fidihana 3b pembahasan leaching

3
Nama : Fidihana Noviyanti NIM / Kelas : 121411043 / 3 B Prodi : D3 Teknik Kimia Pembahasan Leaching Pada praktikum kali ini dilakukan praktik mengenai ekstraksi padat cair atau leaching. Leaching adalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan menggunakan cairan sebagai bahan pelarutnya. Prinsip leaching ialah mengambil solute menggunakan solventnya. Praktikum ini menggunakan bahan baku teh dengan pelarutnya adalah air. Pada dasarnya proses ekstraksi teh ini adalah mengambil bagian ekstrak pada teh dan pelarut akan melarutkan zat yang dapat larut dari campurannya dengan zat padat yang tidak dapat larut. Percobaan leaching kali ini dilakukan dua kali run dan secara batch, yaitu proses leaching akan berhenti ketika semua solute yang terkandung dalam teh habis terekstrak yang ditandai dengan warnanya berubah dari pekat menjadi bening. Ataupun terlihat bila nilai kekeruhannya sudah tidak mengalami perubahan lagi. Kemiringan sifon pada praktikum ini sebesar 45 0 . kemiringan ini memiliki pengaruh terhadap proses leaching. Kedudukan sifon yang semakin horizontal atau kemiringannya mendekati 0 0 maka cairan yang menuju sifon akan semakin cepat sehingga waktu tinggal sebentar dan proses leaching berjalan cepat. Run pertama, proses leaching berjalan selama 59,23 menit. Run pertama dimulai ketika kondensat menetes pertama kalinya membasahi padatan teh dan mulai di catat waktu run. Run pertama selesai ketika cairan ekstrak menetes melewati sifon dan mengalir ke dalam reaktor. Sedangkan pada Run ke dua, waktu leaching berjalan lebih singkat yaitu selama 34 menit. Singkatnya waktu leaching Run 2 dikarenakan tekanan steam yang tidak konstan. Ketika Run 2 tekanan steam mengalami kenaikan. Pengambilan sampel dilakukan setelah cairan ekstrak menetes melewati sifon. Cairan ekstrak sebagai produk dan dilakukan duplo. Sedangkan praktikan juga mengambil sampel dari reaktor dan disebut sebagai bottom. Cairan ekstrak teh pada Run 1 masih berwarna pekat seperti warna air teh. Namun pada Run 2 warna cairan ekstrak sudah mulai pias. Sedangkan pada bagian bottom, Run 1 memiliki warna bottom yang masih pekat, berbeda dengan warna bottom Run 2 yang telah memudar kepekatannya. Pengamatan terhadap kekeruhan hanya sebatas pengamatan visual dan tidak memakai alat turbidimeter. Namun, warna ekstrak yang dihasilkan semakin bening, hal tersebut menunjukkan nilai kekeruhan yang menurun.

Upload: fidihananoviyanti

Post on 17-Jan-2016

25 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Fidihana 3B Pembahasan Leaching

Nama : Fidihana Noviyanti

NIM / Kelas : 121411043 / 3 B

Prodi : D3 Teknik Kimia

Pembahasan Leaching

Pada praktikum kali ini dilakukan praktik mengenai ekstraksi padat cair atau leaching.

Leaching adalah proses pemisahan cairan dari padatan dengan menggunakan cairan sebagai

bahan pelarutnya. Prinsip leaching ialah mengambil solute menggunakan solventnya.

Praktikum ini menggunakan bahan baku teh dengan pelarutnya adalah air. Pada dasarnya

proses ekstraksi teh ini adalah mengambil bagian ekstrak pada teh dan pelarut akan

melarutkan zat yang dapat larut dari campurannya dengan zat padat yang tidak dapat larut.

Percobaan leaching kali ini dilakukan dua kali run dan secara batch, yaitu proses leaching

akan berhenti ketika semua solute yang terkandung dalam teh habis terekstrak yang ditandai

dengan warnanya berubah dari pekat menjadi bening. Ataupun terlihat bila nilai

kekeruhannya sudah tidak mengalami perubahan lagi. Kemiringan sifon pada praktikum ini

sebesar 450. kemiringan ini memiliki pengaruh terhadap proses leaching. Kedudukan sifon

yang semakin horizontal atau kemiringannya mendekati 00 maka cairan yang menuju sifon

akan semakin cepat sehingga waktu tinggal sebentar dan proses leaching berjalan cepat.

Run pertama, proses leaching berjalan selama 59,23 menit. Run pertama dimulai ketika

kondensat menetes pertama kalinya membasahi padatan teh dan mulai di catat waktu run.

Run pertama selesai ketika cairan ekstrak menetes melewati sifon dan mengalir ke dalam

reaktor. Sedangkan pada Run ke dua, waktu leaching berjalan lebih singkat yaitu selama 34

menit. Singkatnya waktu leaching Run 2 dikarenakan tekanan steam yang tidak konstan.

Ketika Run 2 tekanan steam mengalami kenaikan.

Pengambilan sampel dilakukan setelah cairan ekstrak menetes melewati sifon. Cairan

ekstrak sebagai produk dan dilakukan duplo. Sedangkan praktikan juga mengambil sampel

dari reaktor dan disebut sebagai bottom. Cairan ekstrak teh pada Run 1 masih berwarna pekat

seperti warna air teh. Namun pada Run 2 warna cairan ekstrak sudah mulai pias. Sedangkan

pada bagian bottom, Run 1 memiliki warna bottom yang masih pekat, berbeda dengan warna

bottom Run 2 yang telah memudar kepekatannya. Pengamatan terhadap kekeruhan hanya

sebatas pengamatan visual dan tidak memakai alat turbidimeter. Namun, warna ekstrak yang

dihasilkan semakin bening, hal tersebut menunjukkan nilai kekeruhan yang menurun.

Page 2: Fidihana 3B Pembahasan Leaching

Nilai Bulk Density yang didapatkan dari praktikum ini sebesar 44,83 gr/L. Bulk Density

(ρb) merupakan massa per unit volume suatu zat pada suhu tertentu dan tidak hanya

ditentukan oleh ukuran dan bobot molekul zat tapi ditentukan oleh gaya atraksi antar

molekul. Menurut Distantina, Tanpa Tahun. Bulk Density ditentukan dari berat padatan

dibagi volume padatan termasuk volume rongga yang ada pada tumpukan butir-butir padatan.

Kesimpulan

1. Ekstraksi Padat-Cair (Leaching) adalah proses pemisahan zat yang dapat melarut (solut) dari

suatu campurannya dengan padatan yang tidak dapat larut (innert) dengan menggunakan

pelarut cair (solvent).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi proses leaching yaitu jenis pelarut yang digunakan,

ukuran partikel, temperatur, dan waktu ekstraksi.

3. Nilai Bulk Density yang dihasilkan sebesar 44,83 gr/L

4. Semakin lama proses leaching maka warna sampel produk yang dihasilkan semakin bening

Tugas Khusus

Apabila proses leaching berlangsung secara continues, bagaimana kondisi larutan?

Jawab :

Kondisi larutan apabila proses berlangsung secara continue adalah larutan berwarna semakin

pekat. Apabila proses leaching menggunakan teh sebagai bahan baku maka warna larutan

yang dihasilkan dari proses leaching ini semakin pekat jika proses yang digunakannya adalah

continue.

Daftar Pustaka

Distantina, Sperisa. Tanpa Tahun. “Sifat Zat Padat”.

http://www.distantina.staff.uns.ac.id [diakses 20 Desember 2014]

Heirut. 2011. “Ekstraksi Padat Cair-Leaching”.

http://heriut.blogspot.com/2011/05/ekstraksi-padat-cair-leaching.html [diakses 20

Desember 2014]

Page 3: Fidihana 3B Pembahasan Leaching

Jurnal praktikum Pilot Plant Ektraksi padat-cair, 2010, “ OPERASI TEKNIK KIMIA

II”, Politeknik Negeri Bandung, Bandung.