fakultas teologi program pasca sarjana ......pembahasan materi karya ilmiah ini masih jauh dari...

16
FAKULTAS TEOLOGI PROGRAM PASCA SARJANA MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik Yang Hidup Lebih Lama Dari Prognosis Medis Tesis Diajukan dalam rangka mememuhi salah satu syarat Untuk memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama Oleh : Renni Hotmaida Damanik, STh 752011002 Salatiga 2012

Upload: others

Post on 04-Feb-2021

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • FAKULTAS TEOLOGI

    PROGRAM PASCA SARJANA

    MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA

    UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

    SALATIGA

    Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal Ginjal Kronik

    Yang Hidup Lebih Lama Dari Prognosis Medis

    Tesis

    Diajukan dalam rangka mememuhi salah satu syarat

    Untuk memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama

    Oleh :

    Renni Hotmaida Damanik, STh

    752011002

    Salatiga 2012

  • viii

    ABSTRAKSI

    Penyakit gagal ginjal kronik adalah salah satu penyakit yang menakutkan dan

    mematikan. Penyakit ini tidak menular tetapi dapat menyerang siapa saja tanpa

    memandang usia. Dapat terjadi pada anak-anak, orang dewasa, dan usia lanjut. Untuk

    mempertahankan hidup dan mengatasi penyakit gagal ginjal kronik ini hanya dua hal

    yang dapat dilakukan. Pertama, dengan melakukan cangkok ginjal, dengan biaya

    yang sangat mahal dan sangat sulit juga prosesnya. Kedua, dengan melakukan terapi

    melalui hemodialisa (cuci darah). Penyakit gagal ginjal kronik digolongkan pada

    penyakit terminal. Penyakit terminal adalah penyakit yang tidak dapat disembuhkan

    dan akan meninggal dunia. Ini berarti bahwa penyakit terminal adalah penyakit yang

    membawa penderita ke ajalnya. Menurut ilmu medis bahwa orang yang menderita

    gagal ginjal terminal apabila kondisi penyakitnya tidak mengalami perubahan dan

    tidak ada obat dan sarana penyembuhan lain yang dapat diupayakan, maka penderita

    tersebut diperkirakan 12 (dua belas) bulan ke depan sejak divonis gagal ginjal kronik

    akan meninggal dunia. Namun dalam kenyataannya di lapangan masih banyak

    ditemukan pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari prognosis medis.

    Hal ini menjelaskan bahwa masalah kematian bukanlah urusan manusia tetapi mutlak

    urusan Tuhan. Manusia dan medis tidak mempunyai wewenang untuk menentukan

    kematian manusia. Survey membuktikan bahwa banyak juga yang sehat yang tidak

    mengalami gagal ginjal kronik mati secara mendadak.

  • ix

    Walaupun mereka telah menderita gagal ginjal kronik itu bukan berarti

    mereka tidak mempunyai arti dan makna bahkan menemukan makna dalam hidup ini.

    Penyakit yang mereka derita bukan menjadi penghalang untuk menemukan makna

    hidup. Mengapa? Karena penemuan makna hidup dapat ditemukan setiap manusia.

    Penemuan makna hidup bukan hanya milik orang yang sehat, kaya, mempunyai

    jabatan, dan lain-lain. Makna hidup dapat ditemukan siapa saja, baik orang sehat juga

    yang sakit seperti pasien gagal ginjal kronik. Penemuan makna hidup dapat

    ditemukan dalam situasi apa saja baik dalam situasi senang dan susah, bahagia atau

    menderita. Frankl sebagai pencetus Logoterapi mengatakan bahwa makna hidup

    dapat ditemukan oleh siapa saja dan dalam keadaan bahagia atau menderita, sehat

    atau sakit. Teori Frankl dengan Logoterapinya terbukti benar dan pantas didengarkan

    karena telah terbukti dalam “Laboratorium Hidup”. Hal ini dibuktikan juga oleh

    pasien gagal ginjal kronik, bahwa walau mereka telah menderita gagal ginjal kronik

    dan menjalani hemodalisa semur hidup tanpa batas yang ditentukan, ternyata mereka

    juga menemukan makna hidup. Hal ini menjelaskan bahwa teori Logoterapi Frankl

    dapat diterima, benar, diterapkan dan berlaku secara universal baik di dunia Barat

    maupun Timur. Dalam penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik

    dipengaruhi oleh faktor keluarga, spiritualitas, motivasi diri (semangat untuk hidup).

    Namun faktor dominan yang memengaruhi penemuan makna hidup pasien gagal

    ginjal kronik adalah faktor sosial (keluarga, suami, isteri, anak, saudara, kumpulan

    semarga, warga jemaat), karena orang/masyarakat Timur adalah communal life

    (hidup dalam kebersamaan) dan interdependence personality (saling ketergantungan).

    Kenyamanan hidup seseorang ditentukan juga dalam kebersamaan. Kemudian faktor

  • x

    spiritualitas dan motivasi diri (semangat untuk hidup). Ketiga hal ini saling kait

    mengkait dan tidak dapat dipisahkan walau dapat dibedakan. Maka sumbangan teori

    kontekstual lokal dalam penelitian ini adalah pentingnya peranan sosial (keluarga)

    dalam penemuan makna hidup pasien gagal ginjal kronik yang hidup lebih lama dari

    prognosis medis.

  • i

    KATA PENGANTAR

    Dengan mengucapkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa,

    sehingga karya ilmiah dengan judul: ”Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal

    Ginjal kronik Yang Hidup Lebih Lama dari Prognosis Medis dan Faktor-faktor

    yang Memengaruhinya” dapat terselesaikan lebih awal dari waktu yang telah

    ditentukan. Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk memenuhi sebagian

    dari persyaratan guna memperoleh gelar Magister Sosiologi Agama Fakultas

    Teologia Universitas Kristen Satya Wacana Salatiga-Jawa Tengah.

    Penulisan Karya Ilmiah ini merupakan kesempatan yang berharga sekali untuk

    mencoba menerapkan beberapa teori yang diperoleh selama duduk di bangku

    kuliah dalam situasi dunia nyata. Dalam hal ini penulis menyadari sepenuhnya

    bahwa baik dalam pengungkapan, penyajian, dan pemilihan kata-kata maupun

    pembahasan materi karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu

    dengan penuh kerendahan hati penulis mengharapkan saran, kritik, dan segala

    bentuk pengarahan dari semua pihak untuk perbaikan karya ilmiah ini. Banyak

    pihak yang telah tulus ikhlas memberikan bantuan, baik itu melalui material dan

    spiritual juga dorongan semangat dalam menyelesaikan penulisan karya ilmiah

    ini. Pada kesempatan ini penulis menyampaikan rasa terima kasih disertai

    penghargaan yang setinggi-tingginya kepada:

    1. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th. D, selaku Rektor Universitas Kristen Satya

    Wacana (UKSW) Salatiga Jawa Tengah, yang telah memberi warna bagi

    UKSW ini khususnya bagi penulis.

  • ii

    2. Prof. Pdt. John A. Titaley, Th. D, selaku dosen pembimbing I yang sungguh-

    sungguh membimbing, mendorong, mengarahkan, memberikan pemikiran,

    gagasan, dan energi setiap saat kepada penulis maka penulis selalu

    semangat, senang dan mudah memahami dalam penyelesaian tesis ini.

    Kerendahan hati dan kesederhanaan, juga kebapakanmu telah merubah

    paradigma penulis ketika menginjakkan kaki di UKSW ini, dari

    keberagamaan yang ekslusif menjadi inklusif. Kajian ilmiahmu yang selalu

    “menggelitik” dalam perkuliahan membuat penulis semakin penasaran akan

    ilmu yang engkau sajikan. Selain sebagai rektor, dosen, pembimbing,

    engkau juga berperan sebagai bapak yang selalu mengayomi dan memahami

    penulis juga semua mahasiswa seperti anakmu sendiri. Di dalam dirimu

    penulis temukan Hard dan Soft Skill dalam perkuliahan selama satu tahun

    ini. Engkau mempunyai integritas yang tinggi sebagai pemimpin di UKSW

    ini. Tuhan memberkati seluruh karyamu dan memberi kesehatan yang prima

    dalam menunaikan tugas-tugasmu di dalam dan luar negeri.

    3. Pdt. Totok Wiryasaputra, Th. M, selaku dosen pembimbing ke II dan dosen

    pastoral. Sebagai pembimbing engkau telah membimbing, membantu dan

    memberikan saran-saran serta koreksi dalam penyempurnaan tesis ini.

    Sebagai dosen pastoral engkau telah banyak memperkaya pengetahuan dan

    skill dalam pastoral, semoga ilmu yang engkau telah taburkan dapat

    meningkatkan pelayanan pastoral dalam gereja maupun masyarakat.

    4. Dr. Pdt. Retnowati, M.Si, sebagai Dekan Fakultas Teologia yang turut

    mewarnai ilmu interdisiplioner dalam diri penulis. Tegur sapamu membuat

  • iii

    penulis selalu tersenyum, tertawa dan semangat selama study di UKSW ini.

    Terimakasih atas semua kebaikanmu.

    5. Dr. David Samiyono, MTS, MSLS, Ketua Program studi atas berbagai

    fasilitas yang disediakan untuk mahasiswa sehingga dapat memperlancar

    tugas-tugas yang harus dikerjakan. Engkau selalu terbuka dan bersedia

    setiap saat berdiskusi dan mendengarkan keluh kesah, dan mempermudah

    hal-hal yang sulit menjadi mudah bagi mahasiswa.

    6. Dr. Pdt. Tobias Mesakh, sebagai dosen pra kuliah dan kuliah yang selalu

    rendah hati dan selalu bersedia berdiskusi dan mempermudah segala yang

    sulit dalam memahami ilmu yang diajarkan. Tegur sapamu kepada penulis

    membuat penulis semangat dan selalu tersenyum dalam menjalani

    perkuliahan di UKSW ini. Sebagai pendeta engkau selalu membagi

    pengalaman mu yang baik untuk dapat kami teladani sebagai pendeta.

    7. Dr. Ir. Martanto Martosupono, terimakasih atas semua kebaikannya yang

    selalu bersedia berdiskusi, menolong penulis dalam penyelesaian tesis ini.

    Selain sebagai dosen bagi penulis engkau adalah sosok bapak yang rendah

    hati dan pantas diteladani.Tegur sapamu dan candamu, membuat penulis

    selalu tersenyum, tertawa dan semangat sejak awal sampai akhir study di

    UKSW ini. Penulis telah menganggap engkau sebagai keluarga.

    8. Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun, Terimakasih atas semua ilmu yang engkau

    berikan. Engkau adalah ilmuwan murni dan sejati, disiplin, rendah hati,

    sederhana, dan ramah. Penulis salut kepadamu atas semua keteladanan yang

    engkau berikan kepada mahasiswa khususnya kepada penulis.

  • iv

    9. Dr. Pdt. Dien Sumyatianingsih, GD.Th, MA, terimakasih atas semua

    kebaikannya, yang selalu bersedia berdiskusi kapan dan dimana pun. Selain

    sebagai dosen engkau selalu berperan sebagai pemimpin dan ibu untuk

    semua mahasiswa. Kerendahan hati dan kepintaranmu membuat mahasiswa

    mengagumimu.

    10. Para dosen: Prof. Pdt. John A. Titaley, Th.D, Dr. David Samiyono, MTS,

    MSLS, Dr. Pdt. Retnowati, M.Si, Prof. Dr. Ir. Haryono Semangun, Dr. Ir.

    Martanto Martosupono, Dr. Pdt. Daniel Nuhamara, Th. M, Pdt. Totok

    Wiryasaputra, Th. M, Dr. Pdt. Dien Sumyatianingsih, GD.Th, MA, Dr. Pdt.

    Tobias Mesakh, Dr. Flip PB.Litaay, SH, MS, dan Astuti Kusumawicitra

    Laturiuw del castillo, Ph. D, Pdt.Yusak, B. Setyawan, S.Si, MATS, Ph. D,

    Dr. Pdt. Ebenezer, terimakasih atas semua kebaikannya yang telah memberi

    segudang ilmu dari berbagai interdisipliner ilmu dan selalu bersedia

    berdiskusi dengan penulis, dan tegur sapa yang selalu membuat penulis

    semangat dalam menjalani perkuliahan di UKSW ini. Semoga ilmu yang

    bapak/ibu taburkan dapat penulis aplikasikan dalam pelayanan di jemaat

    nantinya.

    11. Dr. Pdt. Daniel Nuhamara, Th. M, terimakasih atas dukungan serta selalu

    memberi semangat kepada penulis dalam studi juga penyelesaian tesis ini.

    12. Segenap Dosen dan Karyawan Fakultas Teologia dan Program Studi

    Magister Sosiologi Agama Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) yang

    telah memberikan ilmu manajemen melalui suatu kegiatan belajar mengajar

    dengan dasar pemikiran analitis dan pengetahuan yang lebih baik.

  • v

    13. Bapak Pimpinan Pusat Gereja Kristen Protestan Simalungun (GKPS)

    Ephorus Pdt. Jaharianson Saragih, STh, M.Si, Ph. D, yang telah

    memberikan rekomendasi dan bantuan materil untuk melanjutkan study di

    UKSW. Engkau adalah maha guru bagi penulis baik dalam ilmu juga dalam

    hidup. Doa dan semangat yang engkau beri setiap saat pada penulis,

    memampukan penulis menyelesaikan perkuliahan dan tesis ini.

    14. Kepada UEM (United Evangelium Mission) yang telah memberikan bantuan

    beasiswa, untuk mendukung penyelesaian study di UKSW.

    15. Bpk. Horst Oesterman (Supervisor Clinical Pastoral Education) di Jerman

    yang telah memberikan bantuan dana dalam mendukung perkuliahan dan

    penyelesaian tesis ini.

    16. Ester Gelloagan sebagai supervisor penulis selama mengikuti Clinical

    Pastoral Education di Philiphines, yang mengawali pengetahuan dan skill

    penulis dalam pastoral konseling ini.

    17. Seluruh pegawai perpustakaan khususnya bapak Daniel yang selalu

    membantu dan mempermudah penulis dalam menemukan buku yang penulis

    butuhkan, terimakasih atas bantuannya.

    18. Para tata usaha ibu Liana, ibu Budy, dan mbak Isti, yang telah membantu

    penulis dalam semua urusan administrasi selama study di UKSW, khususnya

    ibu Liana yang selalu sabar melayani penulis juga mahasiswa lain baik di

    luar jam kerja, terimakasih atas semua kebaikannya.

    19. Pimpinan dan Karyawan serta Para medis Rumah Sakit Khusus Ginjal

    Bandung yang memberikan kesempatan untuk mengadakan penelitian

    khususnya buat adikku Dewi br Damanik sebagai kepala Ruangan di Rumah

  • vi

    Sakit yang telah banyak menolong dan mempermudah penulis dalam

    penelitian di Rumah Sakit tersebut.

    20. Suamiku Rudy Febrison Purba, yang sangat kucintai dan kusayangi dengan

    tulus ikhlas, yang sungguh-sungguh menjadi penentu sejak awal sampai

    akhir perjalanan perkuliahan dan penyelesaian tesis ini. Tanpamu, aku ini

    tidak ada apa-apanya. Doronganmu yang selalu menyemangati kala aku

    jenuh dan lelah, kala aku sedih engkau menghiburku, kala aku marah,

    engkau sungguh memahamiku dan berusaha untuk menyenangkan hatiku.

    Engkau selalu bersedia untuk membantu dalam teknologi, sebagai editor

    dalam tugas-tugas kuliah dan tesis ini. Engkau bersedia meninggalkan

    pekerjaanmu demi peningkatan kualitas pelayanan di jemaat melalui study

    ini. Engkau berkorban demi isteri dan anakmu Gutryans El Joy Purba untuk

    mendampingi ke Salatiga Jawa Tengah .

    21. Anakku semata wayang Gutryans El Joy Purba, yang selalu membuat aku

    tertawa dan senang saat kau berkata: ”Ryan bantu mama untuk buat power

    point ya” walau kau tidak tahu dan mengerti apa itu. Itu semua

    menyemangatiku untuk lebih awal menyelesaikan study dan tesis ini.

    22. Ibuku tersayang St. Sainim Purba, Terimakasih inangku, engkau sungguh

    luar biasa bagiku yang selalu perduli buat aku, anakku, dan suamiku. Doamu

    dan pengorbanan memberi nilai yang tinggi bagi ku, dalam penyelesaian

    study dan tesis ini.

    23. Keluarga Makkela St. Bonarsius Saragih, SH, M. Hum, Pengantar Jemaat

    GKPS Bandung dan dosen di STHB (Sekolah Tinggi Hukum Bandung),

    yang telah banyak mendoakan, memberi semangat, bantuan materi, dalam

  • vii

    penyelesaian perkuliahan dan tesis ini. Engkau adalah bapak yang selalu

    ready untuk menolong siapa saja yang mempunyai pergumulan, Tuhan

    memberkati keluargamu.

    24. Buat semua keluarga kakakku dan adikku, kaha dan edaku (Ida, Ria, Jepen,

    Pendi, Kornelis, dan Kaha Henry Purba, gawei Lisbet, Mery) yang ada di

    Jakarta, Bandung, dan Pematang Siantar yang turut menyemangati dalam

    menyelesaikan study di UKSW, terimakasih kuucapkan kepada kalian.

    25. Teman-teman kuliah khususnya yang telah memberikan dukungan,

    semangat serta sebuah persahabatan dan kerjasama yang baik selama kuliah

    di UKSW.

    26. Majelis dan Warga jemaat GKPS Semarang, yang memberi semangat dan

    kebersamaan dalam study.

    Semoga segala kebaikan dan bantuan yang telah diberikan kepada saya,

    mendapatkan berkat dari Tuhan. Pada Akhirnya, tidak ada kesempurnaan dalam

    diri manusia, begitu juga tidak ada kesempurnaan dalam penulisan tesis ini.

    Berharap apa yang tertulis dalam karya ini masih ada yang dapat diambil

    manfaatnya dan dapat digunakan sebagai titik awal dalam mengenal dan meneliti

    sikap lebih lanjut untuk dipergunakan dalam pelayanan umatNya.

    Salatiga, 30 Agustus 2012

    Penulis

    Renni Hotmaida Damanik, STh

  • xi

    DAFTAR ISI

    Hal.

    KATA PENGANTAR………………………………………………………… i

    ABSTRAKSI ......................................................................................................... viii

    DAFTAR ISI ......................................................................................................... xi

    BAB I. PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah ............................................................................. 1

    1.2. Batasan Masalah ......................................................................................... 7

    1.3. Lokasi Penelitian ........................................................................................ 7

    1.4. Research Question ...................................................................................... 7

    1.5. Tujuan Penelitian.. ...................................................................................... 7

    1.6. Manfaat Penelitian. ..................................................................................... 7

    1.7. Metode Penelitian. ...................................................................................... 8

    1.8. Analisa Data ............................................................................................... 9

    1.9. Sistematika Penulisan. ................................................................................ 9

    BAB II. KAJIAN PUSTAKA.

    MAKNA HIDUP MENURUT LOGOTERAPI

    VIKTOR, E. FRANKL DAN GAGAL GINJAL KRONIK

    2.1. Makna Hidup menurut Logoterapi Frankl ................................................. 11

    2.1.1. Biografi Frankl. .................................................................................... 14

    2.1.2. Konsep Dasar Logoterapi. .................................................................... 24

  • xii

    2.1.2.1. Kebebasan Berkehendak (The Freedom of Will) .................. 24

    2.1.2.2. Kehendak Untuk Bermakna (The Will to Meaning) .............. 28

    2.1.2.3. Makna Hidup (The Meaning of Life) ..................................... 33

    2.1.2.3.1. Memaknai Penderitaan. ..................................... 36

    2.1.2.3.2. Memaknai Cinta ................................................. 40

    2.1.2.3.3. Memaknai Kerja. ............................................... 41

    2.1.3. Logoterapi sebagai teori kepribadian manusia ..................................... 43

    2.1.3.1. Penghayatan Hidup Tanpa Makna

    (Kehampaan Eksistensial) ..................................................... 44

    2.1.3.2. Penghayatan Hidup Bermakna. ............................................. 48

    2.2. Gagal Ginjal Kronik ................................................................................... 49

    2.2.1. Ginjal. ................................................................................................... 49

    2.2.2. Letak Ginjal .......................................................................................... 52

    2.2.3. Fungsi Ginjal ........................................................................................ 52

    2.3. Jenis-jenis Gagal Ginjal. ............................................................................ 53

    2.3.1. Gagal Ginjal Akut (GGA) .................................................................... 54

    2.3.2. Gagal Ginjal Kronik (GGK) ................................................................. 55

    2.4. Hemodialisa ................................................................................................ 57

    BAB III. HASIL PENELITIAN, DESKRIPSI DATA PASIEN GAGAL

    GINJAL KRONIK YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI

    PROGNOSIS MEDIS

    3.1. Sekilas tentang Rumah Sakit Khusus Ginjal Ny.R.A.Habibie Bandung ... 61

  • xiii

    3.2. Penemuan Makna hidup pasien gagal ginjal yang hidup lebih lama

    dari prognosis dokter.. ................................................................................ 62

    3.2.1. Kebebasan Berkehendak (The Freedom of Will).. ............................... 62

    3.2.2. Kehendak Untuk Bermakna (The Will to Meaning). ............................ 69

    3.2.3. Makna Hidup (The Meaning of Life). ................................................. 72

    3.2.3.1. Memaknai Penderitaan. ......................................................... 77

    3.2.3.2. Memaknai Cinta. ................................................................... 82

    3.2.3.3. Memaknai Kerja. ................................................................... 85

    3.3. Faktor-faktor Yang Memengaruhi Penemuan Makna Hidup Pasien

    Gagal Ginjal Kronik Yang Hidup Lebih Lama Dari

    Prognosis Medis ......................................................................................... 87

    3.3.1. Faktor Sosial (Keluarga) ...................................................................... 87

    3.3.2. Faktor Religiusitas ................................................................................ 91

    3.3.3. Faktor Motivasi Diri (Semangat untuk hidup) ..................................... 96

    BAB IV. ANALISIS KEHIDUPAN PASIEN GAGAL GINJAL KRONIK

    YANG HIDUP LEBIH LAMA DARI PROGNOSIS MEDIS

    DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMENGARUHINYA.

    4.1. Analisa Penemuan Makna Hidup Pasien Gagal ginjal Kronik Yang Hidup

    Lebih Lama Dari Prognosis Medis Menurut Logoterapi

    Viktor, E. Frankl. ........................................................................................ 108

    4.1.1 Kebebasan Untuk Berkehendak.(The Freedom of Will) ...................... 108

    4.1.2. Kehendak Untuk Bermakna.(The Will to Meaning) ............................. 111

  • xiv

    4.1.3. Makna Hidup (The Meaning of Life) (Penderitaan, Cinta dan Kerja). . 112

    4.2. Analisa faktor-faktor yang mempengaruhi penemuan makna hidup pasien

    yang hidup lebih lama dari prognosis medis ............................................... 117

    BAB V. PENUTUP.

    5.1. Kesimpulan ................................................................................................. 121

    5.2. Saran ........................................................................................................... 125

    5.2.1. Para Konselor pendamping pasien gagal ginjal kronik ........................ 125

    5.2.2. Kepada keluarga yang mendampingi pasien gagal ginjal kronik ......... 126

    5.2.3. Kepada peneliti selanjutnya.................................................................. 126

    KEPUSTAKAAN ................................................................................................. 127