sarafambarawa.files.wordpress.com  · web viewpasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak...

51
LAPORAN KASUS VERTIGO INSUFISIENSI VERTEBROBASILER Disusun Oleh: Nadira S Jasmine 19102210 24 Pembimbing: dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA 1

Upload: others

Post on 28-Jul-2020

5 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

LAPORAN KASUS

VERTIGO INSUFISIENSI VERTEBROBASILER

Disusun Oleh:

Nadira S Jasmine 1910221024

Pembimbing:

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc

DEPARTEMEN ILMU PENYAKIT SARAF

RUMAH SAKIT UMUM DAERAH AMBARAWA

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN” JAKARTA

TAHUN 2020

1

Page 2: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

Telah dipresentasikan dan disetujui laporan kasus yang berjudul

Vertigo Cervicogenic

Diajukan untuk memenuhi syarat mengikuti ujian Kepaniteraan Klinik di bagian Ilmu Penyakit

Saraf di RSUD Ambarawa

Disusun Oleh :

Nadira S Jasmine 1910221024

Telah disetujui

Ambarawa, Januari 2020

Mengetahui,

Dokter Pembimbing

dr. Nurtakdir Kurnia Setiawan, Sp. S, M. Sc

2

ii

Page 3: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

LAPORAN KASUS

A. IDEN

Nama : Ny. MR

Usia : 51 tahun

Jenis Kelamin : Perempuan

Status Perkawinan : Menikah

Pendidikan : SD

Pekerjaan : IRT

Alamat : Berokan Bawen

No CM : 0221xx-20xx

Tangggal masuk RS : 20 Januari 2020 pukul 18:00

B. ANAMNESIS

Anamnesa diperoleh dari autoanamnesis yang dilakukan pada tanggal 24

Januari 2020, pukul 13.30 di bangsal Mawar RSUD Ambarawa.

1. Keluhan Utama

Pusing berputar

2. Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu

sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

dirasakan pada seluruh kepala pasien, pusing juga muncul dengan cepat,

dan pusing dirasakan sepanjang hari terus menerus dengan skala 8.

Perasaan pusing berputar bertambah apabila pasien bangun dari tempat

tidur. Keluhan pusing berputar disertai dengan kaku pada bagian belakang

leher. Keluhan timbul ketika sebelumya pasien mencuci pakaian dengan

posisi menunduk lama. Pasien mengatakan sudah beberapa kali mengubah

posisi bantal ketika tidur, namun tidak mengurangi rasa pusing dan kaku

lehernya.

3

Page 4: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Dua hari sebelum masuk rumah sakit, pasien kembali mengeluhkan

perasaan pusing berputar. Pusing berputar dirasakan muncul dengan cepat

dan terasa berat sehingga pasien merasakan perasaan melayang. Keluhan

disertai mual dan lemas. Lemas dan perasaan melayang dirasakan

sepanjang hari sehingga pasien merasa tidak dapat melakukan aktivitas

sehingga pasien hanya dapat berbaring di tempat tidur.

Lima jam sebelum masuk rumah sakit, pasien kembali mengalami

pusing berputar dengan perasaan seperti melayang. Keluhan disertai

perasaan lemas, mual dan muntah sebanyak 1 kali dengan jumlah muntah

sedikit. Keluhan yang dirasakan memberat dan tidak meminum obat

pereda pusing ini akhirnya keluarga memutuskan untuk membawa pasien

ke IGD RSUD Ambarawa. Gangguan pada telinga, gangguan pada BAK

dan BAB, gangguan motorik, dan fungsi sensorik disangkal oleh pasien.

Namun pasien mengeluhkan sering merasa kebas pada tangan dan kaki

pasien sejak 5 tahun yang lalu, kebas dirasakan muncul secara cepat.

Kebas dirasa muncul apabila pasien menekuk tangan dan kaki terlalu

lama. Kebas yang dirasakan tidak terlalu berat dengan skala 3 dan keluhan

dirasa tidak memberat dan akan hilang dengan sendirinya.

3. Riwayat penyakit dahulu

a. Riwayat keluhan serupa sebelumnya : Pasien mengatakan sering

mengalami pusing berputar secara cepat disertai dengan kaku pada

leher, keluhan pusing berputar dirasakan memberat sehingga terjadi

perasaan melayang dan disertai mual sehingga pasien merasa lemas.

Keluhan yang terjadi pada pasien membuat pasien hanya berbaring

pada tempat tidur untuk mengurangi perasaan pusing berputarnya.

b. Riwayat trauma : disangkal

c. Riwayat sakit leher : diakui, sakit leher dirasakan

setelah menunduk terlalu lama akibat mencuci baju (ergonomi).

d. Riwayat stroke : disangkal

4

Page 5: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

e. Riwayat sakit jantung : disangkal

f. Riwayat tekanan darah tinggi : disangkal

g. Riwayat DM : diakui, sudah 10 tahun dan

sudah terjadi komplikasi (katarak dan ulkus).

h. Riwayat sakit telinga : disangkal

i. Riwayat sakit gigi : disangkal

j. Riwayat sinusitis : disangkal

k. Riwayat sakit maag : disangkal

l. Riwayat kolesterol tinggi : diakui

m. Riwayat gangguan psikiatri : disangkal

n. Riwayat alergi : disangkal

o. Riwayat operasi : Operasi katarak 2 tahun yang

lalu, riwayat debridement ulkus pada kaki kanan

p. Riwayat kebas : Diakui sudah terjadi 5 tahun

lalu dan terjadi kebas apabila pasien menekuk tangan atau kaki terlalu lama

dan kebas dirasakan akan hilang dengan sendirinya.

4. Riwayat penyakit keluarga

Riwayat darah tinggi, DM, stroke, dan sakit jantung pada orang tua,

suami, dan ketiga anak pasien disangkal oleh pasien.

5. Riwayat Sosial Ekonomi

Pasien adalah seorang ibu rumah tangga. Pasien sudah bercerai dengan

suaminya sejak 11 tahun yang lalu dan sudah pisah rumah. Pasien memiliki

tiga anak, dengan anak pertama sudah menikah dan pisah rumah dengan

pasien. Pasien tinggal serumah dengan anak kedua dan ketiga, di mana

kecukupan rumah tangga dipenuhi oleh anak ke dua yang bekerja sebagai

pedagang toko. Pasien tinggal di lingkungan perkampungan dengan sosial

ekonomi menengah sedang. Pasien menyangkal pernah minum minuman

keras, rokok dan kopi. Pasien tidak pernah berolahraga.

5

Page 6: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

.

C. ANAMNESIS SISTEM

1. Sistem cerebrospinal : pusing berputar

2. Sistem kardiovascular : tidak ada keluhan

3. Sistem repiratorius : tidak ada keluhan

4. Sistem gastrointestinal : mual (+), muntah (+)

5. Sistem odontology : tidak ada keluhan

6. Sistem neuromuskula : leher belakang terasa kencang dan

kaku

7. Sistem urogenital : tidak ada keluhan

8. Sistem indera : pada mata kiri, pengelihatan sudah

kabur.

9. Sistem integument : tidak ada keluhan

D. RESUME PASIEN

Pasien perempuan berusia 51 tahun datang ke IGD RSUD

Ambarawa dengan keluhan pusing berputar disertai lemas, leher terasa

kaku, mual dan muntah sejak 2 hari SMRS. Rasa pusing terasa terus

menerus dan terasa memberat hingga terjadi perasaan melayang, keluhan

terjadi sepanjang hari, dan perasaan pusing bertambah apabila pasien

bangun dari tempat tidur, sehingga pasien hanya dapat tiduran di kasur

sepanjang hari. Keluhan pusing berkurang saat pasien mendapat terapi

awal di IGD. Pasien mempunyai riwayat DM sejak 10 tahun lalu, dan

pasien rutin meminum obat setiap hari.

E. DISKUSI PERTAMA

Berdasarkan hasil anamnesis didapatkan pasien mengeluhkan pusing

berputar. Pusing berputar adalah suatu gejala khas dari vertigo, sedangkan

definisi vertigo adalah suatu sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti

rotasi (memutar) tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat

6

Page 7: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

sekelilingnya terasa berputar atau badan yang berputar. Kondisi ini

merupakan gejala yang menandakan adanya gangguan pada sistem vestibuler

atau non vestibuler. Pada vertigo vestibuler, keluhan yang muncul adalah rasa

berputar, serangan episodik, adanya mual, muntah, dicetuskan oleh gerakan

kepala. Sedangkan pada vertigo non-vestibuler keluhan yang timbul yaitu rasa

melayang, hilang keseimbangan, serangan bersfiat kontinyu, keluhan mal

muntah tidak ada, dicetuskan oleh gerakan objek visual dan dapat dicetuskan

oleh situasi ramai.

Pada pasien ini keluhan pusing berputarnya muncul secara cepat dan

bersifat kontinyu, memberat apabila pasien merubah posisi kepala (dari

tiduran ke posisi duduk), teradapat keluhan mual dan muntah. Keluhan pusing

berputar juga disertai kaku pada bagian leher setelah pasien menunduk terlalu

lama. Keluhan pusing juga dirasakan semakin memberat sehingga pasien

merasakan perasaan melayang sehingga menjadi lemas. Keluhan pada kaku

leher juga bisa menjadi penyebab terjadinya vertigo pada pasien ini yaitu

vertigo cervicogenik. Namun harus dipastikan lagi dengan adanya

pemeriksaaan penunjang seperti foto rontgen.

Pasien ini juga mengalami DM sejak 10 tahun lalu dan juga sudah

mengalami komplikasi. Pasien ini sering mengalami kebas pada kedua tangan

dan kaki, kebas dirasakan muncul apabila pasien terlalu lama melipat tangan

atau kakinya. Perasaan kebasnya akan hilang dengan sendirinya tanpa

pengobatan. Komplikasi pada penderita DM dibagi menjadi dua bagian, yaitu

mikrovaskular dan makrovaskular. Pada penderita DM kronik, hiperglikemi

persisten dapat menyebabkan peningkatan jalur poliol yang menghasilkan

peningkatan kadar sorbitol intrasel. Peningkatan pada sorbitol intrasel ini

dapat menyebabkan peningkatan kadar ROS (reactive oxygen species) yang

menyebabkan penurunan kadar NO pada endotel di pembuluh darah. Kadar

NO yang berkurang pada endotel, dapat menyebabkan vasodilatasi berkurang

pada pembuluh darah sehingga aliran darah ke saraf menurun yang berakibat

neuropati diabetikum (Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam ed. 4).

7

Page 8: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

VERTIGO

a) Definisi

Vertigo adalah sensasi gerakan atau rasa gerak dari tubuh seperti rotasi

(memutar) tanpa sensasi perputaran yang sebenarnya, dapat sekelilingnya

terasa berputar atau badan yang berputar. Vertigo berasal dari Bahasa latin

“vertere” yang artinya memutar. Vertigo termasuk kedalam gangguan

keseimbangan yang dinyatakan sebagai pusing, pening, sempoyongan, rasa

seperti melayang.

b) Etiologi

Vertigo merupakan suatu gejala, penyebabnya antara lain adalah akibat

kecelakaan, stres, gangguan pada telinga bagian dalam, obat-obatan, terlalu

sedikit atau banyak aliran darah ke otak dan lain-lain. Tubuh merasakan

posisi dan mengendalikan keseimbangan melalui organ keseimbangan

(vestibular) yang terdapat di telinga bagian dalam. Organ ini memiliki saraf

yang berhubungan dengan area tertentu di otak. Vertigo bisa disebabkan

oleh kelainan di dalam telinga, di dalam saraf yang menghubungkan telinga

dengan otak dan di dalam otaknya sendiri.

Keseimbangan dikendalikan oleh otak kecil yang mendapat informasi

tentang posisi tubuh dari organ keseimbangan di telinga tengah dan mata.

Penyebab umum dari vertigo:

1) Keadaan lingkungan: mabuk darat, mabuk laut.

2) Obat-obatan: alkohol, gentamisin.

3) Kelainan telinga: endapan kalsium pada salah satu kanalis

semisirkularis di dalam telinga bagian dalam yang menyebabkan

benign paroxysmal positional

4) Vertigo, infeksi telinga bagian dalam karena bakteri, labirintis,

penyakit maniere,

8

Page 9: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

5) Peradangan saraf vestibuler, herpes zoster.

6) Kelainan Neurologis: Tumor otak, tumor yang menekan saraf

vestibularis, sklerosis multipel, dan patah tulang otak yang disertai

cedera pada labirin, persyarafannya atau keduanya.

7) Kelainan sirkularis: Gangguan fungsi otak sementara karena

berkurangnya aliran darah ke salah satu bagian otak (transient

ischemic attack) pada arteri vertebral dan arteri basiler.

c) Klasifikasi

Vertigo dapat diklasifikasikan menjadi fisiologik dan patologik, sebagai

berikut:

1) Fisiologik

Vertigo fisiologik adalah keadaan vertigo yang ditimbulkan oleh

stimulasi dari sekitar penderita, dimana sistem vestibulum, mata, dan

somatosensorik berfungsi baik. Yang termasuk dalam kelompok ini

antara lain:

Mabuk gerakan (motion sickness)

Mabuk gerakan ini dapat terjadi bila pandangan sekitar (visual

surround) berlawanan dengan gerakan tubuh yang sebenarnya.

Keadaan yang memperovokasi antara lain duduk di jok belakang

mobil, atau membaca sewaktu mobil bergerak.

Mabuk ruang angkasa (space sickness)

Mabuk ruang angkasa adalah hasil dari keadaan tanpa berat

(weightlessness). Pada keadaan ini terdapat suatu gangguan dari

keseimbangan antara kanalis semisirkularis dan otolit yang dapat

menimbulkan sensasi berputar.

Vertigo ketinggian (height vertigo)

Vertigo ketinggian adalah suatu instabilitas subjektif dari

keseimbangan postural dan lokomotor (kemampuan untuk

melakukan gerakan anggota tubuh) oleh karena induksi visual,

disertai rasa takut jatuh, dan gejala-gejala vegetatif.

9

Page 10: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

2) Patologik

Vertigo patologik diklasifikasikan lagi menjadi dua jenis, yaitu vertigo

sentral dan vertigo perifer, dengan perbedaan umum sebagai berikut:

Tabel 1. Perbedaan Vertigo Sentral dan Vertigo Perifer

Ciri-ciri Vertigo Perifer Vertigo SentralLesi Sistem vestibular (telinga

dalam, saraf perifer)Sistem vertebrobasiler dan gangguan vaskular

(otak, batang otak, serebelum)

Penyebab Vertigo posisional paroksismal

jinak (BPPV), penyakit maniere,

neuronitis vestibuler, labirintis,

neuroma akustik, trauma

iskemik batang otak, vertebrobasiler

insufisiensi, neoplasma, migren basiler

Masa laten 3-40 detik Tidak adaHabituasi Ya Tidak

Intensitas vertigo Berat Ringan

Tabel 2. Perbedaan Klinis Vertigo Perifer dan Vertigo SentralGejala Vertigo

PeriferVertigo Sentral

Bangkitan Lebih mendadak

Lebih lama

Beratnya vertigo Berat Ringan Pengaruh gerakan

kepala++ +/-

Mual/muntah/keringetan

++ +

Gangguan pendengaran +/- -Gejala gangguan SSP - Diantaranya: diplopia, parestesi,

gg. sensibilitas dan fungsi motorik, disartria, gg.sereberal

Telinga berdenging dan atau tuli

Kadang-kadang

Tidak ada

Nistagmus spontan + -

10

Page 11: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Sentral

Vertigo sentral paling sering disebabkan oleh berbagai penyakit

berikut:

Migraine

Vertigo ditemukan pada 27-33% kasus pasien migraine.

Pada basilar migraine sendiri telah dikenal aura yaitu gejala

yang meliputi pandangan kabur, penglihatan ganda dan

dysarthria serta keluhan sakit kepala sebelah. Vertigo yang

muncul pada migraine biasanya lebih lama dibandingkan

aura lainnya, dan seringkali membaik dengan terapi yang

digunakan untuk migraine.

Vertebrobasilar insufficiency

Vertebrobasilar insufficiency biasanya terjadi dengan

episode rekuren dari suatu vertigo dengan onset akut dan

spontan pada kebanyakan pasien (detik-beberapa menit).

Banyak terjadi pada usia tua dan pada pasien dengan faktor

resiko cerebrovascular disease. Sering juga berhungan

dengan gejala visual meliputi inkoordinasi, jatuh dan lemah.

Tumor Intrakranial

Tumor intracranial jarang memberi manifestasi klinik

vertigo dikarenakan tumor biasanya tumbuh secara progresif

dan lambat sehingga sudah terjadi kompensasi sentral.

Gejala yang lebih sering muncul adalah penurunan

pendengaran atau gejala neurologis.

Perifer

Vertigo sentral dapat disebabkan oleh kelainan pada telinga bagian

dalam ataupun nervus cranialis vestibulocochlear (N. VIII), dimana

vertigo perifer yang paling sering dialami yaitu:

11

Page 12: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Benign Paroxysmal Positional Vertigo (BPPV)

BPPV merupakan penyebab utama vertigo. Onsetnya lebih

seriang terjadi pada usia rata-rata 51 tahun, yang mana

disebabkan oleh pergerakan otolit dalan kanalis

semisirkularism; pada telinga dalam. Hal ini terutama akan

mempengaruhi kanalis posterior dan menyebabkan gejala

klasik tapi juga dapat mengenai kanalis anterior dan

horizontal. Otolit mengandung kristal-kristal kecil kalsium

karbonat yang berasal dari utrikulus telinga dalam.

Pergerakan dari otolit distimulasi oleh perubahan posisi dan

menimbulkan manifestasi klinik vertigo dan nistagmus.

BPPV umumnya idiopatik, namun dapat terjadi akibat

trauma kepala, infeksi kronik telinga, operasi dan neuritis

vestibular sebelumnya.

Meniere’s Disease

Ménière’s disease ditandai dengan vertigo yang intermiten

yang diikuti dengan keluhan pendengaran, berupa tinnitus

(nada rendah), dan tuli sensoris pada fluktuasi frekuensi

yang rendah, dan sensasi penuh pada telinga. Ménière’s

disease terjadi pada sekitar 15% pada kasus vertigo otologik.

Ménière’s disease merupakan akibat dari hipertensi

endolimfatik akibat dilatasi dari membrane labirin

bersamaan dengan kanalis semisirularis telinga dalam

dengan peningkatan volume endolimfe. Selain itu juga dapat

terjadi idiopatik atau sekunder akibat infeksi virus atau

bakteri telinga atau gangguan metabolic.

Vestibular Neuritis

Vestibular neuritis ditandai dengan vertigo, mual, ataxia dan

nystagmus. Hal ini berhubungan dengan infeksi virus lada

12

Page 13: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

nervus vestibularis. Labirinitis terjadi dengan kompleks

gejala yang sama disertai dengan tinnitus atau penurunan

fungsi pendengaran, keduanya terjadi pada sekitar 15%

kasus vertigo otologik.

3) Berdasarkan onset

Disertai Keluhan Telinga

Tidak Disertai Keluhan Telinga

Timbul Karena Perubahan Posisi

Vertigo paroksismal (mendadak atau eksaserbasi akut)

Penyakit Meniere, tumor fossa cranii posterior, transient ischemic attack (TIA) arteri vertebralis

TIA arteri vertebro-basilaris, epilepsi, vertigo akibat lesi lambung

Benign paroxysmal positional vertigo (BPPV)

Vertigo kronis

Otitis media kronis, meningitis tuberkulosa, tumor serebelo-pontine, lesi labirin akibat zat ototoksik

Kontusio serebri, sindroma paska komosio, multiple sklerosis, intoksikasi obat-obatan

Hipotensi ortostatik, vertigo servikalis

Vertigo akut Trauma labirin, herpes zoster otikus, labirinitis akuta, perdarahan labirin

Neuronitis vestibularis, ensefalitis vestibularis, multipel sclerosis

13

Page 14: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

d) Diagnosis Vertigo

1) Anamnesis

Karakteristik Pusing

Perlu ditanyakan mengenai sensasi yang dirasakan pasien apakah

sensasi berputar, atau sensasi non spesifik seperti dizziness atau

light headness, atau hanya suatu perasaan yang berbeda

(kebingungan).

Keparahan

Keparahan dari suatu vertigo juga dapat membantu, misalnya: pada

acute vestibular neuritis, gejala awal biasanya parah namun

berkurang dalam beberapa hari kedepan. Pada Ménière’s disease,

pada awalnya keparahan biasanya meningkat dan kemudian

berkurang setelahnya. Sedangkan pasien mengeluh vertigo yang

menetap dan konstan mungkin memiliki penyebab psikologis

Onset dan durasi

Durasi tiap episode memiliki nilai diagnostic yang signifikan,

semakin lama durasi vertigo maka kemungkinan kearah vertigo

sentral menjadi lebih besar. Vertigo perifer umumnya memilki

onset akut dibandingkan vertigo sentral kecuali pada

cerebrovascular attack.

Faktor pencetus

Faktor pencetus dapat mempersempit diagnosis banding pada

vertigo vestibular perifer. Jika gejala terjadi hanya ketika perubahan

posisi, penyebab yang paling mungkin adalah BPPV. Infeksi virus

yang baru pada saluran pernapasan atas kemungkinan berhubungan

dengan acute vestibular neutritis atau acute labyrhinti. Vertigo

dapat disebabkan oleh fistula perilimfatik Fistula perimfatik dapat

disebabkn oleh trauma baik langsung ataupun barotrauma. Bersin

14

Page 15: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

atau gerakan yang mengakibatkan telinga ke bawah akan

memprovokasi vertigo pada pasien dengan fistula perilimfatik.

Adanya fenomena Tullio’s (nistagmus dan vertigo yang disebabkan

suara bising pada frekuensi tertentu) mengarah kepada penyebab

perifer.

Gejala penyerta

Gejala penyerta berupa penurunan pendengaran, nyeri, mual,

muntah dan gejala neurologis dapat membantu membedakan

diagnosis penyebab vertigo. Sebagian besar penyebab vertigo

dengan gangguan pendengaran berasal dari perifer, kecuali pada

penyakit serebrovaskular yang mengenai arteri auditorius interna

atau arteri anterior inferior cebellar. Nyeri yang menyertai vertigo

dapat terjadi bersamaan dengan infeksi akut telinga tengah,

penyakit invasive pada tulang temporal, atau iritasi meningeal.

Vertigo sering bersamaan dengan muntah dan mual pada acute

vestibular neuronitis dan pada meniere disease yang parah dan

BPPV. Pada vertigo sentral mual dan muntah tidak terlalu parah.

Gejala neurologis berupa kelemahan, disarthria, gangguan

penglihatan dan pendengaran, parestesia, penurunan kesadaran,

ataksia atau perubahan lain pada fungsi sensori dan motoris lebih

mengarahkan diagnosis ke vertigo sentral misalnya penyakit

cerebrovascular, neoplasma, atau multiple sklerosis. Pasien denga

migraine biasanya merasakan gejala lain yang berhubungan dengan

migraine misalnya sakit kepala yang tipikal (throbbing, unilateral,

kadnag disertai aura), mual, muntah, fotofobia, dan fonofobia. 21-

35% pasien dengan migraine mengeluhkan vertigo.

2) Pemeriksaan Vertigo

Fungsi Vestibular atau Serebral

Test Romberg

15

Page 16: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Penderita berdiri dengan kedua kaki dirapatkan, mula-mula

dengan kedua mata terbuka kemudian tertutup. Pada

kelainan vestibular hanya pada mata tertutup badan

penderita akan bergoyang menjauhi garis tengah dan

kemudian kembali lagi. Pada mata terbuka badan penderita

tetap tegak. Pada kelainan serebelar badan penderita akan

bergoyang baik pada mata terbuka maupun pada mata

tertutup.

Tandem Gait

Penderita berjalan lurus dengan tumit kaki kiri atau kanan

diletakkan pada ujung jari kaki kanan atau kiri bergantian.

Pada kelainan vestibular perjalanannya akan menyimpang

dan pada kelainan serebelar penderita akan cenderung jatuh.

Uji Unterberger

Berdiri dengan kedua lengan lurus horisontal ke depan dan

jalan di tempat dengan mengangkat lutut setinggi mungkin

selama satu menit. Pada kelainan vestibuler posisi penderita

akan menyimpang atau berputar ke arah lesi dengan gerakan

seperti orang melempar cakram; kepala dan badan berputar

ke arah lesi, kedua lengan bergerak ke arah lesi dengan

lengan pada sisi lesi turun dan yang lainnya naik. Keadaan

ini disertai nistagmus dengan fase lambat ke arah lesi.

Pas Pointing Test

Jari telunjuk penderita ekstensi dan lengan lurus ke depan,

penderita disuruh mengangkat lengannnya ke atas kemudian

ditrunkan sampai menyentuh telunjuk tangan pemeriksa. Hal

ini dilakukan berulang-ulang dengan mata terbuka dan

tertutup. Pada kelainan vestibular akan terlihat

pennyimpangan lengan penderita ke arah lesi.

Fukuda Test

16

Page 17: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Dengan mata tertutup pasien berjalan di tempat sebanyak 50

langkah kemudian diukur sudut penyimpangan kedua kaki,

normal sudut penyimpangan tidak lebih dari 30°.

Pemeriksaan Neurotologi

Pemeriksaan terutama untuk tentukan letak lesi di perifer atau

sentral.

Uji Dix Hallpike

Dari posisi duduk di atas tempat tidur, penderita dibaringkan

ke belakang dengan cepat, sehingga kepalanya menggantung

45º di bawah garis horisontal, kemudian kepalanya

dimiringkan 45º ke kanan lalu ke kiri. Perhatikan saat timbul

dan hilangnya vertigo dan nistagmus, dengan uji ini dapat

dibedakan apakah lesinya perifer atau sentral. Perifer

(benign positional vertigo): vertigo dan nistagmus timbul

setelah periode laten 2-10 detik, hilang dalam waktu kurang

dari 1 menit, akan berkurang atau menghilang bila tes

diulang-ulang beberapa kali (fatigue). Sentral: tidak ada

periode laten, nistagmus dan vertigo berlangsung lebih dari

1 menit, bila diulang-ulang reaksi tetap seperti semula (non-

fatigue).

Tes Kalori

Penderita berbaring dengan kepala fleksi 30o, sehingga

kanalis semisirkularis lateralis dalam posisi vertical. Kedua

telinga diirigasi bergantian dengan air dingin (30oC) dan air

hangat (44oC) masing-masing selama 40 detik dan jarak

setiap irigasi selama 5 menit. Nystagmus yang timbul

dihitung lamanya sejak permulaan irigasi sampai hilangnya

nystagmus tersebut (normal 90-150 detik). Dengan tes ini

dapat ditentukan adanya canal paresis atau directional

preponderance ke kiri atau ke kanan. Canal paresis ialah

jika abnormalitas diteukan di satu telinga, baik setelah

17

Page 18: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

rangsang air hangat maupun air dingin, sedangkan

directional preponderance ialah jika abnormaliras

ditemukan pada arah nystagmus yang sama di masing-

masing telinga. Canal paresis menunjukkan lesi perifer di

labirin atau N.VIII, sedangkan directional preponderance

menunjukan lesi sentral.

Audiometry

Pemeriksaan audiometric berguna untuk memeriksa jenis

dan tingkat keparahan pendengaran dan juga menentukan

kira- kira organ yang berpengaruh terhadap gangguan.

Kehilangan Pendengaran dalam kasus ini adalah jenis

sensorineural. Namun, pasien dengan kelaianan malformasi

telinga dalam (yaitu, perbesaran vestibular aqueduct)

mungkin akan mempunyai gejala klinis yang sama.

BERA

Brain Evoked Response Audiometry atau BERA

merupakan alat yang bisa digunakan untuk mendeteksi

dini adanya gangguan pendengaran, bahkan sejak bayi

baru saja dilahirkan. Istilah lain yang sering digunakan

yakni Brainstem Auditory Evoked Potential (BAEP)

atau Brainstem Auditory Evoked Response Audiometry

(BAER). Alat ini efektif untuk mengevaluasi saluran

atau organ pendengaran mulai dari perifer sampai

batang otak. BERA juga dapat dimanfaatkan untuk

menentukan sumber gangguan pendengaran apakah di

koklea atau retro choclearis, mengevaluasi brainstem

(batang otak), serta menentukan apakah gangguan

pendengaran disebabkan karena psikologis atau fisik.

F. DIAGNOSIS SEMENTARA

18

Page 19: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

1. Diagnosis klinis

Pusing berputar, mual, muntah, leher terasa kaku, lemas, kebas, onset

akut

2. Diagnosis topis

Organ vestibular, organ non-vestibular

3. Diagnosis etiologi

dd Cervikogenik, sentral: insufisiensi vertebrobasilar dengan neuropaty

DM

G. PEMERIKSAAN FISIK

Pemeriksaaan fisik dilakukan pada hari Sabtu 24 Januari 2019 jam 16:30 di

bangsal Mawar.

1. Status generalis

a. Keadaan umum : tampak sakit sedang

b. Kesadaaran : compos mentis

c. VAS : 4 dari 10

d. Vital sign

Tekanan darah : 130/70 mmHg

Nadi : 82x menit

Pernapasan : 20 x/menit

Suhu : 36.7 derajat celcius

SpO2 : 96%

e. Situs Internus

Kepala : mesocephal, rambut hitam, distribusi merata

Wajah : simetris, nyeri tekan maxilla (-)

Mata : OD = pupil bulat ø 3mm, reflek cahaya langsung

(+), ptosis (-), eksoftalmus (-), post op katarak

(+), nystagmus (-), pterygium (+)

19

Page 20: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

OS = pupil bulat ø 3mm, reflek cahaya langsung (+),

lensa keruh (+) ptosis (-), eksoftalmus (-),

katarak (-), nystagmus (-)

Hidung : rhinorea (-)

Mulut : mukosa hiperemis (-)

Gigi : karies (-)

Telinga : otorhea (-/-) tinnitus (-/-)

Leher : nyeri tekan trakea (-), pembesaran limfonodi (-/-)

Thoraks :

Pulmo : Inspeksi : simetris, retraksi (-),

ketinggalan gerak (-)

Palpasi : vocal fremitus lobus superior

kanan sama dengan kiri, vocal

fremitus lobus inferior kanan

sama dengan kiri

Perkusi : Sonor

Auskultasi: suara dasar vesikuler (+/+),

wheezing (-/-) RBH (-/-) RBK

(-/-)

Jantung : Inspeksi : ictus cordis tidak tampak

Palpasi : ictus cordis teraba di SIC V

linea axilaris anterior, kuat

angkat

Perkusi : batas jantung kanan atas SIC II

LPSD

batas jantung kanan bawah

SIC V LPSD

batas jantung kiri atas SIC II

LPSS

batas pinggang jantung SIC

III LPSS

20

Page 21: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Auskultasi: S1>S2, Murmur (-) Gallop -

Abdomen : Inspeksi : datar, supel

Auskultasi : BU (+) normal

Palpasi : Hepar & lien tidak membesar, nyeri

tekan (-)

Perkusi : timpani

Ekstremitas :

2. Status

Neurologis

a. Umum

Sikap tubuh : normoaktif

Gerakan abnormal : tidak ada

Cara berjalan : normal, pelan dan berhati-hati

Kepala : pusing berputar

b. Status Psikiatri

Tingkah laku : Normoaktif

Perasaan hati : Normoritmik

Orientasi : Orientasi orang, waktu, dan tempat baik

Kecerdasan : Dalam batas normal

Daya ingat : Dalam batas normal

c. Fungsi motorik :

Anggota gerak atas Kanan KiriGerakan Bebas BebasKekuatan 5/5/5 5/5/5

Tonus Normal NormalTrofi Eutrofi Eutrofi

Refleks Fisiologis + +Refleks Patologis - -

21

Superior InferiorAkral hangat +/+ +/+

Edema -/- -/-Sianosis -/- -/-Gerak Normal Normal

Motoric 5/5/5 5/5/5Nyeri -/- -/-

Page 22: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Anggota gerak bawah Kanan KiriGerakan Bebas BebasKekuatan 5/5/5 5/5/5

Tonus Normal NormalTrofi Eutrofi Eutrofi

Refleks Fisiologis + +Refleks Patologis - -

d. Fungsi sensoris

Kanan Kiri

Rasa nyeri Terasa Terasa

Rasa raba Terasa Terasa

Rasa suhu Terasa Terasa

e. Nervus Kranialis

Nervus Pemeriksaan Kanan KiriN. I. Olfaktorius Daya penghidu Dbn DbnN. II. Optikus Daya penglihatan Dbn Menurun

Pengenalan warna Dbn MenurunLapang pandang Dbn Menurun

N. III. Okulomotor

Ptosis - -

Gerakan mata ke medial Dbn DbnGerakan mata ke atas Dbn DbnGerakan mata ke bawah Dbn DbnUkuran pupil 3mm Sulit dinilaiBentuk pupil Bulat Bulat Refleks cahaya langsung + MenurunRefleks cahaya konsensual + Menurun

N. IV. Troklearis Strabismus divergen - -Gerakan mata ke lat-bwh Dbn DbnStrabismus konvergen - Dbn

N. V. Trigeminus MenggigitDbn Dbn

22

Page 23: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Membuka mulut Dbn DbnSensibilitas muka Dbn DbnRefleks kornea + +Trismus - -

N. VI. Abdusen Gerakan mata ke lateral Dbn DbnStrabismus konvergen Dbn Dbn

N. VII. Fasialis Kedipan mata Dbn Dbn Lipatan nasolabial Simetris SimetrisSudut mulut Simetris SimetrisMengerutkan dahi Simetris SimetrisMenutup mata Dbn Dbn Meringis Dbn Dbn Menggembungkan pipi Dbn Dbn Daya kecap lidah 2/3 ant Dbn Dbn

N. VIII. Vestibulokoklearis

Mendengar suara bisik + +Mendengar bunyi arloji + +Tes Rinne TDL TDLTes Schwabach TDL TDLTes Weber TDL TDL

N. IX. Glosofaringeus

Arkus faring Simetris SimetrisDaya kecap lidah 1/3 post DbnRefleks muntah DbnSengau -Tersedak -

N. X. Vagus Denyut nadi 82x/menitArkus faring Simetris Bersuara DbnMenelan Dbn

N. XI. Aksesorius Memalingkan kepala Dbn DbnSikap bahu Dbn DbnMengangkat bahu Dbn DbnTrofi otot bahu Eutrofi Eutrofi

N. XII. Hipoglossus

Sikap lidah DbnArtikulasi DbnTremor lidah -Menjulurkan lidah Simetris

Trofi otot lidah -Fasikulasi lidah -

f. Pemeriksaan Sistem Otonom

Miksi : BAK lancar

Defekasi : Sulit BAB selama 1 minggu

23

Page 24: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

g. Pemeriksaan Fungsi Koordinasi

Tes Romberg : (+)

Tandem gait : (+)

Tes Past Pointing : (-)

Maneuver hallpike : (-)

Disdiadokokinesia : (-)

Lhermitte test : (+)

h. Pemeriksaan Tambahan

Pin prick test : - / -

H. PEMERIKSAAN PENUNJANG

1. Laboratorium

PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKANDARAH LENGKAP    

Hemoglobin 9,7 L 11,7 – 15,5 g/dlLeukosit Limfosit Monosit Eosinofil Basofil

Neutrofil Limfosit % Monosit % Eosinofil % Basofil % Neutrofil

7,831,900,4560,2460,0632,3538

8,10 H4,92 1,25

46,9 L

3600 – 11.0001,0 – 4,5 x 103/mikro0,2 – 1,0 x 103/mikro0,04 – 0,8 x 103/mikro

0 – 0,2 x 103/mikro1,8 – 7,5 x 103/mikro

25 – 40%2 – 8%2 – 4%0 – 1%

50 – 70%Eritrosit 3,64 L 3,8 – 5,2 juta

Hematokrit 27,4 L 35 – 47 %Trombosit 473 H 150 – 400 ribu

MCV 88,4 82 – 98 fLMCH 26,6 27 – 32 pg

MCHC 33,7 32 – 37g/dlRDW 12,1  10-16 %

24

Page 25: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

MPV 5,94 L 7-11 mikro m3SGPT

SGOT

62 H

158 H

0 – 35 U/L

0 – 35 U/LUreum 29 10 – 50 mg/dl

Kreatinin 1,49

H

0,45 – 0,75 mg/dl

HDL Direct

LDL

Cholesterol

32 L

102,4

 37 – 92 mg/dl

<150 mg/dl

Total protein 6,89 6 – 8 g/dl

Asam urat 5,8 2 – 7 mg/dl

Cholesterol 179 <200 mg/dl

Trigliserida

GDS

223 H

100

70 – 140 mg/dl

70 – 110 mg/dl

2. X-Foto Cervikal AP/Lateral/Oblique

Kesan :

• Pemipihan VC 5• Spondilosis Servikalis• Cervical rib VC7• Tak tampak penyempitan diskus maupun foramen

intervertebralis

25

Page 26: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

3. Konsultasia. Konsultasi Penyakit Dalam

Masalah/diagnose/indikasi dirawat : Vertigo mixtipe dd cervikogenik, riwayat DM?

Jawaban Konsultasi : HbA1c 10Terapi: Lantus 1 x 10 IU

Metformin 1 x 500

I. DISKUSI KEDUA

Dari pemeriksaan kordinasi yang sudah dilakukan didapatkan hasilnya past

pointing (-) dan maneuver dix-hallpike (tidak terdapat nystagmus), dapat

dicurigai hasil tersebut dikarenakan, pada saat dilakukan pemeriksaan tersebut

kondisi pasien sudah membaik dan sudah tidak ada keluhan lagi. Namun hasil

yang di harapakan adalah semua pemeriksaan tersebut positif untuk

mendandakan adanya vertigo sentral. Pada pemeriksaan tes Romberg didapatkan

(+) dan tandem gait (+), di mana saat pemeriksaan pasien tidak dapat berdiri

tegak (sempoyongan) dengan kedua kaki dirapatkan dalam keadaan mata

terbuka, menandakan adanya gangguan pada sereberal. Selanjutnya di lakukan

pemeriksaan palpasi dan hiperfleksi-hiperekstensi pada leher terasa tegang di

bagian belakang dan pasien merasa sakit. Berdasarkan anamnesis dan

pemeriksaan tersebut dapat diduga bahwa vertigo yang dialami oleh pasien

tersebut di pengaruhi oleh gangguan neurologis pada leher.

Pada pemeriksaan rontgen cervical didapatkan kesan spondilosis cevicalis,

pemipihan VC5 dan cerivical rib VC7, dari pemeriksaan tersebut dapat

ditemukan penyebab vertigo berasal dari cervicogenik. Adanya spondilosis

cevicalis dan pemipihan pada VC5 dapat menyebabkan berkurangnya aliran

darah ke otak. Pada spondylitis cervicalis pembentukan osteofit dapat menekan

arteri vertebralis yang menyebabkan oklusi mekanis yang menurunkan aliran

26

Page 27: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

darah sehingga timbul keluhan vertigo, namun pada pasien ini osteofit yang

terbentuk tidak diketahui apakah terjadi di bagian posterior atau lateral sehingga

masih sulit untuk ditegakkan diagnosis cervikogenik.

Pada pasien ini juga dilakukan pemeriksaan sensoris seperti pemeriksaan

nyeri, raba dan suhu. Pada pemeriksaan sensoris di dapatkan bahwa semuanya

dalam batas normal. Lalu dilakukan juga pemeriksaan pin prick tes pada pasien

untuk melihat apakah adanya neuropati perifer pada pasien ini, didapatkan pada

pemeriksaan pin prick tes hasilnya adalah negative pada kedua ekstremitas.

Pada penderita DM kronik, hiperglikemi yang persisten dapat meningkatkan

kadar ROS (reactive oxygen species) yang menyebabkan penurunan kadar NO

pada endotel pembuluh darah yang dapat menyebabkan injury endhotelial.

Respon tubuh pada injury endotel menyebabkan terjadinya adhesi monosit dan

leukoit masuk ke dalam pembuluh darah sehingga terjadinya disfungsi endotel.

Disfungsi pada endotel akan menyebabkan emigrasi otot polos pembulu darah ke

dalam tunika media yang dapat menyebabkan aktivasi makrofag. Kejadian ini

dapat memicu proses aterosklerosis. (Harrison’s Internal Medicine, Ed 19th)

Pada penderita ini, selain penderita mengalami DM, penderita juga

mengalami riwayat kolesterol tinggi. Pada pemeriksaan lab darah juga di

dapatkan nilai trigliserid yang tinggi, dan HDL yang rendah atau dapat disebut

dislipidemi. Keadaan ini dapat mendukung terjadinya kejadian aterosklerosis

pada pasien. Aterosklerosis merupaka n salah satu penyebab terbesar terjadinya

insufisiensi vertebrobasilar. Insufisiensi vertebrobasilar merupakan salah satu

penyebab utama vertigo dan gangguan keseimbangan. Sehingga kemungkinan

penderita ini mengalami vertigo akibat insufisiensi vertebrobasilar, namun masih

dibutuhkan pemeriksaan lebih lanjut seperti angiography untuk melihat apakah

ada penyumbatan yang terjadi pada pembuluh darah di batang otak.

27

Page 28: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

J. DIAGNOSIS AKHIR

1. Diagnosis klinis

Pusing berputar, mual, muntah, leher terasa tegang dan kaku, lemas,

kebas, onset akut

2. Diagnosis topis

Organ non-vestibular

3. Diagnosis etiologi

Vertigo insufisiensi vertebrobasilar

K. TERAPI

Pada pasien ini diberikan terapi berupa:

o Injeksi Amitriphilin 1x1

o Injeksi Ranitidin 2x1

o Injeksi Mecobalamin 1x1

o Injeksi Carbamazepin 2x1

o PO Flunarizine 2x5

o PO Sucralfat syr 3x1C

o PO cilostazol 1x1

o PO Fenofibrat 1x1

o PO Betahistine 3x2 tab

o PO Laxadine Syr 3x1

o PO Vitamin B kompleks 2x1

Planning Diagnostik

Konsul THT untuk pemeriksaan BERA

Angiography

L. DISKUSI KETIGA

1. Mecobalamin

28

Page 29: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Mecobalamin adalah salah satu bentuk kimia dari vitamin B12 (cobalamin),

yaitu vitamin larut air yang memegang peranan penting dalam pembentukan

darah serta menjaga fungsi sistem saraf dan otak. Obat ini berfungsi

mengobati gangguan yang diakibatkan oleh defisiensi vitamin B12, seperti

pada kondisi anemia megaloblastik (contoh: anemia pernisiosa), neuropati

diabetes, neuropati perifer, dan pengobatan awal sklerosis lateral amiotrofik.

2. Betahistin

Bekerja dengan dua mekanisme. Pertama, obat ini merangsang reseptor

histamin H1 yang terletak pada pembuluh darah di telinga bagian dalam.

Rangsangan ini mengakibatkan terjadinya vasodilatasi lokal dan peningkatan

permeabilitas sehingga bisa mengurangi tekanan endolimfatik. Kedua,

sebagai antagonis reseptor histamin H3 yang sangat kuat, obat ini

meningkatkan kadar neurotransmiter histamin, asetilkolin, norepinefrin,

serotonin, dan GABA yang dilepaskan dari ujung saraf. Peningkatan kadar

histmain dapat menyebabkan efek vasodilatasi di telinga bagian dalam.

3. Carbamazepine

Merupakan golongan antikonvulsan yang mempunyai efek analgetik yang

selektif pada neuropati yang sukar diatasi dengan analgesik biasa. Pada nyeri

biasa tidak disarankan untuk karena efek samping yang luas. Bekerja dengan

cara menghambat kanal natrium selama pelepasan dan mengalirnya muatan

listrik sel-sel saraf serta mencegah potensial post tetanik.

4. Amitriphilin

Amitriptyline adalah obat yang digunakan untuk mengobati depresi. Obat

yang masuk ke dalam kelompok antidepresan trisiklik ini berfungsi

meningkatkan kadar zat kimia tertentu di dalam otak, sehingga gejala depresi

berangsur menurun. Selain diperuntukkan untuk mengatasi depresi,

amitriptyline juga dapat digunakan untuk meredakan nyeri saraf dan

mencegah migrain.

5. Flunarizin

Flunarizine adalah penghambat selektif masuknya kalsium dengan cara

ikatan calmodulin dan aktivitas hambatan histamin H1. Flunarizine dapat

29

Page 30: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

mencegah terjadinya kerusakan sel akibat overload kalsium dengan

menghalangi secara selektif masuknya kalsium ke dalam jaringan sel.

Flunarizine juga terbukti dapat menghambat kontraksi otot polos pembuluh

darah, melindungi kekakuan sel-sel darah merah serta mampu melindungi

sel-sel otak dari efek hipoksia.

6. Fenofibrat

Fenofibrate adalah obat yang digunakan untuk mengurangi trigliserida,

kolesterol jahat (kolesterol LDL), dan meningkatkan kolesterol baik dalam

tubuh (kolesterol HDL). Fenofibrate meningkatkan lipolisis (pemecahan

lemak) dan eliminasi partikel yang kaya akan trigliserida dari plasma dengan

mengaktifkan lipoprotein lipase (enzim untuk memecah lipid).

7. Cilostazol

Cilostazol adalah sebuah inhibitor phosphodiesterase tipe 3. Cilostazol

bekerja dengan cara memperlebar arteri yang menyuplai darah ke kaki. Obat

ini juga mengurangi kemampuan platelet (partikel dalam darah yang

menyebabkan penggumpalan darah) untuk melekat.

Indikasi: Untuk mengobati gejala nyeri, kram, mati rasa, kelemahan di kaki,

pinggul, paha, atau bokong

8. Vitamin B kompleks

Vitamin B1, B6, dan B12 adalah vitamin neurotropik terpenting dari

golongan vitamin B kompleks. Vitamin B1 membantu melindungi dan

meregenerasi saraf. Vitamin B6 perlu untuk mengatur metabolisme asam

glutamat dan asam amino butirat, untuk kelancaran fungsi otak. Vitamin B12

penting untuk pertumbuhan dan reproduksi sel, dan dapat membantu

pembentukan myelin. Contoh obat: Sohobion merupakan vitamin B complex

yang terdiri dari vitamin B1 100 mg, vitamin B6 100mg, vitamin B12 5000

mcg.

M. PROGNOSIS

30

Page 31: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Death : Dubia ad bonam

Disease : Dubia ad bonam

Dissability : Dubia ad bonam

Discomfort : Dubia

Dissatisfaction : Dubia ad bonam

Distutition : Dubia ad bonam

FOLLOW UP

Tanggal S O A P

22/01/

2020

Lemas pada

ekstremitas atas

dan bawah, kaku

leher (+), pusing

(+), mual (-)

muntah (-), riw

DM (+)

Ku/Kes : sedang

/cm

VAS : 8

TD : 135/75

N : 80

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

Vertigo mixed

type dd

cervikogenik

dengan

neurogenic

pain DM

Infus asering 20 Tpm

Inj mecobalamin 1x1

Inj Ranitidin 2x1

PO Carbamazepin 2x1/2

PO Amitriphilin 1x1/2

+ rontgen Cervikal

 

31

Page 32: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

23/11/

2019

Pusing gliyer (+),

lemah pada

tangan kaki sudah

berkurang. Tidak

bisa tidur.

Ku/Kes : sedang

/cm

VAS : 7

TD : 110/70

N :76

RR: 18

SpO2 : 99

Suhu : 36.6

Vertigo

cervicogenic

dengan

neuropatik DM

Infus asering 20 Tpm

Inj Lantus 1x10 (sp.PD)

Inj mecobalamin 1x1

PO Carbamazepin 2x1/2

PO Amitriphilin 1x1/2

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

+ Rontgen Vertebrae Cervical

Tanggal S O A P

24/01/

2020

Pusing gliyer (+), nyeri

kaki dan tangan berkurang,

(-) mual (-) muntah, BAB

Sulit terakhir minggu

Ku/Kes : sedang /cm

VAS : 5

TD : 130/70

N : 80

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

Vertigo

cervicogenic

dengan neuropatic

pain

Infus asering 20 Tpm

Inj Lantus 1x10 (sp.PD)

Inj mecobalamin 1x1

PO Carbamazepin 2x1

PO Amitriphilin 1x1

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

 PO Laxadin sr 1x1 c

PO Cilostazol 1x1

PO Fenofibrat 1x1

32

Page 33: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

25/01

/2020

Pusing berputar dirasakan

kalua berdiri, (-) mual dan

muntah, belum dapat BAB

Ku/Kes : sedang /cm

VAS : 4

TD : 120/76

N :78

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.6

Verigo

cervicogenic dgn

neuropatic pain

Infus asering 20 Tpm

Inj mecobalamin 1x1

PO Carbamazepin 2x1

PO Amitriphilin 1x1

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

 PO Laxadin sr 1x1 c

PO Cilostazol 1x1

PO Fenofibrat 1x1

26/01/

2020

Pusing berputar (+), mual

(-) muntah (-)

Ku/Kes : sedang /cm

VAS : 3

TD : 120/80

N : 84

RR: 20

SpO2 : 99

Suhu : 36.7

Vertigo

cervicogenikc dgn

neurologic pain

Infus asering 20 Tpm

Inj mecobalamin 1x1

PO Carbamazepin 2x1

PO Amitriphilin 1x1

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

 PO Laxadin sr 1x1 c

PO Cilostazol 1x1

PO Fenofibrat 1x1

27/01

/2020

Pusing berputar (+), nyeri

kaki dan tangan hilang, (-)

mual (-) muntah. Belum

bisa BAB

Ku/Kes : sedang /cm

VAS : 3

TD : 120/70

N : 75

RR: 20

SpO2 : 98

Suhu : 36.8

Vertigo

cervikogenik dg

neurologic pain

Infus asering 20 Tpm

Inj mecobalamin 1x1

PO Carbamazepin 2x1

PO Amitriphilin 1x1

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

 PO Laxadin sr 1x1 c

PO Cilostazol 1x1

PO Fenofibrat 1x1

PO Betahistin 3x2

33

Page 34: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

28/01

/2020

Pusing berkurang (-) mual

(-) muntah, BAB belum

bisa, nyeri kaki dan tangan

hilang

Ku/Kes : lemah /cm

VAS : 3

TD : 140/80

N : 75

RR: 20

SpO2 : 98

Suhu : 36.8

Vertigo

cervikogenik dg

neurologic pain

Infus asering 20 Tpm

PO Carbamazepin 2x1

PO Amitriphilin 1x1

PO Flunarizine 2x5

PO Metformin 1x500(sp.PD)

PO Sucralfat syr 3x1

 PO Laxadin sr 1x1 c

PO Cilostazol 1x1

PO Fenofibrat 1x1

PO Betahistin 3x2

PO Vit B kompl 2x1

BLPL

DAFTAR PUSTAKA

Bintoro A. C., 2000. Kecepatan Rerata Aliran Darah Otak Sistem Vertebrobasiler pada

Pasien Vertigo Sentral. Tesis Undip

Enrique S., 2010. Neuropharmacology of Vestibular System Disorders. Institute of Physiology, Autonomous University of Puebla. 8, 26-40

Joesoef AA., 2003, Tinjauan Neurobiologi Molekuler dari Vertigo, Makalah Konas V Perdossi, Bali

Kasper et al, Harrison’s Principles of Internal Medicine, 19t Edition

34

Page 35: sarafambarawa.files.wordpress.com  · Web viewPasien pertama kali mengeluh pusing berputar sejak satu minggu sebelum masuk rumah sakit. Keluhan pusing berputar yang diderita pasien

Keith, Marill, 2001, Central Vertigo, @NEUROLOGY\Neurotoksikologi dan Vertigo\ eMedicine – Central Vertigo.htm

Mardjono, 2008, Neurologi Klinis Dasar, Jakarta: Dian Rakyat

Perdossi, 2000, Vertigo Patofisiologi, Diagnosis dan Terapi, Jansen Pharmaceiuticals

Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam, Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam, Jilid I Edisi IV

Sherwood, Lauralee, 2012, Fisiologi Manusia, Jakarta: EGC

Soepardi EA, Inskandar N, Bashiruddin J, Restuti RD, 2007, Buku Ajar Ilmu Kesehatan Telinga, Hidung, Tenggorok, Kepala & Leher, Edisi 6, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Jakarta.

Sura, DJ, Newell, S, 2010, Vertigo - Diagnosis and management in primary care, BJMP

Wilkinson, Lennox G, 2005, Essential Neurology, 4th edition, Massachusetts: Blackwell

Publishing

Wreaksoatmodjo, 2004, Vertigo: Aspek Neurologi, Bogor: Cermin Dunia Kedokteran No. 144

35