADA FRAKTUR MANDIBULADIAGNOSIS FRAKTUR MANDIBULA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Reposisi tertutup pada fraktur mandibula adalah Suatu tindakan

untuk mengembalikan mandibula pada posisi semula tanpa pembedahan.

Tujuan : Mengembalikan tulang mandibula pada kedudukan semula sehingga dapat

berfungsi kembali.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tidak dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit

~ Rawat inap pada pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka

Page 32: Form Sop Baru

dengan bius umum dan pasien dengan penyulit (komplikasi yg berat)

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a / Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Debridement

2. Intermaxillar Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar

3. Tindakan reposisi tetutup kemudian fiksasi dan imobilisasi

dengan intermaksiller wiring (IMW)

4. Pada fraktur kondilus dengan reposisi tertutup dilakukan fraksi

fragmen ramus mandibula dengan mengganjal oklusi di posterior.

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Gunting wire

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas

Page 33: Form Sop Baru

Handschoen Benang syntetis Wire 0,40/16 Archbar Iodin povidon

Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologis

~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~ Konsultasi:

Bag THT

Bag bedah plastik

Bag neurologi

Bag bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma kapitis

dengan cedera otak,komosio, kontusio dan kompresi serebri

Penyakit dalam

Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN REPOSISI PADA FRAKTUR MAKSILADIAGNOSIS FRAKTUR MAKSILA

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Reposisi pd fraktur maksila adalah suatu tindakan bedah untuk

memperbaiki posisi maksila

Tujuan : Mengembalikan tulang maksila pada kedudukan semula sehingga dapat

berfungsi kembali.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tdk dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit

~ Rawat inap pd pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka dg

bius umum dan pasien dg penyulit (komplikasi yg berat)

Page 34: Form Sop Baru

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose

b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handshcoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/ Pembedahan :

1. Debridement

2. Intermaxillary Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar pada

kasus faktur maksila yang sederhana dan tertutup.

Instrumen yang digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Page 35: Form Sop Baru

Curret

Gunting wire

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Archbar

Unit Terkait :

Bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma kapitis dengan otak

Bedah plastik

Neurologi

THT

Penyakit dalam

Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN SEKUESTREKTOMIDIAGNOSIS OSTEOMYELITIS

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Sekuesterektomi adalah suatu tindakan pembersihan pada jaringan

keras ( tulang) yang terinfeksi.

Tujuan : Agar tumbuh jaringan tulang baru

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Page 36: Form Sop Baru

Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik

solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan

digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/. Pembedahan:

Insisi

Bebaskan periosteum

Sekuester diambil

Kuret/menghaluskan tulang

Menghilangkan kausa

Irigasi

Pasang drain

Penjahitan intra/extra oral

Instrumen yg digunakan :

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Page 37: Form Sop Baru

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen

Benang syntetis Drain Iodin povidon

Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologi

~Pemeriksaan penunjang Laboratorium

~Bila perlu konsultasi dg: :*Peny.dalam

*Syaraf

*Patologi klinik

* jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN SIALODEKTOMIDIAGNOSIS SIALOLITHIASIS ( kelainan kelenjar ludah)

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Sialodektomi adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat massa

batu yang berada di saluran kelenjar liur.

Tujuan : Mengangkat batu yang menyumbat saluran air liur

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :

Sialolidektomi utk batu terletak dlm saluran

Page 38: Form Sop Baru

Pasien dalam narkose

Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan

memakai baju steril & handschoen.

operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptik

asisten menyiapkan alat yang akan digunakan

drapping dilakukan oleh operator & asisten

Pembedahan :

A. Pada kelenjar submandibular

1. insisi 1 cm dari margo inferior mandibula ke arah medial

2. flap dibuka sampai terlihat ke submandibular

3. kelenjar diangkat bersama batu di dalamnya

4. flap dikembalikan,dijahit lapis demi lapis

B. Pada kelenjar parotis

1. Insisi di depan telinga sampai sudut mandibula

2. Flap dibuka sampai ke parotis terlihat

3. Nervus facialis hati-hati dipisahkan dari kelenjar

4. Kelenjar diangkat bersama batu di dalamnya

5. Flap dikembalikan, dijahit lapis demi lapis.

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomi

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Raspatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Detektor syaraf

Page 39: Form Sop Baru

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syntetis Iodin povidon Detektor syaraf

Unit terkait : ~ Pemeriksaan penunjang Radiologi

~ Pemeriksaan penunjang laboratorium

~ Bila perlu konsultasi dengan penyakit dalam , jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT

Judul :TINDAKAN TRANSPLANTASI GIGIDIAGNOSIS1.Gigi salah letak2.Gigi rotasi3.Gigi dgn diastema4.Gigi transposisi5.Gigi terbenam dgn posisi abnormal

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi :Transplantasi gigi adalah memindahkan gigi dari satu tempat ke

tempat lainnya.

Tujuan : Memperbaiki letak & posisi gigi geligi

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose

b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai

baju steril & handschoen

Page 40: Form Sop Baru

c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan

antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang

akan digunakan.

d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten

e/. Pembedahan :

1. Insisi jaringan mukosa yang akan di tranplantasi

2. Memisahkan jaringan mukosa dengan raspatorium

3. Preparasi daerah transplantasi

4. Gigi donor dikeluarkan & dimasukkan ke dlm larutan

NaCL 0,9%

5. Penghalusan tulang & irigasi dengan antuseptik solution

6. Flap dikembalikan & dijahit ke tempat semula

7. Meletakkan gigi ke tempat yang diinginkan

8. Fiksasi dengan intra maksila

Instrumen yg digunakan:

Kaca mulut

Sonde

Pinset chirurgis

Pinset anatomis

Gunting benang

Nahl voeder

Duk klem

Kom

Canule suction

Respatorium

Gagang pisau

Mesin bur

Mata bur

Bone file

Curret

Mouth gag

Tongue spatel

Lip retractor/hoek

Obat & Tambahan non instrumen :

Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest

Gaas Handschoen Benang syntetis

Page 41: Form Sop Baru

Na CL 0,9 % Wire 0,14 Archbar Iodin povidon

Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang Radiologi

~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium

~ Konsultasi dengan bagian Orthodontia & Prostodontia

~ Penyakit dalam

~ Jantung

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULLUT

Judul :TINDAKAN OPERCULECTOMIDIAGNOSIS OPERCULUM

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Pengertian/Definisi : Mengangkat operculum / sebagian dari mucosa yang menutupi gigi..

Tujuan : Memberikan jalan agar gigi tumbuh sempurna.

Kebijakan/Acuan :

Ruang Lingkup :Rawat jalan~ Rawat inap

Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia

Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002

Rincian Prosedur : a. Pasien masuk, duduk di dental chair

b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan memakai

handscoen

c. Operator melakukan anamnesa & pemeriksaan klinik untuk pene

gakan diagnosa (bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang)

d. Sementara itu asisten menyiapkan alat & bahan yang akan diguna

kan

e. Tindakan :

Page 42: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 43: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 44: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 45: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 46: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 47: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 48: Form Sop Baru

RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP

Bidang Pelayanan : Judul :

No SOP : Tanggal Diberlakukan :

Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :

Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama

No Revisi : Halaman :

Page 49: Form Sop Baru
Page 50: Form Sop Baru
Page 51: Form Sop Baru