file 11 bab iii pembahasan - repository.bsi.ac.id · kemudian pada tahun 2014, akreditasi rspo oleh...
TRANSCRIPT
25
BAB III
PEMBAHASAN
3.1. Tinjauan Umum Perusahaan
Dalam tinjauan umum organisasi penulis akan membahas sejarah
perusahaan, visi dan misi, struktur organisasi dan kegiatan organisasi yang berada
pada Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok.
3.1.1. Sejarah dan Perkembangan Perusahaan
PT Mutuagung Lestari Depok atau yang dikenal Mutu Certification
Intrenational adalah perusahaan swasta nasional sejak tahun 1990. Tahun 1990
merupakan tonggak sejarah berdirinya Mutu Certification. Hadirnya lembaga
yang berada di bawah payung PT Mutuagung Lestari Depok adalah untuk
memberikan layanan inspeksi, pengujian dan sertifikasi pada sektor perkayuan,
utamanya industri plywood.
Pada tahun 1990, PT Mutuagung Lestari didirikan pada tanggal 02
Maret 1990 dengan nama Kiyani Mutu Lestari yang berkantor di jalan Menteng
Raya nomor 72, Jakarta Pusat dan memberikan jasa sertifikat untuk produk kayu.
Tahun 1991, terlibat dalam Pembuatan Proses Indonesia Plywood Standard,
sebagai standard perusahaan kayu untuk ekspor ke Jepang. Ditunjuk oleh buyer
Amerika bernama Georgia Pacific (GP), sebagai perwakilan untuk melakukan
inspeksi mutu Plywood GP yang akan diekspor ke Amerika. Mulai bekerjasama
dengan JPIC untuk menserfikasi perusahaan JAS dengan syarat perusahaan
tersebut sudah mendapatkan IPS.
26
Memasuki tahun 1993, pindah kantor ke Wijaya Grand Center. PT
Mutuagung Lestari mendapatkan serfikasi ISO 9003:1994. Kemudian di tahun
1994, PT Mutuagung Lestari dipercaya menjadi Foreign Testing Organisation
oleh JPIC dan Pembukaan cabang LAB pertama di Samarinda. Tahun 1995,
ditunjuk sebagai badan Foreign Testing Organisation dari MAFF Jepang.
Pada tahun 1996 PT Mutuagung Lestari, pindah ke Cilandak KKO dan
mendapatkan Akreditasi ISO 9001 dari KAN. Lalu pada tahun 1997, mendapat
akreditasi untuk laboratorium uji pertama di Indonesia, laboratorium Kalibrasi
dan laboratorium Uji Samarinda.
Kemudian memasuki tahun 1998, PT Mutuagung Lestari pindah ke lokasi
Cimanggis khusus Divisi Inspeksi dan Laboratorium. Pada tahun 1999,
pengembangan Jasa lain dari UKAS. Tahun 2000, New JAS law, membuka
peluang menjadi lembaga serfikasi (RFCO).
Tahun 2001, mendapat akreditasi sebagai Lembaga Sertifikat Personil
dari KAN dan di tahun 2002, Otono-san bergabung sebagai advisor untuk skema
JAS. PT Mutuagung Lestari mendapat pengakuan sebagai RFCO oleh MAFF
Jepang dan mendapatkan akreditasi sebagai Lembaga Sertifikat Produk dari KAN
pada Tahun 2003.
Di tahun 2004, mendapatkan akreditasi sebagai Lembagai Serfikasi SML
Penunjukan Lab. Penguji Mutu air & atau Air Limbah oleh Gub. Jawa Barat, Lab
bekerjasama dengan Badan Lingkungan Hidup Kota Depok, selanjutnya pada
tahun 2006, mendapatkan akreditasi LS Ekolabel, Ekolabel pertama di Indonesia.
Tahun 2007, mendapatkan akreditasi LS HACCP (LS HACCP 001 IDN).
Bekerjasama dengan Lembaga Ekolabel Indonesia untuk skema hutan dan tahun
27
2008, mendapatkan akreditasi LS Organik oleh KAN. Lembaga Sertifikat Jaminan
Varietas oleh Kementan. Akreditasi dari CARB USA. Pengakuan Testing
Labotory dari Road Voor Accreditae. Penunjukan sebagai Lab. NRCP oleh Dirjen
Perikanan Budidaya.
Tahun 2009, kerjasama Lab PSAT dengan Balai Besar Karantina
Pertanian. Tahun 2010, Akreditasi LVLK dari KAN. Akreditasi PHPL dari KAN.
Pembukaan cabang Cina Xuzhou Mutu EPTS Co. Ltd China. Selanjutnya di tahun
2011, PT Mutuagung Lestari mendapat Akreditasi Lembaga Sertifikat Manajemen
Keamanan Pangan dari KAN, laboratorium Lingkungan dari KLH, laboratorium
Samarinda dari KAN, pengakuan dari RSPO dan peresmian Kantor Baru Xuzhou
Mutu EPTS Co.Ltd.
PT Mutuagung Lestari mendapat Pengakuan dari komisi ISPO pada tahun
2012 dan di tahun 2013 reakreditasi ISO 9001, SVLK oleh KAN, reakreditasi JAS
oleh MAFF, proses audit RSPO oleh ASI dan Penyerahan perdana sertifikat ISPO.
Kemudian pada tahun 2014, Akreditasi RSPO oleh ASI, pengakuan
sebagai LS Usaha Pariwisata, pembukaan cabang di Malaysia, pembukaan Lab
Pangkalan Bun dan Pekan Baru Sosialisasi New JAS Standard di Cina dan
Yogyakarta Sosialisasi peraturan VLK terbaru.
PT Mutuagung Lestari adalah perusahaan swasta nasional yang
mempunyai delapan kantor cabang di Indonesia dan tiga kantor cabang yang ada
di luar negeri. Kantor cabang yang berada di Indonesia, yaitu: (1) Semarang, (2)
Samarinda, (3) Medan, (4) Makassar, (5) Batam, (6) Surabaya, (7) Pekan Baru
dan (8) Pangkalan Bun. Sedangkan kantor cabang yang ada di luar negeri yaitu:
(1) Jepang, (2) China dan (3) Malaysia.
28
Dalam suatu organisasi untuk mengembangkan perusahaan tentu juga
memiliki visi dan misi perusahaan. Berikut visi dan misi PT Mutuagung Lestari
Depok, yaitu:
VISI
Menjadi lembaga penilai kesesuaian terkemuka dan diterima secara internasional.
MISI
1. Berkontribusi terhadap pengembangan dan kelancaran perdagangan
internasional.
2. Memberikan pelayanan prima kepada klien secara independen dengan
dukungan sumber daya manusia yang profesional serta menjunjung tinggi
integritas moral.
3. Mengembangkan jasa yang berorientasi pada tuntutan pasar secara efektif dan
efisien.
4. Memberikan manfaat dan nilai tambah kepada karyawan dan stakeholder.
3.1.2. Struktur Organisasi dan Tata Kerja Organisasi
1. Struktur Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok
Struktur organisasi merupakan suatu gambaran yang sistematis tentang
bagian yang satu dengan bagian yang lainnya agar tercipta koordinasi dan
kerjasama yang baik antara semua bagian atau departemen. Setiap perusahaan
dapat dikatakan sebagai sebuah organisasi yang didalamnya terdapat perkumpulan
orang-orang yang memiliki tujuan yang sama. Suatu organisasi terdiri dari
beberapa orang yang memiliki tugas dan tanggung jawab masing-masing sesuai
dengan kedudukannnya dalam organisasi tersebut.
29
Bagan struktur organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok
dapat dilihat pada gambar III.1. berikut.
Sumber: HRD PT Mutuagung Lestari Depok
Gambar III.1. Struktur Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok
2. Tata Kerja Organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok
Berdasarkan struktur organisasi Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari
Depok di atas, pembagian tugas dan tanggung jawab dari masing-masing bagian
dalam struktur organisasi, sebagai berikut:
a. Manajer Umum (General Manager)
Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Memimpin perusahaan dan menjadi motivator bagi karyawannya.
Manajer Umum Pemasaran
Tati Maryati, S.Si., M.M.
Manajer Penjualan Astrid Moechtar. S.Ikom., M.M.
Koordinator Cabang
Hidik, SE. M.M.
Manajer Komunikasi Pemasaran
Farhan Mandafar, BSBA. M.Sc.
Staff Penjualan
Staff Koor. Cabang
Staff Komunikasi Pemasaran
Sekretaris Manajer Umum Pemasaran
Analia Nurendah, S.S.
30
2) Mengelola operasional harian perusahaan.
3) Merencanakan, melaksanakan, mengkoordinasi, mengawasi dan mengalisis
semua aktivitas bisnis perusahaan.
4) Mengelola perusahaan sesuai dengan visi dan misi perusahaan.
5) Merencanakan, mengelola dan mengawasi proses penganggaran di
perusahaan.
6) Merencanakan dan mengontrol kebijakan perusahaan agar dapat berjalan
dengan maksimal.
7) Membuat keputusan penting dalam hal investasi, integrasi dan tindakan
yang harus diambil guna kepentingan perusahaan.
8) Memastikan setiap departemen melakukan strategi perusahaan dengan
efektif dan optimal.
9) Mengelola anggaran keuangan perusahaan.
10) Memutuskan dan membuat kebijakan untuk kemajuan perusaahan.
b. Sekretaris Manajer Umum
Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Menyusun dan membuat agenda kerja pimpinan.
2) Membuat catatan pertemuan, menyusun dan memelihara arsip khusus.
3) Menyelesaikan urusan apapun dari masalah pribadi pimpinan.
4) Mengurus atau melakukan surat menyurat.
5) Bertanggungjawab dalam bidang administrasi.
6) Mengkoordinir dan menjadi notulen dalam pelaksaan rapat.
31
c. Manajer penjualan
Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap pelaksanaan marketing
plan.
2) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap hasil penjualan.
3) Manajer penjualan bertanggung jawab terhadap sales management.
4) Manajer penjualan membina dan membimbing sales team.
5) Manajer penjualan membina dan memelihara hubungan baik dengan
distributor dan sales outlets.
6) Manajer penjualan membuat sales plan dan sales report.
7) Mengikuti dan menganalisa perkembangan pasar.
8) Menganalisa laporan penjualan dan mengadakan evaluasi.
9) Memberikan saran dalam rangka peningkatan penjualan.
d. Koordinator Kantor Cabang
Tugas dan tangung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Mengkordinasikan pekerjaan staf berjalan dengan baik.
2) Mengetahui beban staf, apakah overload/underload atau normal.
3) Mengetahui target yang dikerjakan staf.
4) Memastikan bahwa staf selalu memiliki pekerjaan sesuai dengan beban
kerja mereka masing-masing.
5) Memberikan arahan dan solusi jika staf mengalami kesalahan atau kesulitan.
6) Ikut bertanggungjawab atas pekerjaan stafnya.
7) Bertanggung jawab atas penyelesaian pekerjaan staf dan pekerjaan tersebut.
32
e. Manajer Komunikasi Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Mengkordinasikan pekerjaan staf.
2) Mengkomunikasikan atau mempromosikan jasa perusahaan.
3) Membentuk pangsa pasar yang loyal.
4) Membentuk citra (image) perusahaan dimata masyarakat.
5) Membentuk opini publik.
6) Mencari tahu informasi dan menyampaikan kepada perusahan tentang
segala sesuatu yang bermanfaat untuk meningkatkan kualitas jasa
perusahaan.
7) Berpartisipasi dalam berbagai kegiatan social untuk mempromosikan jasa
perusahaan.
f. Staff Divisi Pemasaran
Tugas dan tanggung jawab jabatan, sebagai berikut:
1) Membantu manajer dalam mengembangkan dan menjalankan kegiatan yang
berada dalam divisi pemasaran.
2) Mengenalkan layanan jasa perusahaan dengan baik melalui promosi
langsung.
3) Mengenalkan jasa yang dimiliki perusahaan sesuai program dan target yang
direncanakan.
4) Melayani kebutuhan konsumen dengan baik.
5) Aktif menawarkan jasa yang dimiliki perusahaan kepada konsumen.
6) Membuat laporan setiap harinya untuk dilaporkan ke atasan dalam waktu
perminggu perbulan dan pertahun.
33
3.1.3. Kegiatan Organisasi
Divisi Pemasaran pada PT Mutuagung Lestari Depok melakukan kegiatan
yang telah ditetapkan oleh perusahaan yang bertujuan untuk mengembangkan dan
memajukan perusahaan. Pada umumnya, divisi pemasaran dalam suatu
perusahaan memiliki tanggung jawab untuk memasarkan atau mempromosikan
secara detail perusahaan dan layanan jasa yang dimiliki perusahaan. Membuat
penyusunan konsep pemasaran, guna memenuhi kepuasan konsumen, salah satu
unsur penting yang perlu diperhatikan oleh markeing adalah dalam penyusunan
konsep pemasaran.
Manajemen pemasaran yang baik menghendaki adanya hasil kepuasan
konsumen yang maksimal sebagai akibat dari proses marketing yang berjalan
dengan baik. Kepuasan konsumen tidak hanya diukur dari bagaimana kualitas
produk yang dihasilkan, namun juga dari bagaimana cara dan strategi pemasaran
itu dijalankan. Divisi pemasaran ini memiliki kewajiban untuk memasarkan dan
mengembangkan layanan jasa perusahaan. Dengan adanya bagian pemasaran akan
membantu perusahaan untuk berkembang dan maju untuk mencapai tujuan.
Selain itu, kegiatan rutin dilakukan oleh divisi pemasaran adalah setiap
senin atau awal minggu divisi pemasaran melakukan meeting yang disebut
meeting mingguan. Dimana meeting ini dilakukan guna meninjau dan
memaparkan setiap satu minggu penghasilan atau pemasaran yang dilakukan oleh
subdivisi masing-masing yaitu subdivisi komunikasi pemasaran, kantor cabang
dan pusat serta subdivisi penjualan. Setelah mempresentasikan hasil dari subdivisi
masing-masing kemudian manajer umum pemasaran memberikan masukan dan
arahan atas hasil pemaparan karyawannya.
34
Menyusunan kegiatan-kegiatan pemasaran secara integral atau
menyeluruh. Divisi pemasaran melalui konsep pemasaran yang dijalankan
menghendaki adanya pengaturan secara dinamis berbagai bentuk penyusunan
kegiatan pemasaran secara lebih menyeluruh. Segala bentuk kebutuhan dalam
bidang pemasaran, upaya strategi, pelaksanaan, penganalisaan, pengawasan dan
sebagainya yang menyangkut dengan kegiatan pemasaran perlu dilakukan secara
tersusun, diatur secara detail dan jelas sehingga akan mempermudah proses
pelaksanaan dan pengawasan. Divisi Pemasaran menghendaki sebuah upaya yang
sistematis yang jelas sehingga bisa dilakukan analisa dan pengawasan terhadap
hasil yang didapatkan.
3.2. Data Penelitian
Data penelitian berisikan gambaran spesifik mengenai obyek penelitian.
Penulis menggunakan metode deskriptif kuantitatif dengan data kuesioner dan
dianalisis menggunakan teknik statistika.
3.2.1. Populasi dan Sampel
Sesuai dengan landasan teori penulis, yang menyatakan bahwa populasi
adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek atau subyek yang mempunyai
kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari
dan kemudian ditarik kesimpulan. Maka populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok yang total
keseluruhan sebanyak 40 karyawan.
35
Sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh
populasi tersebut. Penentuan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode
sampling jenuh, yang mana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Dalam penelitian ini sampel yang akan digunakan oleh peneliti adalah
semua anggota populasi, yaitu karyawan divisi pemasaran yang berjumlah 40
orang.
3.2.2. Karakteristik Responden
Penulis mengelompokan tanggapan responden berdasarkan karakteristik
responden, berikut ini.
Tabel III.1. Usia Responden
Kategori Jumlah Persentasea
Usia 20 - 30 tahun 28 70%
Usia 31 - 40 tahun 8 20%
Usia 41 - 60 tahun 4 10%
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel usia responden di atas, kelompok usia 20-30 tahun
memiliki persentase sebanyak 70%, kelompok usia 31-40 tahun memiliki
persentase sebanyak 20% dan usia 41-60 tahun memiliki persentase sebanyak
10%. Dari tabel di atas maka dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan Divisi
Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok memiliki mayoritas karyawan yang
berusia di antara 20-30 tahun yaitu sebesar 70%.
36
Tabel III.2. Jenis Kelamin Responden
Jenis Kelamin Jumlah Persentase
Laki-laki 18 45 %
Perempuan 22 55 %
Jumlah 40 100 %
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Sesuai dengan tabel jenis kelamin responden di atas, dapat diketahui
bahwa sebanyak 45% responden berjenis kelamin laki-laki dan 55% responden
berjenis kelamin perempuan. Maka dari itu, dapat disimpulkan bahwa karyawan
Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari Depok mayoritas perempuan, yaitu
sebesar 55%.
Tabel III.3.
Latar Belakang Pendidikan Responden
Kategori Jumlah Persentase
SMP 0 0%
SMA/SMK 4 10%
D1 0 0%
D3 12 30%
S1 20 50%
S2 4 10%
Jumlah 40 100%
Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berkaitan dengan tabel latar belakang pendidikan responden di atas, dapat
diketahui bahwa sebanyak 10% karyawan yang berlatar belakang pendidikan
SMA/SMK, sebanyak 30% karyawan yang berlatar belakang pendidikan D3,
sebanyak 50% karyawan yang berlatar belakang pendidikan S1 dan sebanyak
10% karyawan yang berlatarbelakang pendidikan S2. Dari tabel di atas maka
37
dapat disimpulkan bahwa karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung Lestari
Depok mayoritas berlatar belakang pendidikan S1 dengan nilai presentase sebesar
50%.
3.2.3. Uji Instrumen Penelitian
Kuesioner yang telah disebarkan dilanjutkan dengan melakukan uji
kuesioner (item pertanyaan). Uji kuesioner secara kuantitatif dilakukan dengan uji
validitas dan reliabilitas untuk mengetahui apakah pernyataan yang telah
dipaparkan oleh penulis sudah relevan. Berikut penulis paparkan validitas dan
reliabilitas pernyataan variabel motivasi (X) dan variabel produktivitas kerja (Y).
1. Variabel Motivasi (X)
Berikut penulis paparkan hasil olah data SPSS versi 17 untuk pengujian
validitas dan reliabilitas variabel Motivasi (X).
38
Tabel III.4. Hasil Uji Validitas Variabel Motivasi (X)
Korelasi Angka Kritis
Tingkat Validitas
X1 0.378 0,312 Valid
X2 0.484 0,312 Valid
X3 0.653 0,312 Valid
X4 0.686 0,312 Valid
X5 0.315 0,312 Valid
X6 0.382 0,312 Valid
X7 0.426 0,312 Valid
X8 0.512 0,312 Valid
X9 0.478 0,312 Valid
X10 0.608 0,312 Valid
X11 0.598 0,312 Valid
X12 0.631 0,312 Valid
X13 0.491 0,312 Valid
X14 0.563 0,312 Valid
X15 0.410 0,312 Valid
X16 0.443 0,312 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17
Berdasarkan tabel di atas, hasil olah data SPSS versi 17 untuk validitas
instrumen motivasi (X) peneliti mendapatkan hasil valid disetiap pernyataan yang
peneliti ajukan kepada responden. Dalam penulisan ini peneliti memiliki sampel
sebanyak 40 responden. Sehingga, berdasarkan distribusi r tabel dengan df = n-2,
maka df = 40–2 = 38 dan taraf kesalah 5%, maka penentuan batas minimal
validitas pertanyaan sebesar 0,312.
39
Tabel III.5. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Motivasi (X)
Cronbach's Alpha
N of Items
.863 16
Sumber: Hasil olah data SPSS Versi 17
Tabel di atas menunjukkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,863 yang
berarti instrumen penelitian untuk variabel motivasi (X) adalah baik. Berdasarkan
landasan teori yang penulis sampaikan pada bab dua bahwa 0,8 adalah baik,
karena nilai 0,863 maka hasilnya baik dan dikatakan reliabel. Jumlah item (N)
adalah 16 item pernyataan. Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini menggunakan
SPSS versi 17 dengan model Alpha.
2. Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Di bawah ini penulis paparkan hasil olah data SPSS versi 17 untuk
pengujian validitas dan reliabilitas variabel Produktivitas Kerja (Y).
40
Tabel III.6. Hasil Uji Validitas Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Korelasi Angka Kritis
Tingkat Validitas
Y1 0,452 0,312 Valid
Y2 0,570 0,312 Valid
Y3 0,564 0,312 Valid
Y4 0,400 0,312 Valid
Y5 0,542 0,312 Valid
Y6 0,727 0,312 Valid
Y7 0,544 0,312 Valid
Y8 0,509 0,312 Valid
Y9 0,563 0,312 Valid
Y10 0,637 0,312 Valid
Y11 0,622 0,312 Valid
Y12 0,401 0,312 Valid
Y13 0,495 0,312 Valid
Y14 0,596 0,312 Valid
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17
Terkait dengan tabel di atas, hasil olah data SPSS versi 17 untuk validitas
instrumen produktivitas kerja (Y) peneliti mendapatkan hasil valid dalam tiap
pernyataan yang peneliti ajukan kepada responden yang berjumlah 40 responden.
Berdasarkan distribusi r tabel dengan df = n–2, maka df = 40–2 = 38 dan taraf
kesalahan 5% maka penentuan batas minimal validitas pertanyaan sebesar 0,312.
41
Tabel III.7. Hasil Uji Reliabilitas Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Cronbach's Alpha
N of Items
.867 14
Sumber: Hasil Olah Data SPSS Versi 17
Tabel di atas menunjukkan angka Cronbach’s Alpha sebesar 0,867 yang
berarti instrumen penelitian untuk variabel produktivitas kerja (Y) adalah baik.
Berdasarkan landasan teori yang penulis sampaikan pada bab dua bahwa 0,8
adalah baik, karena nilai 0,867 maka hasilnya baik dan dikatakan reliabel. Jumlah
item (N) adalah 14 item pernyataan. Pada uji reliabilitas dalam penelitian ini
menggunakan SPSS versi 17 dengan model Alpha.
3.2.4. Data Hasil Kuesioner Variabel Motivasi (X)
Variabel motivasi (X) diukur dengan menggunakan 16 indikator, yaitu:
(1) gaji cukup, (2) nyaman bekerja, (3) hormati pegawai, (4) rasa takut dan cemas,
(5) fasilitas memadai, (6) setia kawan, (7) pemberlakuan kerja sesuai peraturan,
(8) perlakuan pekerjaan, (9) kerja yang menyenangkan, (10) rasa ikut memiliki,
(11) disiplin waktu kerja, (12) pemberian penghargaan, (13) sifat kepemimpinan,
(14) menurut persyaratan kerja, (15) intrinsik dan (16) ekstrinsik, yang bersumber
dari Riduwan (2011:38). Berdasarkan kuesioner yang telah disebarkan maka
didapatkan hasil dari jawaban responden variabel motivasi (X), sebagai berikut:
42
1. Gaji Cukup
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 1
berdasarkan indikator gaji cukup.
Tabel III.8. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 1 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase
Sangat Setuju 5 0 0%
Setuju 4 16 40%
Ragu-ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 21 53%
Sangat Tidak Setuju 1 3 8%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat bahwa sebesar 53% karyawan pada divisi
pemasaran menyatakan tidak setuju bahwa dalam bekerja mereka hanya
mencari gaji yang adil dan layak. Hal ini memberikan arti bahwa sebagian dari
karyawan divisi pemasaran tidak hanya mencari mencari gaji semata dalam
bekerja, melainkan mereka juga memerlukan jenjang karier yang bagus dan
ada juga mencari pengalaman kerja yang baik karena membutuhkan batu
loncatan untuk kedepannya dalam mencari pekerjaan yang lebih baik lagi
diluar perusahaan sekarang mereka bekerja. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa sebagian besar karyawan divisi pemasaran tidak setuju jika dalam
bekerja semata-mata hanya mencari gaji yang adil dan layak.
2. Nyaman bekerja
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 2
berdasarkan indikator nyaman bekerja.
43
Tabel III.9. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 2 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 10 25%
Setuju 4 26 65% Ragu-ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dapat dilihat dari tabel di atas, pernyataan diberi kesempatan untuk maju
dalam segala hal oleh pimpinan terhadap karyawannya mendapatkan
persentase sebesar 65% menyatakan setuju dan 25% menyatakan sangat setuju.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan setuju bahwa
pimpinan memberikan kesempatan untuk maju bagi mereka, seperti dalam
menangani client yang tinggi atau besar pengaruhnya terhadap keuntungan
perusahaan, dari sini terlihat kepercayaan pimpinan terhadap kemampuan para
karyawannya.
3. Hormati pegawai
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 3
berdasarkan indikator hormati pegawai.
44
Tabel III.10. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 3 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%
Setuju 4 23 58% Ragu-ragu 3 6 15%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Diketahui dari tabel di atas, karyawan yang merasa diakui sebagai pegawai
yang layak dihormati dan dihargai memiliki persentasi sebesar 58% setuju dan
sebesar 23% sangat setuju, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan
divisi pemasaran sebagian besar diakui dan dihormati, dengan didengarkan
atau diterima masukan yang positif dari para karyawan apabila memang baik
dan benar untuk memajukan perusahaan.
4. Rasa takut dan cemas
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 4
berdasarkan indikator rasa takut dan cemas.
Tabel III.11. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 4 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%
Setuju 4 26 65% Ragu-ragu 3 3 8%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
45
Merujuk pada tabel tersebut, sebanyak 65% karyawan setuju dan sebanyak
23% menyatakan sangat setuju bahwa mereka merasa aman dalam melakukan
pekerjaan di lapangan. Dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan merasakan
aman jika melakukan pekerjaan dilapangan atau outdoor. Hal ini tentu terjadi
karena persiapan dan kelengkapan yang telah diberikan oleh perusahaan untuk
melindungi dan menjaga karyawan divisi pemasaran dalam menjalankan
pekerjaannya dilapangan.
5. Fasilitas memadai
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 5
berdasarkan indikator fasilitas memadai.
Tabel III.12. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 5 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%
Setuju 4 24 60% Ragu-ragu 3 9 23%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan tabel di atas, terlihat persentasi karyawan yang menyatakan setuju
terhadap pernyataan tempat mereka bekerja saat ini dalam keadaan baik
sebanyak 60%. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian dari karyawan
divisi pemasaran merasa bahwa fasilitas yang telah diberikan oleh perusahaan
memadai dan dalam keadaan baik untuk digunakan, dengan begitu akan
46
memperlancar aktifitas karyawan atau perusahaan untuk bekerja dengan efektif
dan efisien.
6. Setia kawan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 6
berdasarkan indikator setia kawan.
Tabel III.13. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 6 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%
Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berpatokan pada tabel di atas, terlihat sebesar 78% karyawan setuju dan 23%
sangat setuju dengan pernyataan bahwa mereka diterima oleh kelompok atau
rekan kerja mereka. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa karyawan divisi
pemasaran dapat membangun relasi antar internal perusahaan dengan baik
karena mereka mampu menerima sesama rekan kerjanya untuk bekerjasama
memajukan perusahaan.
7. Pemberlakuan kerja sesuai peraturan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 7
berdasarkan indikator pemberlakuan kerja sesuai peraturan.
47
Tabel III.14. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 7 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 11 28%
Setuju 4 25 63% Ragu-ragu 3 4 10%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Terlihat pada tabel di atas, sebanyak 63% karyawan setuju dan 28%
menyatakan sangat setuju dengan pernyataan bahwa dalam bekerja mereka
diperlakukan wajar oleh pimpinan. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa
karyawan divisi pemasaran adalah karyawan yang diperlakukan wajar oleh
pimpinannya. Perlakuan wajar seorang pimpinan dengan tidak sesuka hati
mencaci maki dan pekerjaan yang dikerjaan oleh karyawan divisi pemasaran
sesuai dengan kemampuan karyawan, sehingga dengan perlakuan tersebut
menjadi motivasi bagi karyawan divisi pemasaran untuk meningkatkan
produktivitas kerja dalam mencapai target perusahaan.
8. Perlakuan pekerjaan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 8
berdasarkan indikator perlakuan pekerjaan.
48
Tabel III.15. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 8 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%
Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 10 25%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Terlihat bahwa sebesar 53% karyawan setuju terhadap pemberian penghargaan
terhadap prestasi kerja yang mereka hasilkan. Disimpulkan bahwa sebagaian
dari karyawan divisi pemasaran merasa bahwa pekerjaan mereka dihargai oleh
pimpinan dengan memberikan pujian penghargaan atas prestasi kerja yang
mereka capai untuk perusahaan. Pujian berupa ucapan yang membangun dan
meningkatkan semangat karyawan, penghargaan dengan memberikan bonus
sebesar 5% dari gaji pokok, sehingga akan memotivasi karyawan untuk lebih
giat dalam bekerja.
9. Kerja yang menyenangkan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 9
berdasarkan indikator kerja yang menyenangkan.
49
Tabel III.16. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 9 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%
Setuju 4 25 63% Ragu-ragu 3 7 18%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Merujuk pada tabel di atas, sebesar 63% karyawan menyatakan setuju dengan
kondisi pekerjaan yang baik dan menyenangkan. Sehingga dapat ditarik
kesimpulan bahwa sebagian besar karyawan divisi pemasaran merasa nyaman
terhadap pekerjaan mereka dan dapat melakukan kerja dengan efektif dan
kondusif karena pengaruh kondisi kerja yang baik dan menyenangkan.
10. Rasa ikut memiliki
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 10
berdasarkan indikator rasa ikut memiliki.
Tabel III.17. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 10 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%
Setuju 4 28 70% Ragu-ragu 3 4 10%
Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
50
Dari tabel di atas, terlihat sebanyak 70% karyawan menyatakan setuju dan
18% menyatakan sangat setuju bahwa rasa ikut memiliki diberikan pimpinan
kepada mereka. Rasa ikut memiliki disini adalah ikut memiliki tanggung
jawab yang tinggi dan melakukan tanggung jawab tersebut. Sehingga dapat
disimpulkan bahwa karyawan bekerja keras karena ikut terlibat dalam
melaksanakan tanggung jawab pekerjaan untuk mengembangkan perusahaan.
11. Disiplin waktu kerja
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 11
berdasarkan indikator disiplin waktu kerja.
Tabel III.18. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 11 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 16 40%
Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 1 3%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Terlihat bahwa persentase yang menyatakan setuju sebanyak 53% dan
sebanyak 40% menyatakan sangat setuju mengenai disiplin dalam bekerja.
Kesimpulannya adalah karyawan divisi pemasaran selalu bertindak disiplin
dalam melakukan pekerjaan dengan tidak membuang-buang waktu atau
melakukan hal-hal yang tidak penting, seperti bermain games di handphone
atau komputer dan berbincang-bincang dengan rekan kerja yang lain. Hal ini
51
juga dibuktikan dengan ketepatan waktu karyawan hadir di perusahaan
dengan tidak terlambat.
12. Pemberian penghargaan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 12
berdasarkan indikator pemberian penghargaan.
Tabel III.19. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 12 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 11 28%
Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 7 18%
Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Berdasarkan pertanyaan nomor 12, terdapat 53% karyawan yang menyatakan
setuju dan 28% menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan perhatian dan
penghargaan pimpinan terhadap kinerja mereka. Disimpulkan bahwa
pimpinan selalu memberikan perhatian dan penghargaan terhadap kinerja
karyawannya, hal ini akan memotivasi karyawan untuk mencapai
produktivitas kerja yang lebih baik sehingga memberikan keuntungan bagi
perusahaan. Penghargaan yang diberikan oleh perusahaan berupa bonus
sebesar 5% dari gaji pokok dengan begitu akan memotivasi karyawan untuk
bekerja lebih giat lagi.
52
13. Sifat kepemimpinan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 13
berdasarkan indikator sifat kepemimpinan.
Tabel III.20. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 13 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 9 23%
Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 7 18%
Tidak Setuju 2 3 8% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dikatakan dalam kuesioner bahwa pimpinan memberikan nasehat dan
simpatik atas persoalan pribadi karyawannya dan mendapatkan respon dari
karyawan sebanyak 53% menyatakan setuju dan 23% menyatakan sangat
setuju terhadap sifat kepemimpinan yang simpatik. Kesimpulannya adalah
pimpinan memiliki kepedulian terhadap karyawannya sehinga karyawan
merasa nyaman dan merasa diperhatikan oleh pimpinan dalam bekerja. Hal
ini harus lebih ditingkatkan agar memberikan pandangan kepada karyawan
bahwa pimpinannya menyayangi dan memperdulikan karyawannya.
14. Menurut persyaratan kerja
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 14
berdasarkan indikator menurut persyaratan kerja.
53
Tabel III.21. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 14 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%
Setuju 4 24 60% Ragu-ragu 3 8 20%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Tabel di atas menyatakan sebanyak 60% karyawan menyatakan setuju dengan
persyaratan kerja berupa jaminan pekerjaan dihari tua mereka aman.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar karyawan mempunyai rasa
aman terhadap jaminan untuk hari tua mereka, dengan sesuainya jaminan
dihari tua karyawan, akan memberikan loyalitas yang tinggi terhadap
karyawan dan tidak adanya rasa khawatir terhadap hari tua mereka.
15. Intrinsik
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 15
berdasarkan indikator intrinsik.
Tabel III.22. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 15 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase
Sangat Setuju 5 7 18%
Setuju 4 24 60%
Ragu-ragu 3 8 20%
Tidak Setuju 2 1 3%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
54
Sesuai dengan tabel di atas, sebesar 60% karyawan menyatakan setuju bahwa
mereka membutuhkan waktu panjang untuk menyelesaikan setiap pekerjaan
yang diberikan pimpinan kepada mereka. Sehingga dapat ditarik kesimpulan
bahwa sebagian karyawan divisi pemasaran tidak dapat bekerja dengan super
cepat dikarenakan menghindari kesalahan dan kekeliruan terhadap kinerja
yang mereka hasilkan, karena itu mereka membutuhkan waktu untuk
menyelesaikan pekerjaan mereka.
16. Ekstrinsik
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 16
berdasarkan indikator ekstrinsik.
Tabel III.23. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 16 Variabel Motivasi (X)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 1 3%
Setuju 4 10 25% Ragu-ragu 3 12 30%
Tidak Setuju 2 15 38% Sangat Tidak Setuju 1 2 5%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dapat terlihat dalam kuesioner yang menyatakan puas dengan upah atau gaji
yang mereka terima, sebesar 38% menyatakan tidak setuju. Dari sini dapat
disimpulkan bahwa gaji yang diberikan oleh perusahaan belum memberikan
kepuasan terhadap sebagian karyawan divisi pemasaran, sehingga diperlukan
pertimbangan untuk pemberian gaji atau insentif terhadap karyawan tersebut,
55
sehingga dengan pemberian gaji yang sepadan akan memberikan semangat
kepada karyawan dalam melakukan pekerjaan.
3.2.5. Data Hasil Kuesioner Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Variabel produktivitas kerja (Y) diukur dengan menggunakan 14 indikator,
yaitu: (1) dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif, (2) memahami
pekerjaan, cerdik dan selalu mencari perbaikan, (3) bernilai, berprestasi dan selalu
meningkatkan diri, (4) tekun dan berkemauan keras, (5) efektif, kreatif dan selalu
mencari tantangan, (6) berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat, (7)
menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar, (9) berhubungan dengan baik,
luwes dan selalu menyukai tantangan, (10) Bertanggung jawab dan bekerja sesuai
kemampuan, (11) percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat menyesuaiakan
diri dengan lingkungan, (12) berpengalaman dan profesional, (13) dapat bergaul
dan berkomunikasi, (14) produktif dan antusias dalam bekerja, yang bersumber
dari Riduwan (2011:219).
Sesuai dengan hasil kuesioner yang telah disebarkan maka didapatkan
hasil dari jawaban responden terhadap variabel produktivitas kerja (Y), sebagai
berikut:
1. Dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 1
berdasarkan indikator dapat belajar dengan cepat, kompeten dan kreatif.
56
Tabel III.24. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 1 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase
Sangat Setuju 5 2 5%
Setuju 4 21 53%
Ragu-ragu 3 13 33%
Tidak Setuju 2 4 10%
Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Terlihat dalam tabel tersebut, sebesar 53% karyawan menyatakan setuju bahwa
mereka dapat mempelajari hal-hal yang baru dengan cepat. Dapat disimpulkan
bahwa sebagian karyawan divisi pemasaran dapat dengan cepat mengerti hal-
hal yang baru, sehingga dengan daya tanggap yang cepat akan memberikan
satu langkah lebih cepat untuk maju dari pada yang membutuhkan waktu
panjang untuk mengerti hal-hal baru, namun untuk pengerjaannya karyawan
membutuhkan waktu untuk mendapatkan hasil yang baik dan sesuai dengan
yang diinginkan.
2. Memahami pekerjaan, cerdik dan selalu mencari perbaikan.
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 2
berdasarkan indikator memahami pekerjaan, cerdik dan selalu mencari
perbaikan.
57
Tabel III.25. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 2 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%
Setuju 4 33 83% Ragu-ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Diketahui bahwa sebesar 83% karyawan menyatakan setuju dan 18%
menyatakan sangat setuju terhadap pernyataan senantiasa membenahi diri
untuk tujuan pekerjaan. Dari hasil persentasi di atas dapat disimpulkan bahwa
seluruh karyawan divisi pemasaran senantiasa memberikan yang terbaik untuk
pencapaian tujuan perusahaan, dengan selalu memberikan atau membuat
perbaikan diri atas hasil yang dicapai. Perbaikan dapat dilakukan dengan
melihat hasil kinerja hari ini dengan hari lalu dan untuk hari esok, apabila ada
yang kurang sesuai atau kurang tepat cara kerjanya. Apabila karyawan
menghasilkan kinerja atau produktivitas kerja yang tidak sesuai dan menurun
maka karyawan akan memperbaikinya dengan pelatihan atau pengembangan
diri yang disediakan oleh perusahaan.
3. Bernilai, berprestasi dan selalu meningkatkan diri
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 3
berdasarkan indikator bernilai, berprestasi dan selalu meningkatkan diri.
58
Tabel III.26. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 3 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%
Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 0 0%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dapat dilihat dari tabel di atas, yang menyatakan setuju sebanyak 80% dan
yang menyatakan sangat setuju sebanyak 20%. Maka dapat disimpulkan bahwa
karyawan divisi pemasaran selalu meningkatkan diri untuk mengembangkan
atau meningkatkan kinerja atau produktivitas kerja mereka di perusahaan
tersebut. Peningkatan diri karyawan dapat dilakukan dengan pelatihan dan
pengembangan diri karyawan yang disediakan oleh perusahaan.
4. Tekun dan berkemauan keras
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 4
berdasarkan indikator tekun dan berkemauan keras.
Tabel III.27.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 4 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%
Setuju 4 34 85% Ragu-ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
59
Merujuk dengan tabel di atas, terlihat sebanyak 85% karyawan menyatakan
setuju dan 10% menyatakan sangat setuju terhadap ketekukan dan konsisten
mereka dalam melaksanakan pekerjaan guna mencapai tujuan perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran tekun dan
konsisten dalam melaksanakan pekerjaan yang menjadi tanggung jawabnya
sehingga memberikan kinerja yang baik.
5. Efektif, kreatif dan selalu mencari tantangan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 5
berdasarkan indikator efektif, kreatif dan selalu mencari tantangan.
Tabel III.28.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 5 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%
Setuju 4 21 53% Ragu-ragu 3 6 15%
Tidak Setuju 2 5 13% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dapat dilihat sebanyak 53% karyawan setuju dan 20% sangat setuju yang
menyatakan bahwa dirinya senang bekerja yang sifatnya penuh tantangan,
dengan tantangan akan memberikan semangat yang luar biasa mendorongnya
untuk menggali dan mencari tahu sesuatu yang baru untuk menyelesaikan
pekerjaan yang diberikan oleh pimpinan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
60
karyawan divisi pemasaran suka mencari tantangan dalam bekerja untuk
memberikan daya saing terhadap karyawan sendiri.
6. Berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 6
berdasarkan indikator berorientasi pada tujuan, tepat dan bersemangat.
Tabel III.29.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 6 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 7 18%
Setuju 4 30 75% Ragu-ragu 3 3 8%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Karyawan divisi pemasaran merespon sebesar 75% setuju dan 18% sangat
setuju terhadap pernyataan selalu bekerja dengan semangat tinggi. Dari
persentasi di atas, disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran memiliki
semangat yang tinggi dalam bekerja, dengan demikian mereka dapat
menyelesaikan pekerjaan kantor yang menjadi tanggung jawab mereka dengan
cepat dan baik hingga mencapai kinerja yang optimal karena didorong dengan
semangat yang tinggi.
61
7. Menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 7
berdasarkan indikator menyukai dan selalu bekerja sesuai dengan standar.
Tabel III.30.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 7 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%
Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 1 3%
Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dikatakan dalam kuesioner lembur guna menyelesaikan tugas-tugas yang
dikerjakan dan terlihat pada tabel di atas sebanyak 80% karyawan menyatakan
setuju dan 15% menyatakan sangat setuju. Sehingga dapat disimpulkan bahwa
semangat karyawan divisi pemasaran dalam menyelesaikan pekerjaan yang
menjadi tanggung jawabnya sangat diutamakan, terlihat dari waktunya yang
digunakan untuk menyelesaikan pekerjaannya, rela lembur bekerja untuk
menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.
8. Aktif dan bekerja sesuai dengan standar
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 8
berdasarkan indikator aktif dan bekerja sesuai dengan standar.
62
Tabel III.31. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 8 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%
Setuju 4 32 80% Ragu-ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 2 5% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Merujuk pada tabel di atas, terlihat sebesar 80% karyawan menyatakan setuju
dan 10% karyawan menyatakan sangat setuju atas kepuasan mereka dengan
kesempatan pekerjaan yang diberikan oleh perusahaan. Dapat disimpulkan
bahwa perusahaan telah memberikan kesempatan pekerjaan kepada
karyawannya dan merasa puas dengan kesempatan yang diberikan.
Kesempatan yang dimaksud adalah dengan diterimanya karyawan tersebut
untuk bergabung memajukan perusahaan dan bersedia memberikan gaji untuk
kelangsungan hidup karyawannya.
9. Berhubungan dengan baik dan luwes
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 9
berdasarkan indikator berhubungan dengan baik dan luwes.
63
Tabel III.32. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 9 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 6 15%
Setuju 4 23 58% Ragu-ragu 3 11 28%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dikatakan dalam kuesioner, bertindak luwes dan dapat menyesuaikan diri
dengan perubahan kantor, mendapatkan presentasi sebesar 58% menyatakan
setuju terhadap tindakan dan adaptasi yang mereka miliki. Maka dapat
disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran bertindak luwes dan dapat
menyesuaikan diri atau beradaptasi dengan lingkungan kantor tempat mereka
bekerja, dengan begitu karyawan mampu membangun relasi kerja yang baik
antar internal maupun eksternal perusahaan.
10. Bertanggung jawab dan bekerja sesuai kemampuan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 10
berdasarkan indikator jujur, bertanggung jawab dan bekerja sesuai
kemampuan.
64
Tabel III.33. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 10 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 3 8%
Setuju 4 29 73% Ragu-ragu 3 5 13%
Tidak Setuju 2 3 8% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Dari tabel di atas, terlihat sebesar 73% karyawan menyatakan setuju atas
pernyataan kuesioner kebijakan-kebijakan baru adalah tantangan bagi mereka
dalam pekerjaan. Sehingga dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
karyawan divisi pemasaran merasa bahwa adanya kebijakan baru terhadap
pekerjaan mereka membuat mereka tertantang, karena mereka harus dapat
beradaptasi dengan baik terhadap kebijakan-kebijakan baru yang ada.
11. Percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat menyesuaikan diri dengan
lingkungan
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 11
berdasarkan indikator percaya diri tanpa merasa tertekan dan dapat
menyesuaiakan diri dengan lingkungan.
65
Tabel III.34. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 11 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%
Setuju 4 34 85% Ragu-ragu 3 2 5%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Sesuai dengan pernyataan kuesioner mampu bekerja secara mandiri memiliki
persentasi sebesar 85% karyawan menyatakan setuju dan 10% menyatakan
sangat setuju terhadap pernyataan tersebut. Sehingga dapat disimpulkan
bahwa karyawan merasa percaya diri terhadap kemampuan yang dimilikinya.
Dalam bekerja individu atau mandiri karyawan akan sanggup untuk
menyelesaikan pekerjaan tersebut sesuai dengan yang diharapkan oleh
perusahaan dan dengan kemampuannya dalam beradaptasi memberikan
kemudahan untuk karyawan tersebut dalam menjalankan pekerjaannya yang
telah menjadi tanggung jawab karyawan tersebut.
12. Berpengalaman dan profesional
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 12
berdasarkan indikator berpengalaman dan profesional.
66
Tabel III.35. Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 12 Variabel
Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%
Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 1 3%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Pada tabel di atas terlihat bahwa sebesar 78% karyawan menyatakan setuju
dan sebesar 20% menyatakan sangat setuju atas sikap profesional yang
mereka lakukan dengan rekan kerja di perusahaan. Dari persentasi tersebut
dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi pemasaran memiliki sikap yang
profesional dengan rekan kerja diperusahaan, sehingga adanya rasa saling
menghormati dan menghargai antar personil karyawan.
13. Dapat bergaul dan berkomunikasi
Penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 13 berdasarkan
indikator dapat bergaul dan berkomunikasi.
Tabel III.36.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 13 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 4 10%
Setuju 4 31 78% Ragu-ragu 3 4 10%
Tidak Setuju 2 1 3% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
67
Sesuai dengan pernyataan kuesioner bahwa mereka dapat berkinerja secara
efektif dibawah tekanan siapapun dan menghasilkan sebanyak 78% karyawan
menyatakan setuju. Sehingga dapat disimpulkan, bahwa karyawan mampu
menghasilkan produktivitas kerja yang memuaskan walaupun diberi tekanan
oleh pimpinan. Tekanan yang diberikan oleh pimpinan merupakan suatu
dorongan atau motivasi kepada karyawan karena dengan tekanan tersebut
karyawan akan merasa memiliki tanggung jawab yang lebih untuk
mendapatkan produktivitas kerja yang baik.
14. Produktif dan antusias dalam bekerja
Berikut penulis tampilkan persentase hasil jawaban pertanyaan nomor 14
berdasarkan indikator produktif dan antusias dalam bekerja.
Tabel III.37.
Persentase Hasil Jawaban Pertanyaan No. 14 Variabel Produktivitas Kerja (Y)
Skala Jawaban Skor Jumlah Pegawai Persentase Sangat Setuju 5 8 20%
Setuju 4 27 68% Ragu-ragu 3 5 13%
Tidak Setuju 2 0 0% Sangat Tidak Setuju 1 0 0%
Jumlah 40 100% Sumber: Hasil Penelitian (2017)
Sesuai dengan pernyataan kuesioner bahwa sanggup bekerja secara tim untuk
meningkatkan produktivitas kerja perusahaan, mendapatkan respon sebanyak
68% karyawan menyatakan setuju dan 20% karyawan menyatakan sangat
setuju. Dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa karyawan divisi
68
pemasaran mampu bekerja dengan baik dalam tim untuk mencapai tujuan
perusahaan yang baik dan dengan antusias kerja yang tinggi akan
memberikan pencapaian produktivitas kerja yang tinggi pula. Dengan adanya
tim dalam divisi pemasaran akan lebih efektif untuk mempromosikan
perusahaan dan layanan jasa atas produk yang dimiliki oleh perusahaan.
3.3. Analisis Variabel Motivasi (X) terhadap Produktivitas Kerja (Y)
Analisis variabel motivasi terhadap produktivitas kerja akan diuji dengan
uji koefisien korelasi, koefisien determinasi dan persamaan regresi guna
menjawab hipotesis yang telah penulis paparkan pada bab pendahuluan.
3.3.1. Uji Koefisien Korelasi
Sehubungan dengan landasan teori penulis pada bab dua sebelumnya,
bahwa uji koefisien korelasi (R) digunakan untuk menentukan arah atau bentuk
dan kekuatan hubungan. Untuk mengetahui hubungan variabel motivasi (X) dan
variabel produktivitas (Y), berikut hasil korelasi antara variabel X dan variabel Y
atas hasil olah data SPSS versi 17.
Tabel III.38.
Hasil Koefisien Korelasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate
1 .609a .371 .354 3.908
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17
Berdasarkan hasil output SPSS versi 17 di atas, dapat dilihat pada nilai R
sebesar 0,609 (r hitung = 0,609) antar motivasi terhadap produktivitas kerja. Bila
69
taraf kesalahan ditetapkan 5% (taraf kepercayaan 95%) dan n = 40, dimana df =
n–2. Jadi, df = 40-2 = 38, maka harga r tabel = 0,312. Dari gambar di atas terlihat
harga r hitung lebih besar dari harga r tabel (0,609 > 0,312). Sehingga dapat
dinyatakan bahwa kedua variabel tersebut valid. Nilai tersebut menunjukkan
bahwa derajat kekuatan hubungan antara variabel independen (motivasi) terhadap
dependen (produktivitas kerja) berada pada derajat yang kuat. Berikut penulis
tampilkan kembali tabel interprestasi koefisien korelasi.
Tabel III.39.
Pedoman untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi
Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0,00 – 0,199 0,20 – 0,399 0,40 – 0,599 0,60 – 0,799 0,80 – 1,000
Sangat Rendah Rendah Sedang Kuat
Sangat Kuat Sumber: Sugiyono (2012:214)
3.3.2. Uji Koefisien Determinasi
Sesuai dengan landasan teori penulis, untuk mengetahui besar kecilnya
sumbangan motivas terhadap produtivitas kerja dapat ditentukan dengan uji
koefisien determinasi. Berikut hasil uji koefisien determinasi antara variabel
motivasi dan variabel produktivitas kerja atas hasil olah data SPSS versi 17.
Tabel III.40. Hasil Koefisien Determinasi
Model R R
Square Adjusted
R Square
Std. Error of
the Estimate
1 .609a .371 .354 3.908
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17
70
Berdasarkan tabel di atas, maka dapat dilihat nilai R Square menunjukkan
tingkat determinasi sebesar 37,1%. Artinya persentase sumbangan variabel
motivasi terhadap produktivitas kerja sebesar 37,1%, sedangkan sisanya sebesar
62,9% dipengaruhi oleh faktor lain sepeti kompensasi, gaya kepemimpinan,
kedisiplinan, etos kerja, lingkungan kerja, insentif atau bonus, dan penghargaan.
3.3.3. Uji Persamaan Regresi
Berdasarkan landasan teori penulis yang menyatakan analisis regresi
digunakan untuk menggambarkan model hubungan antara dua variabel atau lebih.
Untuk mengetahui nilai regresi antara dua variabel yaitu variabel motivasi (X)
terhadap variabel produktivitas kerja (Y), berikut hasil analisis regresi atas olah
data SPSS versi 17.
Tabel III.41.
Hasil Output Regresi
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
1 (Constant) 28.654 5.769 4.967 .000
X .437 .092 .609 4.733 .000
Sumber: Hasil olah data SPSS versi 17
Berdasarkan hasil output SPSS versi 17 di atas, diketahui nilai konstanta
untuk kolom Unstandardized Coefficients B adalah sebesar 28,654 dan nilai
motivasi 0,437. Sehingga dapat diketahui persamaan regresinya adalah:
Ŷ = 28,654 + 0,437X
71
Nilai koefisien regresi variabel motivasi (b) bernilai positif, yaitu 0,437.
Dapat diartikan bahwa setiap pemberian motivasi kerja kepada karyawan divisi
pemasaran sebesar 1 satuan, maka produktivitas kerja karyawan akan meningkat
sebesar 0,437. Hal ini membuktikan bahwa motivasi memiliki hubungan yang
positif terhadap produktivitas kerja karyawan Divisi Pemasaran PT Mutuagung
Lestari Depok.