famnew
DESCRIPTION
lapjagTRANSCRIPT
DAFTAR PASIEN RAWAT NO NAMA PASIEN RUANG
PERAWATANDIAGNOSA DOKTER
1. Tn. Indra MD APP perforasi Dr. Andoko, Sp. B
2. Tn. Askirin MD Hemmoroid Dr. Adriansyah, Sp. B
3. Tn. M. Aziz MD HIS Dr. ANdoko, Sp.B
4. Nn. Lulu WB FAMS dr. Kukuh, Sp. B
6. Nn. Risnawati WB FAMS Dr. Andoko, Sp.B
7. Tn. Jumain WA HID Dr. Winoto, Sp.B
8. Tn. Slamet WA Batu Buli Dr. Yusuf, Sp. B
IDENTITAS PASIEN
• Nama : Nn. L
• Usia : 25 tahun
• Agama : Islam
• Status : Sudah menikah
• Alamat : Rawasari
• Tanggal masuk RS : 17 Mei 2015
• Pengkajian : 17 Mei 2015
ANAMNESA (Autoanamnesis Pada Tanggal 17 Mei 2015)
Keluhan Utama
Benjolan pada payudara kanan sejak 1 bulan SMRS
Riwayat Penyakit Sekarang
Pasien datang ke poli bedah RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan benjolan di payudara kanan ±1 bulan SMRS pasien menyadari adanya sebuah benjolan di payudara sebelah kiri.Ukuran Benjolan seperti kelereng,Benjolan terasa kenyal, dapat digerakan dan tidak nyeri, pasien mengaku ketika menstruasi benjolan tampak membesar dan terasa agak nyeri ketika ditekan. Keluhan lain seperti adanya kemerahan, pembengkakan pada kulit payudara, dan keluarnya cairan atau darah dari putting susu disangkal oleh pasien. Pada ketiak tidak dirasakan sakit, dan tidak terdapat benjolan begitu juga pada sekitar leher sampai bahu. Pasien juga menyangkal penurunan berat badan maupun penurunan nafsu makan dan tidak sedang menggunakan metode kontrasepsi. Sebelumnya pasien belum memeriksakan diri ke dokter sebelumnya.
5
Riwayat Penyakit Dahulu
•Riwayat penyakit serupa sebelumnya disangkal, riwayat penyakit paru disangkal, Hipertens-, DM-, Penyakit jantung -
Riwayat Penyakit Keluarga
• Ibu pernah menderita hal yang sama saat masih remaja. Riwayat keluarga yang mengalami keganasan -
Riwayat Alergi dan Pengobatan : -
Riwayat Psikososial :
•Pasien memiliki kebiasaan sering mengkonsumsi fast food dan mengkonsumsi susu sapi 1 gelas setiap hari,
PEMERIKSAAN FISIK
Status Generalis• Keadaan Umum : Tampak sehat• Kesadaran : Compos mentis• TD : 110/70 mmHg• N : 84 x/mnt • RR : 20x/mnt • Suhu : 36,5oC• BB : 70 kg• TB : 160 cm• IMT : 25,65 (Overweight)
Pemeriksaan Fisik Umum
Kepala : simetris, deformitas -
Mata : pupil isokor , Φ 3mm, refleks cahaya +/+, konjungtiva nanemis -/-, sklera ikterik-/-
Leher : tidak teraba massa, pembesaran KGB -
Thorax
- Pulmo :
Inspeksi : Bentuk simetris, gerakan dinding dada simetris
Palpasi : vocal fremitus dextra+sinitra normal, nyeri tekan (-)
Perkusi : Sonor pada kedua lapangan paru.
Auskultasi : Vesikuler +/+, ronki -/-, whezing -/-
- Cor :
Inspeksi : Ictus cordis tidak tampak
Palpasi : Ictus cordis teraba ICS V linea midclavikularis sinistra
Perkusi : batas kanan jantung pada ICS III linea parasternal dextra, batas kiri pada ICS V linea midklavikularis sinistra
Auskultasi : S1S2 tunggal reguler, murmur (-), gallop (-)
-Mammae : hiperpigmentasi areola +/+, retraksi putting -/-
Abdomen :
-Inspeksi : datar, distensi-,massa-
- Auskultasi : BU + normal
- Perkusi : timpani, pekak hepar+
- Palpasi : supel, nyeri tekan -
Punggung
- Inspeksi : simetris, gerakan pernafasan kiri=kanan
- Palpasi : stem fremitus kiri=kanan
- Perkusi : nyeri ketok CVA -/-
Ekstremitas
Superior Inferior
Edema -/- Edema -/-
Sianosis -/- Sianosis -/-
Status lokalis
• Regio : mammae dextra• Posisi duduk tegak
–Inspeksi : ukuran sama dengan mammae sinistra, perubahan warna kulit (+), lesi (-), edema (-), retraksi (-), nipple discharge (-)–Palpasi :
• Daerah supraclavicular : tidak teraba pembesaran KGB• Daerah aksilla : tidak teraba pembesaran KGB
• Posisi tidur terlentang : teraba sebuah benjolan di kuadran lateral mammae dextra (arah jam 3 dari papilla mammae), nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, permukaan benjolan rata, batas tegas, mobile, ukuran diameter ±2 cm.
RESUME
•Perempuan 25 tahun datang ke poli bedah RSIJ Cempaka Putih dengan keluhan benjolan di payudara dexra ±7 bulan SMRS. Benjolan terasa kenyal, dapat digerakan dan tidak nyeri, tp membesar agak nyeri tekan ketika sedang menstruasi. Pasien memiliki kebiasaan mengkonsumsi susu 1 gelas setiap hari, sering mengkonsumsi fast food. Ibu pasien pernah mengalami hal seperti ini saat masih remaja.
•Pada pemeriksaan ditemukan status gizi pasien overweight, ditemukan benjolan di kuadran lateral atas mammae dextra (arah jam 3 dari papilla mammae), nyeri tekan (-), konsistensi kenyal, permukaan benjolan rata, batas tegas, mobile, ukuran diameter ±2 cm.
DIAGNOSIS•Diagnosis Sementara: Tumor Mammae dextra Suspek Fibroadenoma Mammae dextra
RENCANA PEMERIKSAAN•USG Mamme •Laboratorium
HASIL PEMERIKSAAN
Laboratorium
Hb : 12,8
Leukosit : 6400
Trombosit : 350.000
Masa perdarahan : 2
Masa pembekuan: 11
SGOT/ALT : 20,9
SGPT/AST : 12,8
Ureum : 21
Creatinine : 0,6
Kesan : Dalam Batas Normal
HASIL PEMERIKSAAN•UltraSonoGraph
•Mammae dextra : tampak lesi hiperechoic batas tegas, tepi reguler, non vascular, diameter 2,2 x 1,4 pada jam 2, 3cm dari areola, tak tampak pembesaran KGB axilla sinistra•Mammae sinistra : tak tampak lesi solid/kistik, tak tampak pembesaran KGB axilla•Kesan : adenoma (suspek FAM) mammae dextra
DIAGNOSA KERJA
Tumor mammae dextra Suspek Fibroadenoma Mammae dextra
RENCANA TERAPIRencana operasi eksterpasi dan pemeriksaan histopatologi
Fibroadenoma
• lesi yang sering terjadi pada mammae. Setelah menopause, tumor tersebut tidak lagi ditemukan. Fibroadenoma sering membesar mencapai ukuran 1 atau 2 cm.
• Kadang fibroadenoma tumbuh multiple (lebih 5 lesi pada satu mammae), tetapi sangat jarang. Pada masa adolesens, fibroadenoma tumbuh dalam ukuran yang besar.
• Pertumbuhan bisa cepat sekali selama kehamilan dan laktasi atau menjelang menopause, saat ransangan estrogen meningkat. Nodul Fibroadenoma sering soliter, mudah digerakkan dengan diameter 1 hingga 10 cm.
• Jarang terjadinya tumor yang multiple dan diameternya melebihi 10 cm (giantfibroadenoma).
Insidens
Fibroadenoma merupakan neoplasma jinak yang terutama terdapat pada wanita muda berusia 15-25 tahun. fibroadenoma terjadi secara asimptomatik pada 25% wanita.
Etiopatogenesis
• Etiologi dari fibroadenoma masih belum diketahui pasti tetapi dikatakan bahwa hipersensitivitas terhadap estrogen pada lobul dianggap menjadi penyebabnya. Usia menarche, usia menopause dan terapi hormonal termasuklah kontrasepsi oral tidak merubah risiko terjadinya lesi ini.
• Faktor genetik juga dikatakan tidak berpengaruh tetapi adanya riwayat keluarga (first-degree) dengan karsinoma mammae dikatakan meningkatkan risiko terjadinya penyakit ini. Fibroadenoma mammae dianggap mewakili sekelompok lobus hiperplastik dari mammae yang dikenal sebagai “kelainan dari pertumbuhan normal dan involusi”.
• Fibroadenoma sering terbentuk sewaktu menarche (15-25 tahun), waktu dimana struktur lobul ditambahkan ke dalam sistem duktus pada mammae. Lobul hiperplastik sering terjadi pada waktu ini dan dianggap merupakan bagian dari perkembangan mammae.
Gambaran Klinis
•Biasanya wanita muda menyadari terdapatnya benjolan pada payudara ketika sedang mandi atau berpakaian. Kebanyakan benjolan berdiameter 2-3 cm, namun FAM dapat tumbuh dengan ukuran yang lebih besar (giant fibroadenoma).
•Pada pemeriksaan, benjolan FAM kenyal dan halus. Benjolan tersebut tidak menimbulkan reaksi radang (merah, nyeri, panas), mobile (dapat digerakkan) dan tidak menyebabkan pengerutan kulit payudara ataupun retraksi puting (puting masuk).
•Benjolan tersebut berlobus-lobus. Tumor ini tidak melekat pada jaringan sekitarnya sehingga mudah untuk digerakkan dan Kadang-kadang fibroadenoma tumbuh multipel.
•Mayoritas tumor ini terdapat pada kuadran lateral superior dari mammae. Biasanya fibroadenoma tidak nyeri, namun kadang nyeri jika ditekan.
Diagnosis
• Diagnosa bisa ditegakkan melalui pemeriksaan fisik walaupun dianjurkan juga untuk dilakukan aspirasi sitologi. Fine-needle aspiration (FNA) sitologi merupakan metode diagnosa yang akurat.
• Diagnosa fibroadenoma bisa ditegakkan melalui gambaran klinik pada pasien usia muda dan karena itu, mammografi tidak rutin dikerjakan.
• Fibroadenoma dapat dengan mudah didiagnosa melalui Biopsi Aspirasi Jarum Halus (BAJAH) atau biopsi jarum dengan diameter yang lebih besar (core needle biopsi).
Penatalaksanaan
• Pada fibroadenoma dilakukan eksisi dibawah pengaruh anestesi lokal atau general. Fibroadenoma residif setelah pengangkatan jarang terjadi. Sekiranya berlaku rekurensi, terdapat beberapa faktor yang diduga berpengaruh.
• Pertama, pembentukan dari trulymetachronous fibroadenoma.
• Kedua, asal dari tumor tidak diangkat secara menyeluruh sewaktu operasi dan mungkin karena presentasi dari tumor phyllodes yang tidak terdiagnosa.
DAFTAR PUSTAKA
• Wan desen, 2008. Onkologi klinis. Edisi 2. FK UI• Sjamsuhidayat R, Wim de Jong, 2005, Tumor Jinak. Buku Ajar Ilmu Bedah, Jakarta.• Susan Storck. Breast Lump Self Exam. 2008. http://medline.com, 18/01/10• Ramli, M., Kanker Payudara dalam Kumpulan Kuliah Ilmu Bedah, Bagian Bedah Staf
Pengajar FK-UI, Jakarta, 1995.• Copelnd, E.M dan Bland, F.I., Payudara dalam Buku Ajar Bedah, Sobiston Bagian 1,
EGC, Jakarta, 1995.• Djamaloeddin, Kelainan pada Mammae dalam Ilmu Kandungan, ed. 2, Wiknjosastro
H, Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo, Jakarta, 1997.