filumplatyhelminthes

24
Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, dari kata platy= pipih dan helminthes=cacing. Jadi berarti cacing bertubuh pipih. Platyhelminthes hidup bebas atau parasit. . Habitat: Hidup bebas: di sungai, danau, laut, atau tempat yang lembab. Parasit : dalam tubuh organisme lain, seperti: siput air, sapi, babi, atau manusia

Upload: onic-augustine

Post on 16-Dec-2015

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

biology

TRANSCRIPT

  • Platyhelminthes berasal dari bahasa yunani, dari kata platy= pipih dan helminthes=cacing. Jadi berarti cacing bertubuh pipih.

    Platyhelminthes hidup bebas atau parasit.

    .

    Habitat:

    Hidup bebas: di sungai, danau, laut, atau tempat yang lembab.

    Parasit : dalam tubuh organisme lain, seperti: siput air, sapi, babi, atau manusia

  • Tubuh pipih dorsoventral.

    Simetris bilateral, dapat dibedakan ujung anterior dan posterior.

    Tidak memiliki rongga tubuh (acoelomata).

    Tubuh terdiri atas 3 lapisan (triploblastik) : ektodermis, mesodermis, dan endodermis.

    Bersifat Hermafrodit.

  • Klasifikasi filum Platyhelminthes terbagi

    menjadi 3 kelas:

    1.Turbellaria ( cacing berambut getar)

    2.Termatoda (cacing hisap)

    3.Cestoda (cacing pita)

  • contoh: Planaria sp Ciri-Ciri: Hidup bebas Habitat di air tawar, berwarna

    bening, hitam atau abu-abu Kepala berbentuk segitiga, bagian

    ekor meruncing, panjang tubuh 5-25 mm

    Memiliki silia sebagai alat bantu gerak

    Pemakan hewan yang lebih kecil atau sisa-sisa organisme yang sudah mati

  • Struktur Tubuh Planaria

    Mulut : tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral

  • Sistem gerak Bergerak aktif ke arah teduh (menghindari

    sinar matahari) dan pergerakannya dengan

    cara meluncur dan merayap, tidak

    berenang.

    Sistem respirasi Belum memiliki alat pernafasan khusus,

    pengambilan O2 dilakukan secara difusi

    melalui permukaan tubuh.

  • Sistem pencernaan Saluran pencernaan makanan terdiri dari

    mulut, faring, oesofagus, usus (tanpa anus).

    Sistem ekskresi Sistem ekskresi terdiri dari satu atau

    sepasang protonephridia dengan sel api

    (flame cells).

    Tidak memiliki sistem peredaran darah.

  • Sistem syaraf Sepasang ganglion terdapat di bagian

    kepala.Dari kedua ganglion otak tersebut

    keluar tali saraf sisi yang memanjang di

    bagian kiri dan kanan tubuh yang

    dihubungkan dengan serabut saraf melintang.

    Sistem reproduksi aseksual : dengan fragmentasi tubuh

    seksual : bersifat hermafrodit

  • 2. Kelas Trematoda (cacing hisap) Contohnya: cacing hati (Fasciola hepatica dan Clonorchis sp ).

    mengandung duri atau sisik

  • STRUKTUR TUBUH CACING HATI

    Reseptakel seminal ovari

    mulut

    Alat isap ventral usus

    telur

  • Sistem saraf Terdiri dari serabut-serabut syaraf yang

    melingkar di daerah esofagus dan ganglia. Dari esofagus, beberapa syaraf bercabang

    keseluruh tubuh. Sistem reproduksi Sebagian besar dari trematoda adalah

    hermafrodit, mempunyai organ jantan dan betina.

  • Zygot Larva Myrasidium Sporosit Redia Sercaria Metacercaria Cacing

    Dewasa

    1. Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari

    penderita

    2. Telur akan berkembang menjadi larva

    mirasidium dan masuk ke inang perantara 1,

    biasanya adalah siput

    3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan

    bermetamorfosis menjadi sporosit

    4. Sporosit ini mengandung banyak kantung

    embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia

    5. Redia akan tumbuh dan mengandung embrio

    yang akan berkembang menjadi Sercaria

    6. Sercaria yang dihasilkan akan berpindah

    menempel pada tumbuhan air membentuk kista

    metasercaria

    7. Tumbuhan yang mengandung kista di makan

    oleh domba, maka kista akan berkembang

    menjadi cacing hati dewasa.

  • Zygot Larva Myrasidium Sporosit Redia Sercaria Metacercaria Cacing

    Dewasa 1. Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari

    penderita

    2. Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium

    dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah

    siput

    3. Di tubuh siput, larva myrasidium akan

    bermetamorfosis menjadi sporosit

    4. Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio,

    yang akan tumbuh menjadi Redia

    5. Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang

    akan berkembang menjadi Sercaria

    6. Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke

    inang perantara 2, biasanya ikan

    7. Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk

    kista.

    8. Ikan yang terinfeksi di makan oleh manusia, maka

    kista akan berkembang menjadi cacing hati

    dewasa.

  • Contohnya: Taenia saginata dan Taenia solium

  • Cacing Pita dalam tubuh manusia

    Taenia saginata

  • Bagian Kepala Cacing Pita

    Scolex

    Rostelum/pengait Suckers/pengisap

  • Sistem respirasi melalui permukaan tubuh, Tidak memiliki sistem peredaran darah.

    Sistem pencernaan makanan Tidak memiliki mulut dan usus, sari

    makanan diserap langsung oleh seluruh

    tubuhnya.

    Sistem ekskresi berupa sel-sel api (flame cells).

  • Sistem saraf Tersusun dari beberapa ganglion pada

    skoleks, dengan komisura melintang

    diantaranya. Tiga batang saraf longitudinal

    (sebuah batang besar di sebelah lateral dan

    yang kecil di ventral), satu ganglion kecil di

    setiap segmen.

    Sistem reproduksi bersifat hermafrodit, organ jantan dan betina

    terdapat di setiap proglotid. Tiap proglotid

    terjadi fertilisasi sendiri.

  • Siklus hidup Taenia sp.

    a Larva, yang

    dilengkapi

    dengan scolex

    akan

    berkembang

    menjadi kista

    pada jaringan

    tubuh inang,

    misal pada otot

    b Manusia yang memakan

    daging yang terinfeksi, akan

    menyebabkan kista berkembang

    menjadi cacing pita dewasa

    c Cacing pita dewasa

    terdiri dari scolex dan

    proglotid.Proglotid pada

    bagian ujung

    mengandung telur yang

    telah dibuahi yang siap

    dikeluarkan bersama

    feses untuk menginfeksi

    kembali

    d Di dalam telur yang telah dibuahi,

    embrio berkembang menjadi larva. Sapi

    mungkin akan memakan telur bersama

    rumput dan akan menjadi inang

    sementara bagi cacing pita

  • STRUKTUR TUBUH TAENIA SP

    A. Kait dalam kepala

    B. Mulut penghisap

    C. Segmen tubuh muda

    D. Lubang genital

    E. Saluran ekskresi

    F. Saluran saraf

    G. Testes

    H. Saluran sperma

    I. Vagina

    J. Uterus ( rahim )

    K. Ovari ( ovarium )

    L. Kelenjar cangkang

    M.Kelenjar kuning telur

  • Ciri-ciri turbellaria trematoda cestoda

    contoh palnaria Faciola hepatica Taenia solium

    Habitat larva Di air tawar Dalalm siput Lymnea Pada daging babi

    Dewasa Di air tawar Kantung empedu biri-biri Manusia

    Bentuk tubuh Pipih, pendek Pipih, pendek Pipih, pendek

    Simetri tubuh bilateral bilateral bilateral

    Alat hisap Tidak ada Ada dua Ada empat skloleks

    Segmentasi Tidak ada Tidak ada Ada

    Sistem pencernaan Mulut, proboscis, usus

    bercabang tiga Mulut, kerongkongan pendek,

    usus bercabang dua Tidak ada

    Sistem ekskresi Sel api Sel api Sel api

    respirasi osmosis osmosis osmosis

    Sistem saraf dan indera Tangga tali, dua bintik

    mata dan aurikel Tangga tali Tangga tali

    Reproduksi Seksual danregenerasi seksual fragmentasi