fjjfj
DESCRIPTION
fjfjTRANSCRIPT
KESELAMATAN KERJA
UU NO.13 TAHUN 2003
PARAGRAF 5KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPASAL 86
1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memeproleh perlindungan atasa. Keselamatan dan kesehatan kerjab. Moral dan kesusilaan, danc. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta
nilai-nilai agama2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan
produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja
3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku
PASAL 871. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan
kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA NO 1 TAHUN 19703 unsur keberlakuan UU
Tempay dimana dilakukan perkerjaan bagi suatu usaha Ada tenaga kerja yang bekerja disana Ada sumber bahaya kerja di tempat itu
Pengawasan Keselamatan Kerja Pengawasan langsung dilakukan pegawai pengawas dan ahli keselamatan
kerja Pengawasan tidak langsung termasuk oleh manajemen pusat yang hanya
melakukan audit terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat, laut dan udara dalam wilayah NKRI
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutama untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi serta membantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusfi seperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasi udara serta hubungan yang serasi antara pekerja, lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja
Sumber bahaya kerja didefinisikan terkait dengan Kondisi mesin, pesawat, alat kerja serta peralatan lainnya Bahan berbahaya (explosive, flammable, poison) Lingkungan Sifat pekerjaan Cara kerja Proses produksi
UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjuk teknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepada pekerja untuk menjamin keselamatan pekerja itu sendiri, keselamayan umum dan produk yang dihasilkan karena begitu banyak proses yang dilakukan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan perubahan resiko pekerjaan yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya
Pengawasan Keselamatan Kerja Monitoring dan pengambil keputusan tindakan perbaikan keselamatan kerja Tindakan perbaikan keselamtan kerja (continuous improvement) seperti
perbaikan cara dan proses kerja, pemeriksaan rutin kesehatan pekerja, retribusi keselamatan kerja
ASPEK PENTING KESELAMATAN KERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRIKeselamatan kerja sangatla penting dalam industri, karena beberapa aspek berikutPRODUKTIVITASKecelakaan dalam idnustri akan menghambat produksi atau bahkan menghentikannya. Dengan demikian, akan terjadi loss of man-hour dan loss of materialINVESTASIKecelakaan dalam industry akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin dan peralatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadi loss of asset, dimana ser yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lama akan berkurang atau habisIMEJ PERUSAHAANKecelakaan dalam industry menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkungan serta proses industry yang dijalankan perusahaan. Msalah ini berkaitan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggan untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.
KECELAKAAN AKIBAT KERJAKECELAKAAN adalah kejadian yang tidak teduga dan tidak diharapkanKECELAKAAN AKIBAT KERJA adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan
KECELAKAAN DAPAT TERJADI :1. Sebagai akibat langsung pekerjaan2. Terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan
PENGELOMPOKKAN KECELAKAAN1. kecelakaan akibat kerja di perusahaan2. kecelakaan lalu lintas3. kecelakaan di rumah
Bahaya pekerjaan adalah Faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan
kecelakaan Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor-faktor tersebut mendatangkan
kecelakaan Jika kecelakaan telah terjadi maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata
PENYEBAB KECELAKAAN1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe
human acts)2. Kedaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)3. Kurang pengawasan
FAKTOR MANUSIA Ciri-ciri psikologis, fisik, dan kelainan faal perseorangan Faktor rasa atau emosi Faktor situasi pekerjaan (komunikasi, kesejahteraan, harapan hari depan) Keserasian tenaga kerja terhadap proses pekerjaan (lingkungan fisik,
hubungan manusia dan mesin, hubungan manusia dan organisasi kerja
UNSAFE CONDITIONKeadaan lingkungan yang tidak aman
Bahan-bahan berbahaya gas, kuman Alat atau bangunan yang kurang memenuhi syarat ventilasi kurang
pengamanan gas/asam/bahan berbahaya yang tidak baik Aspek teknik/proses pemansan zat mudah terbakar, reaksi kimia, proses-
proses biologic
PENGAWASAN Pemahaman prosedur kerja (SOP) oleh pekerja yang kurang, tanpa kontrol Pekerja menganggap remeh bahaya dengan tanpa menggunakan pelindung,
tanpa peringatan Sikap dan tingkah laku pekerja seperti : lalai, mengangap remeh bahaya,
enggan pakai pelindung diri banyak terjadi pada pekerja yang kurang pengalaman dan mahasiswa
PENUGASAN1. Kerugian akcgibat kecelakaan kerja2. Pencegahan kecelakaan kerja
HIPERKES
Pembangunan
Penggunaan teknologi
Dampak + Kualitas hidup meningkat Peningkatan
pendapatan(karena tarif naik)
Dampak – Penyakit akibat kerja Kecelakaan Pencemaran
Polusi dll
Lingkungan tempat kerja yang beraneka ragam
RISIKO (ex: pencemaran)
Kwalitas atau kwantitas produksiKegairahan/seamnagat kerjaKesakitan kematian
Kemajuan yang pesat di bidang INDUSTRI yang beraneka ragam jenisnya
Risiko penyakit dan gangguan kesehatan akibat kerja juga semakin luas
Mendorong kemajuan dan berkembangnya IPTEK bidang kesehatan kerja
Kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja
Kedokteran okupasi &industri merupakan istilah yang memiliki pengertian serupa dengan occupational health atau hygiene industry atau kesehatan industri
Istilah lain-lain : occupational hygiene, occupational medicine, industrial hygiene, industrial medicine, labour health, workers health, physiological hygiene dsb
Dalam undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Kerja, maka istilah yang dipakai adalah Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kejra (HIPERKES)
PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPHIPERKES merupakan cabang dari Ilmu Kesehatan Masyarakat, mempelajari cara-cara pengawasan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja dan masayarakt di sekitar perusahaan , dan segala kemungkinan gangguan kesehatan dan keselamatan akibat proses produksi di perusahaan
HIPERKES diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi problematic kesehatan yang menyeluruh dari tenaga kerja
HIPERKES adalah lapangan ilmu dan teknologi beserta prakteknya yang bersifat multidisipliner dalam pengendalian efek sampingan kemajuan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat, selamat, sejahtera dan produktif
HIGIENE PERUSAHAANHygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene berseta prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya
HIGIENE PERUSAHAAN adalah upaya pemeliharaan lingkungan kerja (fisik, kimia, radiasi dsb) dan lingkungan perusahaan
SIFAT-SIFAT HIGIENE PERUSAHAAN Sasaran adalah lingkungan kerja sebagai upaya pencegahan timbulnya
penyakit akibat kerja pencemaran lingkungan akibat proses produksi perusahaan
Bersifat TEHNIK
KESEHATAN KERJA adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agara pekerja/masyarakat pekejra memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit / gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum
SIFAT-SIFAT KESEHATAN KERJASasaran adalah MANUSIABersifat MEDIS
TUJUAN UTAMA KESEHATAN KERJA: Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat
kerja Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja Pemberatansan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta
kenikmatan kerja Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahan agar terhindar dari
bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut Perlindungan masayrakat luas adari bahaya-bahaya yang mungkin
ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan
PERATURANMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI
NO : PER.03/MEN/1982
TENTANGPELAYANAN KESEHATAN TENAGA KERJA
PASAL 2Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi :
a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus
b. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja
c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerjad. Pembinan dan pengawasan perlengkapan sanitaire. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerjaf. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat
kerjag. Pertolongan pertama pada kecelakaanh. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas
pertolongan pertama pada kecelakaani. Memebrikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat erja,
pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja
j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerjak. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai
kelainan tertentu dalam kesehatannyal. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada
pengurus
DETERMINAN KESEHATAN KERJA1. Beban kerja2. Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja3. Kemampuan kerja
BEBAN KERJA Beban fisik Beban mental Beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku
kemampuan tiap orang berbeda, tergantung dari pengalaman, keterampilan, motivasi dsb
BEBAN TAMBAHAN1. Faktor fisik, seperti penerangan, suhu,kelembaban, kebisingan dsb2. Faktor kimia, seperti bau, gas, asap, dsb3. Faktor biologi spt serangga, taman yang teratur, dsb4. Faktor psikologi, spt peralatan kerja yang tak sesuai ukuran tubuh5. Faktor sosial psikologis, spt suasana kerja yang tak harmonis
KEMAMPUAN KERJA, dipengaruhi1. Kapasitas (kemampuan), terjadi karena faktor gisi dan kesehatan ibu waktu
hamil, genetic, lingkungan2. Pendidikan 3. Pengalaman
4. Kesehatan5. Kebugaran6. Gizi7. Jenis kelamin8. Ukuran-ukuran tubuh
PENUGASAN Bagaimana mengkoreksi tempat kerja (hiperkes sumakmur)
PENYAKIT AKIBAT KERJA
GENERAL DISEASE (penyakit umum)Penyakit yang mengenai pada masyarakat umum (general disease). Misal : influenza, sakit kepala
WORK RELATED DISEASE (penyakit terkait kerja) :Penyakit yang berhubungan terkait dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaanMisal : asma, TBC, hipertensi
OCCUPATIONAL DISEASE (penyakit akibat kerja) :Penyakit yang disbeabkan karena pekerjaannya/lingkungan kerjaMissal : keracunan Pb, asbestosis, silicosis
Debu - mineral : asbestosis, silicosis, siderosis- organic : allergic alveolitis allergic
Gas - gas CO, HCN, H2S asphyxia- gas NH3, CI2, SO2 irritant
uap sebabkan : asthma, dermatitis
KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 22 TAHUN 1993TENTANGPENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJAPASAL 1Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah oenyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja
PASAL 2Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja untuk mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir
PASAL 3Diagnosis penyakit akibat kerja ditegakkan melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan pemeriksaan kondisi pekerja serta lingkungannya untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara penyait dan pekerjaannyaPada dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja.Perbedaannya hanya pada :a. penyakit akibat kerjaDiatur oleh kep men No. 01/MEN/1981 meliputi 30 jenis penyakit dasar keselamatan kerja
b. penyakit hubungan kerja Diatur dalam kep pres No. 22/KEPRES/1993 Meliputi 31 jenis penyakit Dasar : dapat kompensasi ganti rugi
31 jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat
FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA Faktor fisika Faktor kimia Faktor biologi Faktor ergonomic Faktor psikososial
PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJAFAKTOR FISIKA :
Suara tinggi/bising : ketulian
Temperature/suhu tinggi : heat cramp, heat exhaustion, heat stroke Temperature rendah : frostbite Radiasi non mengion : infra merah (katarak), ultraviolet (konjungtiva) Radiasi mengion : radioaktif/beta/gama/X (kerusakan sel tubuh
manusia) Tekanan udara tinggi : coison disease Getaran local : reynald’s disease, polyneuritis Getaran umum : gangguan
FAKTOR KIMIA :a. asal :
Bahan baku Bahan tambahan Hasil antara Hasil samping Hasil (produk) Sisa produksi atau Bahan buangan
b. bentuk : Padat Cair Gas Uap Partikel
c. efek terhadap tubuh Iritasi Alergi Korosif Asphyxia Keracunan sistemik Kanker Kerusakan / kelainan janin Pneumoconiosis Efek bius (narkose) Pengaruh genetic
FAKTOR BIOLOGI: Bakteri : penyakit antrax, penyakit brucella pekerja penjagal Virus : binatang ternak manusia penyakit mulut dan kuku, flu burung Fungus (jamur) : ptyriasis vesicolor, histoplasmosis Cacing : ankylostomiasis a. duodenale pekerja tambang /perkebunan Serangga : gigitan dermatitis, shock Tumbuhan : getahnya dermatitis
FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI Penyebab : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja, kontruksi
kerja, ergonomis
Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi
FAKTOR PSIKOSOSIAL Penyebab : organisasi kerja (type kepemimpinan), hubungan kerja,
komunikasi, keamanan, type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shift, terpencil)
Akibat : stress, psikosomatis, somatic
FENOMENA GUNUNG ES PENYAKIT AKIBAT KERJADilaporkan : PAKTidak dilaporkan : dikenal sebagai penyakit yang ada kaitan dengan pekerjaan, ada upaya medic namun hubungan sebab-akibat timbulnya penyakit tidak jelas, ada gejala tapi tidak diteliti lebih lanjut, terpapar gejala penyakit
DIAGNOSIS PAK MASIH RENDAH Tak ada PAK (tidak terjadi kasus) Tak terdiagnosa
Tidak tahu/bisa diagnosa PAK Data pendukung tidak ada
Tak dilaporkan Tak memahami ketentuan Kebijakan perusahaan KHAWATIR GANTI RUGI Dilaporkan sebagai penyakit umum
Data awal tidak ada (riwkes awal tidak dilakukan) Riwkes tidak dilakukan atau tidak sesuai Monitoring lingkungan kerja tidak dilakukan atau dilakukan tapi tidak sesuai
dengan faktor lingkungan kerja
KESUKARAN / PROBLEMA MENDIAGNOSA PAK PAK relative > sulit ditegakkan diagnosanya, karena banyak PAK
gambarannya mirip penyakit umum Berbagai PAK mempunyai waktu inkubasi yang lama Kurangnya sarana bantu untuk mendiagnosa PAK Kurang training/kemampuan dokter untuk mendiagnosa PAK
LANGKAH MENDIAGNOSIS PAK1. Diagnosis klinis2. Menentukan hubungan sebab akibat (cara kerja, sifat pekerjaan, jenis
pajanan, dengan interview : riwayat pekerjaan , riwayat penyakit)3. Jumlah pajanan yang dialami4. Kemungkinan penyebab lain5. Menetapkan diagnosis PAK
TUGAS MANDIRISebutkan penyakit yang timbul karena hubungan kerjaKeputusan presiden republic Indonesia nomor 22 tahun 1993
1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat dan kematian. „ 2. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras. „ 3. Penyakit paru dan saluran pernafasan(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). „ 4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. „ 5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.6. Penyakit yang disebabkan oleh berillium , dst „ (=atau persenyawaannya yang beracun). „ 7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium , dst „ 8. Penyakit yang disebabkan fosfor , dst „ 9. Penyakit yang disebabkan oleh krom , dst „ 10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan , dst „ 11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen , dst „ 12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa , dst13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal , dst 14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau , dst 15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. 16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun. 17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun. 18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena dan hoimolognya yang beracun. 19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.20.Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton. 21.Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau beracunan seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel. 22.Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 23.Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanis (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi). 24.Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. 25.Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetis dan radiasi yang mengion.26. Penyakit kulit(dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologis. 27. Penyakit kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tsb. 28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes. 29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. 30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 31. Penyakit yang disebabkan oleh kimia lainnya termasuk bahan obat.
MATRA
BAB VIUPAYA KESEHATANBAGIAN KESATUUMUMPASAL 46
Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat
PASAL 47Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative yang dilaksankan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan
PASAL 48m. kesehatan matra
Matra adalah dimensi lingkungan /wahana / media tempat seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan
Kondisi matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut
KESEHATAN MATRAAdalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut, maupun udara
JENIS KESEHATAN MATRA meliputi :a. kesehatan lapanganb. kesehatan kelautan dan bawah air, danc. kesehatan kedirgantaraan
KESEHATAN LAPANGANAdalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di darat yang bersifat temporer pada lingkungan yang berubah
Kesehatan lapangan terdiri atas : Kesehatan perpindahan penduduk Kesehatan migran Kesehatan haji dan umrah Kesehatan penanggulangan bencana Kesehatan bawah tanah Kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat Kesehatan dalam tigas operasi dan latihan militer di darat Kesehatan pada arus mudik Kesehatan pad akegiatan di area tertentu Kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian
KESEHATAN KELAUTAN DAN BAWAH AIR
Adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan berhubungan dengan keadaan lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik)Terdiri atas :
1. Kesehatan penyelaman2. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai3. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut
KESEHATAN KEDIRGANTARAANAdalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik)Terdiri atas :
1. Kesehatan penerbangan dan ruang angkasa, dan2. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara
LINGKUP PENYELENGGARAAN KESEHATAN MATRA1. Pengurangan potensi risiko kesehatan2. Peningkatan kemampuan adaptasi3. Pengendalian risiko kesehatan
PENGURANGAN POTENSI RISIKO KESEHATANMerupaka upaya yang dilakukan terhadap semua variable atau faktor untuk mencegah dan mengurangi risiko kesehatan
PENINGKATAN KEMAMPUAN ADAPTASIMerupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisis matra agar tidak menimbulkan risiko kesehatan
PENGENDALIAN RISIKO KESEHATANMerupakan upaya yang dilakukan untuk menurunkan dan menghilangkan variable atau faktor dalam rangka mencegah terjadinya penyakit kecacatan dan / atau gangguan kesehatan serta melakukan pengobatan
TUGAS MANDIRI1. Kegiatan saat penyelenggaraan kesehatan perpindahan penduduk2. Persiapan kesehatan pada arus mudik3. Kesiapan bagi pemberi kerja kesehatan penyelaman4. Kegiatan kesiapan penyelenggara kegiatan kesheatan penerbangan dan
ruang angkasa