farmakoterapi i konsep obat

8/16/2019 Farmakoterapi I Konsep Obat

http://slidepdf.com/reader/full/farmakoterapi-i-konsep-obat 1/22

Dosen Pembimbing : HUSNAWATI,M.Si.,Apt

PROGRAM STUDI S1 FARMASISEO!AH TINGGI I!MU FARMASI

RIAU

"A"ASAN UNI#ERSITAS RIAU$%1&

SAIRA

RAHAYU JELITA (1301071)

RAHMA DELFIYANTI (1301072)

SHARIFAH SHANIYAH (1301090)

SOLEHA ULFA RAHIM (1301094)

ONSEP PENGENA!AN

O'AT



Proses penggunaan obat adalahsuatu sistem yang terdiri dariberbagai tahap yang harusdiselesaikan, agar pasien mencapai

terapi obat yang optimal.Sejarah pengobatan pasien merupakan suatu aspek

penting dari proses penggunaan obat. Selain untuk

memeriksa penyakit yang mungkin disebabkan obat,

profesional pelayanan kesehatan, perlu mengetahui obat

yang sedang digunakan pasien. Ada pasien yang sering

mengunjungi lebih dari seorang dokter, dan ada

kemungkinan dokter tersebut menulis dupikasi terapi atau

interaksi terapi yang merugikan atau lain-lain.



1.PROSES PEMILIHAN TERAPI/ OBAT SECARA RASIONAL

Setelah mempunyai terapi-p untuk suatu penyakit, selanjutnya kita bahas proses penulisan

resep rasional secara keseluruhan. Proses ini terdiri dari 6 langkah yang akan dibahas

secara singkat.

1.Tetapkan masalah pasien

.Tentukan tujuan terapi

!.Teliti cocok tidaknya terapi-P anda untuk pasien ini".#ulailah pengobatan

$.%erikatan penjelasan tentang obat, cara meminumnya dan peringatan.

6.Pantau & hentikan ' pengobatan

2.RUAN LIN!UP OBAT YAN PILIH

Penulisaan obat terpilih harus meliputi (

1.)ama farmakologi* generik & misalnya kodein, amoksilin dan parasetamol'.

.%entuk sediaan & misalnya tablet, sirup atau injeksi '!.+osis & $ mg* kg %% atau !$ mg untuk orang deasa '

Lama pemberian ( 3 hari, sampai sembuh atau jika perlu saja )



N" T#$#% P&"'' P**+## O,#-

1 Tanggapan dibutuhkan obat

#enyelidiki sejarah penggunaan obat pasien

! Seleksi sediaan obat tertentu

" Seleksi regimen obat

$ Penulisan order*resep

6 Pengkajian resep-P!-+ispensing

Pendidikan dan konseling pasien

/ Pemberian*konsumsi obat

0 Pemantauan terapi obat

T#$#/!## ## P&"''

P**+## O,#-



WHO di Nairobi tahun 1985, telahmendenisikan penggunaan obat yangrasional sebagai berikut. Penggunaan obatyang rasional, mensyaratkan bah!a pasien

menerima obat"obatan yang sesuai padakebutuhan klinik mereka, dalam dosis yangmemenuhi kebutuhan indi#idu mereka sendiri,untuk suatu periode !aktu yang memadai,dan pada harga terendah untuk mereka danmasyarakatnya.



stilah penggunaan obat yang rasional dan konteks biomedis mencakup kriteria

berikut.

•2bat yang benar.•ndikasi yang tepat, yaitu alasan menulis resep didasarkan pada pertimbangan medis

yang baik.•2bat yang tepat, mempertimbangkan kemanjuran, keamanan, kecocokan bagi pasien,

dan harga.•+osis, pemberian, dan durasi pengobatan yang tepat.•Pasien yang tepat yaitu, tidak ada kontraindikasi dan kemungkian reaksi merugikan

adalah minimal.•+ispensing yang benar termasuk informasi yang tepat bagi pasien tentang obat yang

ditulis.

•3epatuhan pasien terhadap pengobatan.



1.!ONSEP PENUNAAN OBAT YAN RASIONAL ( RATIONAL

DRU THERAPY /RDT)

•Pemilihan obat yang tepat, yaitu ( efectif, aman dan dapat di terima dari segi mutu dan

biaya serta di resepkan pada aktu yang tepat, dosis yang besar, cara pemakaian yang

tepat dan jangka aktu yang benar.•#enurut 452( Penggunaan obat yang efektif, aman, murah, tidak polifarmasi, drug

combination &fied', ndi7idualisasi,pemilihan obat atas dasar daftar obat yang telah

ditentukan bersama. 8ontoh kombinasi yang termasuk dalam fied yang artinya pemberiandalam kombinasi akan lebih menguntungkan karena beberapa alasan, seperti

sinergis,memperlambat timbulnya resistensi, dan meningkatkan efecti7itas .

•Pemberian obat yang rasional adalah pemberian obat yang mencakup 6

tepat atau benar yaitu tepat pasien, tepat obat, tepat aktu, tepat dosis, tepat

jalur pemberian dan tepat dokumentasi.



•T%#- %#'

Pemberian obat yang tidak tepat pasien dapat terjadi seperti pada saat

ordernya leat telepon. Ada order tambahan, ada re7isi order, pada pasien

yang masuk secara bersamaan dengan penyakit yang sama, pada kasus

yang penyakitnya sama, suasana sedang kusut atau adanya pindahan

pasien dari ruang satu keruang lainnya. 9ntuk mengurangi kejadian tidaktepat pasien, pada saat memberikan obat dapat dilakukan antara lain (•Tanya nama pasien, dengan pertanyaan siapa namanya bukan dengan

pertanyaan $ namanya bapak supardi :•8ek identifikasi pasien dalam bracelet, dan•8ek pasien pada papan nama ditempat tidur, dan dipintu.



•T%#- ",#-

Untuk menjamin obat yang diberikan benar label atau

etiket harus dibaca dengan teliti setiap akan memberikanobat.



•T%#- #-+

Pemberian obat berulang, lebih berpotensi menimbulkan

pemberian obat yang tidak tepat aktu. #isalnya pada kasus gaat

darurat henti jantung, epinefrin diberikan setiap !-$ menit, jika tidak

dipatuhi akan menghasilkan kadar obat yang tidak sesuai.3ekurangan atau kelebihan dosis atau frekuensi keduanya sangat

berbahaya. Termasuk tepat aktu juga mencakup tepat kecepatan

pemberian obat melalui injeksi & bolus atau lambat ' atau pemberian

obat melalui infuse.



•T%#- "''

Dosis yang tidak tepat dapat menyebabkan kegagalan terapi atau

timbul efek berbahaya. Kesalahan dosis sering terjadi pada pasien

anakanak, lansia atau pada orang obesitas. !ada pasienpasien

tersebut, paramedic harus mengerti cara mengkon"ersi dosis dari

orang de#asa normal.



•T%#- "+-#'

Aspek dokumentasi sangat penting dalam pemberian obat karena sebagai

sarana untukn e7aluasi. #enurut beberapa ahli, dokumntasi merupakan bagiandari pemberian obat yang rasional, yaiutu aspek atau tepat yang ke 6.

+okumentasi pemberian obat harus dikerjakan meliputi nama obat, dosis, jalur

pemberian, tempat Pemberian, alasan kenapa obat diberikan, dan tanda tangan

yang memberikan.



•

Tepat lama pemberian•Waspada terhadap efek samping•Tepat penilaian kondisi pasien•Obat yang diberikan harus e%ekti% dan aman dengan mututer&amin.•Tep(t in)o*m(si•Tepat tindak lanjut (follow-up)•Tepat penyerahan obat (dispensing)



;A)<3A5-;A)<3A5 #=)=>AP3A) P=)<<9)AA) 2%AT

S=8A>A >AS2)A;

452 action programme on essential drugs &100"', mengemukakan

baha untuk menetapkan penggunaan obat secara rasional perlu dilalui

serangkaian langkah yaitu (

1. menentukan masalah pasien. menetapkan tujuan pengobatan

!. memeriksa kerasionalan penggunaan obat yang dipilih serta meneliti

efekti7itas dan keamanannya

". membuat resep

$. memberi informasi, instruksi, hal-hal yang perlu diaspadai

6. melakukan monitoring



1.BEBERAPA CARA YAN DAPAT DILA!U!AN

UNTU! MENIN!AT!AN !ERASIONALAN

PENUNAAN OBAT

.9paya regulasi

!.9paya pendidikan

".9paya manajerial



1.BEBERAPA PERTANYAAN YANBER!AITAN DENAN !ONSEP

RATIONAL DRU THERAPY (RDT)

•Apa yang dimaksud dengan >+T :•Apa kepentingannya :•%agaimana irrational drug theraphy dapat

terjadi :•Siapa& perorangan atau institusi ' yang

bertanggung jaab :•%agaimana cara memperbaikinya :



1.PENTINNYA RATIONAL DRU THERAPY ( RDT )

•#engurangi penggunaan obat yang tidak diperlukan•#engurangi bahaya dan biaya dari obat yang tidak diperlukan atau karena

polifarmasi•#eingkatkan manfaat dari obat secara maksimal•Adanya ledakan jumlah obat yang ada dipasaran, jika tidak ada usaha

penggunaan obat yang rasional dampaknya akan merugikan dan bahkan

berbahaya•9ntuk mengurangi peningkatan timbulnya resistensi kuman terhadap antimikroba•Peningkatan kesadaran konsumen , regulator, pelayanan kesehatan, dan

perlindungan konsumen



1.!ENDALA UNTU! MENCAPAI PENUNAAN OBAT YAN

RASIONAL

•3urangnya informasi yang objektif tentang obat , di ndonesia informasi obat

kebanyakan dating dari industry farmasi yang objekti7itasnya masih perlu

dipertanyakan•3urang terkoordinasi dengan baik pada otoritas regulasi dan supali obat•?umlah obat yang berada dipasars angat banyak, kurang lebih ada 1!.$ an dari

@at aktif yang hanya sekitar $-6an•#etode promosi obat yang langsung ke professional kesehatan•Promosi dengan insentif& 1- '• Promosike prescriber, dengan discount 1-1/ sehingga dapat mempengaruhi

penulisan salep

•#onitoring efek samping obat belum berjalan•Pendidikan berkelanjutan belum memadai•2bat dipasarkan oleh staff academic atau $ pakar $•Pemasaran obat selalu disertai dengan klaimobatnya ( inno7ati7e, the best, and

safe



1.PENUNAAN OBAT YAN TIDA!

RASIONAL

1.JENIS5JENIS PENUNAAN OBAT YAN

TIDA! RATIONAL

•27er prescribing•9nder prescribing•ncorrect Prescribing•9se of ineffecti7e or 5armful drugs•Bulypharmacy



1.CONTOH PEMILIHAN OBAT YAN TIDA!

RATIONAL

•#emilih obat yang lebih mahal•njeksi analgetik C antihistamin * kortikosteroid untuk

semua keluhan•3ombinasi antiinflamasi non steroid &A)S'Cmisoprostol*

5 bloker, pada orang yang tidak beresiko terkena =S2

A)S•Pemberian antibiotik untuk semua penderita diare• Pemberian antimikroba selama ! hari, termasuk untuk

infeksi jamur •#emilih ampisilin dibandingkan amoksilin untuk diberikan

secara oral• 3ombinasi antimikroba C anti fungi C antiinflamasi



1.BERBAAI FA!TOR YAN MENDASARI

PENUNAAN OBAT YAN TIDA! RASIONAL

%anyak faktor yang saling berhubungan mempengaruhi

penggunaan obat. Sistem pelayanan, dokter penulis resep,

dispenser, pasien, dan masyarakat semua terlibat dalam proses

terapi, serta semua dapat berkontribusi pada penggunaan yang

irrasional dalam berbagai cara.

•Sistem Pelayanan 3esehatan•+okter penulis resep•

Apoteker •Pasien dan #asyarakat

farmakoterapi i konsep obat

Documents