ffil$ununti - audit board of indonesia · sional soal hibah. kondisi ini juga membuat pengeng alias...

2
Sub Bagiarr l-lumas dan l'ata Usaha BPI( ltl illenwatcilirirt ilroulnsi lSali Sekda: Hanya Perlu Hati-hati SEKREIARIS Daerah (Sekda) Badung, I Wayan Adi Arnawa tak menampik dengan adanya proses proposal yang harus di- lakukan penyesuaian sehingga ada oerubahan. "Penyesuaiannya ini untuk amannya pencairan hibah, ba- gaimana hibah ini aman dan nyaman untuk kita bersama," katanya. Mantan Kepala Di- nas Pendapatan/Pasedehan Agung Badung ini menyebut- kan, perlu kehati-hatian penya- luran dana hibah. Terlebih saat ini menjadi sorotan penegak hukum. Sehingga untuk aman- nya, harus ada harmonisasi proposal. "Misal perubahan tang- gal dan seterusnya," sebut- nya. Adi Arnawa menjelaskan, akan menerapkan system e- Hibah tahun 2019 untuk da- pat meminimalisir temuan. "Untuk selanjutnya mari kita melakukan oerbaikan de- ngan mengacu pada peratur- an. Proses apapun.yang ke- marin terjadi, kita segara selesaikan," janjinya. (mpa) o KPK BPK mengingatkan Pemkab Badung pencairan hibah . Pemkab dianggap tidak sesuai norma aturan , fubu,] ttgrrro,tp( ffil$unUnti PENGAKUAN DEWAN . Tidak berpola o Prosesnya dianggap ribet . Dilempar sana sini sehingga disebut berbelit-belit . Pemohon hibah harus mencari pejabat yang sudah pensiun untuk I tandatangan I . Proposal sudah direvisi, lagi ditelpon harus direvisi RENCANA 2019 . Menerapkan :;istem e-Hibah tahLrn 2019 untuk dapat nremini- malisir temuan azl VERSI PEMKAB . Untuk amannya pencairan hibah . Perlu kehati-hatian . Harus ada harmonisasi proposal

Upload: others

Post on 23-Jan-2020

18 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Sub Bagiarr l-lumas dan l'ata Usaha BPI( ltl illenwatcilirirt ilroulnsi lSali

Sekda: Hanya Perlu

Hati-hatiSEKREIARIS Daerah (Sekda)Badung, I Wayan Adi Arnawatak menampik dengan adanyaproses proposal yang harus di-lakukan penyesuaian sehinggaada oerubahan.

"Penyesuaiannya ini untukamannya pencairan hibah, ba-gaimana hibah ini aman dannyaman untuk kita bersama,"katanya. Mantan Kepala Di-nas Pendapatan/PasedehanAgung Badung ini menyebut-kan, perlu kehati-hatian penya-luran dana hibah. Terlebih saatini menjadi sorotan penegak

hukum. Sehingga untuk aman-nya, harus ada harmonisasiproposal.

"Misal perubahan tang-gal dan seterusnya," sebut-nya. Adi Arnawa menjelaskan,akan menerapkan system e-Hibah tahun 2019 untuk da-pat meminimalisir temuan.

"Untuk selanjutnya marikita melakukan oerbaikan de-ngan mengacu pada peratur-an. Proses apapun.yang ke-marin terjadi, kita segaraselesaikan," janjinya. (mpa)

o KPK BPKmengingatkanPemkab Badungpencairan hibah

. Pemkab

dianggaptidak sesuai normaaturan

, fubu,] ttgrrro,tp(

ffil$unUnti

PENGAKUAN DEWAN. Tidak berpolao Prosesnya dianggap ribet. Dilempar sana sini sehingga

disebut berbelit-belit. Pemohon hibah harus

mencari pejabat yang

sudah pensiun untuk Itandatangan I

. Proposal sudah direvisi,

lagi ditelpon harus

direvisi

RENCANA 2019

. Menerapkan :;istem

e-Hibah tahLrn 2019

untuk dapat nremini-malisir temuan

azl

VERSI PEMKAB. Untuk amannya pencairan hibah. Perlu kehati-hatian. Harus ada

harmonisasi

proposal

Sub Bagiarr l-lumas dan l-ata Usatla SPI( ltl i'!'Erwlrl<lli'tl'l [,ror'tlu'lsi L$ali

ffii$unlinli

Suyasa

Pengeng

Urus HibahdiPedab

r DPRD Badung Nilai Pencairan Tak BerpolaTANGUPURA TRIBUNBALI - SeJumlah anggotaDPRD Badung rnenudingPemkab Badung tidak profe-sional soal hibah. Kondisi inijuga membuat pengeng aliaspusing Ketua Komisi I DPRDBadung, I Wayan Suyasa.Takheran ribetnya pola hibah diPemkab Badung sempat jadiperhatian Komisi Pemberan-tasan Korupsi (KPK).

Tudingan tak profesionalitu karena proses pencairanhibah di Badung tak berpo-la dan teknis proposal yangkurang akurat dari ekseku-tif. Hal ini mengakibatkanribuan proposal kerap bolak-bolik untuk dilakukan per-baikan atau revisi. KalanganDewan pun khawatir jika si-kap jaJaran eksekutif Badung

ses penyaluran hibah inimemang sedikit rancu atautidak sesuai. Pasalnya pro-sesnya sempat dilempar sanasini sehingga disebut berbe-lit-belit.

Ketua Komisi III DPRDBadung, Putu Alit Yandina-ta juga mengaku bingungdengan sikap eksekrrlil. Diamempertanyakan proposalyang diawal setelah dise-tujui hanya berubah padaRAEI. Namun, fakta saat inihampir semua redaksionalproposal berubah. Ironisnyalagi, pemohon hibah harusmencari lagi pejabat-pejabatyang sudah pensiun dan pin-dah untuk menandatanganiproposal tahun 2017.

'Kejadian seka-rang kan proposal sudah di-

revisi, lagi ditelepon harus dlp*revisi. Sudah direvisi lagi ad*:salah. Jika terus be$tu (revi-

si) masyarakat kan bingungdan kesal Juga,' Jelasnya.

Sebelumnya, InspekturBadung, Luh?utu Suryaniflmengunglapkan penyaluranhibah di Badung tahun laludinilai KPK Badan Pemerik-sa Keuangan (BPI!, Ombud-sman Republik Indonesia,dan Mabes Polri, tidak sesuainonna. Norma yang rlimzl-sud adalah aturan yangtelahdiatur dt Permendagri Nomor13 Tahun 2006 tentang Pe-doman Pengelolaan Keuang:an Daerah. JaJaran penegakhukum ini meminta agarpenyaluran hibah di Badungdikembalikan pada normayang'telah diatur. (mpe)

Bupafl Badung.Ketua Komisi I DpRD Ba-

dung, I Wayan Suyasa me-ngatakan. hibah yang dige-lontorlGr tersebut seharus_nya bisa terealisasi denqanbaik karena dibantu olehjaJaran eksekutif. Namun, se-lama inl pencairan hibah inisangat tidak berpola. "Jika

I

prosesnya ribet sepeti inj kan {

kasian masyarakat. Nak pe- Ingeng mase dewan ne pak I(sakit kepala dewan iuea r[pak)." kata Suyasa Sela;a B

(6/2).Politikus Partai Golkar lnI

Juga mengungkapkan, pro-

I

int Justru akan merusak citra

Edisi

Hal

: .$O&ur ?-f.eetuq^ zo8

,p