foraminifera bentos
DESCRIPTION
tugasTRANSCRIPT
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
Foraminifera Bentos
Pendahuluan
Bentos adalah organisme yang hidup di dasar perairan
(substrat) baik yang sesil, merayap maupun menggali lubang. Bentos hidup
di pasir, lumpur, batuan, patahan karang atau karang yang sudah
mati. Substrat perairan dan kedalaman mempengaruhi pola penyebaran dan
morfologi fungsional serta tingkah laku hewan bentik.Hal tersebut berkaitan
dengan karakteristik serta jenis makanan bentos.
Gambar 1. Foraminifera Bentos
Keberadaan hewan bentos pada suatu perairan, sangat dipengaruhi oleh
berbagai faktor lingkungan, baik biotik maupun abiotik. Faktor biotik yang
berpengaruh diantaranya adalah produsen, yang merupakan salah satu sumber
makanan bagi hewan bentos. Adapun faktor abiotik adalah fisika-kimia air yang
diantaranya: suhu, arus, oksigen terlarut (DO), kebutuhan oksigen biologi (BOD)
dan kimia (COD), serta kandungan nitrogen (N), kedalaman air, dan substrat
I Made Dwi Setiadi 1111 090 110Plug 6
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
dasar (Allard and Moreau, 1987); APHA, 1992). Hewan ini memegang beberapa
peran penting dalam perairan seperti dalam proses dekomposisi dan
mineralisasi material organik yang memasuki perairan (Lind, 1985).
Macam-Macam Foraminifera Bentos
Berdasarkan ukurannya foraminifera bentos dapat dibagi menjadi dua
kelompok, yaitu :
1. Formanifera Bentos Kecil
Jenis foram ini relatif kecil, hamper sama dengan foraminifera
planktonik. Hanya saja foram ini cara hidupnya menempel atau merayap
pada dasar laut. Cirinya bentuk test cenderung pipih dan memanjang,
susunan kamar umumnya planispiral, komposisi testnya aglutin &
arenaceous. Berdasarkan susunan bentuk & jumlah kamar foram bentos
kecil dapat dibagi jadi dua, yaitu :
Monothalamus : terdiri dari satu kamar. Contoh : Saccamina,
Lagena, Bathysiphon.
Polythalamus : lebih dari satu jenis kamar (multiloculer). Contoh :
Uvigerina, Nodosaria, Textularia.
Gambar 2. Contoh Foraminifera Bentos Kecil
2. Foraminifera Bentos Besar
Istilah foram besar diberikan untuk golongan foram bentos yang
memiliki ukuran relative besar, jumlah kamar relative banyak, dan
struktur dalam kompleks. Umumnya foram besar banyak dijumpai pada
batuan karbonat khususnya batugamping terumbu dan biasanya
I Made Dwi Setiadi 2111 090 110Plug 6
CassidulinaAmmobacculites
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
berasosiasi dengan algae yang menghasilkan CaCO3 untuk test foram
itu sendiri.
Di Indonesia foraminifera bentos besar sangat banyak ditemukan
dan bisa digunakan untuk menentukan umur relatif batuan sedimen
dengan menggunakan zonasi foraminifera bentos besar berdasarkan
Adams (1970).
Gambar 3. Contoh Foram Bentos Besar
Cara Hidup Foraminifera Bentos
Cara hidup dari foraminifera bentos ada dua yaitu bentonik vigil dan
bentonik sesil.
Bentonik Vagil : foraminifera hidup dengan cara bergerak di atas substrat
atau permukaan dasar laut. Contoh : Cassidulina, Ammobacculites.
I Made Dwi Setiadi 3111 090 110Plug 6
Miniacina
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
Gambar 4. Contoh Foram Bentonik Vagil
Bentonik Sesil : foraminifera hidup dengan cara menambat pada substrat
atau dasar laut. Contoh : Miniacina
Gambar 5. Contoh
Foram Bentonik
Sesil
Kegunaan Foraminifera Bentos
Kegunaan foraminifera bnetos dalam geologi sangat banyak, antara lain
seperti :
Menentukan umur relative batuan sedimen menggunakan biozonasi
foraminifera bentos besar.
Menentukan lingkungan pengendapan batuan sedimen.
Menentukan paleoklimatologi atau iklim di masa lampau.
I Made Dwi Setiadi 4111 090 110Plug 6
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
Gambar 6. Kegunaan Foraminifera Bentos
Kesimpulan
Foraminifera bentos dapat dibagi jadi dua berdasarkan ukurannya yaitu
foraminifera bentos kecil dan foraminifera bentos besar. Contoh dari foram
bentos kecil yaitu Legina, Textularia, dan Bulimina. Contoh dari foraminifera
besar yaitu Lepidocyclina, Nummulites, dan Discocyclina. Cara hidupnya ada
dua yaitu bentonik vigil dan bentonik sesil. Kegunaan Foram bentos dalam
dunia geologi yaitu untuk menentukan umur relatif batuan sedimen dengan
menggunakan bozonasi foram besar, menentukan lingkungan pengendapan,
dan menentukan paleoklimatologi.
Sumber
http://ostracion.blogspot.com/2010/04/bentos.html
I Made Dwi Setiadi 5111 090 110Plug 6
Laboratorium Mikroplaeontologi 2011
Diktat Kuliah Marcelle BouDagher-Fadel ”Foraminifera”
BouDagher-Fadel, M.K., 2008. Evolution and Geological Significance of
Larger Benthic Foraminifera, Developments in Palaeontology and
Stratigraphy, 21, Elsevier, Amsterdam, pp 544.
Haynes, J.R., 1981. Foraminifera. MacMillan, London, pp 433
I Made Dwi Setiadi 6111 090 110Plug 6