fjjfj

19
KESELAMATAN KERJA UU NO.13 TAHUN 2003 PARAGRAF 5 KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA PASAL 86 1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memeproleh perlindungan atas a. Keselamatan dan kesehatan kerja b. Moral dan kesusilaan, dan c. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta nilai-nilai agama 2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja 3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku PASAL 87 1. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan 2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA NO 1 TAHUN 1970 3 unsur keberlakuan UU Tempay dimana dilakukan perkerjaan bagi suatu usaha Ada tenaga kerja yang bekerja disana Ada sumber bahaya kerja di tempat itu Pengawasan Keselamatan Kerja Pengawasan langsung dilakukan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja Pengawasan tidak langsung termasuk oleh manajemen pusat yang hanya melakukan audit terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja

Upload: lana-adila

Post on 14-Feb-2016

226 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

fjfj

TRANSCRIPT

Page 1: fjjfj

KESELAMATAN KERJA

UU NO.13 TAHUN 2003

PARAGRAF 5KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJAPASAL 86

1. Setiap pekerja/buruh mempunyai hak untuk memeproleh perlindungan atasa. Keselamatan dan kesehatan kerjab. Moral dan kesusilaan, danc. Perlakuan yang sesuai dengan harkat dan martabat manusia serta

nilai-nilai agama2. Untuk melindungi keselamatan pekerja/buruh guna mewujudkan

produktivitas kerja yang optimal diselenggarakan upaya keselamatan dan kesehatan kerja

3. Perlindungan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan ayat (2) dilaksanakan sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku

PASAL 871. Setiap perusahaan wajib menerapkan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja yang terintegrasi dengan sistem manajemen perusahaan2. Ketentuan mengenai penerapan sistem manajemen keselamatan dan

kesehatan kerja sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) diatur dengan Peraturan Pemerintah

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA NO 1 TAHUN 19703 unsur keberlakuan UU

Tempay dimana dilakukan perkerjaan bagi suatu usaha Ada tenaga kerja yang bekerja disana Ada sumber bahaya kerja di tempat itu

Pengawasan Keselamatan Kerja Pengawasan langsung dilakukan pegawai pengawas dan ahli keselamatan

kerja Pengawasan tidak langsung termasuk oleh manajemen pusat yang hanya

melakukan audit terhadap usaha perbaikan dari hasil pelaporan pegawai pengawas dan ahli keselamatan kerja

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA mengatur keselamatan kerja disegala tempat kerja baik itu di darat, laut dan udara dalam wilayah NKRI

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA bertujuan untuk mengurangi kecelakaan, mengurangi adanya bahaya peledakan, memaksa peningkatan kemampuan pekerja dalam memberikan pertolongan pertama pada kecelakaan dan pemberian alat-alat pelindung kepada pekerja terutama untuk pekerjaan yang memiliki resiko tinggi serta membantu terciptanya lingkungan kerja yang kondusfi seperti penerangan tempat kerja, kebersihan, sirkulasi udara serta hubungan yang serasi antara pekerja, lingkungan kerja, peralatan dan proses kerja

Page 2: fjjfj

Sumber bahaya kerja didefinisikan terkait dengan Kondisi mesin, pesawat, alat kerja serta peralatan lainnya Bahan berbahaya (explosive, flammable, poison) Lingkungan Sifat pekerjaan Cara kerja Proses produksi

UNDANG-UNDANG KESELAMATAN KERJA berisi petunjuk teknis mengenai apa yang harus dilakukan oleh dan kepada pekerja untuk menjamin keselamatan pekerja itu sendiri, keselamayan umum dan produk yang dihasilkan karena begitu banyak proses yang dilakukan dengan memperhatikan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang menyebabkan perubahan resiko pekerjaan yang dihadapi pekerja di tempat kerjanya

Pengawasan Keselamatan Kerja Monitoring dan pengambil keputusan tindakan perbaikan keselamatan kerja Tindakan perbaikan keselamtan kerja (continuous improvement) seperti

perbaikan cara dan proses kerja, pemeriksaan rutin kesehatan pekerja, retribusi keselamatan kerja

ASPEK PENTING KESELAMATAN KERJA DALAM KEGIATAN INDUSTRIKeselamatan kerja sangatla penting dalam industri, karena beberapa aspek berikutPRODUKTIVITASKecelakaan dalam idnustri akan menghambat produksi atau bahkan menghentikannya. Dengan demikian, akan terjadi loss of man-hour dan loss of materialINVESTASIKecelakaan dalam industry akan berakibat terhadap infrastruktur maupun mesin dan peralatan yang ada di dalamnya. Dengan demikian, akan terjadi loss of asset, dimana ser yang semula diharapkan dapat membantu produksi hingga jangka waktu lama akan berkurang atau habisIMEJ PERUSAHAANKecelakaan dalam industry menimbulkan masalah kepercayaan terhadap lingkungan serta proses industry yang dijalankan perusahaan. Msalah ini berkaitan dengan kepercayaan investor untuk tetap menanamkan modalnya, kepercayaan pelanggan untuk tetap membeli, serta kepercayaan karyawan terhadap manajemen perusahaan.

KECELAKAAN AKIBAT KERJAKECELAKAAN adalah kejadian yang tidak teduga dan tidak diharapkanKECELAKAAN AKIBAT KERJA adalah kecelakaan yang berhubungan dengan hubungan kerja pada perusahaan

KECELAKAAN DAPAT TERJADI :1. Sebagai akibat langsung pekerjaan2. Terjadi pada saat pekerjaan sedang dilakukan

Page 3: fjjfj

PENGELOMPOKKAN KECELAKAAN1. kecelakaan akibat kerja di perusahaan2. kecelakaan lalu lintas3. kecelakaan di rumah

Bahaya pekerjaan adalah Faktor-faktor dalam hubungan pekerjaan yang dapat mendatangkan

kecelakaan Bahaya tersebut disebut potensial, jika faktor-faktor tersebut mendatangkan

kecelakaan Jika kecelakaan telah terjadi maka bahaya tersebut sebagai bahaya nyata

PENYEBAB KECELAKAAN1. Tindak perbuatan manusia yang tidak memenuhi keselamatan (unsafe

human acts)2. Kedaan-keadaan lingkungan yang tidak aman (unsafe condition)3. Kurang pengawasan

FAKTOR MANUSIA Ciri-ciri psikologis, fisik, dan kelainan faal perseorangan Faktor rasa atau emosi Faktor situasi pekerjaan (komunikasi, kesejahteraan, harapan hari depan) Keserasian tenaga kerja terhadap proses pekerjaan (lingkungan fisik,

hubungan manusia dan mesin, hubungan manusia dan organisasi kerja

UNSAFE CONDITIONKeadaan lingkungan yang tidak aman

Bahan-bahan berbahaya gas, kuman Alat atau bangunan yang kurang memenuhi syarat ventilasi kurang

pengamanan gas/asam/bahan berbahaya yang tidak baik Aspek teknik/proses pemansan zat mudah terbakar, reaksi kimia, proses-

proses biologic

PENGAWASAN Pemahaman prosedur kerja (SOP) oleh pekerja yang kurang, tanpa kontrol Pekerja menganggap remeh bahaya dengan tanpa menggunakan pelindung,

tanpa peringatan Sikap dan tingkah laku pekerja seperti : lalai, mengangap remeh bahaya,

enggan pakai pelindung diri banyak terjadi pada pekerja yang kurang pengalaman dan mahasiswa

PENUGASAN1. Kerugian akcgibat kecelakaan kerja2. Pencegahan kecelakaan kerja

Page 4: fjjfj

HIPERKES

Pembangunan

Penggunaan teknologi

Dampak + Kualitas hidup meningkat Peningkatan

pendapatan(karena tarif naik)

Dampak – Penyakit akibat kerja Kecelakaan Pencemaran

Page 5: fjjfj

Polusi dll

Lingkungan tempat kerja yang beraneka ragam

RISIKO (ex: pencemaran)

Kwalitas atau kwantitas produksiKegairahan/seamnagat kerjaKesakitan kematian

Kemajuan yang pesat di bidang INDUSTRI yang beraneka ragam jenisnya

Risiko penyakit dan gangguan kesehatan akibat kerja juga semakin luas

Mendorong kemajuan dan berkembangnya IPTEK bidang kesehatan kerja

Kesehatan kerja adalah merupakan aplikasi kesehatan masyarakat di dalam suatu tempat kerja

Kedokteran okupasi &industri merupakan istilah yang memiliki pengertian serupa dengan occupational health atau hygiene industry atau kesehatan industri

Istilah lain-lain : occupational hygiene, occupational medicine, industrial hygiene, industrial medicine, labour health, workers health, physiological hygiene dsb

Dalam undang-undang No. 14 tahun 1969 tentang ketentuan-ketentuan Pokok Tenaga Kerja, maka istilah yang dipakai adalah Higiene Perusahaan dan Kesehatan Kejra (HIPERKES)

PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUPHIPERKES merupakan cabang dari Ilmu Kesehatan Masyarakat, mempelajari cara-cara pengawasan serta pemeliharaan kesehatan tenaga kerja dan masayarakt di sekitar perusahaan , dan segala kemungkinan gangguan kesehatan dan keselamatan akibat proses produksi di perusahaan

HIPERKES diartikan sebagai lapangan kesehatan yang mengurusi problematic kesehatan yang menyeluruh dari tenaga kerja

HIPERKES adalah lapangan ilmu dan teknologi beserta prakteknya yang bersifat multidisipliner dalam pengendalian efek sampingan kemajuan teknologi dengan tujuan untuk menciptakan tenaga kerja yang sehat, selamat, sejahtera dan produktif

Page 6: fjjfj

HIGIENE PERUSAHAANHygiene perusahaan adalah spesialisasi dalam ilmu hygiene berseta prakteknya yang dengan mengadakan penilaian kepada faktor-faktor penyebab penyakit kwalitatif dan kwantitatif dalam lingkungan kerja dan perusahaan melalui pengukuran yang hasilnya dipergunakan untuk dasar tindakan korektif kepada lingkungan tersebut serta bila perlu pencegahan, agar pekerja dan masyarakat sekitar suatu perusahaan terhindar dari bahaya akibat kerja serta dimungkinkan mengecap derajat kesehatan setinggi-tingginya

HIGIENE PERUSAHAAN adalah upaya pemeliharaan lingkungan kerja (fisik, kimia, radiasi dsb) dan lingkungan perusahaan

SIFAT-SIFAT HIGIENE PERUSAHAAN Sasaran adalah lingkungan kerja sebagai upaya pencegahan timbulnya

penyakit akibat kerja pencemaran lingkungan akibat proses produksi perusahaan

Bersifat TEHNIK

KESEHATAN KERJA adalah spesialisasi dalam ilmu kesehatan/kedokteran beserta prakteknya yang bertujuan agara pekerja/masyarakat pekejra memperoleh derajat kesehatan setinggi-tingginya, baik fisik, atau mental, maupun sosial, dengan usaha-usaha preventif dan kuratif terhadap penyakit-penyakit / gangguan-gangguan kesehatan yang diakibatkan faktor-faktor pekerjaan dan lingkungan kerja, serta terhadap penyakit-penyakit umum

SIFAT-SIFAT KESEHATAN KERJASasaran adalah MANUSIABersifat MEDIS

TUJUAN UTAMA KESEHATAN KERJA: Pencegahan dan pemberantasan penyakit-penyakit dan kecelakaan akibat

kerja Pemeliharaan dan peningkatan kesehatan dan gizi tenaga kerja Perawatan dan mempertinggi efisiensi dan produktivitas tenaga kerja Pemberatansan kelelahan kerja dan meningkatkan kegairahan serta

kenikmatan kerja Perlindungan bagi masyarakat sekitar suatu perusahan agar terhindar dari

bahaya-bahaya pencemaran yang ditimbulkan oleh perusahaan tersebut Perlindungan masayrakat luas adari bahaya-bahaya yang mungkin

ditimbulkan oleh produk-produk perusahaan

PERATURANMENTERI TENAGA KERJA DAN TRANSMIGRASI

NO : PER.03/MEN/1982

TENTANGPELAYANAN KESEHATAN TENAGA KERJA

Page 7: fjjfj

PASAL 2Tugas pokok pelayanan kesehatan kerja meliputi :

a. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja, pemeriksaan berkala dan pemeriksaan khusus

b. Pembinaan dan pengawasan atas penyesuaian pekerjaan terhadap tenaga kerja

c. Pembinaan dan pengawasan terhadap lingkungan kerjad. Pembinan dan pengawasan perlengkapan sanitaire. Pembinaan dan pengawasan perlengkapan untuk kesehatan tenaga kerjaf. Pencegahan dan pengobatan terhadap penyakit umum dan penyakit akibat

kerjag. Pertolongan pertama pada kecelakaanh. Pendidikan kesehatan untuk tenaga kerja dan latihan untuk petugas

pertolongan pertama pada kecelakaani. Memebrikan nasihat mengenai perencanaan dan pembuatan tempat erja,

pemilihan alat pelindung diri yang diperlukan dan gizi serta penyelenggaraan makanan ditempat kerja

j. Membantu usaha rehabilitasi akibat kecelakaan atau penyakit akibat kerjak. Pembinaan dan pengawasan terhadap tenaga kerja yang mempunyai

kelainan tertentu dalam kesehatannyal. Memberikan laporan berkala tentang pelayanan kesehatan kerja kepada

pengurus

DETERMINAN KESEHATAN KERJA1. Beban kerja2. Beban tambahan akibat dari lingkungan kerja3. Kemampuan kerja

BEBAN KERJA Beban fisik Beban mental Beban sosial sesuai dengan jenis pekerjaan si pelaku

kemampuan tiap orang berbeda, tergantung dari pengalaman, keterampilan, motivasi dsb

BEBAN TAMBAHAN1. Faktor fisik, seperti penerangan, suhu,kelembaban, kebisingan dsb2. Faktor kimia, seperti bau, gas, asap, dsb3. Faktor biologi spt serangga, taman yang teratur, dsb4. Faktor psikologi, spt peralatan kerja yang tak sesuai ukuran tubuh5. Faktor sosial psikologis, spt suasana kerja yang tak harmonis

KEMAMPUAN KERJA, dipengaruhi1. Kapasitas (kemampuan), terjadi karena faktor gisi dan kesehatan ibu waktu

hamil, genetic, lingkungan2. Pendidikan 3. Pengalaman

Page 8: fjjfj

4. Kesehatan5. Kebugaran6. Gizi7. Jenis kelamin8. Ukuran-ukuran tubuh

PENUGASAN Bagaimana mengkoreksi tempat kerja (hiperkes sumakmur)

PENYAKIT AKIBAT KERJA

GENERAL DISEASE (penyakit umum)Penyakit yang mengenai pada masyarakat umum (general disease). Misal : influenza, sakit kepala

WORK RELATED DISEASE (penyakit terkait kerja) :Penyakit yang berhubungan terkait dengan pekerjaan, namun bukan akibat karena pekerjaanMisal : asma, TBC, hipertensi

OCCUPATIONAL DISEASE (penyakit akibat kerja) :Penyakit yang disbeabkan karena pekerjaannya/lingkungan kerjaMissal : keracunan Pb, asbestosis, silicosis

Debu - mineral : asbestosis, silicosis, siderosis- organic : allergic alveolitis allergic

Page 9: fjjfj

Gas - gas CO, HCN, H2S asphyxia- gas NH3, CI2, SO2 irritant

uap sebabkan : asthma, dermatitis

KEPUTUSAN PRESIDEN REPUBLIK INDONESIANOMOR 22 TAHUN 1993TENTANGPENYAKIT YANG TIMBUL KARENA HUBUNGAN KERJAPASAL 1Penyakit yang timbul karena hubungan kerja adalah oenyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja

PASAL 2Setiap tenaga kerja yang menderita penyakit yang timbul karena hubungan kerja untuk mendapat jaminan kecelakaan kerja baik pada saat masih dalam hubungan kerja maupun setelah hubungan kerja berakhir

PASAL 3Diagnosis penyakit akibat kerja ditegakkan melalui serangkaian pemeriksaan klinis dan pemeriksaan kondisi pekerja serta lingkungannya untuk membuktikan adanya hubungan sebab akibat antara penyait dan pekerjaannyaPada dasarnya penyakit akibat kerja adalah sama dengan penyakit yang timbul karena hubungan kerja.Perbedaannya hanya pada :a. penyakit akibat kerjaDiatur oleh kep men No. 01/MEN/1981 meliputi 30 jenis penyakit dasar keselamatan kerja

b. penyakit hubungan kerja Diatur dalam kep pres No. 22/KEPRES/1993 Meliputi 31 jenis penyakit Dasar : dapat kompensasi ganti rugi

31 jenis penyakit 30 jenis penyakit + 1 klausul = penyakit yang disebabkan oleh bahan kimia lainnya termasuk obat

FAKTOR PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJA Faktor fisika Faktor kimia Faktor biologi Faktor ergonomic Faktor psikososial

PENYEBAB PENYAKIT AKIBAT KERJAFAKTOR FISIKA :

Suara tinggi/bising : ketulian

Page 10: fjjfj

Temperature/suhu tinggi : heat cramp, heat exhaustion, heat stroke Temperature rendah : frostbite Radiasi non mengion : infra merah (katarak), ultraviolet (konjungtiva) Radiasi mengion : radioaktif/beta/gama/X (kerusakan sel tubuh

manusia) Tekanan udara tinggi : coison disease Getaran local : reynald’s disease, polyneuritis Getaran umum : gangguan

FAKTOR KIMIA :a. asal :

Bahan baku Bahan tambahan Hasil antara Hasil samping Hasil (produk) Sisa produksi atau Bahan buangan

b. bentuk : Padat Cair Gas Uap Partikel

c. efek terhadap tubuh Iritasi Alergi Korosif Asphyxia Keracunan sistemik Kanker Kerusakan / kelainan janin Pneumoconiosis Efek bius (narkose) Pengaruh genetic

FAKTOR BIOLOGI: Bakteri : penyakit antrax, penyakit brucella pekerja penjagal Virus : binatang ternak manusia penyakit mulut dan kuku, flu burung Fungus (jamur) : ptyriasis vesicolor, histoplasmosis Cacing : ankylostomiasis a. duodenale pekerja tambang /perkebunan Serangga : gigitan dermatitis, shock Tumbuhan : getahnya dermatitis

FAKTOR ERGONOMI/FISIOLOGI Penyebab : cara kerja, posisi kerja, alat kerja, lingkungan kerja, kontruksi

kerja, ergonomis

Page 11: fjjfj

Efek terhadap tubuh : kelelahan fisik, nyeri otot, deformitas tulang, perubahan bentuk, dislokasi

FAKTOR PSIKOSOSIAL Penyebab : organisasi kerja (type kepemimpinan), hubungan kerja,

komunikasi, keamanan, type kerja (monoton, berulang-ulang, kerja berlebihan, kerja kurang, kerja shift, terpencil)

Akibat : stress, psikosomatis, somatic

FENOMENA GUNUNG ES PENYAKIT AKIBAT KERJADilaporkan : PAKTidak dilaporkan : dikenal sebagai penyakit yang ada kaitan dengan pekerjaan, ada upaya medic namun hubungan sebab-akibat timbulnya penyakit tidak jelas, ada gejala tapi tidak diteliti lebih lanjut, terpapar gejala penyakit

DIAGNOSIS PAK MASIH RENDAH Tak ada PAK (tidak terjadi kasus) Tak terdiagnosa

Tidak tahu/bisa diagnosa PAK Data pendukung tidak ada

Tak dilaporkan Tak memahami ketentuan Kebijakan perusahaan KHAWATIR GANTI RUGI Dilaporkan sebagai penyakit umum

Data awal tidak ada (riwkes awal tidak dilakukan) Riwkes tidak dilakukan atau tidak sesuai Monitoring lingkungan kerja tidak dilakukan atau dilakukan tapi tidak sesuai

dengan faktor lingkungan kerja

KESUKARAN / PROBLEMA MENDIAGNOSA PAK PAK relative > sulit ditegakkan diagnosanya, karena banyak PAK

gambarannya mirip penyakit umum Berbagai PAK mempunyai waktu inkubasi yang lama Kurangnya sarana bantu untuk mendiagnosa PAK Kurang training/kemampuan dokter untuk mendiagnosa PAK

LANGKAH MENDIAGNOSIS PAK1. Diagnosis klinis2. Menentukan hubungan sebab akibat (cara kerja, sifat pekerjaan, jenis

pajanan, dengan interview : riwayat pekerjaan , riwayat penyakit)3. Jumlah pajanan yang dialami4. Kemungkinan penyebab lain5. Menetapkan diagnosis PAK

TUGAS MANDIRISebutkan penyakit yang timbul karena hubungan kerjaKeputusan presiden republic Indonesia nomor 22 tahun 1993

Page 12: fjjfj

1. Pnemokoniosis yang disebabkan debu mineral pembentuk jaringan parut(silikosis, antrakosilikosis, asbestosis) dan silikotuberkulosis yang silikosisnya merupakan faktor utama penyebab cacat dan kematian. „ 2. Penyakit paru dan saluran pernafasan (bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu logam keras. „ 3. Penyakit paru dan saluran pernafasan(bronkhopulmoner) yang disebabkan oleh debu kapas, vlas, henep dan sisal (bissinosis). „ 4. Asma akibat kerja yang disebabkan oleh penyebab sensitisasi dan zat perangsang yang dikenal yang berada dalam proses pekerjaan. „ 5. Alveolitis allergika yang disebabkan oleh faktor dari luar sebagai akibat penghirupan debu organik.6. Penyakit yang disebabkan oleh berillium , dst „ (=atau persenyawaannya yang beracun). „ 7. Penyakit yang disebabkan oleh kadmium , dst „ 8. Penyakit yang disebabkan fosfor , dst „ 9. Penyakit yang disebabkan oleh krom , dst „ 10. Penyakit yang disebabkan oleh mangan , dst „ 11. Penyakit yang disebabkan oleh arsen , dst „ 12. Penyakit yang disebabkan oleh raksa , dst13. Penyakit yang disebabkan oleh timbal , dst 14. Penyakit yang disebabkan oleh fluor atau , dst 15. Penyakit yang disebabkan oleh karbon disulfida. 16. Penyakit yang disebabkan oleh derivat halogen dari persenyawaan hidrokarbon alifatik atau aromatik yang beracun. 17. Penyakit yang disebabkan oleh benzena atau homolognya yang beracun. 18. Penyakit yang disebabkan oleh derivat nitro dan amina dari benzena dan hoimolognya yang beracun. 19. Penyakit yang disebabkan oleh nitrogliserin atau ester asam nitrat lainnya.20.Penyakit yang disebabkan oleh alkohol, glikol atau keton. 21.Penyakit yang disebabkan oleh gas atau uap penyebab asfiksia atau beracunan seperti karbon monoksida, hidrogen sianida, hidrogen sulfida, atau derivatnya yang beracun, amoniak seng, braso dan nikel. 22.Kelainan pendengaran yang disebabkan oleh kebisingan. 23.Penyakit yang disebabkan oleh getaran mekanis (kelainan-kelainan otot, urat, tulang persendian, pembuluh darah tepi atau saraf tepi). 24.Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan dalam udara yang bertekanan lebih. 25.Penyakit yang disebabkan oleh radiasi elektromagnetis dan radiasi yang mengion.26. Penyakit kulit(dermatosis) yang disebabkan oleh penyebab fisik, kimiawi atau biologis. 27. Penyakit kulit epitelioma primer yang disebabkan oleh ter, pic, bitumen, minyak mineral, antrasena atau persenyawaan, produk atau residu dari zat tsb. 28. Kanker paru atau mesotelioma yang disebabkan oleh asbes. 29. Penyakit infeksi yang disebabkan oleh virus, bakteri atau parasit yang didapat dalam suatu pekerjaan yang memiliki risiko kontaminasi khusus. 30. Penyakit yang disebabkan oleh suhu tinggi atau rendah atau panas radiasi atau kelembaban udara tinggi. 31. Penyakit yang disebabkan oleh kimia lainnya termasuk bahan obat.

MATRA

BAB VIUPAYA KESEHATANBAGIAN KESATUUMUMPASAL 46

Page 13: fjjfj

Untuk mewujudkan derajat kesehatan yang setinggi tingginya bagi masyarakat diselenggarakan upaya kesehatan yang terpadu dan menyeluruh dalam bentuk upaya kesehatan perseorangan dan upaya kesehatan masyarakat

PASAL 47Upaya kesehatan diselenggarakan dalam bentuk kegiatan dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitative yang dilaksankan secara terpadu, menyeluruh dan berkesinambungan

PASAL 48m. kesehatan matra

Matra adalah dimensi lingkungan /wahana / media tempat seseorang atau sekelompok orang melangsungkan hidup serta melaksanakan kegiatan

Kondisi matra adalah keadaan dari seluruh aspek pada matra yang serba berubah dan berpengaruh terhadap kelangsungan hidup dan pelaksanaan kegiatan manusia yang hidup dalam lingkungan tersebut

KESEHATAN MATRAAdalah upaya kesehatan dalam bentuk khusus yang diselenggarakan untuk meningkatkan kemampuan fisik dan mental guna menyesuaikan diri terhadap lingkungan yang serba berubah secara bermakna baik di lingkungan darat, laut, maupun udara

JENIS KESEHATAN MATRA meliputi :a. kesehatan lapanganb. kesehatan kelautan dan bawah air, danc. kesehatan kedirgantaraan

KESEHATAN LAPANGANAdalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di darat yang bersifat temporer pada lingkungan yang berubah

Kesehatan lapangan terdiri atas : Kesehatan perpindahan penduduk Kesehatan migran Kesehatan haji dan umrah Kesehatan penanggulangan bencana Kesehatan bawah tanah Kesehatan gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat Kesehatan dalam tigas operasi dan latihan militer di darat Kesehatan pada arus mudik Kesehatan pad akegiatan di area tertentu Kesehatan dalam penugasan khusus kepolisian

KESEHATAN KELAUTAN DAN BAWAH AIR

Page 14: fjjfj

Adalah kesehatan matra yang berhubungan dengan pekerjaan atau kegiatan di laut dan berhubungan dengan keadaan lingkungan yang bertekanan tinggi (hiperbarik)Terdiri atas :

1. Kesehatan penyelaman2. Kesehatan pelayaran dan lepas pantai3. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di laut

KESEHATAN KEDIRGANTARAANAdalah kesehatan matra yang berhubungan dengan penerbangan dan kesehatan ruang angkasa dengan keadaan lingkungan yang bertekanan rendah (hipobarik)Terdiri atas :

1. Kesehatan penerbangan dan ruang angkasa, dan2. Kesehatan dalam tugas operasi dan latihan militer di udara

LINGKUP PENYELENGGARAAN KESEHATAN MATRA1. Pengurangan potensi risiko kesehatan2. Peningkatan kemampuan adaptasi3. Pengendalian risiko kesehatan

PENGURANGAN POTENSI RISIKO KESEHATANMerupaka upaya yang dilakukan terhadap semua variable atau faktor untuk mencegah dan mengurangi risiko kesehatan

PENINGKATAN KEMAMPUAN ADAPTASIMerupakan upaya untuk meningkatkan kemampuan menyesuaikan diri dengan kondisis matra agar tidak menimbulkan risiko kesehatan

PENGENDALIAN RISIKO KESEHATANMerupakan upaya yang dilakukan untuk menurunkan dan menghilangkan variable atau faktor dalam rangka mencegah terjadinya penyakit kecacatan dan / atau gangguan kesehatan serta melakukan pengobatan

TUGAS MANDIRI1. Kegiatan saat penyelenggaraan kesehatan perpindahan penduduk2. Persiapan kesehatan pada arus mudik3. Kesiapan bagi pemberi kerja kesehatan penyelaman4. Kegiatan kesiapan penyelenggara kegiatan kesheatan penerbangan dan

ruang angkasa