farmasi komunitas ii

4

Click here to load reader

Upload: andhini-fannisa-pratista

Post on 12-Aug-2015

802 views

Category:

Documents


73 download

DESCRIPTION

FarKom

TRANSCRIPT

Page 1: Farmasi Komunitas II

Farmasi Komunitas II

Pertanyaan:

1. Jelaskan unsur teori pembawaan.

2. Dengan kriteria apa kemungkinan farmasi dapat ditetapkan sebagai profesi yang

tidak lengkap?

3. Bagaimana kemungkinan peningkatan penggunaan teknologi dalam farmasi,

sebagai contoh IT dan pre packed medicine?

4. Apa pengaruh teknologi terhadap status pekerjaan atau jabatan farmasi?

Jawaban:

1. Teori Pembawaan:

1. Profesi itu sendiri yang menentukan standar pendidikan dan pelatihannya.

Suatu profesi adalah suatu pekerjaan yang ditekuni terus menerus dan tetap

sehingga perlu standard dan pelatihan agar profesi tersebut berjalan dengan

sesuai.

2. Mahasiswa yang mengikuti pendidikan profesi tertentu harus memperoleh

pengalaman sosialisasi menuju kedewasaan yang lebih intensif dibanding

mahasiswa pada bidang pekerjaan lain.

Proses pelatihan untuk mahasiswa profesi perlu dilakukan agar materi yang

diperoleh bisa selama masa kuliah dapat diterapkan , dan mahasiswa

mendapat gambar apa yang dilakukan setelah pelatihan tersebut

3. Praktek profesional secara legal (menurut hukum) diakui dengan pemberian

lisensi.

Praktek profesional perlu surat ijin untuk meyakinkan orang tentang

standard pendidikan yang pernah di jalani orang tersebut, mendapat

pengakuan dari organisasi keprofesian.

4. Pemberian lisensi dan dewan penilai dikendalikan oleh anggota profesi.

Dewan lisensi dan profesi dilakukan oleh anggota profesi untuk

mempermudah proses keprofesiaan karena anggota profesi tersebut telah

mengerti tentang profesi tersebut.

Andhini Fannisa P. 1100067Intan Sari L. 1100072Fitriani Rizky A. 1100074Diyah Kusumaningrum 1100081Muh. Pratama Arief 1100117

Page 2: Farmasi Komunitas II

5. Umumnya peraturan yang berkaitan dengan profesi dibentuk dan

dirumuskan oleh profesi itu sendiri.

6. Okupasi ini akan berkembang dari segi pendapatannya, kekuasaan, dan

tingkat prestise, sehingga dapat menetapkan persyaratan yang lebih tinggi

bagi calon mahasiswanya.

7. Praktisi profesi secara relatif tidak dievaluasi dan dikontrol oleh orang

awam.

8. Norma-norma praktek yang dikeluarkan profesi itu lebih mengikat

dibanding kontrol legal.

Norma praktik yang ditetapkan lebih keras digunakan agar tidak ada

penyelewengan keprofesian

9. Anggota profesi sangat erat terikat dan terafiliasi dengan profesinya

dibanding dengan anggota okupasi lain.

10. Profesi ini biasanya merupakan terminal, dalam arti tidak ada yang akan

beralih ke profesi lain (seumur hidup)

Profesi yang telah dilakukan secara tetap bisa dikatakan profesi jabatan

seumur hidup

2. Farmasi dianggap sebagai profesi yang tidak lengkap bila farmasi belum memiliki

ijin keprofesian, belum memenuhi syarat menjadi profesi, tidak bisa memberikan

pelayanan kefarmasian yang baik, melanggar kode etik keprofesian farmasi.

3. – Menurut Pasal 21 dalam hal menjalankan praktek kefarmasian pada fasilitas

pelayanan kefarmasian, penyerahan dan pelayanan obat resep dokter dilaksanakan

oleh Apoteker. Kemajuan di bidang IT membuat pelayanan kefarmasian dapat

dilakukan tanpa perlu adanya interaksi face-to-face antara pasien dengan apoteker.

Hal ini memudahkan pelayanan, tetapi tetap ada batasannya. Hanya obat tertentu

saja yang bisa dilayani, misalnya obat bebas, obat bebas terbatas, dan obat-obat

herbal. Obat keras dan obat dengan resep dokter harus diberikan secara langsung

dan diberikan KIE oleh apotekernya.

– Dengan adanya kemajuan di bidang IT dan adanya pre packed medicine, obat

bisa dibuat misalnya dalam bentuk granul dan dikemas dalam sachet sehingga

lebih praktis, dan kemasan sachet dibuat semenarik mungkin sehingga bisa

meningkatkan akseptabilitas dari sediaan tersebut.

Page 3: Farmasi Komunitas II

– Pelayanan kefarmasian menggunakan IT mempermudah proses pelayanan

kepada pasien, mempermudah mendapatkan informasi, mempermudah

mendapatkan rekap pasien apabila pasien tersebut berada di daerah yang sulit

terjangkau.

4. – Dengan adanya perkembangan IT, peran farmasis lama kelamaan akan

berubah. Farmasis tidak lagi meracik obat, karena kebanyakan obat sekarang

sudah tersedia dalam bentuk jadi dari produsen.

– Adanya electronic prescribing bisa mengurangi terjadinya medication errors.