farmasi

Upload: reschita-adityanti

Post on 11-Oct-2015

61 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

materi farmasi

TRANSCRIPT

Uretritis GonorrheaDefinisi, etiologi dan gejala:Merupakan infeksi yang ditransmisikan secara seksual, yang disebabkan oleh bakteri Neisseria gonorrhoeae. Gejala yang biasa ditemukan pada laki-laki adalah rasa panas ketika berkemih dan adanya discharge pada penis. Pada wanita, biasa tidak bergejala atau mengeluarkan dicharge pada vagina dan nyeri pelvis. Pada pria maupun wanita, jika tidak diobati, dapat mengakibatkan epididymitis atau inflamasi pelvis. N. gonorrhoeae terbaik hidup pada udara yang mengandung 2 10% CO2, dengan suhu 35oC, dan pH optimum 7,2 7,6. N. gonorrhoeae dapat beradaptasi dengan keadaan mukosa yang basah, membelah diri dengan cepat, menghasilkan keradangan yang eksudatif, dan juga dapat masuk keliaran darah.

PengobatanBeberapa antibiotik yang dapat diberikanCiprofloxacine: 500 mg per oral, dosis tunggal, atauCeftriaxone : 250 mg i.m. , dosis tunggal, atauCefixime : 400 mg per oral, dosis tunggal Tiamfenikol* : 3,5 mg per oral, dosis tunggal atauOfloksasin* : 400 mg per oral, dosis tunggal, atauKanamisin : 2 g i.m. dosis tunggal, atauSpektinomisin : 2 g i.m. dosis tunggal* Tidak boleh diberikan kepada ibu hamil, ibu menyusui, anak dibawah 12 tahun dan remaja.

PeresepanPenghasil penisilinase :R/ Ceftriaxone inj mg 250 No I S imm Pro Tn K (36 thn)Ceftriaxone merupakan cefalosporin generasi 3 yg sensitif terhadap bakteri penghasil penisilinase

Bukan penghasil penisilinaseR/ ampicilin tab mg 500 No. XX S 4 dd tab I a.cR/ probenesid tab mg 250 No.X S 2 dd tab I p.c Pro Tn.K (36 thn)

Mekanisme obat:A. Ceftriaxone (Seftriakson) (Biotrax, Bioxon, Broadced, Cefarin, Cefsix, Ceftriaxone, Cefxon, Cephaflox, Criax, Ecotrixon, Elpicef, Foricef, Gracef, Intrix, Icephin, Rocephin, Socef, Terfacef, Termicef, Tricefin, Truec, Trixon, Tyason, Zeftrix)GolonganSediaanPenyakit/Indikasi

AntibakteriVial 1 gramPengobatan infeksi yang disebabkan kuman gram positif dan negatif.

Indikasi : Untuk infeksi- infeksi berat dan yang disebabkan oleh kuman-kuman gram positif maupun gram negatif yang resisten terhadap antibiotika lainnya, misalnya infeksi saluran pernafasan, infeksi saluran kemih, infeksi gonoreal, septisemia bakteri, infeksi tulang dan jaringan, dan infeksi kulit.Kontraindikasi : bayi dibawah 6 bulanPerhatian : Alergi terhadap penisilin, gangguan fungsi ginjal, kehamilan dan menyusui (tetapi boleh digunakan), positif palsu untuk glukosa urin (pada pengujian untuk mengurangi jumlah obat), positif palsu pada uji Coombs. Dosis : 1-2 gr melalui otot (intra muscular) atau melalui pembuluh darah (intra vascular), lakukan setiap 24 jam, atau dibagi menjadi setiap 12 jam. Dosis maksimum: 4 gr/hari Dewasa dan anak-anak diatas 12 tahun : 1-2 gram sehari secara intra vena Bayi dan ank-anak dibawah 12 tahun : Bayi 14 hari : 20 50 mg/kg bb sehari Bayi 15 hari sampai 12 tahun : 20 80 mg/kg bb sehari Anak-anak dengan BB 50 kg atau lebih : dosis dewasa melalui infus paling sedikit 30 menit Pada penderita dengan gangguan fungsi ginjal, kliren kreatinin tidak lebih dari 10 ml/menit, dosis tidak lebih dari 2 gram perhari.

Efek samping : Reaksi hipersensitivitas (urticaria, pruritus, ruam, reaksi parah sepertianaphylaxisbisa terjadi); Efek GI (diare, N/V, diare/radang usus besar); Efek lainnya (infeksi candidal) Dosis tinggi bisa dihubungkan dengan efek CNS (encephalopathy, convulsion); Efek hematologis yang jarang; pengaruh terhadap ginjal dan hati juga terjadi, dapat terjadi pergeseran bilirubin dari ikatan plasma. Perpanjangan PT (prothrombin time), perpanjangan APTT (activated partial thromboplastin time), dan atauhypoprothrombinemia(dengan atau tanpa pendarahan) dikabarkan terjadi, kebanyakan terjadi dengan rangkaian sisi NMTT yang mengandungcephalosporins.

B. Ampicilin (Ampisilin) ( aktoralin, amcilin, ampi, bannsipen, biopenam, boadapen, corsacillin, dancillin, decapen, erphacillin, atebiotic, hufam, itrapen, kalpicilin, kemocil, lactapen, medipen, megapen, metacillin, mycill, opicillin, parpicillin, penbiotic, penbritin, popypen, rampicillin, ronexol, sanpicilin, varicillin, viccilin,xepacillin, yekacillin)GolonganSediaanPenyakit/IndikasiAlasan penggunaan

Antibiotik beta laktam Kapsul/ tablet : 250mg, 500mg Sirup kering : 125mg/5ml Serbuk untuk injeksi : 500mg, 1 gram dalam vialPengobatan infeksi akibat organism yang sesuai termasuk : peritonitis, meningitis, endokarditis. Pola resistensi antibiotik lokal perlu dipertimbangkan Antibiotik penisillin spektrum luas Menggantikan Ampisillin karena penyerapan yang lebih baik, efek samping lebih sedikit

Indikasi : Mastoiditis, infeksi ginekologis, septicema, endokarditis, mengitis, cholecystitis, osteomyelitisKontraindikasi : Hipersensitif terhadap penisilinPerhatian : Riwayat alergi, gangguan ginjal, ruam kemerahan pada demam kelenjar (glandular fever), leukemia limfositik akut atau kronik, dan infeksi sitomegalovirus. Tidak diketahui berbahaya pada kehamilan, pada air susu jumlah sangat sedikit.Interaksi : AllupurinolMeningkatkan risiko ruam saat amoxicillin atau ampicillin diberikan bersama Allupurinol

AntibakteriAbsorbsi phenoxymetilpenicillin berkurang oleh neomycin

AntikoagulanINR dapat terganggu dengan pemberian penisillin spectrum luas seperti ampicillin, meskipun studi gagal menunjukkan interaksi dengan coumarin atau phenindione

SitotoksikPenisillin mengurangi pengeluaran metotrexate (meningkatkan risiko toksisitas)

ProbenesidPengeluaran/ ekskresi penisilin dikurangi oleh probenesid (risiko kecil)

EsterogenMungkin mengurangi efek kontrasepsi dari esterogen

SulfinpirazonePengeluaran penisillin dikurangi oleh sulfinpirazone

Dosis Injeksi intramuskuler, injeksi intravena lambat atau melalui infus intravena: Infeksi berat oleh organism yang sensitive. DEWASA 500mg setiap 4-6 jam, ANAK dibawah 10 tahun, setengah dosis dewasa Meningitis, dengan injeksi intravena lambat, DEWASA 1-2gr setiap 3-6 jam (maksimal 14gr sehari); ANAK 120-200mg/kg sehari dalam dosis terbagiEfek samping : mual, muntah, diare, ruam (hipersensivitas atau respon toksik-dapat menjadi reaksi yang serius, hentikan pengobatan); respon hipersensitivits termasuk urtikaria, angiodema, anafilaksis, reaksi menyerupai penyakit serum 9serum sickness), anemia hemolitik, nefritis interstitial.

Fluor AlbusDefinsiMerupakan sekresi vaginal abnormal pada wanita. Keputihan yang disebabkan oleh infeksi biasanya disertai dengan rasa gatal di dalam vagina dan di sekitar bibir vagina bagian luar. Yang sering menimbulkan keputihan ini antara lain bakteri, virus, jamur atau juga parasit. Infeksi ini dapat menjalar dan menimbulkan peradangan ke saluran kencing, sehingga menimbulkan rasa pedih saat si penderita buang air kecil.

GejalaSegala perubahan yang menyangkut warna dan jumlah dari sekret vagina meerupakan suatu tanda infeksi vagina. Infeksi vagina adalah sesuatu yang sering kali muncul dan sebagian besar perempuan pernah mengalaminya dan akan memberikan beberapa gejala fluor albus:1. Keputihan yang disertai rasa gatal, ruam kulit dan nyeri.2. Sekret vagina yang bertambah banyak3. Rasa panas saat kencing4. Sekret vagina berwarna putih dan menggumpal5. Berwarna putih kerabu-abuan atau kuning dengan bau yang menusukVaginosis bacterial Sekret vagina yang keruh, encer, putih abu-abu hingga kekuning-kuningan dengan bau busuk atau amis. Bau semakin bertambah setelah hubungan seksual Trikomoniasis Sekret vagina biasanya sangat banyak kuning kehijauan, berbusa danberbau amis.Kandidiasis Sekret vagina menggumpal putih kental. Gatal dari sedang hingga berat danrasa terbakar kemerahan dan bengkak didaerah genital Tidak ada komplikasi yang seriusInfeksi klamidia Biasanya tidak bergejala. Sekret vagina yang berwarna kuning sepertipus. Sering kencing dan terdapat perdarahan vagina yang abnormal

PengobatanBeberapa pemilihan pengobatan berdasarkan etiologi1. Candida albicans Topikal - Nistatin tablet vagina 2 x sehari selama 2 minggu- Klotrimazol 1% vaginal krim 1 x sehari selama 7 hari- Mikonazol nitrat 2% 1 x sehari selama 7 14 hari

Sistemik - Nistatin tablet 4 x 1 tablet selama 14 hari - Ketokonazol oral 2 x 200 mg selama 7 hari- Nimorazol 2 gram dosis tunggal- Ornidazol 1,5 gram dosis tunggal2. Chlamidia trachomatis- Metronidazole 600 mg/hari 4-7 hari - Tetrasiklin 4 x 500mg selama 10-14 hari oral- Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 10-14 hari bila- Minosiklin dosis 1200mg di lanjutkan 2 x 100 mg/hari selama 14hari- Doksisiklin 2 x 200 mg/hari selama 14 hari- Kotrimoksazole sama dengan dosis minosiklin 2 x 2 tablet/hari selama 10 hari3. Gardnerella vaginalis- Metronidazole 2 x 500 mg - Metronidazole 2 gram dosis tunggal- Ampisillin 4 x 500 mg oral sehari selama 7 hari4. Neisseria gonorhoeae- Penicillin prokain 4,8 juta unit im atau- Amoksisiklin 3 gr im- Ampisiillin 3,5 gram im atau Ditambah :- Doksisiklin 2 x 100mg oral selama 7 hari atau- Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari - Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari- Tiamfenikol 3,5 gram oral - Kanamisin 2 gram im- Ofloksasin 400 mg/oralUntuk Neisseria gonorhoeae penghasil Penisilinase - Seftriaxon 250 mg im atau- Spektinomisin 2 mg im atau- Ciprofloksasin 500 mg oralDitambah - Doksisiklin 2 x 100 mg selama 7 hari atau- Tetrasiklin 4 x 500 mg oral selama 7 hari - Eritromisin 4 x 500 mg oral selama 7 hari5. Virus herpeks simpleksBelum ada obat yang dapat memberikan kesembuhan secara tuntas- Asiklovir krim dioleskan 4 x sehari- Asiklovir 5 x 200 mg oral selama 5 hari- Povidone iododine bisa digunakan untuk mencegah timbulnya infeksi sekunder6. Penyebab lain : Vulvovaginitis psikosomatik dengan pendekatan psikologi. Desquamative inflammatory vaginitis diberikan antibiotik, kortikosteroid dan estrogen.

PeresepanR/ Nystatin tab vag No.VII u.c R/ Metronidazole tab mg 500 No.XX 4 dd tab 1Pro: Ny. T (34 th)

Mekanisme obatA. Nystatin (Nistatin) (Candistin,cazetin, fungatin, kandistin, mycostatin, nystin)GolonganSediaanPenyakit/IndikasiAlasan penggunaan

AntijamurTablet: 100.000 IU, 500.000 IUOvula: 100.000 UPengobatan Candidiasis kulit dan membran mukosaEfektif untuk pengobatan candidiasis oral, kulit dan vagina

Indikasi : Candidiosis mulut (oral), oesophagus, usus, vagina dan kulitKontraindikasi : Penderita dengan riwayat hipersensitif terhadap nystatinPerhatian : kehamilan dan menyusuiDosis : Kandidiosis vaginalis, per vaginal, DEWASA masukkan 1-2 ovula saat malam minimal 2 minggu Kandidiosis oral, per oral, DEWASA dan ANAK >1 bulan 100.000 U setelah makan 4x sehari biasanya untuk 7 hari, dilanjutkan selama 48jam setelah lesi/gangguan menghilang Kandidiosis usus dan oesophagus, per oral, DEWASA 500.000U 4x/hari; ANAK >1 bulan 100.000U 4x/hari; dilanjutkan selama 48 jam setelah penyembuhan klinisEfek samping : mual, muntah, diare pada dosis tinggi; iritasi mulut dan sensitisasi; ruam dan jarang terjadi eritem multiforme (Sindrome Steven Johnson)B. Metronidazole (Metronidazol) (Anmerob, Biatron, Corsagyl, Farizol, Farnat, Fladex, Flagyl, Flapozil, Fortagyl, Grafazol, Heronid, Mebazid, Metrofusin, Metrolet, Novagyl, Promuba, Ragyl Forte, Tismazol, Trichodazol, Trinida, Troglar, Trogyl, Yekatrizol-F)GolonganSediaanPenyakit/IndikasiAlasan penggunaan

Antibakteri lain Injeksi : 500mg dalam vial 100ml Cairan oral : 200mg/5ml Supositoria : 500mg;1gr Tablet : 200-500 mgInfeksi anaerobAktivitas tinggi terhadap bakteri anaerob

Metronidazole memiliki aktivitas yang tinggi terhadap bakteri anaerob dan protozoa. Metronidazole melalui per rectal adalah alternatif efektif terhadap rute intravena bila rute per oral tidak mungkin.Indikasi : Infeksi bakteri anaerob, termasuk radang gusi (ginggivitis) dan infeksi mulut lainnya, penyakit radang panggul-pelvic inflammatory disease (dengan ceftriaxone dan doksisiklin), tetanus, septicemia, peritonitis, abses otak, pneumonia nekrotikans, colitis berhubungan antibiotik, ulkus kaki dan dekubitus dan profilaksis bedah, bacterial vaginosis; Infeksi kulit dan jaringan lunak, gigitan giardiasis, eradikasi Helocobacter pylori Amubiasis invasif dan GiardiasisKontraindikasi : Ketergantungan alkohol kronikPerhatian: Efek seperti Disulfiram pada penggunaan pada alkohol; gangguan hati dan ensefalopati hepatikum, pemantauan klinis dan laboratorium pada pemberian lebih dari 10 hari. Pada kehamilan, pabrik menyarankan penghindaran dosis tinggi. Pada kondisi menyusui, jumlah yang signifikan di ASI, pabrik menyarankan menghindari dosis tunggal yang besar.

Interaksi : Alkohol : Reaksi menyerupai disulfiram saat metronidazol diberikan dengan alkohol Antikoagulan : Metronidazole meningkatkan efek antikoagulan koumarin Antiepilepsi : Metronidazole menghambat metabolisme fenitoin (meningkatkan kadar dalam darah); metabolisme metronidazole ditingkatkan oleh pirimidone (menurunkan kadar dalam darah) Barbiturate : Metabolisme Metronidazole ditingkatkan oleh barbiturat ( menurunkan kadar dalam darah) Sitotoksik : Metronidazole meningkatkan kadar busulfan dalam darah ( meningkatkan resiko toksisitas), metronidazole menghambat metabolisme fluorurasil (meningkatkan toksisitas); metronidazole mungkin menurunkan bioavailibilitas mycophenolate. Disulfiram : Reaksi psikotik dilaporkan saat metronidazole diberikan bersama disulfiram Litium : Metronidazole meningkatkan risiko toksisitas litium Esterogen : Mungkin menurunkan efek kontrasepsi esterogen Obat untuk ulkus : Metabolisme metronidazole dihambat oleh Cimetidine (meningkatkan kadar dalam darah) Vaksin : Antibakterial menginaktifkan vaksi tifoid oral.Dosis : 500mg/hari (4-7 hari)Efek samping : mual, muntah, rasa tidak nyaman seperti metal, lidah berselaput dan gangguan saluran cerna, jarang: sakit kepala, pusing, ataksia, urin menjadi gelap, seperti mengantuk, eritema multiforme, pruritus, urtikaria, angiodema, dan anafilaksis, gangguan fungsi hati, hepatitis, jaundice, trombositopenia, anemia aplastik, mialgia, artralgia, neuropati perifer, kejang epileptiformis, leukopenia, pada dosis tinggi atau lebih lama

Infeksi Saluran KemihDefinisiMerupakan infeksi yang melibatkan sebagian dari saluran kemih. Ketika infeksi mengenai traktus urinarius bagian atas, dinamakan cystitis, ketika mengenai saluran kemih bagian atas dinamakan pyelonefritis. Pada infeksi saluran kemih bagian bawah biasa gejala yang muncul adalah rasa sakit ketika berkemih dan sering berkemih dan keinginan untuk berkemih. Pada pyelonefritis gejala termasuk demam dan rasa nyeri pada pinggang. Infeksi saluran kemih biasa terjadi umum pada wanita, seringkali terjadi kejadian berulang.

PengobatanPengobatan infeksi saluran kemih menggunakan antibiotika yang telah diseleksi terutama didasarkan pada beratnya gejala penyakit, lokasi infeksi, serta timbulnya komplikasi. Pertimbangan pemilihan antibiotika yang lain termasuk efek samping, harga, serta perbandingan dengan terapi lain. Tetapi, idealnya pemilihan antibiotika berdasarkan toleransi dan terabsorbsi dengan baik, perolehan konsentrasi yang tinggi dalam urin, serta spectrum yang spesifik terhadap mikroba pathogen. Antibiotik yang diberikan berdasarkan tes resistensi kuman, bila belum ada berikan antibiotik berdasarkan pola kuman yang ada, biasanya mencakup Escherichia coli dan gram negative lainnya. Antibiotik oral hanya direkomendasikan untuk ISK tak berkomplikasi dengan lama pemberian 7-10 hari pada perempuan dan 10-14 hari pada laki-laki. Antibiotik parenteral untuk ISK berkomplikasi dengan lama pemberian tidak kurang dari 14 hari. Jika belum tahu jenis bakterinya, dapat digunakan Bactrim. Bactrim merupakan pilihan pertama pada ISK tanpa komplikasi.

PeresepanR/ Bactrim tab mg 480 No. X 2 dd tab 1

R/Paracetamol tab mg 500 No X prn

Pro : Tn. Z (29 th)Mekanisme ObatCotrimoksazol merupakan kombinasi sulfametosazole (400mg) dan trimetoprim (50mg).Nama paten : Bactrim (Roche), Kaftrim (Kimia Farma), Inatrim (Indo Farma), Primadex (Dexa Medica), Sanprima (Sanbe), Triminex (Konimex)Bentuk sediaan : Tablet ( 80 mg Trimethoprim 400 mg Sulfamethoxazole Kaplet Forte (160 mg Trimethoprim 800 mg Sulfamethoxazole ) Sirup suspensi ( Tiap 5 ml mengandung 40 mg Trimethoprim 200 mg Sulfamethoxazole)Penggunaan:Dosis yang digunakan untuk dewasa yaitu 2 tablet biasa (trimetoprim 80 mg + sulfametoksazol 400 mg) tiap 12 jam atau 1 tablet forte (trimetoprim 160 mg + sulfametoksazol 800 mg) tiap 12 jam. Pada anak-anak digunakan bentuk sirup 2 x sehari 6mg, dan diberikan segera setelah makan. 5 bln 2,5 ml 6 bln-5th 5ml 6th-12th 5-10mlMekanisme Kerja : menghambat reaksi enzimatik obligat pada 2 tahap berurutan pada mikroba, sehingga kombinasi sulfametoksazol dan trimetoprim memberikan efek energi. Sulfonamid (sulfametoksazol) menghambat masuknya molekul PABA ke dalam molekul asam folat. Trimetoprim menghambat terjadinya reaksi reduksi dari dihidrofolat menjadi tetrahidrofolat, yang penying untuk pemindahan satu atom C seperti pada pembentukan basa purin (adenin, guanin, timidin) dan beberapa asam amino (metionin, glisin).Indikasi : ISK tanpa komplikasi, efektif untuk gram positif dan negative, bronchitis kronis, pneumonia, diareKontraindikasi : kerusakan parenkim hati, gagal ginjal berat, hamil, hipersensitifitas.Farmakokinetik : Absorbsi melalui saluran cerna cepat dan lengkap Kadar puncak plasma dicapai dalam waktu 2 jam untuk trimetoprim dan 4 jam untuk sulfametoksazol. Waktu paruh 11jam untuk trimetoprim dan 10 jam untuk sulfametoksazol Distribusi cepat ke seluruh jaringan, termasuk SSP, saliva, dan empedu yang kadarnya cukup tinggi Ekskresi terutama melalui urin, dan perlu perhatian kerusakan ginjal.Efek samping: Gangguan pencernaan (mual, muntah, anoreksia) Reaksi dermatologi (rash atau urtikaria)

ParacetamolDigunakan sebagai analgetik Nama paten : Pamol, deconal, pyrex, parasetamol, praxiumBentuk sediaan: dropp, inf, sirup 120mg/5ml, tablet 500mg, rectal tubePenggunaan : Sirup : 3-4x/hari< 1 th : 2,5ml2-6 th : 5ml7-12 h : 10ml Tablet : dewasa 3-4x/hari, 1-2 tabMekanisme Kerja : menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu. Pada paracetamol, hambatan biosintesis prostaglandin hanya terjadi bila lingkungannya rendah kadar peroksid seperti di hipotalamus. Lokasi inflamasi biasanya mengandung banyak peroksid yang dihasilkan oleh leukosit, sehingga efek anti inflamasi paracetamol tidak ada. Indikasi : Nyeri dan demam, sakit gigi, sakit kepala, nyeri akibat arthritis dan nyeri rematikKontraindikasi : Gangguan fungsi hati beratFarmakokinetik : Diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam Dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati, dapat mengalami hidroksilasi Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai paracetamol, dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasiEfek samping : Reaksi hematologis, reaksi kulit, dan reaksi alergi

Pharyngitis

DefinisiFaringitis adalah suatu radang pada tenggorokan (faring) yang biasanya disebabkan oleh infeksi akut.Keluhan yang sering timbul adalah nyeri telan, mual, dan muntah. Gejala-gejala ini juga biasa disertai dengan demam setinggi 400C. Nyeri faring dapat terjadi ringan sampai berat, sehingga penderita susah menelan. Pada pemeriksaan fisik ditemukan pembesaran tonsil, eksudasi, dan eritema faring. Pada tonsil tampak kemerahan difus dan bintik-bintik petakie palatum lunak dan limfadenitis atau eksudasi anterior. Ingus hidung mukoserous. Selain itu, ditemukan pembesaran getah bening di leher.

Faringitis Virus Faringitis Bakteri

Biasanya tidak ditemukan nanah di tenggorokanSering ditemukan nanah di tenggorokan

Demam ringan atau tanpa demamDemam ringan sampai sedang

Jumlah sel darah putih normal atau agakmeningkatJumlah sel darah putih meningkat ringan sampai sedang

Kelenjar getah bening normal atau sedikitmembesarPembengkakan ringan sampai sedang padakelenjar getah bening

Tes apus tenggorokan memberikan hasil negatifTes apus tenggorokan memberikan hasil positifuntuk strep throat

Pada biakan di laboratorium tidak tumbuh bakteriBakteri tumbuh pada biakan di laboratorium

PengobatanTerapi faringitis oleh sebab Streptococcus grup -AA. Lini PertamaPenisilin G (untuk pasien yang tidak dapat menyelesaikan terapi oral selama 10 hari) Penisilin VK

Amoksisilin (Klavulanat) 3x500 mg selama 10 hari 1 x 1,2 juta U i.m.

Anak : 2-3 kali 250 mg Dewasa : 2-3 kali500 mg Anak : 3 x 250 mg Dewasa : 3 x 500 mg 1 dosis

10 hari

10 hari

Lini KeduaEritromisin (untuk pasien alergi Penisilin) atau Klaritromisin Cefalosporin generasi satu atau dua Levofloxasin (hindari pada anak amupun wanita hamil) Anak : 4 x 250 mg Dewasa : 4 x 500 mg

Bervariasi sesuai agen 10 hari

5 hari 10 hari

PeresepanR/ Amoxycilin tab mg 500 No. XV 3 dd tab 1

R/Paracetamol tab mg 500 No X prn (1-3) dd tab I agrediente febre

Pro : Tn. G (27 th)Mekanisme obatAmoxycillin Antibiotik beta laktamKapsul atau tablet : 250mg; 500mgSirup kering:125mg/ 5ml Pengobatan infeksi yang disebabkan organism yang sesuai; termasuk infeksi saluran pernafasan; infeksi saluran kemih; infeksi klamidia; sinusitis; eradikasi Helicobacter pylori.Pola resistensi antibiotik setempat dipertimbangkan Antibiotik penisilin spektrum luas. Menggantikan ampisilin karena penyerapan yang lebih baik, efek samping lebih sedikit.

Indikasi obat : infeksi saluran kemih, infeksi saluran nafas atas, bronchitis, pneumonia, otitis media, abses gigi, dan infeksi rongga mulut lainnya, osteomielitis, endokarditis, profilaksis paska splenektomi, infeksi ginekologis, gonorrhea, eradikasi Helicobacter pylori, antraxMekanisme Kerja : menghambat pembentukan mukopeptida yang diperlukan untuk sintesis dinding sel mikroba. Obat bergabung dengan penisilin-binding protein (PBP3) pada kuman. Hal ini menyebabkan terjadinya hambatan sintesis dinding sel kuman karena proses transpeptidase antar rantai peptidoglikan terganggu. Kemudian terjadi aktivasi enzim proteolitik pada dinding sel. Kontraindikasi Obat: hipersensitif terhadap penisilinFarmakokinetik : Absorpsi amoksisilin di saluran cerna lebih baik dari ampisilin. Dengan dosis oral yang sama, amoksisilin mencapai kadar dalam darah yang tingginya kira-kira 2 kali lebih tinggi daripada yang dicapai oleh ampisilin. Sedang masa paruh eliminasi kedua obat ini hampir sama. Penyerapan ampisilin terhambat oleh adanya makanan di lambung, sedangkan amoksisilin tidak. Efek samping : Pada hipersensitifitas terjadi reaksi alergi seperti urtikaria, pruritus, angioedema, dan gangguan saluran cerna seperti diare, mual, muntah, glositis, stomatitis.

Paracetamol Nama paten : Pamol, deconal, pyrex, parasetamol, praxiumBentuk sediaan: dropp, inf, sirup 120mg/5ml, tablet 500mg, rectal tubePenggunaan : a. Sirup : 3-4x/hari< 1 th : 2,5ml2-6 th : 5ml7-12 th : 10mlb. Tablet : dewasa 3-4x/hari, 1-2 tabMekanisme Kerja : menghambat enzim siklooksigenase sehingga konversi asam arakidonat menjadi PGG2 terganggu. Pada paracetamol, hambatan biosintesis prostaglandin hanya terjadi bila lingkungannya rendah kadar peroksid seperti di hipotalamus. Lokasi inflamasi biasanya mengandung banyak peroksid yang dihasilkan oleh leukosit, sehingga efek anti inflamasi paracetamol tidak ada. Indikasi : Nyeri dan demam, sakit gigi, sakit kepala, nyeri akibat arthritis dan nyeri rematikKontraindikasi : Gangguan fungsi hati beratFarmakokinetik : Diabsorbsi cepat dan sempurna melalui saluran cerna Konsentrasi tertinggi dalam plasma dicapai dalam waktu jam dan masa paruh plasma antara 1-3 jam Dimetabolisme oleh enzim mikrosom hati, dapat mengalami hidroksilasi Diekskresi melalui ginjal, sebagian kecil sebagai paracetamol, dan sebagian besar dalam bentuk terkonjugasiEfek samping : Reaksi hematologis, reaksi kulit, dan reaksi alergi

UrtikariaDefinsikondisi kelainan kulit berupa reaksi vaskular terhadap bermacam-macam sebab, biasanya disebabkan oleh suatu reaksi alergi, yang mempunyai ciri-ciri berupa kulit kemerahan (eritema) dengan sedikit oedem atau penonjolan (elevasi) kulit berbatas tegas yang timbul secara cepat setelah dicetuskan oleh faktor presipitasi dan menghilang perlahan-lahan Meskipun pada umumnya penyebab urtikaria diketahui karena rekasi alergi terhadap alergen tertentu, tetapi pada kondisi lain dimana tidak diketahui penyebabnya secara signifikan, maka dikenal istilah urtikaria idiopatik. Eritema berbatas tegas dan edema yang melibatkan dermis dan epidermis yang sangat gatal. Urtikaria dapat bersifat akut (berlangsung kurang dari 6 minggu) atau kronis (lebih dari 6 minggu). Berbagai macam varian urtikaria antara lain imunoglobulin E akut (IgE)-dimediasi urtikaria, kimia-induced urticaria (non-IgE-mediated), vaskulitis urtikaria, urtikaria autoimun, urtikaria kolinergik, urtikaria dingin, mastositosis, Muckle-Wells syndrome, dan banyak lainnya

PengobatanTerdapat tiga jenis obat yang cukup baik untuk mengontrol gejala pada urtikaria, yaitu golongan simpatomimetik, antihistamin, dan kortikosteroid.a. Simpatomimetik, seperti epinefrin dan efedrin. Epinefrin (adrenalin HCl/ bitartrat), (adrenalin, epinefrin)Sediaan : injeksi : s.k/i.m/i.v 0,1%Dosis dewasa : Dosis dewasa : 0,2-0,5 mg (0,2-0,5 ml larutan 1:1000Indikasi : pengobatan anafilaksis berupa bronkospasme akut atau eksaserbasi asthma yang berat, selain itu, bisa digunakan pada urtikaria akut dan dikombinasikan dengan histamineMekanisme kerja : epinefrin mempunyai efek yang berlawanan dengan histamin, yaitu menyebabkan vasokonstriksi pembuluh darah kulit superfisial dan permukaan mukosa. Kontraindikasi : Glukoma sudut tertutup, penyuntikan ke dalam jari tangan, ibu jari, hidung, dan genetalia, dapat menyebabkan nekrosis jaringan karena terjadi vasokonstriksi pembuluh kapiler, syok hemoragi, insufisiensi pembuluh koroner jantung, penyakit arteri koroner.Farmakokinetik : pada pemberian parenteral subkutan, absorbs lambat karena terjadi vasokonstriksi local, dapat dipercepat dengan memijat tempat suntikan. Absorbsi lebih cepat dengan cara penyuntikan intramuscular.b. AntihistaminDiklasifikasikan menjadi H1, H2, H3 berdasarkan kemampuan menghambat aksi spesifik reseptor histamine dalam jaringan. Urtikaria disebabkan oleh terlepasnya histamin, bradikinin, leukotrien C4, prostaglandin D2, dan substansi vasoaktif lainnya dari sel mast dan basofil pada dermis. Substansi-substansi tersebut menyebabkan ekstravasasi cairan ke dalam dermis, menyebabkan terbentuknya lesi urtikaria. Gatal yang biasanya menyertai urtikaria disebabkan oleh terlepasnya histamin ke dalam dermis. Histamin merupakan ligand terhadap 2 reseptor membran, yaitu reseptor H1 dan H2, yang terdapat pada berbagai tipe sel. Aktivasi dari reseptor histamin H1 pada sel endotelial dan pada sel-sel otot polos menyebabkan meningkatnya permeabilitas kapiler. Aktivasi reseptor histamin H2 menyebabkan vasodilatasi arteriola dan venula.1. AH1Hampir semua urtikaria, terutama urtikaria kronik yang penyebabnya sulit diketahui, pemberian antihistamin H1 merupakan pilihan pertama.a. Hidroksizin hidroklorida 10-50 mg setiap 4-8 jam. Bila serangan sering, tujuannya adalah mencegah serangan melalui pemberian obat yang teratur, bukan diberikan bilamana perlu.b. Penghambat H1 non sedatif: Astemizol10 mg 2-3 kali PO dalam keadaan lambung kosong; atau terfenadin 60 mg PO setiap 12 jam, atau cetirizin 10 mg PO / hari.c. Bila pengobatan di atas tidak apat mengendalikan urtikaria, pertimbangkanuntuk menambahkan penghambat H1 dari golongan kimia lainnya, misalnya:i. Tablet klemastin fumarat1,34 mg atau 2,68 mg, tidak melebihi 8,04 mg/hari atau lebih dari tiga tablet 2,68 mg tiga kali sehari.ii.Siproheptadin hidroklorida 4 mg PO setiap 8 jam.iii.Timeprazin tartrat spansul5 mg, 1 setiap 12 jam, atau tablet 2,5 mg empat kali sehari.iv.Klorfeniramin maleat4 mg tiga kali sehari

c. KortikosteroidDalam beberapa kasus urtikaria akut atau kronik, antihistamin mungkin gagal,bahkan pada dosis tinggi, atau mungkin efek samping bermasalah. Dalam situasi seperti itu, terapi urtikaria seharusnya respon dengan menggunakan kortikosteroid. Jika tidak berespon, maka pertimbangkan kemungkinan proses penyakit lain (misalnya,keganasan,mastocytosis, vaskulitis). Kortikosteroid juga dapat digunakan dalam urticarial vasculitis, yang biasanya tidak respon dengan antihistamin. Kortikosteroid harus dihindari pada penggunaan jangka panjang pengobatan urtikaria kronis karenaefek samping kortikosteroid seperti hiperglikemia, osteoporosis, ulkus peptikum, dan hipertensi. Contoh obat kortikosteroid adalahprednison,prednisolone, methylprednisolone, dan triamcinolone.

PeresepanR/ Cetirizine tab mg 50 No. V 1 dd tab 1

R/Simetidin tab mg 300 No XII 4 dd tab I

R/Prednison tab mg 5 No IX 3 dd tab I

Pro : Tn. D (26 th)