financial modul treasury

28
FINANCIAL MODUL TREASURY TREASURY Treasury berasal dari kata “trasure” atau harta/kekayaan/aset. Bila diakitkan dengan dengan perbankan, maka treasury dalam aktifitas bank adalah tempat pengelolaan aset bank dalam bentuk penanaman dana dengan memperhitungkan sumber dana (liabilitas/kewajiban). Penempatan Dana(Aktiva/Aset) Sumber Dana(Passiva/Liabilitas) - Kas (uang tunai)- Giro pada bank Indonesia- Giro pada bank lain- Sertifikat bank Indonesia (SBI) - Penempatan pada bank lain - Surat berharga (Obligasi) - Kredit yang diberikan) - Aktiva tetap - Aktiva lain lain - Simpanan Pihak ketiga(giro, tabungan , deposito)- Pinjaman dari bank lain- Surat berharga yang diterbitkan - Modal Kata likuiditas berasal dari kata “likuid” artinya cair sehingga likuidas berarti tingkat kecairan. Dalam

Upload: bryan-kaihatu

Post on 03-Feb-2016

30 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

treasury

TRANSCRIPT

Page 1: Financial Modul Treasury

FINANCIAL MODUL TREASURY

TREASURY

Treasury berasal dari kata “trasure” atau harta/kekayaan/aset. Bila

diakitkan dengan dengan perbankan, maka treasury dalam aktifitas bank adalah

tempat pengelolaan aset bank dalam bentuk penanaman dana dengan

memperhitungkan sumber dana (liabilitas/kewajiban).

Penempatan Dana(Aktiva/Aset) Sumber Dana(Passiva/Liabilitas)

- Kas (uang tunai)- Giro pada bank

Indonesia- Giro pada bank lain-

Sertifikat bank Indonesia (SBI)

- Penempatan pada bank lain

- Surat berharga (Obligasi)

- Kredit yang diberikan)

- Aktiva tetap

- Aktiva lain lain

- Simpanan Pihak ketiga(giro, tabungan

, deposito)- Pinjaman dari bank lain-

Surat berharga yang diterbitkan

- Modal

 

 

Kata likuiditas berasal dari kata “likuid” artinya cair sehingga likuidas

berarti tingkat kecairan. Dalam terminologi bank, khususnya dalam hal treasury

adalah tingkat kecairan/kemudahan dari aset yang dimiliki bank (kas, SBI, surat

berharga, kredit, aset lainnya) dan/atau kemampuan menghimpun dana untuk

memenuhi kebutuhan bisnis dan kewajiban kepada pihak ketiga yang jatuh tempo.

Fungsi dan Aktivitas Treasury

Fungsi unit kerja bidang treasury adalah bertanggung jawab dalam pengelolaan

likuiditas bank, manajemen aset liabilitas dan sekaligus sebagai unit yang mencari

keuntungan (profit center). Adapun penjelasannya sebagai berikut:

1. Manajemen likuiditas yaitu bertanggung jawab dalam memastikan bahwa

bank selalu dalam kondisi likuid dimana dana selalu tersedia untuk:

Membayar kewajiban yang jatuh tempo kepada pihak ketiga

Page 2: Financial Modul Treasury

Memenuhi kebutuhan bisnis termasuk pencairan kredit dan atau

membayar biaya operasional

2. Manajemen Aset Liability, sebagai mana diketahui bahwa  bank berfungsi

menghimpun dana masyarakat dan menyalurkannya dalam bentuk kredit.

Bank memperoleh keuntungan dari selisih pendapatan bunga dari

penempatan dana (aset) dan biaya bunga atas liability/kewajiban bank.

Dalam melaksanakan aktivitas tersebut maka terdapat kemungkinan

gap/mismatch (perbedaan).  Manajemen Aset Liability menjadi tanggung

jawab Asset and Liability Commitee Atau disingkat (ALCO) yang

biasanya melakukan rapat minimal 1 bulan sekali atau disesuaikan dengan

kebutuhan/situasi bank. Materi yang dibahas dalam ALCO umumnya

adalah:

Perkembangan ekonomi, suku bunga dan kurs untuk mengantisipasi

pengaruh eksternal terhadap kondisi bank

Manajemen Gap : likuiditas dan suku bunga

Manajemen valuta asing

Manajemen portfolio investasi

Penetapan suku bunga kredit dan simpanan

3. Komersial atau profit center, yaitu: sebagai unit bisnis yang mencari

keuntungan berupa:

Fee based dari transaksi jual beli valuta asing

Pendapatan bunga (interest income) dari transaksi pinjam meminjam

uang dengan pelaku pasar uang lainnya.

Aktivitas treasury sebagai profit center dapat digolongkan dalam 2 aktivitas,

sebagai berikut:

1. Trading (perdagangan), yaitu transaksi valuta asing dan suku bunga

atau turunannya dengan Bank/Lembaga keuangan yang bertujuan

untuk memperoleh keuntungan dalam jangka pendek

Page 3: Financial Modul Treasury

Direktur Utama

Direktur Treasury Direktur Management Resiko

Trasury Operation/ Settlement

Market Riks Management

Treasury/ Dealing Room

Direktur Operasi

2. Sales (penjualan), yaitu transaksi valuta asing dan suku bunga atau

turunannya dengan nasabah perorangan, badan usaha ataupun lembaga

keuangan non bank yang bertujuan untuk memperoleh keuntungan

berupa selisih (spread) antara nilai penjualan dan nilai pembelian.

Secara umum, dalam melaksanakan kegiatan sehari-hari, unit kerja treasury

melakukan berbagai aktivitas, sebagai berikut:

1. Monitoring poisisi likuiditas awal

2. Memperkirakan kebutuhan likuiditas (potential outflow / inflow)

dari transaksi pasar uang perkreditan, dan dana pihak ketiga.

3. Melakukan transaksi meminjam dana atau menempatkan dana sesuai

dengan strategi dan limit yang telah ditentukan (likuiditas dan profit)

4. Monitoring perkembangan suku bunga dan pasar uang serta

mengusulkan langkah-langkah yang diperlukan.

Struktur Organisasi Treasury

Dalam rangka pemisahan tugas (segregation of duty) untuk memitigasi

risiko, idealnya dalam pengelolaan treasury terdapat beberapa unit kerja yang

terpisah, yaitu antara: front office (dealing room), middle office (risk

management) dan back office (treasury operation), serta suatu komite yang

dinamakan Assets Liability Commitee (komite ALCO). 

 

 

Page 4: Financial Modul Treasury

Penjelasan Mengenai Struktur Organisasi Treasury :

1. Treasury/Dealing Room, merupakan unit kerja front line yang melakukan

transaksi instrument treasury atau yang melakukan kontak langsung

dengan nasabah (conterparty). Unit ini dinamakan Dealing Room karena

biasanya ditempatkan dalam ruangan khusus untuk melaksanakan

transaksi (deal) dengan para pihak (conterparty). Unit kerja ini biasanya

berada dibawah direktur Treasury atau bagi bank yang tidak begitu besar

dapat dibawah langsung direktur utama atau direktur lainnya.

2. Treasury operation atau Treasury Settlement , merupakan unit kerja back

office yang melakukan proses penyelesaian pembayaran atau penerimaan

pembayaran adminsitrasi dan dokumentasi termasuk pembukuan transaksi.

3. Market Risk Management, merupakan unit kerja middle office yang

menjadi penengah antara front office dan back office. Unit kerja ini

biasanya menyusun kebijakan, prosedur dan limit serta termasuk

menetapkan model dalam menentukan limit (batasan) transaksi seperti

limit jumlah, limit waktu, limit kerugian yang ditoleransi.

4. ALCO atau Asset and Liability Commitee adalah komite yang

bertanggung jawab dalam menetapkan strategi dan kebijakan yang terkait

dengan penataan portfolio kedua sisi neraca baik termasuk rekening

administrative (off balance sheet) guna meminimalkan risiko likuiditas dan

mengoptimalkan pendapatan, termasuk menetapkan suku bunga kredit dan

atau simpanan pihak ketiga (giro, tabungan dan deposito). Komite ini

biasanya dipimpin oleh direktur utama atau direktur treasury, direktur

bisnis atau kredit, direktur keuangan, direktur manajemen risiko. Kepala

unit treasury biasanya bertindak sebagai sekertaris ALCO.

 

Cash Management

Cash Management merupakan suatu kumpulan kegiatan perencanaan,

perkiraan, pengumpulan, pengeluaran dan investasi kas dari suatu perusahaan agar

Page 5: Financial Modul Treasury

dapat beroperasi dengan lancar. Sub-sistem cash management memungkinkan

manajemen untuk menganalisis transaksi keuangan untuk suatu periode tertentu.

Cash management juga mengidentifikasi dan mencatat perkembangan masa depan

untuk tujuan penganggaran keuangan. Transaksi pembayaran perusahaan

dikelompokkan ke dalam kepemilikan kas, arus kas, dan arus kas keluar.

Cash management memberikan informasi mengenai sumber dan

penggunaan dana untuk mengamankan likuiditas agar memenuh ikewajiban

pembayaran pada saat jatuh tempo. Cash management juga memantau dan

mengendalikan arus pembayaran masuk dan keluar, dan memasok data yang

dibutuhkan untuk mengelola investasi pasar uang jangka pendek dan pinjaman.

Tergantung pada jangka waktu laporan,perbedaan dibuat antaraposisi kas,

manajemen kas jangka pendek dan menengah dan penganggaran keuangan jangka

panjang.

Komponen cash management memastikan bahwa semua informasi yang

relevan dengan likuiditas yang tersedia bagi manajemen untuk keperluan analisis,

menciptakan dasar bagi keputusan manajemen kas yang diperlukan. Jadi, cash

management merupakan upaya indentifikasi dan mencatat kebutuhan

pengembangan anggaran keuangan.

Perusahaan membutuhkan kas untuk membiayai operasi perusahaan,

misalnya membeli barang dan jasa, membayar gaji karyawan, membayar utang,

dan membayar dividen kepada pemilik (distribusi). Oleh karena itu, kas perlu

dikelola secara efektif untuk menjaga kesehatan perusahaan tersebut. Kas sangat

penting untuk menggerakan usaha perusahaan. Management cash yang efektif

meliputi pembuatan rencana yang baik untuk menjaga keseimbangan antara risiko

dan profitabilitas. Manajemen sering menghadapi dilema dalam pengelolaan kas.

Disatu sisi manajemen harus menghindari jumlah kas yang terlalu kecil dalam

perusahaan (likuiditas), agar dapat meminimumkan risiko insolvensi (risk of

insolvency), di sisi lain manajemen dituntut melakukan investasi.

Page 6: Financial Modul Treasury

Manajemen harus menghindarkan jumlah kas yang terlalu besar

(menganggur), sebab kas yang menganggur tidak akan memberikan kontribusi

keuntungan kepada perusahaan. Cash management didefinisikan sebagai

pengoptimasian penggunaan kas sebagai aktiva. Hal ini berarti tidak boleh terjadi

kegagalan pemakaian dan pengawasan terhadap posisi kas. Tujuan cash

management meliputi 2 hal, yaitu likuiditas dan penghasilan :

1. Likuiditas, artinya manajemen harus secara sadar menjaga agar perusahaan

selalu memiliki kemampuan membayar atau membiayai kegiatan

operasinya.

2. Penghasilan, artinya bahwa setiap pengeluaran perusahaan harus diarahkan

untuk mendapatkan kemungkinan hasil yang lebih besar dibandingkan

dengan kas yang dikeluarkan.

Di dalam cash management pada dasarnya meliputi kegiatan dalam:

1. Perencanaan kas

2. Pengendalian kas

3. Pengelolaan saldo kas

1. Perencanaan kas/Anggaran Kas

Anggaran kas adalah estimasi terhadap posisi kas untuk suatu periode tertentu

yang akan datang. Hal ini penting karena berkaitan dengan likuiditas

perusahaan, juga akan diketahui kapan perusahaan mengalami defisit dan

kapan surplus.

Budget kas dapat dibedakan dalam dua bagian:

a. Estimasi penerimaan kas yang berasal dari:

hasil penjualan tunai, piutang yang terkumpul, penerimaan bunga dividen,

hasil penjualan aktiva tetap, dan penerimaan lain

b. Estimasi pengeluaran kas:

pembelian bahan mentah, pembayaran utang-utang, pembayaran upah

buruh, pembayaran bunga, dividen, pajak, dll.

Page 7: Financial Modul Treasury

Budget kas sangat penting bagi cash management karena:

a. Dapat memberi informasi tentang pola penerimaan dan pengeluaran kas

setiap periode operasi.

b. Untuk mengetahui adanya saldo kas atau defisit (kekurangan)

c. Untuk mengetahui besarnya kebutuhan dana untuk menutupi defisitDapat

diketahui saat-saat dana diinvestasikan bilal saldo kas relatif tinggi

d. Dapat diketahui kapan hutang akan dibayar

e. Dapat sebagai dasar permintaan kredit kepada kreditur

f. Dapat sebagai controlling posisi kas yang sedang berjalan

2. Pengendalian Kas

Menahan uang kas sebenarnya menanggung suatu biaya (cost). Dengan konsep

opportunity cost maka biaya menahan uang tunai adalah berupa laba yang

sebenarnya dapat diperoleh apabila dana tersebut digunakan untuk penggunaan

investasi.

Pengendalian uang tunai dan setengah tunai di dasarkan pada estimasi jangka

pendek atas kebutuhan uang tunai, estimasi ini akan menentukan kebutuhan

minimum dan maksimum akan uang tunai selama periode tertentu.

3. Pengelolaan kas

tujuan pengelolaan kas perusahaan antara lain untuk:

a. Menentukan jumlah dan alokasi dana untuk keperluan pelaksanaan kegiatan

operasional perusahaan dan kegiatan investasi

Perusahaan memiliki sumber daya keuangan yang terbatas oleh karena itu

sangat penting adanya suatu perencanaan dalam pengalokasian dana yang

dimiliki. Kegiatan pengalokasian ini sangat penting untuk memastikan

semua kegiatan operasional perusahaan dapat dibiayai, jika kemudian

setelah semua kegiatan telah dialokasikan dananya dan masih terdapat sisa

dana, maka sisa dana tersebut dapat dipergunakan untuk kegiatan investasi.

Page 8: Financial Modul Treasury

b. Mendapatkan sumber dana yang paling efisien untuk membiayai kegiatan-

kegiatan perusahaan

Jika perusahaan tidak memiliki dana yang cukup untuk menutup semua

kegiatan operasionalnya maka diperlukan adanya pembiayaan. Pembiayaan

tersebut dapat berasal dari dalam dan luar perusahaan atau sumber-sumber

lain. Perusahaan perlu melakukan perhitungan yang cermat sumber

pembiayaannya sehingga biaya yang timbul atas pembiayaan tersebut dapat

ditekan seminimal mungkin.

c. Meminimalisasi kas menganggur (idle cash).

Setiap rupiah yang dimiliki oleh perusahaan harus dipergunakan sebaik

mungkin. Perusahaan selaku pengelola uang perusahaan selayaknya

menciptakan suatu system yang dapat meminimalkan terjadinya kas

menganggur. Hingga saat ini masih banyak uang perusahaan yang

menganggur. Bagi perusahaan, hal ini jelas tidak produktif. Uang tersebut

tidak memberikan return yang memadai bahkan sebaliknya menimbulkan

cost yang tinggi. Melalui penciptaan manajemen kas yang baik, dana yang

tidak memberikan return maksimal tersebut dapat diinvestasikan dan

dikelola secara profesional sehingga memberikan keuntungan bagi

perusahaan.

d. Mempercepat penyetoran penerimaan perusahaan

Penerimaan perusahaan haruslah disetorkan dengan cepat, hal ini

dimaksudkan:

1) Agar dana yang bersumber dari penerimaan perusahaan tersebut dapat

segera masuk ke rekening kas umum perusahaan sehingga dapat segera

dipergunakan untuk membiayai kegiatan perusahaan.

2) Minimalisasi kerugian perusahaan atas dana yang mengambang (float) di

bank.

e. Melakukan pembayaran atas pengeluaran perusahaan secara tepat waktu

Perusahaan perlu melakukan perhitungan yang cermat atas saat yang tepat

untuk melunasi kewajibannya.

Page 9: Financial Modul Treasury

TREASURY MANAGEMENT

Manajemen Pembedaharaan (Treasury Management) dalam sebuah entitas

keuangan merupakan penentu utama dalam strategi keuangan entitas dan

kebijakan keuangan yang memungkinkan entitas untuk menentukan

apakah bisnis untuk melakukan investasi, mengatur pendanaan yang sesuai

untuk segmen bisnis yang berbeda-beda, dan mengendalikan risiko dalam

organisasi.

Tergantung pada risiko bawaan (inherent risks) yang berlaku dalam

lingkungan saat ini di mana entitas beroperasi, treasury management

berusaha untuk menciptakan struktur modal yang memadai dari hutang

dan ekuitas untuk mendanai entitas, mendapatkan keseimbangan optimal

antara biaya dan risiko. Hal ini berarti kebutuhan untuk memastikan

bahwa setiap saat entitas memiliki likuiditas dan uang tunai untuk

memenuhi kewajiban finansialnya saat jatuh tempo, mengambil I

pendanaan dari kegiatan pasar modal ekuitas atau utang, pinjaman bank,

melalui kas sehari-hari manajemen dan investasi.

Proses treasury management bertanggung jawab untuk identifikasi risiko

yang terkait dengan kegiatan berbagai entitas dan untuk mengendalikan

risiko yang bisa mengikis kekuatan keuangan, menggunakan mitigasi dan

teknik hedging dan mendorong budaya praktek keuangan yang sehat.

Dalam treasury management dasarnya adalah semua tentang penanganan

persyaratan perbankan, dana untuk entitas dan mengelola risiko keuangan.

Oleh karena itu menggabungkan meningkatkan dan mengelola uang, mata

uang, komoditas dan suku bunga manajemen risiko dan transaksi, dan, di

beberapa entitas bidang terkait asuransi, pensiun, properti dan perpajakan.

Peran bendahara

Departemen bendaharaan berfokus untuk mengelola risiko keuangan

bisnis. Oleh karena itu, tugas bendahara adalah untuk memahami sifat dari

Page 10: Financial Modul Treasury

risiko ini, cara mereka berinteraksi dengan bisnis, dan untuk

meminimalkan atau untuk mengimbangi mereka. Dia harus membantu dan

memberikan saran dewan dalam kegiatan pengambilan keputusan nya,

berdasarkan pemahamannya tentang risiko. Untuk melakukan hal ini

secara efisien banyak bendahara lebih memilih untuk mengatur

departemen mereka di sekitar proses treasury. Metode ini sangat efisien

karena memungkinkan untuk fokus serta link ke fungsi yang sama di

wilayah geografis lainnya dari organisasi. Proses treasury disebutkan

umumnya terdiri dari perencanaan keuangan dan pelaporan, pendanaan,

manajemen risiko (FX dan pasar uang), manajemen kredit, dan cash

management.

Yang paling operasional dari proses ini adalah manajemen risiko dan

manajemen kas. Kedua proses ini membutuhkan sejumlah besar perhatian

terhadap detail, tetapi juga berbeda dalam satu aspek lainnya. Dari semua

proses yang disebutkan, kedua hal ini cenderung menjadi proses paling

'treasury independen’ . Sebagai bendahara tersebut memiliki peluang yang

signifikan baik dalam desain dan pelaksanaan proses. Mengingat

fleksibilitas dan sifat operasional dari proses itu adalah dalam kepentingan

terbaik dari Bendahara untuk membayar perhatian lebih pada desain dan

implementasi proses.

Treasury memainkan peran penting dalam mengelola risiko dan manfaat

baik di dalam maupun di luar organisasi. Sebagai fungsi berkaitan dengan

penyediaan dan penggunaan keuangan, Treasury biasanya menangani

koleksi, perbankan, modal kerja, pinjaman jangka pendek, manajemen

mata uang asing, penyediaan modal dan pasar uang investasi. Dalam dua

dekade terakhir, Treasury telah menjadi lebih terlibat dalam

mengidentifikasi resiko organisasi tidak terkendali dan lindung nilai di

pasar terbuka. Semakin, Treasury menjadi terlibat dalam penanganan

risiko operasional melalui mekanisme asuransi dan, di beberapa

perusahaan terkemuka, sistem manajemen risiko / imbalan yang layak.

Page 11: Financial Modul Treasury

Kegiatan Treasury terdiri dari:

1. Menetapkan Tujuan Keuangan Perusahaan - strategi, kebijakan,

pengukuran, alokasi internal yang modal, harga, pelaporan dan sistem.;

2. Manajemen Likuiditas - Fungsi treasury harus memastikan bahwa

perusahaan memiliki dana likuid yang cukup tersedia untuk memastikan

kelancaran operasi dan untuk memenuhi kewajiban finansial jangka

pendek dan pada saat jatuh tempo. Selain itu, treasury juga bertanggung

jawab untuk menginvestasikan dana surplus, manajemen arus kas,

pengendalian dana, modal kerja, pengiriman uang, hubungan perbankan

dan merampingkan aliran dana operasional;

3. Pembiayaan Pengelolaan - kebijakan, prosedur, jenis dana dan mekanisme

self-pendanaan.;

4. Exposure Management - exposure mata uang, internasional jaring /

pooling, pertukaran dealing, ekonomi moneter internasional, pasar

komoditas dan lindung nilai;

5. Corporate Finance - manajemen modal, masalah perpajakan, dana

pensiun, akuisisi bisnis dan pelepasan, pembiayaan proyek dan usaha

patungan.;

6. Struktur Treasury Perusahaan - dukungan sistem informasi, prosedur

pusat / daerah, manajemen cost-centre/profit-centre, manajemen aset,

kepatuhan, kepegawaian, pengendalian, sikap risiko, pencegahan

penipuan, evaluasi unit bisnis dan evaluasi kinerja Treasury.

7. Pembiayaan Pengelolaan: fungsi treasury memiliki sumber dan

mengamankan dana untuk kebutuhan bisnis

8. Manajemen Portofolio Utang: Fungsi treasury harus mengelola portofolio

utang yang muncul dari akumulasi transaksi pembiayaan individual

sehingga mencapai biaya yang dapat diterima dan profil risiko portofolio

dari waktu ke waktu

Page 12: Financial Modul Treasury

9. Manajemen Risiko:. Fungsi treasury harus memberikan saran dan

melaksanakan lindung nilai yang efektif dari risiko jenis treasury,

terutama, valuta asing, suku bunga dan risiko harga komoditas, serta risiko

likuiditas, kredit dan counterparty.

10. Bank, financial counterparty dan manajemen hubungan lembaga

pemeringkat.

Operasi Treasury

Sebuah operasi treasury khusus biasanya akan terlibat dalam kegiatan yang

berpusat di sekitar dealing, settlement, dan kontrol. Pengendalian bijaksana

menjaga nama baik bank sementara itu mengejar fungsi utamanya sebagai

penyedia dana untuk kedua investasi mata uang asing bank dan untuk bisnis

internasional mereka.

Fungsi Treasury dalam Bank Internasional

Sebuah fungsi treasury di bank internasional memusatkan perhatian dengan tiga

kegiatan utama:

1. Dealing (transaksi / perjanjian)

Treasury mempertahankan dan mengembangkan operasi dealing

nya,mengembang bisnisnya dan mengendalikan operasinya melintasi

berbagai instrumen - misalnya untuk masa depan, opsi, uang tunai, swap

dan perjanjian forward-rate. Ia memelihara dan mengembangkan

portofolio investasi dan berusaha untuk memanfaatkan surplus dana bank

untuk keuntungan terbaik untuk:

• kebutuhan dana hari demi hari

• Pendanaan investasi pada perusahaan asosiasi dan anak perusahaan

• Meningkatkan utang untuk memenuhi kebutuhan modal

2. Settlement (Penyelesaian)

Kantor penyelesaian bertanggung jawab untuk memproses

pembayaran, mengeluarkan konfirmasi, rekonsiliasi rekening, hak asuh

Page 13: Financial Modul Treasury

sekuritas, sistem, dan akuntansi dan statutory returns. Daerah ini

membersihkan dokumen setelah pembelian atau penjualan produk-produk

keuangan - investasi, pinjaman atau instrumen perdagangan mata uang.

Penjualan harus direkonsiliasi dalam back office bank, nasabah harus

membayar atau harus dibayar, sertifikat harus ditukar dan pembelian dan

penjualan harus direkonsiliasi. Ini adalah bagian penting dari operasi bank

dan membutuhkan manajer terampil untuk memastikan bahwa ada

kelancaran arus kertas untuk mendukung transaksi yang terjadi. Dealing

berat dalam setiap hari atau selama periode waktu yang dapat

menyebabkan kemacetan serius yang pada gilirannya, mempengaruhi

efisiensi dan bahkan reputasi lembaga. A kemajuan terbaru dalam

penyelesaian elektronik telah membuat proses lebih cepat dan lebih

efektif.

3. Pengendalian

Fungsi treasury mengambil tanggung jawab untuk memproduksi

suatu kebijakan dan prosedur yang mengatur cara untuk yang mana

perdagangan bank di berbagai instrumen dan tingkat di mana ia

diperdagangkan. Risiko yang berkaitan dengan batas kredit,

likuiditas, arus kas, suku bunga dan nilai tukar juga akan

dikendalikan oleh fungsi menggunakan sistem pemeriksaan dan

ulasan melalui audit dan pemeriksaan kembali perlu dilakukan oleh

masing-masing operasi transaksi dan penyelesaian.

Perhatian khusus harus diberikan pada kemungkinan aktivitas

penipuan,internal maupun oleh pihak ketiga, yang, dalam konteks

perdagangan bank sejumlah besar uang setiap hari, bisa memiliki

konsekuensi bencana bagi kelangsungan hidup institusi seperti

yang ditunjukkan oleh Peristiwa yang terjadi di Bank Kredit dan

Perdagangan Internasional dan pada Barings Bank.

Untuk tujuan menjaga persyaratan kecukupan modal bank, kantor

kontrol treasury akan terlibat dalam masalah modal dan pinjaman

Page 14: Financial Modul Treasury

yang berkaitan dengan manajemen neraca bank, fungsi penting

untuk kelangsungan hidup bank. Semua stok yang ada juga harus

dikelola dan ini akan dilakukan melalui seperangkat pedoman,

kebijakan dan prosedur. Fungsi Treasury sering perlu untuk

memimpin organisasi-organisasi mereka dalam memahami dan

mengelola risiko dan reward.

MARKET RISK MANAGEMENT

Risiko merupakan kerugian karena kejadian yang tidak diharapkan terjadi.

Manajemen risiko adalah serangkaian prosedur dan metodologi yang

digunakan untuk mengidentifikasi, mengukur, memantau, dan

mengendalikan risiko yang timbul dari kegiatan usaha bank.

Sasaran dan tujuan pelaksanaan manajemen risiko adalah untuk

mengurangi risiko yang mungkin akan muncul (ancaman) dan berkaitan

dengan bidang yang telah dipilih. Terpenting adalah harus dapat diterima

oleh masyarakat. Ancaman ini bisa disebabkan oleh  berbagai elemen;

seperti teknologi, human error, lingkungan, politik maupun dari organisasi.

Manfaat Manajemen Risiko :

1. Perusahaan memiliki ukuran kuat sebagai pijakan dalam mengambil setiap

keputusan.

2. Mampu memberikan arah bagi perusahaan dalam melihat pengaruh yang

mungkin timbul baik jangka pendek maupun jangka panjang.

3. Mendorong para manajer dalam mengambil keputusan untuk selalu

menghindari risiko dan menghindari dari pengaruh terjadinya kerugian

khususnya kerugian finansial.

4. Memungkinan perusahaan memperoleh risiko kerugian yang minimum.

5. Dengan adanya konsep manjemen risiko yang dirancang secara detail

maka perusahaan telah membangun arah dan mekanisme secara

berkelanjutan. 

Page 15: Financial Modul Treasury

Tahapan Manajemen Risiko :

1. Identifikasi Risiko.

2. Mengidentifikasi bentuk-bentuk risiko.

3. Menempatkan ukuran-ukuran risiko.

4.  Menempatkan alternatif.

5. Menganalisis setiap alternatif.

6. Memutuskan satu alternatif.

7. Melaksanakan alternatif yang dipilih.

8. Mengontrol alternatif terpilih.

9. Mengevaluasi jalannya alternatif yang dipilih.

Tipe manajemen resiko :

1. Resiko Politik

Stabilitas politik suatu negara sangat penting bagi pembangunan negara

tersebut. Untuk menciptakan suatu stabilitas politik yang baik adalah

dengan cara membangun usaha yang sinergi antara masyarakat,

pemerintah dan dunia usaha.

  

2. Risiko kredit

Risiko kredit adalah risiko akibat kegagalan debitur dan/atau pihak lain

dalam memenuhi kewajibannya kepada bank.

3. Risiko Pasar

Risiko pasar mencakup faktor risiko perubahan harga pasar dan risiko

likuiditas bank. Risiko variabel pasar timbul dari pergerakan variabel pasar

seperti suku bunga, nilai tukar, harga efek-efek, serta faktor-faktor pasar

lainnya yang dapat berpotensi merugikan arus pendapatan maupun

investasi portofolio Bank, sementara risiko likuiditas menyangkut

kemungkinan ketidakmampuan Bank dalam memenuhi kewajibannya saat

Page 16: Financial Modul Treasury

jatuh tempo. Sebagaimana dengan risiko kredit, risiko pasar dikelola

melalui kebijakan dan prosedur standar tertulis di seluruh tingkat

organisasi Bank. Tingkat risiko pasar diukur dengan prosedur-prosedur

standar.

4. Risiko Operasional

Risiko operasional adalah risiko yang disebabkan antara lain oleh kurang

memadai atau tidak berfungsinya proses internal, faktor kesalahan atau

kelalaian manusia, kegagalan sistem, ‘fraud’, ataupun berbagai faktor

eksternal lainnya yang dapat berpengaruh negatif terhadap operasional

Bank. Risiko operasional dikelola dengan mengantisipasi serta

mengendalikan seluruh faktor yang berpotensi menimbulkan risiko

operasional, antara lain dengan memastikan bahwa setiap personil

memiliki kualifikasi dan telah terlatih untuk fungsi yang dilakukan,

seluruh aktivitas operasional dilakukan berdasarkan sistem dan prosedur

yang berlaku, dan tersedianya mekanisme ‘check and balance’ guna

mengurangi dampak risiko internal maupun eksternal.

5. Risiko Likuiditas

Merupakan risiko akibat ketidakmampuan bank untuk memenuhi

kewajiban yang jatuh tempo dari sumber pendanaan arus kas dan/atau dari

aset likuid yang berkualitas tinggi yang dapat diagunkan tanpa menggangu

aktivitas dan kondisi keuangan Bank.

6. Risiko Kepatuhan

Merupakan risiko akbiat bank tidak mematuhi dan/atau tidak

melaksanakan peraturan perundang-undangan dan ketentuan yang berlaku

seperti dalam aspek kecukupan modal, batas maksimum pemberian kredit,

posisi devisa netto, pencadangan kerugian aktiva produktif dan lain-lain,

termasuk aspek-aspek yang menyangkut aktivitas operasional serta ragam

dan kelengkapan produk dan jasa perbankan.

Page 17: Financial Modul Treasury

7. Risiko Hukum

Risiko hukum adalah kemungkinan timbulnya tuntutan hukum atas Bank

akibat kerangka kerja hukum yang buruk, ketiadaan dokumen serta

perlindungan yang tidak memadai menyangkut aspek kewajiban secara

kontrak ataupun jumlah agunan. Risiko hukum dikelola dengan cara

memastikan bahwa seluruh aktivitas dan hubungan kerja Bank dengan

pihak ketiga telah didasarkan pada aturan dan persyaratan yang dapat

melindungi kepentingan Bank dari segi hukum.

8. Risiko Strategis

Merupakan risiko akibat ketidaktepatan dalam pengambilan atau

pelaksanaan suatu keputusan strategis serta kegagalan dalam

mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

9. Risiko Reputasi

Risiko reputasi timbul dari adanya publikasi ataupun persepsi publik yang

negatif tentang Bank, yang dapat berdampak langsung pada berkurangnya

jumlah nasabah ataupun pendapatan.

FUNDS MANAGEMENT

Mendukung pengelolaan proses pendanaan mulai dari anggaran hingga ke

pembayaran, termasuk memonitor pengeluaran, aktivitas, sumber daya, dan

pendapatan.

Funds Management membantu manajemen untuk set budget untuk

pendapatan dan pengeluaran.

Funds Management adalah manajemen profesional oleh manajer investasi

aset untuk memaksimalkan laba bagi investor di dana. Investor dapat mengambil

berbagai bentuk, dari investor ritel individu melalui institusi seperti dana pensiun,

perusahaan asuransi dan bahkan perusahaan-perusahaan besar.

Page 18: Financial Modul Treasury

Funds Management biasanya meliputi kegiatan:

1. Penelitian dan seleksi aset;

2. Perencanaan dan pelaksanaan;

3. Pembelian dan penjualan aset atau penawaran;

4. Monitoring dan manajemen berkelanjutan;

5. Pelaporan kepada para pemangku kepentingan;

6. Audit internal.

Funds Management memungkinkan Anda untuk:

1. Pengendalian pendapatan dan pengeluaran dan mengendalikan dana dari

transaksi bisnis dari suatu organisasi.

2. Erat mengontrol anggaran Anda, dengan pertanyaan-pertanyaan berikut :

a. dana Apa yang akan bidang tanggung jawab terima?

b. mana dana tersebut berasal dari (sumber dana)?

c. Apa saja dana yang digunakan untuk? (penggunaan dana)

Kontrol keuangan organisasi Anda dengan membandingkan komitmen dan nilai-

nilai yang sebenarnya dengan nilai anggaran saat ini.

*Sumber : FAKUTAS EKONOMI UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA