farmakologi obat anestesi inhalasi

22
FARMAKOLOGI ANESTETIK INHALASI Syamsul H. Salam Bagian/SMF Anestesiologi FK Unhas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo Makassar

Upload: ahmad-muhtadir

Post on 27-Jan-2016

383 views

Category:

Documents


46 download

DESCRIPTION

farmakologi obat inhalasi dalam bidang anastesi

TRANSCRIPT

FARMAKOLOGI ANESTETIK INHALASI

Syamsul H. Salam

Bagian/SMF Anestesiologi FK Unhas RSUP Dr. Wahidin Sudirohusodo

Makassar

ANESTESI INHALASI

Faktor yang menentukan tek.gas dlm arteri & otak

1. Tekanan partial gas

2. Ventilasi paru

3. Pemindahan gas anestesi alveoli=>aliran

darah.

4. Pemindahan gas anestesi darah=>jaringan

Faktor yang mempengaruhi difusi gas anestesi :1. Kelarutan gas anestesi dlm darah

2. Kecepatan aliran darah paru

3. Tekanan partsial gas anestesi

Cara Pemberian

1. Sistem terbuka (Open Drop)

2. Sistem setengah terbuka (semi open)

3. Sistem tertutup (Closed)

4. Sistem setengah tertutup (Semi closed)

Jenis Obat

1. Berbentuk gas

2. Berbentuk cair

Sifat dasar yang berbentuk cair :

1. Sifat zat anestetik kuat pada konsentrasi

rendah.

2. Cair pada suhu kamar.

3. Mudah larut dalam darah,lemak,air sel.

Teknik Pemberian obat anestesi

1. Open method = Open drops

2. Semi Open Method

3. Semi Closed Method

4. Closed Method

OPEN

Tidak Rebreathing

Tidak absorbed CO2

CLOSED

ada udara ekspirasi yang dihisap kembali

menggunakan absorbed CO2 (soda lime)

1. Open Method = Open drops

Prinsip : Obat inhalasi diteteskan pada masker

(Sungkup) dari kawat yang dilapisi

dgn 5-7 lbr gaas.

Obat inhalasi akan menguap setelah

bercampur dengan udara.

Contoh : Ether, Chloroform

Keuntungan :- Sederhana- Mudah dilakukan- Oksigen dari udara- Tidak terjadi

akumulasi CO2

Kerugian :- Boros- Mudah terjadi

kebakaran/ ledakan- Dapat mengiritasi kulit

muka- Lama baru tercapai

level anestesi

2. Semi Open Method

Prinsip : sama dengan open method kecuali

sungkup ditutup dengan kain tebal

(handuk) sehingga gas anestesi yang

terbentuk lebih lama bertahan dalam

sungkup.

Keuntungan :- sama dengan open

method- Konsentrasi obat lebih

tinggi dibanding open method

- Induksi lebih cepat dibanding open method

Kerugian :- sama dengan open

method- Bisa terjadi akumulasi

CO2 dalam sungkup (mudah terjadi hipoksi)

3. Semi closed methodPrinsip : Penderita diinhalasikan melalui suatu

masker tertutup yang dihubungkan dengan suatu reservoir (breathing

bag) dimana gas atau obat inhalasi bercampur dgn oksigen sblm obat inhalasi terdahulu diuapkan

melalui vaporizer. Udara ekshalasi akan

terbuang keluar melalui sistem klep yg dihubungkan dgn masker.

Keuntungan :- Lebih irit- Tidak terjadi

akumulasi CO2- Bahaya

kebakaran/ledakan berkurang

Kerugian :- Kalau soda lime sdh

tua bisa terjadi akumulasi CO2 => CO2 narcosis

- Debu dari soda lime dapat mengiritasi paru penderita.

4. Closed Method

Prinsip : Obat inhalasi stlh diuapkan, diinhalasikan melalui suatu sistem tertutup. Jadi terjadi 100% rebreathing dari udara ekshalasi yg CO2nya sebelumnya diikat oleh suatu absorbed.Alat absorbed ini disebut “Canister” yg berisi soda lime yg mengandung campuran NaOH dan Ca(OH)2.

ETER

Tidak berwarna Mudah menguap Berbau merangsang sal.pernafasan mudah terbakar & meledak Semua tahap anestesi tampak dgn jelas Sifat analgesik kuat Relaksasi cukup baik Merangsang sekresi kel.bronkus (hipersalivasi) Menyebabkan mual muntah

HALOTAN Sifat :

- Cairan tak berwarna

- Berbau enak

- Tak mudah terbakar dan meledak

EFEK :

- Efek anelgesia kurang baik

- Relaksasinya cukup

- Mendepresi pernafasan

- Menghambat kerja otot jtg & pemb. Darah

- Aktivitas vagal meningkat => bradikardi

- sensitisasi jantung thdp katekolamin =>

Aritmia

- Penggunaan berulang => kerusakan hepar

- Menghambat kontraksi otot rahim

ENFLURANE

Sifat Fisis : - Berbentuk cair

- Mudah menguap - Berbau enak - Berat molekul 184 - Titik didih 56,5OC - MAC 1,68

- Koefisien partisi darah/gas 1,91

Farmakologi

1. SSP : Anestesi yang poten,mendepresi SSP, pd konsentrasi 3-3,5% =>”Epileptiform”,peningkatan aliran darah otak.

2. Kardiovaskuler : depresi pd otot jtg & pemb. Darah.

3. Napas : Menurunkan tidal volume, penigkatan laju napas.

4. Otot : Relaksasi moderat

5. Hati dan ginjal : tdk hepatotoksik & tdk nefrotoksik

6. Lain : Induksi cepat & lancar, tdk mual,pemulihan cepat.

ISOFLURANE Farmakologi :1. SSP : Mendepresi nafas sprt anestesi inhalasi

lainnya.2. KV : Depresi jtg dan pemb.darah minimal

dibanding anestesi inhalasi lainnya.3. Otot : Relaksasi cukup baik dan berpotensi

dengan relaksan4. Hati & ginjal : Tdk hepatotoksik dan

nefrotoksik.5. Lain : Induksi dan pemulihan lebih cepat.