fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

23
FIQHUSH SHIYAAM RIZAL FUADI MUHAMMAD

Upload: rizal-fuadi-muhammad

Post on 02-Jul-2015

573 views

Category:

Spiritual


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

FIQHUSH SHIYAAM

RIZAL FUADI MUHAMMAD

Page 2: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Arti Puasa

oArti puasa dalam bahasa Arab adalah shiyaam atau shaum.

oArti puasa adalah imsaak (menahan diri, meninggalkan sesuatu, atau tidak melakukan sesuatu).

oArti puasa secara syariat adalah menahan diri dari segala yang membatalkan puasa dari terbit fajar hingga terbenam matahari disertai niat.

oArti Puasa dengan pemahaman taqwa: Menahan diri dari tidak melakukan segala perintah Allah dan menahan diri dari melakukan segala larangan Allah.

Page 3: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Keutamaan Puasa (1)

o Dari Abu Hurairah, Rasulullah saw. bersabda: Allah ‘azza wa jalla berfirman: Setiap perbuatan anak Adam untuknya, kecuali puasa, sungguh ia untuk-Ku dan Aku akan membalasnya. Puasa adalah perisai. Jika seseorang di antara sedang berpuasa di suatu hari, maka janganlah berkata kotor, melakukan keburukan, dan bertingkah bodoh. Jika seseorang menghina atau memeranginya, katakanlah: Aku sedang berpuasa, sampai dua kali. Demi Dzat Yang Menguasai jiwa Muhammad, bau mulut orang berpuasa lebih wangi di sisi Allah pada hari kiamat daripada wangi Misk. Orang yang berpuasa memiliki dua kebahagiaan, ketika berbuka ia berbahagia dengan bukaannya dan ketika berjumpa dengan Tuhannya ia berbahagia dengan puasanya. (Riwayat Ahmad, Muslim, dan Nasa-iy)

Page 4: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Keutamaan Puasa (2)

oDari Abdullah bin Amru, Nabi saw. bersabda: Puasa dan Quran akan memberi syafaat (pertolongan) kepada seorang hamba pada hari kiamat. Puasa berkata: Ya Rabb, aku telah mencegahnya makan dan bersyahwat di siang hari, maka jadikan aku penolongnya. Quran berkata: Aku telah mencegahnya tidur di malam hari, maka jadikan aku penolongnya. Maka Allah menolongnya. (Riwayat Ahmad)

Page 5: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Keutamaan Puasa (3)

oDari Abi Sa’id Al Khudri, Nabi saw.

bersabda: Tidaklah seseorang berpuasa

suatu hari karena Allah, kecuali Allah

menjauhkannya pada hari itu dari neraka

sejauh tujuh puluh musim. (Riwayat

Jama’ah kecuali Abu Daud)

Page 6: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Jenis-jenis Puasa

oPuasa Wajib

oPuasa Ramadhan

oPuasa Kafarat

oPuasa Nazar

oPuasa Sunnah

Page 7: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Puasa Ramadhan

oKewajibannya berdasarkan Quran:o Q.s. Al Baqarah: 183 dan 185

oKewajibannya berdasarkan Hadits:o Sabda Nabi saw.: Islam didirikan di atas lima hal;

persaksian bahwa tiada Tuhan selain Allah dan Muhammad adalah rasulullah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, berpuasa Ramadhan, berhaji ke Baitullah.”

oKewajibannya berdasarkan Ijma’ (kesepakatan) Ulama:o Puasa Ramadhan adalah salah satu rukun Islam.

Mengingkarinya berarti kafir dan keluar (murtad) dari Islam.

Page 8: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Keutamaan Ramadhan (1)

oDari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda saat

datang bulan Ramadhan: Telah datang

kepada kalian bulan yang penuh berkah.

Kalian diwajibkan berpuasa di dalamnya.

Pintu-pintu surga dibuka, pintu-pintu neraka

ditutup, dan para syetan dibelenggu di

dalamnya. Ada malam yang lebih baik dari

seribu bulan di dalamnya. Siapa yang

terhalang mendapatkan kebaikannya maka

terhalanglah semua kebaiakan untuknya.

(Riwayat Ahmad, Nasa-iy, dan Baihaqi)

Page 9: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Keutamaan Ramadhan (2)

oDari Abi Sa’id Al Khudri, Nabi saw.

bersabda: Siapa yang berpuasa

Ramadhan dengan mengetahui batas-

batasnya dan menjaga segala hal yang

patut dijaga, diampuni dosa-dosanya yang

telah lalu. (Riwayat Ahmad dan Baihaqi)

Page 10: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Ancaman Bagi yang Tidak Berpuasa Ramadhan (1)

oDari Ibnu ‘Abbas, Rasulullah bersabda:

Kehormatan Islam dan kerangka agama

ada tiga, di atasnyalah diletakkan dasar-

dasar Islam. Siapa yang meninggalkan

salah satunya, maka ia dianggap kafir dan

halal darahnya. Tiga hal tersebut adalah

persaksian bahwa tiada Tuhan selain

Allah, shalat wajib, dan puasa Ramadhan.

(Riwayat Abu Ya’la dan Daylami)

Page 11: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Ancaman Bagi yang Tidak Berpuasa Ramadhan (2)

oDari Abu Hurairah, Nabi saw. bersabda:

Siapa yang tidak berpuasa sehari saja di

Bulan Ramadhan tanpa ada rukhshah

maka Allah akan merugikannya dan tidak

ada qadha baginya walaupun ia berpuasa

sepanjang masa. (Riwayat Abu Daud,

Ibnu Majah, dan Tirmidzi)

Page 12: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Rukun Puasa

oMenahan diri dari segala yang

membatalkan puasa dari terbit fajar

hingga terbenam matahari.

oNiat di malam hari sebelum fajar.

Page 13: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Syarat Wajib Puasa

oMuslim

oBerakal

oBaligh

oSehat

oMuqim (menetap, tidak dalam perjalanan)

oSuci dari haidh dan nifas.

Page 14: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Rukhshah Tidak Berpuasa (1)

oBoleh tidak berpuasa dan wajib fidyah:

oOrang lanjut usia

oPerempuan yang sangat lemah

oOrang sakit yang dapat mengancam

jiwanya bila berpuasa dan diperkirakan

tidak mungkin sembuh

oOrang yang bekerja sangat berat

sepanjang tahun dan tidak ada pekerjaan

lain baginya untuk mencari rizki.

Page 15: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Rukhshah Tidak Berpuasa (2)

oBoleh tidak berpuasa dan wajib qadha:

oOrang sakit yang dapat mengancam

jiwanya bila berpuasa dan diperkirakan

masih mungkin sembuh

oMusafir (orang yang melakukan

perjalanan)

Page 16: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Rukhshah Tidak Berpuasa (3)

oBoleh tidak berpuasa dan wajib qadha atau wajib fidyah:oPerempuan hamil atau menyusui bila berpuasa

dikhawatirkan akan membahayakan anaknya maka ia boleh tidak berpuasa dan wajib fidyah.

oPerempuan hamil atau menyusui bila berpuasa dikhawatirkan akan membahayakan dirinya maka ia boleh tidak berpuasa dan wajib qadha.

oPerempuan hamil atau menyusui bila berpuasa dikhawatirkan akan membahayakan dirinya dan anaknya maka ia boleh tidak berpuasa dan wajib qadha.

Page 17: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Wajib Tidak Berpuasa dan Wajib Qadha

oPerempuan yang sedang haidh atau nifas

wajib tidak berpuasa atau haram

berpuasa dan wajib qadha.

Page 18: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Puasa Haram

oPuasa di dua hari raya (1 Syawal dan 10 Dzulhijjah)

oPuasa di hari tasyriq (11, 12, dan 13 Dzulhijjah)

oPuasa sunnah seorang perempuan yang tidak diizinkan suaminya

oPuasa seorang wanita yang sedang haidh atau nifas

oPuasa yang membinasakan.

oPuasa yang syirik dan makshiyat

oPuasa bid’ah.

oPuasa sunnah yang pelakunya melalaikan hakorang lain.

Page 19: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Puasa Makruh

oPuasa seumur hidup.

oPuasa khusus hari Jum’at saja

oPuasa khusus hari Sabtu saja.

oPuasa yang dilanjutkan meskipun sudah lewatMaghrib

oPuasanya seorang musafir.

oPuasa Sunnah yang didahulukan dari PuasaWajib.

oPuasa orang yang tidak shalat.

oPuasa Sunnah ‘Arafah (9 Dzulhijjah) bagi orang yang sedang wukuf di ‘Arafah

Page 20: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Puasa Sunnah

oPuasa Nabi Daud (sehari puasa sehari berbuka)

oPuasa Senin-Kamis

oPuasa Ayaumul Bidh (3 hari tiap bulan hijriyah yaitu setiap tanggal 13, 14, dan 15)

oPuasa Syawwal (6 hari di bulan Syawwal)

oPuasa ‘Arafah (9 Dzulhijjah)

oPuasa Tasu’a dan Asyuura’ (9-10 Muharam)

oPuasa pada bulan Sya’ban

oPuasa pada bulan-bulan Haram (Dzulqa’idah, Dzulhijjah, Muharram, Rajab)

oPuasa di bulan Sya’ban

Page 21: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Adab Berpuasa

oSahur dan mengakhirkannya

oMenyegerakan berbuka

oBerdoa saat sedang berpuasa dan saat akan berbuka

oMenghidari segala yang tidak bermanfaat

oBersiwak (menyikat gigi)

oBersungguh-sungguh mempelajari Quran

oBersungguh-sungguh beribadah di sepuluh hari terakhir Ramadhan

Page 22: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Tidak Membatalkan Puasao Makan, minum atau jima’ dalam keadaan lupa.

o Mengeluarkan mani karena ihtilam.

o Meneteskan obat mata/telinga

o Bercelak.

o Berbekam.

o Bersiwak atau menggosok gigi dengan odol.

o Mandi dan berenang.

o Kemasukan atau terhisap debu/asap.

o Mencabut gigi.

o Berdarah karena luka.

o Disuntik dan/atau diinfus.

o Menelan ludah atau lendir.

o Muntah.

o Junub.

Page 23: Fiqhush shiyaam (fiqhus sunnah)

Membatalkan Puasa

oyang hanya diwajibkan qadha

oMurtad.

oHaidh dan nifas.

oMengeluarkan mani dengan sengaja

oyang diwajibkan qadha dan menunaikankifarat

oMakan dan minum dengan sengaja tanpaudzur syar’i.

oJima’ (bersetubuh) dengan ‘sempurna’