file 11 bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · kemudian pada tahun 2014, akreditasi rspo oleh...

47
25 BAB III PEMBAHASAN 3.1. Tinjauan Umum Perusahaan Dalam tinjauan umum organisasi penulis akan membahas sejarah perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan kegiatan organisasi yang berada pada Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok. 3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan PT Mutuagung Lestari Depok atau yang dikenal Mutu Certification Intrenational adalah perusahaan swasta nasional sejak tahun 1990. Tahun 1990 merupakan tonggak sejarah berdirinya Mutu Certification. Hadirnya lembaga yang berada di bawah payung PT Mutuagung Lestari Depok adalah untuk memberikan layanan inspeksi, pengujian dan sertifikasi pada sektor perkayuan, utamanya industri plywood. Pada tahun 1990, PT Mutuagung Lestari didirikan pada tanggal 02 Maret 1990 dengan nama Kiyani Mutu Lestari yang berkantor di jalan Menteng Raya nomor 72, Jakarta Pusat dan memberikan jasa sertifikat untuk produk kayu. Tahun 1991, terlibat dalam Pembuatan Proses Indonesia Plywood Standard, sebagai standard perusahaan kayu untuk ekspor ke Jepang. Ditunjuk oleh buyer Amerika bernama Georgia Pacific (GP), sebagai perwakilan untuk melakukan inspeksi mutu Plywood GP yang akan diekspor ke Amerika. Mulai bekerjasama dengan JPIC untuk menserfikasi perusahaan JAS dengan syarat perusahaan tersebut sudah mendapatkan IPS.

Upload: others

Post on 26-Oct-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

25

BAB III

PEMBAHASAN

3.1. Tinjauan Umum Perusahaan

Dalam tinjauan umum organisasi penulis akan membahas sejarah

perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan kegiatan organisasi yang berada

pada Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok.

3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan

PT Mutuagung Lestari Depok atau yang dikenal Mutu Certification

Intrenational adalah perusahaan swasta nasional sejak tahun 1990. Tahun 1990

merupakan tonggak sejarah berdirinya Mutu Certification. Hadirnya lembaga

yang berada di bawah payung PT Mutuagung Lestari Depok adalah untuk

memberikan layanan inspeksi, pengujian dan sertifikasi pada sektor perkayuan,

utamanya industri plywood.

Pada tahun 1990, PT Mutuagung Lestari didirikan pada tanggal 02

Maret 1990 dengan nama Kiyani Mutu Lestari yang berkantor di jalan Menteng

Raya nomor 72, Jakarta Pusat dan memberikan jasa sertifikat untuk produk kayu.

Tahun 1991, terlibat dalam Pembuatan Proses Indonesia Plywood Standard,

sebagai standard perusahaan kayu untuk ekspor ke Jepang. Ditunjuk oleh buyer

Amerika bernama Georgia Pacific (GP), sebagai perwakilan untuk melakukan

inspeksi mutu Plywood GP yang akan diekspor ke Amerika. Mulai bekerjasama

dengan JPIC untuk menserfikasi perusahaan JAS dengan syarat perusahaan

tersebut sudah mendapatkan IPS.

26

Memasuki tahun 1993, pindah kantor ke Wijaya Grand Center. PT

Mutuagung Lestari mendapatkan serfikasi ISO 9003:1994. Kemudian di tahun

1994, PT Mutuagung Lestari dipercaya menjadi Foreign Testing Organisation

oleh JPIC dan Pembukaan cabang LAB pertama di Samarinda. Tahun 1995,

ditunjuk sebagai badan Foreign Testing Organisation dari MAFF Jepang.

Pada tahun 1996 PT Mutuagung Lestari, pindah ke Cilandak KKO dan

mendapatkan Akreditasi ISO 9001 dari KAN. Lalu pada tahun 1997, mendapat

akreditasi untuk laboratorium uji pertama di Indonesia, laboratorium Kalibrasi

dan laboratorium Uji Samarinda.

Kemudian memasuki tahun 1998, PT Mutuagung Lestari pindah ke lokasi

Cimanggis khusus Divisi Inspeksi dan Laboratorium. Pada tahun 1999,

pengembangan Jasa lain dari UKAS. Tahun 2000, New JAS law, membuka

peluang menjadi lembaga serfikasi (RFCO).

Tahun 2001, mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikat Personil

dari KAN dan di tahun 2002, Otono-san bergabung sebagai advisor untuk skema

JAS. PT Mutuagung Lestari mendapat pengakuan sebagai RFCO oleh MAFF

Jepang dan mendapatkan akreditasi sebagai Lembaga Sertifikat Produk dari KAN

pada Tahun 2003.

Di tahun 2004, mendapatkan akreditasi sebagai Lembagai Serfikasi SML

Penunjukan Lab. Penguji Mutu air & atau Air Limbah oleh Gub. Jawa Barat, Lab

bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Depok, selanjutnya pada

tahun 2006, mendapatkan akreditasi LS Ekolabel, Ekolabel pertama di Indonesia.

Tahun 2007, mendapatkan akreditasi LS HACCP (LS HACCP 001 IDN).

Bekerjasama dengan Lembaga Ekolabel Indonesia untuk skema hutan dan tahun

27

2008, mendapatkan akreditasi LS Organik oleh KAN. Lembaga Sertifikat Jaminan

Varietas oleh Kementan. Akreditasi dari CARB USA. Pengakuan Testing

Labotory dari Road Voor Accreditae. Penunjukan sebagai Lab. NRCP oleh Dirjen

Perikanan Budidaya.

Tahun 2009, kerjasama Lab PSAT dengan Balai Besar Karantina

Pertanian. Tahun 2010, Akreditasi LVLK dari KAN. Akreditasi PHPL dari KAN.

Pembukaan cabang Cina Xuzhou Mutu EPTS Co. Ltd China. Selanjutnya di tahun

2011, PT Mutuagung Lestari mendapat Akreditasi Lembaga Sertifikat Manajemen

Keamanan Pangan dari KAN, laboratorium Lingkungan dari KLH, laboratorium

Samarinda dari KAN, pengakuan dari RSPO dan peresmian Kantor Baru Xuzhou

Mutu EPTS Co.Ltd.

PT Mutuagung Lestari mendapat Pengakuan dari komisi ISPO pada tahun

2012 dan di tahun 2013 reakreditasi ISO 9001, SVLK oleh KAN, reakreditasi JAS

oleh MAFF, proses audit RSPO oleh ASI dan Penyerahan perdana sertifikat ISPO.

Kemudian pada tahun 2014, Akreditasi RSPO oleh ASI, pengakuan

sebagai LS Usaha Pariwisata, pembukaan cabang di Malaysia, pembukaan Lab

Pangkalan Bun dan Pekan Baru Sosialisasi New JAS Standard di Cina dan

Yogyakarta Sosialisasi peraturan VLK terbaru.

PT Mutuagung Lestari adalah perusahaan swasta nasional yang

mempunyai delapan kantor cabang di Indonesia dan tiga kantor cabang yang ada

di luar negeri. Kantor cabang yang berada di Indonesia, yaitu: (1) Semarang, (2)

Samarinda, (3) Medan, (4) Makassar, (5) Batam, (6) Surabaya, (7) Pekan Baru

dan (8) Pangkalan Bun. Sedangkan kantor cabang yang ada di luar negeri yaitu:

(1) Jepang, (2) China dan (3) Malaysia.

28

Dalam suatu organisasi untuk mengembangkan perusahaan tentu juga

memiliki visi dan misi perusahaan. Berikut visi dan misi PT Mutuagung Lestari

Depok, yaitu:

VISI

Menjadi lembaga penilai kesesuaian terkemuka dan diterima secara internasional.

MISI

1. Berkontribusi terhadap pengembangan dan kelancaran perdagangan

internasional.

2. Memberikan pelayanan prima kepada klien secara independen dengan

dukungan sumber daya manusia yang profesional serta menjunjung tinggi

integritas moral.

3. Mengembangkan jasa yang berorientasi pada tuntutan pasar secara efektif dan

efisien.

4. Memberikan manfaat dan nilai tambah kepada karyawan dan stakeholder.

3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi

1. Struktur Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok

Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang sistematis tentang

bagian yang satu dengan bagian yang lainnya agar tercipta koordinasi dan

kerjasama yang baik antara semua bagian atau departemen. Setiap perusahaan

dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi yang didalamnya terdapat perkumpulan

orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Suatu organisasi terdiri dari

beberapa orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai

dengan kedudukannnya dalam organisasi tersebut.

29

Bagan struktur organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok

dapat dilihat pada gambar III.1. berikut.

Sumber: HRD PT Mutuagung Lestari Depok

Gambar III.1. Struktur Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok

2. Tata Kerja Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok

Berdasarkan struktur organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari

Depok di atas, pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian

dalam struktur organisasi, sebagai berikut:

a. Manajer Umum (General Manager)

Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.

Manajer Umum Pemasaran

Tati Maryati, S.Si., M.M.

Manajer Penjualan Astrid Moechtar. S.Ikom., M.M.

Koordinator Cabang

Hidik, SE. M.M.

Manajer Komunikasi Pemasaran

Farhan Mandafar, BSBA. M.Sc.

Staff Penjualan

Staff Koor. Cabang

Staff Komunikasi Pemasaran

Sekretaris Manajer Umum Pemasaran

Analia Nurendah, S.S.

30

2) Mengelola operasional harian perusahaan.

3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis

semua aktivitas bisnis perusahaan.

4) Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.

5) Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di

perusahaan.

6) Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan

dengan maksimal.

7) Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi dan tindakan

yang harus diambil guna kepentingan perusahaan.

8) Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan

efektif dan optimal.

9) Mengelola anggaran keuangan perusahaan.

10) Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.

b. Sekretaris Manajer Umum

Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Menyusun dan membuat agenda kerja pimpinan.

2) Membuat catatan pertemuan, menyusun dan memelihara arsip khusus.

3) Menyelesaikan urusan apapun dari masalah pribadi pimpinan.

4) Mengurus atau melakukan surat menyurat.

5) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi.

6) Mengkoordinir dan menjadi notulen dalam pelaksaan rapat.

31

c. Manajer penjualan

Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan marketing

plan.

2) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap hasil penjualan.

3) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap sales management.

4) Manajer penjualan membina dan membimbing sales team.

5) Manajer penjualan membina dan memelihara hubungan baik dengan

distributor dan sales outlets.

6) Manajer penjualan membuat sales plan dan sales report.

7) Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.

8) Menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi.

9) Memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.

d. Koordinator Kantor Cabang

Tugas dan tangung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Mengkordinasikan pekerjaan staf berjalan dengan baik.

2) Mengetahui beban staf, apakah overload/underload atau normal.

3) Mengetahui target yang dikerjakan staf.

4) Memastikan bahwa staf selalu memiliki pekerjaan sesuai dengan beban

kerja mereka masing-masing.

5) Memberikan arahan dan solusi jika staf mengalami kesalahan atau kesulitan.

6) Ikut bertanggungjawab atas pekerjaan stafnya.

7) Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan staf dan pekerjaan tersebut.

32

e. Manajer Komunikasi Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Mengkordinasikan pekerjaan staf.

2) Mengkomunikasikan atau mempromosikan jasa perusahaan.

3) Membentuk pangsa pasar yang loyal.

4) Membentuk citra (image) perusahaan dimata masyarakat.

5) Membentuk opini publik.

6) Mencari tahu informasi dan menyampaikan kepada perusahan tentang

segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas jasa

perusahaan.

7) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan social untuk mempromosikan jasa

perusahaan.

f. Staff Divisi Pemasaran

Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:

1) Membantu manajer dalam mengembangkan dan menjalankan kegiatan yang

berada dalam divisi pemasaran.

2) Mengenalkan layanan jasa perusahaan dengan baik melalui promosi

langsung.

3) Mengenalkan jasa yang dimiliki perusahaan sesuai program dan target yang

direncanakan.

4) Melayani kebutuhan konsumen dengan baik.

5) Aktif menawarkan jasa yang dimiliki perusahaan kepada konsumen.

6) Membuat laporan setiap harinya untuk dilaporkan ke atasan dalam waktu

perminggu perbulan dan pertahun.

33

3.1.3. Kegiatan Organisasi

Divisi Pemasaran pada PT Mutuagung Lestari Depok melakukan kegiatan

yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang bertujuan untuk mengembangkan dan

memajukan perusahaan. Pada umumnya, divisi pemasaran dalam suatu

perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memasarkan atau mempromosikan

secara detail perusahaan dan layanan jasa yang dimiliki perusahaan. Membuat

penyusunan konsep pemasaran, guna memenuhi kepuasan konsumen, salah satu

unsur penting yang perlu diperhatikan oleh markeing adalah dalam penyusunan

konsep pemasaran.

Manajemen pemasaran yang baik menghendaki adanya hasil kepuasan

konsumen yang maksimal sebagai akibat dari proses marketing yang berjalan

dengan baik. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dari bagaimana kualitas

produk yang dihasilkan, namun juga dari bagaimana cara dan strategi pemasaran

itu dijalankan. Divisi pemasaran ini memiliki kewajiban untuk memasarkan dan

mengembangkan layanan jasa perusahaan. Dengan adanya bagian pemasaran akan

membantu perusahaan untuk berkembang dan maju untuk mencapai tujuan.

Selain itu, kegiatan rutin dilakukan oleh divisi pemasaran adalah setiap

senin atau awal minggu divisi pemasaran melakukan meeting yang disebut

meeting mingguan. Dimana meeting ini dilakukan guna meninjau dan

memaparkan setiap satu minggu penghasilan atau pemasaran yang dilakukan oleh

subdivisi masing-masing yaitu subdivisi komunikasi pemasaran, kantor cabang

dan pusat serta subdivisi penjualan. Setelah mempresentasikan hasil dari subdivisi

masing-masing kemudian manajer umum pemasaran memberikan masukan dan

arahan atas hasil pemaparan karyawannya.

34

Menyusunan kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau

menyeluruh. Divisi pemasaran melalui konsep pemasaran yang dijalankan

menghendaki adanya pengaturan secara dinamis berbagai bentuk penyusunan

kegiatan pemasaran secara lebih menyeluruh. Segala bentuk kebutuhan dalam

bidang pemasaran, upaya strategi, pelaksanaan, penganalisaan, pengawasan dan

sebagainya yang menyangkut dengan kegiatan pemasaran perlu dilakukan secara

tersusun, diatur secara detail dan jelas sehingga akan mempermudah proses

pelaksanaan dan pengawasan. Divisi Pemasaran menghendaki sebuah upaya yang

sistematis yang jelas sehingga bisa dilakukan analisa dan pengawasan terhadap

hasil yang didapatkan.

3.2. Data Penelitian

Data penelitian berisikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian.

Penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data kuesioner dan

dianalisis menggunakan teknik statistika.

3.2.1. Populasi dan Sampel

Sesuai dengan landasan teori penulis, yang menyatakan bahwa populasi

adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai

kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

dan kemudian ditarik kesimpulan. Maka populasi dalam penelitian ini adalah

seluruh karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok yang total

keseluruhan sebanyak 40 karyawan.

35

Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh

populasi tersebut. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode

sampling jenuh, yang mana semua anggota populasi dijadikan sampel.

Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah

semua anggota populasi, yaitu karyawan divisi pemasaran yang berjumlah 40

orang.

3.2.2. Karakteristik Responden

Penulis mengelompokan tanggapan responden berdasarkan karakteristik

responden, berikut ini.

Tabel III.1. Usia Responden

Kategori Jumlah Persentasea

Usia 20 - 30 tahun 28 70%

Usia 31 - 40 tahun 8 20%

Usia 41 - 60 tahun 4 10%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan tabel usia responden di atas, kelompok usia 20-30 tahun

memiliki persentase sebanyak 70%, kelompok usia 31-40 tahun memiliki

persentase sebanyak 20% dan usia 41-60 tahun memiliki persentase sebanyak

10%. Dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan Divisi

Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok memiliki mayoritas karyawan yang

berusia di antara 20-30 tahun yaitu sebesar 70%.

36

Tabel III.2. Jenis Kelamin Responden

Jenis Kelamin Jumlah Persentase

Laki-laki 18 45 %

Perempuan 22 55 %

Jumlah 40 100 %

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Sesuai dengan tabel jenis kelamin responden di atas, dapat diketahui

bahwa sebanyak 45% responden berjenis kelamin laki-laki dan 55% responden

berjenis kelamin perempuan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa karyawan

Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok mayoritas perempuan, yaitu

sebesar 55%.

Tabel III.3.

Latar Belakang Pendidikan Responden

Kategori Jumlah Persentase

SMP 0 0%

SMA/SMK 4 10%

D1 0 0%

D3 12 30%

S1 20 50%

S2 4 10%

Jumlah 40 100%

Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berkaitan dengan tabel latar belakang pendidikan responden di atas, dapat

diketahui bahwa sebanyak 10% karyawan yang berlatar belakang pendidikan

SMA/SMK, sebanyak 30% karyawan yang berlatar belakang pendidikan D3,

sebanyak 50% karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1 dan sebanyak

10% karyawan yang berlatarbelakang pendidikan S2. Dari tabel di atas maka

37

dapat disimpulkan bahwa karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari

Depok mayoritas berlatar belakang pendidikan S1 dengan nilai presentase sebesar

50%.

3.2.3. Uji Instrumen Penelitian

Kuesioner yang telah disebarkan dilanjutkan dengan melakukan uji

kuesioner (item pertanyaan). Uji kuesioner secara kuantitatif dilakukan dengan uji

validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah pernyataan yang telah

dipaparkan oleh penulis sudah relevan. Berikut penulis paparkan validitas dan

reliabilitas pernyataan variabel motivasi (X) dan variabel produktivitas kerja (Y).

1. Variabel Motivasi (X)

Berikut penulis paparkan hasil olah data SPSS versi 17 untuk pengujian

validitas dan reliabilitas variabel Motivasi (X).

38

Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X)

Korelasi Angka Kritis

Tingkat Validitas

X1 0.378 0,312 Valid

X2 0.484 0,312 Valid

X3 0.653 0,312 Valid

X4 0.686 0,312 Valid

X5 0.315 0,312 Valid

X6 0.382 0,312 Valid

X7 0.426 0,312 Valid

X8 0.512 0,312 Valid

X9 0.478 0,312 Valid

X10 0.608 0,312 Valid

X11 0.598 0,312 Valid

X12 0.631 0,312 Valid

X13 0.491 0,312 Valid

X14 0.563 0,312 Valid

X15 0.410 0,312 Valid

X16 0.443 0,312 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17

Berdasarkan tabel di atas, hasil olah data SPSS versi 17 untuk validitas

instrumen motivasi (X) peneliti mendapatkan hasil valid disetiap pernyataan yang

peneliti ajukan kepada responden. Dalam penulisan ini peneliti memiliki sampel

sebanyak 40 responden. Sehingga, berdasarkan distribusi r tabel dengan df = n-2,

maka df = 40–2 = 38 dan taraf kesalah 5%, maka penentuan batas minimal

validitas pertanyaan sebesar 0,312.

39

Tabel III.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X)

Cronbach's Alpha

N of Items

.863 16

Sumber: Hasil olah data SPSS Versi 17

Tabel di atas menunjukkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,863 yang

berarti instrumen penelitian untuk variabel motivasi (X) adalah baik. Berdasarkan

landasan teori yang penulis sampaikan pada bab dua bahwa 0,8 adalah baik,

karena nilai 0,863 maka hasilnya baik dan dikatakan reliabel. Jumlah item (N)

adalah 16 item pernyataan. Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan

SPSS versi 17 dengan model Alpha.

2. Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Di bawah ini penulis paparkan hasil olah data SPSS versi 17 untuk

pengujian validitas dan reliabilitas variabel Produktivitas Kerja (Y).

40

Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Korelasi Angka Kritis

Tingkat Validitas

Y1 0,452 0,312 Valid

Y2 0,570 0,312 Valid

Y3 0,564 0,312 Valid

Y4 0,400 0,312 Valid

Y5 0,542 0,312 Valid

Y6 0,727 0,312 Valid

Y7 0,544 0,312 Valid

Y8 0,509 0,312 Valid

Y9 0,563 0,312 Valid

Y10 0,637 0,312 Valid

Y11 0,622 0,312 Valid

Y12 0,401 0,312 Valid

Y13 0,495 0,312 Valid

Y14 0,596 0,312 Valid

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17

Terkait dengan tabel di atas, hasil olah data SPSS versi 17 untuk validitas

instrumen produktivitas kerja (Y) peneliti mendapatkan hasil valid dalam tiap

pernyataan yang peneliti ajukan kepada responden yang berjumlah 40 responden.

Berdasarkan distribusi r tabel dengan df = n–2, maka df = 40–2 = 38 dan taraf

kesalahan 5% maka penentuan batas minimal validitas pertanyaan sebesar 0,312.

41

Tabel III.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Cronbach's Alpha

N of Items

.867 14

Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17

Tabel di atas menunjukkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,867 yang

berarti instrumen penelitian untuk variabel produktivitas kerja (Y) adalah baik.

Berdasarkan landasan teori yang penulis sampaikan pada bab dua bahwa 0,8

adalah baik, karena nilai 0,867 maka hasilnya baik dan dikatakan reliabel. Jumlah

item (N) adalah 14 item pernyataan. Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini

menggunakan SPSS versi 17 dengan model Alpha.

3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi (X)

Variabel motivasi (X) diukur dengan menggunakan 16 indikator, yaitu:

(1) gaji cukup, (2) nyaman bekerja, (3) hormati pegawai, (4) rasa takut dan cemas,

(5) fasilitas memadai, (6) setia kawan, (7) pemberlakuan kerja sesuai peraturan,

(8) perlakuan pekerjaan, (9) kerja yang menyenangkan, (10) rasa ikut memiliki,

(11) disiplin waktu kerja, (12) pemberian penghargaan, (13) sifat kepemimpinan,

(14) menurut persyaratan kerja, (15) intrinsik dan (16) ekstrinsik, yang bersumber

dari Riduwan (2011:38). Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan maka

didapatkan hasil dari jawaban responden variabel motivasi (X), sebagai berikut:

42

1. Gaji Cukup

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 1

berdasarkan indikator gaji cukup.

Tabel III.8. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 1 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase

Sangat Setuju 5 0 0%

Setuju 4 16 40%

Ragu-ragu 3 0 0%

Tidak Setuju 2 21 53%

Sangat Tidak Setuju 1 3 8%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebesar 53% karyawan pada divisi

pemasaran menyatakan tidak setuju bahwa dalam bekerja mereka hanya

mencari gaji yang adil dan layak. Hal ini memberikan arti bahwa sebagian dari

karyawan divisi pemasaran tidak hanya mencari mencari gaji semata dalam

bekerja, melainkan mereka juga memerlukan jenjang karier yang bagus dan

ada juga mencari pengalaman kerja yang baik karena membutuhkan batu

loncatan untuk kedepannya dalam mencari pekerjaan yang lebih baik lagi

diluar perusahaan sekarang mereka bekerja. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa sebagian besar karyawan divisi pemasaran tidak setuju jika dalam

bekerja semata-mata hanya mencari gaji yang adil dan layak.

2. Nyaman bekerja

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 2

berdasarkan indikator nyaman bekerja.

43

Tabel III.9. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 2 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 10 25%

Setuju 4 26 65% Ragu-ragu 3 2 5%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dapat dilihat dari tabel di atas, pernyataan diberi kesempatan untuk maju

dalam segala hal oleh pimpinan terhadap karyawannya mendapatkan

persentase sebesar 65% menyatakan setuju dan 25% menyatakan sangat setuju.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa

pimpinan memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka, seperti dalam

menangani client yang tinggi atau besar pengaruhnya terhadap keuntungan

perusahaan, dari sini terlihat kepercayaan pimpinan terhadap kemampuan para

karyawannya.

3. Hormati pegawai

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 3

berdasarkan indikator hormati pegawai.

44

Tabel III.10. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 3 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%

Setuju 4 23 58% Ragu-ragu 3 6 15%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Diketahui dari tabel di atas, karyawan yang merasa diakui sebagai pegawai

yang layak dihormati dan dihargai memiliki persentasi sebesar 58% setuju dan

sebesar 23% sangat setuju, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan

divisi pemasaran sebagian besar diakui dan dihormati, dengan didengarkan

atau diterima masukan yang positif dari para karyawan apabila memang baik

dan benar untuk memajukan perusahaan.

4. Rasa takut dan cemas

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 4

berdasarkan indikator rasa takut dan cemas.

Tabel III.11. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 4 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%

Setuju 4 26 65% Ragu-ragu 3 3 8%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

45

Merujuk pada tabel tersebut, sebanyak 65% karyawan setuju dan sebanyak

23% menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa aman dalam melakukan

pekerjaan di lapangan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan merasakan

aman jika melakukan pekerjaan dilapangan atau outdoor. Hal ini tentu terjadi

karena persiapan dan kelengkapan yang telah diberikan oleh perusahaan untuk

melindungi dan menjaga karyawan divisi pemasaran dalam menjalankan

pekerjaannya dilapangan.

5. Fasilitas memadai

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 5

berdasarkan indikator fasilitas memadai.

Tabel III.12. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 5 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%

Setuju 4 24 60% Ragu-ragu 3 9 23%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan tabel di atas, terlihat persentasi karyawan yang menyatakan setuju

terhadap pernyataan tempat mereka bekerja saat ini dalam keadaan baik

sebanyak 60%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian dari karyawan

divisi pemasaran merasa bahwa fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan

memadai dan dalam keadaan baik untuk digunakan, dengan begitu akan

46

memperlancar aktifitas karyawan atau perusahaan untuk bekerja dengan efektif

dan efisien.

6. Setia kawan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 6

berdasarkan indikator setia kawan.

Tabel III.13. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 6 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%

Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 0 0%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berpatokan pada tabel di atas, terlihat sebesar 78% karyawan setuju dan 23%

sangat setuju dengan pernyataan bahwa mereka diterima oleh kelompok atau

rekan kerja mereka. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan divisi

pemasaran dapat membangun relasi antar internal perusahaan dengan baik

karena mereka mampu menerima sesama rekan kerjanya untuk bekerjasama

memajukan perusahaan.

7. Pemberlakuan kerja sesuai peraturan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 7

berdasarkan indikator pemberlakuan kerja sesuai peraturan.

47

Tabel III.14. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 7 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 11 28%

Setuju 4 25 63% Ragu-ragu 3 4 10%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Terlihat pada tabel di atas, sebanyak 63% karyawan setuju dan 28%

menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa dalam bekerja mereka

diperlakukan wajar oleh pimpinan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa

karyawan divisi pemasaran adalah karyawan yang diperlakukan wajar oleh

pimpinannya. Perlakuan wajar seorang pimpinan dengan tidak sesuka hati

mencaci maki dan pekerjaan yang dikerjaan oleh karyawan divisi pemasaran

sesuai dengan kemampuan karyawan, sehingga dengan perlakuan tersebut

menjadi motivasi bagi karyawan divisi pemasaran untuk meningkatkan

produktivitas kerja dalam mencapai target perusahaan.

8. Perlakuan pekerjaan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 8

berdasarkan indikator perlakuan pekerjaan.

48

Tabel III.15. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 8 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%

Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 10 25%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Terlihat bahwa sebesar 53% karyawan setuju terhadap pemberian penghargaan

terhadap prestasi kerja yang mereka hasilkan. Disimpulkan bahwa sebagaian

dari karyawan divisi pemasaran merasa bahwa pekerjaan mereka dihargai oleh

pimpinan dengan memberikan pujian penghargaan atas prestasi kerja yang

mereka capai untuk perusahaan. Pujian berupa ucapan yang membangun dan

meningkatkan semangat karyawan, penghargaan dengan memberikan bonus

sebesar 5% dari gaji pokok, sehingga akan memotivasi karyawan untuk lebih

giat dalam bekerja.

9. Kerja yang menyenangkan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 9

berdasarkan indikator kerja yang menyenangkan.

49

Tabel III.16. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 9 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%

Setuju 4 25 63% Ragu-ragu 3 7 18%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Merujuk pada tabel di atas, sebesar 63% karyawan menyatakan setuju dengan

kondisi pekerjaan yang baik dan menyenangkan. Sehingga dapat ditarik

kesimpulan bahwa sebagian besar karyawan divisi pemasaran merasa nyaman

terhadap pekerjaan mereka dan dapat melakukan kerja dengan efektif dan

kondusif karena pengaruh kondisi kerja yang baik dan menyenangkan.

10. Rasa ikut memiliki

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 10

berdasarkan indikator rasa ikut memiliki.

Tabel III.17. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 10 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%

Setuju 4 28 70% Ragu-ragu 3 4 10%

Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

50

Dari tabel di atas, terlihat sebanyak 70% karyawan menyatakan setuju dan

18% menyatakan sangat setuju bahwa rasa ikut memiliki diberikan pimpinan

kepada mereka. Rasa ikut memiliki disini adalah ikut memiliki tanggung

jawab yang tinggi dan melakukan tanggung jawab tersebut. Sehingga dapat

disimpulkan bahwa karyawan bekerja keras karena ikut terlibat dalam

melaksanakan tanggung jawab pekerjaan untuk mengembangkan perusahaan.

11. Disiplin waktu kerja

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 11

berdasarkan indikator disiplin waktu kerja.

Tabel III.18. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 11 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 16 40%

Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 1 3%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Terlihat bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 53% dan

sebanyak 40% menyatakan sangat setuju mengenai disiplin dalam bekerja.

Kesimpulannya adalah karyawan divisi pemasaran selalu bertindak disiplin

dalam melakukan pekerjaan dengan tidak membuang-buang waktu atau

melakukan hal-hal yang tidak penting, seperti bermain games di handphone

atau komputer dan berbincang-bincang dengan rekan kerja yang lain. Hal ini

51

juga dibuktikan dengan ketepatan waktu karyawan hadir di perusahaan

dengan tidak terlambat.

12. Pemberian penghargaan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 12

berdasarkan indikator pemberian penghargaan.

Tabel III.19. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 12 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 11 28%

Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 7 18%

Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Berdasarkan pertanyaan nomor 12, terdapat 53% karyawan yang menyatakan

setuju dan 28% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan perhatian dan

penghargaan pimpinan terhadap kinerja mereka. Disimpulkan bahwa

pimpinan selalu memberikan perhatian dan penghargaan terhadap kinerja

karyawannya, hal ini akan memotivasi karyawan untuk mencapai

produktivitas kerja yang lebih baik sehingga memberikan keuntungan bagi

perusahaan. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan berupa bonus

sebesar 5% dari gaji pokok dengan begitu akan memotivasi karyawan untuk

bekerja lebih giat lagi.

52

13. Sifat kepemimpinan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 13

berdasarkan indikator sifat kepemimpinan.

Tabel III.20. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 13 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%

Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 7 18%

Tidak Setuju 2 3 8% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dikatakan dalam kuesioner bahwa pimpinan memberikan nasehat dan

simpatik atas persoalan pribadi karyawannya dan mendapatkan respon dari

karyawan sebanyak 53% menyatakan setuju dan 23% menyatakan sangat

setuju terhadap sifat kepemimpinan yang simpatik. Kesimpulannya adalah

pimpinan memiliki kepedulian terhadap karyawannya sehinga karyawan

merasa nyaman dan merasa diperhatikan oleh pimpinan dalam bekerja. Hal

ini harus lebih ditingkatkan agar memberikan pandangan kepada karyawan

bahwa pimpinannya menyayangi dan memperdulikan karyawannya.

14. Menurut persyaratan kerja

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 14

berdasarkan indikator menurut persyaratan kerja.

53

Tabel III.21. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 14 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%

Setuju 4 24 60% Ragu-ragu 3 8 20%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Tabel di atas menyatakan sebanyak 60% karyawan menyatakan setuju dengan

persyaratan kerja berupa jaminan pekerjaan dihari tua mereka aman.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan mempunyai rasa

aman terhadap jaminan untuk hari tua mereka, dengan sesuainya jaminan

dihari tua karyawan, akan memberikan loyalitas yang tinggi terhadap

karyawan dan tidak adanya rasa khawatir terhadap hari tua mereka.

15. Intrinsik

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 15

berdasarkan indikator intrinsik.

Tabel III.22. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 15 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase

Sangat Setuju 5 7 18%

Setuju 4 24 60%

Ragu-ragu 3 8 20%

Tidak Setuju 2 1 3%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

54

Sesuai dengan tabel di atas, sebesar 60% karyawan menyatakan setuju bahwa

mereka membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikan setiap pekerjaan

yang diberikan pimpinan kepada mereka. Sehingga dapat ditarik kesimpulan

bahwa sebagian karyawan divisi pemasaran tidak dapat bekerja dengan super

cepat dikarenakan menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap kinerja

yang mereka hasilkan, karena itu mereka membutuhkan waktu untuk

menyelesaikan pekerjaan mereka.

16. Ekstrinsik

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 16

berdasarkan indikator ekstrinsik.

Tabel III.23. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 16 Variabel Motivasi (X)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 1 3%

Setuju 4 10 25% Ragu-ragu 3 12 30%

Tidak Setuju 2 15 38% Sangat Tidak Setuju 1 2 5%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dapat terlihat dalam kuesioner yang menyatakan puas dengan upah atau gaji

yang mereka terima, sebesar 38% menyatakan tidak setuju. Dari sini dapat

disimpulkan bahwa gaji yang diberikan oleh perusahaan belum memberikan

kepuasan terhadap sebagian karyawan divisi pemasaran, sehingga diperlukan

pertimbangan untuk pemberian gaji atau insentif terhadap karyawan tersebut,

55

sehingga dengan pemberian gaji yang sepadan akan memberikan semangat

kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan.

3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Variabel produktivitas kerja (Y) diukur dengan menggunakan 14 indikator,

yaitu: (1) dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif, (2) memahami

pekerjaan, cerdik dan selalu mencari perbaikan, (3) bernilai, berprestasi dan selalu

meningkatkan diri, (4) tekun dan berkemauan keras, (5) efektif, kreatif dan selalu

mencari tantangan, (6) berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat, (7)

menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar, (9) berhubungan dengan baik,

luwes dan selalu menyukai tantangan, (10) Bertanggung jawab dan bekerja sesuai

kemampuan, (11) percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat menyesuaiakan

diri dengan lingkungan, (12) berpengalaman dan profesional, (13) dapat bergaul

dan berkomunikasi, (14) produktif dan antusias dalam bekerja, yang bersumber

dari Riduwan (2011:219).

Sesuai dengan hasil kuesioner yang telah disebarkan maka didapatkan

hasil dari jawaban responden terhadap variabel produktivitas kerja (Y), sebagai

berikut:

1. Dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 1

berdasarkan indikator dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif.

56

Tabel III.24. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 1 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase

Sangat Setuju 5 2 5%

Setuju 4 21 53%

Ragu-ragu 3 13 33%

Tidak Setuju 2 4 10%

Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Terlihat dalam tabel tersebut, sebesar 53% karyawan menyatakan setuju bahwa

mereka dapat mempelajari hal-hal yang baru dengan cepat. Dapat disimpulkan

bahwa sebagian karyawan divisi pemasaran dapat dengan cepat mengerti hal-

hal yang baru, sehingga dengan daya tanggap yang cepat akan memberikan

satu langkah lebih cepat untuk maju dari pada yang membutuhkan waktu

panjang untuk mengerti hal-hal baru, namun untuk pengerjaannya karyawan

membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan

yang diinginkan.

2. Memahami pekerjaan, cerdik dan selalu mencari perbaikan.

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 2

berdasarkan indikator memahami pekerjaan, cerdik dan selalu mencari

perbaikan.

57

Tabel III.25. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 2 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%

Setuju 4 33 83% Ragu-ragu 3 0 0%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Diketahui bahwa sebesar 83% karyawan menyatakan setuju dan 18%

menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan senantiasa membenahi diri

untuk tujuan pekerjaan. Dari hasil persentasi di atas dapat disimpulkan bahwa

seluruh karyawan divisi pemasaran senantiasa memberikan yang terbaik untuk

pencapaian tujuan perusahaan, dengan selalu memberikan atau membuat

perbaikan diri atas hasil yang dicapai. Perbaikan dapat dilakukan dengan

melihat hasil kinerja hari ini dengan hari lalu dan untuk hari esok, apabila ada

yang kurang sesuai atau kurang tepat cara kerjanya. Apabila karyawan

menghasilkan kinerja atau produktivitas kerja yang tidak sesuai dan menurun

maka karyawan akan memperbaikinya dengan pelatihan atau pengembangan

diri yang disediakan oleh perusahaan.

3. Bernilai, berprestasi dan selalu meningkatkan diri

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 3

berdasarkan indikator bernilai, berprestasi dan selalu meningkatkan diri.

58

Tabel III.26. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 3 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%

Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 0 0%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dapat dilihat dari tabel di atas, yang menyatakan setuju sebanyak 80% dan

yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20%. Maka dapat disimpulkan bahwa

karyawan divisi pemasaran selalu meningkatkan diri untuk mengembangkan

atau meningkatkan kinerja atau produktivitas kerja mereka di perusahaan

tersebut. Peningkatan diri karyawan dapat dilakukan dengan pelatihan dan

pengembangan diri karyawan yang disediakan oleh perusahaan.

4. Tekun dan berkemauan keras

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 4

berdasarkan indikator tekun dan berkemauan keras.

Tabel III.27.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 4 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%

Setuju 4 34 85% Ragu-ragu 3 2 5%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

59

Merujuk dengan tabel di atas, terlihat sebanyak 85% karyawan menyatakan

setuju dan 10% menyatakan sangat setuju terhadap ketekukan dan konsisten

mereka dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan perusahaan.

Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran tekun dan

konsisten dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya

sehingga memberikan kinerja yang baik.

5. Efektif, kreatif dan selalu mencari tantangan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 5

berdasarkan indikator efektif, kreatif dan selalu mencari tantangan.

Tabel III.28.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 5 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%

Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 6 15%

Tidak Setuju 2 5 13% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dapat dilihat sebanyak 53% karyawan setuju dan 20% sangat setuju yang

menyatakan bahwa dirinya senang bekerja yang sifatnya penuh tantangan,

dengan tantangan akan memberikan semangat yang luar biasa mendorongnya

untuk menggali dan mencari tahu sesuatu yang baru untuk menyelesaikan

pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

60

karyawan divisi pemasaran suka mencari tantangan dalam bekerja untuk

memberikan daya saing terhadap karyawan sendiri.

6. Berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 6

berdasarkan indikator berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat.

Tabel III.29.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 6 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%

Setuju 4 30 75% Ragu-ragu 3 3 8%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Karyawan divisi pemasaran merespon sebesar 75% setuju dan 18% sangat

setuju terhadap pernyataan selalu bekerja dengan semangat tinggi. Dari

persentasi di atas, disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran memiliki

semangat yang tinggi dalam bekerja, dengan demikian mereka dapat

menyelesaikan pekerjaan kantor yang menjadi tanggung jawab mereka dengan

cepat dan baik hingga mencapai kinerja yang optimal karena didorong dengan

semangat yang tinggi.

61

7. Menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 7

berdasarkan indikator menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar.

Tabel III.30.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 7 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%

Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 1 3%

Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dikatakan dalam kuesioner lembur guna menyelesaikan tugas-tugas yang

dikerjakan dan terlihat pada tabel di atas sebanyak 80% karyawan menyatakan

setuju dan 15% menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

semangat karyawan divisi pemasaran dalam menyelesaikan pekerjaan yang

menjadi tanggung jawabnya sangat diutamakan, terlihat dari waktunya yang

digunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya, rela lembur bekerja untuk

menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.

8. Aktif dan bekerja sesuai dengan standar

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 8

berdasarkan indikator aktif dan bekerja sesuai dengan standar.

62

Tabel III.31. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 8 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%

Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 2 5%

Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Merujuk pada tabel di atas, terlihat sebesar 80% karyawan menyatakan setuju

dan 10% karyawan menyatakan sangat setuju atas kepuasan mereka dengan

kesempatan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Dapat disimpulkan

bahwa perusahaan telah memberikan kesempatan pekerjaan kepada

karyawannya dan merasa puas dengan kesempatan yang diberikan.

Kesempatan yang dimaksud adalah dengan diterimanya karyawan tersebut

untuk bergabung memajukan perusahaan dan bersedia memberikan gaji untuk

kelangsungan hidup karyawannya.

9. Berhubungan dengan baik dan luwes

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 9

berdasarkan indikator berhubungan dengan baik dan luwes.

63

Tabel III.32. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 9 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%

Setuju 4 23 58% Ragu-ragu 3 11 28%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dikatakan dalam kuesioner, bertindak luwes dan dapat menyesuaikan diri

dengan perubahan kantor, mendapatkan presentasi sebesar 58% menyatakan

setuju terhadap tindakan dan adaptasi yang mereka miliki. Maka dapat

disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran bertindak luwes dan dapat

menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kantor tempat mereka

bekerja, dengan begitu karyawan mampu membangun relasi kerja yang baik

antar internal maupun eksternal perusahaan.

10. Bertanggung jawab dan bekerja sesuai kemampuan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 10

berdasarkan indikator jujur, bertanggung jawab dan bekerja sesuai

kemampuan.

64

Tabel III.33. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 10 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 3 8%

Setuju 4 29 73% Ragu-ragu 3 5 13%

Tidak Setuju 2 3 8% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Dari tabel di atas, terlihat sebesar 73% karyawan menyatakan setuju atas

pernyataan kuesioner kebijakan-kebijakan baru adalah tantangan bagi mereka

dalam pekerjaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar

karyawan divisi pemasaran merasa bahwa adanya kebijakan baru terhadap

pekerjaan mereka membuat mereka tertantang, karena mereka harus dapat

beradaptasi dengan baik terhadap kebijakan-kebijakan baru yang ada.

11. Percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat menyesuaikan diri dengan

lingkungan

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 11

berdasarkan indikator percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat

menyesuaiakan diri dengan lingkungan.

65

Tabel III.34. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 11 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%

Setuju 4 34 85% Ragu-ragu 3 2 5%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Sesuai dengan pernyataan kuesioner mampu bekerja secara mandiri memiliki

persentasi sebesar 85% karyawan menyatakan setuju dan 10% menyatakan

sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan

bahwa karyawan merasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.

Dalam bekerja individu atau mandiri karyawan akan sanggup untuk

menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh

perusahaan dan dengan kemampuannya dalam beradaptasi memberikan

kemudahan untuk karyawan tersebut dalam menjalankan pekerjaannya yang

telah menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.

12. Berpengalaman dan profesional

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 12

berdasarkan indikator berpengalaman dan profesional.

66

Tabel III.35. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 12 Variabel

Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%

Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 1 3%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Pada tabel di atas terlihat bahwa sebesar 78% karyawan menyatakan setuju

dan sebesar 20% menyatakan sangat setuju atas sikap profesional yang

mereka lakukan dengan rekan kerja di perusahaan. Dari persentasi tersebut

dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran memiliki sikap yang

profesional dengan rekan kerja diperusahaan, sehingga adanya rasa saling

menghormati dan menghargai antar personil karyawan.

13. Dapat bergaul dan berkomunikasi

Penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 13 berdasarkan

indikator dapat bergaul dan berkomunikasi.

Tabel III.36.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 13 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%

Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 4 10%

Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

67

Sesuai dengan pernyataan kuesioner bahwa mereka dapat berkinerja secara

efektif dibawah tekanan siapapun dan menghasilkan sebanyak 78% karyawan

menyatakan setuju. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa karyawan mampu

menghasilkan produktivitas kerja yang memuaskan walaupun diberi tekanan

oleh pimpinan. Tekanan yang diberikan oleh pimpinan merupakan suatu

dorongan atau motivasi kepada karyawan karena dengan tekanan tersebut

karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab yang lebih untuk

mendapatkan produktivitas kerja yang baik.

14. Produktif dan antusias dalam bekerja

Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 14

berdasarkan indikator produktif dan antusias dalam bekerja.

Tabel III.37.

Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 14 Variabel Produktivitas Kerja (Y)

Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%

Setuju 4 27 68% Ragu-ragu 3 5 13%

Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%

Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)

Sesuai dengan pernyataan kuesioner bahwa sanggup bekerja secara tim untuk

meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, mendapatkan respon sebanyak

68% karyawan menyatakan setuju dan 20% karyawan menyatakan sangat

setuju. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi

68

pemasaran mampu bekerja dengan baik dalam tim untuk mencapai tujuan

perusahaan yang baik dan dengan antusias kerja yang tinggi akan

memberikan pencapaian produktivitas kerja yang tinggi pula. Dengan adanya

tim dalam divisi pemasaran akan lebih efektif untuk mempromosikan

perusahaan dan layanan jasa atas produk yang dimiliki oleh perusahaan.

3.3. Analisis Variabel Motivasi (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y)

Analisis variabel motivasi terhadap produktivitas kerja akan diuji dengan

uji koefisien korelasi, koefisien determinasi dan persamaan regresi guna

menjawab hipotesis yang telah penulis paparkan pada bab pendahuluan.

3.3.1. Uji Koefisien Korelasi

Sehubungan dengan landasan teori penulis pada bab dua sebelumnya,

bahwa uji koefisien korelasi (R) digunakan untuk menentukan arah atau bentuk

dan kekuatan hubungan. Untuk mengetahui hubungan variabel motivasi (X) dan

variabel produktivitas (Y), berikut hasil korelasi antara variabel X dan variabel Y

atas hasil olah data SPSS versi 17.

Tabel III.38.

Hasil Koefisien Korelasi

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the Estimate

1 .609a .371 .354 3.908

Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17

Berdasarkan hasil output SPSS versi 17 di atas, dapat dilihat pada nilai R

sebesar 0,609 (r hitung = 0,609) antar motivasi terhadap produktivitas kerja. Bila

69

taraf kesalahan ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan n = 40, dimana df =

n–2. Jadi, df = 40-2 = 38, maka harga r tabel = 0,312. Dari gambar di atas terlihat

harga r hitung lebih besar dari harga r tabel (0,609 > 0,312). Sehingga dapat

dinyatakan bahwa kedua variabel tersebut valid. Nilai tersebut menunjukkan

bahwa derajat kekuatan hubungan antara variabel independen (motivasi) terhadap

dependen (produktivitas kerja) berada pada derajat yang kuat. Berikut penulis

tampilkan kembali tabel interprestasi koefisien korelasi.

Tabel III.39.

Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000

Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat

Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012:214)

3.3.2. Uji Koefisien Determinasi

Sesuai dengan landasan teori penulis, untuk mengetahui besar kecilnya

sumbangan motivas terhadap produtivitas kerja dapat ditentukan dengan uji

koefisien determinasi. Berikut hasil uji koefisien determinasi antara variabel

motivasi dan variabel produktivitas kerja atas hasil olah data SPSS versi 17.

Tabel III.40. Hasil Koefisien Determinasi

Model R R

Square Adjusted

R Square

Std. Error of

the Estimate

1 .609a .371 .354 3.908

Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17

70

Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat nilai R Square menunjukkan

tingkat determinasi sebesar 37,1%. Artinya persentase sumbangan variabel

motivasi terhadap produktivitas kerja sebesar 37,1%, sedangkan sisanya sebesar

62,9% dipengaruhi oleh faktor lain sepeti kompensasi, gaya kepemimpinan,

kedisiplinan, etos kerja, lingkungan kerja, insentif atau bonus, dan penghargaan.

3.3.3. Uji Persamaan Regresi

Berdasarkan landasan teori penulis yang menyatakan analisis regresi

digunakan untuk menggambarkan model hubungan antara dua variabel atau lebih.

Untuk mengetahui nilai regresi antara dua variabel yaitu variabel motivasi (X)

terhadap variabel produktivitas kerja (Y), berikut hasil analisis regresi atas olah

data SPSS versi 17.

Tabel III.41.

Hasil Output Regresi

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized Coefficients t Sig.

B Std. Error Beta

1 (Constant) 28.654 5.769 4.967 .000

X .437 .092 .609 4.733 .000

Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17

Berdasarkan hasil output SPSS versi 17 di atas, diketahui nilai konstanta

untuk kolom Unstandardized Coefficients B adalah sebesar 28,654 dan nilai

motivasi 0,437. Sehingga dapat diketahui persamaan regresinya adalah:

Ŷ = 28,654 + 0,437X

71

Nilai koefisien regresi variabel motivasi (b) bernilai positif, yaitu 0,437.

Dapat diartikan bahwa setiap pemberian motivasi kerja kepada karyawan divisi

pemasaran sebesar 1 satuan, maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat

sebesar 0,437. Hal ini membuktikan bahwa motivasi memiliki hubungan yang

positif terhadap produktivitas kerja karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung

Lestari Depok.