form sop baru
DESCRIPTION
tesTRANSCRIPT
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :Gigi & Mulut / Bedah Mulut
Judul :TINDAKAN ALVEOLEKTOMI PADA EKSOSTOSISDIAGNOSIS EKSOSTOSIS
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Alveolektomi pada eksostosis adalah suatu tindakan bedah untuk
memebuang jaringan keras tulang alveolarpada rahang.
Tujuan : Merapikan tulanng alveolar sehingga siap untuk menggunakan protesa gigi.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a. Pasien dlm narkose
b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai
baju steril & handschoon
c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan
antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan
digunakan.
d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e. Pembedahan :
1. Pembuatan flap
2. Pembuangan/penghalusan tulang
3. Pembersihan tulang dan luka
4. Penutupan flap dan jahitan luka dg benang syntetis
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Yodorm
Raspatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
bone file Mounth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & tambahan non instrumen:
Mata mes no 11 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon
Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang Radiologis
~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium
~ Bila perlu konsultasi dg bag. Prostodontia
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :Gigi & Mulut / Bedah Mulut
Judul :TINDAKAN APIKOEKTOMIDIAGNOSIS KKELAINAN PERIAPIKAL
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi: Apikoektomi adalah pemotongan akar gigi bag apikal yang terinfeksi & pengkuretan, baik saluran jaringan nekrosis maupun jaringan meradang
Tujuan : Mempertahankan gigi secara konservatif sehingga masih dapat dipergunakan dengan membuang bagian apical yang terinfeksi
Kebijakan / Acuan:
Ruang Lingkup : Rawat jalan , rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia Departemen Kesehatan Republik Indonesia 2002
Rincian Prosedur : a. Pasien dalam narkose b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai baju steril & hand scoen. c. Operator melakukan tindakan aseptik dgn antiseptik solution, sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
d. Drapping dilakukan oleh operator dan asisten e. Macam insisi flap : semilunar, trapesoid, horisontal f. Ujung akar dibor kira-kira 1-3 mm g. Pemotongan ujung akar lebih baik dimiringkan h. Kelainan yang terdapat pada periapikal dikuret i. Luka diirigasi untuk membuang potongan-potongan tulang & serbuk-serbuk dentin j. Flap dijahit
Instrume yang digunakan :* Kaca mulut * Gagang pisau* Sonde * Mesin bur* Pinset chirurgis * Mata bur* Pinset anatomis * Bone file* Nahl Voeder * Curret* Duk Klem * Mouth gag* Kom * Tongue spatel* Canule Suction * Lip retractor* Yodorm* Respatorium
Obat & bahan* Mata mes No 11* Disposible* Aquadest* Gaas* Handscoen* Benang syntetis* Iodin povidon
Unit terkait : Pemeriksaan penunjang radiologis & konsultasi bagian endodontik
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN ARTHROPLASTYDIAGNOSIS ANKILOSIS SENDI TEMPOROMANDIBULAR
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :1. Arthroplastu adalah Suatu tindakan pembedahan untuk mengatasi
ankilosis TMJ sehingga sendi dapat digerakkan kembali.
Tujuan : Agar persendian dapat berfungsi kembali sehingga mulut dapat buka tutup atau
normal kembali.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur ::
Pasien dlm narkose
Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai
Baju steril & handschoen.
operator melakukan tindakan aseptik dengeean antiseptik
solution
asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
drapping dilakukan oleh operator & asisten
Pembedahan :
a. Insisi pre auricular,selanjutnya diseksi sampai terlihat
condylus.
b. Lakukan tindakan pemotongan pada condyl sehingga
sendi dapat bergerak.
c. Diatas condyl diberikan lembaran silastic
d. Tutup kembali dengan penjahitan serta dipasang drain
Instrumen yg digunakan :
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11,15 Disposible 2,5 cc & 10 cc
Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon Drain Lembaran silastic
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis, Laboratorium
~ Konsultasi bedah plastik, penyakit dalam,jantung bila perlu
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN DEBRIDEMENTDIAGNOSIS LUKA ABRASI FASIAL
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Debridement adalah Suatau tindakan bedah untuk membersihkan
Jaringan yang rusak dan kotor akibat adanya vulnus atau
masuknya benda asing.
Tujuan : Mengeluarkan dan membersihkan luka (vulnus) dari benda asing.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a/ Pasien dlm narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/. Pembedahan:*Wound Toilet
*Wound dressing dengan cairan rivanol,Lar.isotonis
Jangan larutan iodin povidon.
*Pemberian obat-obatan: Analgetika , Anti mikroba
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon
Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologis & Laboratorium jika diperlukan
~Konsultasi bag.bedah plastik,penyakit dalam & jantung bila perlu
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN
1. EKSTIRPASI INTOTO / ENUKLEASI
2. MARSUPIALISASIDIAGNOSIS KISTA RONGGA MULUT
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :1. Ekstirpasi in toto/enukleasi adalah Suatu tindakan bedah untuk
Mengangkat seluruh massa atau kantung kista.
2. Marsupialisasi adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat
sebagian jaringan kista dan meninggalkan sebagian lainnya pada
jaringan sehat.
Tujuan : Membuang kista agar jaringan menjadi sehat.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :1. Ekstirpasi in toto/enukleasi
a/ pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai baju
Steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
A. Ekstirpasi in toto/enukleasi
1. Pembuatan flap
2. Pengangkatan seluruh dinding kista
3. Pengangkatan gigi penyebab
4. Irigasi dan perawatan pembedahan
5. Penjahitan rapat
B. Marsupialisasi
1. Pembuatan jendela
2. Pengangkatan sebagian dinding kista
3. Irigasi dan perawatan pembedahan
4. Penjahitan sebagian
5. Pemasangan kassa + Antibiotik pasta
6. Pemasangan obturator
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Bein & tang sesuai gigi yg di cabut
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Obturator Iodin povidon
Unit Terkait :~ Pemeriksaan Radiologis dan Laboratorium
~ Konsultasi dengan Penyakit dalam , jantung bila perlu
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN EKSTIRPASI TORUS PALATINUS & TORUS MANDIBULARISDIAGNOSIS torus palatinus & torus mandibularis
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Ekstirpasi torus adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat
seluruh jaringan tulang yang bersifat jinak pada langit – langit
keras dan pada mandibula bagian dalam/lingual.
Tujuan : Menghilangkan tonjolan - tonjolan
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rwat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :
Pasien dlm narkose
Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan
memakai baju steril & handschoen.
operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptik
asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
drapping dilakukan oleh operator % asisten
Pembedahan :
A. Pada torus palatinus
1. Insisi di tengah memanjang dr depan ke belakang
2. Insisi ke arah lateral dr kedua ujung insisi pertama
3. Flap palatinum dibuka
4. Dg bor fraser / phat tonjolan tulang dibuang
5. Permukaan tulang dihaluskan
6. Flap dikembalikan disesuaikan dan dijahit
B. Pada torus mandibularis:
1. Insisi sepanjang margin gusi
2. Flap gusi dibuka smp tampak torus
3. Dengan bor fraser / phat tonjolan tulang dibuang
4. Permukaan tulang dihaluskan
5. Flap dikembalikan disesuaikan dan dijahit
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur ( fraser / phat)
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Knabel tang
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon
Unit Terkait : : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~ Radiologi
~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam, jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN
1. EKSTIRPASI2. RESEKSI
DIAGNOSIS Neoplasma jinak rongga mulut
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : 1. Ekstirpasi neoplasma adalah Suatu tindakan bedah mengangkat
seluruh jaringan tumor
2. Reseksi adalah Suatu tindakan bedah mengangkat massa tumor
di dalam tulang rahang.
Tujuan : Mengangkat tumor agar tidak meluas ke jaringan sehat lainnya.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :1. Ekstirpasi:
a/ Pasien dm narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang
akan digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan
A. Ekstirpasi neoplasma:
1. Pembuatan flap
2. Pengangkatan masa neoplasma
3. Irigasi/perawatan perdarahan
4. Penjahitan
B. Reseksi:
1. Pembuatan flap
2. Reseksi tulang & massa neoplasma
3. Irigasi dan perawatan perdarahan
4. Rekonstruksi jaringan
5. Penjahitan
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Curret
Knabel tang
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis
~ Pemeriksaan histopatologis
~ Bila perlu konsultasi dengan penyakit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN EXODONTIADIAGNOSIS1.Gigi dgn infeksi2.Gigi penyebab macam2 abses jar lunak & keras3.Gigi utk keperluan orthodomtia4.Gigi utk keperluan prostodontia5.Gigi penyebab infeksi lokal6.Gigi dgn karies besar yg tidak dapat dirawat secara konservasi
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Exodontia adalah suatu tindakan mengeluarkan /ekstraksi gigi dari
soketnya tanpa rasa sakit,higienis dan aman.
Tujuan : Mengeluarkan gigi sesuai dengan diagnosanya
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap ~ OK bedah
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002.
Rincian Prosedur : a. Pasien dlm narkose
b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dg memakai
baju steril & handschoon
c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan
antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan
digunakan.
d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e. Pembedahan :
1. Melepaskan gigi dengan jar peridontium dengan menggunakan
bein
2. Pencabutan gigi dengan tang sesuai gigi yg dicabut
3. Periksa kelengkapan gigi dan periksa soket
4. Kompresi soket gigi
5. Luka dijahit dengan benang syntetis
6. Tamponade
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Bein
Tang gigi yg akan dicabut
Mounth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
cryer
Obat & tambahan non instrumen:
Disposible 2,5 cc & 10 cc
Matames no.11
Handcsoen
Gaas
Benang jahit syntetis
Iodin povidon
Unit Terkait :a. Pemeriksaan penunjang Radiologis
b. Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah
c. Bila diperlukan konsultasi dg:* Peny. Dalam
* Peny kandungan
* Psikologi
* Psikiater
* Neurolog
* Peny anak
* Anaestesi
* Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REPOSISI FIKSASI PADA FRAKTUR MAKSILA & KOMPLEKSDIAGNOSIS FRAKTUR MAKSILA & KOMPLEKS TULANG FASIAL LAINNYA DGN KLASIFIKASI1.Fr. Le Fort I2.Fr. Le Fort II3.Fr. Le Fort III4.Fr.maksila disertai frakturpd tulang fasial lainnya
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Suatu tindakan bedah pada fraktur rahang dan tulang muka dengan
melakukan fiksasi agar tulang kembali pada tempatnya semula.
Tujuan : Mengembalikan tulang pada kedudukannya semula sehingga dapat berfungsi
kembali.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat inap diperlukan beberapa hari smp beberapa minggu
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur . a/ Pasien dm narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yg akan digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Debridement
2. Interdental Wiring Fixation (IWD) dengan atau tanpa archbar
diikuti dengan skeletal fixation/transcircumferential zygomatic
fixation
3. Tindakan reposisi tertutup : misalnya pd fraktur segmental
unilateral
4. Tindakan reposisi terbuka kemudian fiksasi dengan bone plate
& imobilisasi dengan intermaksiller fixation (IMF)
5. Imobilisasi ekstra oral : fiksasi
kraniomandibular,kraniomaksilar,
malar mandibular dengan menggunakan pasak2 (pin) rod
dan wire yang dihubungkan dengan head appliance.
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Head appliance
Gunting wire
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc
Aquadest
Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Bone plate Pin rod Iodin povidon
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang radiologis
~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~ Bila perlu Konsultasi : * Bedah Syaraf jika ditemukan gejala trauma
kapitis dengan cedera otak:komosio,kontusio dan
kompresi serebri
* Bedah plastik
* Neuorologi
* THT
* Mata
* Penyakit dalam
* Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN FRENEKTOMI FRENULUM LINGUALISDIAGNOSISANKILOGLOSIA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Frenetomi Frenum Linguae adalah suatu tindakan bedah untuk
Mengangkat frenulum dibawah lidah
Tujuan : Mengembalikan fungsi lidah
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a./ Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/. Pembedahan :
1. Insisi frenum lidah sejajar dengan dasar mulut sedemikian
panjang sehingga pasien bisa menggerakkan ujung lidah
keatas mencapai langit-langit dengan mulut terbuka
2. Luka bekas insisi dijahit rapat
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Alat ukur Iodin povidon
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~ Radiologi
~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN INSISI DENGAN DRAINASEDIAGNOSIS INFEKSI DAERAH OROMAKSILIFASIAL
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Insisi dg drainase adalah Suatu tindakan bedah dengan melakukan
sayatan pada kulit sampai mengeluarkan pus dan darah kotor
yang merupakan produk infeksi dan membuat drainase dengan
drain.
Tujuan : Mengeluarkan pus dan jaringan nekrotik lainnya
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :~ Rawat jalan
Pengobatan infeksi ringan sampai sedang
Pengobatan infeksi berat bila KU masih baik
~ Rawat inap
Perawatan infeksi berat 7 – 14 hari.Bila ditambah tindakan bedah
Kuretase,nekrotomi,sekuesterektomi dapat mencapai 3 minggu.
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handsch.oen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang
akan digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Insisi jaringan
2. Dilakukan drainase
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon Drain
Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologis
~Pemeriksaan Laboratorium & bakteriologi
~Bila perlu konsultasi dg:*Peny.dalam
*Bag. jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN 1.REPOSISI SECARA MANUAL2.KONDILEKTOMI3.EMINOPLASTIDIAGNOSIS DISLOKASI SENDI TEMPORO MANDIBULA KE
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
ANTERIOR (SENDI TEMPOROMANDIBULA)
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :1. Reposisi scr manual adalah Suatu tindakan mengembalikan
condyle pada posisi semula.
2. Kondilektomi adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat
sebagian dari condyle.
3. Eminoplasti adalah Suatu tindakan bedah untuk mengangkat
eminantia pada rahang atas.
Tujuan : Memperbaiki persendian rahang sehingga dapat berfungsi secara normal.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rwat jalan ~ Rawat inap bila memerlukan pembedahan
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a. Tanpa pembedahan:
1. Reposisi secara manual
2. Pemberian obat-obatan
3. Memperbaiki maloklusi
b. Dengan pembedahan:
1. Kondilektomi:
Pasien dalam narkose
Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan
memakaiBaju steril & handschoen.
operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution
Asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
Drapping dilakukan oleh operator & asisten
Membuat insisi pre auricular lalu diseksi dan mengangkat
sebagian condyle
Tutup dengan melakukan penjahitan dan pasang drain.
2. Eminoplasti:
Pasien dlm narkose
Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan
memakai baju steril & handscoen.
Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution
Asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
Drapping dilakukan oleh operator & asisten
Insisi dan diseksi pada pre auricular, selanjutnya pemotongan
pada eminantia agar TMJ berfungsi kembali.
Tutup dengan penjahitan
Instrumen yg digunakan :
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Bone file
Curretage
Mouth gag
Tongue spatel
Lip r Yodorm
Respatorium
Gagang pisau
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Iodin povidon Detektor syaraf Drain
Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologis
~ Bila perlu konsultasi :
Psikologi
Penyakit dalam
Jantung
Prostodontia
Neurologi
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN ODONTEKTOMI / ODONTOTOMIDIAGNOSISGIGI IMPAKSI
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Odontektomi adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat gigi
yang tumbuh tidak sempurna atau terjadi pada gigi molar ketiga,
premolar dan gigi kaninus.
Tujuan : Menghilangkan keluhan – keluhan atau komplikasi yang dapat ditimbulkan oleh
Gigi impaksi diantaranya : inflamasi,rasa sakit,terbentuknya kista,infeksi
perikoronial,abses,osteomielitis dll.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap bila dilakukan bius umum
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a. Pasien dalam narkose
b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoon
c. Operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan
antiseptik, sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d. Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e. Pembedahan :
1. Pembuatan flap jaringan lunak
2. Pembuangan tulang sekitar gigi impaksi dengan bur tulang
3. Pengeluaran gigi impaksi dengan menggunakan bein & atau
tang
4. Pembersihan dan penutupan luka dengan dijahit memakai
benang syintetis
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Bein
Respatorium gagang pisau mesin bur bur tulang tang gigi sesuai gigi yg di cabut Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Cryer Chisel Knabel tang
Obat & tambahan non instrumen : Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon
Unit Terkait : a. Pemeriksaan penunjang Radiologis
b. Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah
c. Bila diperlukan konsultasi dg:* Peny. Dalam
* Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN PENGELOLAAN CEDERA DENTOALVEOLARDIAGNOSIS CEDERA DENTOALVEOLAR
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Pengelolaan cedera dento alveolar adalah Suatu tindakan bedah
untuk mananggulangi fraktur pada daerah dento alveolar
Tujuan : Mengembalikan fungsi dan posisi gigi pada tempatnya
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a / Pasien dalam narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang
akan digunakan.
d/ Pembedahan :
1. Drapping dilakukan oleh operator & asisten
2. Debridement (pembersihan luka / pencuci luka)
3. Replantasi gigi yang avulsi
4. Reposisi dan fiksasi gigi yang malposisi
5. Intermaxillar Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar
Instrumen yg di gunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Gunting wire
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc
Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Iodin povidon archbar
Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologi & laboratorium
~ Konsultasi ke bag.Neurologi / Bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma
kapitis.
~ Bila perlu konsultasi ke penyakit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REKONSTRUKSI VULNUSDIAGNOSIS VULNUS FASIAL
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Rekonstruksi Vulnus adalah suatu tindakan bedah untuk
memperbaiki cedera pada bagian kulit fasial dan mukosa mulut.
Tujuan : Memparbaiki dan mengembalikan jafingan yang rusak
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap bila diperlukan,misal disertai trauma kapitis
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a / Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Opoerator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/. Pembedahan :
1. Pembersihan luka/debridement
2. Menghentikan perdarahan dengan:Penekanan, tamponade
dan vasokonstriktor,penjahitan,penjepitan dan ligasi pembuluh
darah,kauterisasi
3. Penutupan luka dg dressing
4. Penutupan luka dg penjahitan:* Primer
* Sekunder
* Teetier/skin graff
*Luka bakar dikonsulkan ke bedah plastik.
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Raspatorium
Gagang pisau
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
cauter
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Iodin povidon
Unit Terkait :~ Pemeriksaan radiologis laboratoriumn jika diperlukan
~ Bila perli konsultasi Bag.bedah plastik , penyalit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
GIGI & MULUT / BEDAH MULUT TINDAKAN REKONSTRUKSI MULUT / PEMBUKAAN MULUTDIAGNOSIS MAKROSTOMIA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Rekonstruksi mulut pada makrostamia adalah suatu tindakan bedah
merekonstruksi suatu kelainan dimana lubang mulut berukuran
terlalu lebar.
Tujuan : Agar pasien dapat membuka mulut sehingga tampak normal
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur . a/ Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Dilakukan pengukuran scr simetris pd kedua sudut mulut
2. Pembuatan luka baru
3. Penjahitan sudut mulut lapis demi lapis
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syintetis Alat ukur Iodin povidon
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~Radiologi
~ Bila perlu konsultasi : Penyakit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REKONSTRUKSI MULUT / Melebarkan lubang mulutDIAGNOSIS MIKROSTOMIA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Rekonstruksi mulut pd mikrostamia adalah Suatu tindakan
pembedahan memperbaiki mulut ke bentuk normal.
Tujuan : Agar mulut kembali ke bentuk normal.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Insisi ke lateral dari sudut mulut dan diseksi mukosa bukal
untuk melebarkan lubang
2. Penarikan mukosa bukal ke luar sampai merekonstruksi sudut
mulut
3. Penarikan mukosa yang ditarik keluar dengan kutis sudut
malam
4. Obat2an : Antibiotik profilaksis, analgetik, ruboranti
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 25 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syntetis Iodin povidon
Unit Terkait : ~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium darah & urine
~ Pemeriksaan penunjang Radiologi
~ Konsultasi :
Penyakit dalam
Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REPOSISI TERBUKA PADA FRAKTUR MANDIBULADIAGNOSIS FRAKTUR MANDIBULA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Reposisi terbuka pd fraktur mandibula adalah suatu tindakan bedah
memperbaiki posisi mandibula.
Tujuan : Mengembalikan tulang mandibula pada kedudukan semula sehingga dapat
berfungsi kembali
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tdk dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit
~ Rawat inap pd pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka
dengan bius umum dan pasien dengan penyulit (komplikasi yang
berat)
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang
akan digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/Debridement
f/ Tehnik pembedahan :
Insisi
Diseksi jaringan
Reposisi
Pasang osteosynthesis/pasang kawat inter oseos
Penjahitan
Pasang kawat fiksasi intermaksiller/imobilisasi
Pasang bidal
Pasang karet elastik 3 hari
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REPOSISI TERTUTUP PADA FRAKTUR MANDIBULADIAGNOSIS FRAKTUR MANDIBULA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Reposisi tertutup pada fraktur mandibula adalah Suatu tindakan
untuk mengembalikan mandibula pada posisi semula tanpa pembedahan.
Tujuan : Mengembalikan tulang mandibula pada kedudukan semula sehingga dapat
berfungsi kembali.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tidak dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit
~ Rawat inap pada pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka
dengan bius umum dan pasien dengan penyulit (komplikasi yg berat)
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a / Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Debridement
2. Intermaxillar Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar
3. Tindakan reposisi tetutup kemudian fiksasi dan imobilisasi
dengan intermaksiller wiring (IMW)
4. Pada fraktur kondilus dengan reposisi tertutup dilakukan fraksi
fragmen ramus mandibula dengan mengganjal oklusi di posterior.
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Gunting wire
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas
Handschoen Benang syntetis Wire 0,40/16 Archbar Iodin povidon
Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang radiologis
~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~ Konsultasi:
Bag THT
Bag bedah plastik
Bag neurologi
Bag bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma kapitis
dengan cedera otak,komosio, kontusio dan kompresi serebri
Penyakit dalam
Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN REPOSISI PADA FRAKTUR MAKSILADIAGNOSIS FRAKTUR MAKSILA
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Reposisi pd fraktur maksila adalah suatu tindakan bedah untuk
memperbaiki posisi maksila
Tujuan : Mengembalikan tulang maksila pada kedudukan semula sehingga dapat
berfungsi kembali.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :~ Rawat jalan bila tdk dilakukan tindakan bedah dan tanpa penyulit
~ Rawat inap pd pasien yg mengalami pembedahan reduksi terbuka dg
bius umum dan pasien dg penyulit (komplikasi yg berat)
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose
b/ Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handshcoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/ Pembedahan :
1. Debridement
2. Intermaxillary Wiring (IMW) dengan atau tanpa archbar pada
kasus faktur maksila yang sederhana dan tertutup.
Instrumen yang digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Gunting wire
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen Benang syintetis Wire 0,40/16 Archbar
Unit Terkait :
Bedah syaraf jika ditemukan gejala trauma kapitis dengan otak
Bedah plastik
Neurologi
THT
Penyakit dalam
Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN SEKUESTREKTOMIDIAGNOSIS OSTEOMYELITIS
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Sekuesterektomi adalah suatu tindakan pembersihan pada jaringan
keras ( tulang) yang terinfeksi.
Tujuan : Agar tumbuh jaringan tulang baru
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a/ Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik dengan antiseptik
solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang akan
digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/. Pembedahan:
Insisi
Bebaskan periosteum
Sekuester diambil
Kuret/menghaluskan tulang
Menghilangkan kausa
Irigasi
Pasang drain
Penjahitan intra/extra oral
Instrumen yg digunakan :
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handschoen
Benang syntetis Drain Iodin povidon
Unit Terkait :~Pemeriksaan penunjang Radiologi
~Pemeriksaan penunjang Laboratorium
~Bila perlu konsultasi dg: :*Peny.dalam
*Syaraf
*Patologi klinik
* jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN SIALODEKTOMIDIAGNOSIS SIALOLITHIASIS ( kelainan kelenjar ludah)
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Sialodektomi adalah suatu tindakan bedah untuk mengangkat massa
batu yang berada di saluran kelenjar liur.
Tujuan : Mengangkat batu yang menyumbat saluran air liur
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup : Rawat jalan ~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :
Sialolidektomi utk batu terletak dlm saluran
Pasien dalam narkose
Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan
memakai baju steril & handschoen.
operator melakukan tindakan aseptik dengan larutan antiseptik
asisten menyiapkan alat yang akan digunakan
drapping dilakukan oleh operator & asisten
Pembedahan :
A. Pada kelenjar submandibular
1. insisi 1 cm dari margo inferior mandibula ke arah medial
2. flap dibuka sampai terlihat ke submandibular
3. kelenjar diangkat bersama batu di dalamnya
4. flap dikembalikan,dijahit lapis demi lapis
B. Pada kelenjar parotis
1. Insisi di depan telinga sampai sudut mandibula
2. Flap dibuka sampai ke parotis terlihat
3. Nervus facialis hati-hati dipisahkan dari kelenjar
4. Kelenjar diangkat bersama batu di dalamnya
5. Flap dikembalikan, dijahit lapis demi lapis.
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomi
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Raspatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Detektor syaraf
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest Gaas Handscoen Benang syntetis Iodin povidon Detektor syaraf
Unit terkait : ~ Pemeriksaan penunjang Radiologi
~ Pemeriksaan penunjang laboratorium
~ Bila perlu konsultasi dengan penyakit dalam , jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULUT
Judul :TINDAKAN TRANSPLANTASI GIGIDIAGNOSIS1.Gigi salah letak2.Gigi rotasi3.Gigi dgn diastema4.Gigi transposisi5.Gigi terbenam dgn posisi abnormal
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi :Transplantasi gigi adalah memindahkan gigi dari satu tempat ke
tempat lainnya.
Tujuan : Memperbaiki letak & posisi gigi geligi
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur :a/ Pasien dalam narkose
b/Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan dengan memakai
baju steril & handschoen
c/ Operator melakukan tindakan aseptik & antiseptik dengan
antiseptik solution,sementara itu asisten menyiapkan alat yang
akan digunakan.
d/ Drapping dilakukan oleh operator & asisten
e/. Pembedahan :
1. Insisi jaringan mukosa yang akan di tranplantasi
2. Memisahkan jaringan mukosa dengan raspatorium
3. Preparasi daerah transplantasi
4. Gigi donor dikeluarkan & dimasukkan ke dlm larutan
NaCL 0,9%
5. Penghalusan tulang & irigasi dengan antuseptik solution
6. Flap dikembalikan & dijahit ke tempat semula
7. Meletakkan gigi ke tempat yang diinginkan
8. Fiksasi dengan intra maksila
Instrumen yg digunakan:
Kaca mulut
Sonde
Pinset chirurgis
Pinset anatomis
Gunting benang
Nahl voeder
Duk klem
Kom
Canule suction
Respatorium
Gagang pisau
Mesin bur
Mata bur
Bone file
Curret
Mouth gag
Tongue spatel
Lip retractor/hoek
Obat & Tambahan non instrumen :
Mata mes no 11 & 15 Disposible 2,5 cc & 10 cc Aquadest
Gaas Handschoen Benang syntetis
Na CL 0,9 % Wire 0,14 Archbar Iodin povidon
Unit Terkait :~ Pemeriksaan penunjang Radiologi
~ Pemeriksaan penunjang Laboratorium
~ Konsultasi dengan bagian Orthodontia & Prostodontia
~ Penyakit dalam
~ Jantung
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan :GIGI & MULUT / BEDAH MULLUT
Judul :TINDAKAN OPERCULECTOMIDIAGNOSIS OPERCULUM
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
Pengertian/Definisi : Mengangkat operculum / sebagian dari mucosa yang menutupi gigi..
Tujuan : Memberikan jalan agar gigi tumbuh sempurna.
Kebijakan/Acuan :
Ruang Lingkup :Rawat jalan~ Rawat inap
Dokumen : Standar Pelayanan Medis Kedokteran Gigi Indonesia
Departemen Kesehatan Republik Indonesia – 2002
Rincian Prosedur : a. Pasien masuk, duduk di dental chair
b. Operator & asisten mencuci tangan dilanjutkan memakai
handscoen
c. Operator melakukan anamnesa & pemeriksaan klinik untuk pene
gakan diagnosa (bila perlu dilakukan pemeriksaan penunjang)
d. Sementara itu asisten menyiapkan alat & bahan yang akan diguna
kan
e. Tindakan :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :
RUMAH SAKIT ISLAM JAKARTA Jl. Cempaka Putih Tengah I/1 Jakarta SOP
Bidang Pelayanan : Judul :
No SOP : Tanggal Diberlakukan :
Dibuat Oleh : Ditetapkan Oleh :
Dr. H. Yusuf S Bazed, SpUDirektur Utama
No Revisi : Halaman :