filsafat ambar dan berliana - copy

26
MAKALAH MATA KULIAH FILSAFAT ILMU FILOSOFI POSTPOSITIVISTIK, PENELITIAN EKSPLORATIF, FILOSOFI PENELITIAN KUALITATIF DAN MODEL PENELITIAN KUALITATIF Oleh: Agustina Ambar Pertiwi 14708251090 Berliana Okta Aninda 14708251111 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

Upload: agustina-ambar-pertiwi

Post on 12-Jan-2016

234 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

Tugas Kuliah

TRANSCRIPT

Page 1: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

MAKALAH

MATA KULIAH FILSAFAT ILMU

FILOSOFI POSTPOSITIVISTIK, PENELITIAN EKSPLORATIF,

FILOSOFI PENELITIAN KUALITATIF DAN MODEL PENELITIAN

KUALITATIF

Oleh:

Agustina Ambar Pertiwi 14708251090

Berliana Okta Aninda 14708251111

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

PROGRAM PASCASARJANA

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

DESEMBER 2014

Page 2: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sebagai suatu cabang ilmu, filsafat ilmu mencoba menjelaskan unsur-

unsur yang terlibat dalam proses penyelidikan ilmiah prosedur-prosedur

pengamatan, metode-metode penggantian dan perhitungan. Saat peneliti akan

memulai suatu penelitian, maka ia akan memulai suatu proyek penelitian

dengan asumsi-asumsi tertentu tentang bagaimana mereka akan mempelajari

apa yang akan mereka pelajari dalam penelitian. Asumsi ini berupa asumsi

yang memenuhi filosofis. Secara filosofis menurut Emzir (2013: 10) peneliti

membuat rancangan tentang apa itu pengetahuan (ontologi), bagaimana kita

mengetahuinya (epistemologi), apa nilai-nilai yang masuk kedalamnya,

bagaimana kita menulis tentangnya (retorika), dan proses untuk menkajinya

(metodologi).

Filsafat dibagi dalam dua buah pertanyaan utama, pertanyaan pertama

adalah persoalan tentang ilmu (fisika,biologi, social dan budaya) dan yang

kedua adalah persoalan tentang duduk perkara ilmu yang itu tidak terjawab

pada persoalan yang pertama. Dari sinilah muncul tiga paradigma penelitian

penting yang kemudian kita kenal dengan paradigma positivisme, post-

positivisme dan konstruktivisme. Metode penelitian kualitatif merupakan

salah satu metode penelitian post-post-positivistik yang mengarah ke ilmu

pengetahuan murni, yaitu ilmu-ilmu eksak (sains) atau logika matematis.

Post-positivistik mengutamakan sumber pengtahuan didalam

pengaplikasiannya.

B. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam makalah ini yaitu filosofi postpositivistik,

penelitian eksploratif, filosofi penelitian kualitatif dan model penelitian

kualitatif.

Page 3: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

C. Tujuan

1. Memahami filosofi postpositivistik

2. Memahami penelitian eksploratif

3. Memahami filosofi penelitian kualitatif

4. Memahami model penelitian kualitatif

BAB II

PEMBAHASAN

A. FILOSOFI POSTPOSITIVISTIK

Post-positivisme merupakan perbaikan positivisme yang dianggap

memiliki kelemahan-kelemahan, dan dianggap hanya mengandalkan

kemampuan pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti. Secara

ontologis aliran post-positivisme bersifat kritikal realism dan menganggap

bahwa realitas memang ada dan sesuai dengan kenyataan dan hukum alam

tetapi mustahil realitas tersebut dapat dilihat secara benar oleh peneliti. Secara

epistomologis: Modified dualist/objectivist, hubungan peneliti dengan realitas

yang diteliti tidak bisa dipisahkan tapi harus interaktif dengan subjektivitas

seminimal mungkin. Secara metodologis adalah modified experimental/

manipulatif.

Post-positivisme merupakan sebuah aliran yang datang setelah

positivisme dan memang amat dekat dengan paradigma positivisme. Salah

satu indikator yang membedakan antara keduanya bahwa post positivisme

lebih mempercayai proses verifikasi terhadap suatu temuan hasil observasi

melalui berbagai macam metode. Dengan demikian suatu ilmu memang betul

mencapai objektivitas apabila telah diverifikasi oleh berbagai kalangan

dengan berbagai cara.

Asumsi dasar yang menjadi inti dalam paradigma penelitian post-

positivisme menurut Phillips dan Burbules (2000):

1. Pengetahuan bersifat konjektural/ terkaan (dan antifondasional/ tidak

berlandasan apapun) bahwa kita tidak akan pernah mendapatkan

Page 4: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

kebenaran absolut. Bukti yang dibangun dalam penelitian sering kali

lemah dan tidak sempurna. Banyak peneliti yang mengatakan bahwa

mereka tidak dapat membuktikan hipotesisnya, tidak jarang mereka juga

gagal untuk menyangkal hipotesisnya.

2. Penelitian merupakan proses membuat klaim-klaim, kemudian menyaring

sebagian klaim tersebut menjadi “klaim-klaim lain” yang kebenarannya

jauh lebih kuat. Sebagian besar penelitian kuantitatif, misalnya selalu

diawali dengan pengujian atas suatu teori.

3. Pengetahuan dibentuk oleh data, bukti, dan pertimbangan-pertimbangan

logis. Dalam praktiknya, peneliti mengumpulkan informasi dengan

menggunakan instrument-instrumen pengukuran tertentu yang diisi oleh

para partisipan atau dengan melakukan observasi mendalam di lokasi

penelitian.

4. Peneliti harus mampu mengembangkan statement-statement yang relevan

dan benar, statement-statement yang dapat menjelaskan situasi yang

sebenarnya atau dapat mendeskripsikan relasi kausalitas dari suatu

persoalan.

5. Aspek terpenting dalam penelitian adalah sikap objektif, para peneliti

harus menguji kembali metode-metode dan kesimpulan-kesimpulan yang

sekiranya mengandung bias.

Sedangkan pandangan postpositivistik menurut Creswell (Dwiningrum,

2013: 4) sebagai berikut:

1. Berpegang pada filsafat deterministik, timbulnya akibat atau outcome

diduga ditentukan oleh sejumlah faktor penyebab

2. Masalah yang dikaji adalah mengidentifikasi dan menilai faktor penyebab

timbulnya hasil atau outcome sebagaimana dalam eksperimen

3. Cenderung mereduksi gagasan menjadi lebih sempit, merumuskan ide-ide

untuk diuji dan dirumuskan menjadi hipotesis yang terdiri atas sejumlah

variabel atau pertanyaan penelitian

Page 5: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

4. Pengetahuan yang dikembangkan melalui lensa postpositivistik didasarkan

pada kehati-hatian pengamatan dan pengukuran terhadap objektivitas

realitas yang ada.

Postpositivistik mulai dari teori, mengumpulkan data, melakukan

analisis, dan pengujian terhadap hipotesis nihil serta menarik kesimpulan

sebagai generalisasi temuan penelitian sampel terhadap populasinya.

B. PENELITIAN EKSPLORATIF

Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari

sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu dan dipakai yang

belum diketahui secara persis dan spesifik objek penelitiannya. Penelitian

eksploratif digunakan ketika tujuan utama penelitian adalah memperoleh

pengetahuan yang mendalam (misalnya “menemukan sesuatu yang belum

diketahui”) mengenai sesuatu masalah/hal/objek penelitian. Objek penelitian

eksploratif dapat berupa situasi sosial yang terdiri dari 3 (tiga) elemen, yaitu

tempat, pelaku, dan aktifitas serta peristia alam, kendaraan dan sebagainya.

Pada situasi sosial penelitian dapat dilakukan dengan mengamati secara

mendalam aktivitas orang-orang yang ada pada tempat tertentu (Sugiyono,

2007:50).

Masalah penelitian eksplorasi antara lain:

a. a topic is not well understood (topik belum dipahami dengan benar)

b. s/he doesn’t know enough about (something-yang bersangkutan/peneliti

belum tahu benar mengenainya/sesuatu yang akan diteliti)

c. an issue or problem where there are few or no earlier studies to refer to

(persoalan atau masalah yang sedikit sekali atau bahkan tidak ada sama

sekali hasil-hasil penelitian terdahulu yang bisa dijadikan rujukan

mengenainya)

d. hardly anything is known about the matter at the outset of the project

(sejak awal proyek penelitian hampir tiada sesuatu apapun yang diketahui

mengenai masalah yang akan diteliti).

Contoh Penelitian Eksplorasi (Eksploratif):

Page 6: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

Ketika isu sertifikasi profesi muncul ke permukaan, apa yang

dimaksudkan dengan sertifikasi masih diperdebatkan orang. Sebagian

memiliki pemahaman tertentu, sebagian lain memiliki pemahaman lain

lagi. Siapa yang melakukan sertifikasi juga bermacam-macam pandangan,

ada yang menyebutkan harus si empunya pendidikan akademik terkait, ada

yang memandang sertifikasi bagian asosiasi profesi, ada yang memandang

dilakukan bersama-sama. Hal tersebut yang muncul di media masa dan

cerita dari mulut ke mulut, ada yang berupa artikel ada pula berita para

pejabat.

Salah satu jabatan profesi adalah pustakawan. Menarik karenanya

untuk digali (dieksplor) pemahaman pustakawan dan tenaga perpustakaan

mengenainya. Pustakawan yang dijadikan sampel dari berbagai lembaga

(UNY, IAIN/UIN Sunan Kalijaga, UII, dan beberapa sekolah). Tidak

banyak, tapi cukup memberikan gambaran ragam pendapat mengenainya.

Pertanyaan diajukan agak terstruktur lewat angket semi terbuka. Ada

tambahan pendapat atau pandangan yang boleh dituliskan sebagai jawaban

atau opini di luar yang dituliskan dalam angket.

C. FILOSOFI PENELITIAN KUALITATIF

Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah

sosial atau kemanusiaan oleh sejumlah individu atau sekelompok orang

(Creswell, 2010:4). Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti ingin

memperoleh pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena atau

gambaran seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang

diteliti, berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang

yang diteliti dan tidak dapat diukur dengan angka.

Sugiyono (2013:24) mengemukakan bahwa penelitian kualitatif digunakan

ketika masalah penelitian belum jelas sehingga peneliti perlu melakukan

eksplorasi terhadap objek/masalah yang akan diteliti, untuk memahami

makna di balik data yang tampak, dan untuk memahami interaksi sosial yang

Page 7: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

terjadi. Selain itu, penelitian kualitatif juga dapat digunakan untuk meneliti

sejarah perkembangan dengan menggunakan data dokumentasi maupun

wawancara mendalam kepada orang yang dianggap tahu mengenai sejarah

perkembangan yang diteliti, untuk mengembangkan teori dengan

mengembangkan data yang diperoleh dari lapangan yang diawali dengan

melakukan penjelajahan, pengumpulan data mendalam, penemuan hipotesis,

verifikasi dengan pengumpulan data lebih mendalam, sehingga menjadi teori

baru, dan untuk memastikan kebenaran data dengan melakukan triangulasi.

Penelitian kualitatif berlandaskan pada filsafat postpositivisme, yaitu

memandang realita sosial sebagai sesuatu yang holostik/utuh, kompleks,

dinamis, penuh makna dan hubungan gejala yang bersifat interaktif. Menurut

Creswell (2010:263) pandangan menyeluruh (holistic account) merupakan

suatu pandangan dimana peneliti berusaha membuat gambaran kompleks dari

suatu masalah atau isu yang diteliti. Penelitian kualitatif dilakukan dalam

kondisi yang alamiah (natural setting) dimana proses pengumpulan data dan

informasi dilakukan di lapangan/lokasi penelitian tempat objek mengalami isu

atau masalah yang diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti tidak melakukan

treatment atau manipulasi terhadap objek yang diteliti, tetapi berkomunikasi

secara langsung, dan melakukan pengamatan secara langsung terhadap

kegiatan yang dilakukan oleh objek yang diteliti.

Karakteristik penelitian kualitatif antara lain sebagai berikut:

1. Peneliti berperan sebagai instrumen kunci (researcher as key instrument),

peneliti mengumpulkan data melalui dokumentasi, observasi perilaku, atau

waancara dengan para partisipan.

2. Beragam sumber data (multiple sources of data), peneliti mengumpulkan

data dari berbagai sumber seperti wawancara, observasi dan dokumentasi,

kemudian mereview semua data, menelaah dan mengolahnya.

3. Analisis data induktif (inductive data analysis), peneliti membangun pola,

kategori dan tema dari hal yang bersifat khusus ke umum (induktif).

Page 8: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

4. Makna dari partisipan (participant’s meaning), peneliti fokus pada usaha

mempelajari makna yang disampaikan partisipan tentang masalah atau isu

penelitian.

5. Perspektif teoritis (theoritical lens), peneliti menggunakan perspektif

tertentu dalam penelitiannya, misalnya konsep kebudayaan, etnografi,

perbedaan gender dan sebagainya.

6. Bersifat penafsiran (interpretive), peneliti membuat suatu interpretasi atas

apa yang dilihat, dengar dan pahami.

Masalah yang diteliti dalam penelitian ini masih bersifat sementara,

tentatif dan akan mengalami perkembangan, bahkan mengalami perubahan

berdasarkan fakta yang ditemui peneliti di lapangan (fleksible). Proses

penelitian kualitatif berkembang secara dinamis. Hal ini berarti rencana awal

penelitian tidak harus terlaksana sepenuhnya karena dalam prosesnya setelah

peneliti masuk ke lapangan dan mulai mengumpulkan data, tahapan penelitian

dapat mengalami perubahan (misalnya pertanyaan-pertanyaan penelitian,

strategi penelitian, objek penelitian, dan lokasi penelitian).

Tahapan dalam pra-penelitian kualitatif yaitu (1) mengangkat

permasalahan; (2) menentukan topik penelitian; (3) menentukan fokus

penelitian; (4) bentuk rumusan masalah; (5) memaparkan tinjauan kepustakaan.

Sedangkan tahap penelitian kualitatif yaitu (1) tahap pra-lapangan; (2) tahap

pekerjaan lapangan; (3) memasuki lapangan; (4) berperan serta mengumpulkan

data; (5) menguji keabsahan data; (6) menganalisis data; dan (7) menguraikan

pembahasan.

D. MODEL PENELITIAN KUALITATIF

Desain/model penelitian kualitatif yang dapat digunakan peneliti dalam

melaksanakan penelitian kualitatif (Creswell, 2014:20) adalah sebagai berikut:

1. Action Research

Action research merupakan desain penelitian yang bertujuan untuk

menyelidiki, menelaah/mengkaji dan menemukan sesuatu yang memungkinkan

peneliti menggunakan tindakan yang sistematis untuk menyelesaikan

Page 9: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

suatu permasalahan. Ruang lingkup dalam penelitian ini tidak

terlalu luas, berkaitan dengan penelaahan suatu perilaku

tertentu dari seseorang atau sekelompok orang tertentu di

lokasi tertentu dan mengkaji sampai sejauh mana dampak

perlakuan itu terhadap yang objek sedang diteliti.

Dalam penelitian action research peneliti tidak hanya melakukan

penelitian atas sebuah fenomena, tetapi juga melakukan perubahan dan

mempelajari perubahan fenomena dalam rangka perubahan suatu komunitas

yang diteliti. Karakteristik action research antara lain memiliki tujuan yang

dideskripsikan dengan jelas, berorientasi pada perubahan, dan berusaha

memberikan perubahan yang mempunyai nilai sosial yang positif.

Pengumpulan data dilakukan selama proses penelitian berlangsung

karena perubahan yang diamati oleh peneliti merupakan perubahan yang

belandaskan pada data penelitian. Dalam desain penelitian ini, pengetahuan

subjek/partisipan penelitian diperlukan dalam upaya menyelesaikan

permasalahan yang dialami oleh suatu komunitas yang diteliti. Selain itu,

keterlibatan subjek dalam proses penelitian juga diperlukan dalam hal

penelaahan masalah, pencarian solusi, bahkan dalam proses validasi hasil

penelitian.

Tahapan action research yaitu (1) perumusan konteks dan tujuan

pelaksanaan penelitian, (2) membangun (constructing): meliputi proses

pendiagnosis permasalahan penelitian, (3) merencanakan tindakan (planing

action): menentukan solusi yang akan digunakan untuk menyelesaian masalah,

(4) melaksanakan tindakan (taking action): proses imlementasi solusi dalam

menyelesaikan masalah penelitian, (5) evaluasi (evaluting): menguji apakah

solusi yang digunakan dapat menyelesaikan permasalahan yang dihadapi dalam

penelitian.

2. Studi Kasus (Case Study)

Studi kasus (case study) merupakan sebuah eksplorasi/pendalaman

terhadap suatu sistem atau suatu kasus yang terjadi pada suatu waktu melalui

pengumpulan data secara terinci, mendalam dan melibatkan berbagai sumber

Page 10: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

informasi berdasarkan waktu yang telah ditentukan. Studi kasus (case study)

dilakukan ketika peneliti ingin meneliti/menyelidiki secara cermat suatu

program, peristiwa, aktivitas, proses atau sekelompok individu yang dibatasi

aktivitas dan waktu (Stake, 1995 dalam Creswell, 2014: 20).

Berdasarkan cara menganalisis data studi kasus terdiri dari: (1) Penelitian

studi kasus instrumental tunggal (single instrumental case study): penelitian

studi kasus yang dilakukan dengan menggunakan sebuah kasus untuk

menggambarkan suatu isu atau perhatian. Pada penelitian ini, penelitinya

memperhatikan dan mengkaji suatu isu yang menarik perhatiannya, dan

menggunakan sebuah kasus sebagai sarana (instrument) untuk

menggambarkannya secara terperinci, (2) penelitian studi kasus jamak

(collective or multiple case study): penelitian studi kasus yang menggunakan

banyak (lebih dari satu) isu/kasus di dalam satu penelitian, (3) penelitian studi

kasus mendalam (intrinsic case study): penelitian yang dilakukan pada suatu

kasus yang memiliki kekhasan dan keunikan yang tinggi. Fokus penelitian ini

adalah pada kasus itu sendiri, baik sebagai lokasi, program, kejadian atau

kegiatan.

Tahapan yang dilakukan dalam penelitian studi kasus antara lain: (1)

melakukan analisis yang mendalam mengenai kasus dan situasi yang

berkenaan dengan fokus yang diteliti, (2) berusaha memahami dari sudut

pandang orang yang diteliti, (3) mencatat berbagai aspek hubungan komunikasi

dan pengalaman, (4) menganalisis hubungan antar faktor dalam penelitian.

3. Etnografi

Etnografi merupakan desain penelitian kualitatif yang bersifat eksploratif

dengan menggunakan pendekatan partisipasi peneliti dalam kelompok sosial

tertentu. Desain penelitian ini dilakukan dengan melakukan studi

mendalam mengenai tingkah laku yang alami yang berikatan

dengan kebudayaan atau keseluruhan kelompok sosial

(mengungkap apa yang seseorang lakukan dan menjelaskan

mengapa mereka melakukannya).

Page 11: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

Dalam desain penelitian etnografi, peneliti bertindak sebagai peneliti

sekaligus partisipan. Hal ini dilakukan karena peneliti harus benar-benar

menjadi bagian dari kehidupan subjek yang diteliti sehingga peneliti dapat

mengamati dalam konteks sosial dan kultural. Selain itu, partisipasi peneliti

dalam suatu penelitian berguna untuk menambah informasi bagaimana suatu

kelompok beraktifitas atau bekerja, perubahan apa yang terjadi pada suatu

kelompok dan bagaimana perubahan tersebut dapat mempengaruhi suatu

kelompok. Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara, epngamatan

partisipasi (studi lapangan) dan bukti dokumenter. Desain ini banyak

digunakan dalam bidang pendidikan untuk memahami budaya

kelas atau budaya sekolah.

Tahapan penelitian yang harus dilakukan dalam penelitian etnografi

meliputi (1) perumusan permasalahan yang akan diteliti, dimana perumusan

permasalahan dalam penelitian etnografi dipengaruhi oleh tujuan dan sasaran

dari penelitian etnografi; (2) penentuan masalah penelitian dan lokasi

penelitian (lokasi tunggal/single site dan lokasi majemuk/multi site); (3)

merancang studi lapang (observasi) yang akan dilakukan.

4. Grounded Theory

Grounded theory merupakan desain penelitian kualitatif

dimana peneliti menghasilkan atau memproduksi teori umum dan abstrak

maupun memperluas atau memodifikasi teori yang sudah ada yang berasal dari

proses aksi dan interaksi yang dilakukan oleh peneliti dengan subyek yang

diteliti. Dalam penelitian ini peneliti mengunakan prosedur analisis sistematis

yang berstruktur, dalam penelitian peneliti mengunakan asumsi yang terbatas

terhada teori yang ada, hal ini bertujuan untuk memunculkan pemahaman dan

penemuan baru dalam penelitian (Tohir, 2013).

Grounded theory diarahkan pada penemuan atau minimal

menguatkan suatu teori, bersifat sistematis dimana peneliti

menerangkan konsep, proses, tindakan, atau interaksi suatu

topik pada level konseptual yang luas. Desain ini dilaksanakan

dengan menggunakan berbagai teknik pengumpulan data, cek

Page 12: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

dan recek ke lapangan, studi perbandingan antar kategori,

hingga verifikasi sampai pada titik jenuh.

Beberapa strategi analisis kunci yang dikemukakan dalam

grounded theory yaitu coding, memoing, diagram terpadu dan

sesi. pengkodean/coding yaitu: terbuka (open coding), aksial, dan pengkodean

selektif. Open coding adalah pengkodeaan yang dimulai dari suatu

pemahaman belum jelas berupa list sejumlah kategori yang relevan (open

codes). Data dikodekan dengan mengklasifikasikan ke dalam elemen-elemen

data dalam bentuk tema atau kategorisasi kemudian dicari pola diantara

kategori berdasarkan komunaliti/keguyuban, kausalitas/hubungan sebab akibat,

dan sebagainya. Koding awal dapat dilakukan dengan membaca sejumlah

literatur, meskipun peneliti harus menjauhi literatur yang berkaitan dengan

subjek penelitian, sebab membaca literatur ini akan membuat peneliti lebih

peka terhadap konsep-konsep yang berkaitan dengan teori yang ada dan

membatasi inovasi dalam melakukan koding data. Koding aksial adalah

pelacakan hubungan diantara elemen-elemen data yang terkodekan. Teori

substantif muncul melalui pengujian adanya persamaan dan perbedaan dalam

tata hubungan, diantara kategori atau subkategori, dan diantara kategori dan

propertisnya. Selective coding adalah proses mengintegrasikan dan menyaring

kategori (Strauss and Corbin, 1998) sehingga semua kategori terkait dengan

kategori inti, sebagai dasar Grouded Theory.

5. Fenomenologi

Fenomenologi merupakan desain penelitian kualitatif dimana peneliti

ingin mengidentifikasi hakikat pengalaman manusia tentang suatu fenomena

tertentu. Dalam penelitian ini peneliti berusaha memahami arti peristiwa dan

kaitannya terhadap orang-orang yang berada dalam situasi tertentu, peneliti

berusaha masuk ke alam dunia konseptual para subjek yang diteliti dengan

tujuan peneliti mengerti apa dan bagaimana suatu pengertian yang

dikembangkan oleh mereka di sekitar peristiwa dalam kehidupan sehari-hari.

Selain itu, peneliti diharuskan dapat mengesampingkan terlebih dahulu

Page 13: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

pengalaman pribadinya agar dapat memahami pengalaman-pengalaman

partisipan yang diteliti.

Data dari fenemena sosial yang diteliti dapat dikumpulkan dengan

berbagai cara, diantaranya observasi dan interview, baik interview mendalam

(in-depth interview). In depth dalam penelitian fenomenologi bermakna

mencari sesuatu yang mendalam untuk mendapatkan satu pemahaman yang

mendetail tentang fenomena sisial dan pendidikan yang diteliti. In-depth juga

bermakna menuju pada sesuatu yang mendalam guna mendapatkan sense dari

yang nampaknya straight-forward secara aktual secara potensial lebih

complicated. Pada sisi lain peneliti juga harus memformulasikan kebenaran

peristiwa/ kejadian dengan pewawancaraan mendalam ataupun interview.

Data yang diperoleh dengan in-depth interview dapat dianalisis proses

analisis data dengan Interpretative Phenomenological Analysis sebagaiman

ditulis oleh Smith (2009). Tahap-tahap Interpretative Phenomenological

Analysis yang dilaksanakan sebagai berikut: 1) Reading and re-reading;

Peneliti memulai proses ini dengan anggapan bahwa setiap kata-kata

partisipant sangat penting untuk masuk dalam fase analisis dan data kata-kata

itu diperlakukan secara aktif. Dengan membaca dan membaca kembali

memudahkan penilaian mengenai bagaimana hubungan dan kepercayaan yang

dibangun antar interviu dan kemudian memunculkan letak-letak dari bagian-

bagian yang kaya dan lebih detail atau sebenarnya kontradiksi dan paradox.

Membaca dan membaca kembali peneliti menenggelamkan diri dalam data

yang original. Membaca kembali data dengan model keseluruhan struktur

interviu untuk selanjutnya dikembangkan, dan juga memberikan kesempatan

pada peneliti untuk memperoleh pemahaman mengenai bagaimana narasi-

narasi partisipant secara bersama-sama dapat terbagi dalam beberapa bagian.

2) Initial noting:Tahap ini menguji isi/konten dari kata, kalimat dan bahasa

yang digunakan partisipan dalam level eksploratori. Analisis ini menjaga

kelangsungan pemikiran yang terbuka (open mind) dan mencatat segala sesuatu

yang menarik dalam transkrip. Proses ini menumbuhkan dan membuat sikap

yang lebih familier terhadap transkrip data. Selain itu tahap ini juga memulai

Page 14: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

mengidentifikasi secara spesifik cara-cara partisipan mengatakan tentang

sesuatu, memahami dan memikirkan mengenai isu-isu. 3) Developing

Emergent themes; Pada tahap ini analisis terutama pada catatatan awal lebih

yang dari sekedar transkrip. Komentar eksploratori yang dilakukan secara

komprehensip sangat mendekatkan pada simpulan dari transktip yang asli.

Analisis komentar-komentar eksploratori untuk mengidentifikasi munculnya

tema-tema termasuk untuk memfokuskan sehingga sebagian besar transkrip

menjadi jelas. 4) Searching for connections across emergent themes;Mencari

hubungan antar tema-tema yang muncul dilakukan setelah peneliti menetapkan

seperangkat tema-tema dalam transkrip dan tema-tema telah diurutkan secara

kronologis. Hubungan antar tema-tema ini dikembangkan dalam bentuk grafik

atau mapping/pemetaan dan memikirkan tema-tema yang bersesuaian satu

sama lain. Level analisis ini tidak ada ketentuan resmi yang berlaku. Peneliti

didorong untuk mengeksplore dan mengenalkan sesuatu yang baru dari hasil

penelitiannya dalam term pengorganisasian analisis. Tidak semua tema yang

muncul harus digabungkan dalam tahap analisis ini, beberapa tema mungkin

akan dibuang. 5) Moving the next cases; tahap analisis 1- 4 dilakukan pada

setiap satu kasus/partisipan. Jika satu kasus selesai dan dituliskan hasil

analisisnya maka tahap selanjutnya berpindah pada kasus atau partisipan

berikutnya hingga selesai semua kasus. Langkah ini dilakukan pada semua

transkrip partisipan, dengan cara mengulang proses yang sama, 6) Looking for

patterns across case : tahap akhir merupakan tahap keenam dalam analisis ini

adalah mencari pola-pola yang muncul antar kasus/partisipan. Apakah

hubungan yang terjadi antar kasus, dan bagaimana tema-tema yang ditemukan

dalam kasus-kasus yang lain memandu peneliti melakukan penggambaran dan

pelabelan kembali pada tema-tema. Pada tahap ini dibuat master table dari

tema-tema untuk satu kasus atau kelompok kasus dalam sebuah institusi/

organisasi.

6. Naratif

Naratif merupakan strategi penelitian dimana di dalamnya peneliti

menyelidiki kehidupan individu-individu dan meminta seorang atau

Page 15: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

sekelompok individu untuk menceritakan kehidupan mereka. Informasi ini

kemudian diceritakan kembali oleh peneliti dalam kronologi naratif.

Data dalam penelitian naratif dapat berasal dari sumber primer

(wawancara langsung dengan individu yang diteliti) atau sumber sekunder

(dokumen yang ditulis oleh peserta dalam bentuk buku harian, jurnal, blog,

foto, rekaman audio). Di akhir tahap penelitian peneliti harus menggabungkan

dengan gaya naratif pandangan-pandangannya tentang kehidupan partisipan

dengan pandangan-pandangannya tentang kehidupan peneliti sendiri.

Tahapan yang dilakukan dalam desain penelitian narasi menurut Ary,

(2010) meliputi: (1) mengidentifikasi fenomena masalah, (2) memilih individu

yang dapat mempelajari dari fenomena tersebut, (3) mengumpulkan cerita dari

individu yang mencerminkan pengalaman pribadi.

Contoh penelitian kualitatif:

a. Judul : MENGEMBANGKAN KEMAMPUAN ACADEMIC PAPER

REVIEW DAN PEMAHAMAN PROBLEMATIK PEMBELAJARAN

BIOLOGI MELALUI JOURNAL BASED LEARNING RESOURCE

PADA MATA KULIAH SEMINAR PENDIDIKAN BIOLOGI (Studi

Evaluasi Pelaksanaan Pembelajaran Matakuliah Seminar Pendidikan

Biologi)

b. Tujuan: untuk mengetahui kemampuan mahasiswa dalam membuat

academic paper,

review dengan Journal based learning resource pada Matakuliah

Seminar Pendidikan Biologi, untuk mengetahui pemahaman mahasiswa

terhadap problematik pembelajaran Biologi di dunia nyata dengan

Journal based learning resource pada Matakuliah Seminar

Pendidikan Biologi

c. Desain penelitian : Penelitian kualitatif

d. Teknik sampling: Snowball sampling

e. Populasi: Keluarga besar Program Studi Pendidikan Biologi UIN Sunan

Kalijaga Yogyakarta tahun 2009

Page 16: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

f. Sampel: Ketua Program Studi Pendidikan Biologi, dosen pengampu

mata kuliah Seminar Pendidikan Biologi, dan mahasiswa yang sedang

menempuh mata kuliah Seminar Pendidikan Biologi

g. Instrumen: wawancara, kuisiooner, dokumentasi. Keabsahan data

dilakukan dengan triangulasi data.

h. Analisis data: data hasil penelitian dianalisis dengan teknik analisis

kualitatif, yaitu dengan melakukan unitisasi

BAB III

PENUTUP

1. Postpositivistik XXXXX

2. Penelitian eksploratif adalah penelitian yang dilakukan untuk mencari

sebab atau hal-hal yang mempengaruhi terjadinya sesuatu dan dipakai

yang belum diketahui secara persis dan spesifik objek penelitiannya.

Penelitian eksploratif digunakan ketika tujuan utama penelitian adalah

memperoleh pengetahuan yang mendalam.

3. Penelitian kualitatif merupakan jenis penelitian yang digunakan untuk

mengeksplorasi dan memahami makna yang dianggap berasal dari masalah

sosial atau kemanusiaan oleh sejumlah individu atau sekelompok orang.

Penelitian kualitatif digunakan ketika peneliti ingin memperoleh

pemahaman yang mendalam tentang suatu fenomena atau gambaran

seutuhnya mengenai suatu hal menurut pandangan manusia yang diteliti,

berhubungan dengan ide, persepsi, pendapat atau kepercayaan orang yang

diteliti dan tidak dapat diukur dengan angka.

4. Model penelitian kualitatif terdiri dari action research, case study,

etnografi, grounded theory, fenomenologi, dan naratif.

DAFTAR PUSTAKA

Page 17: Filsafat Ambar Dan Berliana - Copy

Ary, Donald,et al. 2010. Introduction to research in Education 8th. Wadsworth. United State of America

Dwiningrum, Siti Irene Astuti. 2013. Metode Penelitian Pendidikan. Yogyakarta: UNY Press.

John W. Creswell. 2013. Research Design Pendekatan Kulitatif, Kuantitatif, dan Mixed. 3th. Pustaka Pelajar. Yogyakarta.

Sugiyono. 2013. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Alfabeta. Bandung.