fix sterilisasi lapangan operasi

32
DESINFEKSI LAPANGAN OPERASI PPDGS Bedah Mulut dan Maksilofasial Angkatan XV 14/06/22 1

Upload: stanley-santosa-kamadjaja

Post on 13-Sep-2015

255 views

Category:

Documents


10 download

DESCRIPTION

Lapangan Operasi

TRANSCRIPT

  • DESINFEKSI LAPANGAN OPERASIPPDGS Bedah Mulut dan MaksilofasialAngkatan XV

    **

    tehnik asepsis & OK

  • PengertianTeknik asepsis cara & tindakan yang diperlukan untuk mencapai keadaan bebas kuman patogen (Atkinson, Jo,1992)

    Desinfeksi proses kimia atau fisika untuk membunuh semua mikroorganisme patogen kecuali spora. (Kayser,2005)

    **

  • Pendahuluan Surgical Site Infections (SSI) dilaporkan menjadi keadaan yang sering terjadi

    SSI muncul ketika bakteri masuk kedalam luka operasi

    Pengurangan jumlah bakteri pada daerah operasi (daerah insisi) dapat mengurangi SSI**

    Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012

  • Persiapan Pra OperasiPre-Operative Showering/BathingHair RemovalDesinfeksi daerah operasiDraping the patient**

    Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012

  • Pre-Operative Showering/BathingPengilangan kotoran sebelum pemberian antiseptik dapat mengurangi kontaminasi

    advise patients to shower or have a bath on the day of surgery**

    Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012

  • Hair RemovalRambut yang berhubungan dengan daerah operasi harus dicukur, hal ini dapat mengurangi SSI

    hair removal should be performed the day of surgery, in a location outside of the operating theatre or procedure room

    **

    Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012

  • Desinfeksi daerah operasiMenggunakan klem desinfeksi steril,

    mengambil kasa steril, dibasahi larutan desinfektan

    Dioleskan pada daerah pembedahan: dari tengah berputar melabar makin luas

    Ganti dengan kasa baru

    Tiap desinfektan butuh 2 kali olesan

    Soetamto dkk., 1987**

  • Syarat bahan yang dipakai disinfeksiMenghapus lemak dan kotoran kulitMembasmi kuman yang melekat di kulit

    **Soetamto dkk., 1987

  • Mekanisme Kerja DesinfektanBahan Kimia yang Merusak Membran SelBahan Kimia yang Mendenaturasi ProteinBahan Kimia yang Memodifikasi Grup Fungsional dari Protein dan Asam Nukleat

    **Suprapto, 2009

  • Seleksi produk disinfeksiPemilihan produk desinfeksi harus dipertimbangkan: patient sensitivity or allergylocal SSI rates **

    Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012

  • Antiseptik untuk Lapangan OperasiAlkohol (60-90% ethyl atau isopropyl)Iodine CompoundsIodophorsChlorhexidine (4%)

    (Suprapto, 2009)

    **

  • AlkoholSifat : Mudah menguap, relatif murah, mudah didapat, relatif non-toksik untuk pemakaian topikal.

    Mampu melarutkan lemak dan menurunkan tegangan permukaan pembersih permukaan.

    Tidak meninggalkan residu

    antimikrobial non-spesifik karena efek toksik yang ditimbulkan beragam.

    Kelompok alkohol yang sering digunakan : etanol, propanol.

    (Suprapto, 2009)**

  • AlkoholSifat Antiseptik Alkohol1. Terhadap bakteri vegetatif- bakteriostatik pada konsentrasi 10%- bakteriosid pada konsentrasi 30% atau lebih-Terhadap mikroorganisme di lingkungan kering, konsentrasi 60% - 70% dianggap paling efektif

    2. Terhadap spora bakteri- Tidak bersifat sporisidal- Aktivitas sporisidal meningkat dengan penambahan: natrium hidroksida, hidrogen peroksida,formaldehide. **(Suprapto, 2009)

  • AlkoholSifat Antiseptik Alkohol3. Terhadap Virus-Virus ber-enveloped (enveloped viruses) -vaccinia, influenza A, togavirus, rabies- lebih mudah diinaktivasi daripada virus yang telanjang (naked viruses) -picornavirus, poliovirus, coxackievirus, echovirus-

    -HIV kelompok retrovirus yang mudah diinaktivasi dengan alkohol. Direkomendasikan menggunakan etanol 25% selama 2-10menit.**

  • AlkoholSifat Antiseptik Alkohol

    4. Terhadap jamurdiperlukan konsentrasi 35% - 85% untuk mematikan berbagai spesies jamur

    5. Terhadap protozoaBelum banyak diketahui.

    (Suprapto, 2009)**

  • AlkoholKeuntungan:- Onsetnya cepat- Efektif mengurangi mikroorganisme vegetatif- Tidak meninggalkan stain- MurahKekurangan:- Ada efek mengeringkan kulit- Tidak bisa digunakan pada mukosa- Cepat menguap dan sulit untuk mencapai waktu kontak yang diperlukan-Aktifitasnya tidak bisa diperpanjang setelah diaplikasikan

    **(Suprapto, 2009)

  • Iodine CompoundsTidak hanya mematikan mikroorganisme namun juga berinteraksi dengan material yang didesinfeksi.

    Merupakan senyawa yang aktivitasnya hampir eksklusif sebagai bakterisidal karena juga efektif terhadap organisme berspora.

    Digunakan utama sebagai desinfektan kulit dan dikatakan sebagai desinfektan terbaik untuk kulit.

    Termasuk di sini adalah Iodine tincture (iodine dan alkohol)(Suprapto, 2009)

    **

  • Iodine CompoundsKeuntungan:- Onsetnya cepatKerugian:- Menyebabkan iritasi kulit- Tingkat efektifitasnya berkurang jika terkena darah atau bahan organik lainnya- Aktifitasnya kurang persisten

    (Suprapto, 2009)

    **

  • Iodine CompoundsPerhatian:- Karena menyebabkan dermatitis kontak maka penggunaannya terbatas- Jika harus dipakai untuk kulit, setelah aplikasi harus dibiarkan sampai kering kemudian disapu dengan alkohol

    (Suprapto, 2009)

    **

  • IodophorsEfektif terhadap berbagai mikroorganisme (terutama gram + dan gram -, kurang efektif terhadap mycobakteria)

    Produk yang terkenal : Povidone-Iodine

    Mengandung tidak kurang dari 9% dan tidak lebih dari 12% iodine

    Digunakan pada daerah wajah, genetalia eksterna dan selaput lendir, mencuci luka kotor dan terinfeksi.

    Mudah dicuci karena larut dalam air dan stabil karena tidak menguap.(Suprapto, 2009)

    **

  • IodophorsKeuntungan:- Tidak iritasi pada kulit dibandingkan iodine tincture- bisa digunakan pada mukosa

    Kerugian:- Tingkat efektifitasnya berkurang jika terkena darah atau bahan organik lainnya- Butuh waktu lama untuk reaksi, harus dibiarkan lebih dari 2 menit agar efektif (Suprapto, 2009)

    **

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Aktivitas antibakteri level tinggi, namun kurang efektif terhadap bakteri gram negatif, jamur dan M.tuberculosis

    Banyak digunakan sebagai antiseptik topikal untuk kulit, luka, membran mukosa dan bidang kedokteran gigi.

    Bersifat Bakterisid dan fungisid

    Tidak berwarna, mudah larut dalam air, tidak merangsang kulit dan mukosa, dan baunya tidak menusuk ke hidung. (Suprapto, 2009)

    **

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Mekanisme kerja klorheksidin sebagai antibakterialCepat tertarik ke sel bakteriDiabsorpsi secara kuat dan spesifik terutama oleh permukaan sel bakteri yang mengandung fosfatMemiliki kerja khusus thdp dinding sel bakteriCepat menuju ke membran sitoplasmaMengakibatkan kebocoran dari komponen sitoplasma dan hambatan thdp enzim yang terikat pada membranMengendapkan sitoplasma dengan cara membentuk kompleks senyawa fosfat.(Suprapto, 2009)

    **

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Aktivitas Virusidal- memiliki aktivitas yang baik thdp virus yang diselimuti komponen lipid (envelope di bagian luar)- kurang efektif terhadap virus kecil yang diselubungi protein, seperti : virus enteric, poliomyelitis dan virus papilloma.- efektif terhadap HIV.

    (Suprapto, 2009)**

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Aplikasi Klinis1. Desinfeksi Kulit- digunakan secara luas untuk desinfektan tangan bagi dokter bedah, perawat.- Larutan klorheksidin berbasis alkohol terutama sesuai untuk desinfektan pada bagian tubuh yang akan dibedah. Dan harus dibiarkan basah selama 2 menit agar efektivitasnya maksimal.- Konsentrasi yang digunakan adalah rata2 klorheksidin 4%.**(Suprapto, 2009)

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Aplikasi Klinis2. Permukaan Tubuh sebelum Pembedahan.Penggunaan konsentrasi klorheksidin 4 % disebutkan sebelum pembedahan dapat menekan terjadinya infeksi luka pascapenyembuhan.3. Di Bidang Obstetri dan GinekologBanyak digunakan untuk cuci vagina sebelum kelahiran agar tidak terjadi kolonisasi neonatal dan menekan angka kematian bayi karena sepsis saat dilahirkan. konsentrasi 4%4. Untuk luka dan luka bakar-Kontrol terjadinya infeksi. konsentrasi 0,05%**

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Aplikasi Klinis :5. Penyakit Rongga Mulut- Pemakaian 2x sehari menghasilkan efek antiseptik rongga mulut yang optimal.- Preparat cair cuci mulut maupun gel dapat digunakan sebelum dan sesudah pembedahan rongga mulut untuk mencegah terjadinya postextraction bacteremia. Dan menurunkan level kontaminan mikrobial pada luka operasi.- Efek samping pd rongga mulut, pewarnaan pada permukaan gigi.(Suprapto, 2009)**

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Keuntungan:- Memiliki efek yang baik dan persisten, tetap efektif selama 6jam setelah aplikasi- Efektifitasnya tidak berkurang oleh darah dan bahan organik lainnyaKerugian:- Meninggalkan bercak coklat pada kain- Efektifitasnya berkurang jika terkena air, krim tangan dan sabun.(Suprapto, 2009)

    **

  • Klorheksidin Glukonate (4%) Perhatian:- Direkomendasikan untuk antiseptik tangan dan persiapan pada kulit.- Sediaan tanpa cetrimide lebih dianjurkan.- Tidak boleh kontak dengan otak, meninges, mata dan telinga tengah.

    (Suprapto, 2009)**

  • Draping the patientLapangan operasi dipersempit dengan menutupnya dengan duk steril, tepi duk yang keluar harus mencapai kira kira antara meja dan lantaiFiksasi dengan duk klemSoetamto dkk., 1987

    **

  • DAFTAR PUSTAKA

    Atkinson, Jo. Operating Room Technique. 7 ed. Mosby. California. 1992Kayser. Medical Microbiology. Thieme. 2005 Maat Suprapto. Sterilisasi dan Disinfeksi. AUP. Surabaya, 2009 Guideline Surgical Skin Disinfection, 2012, Centre for Healthcare Related Infection Surveillance and Prevention & Tuberculosis Control Departement of Health Queensland GovermentSoetamto dkk., 1987, Pedoman Teknik Operasi (Optek), Pusat Penerbit dan Percetakan Unair, Surabaya

    **

  • TERIMA KASIH**

    tehnik asepsis & OK