filsafat hukum

24

Click here to load reader

Upload: ranggamahendra1

Post on 27-Jun-2015

335 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FILSAFAT HUKUM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Berkaitan dengan sejarah perkembangan filsafat hukum, di Indonesia

perkembangan filsafat hukum dapat dilihat pada Pancasila dan Undang Undang

Dasar 1945, dimana pembudayaan nilai dasar negara Pancasila sebagai ideologi

nasional secara filosofis-ideologis dan konstitusional adalah imperatif. Karenanya,

semua komponen bangsa, lebih-lebih kelembagaan dan kepemimpinan negara

berkewajiban melaksanakan amanat dimaksud.

Perkembangan Filsafat hukum dimulai dengan sejarah filsafat barat, yang

merupakan filsafat kuna dan terbagi dalam beberapa zaman seperti zaman Filsafat

Pra – Sokrates, tokoh pertamanya adalah Thales (+ 625 -545 SM) samapai kepada

zaman yang terakhir adalah Leukippos dan Demokritos, keduanya yang mengajarkan

tentang atom. Akan tetapi yang paling dikenal adalah Demokritos (+460-370 SM)

sebagai Filsuf Atomik.

Dalam Perkembangan sejarah filsafat yang terkenal dengan para ahli filsafat,

seperti kaum sofis dan Sokrates, Protagoras dan ahli sofis yaitu Gorglas yang

terkenal diathena. Masih banyak lagi para ahli filsafat dari beberapa periode seperti

pada masa Filsafat pada abad Petengahan, filsafat masa peralihan ke zaman modern

dan Filsafat Modern. Perkembangan filsafat tersebut adalah merupakan sebagai akar

dari fisafat hukum yaitu pada era abad ke 19, dimana filsafat hukum menjadi

landasan ilmu-ilmu dibidang hukum, seperti Ilmu Politik, Ilmu Ekonomi, dan lain-

lainnya.

Demi tegaknya sistem kenegaraan Pancasila, negara berkewajiban

mendidikkan dan membudayakan nilai dasar negara (ideologi negara, ideologi

nasional) bagi generasi penerus demi integritas NKRI. Pemikiran-pemikiran untuk

pelaksanaan pembudayaan nilai dasar negara Pancasila seyogyanya dikembangkan

secara melembaga, konsepsional dan fungsional oleh negara dengan

mendayagunakan semua kelembagaan dan komponen bangsa.

1

Page 2: FILSAFAT HUKUM

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah pemahaman dari setiap warga negara terhadap norma-norma

hukum yang berlaku dan apa yang menyebabkan sering terjadinya pelanggaran

terhadap hukum ?

C. Tujuan Penulisan

Tujuan dan Maksud penulisan paper ini, bertujuan untuk mengetahui secara

mendalam filsafat Hukum yang merupakan sumber dari sagal ilmu pengetahuan,

dengan bercermin kepada Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang

merupakan proyeksi di unsur-unsur filsafat hukum, dengan maksud untuk

memperdalam nilai-nilai filsafat hukum yang terkandung didalam nilai-nilai luhur

Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945 yang diselaraskan dengan kondisi dan

sistim hukum di Negara Indonesa. Proyeksi nilai-nilai luhur tersebut adalah sebagai

realisasi dari filsafat hukum yang merupakan sumber dari segala sumber Ilmu

Pengetahuan di dunia.

Kerangka Teori dan Konseptual, dengan didasari oleh Kerangka teori dan

konsep dari filsafat hukum adalah Filsafat Kuna yaitu Thales dari Milotos yang

difinisinya adalah :

“Bahwa asal mula segalanya dari air, yang dapat diamati dalam bentuk yang

bermacam-maca, tampak sebagai benda halus (uap), benda cair (air), dan sebagai

benda keras (es) ”.

Teori dan Konsep dari Filsafat Abad Pertengahan (Skolastik)bernama

Johanes Eriugena yaitu :

“Bahwa makin umum sifat sesuatu, makin nyatalah sesuatu itu, yang paling bersifat

umum itulah yang paling nyata, oleh karena itu zat yang sifatnya paling umum tentu

memiliki realitas yang paling tinggi dan zat yang demikian itu adalah alam semesta,

alam semesta keseluruhan realita, hakekat alam adalah satu, esa “.

2

Page 3: FILSAFAT HUKUM

Landasan Hukum, Nilai-nilai filsafat kuna sampai filsafat abad petengahan,

Pancasila, pasal yang terkandung didalam Undang-Undang Dasar 1945 dan

Ketetapam MPR yang berkaitan dengan filsafat hukum Pancasila

D. Metode Penelitian

Metode Penelitian,didalam penulisan makalah ini, penulis hanya

menggunakan data primair yang terdiri dari bahan-bahan Pengetahuan lapangan

yaitu data-data kepustakan filsafat hukum, serta bahan Pengetahuan Hukum primair

yaitu produk-produk hukum undang-undang dan Ketetapan MPR yang terkait

dengan filsafat hukum sera bahan-bahan/artikel di internet : www. yahoo.com,

www.google.com dan media cetak lainya yang berkaitan dengan judul Paper penulis.

3

Page 4: FILSAFAT HUKUM

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Filsafat

Pengertian Filsafat, pengertian Filsafat adalah berasal dari kata Yunani yaitu

Filosofia berasal dari kata kerja Filosofein artinya mencintai kebijaksanaan, akan

tetapi belum menampakkan hakekat yang sebenarnya adalah himbauan kepada

kebijaksanaan.

Dengan demikian seorang filsuf adalah orang yang sedang mencari kebijaksanaan,

sedangkan pengertian “ orang bijak” (di Timur) seperti di India, cina kuno adalah

orang bijak, yang telah tahu arti tahu yang sedalam-dalamnya(ajaran kebatinan),

orang bijak/filsuf adalah orang yang sedang berusaha mendapatkan kebijaksanaan

atau kebenaran, yang mana kebenaran tersebut tidak mungkin ditemukan oleh satu

orang saja.

Yang melatar belakangi filsafat kuna adalah rasa keingin tahuan dari manusia

dan rasa keingin tahuan manusia dari pertanyaan-pertanyaan yang tidak/ susah untuk

mencari jawabannya. Akan tetapi akal manusia tidak puas dengan keterangan

dongeng atau mite-mite dan mulai manusia mencari-cari dengan akalnya dari mana

asal alam semesta yang menakjubkan itu. Dan kemenangan serta jawaban tersebut

diperoleh secara berangsur-angsur, berjalan hingga berabad-abad lamanya. Berawal

dari mite bahwa pelangi atau bianglala adalah tempat para bidadari turun dari surge,

mite ini disanggah oleh Xenophanes bahwa :” pelangi adalah awan” dan pendapat

Anaxagoras bahwa pelangi adalah pemantulan matahari pada awan ( pendapat ini

adalah pendapat pemikir yang menggunakan akal). Dimana pendekatan yang

rasional demikian menghasilkan suatu pendapat yang dapat dikontrol, dapat diteli

akal dan dapat diperdebatkan kebenarannya.

4

Page 5: FILSAFAT HUKUM

Para pemikir filsafat yang pertama hidup dimiletos kira-kira pada abad ke 6

SM, dimana pada abad tersebut tentang pemikiran mereka disimpulkan dari

potongan-potongan, yang diberitakan kepada manusia dikemudian hari atau zaman.

Dan dapat dikatakan bahwa mereka adalah filsafat alam artinya para ahli fikir yang

menjadikan alam yang luas dan penuh keselarasan yang menjadi sasaran para ahli

filsafat tersebut (objek pemikirannya adalah alam semesta).

Tokoh pertamanya yang melakukan penyelidikan adalah Thales (+ 625 -545

SM) dikuti dengan tokoh kedua yaitu Anaximandros ( + 610-540 SM) dan ada juga

tokoh lain yang bernama Pythagoras (+ 580 – 500SM), Xenophanesa (+ 570-

430SM), Herakleitosa (+ 540-475SM), Parmenidesa (+540-475SM), Zeno (490 SM),

Empedoklis (492-432 SM), Empedokles (492-432 SM), Anaxagoras (499-420 SM)

dan yang terakhir adalah Leukippos dan Demokritos, keduanya yang mengajarkan

tentang atom. Akan tetapi yang paling dikenal adalah Demokritos (+ 460-370 SM)

sebagai Filsuf Atomik.

B. Pancasila Sebagai Sistim Filsafat.

Pancasila sebagai paham filsafat dalam kehidupannya manusia selalu

menghadapi persoalan-persoalan pokok manusia yang meliputi : hubungan manusia

dengan dirinya sendiri, orang lain atau sesama, alam sekitar, serta dengan Tuhan

Sang penciptanya.

Sedangkan Pancasila sebagai Sistim Nilai yang pada hakikatnya adalah sifat

atau kualitas yang melekat pada suatu objek dan macam-macam nilai tersebut

menurut Walter G. Everet adalah nilai-nilai manusiawi menjadi 8 kelompok, yaitu :

1. Nilai ekonomis (ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua benda

yang dapat dibeli).

2. Nilai kejasmanian (mengacu pada kesehatan, efisiensi dan keindahan badan).\

5

Page 6: FILSAFAT HUKUM

3. Nilai hiburan ( nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang dapat

menyumbang pada pengayaan kehidupan ).

4. Nilai sosial ( berasal mula dari berbagai bentuk perserikatan manusia).

5. Nilai watak ( keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial yang

diinginkan).

6. Nilai estetis ( nilai keindahan dalam alam dan dan karya seni).

7. Nilai intelektual ( nilai-nilai pengetahuan dan pengejaran kebenaran).

8. Nilai keagamaan (nilai-nilai yang ada dalam agama).Sedangkan menurut

notonagoro nilai tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang yang berguna bagi unsur jasmani

manusia,

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia untuk dapat

mengadakan kegiatan atau aktivitas dan

3. Nilai kerohanian, yaitu segala seuatu yang berguna bagi rohani manusia.

Menurut dasar kaedah nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Rumusan dari sila-sila pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya yang terdalam

menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal dan abstrak,karena pada

hakikatnya pancasila adalah nilai.

2. Inti nilai pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang.

3. Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD’45, menurut ilmu hukum

memenuhi syarat sebagi pokok kaidah negara yang fundamental, sehingga

merupakan suatu sumber hukum positif di Indonesia.

Pandangan berdasarkan Darmoduharjo nilai pancasila yang bersifat subjektif adalah :

1. Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa indonesia sendiri, sehingga bangsa

indonesia sebagai kuasa materialis.

2. Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia.

3. Nilai pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani bangsa

indonesia.

6

Page 7: FILSAFAT HUKUM

Dimana bentuk dan susunan pancasila tersebut adalah :

1. Pancasila sebagai suatu sistem nilai yang mempunyai ciri-ciri yaitu merupakan

sebagai kesatuan yang utuh dari setiap unsur pembentuk pancasila merupakan

unsur mutlak yang membentuk kesatuan, bukan unsur komplementer dan sebagai

satu kesatuan yang mutlak, tidak dapat ditambah atau dikurangi, dan

2. Susunan pancasila adlah susunan sila-sila pancasila merupakan kesatuan yang

organis, satu sama lain membentuk suatu sistem yang disebut dengan istilah

majemuk tunggal. Majemuk tunggal artinya pancasila terdiri dari 5 sila tetapi

merupakan satu kesatuan yang berdiri sendiri secara utuh.

C. Pancasila Sebagai Ideologi Negara.

Pancasila adalah sebagai ideologi terbuka dan dalam ideologi terbuka

terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak berubah.

Pancasila dikatakan memiliki dimensi terbuka memiliki dimensi identitas karena

memiliki nilai-nilai yang dianggap baik, benar oleh masyarakat Indonesia.

Perbandingan antara ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila

Liberalisme ciri-cirinya adalah: memiliki kecenderungan untuk mendukung

perubahan, mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi, bersedia

menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi, mendukung

kebebasan individu, bersikap embivalen terhadap sifat manusia.Liberalisme yang

menyuarakan kebebasan hak-hak manusia yang hampir tanpa batas ini berbeda

dengan UUD’45 . dalam UUD’45 juga menyuarakan hak azasi manusia tetapi juga

mencantumkan kewajiban- kewajiban warga negara.

Makna Sila-Sila Pancasila, Arti dan makna sila ketuhanan yang maha esa

adalah mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima yaitu Tuhan Yang Maha Esa

untuk menjamin penduduk agar memeluk agama dan beribadat menurut

kepercayaannya masing-masing, tidak memaksa warga negara untuk beragama serta

7

Page 8: FILSAFAT HUKUM

menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan beragama yang berorientasi

pada alam kehidupan beragama dan Negara memberi fasilitator bagi tumbuh

kembangnya agama dan iman warganya.

Arti dan makna sila kemanusian yang adil dan beradab menempatkan

manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan, menjunjung tinggi

kemerdekaan sebagai hak segala bangsa serta mewujudkan keadilan dan peradaban

yang tidak lemah arti dan makna sila persatuan indonesia.

Pokok-pokok pikiran yang perlu dipahami antara lain : Nasionalisme, cinta

bangsa dan tanah air, menggalang persatuan dan kesatuan bangsa, menghilangkan

penonjolan kekuatan atau kekuasaan maupun warna kulit dan keturunan,

menumbuhkan rasa senasib sepenanggungan. Sedangkan arti dan makna sila

kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan

perwakilan pada hakikatnya sila ini adalah demokrasi.

Permusyawaratan artinya mengusahakan putusan bersama secara bulat, baru

sesudah itu diadakan tindakan bersama.Dalam melaksanakan keputusan dibutuhkan

kejujuran bersama arti dan makna sila keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,

kemakmuran yang merata bagi seluruh rakyat dalam arti dinamis dan meningkat

seluruh kekayaan alam dan sebagainya dipergunakan bagi kebahagian bersama

menurut potensi masing-masing dengan melindungi yang lemah agar kelompok

warga masyarakat dapat bekerja sesuai dengan bidangnya.

Tiga macam keadilan legalis, yaitu keadilan yang arahnya dari diri pribadi ke

seluruh masyarakat, keadilan distributuf, yaitu keseluruhan masyarakat wajib

memperlakukan manusia pribadi sebagai manusia yang sama martabatnya dan

keadilan komutatif, yaitu memperlakukan warga lain sebagi pribadi yang sama

martabatnya.

D. Pancasila Sebagai Pradigma Pembangunan Bangsa.

Pancasila sebagai orientasi pembangunan yang memberi orientasi untuk

terbentuknya struktur kehidupan sosial politik dan ekonomi yang manusiawi,

demokratis dan adil bagi seluruh rakyat. Pancasila sebagai kerangka acuan

8

Page 9: FILSAFAT HUKUM

pembangunan Pancasila sebagai nilai- nilai dasar yang menjadi referensi kritik sosial

budaya dimaksudkan agar proses perubahannya yang sangat cepat yang terutama

diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang luar biasa yang terjadi dalam derap

dan langkah pembangunan tetap dijiwai nilai-nilai pancasila. Implementasi pancasila

sebagai paradigma dalam berbagai bidang Pancasila sebagai paradigma

pembangunan pendidikan.

Pendidikan nasional harus dipersatuan atas pancasila. Tak sesogyanya bagi

penyelesaian- penyelesaian masalah-masalah pendidikan nasional dipegunakan

secara langsung sistem-sistem aliran-aliran ajaran, teori, filsafat, praktek pedidikan

berasal dari luar.Pancasila sebagai paradigma pembangunan ideologi Pengembangan

pancasila sebagai ideologi yang memiliki dimensi realitas, idealitas dan fleksibilitas

menghendaki adanya dialog yang tiada henti dengan tantangan-tantangan masa kini

dan masa depan dengan tetap mengacu kepada pencapaian tujuan nasional dan cita-

cita nasional indonesia.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan politik untuk mengatasi

permasalahan politik, tidak ada jawaban lain kecuali bahwa kita harus

mengembangkan sistem politik yang benar-benar demokratis. Demokratisasi

merupakan upaya penting dalam mewujudkan civil society. Pancasila sebagai

paradigma pembangunan ekonomi nasional harus juga berarti pembangunan sistem

ekonomi yang kita anggap paling cocok bagi bangsa indonesi.

Dalam penyusunan sistem ekonomi nasional yang tangguh untuk

mewujudkan masyarakat yang adil dan makmur, sudah semestinya pancasila sebagai

landasan filosifinya.Pancasila sebagai paradigma pembangunan sosial buadaya

dalam kehidupan sosial buadaya masyarakat masing- masing melalui pengembangan

kehidupan yang bermakna dan kemampuan untuk memuliakan kehidupan itu sendiri.

E. Pancasila sebagai paradigma pembangunan ketahanan nasional.

Penyelenggaraan ketahanan nasional itu dengan sendirinya berbeda-beda

sesuai dengan letak dan kondisi geografisnya serta budaya. Bangsa.bangsa itu

terpeliraha persatuannya berkat adanya seperangkat nilai yang duhayati bersama oleh

9

Page 10: FILSAFAT HUKUM

para warganegaranya. Perangkat nilai bangsa yang satu berbeda dengan perangkat

nilai bangsa lain. Bagi bangsa indonesia perangkat nilai ,perangkat nilai itu ialah

pancasila.

Pancasila sebagai paradigma pembangunan hukum terahadap sistim hukum

menurut wawasan pancasila yang merupakan bagian integral dari keseluruhan sistem

kehidupan masyarakat sebagai satu keutuhan dan karena itu berkaitan secara timbal

balik, melalui berbagai pengaruh dan interaksinya.

F. Pancasila sebagai paradigma pembangunan kehidupan beragama.

Kita hidup dalam berbagai perbedaan, salah satunya ialah perbedaan dalam

beragama. Pada hakikatnya semua agama dianggap sama hanya cara beribahnya

berbeda satu dengan yang lain. Dengan adanya pancasila sebagai falsafah hidup

diharapkan tidak ada batasan pergaulan antar agama. Saling menghormati dan

menghargai satu sama lain, sehingga persatuan dan kesatuan tetap terjaga.

Begitu pula Pancasila sebagai paradigma pengembangan ilmu dan teknologi,

Pancasila mengandung hal-hal yang penting dalam pengembangan ilmu dan

teknologi. Dari sila 1 hingga 5 merupakan tolak ukur bagaimana manusia

mengembangkan ilmu dan teknologi tersebut.

10

Page 11: FILSAFAT HUKUM

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan.

1. Pengertian Filsafat adalah berasal dari kata Yunani yaitu Filosofia berasal

dari kata kerja Filosofein artinya mencintai kebijaksanaan, akan tetapi belum

menampakkan hakekat yang sebenarnya adalah himbauan kepada

kebijaksanaan. Dengan demikian seorang filsuf adalah orang yang sedang

mencari kebijaksanaan, sedangkan pengertian “ orang bijak” (di Timur)

seperti di India, cina kuno adalah orang bijak, yang telah tahu arti tahu yang

sedalam-dalamnya(ajaran kebatinan), orang bijak/filsuf adalah orang yang

sedang berusaha mendapatkan kebijaksanaan atau kebenaran, yang mana

kebenaran tersebut tidak mungkin ditemukan oleh satu orang saja.

2. Para ahli filsafat tersebut diatas adalah sebagai pintu pemikiran tentang

filsafat yang mengenai alam semesta adalah Filsafat Pra Sokrates dan jaman

Filsafat Sokrates, Plato dan Aristoteles

3. Pancasila sebagai paham filsafat dalam kehidupannya manusia selalu

menghadapi persoalan-persoalan pokok manusia yang meliputi : hubungan

manusia dengan dirinya sendiri, orang lain atau sesama, alam sekitar, serta

dengan Tuhan Sang penciptanya. Sedangkan Pancasila sebagai Sistim Nilai

yang pada hakikatnya adalah sifat atau kualitas yang melekat pada suatu

objek dan macam-macam nilai tersebut.

11

Page 12: FILSAFAT HUKUM

Menurut Walter G. Everet adalah nilai-nilai manusiawi menjadi 8 kelompok,

yaitu :

1. Nilai ekonomis (ditunjukkan oleh harga pasar dan meliputi semua

benda yang dapat dibeli),

2. Nilai kejasmanian (mengacu pada kesehatan, efisiensi dan

keindahan badan),

3. Nilai hiburan ( nilai-nilai permainan dan waktu senggang yang

dapat menyumbang pada pengayaan kehidupan ),

4. Nilai sosial ( berasal mula dari berbagai bentuk perserikatan

manusia),

5. Nilai watak ( keseluruhan dari keutuhan kepribadian dan sosial

yang diinginkan),

6. Nilai estetis ( nilai keindahan dalam alam dan dan karya seni),

7. Nilai intelektual ( nilai-nilai pengetahuan dan pengejaran

kebenaran) dan

8. Nilai keagamaan (nilai-nilai yang ada dalam agama).Sedangkan

menurut notonagoro nilai tersebut dibagi menjadi 3, yaitu:

1. Nilai material, yaitu segala sesuatu yang yang berguna bagi

unsur jasmani manusia,

2. Nilai vital, yaitu segala sesuatu yang berguna bagi manusia

untuk dapat mengadakan kegiatan atau aktivitas dan

3. Nilai kerohanian, yaitu segala seuatu yang berguna bagi rohani

manusia.

4. Menurut dasar kaedah nilai-nilai pancasila bersifat objektif dapat dijelaskan

sebagai berikut:

Rumusan dari sila-sila pancasila itu sebenarnya hakikat maknanya

yang terdalam menunjukkan adanya sifat-sifat yang umum universal

dan abstrak,karena pada hakikatnya pancasila adalah nilai,

Inti nilai pancasila berlaku tidak terikat oleh ruang,

12

Page 13: FILSAFAT HUKUM

Pancasila yang terkandung dalam pembukaan UUD’45, menurut ilmu

hukum memenuhi syarat sebagi pokok kaidah negara yang

fundamental, sehingga merupakan suatu sumber hukum positif di

Indonesia.

Pandangan berdasarkan Darmoduharjo nilai pancasila yang bersifat subjektif

adalah

Nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa indonesia sendiri, sehingga

bangsa indonesia sebagai kuasa materialis,

Nilai pancasila merupakan filsafat bangsa Indonesia dan

Nilai pancasila merupakan nilai-nilai yang sesuai dengan hati nurani

bangsa indonesia.

5. .Pancasila adalah sebagai ideologi terbuka dan dalam ideologi terbuka

terdapat cita-cita dan nilai-nilai yang mendasar, bersifat tetap dan tidak

berubah. Pancasila dikatakan memiliki dimensi terbuka memiliki dimensi

identitas karena memiliki nilai-nilai yang dianggap baik, benar oleh

masyarakat Indonesia.

Perbandingan antara ideologi liberalisme, komunisme, dan pancasila

Liberalisme ciri-cirinya adalah: memiliki kecenderungan untuk mendukung

perubahan, mempunyai kepercayaan terhadap nalar manusiawi, bersedia

menggunakan pemerintah untuk meningkatkan kondisi manusiawi,

mendukung kebebasan individu, bersikap embivalen terhadap sifat

manusia.Liberalisme yang menyuarakan kebebasan hak-hak manusia yang

hampir tanpa batas ini berbeda dengan UUD’45 dalam UUD’45 juga

menyuarakan hak azasi manusia tetapi juga mencantumkan kewajiban-

kewajiban warga negara.

6. Makna Sila-Sila Pancasila, arti dan makna sila ketuhanan yang maha esa

adalah mengandung arti pengakuan adanya kuasa prima yaitu Tuhan Yang

Maha Esa untuk menjamin penduduk agar memeluk agama dan beribadat

menurut kepercayaannya masing-masing, tidak memaksa warga negara untuk

beragama serta menjamin berkembang dan tumbuh suburnya kehidupan

13

Page 14: FILSAFAT HUKUM

beragama yang berorientasi pada alam kehidupan beragama dan Negara

memberi fasilitator bagi tumbuh kembangnya agama dan iman warganya.

Arti dan makna sila kemanusian yang adil dan beradab menempatkan

manusia sesuai dengan hakikatnya sebagai makhluk Tuhan, menjunjung

tinggi kemerdekaan sebagai hak segala bangsa serta mewujudkan keadilan

dan peradaban yang tidak lemah.

7. Pancasila Sebagai Pradigma Pembangunan Bangsa, Pancasila sebagai

orientasi pembangunan yang memberi orientasi untuk terbentuknya struktur

kehidupan sosial politik dan ekonomi yang manusiawi, demokratis dan adil

bagi seluruh rakyat. Pancasila sebagai kerangka acuan pembangunan

Pancasila sebagai nilai- nilai dasar yang menjadi referensi kritik sosial

budaya dimaksudkan agar proses perubahannya yang sangat cepat yang

terutama diakibatkan oleh perkembangan teknologi yang luar biasa yang

terjadi dalam derap dan langkah pembangunan tetap dijiwai nilai-nilai

pancasila. Implementasi pancasila sebagai paradigma dalam berbagai bidang

Pancasila sebagai paradigma pembangunan pendidikan.

14

Page 15: FILSAFAT HUKUM

DAFTAR PUSTAKA

Al-Ahwani, Ahmad Fuad: Filsafat Islam, (cetakan 7), Jakarta, Pustaka Firdaus

(terjemahan Pustaka Firdaus). 1995.

Kartohadiprodjo, Soediman,: Beberapa Pikiran Sekitar Pancasila, cetakan ke-4,

Bandung, Penerbit Alumni. 2002.

Usman Suparman.Pokok-Pokok Filsafat Hukum. SUHUDSentrautama,cv. Jakarta.

2010.

15

Page 16: FILSAFAT HUKUM

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Sucipto Wahyudi, dilahirkan pada tanggal22 November 1990. Beliau sekolah

di SDN 1 Kotaway . Kemudian pada tahun 2002 beliau masuk SMPN 1 talang

padang dan Masuk SMAKH.Hasan Basri Muaradua, kemudian Tahun 2007 beliau

melanjutkan keperguruan tinggi negri di Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

(UNTIRTA), Fakultas Hukum, semester 7 dan sedang menyelesaikan program S-1

nya.

16