fix

35
1.Definisi A. Tabir surya Tabir surya dibagi atas dua kelompok besar, yaitu : a. Tabir Surya Fisik, yaitu tabir surya dengan mekanisme kerja memantulkan dan menghamburkan radiasi sinar UV. Umumnya senyawa UV filter anorganik termasuk dalam kelompok ini. b. Tabir Surya Kimia, yaitu tabir surya dengan mekanisme kerja mengabsorbsi radiasi sinar UV, mengubahnya menjadi bentuk energy panas. Umumnya senyawa UV filter organic termasuk dalam kelompok ini. Sumber : Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert. 2008. Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development. Informa Healthcare, New York. B. Sabun Antiseptik Zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanpa perlu mematikan mereka. Sumber : Kamus saku DORLAND edisi 28 C. Keriput Keriput atau kerutan pada wajah merupakan penurunan fungsi dari elastisitas wajah sehingga kulit mengalami pengenduran, dan karena seiring dengan bertambahnya usia maka kulit akan menjadi lebih tipis, lebih kering, kulit mengalami pengurangan penurunan kelenturan dan kelembaban. Hal tersebut akan menimbulkan garis-garis halus, tekstur kulit yang tidak halus dan keriput pada kulit. Beberapa keriput dapat nampak jelas disekitar area mata, mulut dan leher. Sumber : http://eprints.ums.ac.id/26911/2/04._BAB_I.pdf 2. Embriologi Kulit Kulit memiliki asal ganda:

Upload: adams-westlifer-sophiano

Post on 29-Jan-2016

238 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

Laporan diskusi 1 pemicu 1

TRANSCRIPT

Page 1: Fix

1. Definisi A. Tabir surya

Tabir surya dibagi atas dua kelompok besar, yaitu :

a. Tabir Surya Fisik, yaitu tabir surya dengan mekanisme kerja memantulkan dan menghamburkan radiasi sinar UV. Umumnya senyawa UV filter anorganik termasuk dalam kelompok ini.

b. Tabir Surya Kimia, yaitu tabir surya dengan mekanisme kerja mengabsorbsi radiasi sinar UV, mengubahnya menjadi bentuk energy panas. Umumnya senyawa UV filter organic termasuk dalam kelompok ini.

Sumber : Walters, A. Kenneth. Michael S. Robert. 2008. Dermatologic, Cosmeceutic, and Cosmetic Development. Informa Healthcare, New York.

B. Sabun Antiseptik

Zat yang menghambat pertumbuhan dan perkembangan mikroorganisme tanpa perlu mematikan mereka.

Sumber : Kamus saku DORLAND edisi 28

C. Keriput

Keriput atau kerutan pada wajah merupakan penurunan fungsi dari elastisitas wajah sehingga kulit mengalami pengenduran, dan karena seiring dengan bertambahnya usia maka kulit akan menjadi lebih tipis, lebih kering, kulit mengalami pengurangan penurunan kelenturan dan kelembaban. Hal tersebut akan menimbulkan garis-garis halus, tekstur kulit yang tidak halus dan keriput pada kulit. Beberapa keriput dapat nampak jelas disekitar area mata, mulut dan leher.

Sumber : http://eprints.ums.ac.id/26911/2/04._BAB_I.pdf

2. Embriologi Kulit

Kulit memiliki asal ganda:

Lapisan superficial, epidermis, terbentuk dari ectoderm permukaan. Lapisan dalam, dermis, berasal dari mesenkim di bawahnya.

Epidermis

Berasal dari surface ectoderm. (minggu ke-2 sampai lahir) Pada mulanya, minggu ke-4/5, embryo ditutupi oleh satu lapis sel ectoderm. Awal bulan ke-2 kehamilan (minggu ke-7): epitel terbagi dua, yaitu sel basal dan

periderm/epitrichium, lapisan pipih yang terletak pada bagian permukaan. Sel basal kemudian mengalami proliferasi, membentuk lapisan ketiga, yaitu

intermediet zone (minggu ke-11).

Page 2: Fix

Akhir bulan ke-4 kehamilan: epidermis sudah membentuk lapisan sebenarnya, yaitu :a. Basal layer (germinativum)

- Memproduksi sel baru, permukaannya akan membentuk gelombang (menjadi sidik jari).

b. Spinous layer- Sel polyhedral dengan tonofibril.

c. Granular layer- Mengandung keratohyalin granul.

d. Horny layer- Membentuk lapisan permukaan epidermis yang tidak rata, terdiri dari sel

mati yang mengandung keratin. - Lapisan periderm biasanya terlepas di trimester ke-2 (minggu ke-21)

intrauterine life, dan dapat ditemukan di cairan amnion. Setelah periderm lepas, terbentuklah stratum corneum.

Pembentukan melanocytes :- Neural crest bermigrasi menuju mesenkin dermis dan berdiferensiasi

menjadi melanoblast, sel ini kemudian bermigrasi menuju dermoepidermal junction dan berdiferesiasi menjadi melanocytes. Proses perubahan ini diregulasi oleh Wnt signaling.

- Saat bulan ke-3, epidermis, diinvasi oleh sel dari neural crest untuk membentuk sel yang memiliki melanosome untuk mensintesis pigmen melanin. Karena melanosome mengalami akumulasi, mereka ditransport melalui dendritic process melanocytes ke keratinocytes pada kulit dan rambut. Inilah proses yang disebut dengan pigmentasi. Melanocytes mulai memproduksi melanin sebelum lahir dan menyebarkannya ke bagian epidermis.

Saat trisemester pertama, sel Langerhans yang berasal dari sumsum merah tulang menginvasi epidermis

Saat bulan ke-4 sampai 6, sel merkel muncul pada epidermis.

Dermis

Berasal dari lateral plate mesoderm dan dermatomes dari somite. Pada minggu ke – 5, pembuluh darah pada dermis awalnya terdiri dari simple

struktur endothelium-lined yang berbeda dari mesenkim. Minggu ke-11, sel mesenkim berdiferensiasi menjadi fibroblast dan mulai

memproduksi jaringan ikat kolagen dan elastic. Pada bulan ke-3 dan ke-4, jaringan ini, corium, membentuk lapisan papilary (dermal

papila), yang menonjol ke arah permukaan epidermis, sebagian besar mengandung kapiler kecil dan sensory nerve end organ. Lapisan yang lebih dalam, subcorium, mengandung banyak jaringan lemak.

Pada bulan ke-5, kulit ditutupi oleh whitish paste (cairan pekat keputihan), vernix caseosa, yang dibentuk oleh sekresi kelenjar sebaceous, serta regenerasi sel

Page 3: Fix

epidermal dan rambut, yang bercampur dengan lapisan periderm. Lapisan ini melindungi kulit dari cairan amnion, sifat yang licin membantu proses persalinan, serta melindungi kulit dari kuku.

Daftar Pustaka : Sadle, T.W. Langman Embriologi Kedokteran edisi 10. Jakarta : EGC, 2009.

3. FISIOLOGI KULIT

Page 4: Fix

Kulit merupakan organ yang berfungsi sangat penting bagi tubuh diantaranya adalah memungkinkan bertahan dalam berbagai kondisi lingkungan, sebagai barier infeksi, mengontrol suhu tubuh (termoregulasi), sensasi, eskresi dan metabolisme.

Fungsi proteksi kulit adalah melindungi dari kehilangan cairan dari elektrolit, trauma mekanik, ultraviolet dan sebagai barier dari invasi mikroorganisme patogen. Faktor yang berperan:- keratin- lemak/lipid- sebum yang berminyak- keringat dengan pH asam - pigmen melanin- sel epidermal Langerhans dan makrofag dalam dermis

Fungsi kulit sebagai ekskresi keringat dan mengabsorpsi zat-zat yang larut dalam air, beberapa zat yang larut dalam lemak dan obat-obatan serta gas-gas tertentu

Fungsi sensasi kulit merupakan salah satu fungsi kulit dalam merespon rangsang raba karena banyaknya akhiran saraf seperti pada daerah bibir, puting dan ujung jari.

Fungsi kulit mensintesis vitamin D3 berkaitan dengan efek sinar UV matahari terhadap molekul dalam kulit serta peran hepar dan ginjal memproduksi vitamin D3 dalam bentuk paling aktif

Fungsi kulit dalam penyimpanan lemak dalam adiposit dermis dan jaringan adiposa lapisan subkutaneus.

Fungsi kulit mempertahankan suhu tubuh berperan pada pengaturan suhu dan keseimbangan cairan elektrolit. Termoregulasi dikontrol oleh hipothalamus. Temperatur perifer mengalami proses keseimbangan melalui keringat, insensible water loss dari kulit, paru-paru dan mukosa bukal. Temperatur kulit dikontrol dengan dilatasi atau kontriksi pembuluh darah kulit. Bila temperatur meningkat terjadi vasodilatasi pembuluh darah, kemudian tubuh akan mengurangi temperatur dengan melepas panas dari kulit dengan cara mengirim sinyal kimia yang dapat meningkatkan aliran darah di kulit. Pada temperatur yang menurun, pembuluh darah kulit akan vasokontriksi yang kemudian akan mempertahankan panas.

Page 5: Fix

FISIOLOGI PENUAAN (SKIN AGING)

Definisi aging menurut A4M (American Academy of Anti-Aging Medicine) adalah kelemahan dan kegagalan fisik-mental yang berhubungan dengan aging normal disebabkan oleh disfungsi fisiologik, dalam banyak kasus dapat diubah dengan intervensi kedokteran yang tepat. Proses penuaan ditandai penurunan energi seluler yang menurunkan kemampuan sel untuk memperbaiki diri. Terjadi dua fenomena, yaitu penurunan fisiologik (kehilangan fungsi tubuh dan sistem organnya) dan peningkatan penyakit. Menurut Fowler (2003), aging adalah suatu penyakit dengan karakteristik yang terbagi menjadi 3 fase yaitu : 1) Fase subklinik (usia 25-35 tahun)Kebanyakan hormon mulai menurun : testosteron, growth hormone (GH), dan estrogen. Pembentukan radikal bebas, yang dapat merusak sel dan DNA mulai mempengaruhi tubuh, seperti diet yang buruk, stress, polusi, paparan berlebihan radiasi ultraviolet dari matahari. Kerusakan ini biasanya tidak tampak dari luar. Individu akan tampak dan merasa “normal” tanpa tanda dan gejala dari aging atau penyakit. Bahkan, pada umumnya rentang usia ini dianggap usia muda dan normal.

2) Fase transisi (usia 35-45 tahun)Selama tahap ini kadar hormon menurun sampai 25 persen. Kehilangan massa otot yang mengakibatkan kehilangan kekuatan dan energi serta komposisi lemak tubuh yang meninggi. Keadaan ini menyebabkan resistensi insulin, meningkatnya resiko penyakit jantung, pembuluh darah, dan obesitas. Pada tahap ini mulai mncul gejala klinis, seperti penurunan ketajaman penglihatan- pendengaran, rambut putih mulai tumbuh, elastisitan dan pigmentasi kulit menurun, dorongan seksual dan bangkitan seksual menurun. Tergantung dari gaya hidup, radikal bebas merusak sel dengan cepat sehingga individu mulai merasa dan tampak tua. Radikal bebas mulai mempengaruhi ekspresi gen, yang menjadi penyebab dari banyak

Page 6: Fix

penyakit aging, termasuk kanker, arthritis, kehilangan daya ingat, penyakit arteri koronaria dan diabetes.

3) Fase Klinik (usia 45 tahun keatas)Orang mengalami penurunan hormon yang berlanjut, termasuk DHEA (dehydroepiandrosterone), melatonin, GH, testosteron, estrogen, dan hormon tiroid. Terdapat juga kehilangan kemampuan penyerapan nutrisi, vitamin, dan mineral sehingga terjadi penurunan densitas tulang, kehilangan massa otot sekitar 1 kilogram setiap 3 tahun, peningkatan lemak tubuh dan berat badan. Di antara usia 40 tahun dan 70 tahun, seorang pria kemungkinan dapat kehilangan 20 pon ototnya, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk membakar 800-1.000 kalori perhari. Penyakit kronis menjadi sangat jelas terlihat, akibat sistem organ yang mengalami kegagalan. Ketidakmampuan menjadi faktor utama untuk menikmati “tahun emas” dan seringkali adanya ketidakmampuan untuk melakukan aktivitas sederhana dalam kehidupan sehari-harinya. Prevalensi penyakit kronis akan meningkat secara dramatik sebagai akibat peningkatan usia (Fowler, 2007). Sebenarnya banyak teori yang menjelaskan mengapa manusia mengalami proses penuaan. Tetapi, pada dasarnya semua teori itu dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu teori wear and tear dan teori program (Pangkahila, 2007).

Ada 4 teori pokok dari aging (Goldman dan Klatz, 2007), yaitu:1) Teori “wear and tear”

Tubuh dan selnya mengalami kerusakan karena sering digunakan dan disalahgunakan (overuse and abuse). Organ tubuh seperti hati, lambung, ginjal, kulit, dan yang lainnya, menurun karena toksin di dalam makanan dan lingkungan, konsumsi berlebihan lemak, gula, kafein, alcohol, dan nikotin, karena sinar ultraviolet, dan karena stress fisik dan emosional. Tetapi kerusakan ini tidak terbatas pada organ melainkan juga terjadi di tingkat sel.

2) Teori neuroendokrinTeori ini berdasarkan peranan berbagai hormon bagi fungsi organ tubuh. Hormon dikeluarkan oleh beberapa organ yang dikendalikan oleh hipotalamus, sebuah kelenjar yang terletak di otak. Hipotalamus membentuk poros dengan hipofise dan organ tertentu yang kemudian mengeluarkan hormonnya. Dengan bertambahnya usia tubuh memproduksi hormon dalam jumlah kecil, yang akhirnya mengganggu berbagai sistem tubuh.

3) Teori Kontrol GenetikTeori ini fokus pada genetik memprogram sandi sepanjang DNA, dimana kita dilahirkan dengan kode genetik yang unik, yang memungkinkan fungsi fisik dan mental tertentu. Dan penurunan genetik tersebut menentukan seberapa cepat kita menjadi tua dan berapa lama kita hidup.

4) Teori Radikal Bebas

Page 7: Fix

Teori ini menjelaskan bahwa suatu organisme menjadi tua karena terjadi akumulasi kerusakan oleh radikal bebas dalam sel sepanjang waktu. Radikal bebas sendiri merupakan suatu molekul yang memilkiki elektron yang tidak berpasangan. Radikal bebas memiliki sifat reaktifitas tinggi, karena kecenderungan menarik elektron dan dapat mengubah suatu molekul menjadi suatu radikal oleh karena hilangnya atau bertambahnya satu elektron pada pada molekul lain. Radikal bebas akan merusak molekul yang elektronnya ditarik oleh radikal bebas tersebut sehingga menyebabkan kerusakan sel, gangguan fungsi sel, bahkan kematian sel. Molekul utama di dalam tubuh yang dirusak oleh radikal bebas adalah DNA, lemak, danprotein (Suryohudoyo, 2000). Dengan bertambahnya usia maka akumulasi kerusakan sel akibat radikal bebas semakin mengambil peranan, sehingga mengganggu metabolisme sel, juga merangsang mutasi sel, yang akhirnya membawa pada kanker dan kematian. Selain itu radikal bebas juga merusak kolagen dan elastin , suatu protein yang menjaga kulit tetap lembab, halus, fleksibel, dan elastis. Jaringan tersebut akan menjadi rusak akibat paparan radikal bebas, terutama pada daerah wajah, dimana mengakibatkan lekukan kulit dan kerutan yang dalam akibat paparan yang lama oleh radikal bebas (Goldman dan Klatz, 2007).

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPERCEPAT PENUAAN1) Faktor lingkungan

Pencemaran linkungan yang berwujud bahan-bahan polutan dan kimia sebagai hasil pembakaran pabrik, otomotif, dan rumah tangga) akan mempercepat penuaan.

Pencemaran lingkungan berwujud suara bising. Dari berbagai penelitian ternyata suara bising akan mampu meningkatkan kadar hormon prolaktin dan mampu menyebabkan apoptosis di berbagai jaringan tubuh.

Kondisi lingkungan hidup kumuh serta kurangnya penyediaan air bersih akan meningkatkan pemakaian energi tubuh untuk meningkatkan kekebalan.

Pemakaian obat-obat/jamu yang tidak terkontrol pemakaiannnya sehingga menyebabkan turunnya hormon tubuh secara langsung atau tidak langsung melalui mekanisme umpan balik (hormonal feedback mechanism).

Sinar matahari secara langsung yang dapat mempercepat penuaan kulit dengan hilangnya elastisitas dan rusaknya kolagen kulit.

2) Faktor diet/makanan. Jumlah nutrisi yang cukup, jenis, dan kualitas makanan yang tidak menggunakan pengawet, pewarna, perasa dari bahan kimia terlarang. Zat beracun dalam makanan dapat menimbulkan kerusakan berbagai organ tubuh, antara lain organ hati.

3) Faktor genetikGenetik seseorang sangat ditentukan oleh genetik orang tuanya. Tetapi faktor genetik ternyata dapat berubah karena infeksi virus, radiasi, dan zat racun dalam makanan/minuman/kulit yang diserap oleh tubuh.

4) Faktor psikikFaktor stres ini ternyata mampu memacu proses apoptosis di berbagai organ/jaringan tubuh.

Page 8: Fix

5) Faktor organikSecara umum, faktor organik adalah : rendahnya kebugaran/fitness, pola makan kurang sehat, penurunan GH dan IGF-I, penurunan testosteron, penurunan melatonin secara konstan setelah usia 30 tahun dan menyebabkan gangguan circandian clock (ritme harian) selanjutnya kulit dan rambut akan berkurang pigmentasinya dan terjadi pula gangguan tidur, peningkatan prolaktin yang sejalan dengan perubahan emosi dan stress, perubahan Follicle StimulatingHormone (FSH) dan Luteinizing Hormone (LH).

Sumber :1. David S.ANATOMI FISIOLOGI KULIT DAN PENYEMBUHAN LUKA. Plastic

Surgery Departement Airlangga University School of Medicine – Dr. Soetomo General Hospital.Surabaya.2007

2. Tanzil A. Bahan Ajar FUNGSI KULIT & INTERAKSINYA DENGAN SISTEM LAIN TUBUH. Department Fisiologi Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. Jakarta. 2011

3. JURNAL ANTI AGING diunduh dari http://www.pps.unud.ac.id/thesis/pdf_thesis/

4. Histologi kulit tebal dan kulit tipis

Kulit (integumen→integere (Latin) = menyelubungi):

a. Menyelimuti permukaan luar tubuh secara kontinu b. Organ terbesar, ± 15% berat tubuh

KULIT

1. Dua jenis kulit yang melapisi tubuh :a. Kulit tebal: melapisi telapak tangan, kaki dan jemari

b. Kulit tipis: melapisi permukaan tubuh lain

2. Struktur:Terdiri atas 2 lapisan utama: a. Epidermisb. Dermis

3. Kulit direkatkan ke jaringan di bawahnya oleh hipodermis/subkutis yang terdiri atas jaringan ikat longgar dan jaringan lemak.

EPIDERMIS

Merupakan jaringan epitel berlapis gepeng dengan lapisan seperti tanduk . Hanya terdiri atas sel epitel, tidak mengandung pembuluh darah maupun pembuluh limfa. Nutrien

Page 9: Fix

didapat dari pembuluh kapiler pada lapisan dermis yang berdifusi melalui cairan jaringan serta membran basal.

Lapisan- lapisan epidermis (dari dalam ke luar), terdiri dari :

a. Stratum Basale: Selapis sel silindris/kuboidb. Stratum spinosum:

1. Lapisan paling tebal2. Beberapa lapis sel poligonal → pada mikroskop cahaya permukaan sel seakan

berduriDengan mikroskop elektron: duri/spina tersebut merupakan desmosom

c. Stratum basale ditambah dengan sebagian stratum spinosum → stratum germinativum: merupakan lapisan yang aktif bermitosis.

d. Stratum granulosum: 1. Terdiri atas 2 – 4 lapis sel gepeng 2. Sitoplasma mengandung granula basofilik → granula keratohialin

Dengan mikroskop elektron ternyata bukan keratin maupun hialin, tetapi merupakan partikel amorf tanpa membran, dikelilingi ribosom, yang pada granula tersebut melekat mikrofilamen.

e. Stratum lusidum: 1. Hanya ditemukan pada kulit tebal 2. Terdiri atas 1-2 lapis sel yang tembus cahaya dan agak eosinofilik → tampak

kemerahan3. Selnya tidak berinti dan tidak mempunyai organel 4. Ikatan antar sel kurang erat

f. Stratum korneum :1. Lapisan paling luar

Page 10: Fix

2. Berlapis-lapis sel pipih/ gepeng tak berinti 3. Sitoplasma digantikan oleh zat tanduk/keratin 4. Lapisan paling atas merupakan zat tanduk yang kerin dan selalu mengelupas.

SEL-SEL EPIDERMIS

a. KERATINOSIT1. Sel terbanyak (85% - 95%)2. Berasal dari lapis embrional ektoderm permukaan 3. Mengalami keratinisasi → menghasilkan lapisan yg kedap air 4. Proses keratinisasi berlangsung selama 2 – 3 minggu, mulai dari proliferasi,

diferensiasi, kematian sel dan deskuamasi b. MELANOSIT

1. Meliputi 7 – 10% sel epidermis2. Berasal dari lapisan neuroektoderm (krista neuralis) 3. Sel kecil, bercabang denritik panjang dan tipis4. Jumlah terbanyak pada kulit muka dan genitalia eksterna 5. Jumlah melanosit relatif sama pd tiap individu yang berbeda pada ras yang

berbeda6. Perbedaan warna kulit terutama ditentukan oleh aktifitas pembentukan

melanin.

c. MELANOGENESIS 1. Berlangsung dalam melanosom→organel dalam melanosit 2. Melanosom mengandung asam amino tirosin dan enzim tirosinase3. Melanin terkumpul dalam vesikel imatur (premelanosom) 4. Vesikel kemudian matang menjadi melanosom5. Melanin disebarkan melalui cabang sitoplasma melanosit ke keratinosit di

sekitarnya 6. Ukuran, bentuk, dan laju produksi melanin berbeda antara individu dan antara

ras berbeda

Page 11: Fix

7. Cahaya matahari merangsang sintesis melanin dan menambah gelap melanin yang disintesis. Sintesis melanin dirangsang juga oleh hormon hipofisis MSH (melanocyte Stimulating Hormone) walaupun pada manusia mashi belum jelas

8. Ketidakmampuan memproduksi melanin mengakibatkan albinisme Albinisme:a. Kelainan genetisb. Tidak terdapat enzim tirosinase

d. SEL LANGERHANS 1. Merupakan sel dendritik yang berbentuk bintang (stelata) 2. Ditemukan di antara keratinosit pada daerah atas stratum spinosum 3. Permukaan selnya mempunyai reseptor permukaan penanda imunologis yang

mirip makrofag. 4. Berfungsi mengikat antigen dan merupakan sel pembawa antigen → sehingga

limfosit T bereaksi terhadap antigen yang dibawanya 5. Peran penting dalam respon alergi kontak (dermatitis kontak) dan respon imun

selular isinnya pada kulit Semula diduga berasal dari krista neuralis, tetapi ternyata berasal dari sel prekursor dalam sumsum tulang, jadi berasal dari mesoderm.

e. SEL MERKEL1. Jumlah paling sedikit2. Berasal dari krista neuralis3. Terdapat pd stratum basal kulit tebal terutama pada ujung jari 4. Terdapat juga pada folikel rambut dan mukosa mulut5. Sel besar, sitoplasma bercabang pendek6. Serat saraf tak bermielin tampak menembus membran basalnya, melebar

seperti cakram dan menempel pada bagian basal sel. 7. Kemungkinan berfungsi mekanoreseptor

DERMIS

Berasal dari lapisan mesoderm embrional. Terdiri atas jaringan penyambung dengan serat kolagen dan elastin. Epidermis dilekatkan ke dermis melalui lamina basal. Tonjolan-tonjolan dermis ke epidermis →memperkuat ikatan dermis-epidermis. Tonjolan tersebut disebut papila dermis.

1. Dua macam papila dermis:a. Papil vaskular: berisi pembuluh kapiler

b. Papil saraf: berisi badan akhir saraf sensorik (badan Meissner)

2. Epidermis di permukaan tonjolan dermis membentuk rigi (pematang) dengan alur di antaranya → khas pd telapak tangan, kaki dan jemari → sidik jari

3. Sidik jari: khas pada tiap individu dan polanya mulai terbentuk pada bulan ke 3 – 4 kehidupan janin.

Page 12: Fix

4. Lapisan dermis: a. Stratum papilar: tersusun longgar, ditandai banyak papila dermis. Jumlah papila

terbanyak dan lebih dalam pada daerah yang sering menerima tekanan seperti telapak kaki

b. Stratum retikular: lebih padat, tebal, terdiri atas berkas-berkas kolagen kasar dan sejumlah serat-serat elastin, membentuk jalinan padat dan tak beraturan

c. Pada bagian yang lebih dalam jalinannya tidak begitu rapat, terisi jaringan lemak, kelenjar keringat dan kelenjar sebasea, folikel rambut, serta badan Vater Paccini

5. Pd tempat-tempat tertentu ditemukan juga muskulus arektor pili. 6. Lapisan retikular yang paling dalam menyatu dengan hipodermis 7. Sel dalam dermis: fibroblas, sel lemak, makrofag, sel mast. Pada daerah berpigmen

ditemukan juga melanosit.

Kulit Tebal dan Kulit Tipis

Perbedaan hanya terletak pada lapisan epidermisnya dan keberadaan folikel rambut

a. Kulit tipis:1. Lapisan-lapisan epidermis tidak lengkap2. Stratum korneum jauh lebih tipis3. Stratum lusidum tidak ada4. Stratum granulosum sering tidak ada atau hanya tidak membentuk lapisan yang

kontinu 5. Mengandung folikel rambut pada lapisan dermis

Sumber : http://staff.ui.ac.id/system/files/users/lia.damayanti/material/kuliahhistologikjp.pdf

5. Pengaruh paparan sinar UV

Sinar Matahari :

Pengaruh Positif Sinar UV

1. Sinar UV sangat penting karena tubuh kita tidak dapat memproduksi vitamin D tanpa itu. Vitamin D membuat tulang kita kuat dan melindungi tubuh kita dari penyakit seperti Rakhitis. Hal ini membantu dalam pertarungan saraf dan sistem kekebalan tubuh terhadap penyakit seperti kanker dan diabetes.

2. Sinar UV dapat menurunkan tekanan darah.

3. Sinar UV juga dapat menurunkan LDL yang juga dikenal sebagai kolesterol jahat.

4. Di bidang medis Radiasi UV juga digunakan dalam terapi untuk mengobati penyakit-penyakit ringan seperti psoriasis dan berbagai vitiligo.

Page 13: Fix

5. Dapat digunakan juga dalam pemurnian udara dengan Iradiasi kuman UVGI atau Ultraviolet

Ada berbagai manfaat untuk kesehatan dan bahkan telah baru-baru ini terbukti melalui penelitian ilmiah yang valid bahwa sinar UV dapat membantu menyembuhkan orang dari beberapa jenis gangguan tidur seperti mendengkur.

Pengaruh Negatif Sinar UV

Paparan sinar matahari dapat memberikan efek menguntungkan maupun merugikan bagi manusia yang tergantung pada panjang gelombang sinar matahari, frekuensi paparan sinar matahari, intensitas sinar matahari yang dipaparkan, dan sensitivitas masing-masing individu. Radiasi sinar matahari terdiri dari berbagai macam panjang gelombang mulai dari sinar inframerah, sinar tampak, dan sinar ultraviolet. Sinar ultraviolet terbagi dalam tiga jenis, yaitu UV A (320-400 nm), UV B (290-320 nm), dan UV C (200-290 nm) (Wilkinson dan Moore, 1982).

Beberapa efek merugikan yang ditimbulkan sinar UV antara lain :

a. Tanning

Pigmentasi terjadi karena adanya paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang tertentu. Radiasi terebut akan mengaktifkan sel melanosit dan meningkatkan kandungan melanin pada sel-sel di membran basal, sehingga menyebabkan pigmentasi (Saul dan Robert, 1972). Mekanismenya dibedakan menjadi tiga, yaitu :

1) Immediate tanning

Mekanisme immediate tanning diawali oleh radiasi sinar UV dengan energi yang tidak dapat menyebabkan eritema dan melanosis, yaitu pada 300-660 nm (UV A). Dalam waktu yang singkat, radiasi tersebut menyebabkan kulit menjadi gelap dan pucat. Pigmentasi maksimum muncul 1 jam setelah terpapar sinar dan akan kembali normal 2-3 jam kemudian (Saul dan Robert, 1972).

2) Delayed tanning

Proses pigmentasi tipe delayed tanning disebabkan oleh radiasi sinar ultraviolet pada rentang panjang gelombang 290-320 nm (UV B) atau dikenal dengan erythemogenic radiation. Radiasi tersebut menyebabkan granul melanin yang terletak di lapisan basal pada jaringan epidermis teroksidasi dan mulai bermigrasi menuju permukaan kulit. Akibatnya, warna kulit menjadi lebih gelap 1 jam kemudian dan mencapai pigmentasi maksimum 10 jam setelah terpapar sinar UV. Keadaan kulit akan kembali normal 4-8 hari kemudian (Wilkinson dan Moore, 1982; Saul dan Robert, 1972).

3) True tanning (melanogenesis)

Page 14: Fix

Melanogenesis disebabkan oleh sinar UV B. Sinar UV B akan mengaktifkan enzim tirosinase dan menginisiasi pembentukan melanin. Pigmentasi muncul dua hari setelah terpapar sinar ultraviolet dan mencapai pigmentasi maksimum tiga hari kemudian (Fitrie, 2004).

b. Eritema

Paparan sinar ultraviolet pada panjang gelombang 290-320 nm memicu reaksi inflamasi dan menyebabkan warna kulit menjadi merah atau eritema. Eritema muncul 2-3 jam setelah terpapar sinar matahari dan mencapai intensitas maksimum 10-12 jam kemudian dan tetap merah 24 jam kemudian. Tahapan eritema dibagi dalam tiga fase, yaitu memerahnya kulit, pengerutan kulit, dan pelepasan sel epidermis (Zubaidah, 1998; Ekowati, 1995).

c. Kanker kulit

Radiasi sinar UV-B pada tingkat seluler (membran, protein, DNA) secara terus-menerus dapat merusak DNA dan berkembang menjadi kanker kulit. Jenis kanker kulit dapat dibedakan menjadi tiga, yaitu Basal Cell Carcinoma (BCC), Squamos Cell Carcinoma (SCC), dan Cutaneous Malignant Melanoma (CMM). Gejala BCC ditandai dengan timbulnya benjolan transparan yang terletak di tepi seperti mutiara. Bagian tengah benjolan tersebut mencekung dan halus. Kanker BCC paling sering ditemukan di daerah wajah. Kanker SCC terjadi pada sel-sel skuamosa bagian epidermis kulit dan dapat bertumbuh dan berkembang lebih cepat dibandingkan sel basal dan bermetastase sekitar 2%. Baik BCC maupun SCC dapat disembuhkan hingga 98%, sedangkan CMM merupakan jenis tumor ganas yang berkembang dalam sel melanosit di lapisan epidermis (Bunawas, 1999).

Sumber :

1. Elna Kartawiguna.DERMATOHELIOSIS http://www.univmed.org/wp-content/uploads/2011/02/Vol.18_no.1_5.pdfDiakses Pada : Senin, 7 Desember 2015

2. http://webcache.googleusercontent.com/search? q=cache:2DtpNTSO1mwJ:etd.repository.ugm.ac.id/downloadfile/73623/potongan/S1-2014-301093-chapter1.pdf+&cd=1&hl=id&ct=clnk

3. http://digilib.itb.ac.id/files/disk1/553/jbptitbpp-gdl-mayasetiap-27638-2-2007ta-1.pdf

4. http://www.kolomsehat.com/manfaat-dan-bahaya-sinar-matahari/

6. Nutrisi yang dibutuhkan untuk kulit dan pengaruhnya ?

– Alpukat

Alpukat merupakan buah yang memiliki kandungan vitamin E yang sangat tinggi, dimana vitamin E itu sendiri memiliki khasiat untuk mencegah penuaan. Dengan mengkonsumsi buah alpukat secara rutin, maka kesehatan kulit akan dipertahankan sekaligus membuatnya tampak lebih sehat, cerah dan elastis. Selain itu, kandungan lemak tak jenuh tunggal yang terdapat pada buah alpukat juga dapat

Page 15: Fix

membantu untuk mengurangi kolesterol jahat dan berbagai racun yang ada di dalam tubuh. Alpukat juga sering digunakan sebagai bahan dasar untuk membuat masker yang bisa membuat wajah menjadi lebih lembut dan elastis.

– Brokoli

Makanan anti penuaan kulit selanjutnya adalah brokoli. Sayuran yang memiliki nama lain Brassica oleracea var italica ini diperkaya dengan antioksi dan alami seperti isothiocyanates dan quercetin yang memiliki khasiat untuk mengatasi kerusakan yang terjadi pada kulit karena pengaruh dari radikal bebas.

– Teh hijau

Secara umum, teh hijau lebih dikenal sebagai minuman untuk menurunkan berat badan. Namun sebenarnya, teh hijau masih memiliki banyak manfaat lainnya selain untuk menurunkan berat badan, termasuk untuk menjaga kesehatan kulit. Hal ini dikarenakan teh hijau memiliki kandungan katekin yang memiliki sifat antioksidan sehingga bisa menangkal kerusakan sel-sel kulit yang disebabkan oleh radikal bebas.

– Kacang-kacangan

Makanan berjenis kacang-kacangan seperti kacang hitam dan kedelai hitam memiliki kandungan anthocyanin yang sangat tinggi. Kandungan ini merupakan pigmen yang larut dalam air dan terkait dengan flavonoid. Hal ini kemudian bisa membantu untuk mengendalikan penuaan dini sekaligus mengatasi penyakit syaraf.

– Bayam

Bayam yang sangat identik dengan tokoh kartun Popeye ini ternyata termasuk juga sebagai makanan anti penuaan kulit. Pasalnya, bayam sangat kaya akan kandungan lutein, sebuah komponen antioksidan yang berfungsi untuk menjaga kesehatan kulit sehingga senantiasa sehat. Selain itu, lutein juga bisa membantu untuk membuat kulit menjadi lebih cerah sehingga akan terlihat lebih awet muda.

– Tomat

Tomat memiliki kandungan Lycopene yang terbukti sangat ampuh untuk melawan radikal bebas. KandunganLycopene didalam tomat tidak hanya akan menetralisir radikal bebas, namun bisa juga menanggulangi masalah penuaan yang diakibatkan oleh sengatan matahari.

– Semangka

Buah semangka yang diperkaya dengan sejumlah vitamin A, B, C, E, seng, selenium dan lemak esensial membuatnya mampu memerangi radikal bebas yang bisa memicu terjadinya kerusakan pada sel-sel kulit. Kemampuan dari buah semangka ini kemudian membuatnya berkhasiat untuk mencegah terjadinya penuaan kulit.

– Anggur

Page 16: Fix

Jenis makanan terakhir yang bisa membantu untuk mencegah penuaan dini adalah buang anggur. Buah yang sangat kaya akan akan kandungan antioksidan ini memiliki katekin serta resveratrol-a phytoalexin, sebuah kandungan anti penuaan yang sangat efektif.

http://repository.wima.ac.id/3040/2/Bab%201.pdf

Senin, 07 Desember 2015 19:03

7. Cara merawat kulit yang baik dan benar

a. Kulit normal

Perawatan kulit jenis normal dapat menggunakan berbagai pembersih, tetapi hindari bahan pembersih yang berkadar alkohol tinggi, bersifat alkalis dan bahan pembersih yang cenderung menimbulkan penyumbatan.

Perawatan kulit normal setiap hari, dilakukan setiap habis bepergian dan menjelang tidur yang meliputi :

a) Bersihkan wajah dengan susu pembersih untuk kulit normal hingga sebatas leher dan ratakan. Lakukan pijatan ringan kemudian angkat susu pembersih dengan menggunakan kapas yang lembab.

b) Usapkan handuk kecil atau waslap yang telah dicelupkan pada air hangat untuk mengangkat sisa susu pembersih.

c) Bersihkan kembali wajah dengan menggunakan sabun khusus untuk wajah serta untuk kulit normal, basuh dengan air, agar wajah benar-benar bersih

d) Bubuhkan face lotion pada sepotong kapas, tepuk-tepuk pada wajah dengan maksud untuk menyegarkan atau menutupi pori-pori yang terbuka pada saat kulit wajah dibersihkan.

Perawatan kulit normal seminggu sekali dilakukan setelah wajah dibersihkan yang meliputi :

a) Uapi wajah atau kompres seluruh wajah dengan handuk yang telah diuapi.

b) Lakukan peeling wajah dengan menggunakan scrub cream untuk kulit normal kemudian bersihkan dengan air suam-suam kuku.

c) Oleskan krim pemijat pada seluruh wajah, leher, dada atas dan bahu. Lakukan pijatan ke arah atas. Angkat minyaknya dengan handuk yang telah dicelup dalam air hangat.

d) Setelah melakukan pemijatan kulit wajah, gunakan masker untuk kulit normal. Campurkan 2 2 1 sdt bubuk masker dengan aquadest atau air mawar secukupnya.

Page 17: Fix

e) Oleskan campuran tersebut ke seluruh wajah dengan bantuan kuas. Cara mengoleskan mulai dari dagu, pipi kanan, pipi kiri, hidung dan dahi.

f) Biarkan masker mengering dengan sendirinya + 30 menit. Selama pemakaian masker sebaiknya tidak bergerak atau berbicara agar hasilnya dapat maksimal.

g) Angkat masker dengan menggunakan handuk kecil atau waslap yang telah dicelupkan pada air hangat.

h) Berikan penyegar atau dapat pula dikompres dengan waslap yang dicelupkan pada air es.

b. Terkait pemicu

1. Kulit kering

Kulit kering memerlukan pembersih lunak yaitu pembersih yang mengandung pelembab seperti minyak zaitun atau pembersih yang berbentuk krim. Hindari penggunaan bahan pembersih berkadar alkohol tinggi. Lakukan pemupukan kulit menggunakan pelembab yang mengandung gliserin, hyaluronic acid atau demithicone. Zat-zat yang terkandung dalam pelembab tersebut merupakan humectant. Sifat humectant menarik air dari dalam kulit dan dari udara sekitar, sehingga prses dehidrasi kulit tidak berlanjut. Bahan pembersih untuk jenis kulit kering, pilihlah kosmetik yang berbahan dasar minyak atau oil-based, tipe W/O (kadar minyak lebih tinggi dari kadar air). Jenis kulit kering mengeluarkan minyak lebih sedikit dari pada jenis kulit lainnya, oleh karena itu biasakan memakai tabir surya atau pelembab yang mengandung tabir surya dan zat antioksidan terutama jika melakukan kegiatan di luar rumah. Perawatan kulit kering juga dapat dilakukan secara rutin yaitu setiap hari dan secara berkala. Perawatan kulit kering yang dilakukan setiap hari meliputi :

a) Bersihkan wajah dan leher dengan krim pembersih yang mengandung emollients untuk mencegah dehidrasi. Angkat dengan waslap yang telah dicelupkan dalam air hangat.

b) Bersihkan kembali wajah dengan menggunakan sabun khusus untuk wajah serta untuk kulit kering, basuh dengan air, agar wajah benar-benar bersih

c) Bubuhkan face lotion pada sepotong kapas, tepuk-tepukkan ke seluruh wajah dan segera gunakan pelembab.

Perawatan kulit kering dilakukan setiap 10 hari sekali (insidental) dengan cara :

a) Setelah dibersihkan, oleskan krim pemijat ke seluruh wajah, leher, dada atas dan pundak, kemudian lakukan pemijatan dengan lembut dan hati-hati.

b) Angkat krim pemijat dengan air hangat hingga bersih.

c) Siapkan masker untuk kulit kering. Oleskan campuran masker ke seluruh wajah dengan bantuan kuas. Cara mengoleskan mulai dari dagu, pipi kanan, pipi kiri, hidung dan dahi.

Page 18: Fix

d) Biarkan masker kering dengan sendirinya selama + 30 menit dan istirahatkan agar diperoleh hasil maksimal.

e) Angkat masker dengan handuk kecil yang telah dicelupkan dalam air hangat.

2. Kulit berpigmen

Untuk Kulit Berpigmen (Pigmentasi Skin) Kosmetika yang dipergunakan untuk perawatan kulit berpigmen yaitu kosmetika yang mengandung bahan yang sifatnya mencegah atau mengurangi timbulnya hyperpigmentasi (bercak-bercak coklat), seperti tabir surya (sun cream) yang dapat melindungi kulit dari sinar matahari, krim pemutih (bleaching cream, skin lightening) yang dapat mengurangi bercak atau flek dan masker pemutih (bleach mask) untuk membersihkan kulit secara mendalam, mengencangkan kulit, menghilangkan kerutan, melancarkan peredaran darah dan menyegarkan kulit. Perawatan kulit berpigmen sehari-hari pada prinsipnya hampir sama dengan perawatan kulit menua, mulai dari pembersihan dengan menggunakan susu pembersih, penyegaran, dan pemupukan, yang membedakan adalah pada perawatan kulit berpigmen, pada malam hari dilakukan bleaching untuk mengurangi kondisi pigmentasi pada kulit wajah. Perawatan secara berkala untuk kulit berpigmen, yaitu dilakukan skin peeling baik secara manual maupun secara elektrik, melakukan acupressure yaitu tindakan pemijatan dengan sistem menekan pada titik-titik akupuntur yang dapat menimbulkan pengaruh secara anatomis dan fisiologis organ tubuh. Pengaruh tersebut berupa memperbaiki dan memperlancar sirkulasi darah, memberikan kesegaran pada otot yang lelah, dan mengurangi hiperpigmentasi. Pengobatan hiperpigmentasi dilakukan setelah pengurutan atau acupressure. Pemakaian bleaching cream dengan cara : oleskan secara tipis krim pemutih pada area yang terdapat hiperpigmentasi, kemudian di atasnya oleskan masker sampai akhirnya disegarkan dan pori-porinya ditutup kembali.

Sumber:

http://file.upi.edu/Direktori/FPTK/JUR._PEND._KESEJAHTERAAN_KELUARGA/195902031986032-MARLINA/BU_112_Dasar_Rias/4__pERAWATAN_wAJAH.pdf diakses tanggal 7 Desember 2015 jam 18.00 WIB

8. Pengaruh mandi air hangat pada kulit ?

Air hangat akan membuka pori, membuatnya mudah untuk dibersihkan, dan segala kotoran pun terlepas. Bilas dengan air dingin, sehingga pori akan menutup kembali. Mandi air hangat dengan suhu yang terlalu panas bisa menyebabkan rasa tidak nyaman pada kulit karena kulit kering. Hal ini terjadi terutama bila air yang dipakai mengandung banyak klorin. Penggunaan air untuk mandi yang sesuai adalah :

- Mandi bak air panas (suhu 45°-46°C): mengurangi kesakitan dan kejang otot tetapi dapat menyebabkan luka bakar.

- Mandi bak air hangat (suhu 43°C): mengurangi tensi otot.

Page 19: Fix

- Mandi bak air dingin (hangat-hangat kuku/37°C): menurunkan suhu badan saat demam

Sumber :

1. http :// library.upnvj.ac.id/pdf/2s1keperawatan/205312040/bab2.pdf Diakses pada : Senin 7 Desember 2015

9. Pengaruh sabun antiseptik pada kulit?

Sabun banyak didefinisikan oleh para dermatologis sebagai campuran antara lemak dan logam alkali. Sabun berguna dalam membantu membersihkan tubuh. Sabun memiliki efek anti bakteri tergantung kandungan asam lemak yang dikandungnya, tetapi saat ini sudah banyak sekali bakteri yang resisten. Akan tetapi hal ini tidak terlalu masalah karena kerja sabun yang paling penting adalah dengan mencuci dan menghilangkan bakteri bukan membunuhnya. Sabun yang bersifat alkali akan membuat keratin bermuatan negatif. Hal yang sama juga terjadi pada bakteri dan kotoran-kotoran lain sehingga bakteri dan kulit cenderung saling tolak menolak sehingga ketika dibasuh bakteri dan kotoran akan terbawa oleh air. Meskipun demikian, bakteri tidak dapat dibersihkan seluruhnya.

Cara kerja lain dari sabun adalah dengan membentuk micelle yaitu lingkupan yang mengurung partikel yang sebelumnya terperangkap dalam lapisan sebum kulit sehingga mempermudah untuk membasuhnya.

Meskipun baik untuk menghilangkan bakteri dan kotoran,tetapi sabun juga memiliki efek buruk. Dengan PHnya yang tinggi ketimbang pH alami kulit maka pemakaian sabun dapat meningkatkan PH normal kulit untuk beberapa saat. Dengan meningkatnya pH ini maka beberapa enzim untuk regenerasi kulit dan sistem pertahanan tubuh yang bergantung pada keadaan asam akan terganggu. Semakin lama pajanan kulit dengan sabun maka semakin lama pula pH akan pulih ke keadaan normal. Oleh karena itu, sabun memiliki hubungan dengan timbulnya beberapa gangguan kulit karena pengikisan stratum korneum, pecah-pecah, dan jika sangat berlebihan perih.

Saat ini sabun memiliki bahan tambahan tertentu seperti pelembab, pengatur pH, pewangi, pewarna, dan campuran lainnya. Bahan tambahan yang memiliki sifat antibakteri yang biasa ditambahkan kedalam sabun adalah triclocarban dan triclosan. Bahan ini biasanya akan tertinggal di kulit untuk jangka waktu yang lebih lama dari proses pencuciannya. Hal ini bermanfaat untuk menghambat perkembangan bakteri yang merugikan. Pemanfaatan sabun dengan bahan tambahan seperti ini terutama untuk mencegah bau badan di ketiak. Seperti kita tahu, di ketiak manusia terdapat banyak kelenjar apokrin yang sekretnya mengandung banyak protein yang jika protein ini dicerna oleh bakteri dapat menghasilkan bau badan. Bahan antibakteri lain yan biasa ditambahkan adalah benzoyl peroksida unttuk mencegah jerawat.

Efek buruk dari penggunaan sabun dengan kandungan anti bakteri adalah timbulnya resistensi dan lebih bisa mengakibatkan kulit kering dari sabun biasa. Hal ini terjadi karena

Page 20: Fix

beberapa flora normal kulit menghasilkan metabolit yang berguna untuk meningkatkan keasaman kulit. Dengan hilangnya flora normal ini maka akan berakibat pada kulit kering.

Sumber :

1. Bettley FR. Some effect of soap on the skin. BMJ. 1960; 1: 1675-1679.

2. Shai A, Maibach HI. Skin cleansing. In: Shai A, Maibach HI, Baran R[editor]. Hand book of cosmetic and skincare. 2nd ed. London: Informa UK Ltd; 2009. P. 34-40.

10. Klasifikasi Kulit manusia Kulit manusia adalah lapisan luar dari tubuh. Pada manusia, itu adalah organ terbesar dari sistem

yg menutupi. Kulit memiliki beberapa lapisan jaringan ectodermal dan penjaga otot-otot yang mendasarinya, tulang, ligamen dan organ internal. Kulit manusia sama dengan mamalia lainnya, kecuali bahwa itu tidak dilindungi oleh suatu bulu. Meskipun hampir semua kulit manusia ditutupi dengan folikel rambut, tampak tak berbulu. Ada dua jenis umum dari kulit, kulit berbulu dan tidak berbulu.

Karena antarmuka dengan lingkungan, kulit memainkan peran penting dalam melindungi tubuh terhadap patogen dan kehilangan air yang berlebihan. Fungsi lainnya adalah isolasi, pengaturan suhu, sensasi, sintesis vitamin D, dan perlindungan vitamin B folates. Kulit yang rusak parah akan mencoba untuk menyembuhkan dengan membentuk jaringan parut. Ini menyebabkan kulit sering berubah warna dan depigmentasi. Pada manusia, pigmentasi kulit bervariasi antar populasi, dan jenis kulit dapat berkisar dari kering ke berminyak. Variasi kulit seperti menyediakan habitat yang kaya dan beragam untuk beberapa bakteri yang kira-kira 1000 spesies dari 19 filum.

Dua jenis kulit yang melapisi tubuh: Kulit tebal: melapisi telapak tangan, kaki, dan jemari Kulit tipis: melapisi permukaan tubuh lain

Lapisan kulit pada dasamya sarna di semua bagian tubuh, kecuali di telapak tangan, telapak kaki, dan bibir. Tebalnya bervariasi dari 0,5 mm di kelopak mata sarnpai 4 mm di telapak kaki. Kulit wajah sedikit berbeda karena di lapisan bawahnya terdapat lebih banyak pembuluh darah.

Telapak tangan dan telapak kaki mempunyai kulit yang lebih tebal daripada bagian tubuh yang lain. Ketebalan ini disebabkan oleh lebih tebalnya lapisan cornium di temp at itu. Hal itu penting karena kulit di bagian tubuh ini lebih sering mengalami gesekan dibanding bagian tubuh yang lain.

Jika kulit itu keriput, akan terlihat bahwa kulit itu membentuk lipatan-lipatan yang khas. Lipatan itu sebenarnya sudah ada sejak manusia masih dalam kandungan, tidak berapa jelas ketika masih muda dan makin jelas sesudah dewasa. http://staff.ui.ac.id/system/files/users/lia.damayanti/material/kuliahhistologikjp.pdf

http://elearning.gunadarma.ac.id/docmodul/anatomi_tubuh_manusia/bab2_kulit.pdf

Senin, 07 Desember 2015 19:03

11. Mekanisme terjadinya hiperpigmentasi ?

Hiperpigmentasi merupakan perubahan warna pada kulit menjadi lebih gelap disebabkan oleh sel melanosit bertambah yang akan menjadi warna kecoklat-coklatan. Hiperpigmentasi juga dibagi menjadi dua golongan, yaitu melanosis adalah hiperpigmentasi yang tidak didahului reaksi peradangan kulit. Dan melanoderma adalah

Page 21: Fix

hiperpigmentasi yang terjadi sesudah peradangan kulit. Hiperpigmentasi yang terjadi akibat adanya peningkatan pembentukan melanin.

Melanin merupakan suatu metabolit sekunder. Metabolit sekunder merupakan senyawa metabolit yang tidak esensial bagi pertumbuhan organisme dan ditemukan dalam bentuk yang berbeda-beda. Senyawa ini juga tidak selalu dihasilkan, tetapi hanya pada saat dibutuhkan saja. Fungsi metabolit sekunder adalah untuk mempertahankan diri dari kondisi lingkungan yang kurang menguntungkan, misalnya untuk mengatasi hama dan penyakit, singkatnya metabolit sekunder digunakan organisme untuk berinteraksi dengan lingkungannya. Adanya melanin tersebut menyebabkan terjadinya keragaman warna kulit. Manusia memiliki warna kulit yang bermacam-macam, kulit hitam dan kulit putih. Manusia dengan kulit gelap memiliki jumlah melanin yang lebih tinggi dan sebaliknya manusia yang memiliki melanin lebih sedikit akan memiliki kulit yang lebih putih. Pada dasarnya jumlah melanosit pada manusia yang memiliki kulit hitam maupun kulit putih adalah sama, yang membedakan adalah ukuran dari sel melanosit dan penyebarannya. Pada manusia yang memiliki kulit hitam, melanositnya lebih besar dan penyebarannya lebih merata, sedangkan yang memiliki kulit putih, melanositnya lebih kecil dan kurang menyebar.

Melanin akan sangat berguna jika kandungannya dalam tubuh tepat. Artinya kandungan melanin dalam tubuh tidak kurang dan tidak lebih. Efek yang ditimbulkan jika kekurangan melanin adalah penyakit yang biasa disebut albino.

Jenis melamin ada dua yaitu eumelanin dan pheomelanin. Pheomelanin dan eumelanin ditemukan dikulit manusia dan rambut, tetapi eumelanin adalah melanin yang banyak terjadi pada manusia.

Kelainan bercak berupa hiperpigmentasi kulit dapat ditemukan dari berbagai manifestasi penyakit kulit, diantaranya Melasma yang secara umum banyak terjadi

Page 22: Fix

daerah tropis terpancar sinar matahari (sesuai di pemicu). Melasmas merupakan salah satu jenis hipermelanosis didapat pada kulit wajah dan kadang-kadang pada leher. Radiasi sinar ultraviolet memberikan stimulus terhadap peningkatan aktifiras melanosit. Jika dikaitkan dengan aktifitas maka hal ini menjadi penting. Umumnya penderita melasma hipersensitivitas terhadap radiasi sinar ultraviolet sehingga dapat menyebabkan hiperpigmentasi.

Sumber :

1. Grawkrodjer DJ. Pimentation. In : Dermatology an Illustrated Colour Text. 3nd ed. British : Crurchill Livingstone; 2002: p.70-1.

2. Soepardiman L. Kelainan Pigmen. In: Djuanda A, Hamzah M, Aisah S, editors. Ilmu Penyakit Kulit Dan Kelamin. Edisi Kelima. Jakarta: Balai Penerbit FKUI; 2007. p.289-95.

12. Mekanisme Pertahanan Kulit dan Mukosa

 Pertahanan yang terdapat di permukaan tubuh antara lain :

Pertahanan fisik, dilakukan oleh kulit dan membran mukosa Pertahanan mekanis, dilakukan oleh rambut hidung dan silia Pertahanan kimiawi, dilakukan oleh sekret yang dihasilkan oleh rambut hidung dan

silia. Petahanan biologis, dilakukan oleh populasi bakteri tidak berbahaya yang hidup di kulit

dan membran mukosa.

Page 23: Fix

Awal dari system pertahanan tubuh pada mahluk hidup adalah integumen atau penutup tubuh. Pada kulit mengeluarkan minyak dan keringat yang mengandung asam dan garam dengan pH berkisar antara 3 -5 kondisi ini dapat membunuh bakteri atau setidaknya mencegah banyaknya kolonisasi mikroorganisme di permukaan kulit.

Pada permukaan saluran pernafasan, usus, saluran pernafasan , system ekskresi, system reproduksi terdapat lapisan lendir (mucus).Membran mukosa juga mensekresikan mucus sehingga mampu membunuh mikrorganisme yang membahayakan tubuh. Pada mulut terdapat saliva (air liur) yang mengandung protein lisozim sebagai protein anti mikroba.Pada usus besar terdapat bakteri E. Coli yang menjadi pesing nutrisi bagi mikroorganisme pendatang baru.

Sumber :

Sherwood, lauralee. Fisiologi Manusia : Dari sel ke system. Edisi.6. Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC. 2009

13. Apa saja faktor yang mempengaruhi timbulnya kulit kering, normal, dan lembab (berminyak)?

Kulit normal

Kulit normal cenderung mudah dirawat. Kelenjar minyak (sebaceous gland) pada kulit normal biasanya ‘tidak bandel’, karena minyak (sebum) yang dikeluarkan seimbang, tidak berlebihan ataupun kekurangan. Meski demikian, kulit normal tetap harus dirawat agar

Page 24: Fix

senantiasa bersih, kencang, lembut dan segar. Jika tidak segera dibersihkan, kotoran pada kulit normal dapat menjadi jerawat. Selain itu kulit yang tidak terawat akan mudah mengalami penuaan dini seperti keriput dan tampilannya pun tampak lelah. Ciri-ciri kulit normal adalah kulit lembut, lembab berembun, segar dan bercahaya, halus dan mulus, tanpa jerawat, elastis, serta tidak terlihat minyak yang berlebihan juga tidak terlihat kering.

Meskipun jika dilihat sepintas tidak bermasalah, kulit normal tetap harus dijaga dan dirawat dengan baik, karena jika tidak dirawat, kekenyalan dan kelembaban kulit normal akan terganggu, terjadi penumpukan kulit mati dan kotoran dapat menyebabkan timbulnya jerawat.

Kulit kering

pada umumnya kulit kering menimbulkan efek yang tidak segar pada kulit, dan kulitpun cenderung terlihat berkeriput. Kulit kering memiliki kadar minyak atau sebum yang sangat rendah dan cenderung sensitif, sehingga terlihat parched karena kulit tidak mampu mempertahankan kelembabannya. Ciri dari kulit kering adalah kulit terasa kaku seperti tertarik setelah mencuci muka dan akan mereda setelah dilapisi dengan krim pelembab. Kondisi kulit dapat menjadi lebih buruk apabila terkena angin, perubahan cuaca dari dingin ke panas atau sebaliknya.

Kulit kering dibagi menjadi 2 yaitu:

1. Acquired dry skin

Kulit yang menjadi kering sementara dan bersifat lokal yang disebabkan oleh faktor luar, diantaranya:a. Radiasi matahari (UV)b. Pemaparan pada iklim yang ekstrim: panas, dingin, angin, dan kekeringanc. Pemaparan pada bahan kimia: deterjen, solventd. Terapi obat misalnya: retinoid

2. Constitutional Dry SkinDibagi menjadi non pathological dan pathological, dimana bentuk yang parah adalah bentuk patologik.- Non pathological skin

Senile Skin: kekeringan terjadi pada kulit menua.

- Pathological skinIchtyosis: pada kulit ini terjadi kerusakan keratinisasi secara genetik, dimanabermanifestasi berupa deskuamasi abnormal, perubahan fungsi barier. Bentuklanjut penyakit ini mirip ichtyosis vulgaris.

Page 25: Fix

Kulit kering pada dermatitis atopik: pada penyakit ini terjadi defek secaragenetik pada metabolisme dari asam lemak esensial (d-6 desaturase), terlihatxerosis yang luas disertai inflamasi, plaque like, dan rasa gatal.

Berbagai faktor yang menjadi penyebab kulit menjadi kering, diantaranya :a. Faktor genetikFaktor genetik merupakan kondisi bawaan seseorang, termasuk kondisi kulit wajah yang kering.

b. Kondisi struktur kulitKondisi kelenjar minyak yang tidak mampu memberi cukup lubrikasi untuk kulit, menimbulkan dehidrasi pada kulit.

c. Pola makanPola makan yang buruk, kekurangan nutrisi tertentu seperti vitamin A dan vitamin B merupakan salah satu pemicu kulit menjadi kering.

d. Faktor lingkunganPengaruh lingkungan seperti terpapar sinar matahari, angin, udara dingin, radikal bebas atau paparan sabun yang berlebihan saat mandi atau mencuci muka pun akan sangat berpengaruh pada pembentukan kulit kering.

Kulit berminyak

Kulit berminyak ini terjadi karena kelenjar minyak yang sangat produktif, hingga tak mampu mengontrol jumlah minyak yang harus dikeluarkan. Sebaceous gland ini terletak di lapisan dermis dan mudah terpicu untuk bekerja lebih aktif, pemicunya berupa faktor internal atau faktor eksternal.

Sumber:

Black David et all. Skin care products for normal, dry and greasy skin. In: Robert Baran, Howart I Maibach, eds. Textbook of cosmetic dermatology 2nd ed, London, Martin Dunitz, 1998: 125 -128.

14. Proses Melanogenesis dan Peran pigmen melanin dalam fungsi pelindung kulit

Pigmen melanin, atau hanya melanin, adalah senyawa pigmentasi dari coklat tua sampai hitam yang dapat ditemukan di beberapa bagian tubuh manusia dan hewan. Hal ini paling sering dikaitkan dengan warna kulit, meskipun mata dan rambut juga mengandung melanin. Hal ini dihasilkan oleh kelas sel penghasil pigmen yang disebut melanosit, yang terletak di lapisan bawah lapisan luar kulit, yang dikenal sebagai epidermis. Ketika melanosit membuat pigmen melanin, suatu proses yang disebut melanogenesis, menciptakan warna yang bersifat permanen. Sebagai penentu utama pigmentasi kulit, pigmen melanin

Page 26: Fix

menunjukkan konsentrasi yang lebih besar dengan kulit yang lebih gelap dan konsentrasi yang lebih rendah dengan kulit lebih terang.

Sumber :

Campbell, Neils A.  Biologi Edisi ke-Lima Jilid 3 terjemahan. Jakarta : Erlangga. 2004

Sloane, Ethel. Anatomi dan Fisiologi Untuk Pemula. Jakarta : Penerbit Buku kedokteran EGC. 1995