farmasi

13
FARMASI Pembimbing :

Upload: mon2wjy

Post on 12-Dec-2015

10 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

farmasi

TRANSCRIPT

Page 1: FARMASI

FARMASI

Pembimbing :

Page 2: FARMASI

PENDAHULUAN

Penggunaan antibiotik prabedah dapat mengurangi kejadian infeksi, khususnya infeksi luka, setelah pembedahan tertentu.

Namun manfaat itu harus dipertimbangkan dengan risiko reaksi alergi dan toksik, munculnya bakteri resistan, interaksi obat, superinfeksi dan biaya.

Page 3: FARMASI

PENDAHULUAN

Di Amerika kerugian diperkirakan sebesar 400-2600 dolar per luka operasi yang berarti antara 130-840 juta dolar pertahun.

Di Indonesia infeksi pasca bedah ini memperpanjang waktu perawatan antara 15-19 hari.

Pada umumnya, antibiotik profilaksis dianjurkan hanya untuk tindakan dengan kejadian infeksi yang tinggi dan tindakan dengan konsekuensi infeksinya sangat serius.

Jenis mikroorganisme patogen yang diduga menginfeksi luka pada tindakan operasi misalnya S. aureus, E. coli dan Pseudomonas.

Page 4: FARMASI

PENDAHULUAN Tujuan dari pemberian antibiotik profilaksis adalah

untuk mengurangi insidensi infeksi luka pascabedah. Sangat penting untuk mengenal perbedaan antara profilaksis dan pengobatan empirik.

Profilaksis merupakan prosedur yang berhubungan dengan angka infeksi yang tinggi, seperti implantasi material prostetik, pemasangan implant pada patah tulang dimana mempunyai konsekuensi infeksi yang serius.

Disini antibiotik sebaiknya dapat menutupi organisme yang paling mungkin akan mengkontaminasi dan akan berada di jaringan pada saat dilakukan insisi awal.

Page 5: FARMASI

PENDAHULUAN

Terapi empirik merupakan kelanjutan dari penggunaan antibiotik setelah prosedur operasi dan berdasarkan penemuan pada saat berlangsungnya operasi.

Profilaksis yang tidak tepat dapat disebabkan oleh pemakaian spektrum luas (broad spectrum) dan sebagai terapi lanjutan tanpa rekomendasi periode waktu. Cara ini dapat meningkatkan risiko efek samping dan akan menyebabkan organisme menjadi resistan.

Page 6: FARMASI

Tujuan Pemberian Antibiotik Profilaksis

Mencegah infeksi postoperatif pada lokasi operasi

Mencegah morbiditas dan mortilitas infeksi postoperatif

Mengurangi durasi dan biaya perawatan (dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan bila terjadi infeksi postoperatif)

Tidak menimbulkan efek yang merugikan

Tidak merugikan terhadap flora normal pasien dan tidak merugikan rumah sakit.

Page 7: FARMASI

Indikasi Penggunaan Antibiotik Profilaksis pada operasi

Clean contaminated , yang mempunyai kemungkinan terjadi ILO sebesar 3-10,1%. Dengan pemberian antibiotik profilaksis maka angka kejadian ILO dapat diturunkan menjadi 1,3%.

Profilaksis juga diberikan pada pembedahan kriteria clean dengan memasang bahan prostesis. Namun tidak menutup kemungkinan juga bisa diberikan antibiotik profilaksis jika diindikasikan akan terjadi infeksi yang dapat menimbulkan dampak yang serius seperti operasi bedah syaraf, bedah jantung, dan mata.

Meski masih banyak terdapat perdebatan, namun pada umumnya Antibiotik profilaksis tidak tepat digunakan pada operasi contaminated atau dirty karena telah terjadi kolonisasi kuman dalam jumlah besar atau sudah ada infeksi yang secara klinis belum bermanifestasi. Untuk kasus ini terapi empirik akan lebih tepat.

Page 8: FARMASI

Pertimbangan Pemberian Antibiotik profilaksis pada Operasi

Highly Recomendation, Profilaksis yang dengan terbukti menurunkan morbiditas, biaya perawatan dan konsumsi antibiotik secara keseluruhan.

Recomended; Profilaksis yang menurunkan morbilitas jangka pendek, mengurangi biaya perawatan dan bila dimungkinkan menurunkan konsumsi antibiotik secara keseluruhan.

Should be considered; Profilaksis yang belum memiliki bukti yang kuat dapat memberikan keuntungan, dan kemungkinan dapat meningkatkan biaya perawatan dan peningkatan konsumsi antibiotk utamanya untuk pasien dengan low risk ILO.

Not recomended; profilaksis yang tidak memiliki bukti kuat efektif secara klinis serta tidak menurunkan morbiditas jangka pendek. Dan dapat meningkatkan biaya perawatan serta meningkatkan konsumsi antibiotik sedangkan keuntungan secara klinis sangat rendah.

Page 9: FARMASI

Pemilihan Antibiotik Profilaksis

Riwayat penggunaan antibiotik dan allergi.

Vancomycin menjadi alternatif cefazolin kejadian MRSA yang tinggi atau untuk pasien yang alergi β laktam.

Pada kasus dimana dibutuhkan spektrum gram negatif lebih luas dan juga spektrum untuk anaerob, penggunaan cephalosporin antianaerob seperti cefoxitin, cefotetan, dan cefmetazole bisa lebih sesuai.

Profilaksis tidak harus dapat menghambat semua jenis bakteri flora pasien tersebut.

Sangat penting untuk memilih antibiotik dengan spektrum sempit sesuai dengan yang dibutuhkan untuk meminimalisir multi resisten terhadap antibiotik.

Page 10: FARMASI

Procedure-Specific Recommendations for Prophylaxis

Procedure Likely organisms Recommended antibiotic* Adult dose†

Cutaneous Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis‡

No uniform recommendation§

Head and neck S. aureus, streptococci Cefazolin (Ancef, Kefzol)

1 to 2 g intravenously

Neurosurgery S. aureus, S. epidermidis Cefazolin 1 to 2 g intravenously

Thoracic S. aureus, S. epidermidis Cefazolin 1 to 2 g intravenously

Cardiac S. aureus, S. epidermidis

Cefazolin∥ 1 to 2 g intravenously

Abdominal

Gastroduodenal Gram-positive cocci, enteric gram-negative bacilli

High risk: cefazolin 1 to 2 g intravenously

Colorectal¶ Enteric gram-negative bacilli, anaerobes

Oral: neomycin (Neosporin) and erythromycin base

1 g orally (3 doses)#

Parenteral: cefotetan (Cefotan) or cefoxitin (Mefoxin)

1 to 2 g intravenously

Appendectomy Enteric gram-negative bacilli, anaerobes

Cefotetan or cefoxitin

1 to 2 g intravenously

Biliary Enteric gram-negative bacilli

High risk: cefazolin 1 to 2 g intravenously

Gynecologic and obstetric Enteric gram-negative bacilli, group B streptococcus, anaerobes

Cefazolin** 1 to 2 g intravenously

Urologic S. aureus, enteric gram-negative bacilli

Cefazolin†† 1 to 2 g intravenously

Orthopedic S. aureus, S. epidermidis

Cefazolin 1 to 2 g intravenously

Noncardiac vascular S. aureus, S. epidermidis,

Cefazolin 1 to 2 g intravenously

Page 11: FARMASI

Rute dan Waktu Pemberian Bolus intravena yang disertai dengan induksi anastesi untuk

memastikan konsentrasi efektif pada jaringan tercapai sebelum pembedahan dimulai.

Intramuskular. Pemberiannya biasanya dilakukan beberapa saat sebelum operasi karena waktu yang dibutuhkan untuk mencapai level konsentrasi antibiotik  yang efektif pada jaringan cukup lama.

Oral dan rektal juga harus diberikan lebih awal untuk memastikan kadar efektif pada jaringan telah tercapi pada saat pembedahan. Suppositori metronidazole banyak digunakan pada pembedahan usus besar dan harus diberikan 2-4 jam sebelum tindakan operasi dilakukan.

Antibiotik topikal tidak direkomendasikan kecuali untuk bedah mata atau akibat luka bakar.

Page 12: FARMASI

Rute dan Waktu Pemberian Waktu pemberian antibiotik untuk mencapai

konsentrasi aktif dalam jaringan sangat bergantung pada profil farmakokinetik dan rute administrasinya.

Beberapa literatur menyebutkan sebaiknya pemberian profilaksis secara intravena dilakukan < 30 menit sebelum tindakan operasi dilakukan.

Waktu pemberian antibiotik ini sangat penting utamanya untuk betalaktam yang memiliki waktu paruh yang relatif singkat.

Vancomisin membutuhkan waktu infus  selama satu jam oleh karena itu pemberiannya harus dimulai lebih cepat agar infus selesai tepat ketika pembedahan akan dimulai.

Page 13: FARMASI

Durasi Pemberian Antibiotik Profilaksis

Durasi pemberian antibiotik yang efektif dengan waktu yang paling singkat untuk profilaksis infeksi paska bedah belum diketahui.

Untuk beberapa prosedur, durasi antimikroba profilaksis seharusnya 24 jam atau kurang, kecuali untuk operasi cardiothoracic yang membutuhkan durasi 72 jam.

Mempertahankan konsentrasi antibiotik setelah operasi dan pemulihan fisiologi normal setelah anastesi tidak meningkatkan efikasi dari antibiotik profilaksi, melainkan dapat meningkatkan toksisitas dan meningkatkan biaya.

Jika operasi dilakukan selama empat jam atau kurang, pemberian antibiotik dengan dosis tunggal sudah cukup.

Penambahan dosis antibiotik mungkin dibutuhkan untuk menjaga konsentrasi efektif antibiotik dalam jaringan, khususnya untuk antibiotik yang memiliki waktu paruh yang singkat pada operasi yang lama.