repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/nadzim...

146
PENGGANTI (Analisis Putusan No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng) SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H) Oleh: NADZIM FARUH NIM : 11150440000129 PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1441H /2019 M PENYELESAIAN MUNASAKHAH PADA KASUS AHLI WARIS

Upload: others

Post on 11-Jan-2020

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

PENGGANTI (Analisis Putusan No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng)

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Syariah dan Hukum Sebagai Salah Satu Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Hukum (S.H)

Oleh:

NADZIM FARUH

NIM : 11150440000129

PROGRAM STUDI HUKUM KELUARGA

FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAH

JAKARTA

1441H /2019 M

PENYELESAIAN MUNASAKHAH PADA KASUS AHLI WARIS

Page 2: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA
Page 3: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA
Page 4: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA
Page 5: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

iii

ABSTRAK

Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN MUNASAKHAH

PADA KASUS AHLI WARIS PENGGANTI (ANALISIS PUTUSAN NO.

281/Pdt.G/2017/PA.Tng). Hukum Keluarga, Fakultas Syariah dan Hukum,

Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 1440 H/2019 M. 1x + (72)

halaman + (73) lampiran

Skripsi ini bertujuan untuk mengetahui alasan penyelesaian munasakhah

pada kasus ahli waris pengganti, serta dalil yang digunakan hakim dalam putusan

No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng. dalam menyelesaikan kasus sengketa antara ahli

waris pengganti dengan ahli waris.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan didukung oleh

studi kepustakaan (library research) yaitu dengan mempelajari literatur-literatur,

peraturan perundang-undangan, serta tulisan-tulisan yang erat kaitannya dengan

masalah yang akan diteliti. Teknik pengumpulan data menggunakan studi putusan

dan wawancara.

Hasil penelitian menunjukan bahwa Terdapat perbedaan pembagain dalam

kasus ahli waris pengganti dengan munsakhah. Dalam pembagian kasus ahli waris

pengganti diatur dalam Kompilasi Hukum Islam Pasal 185 ayat 1 dan 2 yaitu

dengan menggantikan kedudukan ayahnya yang meninggal dunia lebih dahulu

daripada pewaris. Sedangkan dalam pembagian kasus munaskhah caranya dengan

memindahkan bagian ahli waris yang meninggal dunia sebelum harta waris

dibagikan kepada ahli warisnya. Putusan Pengadilan Agama Tangerang yang

menjadikan ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris

dijadikan sebagai ahli waris, setelah dijadikan ahli waris kemudian majelis hakim

memberikan bagian ahli waris kepada ahli waris yang meninggal dunia lebih

dahulu daripada pewaris kemudian bagian tersebut dibagikan lagi kepada hali

warisnya dengan alasan hakim karena perkara ini merupakan perkara gugatan

waris dan menganggap bahwa kasus munasakhah itu sama dengan kasus ahli

waris pengganti. Menurut hakim ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu

dari pewaris atau meninggal dunia setelah pewaris selama hartanya belum

dibagikan itu dinamakan kasus ahli waris pengganti. Tetapi, tata cara pembagain

hartanya menggunakan munasakhah . Putusan Pengadilan Agama Tangerang

tersebut sesuai sebagian, kesesuaian ini berdasarkan pada Kompilasi Hukum

Islam Pasal 174 tentang kelompok-kelompok ahli waris dan Kompilasi Hukum

Islam Pasal 176 tentang besarnya bagian tetapi tidak sesuai dengan Kompilasi

Hukum Islam Pasal 185 ayat 1 dan 2 tentang ahli waris pengganti

Kata Kunci : Ahli Waris Pengganti, Munasakhah, sengketa waris

Pembimbing : Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum

Daftar Pustaka : 1973 s.d 2017

Page 6: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

iv

KATA PENGANTAR

Puja dan puji syukur penulis selalu panjatkan kepada Allah SWT yang telah

memberikan Taufik, Hidayah, Inayah dan barokahnya sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Sholawat dan salam semoga tetap

tercurahkan kepada junjungan penulis yaitu Nabi Muhammad SAW, beserta

keluarganya, para sahabatnya, dan para pengikutnya hingga akhir Zaman.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu

menyelesaikan penyusunan skripsi ini, baik bantuan berupa moril maupun materil.

Khususnya penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr. Ahmad Tholabi Kharlie, S.Ag, S.H, M.H, MA., selaku Dekan

Fakultas Syariah dan Hukum Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah

Jakarta.

2. Ibu Dr. Mesraini, M.Ag. selaku ketua program studi Hukum Keluarga dan

Bapak Ahmad Chairul Hadi, M.A. selaku sekertaris program studi Hukum

Keluarga.

3. Bapak Dr. H. Muchtar Ali, M. Hum., selaku dosen pembimbing skripsi yang

dengan sabar dan ikhlas meluangkan waktu untuk membimbing penulis dan

memberikan arahan dan nasihat kepada penulis dalam penyelesaian skripsi.

4. Bapak Prof. Dr. H. A. Salman Maggalatung, S.H., M.H., selaku dosen

pembimbing akademik yang selalu membimbing dan memberikan arahan

selama menjalani proses perkuliahan

5. Seluruh Dosen Fakultas syariah dan Hukum yang telah memberikan ilmu

yang sangat berharga kepada penulis dan seluruh Staf Fakultas Syariah dan

Hukum yang telah memberikan pelayanan terbaik.

6. Ketua Pengadilan Agama Tangerang dan para hakim dan staf, khususnya Ibu

Dra. Hj. Muhayah. S.H. MH. Yang telah bersedia meluangkan waktunya

dalam memberikan data kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Kepada kedua orang tua penulis yaitu Bapak Ahmad Ismail dan Ibu Malihah

yang selalu memberikan motivasi dan mendo’akan penulis, serta kakak dan

Page 7: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

v

adik, Tajul Anam, S.Pd dan Lum’atul lu’lu yang selalu memberikan semangat

dan dukungan baik moril dan materil.

8. Semua Paman dan Bibi yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu

memotivasi penulis dan memberikan dukungan baik moril dan materil.

9. Keluarga Besar H. Mukhlisin yang selalu menasihati dan memberikan

motivasi kepada penulis selama menjalani proses perkuliahan.

10. Teman-teman IKBAL yang tidak bisa disebutkan satu persatu yang selalu

memberikan masukan dan menghibur penulis dikala mengalami banyak

permasalahan.

11. Kepada semua teman-teman Program Studi Hukum Keluarga angkatan 2015

12. Kepada teman-teman KKN Pelita 200 khususnya anak-anak bambang yaitu:

Rizky Andika, Riza Priyadi, Husain Zainal Abidin, Hapsah Nur Habibah, Ari

Rahmawati, Raden Nabilah Fahrani, Listiana Anggi yang telah berbagi

pengalaman hidupnya.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan perlu

mendapatkan perbaikan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran

dari pembaca.

Jakarta, 14 Oktober 2019

Penulis

Page 8: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

vi

DAFTAR ISI

PERSETUJUAN PEMBIMBING .................................................................... i

LEMBAR PERNYATAAN ............................................................................... ii

ABSTRAK ......................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... iv

DAFTAR ISI ..................................................................................................... vi

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah.............................................................................. 1

B. Identifikasi Masalah .................................................................................... 4

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah ......................................................... 5

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian ................................................................... 5

E. Studi Kajian Terdahulu ............................................................................... 6

F. Kerangka Teori ........................................................................................... 7

G. Metode Penelitian ....................................................................................... 9

H. Sitematika Penulisan ................................................................................. 10

BAB II PEMBAHASAN SEPUTAR WARIS DALAM ISLAM .................... 11

A. Tinjauan Umum Tentang Waris ................................................................ 11

1. Pengertian Waris ................................................................................ 11

2. Dasar Hukum Kewarisan ................................................................... 13

3. Rukun dan Syarat Pembagian Waris................................................... 19

4. Sebab-sebab dan Penghalang Waris ................................................... 20

5. Macam-macam Ahli Waris dan Bagian-bagiannya ............................. 24

B. Ahli Waris Pengganti ................................................................................ 30

1. Ahli Waris Pengganti Dalam Hukum Kewarisan Islam ...................... 30

2. Ahli Waris Pengganti Menurut Hazairin ............................................. 32

3. Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI) ......... 36

C. Munasakhah.............................................................................................. 39

BAB III DESKRPISI PUTUSAN NOMOR 281/Pdt.G/PA.Tng TENTANG

AHLI WARIS PENGGANTI .......................................................................... 43

A. Posisi Kasus .............................................................................................. 43

B. Putusan Hakim dan Pertimbangan Hakim ................................................. 46

Page 9: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

vii

BAB IV ANALISIS ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA

TANGERANG No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng................................................... 49

A. Penyelesaian Munasakhah dan Ahli Waris Pengganti ............................... 49

1. Penyelesaian Munasakhah ................................................................. 49

2. Penyelesaian Ahli Waris Pengganti .................................................... 50

B. Analisis atas Putusan Pengadilan Agama Tangerang No.

281/Pdt.G/2017/PA.Tng............................................................................ 50

BAB V PENUTUP ........................................................................................... 58

A. Kesimpulan............................................................................................... 58

B. Saran ........................................................................................................ 59

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................... 60

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 10: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Hukum Waris Islam di Indonesia terdapat perbedaan dengan ilmu faraid

dalam masalah penetapan ahli waris, salah satu yang membedakan hukum

kewarisan dalam Kompilasi Hukum Islam dari ilmu faraid adalah

diakomodasinya konsep ahli waris pengganti, sebagaimana tertuang dalam

pasal 185 ayat (1) yang menyebutkan bahwa “ahli waris yang meninggal

lebih dahulu daripada si pewaris maka kedudukannya dapat digantikan oleh

anaknya.” Sedangkan di dalam ilmu faraid tidak mengenal konsep

penggantian posisi ahli waris oleh ahli waris yang lain karena berlaku prinsip

ahli waris yang lebih dekat kekerabatannya dengan pewaris menghalangi ahli

waris yang lebih jauh dari menerima warisan. Sebagai gantinya, sistem waris

dalam ilmu faraid lebih menekankan konsep wasiat karena sebab sebab

tertentu. Bahkan,negara moden yang menerapkan hukum waris Islam, seperti:

Mesir, telah melembagakannya dalam konsep wasiat wajibah.1

Hukum waris islam di Indonesia yang tercantumImpres No 1 tahun 1991

ini merupakan bentuk unifikasi hukum keluarga islam yang telah ada, namun

ada beberapa Pasal yang berisi pembaruan hukum islam yaitu salah satunya

pasal yang membahas masalah ahli waris pengganti. Dengan memberikan

harta warisan kepada cucu atau kerabat yang orang tuanya telah meninggal

lebih dahulu daripada pewaris, memiliki tujuan untuk memastikan

keberlangsungan hidup ahli waris, menyelamatkan keturunan dari

kesengsaraan hidup ahli waris. Hal tersebut dapat dilihat dalam Pasal 185

ayat (1) dan (2) Kompilasi Hukum Islam, dirumuskan bahwa:

1. Ahli waris yang telah meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris

maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang

tersebut dalam pasal 173.

1 Diana Zuhroh, Konsep Ahli Waris dan Ahli Waris Pengganti: Studi Putusan Hakim

Pengadilan Agama, Jurnal Al Ahkam Volume 27, Nomor 1,April 2017 h. 44

Page 11: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

2

2. Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris

yang sederajat dengan yang digantikan.2

Maka berdasarkan kemaslahatan, keberadaan ahli waris pengganti dapat

diakui. Ketentuan ini sesuai dengan budaya Indonesia yang mayoritas

menganut sistem kekeluargaan parental atau bilateral. Serta berdasarkan

ketentuan pasal 185 ayat (2) tersebut juga dapat dipahami bahwa hak untuk

menggantikan orang yang lebih dahulu meninggal dunia, ahli waris pengganti

tidaklah mempunyai hak mutlak, dalam arti bisa saja ia tidak sepenuhnya

memperoleh hak yang semestinya akan diterima oleh yang ia gantikan.

Penetapan ketentuan tersebut menurut M. Yahya Harahap dilandasi asas

kepatutan dan kontribusi. Dari segi kepatutan, tidaklah layak seorang ahli

waris pengganti untuk mendapatkan bagian yang melebihi bagian ahli waris

langsung dan dari segi kontribusi, ahli waris langsung banyak memberikan

kontribusi kepada pewaris, kontribusi tersebut banyak yang melekat pada

harta warisan.3

Masalah ahli waris pengganti telah lama menjadi perdebatan di kalangan

hakim, akademisi, dan praktisi. Bahkan dalam Rapat Kerja Nasional

Mahkamah Agung 2009 di Palembang ada sesi khusus yang membahas

masalah ini. Salah satu perdebatan yang selama ini muncul, apakah penentuan

ahli waris pengganti bersifat wajib atau tentatif, apakah ahli waris pengganti

hanya berlaku bagi ahli waris ke bawah atau juga berlaku bagi ahli waris garis

menyamping, apakah ahli waris pengganti menduduki kedudukan orang

tuanya secara mutlak atau secara realtif.

Konsep ahli waris pengganti muncul belakangan, dan sering

dihubungkan dengan gagasan Hazairin.Hazairin membagi ahli waris menjadi

zul faraid,zul qarabah dan mawali. Golongan mawali ini menggantikan posisi

ayahnya yang lebih dahulu meninggal dari pada pewaris. Untuk melahirkan

ijtihad tentang mawali ini Hazairin menggunakan penafsiran ayat ayat suci Al

2 Kompilasi Hukum Islam (KHI), Bab III Hukum Kewarisan Pasal 185 Ayat (1) dan (2) 3 Dodi Darwin, Kasus Penetapan Ahli Waris Pengganti di Pengadilan Agama Jakarta Timur,

Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta,

2001.

Page 12: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

3

qur’an, Hadis dan Hukum Adat. Hazairin menafsirkan Surat Annisa ayat 33

mengenai mawali dipahami sebagai ahli waris pengganti. Mawali adalah

orang-orang yang menjadi ahli waris karena tidak ada lagi penghubung antara

mereka dengan pewaris dan menurutnya mawali juga termasuk dalam

pengertian aqrobun. Hazairin berprinsip bahwa Al qur’an meletakan

hubungan kewarisan. Keberanian Hazairin ini justru dipicu dengan kenyataan

bahwa dalam khazanah pemikiran kewarisan islam, tidak dikenal dengan

istilah ahli waris pengganti.4Gagasan itu kemudian diakomodir dan tertuang

adalam Kompilasi Hukum Islam (KHI). Pasal 185 KHI menyebutkan ahli

waris yang meninggal lebih dahulu dari pada pewaris, maka kedudukannya

dapat digantikan oleh anaknya. Pengecualinnya adalah pasal 173 KHI.

Penggunaan kata ‘dapat’ dalam pasal ini dipandang sebagai sifat tentatif

dari penggantian kedudukan ahli waris. Dengan kata lain, ahli waris

pengganti dapat menggantikan kedudukan orang tuanya atau tidak bisa

mendapatkan warisan. Namun dalam perkembangannya, hakim Mahkamah

Agung memandang penting kedudukan ahli waris pengganti.5

Dengan dasar penjelasan diatas penulis mengambil sebuah kasus

sengketa kewarisan antara ahli waris dengan ahli waris pengganti, dimana

duduk perkara dari permasalahan yang peneliti bahas adalah bahwa ahli waris

menguasai harta waris peninggalan pewaris dan menjual nya sebagian tanpa

sepengetahuan ahli waris pengganti. Bahwa permasalahan pembagian warisan

antara ahli waris dengan ahli waris pengganti sudah berkali kali dilakukan

musyawarah, namun tidak ada titik temu bahkan sebelumnya sudah dilakukan

gugatan terdaftar pada tanggal 4 desember 2015. Namun gugatan tersebut

dicabut karena ahli waris pengganti menerima penawaran perdamaian dari

ahli waris.Namun setelah dilakukan pencabutan tawaran damai dan janji janji

tersebut hanyalah tawaran tidak ada realisasinya. Karena adanya wanprestasi,

maka gugatan ini diajukan kembali.

4 Iwannudin, Ahli waris Pengganti Menurut Hazairin, (Jurnal Mahkamah, Vo. 1, No. 2,

Desember 2016) h. 304-311 5http://www.hukumonline.com/baca/It50d3c22960a85/kedudukan-ahli-waris-pengganti-

harus-jelas. dikunjungi pada tanggal 02 April 2019

Page 13: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

4

Pada tahapan gugatan yang kedua, yang terdaftar pada tanggal 26

Januari 2017, hakim menetapkan almarhumah Saben Narsiah binti H. Saang

yang meninggal dunia pada tahun 1985 dan almarhumMuksin bin H. Saang

yang meninggal dunia pada tahun 1979 sebagai ahli waris dari almarhum H.

Saang yang meninggal dunia pada tahun 2004. Setelah menetapkan

almarhumah Saben bin H. Saang dan almarhum Muksin bin H. Saang

sebagai ahli waris dari almarhum H. Saang. Kemudian hakim menetapkan

bagian masing-masing ahli waris dari almarhum H. Saang. Kemudian bagian

almarhumah Saben binti H. Saang dan almarhum Muksin bin H. Saang dibagi

lagi kepada ahli warisnya.

Menurut kajian kewarisan almarhumah Saben binti H. Saang dan

almarhum Muksin bin H. Saang berkedudukan bukan sebagai ahli waris dari

H. Saang, karena syarat menjadi ahli waris adalah orang itu masih hidup

ketika pewaris meninggal dunia. Sehingga hakim memutuskannya seperti

kasus munasakhah.

Berdasarkan dari latar belakang diatas, dengan adanya kasus sengketa

kewarisan tersebut. Maka penulis tertarik untuk melakukan penelitian

mengenai sengketa kewarisan yang akan di beri judul “PENYELESAIAN

MUNASAKHAH PADA KASUS AHLI WARIS PENGGANTI”(Analisis

Putusan No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng.)”

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang yang telah ditulis diatas, penulis memberikan

identifikasi masalah yang akan dijadikan bahan penelitian sebagai berikut:

1. Siapa saja yang berhak menjadi ahli waris pengganti?

2. Apa saja prinsip-prinsip dalam kewarisan?

3. Apa landasan hukum yang digunakan hakim dalam memberikan bagian

waris dalam perkara ahli waris pengganti?

4. Bagaimana hakim memutus perkara sengketa kewarisan?

5. Bagaimana fikih mawaris mengatur hukum ahli waris pengganti?

6. Bagaimana hukum Indonesia mengatur ahli waris pengganti?

Page 14: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

5

C. Pembatasan Dan Perumusan Masalah

1. Pembatasan Masalah

Untuk menghindari melebarnya pembahasan, maka penulis

membatasai bahwa fokus dari permasalahan ini adalah berkenaaan

dengan apa yang menjadi dasar pertimbangan hakim dalam

menyelesaikan kasus ahli waris pengganti menggunakan munasakhah

dalam pokok bahasan Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor.

281/Pdt.G/2017/PA.Tng. tentang ahli waris pengganti.

2. Rumusan Masalah

Setelah mengidentifikasi dan membatasi masalah, penulis

merumuskan masalah penelitian ini dengan rumusan masalah sebagai

berikut:

a. Apakah pembagian kasus ahli waris pengganti sama dengan kasus

munasakhah ?

b. Bagavimana argumentasi hakim dalam putusan Pengadilan Agama

Tangerang Nomor 281/pdt. G/2017/PA. Tng dalam kasus ahli waris

pengganti?

D. Tujuan Dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk mengetahahui apakah pembagian kasus ahli waris pengganti

sama dengan kasus munasakhah.

b. Untuk mengetahui argumentasi hakim dalam putusan Pengadilan

Agama Tangerang Nomor 281/pdt. G/2017/PA.

2. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

Memberikan sumbangan pemikiran dibidang ilmu pengetahuan

umum, khususnya hukum waris yang membahas tentang ahli waris

pengganti dalam hukum kewarisan Islam sebagai bagian dari hukum

perdata.

Page 15: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

6

b. Manfaat Praktis

Memperluas pola pikir dan mengembangkan pengetahuan bagi

masyarakat umum dan penulis sendiri dibidang hukum kewarisan.

E. Studi Kajian Terdahulu

Penulis melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada skripsi ini

terkait pada penelitian penelitian yang telah dilakukan oleh:

1. Skripsi yang ditulis oleh Akmal Farikh mahasiswa Fakultas Syariah

Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta 2006 yang

berjudul “ Penundaan Waris Menurut Hukum Islam dan Hukum Perdata

Barat (studi kasus dikelurahan kebun jeruk kec. Kebon jeruk Jakarta

Barat).” Skripsi ini membahas tentang bagaimana penerapan hukum

waris di daerah kebun jeruk yang mana di daerah tersebut banyak terjadi

harta warisan yang tidak dibagikan oleh para ahli waris atau terjadinya

penundaan pembagian harta waris. Perbedaannya dengan skripsi penulis

adalah disini penulis akan membahas tentang proses penyelesaian

sengketa kewarisan antara ahli waris dengan ahli waris pengganti.

2. Tesis yang ditulis oleh Pasnelyza Karani mahasiswa Program Studi

Kenotariatan Universitas Diponegoro Semarang 2010 yang berjudul

“Tinjauan ahli waris Pengganti Dalam Hukum Kewarisan Islam dan

Hukum Kewarisan KUH Perdata.” Tesis ini melakukan perbandingan

mengenai ahli waris pengganti antara hukum kewarisan islam dan hukum

kewarisan KUH Perdata. Perbedaannya dengan skripsi penulis adalah

disini penulis akan melakukan perbandingan konsep ahli waris pengganti

yang dikemukakan oleh Hazairin, Kompilasi Hukum Islam dan

kewarisan islam, serta penulis juga akan membahas tetang konsep

munasakhah.

3. Skripsi yang ditulis oleh Risma Damayanti Salam mahasiswa Fakultas

Hukum Universitas Hasanuddin Makassar 2013 yang berjudul “Analisis

Hukum Penetapan Ahli waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum

Islam (Studi kasus penetapan pengadilan Agama Makassar Nomor:

Page 16: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

7

3/pdt.P/2011/PA.Mks). skripsi ini meneliti tentang penetapan cucu

sebagai ahli waris pengganti meggantikan orang tuanya yang lebih

dahulu meninggal. Hasil peneilitian mengatakan dengan pertimbangan

bukti-bukti dan berdasarkan pada Kompilasi Hukum Islam Pasal 185 ayat

(1) maka pengadilan agama makassar mengeluarkan penetapan bahwa

cucu berhak mendapatkan harta waris yang ditinggalkan pewaris.

Perbedaannya dengan skripsi penulis adalah disini penulis akan meneliti

apa yang menjadi landasan hakim dalam menetapkan anak yang sudah

meninggal dunia lebih dahulu di tetapkan sebagai ahli waris dan juga

proses pembagian harta warisannya.

F. Kerangka Teori

Dalam terminologi hukum waris islam, dikenal dua istilah yang

merupakan sinonim dan umum digunakan, yaitu mawaris danfaraidh.Kata

mawarisadalah bentuk jama dari kata miratsyang artinya harta warisan

(peninggalan) mayit. Sementara itu, kata faraidhadalah bentuk jama dari kata

faridhah yang artinya bagian yang telah ditentukan bagi ahli waris. Ilmu

mengenai hal itu dinamakan “ilmu waris” atau “ilmu mirats” atau “ilmu

mawaris’ atau “ilmu faraidh”. Dan, hukum yang mengatur pembagian

warisan diantara para ahli waris disebut hukum waris atau hukum faraidh.6

Kewarisan yang disebut juga faraidh berarti bagian tertentu dari harta

warisan sebagaimana telah diatur dalam nash Al Qur’an dan Hadits. Sehingga

dalam konteks ini dapat disimpulkan bahwa pewaris adalah perpindahan hak

dan kewajiban tentang kekayaan sesorang yang telah meninggal dunia

terhadap orang orang yang masih hidup dengan bagian bagian yang telah di

tetapkan dalam nash nash baik Al Qur’an dan hadits.

Hak waris seseorang tidaklah muncul tiba-tiba tetapi keberadaannya di

dasari oleh sebab-sebab tertentu yang berfungsi mengalihkan daripada hak-

hak orang yang telah meninggal dunia. Ahli waris merupakan perseorangan

6 Achmad Yani, Faraidh dan Mawaris, (Jakarta: Kencana, Agustus 2016), h. 4

Page 17: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

8

yang keberadaannya telah ditentukan nash-nash baik Al Quran dan Hadits.7

Sebab-sebab kewarisan itu meliputi: pertama, hubungan nasab atau

kekerabatan. Artinya, ahli waris ialah ayah dari pihak yan diwarisi, atau anak

anaknya dan jalur samping seperti saudara saudara dan sebagainya.8Kedua,

adanya hubungan perkawinan yang sah. Ketiga, wala adalah hubungan antara

dua orang yang menjadikan keduanya seakan mempunyai hubungan nasab

seperti hubungan antara bekas budak dengan orang yang memerdekakannya ,

apabila budak tersebut tidak mempunyai ahli waris.9

Sedangkan rukun waris mewarisi meliputi, pertama, muwarrits (orang

yang mewariskan/ meninggal dunia), kedua, waarits (ahli waris), dan ketiga,

mauruuts atau tirkah (hartra yang diwariskan). Sedangkan syarat syarat yang

harus dipenuhi dalam waris mewarisi adalah meninggalnya pewaris,

hidupnya ahli waris dan tidak ada sebab yang menjadi penghalang

mewarisi.10

Pembaharuan hukum Islam khususnya masalah ahli waris pengganti,

seseorang yang meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris kedudukannya

dapat digantikan oleh keturunannya yaitu anaknya. Pencantuman ahli waris

pengganti dalam Kompilasi Hukum Islam bertujuan untuk memenuhi rasa

keadilan hukum.11

Tetapi, pada dasarnya hukum waris Islam tidak mengenal adanya konsep

penggantian kedudukan di dalam mawaris. Seperti diketahui bahwa salah satu

syarat menjadi ahli waris menurut hukum waris Islam adalah hidupnya ahli

waris pada saat pewaris meninggal dunia.12

7 H. Habiburahman, Rekontruksi Hukum Kewarisan di Indonesia, Cet. 1, (Kementrian Agama

RI, Desember 2011), h. 16-17 8 Abu Bakar Jabir al Jazairi, Ensiklopedia Musli,: Minhajul Muslim, Cet. 6, (Jakarta: Darul

Falah 2003), h.625 9 Abu Bakar Jabir al Jazairi, Ensiklopedia Musli,: Minhajul Muslim, Cet. 6, (Jakarta: Darul

Falah 2003), h. 279 10 Aulia Murthiah, Novy Sri Pratiwi Hardani, Hukum Waris Islam, Cet. 1, (Yogyakarta:

Medpress Digital, 2015), h. 36-38 11 A. Rachmad Budiono, Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia, (Bandung:

PT.Citra Aditya Bakti, 1999), h. 32 12

Muhammad Zein, Kewarisan Ahli waris Pengganti dan Zawi Al-Arham (Kajian Menurut

KHI dan Hukum Islam), Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau, 2011, h. 123

Page 18: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

9

G. Metode Penelitian

Penelitian pada dasarnya adalah suatu kegiatan terencana, dilakukan

dengan metode ilmiah, bertujuan untuk mendapatkan data baru guna

membuktikan kebenaran atau ketidakbenaran dari suatu gejala.13

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode penelitian sebagai

berikut:

1. Pendekatan Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan pendekatan analisis yuridis

yaitu adalah kegiatan untuk mencari dan memecah komponen-komponen

dari suatu permasalahan untuk dikaji lebih dalam serta kemudian

menghubungkannya dengan hukum, kaidah hukum serta norma hukum

yang berlaku sebagai pemecahan permasalahannya.14

2. Jenis Penelitian

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dan didukung

oleh studi kepustakaan (library research) yaitu dengan mempelajari

literatur-literatur, peraturan perundang-undangan, serta tulisan-tulisan

yang erat kaitannya dengan masalah yang akan diteliti.

3. Teknik Pengumpulan Data

Ada beberapa Teknik atau metode yang dapat digunakan untuk

melakukan sebuah penelitian. Adapun metode pengumpulan data yang

digunakan pada penelitian ini yaitu:

a. Dokumentasi

Penulis menggunakan salinan Putusan Pengadilan Agama

Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng sebagai bahan utama untuk

melakukan sebuah penelitian..15

b. Data lainnya yang mendukung bersumber dari studi kepustakaan,

jurnal, website resmi, brosur dan Skripsi.

13 bambang Waluyo, Penelitian Hukum Dalam Praktek, (Jakarta: Sinar Grafika, 1991), h. 2 14 Bahder Johan Nasution, Metode Penelitian Ilmu Hukum, (Bandung: Mandar Maju, 2008),

h. 83 15 Haris Herdiansyah, Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu ilmu Sosial, (Salemba

Humanika, Jakarta Selatan), h. 143

Page 19: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

10

4. Teknik Penulisan Skripsi

Adapun Teknik penulisan skripsi ini sesuai dengan kaidah kaidah

penulisan skripsi pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah

dan Hukum yang diterbitkan oleh UIN Syarif Hidayatullah Jakarta”.16

H. Sitematika Penulisan

Agar sistematika penulisan skripsi ini teratur, maka penulisan skripsi ini

disusun dalam lima bab, dimana dalam setiap bab terdiri dari bebrapa sub bab

yaitu:

Bab pertama, berisi tentang pendahuluan, meliputi latar belakang

masalah, identifikasi masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan

dan manfaat penelitian, studi kajian terdahulu, dan metode penelitian.

Bab kedua, membahas tentang beberapa teori kewarisan Islamyang

mencakup pengertian, dasar hukum, syarat-syarat dan rukun kewarisan, pihak

pihak yang berhak menerima waris, bagian yang diperoleh ahli waris dan

faktor pengahalang menerima waris, ahli waris pengganti dan munasakhah

Bab ketiga,merupakan isi Putusan Pengadilan Agama Tangerang No.

281/Pdt.G/2017/PA.Tng yang didalamnya berisi kronologi perkara,

pertimbangan hukum, dan amar putusan.

Bab keempat, merupakan bab inti yaitu menganalisis Putusan Pengadilan

Agama Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng. dengan menggunakan teori

yang sudah dijelaskan di bab dua.

Bab kelima, merupakan penutup yang berisi kesimpulan dan saran.

16 Asep Saepudin Jahar dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan Hukum UIN

Syarif Hidayatullah Jakarta Maret 2017

Page 20: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

11

BAB II

PEMBAHASAN SEPUTAR WARIS DALAM ISLAM

A. Tinjauan Umum Tentang Waris

1. Pengertian Waris

Dalam terminologi hukum waris Islam, dikenal dua istilah yang

merupakan sinonim dan umum digunakan, yaitu mawarisdan faraidh. Kata

mawaris adalah bentuk jama’ dari kata mirats yang artinya harta warisan

(peninggalan) mayit.1 Sementara itu, kata faraidh adalah bentuk jama’ dari

kata faridhah, kata fariidhah mengikuti bentuk fa’iilah yang bermakna

mafruudhah, diambil dari al fardh yang artinya potongan/bagian.

Contohnya, faradhtu li fulaan kadzaa, artinya aku memotong sebagian

harta untuk fulan. Demikian pendapat yang dikemukakan oleh Al

Khaththabi.2

Faraidh dalam istilah mawaris dikhususkan kepada suatu bagian ahli

waris yang telah ditentukan besar kecilnya oleh syara’. Sedangkan ilmu

faraidh oleh sebagian faradhiyun (ahli faraidh) dita’rifkan dengan :3

الفقه املتعلق ابالرث ومعرفة احلساب املو صل ايل معر فة ذلك ومعرقة قدر الوا

جب من الرت كة لكل ذى حق

“Ilmu fiqh yang berkaitan dengan pembagian harta warisan,

pengetahuan tentang cara perhitungan yang dapat menyelesaikan

pembagian warisan dan pengetahuan tentang bagian bagian yang wajib

dari harta peninggalan untuk setiap pemilik hak pusaka”4

Kata Faraid digunakan oleh an Nawawi dalam kitab fikih Minhaj al

Thalibin untuk menamakan hukum kewarisan Islam. Oleh al Mahalliy

1 Achmad Yani, Faraidh dan Mawaris, (Jakarta: Kencana, Agustus 2016), h. 4 2 Ibnu Hajar Al Asqalani, Fathul baari Syarah Shahih Al Bukhori, Jilid 32, Penerjemah Amir

Hamzah, (Jakarta; Pustaka azzam, 2009), h. 495 3 Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 8 4 A Kadir, Memahami Ilmu Faraidh Tanya Jawab Hukum waris Islam, (Jakarta: AMZAH,

November 2016), Cet. 1, h. 9-10

Page 21: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

12

dalam komentarnya atas matan Minhaj disebutkan alasan penggunaan kata

faraid tersebut:

“Lafaz faraid merupakan jama’ dari lafaz faridhah yang mengandung

arti mafrudhah, yang sama artinya dengan muqaddarah yaitu suatu

yang ditetapkan bagiannya secara jelas. didalam ketentuan kewarisan

islam yang terdapat dalam Al Qur’an, lebih banyak terdapat bagian

yang ditentukan dibandingkan dengan bagian yang tidak ditentukan.

Oleh karena itu hukum ini dinamai dengan faraid. (mahalliy III, hlm.

134-135).5

Sedangkan para ulama mendefinisikan waris atau faraidh sebagai

berikut:

a. Imam Muhammad al Khatib asy Syarbini menyebutkan bahwa waris

adalah ilmu fiqh yang berpautan dengan pembagian harta warisan dan

pengetahuan tentang cara perhitungan yang dapat menyampaikan

kepada pembagian harta warisan tersebut dan pengetahuan tentang

bagian bagian yang wajib dari harta warisan bagi semua pihak yang

mempunyai hak.

b. Wahbah az Zuhaili menyebutkan bahwa waris adalah kaidah-kaidah

fiqh dan perhitungan dengannya dapat diketahui bagian semua ahli

waris dari harta peninggalan.6

c. Hasbi Ash Shiddieqy mendefinisikan waris adalah sebagai aturan

hukum yang mengatur pembagian harta peninggalan orang yang

meninggal dunia, siapa saja yang mempunyai hak atas peninggalan

tersebut, siapa saja ahli waris dan berapa bagiannya.7

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kata warisdan faraidh

merupakan suatu kata yang memiliki bentuk dan arti berbeda namun

5 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, (Jakarta: Prenadamedia, Maret 2015), cet. 2, h.

5 6

Tim El Madani, Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf, (Yogyakarta:

Medpres Digital, 2014), cet. 1, h. 4 7 T.M Hasbi Ash-Shiddieqy, Fiqhul Mawaris: Hukum-hukum Warisan dalam Syariat Islam,

(Jakarta: Bulan Bintang, 1973), h. 18

Page 22: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

13

keduanya sama-sama membahas seputar pembagian harta peninggalan,

siapa saja yang berhak menerimanya dan berapa bagian yang diterimanya.

2. Dasar Hukum Kewarisan

Hukum waris Islam adalah aturan yang mengatur pengalihan harta

dari seorang yang meninggal dunia kepada ahli warisnya. Hal ini berarti

menetukan siapa saja yang menjadi ahli waris, porsi bagian masing-masing

ahli waris, menentukan harta peninggalan dan harta warisan bagi orang

yang meninggal dunia tersebut. Dasar hukum waris islam adalah:

a. Al Qur’an

1) Surat An nisa ayat 7

للر جال نصيب ما ت رك الوالدان والق ربون وللن ساء نصيب ما ت رك

الوالدان والق ربون ما قل منه أو كث ر نصيبا مفروضاArtinya: “bagi orang laki laki ada hak bagian dari harta

peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada

hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan kerabat-

kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah

ditetapkan”

Manfaat yang dapat diambil dari dari ayat diatas ada tiga hal:

a) Penjelasan tentang alasan seseorang mendapatkan warisan

adalah hubungan kekerabatan

b) Yang dimaksud dengan kerabat disini adalah orang yang

memiliki hubungan kekerabatan dengan si mayit baik jauh

maupun dekat

c) Penjelasan secara umum tentang pembagian waris pada ayat-

ayat yang berkenaan dengan warisan, dan ayat ini sesuai dan

sejalan dengan hukum Islam.8

8 Imam Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkaam Al Qur’an, Jilid 5, Penerjemah Ahmad Rijali Qadir.

Tafsir Al Qurtubi. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Cet. 1 , h. 115

Page 23: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

14

2) Terdapat juga dalam Surat An nisa ayat 11

ف أوالدكم للذكر مثل حظ الن ث ي ي فإن كن نساء ف وق يوصيكم الل

اث ن ت ي ف لهن ث لثا ما ت رك وإن كانت واحدة ف لها الن صف ولب ويه لكل

هما السدس ما ت رك إن كان له ولد فإن ل يكن له ولد وورثه واحد من

ه الث لث فإن كان له إخوة فلم ه السدس من ب عد وصية أب و اه فلم

يوصي با أو دين آابؤكم وأب ناؤكم ال تدرون أي هم أق رب لكم ن فعا

كان عليم ا حكيمافريضة من الل إن الل Artinya: “Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian

pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki

sama dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika

anak itu semuanya perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka

dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak perempuan

itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta. Dan untuk

dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari

harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai

anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan ia

diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat

sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara,

maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian

tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)

sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-

anakmu, kamu tidak mengetahui siapa di antara mereka yang

lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan

dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi Maha

Bijaksana”.

Ayat diatas menjelaskan bahwa anak laki-laki maupun

perempuan wajib dibagikan bagian warisannya dan bagi anak

laki-laki satu dan anak perempuan setengah bagiannya laki-laki

dan juga ayat diatas menjelaskan tidak dibenarkan membagi harta

warisan selama hutang dan wasiat belum ditunaikan, oleh karena

Page 24: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

15

itu jika salah seorang wafat maka bayarkanlah dahulu hutangnya,

setelah itu baru mengeluarkan tidak lebih dari 1/3 hartanya untuk

menunaikan wasiatnya.9

3) Surat An Nisa ayat 12

أزواجكم إن ل يكن لن ولد فإن كان لن ولد ولكم نصف ما ت رك

ف لكم الربع ما ت ركن من ب عد وصية يوصي با أو دين ولن الربع ما

لد ف لهن الثمن ما ت ركتم من ت ركتم إن ل يكن لكم ولد فإن كان لكم و

كان رجل يورث كللة أو امرأة وله صون با أو دين وإنب عد وصية تو

لك هما السدس فإن كانوا أكث ر من ذ أخ أو أخت فلكل واحد من

مضار يوصى با أو دين غي شركاء ف الث لث من ب عد وصية ف هم

عليم حليم وصية من الل واللArtinya: “Dan bagimu (suami-suami) seperdua dari harta yang

ditinggalkan oleh istri-istrimu, jika mereka tidak mempunyai

anak. Jika istri-istrimu itu mempunyai anak, maka kamu

mendapat seperempat dari harta yang ditinggalkannya sesudah

dipenuhi wasiat yang mereka buat atau (dan) seduah dibayar

hutangnya. Para istri memperoleh seperempat harta yang kamu

tinggalkan jika kamu tidak mempunyai anak. Jika kamu

mempunyai anak, maka para istri memperoleh seperdelapan dari

harta yang kamu tinggalkan sesudah dipenuhi wasiat yang kamu

buat atau (dan) sesudah dibayar hutang-hutangmu. Jika

seseorang mati, baik laki-laki maupun perempuan yang tidak

meninggalkan ayah dan tidak meninggalkan anak, tetapi

mempunyai seorang saudara laki-laki (seibu saja) atau seorang

saudara perempuan (seibu saja), maka bagi masing-masing dari

kedua jenis saudara itu seperenam harta. Tetapi jika saudara-

saudara seibu itu lebih dari seorang, maka mereka bersekutu

9 Imam Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkaam Al Qur’an, Jilid 5, Penerjemah Ahmad Rijali Qadir.

Tafsir Al Qurtubi. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Cet. 1 , h. 152-154

Page 25: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

16

dalam yang sepertiga itu, sesudah dipenuhi wasiat yang dibuat

olehnya atau sesudah dibayar hutangnya dengan tidak memberi

mudharat (kepada ahli waris). (Allah menetapkan yang demikian

itu sebagai) syari'at yang benar-benar dari Allah, dan Allah

Maha Mengetahui lagi Maha Penyantun.”

Ayat diatas menjelaskan bahwa suami mendapat 1/2 dari

harta yang ditinggalkan istrinya, dengan syarat jika istri tidak

mempunyai anak. Sebaliknya, apabila istri mempunyai anak,

maka suami mendapatkan 1/4. Sedangkan istri mendapatkan 1/4

dari harta yang ditinggalkan suami, dengan syarat tidak

mempunyai anak. Apabila mempunyai anak maka istri

mendapatkan 1/8.10

4) Surat An Nisa ayat 176

ي فتيكم ف الكللة إن امرؤ هلك ليس له ولد وله يست فتونك قل اللأخت ف لها نصف ما ت رك وهو يرث ها إن ل يكن لا ولد فإن كان تا

إخوة رجاال ونساء فللذكر مثل اث ن ت ي ف لهما الث لثان ما ت رك وإن كانوا بكل شيء عليم لكم أن تضلوا والل الل حظ الن ث ي ي ي ب ي

Artinya:“Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah).

Katakanlah: "Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah

(yaitu): jika seorang meninggal dunia, dan ia tidak mempunyai

anak dan mempunyai saudara perempuan, maka bagi saudaranya

yang perempuan itu seperdua dari harta yang ditinggalkannya,

dan saudaranya yang laki-laki mempusakai (seluruh harta

saudara perempuan), jika ia tidak mempunyai anak; tetapi jika

saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua

pertiga dari harta yang ditinggalkan oleh yang meninggal. Dan

jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki dan

perempuan, maka bahagian seorang saudara laki-laki sebanyak

bahagian dua orang saudara perempuan. Allah menerangkan

(hukum ini) kepadamu, supaya kamu tidak sesat. Dan Allah Maha

Mengetahui segala sesuatu”.

10

Kadar M. Yusuf, Tafsir Ayat Ahkam Tafsir Tematik Ayat-ayat hukum, (Jakarta: Amzah,

September 2013), h. 287

Page 26: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

17

Berdasarkan ayat diatas mayoritas ulama dari kalangan

sahabat dan tabi’in menjadikan saudara-saudara perempuan

sebagai ashabah anak-anak perempuan, meskipun mereka tidak

mempunyai saudara laki-laki, kecuali Ibnu Abbas. Sebab Ibnu

Abbas tidak menjadikan saudara-saudara perempuan sebagai

ashabah bagi anak-anak perempuan.11

b. Al-Hadits

Hadis Nabi Muhammad SAW yang secara langsung mengatur

kewarisan adalah:

هما -عن ابن عباس و عن قال : قال رسول الل صلى هللا عليه -رضي الل(مت فق عليه)فما بقي ف هو لول رجل ذكر ا وسلم أحلقوا الفرائض بهله

Artinya: "Dari Ibnu Abbas bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa

Sallam bersabda: "Berikan bagian warisan kepada ahli warisnya,

selebihnya adalah milik laki-laki yang paling dekat." Muttafaq

Alaihi".12

Menurut hadist tersebut di atas ayah menjadi ‘ashabah bagi harta

warisan yang ditinggalkan oleh anaknya. Ayah menghabisi harta

warisan tersebut setelah diberikan sepertiga untuk ibu. Apabila si mati

tidak meninggalkan anak laki-laki atau cucu laki-laki, maka ayah

menjadi ‘ashabah dengan alasan karena pada saat itu ayah adalah

anak laki-laki yang paling dekat hubungan kekerabatannya dengan si

mati.13

11

Imam Al Qurthubi, Al Jami’ li Ahkaam Al Qur’an, Jilid 6, Penerjemah Ahmad Rijali Qadir.

Tafsir Al Qurtubi. (Jakarta: Pustaka Azzam, 2008), Cet. 1 , h. 68 12

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 432 13 Sudarsono, Hukum waris dan Sistem Bilateral, (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 124

Page 27: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

18

Hadis dari Ibnu mas’ud yang di riwayatkan oleh Imam Bukhori:

وعن ابن مسعود رضي هللا عنه ف بنت, وبنت ابن, وأخت قضى النب

بن السدس تكملة الث لث ي ب نة الن صف والب نة ال صلى هللا عليه وسلم لل

(البخاري رواه)وما بقي فللخت Artinya: “Dari Ibnu Mas’ud ra. tentang (bagian warisan) anak

perempuan, cucu perempuan, dan saudara perempuan, Nabi SAW

menetapkan, untuk anak perempuan setengah, cucu perempuan

seperenam sebagai penyempurna dua pertiga dan selebihnya adalah

milik saudara perempuan.” (HR. Bukhari)14

Hadits dari Ibnu Buraidah:

ة ن ب ريدة , عن أبيه ;وعن اب ) أن النب صلى هللا عليه وسلم جعل للجدرواه أبو داود , والنسائي , وصححه ابن ا ل يكن دون ها أم(السدس , إذ

., وق واه ابن عدي خزية , وابن الارود

Artinya: "Dari Ibnu Buraidah, dari ayahnya Radliyallaahu 'anhu

bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa Sallam menetapkan bagian

seperenam untuk nenek bila dibawahnya tidak ada ibu (ibu sang

mayit). Riwayat Abu Dawud dan Nasa'i. Hadits shahih menurut Ibnu

Khuzaimah dan Ibnu Al-Jarud, dan dikuatkan oleh Ibnu Adiy."15

c. Ijtihad Para Ulama

Meskipun Al Qur’an dan Al Hadis sudah memberikan ketentuan

terperinci mengenai pembagian harta warisan, dalam beberapa hal

masih diperlukan adanya ijtihad, yaitu terhadap hal-hal yang tidak

ditemukan dalam Al qur’an maupun Al Hadis. Misalnya mengenai

14

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 432 15

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 434

Page 28: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

19

bagian warisan banci (waria), diberikan kepada siapa harta warisan

yang tidak habis terbagi.16

3. Rukun dan Syarat Pembagian Waris

a. Rukun Waris

Adapun rukun waris ada tiga:

1) Harta Warisan yaitu harta bawaan ditambah dengan-bagian dari

harta bersama sesudah digunakan keperluan pewaris selama sakit

sampai meninggalnya, biaya pengurusan jenazah, dan

pembayaran hutang serta wasiat pewaris. Para ahli fiqh juga biasa

menyebut harta warisan dengan istilah muruts adalah harta benda

yang ditinggalkan oleh si mayit yang akan dipusakai atau dibagi

kepada ahli waris setelah diambil untuk biaya perawatan,

melunasi hutang dan melaksanakan wasiat.

2) Ahli waris yaitu orang yang berhak mendapatkan harta waris

karena hubungan kekerabatan (nasab), hubungan perkawinan

dengan pewaris, beragama islam dan tidak terhalang karena

hukum untuk menjadi ahli waris. Ahli waris dalam istilah fiqih

disebut juga dengan waarits.17

3) Orang yang meninggalkan harta warisan (Muwarrits)

Bagi muwarrits berlaku ketentuan bahwa harta yang

ditinggalkan miliknya dengan sempurna dan ia benar benar telah

meninggal dunia, baik menurut kenyataan maupun menurut

hukum. Kematian muwarrits menurut para ulama fiqh dibedakan

menjadi 3 macam:

a) Mati haqiqy (sejati) adalah kematian yang dapat disaksikan

oleh pancaindra.

16

Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 20 17 Aulia Muthiah dan Novy Sri Pratiwi Hardani, Hukum Waris Islam, cet. 1, (Yogyakarta:

Medpress Digital, 2015), h. 38

Page 29: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

20

b) Mati hukumy adalah kematian disebabkan oleh adanya vonis

hakim, baik pada hakikatnnya seseorang masih hidup atau

dalam dua kemungkinan antara hidup dan mati.

c) Mati taqdiry adalah kematian yang berdasarkan dugaan.18

b. Syarat Pembagian Waris

Syarat pembagian waris ada tiga:

1) Orang yang mewariskan hartanya telah meninggal dunia baik

secara hakiki maupun secara hukum.

2) Ahli waris masih hidup ketika orang yang mewariskan hartanya

meninggal dunia baik secara hakiki dengan menyaksikan

langsung atau dengan berita yang sudah mahsyur atau dengan

persaksian -dua orang yang dapat dipercaya. Ataupun secara

hukum, contohnya janin didalam kandungan walaupun janin

tersebut belum bernyawa tetapi secara hukum dianggap hidup.19

3) Tidak adanya penghalang yang menghalangi untuk mendapatkan

warisan, seperti membunuh, murtad atau terhalang oleh ahli waris

lain.

4. Sebab-sebab dan Penghalang Waris

a. Sebab-sebab Mendapatkan Waris

Sebab menerima warisan ada tiga: pernikahan, nasab (keturunan),

dan wala’ (memerdekakan budak).

1) Pernikahan

Berlakunya hubungan kewarisan antara suami dengan istri

antara keduanya telah berlangsung akad nikah yang sah.

Pengertian sah menurut islam adalah sesuatu yang dilakukan

sesuai dengan rukun dan syarat baik secara agama maupun

administrasi.20

18 Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 60-61 19 Abu Ihsan al Atsari, Panduan Praktis Hukum Waris Menurut al Qur’an dan as Sunah yang

Shahih, Terjemah Tas hiilul Faraidh, (Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, April 2015), cet. 7 h. 28 20 Ahmad Rafiq, Fiqh Mawaris, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Mei 1993), cet. 1 h.35

Page 30: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

21

2) Nasab (keturunan)

Salah satu sebab beralihnya harta seseorang yang telah

meningeal dunia kepada yang masih hidup adalah hubungan

kekerabatan antara keduanya, yaitu hubungan nasab yang

disebabkan oleh hubungan darah.

Ditinjau dari garis yang menghubungkan nasab antara yang

mewariskan dengan yang mewarisi, dapat digolongkan dalam tiga

golongan yaitu:

a) Furu’ yaitu anak keturuan dari si pewaris, seperti anak, cucu

dan terus sampai kebawah

b) Ushul yaitu leluhur, yang menyebabkan adanya si pewaris atau

orang tua dari si pewaris, seperti bapak, ibu, kakek, nenek dan

terus sampai keatas

c) Hawasyi yaitu keluarga yang dihubungkan dengan yang

meninggal dunia melalui garis menyimpang, seperti saudara,

paman, bibi dan lain sebagainya dengan tidak membedakan

laki-laki dan perempuan.21

3) wala’

Hubungan sebab wala’ adalah hubungan waris mewarisi yang

timbul karena membebaskan budak, sekalipun diantara mereka

tidak ada hubungan darah. Pemilik budak tersebut mengubah

status orang yang semula tidak cakap bertindak, menjadi cakap

bertindak untuk mengurusi, memiliki dan mengadakan transaksi

terhadap harta bendanya sendiri. Rasulullah memberikan hak

wala’ kepada yang memerdekakan itu sesuai hadits beliau yang

berbunyi:

هما -وعن عبد الل بن عمر عن قال : قال النب صلى هللا -رضي الل عليه وسلم ) الوالء حلمة كلحمة النسب , ال ي باع , وال يوهب ( رواه

21

Fatur Rahman, Ilmu waris, (Bandung: Al-Ma’arif, 1975), h. 116

Page 31: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

22

احلاكم : من طريق الشافعي , عن ممد بن احلسن , عن أب يوسف ، هقي وصححه ابن حبان , وأعله الب ي

Artinya: "Dari Abdullah Ibnu Umar Radliyallaahu 'anhu bahwa

Rasulullah SAW bersabda: "Wala itu satu pertalian daging seperti

pertalian daging keturunan, ia tidak boleh dijual dan diberikan."

Riwayat Hakim dari jalan Syafi'i dari Muhammad Ibnu al-Hasan,

dari Abu Yusuf. Hadits shahih menurut Ibnu Hibban dan ma'lul

menurut Baihaqi".22

Dengan demikian, orang yang mepunyai hak wala’

mempunyai hak mewarisi harta peninggalan budaknya apabila

budak tersebut meninggal dunia.23

b. Penghalang Mewarisi

Halangan mewarisi adalah tindakan atau hal-hal yang dapat

menggugurkan hak seseorang untuk mewarisi.24

Adapun penghalang

atau sebab-sebab yang mengakibatkan seseorang tidak mendapatkan

warisan adalah sebagai berikut:

1) Pembunuhan

Perbuatan membunuh yang dilakukan oleh seseorang ahli

waris terhadap si pewaris menjadi penghalang baginya untuk

mendapatkan warisan dari pewaris.25

Ketentuan ini berdasarkan

kepada sebuah hadis Nabi Muhammad saw:

ه قال : قال رسول الل وعن عمرو بن شعيب , عن أبيه , عن جد سائي رواه الن لمياث شيء (هللا عليه وسلم ) ليس للقاتل من اصلى

ارقطن , وأعله النسائي والصواب: وق فه على عمر اه ابن عبد الب وق و ,والد

22

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 436 23 Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 72-75 24

Fatur Rahman, Ilmu waris, (Bandung: Al-Ma’arif, 1975), h. 83 25 Suhardi K. Lubis dan Komis Simanjutak, Hukum Waris Islam, (Jakarta: Sinar Grafika,

September 1995), cet. 1, h. 54

Page 32: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

23

Artinya: "Dari Amar Ibnu Syu'aib, dari ayahnya, dari kakeknya

bahwa Rasulullah Shallallaahu 'alaihi wa Sallam bersabda:

"Pembunuh tidak mendapat warisan apapun (dari yang

dibunuh)." Riwayat Nasa'i dan Daruquthni, dan dikuatkan oleh

Abdul Bar. Hadits ma'lul menurut Nasa'i dan sebenarnya hadits

ini mauquf pada Amar”.26

2) Perbudakan

Para ulama telah sepakat dalam pendapatnya untuk

menetapkan perbudakan itu adalah suatu hal yang menjadi

penghalang waris mewarisi. Berdasarkan dari suatu nash al

Qur’an yang mengatakan bahwa hamba sahaya tidak dapat

bertindak sesuatupun. Yakni dalam surah an Nahl ayat 75 yang

berbunyi:

ه منا رزقا مثل عبدا ملوكا ال ي قدر على شىء ومن رزق ن ضرب ٱلل

يست وۥن ٱحلمد لل بل أكث رهم ف هو ينفق منه سرا وجهرا هل حسنا

ال ي علمون

Artinya : “Allah membuat perumpamaan dengan seorang

hamba sahaya yang dimiliki yang tidak dapat bertindak

terhadap sesuatupun ...” (QS. Al Nahl: 75)

3) Perbedaan Agama

Perbedaan agama antara pewaris dan ahli waris adalah sebab

penghalang waris mewarisi sebagaimana kesepakatan ulama

empat madzhab. Seorang muslim tidaklah mewarisi dari selain

muslim, begitu juga sebaliknya seoserang yang bukan muslim

tidaklah mewarisi dari seseorang muslim.27

Sebagaimana sabda

Nabi Muhammad SAW:

26

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 435-436 27

Tim El Madani, Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf, (Yogyakarta:

Medpres Digital, 2014), cet. 1, h. 19

Page 33: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

24

هما -وعن أسامة بن زيد عن ه وسلم أن النب صلى هللا علي -رضي الل) ال يرث المسلم الكافر, وال يرث الكافر المسلم ( مت فق عليه قال

Artinya: “Dari Usamah bin Zaid, dari Nabi SAW, bersabda:

tidaklah menerima warisan seorang muslim dari orang kafir

dan orang kafir dari orang muslim”. Muttafaqun’alaih.28

Apabila seorang ahli waris yang berbeda Agama beberapa saat

sesudah meninggalnya pewaris lalu masuk Islam, sedangkan harta

warisannya belum dibagikan maka seorang ahli waris yang baru masuk

Islam itu tetap terhalang untuk mewarisi, sebab timbulnya hak mewarisi

adalah sejak adanya kematian orang yang mewariskan, bukan saat kapan

dimulainya pembagian harta peninggalan.29

5. Macam-macam Ahli Waris dan Bagian-bagiannya

Ada dua macam ahli waris, yaitu:

a. Ahli waris Nasabiyah (karena hubungan darah)

Ahli waris Nasabiyah adalah ahli waris yang pertalian

kekerabatannya kepada pewaris berdasarkan hubungan darah. Ahli

waris nasabiyah dalam kitab-kitab fikih terdahulu ini seluruhnya

berjumlah 21 orang, terdiri dari 13 orang laki-laki dan 8 orang

perempuan.

Ahli waris laki-laki nasabiyah, sebagai berikut:

Anak laki-laki Cucu laki-laki dari garis

laki-laki

Bapak

Kakek dari bapak Saudara laki-laki

sekandung

Saudara laki-

laki seayah

Saudara laki-laki seibu Anak laki-laki dari saudara

laki-laki sekandung

Anak laki-laki

dari saudara

laki-laki

seayah

Paman, saudara laki-

laki ayah sekandung

Paman, saudara laki-laki

ayah seayah

Anak laki-laki

paman

28

Ibnu Hajar Al Asqalani, Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. (Surabaya: Mutiara Ilmu,

Oktober 2012), cet. 2, h. 432 29

Fatur Rahman, Ilmu waris, (Bandung: Al-Ma’arif, 1975), h. 98

Page 34: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

25

sekandung

Anak laki-laki paman

seayah

Adapun untuk ahli waris nasabiyah perempuan, sebagai berikut:

Ibu Anak perempuan Cucu perempuan

dari garis laki-laki

Nenek dari garis ayah Nenek dari garis ibu Saudara perempuan

sekandung

Saudara perempuan

seayah

Saudara perempuan

seibu

Dari ahli waris nasabiyah tersebut diatas30

, apabila

dikelompokkan menurut tingkatan kekerabatannya adalah sebagai

berikut:

1) Furu’al-waris yaitu ahli waris anak keturunan dari pewaris

kebawah, ahli waris ini adalah:

a) Anak perempuan

b) Cucu perempuan garis laki-laki

c) Anak laki-laki

d) Cucu laki-laki garis laki-laki

2) Usulal-waris, yaitu ahli waris leluhur dari pewaris keatas, ahli

waris ini adalah:

a) Bapak

b) Ibu

c) Kakek dari bapak

d) Nenek dari ibu

e) Nenek dari bapak

3) Hawasyi, yaitu ahli waris dari garis menyimpang, ahli waris ini

adalah:

a) Saudara perempuan sekandung, sebapak, seibu

b) Saudara laki-laki sekandung, sebapak, seibu

30

Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 53-54

Page 35: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

26

c) Anak saudara laki-laki sekandung, sebapak

d) Paman sekandung, sebapak

e) Anak laki-laki paman sekandung, sebapak

b. Ahli waris Sababiyah

Ahli waris sababiyah adalah ahli waris yang hubungan

pewarisannya timbul karena sebab-sebab tertentu, yaitu:

1) Perkawinan yang sah, yaitu suami atau istri

2) Memerdekakan hamba sahaya31

Apabila dilihat dari segi bagian-bagian yang diterima, dapat

dibedakan menjadi tiga bagian, yaitu:

a. Ahli waris ashab al furud, yaitu ahli waris yang menerima bagian

yang telah ditentukan besar kecilnya, seperti: 1/2, 1/3, 1/6, 1/4, 1/8

dan 2/3.

Ahli waris ashab al furud semuanya berjumlah 25 orang, terdiri

dari 15 orang laki-laki yaitu:

Anak laki-laki Cucu laki-laki dari

garis laki-laki

Bapak

Kakek dari

bapak

Saudara laki-laki

sekandung

Saudara laki-laki seayah

Saudara laki-

laki seibu

Anak laki-laki dari

saudara laki-laki

sekandung

Anak laki-laki dari

saudara laki-laki seibu

Saudara laki-

laki ayah

sekandung

Saudara laki-laki

bapak seayah

Anak laki-laki dari

saudara kandung ayah

Anak laki-laki

paman seayah

Suami Laki-laki yang

memerdekakan budak

Sedangkan ahli waris perempuan terdiri dari 10 orang yaitu:

Ibu Anak perempuan Cucu perempuan dari

garis laki-laki

Nenek dari garis

ayah

Nenek dari garis ibu Saudara perempuan

sekandung

Saudara

perempuan seayah

Saudara perempuan

seibu

Istri

31 Ahmad Rafiq, Fiqh Mawaris, (Jakarta: Raja Grafindo Persada, Mei 1993), cet. 1 h. 52-54

Page 36: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

27

Perempuan yang

memerdekakan

budak

Jika seluruh ahli waris yang jumlahnya 25 orang itu ada semua

maka yang berhak mendapatkan harta warisan hanya ayah, ibu, anak

laki-laki, anak perempuan suami/istri. Adapun ashab al furud yang

ditetapkan hukum islam akan di uraikan sebagai berikut:32

1) Furudh 1/2, ahli waris yang memperoleh furudh ini adalah:

a) Anak perempuan bila ia hanya seorang dan tidak ada anak

laki-laki

b) Saudara perempuan kandung dan seayah dengan syarat tidak

ada anak laki-laki, cucu laki-laki, anak dan cucu perempuan

lebih dari seorang, saudara laki-laki sekandung dan sebapak,

kakek.

c) Suami bila tidak ada anak

2) Furud 1/4, ahli waris yang memperoleh furud ini adalah:

a) Suami, bila pewaris meninggalkan anak

b) Istri bila pewaris tidak meninggalkan anak

3) Furud 1/8, ahli waris yang memperoleh furud ini adalah:

a) Istri, bila pewaris meningalkan anak

4) Furudh 1/6, ahli waris yang memperoleh furud ini adalah:

a) Ayah, apabila pewaris meninggalkan anak

b) Kakek, apabila pewaris tidak meninggalkan ayah

c) Ibu, apabila pewaris meninggalkan anak

d) Ibu, apabila pewaris meninggalkan beberapa orang saudara

e) Nenek, apabila pewaris tidak meninggalkan ibu

f) Seorang saudara seibu laki-laki atau perempuan

5) Furudh 1/3, ahli waris yang memperoleh furudh ini adalah:

32 Aulia Muthiah dan Novy Sri Pratiwi Hardani, Hukum Waris Islam, cet. 1, (Yogyakarta:

Medpress Digital, 2015), h. 4

Page 37: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

28

a) Ibu, apabila pewaris tidak meninggalkan anak atau saudara

saudari

b) Saudara seibu laki-laki atau perempuan bila lebih dari

seorang.

6) Furudh 2/3, ahli waris yang memperoleh furudh ini adalah:

a) Anak perempuan apabila 2 orang atau lebih

b) Saudara perempuan kandung atau seayah, bila ia dua orang

atau lebih

c) Dua saudara perempuan sebapak atau lebih

d) Dua cucu perempuan dari anak laki-laki atau lebih33

b. Ahli waris ‘asabah, yaitu ahli waris yang bagiannya tidak ditetapkan,

tetapi bisa mendapatkan semua harta atau sisa harta setelah dibagi

kepada ahli waris.

Ahli waris ashabahdibedakan menjadi tiga golongan sebagai

berikut:

1) Ashabah Binafsihi adalah ahli waris yang langsung menjadi

ashabahdengan sendirinya tanpa disebabkan oleh orang lain.

Misalnya, anak laki-laki, cucu laki-laki dari anak laki-laki, ayah,

saudara laki-laki sekandung.

2) Ashab bil ghairi adalah ahli waris perempuan yang menjadi

ashabah beserta ahli waris laki-laki yang sederajat dengannya.

Kalau ahli waris laki-laki itu tidak ada, ia tidak menjadi ashabah,

melainkan menjadi ashabul furudh biasa. Seperti:

a) Anak perempuan beserta anak laki-laki

b) Cucu perempuan beserta cucu laki-laki

c) Saudara perempuan sekandung beserta saudara laki-laki

sekandung

3) Ashabah ma’al ghoiriadalah orang yang menjadi

ashabahdisebabkan ada orang lain yang bukan ashabah. (setiap

33 Amir Syarifuddin, Hukum Kewarisan Islam, (Jakarta: Prenadamedia, Maret 2015), cet. 2,

h. 48-49

Page 38: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

29

perempuan yang memerlukan orang lain menjadi ashabah, tetapi

orang lain tersebut tidak berserikat menerima ashabah). Seperti,

saudara perempuan sekandung (seorang atau lebih) bersamaan

dengan anak atau cucu perempuan (seorang atau lebih).34

c. Ahli waris zawi al arham yaitu semua ahli waris yang memiliki

kekerabatan dengan pewaris selain ashabul furudh dan ashabah, baik

laki-laki maupun perempuan. Sebagai contoh adalah cucu laki-laki

dan perempuan keturunan anak perempuan, bibi (dari pihak bapak

maupuh ibu) dan lain-lain.

Berkaitan dengan dzawil arham, ada dua pendapat yang

memperselisihkan kewarisan mereka.

Pendapat pertama, dzawil arham tidak dapat menerima warisan

sama sekali. Jika pewaris tidak meninggalkan ahli waris ashabul

furudh dan ashabah, maka Harta peninggalan si pewaris diberikan ke

baitul mal. Ini menurut pendapat Zaid bin Tsabit, Ibnu Abbas, Sa’ad

bin Jubair, Imam Malik, Imam syafi’i dan Ibnu Hazm.

Pendapat kedua, dzawil arham dapat menerima warisan bila

pewaris tidak meninggalkan ahli waris ashabul furudh dan ashabah.

Ini pendapat dari Abu Bakar, Umar bin Khatab, Ali bin Abi Thalib,

Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud dan Mu’adz bin Jabal.35

Apabila dilihat dari hubungan kekerabatan (jauh dekatnya)

sehingga yang dekat lebih berhak menerima warisan dari pada yang

jauh (hijab). Dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

a. Hijab Nuqshan adalah berkurangnya bagian tetap ahli waris dari

saham yang lebih tinggi ke yang lebih rendah lantaran keberadaan

orang lain, seperti suami beralih dari bagian seperdua menjadi

seperempat lantaran keberadaan anak.

b. Hijab hirmanadalah terhalangnya ahli waris dari warisan sama

sekali. Seperti kakek terhalang oleh adanya bapak, cucu terhalang

34

Muhammad Muhibbin dan Abdul Wahid, Hukum Kewarisan Islam Sebagai Pembaharuan

Hukum Positif di Indonesia, (Jakarta: Sinar Grafika, Juni 2011), cet. 2, h. 66 35

Achmad Yani, Faraidh dan Mawaris, (Jakarta: Kencana, Agustus 2016), h. 65

Page 39: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

30

oleh adanya anak. Semua ahli waris dapat terkena hijab hirman,

kecuali enam orang, yaitu:

1) Anak laki-laki

2) Bapak

3) Ibu

4) Anak perempuan

5) Suami

6) Istri36

B. Ahli Waris Pengganti

1. Ahli Waris Pengganti Dalam Hukum Kewarisan Islam

Ahli waris pengganti pada dasarnya adalah ahli waris karena

penggantian yaitu orang-orang yang menjadi ahli waris karena orang

tuanya yang berhak mendapat warisan meninggal lebih dahulu daripada

pewaris sehingga kedudukan orang tuanya digantikan oleh anaknya.37

Hukum waris Islam tidak mengenal adanya konsep penggantian

kedudukan di dalam mawaris. Seperti diketahui bahwa salah satu syarat

menjadi ahli waris menurut hukum waris Islam adalah hidupnya ahli waris

pada saat pewaris meninggal dunia. Dan jika ada ada ahli waris yang

meninggal dunia terlebih dahulu daripada pewaris, maka ia tidak berhak

mendapatkan bagian. Demikian juga halnya apabila ahli waris yang

meninggal dunia tersebut mempunyai keturunan,38

Tidak semua cucu dari

pewaris bisa menggantikan kedudukan orang yang sudah meninggal dunia

untuk menerima harta warisan.

Menurut hukum Islam, hanya cucu laki-laki dari anak laki-laki saja

yang dapat menggantikan ayahnya, sedangkan cucu dari anak perempuan

baik laki-laki maupun perempuan tidak bisa menggantikan kedudukan

36

Tim El Madani, Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf, (Yogyakarta:

Medpres Digital, 2014), cet. 1, h. 59-60 37

Muhammad Mustofa, Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum Islam, Inklusif vol.

2, No. 2 Desember 20017, h. 45 38

Muhammad Zein, Kewarisan Ahli waris Pengganti dan Zawi Al-Arham (Kajian Menurut

KHI dan Hukum Islam), Tesis S2 Program Pascasarjana, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif

Kasim Riau, 2011, h. 123

Page 40: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

31

ibunya untuk menerima warisan. Dan cucu laki-laki dari anak laki-laki pun

mendapatkan warisan dengan syarat tidak ada paman atau anak laki-laki

dari si pewaris yang masih hidup. Selama masih ada anak laki-laki, maka

cucu laki-laki dari anak laki-laki yang sudah meninggal dunia tidak bisa

mewarisi harta kakek atau neneknya.39

hal ini menurut Ali bin Abu Thalib,

Ibnu Abbas, Abu Bakar, Umar dan Utsman serta beberapa tabi’in.40

Untuk lebih jelasnya lagi penulis akan mengilustrasikannya sebagai

berikut:

Keterangan: P = Pewaris

P1 = istri pewaris

A = anak laki-laki pewaris

B = anak perempuan pewaris

C = anak laki-laki pewaris

D = cucu perempuan dari anak laki-laki

39

Muhammad Mustofa, Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum Islam, Inklusif vol.

2, No. 2 Desember 20017, h. 45-46 40

M. Idris Ramulyo, Perbandingan Hukum Kewarisan Islam Di Pengadilan dan Kewarisan

Menurut Undang-undang Hukum Perdata, (Jakarta: Pedoman Ilmu Jaya, 1992), Cet. 1, h. 129

P P11

111

C

A

B

D

A11

1

Page 41: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

32

A1 = istri dari A

Ada sepasang suami istri bernama P dan P1 mempunyai 3 orang anak,

dua anak laki-laki (A dan C) dan satu anak perempuan (B). Pada tahun

2005 anak laki-laki (A) meninggal dunia dengan meninggalkan satu orang

istri (A1) dan satu anak perempuan (D), kemudian pada tahun 2010 P dan

P1 meninggal dunia dengan meninggalkan harta peninggalan sebesar Rp

90.000.000. Pembagiannya adalah:

B = 1/3 X Rp 90.000.000 = Rp 30.000.000

C = 2/3 X Rp 90.000.000 = Rp 60.000.000

A tidak menjadi ahli waris dan tidak mendapatkan harta warisan

karena meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris, kemudian (D) cucu dari

pewaris terhalang oleh C dan tidak mendapatkan harta warisan.

2. Ahli Waris Pengganti Menurut Hazairin

a. Biografi Hazairin

Hazairin lahir di Bukit Tinggi pada tanggal 28 November 1906 dan

wafat di Jakarta pada tanggal 12 Desember 1975. Nama lengkapnya

adalah Hazairin Gelar Pangeran Alamsyah Harahab. Di Indonesia,

Hazairin bukanlah tokoh yang asing. Beliau adalah seorang tokoh

pembangunan semangat baru pembaharuan hukum di Indonesia

khususnya dalam hukum islam. Pada diri beliau melekat dua keahlian,

yaitu pakar hukum adat dan sekaligus pakar hukum Islam.41

Hazairin menjalani pendidikan formal pertama di HIS (Hollands

Inlandsche School) di Bengkulu dan tamat pada tahun 1920, lalu

melanjutkan di MULO (Meer Uitgebreid Lagere Onderwijs) di Padang

dan tamat pada tahun 1924, kemudian melanjutkan lagi ke AMS

(Algemene Middlebare School) di Bandung dan tamat tahun 1927.

Kemudian Ia melanjutkan pendidikannya di Rechtskundige Hodeschool

(Sekolah Tinggi Hukum) di Batavia dan lulus serta meraih gelar doktor

41 Iwannudin, Ahli Waris Pengganti Menurut Hazairin, Mahkamah, Vol. 1, No. 2, Desember

2016, h. 305

Page 42: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

33

di bidang hukum adat pada tanggal 29 Mei 1936 dengan disertasinya

dengan judul De Redjang.42

Hazairin adalah seorang pakar hukum yang tergolong produktif.

Dalam khazanah keIslaman, selama masa hidupnya, ia telah banyak

menyumbangkan beberapa karya ilmiah di berbagai bidang ilmu

pengetahuan. Diantara karya-karya ilmiah yang pernah ditulis Hazairin

yaitu: “Hukum Keluarga Nasional”, Jakarta, Tintamas 1982, “Hukum

Kewarisan Bilateral menurut Qur’an dan Hadis”, Jakarta, Tintamas

1982.43

b. Pemikiran Hazairin Tentang Ahli Waris Pengganti.

Hazairin merupakan seorang pakar hukum waris di Indonesia, dan

satu-satunya orang yang dapat menunjukan bahwa di dalam Al Qur’an

terdapat dalil yang dapat dijadikan dasar adanya ahli waris pengganti.

Menurut Hazairin, cucu yang orang tuanya terlebih dahulu meninggal

dunia dari kakek dan neneknya, secara umum tanpa membedakan jenis

kelamin, dapat menggantikan kedudukan orang tuanya dalam

memperoleh warisan dari nenek atau kakeknya.44

Dalam ide pembaharuan dalam ilmu waris yang dicetuskan

Hazairin pada intinya: pertama, ahli waris perempuan sama dengan

laki-laki dapat menutup ahli waris kelompok keutamaan yang lebih

rendah. Jadi, selama masih ada anak, baik laki-laki maupun perempuan,

maka datuk ataupun saudara baik laki-laki maupun perempuan sama-

sama terhijab. Kedua, hubungan kewarisan melalui garis laki-laki sama

kuatnya dengan garis perempuan. Karenanya penggolongan ahli waris

menjadi ashabah dan zawu al-arham tidak diakui dalam teori ini.

Ketiga, ahli waris pengganti selalu mewarisi, tidak pernah tertutup oleh

ahli waris lain (utama). Jadi, cucu dapat mewarisi bersama dengan anak

42 Wahidah, Pemikiran Hukum Hazairin, Syariah Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 15, No. 1, Juni

2015, h. 38 43 Muchammad Hammad, Waris dan Wasiat Dalam Hukum Islam: Studi Atas Pemikiran

Hazairin dan Munawir Sjadzali, Jurnal at- Tahdjib 2014, h. 48 44

Muchammad Hammad, Waris dan Wasiat Dalam Hukum Islam: Studi Atas Pemikiran

Hazairin dan Munawir Sjadzali, Jurnal at- Tahdjib 2014, h. 48

Page 43: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

34

manakala orang tuanya meninggal lebih dahulu daripada kakeknya dan

bagian yang diterimanya sama besarnya dengan yang diterima oleh

orang tuanya (seandainya orang tua masih hidup).

Berdasarkan teori ini, Hazairin membagi ahli waris menjadi tiga

kelompok, yakni: zawu al-faraid, zawu al-qarabat dan mawali.45

Zawu

al-faraidh adalah ahli waris yang telah ditetapkan bagiannya dalam Al

Qur’an. Dalam hal ini, seluruh madzhab fikih menyepakati, baik sunni

maupun syiah. Adapun zawu al-qarabat adalah ahli waris yang tidak

termasuk zawu al-faraidh. Adapun mawali adalah ahli waris pengganti,

adanya mawali (ahli waris pengganti) ini merupakan konsep yang baru

dalam dalam ilmu faraidh (waris).46

Hazairin mengambil ahli waris pengganti yang terdapat pada

hukum adat di Indonesia dan KUH Perdata sebagai ijtihadnya, beliau

mengistilahkannya dengan mawali yang terdapat dalam surat An Nisa

ayat ke 33 yang berbunyi:

دت أيانكم فآتوهم ولكل جعلنا موايل ما ت رك الوالدان والق ربون والذين عق

كان على كل شيء شهيدا نصيب هم إن اللArtinya: “Bagi tiap-tiap harta peninggalan dari harta yang

ditinggalkan ibu bapak dan karib kerabat, kami jadikan pewaris-

pewarisnya. Dan (jika ada) orang-orang yang kamu telah bersumpah

setia dengan mereka, maka berilah kepada mereka bagiannya.

Sesungguhnya Allah menyaksikan segala sesuatu”. (QS. An Nisa:

33).47

Dalam menerjemahkan ayat diatas Hazairin menerjemahkan

nashibahum sebagai bagian kewarisan, yaitu suatu bagian dari harta

45

Abu Bakar, Prof. Dr. Hazairin, SH dan Pemikiran Hukum Kewarisan Bilateral, Al-Banjari

Vol. 5, No. 9, Januari – Juni 2007, h. 13 46

Syamsulbahri Salihima, Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan Dalam Hukum

Islam dan Implementasinya Pada Pengadilan Agama, (Jakarta: Kencana, April 2015), cet. 1, h.

136 47

Iwannudin, Ahli Waris Pengganti Menurut Hazairin, Mahkamah, Vol. 1, No. 2, Desember

2016, h. 310

Page 44: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

35

peninggalan, beralasan pemakaian kata nashib itu dalam ayat kewarisan

lainnya, yaitu dalam Qur’an surat An Nisa ayat 7. Di dalam ayat 33 itu

juga, jelas bahwa nashib itu disuruh berikan kepada mawali itu dan

bukan kepada orang yang tersimpul dalam likullin, sehingga mawali itu

adalah ahli waris. Untuk menangkap maksud ayat 33 itu, kata likullin

dirubah dengan li fulanin, dan ja’alna diganti dengan ja’alallahu,

sedangkan urusan perjanjian ditinggalkan saja, maka bunyi ayat itu

menjadi “wa li fulanin ja’alallahu mawaliya mimma taraka ‘l walidani

wa ‘l aqrobuna, fa atuhum nasibahum. Sehingga terjemahannya adalah

“ dan untuk setiap orang itu, Allah telah mengadakan mawalinya bagi

harta penginggalan ibu dan bapak dan karena itu berikanlah bagian-

bagian kewarisannya”.48

Untuk memperjelas konsep ahli waris pengganti menurut Hazairin

penulis akan mengilustrasikannya sebagai berikut:

Keterangan: P = Pewaris

P1 = istri pewaris

A = anak laki-laki pewaris

B = anak perempuan pewaris

48

Al Yasa Abu Bakar, Ahli Waris Sepertalian Darah: Kajian Perbandingan Terhadap

Penalaran Hazairin Dan Penalaran Fikih Madzhab, (Jakarta: INIS, 1998), h. 54

P

C A B

D

A11

1

P11

111

Page 45: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

36

C = anak laki-laki pewaris

D = cucu perempuan dari anak laki-laki

A1 = istri dari A

Ada sepasang suami istri bernama P dan P1 mempunyai 3 orang

anak, dua anak laki-laki (A dan C) dan satu anak perempuan (B). Pada

tahun 2005 anak laki-laki (A) meninggal dunia dengan meninggalkan

satu orang istri (A1) dan satu anak perempuan (D), kemudian pada

tahun 2010 P dan P1 meninggal dunia dengan meninggalkan harta

peninggalan sebesar Rp 90.000.000. Pembagiannya adalah:

B = 1/5 X Rp 90.000.000 = Rp 18.000.000

C = 2/5 X Rp 90.000.000 = Rp 36.000.000

D = 2/5 X Rp 90.000.000 = Rp 36.000.000

D tidak terhijab oleh C dan mendapatkan harta warisan karena

menggantikan kedudukan orang tuanya yang telah meninggal dunia.

3. Ahli Waris Pengganti Menurut Kompilasi Hukum Islam (KHI)

Hukum kewarisan sebagaimana diatur dalam KHI, pada dasarnya

merupakan hukum kewarisan yang diangkat dari pendapat jumhur fuqaha.

Namun dalam beberapa hal terdapat pengecualian. Beberapa ketentuan

hukum kewarisan yang merupakan pengecualian tersebut antara lain

adalah ketentuan mengenai ahli waris pengganti.49

Yang diatur dalam

dalam Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam yang berbunyi:

Pasal 185:

1. Ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris maka

kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang

tersebut dalam Pasal 173.

49

Yusuf Somawinata, Hukum Kewarisan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di Indonesia,

Al-Qalam Vol. 26, No. 1 Januari-April 2009, h. 142

Page 46: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

37

2. Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli

waris yang sederajat dengan yang diganti.

Sebenarnya lebih jauh dipahami bahwa ketentuan Pasal 185 KHI

merupakan suatu terobosan terhadap pelembagaan hak cucu atas harta

warisan bapaknya apabila bapaknya lebih dahulu meninggal dari

kakeknya.50

Sebab menurut fiqih madzhab Sunni, cucu dalam posisi

demikian, terhijab hirman (tertutup total) oleh anak laki-laki.

Terobosan tersebut sejalan dengan keadaan yang berkembang di

negara-negara Islam lain seperti Mesir dan Pakistan, bahkan bergulirnya

masalah tersebut jauh lebih dahulu daripada apa yang dilakukan oleh

ulama di Indonesia. Dalam perundang-undangan di Mesir diatur tentang

pemberian hak untuk cucu-cucu yang terhalang mendapatkan hak ayahnya

dengan jalan wasiat wajibah.51

Redaksi Pasal 185 KHI ayat 1 apabila dipahami secara tekstual, ada

beberapa makna yang terkandung di dalamnya. Penggantian dalam pasal

185 itu mencakup penggantian tempat, hak-hak, dan tanpa diskriminasi

antara ahli waris laki-laki dan ahli waris perempuan. Penggantian tempat

artinya, cucu menggantikan orang tuanya dan menempati tempat orang

tuanya itu selaku anak pewaris,dan seterusnya. Penggantian hak, artinya

jika orang yang digantikan oleh ahli waris pengganti itu mendapat warisan,

maka ahli waris pengganti juga mendapat warisan dan jika orang yang

digantikannya itu meng hijab ahli waris yang lain, maka ahli waris

pengganti juga menghijab ahli waris tersebut. Penggantian tanpa

diskriminasi, artinya yang dapat menjadi ahli waris pengganti adalah

semua keturunan baik laki-laki maupun perempuan, baik keturunan di

garis laki-laki maupun keturunan di garis perempuan, kecuali yang tidak

disebut dalam pasal 174 ayat (1) huruf a. Pihak yang dapat menjadi ahli

waris pengganti, dengan demikian adalah cucu laki-laki dan cucu

50

Alhafiz Limbanadi, Kedudukan dan Bagian Ahli Waris Pengganti Dalam Hukum Islam,

Lex et Societatis, Vol. II/No. 8/Sep-Nov/2004, h. 177 51

Adelina Nasution, Reinterpretasi Makna Walad Dalam Kewarisan Cucu Ditinjau Dari

Persfektif Ushul Fiqh, Jurnal Syariah, Vol. IX, No. 2, Tahun 2017, h. 15

Page 47: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

38

perempuan dari anak laki-laki, cucu laki-laki dan cucu perempuan dari

anak perempuan, anak laki-laki dan anak perempuan dari saudara laki-laki

dan anak laki-laki dan perempuan dari saudara perempuan.52

Tetapi jumlah harta waris yang diterima ahli waris pengganti tidak

boleh melebihi ahli waris yang sederajat. Mencermati kalimat, “tidak

boleh melebihi bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti”

dalam pasal 185 ayat 2, ada ahli hukum yang berpendapat bahwa, bagian

ahli waris pengganti bisa lebih kecil dari bagian hali waris yang ia

gantikan.53

Untuk lebih jelasnya lagi penulis akan mengilustrasikannya sebagai

berikut:

Keterangan: P = Pewaris

P1 = istri pewaris

A = anak laki-laki pewaris

52

Ahmad Zahari, Telaah Terhadap Pembatasan Lingkup Ahli waris Pengganti Pasal 185

KHI Oleh RAKERNAS Mahkamah Agung RI di Balikpapan Oktober 2010, Jurnal Dinamika

Hukum, Vol. 14 No. 2 Mei 2014, h. 326 53

Ahmad Zahari, Telaah Terhadap Pembatasan Lingkup Ahli waris Pengganti Pasal 185

KHI Oleh RAKERNAS Mahkamah Agung RI di Balikpapan Oktober 2010, Jurnal Dinamika

Hukum, Vol. 14 No. 2 Mei 2014, h. 327

P P11

111

C A B

D

A11

1

Page 48: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

39

B = anak perempuan pewaris

C = anak laki-laki pewaris

D = cucu perempuan dari anak laki-laki

A1 = istri dari A

Ada sepasang suami istri bernama P dan P1 mempunyai 3 orang anak,

dua anak laki-laki (A dan C) dan satu anak perempuan (B). Pada tahun

2005 anak laki-laki (A) meninggal dunia dengan meninggalkan satu orang

istri (A1) dan satu anak perempuan (D), kemudian pada tahun 2010 P dan

P1 meninggal dunia dengan meninggalkan harta peninggalan sebesar Rp

90.000.000. Pembagiannya adalah:

B = 1/4 X Rp 90.000.000 = Rp 22.500.000

C = 2/4 X Rp 90.000.000 = Rp 45.000.000

D = 1/4 X Rp 90.000.000 = Rp 22.500.000

D mendapatkan harta warisan menggantikan kedudukan orang tuanya

yang telah meninggal dunia lebih dahulu. Tetapi, tidak mendapatkan

sepenuhnya karena susuai pasal 185 KHI ayat 2 tidak boleh melebihi

bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti.

C. Munasakhah

1. Pengertian Munasakhah

Menurut bahasa, munasakhatartinya an naql (memindahkan) dan al

izalah (menghilangkan). Seperti kalimat ”Nasakhatu al kitab”, maksudnya

“Naqaltuhu ila nuskhah ukhra” (Aku memindahkan atau menyalin

masalah naskah atau tulisan dari buku itu). Seperti kalimat, “Nasakhat asy

syamsu” (matahari itu menghilang dan menghapus bayangan).54

54

Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Mesir, Ahkamul Mawaris fil-Fiqhil-Islami.

Penerjemah Addys Aldizar dan Fathurrahman. Hukum Waris, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing,

2004), Cet. 1, h. 420

Page 49: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

40

Adapun pengertian munasakhat menurut istilah adalah wafatnya salah

seorang ahli waris sebelum harta waris dibagikan sehingga bagiannya

berpindah kepada ahli waris yang lain. Jika salah seorang ahli waris wafat

sebelum pembagian harta warisan, maka bagiannya beralih kepada ahli

warisnya.55

Sedangkan menurut ulama fiqih munasakhah adalah situasi atau

kondisi salah seorang dari ahli waris meninggal dunia sebelum pembagian

warisan, dan hak harta waris orang yang meninggal dunia tersebut

berpindah kepada ahli warisnya.56

2. Cara Melakukan Munasakhah

Ketika ingin melakukan munasakhah kita harus mengambil pedoman-

pedoman sebagai berikut:

a. Membuat bagan hitungan untuk mayit pertama, lalu hitung bagian ahli

warisnya.

b. Tashih untuk bagan hitungan mayit pertama.

c. Membuat bagan hitungan untuk mayit kedua, dan menghitung bagian

hali waris mayit kedua

d. Tashih untuk bagan hitungan mayit kedua.

e. Membandingkan antara keduanya dalam hal ketiga hubungan:

mumatsalah, muwafaqah dan mubayanah. Apabila antara bagian

mayit kedua dengan asal masalah atau dengan tashihnya mumatsalah,

maka pentashihan mayit kedua sama dengan pentashihan pada

masalah yang pertama.57

3. Keadaan-keadaan Dalam Kasus Munasakhah

Berikut ini ada tiga keadaan yang mungkin dihadapi dalam kasus

munasakhah

55

Muhammad Ali Al-Sabouni, Al-Mawaris fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyah, (Jakarta: Dar Al-

Kutub Al-Islamiyah, 2005), h. 191 56

Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Mesir, Ahkamul Mawaris fil-Fiqhil-Islami.

Penerjemah Addys Aldizar dan Fathurrahman. Hukum Waris, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing,

2004), Cet. 1, h. 420 57

Mustofa al-Bugha dkk, Al-Fiqh al-Manhaji’ala al-Madzhab al-Imam asy-Syafi’i,

Penerjemah Misran, Fikih Manhaji, Jilid 1 (Yogyakarta: Darul Uswah, 2012), h. 975

Page 50: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

41

a. Ahli waris dari pewaris kedua adalah ahli waris yang mewarisi harta

peninggalan dari pewaris pertama juga. Misalnya, seorang wafat,

meninggalkan harta warisan Rp. 120.000.000 dan meninggalkan ahli

waris 3 orang anak: 2 anak laki-laki yaitu narsim, sandi dan 1 orang

anak perempuan yaitu siti, tidak berselang lama sebelum harta waris

dibagikan, narsim meninggal dunia dengan tidak meninggalkan ahli

waris selain sandi dan siti. Dalam kasus seperti ini maka

pembagiannya yaitu :

Pembagian pertama:

a.m : 5

Sandi : 2/5 x Rp. 120.000.000 = Rp. 48.000.000

Narsim : 2/5 x Rp. 120.000.000 = Rp. 48.000.000

Siti : 1/3 x Rp. 120.000.000 = Rp. 24.000.000

Pembagian kedua:

a.m : 3

Sandi : 2/3 x Rp. 48.000.000 = Rp. 32.000.000

Siti : 1/3 x Rp. 48.000.000 = Rp. 16.000.000

b. Ahli waris dari pewaris kedua bukan ahli waris dari pewaris pertama,

atau sebagian ahli waris pewaris kedua adalah ahli waris dari pewaris

pertama.58

Contohnya: seorang pria meninggal dunia meninggalkan 2 anak

laki-laki dan 3 anak perempuan. Harta waris yang ditinggalkan

sebesar Rp. 70.000.000. Setelah beberapa minggu kemudian, seorang

anak laki-lakinya meninggal sebelum pembagian waris dilakukan.

Dan meninggalkan ahli waris istri dan 1 anak laki-laki.

Pertama, ahli waris dan pembagian warisan sebelum anak laki-

lakinya meninggal.

a.m : 8

2 anak laki-laki: A: 4/7 x Rp. 70.000.000 = Rp. 40.000.000

58

Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar, Mesir, Ahkamul Mawaris fil-Fiqhil-Islami.

Penerjemah Addys Aldizar, Fathurrahman. Hukum Waris, (Jakarta: Senayan Abadi Publishing,

2004), Cet. 1, h. 423

Page 51: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

42

3 anak perempuan : A: 3/7 x Rp. 70.000.000 = Rp. 30.000.000

Kedua, ahli waris dan pembagian warisan harta peninggalan

anak laki-laki.

a.m : 8

Istri : 1/8 : 1/8 x Rp. 20.000.000 = Rp. 2.500.000

1 anak laki-laki: A : 7/8 x Rp. 20.000.000 = Rp. 17.500.000

4. Rukun-rukun munasakhah

a. Harta pusaka atau peninggalan belum dibagikan kepada ahli warisnya

b. Adanya kematian seseorang atau beberapa orang ahli waris

c. Pemindahan bagian harta peninggalan dari pewaris kepada ahli

warisnya yang lain atau kepada ahli warisnya yang semula tidak

menjadi ahli waris terhadap orang wafat terdahulu

d. Hak pemindahan itu harus dengan jalan pusaka mempusakai.59

59

Muhammad Ali Al-Sabouni, Al-Mawaris fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyah, (Jakarta: Dar Al-

Kutub Al-Islamiyah, 2005), h. 191

Page 52: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

43

BAB III

DESKRPISI PUTUSAN NOMOR 281/Pdt.G/PA.Tng TENTANG AHLI

WARIS PENGGANTI

Putusan No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng adalah putusan tentang kewarisan ahli

waris pengganti yang diputus oleh Pengadilan Agama Tangerang. Dari putusan

terebut, pihak ahli waris pengganti menggugat paman dan bibinya (ahli waris)

karena paman dan bibinya (ahli waris) menguasai harta peninggalan dari pewaris

secara sepihak. Berikut gambaran lengkap kasus tersebut.

A. Posisi Kasus

Kasus ini bermula ketika ada sepasang suami istri bernama SA dan SJ

yang mempunyai lima orang anak, terdiri dari tiga orang anak laki-laki dan

dua orang anak perempuan yang bernama, MK, SB, MR, RT dan ML. Pada

tanggal 1 Oktober 1979 ada salah satu anak laki-laki dari pasangan SA dan SJ

meninggal dunia yang bernama MK. MK meninggal dunia dalam usia 29

tahun, beragama Islam, karena sakit, sebagaimana Surat Keterangan

Kematian Nomor: 472.12/334-Tapem/2015. sebelum meninggal dunia MK

telah menikah dengan seorang perempuan yang bernama EN. Dari

pernikahannya dengan EN, MK dikarunia tiga orang anak yang bernama,

MH, MD dan DS.1

Kemudian, pada tanggal 22 Desember 1985 ada salah satu anak

perempuan dari pasangan SA dan SJ meninggal dunia yang bernama SB, SB

meninggal dunia dalam usia 37 tahun, karena sakit, sebagaimana Surat

Keterangan Kematian Nomor: 474/15/03/Ped/1985 beragama Islam. sebelum

meninggal dunia SB telah menikah dengan seorang laki-laki yang bernama

ED. Dari pernikahannya dengan ED, SB dikarunia oleh sembilan orang anak

yang bernama, ER, ES, SN, LI, EM, NB, NL, LN dan EL.

Pada tanggal 12 Januari 2004 si Pewaris yaitu SA meninggal dunia dalam

usia 80 Tahun, beragama Islam, karena sakit sebagaimana dalam Surat

Kematian dan istrinya SJ meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004

1 Salinan Putusan PA Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng, h. 3

Page 53: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

44

dalam usia 75 Tahun, beragama Islam, sebagaimana Surat Keterangan

Kematian.2

Ketika SA meninggal dunia, SA meninggalkan harta warisan berupa 10

unit kontrakan dan tanah seluas 4378 M2 terdiri dari:

1. Nomor girik C 691 Nomor Persil 22 S II terletak dahulu beralamat di

Padurenan Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten

Tangerang, sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok

Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten,

dengan batas-batas sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan tanah Girik C 690

b. Sebelah utara berbatasan kolam ijan

c. Sebelah timur berbatasan tembok Graha Karang Tengah

d. Sebelum selatan berbatasan tanah Girik C 720

2. Nomor Girik C 720 No. Persil 25 D III dahulu beralamat di Padurenan

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang,

sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan

Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dengan batas-batas

sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan saluran air

b. Sebelah utara berbatasan rumah Kudin, rumah Kusen

c. Sebelah timur berbatasan tanah Kusen, rumah Yanto

d. Sebelah selatan berbatasan rumah Muherdi

3. Nomor Girik C 711 Nomor Persil 23 D II dahulu beralamat di Padurenan

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang,

sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan

Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dengan batas-batas

sebagai berikut:

a. Sebelah barat berbatasan saluran air

b. Sebelah utara berbatasan Tanah Girik C 690 dan Tanah Girik C 691

c. Sebelah timur berbatasan Graha Karang Tengah

2 Salinan Putusan PA Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng, h. 4

Page 54: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

45

d. Sebelah selatan berbatasan rumah Rustam, tanah kosong Sutet3

Selama SA meninggal dunia 10 unit kontrakan dan tanah seluas 4378

M2 tersebut belum dibagikan kepada para ahli warisnya dan juga belum ada

penetapan ahli waris dari Pengadilan Agama stempat. Tetapi, secara sepihak

anak dari Pewaris yang masih hidup yaitu MR, RT, dan ML menguasai harta

peniggalan dari pewaris yang berupa 10 unit kontrakan dan tanah seluas 4378

M2. Selama Pewaris meninggal dunia penerimaan uang sewa dari 10 unit

kontrakan diambil alih oleh MR, RT dan ML.4

Melihat harta peninggalan dari Pewaris dikuasai secara sepihak oleh

anak-anak dari Pewaris yang masih hidup dan merasa mempunyai hak atas

harta peninggalan dari pewaris, maka anak-anak dan suami dari almarhumah

SB menggugat MR, RT dan ML ke Pengadilan Agama Tangerang.

Dari uraian diatas maka dapat ditarik gambaran struktur nasabnya

adalah sebagai berikut:

P I

M S

lpp

Keterangan: P : Pewaris (SA) (W. 2004)

3 Salinan Putusan PA Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng, h. 69 4 Salinan Putusan PA Tangerang No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng, h. 6

e

rr

p

p

p

p

p

p

a

s

p

p

s

p

ss

k

s

k

s

k

s

p

p

p

p

p

p

p

p

o

p

s

o

k

s

k

ii

M S

Page 55: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

46

I : Istri Pewaris (SJ) (W. 2004)

M : MK (W. 1979)

S : SB (W. 1985)

B. Putusan Hakim dan Pertimbangan Hakim

Hakim Pengadilan Agama Tangerang memberikan Putusan Terhadap

kasus ahli waris pengganti antara ED, ER, ES, SN, LI, EM, NB, NL, LN dan

EL melawan MR, RT dan ML yang amar putusannya mengabulkan gugatan

yang disampaikan oleh ED, ER, ES, SN, LI, EM, NB, NL, LN dan EL. Di

dalam putusannya majelis hakim menjadikan anak atau ahli waris yang sudah

meninggal dunia dalam hal ini almarhum MK dan almarhumah SB sebagai

ahli waris dari pewaris SA, stelah menjadikan almarhum MK dan

almarhumah SB sebagai ahli waris dari pewaris SA majelis hakim

memberikan bagian warisan kepada mereka dengan pertimbangan laki-laki

2:1 dengan perempuan, setelah itu bagian dari almarhum MK dan

almarhumah SB dibagikan lagi kepada ahli warisnya.

Pertimbangan Hakim Pengadilan Agama Tangerang terhadap putusan

No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng tahun 2017 sehingga menjadikan anak atau ahli

waris yang sudah meninggal dunia dalam hal ini almarhum MK dan

almarhumah SB sebagai ahli waris dari pewaris SA, stelah menjadikan

almarhum MK dan almarhumah SB sebagai ahli waris dari pewaris SA

majelis hakim memberikan bagian warisan kepada mereka dengan

pertimbangan laki-laki 2:1 dengan perempuan, setelah itu bagian dari

almarhum MK dan almarhumah SB dibagikan lagi kepada ahli warisnya

dapat dipaparkan sebagai berikut:

1. Hakim menggunakan Pasal 185 ayat 1 Kompilasi Hukum Islam tentang

ahli waris pengganti. Pasal tersebut menjelaskan: ahli waris yang

meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris maka kedudukannya

dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka tersebut yang terdapat

dalam Pasal 173.

Page 56: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

47

2. Hakim menggunakan Pasal 171 hurup a Kompilasi Hukum Islam tentang

Hukum Kewarisan. Pasal tersebut menjelaskan bahwa hukum kewarisan

adalah hukum yang mengatur tentang pemindahan hak pemilikan harta

peninggalan (tirkah) pewaris, menentukan siapa-siapa yang berhak

menjadi ahli waris dan berapa bagiannya masing-masing.

3. Hakim menggunakan Pasal 171 hurup b Kompilasi Hukum Islam tentang

pewaris. Pasal tersebut menjelaskan bahwa pewaris adalah orang yang

pada saat meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal berdasarkan

Putusan Pengadilan beragama Islam meninggalkan ahli waris dan harta

peninggalan.

4. Hakim menggunakan Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam tentang bagian

ahli waris. Pasal tersebut menjelaskan bahwa anak perempuan bila hanya

seorang ia mendapat separuh, bila dua orang atau lebih mereka bersama-

sama mendapat dua pertiga bagian dan apabila anak perempuan bersama-

sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki dua berbanding

satu dengan anak perempuan.

5. Berdasarkan bukti-bukti yang dihadirkan di muka persidangan, baik bukti

tertulis, keterangan Penggugat maupun keterangan saksi

6. Majelis mengetengahkan dalil hukum diantaranya adalah Al qur’an Surat

An Nisa ayat 7 dan 11 yang berbunyi “bagi orang laki laki ada hak

bagian dari harta peninggalan ibu bapa dan kerabatnya, dan bagi orang

wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan ibu bapak dan

kerabat-kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bagian yang telah

ditetapkan” dan “Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian

pusaka untuk) anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama

dengan bagahian dua orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya

perempuan lebih dari dua, maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang

ditinggalkan; jika anak perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh

separuh harta. Dan untuk dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya

seperenam dari harta yang ditinggalkan, jika yang meninggal itu

mempunyai anak; jika orang yang meninggal tidak mempunyai anak dan

Page 57: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

48

ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja), maka ibunya mendapat sepertiga;

jika yang meninggal itu mempunyai beberapa saudara, maka ibunya

mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian tersebut di atas) sesudah

dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah dibayar hutangnya.

(Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak mengetahui siapa

di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya bagimu. Ini

adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha Mengetahui lagi

Maha Bijaksana”.

Page 58: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

49

BAB IV

ANALISIS ATAS PUTUSAN PENGADILAN AGAMA TANGERANG

No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng

A. Penyelesaian Munasakhah dan Ahli Waris Pengganti

1. Penyelesaian Munasakhah

Penyelesaian Munasakhah dilakukan dengan cara memindahkan

bagian ahli waris yang meninggal dunia sebelum harta warisan dibagikan

kepada ahli warisnya. Ketika ingin melakukan penyelesaian munasakhah

kita harus mengambil pedoman-pedoman sebagai berikut:

a. Membuat bagan hitungan untuk mayit pertama, lalu hitung bagian ahli

warisnya.

b. Tashih untuk bagan hitungan mayit pertama

c. Membuat bagan hitungan untuk mayit kedua, dan menghitung bagian

ahli waris mayit kedua

d. Tashih untuk bagan hitungan mayit kedua.

e. Membandingkan antara keduanya dalam hal ketiga hubungan:

mumatsalah, muwafaqah, dan mubayanah. Apabila antara bagian

mayit kedua dengan asal masalah.1

Contohnya: seorang wafat meninggalkan harta warisan Rp.

120.000.000 dan meninggalkan ahli waris 3 orang anak terdiri dari 2 anak

perempuan dan 1 anak laki-laki yaitu, narsim, sandi, dan siti, sebulan

kemudian sebelum harta waris dari pewaris dibagikan, narsim meninggal

dunia dengan tidak meninggalkan ahli waris selain sandi dan siti. Dalam

kasus ini maka penyelesaiannya adalah:

Pembagian pertama:

a.m : 5

Sandi : 2/5 x Rp. 120.000.000 = Rp. 48.000.000

Narsim : 2/5 x Rp. 120.000.000 = Rp. 48.000.000

Siti : 1/5 x Rp. 120.000.000 = Rp. 24.000.000

1 Mustofa al-Bugha dkk, Al-Falah al-Manhaji’ala al-Madzhab al-Imam asy-Syafi’i,

Penerjemah Misran, Fikih Manhaji, Jilid 1 (Yogyakarta: Darul Uswah, 2012), h. 975

Page 59: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

50

Pembagian kedua :

a.m : 3

Sandi : 2/3 x Rp. 48.000.000 = Rp. 32.000.000

Siti : 1/3 x Rp. 48.000.000 = Rp. 16.000.000

Suatu kasus bisa dikatakan munasakhah apabila terpenuhi rukun-

rukunnya yaitu:

a. Harta pusaka atau peninggalan belum dibagikan kepada ahli warisnya

b. Adanya kematian seseorang atau beberapa orang ahli waris

c. Pemindahan bagian harta peninggalan dari pewaris kepada ahli

warisnya yang lain atau kepada ahli warisnya yang semula tidak

menjadi ahli waris terhadap orang wafat terdahulu

d. Hak pemindahan itu harus dengan jalan pusaka mempusakai.2

2. Penyelesaian Ahli Waris Pengganti

Penyelesaian Ahli Waris Pengganti diatur dalam Kompilasi Hukum

Islam Pasal 185 yang berbunyi:

a. Ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris maka

kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang

tersebut dalam Pasal 173.

b. Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli

waris yang sederajat dengan yang diganti.3

B. Analisis atas Putusan Pengadilan Agama Tangerang No.

281/Pdt.G/2017/PA.Tng

Pengadilan Agama Tangerang dalam perkara sengketa kewarisan ahli

waris pengganti menghasilkan putusan No. 281/Pdt.G/2017/PA.Tng. dalam

putusan tersebut hakim menjadikan ahli waris yang meninggal dunia lebih

dahulu daripada pewaris dijadikan sebagai ahli waris, setelah dijadikan ahli

waris kemudian majelis hakim memberikan bagian ahli waris kepada ahli

2 Muhammad Ali Al-Sabouni, Al-Mawaris fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyah, (Jakarta: Dar Al-

Kutub Al-Islamiyah, 2005), h. 191 3 Kompilasi Hukum Islam Pasal 185 ayat 1 dan 2

Page 60: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

51

waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris kemudian bagian

tersebut dibagikan lagi kepada hali warisnya.

Putusan Pengadilan Agama Tangerang tersebut jika dibandingkan dengan

fikih dan Kompilasi Hukum Islam adalah sessuai sebagian. Kesesuaian

putusan Hakim Pengadilan Agama Tangerang dengan fikih terdapat pada

bagain hakim menjadikan anak-anak dari almarhum SA (pewaris) yaitu MK,

RT dan ML dijadikan sebagai ahli waris. Hal ini selaras dengan ayat suci Al-

Qur’an surat An-Nisa Ayat 7:

بون للر جال نصيب ما ت رك الوالدان والق ربون وللن ساء نصيب ما ت رك الوالدان والق ر

ما قل منه أو كث ر نصيبا مفروضا

Artinya: “bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu,

bapak dan kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari

harta peninggalan ibu bapak dan kerabat-kerabatnya, baik sedikit atau

banyak menururt bagian yang telah ditetapkan”

Dan sesuai dengan pendapat jumhur ulama mengenai sebab-sebab

mendapatkan waris. Ada 3 sebab menerima warisan:

1. Pernikahan: berlakunya hubungan kewarisan antara suami dengan istri

antara keduanya telah berlangsung akad nikah yang sah.

2. Nasab (keturunan), ada tiga golongan nasab antara yang mewariskan

dengan yang mewarisi;

a. Furu’ (anak keturunan) terdiri dari anak, cucu, dan terus sampai

kebawah

b. Ushul (leluhur) terdiri dari bapak, ibu, kakek, nenek, dan terus

sampai keatas

c. Hawasyi (kesamping) terdiri dari saudara, paman, bibi, dan lain-

lainnya.

3. Wala’ (membebaskan budak)

Oleh karena itu, hakim menjadikan anak-anak dari almarhum SK

(pewaris) yaitu MK, RT dan ML dijadikan sebagai ahli waris.

Page 61: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

52

Kesesuaian putusan Hakim Pengadilan Agama Tangerang yang lain

adalah hakim memberikan bagian anak laki-laki 2:1 dengan anak perempuan.

Putusan tersebut sesuai dengan ayat suci Al-Qur’an surat An-Nisa ayat 11:

ف أوالدكم للذكر مثل حظ الن ث ي ي فإن كن نساء ف وق اث ن ت ي ف ل هن يوصيكم الل

هما السدس ما ث لثا ما ت رك وإن كانت واحدة ف لها الن صف ولب ويه لكل واحد من

ه الث لث فإن كان له إخوة ت رك إن كان له ولد فإن ل يكن له ولد وورثه أب واه فلم

س من ب عد وصية يوصي با أو دين آابؤكم وأب ناؤكم ال تدرون أي هم فلم ه السد

كان عليما حكيم اأق رب لكم ن فعا فريضة من الل إن الل Artinya: “Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk)

anak-anakmu. Yaitu: bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua

orang anak perempuan; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari dua,

maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak

perempuan itu seorang saja, maka ia memperoleh separuh harta. Dan untuk

dua orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang

ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang

meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapaknya (saja),

maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai

beberapa saudara, maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-pembagian

tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan) sesudah

dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu tidak

mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak) manfaatnya

bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah Maha

Mengetahui lagi Maha Bijaksana”

Sesuai juga dengan Kompilasi Hukum Islam Pasal 176 yaitu: anak

perempuan bila hanya seorang ia mendapat separuh bagian, bila dua orang atau

lebih mereka bersama-sama mendapat dua pertiga bagian, dan apabila anak

perempuan bersama-sama dengan anak laki-laki, maka bagian anak laki-laki

dua berbanding satu dengan anak perempuan.

Kesesuaian putusan Hakim Pengadilan Agama Tangerang yang terakhir

adalah hakim menjadikan para penggugat (EF, ER, ES, SN, LI, EM, NB, NR,

Page 62: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

53

LN, ED) sebagai ahli waris dari almarhumah SB dan para turut tergugat (EK,

MH, MD, DS) sebagai ahli waris dari almarhum MK. Kesesuaian putusan

Hakim Pengadilan Agama Tangerang tersebut selaras dengan Kompilasi

Hukum Islam Pasal 174 ayat 1 yang berbunyi: kelompok-kelompok ahli waris

terdiri dari:

1. Menurut hubungan darah:

a. Golongan laki-laki terdiri dari: Ayah, anak laki-laki, saudara laki-laki,

paman dan kakek

b. Golongan perempuan terdiri dari; ibu, anak perempuan, saudara

perempuan dan nenek

2. Menurut hubungan perkawinan terdiri dari duda atau janda4

Sedangkan pertimbangan hakim dalam memutus kasus ini adalah

berdasarkan bukti-bukti yang dihadirkan di muka persidangan, baik bukti

tertulis, keterangan penggugat maupun keterangan saksi, majelis hakim

berkesimpulan bahwa perkara ini merupakan perkara gugatan waris, dalam

perkara gugatan waris semua ahli waris baik yang masih hidup atau yang sudah

meninggal dunia semuanya ditetapkan sebagai ahli waris, karena kalau ada satu

saja anaknya tidak ditetapkan sebagai ahli waris bisa menyebabkan perkaranya

kurang pihak, perkara bisa dinyatakn cacat dan tidak dapat diterima (N.O).

berdasarkan pertimbangan-pertimbangan tersebut hakim memutuskan

almarhum MK dan almarhumah SB ditetapkan sebagai ahli waris dari pewaris

(SA). Putusan hakim tersebut jika dibandingkan dengan fikih mawaris adalah

tidak sesuai karena dalam kajian kewarisan syarat-syarat menjadi ahli waris itu

ada 3 yaitu:

1. Orang yang mewariskan hartanya telah meninggal dunia baik secara hakiki

maupun secara hukum.

2. Ahli waris masih hidup ketika orang yang mewariskan hartanya meninggal

dunia, baik secara hakiki dengan menyaksikan langsung atau dengan berita

yang sudah mahsyur atau dengan persaksian dua orang yang dapat

dipercaya. Ataupun secara hukum, contohnya: janin di dalam kandungan

4 Kompilasi Hukum Islam Pasal 174 ayat 1

Page 63: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

54

walaupun janin tersebut belum bernyawa tetapi secara hukum dianggap

hidup.5

3. Tidak adanya penghalang yang menghalangi untuk mendapatkan warisan,

seperti membunuh, murtad atau terhalang oleh ahli waris lain.

Dalam poin b jelas bahwa salah satu syarat ditetapkan sebagai ahli waris adalah

ahli waris tersebut harus hidup ketika si pewaris meninggal dunia.

Ketidak sesuaian selanjutnya adalah mengenai pembagian harta warisan,

di dalam putusan ini hakim menetapkan harta warisan sebagai berikut:

1. Muksin bin H. Saang (anak laki-laki) mendapat 2/8 x 4378 M2

= 1094,52

M2 + 2,50 Bangunan kontrakan.

2. Saben Narsiah binti H. Saang (anak perempuan) mendapat 1/8 x 4378 M2

= 547,25 M2 + 1,25 Bangunan kontrakan

3. Mukri bin H. Saang (anak laki-laki) mendapat 2/8 x 4378 M2

= 1094,52

M2 + 2,50 Bangunan kontrakan

4. Ratna binti H. Saang (anak perempuan) mendapat 1/8 x 4378 M2

= 547,25

M2 + 1,25 Bangunan kontrakan

5. Muslich bin H. Saang (anak laki-laki) mendapat 2/8 x 4378 M2

= 1094,52

M2 + 2,50 Bangunan kontrakan.

Menetapkan bagian ahli waris dari almarhumah Saben Narsiah binti H.

Saang sebagai berikut:

1. Effendi bin Lias (suami) mendapat 1/4 x 547,25 M2 = 136,8125 M

2 +

0,31,25 bangunan kontrakan

2. Ermawati binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08

bangunan kontrakan

3. Endi Supandi bin Effendi (anak laki-laki) mendapat 68,40 M2 + 0,16

bangunan kontrakan

4. Sunani binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08

bangunan kontrakan

5 Abu Ihsan al Atsari, Panduan Praktis Hukum Waris Menurut al Qur’an dan as Sunah

yang Shahih, Terjemah Tas hiilul Faraidh, (Jakarta: Pustaka Ibnu Katsir, April 2015), cet. &, h.

28

Page 64: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

55

5. Lili binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08 bangunan

kontrakan

6. Evi Marlina binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08

bangunan kontrakan

7. Nurbandi bin Effendi (anak laki-laki) mendapat 68,40 M2 + 0,16 bangunan

kontrakan

8. Nurlelah binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08

bangunan kontrakan

9. Liana Natalia binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 M2 + 0,08

bangunan kontrakan

10. Edo Marlindo bin Effendi (anak laki-laki) mendapat 68,40 M2 + 0,16

bangunan kontrakan.

Menetapkan bagian ahli waris dari almarhum Muksin bin H. Saang adalah

sebagai berikut:

1. Endang Kartini bini Uyo (istri) mendapat 1/8 = 136,812 + 0,3125 bagian

dari bangunan kontrakan

2. Muhendra bin Muksin (anak laki-laki) mendapat 383,752 + 0,875 bagian

dari bangunan kontrakan

3. Muherdi bin Muksin (anak laki-laki) mendapat 383,752 + 0,875 bagian

dari bangunan kontrakan

4. Dewi Sri Muhayati binti Muksin (anak perempuan) mendapat 191, 5376 +

0,4375 bagian dari bangunan kontrakan

Pembagian waris tersebut tidak sesuai dengan ketentuan ahli waris

pengganti yang dijelaskan dalam Inpres No. 1 tahun 1991 pasal 185 yang

berbunyi:

1. Ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris maka

kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka yang

tersebut dalam pasal 173.

2. Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris

yang sederajat dengan yang diganti.

Page 65: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

56

Hakim menetapkan seperti itu karena hakim berkesimpulan bahwa perkara

ini merupakan perkara gugatan waris, dalam perkara gugatan waris semua ahli

waris baik yang masih hidup atau yang sudah meninggal dunia semuanya

ditetapkan sebagai ahli waris karena kalau ada satu saja anaknya tidak

ditetapkan sebagai ahli waris bisa menyebabkan perkaranya kurang pihak,

perkara bisa dinyatakan cacat dan tidak dapat diterima (N.O). dan juga hakim

menganggap bahwa kasus ahli waris pengganti dan munasakhah dan ahli waris

pengganti itu sama.

Menurut pendapat penulis berdasarkan Inpres No. 1 tahun 1991 pasal 185

ayat 1 dan 2 tentang ahli waris pengganti seharusnya perhitungannya adalah

sebagai berikut:

No Ahli Waris a.m 7 Bagian

1 Mukri (anak

laki-laki)

2 2/7 2/7 x 4378 M2 = 1250,86 M

2 + 2,86

Bangunan Kontrakan

2 Ratna (anak

perempuan)

1 1/7 1/7 x 4378 M2 = 625,43 M

2 + 1,43

Bangunan Kontrakan

3 Muslich

(anak laki-

laki)

2

2/7

2/7 x 4378 M2 = 1250,86 M

2 + 2,86

Bangunan Kontrakan

4 3 orang anak

Muksin (ahli

waris

pengganti)

1

1/7

1/7 x 4378 M2 = 625,43 M

2 + 1,43

Bangunan Kontrakan

5 9 orang anak

Saben (ahli

waris

pengganti)

1

1/7

1/7 x 4378 M2

= 625,43 M2 + 1,43

Bangunan Kontrakan

7

Berdasarkan penyelesaian diatas walaupun Muksin bin H.Saang (w. 1979)

dan Saben binti H.Saang (w. 1985) meninggal dunia lebih dahulu daripada

pewaris. Tetapi, Ketiga anak dari almarhum Muksin bin H.Saang dan sembilan

anak dari almarhumah Saben binti H. Saang berhak menggantikannya. Dan 3

orang anak dari almarhum Muksin walaupun dia menggantikan ayahnya dia

mendapatkan satu bagian karena dalam Inpres No 1 tahun 1991 Pasal 185 ayat

Page 66: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

57

2 bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi bagian ahli waris sederajat

dengan yang diganti

Kemudian bagian masing-masing anak dari almarhumah Muksin bin

H.Saang dan Saben binti H. Saang (ahli waris pengganti) adalah:

a. Ahli waris pengganti dari almarhumah Muksin binti H. Saang

No Ahli Waris a.m 5 Bagian

1 Muhendra

(anak laki-

laki)

2

2/5

2/5 x 625,43 M2 = 250,172 M

2 + 0,572

bangunan kontrakan

2 Muherdi

(anak laki-

laki)

2

2/5

2/5 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

3 Dewi (anak

perempuan)

1 1/5 1/5 x 625,43 M2 = 125,086 M

2 + 0,286

bangunan kontrakan

5

b. Ahli waris pengganti dari almarhumah Saben binti H. Saang

No Ahli waris a.m 12 Bagian

1 Ernawati

(anak

perempuan)

1

1/12

1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

2 Endi (anak

laki-laki)

2 2/12 2/12 x 625,43 M2 = 104,23833 M

2 +

0,2383334

3 Sunani (anak

perempuan)

1 1/12 1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

4 Lili (anak

perempuan)

1 1/12 1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

5 Evi (anak

perempuan)

1 1/12 1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

6 Nurbandi

(anak laki-

laki)

2

2/12

2/12 x 625,43 M2 = 104,23833 M

2 +

0,2383334

7 Nurlelah

(anak

perempuan)

1

1/12

1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

8 Liana (anak

perempuan)

1 1/12 1/12 x 625,43 M2 = 52,1191667 M

2 +

0,1191667 bangunan kontrakan

9 Edo (anak

laki-laki)

2 2/12 2/12 x 625,43 M2 = 104,23833 M

2 +

0,2383334

12

Page 67: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

58

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan pemaparan yang telah penulis tulis di bab sebelumnya,

maka dapat disimpulkan sebagai berikut:

1. Terdapat perbedaan pembagain dalam kasus ahli waris pengganti dengan

munsakhah. Dalam pembagian kasus ahli waris pengganti diatur dalam

Kompilasi Hukum Islam Pasal 185 ayat 1 dan 2 bahwa:

a. Ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada si pewaris

maka kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, kecuali mereka

yang tersebut dalam pasal 173.

b. Bagian ahli waris pengganti tidak boleh melebihi dari bagian ahli waris

yang sederajat dengan yang digantikan.

sedangkan dalam pembagian kasus munaskhah caranya dengan

memindahkan bagian ahli waris yang meninggal dunia sebelum harta

waris dibagikan kepada ahli warisnya.

2. Perkara kewarisan ahli waris pengganti yang menggugat paman dan

bibinya sebagai ahli waris dalam pembahasan skripsi ini telah diputus

Pengadilan Agama Tangerang. Pengadilan Agama Tangerang menjadikan

ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu daripada pewaris dijadikan

sebagai ahli waris, setelah dijadikan ahli waris kemudian majelis hakim

memberikan bagian ahli waris kepada ahli waris yang meninggal dunia

lebih dahulu daripada pewaris kemudian bagian tersebut dibagikan lagi

kepada hali warisnya dengan alasan hakim karena perkara ini merupakan

perkara gugatan waris dan menganggap bahwa kasus munasakhah itu

sama dengan kasus ahli waris pengganti. Menurut hakim ahli waris yang

meninggal dunia lebih dahulu dari pewaris atau meninggal dunia setelah

pewaris selama hartanya belum dibagikan itu dinamakan kasus ahli waris

pengganti. Tetapi, tata cara pembagain hartanya menggunakan

Page 68: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

59

munasakhah . Putusan Pengadilan Agama Tangerang tersebut sesuai

sebagian, kesesuaian ini berdasarkan pada Kompilasi Hukum Islam Pasal

174 tentang kelompok-kelompok ahli waris dan Kompilasi Hukum Islam

Pasal 176 tentang besarnya bagian tetapi tidak sesuai dengan Kompilasi

Hukum Islam Pasal 185 ayat 1 dan 2 tentang ahli waris pengganti

B. Saran

1. Kepada Majelis Hakim dalam Pengdilan Agama, seharusnya lebih teliti

dan bijak dalam menyelesaikan kasus ahli waris pengganti

2. Perlu adanya sosialisasi kepada masyarakat tentang kewarisan karena

kebanyakan masyarakat tidak tahu tentvang ilmu waris sehingga ketika

melakukan pembagian harta peninggalan tidak berdasarkan kepada

ketentuan yang ada.

3. Pembagian harta waris sebaiknya langsung dibagikan kepada ahli waris

ketika pewaris meninggal dunia atau sebelum pewarismeninggal dunia,

agar tidak terjadi sengketa dan keributan antara ahli waris

4. Perlu ada kajian yang mendalam lagi mengenai ahli waris pengganti dan

melakukan perbandingan dengan negara-negara muslim mengenai

kewarisan cucu, karena hanya di Indonesia saja yang menerapkan konsep

ahli waris pengganti, sedangkan di negara-negara muslim seperti Mesir

menggunakan konsep wasiat wajibah.

Page 69: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

60

DAFTAR PUSTAKA

Al Asqalani, Ibnu Hajar.Bulughul Maram. Penerjemah M. Ali. Cet. 2. Surabaya:

Mutiara Ilmu, 2012.

_____. Fathul baari Syarah Shahih Al Bukhori. Jilid 32. Penerjemah Amir

Hamzah. Jakarta: Pustaka azzam, 2009.

Al Atsari, Abu Ihsan.Panduan Praktis Hukum Waris Menurut al Qur’an dan as

Sunah yang Shahih. Terjemah Tas hiilul Faraidh.Cet. 7. Jakarta: Pustaka

Ibnu Katsir, 2015

Ali Al-Sabouni, Muhammad.Al-Mawaris fi Asy-Syari’ah Al-Islamiyah. Jakarta:

Dar Al-Kutub Al-Islamiyah, 2005

Al-Bugha, Mustofa dkk.Al-Fiqh al-Manhaji’ala al-Madzhab al-Imam asy-Syafi’i.

Penerjemah Misran.Fikih Manhaji. Jilid 1. Yogyakarta: Darul Uswah, 2012

Al Jazairi,Abu Bakar Jabir.Ensiklopedia Muslim,: Minhajul Muslim.Cet. 6.

Jakarta: Darul Falah 2003

Al Qurthubi, Imam.Al Jami’ li Ahkaam Al Qur’an. Jilid 5. Penerjemah Ahmad

Rijali Qadir. Tafsir Al Qurtubi. Cet. 1. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

_____. Al Jami’ li Ahkaam Al Qur’an, Jilid 6. Penerjemah Ahmad Rijali Qadir.

Tafsir Al Qurtubi. Cet. 1. Jakarta: Pustaka Azzam, 2008

A Kadir.Memahami Ilmu Faraidh Tanya Jawab Hukum waris Islam.Cet. 1.

Jakarta: AMZAH, November 2016

Ash-Shiddieqy, T.M Hasbi.Fiqhul Mawaris: Hukum-hukum Warisan dalam

Syariat Islam. Jakarta: Bulan Bintang, 1973

Bakar , Al Yasa Abu.Ahli Waris Sepertalian Darah: Kajian Perbandingan

Terhadap Penalaran Hazairin Dan Penalaran Fikih Madzhab. Jakarta:

INIS, 1998.

Budiono, A. Rachmad.Pembaharuan Hukum Kewarisan Islam di Indonesia.

Bandung: PT.Citra Aditya Bakti, 1999

Fatur Rahman.Ilmu waris. Bandung: Al-Ma’arif, 1975

Herdiansyah, Haris.Metodologi Penelitian Kualitatif untuk Ilmu ilmu Sosial.

Salemba Humanika, Jakarta Selatan

H. Habiburahman.Rekontruksi Hukum Kewarisan di Indonesia.Cet. 1. Kementrian

Agama RI, Desember 2011

Page 70: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

61

Jahar, Asep Saepudin dkk. Pedoman Penulisan Skripsi Fakultas Syariah dan

Hukum UIN Syarif Hidayatullah Jakarta Maret 2017

K. Lubis, Suhardi dan Komis Simanjutak.Hukum Waris Islam.Cet.1. Jakarta:

Sinar Grafika, September 1995

Komite Fakultas Syariah Universitas Al-Azhar Mesir.Ahkamul Mawaris fil-

Fiqhil-Islami. Penerjemah Addys Aldizar dan Fathurrahman. Hukum

Waris.Cet. 1. Jakarta: Senayan Abadi Publishing, 2004

Kompilasi Hukum Islam (KHI), Bab III Hukum Kewarisan Psal 185 Ayat (1) dan

(2)

Muhibbin, Muhammad dan Abdul Wahid.Hukum Kewarisan Islam Sebagai

Pembaharuan Hukum Positif di Indonesia.Cet. 2. Jakarta: Sinar Grafika,

Juni 2011

Murthiah,Aulia, Novy Sri Pratiwi Hardani.Hukum Waris Islam. Cet. 1Yogyakarta:

Medpress Digital, 2015

M. Yusuf, Kadar. Tafsir Ayat Ahkam Tafsir Tematik Ayat-ayat hukum. Jakarta:

Amzah, September 2013

Nasution, Bahder Johan.Metode Penelitian Ilmu Hukum. Bandung: Mandar Maju,

2008

Rafiq, Ahmad.Fiqh Mawaris. Cet. 1. Jakarta: Raja Grafindo Persada, Mei 1993

Ramulyo, M. Idris.Perbandingan Hukum Kewarisan Islam Di Pengadilan dan

Kewarisan Menurut Undang-undang Hukum Perdata.cet. 1. Jakarta:

Pedoman Ilmu Jaya, 1992

Salihima, Syamsulbahri.Perkembangan Pemikiran Pembagian Warisan Dalam

Hukum Islam dan Implementasinya Pada Pengadilan Agama.Cet. 1.

Jakarta: Kencana, April 2015

Sudarsono.Hukum waris dan Sistem Bilateral. Jakarta: Rineka Cipta, 1991

Syarifuddin, Amir.Hukum Kewarisan Islam.Cet. 2. Jakarta: Prenadamedia, Maret

2015

Tim El Madani.Tata Cara Pembagian Waris dan Pengaturan Wakaf.Cet.1.

Yogyakarta: Medpres Digital, 2014

Undang-undang Republik Indonesia No 1 tentang.Perkawinan dan Kompilasi

Hukum Islam. Bandung: Citra Umbara, 2011

Page 71: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

62

Waluyo, Bambang.Penelitian Hukum Dalam Praktek. Jakarta: Sinar Grafika,

1991

Yani, Achmad.Faraidh dan Mawaris. Jakarta: Kencana, Agustus 2016

Jurnal dan Artikel

Bakar, Abu.“Prof. Dr. Hazairin, SH dan Pemikiran Hukum Kewarisan Bilateral”.

Al-Banjari Vol. 5, No. 9(2007)

Hammad, Muchammad.“Waris dan Wasiat Dalam Hukum Islam: Studi Atas

Pemikiran Hazairin dan Munawir Sjadzali”.Jurnal at- Tahdjib(2014)

Iwannudin.“Ahli waris Pengganti Menurut Hazairin”.Jurnal Mahkamah, Vo. 1,

No. 2,(2016)

Limabandi, Alhafiz. “Kedudukan dan Bagian Ahli Waris Pengganti Dalam

Hukum Islam”.Lex et Societatis, Vol. II/No. 8 (2004)

Mustofa, Muhammad.“Ahli Waris Pengganti Dalam Kompilasi Hukum

Islam”.Inklusif vol. 2, No. 2 (2017)

Nasurion, Adelina.“Reinterpretasi Makna Walad Dalam Kewarisan Cucu Ditinjau

Dari Persfektif Ushul Fiqh”.Jurnal Syariah, Vol. IX, No. 2, (2017)

Somawinata, Yusuf.“Hukum Kewarisan dalam Kompilasi Hukum Islam (KHI) di

Indonesia”.Al-Qalam Vol. 26, No. 1(2009)

Wahidah.“Pemikiran Hukum Hazairin”.Syariah Jurnal Ilmu Hukum, Vol. 15, No.

1,(2015)

Zahari, Ahmad, “Telaah Terhadap Pembatasan Lingkup Ahli waris Pengganti

Pasal 185 KHI Oleh RAKERNAS Mahkamah Agung RI di Balikpapan

Oktober 2010”.Jurnal Dinamika Hukum, Vol. 14 No. 2(2014)

Zuhroh,Diana. “Konsep Ahli Waris dan Ahli Waris Pengganti: Studi Putusan

Hakim Pengadilan Agama”.Jurnal Al Ahkam, Volume 27, Nomor 1,(2017)

Skripsi dan Tesis

Darwin, Dodi, Kasus Penetapan Ahli Waris Pengganti di Pengadilan Agama

Jakarta Timur, Skripsi S1 Fakultas Syariah danHukum, Universitas Islam

Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, 2001.

Page 72: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

63

Zein, Muhammad, Kewarisan Ahli waris Pengganti dan Zawi Al-Arham (Kajian

Menurut KHI dan Hukum Islam), Tesis S2 Program Pascasarjana,

Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau, 2011

Internet

http://www.hukumonline.com/baca/It50d3c22960a85/kedudukan-ahli-waris-

pengganti-harus-jelas. dikunjungi pada tanggal 02 April 2019

Page 73: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

64

LAMPIRAN LAMPIRAN

Page 74: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

PUTUSAN

Nomor 281/Pdt.G/2017/PA.Tng

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

Pengadilan Agama Tangerang yang berwenang memeriksa, memutus dan

menyelesaikan perkara-perkara tertentu pada tingkat pertama telah menjatuhkan

Putusan dalam perkara gugatan Malwaris yang diajukan oleh pihak-pihak sebagai

berikut :

1. PENGGUGAT I, umur 73 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Pensiunan Polri dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat I.

2. PENGGUGAT II, umur 46 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Mengurus Rumah Tangga

dan beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat II.

3. PENGGUGAT III, umur 45 tahun, Agama Islam, pekerjaan Wiraswasta dan beralamat

di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat III.

4. PENGGUGAT IV, umur 43 tahun, Agama Islam, pekerjaan Wiraswasta dan beralamat

di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat IV.

5. PENGGUGAT V, umur 42 tahun, Agama Islam, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga,

dan beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat V.

6. PENGGUGAT VI, umur 39 tahun, Agama Islam, pekerjaan Mengurus Rumah Tangga

dan beralamat KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat VI.

7. PENGGUGAT VII, umur 37 tahun, Agama Islam, pekerjaan Perdagangan dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat VII.

8. PENGGUGAT VIII, umur 36 tahun, Agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat VIII.

9. PENGGUGAT IX, umur 34 tahun, Agama Islam, pekerjaan Karyawan Swasta dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat IX.

10. PENGGUGAT X, umur 31 tahun, Agama Islam, pekerjaan Wiraswasta dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Penggugat X.

Dalam hal ini Penggugat l, ll, lll, lV, V, Vl, Vll, Vlll, lX dan Penggugat X telah

memberikan kuasa kepada Swardi Aritonang, S.H., Merlina S.H., Para Advokat pada

KANTOR HUKUM SWARDI ARITONANG, S.H & PARTNERS beralamat di City Resort

Residences Taman Palem, Rukan Malibu Blok J No. 103, Jl. Outer Ring Road,

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 1

Page 75: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Cengkareng, Jakarta Barat 11730, berdasarkan Surat Kuasa Khusus tertanggal 12

Januari 2017, yang selanjutnya disebut sebagai Para Penggugat;

m e l a w a n

1. TERGUGAT I, umur 58 tahun, Agama Islam, pekerjaan Pensiunan BUMN dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Tergugat I.2. TERGUGAT II, umur 59 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga dan

beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Tergugat II.3. TERGUGAT III, umur 50 tahun, Agama Islam, Pekerjaan PNS Kostrad dan beralamat

di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Tergugat III.4. TURUT TERGUGAT I, umur 57 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Ibu Rumah Tangga

dan beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Turut Tergugat I.5. TURUT TERGUGAT II, umur 42 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan BUMN

dan beralamat di KOTA TANGERANG, selanjutnya disebut Turut Tergugat II.6. TURUT TERGUGAT III, umur 41 tahun, Agama Islam dan beralamat di KOTA

TANGERANG, selanjutnya disebut Turut Tergugat III.7. TURUT TERGUGAT IV, umur 38 tahun, Agama Islam, Pekerjaan Karyawan

Wiraswasta dan beralamat di Kp. Kebon Manggis, No. 65, RT. 001/RW. 009,

Kelurahan Parung Serab, Kecamatan Ciledug, Kota Tangerang, selanjutnya disebut

Turut Tergugat IV.Dalam hal ini Tergugat l, Tergugat lll, Turut Tergugat l, ll, lll dan Turut Tergugat lV telah

memberikan kuasa kepada Siti Rabiah, S.H. dan Satria, S.H., Para Advokat dan

Penasehat Hukum pada Kantor Advokat/Pengacara SITTI RABIAH & PARTNERS

beralamat di Jalan Perintis Kemerdekaan ll, RT. 007 RW. 03 (Gedung PWI),

Kelurahan Babakan, Kecamatan Tangerang, Kota Tangerang, berdasarkan Surat

Kuasa April tahun 2017. Selanjutnya disebut sebagai Para Tergugat dan Para Turut

Tergugat;

Pengadilan Agama tersebut;

Telah membaca dan mempelajari berkas perkara;

Telah mendengar keterangan Penggugat, Para Tergugat, Para Turut Tergugat serta

keterangan para saksi di muka persidangan;

Telah memeriksa bukti-bukti surat yang bersangkutan;

TENTANG DUDUK PERKARANYA

Menimbang, bahwa Para Penggugat berdasarkan suratnya tertanggal 26 Januari

2017 yang terdaftar di Kepaniteraan Pengadilan Agama Tangerang dengan Nomor :

2

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 2

Page 76: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

281/Pdt.G/2017/PA.Tng tertanggal 26 Januari 2017 di muka sidang telah mengajukan

gugatan yang pada pokoknya mengemukakan sebagai berikut :

KEDUDUKAN HUKUM PARA PIHAK

1. Bahwa Almarhum PEWARIS (Pewaris) telah meninggal dunia pada tanggal 12

Januari 2004 dalam usia 80 tahun, beragama Islam, karena sakit sebagaimana dalam

Surat Kematian No. XXXX yang diterbitkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang

Tengah, Kota Tangerang dan istrinya Almarhumah ISTRI PEWARIS juga telah

meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 dalam usia 75 tahun, beragama

Islam, sebagaimana dalam Surat Keterangan Kematian Nomor : XXXX.2. Bahwa kedua orang tua Pewaris ayah Almarhum AYAH dan ibu Almarhumah IBU

telah lebih dahulu meninggal dunia jauh sebelum Pewaris meninggal dunia.3. Bahwa kedua orang tua Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir telah lebih dahulu

meninggal dunia jauh sebelum Pewaris meninggal dunia.4. Bahwa Almarhum H. Saang bin Simun dan Istrinya Almarhumah Hj. Saijah binti H.

Kodir telah dikaruniai 5 orang anak yakni 3 laki-laki dan 2 perempuan masing-masing

bernama :4.1. Almarhum Mukhsin bin H. Saang (laki-laki) ayah dari Turut Tergugat ll, Turut

Tergugat lll dan Turut Tergugat lV.4.2. Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang (Perempuan) Ibu dari Penggugat II,

Penggugat III, Penggugat IV, Penggugat V, Penggugat VI, Penggugat VII,

Penggugat VIII, Penggugat IX dan Penggugat X.4.3. Mukri bin H. Saang (Laki-laki) sebagai Tergugat I.4.4. Ratna binti H. Sa’ang (Perempuan) sebagai Tergugat II.4.5. Muslich bin H. Saang (Laki-laki) sebagai Tergugat III.

5. Bahwa anak laki-laki Pewaris yakni Almarhum Muksin bin H. Saang sebagai Ahli

Waris telah meninggal dunia terlebih dahulu daripada Pewaris yakni pada tanggal 01

Oktober 1979 dalam usia 29 tahun, beragama Islam, karena sakit, sebagaimana

dalam Surat Keterangan Kematian Nomor : 472.12/334-Tapem/2015, bahwa

Almarhum Muksin bin H. Saang meninggalkan ahli waris sebagai ahli waris

penggantinya yakni :5.1. Endang Kartini binti Uyo (istri dari ahli waris Almarhum Muksin) sebagai Turut

Tergugat I.5.2. Muhendra bin Muksin (Cucu Laki-laki dari Anak Laki-laki Pewaris) sebagai Turut

Tergugat II.5.3. Muherdi bin Muksin (Cucu Laki-laki dari Anak Laki-laki Pewaris) sebagai Turut

Tergugat III, berdasarkan Surat Keterangan Waris No. 593.21/80/Ket.Wrs/2015.5.4. Dewi Sri Muhayati binti Muksin (Cucu Perempuan dari Anak Laki-laki Pewaris)

sebagai Turut Tergugat IV berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor :

593.21/34-Pem/2015.

3

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 3

Page 77: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

6. Bahwa anak perempuan Pewaris yakni Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang

sebagai Ahli Waris juga meninggal dunia terlebih dahulu dari Pewaris yakni pada

tanggal 22 Desember 1985 dalam usia 37 tahun karena sakit sebagaimana dalam

Surat Keterangan Kematian Nomor : 474/15/03/Ped/1985 beragama Islam. Bahwa

Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang menikah dengan suaminya Effendi bin

Lias dan dikaruniai 9 (sembilan) anak sebagai Ahli Waris Pengganti masing-masing

bernama :6.1. Effendi bin Lias (suami dari ahli waris almarhumah Seben Narsiah) sebagai

Penggugat I.6.2. Ernawati binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat II berdasarkan Surat Keterangan Waris No. 593/49-WRS/2015.6.3. Endi Supandi bin Effendi (Cucu Laki-laki dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat III berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor : 593/107-

TAPEM/2015.6.4. Sunani binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat IV berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor : 593.21/52-Ket-

Wrs/2015.6.5. Lili binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat V.6.6. Evi Marlina binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan Pewaris)

sebagai Penggugat VI berdasarkan Surat Keterangan Waris No :

593.21/80/Ket.Wrs/2015).6.7. Nurbandi bin Effendi (Cucu Laki-laki dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat VII. 6.8. Nurlelah binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan) sebagai

Penggugat VIII berdasarkan Surat Keterangan Waris No :

593.21/80/Ket.Wrs/2015).6.9. Liana Natalia binti Effendi (Cucu Perempuan dari Anak Perempuan Pewaris)

sebagai Penggugat IX berdasarkan Surat Keterangan Waris Nomor : 593/60-

Pkj/V/2015.6.10. Edo Marlindo bin Effendi (Cucu Laki-laki dari Anak Perempuan Pewaris) sebagai

Penggugat X. 7. Bahwa kedudukan hukum Para Penggugat, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat

tersebut diatas sebagaimana pengakuan dari Para Penggugat dan juga dalam

Struktur Silsilah Ahli Waris H.Saang.8. Bahwa selama ini para pihak belum pernah mengajukan Permohonan Penetapan Ahli

Waris kepada Pengadilan Agama manapun, akan tetapi secara sewenang-wenang

Para Tergugat telah menguasai dan menjualnya secara sepihak tanpa melibatkan

4

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 4

Page 78: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

seluruh para ahli waris harta peninggalan Pewaris (Almarhum H. Saang bin Simun)

sebagai ahli waris sah.

TENTANG TIRKAH

9. Bahwa selama pernikahan Almarhum H. Saang bin Simun (Pewaris) dan Istrinya

Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir memiliki harta bersama yang didapatkan

Pewaris yang menjadi Objek warisan sengketa harta peninggalan Pewaris sebagai

berikut :9.1. Girik C 691 No. Persil 22 S II Luas Tanah 2.340 M2 (Obyek Sengketa 1) atas

nama H. Saang bin Simun, dahulu beralamat di Pedurenan, Kelurahan

Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat,

sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan

Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dengan batas-batas sebagai

berikut :- Sebelah Barat, berbatasan dengan kontrakan dan tanah girik C 711 Persil 25

DIII.- Sebelah Utara, berbatasan dengan tanah Girik 711 Persil 23 D. - Sebelah Timur, berbatasan Tembok Graha Karang Tengah.- Sebelah Selatan, berbatasan Tanah Girik C 720 Persil 25 D III.

Bahwa sebagian dari luas tanahnya telah dihibahkan Pewaris semasa

hidupnya kepada Ahli Waris Pengganti Almarhum Muksin, yakni Turut Tergugat

II, Turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV seluas 500 M2.

Bahwa menurut hasil pengukuran Badan Pertanahan Nasional (BPN)

Kota Tangerang, tanah yang dikuasai oleh Turut Tergugat II, Turut Tergugat III

dan Turut Tergugat IV adalah seluas 631 M2. Sementara yang dihibahkan secara

sah oleh Pewaris hanya seluas 500 M2, sehingga sisa kelebihan tanah seluas

131 M2 haruslah dimasukkan sebagai budel waris.

Bahwa sebagian lagi tanah yang belum dibagi sampai saat ini dikuasai

dan dikelola oleh Tergugat I seluas 1.928 M2 (dibangun kolam pemancingan

galatama ikan lele, galatama bawal dan ikan mas). Namun Para Penggugat juga

tidak mempersoalkan hasil yang dinikmati Para Tergugat tersebut.

9.2. Girik C 711 No. Persil 23 D II Luas Tanah 1.660 M2 (Obyek Sengketa 2) atas

nama H. Saang bin Simun,(Bukti P-14). Dahulu beralamat di Pedurenan,

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Propinsi

Jawa Barat, sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung,

5

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 5

Page 79: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Propinsi Banten, dengan batas-

batas sebagai berikut :- Sebelah Barat, berbatasan saluran Air.- Sebelah Utara, berbatasan rumah Mahpudin (Almarhum) dan rumah Kusen.- Sebelah Timur, berbatasan Tanah Husin, Rumah Yanto. - Sebelah Selatan, berbatasan rumah Muherdi dan kontrakan.

9.3. Girik C 720 No. Persil 25 D III Luas Tanah 3.700 M2 (obyek sengketa 3) atas

nama Almarhum H. Saang bin Simun, dahulu beralamat di Pedurenan,

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang, Propinsi

Jawa Barat, sekarang beralamat di Kp. Plered Kelurahan Pondok Pucung,

Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Provinsi Banten, dengan batas-

batas sebagai berikut :- Sebelah Barat, berbatasan saluran Air.- Sebelah Utara, berbatasan tanah girik C 711 23 D II.- Sebelah Timur, berbatasan dengan tembok girik C. 691 persil S.II Perumahan

Graha Karang Tengah.- Sebelah Selatan, berbatasan rumah Rustam, Tanah PLN (Sutet).

Bahwa sebagian dari luas tanah ini berdiri rumah kontrakan seluas 536

M2 yang terdiri 10 (sepuluh) unit kontrakan peninggalan Pewaris Almarhum H.

Saang bin Simun, yakni dikuasai oleh Tergugat I sebanyak 5 (lima) unit, Tergugat

II menguasai sebanyak 1 (satu) unit, Tergugat III menguasai sebanyak 4 (empat)

unit dan sebagian lagi dikuasai dan dikelola oleh Tergugat I ditanami pohon

rambutan dan bahwa sebagian lagi menurut pengakuan Tergugat I dan Tergugat

III telah dijual kepada Sawiyah seluas 150 M2, Rustam seluas 243 M2 dan

saudara Ian seluas 113 M2 yang saat ini sudah membangun rumah tinggal

ditanah tersebut.9.4. Rumah kontrakan 10 (sepuluh) unit di atas tanah seluas 536 M2.

10. Bahwa luas tanah keseluruhan dari sejumlah girik tersebut pada point 9 di atas (girik

C 691 No. Persil 22 S II, girik C 711 No. Persil 23 D II, girik C 720 No. Persil 25 D III)

adalah seluas 7.700 M2, tetapi berdasarkan pengukuran di lapangan oleh Petugas

Badan Pertanahan Kota Tangerang seluas 10.027 M2 sehingga ukuran yang final

adalah luas di lapangan.11. Bahwa semasa Pewaris masih Hidup sebagian dari Luas Tanah tersebut pada point

9 telah dihibahkan kepada ahli waris dan dijual kepada Effendi yang diuraikan

sebagai berikut :11.1. Tanah dihibahkan Kepada Tergugat I 1.000 M2

11.2. Tanah dihibahkan Kepada Tergugat ll 500 M2

11.3. Tanah dihibahkan kepada Tergugat III 1.000 M2

11.4. Tanah dihibahkan kepada Ahli Waris Muksin (Turut Tergugat) 500 M2

11.5. Tanah dihibahkan kepada Ahli Waris Seben Narisiah 600 M2

11.6. Tanah dijual Pewaris kepada Effendi bin Lias (Penggugat I) 200 M2

6

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 6

Page 80: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Maka total luas tanah yang dihibahkan dan dijual oleh Pewaris 3.800 M2

Bahwa setelah Pewaris meninggal dunia, Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat

III (bersama-sama) tanpa persetujuan dari ahli waris almarhumah Seben Narsiah

dan juga ahli waris Pengganti Almarhum Muksin yakni Turut Tergugat II, Turut

Tergugat III dan Turut Tergugat IV, menjual tanah peninggalan pewaris tetapi hanya

memberikan hasil penjualan tanah tersebut secara sukarela sebagaimana jual beli

yang dilakukan oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III kepada saudara Dodoy

yang membeli tanah seluas 360 M2 dengan harga Rp. 81.000.000,- (delapan puluh

satu juta rupiah) tetapi para Penggugat ahli waris Almarhumah Seben Narsiah

secara keseluruhan hanya mendapat bagian sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta

rupiah), sehingga penjualan tanah tersebut masih dianggap sah oleh Para Pengugat

sekalipun Para Penggugat hanya mendapatkan senilai tersebut maka keseluruhan

hibah dan tanah yang dijual oleh Pewaris = 4160 M2;Bahwa kesepakatan antara para ahli waris untuk tanah yang dijual kepada

saudara Dodoy hanya seluas 360 M2, tetapi faktanya menurut hasil pengukuran

Badan Pertanahan Kota Tangerang saudara Dodoy telah menguasai tanah seluas

672 M2, sehingga terdapat selisih luas tanah 312 M2, maka selisih penjualan tanah

tersebut hanyalah penjualan secara sepihak yang dilakukan oleh Tergugat I,

Tergugat II dan Tergugat III sehingga haruslah mengurangi bagian waris masing-

masing.12. Bahwa pembagian waris secara sepakat oleh para ahli waris belum pernah

dilakukan, hanya saja pemberian secara sukarela oleh Tergugat I, Tergugat II dan

Tergugat III yakni pada tanggal 20 Januari 2008 yang memberikan tanah seluas 100

M2 kepada salah satu Ahli Waris Pengganti Seben Narsiah yakni kepada Penggugat

III, supaya pihak ahli waris pengganti lainnya tidak lagi dapat menuntut secara

hukum, seolah-olah bagian warisnya sudah tidak ada lagi dari harta peninggalan

Pewaris, sehingga pembagian waris tersebut haruslah dinyatakan tidak sah karena

tidak dilakukan atas kesepakatan seluruh para ahli waris (Penggugat I, II, IV sampai

dengan Penggugat X dan Turut Tergugat I sampai dengan Turut Tergugat IV). Maka

haruslah dimasukkan sebagai budel waris yang akan dibagikan kepada seluruh ahli

waris melalui putusan majelis hakim dalam perkara a quo.13. Bahwa Para Tergugat ternyata terus menikmati hasil penjualan tanah peninggalan

waris tersebut secara sepihak dan diam-diam tanpa memberikan lagi sepeser pun

dari jual beli yang dilakukan, berikut ini tanah yang dijual tanpa persetujuan Para

Pengugat dan Ahli waris lainnya secara bersama dengan perincian sebagai berikut :13.1. Tanah yang dijual kepada saudara Dodoy seluas 312 M2

7

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 7

Page 81: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

13.2. Tanah yang dijual kepada saudara Rustam seluas 243 M2

13.3. Tanah yang dijual kepada saudara Ian seluas 113 M2

13.4. Tanah yang dijual kepada saudara Sawiyah seluas 150 M2

13.5. Tanah yang dijual kepada saudara Teguh seluas 130 M 2 +

Sehingga Total Tanah yang dijual secara sepihak dan tidak sah 948 M2

Bahwa Tanah yang dijual oleh Tergugat I dan Tergugat III tersebut diatas haruslah

mengurangi bagian hibah Tergugat I dan Tergugat III secara proporsional yakni 948

: 2 = 474 M2 dimana dari Tergugat I dikurangi 474 M2 dan dari Tergugat III 474 M2

tanpa mengurangi bagian waris ahli waris lainnya karena penjualan tanah tersebut

dilakukan tanpa persetujuan keseluruhan ahli waris.

Bukti-bukti penjualan tanah tersebut dapat terlihat pada peta hasil pengukuran

Badan Pertanahan Kota Tangerang yang dilakukan pada sekitar Juni 2016.

14. Bahwa Para Tergugat juga menguasai rumah bangunan 10 Unit Kontrakan (bagian

waris) Peninggalan Pewaris Almarhum H. Saang bin Simun yang berdiri diatas Girik

C 720 No. Persil 25 D III (Obyek Sengketa 3) seluas 536 M2 atas nama H. Saang bin

Simun yakni Tergugat I menguasai sebanyak 5 (lima) unit rumah kontrakan, Tergugat

II menguasai sebanyak 1 (satu) unit rumah kontrakan dan Tergugat III menguasai

sebanyak 4 (empat) unit rumah kontrakan. Bahwa 10 (sepuluh) unit kontrakan

tersebut dengan ukuran diuraikan sebagai berikut :14.1. Rumah kontrakan 4 (empat) unit dengan luas bangunan yakni panjang 11,20

M2 dan lebar 13,15 M2.14.2. Rumah kontrakan 6 (enam) unit dengan ukuran yang besar yakni panjang

18,45 M2, lebar 18 M2.Maka bangunan 10 (sepuluh) unit rumah kontrakan haruslah dimasukkan

menjadi bagian warisan bersama yang diterima para ahli waris secara keseluruhan

baik berupa unit kontrakan atau mengganti uang setara dengan nilai rupiah.15. Bahwa sejak almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir meninggal dunia tanggal 7

September 2004, penerimaan uang sewa kontrakan tersebut juga diambil alih Para

Tergugat yang dinikmati oleh Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III dan dimana

uang sewa setiap bulan untuk 1 (satu) unit kontrakan mendapat sewa sebesar

Rp. 500.000,- (lima ratus ribu rupiah) dikalikan 10 (sepuluh) unit yang harusnya

menjadi bagian budel waris yang harus diterima seluruh para ahli waris, namun Para

Pengugat sudah merelakan uang sewa tersebut.16. Bahwa Para Pengugat menerima tanah hibah tersebut sudah sejak dari tahun 1982

sebagaimana surat hibah 600 M2 dan jual beli antara H. Saang bin Simun (Pewaris)

dengan Efendi seluas 200 M2 (Bukti P-19), namun Tergugat I dan Tergugat III seolah-

8

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 8

Page 82: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

olah tidak mengakui seluas 600 M2 tetapi hanya 300 M2 padahal sudah jelas tertulis

dengan seluas tersebut. Bahwa surat Hibah tersebut sampai saat ini masih ditahan

oleh Tergugat I dan tidak mau menyerahkan kepada Para Penggugat dengan alasan

hanya mengakui hibah seluas 300 M2. Faktanya Hibah tersebut diserahkan semasa

Pewaris masih hidup dan tidak pernah dipermasalahkan sejak tanggal 3 September

1982 dan Pewaris meninggal tanggal 12 Januari 2004. Artinya Pewaris masih hidup

selama 22 (dua puluh dua) tahun kemudian namun Tergugat I baru mempersoalkan

saat ini setelah Pewaris meninggal dunia, sehingga alasan tersebut tidaklah

berdasar karena pemberi Hibah dan Penerima (Almarhumah Seben Narsiah) sudah

meninggal dunia. Oleh karenanya Hibah tersebut haruslah dinyatakan sah dan tidak

bisa diganggu gugat lagi sebagaimana kesepakatan yang tertulis dalam surat hibah

tersebut, bahwa surat hibah tersebut juga disaksikan dan ditandatangani oleh

Tergugat I, namun Tergugat I masih juga tidak mau mengakui dan berusaha

mengaburkan penjualan dan penghibahan dengan menahan dan menyembunyikan

surat jual dan surat hibah tersebut oleh Tergugat I. Bahwa harta warisan adalah

harta peninggalan Pewaris bukan termasuk harta yang sudah dihibahkan oleh

Pewaris.17. Bahwa semasa hidupnya almarhumah Seben Narsiah mendapat bagian hibah yang

lebih besar dari saudaranya perempuan, yakni Almarhumah Seben Narsiah

mendapat hibah seluas 600 M2 dan Tergugat II sebesar 500 M2 dan Tergugat I

mendapat hibah seluas 1000 M2 dan Tergugat III seluas 1000 M2 dan ahli waris

Pengganti Para Turut Tergugat mendapat 500 M2 adalah suatu pembagian Hibah

yang masih tahap wajar dan adil apalagi Almarhumah Seben Narsiah semasa

hidupnya bersama suaminya Effendi sangat banyak berjasa mengurus hidup

Pewaris, sehingga jika Pewaris memberi hibah lebih seluas 100 M2 dari ahli waris

perempuan Tergugat II adalah sangat wajar dan tidak melebihi hak mutlak ( legitieme

fortie) dalam waris dan Tergugat I tidak berhak mencabut hak hibah tersebut.18. Bahwa sebagian hibah yang diterima oleh ahli waris pengganti almarhumah Seben

Narsiah seluas 600 M2 dan tanah dibeli Effendi (Penggugat I) seluas 200 M2

sehingga seluas 800 M2 telah dihibahkan kembali oleh Penggugat I kepada

Penggugat II, Pengugat III, Penggugat IV, Penguggat V, Penggugat VI, Penggugat

VII, Pengugat VIII, Pengugat IX dan Pengugat X, sebagaimana akte Hibah tanggal 2

Februari 2009.19. Bahwa hibah yang diterima oleh para ahli waris Almarhumah Seben Narsiah juga

sejak tahun 1994 sudah terdaftar Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) atas nama

Effendi bin Lias (Penggugat I).

9

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 9

Page 83: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

20. Bahwa tanah seluas 800 M2 telah dikuasai sejak tahun 1994 oleh Para Penggugat

dengan membangun rumah tinggal dan Pewaris juga masih hidup dan mengetahui

dan Tergugat I tidak pernah mempersoalkan kepada si Pewaris tetapi Tergugat I

mempersoalkan saat ini setelah Pewaris meninggal dunia sehingga hibah tersebut

tidak berdasar dipermasalahkan lagi saat ini.21. Bahwa sampai saat gugatan ini diajukan ke Pengadilan bahwa harta-harta

peninggalan atau tirkah Pewaris tersebut diatas belum pernah dilakukan pembagian

menurut ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku dan saat ini jika

dilakukan perincian luas tanah waris dan rumah kontrakan peninggalan Alm. H.

Saang bin Simun (Pewaris) adalah sebagai berikut :- Tanah yang dihibahkan secara sah oleh Pewaris adalah seluas 3.600 M2.- Tanah yang dijual secara sah oleh Pewaris kepada Effendi bin Lias (Penggugat I)

adalah seluas 200 M2.- Tanah yang dijual secara sah bersama–sama kepada Dodoy oleh para ahli waris

adalah seluas 360 M2.

Maka total keseluruhan tanah waris yang sudah dihibahkan dan dijual secara

sah Pewaris dan dijual oleh Para ahli waris adalah seluas 4.160 M2

Sedangkan tanah keseluruhan Tanah milik Pewaris berdasarkan hasil

pengukuran Badan Pertanahan (BPN) Kota Tangerang yaitu seluas 9.491 M2 .

Maka tanah waris yang belum dibagikan adalah 9.491- 4160 = 5331 M2 dan

juga obyek waris 10 (sepuluh) unit kontrakan yang harus dibagikan kepada

keseluruhan ahli waris sesuai ketentuan hukum.

22. Bahwa permasalahan pembagian warisan antara Para Penggugat dan Para

Tergugat sudah berkali-kali dilakukan upaya musyawarah (diselesaikan secara

kekeluargaan), namun tidak ada titik temu bahkan sebelumnya sudah pernah

diajukan gugatan dan diperiksa oleh Majelis Hakim Pengadilan Agama Tangerang

sebagaimana gugatan terdaftar tanggal 4 Desember 2015 dan berlanjut dengan

agenda pemeriksaan, namun Para Tergugat waktu itu menawarkan perdamaian

kepada Turut Tergugat II, Turut Tergugat III dan Turut Tergugat IV yang dahulunya

sebagai Penggugat dan bersama-sama dengan Para Penggugat sebagai Pihak Para

Penggugat dan para Turut Tergugat tersebut sempat menerima tawaran perdamaian

dan Turut Tergugat mencabut gugatannya tetapi setelah dilakukan pencabutan

gugatan ternyata tawaran damai dari Para Tergugat tersebut adalah hanya tawaran

dan janji-janji saja yang tidak ada realisasinya dengan maksud mengulur-ulur waktu

untuk penyelesaian, padahal perkara tersebut sudah berproses hingga tahap Replik

10

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 10

Page 84: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

9 (sembilan) sebagaimana putusan pencabutan gugatan perkara Nomor :

2266/Pdt.G/2015/PA.Tng, namun karena tidak ada kepastian janji-janji tersebut,

maka gugatan ini diajukan kembali.23. Bahwa hingga saat ini surat girik atas obyek tersebut diatas dan juga surat hibah

kepada ahli waris Almarhumah Seben Narsiah dan jual beli tanah terhadap Effendi

bin Lias masih dikuasai oleh Tergugat I dengan menahan surat-surat dan berupaya

mengaburkan bagian hibah dan jual beli yang telah sah diterima oleh Para

Penggugat.24. Bahwa menurut Pendapat Prof. Manan dalam bukunya “Aneka Masalah Hukum

Perdata Islam di Indonesia” halaman 207 yang intinya bahwa syariat islam

menetapkan bahwa rukun waris ada 3 (tiga) macam, pertama Pewaris adalah orang

yang telah meninggal dunia dengan meninggalkan budel pusaka dalam bentuk

benda atau hak yang dapat diwarisi, kedua ahli waris adalah orang yang dapat

mewarisi dan ketiga budel pusaka atau tirkah adalah sesuatu yang telah ditinggalkan

pewaris dalam bentuk benda atau hak yang dapat di waris, bahwa sebagaimana

fakta-fakta tersebut di atas, ketiga unsur rukun waris dalam perkara aquo sudah

terpenuhi.25. Bahwa Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang sebagai Ahli Waris meninggal

dunia terlebih dahulu dari pada Si Pewaris Almarhum H. Saang bin Simun, maka

kedudukannya digantikan oleh Ahli Waris pengganti yakni suaminya Effendi bin Lias

(Penggugat I) dengan 9 orang anaknya yakni Penggugat II, Penggugat III,

Penggugat IV, Penggugat V, Penggugat VI, Penggugat VII, Penggugat VIII,

Penggugat IX dan Penggugat X. Demikian juga halnya dengan ahli waris

Almarhumah Muksin yang sudah meninggal dunia terlebih dahulu dari Pewaris,

maka kedudukannya digantikan ahli waris Pengganti yakni istrinya Endang Kartini

binti Uyo (Turut Tergugat I) dan 3 orang anaknya Turut Tergugat II, Turut Tergugat III

dan Turut Tergugat IV, sebagaimana termuat dalam Pasal 185 ayat 1 dan 2

Kompilasi Hukum Islam (KHI).

26. Bahwa dengan telah ditetapkannya Pewaris, Ahli waris dan harta warisan dari

almarhum Saang bin Simun dan Hj. Saijah binti H. Kodir, maka mohon kepada

Majelis Hakim yang memeriksa dan memutus perkara aquo, dapat menetapkan

bagian masing-masing sesuai hukum faroid sebagaimana dituangkan dalam amar

putusan perkara aquo.

11

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 11

Page 85: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Berdasarkan dalil-dalil uraian tersebut diatas, maka Para Penggugat memohon

kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan mengadili perkara ini, serta menjatuhkan

putusan yang amarnya berbunyi sebagai berikut :Dalam Pokok Perkara

1. Mengabulkan gugatan Para Penggugat untuk seluruhnya.2. Menetapkan Almarhum H. Saang bin Simun telah meninggal dunia pada

tanggal 12 Januari 2004 dalam usia 80 tahun, beragama Islam dan istrinya

Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir telah meninggal dunia pada tanggal 7

September 2004 dalam usia 75 tahun, beragama Islam dengan

meninggalkan 5 (lima) orang ahli waris sebagai berikut :a. Mukhsin bin H. Saang (anak).b. Seben Narsiah binti H. Saang (anak).c. Mukri bin H. Saang (anak).d. Ratna binti H. Saang (anak).e. Muslich bin H. Saang (anak).

3. Menetapkan Almarhum Muksin bin H. Saang sebagai ahli waris yang telah

meninggal dunia pada tanggal 01 Oktober 1979 dalam usia 29 tahun,

beragama Islam dengan meninggalkan ahli waris :a. Endang Kartini binti Uyo (Isteri/ahli pengganti dari Muksin bin H.Saang)b. Muhendra bin Muksin (Anak ahli waris pengganti dari Muksin bin

H.Saang) c. Muherdi bin Muksin (Anak ahli waris Pengganti dari Muksin bin H.

Saang)d. Dewi Sri Muhayati binti Muksin (Anak ahli waris pengganti dari Muksin

bin H. Saang).4. Menetapkan Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang sebagai ahli waris

telah meninggal dunia pada tanggal 22 Desember 1985 dalam usia 37

tahun, beragama Islam dengan meninggalkan ahli waris :a. Effendi bin Lias ( suami/ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang).b. Ernawati binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang ).c. Endi Supandi bin Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang Anak ).d. Sunani binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang)e. Lili binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).f. Evi Marlina binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang).g. Nurbandi bin Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang)

12

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 12

Page 86: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

h. Nurlelah binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang)i. Liana Natalia binti Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang).j. Edo Marlindo bin Effendi (ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti

H.Saang.5. Menetapkan obyek tanah berupa :

5.1. Girik C 691 No. Persil 22 S II atas nama H. Saang Bin Simun dahulu

beralamat di Pedurenan Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug,

Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat, sekarang beralamat di

Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah,

Kota Tangerang Propinsi Banten, dengan batas-batas sebagai

berikut :- Sebelah Barat berbatasan tanah girik C 690.- Sebelah Utara berbatasan kolam ikan. - Sebelah Timur berbatasan tembok Graha Karang Tengah.- Sebelah Selatan berbatasan tanah girik C 720.

5.2. Girik C 711 No. Persil 23 D II atas nama H. Saang bin Simun dahulu

beralamat di Pedurenan, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan

Ciledug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat, sekarang

beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan

Karang Tengah, Kota Tangerang, Propinsi Banten, dengan batas-

batas sebagai berikut :- Sebelah Barat berbatasan saluran air.- Sebelah Utara berbatasan rumah Kudin, rumah Kusen.- Sebelah Timur berbatasan Tanah Kusen, rumah Yanto.- Sebelah Selatan berbatasan rumah Muherdi.

5.3. Girik C 720 No. Persil 25 D III atas nama H. Saang bin Simun

dahulu beralamat Pedurenan, Kelurahan Pedurenan, Kecamatan

Ciledug, Kabupaten Tangerang, Propinsi Jawa Barat, yang sekarang

beralamat di Kp. Plered Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan

Karang Tengah, Kota Tangerang, Propinsi Banten, dengan batas-

batas sebagai berikut :- Sebelah Barat berbatasan saluran air. - Sebelah Utara berbatasan Tanah girik C 690 dan Tanah girik C

691.- Sebelah Timur berbatasan Graha Karang Tengah.- Sebelah Selatan berbatasan rumah Rustam, Tanah Kosong

SUTET. Berdasarkan hasil pengukuran Badan Pertanahan (BPN) Kota Tangerang yaitu,

seluas = 5331 M2 dan 10 (sepuluh) unit Rumah kontrakan sebagai harta waris dari

13

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 13

Page 87: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Almarhum H. Saang bin Simun dan Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir yang harus

dibagi sesuai dengan Peraturan Perundang-undangan yang berlaku kepada:a. Mukri bin H. Saang (Anak).b. Ratna binti H. Saang (Anak).c. Muslich bin H. Saang (Anak).d. Endang Kartini binti Uyo (Isteri/ ahli waris pengganti dari Muksin bin H. Saang).e. Muhendra bin Muksin (Anak ahli waris pengganti dari Muksin bin H.Saang).f. Muherdi bin Muksin (Anak ahli waris Pengganti dari Muksin bin H. Saang).g. Dewi Sri Muhayati binti Muksin (Anak ahli pengganti dari Muksin bin H. Saang).h. Effendi bin Lias (Suami/ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).i. Ernawati binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).j. Endi Supandi bin Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang)k. Sunani binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).l. Lili binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).m. Evi Marlina binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).n. Nurbandi bin Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang).o. Nurlelah binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang)p. Liana Natalia binti Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang)q. Edo Marlindo bin Effendi (Ahli waris pengganti dari Seben Narsiah binti H.Saang)

6. Membebankan biaya perkara kepada Para Tergugat.Atau apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon keputusan yang seadil-adilnya

(ex aequo et bono).

Bahwa pada hari sidang yang ditentukan, Para Penggugat secara in persoon

yang didampingi kuasa hukumnya dan Para Tergugat l dan lll, Para Turut Tergugat

secara inpersoon didampingi kuasa hukumnya serta Tergugat ll telah hadir secara

inpersoon di muka sidang, yang kemudian oleh majelis hakim telah diusahakan

perdamaian, namun tidak berhasil ;

Bahwa berdasarkan Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016 Tentang

Prosedur Mediasi di Pengadilan, Majelis Hakim telah memerintahkan pihak-pihak untuk

usaha damai (mediasi) melalui Hakim Mediator yang ditunjuk berdasarkan Penetapan

Nomor 281/Pdt./2017/PA.Tng tanggal 3 April 2017 bernama Drs. Ali Usman;

Bahwa berdasarkan laporan Hakim Mediator tersebut, tanggal 3 April 2017

mediasi dinyatakan gagal/tidak berhasil. Karenanya pemeriksaan secara litigatif

terhadap perkara a quo dapat dilanjutkan;

Bahwa selanjutnya pemeriksaan perkara dimulai dengan dibacakannya surat

gugatan Para Penggugat yang isinya tetap dipertahankan oleh Para Penggugat;

Bahwa atas gugatan Para Penggugat tersebut, Para Tergugat yaitu Tergugat l dan

Tergugat lll serta Para Turut Tergugat telah mengajukan jawaban secara tertulis pada

Tanggal 15 Mei Tahun 2017 sebagai berikut :

PENDAHULUAN

14

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 14

Page 88: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa sebelum Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat III) dan Para Turut

Tergugat (Turut Tergugat I sampai dengan Turut Tergugat IV) menjawab, gugatan dari

Para Penggugat terlebih dahulu Para Tergugat menjelaskan bahwa setelah Para

Penggugat mencabut perkara sengketa warisan yang diajukan oleh Para Penggugat dan

Para Turut Tergugat Nomor Perkara 2266/Pdt.G/2015, terlebih dahulu Para Penggugat

memberikan beberapa uraian mengenai harta warisan yang disengketakan oleh Para

Penggugat, dimana harta tersebut Para Penggugat telah mengetahui dengan pasti

bahwa sisa harta warisan yang belum terbagi tersebut adalah hak bagian Para ahli waris

yang lain yang belum pernah diberikan/diterima selain dari pembagian Hibah yang telah

diberikan semasa hidup Pewaris (Almarhum H. Saang);

Bahwa Hibah yang diberikan oleh Pewaris Almarhum H. Saang semasa hidupnya

yang diketahui oleh masing-masing Para Penggugat. Para Tergugat dan Para Turut

Tergugat adalah:

1. Bahwa untuk Tergugat I (Mukri bin H. Saang anak laki-laki Pewaris)

dihibahkan tanah seluas 1000 m2.2. Bahwa untuk Tergugat II (Ratna binti H. Saang anak Perempuan Pewaris)

dihibahkan tanah seluas 300 m2.3. Bahwa untuk Tergugat III (Muslih bin H. Saang anak laki-laki Pewaris)

dihibahkan tanah seluas 1000 m2;4. Bahwa untuk Turut Tergugat II, III dan IV (Para Ahli Waris Pengganti dari

almarhumMuksin bin H. Saang) dihibahkan seluas 500 m2.5. Bahwa untuk Penggugat II sampai dengan Penggugat X (Para Ahli Waris

Pengganti Seben Narsiah binti H. Saang) dihibahkan tanah seluas 300 m2;

Bahwa adapun Para Penggugat telah menerima seluruh bagian hak warisnya,

dibuktikan dengan pembagian Hak Bersama pada tahun 2008, yang ditandatangani oleh

Para Penggugat, dengan memberikan masing-masing bahagian Para Penggugat

(Penggugat II s/d Penggugat X) sesuai dengan plot pengukuran BPN dibuktikan dengan

Akta Pembagian Hak bersama pada tahun 2008 yang masing-masing Para Penggugat

terima sesuai dengan bagian dalam pembagian hak bersama, yang akan Para Tergugat

uraikan dalam Pokok Perkara.

Dan Pembuktian yang jelas yaitu dengan adanya surat pernyataan dari Penggugat VII

(Nurbandi bin Effendi), yang secara jelas isi pernyataanya bahwa Penggugat VII, setelah

menerima Pembagian warisan 100 m2 (pembagian terakhir) tidak akan

meminta/menggugat lagi terhadap sisa tanah yang belum terbagi kepada ahli waris yang

15

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 15

Page 89: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

lainnya pada saat itu, dimana Para Turut Tergugat dan Tergugat II belum pernah

menerima tanah warisan selain dari pemberian hibah semasa pewaris masih hidup.

Bahwa sebelum Perkara Nomor 2266/Pdt,G/2015 (gugatan pembagian waris)

dicabut oleh Para Penggugat, berbagai upaya mediasi telah dilakukan oleh Para

Tergugat dan Turut Tergugat, dengan memanggil secara kekeluargaan Para Penggugat

agar perkara ini diselesaikan secara musyawarah di rumah Tergugat I, namun Para

Penggugat tetap pada pendiriannya untuk menuntuk hak warisnya dan tetap minta Hibah

dan jual beli yang direkayasa oleh Penggugat I (Effendi bin Lias) yang saat itu masih

aktif sebagai polisi, dibuktikan dengan dipertemukannya antara Penggugat I dan Tegugat

I, dimana Tergugat I dalam surat pernyataan dibawah tangan yang direkayasa oleh

Penggugat I mengenai Hibah dan Jual beli disangkal dan dibantah oleh Tergugat I,

bahwa dimana pada saat itu Penggugat I hanya memberikan kertas yang berisi

pernyataan yang ditandatangani oleh Tergugat I dan ketas segel kosong yang dititipkan

kepada Tergugat untuk Pewaris ditandatangani agar surat pernyataan dipindahkan

kertas segel namun pewaris Almarhum H. Saang marah dan tidak menandatangani surat

pernyataan tersebut, karena pada dasarnya pernyataan Hibah tidak pernah diberikan

dan tidak pernah ditandatangani oleh pewaris dan jual belipun tidak pernah ada antara

Penggugat I dan Pewaris (Almarhum H. Saang).

Bahwa sebagai saksi dalam surat pernyataan tersebut Tergugat I menanyakan

kepada Penggugat I kapan terjadinya jual beli antara Pewaris dan Penggugat I, dan

pemberian Hibah ke Para Ahli Waris Pengganti Seben Narsiah binti H. Saang tidak

pernah ada saat, karena surat pernyataan tersebut hanyalah rekayasa dari Penggugat I.

Bahwa kejadian tersebut diuraikan dan dijelaskan oleh Tergugat I dihadapan Para

Penggugat, bahwa apa yang dibuat oleh Penggugat I saat itu adalah surat pernyataan

rekayasa dari Penggugat I baik pewaris Almarhum H. Saang maupun Tergugat I tidak

pernah melihat apalagi menyaksikan Jual beli antara Penggugat I dan Pewaris

(Almarhum H. Saang).

Bahwa dengan kejadian tersebut Para Penggugat bukannya datang

bermusyawah namun Para Penggugat, malah berantem memaki Para Tergugat yang

menjelaskan kejadian yang sebenarnya yang dilakukan oleh ayahnya (Penggugat I),

karena Para Penggugat tidak pernah mengerti dan mengetahui kejadian yang

sebenarnya, semua hanya merupakan cerita rekayasa dari Penggugat kepada anak-

anaknya untuk menuntut harta warisan yang bukan haknya;

16

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 16

Page 90: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa musyawarah keluarga sering dilakukan dirumah kediaman Tergugat I

bahkan Para Turut Tergugat sampai mengalah akan memberikan sebagian haknya

kepada Para Penggugat dan selebihnya akan dirembukkan kepada Para Tergugat,

namun Para Penggugat tetap tidak menerima dan bahkan cenderung berbuat arogan,

memaki Para Tergugat dengan kata-kata yang tidak pantas dikeluarkan sebagai seorang

keponakan kepada Para Tergugat;

Bahwa pada hakekatnya Para Penggugat tetap menuntut pembagian hak waris

terhadap sisa tanah yang belum terbagi, dengan tetap mempertahankan Hibah dan jual

beli yang direkayasa oleh Penggugat I;

Bahwa jika Para Ahli Pengganti Seben Narsiah binti H. Saang tetap

mempertahankan sisa tanah seluas 616 m2, maka Para Tergugat tetap pada dalil-

dalilnya bahwa hak mutlak yang dihibahkan ke Para Penggugat hanya 300 m2, dan

selebihnya adalah pembagian sisa tanah waris yang telah diterima oleh Para Penggugat

sejak tahun 2008, yang diberikan oleh Para Tergugat terbukti dalam pembagian hak

bersama;

Bahwa jika Para Penggugat tetap mempertahankan dalil-dalil gugatannya maka

Para Penggugat telah melanggar pembagian waris sebagai ahli waris pengganti dan

melanggar ketentuan pembagian waris bagi ahli waris pengganti. Sesuai dengan Pasal

185 Kompilasi hukum Islam (KHI) ayat (2) Bagian Ahli Waris Pengganti tidak boleh

melebihi dari bagian ahli waris yang sederajat dengan yang diganti;

Bahwa oleh karena Almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang adalah anak

perempuan dari Pewaris sederajat dengan Tergugat II yaitu Ratna binti H. Saang dalam

hal kedudukannya sebagai anak perempuan dari Pewaris, maka secara hukum bagian

dari Ahli Waris Pengganti Almarhum Seben Narsiah binti H. Saang tidak boleh melebihi

dengan bagian waris dari Tergugat II, yaitu Ratna binti H. Saang, yang akan diuraikan

oleh Para Tergugat pada bagian dalam pokok Perkara.

DALAM EKSEPSI

Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat III) dan Para Turut Tergugat (Turut

Tergugat 1 sampai dengan Turut Tergugat IV) menyampaikan keberatan atas gugatan

Para Penggugat (Penggugat I sampai dengan Penggugat X) dengan alasan sebagai

berikut :

17

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 17

Page 91: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Gugatan Para Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libell).

1. Gugatan Para Penggugat, kabur (obscuur libell).

1.1. Yang Pertama pada halaman 1 s/d 2 dijelaskan bahwa Para Penggugat

(Penggugat 1 sampai dengan Penggugat X) Para Tergugat (Tergugat 1

sampai dengan Tergugat III) dan Para Turut Tergugat (Turut Tergugat I

sampai dengan Turut Tergugat IV) adalah Para ahli waris dan ahli waris

Pengganti dari H. Saang bin Simun dan Hj. Saijah binti H. Kodir. Kontradiktif

dengan Posita gugatan Para Penggugat pada halaman 3 yang menjelaskan

bahwa Penggugat II sampai dengan Penggugat X adalah anak-anak dari

Almarhum Seben Narsiah binti H. Saang dan merupakan Ahli Waris Pengganti

dari Seben Narsiah binti H. Saang sedangan Turut Tergugat II sampai dengan

Turut Tergugat IV adalah ahli waris Pengganti dari almarhum Muksin bin H.

Saang.

Bahwa pernyataan ini kontradiktif dengan Posita Para Penggugat di satu sisi

Para Penggugat, Para Tergugat, dan Para Turut Tergugat bukanlah ahli waris

Pengganti dari H. Saang bin Simun dan Hj. Saijah binti Kodir, karena secara

jelas dalam kedudukan hukum Para Pihak telah dijelaskan dalam Posita Para

Penggugat pada halaman 3 dan 4 serta dalam silsilah ahli waris bahwa Para

Penggugat adalah Ahli Waris Pengganti dari almarhum Seben Narsiah binti H.

Saang. Para Tergugat adalah anak-anak dari H. Saang dan Hj. Saijah dan

merupakan ahli waris bukan ahli waris Pengganti dari H. Saang dan Hj. Saijah

serta Para Turut Tergugat adalah Ahli Waris Pengganti dari Almarhum Muksin

bin H. Saang.

1.2. Yang Kedua adalah antara posita pada halaman 3 tidak sejalan dengan

petitum Para Penggugat pada halaman 9 Poin 2, dimana Posita pada

halaman 5, bahwa anak laki-laki Pewaris yang bernama almarhum Muksin bin

H. Saang telah meninggal dunia terlebih dahulu dari Pewaris sebagaimana

dibuktikan dalam Surat Keterangan Kematian Nomor 472.12/334-Tapem/2015

meninggalkan Ahli Waris Pengganti yaitu Para Turut Tergugat I (istri) dan

anak-anaknya yaitu Turut Tergugati I sampai dengan Turut Tergugat IV. Sesuai

dengan Kompilasi Hukum Islam (KHI) Pasal 185 (1) ahli waris yang meninggal

lebih dahulu, daripada si Pewaris maka dapat digantikan oleh, kecuali mereka

yang tersebut dalam pasal 173 KHI.

18

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 18

Page 92: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Maka seharusnya dalam Petitum Para Penggugat kedudukan Almarhum Muksin bin

H. Saang digantikan oleh Para Ahli Waris Penggantinya yaitu (Turut Tergugat II s/d Turut

Tergugat IV) serta Almarhum Seben Narsiah binti H. Saang digantikan oleh Para Ahli

Waris Penggantinya yaitu Penggugat II s/d Penggugat X.

Bahwa Para Penggugat telah menjelaskan dalam posita pada halaman 3 poin 5 dan

bahwa almarhum Muksin bin H. Saang dan almarhum Seben Narsiah binti H. Saang

meninggal lebih dahulu dengan Para Pewaris yaitu (H. Saang bin Simun dan Hj. Saijah

binti H. Kodir) sehingga almarhum Muksin bin H. Saang dan almarhum Seben Narsiah

binti H. Saang bukanlah merupakan ahli waris karena (orang yang mewariskan harta)

sudah meninggal, sementara al-waris (orang yang mewarisi) masih dalam keadaan

hidup. Oleh karena almarhum Muksin bin H. Saang dan almarhum Seben Narsiah binti

H. Saang telah meninggal dunia lebih dahulu dari pada si Pewaris maka Petitum Para

Penggugat salah jika tetap mencantumkan almarhum Muksin bin H. Saang dan

almarhum Seben Narsiah binti H. Saang sebagai ahli waris, sesuai dengan Posita pada

poin 5 dan 6 seharusnya Almarhum H. Saang bin Simun meninggalkan ahli yaitu Para

Ahli Waris Pengganti dari Almarhum Muksin bin H. Saang dan Para Ahli Waris Pengganti

dari Almarhum Seben Narsiah binti H. Saang;

Bahwa Petitum para Penggugat Pada Poin 2 halaman 9 dalam Pokok perkara yang

mendalilkan bahwa Para Pewaris meninggalkan ahli waris Muksin bin H. Saang dan

Seben Narsiah binti H. Saang benar-benar aneh dan membingunkan sementara Posita

pada poin 5 dan 6 halaman 3 menjelaskan bahwa almahum Muksin dan almarhum

Seben Narsiah binti H. Saang meninggal dunia terlebih dahulu dengan Pewaris....apa

maksudnya? Bagaimana bisa jadi ahli waris kalau Muksin dan Seben Narsiah sudah

meninggal lebih dahulu dengan si pewaris almarhum H. Saang dan H. Saijah,

bagaimana mungkin mereka bisa disebut sebagai ahli waris dalam Petitum Para

Penggugat pada poin 2 halaman 9, Karena seseorang disebut ahli waris jika ia hidup

dan ada ketika si pewaris meninggal, karena ahli waris itu artinya orang yang menerima

warisan, bagaimana mungkin Muksin dan Seben Narsiah menjadi ahli waris dari H.

Saang, karena mereka sendiri duluan meninggal dari si Pewaris Almarhum H. Saang

dan H. Saijah, Sehingga dalil-dalil Posita pada poin 5 dan 6 halaman 3 Para Penggugat

kontradiktif dengan Petitum Poin 2 halaman 9, maka Petitum tidak mendukung posita,

dan gugatan dinyatakan tidak dapat diterima sebab tidak jelas dan kabur.

19

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 19

Page 93: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

DALAM POKOK PERKARA

1. Bahwa sebelum menyampaikan Jawaban, Para Tergugat menegaskan bahwa

semua yang Para Tergugat kemukakan dalam eksepsi, tetap dipertahankan

dan dianggap sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari jawaban dalam

pokok perkara ini.

2. Bahwa Para Tergugat menolak dalil-dalil gugatan Para Penggugat kecuali

yang diakui kebenarannya secara jelas dan tegas.

Kedudukan Hukum Para Pihak

1. Bahwa tidak benar dalil Para Penggugat pada poin halaman 2 (dua) yang

mendalilkan Para Penggugat, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat adalah

ahli waris dan ahli waris Pengganti dari H. Saang bin H. Saimun dan Hj.

Saijah binti H. Kodir.

Bahwa hal yang sebenarnya adalah Para Penggugat adalah Para Ahli Waris

Pengganti dari Seben Narsiah binti H. Saang, Para Turut Tergugat adalah ahli

waris pengganti dari almarhum Muksin bin H. Saang.

2. Bahwa benar kedudukan Para Penggugat, Para Tergugat dan Para Turut

Tergugat adalah ahli waris dari almarhum H. Saang bin H. Simun, seperti

yang diuraikan oleh Para Penggugat pada poin 1, 2, 3, 4, 5, 6 dan 7 sesuai

dalam silsilah Keluarga H. Saang bin H. Simun x Hj. Saijah binti H.

Kodir.

3. Bahwa benar Para pihak belum pernah mengajukan Penetapan Ahli Waris

(PAW) ke Pengadilan manapun, namun sebelum para Pewaris meninggal

dunia, para ahli waris telah mendapatkan hibah masing- masing dan sebagian

lainnya telah diwasiatkan dan sebagian yang lain tanah dan bangunan

tersebut telah menjadi hak milik Tergugat l dan Tergugat lll.

TENTANG TIRKAH

1. Bahwa harta peninggalan Pewaris yang sisanya belum terbagi kepada Para

Ahliwarisnya adalah yang saat ini digugat oleh Para Penggugat adalah bagian

dari ahli waris :

20

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 20

Page 94: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

a. Para Ahli waris Pengganti Almarhum Muksin bin H.Saang (Turut Tergugat

l l sampai dengan Turut Tergugat lV).

b. Tergugat l

c. Tergugat II.

d. Tergugat lll

Bahwa adapun Para Ahli Waris Pengganti dari Almarhum Seben Narsiah binti H,

Saang (Penggugat II s/d Penggugat X) Hibah yang diberikan oleh Pewaris semasa

hidupnya seluas 300 m2 dan telah dibagikan berdasarkan Pembagian Hak Bersama

yang ditandatangani Para Tergugat seluas 613 m2, sehingga total nilai harta

warisan yang telah diterima oleh Para Penggugat seluas 913 m2.

Adapun harta peninggalan Pewaris akan Para Tergugat uraikan sebagai berikut:

Berdasarkan Hasil Pengukuran BPN Kota Tangerang:

a. Bahwa untuk Girik C. 691 No. Persil 22 S.II luas tanah 2.340 m2 (obyek sengketa

atas nama H. Saang bin H. S imun bahwa luas secara fisik berdasarkan

pengukuran dari BPN Kota Tangerang seluas 3.217 m dengan batas-batas

sebagai berikut:

- Sebelah Barat : berbatasan dengan kontrakan dan tanah dengan girik C.720

persil 25 D lll.

- Sebelah Utara : berbatasan dengan dengan tanah Girik C 711 Persil 23 D.

- Sebelah Timur : berbatasan dengan tembok Perumahan Graha Karang

Tengah.

- Sebelah Selatan : Berbatasan dengan tanah H. Saang dengan Girik C. 720

Persil 25 D.III.

Bahwa berdasarkan Ploting BPN luas keseluruhan girik C. 691 No. Persil 22 S.II

seluas 3.217 m2, dimana sebagian luas tanahnya telah terbagi kepada :

1. Bahwa dihibahkan ke Ahli waris Pengganti Almarhum Muksin bin H. Saang

seluas 500 m2, namun yang dikuasai oleh Para Turut Tergugat seluas 631

m2, sehingga kelebihan tanah yang dikuasai oleh Para Turut Tergugat di

masukaan sebagai budel waris.

2. Bahwa tanah seluas 1.000 m2 digadai pewaris semasa hidupnya untuk biaya

hidup dan pengobatan Pewaris, dan ditebus oleh Tergugat I dan Tergugat III

kepada pihak Penerima gadai, yang sebelum meninggalnya Pewaris

dikonpensasikan dengan uang gadai mejadi hak milik Tergugat I dan

21

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 21

Page 95: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Tergugat III, yang telah dijual ke Dodoy seluas 466 m2 (Floting BPN dan

seluas 206 m2 dan ke saudara Teguh seluas 130 m2).

Sehingga sisa tanah untuk girik, C. 691 No. Persil 22 SII seluas 1.717 m2.

Bahwa Para penggugat keliru menghitung luas tanah sisa untuk C. 691 No.

Persil 22 S n seluas 1928 m2 hal yang sebenarnya sisa seluas 1717 m2,

yang saat ini dikelolah oleh Tergugat I untuk Kolam Pemancingan.

3. Bahwa untuk girik C. 711 No. Persil 23 D II berdasarkan girik seluas 1.660

m2 (obyek sengketa II), luas tanah berdasarkan Pengukuran fisik BPN seluas

1764 m2. Dengan batas-batas sebagai berikut:

- Sebelah Barat : berbatasan dengan Saluran air.

- Sebelah Utara : berbatasan dengan Rumah Kudin dan Rumah

Kusen.

- Sebelah Timur : berbatasan dengan tanah Kusen dan Rumah Yanto.

- Sebelah Selatan : berbatasan dengan Rumah Muherdi dan Kontrakan

Tergugat II.

Dimana sebahagian tanah tersebut telah dihibahkan kepada:

- Tergugat II (Ratna binti H. Saang) seluas 300 m2, dan luas tanah saat ini

dikuasai oleh Tergugat II seluas 503 m2 (Floting BPN), sehingga sisa kelebihan

tanah yang dikuasai oleh Tergugat II seluas 203 m2 yang dihitung sebagai

budel waris.

- Para Penggugat seluas 300 m2, sedangkan luas tanah yang dikuasai oleh Para

Penggugat seluas 916 m2 (Floting BPN), sehingga sisa kelebihan tanah yang

dikuasai oleh Para Penggugat seluas 616 m2 yang dihitung sebagai budel

waris.

- Sebagian tanah tersebut diambil jalan umum seluas 30 m2 dan saluran air

seluas 30 m2.

Sehingga sisa tanah untuk girik, C. 711 No. Persil 23 D.ll seluas 1.104 M2.

4. Bahwa untuk girik C. 720 No. Persil 25 D III luas tanah 3.700 m2 (obyek

sengketa 3) yang luas secara fisik berdasarkan pengukuran BPN seluas 5107m2

dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan dengan saluran air

- Sebelah Utara berbatasan dengan girik C. 711 23.D.ll.

22

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 22

Page 96: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

- Sebelah Timur berbatasan dengan tembok tanah girik C.691 Persil S.ll.

- Sebelah Selatan berbatasan dengan rumah Rustam dan tanah PLN

( Sutet ).

Bahwa semasa hidupnya Pewaris telah menghibahkan sebagian hartanya kepada

para ahli warisnya :

1. Untuk ahli waris Mukri bin H. Saang (anak laki – laki dari Pewaris) seluas 1000

m2.

2. Untuk ahli waris muslich (anak laki – laki dari Pewaris) seluas 1000 m2.

3. Dan untuk 10 unit kontrakan yang dibangun diatas tanah seluas 536 m2 dan

tanah kosong seluas 1000 m2 (girik C 691 Nomor Persil 22 S ll) telah digadai

Pewaris pada Tahun 1997 senilai Rp. 250.000.000 (dua ratus lima puluh juta

rupiah) untuk biaya hidup, perawatan dan pengobatan Pewaris yang pada saat

itu kondisi kesehatannya mulai memburuk.

Bahwa pada tahun 2001 kontrakan dan tanah kosong seluas 1.000 m2

tersebut ditebus oleh Tergugat I dan Tergugat II yang masa itu dicicil dari tahun

2001 s/d tahun 2003, dimana kondisi kesehatan Pewaris sudah mulai

memburuk, dan tidak mempunyai dana untuk menebus tanah dan

kontrakannya ke pihak penerima gadai.

Bahwa sejak ditebusnya surat-surat tanah oleh Tergugat I dan Tergugat III

Kontrakan dan tanah Kosong tersebut diberikan oleh Pewaris kepada Tergugat

I dan Tergugat III, karena menurut Pewaris tanah tersebut sebaiknya ditebus

surat- suratnya daripada dikemudian hari menjadi hak milik orang lain, karena

ketidak mampuan Pewaris untuk menebus surat tanah yang telah digadainya.

Bahwa atas penguasaan kontrakan dan tanah Kosong seluas 1.000 m2,

sejak tahun 2003 sebagai konpensasi penebusan surat tanah-tanah oleh

Tergugat I dan Tergugat III, sebelum pewaris meninggal dunia telah mutlak

menjadi hak milik Tergugat I dan Tergugat III.

4. Tanah seluas 250 m2 di wasiatkan oleh Pewaris secara lisan bagi anak-anak

pewaris yang masih hidup untuk menunaikan ibadah Haji ke tanah Suci

Mekah.

5. Diwakafkan untuk Kuburan Keluarga seluas 342 m2.

6. Dipakai untuk jalan umum 422 m2. 511 m2

Sehingga sisa tanah yang belum terbagi seluas 1.557 m2.

23

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 23

Page 97: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Bahwa terhadap tanah-tanah yang dijual oleh Para Tergugat (Tergugat I dan

Tergugat III) adalah tanah hak milik Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat III),

dan sebagian diperuntukan untuk membayar seluruh pajak-pajak tanah,

sehingga terhadap tanah yang telah dijual oleh Para Tergugat, tidak perlu

mendapatkan persetujuan dari Para Penggugat.

Bahwa untuk bangunan rumah Kontrakan yang dibangun diatas tanah seluas

536 m2 adalah merupakan hak milik Tergugat I dan Tergugat III, karena

bangunan Kontrakan tersebut adalah bagian yang telah digadai oleh Pewaris ke

pihak lain dan ditebus gadai/dibeli kembali oleh Pihak Tergugat I dan Tergugat

III, sehingga Bangunan Kontarakan 10 pintu dan tanah seluas 1.000 m2 untuk

girik C. 691 No. Persil 22 S II adalah tanah dan bangunan Kontrakan milik

Tergugat I dan Tergugat II.

7. Bahwa rumah Kontrakan 10 (sepuluh) unit diatas tanah seluas 536 m2 adalah

hak milik Tergugat I dan Tergugat III. Dan Para Tergugat (Tergugat I dan

Tergugat III) sepakat membagikan kontrakannya :

- Tergugat I, diberikan 1 (satu) Unit Kontrakan (sudah diterima).

- Para ahli waris Almarhum Muksin diberikan 1 (satu) unit Kontrakan (sudah

diterima).

- Para ahli waris Pengganti Almarhum Seben Narsiah 1 (satu) unit kontrakan

(namun tidak mau menerima) dengan alasan akan tetap menuntut hak

bagian warisannya.

Bahwa berdasarkan Pengukuran BPN KotaTangerang total keseluruhan

tanah almarhum H. Muhasim dari ketiga Girik (C.720 No. Persil 25 D III, C.

711 No. Persil 23 D.II dan C. 691 No. Persil 22 S.II) yang disengketakan oleh

Para Penggugat seluas 10.088 m2 termasuk hibah yang telah diterima oleh

para ahli waris, luas tanah yang diambil jalan dan saluran air.

8. Bahwa semasa hidup Pewaris sebagian dari luas tanah yang telah diuraikan

di atas dihibahkan kepada Para Ahli Waris dan sebagian yang lain telah

digadaikan kepada pihak- pihak lain:

24

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 24

Page 98: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

8.1.Tanah dihibahkan ke Tergugat I seluas 1000 m2.

8.2.Tanah dihibahkan kepada Tergugat II seluas 300 m2.

8.3.Tanah Dihibahkan kepada Tergugat III seluas 1000 m2.

8.4.Tanah dihibahkan kepada Para ahli waris Pengganti Almarhum Muksin

seluas 500 m2.

8.5.Tanah diberikan seluas 250 m kepada anak kandung Pewaris yaitu

Tergugat I, Tergugat II dan Tergugat III untuk dijual dan dipakai untuk

menunaikan ibadah haji, sepeninggalnya.

8.6.Tanah dihibahkan kepada Ahli waris Pengganti Seben Narsiah seluas 300

m2, dan tidak benar jika Hibah ke Ahli Pengganti Seben Narsiah seluas

600 m2, sehingga luas tanah siasa yang dikuasai oleh Para Penggugat

616 m2 yang dimasukkan dalam budel waris.

Bahwa bagian Hibah ahli pengganti Seben Narsiah sama dengan Hibah

bagian Tergugat II.

8.7.Bahwa semasa hidup Pewaris tidak pernah memperjual belikan tanah

seluas 200 m2 hak miliknya ke Penggugat I.

Bahwa Jual beli tersebut hanyalah rekayasa dari Tergugat I, karena antara

Pewaris dan Penggugat I tidak pernah ada transaksi jual beli, hal ini telah

dibuktikan kebenarannya oleh ParaTergugat bahwa jual beli pernyataan diatas

kertas hanyalah rekayasa Penggugat hal mana Tergugat I dijadikan saksi yang

25

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 25

Page 99: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

tidak pernah terjadi dan Pewarispun tidak pernah merasa jual beli apalagi

mengakui dan menerima uang dari Penggugat I, hal itu dapat dibuktikan

berdasarkan surat rekayasa dari Penggugat tentang jual beli fiktif yang tidak

pernah ada selama pewaris masih hidup.

Bahwa hal ini terbukti sebelum pencabutan gugatan yang pertama Para

Penggugat, antara Para Penggugat bertemu secara musyawarah dengan Para

Tergugat, dan Penggugat I hadir dalam pertemuan tersebut untuk membahas

surat pernyataan Jual beli dan Hibah yang dibuat oleh Penggugat I, dan dalam

pertemuan tersebut Penggugat tidak dapat membuktikan adanya jual beli

dengan Pewaris dan Hibah, sesuai Surat Pernyataan :

Bahwa Kesaksian Penggugat I:

Bahwa Jual beli tanah seluas 200 m2 tersebut dengan Pewaris, atas dasar jasa

Penggugat I mengeluarkan Pewaris dari penjara, namun dibantah oleh saksi

dalam Surat Pernyataan Tergugat I dan Tergugat III, bahwa orang tuanya keluar

dari tahanan polisi karena Pewaris memang tidak terbukti melakukan

pembunuhan sesuai dengan yang dituduhkan, karena pelaku yang sebenarnya

ditangkap dan telah mengakui perbuatannya, dan Pewaris dibebaskan atas

pengakuan pelaku pembunuhan yang sebenarnya.

Bahkan pewaris sangat dendam kepada Penggugat I, karena sebagai seorang

menantu yang pada saat sebagai anggota polisi tidak dapat membantu pewaris

bahkan mencegah terjadinya penganiayaan oleh Para Penyidik Polisi saat itu

yang menyebabkan gigi Pewaris rontok.

Bahkan alasan Penggugat I pada saat pertemuan keluarga yang dihadiri oleh

sebagian Para Penggugat dan Para Turut Tergugat, dan Para Tergugat

mengungkap bahwa selama ini Surat Pernyataan tersebut adalah rekayasa dari

Penggugat I, yang diyakini oleh Para Penggugat (anak-anak Penggugat I) benar

adanya hanya berdasarkan dari cerita Penggugat I.

Bahwa terhadap keterangan dari Penggugat I tersebut, Para Tergugat dapat

membuktikan bahwa Surat Pernyataan jual beli dan Hibah tersebut adalah

rekayasa dari Penggugat I.

26

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 26

Page 100: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

9. Bahwa selama ini para Tergugat I dan Tergugat III yang merawat Para Pewaris

selama hidupnya, dan jika Para Tergugat tidak ikut konstribusi dalam

membiayai hidup Para pewaris maka semua harta warisan Pewaris saat itu

akan dijual ke pihak-pihak lain, karena Pewaris sudah tidak sanggup

menggarap, sebagian harta warisannya yang berupa tanah sawah.

Bahwa Tergugat I dan Tergugat III tetap mempertahankan harta-harta warisan

milik Pewaris, dan mencegah Pewaris untuk menjual semua hartanya,

sehingga apa yang ada sekarang tetap masih dapat dibagikan kepada para ahli

waris yang belum pernah mendapatkan hak warisnya.

Bahwa terhadap tanah yang dijual oleh Tergugat I dan Tergugat III adalah

sudah menjadi hak milik Para Tergugat, sehingga hasil penjualanpun yang

diberikan kepada Para Penggugat tidak sama dengan pembagian waris yang

semestinya.

Bahwa adapun sisa tanah warisan Pewaris yang masuk sebagai sebagai budel

waris yang masih belum terbagi kepada para ahli warisnnya yaitu :

Bahwa untuk total tanah warisan seluas 10.088 m2 telah terbagi dan sebagian

sudah menjadi hak milik Tergugat I dan Tergugat III dengan uraian sebagai

berikut :

Hibah dan wasiat yang diberikan oleh Pewaris semasa hidupnnya:

9.1. Untuk ahli Waris mukri bin H. Saang/Tergugat I (anak-laki-laki dari Pewaris)

diberikan seluas 1.000 m2.

9.2. Untuk ahli waris Ratna binti H. Saang /Trgugat II (anak Perempun dari

Pewaris) diberikan seluas 300 m2.

9.3. Untuk ahli waris Muslich/Tergugat III (anak laki-laki dari Pewaris) seluas 1.000

m2.

9.4. Untuk ahli waris Pengganti Almarhum Muksin bin H. Saang (Turut Tergugat I

s/d Turut tergugat IV) diberikan tanah seluas 500 m2.

9.5. Untuk ahli waris Pengganti Seben Narsiah binti H. Saang (Para Penggugat)

diberikan tanah seluas 300 m2.

Wasiat;

9.6. Di Wasiatkan oleh Pewaris sebelum meninggalnnya secara lisan bagi anak-

27

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 27

Page 101: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

anak pewaris yang masih hidup seluas 250 m untuk menunaikan ibadah Haji

ke tanah Suci Mekah, dan telah dijual oleh Para Tergugat ke Sawiyah seluas

150 m2 untuk pendaftaran (DP) menunaikan ibadah haji.

Wakaf:

9.7. Diwakafkan untuk Kuburan Keluarga seluas 342 m2.

Untuk Fasilitas Umum (jalan)

9.8. Dipakai untuk jalan umum 511 m2 .

Tebusan Gadai/Jual gadai

Bahwa terhadap dalil para Penggugat sangatlah keliru jika apa yang telah menjadi

hak milik masih tetap dibagi sebagai warisan karena tanah-tanah tersebut adalah tanah

yang telah dibeli oleh Para Tergugat dengan konstribusi menebus gadai tanah pewaris

atas persetujuan pewaris semasa hidupnya.

9.9. Tanah seluas 1.000 m2 dan bangunan Kontrakan yang dibangun diatas tanah

seluas 536 m2

9.10. Tanah seluas 312 m2 dijual ke Dodoy.

9.11. Tanah dijual ke Teguh seluas 130 m2 .

9.12. Tanah di Jual ke Rustam seluas 243 m2.

9.13. Tanah seluas ke saudara Ian seluas 113 m2.

Adalah merupakan bagian hak milik Tergugat I dan Tergugat III.Sehingga Total tanah

hak milik Tergugat I dan Tergugat III seluas 1.536m2 + bangunan Kontrakan 10 Unit.

Sehingga total budel warisan yang belum terbagi seluas dari Luas Keseluruhan

tanah Pewaris seluas 10.088- (Total Hibah 3100 m2 + Wasiat 250 m2 + Wakaf 342 m2

+ 1.536 m2 (Tanah Kosong + tanah Kontrakan) + Tanah yang digunakan untuk jalan

umum dan saluran air) = 4.349 m2, sehingga para Penggugat berhak mendapak hak

warisnya seluas 543 m2, yang jauh hari tahun dan bulan telah diberikan masing

dibagikan oleh Para Tergugat terbukti dalam pembagian hak bersama yang telah

masing-masing dimiliki oleh Penggugat II sampai dengan Penggugat X.

Bahwa oleh Karena Para Penggugat telah menguasai tanah waris seluas 916 m 2 -

300 m2 (Hibah) = 616 m2, maka Para Penggugat sudah melebihi hak warisnya.Yang

mestinya hanya menerima tanah sisa pembagian waris 543 m2, sehingga total yang

28

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 28

Page 102: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

seharusnya dikuasai oleh Para penggugat hanya 843 m2, namun kenyataannya telah

dibagikan seluas 916 m , dan diberikan 1 (satu) unit kontrakan.

Bahwa jika Para Penggugat tetap menuntut pembagian sisa tanah warisan tersebut

maka sebagai ahli waris Pengganti sesuai dengan Pasal 185 KHI (bagian ahli waris

Pengganti tidak boleh melebihi ahli waris yang sederajat dengan yang diganti).

10. Bahwa terhadap dalil Para Penggugat sangatah keliru jika apa yang telah menjadi

hak milik masih tetap dibagi sebagai warisan karena tanah-tanah tersebut adalah

tanah yang telah dibeli oleh Para Tergugat dengan konstribusi menebus gadai tanah

pewaris atas persetujuan pewaris semasa hidupnya.

11. Bahwa terhadap dalil Para Penggugat pada poin 14 dan 15, adalah bahagian hak

milik Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat III), karena bangunan dan rumah

kontrakan adalah bagian tanah dan bangunan yang digadai oleh Pewaris dan

ditebus oleh Para Tergugat atas persetujuan dari Pewaris untuk dilimpahkan menjadi

hak milik Para Tergugat, karena kondisi si Pewaris sudah tidak sanggup

mengembalikan uang gadaian tanah dan bangunan, tersebut daripada beralih ke

pihak-pihak lain maka Para Tergugatlah (Tergugat I dan Tergugat III) dibebankan

untuk melunasi semuanya dan diberikan sebagai hak milik.

12. Bahwa oleh karenanya Para Penggugat tidak ada alasan secara hukum untuk

menggugat obyek tanah kosong seluas 1.000 m2, yang telah dijual oleh Para

Tergugat ke pihak-pihak lain yang sejak dulu telah diakui oleh Para Penggugat dan

tidak pernah dipermasalahkan, dan bangunan kontrakan yang dibangun di atas

tanah seluas 536 m2.

13. Bahwa dan oleh karenannya Para Tergugat (Tergugat I dan Tergugat III) telah

memberikan kebijakan kepada Para Penggugat untuk 1 (satu) unit kontrakan namun

Para Penggugat menolaknya dengan alasan tetap mempertahankan hak bagian

warisnya.

14. Bahwa terhadap Tergugat II dan Para Turut Tergugat telah menerima masing-masing

1 unit Kontrakan dari Pihak Tergugat I dan Tergugat III.

15. Bahwa Untuk itu gugatan Para Penggungat untuk hak milik Tergugat I dan Tergugat

III yaitu bangunan 10 (sepuluh) unit kontrakan dan tanah seluas 1.000 m2 tidak

berdasar, karena tanah dan bangunan tersebut adalah hak milik Para Tergugat

(Tergugat I dan Tergugat III).

16. Bahwa terhadap dalil-dalil Para Penggugat pada Poin 16 adalah dalil rekayasa jual

29

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 29

Page 103: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

beli dan hibah yang tidak pernah ditandatangani oleh Pewaris semasa hidupnya,

saksi saat itu Tergugat I hanya dititipkan kertas dan Surat Pernyataan yang

direkayasa oleh Penggugat I untuk diberikan kepada Pewaris untuk ditandatangani

dan dirubah ke kertas segel namun Pewaris semasa hidup sampai meninggalnya

tidak mau menandatangani kertas segel yang disodorkan oleh Penggugat I, karena

bagian Hibah yang telah diberikan pewaris hanya 300 m2 sama dengan bagian

Tergugat II, adapun luas yang dikuasai saat ini adalah rekayasa dari Penggugat I

yang membuat Surat pernyataan jual beli tanpa adanya jual beli pada saat itu.

Bahwa sejak Pewaris masih hidup sampai meninggal Pewaris tidak pernah

mengakui hibah dan jual beli, yang telah direkayasa oleh Penggugat I, yang mana

tertera dalam surat pernyataan hibah tanggal 3 September 1982, namun

kenyataannya surat rekayasa tersebut disodorkan oleh Penggugat 1 pada tahun

1992 dengan menyuruh Tergugat I untuk mengganti ke kertas segel namun setelah

diberitahukan kepada Pewaris Almarhum H. Saang tidak mau mendatangani kertas

segel tersebut dan menganggap Surat pernyataan tersebut adalah rekayasa dari

Penggugat I dan Pewaris almarhum H. Saang meyatakan tidak pernah melakukan

Jual beli dan tidak memberikan Hibah apalagi menandatangani Surat pernyataan

tersebut.

Bahwa berdasarkan hal tersebut Tergugat I menyampaikan kepada Penggugat I,

bahwa Pewaris tidak akan menanda tangani surat segel yang disodorkan oleh

Penggugat ke Pewaris melalui Tergugat I, sehingga surat itu tidak sah karena tidak

pernah ditanda tangani oleh Pewaris, dan Tergugat I sebagai saksi merasa kecewa

dengan perbuatan Penggugat I, yang menjadikan Tergugat I sebagai saksi dalam

surat pernyataan yang nyata-nyatanya jual beli dan pemberian Hibah tidak pernah

dilakukan dan diberikan oleh Para pewaris semasa hidupnya.

Bahwa segala isi surat pernyataan tersebut adalah rekayasa dari Penggugat I.

17. Bahwa dalil- dalil Para Penggugat Pada Poin 17 adalah tidak benar, karena

almarrhum Seben Narsiah tidak pernah mengurus Para Pewaris, bahkan semasa

hidupnya Para Pewaris banyak yang direpotkan oleh Almarhum Seben Narsiah yang

memiliki anak-anak yang saat itu masih kecil-kecil (Para Penggugat) yang beijumlah

9 (sembilan) orang dan justru Para Pewaris sah yang banyak membantu mengurus

anak-anak almahum Seben Narsiah.

18. Bahwa sepeninggalnya almarhum Seben Narsiah, Penggugat I malah menikah

30

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 30

Page 104: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

dengan perempuan lain serta anak-anaknya kebanyakan diurus oleh Pewaris dan

keluarganya.

Bahwa terhadap akta hibah tanggal 2 Februari 2009 adalah tidak sah karena

Penggugat I tidak berhak memberikan Hibah kepada Penggugat II s/d Penggugat X,

karena tanah tersebut bukan hak miliknya Penggugat I, bagaimana mungkin

Penggugat I memberikan tanah tersebut sebagai Hibah ke anak-anaknya

(Penggugat II sampai dengan Penggugat X) sedangkan jual beli antara Pewaris

almarhum H. Saang dan Penggugat I tidak pernah, dan syarat hibah adalah barang

yang dihibahkan harus milik pemberi Hibah sendiri, bukan merupakan harta warisan

yang belum dibagi dan bukan pula harta yang masih terikat dengan suatu sengketa,

sehingga terhadap dalil Para Penggugat adalah pada poin 18 adalah tidak sah

secara hukum jika Penggugat I menghibahkan tanah warisan milik pewaris yang

bukan hak miliknya kepada Para Penggugat (Penggugat II sampai dengan

Penggugat X) sehingga akta Hibah tertanggal 2 Februari 2009, cacat hukum karena

barang yang di Hibahkan adalah bukan hak milik pemberi hibah (Penggugat I),

sehingga akta Hibah tersebut yang digunakan sebagai bukti Para Penggugat (Bukti

P-20) adalah batal demi hukum, karena syarat utama Hibah adalah barang yang

dihibahkan harus milik pemberi hibah.

Bahwa oleh karena Penggugat I tidak pernah ada transaksi jual beli tanah seluas

200 m2 kepada Pewaris almarhum H. Saang, maka Penggugat I tidak memiliki hak

memberikan Hibah berupa tanah seluas 200 m2 yang merupakan hak milik orang lain

(Almarhum H. Saang).

19. Bahwa terhadap dalil Para Penggugat pada poin 19 sangat keliru dan tidak

memahami alas hak kepemilikan tanah PBB atau surat keterangan Pajak bukanlah

bukti kepemikan, orang yang mengontrak tanahpun bisa membuat PBB atas

namanya, oleh sebab itu sangatlah keliru jika Para Penggugat mendalilkan PBB

sudah terdaftar atas nama Penggugat I (Efendi bin Lias), adalah merupakan salah

bukti hak kepemilikan Penggugat I untuk menguasai tanah Pewaris.20. Bahwa terhadap dalil dalil Para Penggugat pada poin 20, bahwa sejak tahun 1994

Para Penggugat membangun rumah tinggal adalah benar, Pewaris tidak pernah

mempersoalkan karena secara tegas Pewaris telah memberikan Hibah kepada Para

Penggugat hanya 300 m2 seperti bahagian Tergugat II, dan adapun penguasaan

lahan yang ditempati oleh Para Penggugat, Pewaris tidak pernah mempersoalkan,

karena Para Turut Tergugat, dan Para Tergugatpun mememakai, memanfaatkan

31

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 31

Page 105: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

tanah Pewaris, namun mereka tetap mengakui bahwa tanah yang dihibahkan adalah

tanah yang telah di hibahkan sesuai dalam uraian diatas pada Poin 10.1 sampai

dengan poin 10.5.21. Bahwa terhadap dalil Para Penggugat pada Poin 21 adalah tidak benar karena sejak

tahun 2008 Para penggugat telah menerima hak warisnya seluas 616 m2 terhadap

sisa tanah pewaris yang belum terbagi pada saat itu bahwa pembagian hak bersama

dapat Para Tergugat dan Para Turut Tergugat uraikan :

21.1. Adalah Akta Pembagian hak bersama atas Nomor 546/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat II

(Emawati) pada tanggal 19 Nopember 2008 yang ditandatangani oleh Para

Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang berkantor di Jalan

Sunan Giri No. 20.

21.2. Adalah akta Pembagian hak bersama atas Nomor 595/2008 tanah seluas

100 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat III

(Endi Supandi bin Effendi) pada tanggal 5 Desember 2008 yang ditanda

tangani oleh Para Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang

berkantor di Jalan Sunan Giri No. 20.

21.3. Adalah Akta Pembagian hak bersama atas Nomor 687/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat V (Lili

bin Effendi) pada tanggal 31 Desember 2008 yang ditanda tangani oleh Para

Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang berkantor di Jalan

Sunan Giri No. 20.

21.4. Adalah Akta Pembagian hak bersama atas Nomor : 686/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat IV

(Sunani bin Effendi) pada tanggal 31 Desember 2008 yang ditanda tangani

oleh Para Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang

berkantor di Jalan Sunan Giri No. 20.

21.5. Adalah Akta Pembagian Hak Bersama atas Nomor : 539/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat VI (Evi

Marlina binti Effendi) pada tanggal 2 Desember 2008 yang ditanda tangani

oleh Para Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang

berkantor di Jalan Sunan Giri No. 20.

32

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 32

Page 106: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

21.6. Adalah Akta Pembagian Hak Bersama atas Nomor: 539/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat VIII

(Nurlelah binti Effendi) pada tanggal 17 Nopember 2008 yang ditanda tangani

oleh Para Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang

berkantor di Jalan Sunan Giri No. 20.

21.7. Adalah akta Pembagian hak bersama atas Nomor : 579/2008 tanah seluas

90 m2 yang diberikan oleh para Tergugat ke Penggugat, ke Penggugat IX

(Liana Natalia binti Effendi) pada tanggal 2 Nopember 2008 yang ditanda

tangani oleh Para Tergugat di depan PPAT Kecamatan Karang Tengah, yang

berkantor di Jalan Sunan Giri No. 20.

Bahwa luas tanah yang sah dihibahkan kepada Para ahli waris adalah :

- Untuk ahli Waris Mukri bin H. Saang/Tergugat I (Anak-laki-laki dari Pewaris)

diberikan seluas 1.000 m2.

- Untuk ahli waris Ratna binti H. Saang /Tergugat II (Anak Perempun dari Pewaris)

diberikan seluas 300 m2.

- Untuk ahli waris Muslich/Tergugat III (Anak laki-laki dari Pewaris) seluas l.000 m2.

- Untuk ahli waris Pengganti Almarhum Muksin bin H. Saang (Turut Tergugat I

sampai dengan Turut Tergugat IV) diberikan tanah seluas 500 m2.

- Untuk Ahli Waris Pengganti Seben Narsiah binti H. Saang (Para Penggugat)

diberikan tanah seluas 300 m2.

- Total tanah yang telah dihibahkan oleh Pewaris adalah 3.100 m2.

Bahwa sangat keliru para Penggugat mendalilkan jika tanah yang dihibahkan oleh

Pewaris seluas 3.600 m2.

Bahwa tidak jika Pewaris menjual secara sah kepadaPenggugat I seluas 200 m2.

Dan untuk itu Para Tergugat dan Turut Tergugat men-soomir Para Penggugat untuk

membuktikan dalill gugatannya pada Poin 21.

Bahwa tanah yang dijual ke Dodoy adalah tanah Hak milik Tergugat I dan Tergugat

III.

Sehingga total budel warisan yang belum terbagi seluas dari Luas Keseluruhan

tanah Pewaris seluas 10.088 m2 (Total Hibah 3.100 m2 + Wasiat 250 m2 + Wakaf

342 m2 + 1.536 m2 (Tanah Kosong + tanah Kontrakan).

33

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 33

Page 107: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

22. Bahwa benar permasalahan pembagian warisan antara Para Penggugat dan Para

Tergugat serta Para Turut Tergugat telah dilakukan upaya musyawarah, namun

tidak ada titik temunya, karena Para Penggugat tidak pernah sadar diri bahwa apa

yang telah diterimanya telah melampaui batak hak warisnya sehingga

permasalahan ini tidak pernah menemukan titik temunya. Karena Para Penggugat

tidak pernah merasa puas dengan apa yang telah diterimanya sejak tahun 2008.

23. Bahwa adapun terhadap Budel waris seluas 4.349 m2 telah dibagikan kepada :

23.1. Para Penggugat memperoleh 543 m2, dan diberikan secara sah lewat

Pembagian hak bersama pada tahun 2008 dengan total luas senilai 616 m2 +

300 m2, sehingga tanah yang dikuasai oleh Para Penggugat seluas 916 m2,

sehingga Para Penggugat seharusnya mengembalikan tanah Budel waris

yang dikuasainya seluas 73 m2.

23.2. Tergugat II seluas 543 m2 telah diberikan pada tanggal 4 Februari 2017,

sehingga total tanah yang telah diterima oleh Tergugat II seluas 543 m2 + 300

m2 (hibah) = 843 m2.

23.3. Para Turut Tergugat seluas 1.086 m2 telah diberikan pada tanggal 4 Februari

2017. sehingga total tanah yang telah diterima oleh Tergugat II seluas 1.086

m2 + 500 m (hibah) = 1.586 m2.

24. Bahwa Tergugat I. seluas 1.086 m2 telah diberikan pada tanggal 4 Februari 2017

sehingga total tanah yang telah diterima pada tanggal 4 Februari 2017 oleh

Tergugat I seluas 1.086 m2 + 1.000 m2 (hibah) = 2.086 m2.

25. Bahwa Tergugat III, seluas 1.086 m2 telah diberikan pada tanggal 4 Februari 2017

sehingga total tanah yang telah diterima oleh Tergugat I seluas 1.086 m2 + 1000 m2

(hibah) = 2.086 m2.

26. Bahwa Para Tergugat dan Turut Tergugat mengganggap bahwa apa yang dilakukan

oleh Para Penggugat dengan mengajukan sengketa waris hanya untuk

menghalang-halangi Para Turut Tergugat, Para Tergugat untuk menguasai hak

warisnya yang telah nyata-nyata menjadi haknya dan mestinya sejak gugatan

pertama Para Penggugat dicabut telah selesai sengketa waris ini, karena masing-

masing ahli waris telah mendapatkan hak warisnya.

27. Bahwa dengan adanya gugatan sengketa waris ini, membuat Tergugat II tidak mau

34

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 34

Page 108: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

menandatangani Kuasa yang telah berjalan sejak dari dahulu karena adanya

kekecawaan dari Tergugat II yang menyuruh Kuasa Hukum untuk memagar hak dari

Tergugat II, agar Tergugat II dapat menguasai haknya yang telah ditunjukkan batas-

batasnya oleh Para Tergugat, dan adanya keinginan dari Tergugat II untuk menjual

hak bagiannya yang telah diterima pada tanggal 4 Februari 2017.

28. Bahwa oleh karena Kuasa Hukum Para Tergugat dan turut tergugat menyampaikan

kepada Tergugat II bahwa sebaiknya persoalan sengketa ini diselesaikan dahulu

dengan Para Penggugat, lewat putusan pengadilan sebelum Turut Tergugat

membuat pagar dan batas- batas tanah, sehingga Tergugat II, tidak kecewa kepada

Para Tergugat dan kuasanya dan kembali membuat fitnah di depan Majelis Hakim

kalau Para Tergugat tidak pernah mau membagi hak warisnya.

29. Bahwa apa yang diuraikan oleh Para Penggugat pada posita gugatannya pada poin

23, tidak benar adanya, bahwa Para Penggugat menggunakan Surat Pernyataan

dibawah tangan tersebut yang penuh dengan rekayasa oleh Penggugat I, sehingga

Tergugat I sebagai saksi dalam surat pemyatan tersebut keberatan kalau Surat

pernyataan tersebut dipakai oleh Para Penggugat sebagai alas hak Jual beli dan

Hibah yang tidak pernah ada selama Pewaris masih hidup.

30. Bahwa sebagai saksi yang mengetahui kejelasan Surat pernyataan Penggugat I

adalah rekayasa, karena sejak diberikannya Penggugat I untuk diganti segel ke

Tergugat I, telah secara jelas bahwa Surat pernyataan tersebut tidak pernah

ditandatangani oleh Pewaris semasa hidupnya, dan baru setelah Pewaris

meninggal baru mulai mempermasalahkan surat tersebut.

31. Bahwa pada waktu Pewaris Almarhum H. Saang masih hidup Penggugat I, tidak

berani menanyakan masalah Sirat tersebut, apalagi menghadap ke Pewaris untuk

menanyakan Jual beli dan Hibah yang dibuatnya yang tidak pernah dilakukan oleh

pewaris semasa hidupnya.

32. Bahwa terdap dalil ugatan para penggugat pda poin 24 rukun waris tersebut secara

hukum adalah tepat dan benar namun dalam perkara aquo yang diajukan oleh Para

Penggugat bertentangan dengan Rukun waris :

32.1. Bahwa Para Penggugat telah menerima hak warisnya.

32.2. Bahwa terhadap budel warisan yang belum terbagi adalah hak ahli waris

lainnya.

35

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 35

Page 109: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

32.3. Bahwa terhadap luas budel waris yang di gugat oleh Para penggugat tidak

sesuai dengan luas yang sesungguhnya di lapangan. Karena sebagian harta

tersebut telah menjadi Hak milik sebelum pewaris meninggal dan sebahagian

yang lainnya adalah luas jalan dan saluran, serta ada wasiat yang sudah

dijalankan oleh Para ahli waris, dan harta tersebut bukanlah bagian dari

budel waris sesuai dalam uraian para tergugat dan turut tergugat pada poin

12 di atas.

33. Bahwa sejak diajukannya gugatan awal sampai yang ke dua kalinya Para Tergugat

selalu memberikan teguran kepada Para Penggugat bahwa terhadap sisa tanah

tersebut yang masih ada bagian para ahli waris yang lain yang tidak pernah

menerima pembagian waris selain pembagian Hibah yang diterimanya semasa

Pewaris masih hidup, namun Para Penggugat tidak sadar diri bahwa tidak ada lagi

hak yang mesti dituntut kepada Para Tergugat. Bahwa adapun tanah budel waris

seluas seluas 1.084 m2 dan kepada Tergugat II seluas 543 m2, Tergugat I. Karena

sisa tanah tersebut telah Tergugat bagikan kepada Para Turut Tergugat seluas Para

Tergugat memohon kepada Yang Mulia Majelis Hakim untuk tidak

mempertimbangkan/menolak seluruh gugatan Para Penggugat, karena gugatan

tersebut hanya untuk menghalang-halangi para ahli waris yang lainnya yang berhak

menerima sisa pembagian warisan para pewaris yang belum terbagi.

DALAM REKONPENSI

1. Bahwa dalam gugatan Rekonpensi ini Para Penggugat Rekonpensi (Tergugat I dan

Tergugat II dan Para Turut Tergugat Konpensi) adalah merupakan (Para Penggugat

Rekonpensi dalam gugatan Rekopensi dalam Perkara aquo).

2. Bahwa apa yang telah Para Penggugat Rekonpensi sampaikan dalam bagian

Konpensi dan Eksepsi di atas mohon dianggap termasuk dan menjadi satu

kesatuan yang tidak terpisahkan dengan bagian Rekonpensi ini.

3. Bahwa Para Penggugat Rekonpensi menolak seluruh dalil-dalil Para Tergugat

Rekonpensi, kecuali hal yang tegas dinyatakan kebenarannya oleh Para Penggugat

Rekonpensi dalam bagian Rekonpensi ini.

4. Bahwa gugatan Rekonvensi yang diajukan Para Penggugat Rekonvensi pada

Pokoknya adalah terkait bagi Para Tergugat Rekonvensi /Para Penggugat Konvensi

untuk membuktikan secara otentik adanya surat pernyataan Akta jual dan surat

pernyataan hibah terhadap peninggalan Pewaris seluas 200 m2 untuk jual dan hibah

36

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 36

Page 110: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

200 m2.

Bahwa berdasarkan Putusan MARI Nomor : 937 K/Sip/1970, tan ggal 22 Maret 1972.

’’Semua akte Peijanjian jual beli yang dlaksanakan dihadapan Pejabat akte jual beli

tanah menurut Undang-undang No. 10 tahun 1961 dianggap sebagai bukti yang

mempunyai kekuatan bukti yang sempurna”.

5. Bahwa berdasarkan hal tersebut bahwa Surat pernyataan jual yang direkayasa oleh

Penggugat I, tidak mempunayi kekuatan pembuktian yang sempurna, disamping

hanya merupakan Surat Pernyataan serta pejanjian di bawah tangan, fakta hukum

yang sebenarnya bahwa dalam surat pernyataan tersebut tidak pernah terjadi Jual

beli antara Para Tergugat Rekonpensi dan pewaris.

6. Bahwa begitupula dalam pemberian Hibah yang dalilkan oleh Para Tergugat

Rekonpensi tidak pernah dalam posita gugatannya tidak pernah ada hibah yang

diberikan oleh Pewaris untuk Almarhum Seben Narsiah pada tahun 1982, karena

kenyataanya surat pernyataan tersebut disodorkan oleh Tergugat Rekonpensi I

pada tahun 1992, untuk dibuatkan diatas segel, Namun Surat pernyataan Hibah

tersebut tidak ditandatangani oleh Pewaris Almarhum H. Saang.

Bahwa sejalan dengan Putusan MARI Nomor 27 K/AG/2002 tanggal 26 Februari

2004. "Bahwa seseorang yang mendalilkan mempunyai hak atas tanah berdasarkan

Hibah, harus dapat membuktikan kepemilikkan atas Hibah tersebut sebagaimana

dimaksud dalam pasal 210 ayat (1) KHI, dan apabila diperoleh berdasarkan Hibah,

maka segera tanah tersebut dibalikanamakan atasa nama penerima Hibah, jika

tidak demikian kalau timbul sengketa dikemudian hari, maka status tanah tersebut

tetap seperti semula ”.

Kecuali benar-benar dpat diuktikan perubahan status kepemilikannya

Bahwa oleh karena Surat pernyataan tersebut hanyalah rekayasa dari tergugat

rekonpensi I maka, Penggugat rekonpensi men-isoomir tergugat konpensi untuk

membuktikan dalil gugatannya.

Putusan MARI Nomor 55 AK/AG/1998 tanggal 29 Juli 1999 ”Bahwa dalam perkara

gugatan mengenai Hibah dapat dinyatakan batal apabila si penerima Hibah tidak

dapat membuktikan secara nyata baarang tersebut telah dihibahkan kepadanya”.

Bahwa oleh karena Hibah dan jual beli yang didalilkan oleh para tergugat

rekonpensi adalah hanya rekayasa, maka Para Penggugat Rekonpensi memohon

37

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 37

Page 111: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

kepada majelis yang memeriksa dan mengadili perkara, dapat mengesampingkan

bukti dari Para Tergugat Rekonpensi, karena tidak memilki nilai pembuktian yang

sempurna sehingga terhadap Pernyataan jual beli yang tidak pernah ada, kapan jual

belinya, saksi-saksinya siapa dan berapa rupiah transaksi jual belinya, serta dibuat

dihadapan PPAT mana? dan apakah pemberian Hibahnya sah secara hukum.

Dan oleh karena semua dalil gugatan Para Tergugat Rekonpensi sarat dengan

rekayasa dan tidak memiliki nilai pembuktian secara Hukum maka patutlah kiranya

gugatan Para Tergugat Rekonpensi? Para Penggugat ditolak. Dan untuk itu

terhadap penguasaan fisik harta warisan pewaris seluas 616 m2 yang dikuasai oleh

Para Tergugat Rekonpensi, maka sisa tanah yang dikuasa oleh Para tergugat

Rekonpensi seluas 616 m2 dimasnkan dalam Budel waris.

Bahwa berdasarkan hal-hal yang telah Para Tergugat Konpensi/Para Penggugat

Rekonpensi sampaikan diatas, maka dengan ini Para Tergugat Konpensi/Para

Penggugat Rekonpensi memohon kepada Majelis Hakim yang memeriksa dan

mengadili perkara ini untuk berkenan memberikan putusan, sebagai berikut:

DALAM KONPENSI

DALAM EKSEPSI

- Menerima dan mengabulkan seluruh eksepsi Para Tergugat.

- Menyataakan Perkara Nomor: 281/PDT.G/2017 PA.TNG tidak dapat diterima.

DALAM POKOK PERKARA

1. Menyatakan menolak seluruh gugatan Para Penggugat atau gugatan Para Penggugat

tidak diterima.

2. Menyataakan perkara Nomor: 281 /PDT.G/2017 PA.TNG tidak dapat diterima.

3. Menghukum Para Penggugat untuk membayar perkara.

DALAM REKONPENSI

1. Menyatakan menerima dan mengabulkan seluruh gugatan Rekonpensi Para

Penggugat Rekonpensi.

2. Menyatakan Surat pernyataan jual beli dibawah tangan yang dibuat oleh Para

Tergugat Rekonpensi tidak berkekuatan Hukum.

3. Menyatakan sah pembagian Hak Bersama pada tahun 2008 adalah sah, dan Para

Tergugat Rekopensi telah menerima Budel waris seluas 543 m .

4. Membatalkan pembagian Hak bersama seluas 73 m2 dan memasukan sebagai budel

untuk dibagikan kepada ahli waris yang berhak.

38

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 38

Page 112: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

39

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 39

Page 113: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idDALAM KONPENSI DAN REKONPENSI

Menghukum Para Penggugat Konpensi/Para Tergugat Rekonpensi untuk

membyar seluruh biaya Perkara.

Atau Apabila Majelis Hakim berpendapat lain, mohon putusan yang seadil-adilnya

(et aquo et bono.).

Bahwa Tergugat ll telah memberikan jawaban tertulis yang pada pokoknya :

1. Bahwa Hj. Saang dan almarhumah Hj. Saijah mempunyai 5 orang anak,

3 (tiga) orang laki-laki dan 2 (dua) perempuan sebagai ahli waris :

1. Almarhum Muksin mempunyai 3 (tiga) anak, 2 (laki-laki), 1 (satu)

perempuan.

2. Almarhumah Seben Narsiah (P) mempunyai 9 anak, 3 (tiga) laki-laki, 6

(enam) perempuan .

3. Mukri (L) mempunyai 3 (tiga) anak laki – laki.

4. Ratna (P) mempunyai 4 (empat) anak 2 (dua) laki – laki dan 2 (dua)

perempuan.

5. Muslih (L).

2. Pada waktu Bapak saya (H. Saang) masih hidup, saya telah dihibahkan atau

dikasih tanah untuk membangun rumah beserta halamannya. Kemudian saya

disuruh buat PBB seluas 300 m2 saja supaya bayar pajaknya murah dan

sampai sekarang tidak pernah dipermasalahkan sampai orang tua saya

meninggal pada tahun 2004 dan setelah diukur pada Tahun 2016 oleh BPN

rumah saya beserta halaman luasnya 503 m2 yaitu 1 perbanding 2 dari

pemberian hibah kepada anak laki-laki.

3. Kontrakan 10 pintu dan tanah seluas 1000 m2 yang digadaikan pada tahun

1997 saya tidak pernah mengetahuinya.

4. Masalah tanah yang dijual setelah kedua orang tua saya tiada yang cuma saya

tahu dan turut menandatangani yaitu hanya kepada Dodoy seluas 360 m2 dan

Alhamdulillah saya dikasih uang 5 (lima) juta rupiah, selebihnya saya tidak tahu

lagi.

5. Wakaf makam keluarga disebutkan 342 m2 saya sangat tidak setuju, karena

yang ada seluas 50 m2 yang telah dipagar batu oleh orang tua perempuan saat

masih hidup itu masih banyak atau masih luas yang kosong.

6. Dan setelah lama orang tua saya meninggal saya hanya dikasih tanah seluas

100 m2 + kontrakan 1 pintu yang telah saya terima, karena saya pikir itu adalah

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 40

Page 114: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idwarisan orang tua saya dan keluarga Almarhumah Seben Narsiah dikasih

tanah 100 m2 + kontrakan 1 pintu juga yang telah ditolaknya.

7. Selanjutnya saya hanya berharap dan memohon kepada Majelis Hakim yang

terhormat untuk memberikan keputusan yang seadil-adilnya.

Bahwa atas jawaban Tergugat l, ll dan Tergugat lll serta Para Turut Tergugat, Para

Penggugat telah mengajukan tanggapannya (replik) secara tertulis pada tanggal 22 Mei

2017 yang diajukan dimuka sidang pada tanggal 29 Mei 2017 yang pada prinsipnya Para

Penggugat tetap mempertahankan dalil-dalil gugatan Para Penggugat, sedangkan atas

gugatan Rekonvensi yang diajukan Para Tergugat yaitu Tergugat l dan Tergugat lll serta

Para Turut Tergugat, Para Penggugat menyatakan gugatan Rekonvensi yang diajukan

oleh Para Tergugat adalah tidak berdasar dan harus dinyatakan tidak diterima;

Bahwa atas tanggapan Para Penggugat (Replik) tersebut, Para Tergugat

(Tergugat l dan Tergugat lll) dan Turut Tergugat telah mengajukan tanggapannya (Duplik)

secara tertulis pada tanggal 5 Juni 2017 yang pada intinya menyatakan tetap dengan

dalil bantahannya, demikian pula Tergugat ll tetap dengan jawabannya;

Bahwa untuk menguatkan dalil-dalil gugatannya, Para Penggugat telah

mengajukan bukti-bukti baik bukti tertulis maupun saksi-saksi sebagai berikut :

BUKTI TERTULIS :

1. Fotokopi bermeterai sah surat keterangan kematian atas nama H. Saang yang

dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang Tengah Kota Tangerang.

(bukti berkode P1).

2. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Kematian atas nama Hj. Saijah binti

H. Kodir yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang Tengah Kota

Tangerang Tanggal 13 Oktober 2015. (bukti berkode P2).

3. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan kematian atas nama Muksin bin

Saang yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang Tengah Kota

Tangerang Tanggal 13 Oktober 2015 (bukti berkode P3).

4. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan ahli Waris atas nama Muhendra

dan Muherdi yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang Tengah Kota

Tangerang Tanggal 17 November Tahun 2015. (bukti berkode P4).

5. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan waris atas nama Dewi Srimuhayati

yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Karang Tengah Kota Tangerang

Tanggal 17 November tahun 2015. (ukti berkode P5).

41

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 41

Page 115: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id6. Fotokopi bermaterai sah Surat Kematian atas nama Seben Narsiyah yang

dikeluarkan oleh Lurah Pedurenan Kecamatan Ciledug Kota Tangerang Pada

Tanggal 22 Desember Tahun 1985. (bukti berkode P6).

7. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Ahli Waris atas nama Ernawati yang

dikeluarkan oleh Lurah Sudimara Barat Kelurahan Ciledug Kota Tangerang

Tanggal 19 Nopember 2015. (bukti berkode P7).

8. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Ahli Waris atas nama Endi Supandi

yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Kecamatan Karang Tengah

tanggal 19 Nopember 2015. (bukti berkode P8).

9. Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan Ahli Waris atas nama Sunani, Lili ,

Nurbandi dan Edo Marlindo yang dikeluarkan Lurah Pedurenan Tanggal 18

November 2015. (bukti berkode P9).

10.Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Ahli Waris atas nama Evi Marlina

dan Nurlela yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung kecamatan Karang

Tengah Kota Tangerang Tanggal 17 November 2015. (bukti berkode P10).

11.Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Waris atas nama Liana Natalia

yang dikeluarkan oleh Lurah Pakujaya, Kecamatan Serpong Utara Kota

Tangerang Selatan tanggal 4 Mei 2015. (bukti berkode P11).

12.Fotokopi bermaterai sah Surat pernyataan Waris atas nama Mukri, Ratna,

Muslih, Seben dan Muksin yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung

Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang Tanggal 23 Oktober 2008. (bukti

berkode P11.A).

13.Fotokopi bermaterai sah Struktur Silsilah Ahli Waris H. Saang/Hj. Sijah (bukti

berkode P12).

14.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Effendi bin Lias

yang dikeluarkan Camat Karang Tengah Kota Tangerang tanggal 24 Maret

2008. (bukti berkode P12 A).

15.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Ernawati yang

dikeluarkan oleh Camat Ciledug Kota Tangerang Tanggal 24 Maret 2008.

(bukti berkode P 12 B).

16.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Endi Supandi yang

dikeluarkan oleh Camat Larangan Kota Tangerang tanggal 24 Februari 2012

(bukti berkode P12 C).

17.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Sunani yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Kota Tangerang (bukti berkode P12 D).

42

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 42

Page 116: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id18.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Lili yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Kota Tangerang tanggal 24 Desember

2013. (bukti berkode P 12 E).

19.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Evi Marlina yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Kota Tangerang tanggal 17 Juli 2012

(bukti berkode 12 F).

20.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Nurbandi yang

dikelurakan oleh Camat Karang Tengah Kota Tangerang tanggal 15 Maret

2012 (bukti berkode 12 G).

21.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Nurlelah yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah tanggal 30 Juli 2012. (bukti berkode

H).

22.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Liana Natalia yang

dikeluarkan oleh Camat Serpong Utara Kota Tangerang Selatan tanggal 10

Oktober 2012 (P.12 l).

23.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Edo Marlindo yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah tanggal 24 Oktober 2013. (bukti

berkode P12 J).

24.Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama dr. Rosmawati

yang dikeluarkan oleh Camat Larangan Kota Tangerang tanggal 10 November

2011. (bukti berkode P12 K).

25.Fotokopi bermaterai sah Kartu Keluarga atas nama Lucky Mulyadi dikeluarkan

oleh Camat Larangan Tangerang tanggal 16 Nopember 2015. (bukti berkode P

12 L).

26.Fotokopi bermaterai sah Kartu Keluarga atas nama Zaenudin B. Zakaria yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Tangerang tanggal 29 Agustus 2006

(bukti berkode P 12 M).

27.Fotokopi bermaterai sah Kartu Keluarga atas nama Edo Marlindo yang

dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah – Tangerang tanggal 23 Oktober 2013

(bukti berkode P.12 N).

28.Fotokopi bermaterai sah Akta Kelahiran atas nama Endi Supandi yang

dikeluarkan oleh Kepala Kantor Catatan Sipil Kabupaten Tangerang pada

tanggal 11 April 1989. (bukti berkode P12 P).

29.Fotokopi bermaterai sah Data Tanah nomor 691. (bukti berkode P13).

30.Fotokopi bermaterai sah Data Tanah Nomor 711. (bukti berkode P14).

31.Fotokopi bermaterai sah Data Tanah Nomor 719. (bukti berkode P15).

43

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 43

Page 117: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id32.Fotokopi bermaterai sah Denah Tanah/objek sengketa. (bukti berkode P16)

33.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan Ahli Waris dari Seben binti H.

Saang tanggal 20 April 2006. (bukti berkode P.17).

34.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan dari Ahli Waris almarhum H. Saang

tanggal 20 Oktober 2008. (bukti berkode P18).

35.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan dari Saang tanggal 3 September

1982. (bukti berkode P 19).

36.Fotokopi bermaterai sah Akte Hibah/Waris yang berhak menerimanya dari

Efendi Lias tanggal 2 Februari 2009 (bukti berkode P20).

37.Fotokopi bermaterai sah Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi

dan Bangunan Tahun 1994 atas nama Efendi Lias yang dikeluarkan Kantor

Pelayanan PBB Tangerang tanggal 2 April 1994. (bukti berkode P21).

38.Fotokopi bermaterai sah Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor

2266/Pdt.G/2015/PA.Tng. Tanggal 8 September 2016 (bukti berkode P22).

39.Fotokopi bermaterai sah Putusan Pengadilan Agama Tangerang Nomor

0095/Pdt.G/2015/PA. Tng Tanggal 5 Desember 2016 . (bukti berkode P 23).

40.Fotokopi bermaterai sah Surat dari Muhendra Tanggal 9 Juni 2017. (bukti

berkode P24).

Bahwa bukti – bukti tertulis tersebut diatas, telah dicocokkan dengan aslinya dan

ternyata telah sesuai dengan aslinya, kecuali bukti berkode P13,P14, P15, P18. P20, P12

K dan bukti berkode P6 tidak ada aslinya;

BUKTI SAKSI

Saksi I. Madari bin Ilyas, umur 61 Tahun, agama Islam, pekerjaan Pensiunan Kepolisian

RI dan bertempat tinggal di Kampung Poncol Nomor 57 RT. 03/RW. 001

Kelurahan Pedurenan Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Telah

memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pokok – pokoknya sebagai

berikut :

Bahwa saksi sebagai adik Kandung Penggugat l karenanya saksi kenal dengan

Para Penggugat dan Para Tergugat serta Para Turut Tergugat.

Bahwa H. Saang adalah mertua Bapak Efendi (Penggugat) yang meninggal dunia

Tahun 1974 sedangkan isteri H. Saang meninggal Tahun 1976 dalam keadaan

beragama Islam.

Bahwa H. Saang mempunyai 5 (lima) orang anak yaitu :

1. (Muksin) sudah meninggal dunia dan meninggalkan anak 3 (tiga) orang yang

masih hidup.

44

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 44

Page 118: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id2. Ratna

3. Mukri

4. Muslich

5. Seben dan telah meninggal dunia dengan meninggalkan 9 (Sembilan) orang

anak.

Bahwa pada waktu meninggalnya H. Saang kedua orang tuanya masih hidup.

Bahwa H. Saang meninggal telah meningalkan harta yaitu beberapa sawah di

Kampung Plered, namun luasnya saya tidak tahu dan bangunan Kontrakan.

Bahwa H Saang mempunyai harta saksi mengetahui bahwa objek sengketa

dahulunya ditempati dan dikuasai H. Saang yang sampai saat ini dikuasai H.

Mukri.

Bahwa objek sengketa yang menguasai sekarang adalah Mukri (Tergugat l) dan

Muslich (Tergugat lll).

Bahwa setahu saksi belum pernah dibagi waris sepeninggalnya H Saang,

hanya saksi pernah mendengar ada hibah kepada ahli waris.

Bahwa saksi pernah diperintahkan oleh Ahli Waris H. Saang untuk mengurus

surat pembagian waris ke Kelurahan, akan tetapi sampai sekarang kelihatan

belum terealisasi.

Bahwa semasa hidupnya H. Saang menghibahkan tanahnya kepada Seben

Narsiyah berupa tanah seluas 800 m2.

Bahwa seingat saksi H. Saang menghibahkan tanah kepada Seben 800 m2

pada Tahun 2008.

Bahwa yang menandatangi surat-surat pembagian adalah Mukri dan Para

Tergugat/Turut Tergugat.

Bahwa anak-anak Almarhum Seben telah mendapat bagian masing – masing

kurang 100 m2.

Bahwa Tahun 2008 pernah terjadi pembagian waris.

Bahwa Penggugat l pernah membeli Tanah dari H. Saang seluas 200 m2, hal ini

saksi ketahui dari Penggugat l

Bahwa tahun 2008 tanah yang 800 m2 dikuasai oleh Para Penggugat, setelah

meninggal dunia Para Penggugat mendapat tanah 100 m2 dari Tergugat l untuk

seluruh Penggugat.

Bahwa saksi tidak mengetahui selain yang dikemukakan oleh saksi tersebut.

Saksi ll. Sarjo bin Nuri, umur 62 Tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh bertempat tinggal

di Kampung Luwijaya RT. 09/RW. 02 Desa Luwi Jaya Kecamatan Jatinegara

45

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 45

Page 119: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idKabupaten Tegal. Telah memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang

pokok – pokoknya sebagai berikut ;

Bahwa saksi tidak mempunyai hubungan keluarga, saksi sebagai tetangga dan

tukang kebun dan saksi kenal dengan H. Saang.

Bahwa H. Saang telah meninggal dunia Tahun 2004 demikian isterinya Hj Ijah

telah meninggal dunia tahun 2004.

Bahwa pada saat meninggal dunia, orang tua H. Saang sudah tidak

ada/meninggal dunia terlebih dahulu.sedangkan isteri H. Saang masih hidup

ketika H saang meninggal dan sekarang isterinya telah meninggal dunia.

Bahwa H, Saang dengan isterinya semasa hidupnya telah dikaruniai 5 (lima)

orang anak, masing-masing bernama ;

1. Muksin (telah meninggal dunia)

2. Ratna

3. Mukri

4. Muslich

5. Seben (telah meninggal dunia) dengan meninggalkan 9 (Sembilan) orang anak

dan saksi kenal Para Penggugat sedangkan suaminya Seben bernama Efendi

masih hidup.

Bahwa saksi tidak mengetahui anak-anak dari almarhum Muksin.

Bahwa Almarhum H. Saang selain meninggalkan ahli waris telah pula

meninggalkan harta yaitu beberapa sawah dan tanah darat (ada kebon rambutan )

dikampung Plered Tangerang. akan tetapi saksi tidak mengetahui luasnya dan

selain itu H. Saang meninggalkan bangunan Kontrakan.

Bahwa setahu saksi harta peninggalan H. Saang telah dibagi – bagi secara adil

dan setahu saksi yang membagi – bagi adalah ibu Ratna selaku anak pertama.

Kalau tidak salah lebih 3 (tiga) bulan telah H. Saang meninggal dunia.

Bahwa setahu saksi H. Saang telah memberi tanah kepada Seben Narsiyah

seluas 800 m2 dan setelah meninggal dunia oleh Seben diberikan kepada anak –

anaknya 9 (Sembilan) orang.

Bahwa selain Seben, Pak Mukri juga diberi bangunan sederhana petakan

sebanyak 2 petak dan Pak Mukri juga menguasai tanah 200 m2.

Bahwa saksi mengetahui tentang masalah kewarisan H. Saang diantaranya

adalah saksi disuruh oleh H. Saang membuat pagar beberapa tanahnya dikuasai

oleh Efendi.

46

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 46

Page 120: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah dikemukakan tersebut

diatas;

Saksi lll.Rohadi Idris bin Idris, umur 61 Tahun, agama Islam, pekerjaan Buruh dan

bertempat tinggal di Kampung Pndok Pucung RT. 03 RW. 004 Kelurahan Pondok

Pucung Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Telah menerangkan

dibawah sumpahnya yang pokok – pokoknya sebagai berikut :

Bahwa saksi hubungannya sebagai tetangga, kenal Para Penggugat dan Para

Tergugat serta Turut Tergugat juga saksi kenal dengan H. Saang.

Bahwa Efendi adalah menanti H. Saang yang menikahi anaknya bernama Denok /

Seben.

Bahwa H. Saang telah meninggal dunia tahun 2004 sedangkan isterinya bernama

H. Saijah telah meninggal 6 (enam) bulan setalah meninggalnya H. Saang.

Bahwa H. Saang mempunyai 5 (lima) orang anak yaitu :

1. (Muksin) sudah meninggal dunia dengan meninggalkan 3 (tiga) orang anak

dan masih hidup.

2. Ratna

3. Muslich dan

4. Seben sudah meninggal dunia dengan meninggalkan 9 (Sembilan) orang anak

dan masih hidup.

Bahwa saksi tidak mengetahui kapan meninggalnya Muksin yang saksi tahu

meninggalnya Seben lebih dahulu daripada meninggalnya H. Saang.

Bahwa H. saang pernah menjual tanahnya kepada Penggugat 200 m2 dan

menghibahkan kepada Seben 600 m2

Bahwa saksi pernah mendengar H. Saang menghibahkan kepada Muksin tanah,

tetapi saksi mendengar kabar saja.

Bahwa setahu saksi belum pernah dibagi waris secara hukum, melainkan

dipegang oleh dan dikuasai oleh anak laki – laki yaitu Mukri dan anaknya dan

Muslich berdasarkan tradisi masyarakat kampung.

Bahwa pada tahun 1973 Efendi membeli tanah dari H. Saang 200 m2 dan

mendapat hibah dari H. Saang 600 m2.

Bahwa objek peninggalan H. Saang berada di Plered Tangerang.namun saksi

tidak tahu batas – batasnya dan berapa luasnya dan saksi tidak mengetahui

dasar – dasar kepemilikan yang dikuasai oleh anak – anak H. Saang dengan H.

Saijah karena masing – masing telah mengauasai tanahnya.

47

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 47

Page 121: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah dikemukakan tersebut

diatas.

Saksi lV. Santani bin Sanusi, umur 55 Tahun, agama Islam, pekerjaan pegawai Negeri

Sipil dan bertempat tinggal di Jalan Lembang l Nomor 41 RT. 001/RW. 06

Kelurahan Sudimara Barat Kecamatan Ciledug Kota Tangerang. Telah

menerangkan dibawah sumpahnya yang pokok – pokoknya sebagai berikut :

Bahwa saksi menantu Seben Narsiyah, saksi kenal Para Penggugat, Para

Tergugat dan Turut Tergugat.

Bahwa H. Saang telah meninggal dunia Tahun 2004, 6 (enam) bulan kemudian

isterinya bernama Hj. Saijah meninggal dunia dan keduanya meninggal dalam

keadaan beragama Islam.

Bahwa almarhum H. Saang mempunyai 5 (lima) orang anak yaitu :

1. Muksin (meninggal dunia) meninggalkan 3 (tiga) orang anak dan masih hidup

2. Ratna

3. Mukri

4. Muslich

5. Seben (telah meninggal dunia) dengan meninggalkan 9 (Sembilan) orang anak

dan masih hidup.

Bahwa almarhum H. Saang meninggal dengan meninggalkan ahli waris dan

harta nya berupa sebidang tanah seluas kurang lebih 10 .000 m2 yang sekarang

dikuasai oleh Mukri dan Muslich diantaranya telah dibangun kontrakan terletak

dikampung Plered, Karang Tengah KotaTangerang dengan batas – batas

sebagai berikut :

- Sebelah Utara dengan tanah Udi

- Sebelah Timur Kampung Pondok Pucung/Tembok Perum Graha

- Sebelah Selatan : rumah Bapak Rustam

- Sebelah Barat dengan saluran air

Bahwa sepengetahuan saksi harta H. Saang belum pernah dibagi kepada para

ahli warisnya.

Bahwa sudah banyak harta H. Saang yang dijual Tergugat kepada Dodoy, isteri

saksi dikasih uang Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) .

Bahwa ada objek sengketa yang digadaikan Pak Mukri ada kontrakan, saksi

mendengar dari orang lain.

Bahwa ada kuburan 30 m2 dari objek sengketa.

48

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 48

Page 122: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bahwa Mukri (Tergugat l) menjual tanah sengketa untuk naik haji isterinya dari

yang 1000 m2

Bahwa saksi mengetahui ada tansaksi jual beli antara H. Saang dengan Efendi

(Penggugat).yang dikuasai Para Penggugat 800 m2 ada surat – surat nya .

Bahwa saksi tidak mengetahui selain yang dikemukakan tersebut diatas.

Bahwa selanjutnya Para Tergugat yaitu Tergugat l, Tergugat lll dan Para Turut

Tergugat telah mengajukan bukti – bukti baik bukti surat maupun para saksi sebagai

berikut :

BUKTI SURAT

1. Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Mukri bin Saang

yang dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Kota Tangerang Tanggal 16 Juli

2012. (bukti berkode T1).

2. Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Muslih bin H.

Saang yang dikeluarkan oleh Camat Karang Tengah Tanggal 19 Juli 2012.

(bukti berkode T2).

3. Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Endang Kartini

dikeluarkan oleh Camat Ciledug tanggal 30 Desember 2015 (bukti berkode

T3).

4. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan atas nama Muhendra yang

dikeluarkan oleh Kepala Dinas kependudukan dan Pencatatan Sipil Kota

Tangerang Tanggal 31 Oktober 2016. (bukti berkode T4).

5. Fotokopi bermaterai sah atas nama Muherdi yang dikeluarkan oleh Camat

Karang Tengah tanggal 16 Juli 2012 . (bukti berkode T5).

6. Fotokopi bermaterai sah Kartu Tanda Penduduk atas nama Dewi Sri Muhayati

yang dikeluarkan oleh Camat Ciledug Tanggal 20 Juli Tahun 2012. (bukti

berkode T 6).

7. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Suami isteri H. Saang dengan Hj

Saijah yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Tanggal 3 Desember

2015. (bukti berkode T 7).

8. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Kematian atas nama H. Saang bin

Simun yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Tanggal 3 Desember

Tahun 2015. (bukti berkode T8).

9. Fotokopi bermaterai sah Surat Keterangan Kematian atas nama Hj. Saijah binti

H. Kodir yang dikeluarkan oleh Lurah Pondok Pucung Tanggal 3 Desember

Tahun 2015. (bukti berkode T 9).

49

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 49

Page 123: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id10.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan Ahli Waris yang dibuat oleh para

Ahli Waris H. Saang dan HJ. Saijah pada Tanggal 15 Juli Tahun 2017. (bukti

berkode T.10).

11.Fotokopi bermaterai sah Silsilah Keluarga H. Saang bin H. Simun dan Hj.

Saijah Binti H. Kodir (bukti berkode T.11).

12.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan Waris dari ahli Waris Muksin yang

dibuat pada Tanggal 12 Juni 2007. (bukti berkode T.12).

13.Fotokopi bermaterai sah Silsilah Keluarga dari Ahli Waris Muksin bin Saang

dan Endang Kartini bin Uyo. (bukti berkode T 13).

14.Fotokopi bermaterai sah Girik Nomor 720 Persil 25 Dlll atas nama Saang bin

Simun. (bukti berkode T.14).

15.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta bidang tanah Objek Sengketa. (bukti

berkode T15).

16.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan yang dibuat oleh H. Saang Tanggal

3 Nopember Tanggal 3 Nopember Tahun 1999. (bukti berkode T 16).

17.Fotokopi bermaterai sah Surat Pemberitahuan Pajak Terhutang Pajak Bumi

dan BangunanTahun 1993. (bukti berkode T 17).

18.Fotokopi bermaterai sah Akta Akta Pembagian Hak Besama Tanggal 13 Maret

2015 .(bukti berkode T 18).

19.Gambar / foto tanah yang diwakafkan almarhum H. Saang (bukti T 19).

20.Fotokopi bermaterai sah identitas atas nama Mukri sebagai Anggota Koperasi

Taksi Indonesia. (bukti berkode T20).

21.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak bersama Nomor 27/2015

(bukti berkode T.21).

22.Gambar /Foto rumah kontrakan (bukti berkode T22).

23.Gambar/Foto tanah yang digunakan untuk jalan Umum (bukti berkode T.23).

24.Fotokopi bermaterai sah Girik C 711 Persil 23 Dll atas nama Saang bin Simun.

(bukti berkode T24 a).

25.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak bersama Nomor 539/2008 (bukti

berkode T.24b)

26.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama nomor 686/ 2008

(bukti berkode T 24 c).

27.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 578/2008.

(bukti berkode T 24 D).

50

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 50

Page 124: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id28.Gambar/Foto menurut Para Tergugat Tanah yang dihibahkan kepada Para

Penggugat oleh H. Saang 300 m2 ditambah Akta Pembagian Hak Bersama

seluas 613 m2. (bukti berkode T.25).

29.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak bersama Nomor 579/2008

(bukti berkode T26 A).

30.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama nomor 538/2008.

(bukti berkode T.26 B).

31.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama nomor 546/2008.

(bukti berkode T26 C).

32.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 569/2008

(bukti berkode T.26 D).

33.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 687/2008.

(bukti berkode T.26 E)

34.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 595/2008.

(bukti berkode T.26 F).

35.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan yang dibuat oleh Mukri, Ratna dan

Muslich dengan Endi Supandi Tanggal 20 Oktober 2008. (bukti berkode T.27)

36.Gambar/Foto luas Tanah 916 m2 yang dikuasai oleh Para Penggugat. (bukti

berkode T28)

37.Gambar/Foto Fisik Jalan bersama dan Saluran Air 30 M2 (bukti berkode T.29)

38.Fotokopi bermaterai sah Surat yang dibuat oleh Mukri bin H. Saang Tanggal 1

Januari 2017. (bukti berkode T 30).

39.Fotokopi bermaterai sah Surat Kuasa Yang dibuat oleh H. Wita Tanggal 19

September 1982. (bukti berkode T31).

40.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan yang dibuat oleh H Saang pada

Tanggal 3 September 1982. (bukti berkode T32).

41.Fotokopi bermaterai sah Girik Nomor 691 atas nama Suang bin Simun (bukti

berkode T.33 A).

42.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Bersama Nomor 274/2007. (bukti

berkode T 33 B).

43.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 275/ 2007

(bukti berkode T 33 C)

44.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan yang dibuat oleh Dewi Sri Muhayati

Tanggal 12 Juni 2007. (bukti berkode T 33 D).

45.Fotokopi bermaterai sah Surat Perjanjian Pengikatan Jual Beli Tanah antara H

Saang dengan Wisono Cheng Tanggal 2 Desember 1997 (bukti berkode T 34)

51

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 51

Page 125: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id46.Fotokopi bermaterai sah Surat Pernyataan yang dibuat oleh H.Saang Tanggal

12 Februari 2001 (bukti berkode T.35).

47.Fotokopi bermaterai sah Kwitansi pembayaran cicilan dari H. Saang Tanggal 2

Februari 2001. (bukti berkode T.36).

48.Fotokopi bermaterai sah kwitansi pelunasan Pinjaman dari Mukri bin H.Saang

Tanggal 17 Februari 2006 (bukti berkode T37).

49.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T38).

50.Fotokopi bermaterai sah Akta Pembagian Hak Bersama Nomor 46/2015 (bukti

berkode T39).

51.Fotokopi bermaterai sah Akta Jual Beli Nomor 50/2006. (bukti berkode T40)

52.Fotokopi bermaterai sah Sertipikat Nomor 814 . (bukti berkode T41)

53.Fotokopi bermaterai sah Akta Jual Beli Nomor 34 /2015 . (bukti berkode T42)

54.Fotokopi bermaterai sah Akta Jual Beli Nomor 1/2017. (bukti berkode T43).

55.Fotokopi bermaterai sah Akta Jual Beli Nomor 855/Pondok Aren/2014. (bukti

berkode T44).

56.Fotokopi bermaterai sah Akta Jual Beli Nomor 133/2014. (bukti berkode T45).

57.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T 46/ PR.1)

58.F otokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T47/PR 2)

59.F otokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T 48 /PR 3).

60.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T49/PR 4).

61.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T50/PR 5).

62.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T51/PR 6).

63.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T52/PR 7).

64.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T53/PR8).

65.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T54/PR9).

66.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T55/PR10)

67.Fotokopi bermaterai sah Gambar Peta Bidang (bukti berkode T56/PR11)

Bahwa atas bukti – bukti tertulis tersebut, majelis hakim telah mencocokannya

dengan aslinya dan telah sesuai dengan aslinya kecuali bukti berkode T.16, T21,T24

B,T24 C,T24 D ,T 26 A.T 26 C, T26 E, T26 F, T 33 B, T33 C, T 34, T35, T38,T39, T40,

T41,T 42,T43, T44, T45, T46/PR 1,T.47/PR 2, T48/PR3,T 49/PR4 , T50/PR5, T51/PR

6,T52/PR 7, T53/PR 8, T54/PR9, T 55/PR 10, T 56 /PR 11. Tidak ada aslinya;

BUKTI SAKSI

Saksi l. Abdul Rouf bin Mahruf, umur 58 Tahun, agama Islam, pekerjaan Karyawan

Swasta dan bertempat tinggal di Jalan Sunan Giri RT. 001 /04 Kelurahan Pondok

52

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 52

Page 126: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPucung Karang Tengah Kota Tangerang. Telah memberikan keterangan dibawah

sumpahnya , yang pokok- pokoknya sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal Para Tergugat dan Turut Tergugat karena saksi sebagai

tetangga Tergugat l dan Tergugat lll.

Bahwa saksi kenal H. Saang yang telah meninggal dunia pada Tanggal 12 Januari

2004 dan Hj. Saijah meninggal Tanggal 7 September 2004 keduanya sebagai

Pewaris.

Bahwa H. Saang dengan Hj. Saijah meninggalkan ahli waris 5 (lima) orang anak,

diantaranya ada yang telah meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris yaitu

Muksin meninggal pada tanggal 1 Oktober 1979 meninggalkan 3 (tiga) orang

anak dan saksi kenal dengan anak – anak Muksin, demikian pula Seben Nariyah

telah meninggal dunia lebih dulu dari Peawris Tanggal 2 Oktober Tahun 1985

dengan meninggalkan 9 (sembilan) orang anak.

Bahwa setahu saksi harta warisan H. Saang dengan Hj. Saijah ada yang telah

dibagikan ada yang belum dibagikan kepada ahli warisnya .

Bahwa ada hibah dari H. Saang kepada Mukri tanah seluas 1000 m2.,

Bahwa saksi mengenal semua dengan ahli waris dari Pewaris.

Bahwa saksi mengetahui adanya Akta Pembagian Hak Bersama tahun 2008,

saksi tidak mengurusnya karena Para Penggugat yang mengurus langsung ke

lurah.

Bahwa saksi hanya mengurus APHB bagian Pak lurahnya tahun 2008, bagian

untuk Tergugat l dan Tergugat lll, akan tetapi Akta APHB nya belum sempat dibuat

karena Tergugat l dan Tergugat lll belum ada uang untuk bayar pajak warisannya.

Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah dikemukakan tersebut diatas.

Saksi l. Nasir bin Gose, umur 62 Tahun, agama Islam, pekerjaan tukang bangunan

dan bertempat tinggal di Kampung Plered RT. 002 RW.11 Kelurahan Pondok Pucung

Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Telah menerangkan dibawah sumpahnya

yang pokok – pokoknya sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal dengan Para Pewaris karena Pewaris bernama Saijah adalah

Tante saksi , Saijah adik kandung dari Bapak Saksi.

Bahwa H. Saang telah meninggal dunia pada Tahun 2004 dan Hj. Saijah telah

meninggal dunia pada Tahun 2004.

Bahwa harta – harta Pewaris dikuasai pihak – pihak , saksi tidak tahu pembagian

warisnya, apakah sdudah dibagi waris ataukan belum dibagi waris dan saksi tidak

mengatahui apakah tanah – tanah atau harta yang ditempati pihak – pihak ahli

53

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 53

Page 127: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idwaris merupakan bagian warisan atau bukan dari warisn, akan tetapi saksi

mengetahui bahwa yang dikuasai dan ditempati ahli waris adalah kepunyaan

almarhum H. Saang.

Bahwa Beben mendapatkan 300 m2 diberikan oleh H. Saang dan Ratna mendapat

300 m2 ditempati oeh Penggugat, saksi tidak mengetahui batas – batasnya.

Bahwa ada Kolam Pemancingan digarap oleh Para ahli waris.

Bahwa luas rumah Mukri dan Muslih sama luasnya, demikian pula rumah Seben

sama luasnya.

Bahwa saksi tidak mengetahui adanya H. Saang jual tanah kepada Penggugat l

Bahwa saksi tahu ada bangunan kontrakan punya H. Saang, namun saksi tidak

tahu digadaikan bangunan kontrakan.

Bahwa saksi tidak mengetahui sepeninggalnya H. Saang sudah dibagi warisan

atau belum dibagi warisan kepada ahli warisnya.

Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah dikemukakan saksi tersebut.

Saksi lll. Sawiyah binti Sueb, umur 51 Tahun, agama Islam, pekerjaan Ibu Rumah Tangga

dan bertempat tinggal di Kampung Plered, RT. 03 RW. 02 Kelurahan Pondok

Pucung Kecamatan Karang Tengah Kota Tangerang. Telah menerangkan

dibawah sumpahnya yang pokok- pokoknya sebagai berikut :

Bahwa saksi kenal Pewaris dan para Penggugat dan Para Tergugat karena saksi

isteri dari Tergugat l

Bahwa Pewaris H. Saan telah meninggal dunia pada Tahun 2004, demikian pula

Hj. Saijah telah meninggal dunia Tahun 2004.

Bahwa Pewaris mempunyai 5 (lima) orang anak , ada yang telah meninggal dunia

terlebih dahulu dari Pewaris yaitu Muksin dan Seben. Almarhumah Seben

meninggalkan 9 (Sembilan) orang anak dan Muksin meninggal 3 (tiga) orang

anak.

Bahwa H. Saang semasa hidupnya telah menghibahkan tanah kepada Mukri luas

1000 m2 Muslih luasnya 1000 m2 , Ratna 300 m2.

Bahwa ada 10 Kontrakan punya H. Saang telah dibagi – bagi begitu saja, saksi

tidak mengetahui peralihan haknya, masing – masing Tergugat l mendapat 4

(empat) pintu kontrakan,Muslih mendapat 4 (empat) pintu dan Ratna mendapat 1

(satu) pintu bangunan Kontrakan dan Keturuan Seben 1 (satu) pintu.

Bahwa saksi tidak tahu apakah Tergugat l menguasainya karean warisan atau

hibah selain yang luas nya 1000 m2

54

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 54

Page 128: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bahwa anak – anaknya Seben selain mendapatkan 300 m2 menguasai juga

bagian – bagian lain dari harta H. Saang.

Bahwa saksi tidak mengetahui bagian masing – masing luas Seben dan bagian

Ratna

Bahwa yang mengurus Pewaris adalah Tergugat l.

Bahwa saksi tidak tahu Muksin dan keturunannya mendapat 600 m2 dan saksi

tidak mengetahui tanah luasnya 200 m2 ada yang dijual H. Saang kepada Efendi

(Penggugat l)

Bahwa setahu saksi Efendi (Penggugat) telah ditambah tanah luasnya 100 m2

oleh Tergugat l dan ada Empang setahu saksi dibagi – bagi begitu saja oleh ahli

waris.

Bahwa saksi pernah membeli tanah 150 m2 dari Tergugat l untuk Para ahli waris

yang masih hidup menunaikan ibadah haji . dan saksi membeli tanah dari Suami

saksi dari hasil penjualan harta warisan keluarga saksi.

Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah diuraikan tersebut diatas.

Saksi IV.Wisono Cheng bin Sukeng, umur 55 Tahun, agama Islam, pekerjaan Wiraswasta

bertempat tinggal di GRBJ, Gardena Loka Blok F 3 Nomor 21 RT. 01 RW .11

Kelurahan Paku Jaya Kecamatan Serpong Utara Kota Tangerang . Telah

memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pokok – pokoknya sebagai

berikut :

Bahwa saksi kenal Tergugat l dan dengan H. Saang sejak Tahun 1995.

Bahwa H. Saang mempunyai isteri dan mempunyai anak 5 (lima) atau 6 (enam)

orang anak.

Bahwa dulu sebelum H. Saang meninggal dunia saksi berminat membeli tanah

H. Saang pada Tahun 1997.

Bahwa saksi semula membutuhkan tanah 1 (satu) hektar tapi tanahnya tidak ada,

yang kedua akses jalannya sulit, namun sebelumnya H. Saang meminjam uang

kepada saksi melalui Pak Mukri sebesar Rp. 250 .000.000 (dua ratus lima puluh

juta rupiah) karena pembelian tidak jadi, sehingga tanah H. Saang dijadikan

jaminan atau gadai seluas 850 m2.

Bahwa hutang tersebut sudah lunas tahun 2007 yaitu selama 8 (delapan) tahun

pembayarannya dilakukan 2 kali berikut bunganya kali pertama dibayarkan oleh

H. Saang dan pembayaran yang kedua oleh H. Mukri.

Bahwa setelah lunas hutangnya, saksi kembalikan tanah 850 m2 secara utuh.

55

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 55

Page 129: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Bahwa yang menerima uang dari saksi adalah H. Saang dan uang tersebut milik

pribadi saksi.

Saksi V. Yuhyi binti Sueb, umur 51 Tahun, agama Islam, pekerjaan Mengurus Rumah

Tangga dan bertempat tinggal di Kampung Pondok Aren RT. 002/RW. 005

Kelurahan Pondok Aren Kecamatan Pondok Aren Kota Tangerang. Telah

memberikan keterangan dibawah sumpahnya yang pokok – pokoknya sebagai

berikut ;

Bahwa saksi kenal Para Tergugat karena Tergugat l adalah adik ipar saksi.

Bahwa saksi hanya menyampaikan bahwa Pak Mukri pernah pinjam uang kepada

isterinya (adik saksi) sejumlah Rp. 50.000.000 (lima puluh juta rupiah) hasil dari

pembagian warisan orang tua saya dan kepada saksi sebesar Rp 50.000.000

(lima puluh juta rupiah) yang seluruhnya berjumlah Rp 100.000.000,- (seratus juta

rupiah) berjalan selama 4 (empat) tahun waktu itu H. Saang masih hidup tapi

sudah sering sakit – sakitan.

Bahwa saksi tidak mengetahui selain apa yang telah dikemukakan tersebut diatas.

Bahwa Tergugat ll tidak mengajukan bukti – bukti baik bukti tertulis maupun saksi

– saksi dan menyerahkannya kepada keputusan majelis hakim;

Bahwa selanjutnya Majelis hakim telah mengadakan pemeriksaan ditempat atas

objek sengketa tersebut pada Tanggal 7 Agustus Tahun 2017 sebagaimana tertuang

dalam berita acara Perkara ini;

Bahwa selanjutnya Para Penggugat sebelum mengajukan kesimpulannya telah

mengajukan permohonan Sita jaminan (Conservatoir beslag) atas objek sengketa pada

Tanggal 14 Agustus Tahun 2017 yang dalam hal ini Majelis hakim telah menjatuhkan

Putusan Sela Nomor 281/Pdt.G/2017/PA.Tng pada Tanggal 4 September 2017 yang

amarnya menolak Permohonan Para Penggugat;

Bahwa selanjutnya baik Para Penggugat maupun Para Tergugat dan Turut

Tergugat telah mengajukan kesimpulannya pada Tanggal 14 Agustus 2017 kecuali

Tergugat ll tidak mengajukan kesimpulan Tertulis dan menyerahkan kepada keputusan

majelis hakim;

Bahwa selanjutnya Para Pihak tidak mengajukan suatu apapun lagi selain mohon

putusan ;

Menimbang, bahwa tentang jalannya pemeriksaan dalam persidangan terhadap

perkara aquo, maka untuk mempersingkat uraian Putusan selengkapnya telah dicatat

dan di muat dalam berita acara perkara ini yang merupakan satu kesatuan dengan

Putusan ;

56

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 56

Page 130: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

57

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 57

Page 131: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idTENTANG PERTIMBANGAN HUKUMNYA

DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI

Menimbang, bahwa Para Tergugat (Tergugat l dan Tergugat lll) dan Para Turut

Tergugat, selain telah memberikan jawaban terhadap pokok perkara, Para Tergugat dan

Para Turut Tergugat telah pula mengajukan tangkisan (eksepsi) sebagai berikut :

Gugatan Penggugat tidak jelas dan kabur (obscuur libel) ;

1. Para Penggugat mendalilkan dalam surat gugatannya dari satu segi Para

Penggugat disebutkan sebagai ahli waris Pengganti Seben, akan tetapi dalam

posita yang lainnya yang menjadi ahli Waris Pengganti adalah Penggugat ll

sampai dengan Penggugat X.

2. Bahwa Muksin dan Seben telah meninggal dunia lebih dahulu dari Pewaris,

maka tidak mungkin kedudukan Seben dengan Muksin dijadikan ahli waris dari

Pewaris karena ahli waris itu artinya yang menerima warisan. Oleh karenanya

gugatan Para Penggugat Posita tidak didukung Petitum harus dinyatakan tidak

dapat diterima.

Menimbang, bahwa eksepsi Para Tergugat, Para Turut Tergugat tersebut bukan

merupakan eksepsi yang berkaitan dengan kewenangan absolute maupun kewenangan

relative Pengadilan Agama, maka sesuai dengan ketentuan Pasal 136 HIR, eksepsi

Para Tergugat, Para Turut Tergugat dapat diputus bersama – sama dengan pokok

perkara;

Menimbang, bahwa terhadap eksepsi tersebut, majelis hakim berpendapat bahwa

pada prinsipnya subtansi dari posita dan petitum sebagaimana yang dimaksud Para

Penggugat adalah telah jelas berkaitan dengan subjek hukum yang dimaksud Para

Penggugat , sedangkan terhadap eksepsi Para tergugat adalah berkaitan dengan

kedudukan hukum pihak – pihak dalam perkara , majelis hakim berpendapat bahwa

eksepsi Para Tergugat dan Para Turut Tergugat termasuk pada pokok perkara yang

memerlukan pembuktian dari pihak pihak – pihak. Oleh kerananya eksepsi dari Para

Tergugat dan Turut Tergugat tidak beralasan dan harus ditolak;

DALAM POKOK PERKARA

Menimbang, Bahwa dalam hal ini Para Tergugat dan Para Turut Tergugat selain

telah mengajukan jawaban atas pokok perkara, Para Tergugat dan Turut Tergugat telah

mengajukan gugatan balik (Rekonvensi) terhadap Para Penggugat, sehingga majelis

58

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 58

Page 132: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idhakim akan memberikan pertimbangan hukum dalam Konvensi dan Rekonvensi . Dalam

hal ini Para Penggugat di sebut Para Penggugat Konvensi/Tergugat Rekonvensi dan

Para Tergugat dan Turut Tergugat disebut sebagai Penggugat Rekonvensi/Para Tergugat

Konvensi;

Menimbang, bahwa maksud dan tujuan gugatan Para Penggugat Konvensi

sebagaimana diuraikan tersebut diatas;

Menimbang, bahwa sesuai maksud Pasal 130 HIR Majelis Hakim telah

mendamaikan pihak – pihak berperkara agar dapat menyelesaikan secara musyawarah

dan kekeluargaan, akan tetapi tidak berhasil;

Menimbang, bahwa sesuai Peraturan Mahkamah Agung Nomor 1 Tahun 2016

Tentang Prosedur Mediasi di Pengadilan, Majelis Hakim telah memerintahkan pihak –

pihak untuk upaya damai melalui hakim mediator yang bernama Drs. Ali Usman

berdasarkan Penetapan Nomor 281/Pdt.G/2017/PA.Tng tanggal 3

April 2017;

Menimbang, bahwa berdasarkan hasil laporan hakim mediator tersebut pada

Tanggal 3 April 2017 mediasi dinyatakan tidak berhasil ;

Menimbang, bahwa selanjutnya pemeriksaan secara litigatif terhadap perkara

aquo dapat dilanjutkan;

Menimbang, bahwa Para Penggugat Konvensi telah mengajukan permohonan

sita jaminan (conservatoir beslag) atas objek sengketa , yang mana majelis hakim telah

menjatuhkan putusan Sela Tanggal 4 September 2017 yang amarnya menolak

permohonan sita jaminan yang diajukan Para Penggugat Konvensi sebagai mana

Putusan Sela Nomor 281/Pdt.G/2017/PA. Tng Tanggal 4 September 2017;

Menimbang, bahwa sebelum majelis hakim mempertimbangkan lebih lanjut

pemeriksaan terhadap pokok perkara, terlebih dahulu majelis hakim mempertimbangkan

tentang apakah Pengadilan Agama berwenang memeriksa dan mengadili perkara aquo

dan apakah para pihak mempunyai kapasitas (legal standing) dalam perkara aquo;

Menimbang, bahwa secara subtantif perkara aquo adalah perkara sengketa waris

antara orang yang beragama Islam, maka mengacu pada ketentuan Pasal 49 ayat 1

Undang – Undang Nomor 7 Tahun 1989 Tentang Peradilan Agama yang di ubah dengan

Undang – Undang Nomor 3 Tahun 2006 dengan perubahan kedua dengan Undang –

Undang Nomor 50 Tahun 2009, Pengadilan Agama Tangerang berwenang secara absolut

untuk memeriksa dan mengadili perkara aquo;

Menimbang, bahwa Para Penggugat Konvensi mendalilkan bahwa Para

Penggugat Konvensi dengan Para Tergugat Konvensi, Para Turut Tergugat Konvensi

59

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 59

Page 133: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idadalah ahli waris dari Pewaris yang bernama H. Saang bin H. Simun dan Hj. Saijah binti

H. Kodir kecuali Penggugat l dan Turut Tergugat l, yang tidak dibantah oleh Para

Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi, sedangkan Penggugat Konvensi l

dengan Turut Tergugat l Konvensi adalah suami dan isteri dari anak – anak H. Saang

dengan Hj. Saijah yang telah meninggal dunia lebih dahulu yaitu Penggugat l suami dari

Seben Narsiyah binti H. Saang dan Turut Tergugat l adalah isteri Muksin bin H. Saang.

Dengan demikian Penggugat Konvensi dan Tergugat Konvensi serta Para Turut Tergugat

Konvensi mempunyai kapasitas dan kedudukan (legal standing) dalam perkara aquo;

Menimbang, bahwa secara subtantif alasan yang dijadikan dasar gugatan Para

Penggugat Konvensi sebagaimana dalam surat gugatannya adalah bahwa Para

Penggugat Konvensi dengan Para Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi

adalah ahli waris dari almarhum H. Saang bin Simun yang telah meninggal dunia pada

Tanggal 12 Januari 2004 dengan Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir yang telah

meninggal dunia pada tanggal 7 September 2004 dan almarhum/almarhumah semasa

hidupnya telah meninggalkan harta peninggalan sebagaimana dalam gugatan Para

Penggugat Konvensi dan sejak meninggalnya Pewaris belum pernah dibagikan kepada

ahli warisnya secara adil, Karenanya Para Penggugat mohon untuk ditetapkan ahliwaris

dari almarhumah H. Saang bin Simun dan Hj. Saijah binti H. Kodir dan menetapkan

harta peninggalan / warisan dari Pewaris dan menetapkan bagian – bagiannya sesesuai

hukum waris Islam (faraidh).

Menimbang, bahwa atas dalil Para Penggugat Konvensi tersebut Para

Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi secara subtantif pada prinsipnya

telah membenarkan dan tidak membantah bahwa H. Saang bin Simun telah meninggal

dunia pada Tanggal 12 Januari 2004 karena sakit dan beragama Islam , demikian pula

isterinya Hj. Saijah binti H. Kodir telah meninggal dunia pada Tanggal 7 September 20004

karena sakit dan beragama Islam serta tidak membantah pula bahwa Para Penggugat

Konvensi ll sampai dengan Pengugat Konvensi X dan Para Tergugat Konvensi serta

Para Turut Tergugat ll sampai Turut Tergugat Konvensi IV adalah anak -anak kandung

(Para Tergugat Konvensi) dan cucu – cucu kandung (Para Penggugat Konvensi ll

sampai dengan X dan Para Turut Tergugat Konvensi ll,lll dan Turut Tergugat lV) dari

almarhum H. Saang bin Simun dengan isterinya Hj. Saijah binti H. Kodir dan tidak

membantah pula bahwa almarhum H. Saang bin Simun dengan isterinya Hj. Saijah binti

H. Kodir telah meninggal dunia dengan meninggalkan ahli waris dan ada harta

peninggalan yang masih belum dibagi waris kepada ahli warisnya ;

60

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 60

Page 134: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa pada Prinsipnya dalil gugatan Para Penggugat Konvensi

sejauh mengenai Pewaris dan Ahli Waris dari almarhum H. Saang bin Simun dengan

Isterinya Hj. Saijah binti H. Kodir tidak dibantah oleh Para Tergugat Konvensi dan Turut

Tergugat Konvensi. Oleh Karenanya harus ditetapkan bahwa Pewaris adalah H. Saang

bin Simun yang telah meninggal dunia pada Tanggal 12 Januari 2017 (bukti P1) dan Hj.

Saijah binti H. Kodir telah meninggal dunia pada Tanggal 7 September 2017 (bukti

berkode P2). karena sakit dan beragama Islam. Sedangkan terhadap harta peninggalan

yang akan dijadikan boedel warisan almarhum H. Saang bin Simun dengan almarhumah

Hj. Saijah binti H. Kodir Para Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi

sebagian membantahnya dari segi ukuran dan luas nya. ;

Menimbang, bahwa pengakuan Para Tergugat Konvensi serta Para Turut

Tergugat Konvensi sejauh Tentang Pewaris dan Ahli waris dari H. Saang bin Simun dan

Hj. Saijah binti H. Kodir merupakan bukti yang menentukan sebagaimana ketentuan

Pasal 174 HIR dan Pasal 1925 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata. Karenanya

seharusnya Para Penggugat Konvensi tidak lagi di bebankan wajib bukti, sejauh

pembuktian Pewaris dan ahli waris, akan tetapi untuk menambah keyakinan majelis

hakim dalam mengambil suatu keputusan , pihak – pihak tetap dibebankan wajib

pembuktian yang seimbang sebagaimana maksud Pasal 163 HIR jo Pasal 1865 Kitab

Undang – Undang Hukum Perdata;

Menimbang, bahwa dalam kaitannya ahli waris dari H. Saang bin Simun dengan

Hj. Saijah binti H. Kodir, majelis hakim mempertimbangkan berkaitan dengan kedudukan

hukum Penggugat Konvensi l sebagai suami dari almarhumah Seben Narsiah binti H.

Saang dan Turut Tergugat l adalah isteri dari almarhum Muksin bin H. Saang , maka

secara hukum berdasarkan maksud Pasal 185 Kompilasi Hukum Islam , bahwa yang

dimaksud ahli waris Pengggati adalah Ahli waris yang meninggal dunia lebih dahulu dari

si Pewaris dan kedudukannya dapat digantikan oleh anaknya, maka dengan demikian

Penggugat Konvensi l dan Turut Tergugat Konvensi l bukan merupakan ahli waris

Pengganti , akan tetapi Penggugat Konvensi l dan Turut Tergugat l adalah ahli waris dari

almarhumah Seben binti H. Saang yang telah meninggal dunia apada Tanggal 22

Desember 1985 (bukti berkode P6) dan Turut Tergugat l adalah ahli waris dari almarhum

Muksin bin H. Saang. Yang telah meninggal dunia pada Tanggal 1 Oktober 1979 (bukti

berkode P3);

Menimbang, bahwa untuk menguatkan dalil – dalil gugatannya, Para Penggugat

Konvensi telah mengajukan bukti – bukti tertulis berkode P1 sampai dengan bukti

61

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 61

Page 135: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idberkode P24 serta 4 (empat) orang saksi. Demikian pula Para Tergugat Konvensi serta

Para Turut Tergugat Konvensi telah pula mengajukan bukti tertulis T1 sampai dengan

bukti berkode T 56/ PR1 serta 5 (lima) orang saksi untuk menguatkan dalil bantahannya,

kecuali Tergugat Konvensi ll tidak mengajukan bukti –bukti baik bukti tertulis maupun

saksi – saksi. Dalam hal ini majelis hakim akan memberikan penilaian terhadap alat –

alat bukti tersebut diatas;

Menimbang, bahwa semua bukti tertulis yang diajukan Para Penggugat Konvensi

sejauh tidak dapat disesuaikan dengan aslinya sesuai ketentuan, tidak dapat

dipertimbangkan kecuali yang tidak dibantah oleh Para Tergugat Konvensi, demikian pula

bukti – bukti tertulis dari Para Tergugat Konvensi dan Turut Tergugat Konvensi sejauh

tidak dapat dicocokan dengan aslinya maka tidak dapat dipertimbangkan kecuali Para

Penggugat Konvensi tidak membantahnya terhadap alat – alat bukti dari Para Tergugat

Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi maka dapat dinilai sebagai alat bukti yang

sah, dan telah dimateraikan sesuai ketentuan Pasal 2 ayat 3 Undang Nomor 13 Tahun

1985 tentang bea Materai dan Pasal 1888 Kitab Undang – Undang Hukum Perdata,

bukti – bukti surat tersebut dapat dinilai sebagai alat bukti yang sah dan mempunyai

kekuatan pembuktian sebagai alat bukti tertulis sebagaimana maksud Pasal 164 HIR jo

Pasal 1866 Kitab Undang -Undang Hukum Perdata.;

Menimbang, bahwa keterangan saksi – saksi dari Para Penggugat Konvensi satu

sama lainnya saling berkaitan dan mendukung dalil – dalil gugatan Para Penggugat

Konvensi . Karenanya keterangan para saksi dari Para Penggugat Konvensi dapat

dipertimbangkan sebagai alat bukti yang sah karena telah memenuhi syarat formil dan

materil dan telah memenuhi batas minimal kesaksian sebagaimana maksud Pasal 147,

Pasal 170, Pasal 171 dan Pasal 172 HIR ;

Menimbang, bahwa Para saksi dari Para Tergugat Konvensi dan Para Turut

Tergugat Konvensi kecuali Tergugat Konvensi tidak menghadirkan saksi keterangannya

satu sama lainnya saling berkaitan karenanya dapat dipertimbangkan sebagai alat bukti

yang sah karena telah memenuhi syarat formil dan materil dan telah memenuhi batas

minimal kesaksian sebagaimana maksud Pasal 147 , Pasal 170, Pasal 171 dan Pasal

172 HIR;

Menimbang, bahwa sejauh yang telah dipertimbangakan tersebut diatas terhadap

Pewaris dan Ahli waris, majelis akan menguraikannya dalam amar putusan perkara

aquo;

62

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 62

Page 136: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa Para Penggugat Konvensi mendalilkan bahwa harta

peninggalan almarhum H. Saang bin Simun dengan almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir

sebagian telah dihibahkan dan sebagaian ada yang telah dijual baik dilakukan oleh

Pewaris maupun Para Tergugat Konvensi dan Para Penggugat Konvensi serta masing–

masing telah menguasai sebahagian harta peninggalan almarhum H. Saang terhadap

sebagian objek sengketa atas Girik Nomor 691, Nomor 711 dan Girik Nomor 720 (bukti

berkode T14, T 24 a dan T33). Hal ini tidak dibantah baik oleh Para Penggugat Konvensi

maupun Para Tergugat Konvensi dan Turut Tergugat Konvensi dan dihubungkan dengan

keterangan Para saksi , baik saksi – saksi dari Para Penggugat Konvensi maupun Para

Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi. Dengan demikian telah terbukti

bahwa sebahagian harta peninggalan alamarhum H. Saang terbukti tidak secara utuh

sebagaimana tertuang dalam girik Nomor 691, Girik Nomor 711 dan Nomor 720;

Menimbang, bahwa terhadap harta yang dihibahkan Pewaris ketika masih hidup

kepada ahli warisnya, maka dengan tidak mengurangi maksud Pasal 211 Kompilasi

Hukum Islam, dimana hibah orang tua terhadap anaknya dapat dihitung sebagai warisan,

majelis hakim berpendapat bahwa Pewaris melakukan perbuatan hukum mengalihkan

sebagian harta kepada anak – anaknya adalah bersipat mulia dan dianjurkan dalam

agama sejauh hal itu dimungkinkan dan tidak melebihi 1/3 dari harta warisan Pewaris.

Oleh karena itu majelis hakim dalam hal ini tidak mempertimbangkan lebih jauh sejauh

harta – harta yang telah diberikan Pewaris sebagai hibah kepada Para Penggugat

Konvensi, Para Tergugat Konvensi dan Para Turut Tergugat Konvensi dan akan

mempertimbangkan harta Pewaris yang belum dibagikan kepada ahli warisnya;

Majelis Hakim dalam hal ini perlu mengetengahkan dalil

1. Alquran surat limron ayat 92 berbunyi :

92. Kamu sekali-kali tidak sampai kepada kebajikan (yang sempurna), sebelum

kamu menafkahkan sehahagian harta yang kamu cintai. dan apa saja yang kamu

nafkahkan Maka Sesungguhnya Allah mengetahuinya.

2. Hadist Riwayat Muslim berbunyi :

63

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 63

Page 137: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id “Jika seseorang meninggal dunia, maka terputuslah amalannya kecuali tigaperkara yaitu: sedekah jariyah, ilmu yang dimanfaatkan, atau do’a anak yangsholeh” (HR. Muslim no. 1631).

Menimbang, bahwa sejauh mengenai luas objek sengketa yang belum dibagikan

kepada ahli warisnya menurut dalil gugatan Para Penggugat Konvensi dari ketiga objek

sengketa Girik Nomor 691, Girik Nomor 711 dan Girik Nomor 720 masih terdapat sisa

dengan ukuran seluruhnya 5331 M2,, Sedangkan Para Tergugat membenarkan bahwa

Harta peninggalan Pewaris yang belum dibagikan kepada ahli warisnya dari ketiga

objek sengketa seluruhnya Girik Nomor 691 sisa yang belum dibagikan luasnya 1717 M2,

Girik Nomor 711 luasnya 1104 dan Girik Nomor 720 termasuk diatasnya berdiri

bangunan 10 bangunan Kontrakan dengan luas 1557 M2. Dengan demikian jumlah

keseluruhan luasnya 4378 M2 . Dengan tidak dibantahnya oleh Para Tergugat Konvensi

dan Para Turut Tergugat , maka terbukti harta peninggalan Pewaris yang dijadikan boedel

Warisan luasnya 4378 M2 ditambah 10 bangunan kontrakan berdiri diatas tanah girik

nomor 720 yang harus dibagi kepada Para Ahli Warinya yang kemudian ditetapkan

sebagaiamana dalam amar putusan perkara aquo.

Menimbang, bahwa dengan telah ditetapkannya boedel warisan dari Pewaris H.

Saang bin Simun dan Hj Saijah binti H. Kodir, maka dapat ditetapkan bagian ahli waris

dari anak- anak H. Saang dengan Hj Saijah yaitu

1. Muksin bin H. Saang (anak laki -laki)

2. Seben Narsiah binti H. Saang (anak perempuan).

3. Mukri bin H. Saang (Anak laki - laki).

4. Ratna binti H. Saang (Anak perempuan ).

5. Muslich bin H. Saang (Anak laki–laki). Dan bagiannya2 sesuai hukum

faroidh.sebagaimana dituangkan dalam amar putusan

Menimbang, bahwa dengan telah ditetapkannya Seben binti H. Saang ahli waris

dari H. Saang bin H Simun dan Hj, Saijah binti H. Kodir, maka ahli waris dari almrhumah

Seben binti H. Saang dapat ditetapkan dan bagiannya sebagaimana pada amar putusan

dibawah ini;

Menimbang, bahwa dengan telah ditetapkannya alamrhum Muksin bin H. Saang

sebagai ahli waris dari Pewaris, maka dapat ditetapkan ahli warisnya dan bagiannya

sebagaimana hukum faroid dan akan dituangkan dalam amar putusan;

64

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 64

Page 138: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa sesuai ketentuan Pasal 171 hurup a Kompilasi Hukum Islam

bahwa yang dimaksud Hukum Kewarisan adalah hukum yang mengatur tentang

pemindahan hak pemilikan harta peninggalan ( tirkah ) pewaris, menentukan siapa- siapa

yang berhak menjadi ahli waris dan berapa bagian nya masing – masing;

Menimbang, bahwa yang dimaksud pewaris dalam perkara aquo adalah orang

yang pada saat meninggalnya atau yang dinyatakan meninggal berdasarkan putusan

Pengadilan beragama Islam meninggalkan ahli waris dan harta peninggalan

sebagaimana maksud Pasal 171 hurup b Kompilasi Hukum Islam.

Menimbang, bahwa ahli waris alamrhum H.Saang bin Simun dengan Hj. Saijah

binti H. Kodir terdiri dari 3 (tiga) orang anak laki – laki dan dan 2 (dua) orang anak

perempuan maka sesuai ketentuan Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam dapat ditetapkan

bagiannya masing – masing yaitu anak perempuan bila hanya seorang , ia mendapat

separoh bagian, bila dua orang atau lebih mereka bersama–sama mendapat dua pertiga

bagian, dan apabila perempuan bersama- sama dengan anak laki–laki, maka bagian

anak laki – laki adalah dua berbanding satu dengan anak perempuan, demikian pula

dapat diterapkan pada pembagian warisan terhadap ahliwaris baik ahli waris H. Saang

maupun ahli waris dari almarhumah Seben binti H. Saang maupun ahli waris almarhum

Muksin anak–anak laki–laki mendapat 2 bagian dari pada anak perempuan;

Menimbang, bahwa majelis hakim perlu mengetengahkan dalil Alquran surat An-

Nisa ayat 7 yang berbunyi sebagai berikut :

Bagi orang laki-laki ada hak bagian dari harta peninggalan ibu-bapa dan

kerabatnya, dan bagi orang wanita ada hak bagian (pula) dari harta peninggalan

ibu-bapa dan kerabatnya, baik sedikit atau banyak menurut bahagian yang Telah

ditetapkan.

- Surat An-Nisa ayat 11 berbunyi :

1.

65

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 65

Page 139: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id

Artinya :

.

Allah mensyari'atkan bagimu tentang (pembagian pusaka untuk) anak-

anakmu. yaitu : bahagian seorang anak lelaki sama dengan bagahian dua

orang anak perempuan[272]; dan jika anak itu semuanya perempuan lebih dari

dua[273], Maka bagi mereka dua pertiga dari harta yang ditinggalkan; jika anak

perempuan itu seorang saja, Maka ia memperoleh separo harta. dan untuk dua

orang ibu-bapa, bagi masing-masingnya seperenam dari harta yang

ditinggalkan, jika yang meninggal itu mempunyai anak; jika orang yang

meninggal tidak mempunyai anak dan ia diwarisi oleh ibu-bapanya (saja),

Maka ibunya mendapat sepertiga; jika yang meninggal itu mempunyai

beberapa saudara, Maka ibunya mendapat seperenam. (Pembagian-

pembagian tersebut di atas) sesudah dipenuhi wasiat yang ia buat atau (dan)

sesudah dibayar hutangnya. (Tentang) orang tuamu dan anak-anakmu, kamu

tidak mengetahui siapa di antara mereka yang lebih dekat (banyak)

manfaatnya bagimu. Ini adalah ketetapan dari Allah. Sesungguhnya Allah

Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.

Menimbang, bahwa bersandar pada ketentuan firman Allah tersebut serta maksud

Pasal 176 Kompilasi Hukum Islam , maka dapat ditetapkan bagian masing – masing ahli

waris dengan cara pembagian sebagai berikut :

1. Muksin bin H. Saang (anak laki -laki) mendapat 2/8 bagian dari nilai harta

warisan 4378 M2 + 10 bangunan Kontrakan.

2. Seben Narsiah binti H. Saang (anak perempuan). mendapat 1/8 bagian dari

nilai harta warisan 4378 M2 + 10 bangunan Kontrakan

3. Mukri bin H. Saang (Anak laki - laki). 2/8 bagian dari nilai harta warisan

4378 M2 + 10 bangunan Kontrakan.

4. Ratna binti H. Saang (Anak perempuan). mendapat 1/8 bagian dari nilai

harta warisan 4378 M2 + 10 bangunan Kontrakan

66

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 66

Page 140: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id5. Muslich bin H. Saang (Anak laki –laki) 2/8 bagian dari nilai harta warisan

4378 M2 + 10 bangunan Kontrakan.

Menimbang, bahwa terhadap bagian dari almarhumah Seben binti H. Saang akan

diberikan kepada ahli warisnya sesuai faraoidh sebagaimana diuraikan dalam amar

putusan;

Menimbang, bahwa terhadap bahian yang diterima almarhum Muksin bin H.

Saang akan ditetapkan kepada ahli waris dari almarhum Muksin sebagaimana diuraikan

dalam amar putusan perkara aquo.

Menimbang, bahwa dengan telah ditetapkannya bagian masing – masing

ahli waris sebagaimana dalam amar putusan, maka majelis hakim patut menghukum

untuk menyerahkan kepada para ahli waris yang berhak menerimanya sesuai bagian

yang telah ditetapkan tersebut diatas dan apabila tidak dapat dilaksanakan secara

natura, maka akan dijual secara lelang melalui Pejabat Lelang Negara dan hasil

penjualan lelang tersebut dibagikan kepada para ahli waris yang berhak menerimanya;

Menimbang, bahwa terhadap permohonan sita jaminan atas objek sengketa telah

ditolak, maka Majelis Hakim dalam perkara aquo dapat mengabulkan gugatan Para

Penggugat Konvensi sebagiannya dan menolak yang selebihnya;

Menimbang, bahwa semua alat bukti yang diajukan para pihak sepanjang tidak

dipertimbangkan secara tegas dan jelas, akan tetapi berkaitan dengan perkara ini

dianggap telah dipertimbangkan dan menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari putusan

ini dan patut dikesampingkan yang selainnya;

Dalam Rekonvensi

Menimbang, bahwa apa yang telah dipertimbangkan oleh majelis hakim dalam

gugatan Konvensi merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari pertimbangan hukum

gugutan Rekonvensi;

Menimbang, bahwa terhadap gugatan rekonvensi tentang mohon dinyatakannya

jual beli tidak mempunyai kekuatan hukum yang sah dan akta pembagian bersama

dinyatakan sah, majlis hakim telah mempertimbangakan dalam gugatan konvensi bahwa

segala perbuatan yang dilakukan oleh Pewaris kepada anak – anak dan keturunanan

sejauh adalah kebaikan dan tidak melebihi 1/3 bagian dapat dibenarkan. Oleh karena

gugatan Rekonvensi yang diajukan Para Tergugat Konvensi tidak beralasan dan harus

ditolak;

Dalam Konvensi dan Rekonvensi

67

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 67

Page 141: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idMenimbang, bahwa karena dalam perkara ini tidak ada yang dikalahkan dan

masing–masing mendapatkan bagian warisan sesuai ketentuan hukum waris Islam

(faraidh), maka majelis dapat membebankan biaya perkara kepada Para Penggugat

Konvensi ,Para Tergugat Konvensi serta Turut Tergugat Konvensi secara tanggung

renteng;

Memperhatikan dalil–dalil syar’i dan segala ketentuan serta peraturan perundang-

undangan yang berlaku dan berkaitan dengan perkara ini;

MENGADILI

DALAM KONVENSI

DALAM EKSEPSI

Menolak eksepsi Tergugat I .Tergugat III dan Para Turut Tergugat.

DALAM POKOK PERKARA

1. Mengabulkan gugatan Penggugat Konvensi untuk sebagiannya ;

2. Menetapkan H. Saang bin Simun telah meninggal dunia pada tanggal 12 Januari

tahun 2004 dan Hj. Saijah binti H. Kodir pada tanggal 7 September tahun 2004

dengan meningalkan 5 (lima) orang ahli waris sebagai berikut :

5.1. Muksin bin H. Saang (anak laki-laki)

5.2. Seben Narsiah binti H. Saang (anak perempuan).

5.3. Mukri bin H. Saang (Anak laki-laki).

5.4. Ratna binti H. Saang (Anak perempuan).

5.5. Muslich bin H. Saang (Anak laki–laki).

3. Menetapkan Muksin bin Saang telah meninggal dunia pada tanggal 1 Oktober

tahun 1979 dengan meninggalkan ahli waris :

a. Endang Kartini binti Uyo (isteri)

b. Muhendra bin Muksin bin Muksin (anak laki–laki)

c. Muherdi bin Muksin (anak laki–laki )

d. Dewi Sri Muhayati (anak perempuan)

4. Menetapkan Seben bin H. Saang telah meninggal dunia pada tanggal 22

Desember tahun 1985 dengan meninggalkan ahli waris sebagai berikut :

a. Effendi bin Lias (suami)

b. Ernawati binti Effendi (anak perempuan).

68

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 68

Page 142: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idc. Endi Supandi bin Effendi (anak laki – laki)

d. Sunani binti Effendi (anak perempuan)

e. Lili binti Effendi (anak perempuan).

f. Evi Marlina binti Effendi (anak perempuan).

g. Nurbandi bin Effendi (anak laki – laki).

h. Nurlelah binti Effendi (anak perempuan)

i. Liana Natalia binti Effendi (anak perempuan).

j. Edo Marlindo bin Effendi (anak laki – laki)

5. Menetapkan Tanah seluas 4378 M2 ditambah 10 bangunan kontrakan terdiri dari :

a. Nomor girik C 691 Nomor Persil 22 S ll terletak dahulu beralamat di

Pedurenan Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten

Tangerang, Propinsi Jawa Barat, sekarang beralamat di Kp. Plered,

Kelurahan Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang

Propinsi Banten, dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan tanah Girik C 690.

- Sebelah Utara berbatasan kolam Ikan.

- Sebelah Timur berbatasan tembok Graha Karang Tengah.

- Sebelah Selatan berbatasan tanah Girik C 720.

b. Nomor girik C 711 Nomor Persil 23 D ll dahulu beralamat di Pedurenan,

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang,

Propinsi Jawa Barat, sekarang beralamat di Kp. Plered, Kelurahan Pondok

Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Propinsi Banten,

dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan saluran air.

- Sebelah Utara berbatasan rumah Kudin, rumah Kusen.

- Sebelah Timur berbatasan tanah Kusen, Rumah Yanto.

- Sebelah Selatan berbatasan rumah Muherdi.

c. Nomor Girik C 720 No. Persil 25 D III dahulu beralamat di Pedurenan,

Kelurahan Pedurenan, Kecamatan Ciledug, Kabupaten Tangerang,

69

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 69

Page 143: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idPropinsi Jawa Barat, yang sekarang beralamat di Kp. Plered Kelurahan

Pondok Pucung, Kecamatan Karang Tengah, Kota Tangerang, Propinsi

Banten, dengan batas-batas sebagai berikut :

- Sebelah Barat berbatasan Saluran Air.

- Sebelah Utara berbatasan Tanah Girik C 690 dan Tanah Girik C 691.

- Sebelah Timur berbatasan Graha Karang Tengah.

- Sebelah Selatan berbatasan rumah Rustam, Tanah Kosong Sutet.

Adalah harta peninggalan (warisan) Almarhum H. Saang bin Simun dengan

Almarhumah Hj. Saijah binti H. Kodir.

6. Menetapkan bagian masing – masing ahli waris H. Saang bin Simun dan Hj.

Saijah binti H. Kodir sebagai berikut :

a. Muksin bin H. Saang (anak laki – laki) mendapat 2/8 x 4378 M2 =

1094,52 M2 + 2,50 Bangunan kontrakan

b. Seben Narsiah binti H. Saang (anak perempuan) mendapat 1/8 x 4378

M2 =547,25 M2 + 1,25 Bangunan kontrakan

c. Mukri bin H. Saang (Anak laki – laki). Mendapat 2/8 x 4378 M2 =

1094,52 M2 + 2,50 bangunan kontrakan .

d. Ratna binti H. Saang (Anak perempuan). mendapat 1/8 x 4378 M2

=547,25 M2 + 1,25 Bangunan kontrakan

e. Muslich bin H. Saang (anak laki–laki) mendapat 2/8 x 4378 M2 =

1094,52 M2 + 2,50 bangunan kontrakan .

7. Menetapkan bagian Ahli waris dari almarhumah Seben Narsiah binti H. Saang

sebagai berikut :

a. Effendi bin Lias (suami) mendapat 1/4 X 547,25 M2 =136,8125 + 0,31,25

bangunan kontrakan

b. Ernawati binti Effendi (anak perempuan) mendapat 34,20 m2 + 0.08

bangunan Kontrakan

c. Endi Supandi bin Effendi 68,40 m2 + 016 dari bangunan Kontrakan.

d. Sunani binti Effendi mendapat 34,20 m2 + 0.08 bangunan Kontrakan

e. Lili Binti Effendi mendapat 34,20 m2 +0.08 bangunan Kontrakan

70

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 70

Page 144: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.idf. Evi Marlina binti Effendi mendapat 34,20 m2 + 0.08 bangunan Kontrakan

g. Nurbandi bin Effendi mendapat 68,40 m2 + 016 dari bangunan Kontrakan.

h. Nurlelah binti Effendi mendapat 34,20 m2 + 0.08 bangunan Kontrakan.

i. Liana Natalia binti Effendi mendapat 34,20 m2 + 0.08 bangunan Kontrakan.

j. Edo Marlindo bin Effendi mendapat 68,40 m2 + 016 dari bangunan

Kontrakan.

8. Menetapkan bagian ahli waris dari Almarhum Muksin bin H. Saang adalah sebagai

berikut :

1. Endang Kartini binti Uyo, (isteri) mendapat 1/8 = 136.812 + 03125 bagian dari

bangunan kontrakan

2. Muhendra bin Muksin mendapat 0,875 + 383,752 bagian dari bangunan

kontrakan

3. Muherdi bin Muksin mendapat 0,875 + 383,752 bagian dari bangunan

kontrakan.

4. Dewi Sri Muhayati binti Muksin mendapat 0,4375 + 191, 5376 bagian dari

bangunan kontrakan.

9. Menghukum Para Penggugat Konvensi, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat

Konvensi atau siapa saja yang menguasai objek harta warisan tersebut (pada

diktum angka 5) untuk menyerahkan kepada para ahli waris yang berhak

menerimanya sesuai bagian masing–masing sebagaimana tersebut pada diktum

angka 6, 7 dan 8. Apabila tidak dapat dilaksanakan secara natura dilakukan

secara lelang dan hasilnya dibagi kepada ahli waris yang yang berhak

menerimannya sesuai bagian masing–masing;

10.Menolak gugatan Penggugat selain dan selebihnya.

DALAM REKONVENSI

Menolak gugatan Para Penggugat Rekonvensi

DALAM KONVENSI DAN REKONVENSI

Menghukum Para Penggugat Konvensi, Para Tergugat dan Para Turut Tergugat

Konvensi untuk membayar biaya perkara ini sejumlah Rp. 4.886.000.- (empat juta

delapan ratus delapan puluh enam ribu rupiah) secara tanggung renteng.

71

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 71

Page 145: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id Demikian putusan dijatuhkan dalam musyawarah majelis hakim Pengadilan

Agama Tangerang pada hari Kamis tanggal 4 September 2017 bertepatan dengan

tanggal 13 Zulhijjah 1438 Hijriyah oleh Dra. Hj. Muhayah, S.H, M.H. sebagai Hakim

Ketua, Drs. Uki dan Hj. Yayuk Afianah, S.Ag. M.A,, masing–masing sebagai Hakim

Anggota didampingi oleh Drs. Mukhtar, M.H.. sebagai Panitera. Putusan mana pada hari

itu juga diucapkan dalam sidang yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Para

Penggugat Konvensi didampingi kuasa hukumnya dan Para Tergugat Konvensi serta

Para Turut Tergugat Konvensi/Para Penggugat Rekonvensi dan Para Tergugat.

Hakim Anggota, Hakim Ketua ,

ttd. Ttd.

Drs. Uki Dra. Hj. Muhayah. S.H. MH

Hakim Anggota, Panitera ,

ttd. ttd.

Hj.. Yayuk Afiyanah, S.Ag.,M.A. Drs. Mukhtar, M.H.

P erincian biaya :

1. Pendaftaran Rp. 30.000,-

2. Administrasi Rp. 50.000,-

3. Panggilan RP. 3.565.000,-.

4. Pemeriksaan ditempat Rp. 1.230.000,-

5. Redaksi Rp. 5.000.-

6. Meterai Rp. 6.000,-

J u m l a h = Rp. 4.886.000.- ( empat juta delapan ratus delapan puluh

enam ribu rupiah).

Disalin sesuai aslinya

Pengadilan Agama Tangerang

72

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 72

Page 146: repository.uinjkt.ac.idrepository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789/48545/1/NADZIM FARUH... · iii ABSTRAK Nadzim Faruh. NIM 11150440000129. PENYELESAIAN . MUNASAKHAH. PADA

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Mahka

mah

Agung R

epublik

Indones

ia

Direktori Putusan Mahkamah Agung Republik Indonesiaputusan.mahkamahagung.go.id An. Panitera,

Panitera Muda Hukum,

Ahmad Muhtadin, S.HI.

73

DisclaimerKepaniteraan Mahkamah Agung Republik Indonesia berusaha untuk selalu mencantumkan informasi paling kini dan akurat sebagai bentuk komitmen Mahkamah Agung untuk pelayanan publik, transparansi dan akuntabilitas pelaksanaan fungsi peradilan. Namun dalam hal-hal tertentu masih dimungkinkan terjadi permasalahan teknis terkait dengan akurasi dan keterkinian informasi yang kami sajikan, hal mana akan terus kami perbaiki dari waktu kewaktu.Dalam hal Anda menemukan inakurasi informasi yang termuat pada situs ini atau informasi yang seharusnya ada, namun belum tersedia, maka harap segera hubungi Kepaniteraan Mahkamah Agung RI melalui :Email : [email protected] : 021-384 3348 (ext.318) Halaman 73