fiel trip
TRANSCRIPT
![Page 1: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/1.jpg)
LAPORAN
KEGIATAN KUNJUNGAN PABRIK
“PT GREAT GIANT PINEAPPLE”
Oleh:
FAHRUDIN YUDA KARTIKA
PRODI TEKNOLOGI HASIL PERTANIAN
PROGRAM PELATIHAN CALON PENGAJAR
AKADEMI KOMUNITAS
POLITEKNIK NEGERI LAMPUNG
BANDAR LAMPUNG
2012/ 2013
![Page 2: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/2.jpg)
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Nanas adalah komoditas hortikultura yang sangat potensial dan penting di
dunia. Produksinya mencapai 20% produksi buah tropika dunia. Nenas
mendominasi perdagangan buah tropika dunia. Berdasarkan hasil statistik tahun
2000, perdagangan nanas mencapai 51% dari total 2.1 juta ton seluruh
perdagangan buah dan Indonesia menempati posisi yang ketiga dari negara-
negara penghasil nenas olahan dan segar setelah negara Thailand dan Philippina
(Coveca, 2000). Produksi nanas di Indonesia pada tahun 2006 mencapai 1427.781
ton dan meningkat hampir dua kali lipat pada tahun 2007 dengan produksi
mencapai 2237.858 ton (BPS, 2007) dalam (Farida H, 2006).
Alasan mahasiswa melakukan kegiatan kunjungan di PT. Great Giant
Pineapple adalah karena PT. GGP sebagai produsen nanas terbesar di Indonesia,
dan produknya diekspor ke banyak Negara di belahan dunia, sehingga menjadikan
devisa atau pemasukan bagi Negara.
Diharapkan mahasiswa dapat memperoleh tambahan ilmu ataupun
gambaran bagaimana aktifitas di dunia kerja itu. Tujuan umum kegiatan
kunjungan mahasiswa ini antara lain :
1. Meningkatkan pemahaman kepada mahasiswa mengenai hubungan antara
teori dan penerapannya serta faktor-faktor yang mempengaruhinya sehingga
dapat menjadi bekal bagi mahasiswa dalam terjun ke masyarakat setelah lulus.
2. Mahasiswa memperoleh gambaran sikap dan proses produksi yang berharga
dengan mengamati kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang ada di bidang
teknologi pertanian secara luas.
Adapun tujuan khusus kegiatan kunjungan ini adalah untuk meningkatkan
pemahaman antara teori dan aplikasi di lapangan mengenai pengadaan bahan
baku, proses pengolahan dan pemasaran produk. Selain itu, melalui kegiatan
kunjungan ini mahasiswa akan memperoleh beberapa manfaat yang didapat dari
![Page 3: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/3.jpg)
industri mitra. Manfaat tersebut berupa pengetahuan pengamatan secara langsung
yang didapatkan dari sumbernya yang mungkin belum didapat selama berada
pada bangku kuliah.
B. Sejarah Perusahaan
PT Great Giant Pineapple didirikan pada tanggal 14 Mei 1979. Awal
berdirinya perseroan yang bergerak di bidang perkebunan dan pengalengan nenas
ini dipelopori PT Umas Jaya Farm. Pada awal berdirinya, budidaya nenas sempat
ditunda karena pabrik nenas yang rencananya didirikan di Way Halim sedangkan
kebunnya sendiri di lokasikan di Terbanggi Besar. Kini PT Great Giant Pineapple
berada bersama perusahaan agroindustri lainnya seperti PT Nusantara Trofical
Fruit, PT Great Giant Livestock, dibawah naungan PT Sewu Segar Group.
Sebelum fokus di bidang budidaya nenas, perusahaan ini pernah mencoba
menanam komoditas lain seperti papermin, singkong, semangka dan jagung.
Tetapi dengan masih banyaknya permasalahan yang tidak dapat diatasi secara
maksimal serta kondisi pasar yang kurang mendukung, akhirnya komoditas
dialihkan kepada buah nenas.
Awal tahun 1979 penanaman nenas dimulai dengan menggunakan
Varietas Smooth cayenne. Pada tahun 1983-1984 PT Great Giant Pineapple
memulai pembangunan pabrik pengolahan nenas. Operasional Perkebunan
terintegrasi penuh dengan pabrik pengalengan yang berada di tengah lokasi
perkebunan. PT Great Giant Pineapple mendorong untuk pengembangan dan
peningkatan mutu varietas nenas secara berkelanjutan melalui budidaya nenas
yang intensif. Selama lebih dari 20 tahun, PT Great Giant Pineapple telah
mengembangkan industri nenas untuk mencapai kualitas produk yang sempurna.
PT Great Giant Pineapple telah menjadi pemimpin produsen nenas di Indonesia.
PT Great Giant Pineapple mendirikan pabrik pengalengan nenas (canned
pineapple) yang pada akhir tahun 1984 dan mampu mengekspor produk nenas
kaleng sebanyak 4 kontainer. Pada tahun 1989, perusahaan mengembangkan
usaha dengan membangun pabrik untuk produksi konsentrat sari buah nenas
![Page 4: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/4.jpg)
(pineapple juice concentrate) yang memulai ekspor produk tersebut dalam
kemasan aseptic pada tahun 1990 sebanyak 117 kontainer. Produksi nenas kaleng
saat ini telah mencapai 10 000 kontainer per tahun.
PT Great Giant Pineapple telah berkembang pesat sejak memulai
produksinya secara komersial. Saat ini PT Great Giant Pineapple merupakan
perusahaan pengalengan nenas ketiga terbesar di dunia setelah Dole dan Del
Monte, serta telah membangun suatu reputasi pasar yang cukup kuat (Didin,
2009)
![Page 5: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/5.jpg)
TINJAUAN PUSTAKA
1. Morfologi buah Nanas
Buah nanas merupakan kumpulan bakal yang masing-masing menempel
pada batang. Pada saat pembesaran, bakal buah ini masuk ke dalam batang
membentuk satu unit kumpulan buah yang menempel pada batang. Dengan
demikian buah nanas merupakan unit kumpulan buah yang menjadi satu (Bautista
et al, 1983).
Tanaman nanas berasal dari Brazil. Pada saat ini penghasil utama buah
nanas adalah Kepulauan Hawai dan daerah penghasil lainnya adalah Taiwan,
Malaysia, Australia, Philipina, Thailand, dan beberapa negara di Afrika (Dull,
1971). Sistematika buah nanas sesuai dengan taksonominya (Muljohardjo, 1984)
adalah sebagai berikut :
Divisio : Spermatofita
Sub-divisio : Angiospermae
Klasis : Monokotiledoneae
Ordo : Farinosae
Familia : Bromellaceae
Genus : Ananas
Spesies : Ananas comusus
2. Manfaat Nanas
Dalam buah nanas banyak terkandung zat -zat yang berguna bagi tubuh
manusia. Zat - zat yang terkandung tersebut antara lain: vitamin C, vitamin A dan
mineral. Nanas banyak mengandung vitamin C yang bermanfaat memelihara
kesehatan gigi dan gusi, mempercepat sembuhnya luka-luka, menghindarkan
tubuh dari penyakit yang dikenal dengan nama scurvy (skorbut) serta melawan
kecenderungan pendarahan pembuluh darah yang halus. Vitamin A dalam buah
nanas sangat baik bagi kesehatan mata. Selain itu, buah nanas mengandung
![Page 6: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/6.jpg)
mineral-mineral yang sangat baik untuk nutrisi tubuh. Adapun nilai gizi dari buah
nanas tertera pada Tabel di bawah ini.
Tabel 1. Nilai Gizi Buah Nanas Segar (per 100 gram)
Zat Gizi Nilai Gizi
Karoten/Vitamin A (S.I)
Thiamin/VitaminB1 (mg)
Riboflavin/Vitamin B2 (mg)
Asam askorbat/Vitamin C (mg)
Protein (% berat basah)
Karbohidrat (% berat basah)
Lemak (% berat basah)
Kalsium (mg)
Fosfor (mg)
Zat Besi (mg)
Air (% berat basah)
69
0,04
0,03
13
0,21
7,26
0,11
8
27
0,2
85, 3
Sumber: Direktorat Gizi Departemen Kesehatan RI, 1972.
3. Jenis – jenis Nanas
Terdapat beberapa varietas nanas diantaranya adalah sebagai berikut:
Cayenne, Queen, Spanish, Abacaxi, Manipure (Sulunkhe dan Desai, 1984) dalam
(Farida H, 2006). Walaupun tanaman nanas memiliki banyak macam dan jenis,
namun hanya beberapa jenis saja yang memiliki nilai komersial yang cukup tinggi
. Jenis-jenis tersebut diantaranya adalah: varietas Spanish, Queen dan Cayenne
(Muljohardjo, 1983).
Ciri dari varietas tersebut adalah (Rismunandar, 1983) :
a. Varietas Spanish
Varietas Spanish memiliki daun yang kecil panjang dan berduri halus
sampai kasar. Buahnya bulat, bermata pipih dan besar, serta daging buahnya
berwarna putih. Jenis ini cocok dikalengkan atau dikonsums segar.
![Page 7: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/7.jpg)
b. Varietas Queen
Varietas Queen memiliki daun yang pendek, berduri tajam dan
membengkok ke belakang. Buahnya berbentuk kerucut dan mata buahnya
menonjol. Daging buahnya berwarna kuning dan memiliki aroma serta rasa
yang manis. Jenis Queen ini yang terkenal adalah Natal Queen dan Repley
Queen. Nanas Palembang dan Bogor termasuk jenis ini.
c. Varietas Cayenne
Jenis ini terdiri dari varietas Smooth Cayenne dan Cayenne Lisse. Smooth
Cayenne memiliki daun yang berduri, sedangkan Cayenne Lisse tidak berduri.
Buahnya berbentuk silindris dengan berat 2,3-3,6 kg, daging buahnya
berwarna putih kekuningan atau kuning. Penampilan buah bagus dan bermata
datar. Jenis Cayenne tumbuh di Kabupaten Bandung, daerah dataran tinggi
Subang dan Pulau Bintan Riau.
4. Tanah dan Iklim Pertumbuhan Nanas
Tanaman nanas sangat cocok ditanam pada daerah yang memiliki curah
hujan yang tinggi. Di daerah yang kering tanaman nanas juga dapat tumbuh asal
mendapatkan cukup air. Tanaman nanas dapat tumbuh dengan baik pada
ketinggian 100-200 m dari permukaan laut. Sedangkan tanah yang cocok dengan
tanaman ini adalah tanah ringan atau sedang yang memiliki banyak humus,
karena akarnya pendek dan dekat dengan permukaan tanah (Anonim, 1982) dalam
(Farida H, 2006).
![Page 8: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/8.jpg)
PEMBAHASAN
PT Great Giant Pineapple dalam proses produksinya menggunakan slogan go
green yaitu prinsip pengolahan yang ramah lingkungan dengan rincian 30, 40 dan 50.
Dimaksudkan 30 persen dalam penggunaan bahan bakar reversible, 40 persen
penggunaan bahan kimia dan 50 persen peningkatan produksinya.
Proses pengolahan buah nanas di PT Great Giant Pineapple dari bahan mentah
menjadi produk buah nanas yang telah dikemas dan siap dipasarkan melalui tahapan
– tahapan sebagai berikut:
1. Proses Penilaian Buah (Size Grading)
Pada PT Great Giant Pineapple, buah yang setelah dipanen dibawa truk
masuk ke pabrik lewat bagian raw material. Disana buah nanas sebelum diolah
dilakukan pemilahan terlebih dahulu menggunakkan mesin yang telah didesain
sedemikian rupa untuk memilah buah sesuai dengan ukuranya. Proses size
grading diawali dari proses pencucian buah di bak penampung. Kemudian
melalui conveyor dilewatkan menuju mesin sortasi yang mempunyai karakteristik
pimilahan buah sesuai dengan ukuranya.
Ukuran buah nenas berperan penting dalam menentukan kapasitas
produksi dari nenas olahan. Karena ukuran buah nenas pada mesin memiliki
ukuran tertentu yang standar sehingga tidak bisa diubah. Menurut Hepton dan
Hodson (2003), untuk skala industri buah biasanya diklasifikasikan dalam
beberapa ukuran berdasarkan diameter sehingga memungkinkan pembagian pada
mesin-mesin yang memang memiliki standar tertentu. Berdasarkan diameternya,
nenas dibagi menjadi beberapa kelas diantanya yaitu untuk kelas Sub 1 T
memiliki diameter < 9.21 cm, Small (1 T) dengan diameter 9.21-10.80 cm,
medium (2T) untuk diameter 10.80-13.02 cm dan kelas Large (2,5T) untuk buah
dengan diameter > 13.02 cm.
Berdasarkan standart operasional nenas untuk jenis Smooth cayenne, jika
di kelaskan berdasarkan parameter diameter buah dibagi menjadi empat kelas
![Page 9: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/9.jpg)
yaitu, untuk standar A ≥ 13 cm, standar B = 11- 12.9 cm, standar C = 10-10.9 cm
dan standar D ≤ 10 cm. Sementara jika mengacu pada Standar Nasional Indonesia
(SNI) no 10-2166-1992, ukuran buah nenas untuk Mutu I adalah seragam dengan
ukuran diameter minimal 9.5 cm dan Mutu II yang kurang seragam dan diameter
≤ 9.5 cm (Deptan, 2004). Ukuran buah di PT Great Giant Pineapple menggunakan
standar dari perusahaan mereka sendiri, Menyesuaikan dengan mesin yang
dimiliki.
2. Proses Pengupasan (Pelling), pemotongan ujung (Trimming Top-bottom) dan
Pencucian (Washing)
Buah nanas yang sudah digrading selanjutnya masuk ketahapan proses
pengupasan kulit. Melalui conveyor buah nanas menuju ke mesin pengupasan
untuk dilakukan pengupasan. Tujuan proses ini adalah untuk mendapatkan daging
buahnya saja dengan metode pengupasan silindris dan dilanjutkan pemotongan
ujung buah.
3. Pengirisan (Slicing)
Setelah dipisahkan dari kulitnya kemudian daging buah nanas dialirkan
menuju ke tahap proses selanjutnya yaitu slicing. Disini buah dilakukan
pengirisan secara melintang setebal kurang lebih 1 – 2 cm. Hasil yang didapatkan
dari proses ini adalah produk nanas iris dengan bagian yang paling baik.
4. Pemotongan (Trimmning) dan Pemisahan (Sortasi)
Nanas silindris yang sudah diiris selanjutnya masuk pada proses sortasi
secara manual. Jadi pada proses ini yang berperan adalah manusia bukan mesin
lagi. Karena untuk mendapatkan nanas dengan kualitas yang bagus perlu
dilakukkan kegiatan manual. Pada proses ini prinsipnya yaitu, nanas disortasi
dengan menghilangkan mata buahnya dan dipisahkan sesuai kualitasnya. Bagian
tengah irisan nenas biasanya adalah yang paling baik (ukuran dan warnanya
seragam), sedangkan bagian yang tepi serta nanas iris di bawah ukuran dipisahkan
untuk diproses lebih lanjut sebagai piece atau crushed.
![Page 10: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/10.jpg)
5. Penghilangan hati buah (Coring), Pengisian (Filing), Resizer dan Pemotongan
(Cutting)
Nenas iris yang dipilih sebagai produk sliced, selanjutnya dihilangkan
mata buahnya dengan alat yang bernama can loader machine dan seterusnya
diisikan kedalam kaleng. Bagian nenas lainya masuk ke dalam resizing dan cutter
untuk diproses menjadi nenas potong (pieced product), sedang yang tidak
memenuhi syarat untuk dipotong dimasukkan ke dalam mesin pencacah
(crushing machine) untuk diproses menjadi nenas cacahan (crushed product).
Produk olahan ini selanjutnya diisikan ke dalam kaleng.
6. Pemberian syrup (Syrupping) dan Prevacumizing
Masing – masing produk olahan yang telah diisikan ke dalam kaleng
ditambahkan gula dan media cair berupa juice nenas untuk produk yang perlu
tambahan rasa manisnya. Sedangkan yang tidak ada tambahan rasa manis hanya
ditambahkan juice nenas untuk pengalengan. Selain itu, nenas kaleng juga
memakai media sirup encer. Juice nenas dihasilkan dari proses pengolahan sisa
produk yang tidak dimanfaatkan (reject) antara lain sisa daging buah pada kulit,
bonggol dan hati (core).
7. Penutupan (Seaming) dan Coding, Pemasakan (cooking), Pendinginan (Cooling).
Setelah proses pemberian syrup kemudian masuk pada tahapan penutupan
kaleng yaitu dengan alat seamers machine. Setelah ditutup, kemudian produk
disterilkan menggunakan uap panas untuk meminimalisir adanya mikroba pada
kaleng. Setelah disterilkan, kemudian produk dalam kaleng didinginkan mencapai
batas suhu tertentu.
8. Penyusunan ke rak (Palletizer)
Setelah produk buah kaleng didinginkan, nenas kaleng disusun di atas
pallet – pallet dengan alat palletizer.
9. Inkubasi dan Pemeriksaan Produk
Produk nenas kaleng perlu diinkubasi yaitu disimpan selama lebih kurang
satu minggu agar dapat diketahui apabila ada kerusakan pada produk tersebut.
![Page 11: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/11.jpg)
Setelah melewati masa inkubasi dilakukan pemeriksaan secara sampling pada
produk tersebut antara lain pencemaran mikrobiologi, kerapatan penutupan
(seamers control) dan sebagainya.
10. Pemberian label (Labelling) dan Pengepakan (Packing)
Produk yang telah diperiksa dan dinyatakan dapat dipasarkan selanjutnya
diberi label sesuai buyer atas jenis produk yang dipesan. Pengepakan dilakukkan
pada kotak – kotak karton dengan isi 6, 12, 48 kaleng tiap pack.
Pengalengan nenas Great Giant Pineapple mempunyai kapasitas produksi
sebesar 80 ton per jam. Dengan kapasitas tersebut, setiap hari dapat dihasilkan nenas
kaleng rata – rata 19 container. 1standart case = 12 kg nenas kaleng = ± 6 kg buah
nenas. 1 container = 22 ton nenas kaleng = ± 11 ton buah nenas. Produksi kaleng
yang dihasilkan perusahaan dapat dibagi dalam beberapa jenis :
1. Menurut bentuknya:
Slices ialah irisan utuh, tidak rusak atau pecah dan merupakan irisan yang
tegak lurus terhadap sumbu dan mempunyai ukuran dan besar yang sama.
Chunk adalah irisan nenas yang mempunyai ukuran dan bentuk yang
mempunyai dimensi tidak lebih dari 1,5 inci.
Tidbits merupakan bagian buah nenas yang berasal dari potongan irisan
buah nenas utuh menjadi bagian yang lebih kecil, yang mempunyai bentuk
dan ukuran yang sama.
Pieces adalah bentuk irisan mirip dengan tidbits tetapi bentuk ukuran tidak
perlu sama, bias sangat tidbits.
Crushed pineapple merupakan bagian buah nenas yang dipotong atau
dihancurkan sedemikian rupa sehingga menjadi potongan yang halus.
2. Menurut Grade kualitas:
Code : F = Fancy = Paling baik
C = Choice = baik
S = Standard = standar
![Page 12: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/12.jpg)
3. Menurut media :
Code: Natural juice : juice nenas tanpa tambahan gula, asam
(brix 11 – 14)
Light syrup : ditambah gula, manis (brix 14 -18)
Heavy syrup : ditambah gula, manis sekali (brix 18 – 22)
4. Menurut ukuran kaleng :
Code : 8 oz/ ons, A-1 : dalam satu standar case terdapat 90
kaleng A-1
15 oz/ ons, A-1 ½ : dalam satu standar case terdapat
45 kaleng A-1 ½
20 oz/ ons, A-2 : dalam satu standar case terdapat
36 kaleng A-2
30 oz/ ons, A-2 ½ : dalam satu standar case terdapat
24 kaleng A-2 ½
37 oz/ ons, A-10 : dalam satu standar case terdapat
6 kaleng A-10
42 oz/ ons, A-3 : khusus juice
![Page 13: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/13.jpg)
KESIMPULAN
PT Great Giant Pineapple merupakan perusahaan besar yang telah
menerapkan teknologi modern dan proses budidaya yang terencana dengan baik. Dari
kegiatan kunjungan pabrik ini, mahasiswa mendapatkan pengetahuan tentang teknis
dan kondisi lingkunan kerja di pabrik produksi nenas dalam skala besar. PT Great
Giant Pineapple merupakan perusahaan produksi untuk pasar asing, sehingga PT
Great Giant Pineapple mempunyai andil dalam peningkatan devisa Negara.
PT Great Giant Pineapple dalam proses produksinya menggunakan slogan go
green yaitu prinsip pengolahan yang ramah lingkungan dengan rincian 30, 40 dan 50.
Dimaksudkan 30 persen dalam penggunaan bahan bakar reversible, 40 persen
penggunaan bahan kimia dan 50 persen peningkatan produksinya.
Proses pengolahan buah nanas di PT Great Giant Pineapple dari bahan mentah
menjadi produk buah nanas yang telah dikemas dan siap dipasarkan melalui tahapan
– tahapan Size Grading, Pelling, Trimming Top-bottom, Washing, Slicing, Trimmning
dan Sortasi, Penghilangan hati buah (Coring), Pengisian (Filing), Resizer dan
Pemotongan (Cutting), Pemberian syrup (Syrupping) dan Prevacumizing, Penutupan
(Seaming) dan Coding, Pemasakan (cooking), Pendinginan (Cooling), Penyusunan ke
rak (Palletizer), Inkubasi dan Pemeriksaan Produk, Pemberian label (Labelling) dan
Pengepakan (Packing)
![Page 14: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/14.jpg)
SARAN
Tanpa Mengabaikan untuk proses produksi di industry hulunya, pada proses
pengadaan buah nenas di kebunya lebih ditingkatkan koordinasi informasinya dengan
bagian pemasaran, PPC pabrik. Karena proses produksi dari hulu hingga hilir, kadang
menimbulkan missing persepsi antara keduanya. Hal ini bertujuan agar pesanan
produk nenas kaleng dari pembeli yang diterima oleh bagian pemasaran dapat
dipenuhi melalui system perencanaan produksi buah nenas di kebun dan proses
produksi/ pengolahan buah nenas di pabrik menjadi produk nenas kaleng.
![Page 15: Fiel Trip](https://reader035.vdokumen.com/reader035/viewer/2022081717/553fc6bd4a795919088b4873/html5/thumbnails/15.jpg)
DAFTAR PUSTAKA
Bautista, O.K., H.V. Valmayor, P.C. Tabora dan R. Respiro. 1983.
Introduction to Tropical Horticulture Department of
Horticulture. College of Agric. U. P. Los Banos.
Didin. 2009. Identifikasi faktor-faktor yang mempengaruhi Ketidakseragaman
ukuran buah nenas ( ananas comosus l. Merr ) Di kebun nenas pt
great giant pineapple, Terbangggi besar, lampung tengah. IPB:
Bogor
Dull, G.G.1971. The Pineapple. London.
Farida Huriawati. 2006. Kajian filtrasi sari buah nanas dengan Menggunakan
membran selulosa asetat. IPB: Bogor
Muljohardjo, M. 1984. Nanas dan Teknologi Pengolahannya. Liberty.
Yogyakarta.