farmakologi ketamin presentasi anestesi
DESCRIPTION
1TRANSCRIPT
FARMAKOLOGI KETAMIN
OLEH:Maria K. ManekRina A. MessakhGodefrida S. Sinu
REFERAT
Pembimbing: dr. Budi Yulianto Sarim, SpAn
KEPANITERAAN KLINIK BAGIAN ANESTESIRSUD PROF. DR. W.Z. JOHANNES KUPANG
PENDAHULUAN
• Anestesi intravena telah banyak digunakan dalam akhir-akhir ini.
• Tujuan pemberiannya adalah untuk induksi anestesi, dan pemeliharaan anestesi pada tindak bedah singkat, menambah efek hipnosis pada anestesia atau analgesia lokal dan menimbulkan sedasi pada tingkat medik.
PENDAHULUAN
• Contoh obat-obatan yang dipakai sebagai anastetik intravena yaitu: Tiopenthal Ketamin Etomidat Midazolam Propofol Fentanil
KETAMIN
Anestesi general kerja cepat
Temasuk dalam golongan cyclohexanone yang merupakan derivat phenicyclidin
Berupa larutan yang tidak berwarna, stabil pada suhu kamar dan relatif aman
Larut dalam air sehingga dapat diberikan secara i.v atau i.m.
Mempunyai sifat analgesik, anestetik, dan amnestik dengan kerja singkat.
Dasar mekanisme kerja ketamin adalah dengan memutus hubungan SSP dengan tubuh.
Struktur Kimia & Formulasi
• 2-(2-chlorophenil)–2 (methylamino) cyclohexanone hydrochloride
• Tidak berwarna, stabil pada suhu kamar
Farmakokinetik
• Waktu paruh ketamin (t1/2) terdiri dari tahap distribusi keluar dari SSP dan tahap eliminasi.
• Mengalami dealkilase dan hidrolisis dalam hati → nor ketamin
• Dieksresikan lewat urin dan empedu
• Mempunyai volume distribusi yang besar dan waktu eliminasinya yang cepat
• Ikatan protein dengan ketamin lebih lemah dibanding dengan anestetik parenteral lainnya
Farmakodinamik
Efek anestesinya ditimbulkan oleh penghambatan efek membran dan
neurotransmitter eksitasi asam glutamat pada reseptor N-metil-D-
aspartat↓
Blokade aliran ion sepanjang membran neuron
↓Hambatan depolarisasi
↓Hambatan pengiriman sinyal
sensoris
Farmakodinamik
• Anestesia diawali dengan terjadinya disosiasi mental pada 15 detik pertama dan kadang sampai halusinasi (anestesia disosiatif)
• Disertai kataleptik (dilatasi pupil, salivasi, gerakan involunter, peningkatan tonus otot.
• Refleks faring & laring tetap ada.
Farmakodinamik
• Efek analgesia ketamin dapat menetap hingga satu jam setelah injeksi
• Merangsang kardiovaskular karena efek perangsangannya pada pusat saraf simpatis (simpatomimetik)
• Ketamin juga merupakan bronkodilator yang potensial .
Penggunaan
Dosis induksi ketamin adalah 1-2 mg/kgbb i.v, 3-5 mg/kgbb i.m., atau 8-
10 mg/kgbb per rektal
Stadium depresi dicapai dalam 5-10 menit
Stadium operasi terjadi dalam 12-25 menit.
• Digunakan pada pasien anestesi yang mempunyai risiko utuk hipotensi atau bronkospasme
• Sebagai analgesia untuk operasi singkat pada kulit, seperti debridement luka bakar derajat tiga.
• Pembedahan dan diagnostik yang tidak membutuhkan relaksasi otot skelet.
• Untuk induksi anestesi sebelum penggunaan zat anestesi lainnya..
• Sebagai supplementasi untuk obat-obatan anestesi lainnya.
Efek samping
• Kenaikan tekanan darah, frekuensi nadi, dan cardiac outoput sekitar ± 30%.
• Peningkatan kadar adrenalin• Disosiasi mental sampai halusinasi• Emergence phenomenon • Hipersalivasi• Peningkatan aliran darah ke otak, peningkatan
TIK
Efek Samping
• Peningkatan tekanan intraokular• Peningkatan konsumsi oksigen
miokardium• Peningkatan resistensi vaskular
pulmoner• Depresi ventilasi ringan &
sementara• Muntah • Lakrimasi• Menggigil• Ruam kulit.
Kontraindikasi
• Peningkatan tekanan intrakranial atau pada pasien yang mempunyai risiko untuk iskemia otak
• Hipertensi, insufisiensi jantung• trauma okuli terbuka• Iskemia miokardium
TERIMA KASIH