file munzir

15
Kesesatan dalam Filsafat 6 Desember 2012 // 0 PENDAHULUAN 1. A. Latar Belakang Kebanyakan orang menganggap filsafat dapat menyesatkan. Pemikirannya yang dalam dan aneh dianggap sebagai sesuatu yang dapat menyesatkan. Orang filsafat banyak yang di jauhikarena takut akan pemikirannya yang di luar kebiasaan orang pada umumnya dapat mempengaruhinya. Padahal, belum tentuorang filsafat menyesatkan. Bi sa jadi malah sebaliknya, filsafat dapat membantu untuk hal-hal tertentu. Tingkah laku orang filsafatyang aneh dianggap sebagaihasil dari pemikirannya. Orang yang penampilannya aneh dan tidak biasa, bias jadi dianggap sesat, karena penampilannya itu dianggap sebagai gambaran daripemikirannya. 1. B. Rumusan Masalah Dalammakalah ini,penulis ingin memperkenalkan sekilas tentang filsafat. Setelah itu, kemudian membahas tentang factor- faktoryang mempengaruhi pemikiran, factor - faktoryang menimbulkan kesesatan, dan macam-macam jenis kesesatan dalam penalaran atau berfikir. Dengan demikian, sistematikanya dapat disusun sebagai berikut : 1. Pengenalan Filsafat 2. Aliran-aliran dalam Filsafat 3. Macam-macam jenis kesesatan dalam bernalar 4. Faktor-faktor yang Menyebabkan berfikir sesat

Upload: yudhaperwira

Post on 30-Jan-2016

222 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

file munzir

TRANSCRIPT

Page 1: File Munzir

Kesesatan dalam Filsafat6 Desember 2012 //0

PENDAHULUAN

 

1. A.    Latar Belakang

Kebanyakan orang menganggap filsafat dapat menyesatkan. Pemikirannya yang dalam dan aneh dianggap sebagai sesuatu yang dapat menyesatkan.

Orang filsafat banyak yang di jauhikarena takut akan pemikirannya yang di luar kebiasaan orang pada umumnya dapat mempengaruhinya. Padahal, belum tentuorang filsafat menyesatkan. Bisa jadi malah sebaliknya, filsafat dapat membantu untuk hal-hal tertentu.

Tingkah laku orang filsafatyang aneh dianggap sebagaihasil dari pemikirannya. Orang yang penampilannya aneh dan tidak biasa, bias jadi dianggap sesat, karena penampilannya itu dianggap sebagai gambaran daripemikirannya.

 

1. B.     Rumusan Masalah

Dalammakalah ini,penulis ingin memperkenalkan sekilas tentang filsafat. Setelah itu, kemudian membahas tentang factor-faktoryang mempengaruhi pemikiran, factor-faktoryang menimbulkan kesesatan, dan macam-macam jenis kesesatan dalam penalaran atau berfikir. Dengan demikian, sistematikanya dapat disusun sebagai berikut :

1. Pengenalan Filsafat2. Aliran-aliran dalam Filsafat3. Macam-macam jenis kesesatan dalam bernalar4. Faktor-faktor yang Menyebabkan berfikir sesat5. Antisipasi Kesesatan

 

1. C.    Tujuan

Makalah ini dibuat untuk mencari tahu tentang kesesatan dalam filsafat. Selain itu, juga untuk mengetahui penyebab yang dapat menyebabkan kesesatan agar dat mengantisipasinya.

Page 2: File Munzir

 

PEMBAHASAN

 

1. A.    Teori 1. Pengenalan Filsafat

1. Pengertian Filsafat

Definisi filsafat ada menurut bahasa dan juga istilah. Menurut bahasa, ada yang bersal dari bahasa Yunani, Inggris, dan Arab.

Menurut bahas Yunani, filsafat berasal dari kata philosophia, yang berasal dari dua kata, yaitu philos yang berarti cinta dan Sophia yang berarti kebijaksanaan. Adapun menurut bahasa Inggris yaitu berasaldari kata philosophy (filsafat). Adapun menurut bahasa Arab adalah berasal dari kata falsafah (filsafat). (Nuryadi, 2012).

Secara istilah, dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, kata filsafat menunjukkan pengertian yang dimaksud, yaitu pengetahuan dan penyelidikan dengan akal budi mengenai hakikat segala yang ada, sebab asal dan hukumnya. (Nuryadi, 2012). Adapun pendapat tokoh yaitumenurut R. Becling, yaitu pemikiran pemikiran bebas yang diilhami oleh mengenaisegala sesuatu yang timbul dari pengalaman. (Yuniarto, 2012).

1. Sejarah Munculnya Filsafat

Setiap sesuatu mempunyai sejarahnya. Adapun tentan sejarah munculnya filsafat, ada beberapa versi. Menurut Ghoni (2012) :

Filsafat Yunani bertumbuh atas dasar pemikiran mitis dan arkais menuju ke suatu refleksi sistematis mengenai susunan dalam (logos) segala sesuatu yang terjadi. Perkembangan ini kita saksikan pada abad ke-6 dan ke-5 sebelum masehi di daerah Ionia dan Yunani Raya (Sisilia dan Italia Selatan). Ditengah-tengah masyarakat Negara kota (polis) filsuf-filsuf seperti Thales, AnaximandrosdanHeraklitos berpikir_pikr tentang daya ilahi di dalam alam raya.dalam refleksi Demokratis sampai pada suatu bentuk materialisme. Dalam hasil pikiran kaum sofis tercerminlah kemerosotan masyarakat polis yang menisbikan segala norma: Sokrates melawan arus ini dengan menjadikan refleksi diri sebagai pribadi sebagai titik pangkal untuk mencapai suatu pengertian terhadap norma-norma abadi.

Sedangkan menurut Kajad (2010) adalah :

Kata filsafat berasal dari kata Yunani filosofia, yang berasal dari kata filosofein yang berarti mencintai kebijaksanaan. Kata tersebut juga berasal dari kata Yunani philosophis yang berasal dari kata kerja philein yang berarti mencintai atau philia yang berarti cinta dan sophia yang berarti kearifan. Dari kata tersebut lahirlah kata Inggris philosophy yang biasanya diterjemahkan sebagai “cinta kearifan”.

Page 3: File Munzir

Filsafat berawal dari orang-orang Yunani yang mula-mula berfilsafat di Barat mengatakan bahwa filsafat timbul karena ketakjuban. Ketakjuban di sini adalah ketakjuban menyaksikan keindahan dan kerahasiaan alam semesta ini lantas menimbulkan keinginan untuk mengetahuinya. Berhadapan dengan alam yang indah, luas, bagus, dan ajaib pada pada saat malam hari, timbul di hati mereka keinginan hendak mengetahui rahasia alam ini. Lalu timbul pertanyaan di dalam hati mereka, dari mana datangnya alam ini?, bagaimana terjadinya!, bagaimana kemajuannya dan ke mana sampainya!. Demikianlah selama beratus tahun alam ini menjadi pertanyaan yang memikat perhatian para ahli pikir atau filusuf. Akan tetapi, hendaknya perlu diperhatikan bahwa pertanyaan yang dapat menimbulkan filsafat bukanlah pertanyaan yang sembarangan. Pertanyaan yang dangkal seperti “Apa rasa gula?” akan dapat dijawab oleh lidah, kemudian pertanyaan “Pada tahun keberapa tanaman kopi berbuah?” tidak akan menimbulkan filsafat karena riset dapat menjawab pertanyaan ini. Pertanyaan yang dalam, ultimate, dan bobotnya berat itulah yang akan menimbulkan filsafat bila jawabannya dijelaskan secara serius dan detail. Contohnya seperti pertanyaan Thales, “What is the nature of the world stuff?” apa sebenarnya bahan alam semesta ini? Indera tak dapat menjawabnya, sains juga terdiam. Thales menjawab air, ia mendasari jawabannya dengan dasar bahwa “Water is the basic principle of the universe” prinsip dasar alam semesta adalah air karena air dapat berubah menjadi berbagai wujud. Selain Thales, banyak juga filusuf yang mengemukakan jawabannya. Ada yang menemukan empat unsur yaitu tanah, air, udara, dan api. Ada yang menemukan apeiron yang cirinya mungkin sama dengan Tuhan. Jadi, pertnyaan itulah yang menimbulkan filsafat. Berikut ini akan kami coba untuk memaparkan beberapa pemikiran dari para tokoh filsafat mengenai asal-usul munculnya filsafat.

 

1. Tokoh-tokoh Filsafat

Berdasarkan Muhtar (2012), ada beberapa tokoh filsafat, diantaranya :

1)    Friedrich Ernst Daniel Schleiermarcher(1768 -1834)

tokoh hermeneutika romantisis, ia yang memperluas pemahaman hermeneutika dari sekedar kajian teologi (teks bible) menjadi metode memahami dalam pengertian filsafat. Menurut perspektif tokoh ini, dalam upaya memahami wacana ada unsur penafsir, teks, maksud pengarang, konteks historis, dan konteks kultural. Hermeneutika sebagai metode interpretasi dan menganggap semua teks dapat menjadi objek kajian hermeneuika. Hermeneutika adalah sebuah teori tentang penjabaran dan interpretasi teks mengani konsep-konsep tradisional kitab suci dan dogma.

2)    Wilhelm Dilthey (1833 -1911)

Tokoh hermeneutika metodis, berpendapat bahwa proses pemahaman ber -mula dari pengalaman, kemudian men gekspresikannya. Pengalaman hidup manusia merupakan sebuah neksus struktural yang mempertahankan masa lalu sebagai sebuah kehadiran masa kini. Hermeneutika pada dasarnya bersifat menyejarah, makna tidak pernah berhenti pada satu masa, tetapi selalu berubah menurut modifikasi sejarah.

Page 4: File Munzir

3)    Edmund Husserl (1889 -1938)

Tokoh hermeneutika fenomenologis, menyebutkan bahwa proses pemahaman yang benar harus mampu membebaskan diridari prasangka, dengan membiarkan teks berbicara sendiri. Oleh sebab itu, menafsirkan sebuah teks berarti secara metodologis mengisolasikan teks dari semua hal yang tidak ada hubungannya, termasuk bias-bias subjek penafs ir dan membiarkannya mengomunikasikan maknanya sendiri pada subjek.

4)    Martin Heidegger (1889 -1976)

Tokoh hermeneutika dialektis, menjelaskan tentang pemahaman sebagai sesuatu yang muncul dan sudah ada mendahului kognisi. Oleh sebab itu, pembacaan atau penafsiran selalu merupakan pembacaan ulang atau penafsiran ulang.

 

1. Aliran dalam Filsafat

Ada beberapa aliran yang ada dalam filsafat. Diantaranya adalah menurut Purwaningsih (2012) yaitu :

1. a.    Rasionalisme

Muncul pada abad 17. Rasionalisme berpendapat bahwa sumber pengetahuan yang dapat dipercaya adalah rasio atau akal (Harun Hadiwijono, 1980). Metode yang digunakan adalah metode deduktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat umum untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat khusus. Tokoh-tokoh filsafat dari mazhab rasionalisme diantaranya adalah Rene Descartes, Blaise Pascal, Baruch Spinoza. Tokoh rasionalisme yang sangat berpengaruh adalah Rene Descartes yang disebut juga bapak filsafat modern. Salah satu pernyataan paling populer dari Descartes adalah cogito ergo sum, yang artinya aku berpikir maka aku ada.

 

1. b.    Empirisme

Mazhab ini muncul sezaman dengan rasionalisme yaitu pada abad 17. Empirisme berpendapat bahwa empiri atau pengalamanlah yang menjadi sumber pengetahuan, baik pengetahuan lahiriah maupun batiniah. Metode yang dipercayai adalah induktif, yaitu suatu penalaran yang mengambil kesimpulan dari suatu kebenaran yang bersifat khusus untuk diterapkan kepada hal-hal yang bersifat umum. Beberapa tokoh dari aliran ini diantaranya adalah Thomas Hobbes, John Locke dan David Hume. Thomas Hobbes misalnya berpendapat bahwa pengalaman adalah awal dari semua pengetahuan. Hanya pengalamanlah yang memberi kepastian. Filsafat harus diarahkan kepada fakta-fakta yang diamati, dengan maksud untuk mencari sebab-sebab terjadinya sebuah realitas.

Page 5: File Munzir

1. c.     Idealisme

Kata idealisme pertama kali digunakan secara filosofis oleh Leibniz, seorang filosof Jerman pada pertengahan abad 17. Kata “Idealisme” di sini dimaksudkan untuk menerapkan pemikiran Plato. Idealisme berpendat bahwa seluruh realitas itu bersifat spiritual/psikis, dan materi yang bersifat fisik sebenarnya tidak ada. Idealisme di Jerman memuncak pada pemikiran George Wilhelm Friedrech Hegel (1770-1831). Menurut Hegel, yang mutlak adalah roh yang mengungkapkan diri di dalam alam, agar dapat sadar akan dirinya sendiri. Filsafat Hegel menggunakan metode dialektik, yaitu suatu metode yang mengusahakan kompromi dari keadaan yang berlawanan. Bentuknya adalah tesa, antitesa dan sintesa

 

1. d.    Positivisme

Mazhab ini berkembang pada abad 19. Positivisme berpendapat bahwa pemikiran filsafat berpangkal dari apa yang telah diketahui, yang faktual, yang positif. Sehingga sesuatu yang sifatnya metafisik ditolak.Positivisme dan empirisme memiliki kesamaan, yaitu bahwa keduanya mengutamakan pengalaman. Perbedaannya positivisme membatasi diri pada pengalaman-pengalaman objektif, sedangkan empirisme masih menerima pengalaman yang subjektif. Beberapa tokoh dari aliran ini antara lain August Comte, John Stuart Mill dan Herbert Spencer. August Comte menyatakan bahwa perkembangan pemikiran manusia, baik sebagai pribadi maupun manusia secara keseluruhan meliputi tiga zaman, yaitu: zaman teologis, zaman metafisis dan zaman positif.

 

1. e.     Pragmatisme

Mazhab ini muncul pada awal abad 20. Mazhab ini mengajarkan bahwa yang benar adalah apa yang membuktikan dirinya sebagai benar dengan membawa akibat yang bermanfaat secara praktis. Pedoman pragmatisme adalah logika pengamatan. Pragmatisme bersedia menerima segala sesuatu, asal saja membawa akibat yang praktis. Beberapa pemikir dari aliran ini adalah William James dan John Dewey. John Dewey misalnya, menyatakan bahwa tugas filsafat adalah memberikan garis-garis pengarahan bagi perbuatan dalam kenyataan hidup. Oleh karena itu filsafat tidak boleh tenggelam dalam pemikiran-pemikiran metafisis yang tidak ada faedahnya.

 

1. f.      Eksistensialisme

Eksistensialisme berkembang pada abad 20. Eksistensialisme adalah filsafat yang memandang segala gejala dengan berpangkal kepada eksistensi. Eksistensi adalah cara manusia berada dalam dunia. Cara berada manusia dalam dunia berbeda dengan cara berada benda-benda. Benda-benda berada dengan tidak sadar tanpa hubungan. Sedangkan manusia berada di dunia justru berhubungan dengan sesama manusia dan berhubungan dengan benda-benda. Beberapa

Page 6: File Munzir

pemikir dari aliran ini adalah Martin Heidegger, Jean Paul Sartre, Karl Jaspers dan Gabriel Marcel. Tetapi pada umumnya sumber utama dari filsafat eksistensialisme adalah Soren Kierkegaard. Menurut Sartre misalnya, ada atau yang ada itu dapat dilihat dari dua sudut pandang, yaitu ada yang hidup dan berada bagi dirinya sendiri (etre pour-soi) dan kedua, sebagai ada yang identik dengan dirinya, tidak aktif, tidak pasif, tidak afirmatif, dan tidak negatif (etre en-soi)

 

1. Kesesatan dalam Bernalar

Dalam berpikir ataubernalar setiap orang mempunyai kemampuan yang berbeda-beda dan pengalaman dan pemahaman yang berbeda pula. Dengan demikian, akan bermacam pula macam-macam kesesatanyang mungkin terjadi. Menurut Khadra (2012) ada 16 macam kesesatan dalam bernala, yaitu :

1. a.      Argumentum ad hominem abusif

Merupakan argumen yang diarahkan untuk menyerang manusianya secara lang-sung. Penerapan argumen ini dapat melecehkan pribadi individu yang menyatakan argumen. Contoh: Jangan minta Ao untuk mengganti bola lampu, tubuhnya pendek!

 

1. b.      Argumentum ad hominem sirkumstansial

Merupakan argumen yang menyerang keyakinan dan lingkungan hidup seseorang, bukan pada konten yang ia ucapkan. Contoh: Ia mana tahu tata cara beribadah yang benar, dia kan tidak beragama.

 

1. c.       Argumentum ad verecundiam

Merupakan sesat pikir dimana nilai penalaran ditentukan oleh keahlian atau kewi-bawaan orang yang mengemukan. Suatu gagasan diterima sebagai gagasan yang benar hanya karena gagasan tersebut dikemukakan oleh seorang yang sudah terkenal karena keahliannya. Contoh: Apa yang disarankan oleh dokter pasti benar.

 

1. d.      Argumentum ad baculum

Merupakan argumen ancaman yang mendesak orang untuk menerima suatu konklusi tertentu dengan alasan bahwa jika ia menolak akan membawa akibat yang tidak diinginkan. Contoh: Jika Anda tidak mengirimkan pesan ini, Anda tidak akan pernah hidup tenang selama 15 tahun.

Page 7: File Munzir

 

1. e.       Argumentum ad misericordiam

Merupakan sesat pikir yang sengaja diarahkan untuk membangkitkan rasa belas kasihan lawan bicara dengan tujuan untuk memperoleh pengampunan/ keinginan. Contoh: Seorang tersangka mengatakan bahwa ia sesungguhnya punya istri dan anak yang saat ini kelaparan karena tidak ada suami yang mencarikan mereka nafkah.

 

1. f.        Argumentum ad populum

Merupakan argumen yang menilai bahwa sesuatu pernyataan adalah benar karena diamini oleh banyak orang. Contoh: Mana mungkin agama yang saya anut salah, lihat saja jumlah penganutnya paling banyak di muka bumi.

 

1. g.      Argumentum ad ignorantum

Merupakan kesesatan yang terjadi dalam suatu pernyataan yang dinyatakan benar karena kesalahannya tidak terbukti salah, atau mengatakan sesuatu itu salah karena kebenarannya tidak terbukti ada. Contoh: Diamnya perempuan, berarti sama saja dengan menjawab ‘ya’.

 

1. h.      Kesesatan non causa pro causa

Merupakan kesesatan yang terjadi karena penarikan penyimpulan sebab-akibat dari apa yang terjadi sebelumnya adalah penyebab sesungguhnya suatu kejadian berda-sarkan dua peristiwa yang terjadi secara berurutan. Orang lalu cenderung berkesim-pulan bahwa peristiwa pertama merupakan penyeab bagi peristiwa kedua, atau peristiwa kedua adalah akiat dari peristiwa pertama. Padahal urutan waktu saja tidak dengan sendirinya menunjukkan hubungan sebab-akibat. Contoh: Seorang pemuda setelah diketahui baru putus cinta dengan pacarnya, esoknya sakit. Tetangganya menyimpulkan bahwa sang pemuda sakit karena baru putus cinta.

 

1. i.        Kesesatan karena komposisi dan divisi

Merupakan kesesatan karena komposisi terjadi bila seseorang berpijak pada anggapan bahwa apa yang benar (berlaku) bagi individu atau beberapa individu dari suatu kelompok tertentu pasti juga benar (berlaku) bagi seluruh kelompok secara kolektif. Contoh: Banyak pejabat pemerintahan korupsi. Yahya Zaini adalah anggota DPR, maka Yahya Zaini juga korupsi.

Page 8: File Munzir

 

1. j.        Kesesatan aksentuasi

Merupakan kesesatan yang diakibatkan oleh adanya perbedaan tekanan yang dapat membawa perubahan arti. Contoh: Tiap pagi pasukan mengadakan apel. Apel itu buah. Jadi, tiap pagi pasukan mengadakan buah.

 

1. k.       Kesesatan amfiboli

Merupakan kesesatan yang terjadi karena konstruksi kalimat yang sedemikian rupa sehingga artinya menjadi bercabang. Akibatnya, timbul lebih dari satu penafsiran mengenai maknanya, padalahal hanya satu saja makna yang benar, sementara makna yang lain pasti salah. Contoh: Kucing makan tikus mati

Arti 1: Kucing makan, lalu tikus mati

Arti 2: Kucing makan tikus, lalu kucing tersebut mati

Arti 3: Kucing sedang memakan seekor tikus yang sudah mati.

 

1. l.        Kesesatan equivokasi verbal

Merupakan jenis kesesatan yang terjadi dalam percakapan dimana bunyi yang sama disalah artikan menjadi dua maksud yang berbeda. Contoh: Percakapan antara anak Sunda (A) dengan anak dari kota (B)

A : Ini teh susu.

B : Mana teh nya ?

A : Ini teh susu.

B : Itu susu, mana teh nya ?

(B tersebut tidak mengerti apa arti teh yang digunakan oleh A. B hanya mengetahui bahwa teh merupakan salah satu jenis minuman)

 

1. m.    Kesesatan metaforis

Page 9: File Munzir

Merupakan kesesatan yang terjadi karena pencampur-adukkan arti kiasan dan arti sebenarnya. Contoh: Pemuda adalah tulang punggung negara

(Pemuda adalah arti sebenarnya dari orang-orang yang berusia muda, sedangkan tulang punggung adalah arti kiasan karena kenyataannya negara tidak memiliki tubuh biologis dan tidak memiliki tulang punggung layaknya mahluk vertebrata).

 

1. n.      Petitio principi

Merupakan kesesatan yang terjadi dalam kesimpulan atau pernyataan pembenaran dimana didalamnya premis digunakan sebagai kesimpulan dan sebaliknya, kesimpulan dijadikan premis. Contoh: Belajar logika berarti mempelajari cara berpikir tepat, karena di dalam berpikir tepat ada logika.

 

1. o.      Kesesatan aksidensi

Merupakan kesesatan penalaran yang dilakukan oleh seseorang bila ia memaksakan aturan-aturan/cara-cara yang bersifat umum pada suatu keadaan atau situasi yang bersifat aksidental; yaitu situasi yang bersifat keabetulan, tidak seharusnya ada atau tidak mutlak. Contoh: Orang yang makan banyak daging akan menjadi kuat dan sehat, karena itu vegetarian juga seharusnya makan banyak daging supaya sehat.

 

1. p.          Ignorantio elenchi

Merupakan kesesatan yang terjadi saat seseorang menarik kesimpulan yang tidak relevan dengan premisnya. Contoh: Dika merupakan remaja pendiam yang baik hati, tidak mungkin ia melakukan pembunuhan sekejam itu.

 

Iklan Extra Joss

“Laki minum Extra Joss”

Pernyataan iklan tersebut merupakan salah satu jenis kesesatan dalam penalaran karena dapat menimbukan kesalahan dalam proses penarikan kesimpulan.

Premis “Laki minum Extra Joss”, dapat menghasilkan kesimpulan-kesimpulan seperti:

           

Page 10: File Munzir

Laki minum Extra Joss                        Laki minum Extra Joss

            Dodi tidak minum Extra Joss Rina minum Extra Joss

            Maka, Dodi bukan laki-laki                 Maka, Rina adalah laki-laki

           

Kesimpulan-kesimpulan tersebut merupakan kesesatan penalaran karena jenis kelamin seseorang tidak ditentukan oleh kecenderungan mereka untuk apakah meminum atau tidak Extra Joss. Seorang laki-laki tidak mungkin menjadi bukan laki-laki hanya karena jika dia tidak meminum Extra Joss, begitu pula sebaliknya, seorang perempuan tidak mungkin menjadi laki-laki hanya karena jika dia meminum Extra Joss.

 

Premis di atas merujuk pada kesesatan penalaran tipe Ignorantio elenchi karena kesimpulan yang ditarik tidak relevan dengan premisnya. Dalam hal ini, kesimpulan Dodi bukan laki-laki didasarkan pada apakah dia minum Extra Joss apa tidak, padahal Dodi menjadi laki-laki memang sudah ditakdirkannya begitu sejak ia lahir.

 

1. Factor Pengaruh Terjadinya Kesesatan

Ada beberapa factor yang mempengaruhi kesesatan dalam berfikir. Adapun menurut Hasan (2012) adalah :

1. a.      Penyimpangan pemikiran dari manhaj berpikir yang benar. Ghurur (merasa diri besar) dan Silau dengan Pendapat Sendiri. Kelemahan akal dan menerima begitu saja pemikiran sesat yang dikatakan ta’ashub & taqlid buta. Kultus individu atau berlebihan dalam menghormati tokoh. Filsafat pemikiran yang keliru.

2. b.      Penyimpangan jiwa dari mental-perilaku yang lurus. hasad (dengki), kecenderungan jiwa yang menuntut pemenuhan dengan cara menyimpang, al-kibr (sombong), dendam kesumat, motivasi politis.

3. c.       Kelemahan Iradah4. Antisipasi Kesesatan

Agar tidak tersesat dalam berfikir, perlu untuk memper dalam pengetahuan, pengalaman, bimbingan, dan pendalaman ilmu agama terutama pada aqidahnya. Dengan demikian, perlu adanya pembimbing, baik bimbingan spiritual maupun social.

 

1. B.     Analisis

Page 11: File Munzir

Dengan penjelasan di atas, jelaslah filsafat tidak menyesatkan. Hanya oknumnya saja yang tersesat karena factor yang telah disebutkan pada penjelasan di atas.

 

 

PENUTUP

 

1. A.    Simpulan

Berdasarkan uraian di atas, dapat diambil simpulan bahwa filsafat itu tidak menyesatkan. Pikiran yang menyesatkan adalah pikiran yang terpengaruhi oleh factor :

1. a.      Penyimpangan pemikiran dari manhaj berpikir yang benar. Ghurur (merasa diri besar) dan Silau dengan Pendapat Sendiri. Kelemahan akal dan menerima begitu saja pemikiran sesat yang dikatakan ta’ashub & taqlid buta. Kultus individu atau berlebihan dalam menghormati tokoh. Filsafat pemikiran yang keliru.

2. b.      Penyimpangan jiwa dari mental-perilaku yang lurus. hasad (dengki), kecenderungan jiwa yang menuntut pemenuhan dengan cara menyimpang, al-kibr (sombong), dendam kesumat, motivasi politis.

3. c.       Kelemahan Iradah

 

1. B.     Saran

Dengan adanya kesesatan dalam berpikir, perlu adanya kehati-hatian dalamberpikir. Untuk mengantisipasihal tersebut ter jadi, dapat dilakukan cara sebagai berikut:

1. Memperdalam ilmuagama, terutama aqidahnya2. Memperdalam ilmupengetahuan3. Meminta bimbingan, baik spiritual maupun social

 

 

DAFTAR PUSTAKA

 

 

Page 12: File Munzir

Ahmad, Ghoni. 2012. Sejarah Perkembangan Filsafat. http://aaghony.wordpress.com/2012/05/02/sejarah-perkembangan-filsafat/. Di unduh pada hari Sabtu, 01 Desember 2012 pukul12:34

Hasan, Ahmad Sahal. 2008. Penyebab Kesesatan Aqidah. http://www.dakwatuna.com/2008/04/488/penyebab-kesesatan-akidah/. Diunduh pada hari Sabtu, 01 Desember 2012 pukul 12:57

Indriyani Purwaningsih. 2012. Aliran-alirandalam Filsafat. http://catatan-anakfikom.blogspot.com/2012/03/aliran-aliran-dalam-filsafat.html. Diunduhpada hari Sabtu,01 Desember 2012 pukul 12:47

Kajad. 2010. AsalUsul Munculnya Filsafat.http://kajad-alhikmahkajen.blogspot.com/2010/07/asal-usul-munculnya-filsafat.html. Diunduh pada hari Sabtu, 01 Desember 2012 pukul 12:41

Khadra,Amany Hamzah. 2012. Kesesatan dalam Penalaran. http://khadranotes.blogspot.com/2012/08/kesesatan-dalam-penalaran.html. Diunduh pada hari Sabtu, 01 Desember 2012 pukul12:55

Muhtar, Mas. 2012. Tokoh Filsafat dan Pemikirannya. http://masmuhtar.blogspot.com/2012/04/httpkritisfrombaliblogspotcom.html. Dunduh pada hari Sabtu, 01 desember 2012 12:22

Nuryandi. 2012.Definisi dan Munculnya Filsafat. http://nuryandi-cakrawalailmupengetahuan.blogspot.com/2012/08/definisi-dan-munculnya-filsafat.html#ixzz2DgeEZf3j. Diunduh pada hari Sabtu, 01 Desember 2012 pukul 12:46

Yuniarto, Bambang. 2012. Pendidikan Kewarganegaraan. Cirebon: CV. Pangger