food poisoning
DESCRIPTION
it's about food poisoningTRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Djafar (2007) menyebutkan dalam melakukan aktivitasnya manusia membutuhkan
pangan sebagai sumber energi sehingga dapat dikatakan pangan merupakan kebutuhan dasar
manusia. Landasan bahwa pangan merupakan kebutuhan dasar manusia membuat
ketersediaan dan kualitas produk pangan perlu mendapat perhatian lebih oleh pemerintah,
salah satunya dengan program ketahanan pangan. Program tersebut bertujuan agar pangan
yang dikonsumsi masyarakat berada dalam jumlah yang cukup, bergizi, aman, sehat, dan
halal.
Badan Pengawas Obat dan Makanan Republik Indonesia (BPOM) (2008)
menjelaskan sesuai UU No. 7 tahun 1996 yang dimaksud dengan pangan adalah segala
sesuatu yang berasal dari sumber hayati dan air, diolah maupun tidak diolah, yang ditujukan
untuk konsumsi sebagai makanan ataupun minuman manusia hingga bahan tambahan
pangan, bahan baku pangan, dan bahan lain yang digunakan dalam proses penyiapan,
pengolahan, dan pembuatan makanan maupun minuman. Definisi pangan memiliki cakupan
yang luas sehingga upaya pencegahan kemungkinan pencemaran pangan dari cemaran
biologi, kimia, dan benda lain yang dapat mengganggu, merugikan serta membahayakan
kelangsungan hidup manusia menjadi suatu keharusan. Jenis cemaran biologis merupakan
cemaran yang paling sering ditemukan mencemari bahan pangan utamanya disebabkan oleh
mikroba. Pencemaran bahan pangan oleh mikroba dapat melalui air, debu, udara, tanah, dan
alat-alat pengolah proses penyiapan makanan serta sekresi hewan maupun manusia.
Pengonsumsian bahan pangan yang tercemar dapat mengakibatkan penyakit akibat makanan
(food borne disease) atau yang lebih dikenal dengan keracunan makanan.
Masalah keracunan makanan (food safety) masih menjadi topik hangat dalam masalah
kesehatan masyarakat. Keracunan makanan dapat menjadi peristiwa suatu epidemiologi atau
kejadian luar biasa (KLB) apabila memiliki tiga faktor kunci yaitu kontaminasi,
pertumbuhan, dan daya hidup. Faktor kunci kontaminasi dinyatakan sebagai keadaan dimana
patogen harus ada dalam pangan lalu untuk faktor kunci pertumbuhan diartikan sebagai
keadaan dimana bakteri dapat berkembang biak dalam pangan dan menghasilkan toksin yang
cukup untuk menimbulkan penyakit sementara untuk faktor kunci daya hidup didefinisikan
sebagai kemampuan bakteri untuk dapat bertahan hidup dalam pangan jika berada dalam
keadaan yang membahayakan. Kasus bakteri sebagai pencemar pangan dapat melalui dua
mekanisme yaitu intoksikasi seperti pada kasus staphylococcus food poisoning dan akibat
adanya infeksi.
B. Tujuan Penulisan Laporan
1. Mengetahui apa yang dimaksud dengan keracunan makan
2. Mengetahui berbagai agent penyebab keracunan makanan
3. Mengetahui berbagai penyakit dan dampak yang ditimbulkan dari keracunan
makanan
4. Mengetahui berbagai tindakan yang dapat dilakukan untuk mengatasi masalah
keracunan makanan
C. Manfaat Penulisan Laporan
1. Mengetahui secara baik apa yang dimaksud dengan keracunan makanan, agent
penyebab, penyakit yang ditimbulkan, dampak, dan cara pengatasan dari masalah
keracunan makanan
2. Memberi pemahaman kepada pembaca mengenai masalah keracunan makanan
3. Memberikan kesadaran pada pembaca untuk senantiasa menjaga kebersihan dan
kesehatan
4. Memberi kontribusi pada masyarakat mengenai pengetahuan langkah-langkah
pengatasan masalah keracunan makanan