fix nutumn

46
PUPUK ORGANIK (Unsur Hara dari Pupuk Kotoran Hewan dan Pupuk Hijau) Disusun oleh : Kelompok IX Biologi Sains Adriani (1214141008) Nurul Fajratullah (1214141010) Lianarti (1214141009) JURUSAN BIOLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR 2015

Upload: jenisatriani

Post on 18-Sep-2015

1 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

defisiensi unsur hara

TRANSCRIPT

PUPUK ORGANIK (Unsur Hara dari Pupuk Kotoran Hewan dan Pupuk Hijau)

Disusun oleh :Kelompok IX Biologi SainsAdriani(1214141008)Nurul Fajratullah(1214141010)Lianarti(1214141009)

JURUSAN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAMUNIVERSITAS NEGERI MAKASSAR2015

BAB IPENDAHULUANA. Latar belakangBumi merupakan salah satu kuasa Tuhan dimana di bumi makhluk hidup dapat senantiasa bertahan hidup dan berkembang. Makhluk hidup khususnya tumbuhan membutuhkan media tanam yang baik untuk pertumbuhannya. Media tanam yang digunakan oleh tumbuhan untuk pertumbuhannya dapat berupa media tanam berupa tanah dan bukan tanah. Pada umumnya media tanam yang digunakan oleh tanaman untuk tumbuh adalah media tanam berupa tanah. Hal tersebut dikarenakan tanah menyediakan empat kebutuhan tanaman untuk tumbuh, yaitu air, udara, hara, dan sebagai tempat tanaman atau akar tanaman bertumpu. Pertumbuhan tanaman yang baik dan subur dapat dipengaruhi oleh kondisi tanah yang baik pula.Pada saat ini kondisi tanah di sekitar lingkungan, khususnya pada lahan pertanian mengalami penurunan kualitas tanah yang kurang baik, disebabkan oleh tekhnik pengelolahan tanah yang kurang tepat. Pengelolahan tanah yang kurang tepat mengakibatkan pencemaran tanah yang menyebabkan persediaan unsur hara dalam tanah semakin lama semakin menipis sehingga pertumbuhan tanaman dapat terhambat. Selain itu, setelah para petani panen, tanah mengalami kekurangan unsur hara yang 3banyak dimana unsur yang hilang tidak dikembalikan lagi ke tanah. Jika hal ini berlangsung terus-menerus maka tanah akan semakin miskin unsur hara. Kekurangan unsur hara pada tanah dapat dikurangi dengan penambahan unsur hara secara tepat, yakni melalui pemberian unsur hara dari pupuk organik , seperti pupuk dari kotoran hewan dan pupuk hijau dari sisa tanaman. Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan, dan manusia. Pupuk organik banyak memberikan keuntungan ditinjau dari peningkatan kesuburan tanah dan peningkatan produktifitas tanaman sedangkan pupuk buatan atau kimia hanya akan mempercepat produksi tanaman, akan tetapi kontruksi tanah akan rusak karena tanah menjadi kering dan tandus. Pupuk mengandung bahan baku yang diperlukan pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Pemberian pupuk pada tanaman dapat melalui daun dengan cara disemprotkan ke daun dan dapat pula melalui tanah dengan cara meratakannya di permukaan media tanah tanaman. Dalam pemberian pupuk pada tanaman perlu takaran sesuai dengan kebutuhan tanaman. Terlalu sedikit atau terlalu banyak unsur hara dapat berbahaya bagi tanaman. Maka dari itu untuk mengetahui pengaplikasian pupuk organic dengan tujuan untuk mengurangi kerusakan pada tanah sehingga tanaman dapat tumbuh dengan baik dan subur maka diperlukanlah wawasan dan pengetahuan yang lebih mengenai unsur hara dari pupuk organik, yaitu pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk yang berasal dari sisa tanaman sehingga di susunlah makalah ini. Menurut Hartatik dan Widowati (2008), pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Pupuk dari sisa tanaman adalah hasil pembusukan sisa sisa tanaman yang disebabkan oleh aktivitas mikroorganisme pengurai.Penyusunan makalah ini khendaknya dapat menambah pengetahuan para pembaca mengenai pemanfaatan, pengaplikasian dan pengomposan pupuk kandang atau pupuk kotoran hewan, selain itu menambah wawasan para pembaca mengenai pemanfaatan dan pengaplikasian pupuk hijau dari sisa tanaman.B. TujuanTujuan dari pembuatan makalah ini adalah1. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan 2. Untuk mengetahui pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan3. Untuk mengetahui jenis-jenis pupuk organik yang berasal dari tanaman hijau 4. Untuk mengetahui pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari tanaman hijau C. Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jennis pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan2. Mahasiswa dapat mengetahui pemanfaatan pupuk organik yang berasal dari kotoran hewan3. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis pupuk organik yang berasal dari tanaman hijau 4. jenis-jenis pupuk organik yang berasal dari tanaman hijau jenis-jenis pupuk organik yang berasal dari tanaman hijau

BAB IIISITanah berasal dari bahasa Yunani: pedon; bahasa Latin: solum. Tanah adalah bagian kerak bumi yang tersusun dari mineral dan bahan organik. Tanah sangat berperan bagi semua kehidupan di bumi karena mendukung kehidupan tumbuhan dengan menyediakan hara dan air sekaligus sebagai penopang akar. Struktur tanah yang berongga-rongga juga menjadi tempat yang baik bagi akar untuk bernapas dan tumbuh. Tanah menjadi habitat hidup berbagai mikroorganisme. Sebagian besar hewan darat, tanah menjadi lahan untuk hidup dan bergerak (Wikipedia, 2012). Dari segi klimatologi, tanah memegang peranan penting sebagai penyimpan air dan menekan erosi, meskipun tanah sendiri juga dapat tererosi. Komposisi tanah berbeda-beda pada satu lokasi dengan lokasi yang lain. Air dan udara merupakan bagian dari tanah (Tan, 1993).Menurut Novizan (2005), kandungan bahan organik di dalam tanah perlu dipertahankan agar jumlahnya tidak sampai dibawah 2%. Selain penambahan pupuk organik, bahan organik didalam tanah dapat dipertahankan melalui cara cara sebagai berikut:a. Terapkan rotasi tanaman dengan menyertakan jenis kacang kacangan dalam pergiliran tanaman.b. Sedapat mungkin mengembalikan sisa tanaman ke dalam tanah.c. Atasi erosi yang dapat menghanyutkan bahan organik tanah.d. Tanaman penutup tanah (cover crop). Cara ini lazim dilakukan di perkebunan kelapa sawit dan karet.e. Minimalisasi pengolahan tanah, yakni mengolah tanah seperlunya saja.Pupuk organik adalah pupuk yang tersusun dari materi makhluk hidup yang diolah melalui proses pembusukan (dekomposisi) oleh bakteri pengurai, seperti pelapukan sisa - sisa tanaman, hewan dan manusia. Pupuk organik dapat berbentuk padat atau cair yang digunakan untuk memperbaiki sifat fisik, kimia, dan biologi tanah. Pupuk organik akan banyak memberikan keuntungan karena bahan dasar pupuk organik berasal dari limbah pertanian, seperti: jerami, dan sekam padi, kulit kacang tanah, ampas tebu, belotong, batang jagung, dan bahan hijauan lainnya. Sedangkan kotoran ternak yang banyak dimanfaatkan adalah kotoran sapi, kerbau, kambing, ayam, itik, dan babi. Disamping itu, dengan berkembangnya permukiman, perkotaan dan industri maka bahan dasar kompos makin beraneka. Bahan yang banyak dimanfaatkan antara lain: tinja, limbah cair, sampah kota dan permukiman. Pupuk organik merupakan bahan pembenah tanah yang paling baik dibanding bahan pembenah lainnya. Nilai pupuk yang dikandung pupuk organik pada umumnya rendah dan sangat bervariasi, misalkan unsur nitrogen (N), fosfor (P), dan kalium (K) tetapi juga mengandung unsur mikro esensial lainnya. Pupuk organik membantu dalam mencegah terjadinya erosi dan mengurangi terjadinya retakan tanah. Pemberian bahan organik mampu meningkatkan kelembapan tanah dan memperbaiki pengatusan dakhil. Nitrogen dan unsur hara lain yang dikandung oleh pupuk organik dilepaskan secara perlahan-lahan. Penggunaan secara berkesinambungan akan banyak membantu dalam membangun kesuburan tanah, terutama apabila dilaksanakan dalam waktu yang nisbi panjang. Pupuk organik mempunyai komposisi kandungan unsur hara yang lengkap, tetapi tiap jenis unsure hara tersebut rendah. Pupuk organic dapat berubpa pupuk yang berasal dari kotoran hewan dan pupuk yang berasal dari sisa tanaman (Novizan, 2005)Bahan organik berfungsi sebagai pengikat butiran primer tanah menjadi butiran sekunder dalam pembentukan agregat yang mantap. Keadaan ini berpengaruh besar pada porositas,penyimpanan dan penyediaan air serta aerasi dan temperatur tanah. Bahan organic dengan C/N tinggi seperti jerami dan sekam memberikan pengaruh yang lebih besar pada perubahan sifat sifat fisik tanah dibanding bahan organik yang telah terdekomposisi seperti kompos.Meskipun mengandung unsure hara yang rendah, bahan organic penting dalam:1. menyediakan hara makro dan mikro seperti Zn, Cu, Mo, Co, Ca, Mg, dan Si,2. meningkatkan kapasitas tukar kation (KTK) tanah, serta3. Dapat bereaksi dengan ion logam untuk membentuk senyawa kompleks, sehingga ion logam yang meracuni tanaman atau menghambat penyediaan hara seperti Al, Fe dan Mn dapat dikurangi.A. Pupuk yang berasal dari kotoran hewan Pupuk kandang (pukan) didefinisikan sebagai semua produk buangan dari binatang peliharaan yang dapat digunakan untuk menambah hara, memperbaiki sifat fisik, dan biologi tanah. Apabila dalam memelihara ternak tersebut diberi alas seperti sekam pada ayam, jerami pada sapi, kerbau dan kuda, maka alas tersebut akan dicampur menjadi satu kesatuan dan disebut sebagai pukan pula. Beberapa petani di beberapa daerah memisahkan antara pukan padat dan cair (Hartatik dan Widowati, 2008 ).Pupuk kandang/kotoran hewan yang berasal dari usaha tani pertanian antara lain adalah kotoran ayam, sapi, kerbau, dan kambing. Komposisi hara pada masing-masing kotoran hewan berbeda tergantung pada jumlah dan jenis makanannya. Secara umum, kandungan hara dalam kotoran hewan lebih rendah daripada pupuk kimia. Oleh karena itu biaya aplikasi pemberian pupuk kandang (pukan) ini lebih besar daripada pupuk anorganik. Hara dalam pukan ini tidak mudah tersedia bagi tanaman. Ketersediaan hara sangat dipengaruhi oleh tingkat dekomposisi/ mineralisasi dari bahan-bahan tersebut. Rendahnya ketersediaan hara dari pukan antara lain disebabkan karena bentuk N, P serta unsur lain terdapat dalam bentuk senyawa kompleks organo protein atau senyawa asam humat atau lignin yang sulit terdekomposisi. Selain mengandung hara bermanfaat, pukan juga mengandung biji-bijian gulma, bakteri saprolitik, pembawa penyakit, dan parasit mikroorganisme yang dapat membahayakan hewan atau manusia. Contohnya: kotoran ayam mengandung Salmonella sp. Oleh karena itu pengelolaan dan pemanfaatan pukan harus hati-hati sesuai kebutuhan (Hartatik dan Widowati, 2008 ).Pupuk kandang (pukan) padat yaitu kotoran ternak yang berupa padatan baik belum dikomposkan maupun sudah dikomposkan sebagai sumber hara terutama N bagi tanaman dan dapat memperbaiki sifat kimia, biologi, dan fisik tanah. Penanganan pukan padat akan sangat berbeda dengan pukan cair. Penanganan pukan padat oleh petani umumnya adalah sebagai berikut: kotoran ternak besar dikumpulkan 1-3 hari sekali pada saat pembersihan kandang dan dikumpulkan dengan cara ditumpuk di suatu tempat tertentu. Petani yang telah maju ada yang memberikan mikroba dekomposer dengan tujuan untuk mengurangi bau dan mempercepat pematangan, tetapi banyak pula yang hanya sekedar ditumpuk dan dibiarkan sampai pada waktunya digunakan ke lahan (Hartatik dan Widowati, 2008 ). Pukan sapi + JeramiPukan ayam telah matangSumber: Foto dari Hartatik dan Widowati, 2008Pupuk kandang (pukan) cair merupakan pukan berbentuk cair berasal dari kotoran hewan yang masih segar yang bercampur dengan urine hewan atau kotoran hewan yang dilarutkan dalam air dalam perbandingan tertentu. Umumnya urine hewan cukup banyak dan yang telah dimanfaatkan oleh petani adalah urine sapi, kerbau, kuda, babi, dan kambing. Pupuk kandang cair dibuat dari kotoran ternak yang masih segar, bisa dari kotoran kambing, domba, sapi, dan ayam (Hartatik dan Widowati, 2008 ).. Petani pertanian organic di Kenya membuat pukan cair dari 30-50 kg kotoran hewan yang masih segar dimasukkan dalam karung goni yang terbuat dari serat kasar rami diikat kuat, ujung karung diikatkan pada sebuah tongkat sepanjang 1 m untuk menggantung karung pada drum, kemudian karung tersebut direndam dalam drum berukuran 200 L yang berisi air. Secara, berkala 3 hari sekali kotoran dalam karung diaduk dengan mengangkat dan menurunkan tongkat,beserta karung. Untuk melarutkan pukan dibutuhkan waktu sekitar 2 minggu. Pupuk kandang (pukan) yang melarut siap digunakan bila air sudah berwarna coklat gelap dan tidak berbau. Cara penggunaan pukan cair dengan disiramkan ke tanah bagian perakaran tanaman dengan takaran satu bagian pukan cair dicampur dengan satu atau dua bagian air. Ampas dari pukan cair dimanfaatkan sebagai mulsa (Matarirano, 1994).B. Pemanfaatan pupuk kandang dan pengaruhnya terhadap tanamanPenggunaan bahan organik berupa pukan sudah dilakukan petani sejak lama, tapi penggunaannya dalam jumlah besar menimbulkan kesulitan dalam sumber penyediaan, pengangkutan dan aplikasinya. Bahan organic dari kotoran hewan dapat berupa pukan ayam, kambing, sapi, kerbau, baik digunakan secara langsung atau dikomposkan terlebih dahulu. Pupuk kandang dapat berasal dari peternakan sendiri, dari sekitar lokasi lahan pertanian atau didatangkan dari lokasi lain (Hartatik dan Widowati, 2008 ).Pupuk kandang adalah sumber beberapa hara seperti nitrogen, fosfor, kalium, dan lainnya. Bagaimanapun, nitrogen adalah salah satu hara utama bagi sebagian besar tanaman yang dapat diperoleh dari pukan. Kekurangan kalium pada sebagian lokasi tertentu tidak dapat dikoreksi dengan takaran umum pukan. Kebutuhan beberapa tanaman dapat diperoleh dengan aplikasi pukan >25 t ha-1. Nitrogen dari pukan umumnya dirubah menjadi bentuk nitrat tersedia. Nitrat adalah mudah larut dan bergerak ke daerah perakaran tanaman. Bentuk ini sama dengan bentuk yang bisa diambil oleh tanaman dari sumber pupuk anorganik dari pabrik. Pupuk kandang mengandung unsur hara dengan konsentrasi yang bervariasi tergantung jenis ternak, makanan, umur, dan kesehatan ternak. Biasanya petani selain mengusahakan lahan juga mengusahakan ternak, sehingga pukan merupakan komponen pupuk pertanian. Akan tetapi pukan yang tersedia kurang mencukupi kebutuhan, sehingga penggunaannya kadang kurang memberikan peningkatan hasil yang berarti dan kontinu. Penggunaan pukan sebagai pupuk tanaman merupakan suatu siklus unsur hara yang sangat bermanfaat dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya alam yang terbarukan, disisi lain penggunaan pukan dapat mengurangi unsur hara yang bersifat racun bagi tanaman (Hartatik dan Widowati, 2008 ).Penambahan pupuk kandang dapat meningkatkan kesuburan dan produksi pertanian. Hal ini disebabkan tanah lebih banyak menahan air sehingga unsur hara akan terlarut dan lebih mudah diserap oleh buluh akar. Sumber hara makro dan mikro dalam keadaan seimbang yang sangat penting untuk pertumbuhan dan perkembangan tanaman. Unsur mikro yang tidak terdapat pada pupuk lainnya bisa disediakan oleh pupuk kandang, misalnya S, Mn, Co, Br, dan lain-lain. Pupuk kandang banyak mengandung mikroorganisme yang dapat membanru pembetukan humus di dalam tanah dan mensintesa senyawa tertentu yang berguna bagi tanaman, sehingga pupuk kandang merupakan suatu pupuk yang sangat diperlukan bagi tanah dan tanaman dan keberadaannya dalam tanah tidak dapat digantikan oleh pupuk lain.Manfaat dari penggunaan pukan telah diketahui berabad-abad lampau bagi pertumbuhan tanaman, baik pangan, ornamental, maupun perkebunan. Yang harus mendapat perhatian khusus dalam penggunaan pukan adalah kadar haranya yang sangat bervariasi. Komposisi hara ini sangat dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jenis dan umur hewan, jenis makanannya, alas kandang, dan penyimpanan/pengelolaan. Kandungan hara dalam pukan sangat menentukan kualitas pukan (Tabel 1). Kandungan unsur-unsur hara di dalam pukan tidak hanya tergantung dari jenis ternak, tetapi juga tergantung dari makanan dan air yang diberikan, umur dan bentuk fisik dari ternak (Tabel 2).Tabel 1. Kandungan hara beberapa pukan

Tabel 2. Kandungan hara dari pukan padat/segar

Berdasaran kedua tabel diatas menunjukan pupuk kandang dari ayam atau unggas memiliki kandungan unsur hara yang lebih besar dari pada jenis ternak yang lain. Penyebabnya adalah kotoran padar pada unggas tercampur dengan kotoran cairnya. Umumnya, kandungan unsur hara pada urine selalu lebih tinggi dari pada kotoran padat.Sebelum digunakan pupuk kandang perlu mengalami proses penguraian. Dengan demikian, kualitas pupuk kandang juga turut ditentukan oleh C/N rasio. Pupuk kandang yang banyak mengandung jerami memiliki C/N rasio yang tinggi sehingga mikroorganisme memerlukan waktu yang lebih lama untuk menyelesaikan proses penguraiannya. Contoh pupuk kandang yang banyak mengandung jerami, antaralain: pupuk kandang dari sapi, kerbau, atau babi. Dalam dunia pupuk kandang, dikenal istilah pupuk panas dan pupuk dingin. Pupuk panas adalah pupuk kandang yang proses penguraiannya berlangsung cepat sehingga terbentuk panas, misalnya pupuk kandang dari kuda, kambing, domba, ayam. Sedangkan pupuk dingin terjadi sebaliknya, C/N rasio yang tinggi menyebabkan pupuk kandang terurai lebih lama dan tidak menimbulkan panas, misalnya pada sapi, kerbau, dan babi (Novizan, 2005)Menurut Sutanto, 2002 bahwa ciri ciri pupuk kandang yang baik dapat dilihat secara fisik atau kimiawi. Ciri fisiknya yakni berwarna kehitaman, cukup kering, tidak mengandung dan tidak berbau menyengat. Ciri kimiawinya adalah C/N rasio kecil (bahan pembentuknya sudah tidak terlihat) dan temperaturnya relative stabil. Efek kelebihan pupuk kandang akan menimbulkan pencemaran nitrat (NO3-) dan ammonia (NH3+) sehingga menyebabkan eutrofikasi (eutropication). Di samping itu sering pula tidak tersedia bagi tanaman, karena diserap oleh mikroorganisme untuk kebutuhan hidupnya. Keuntungan pemakaian pupuk kandang antara lain:1. Dapat memperbaiki kesuburan fisika tanah melalui perubahan struktur dan permeabilitas tanah.2. Dapat memperbaiki kesuburan kimia tanah karena mengandung unsur N, P, K, Ca, Mg, dan Cl.3. Dapat meningkatkan kegiatan mikroorganisme tanah yang berarti meningkatkan kesuburan biologis.4. Dalam pelapukannya sering mengeluarkan hormon yang merangsang pertumbuhan tanaman, seperti: auxin, gibberellin dan cytokinin.a. Pupuk kandang ayamPemanfaatan pukan ayam termasuk luas. Umumnya diperguna-kan oleh petani sayuran dengan cara mengadakan dari luar wilayah tersebut, misalnya petani kentang di Dieng mendatangkan pukan ayam yang disebut dengan chiken manure (CM) atau kristal dari Malang, Jawa Timur. Pupuk kandang ayam broiler mempunyai kadar hara P yang relative lebih tinggi dari pukan lainnya. Kadar hara ini sangat dipengaruhi oleh jenis konsentrat yang diberikan. Selain itu pula dalam kotoran ayam tersebut tercampur sisa-sisa makanan ayam serta sekam sebagai alas kandang yang dapat menyumbangkan tambahan hara ke dalam pukan terhadap sayuran. Beberapa hasil penelitian aplikasi pukan ayam selalu memberikan respon tanaman yang terbaik pada musim pertama. Hal ini terjadi karena pukan ayam relatif lebih cepat terdekomposisi serta mempunyai kadar hara yang cukup pula jika dibandingkan dengan jumlah unit yang sama dengan pukan lainnya (Widowati et al., 2005). Pemanfaatan pukan ayam ini bagi pertanian organik menemui kendala karena pukan ayam mengandung beberapa hormon yang dapat mempercepat pertumbuhan ayam (Hartatik dan Widowati, 2008 ).b. Pupuk kandang sapiDi antara jenis pukan, pukan sapilah yang mempunyai kadar serat yang tinggi seperti selulosa, hal ini terbukti dari hasil pengukuran parameter C/N rasio yang cukup tinggi >40. Tingginya kadar C dalam pukan sapi menghambat penggunaan langsung ke lahan pertanian karena akan menekan pertumbuhan tanaman utama. Penekanan pertumbuhan terjadi karena mikroba dekomposer akan menggunakan N yang tersedia untuk mendekomposisi bahan organik tersebut sehingga tanaman utama akan kekurangan N. Untuk memaksimalkan penggunaan pukan sapi harus dilakukan pengomposan agar menjadi kompos pukan sapi dengan rasio C/N di bawah 20. Selain masalah rasio C/N, pemanfaatan pukan sapi secara langsung juga berkaitan dengan kadar air yang tinggi. Petani umumnya menyebutnya sebagai pupuk dingin. Bila pukan dengan kadar air yang tinggi diaplikasikan secara langsung akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta proses pelepasan amoniak masih berlangsung (Hartatik dan Widowati, 2008 ).c. Pupuk kandang kambingTekstur dari kotoran kambing adalah khas, karena berbentuk butiran-butiran yang agak sukar dipecah secara fisik sehingga sangat berpengaruh terhadap proses dekomposisi dan proses penyediaan haranya. Nilai rasio C/N pukan kambing umumnya masih di atas 30. Pupuk kandang yang baik harus mempunyai rasio C/N