fisiologi jaras

4
I.2. Jaras Penglihatan Serabut-serabut nervus optikus merupakan akson dari sel-sel dalam lapisan ganglionik retina. Meraka bersatu pada diskus optikus dan dan keluar dari mata, sekitar 3 atau 4 mm dari sisi nasal pusatnya, sebagai nervus opticus. Serabut-serabut n.opticus adalah bermielin, tetapi selubung mielinnya dibentuk oleh oligodendroglia bukan oleh sel Schwann karena n.opticus sesuai dengan traktus yang terdapat dalam susunan saraf pusat. Nervus optikus meninggalkan rongga orbita melalui canalis opticus dan bersatu dengan nervus opticus sisi lain untuk membentuk chiasmaopticum. Chiasma opticum terletak pada perbatasan dinding anterior dan dasar ventrikel III. Pada chiasma opticum, termasuk bagian nasal macula, menyilang garis tengah dan masuk ke traktus opticus sisi kontralateral, sedangkan serabut-serabut dari bagian temporal retina termasuk bagian temporal macula, berjalan ke posterior dalam tractus opticus sisi yang sama. Tractus opticus keluar dari chiasma opticum dan berjalan ke posterolateral sekitar pedunculus cerebri. Sebagian besar serabut berakhir dengan bersinap dengan sel-sel saraf dalam corpus geniculatum lateral. Akson sel-sel saraf dalam corpus geniculatum lateral meninggalkannya untuk membentuk radiation optica. Serabutserabut radiatio optica adalah akson sel-sel saraf corpus geniculatum lateral. Traktus berjalan ke posterior melalui pars retro-lenticularis capsula interna dan berakhir pada korteks penglihatan (area 17) yang terletak di bibir atas dan  bawah fisura calcarina pada permukaan medial hemisphere cerebri. Korteks asosiasi penglihatan (area 18 dan 19) bertanggung jawab untuk pengenalan objek dan persepsi warna. Gambar 2. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnya

Upload: rosi-oktarina

Post on 15-Oct-2015

218 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

I.2. Jaras PenglihatanSerabut-serabut nervus optikus merupakan akson dari sel-sel dalam lapisan ganglionik retina. Meraka bersatu pada diskus optikus dan dan keluar dari mata, sekitar 3 atau 4 mm dari sisi nasal pusatnya, sebagai nervus opticus. Serabut-serabut n.opticus adalah bermielin, tetapi selubung mielinnya dibentuk oleh oligodendroglia bukan oleh sel Schwann karena n.opticus sesuai dengan traktus yang terdapat dalam susunan saraf pusat. Nervus optikus meninggalkan rongga orbita melalui canalis opticus dan bersatu dengan nervus opticus sisi lain untuk membentuk chiasmaopticum.Chiasma opticum terletak pada perbatasan dinding anterior dan dasar ventrikel III. Pada chiasma opticum, termasuk bagian nasal macula, menyilang garis tengah dan masuk ke traktus opticus sisi kontralateral, sedangkan serabut-serabut dari bagian temporal retina termasuk bagian temporal macula, berjalan ke posterior dalam tractus opticus sisi yang sama. Tractus opticus keluar dari chiasma opticum dan berjalan ke posterolateral sekitar pedunculus cerebri. Sebagian besar serabut berakhir dengan bersinap dengan sel-sel saraf dalam corpus geniculatum lateral. Akson sel-sel saraf dalam corpus geniculatum lateral meninggalkannya untuk membentuk radiation optica. Serabutserabut radiatio optica adalah akson sel-sel saraf corpus geniculatum lateral. Traktus berjalan ke posterior melalui pars retro-lenticularis capsula interna dan berakhir pada korteks penglihatan (area 17) yang terletak di bibir atas dan bawah fisura calcarina pada permukaan medial hemisphere cerebri. Korteks asosiasi penglihatan (area 18 dan 19) bertanggung jawab untuk pengenalan objek dan persepsi warna.

Gambar 2. Otak dan kegiatan-kegiatan yang dikontrolnyaTerdapat empat neuron yang berperan pada penghantaran impuls penglihatan ke korteks penglihatan, yaitu :1. Sel batang dan kerucut, yang merupaka neuron reseptor khusus pada retina.2. Neuron bipolar, yang menghubungkan sel batang dan kerucut ke sel-sel ganglion.3. Sel ganglion4. Neuron pada corpus geniculatum lateral, yang aksonnya berjalan ke kortex cerebri.Pada penglihatan binokular, lapangan penglihatan kanan dan kiri di proyeksikan pada kedua bagian retina. Bayangan obyek pada lapangan penglihatan kanan diproyeksikan pada retina bagian nasal dan bagian temporal retina kiri. Pada chiasma opticum, akson-akson dari kedua bagian retina ini bersatu membentuk tractus opticus kiri. Neuron corpus geniculatum lateral sekarang memproyeksikan seluruh lapangan penglihatan kanan ke korteks penglihatan hemisphere kiri, dan lapangan penglihatan kiri ke korteks penglihatan hemisphere kanan.Kuadran bawah retina (lapangan penglihatan bagian atas) di proyeksikan ke dinding bawah fissura calcarina, sedangkan kuadran atas retina (lapangan penglihatan bagian bawah) di proyeksikan ke dinding atas fissura.Jika tidak ada penyakit intraokular, kerusakan penglihatan pada satu mata selalu menandakan lesi pada bagian orbita, foramen atau kranial dari saraf opticus. Jika pusat chiasma opticum mengalami kerusakan sehingga serat yang menyebrang menjadi terganggu misal karena tumor hipofise, hasilnya adalah hemianopsia bitemporal. Biasanya, serat yang datang dari separuh bawah retina dan mengisi bagian ventral chiasma, adalah yang pertamatamarusak. Menjelaskan mengapa hemianopia dimulai pada kuadran atas bitemporal dari lapangan pandangan. Berlawanan dengan heteronimitas dari lesi chiasma, lesi yang mencederai traktus opticus menghasilkan hemianopia homonimus. Sebagai contoh, lesi pada traktus opticus kanan mengganggu impuls yang berasal dari separuh kanan kedua retina. Akibatnya kerusakan penglihatan melibatkan kedua separuh kiri dari lapangan pandang.Kelainan lapangan penglihatan yang dihubungkan dengan lesi-lesi pada lintasan penglihatan:1. Buta sirkumferensial sisi kanan akibat neuritis retrobulbar.2. Buta total mata kanan akibat pemotongan n.opticus kanan.3. Hemianopsia nasalis kanan akibat lesi parsial chiasma opticum kanan.4. Hemianopsia bitemporalis akibat lesi total chiasma opticum.5. Hemianopsia temporalis kiri dan hemianopsia nasalis kanan akibat lesi pada tractus opticus kanan.6. Hemianopsia nasalis kanan dan temporalis kiri akibat lesi pada radiation optica kanan.7. Hemianopsia temporalis kiri dan nasalis kanan akibat lesi pada korteks penglihatan kanan

Gambar 3. Lintasan visual dan gangguan medan penglihatan akibat lesi di lintasan visual

I.3. Suplai darah pada mataPemasok arteri utama Orbita dan bagian bagiannya berasal dari Ateria Oftalmika yaitu cabang besar pertama Arteria Karotis Interna bagian intracranial. Cabang ini berjalan dibawah nervus optikus dan bersamanya melewati kanalis optikus menuju orbita. Cabang intraorbital pertama adalah arteri centralis retina yang memasuki Nervus Optikus sekitar 8-15mm di belakang bola mata. Cabang cabang lain arteria Oftalmika adalah Arteria Lakrimalis yang mendarahi glandula lakrimalis dan kelopak mata atas, cabang cabang muskularis keberbagai otot Orbita Arteria Siliaris Posterior Longus dan Brevis, Arteri Palpebrales Mediales ke kedua kelopak mata dan Arteria Supraorbitalis serta Supratrochlearis. Arteria Siliares Posterior Breves mendarahi bagian bagian nervus optikus. Kedua arteri Siliaris Posterior Longus mendarahi Korpus Siliare, beranastomosis satu dengan lainnya dan bersama arteria Siliaris Anterior membentuk Sirculus Anteriosus Major Iris. Arteri Siliaris Anterior berasal dari cabang cabang muskularis dan menuju ke muskuli recti. Arteri ini memasok darah ke sclera, episklera, limbus dan kongjutiva serta ikutmembentuk Sirculus Arterialis Major Iris.