jurnal teologi amreta

140
Jurnal Teologi Amreta Theme: Mission in the Spirit Vol. 4, No. 1, Desember 2020 Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti – Malang Tanggal verifikasi : 29 Agustus 2017 SK ISSN - 0005.25993100/JI.3.1/SK.ISSN/2017.12 (8 Desember 2017) ISSN online: 2599-3100 Vol. 4, No. 1, 3 Des. 2020

Upload: others

Post on 15-Oct-2021

26 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi

Amreta

Theme Mission in the Spirit

Vol 4 No 1 Desember 2020

Sekolah Tinggi Teologi Satyabhakti ndash Malang

Tanggal verifikasi 29 Agustus 2017

SK ISSN - 000525993100JI31SKISSN201712

(8 Desember 2017)

ISSN online 2599-3100

Vol 4 No 1 3 Des 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

i

Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 1 Theme Mission in the Spirit

Penanggung jawab - Ketua STT Satyabhakti Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh (Academic Dean) Dewan Penasihat - Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Dr Keith Sorbo Ketua Dewan Penyunting Victor Christianto MTh Dewan Penyunting

- Pdt Yahya Afandi MTh - Pdt Amelia Rumbiak MTh

Mitra Bestari - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Pdt Dr Hudus Pardede - Pdt Ekaputra Tupamahu PhD - Dr Paskalis Edwin Nyoman Paska - Pdt Dr Elia Tambunan STh MPd (STT Salatiga) - Pdt Silwanus Gabriel MTh (STT Berea) - Pdt Soerono Tan MTh - Jessica Layantara MTh (Universitas Pelita Harapan Karawaci) Desain Sampul Victor Christianto Alamat Redaksi Editor Jurnal SATI STT Satyabhakti Jl Raya Karanglo 94-103 Malang Email jurnalsttsatiorg Website httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

ii

Editorial

ldquoMission in the Spiritrdquo

Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat

untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-

Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan

marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja

dari tugas tersebut

Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi

dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan

mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja

justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja

yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk

mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia

Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut

Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian

peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering

kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam

karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak

Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan

dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-

19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra

membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah

Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam

tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi

Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus

ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis

juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iii

Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di

Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran

Pangestu

Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V

Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit

Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa

Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels

(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi

Mission in the Spirit ini

Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita

mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah

dalam pimpinan Roh Kudus itu

Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan

dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya

dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa

Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iv

Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima

kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra

bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu membaca Jurnal ini

Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik

untuk memuliakan namaNya

Salam dalam kasih Kristus

Malang 3 Desember 2020

Victor Christianto

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini

1 Pdt Dr Isak Suria

2 Michelle Fortunella Sugianto STh

3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh

4 Christian Bayu Prakoso STh

5 Pdt Yonatan Alex Arifianto

6 Alentinus Yonathan STh

7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh

8 Pdt Stefanus Kristianto

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 2: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

i

Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 1 Theme Mission in the Spirit

Penanggung jawab - Ketua STT Satyabhakti Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh (Academic Dean) Dewan Penasihat - Pdt Gatut Budiyono DMin - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Dr Keith Sorbo Ketua Dewan Penyunting Victor Christianto MTh Dewan Penyunting

- Pdt Yahya Afandi MTh - Pdt Amelia Rumbiak MTh

Mitra Bestari - Pdt Gani Wiyono ThM MTh - Pdt Dr Hudus Pardede - Pdt Ekaputra Tupamahu PhD - Dr Paskalis Edwin Nyoman Paska - Pdt Dr Elia Tambunan STh MPd (STT Salatiga) - Pdt Silwanus Gabriel MTh (STT Berea) - Pdt Soerono Tan MTh - Jessica Layantara MTh (Universitas Pelita Harapan Karawaci) Desain Sampul Victor Christianto Alamat Redaksi Editor Jurnal SATI STT Satyabhakti Jl Raya Karanglo 94-103 Malang Email jurnalsttsatiorg Website httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

ii

Editorial

ldquoMission in the Spiritrdquo

Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat

untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-

Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan

marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja

dari tugas tersebut

Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi

dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan

mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja

justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja

yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk

mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia

Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut

Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian

peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering

kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam

karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak

Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan

dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-

19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra

membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah

Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam

tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi

Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus

ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis

juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iii

Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di

Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran

Pangestu

Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V

Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit

Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa

Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels

(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi

Mission in the Spirit ini

Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita

mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah

dalam pimpinan Roh Kudus itu

Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan

dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya

dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa

Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iv

Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima

kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra

bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu membaca Jurnal ini

Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik

untuk memuliakan namaNya

Salam dalam kasih Kristus

Malang 3 Desember 2020

Victor Christianto

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini

1 Pdt Dr Isak Suria

2 Michelle Fortunella Sugianto STh

3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh

4 Christian Bayu Prakoso STh

5 Pdt Yonatan Alex Arifianto

6 Alentinus Yonathan STh

7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh

8 Pdt Stefanus Kristianto

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 3: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

ii

Editorial

ldquoMission in the Spiritrdquo

Seperti kita ketahui kalangan Karismatik-Pentakostal dikenal lebih bersemangat

untuk mewartakan Kabar Baik Meski secara umum gereja-gereja yang non-

Pentakostal juga mengenal tritugas panggilan gereja koinonia diakonia dan

marturia namun dalam prakteknya acapkali hanya menekankan sebagian saja

dari tugas tersebut

Dalam edisi Jurnal Amreta kali ini tema yang diangkat adalah bagaimana bermisi

dalam pimpinan Roh Kudus Karena jika gereja bermisi hanya dengan

mengandalkan metode-metode atau hikmat manusia hal tersebut bisa saja

justru bertentangan dengan maksud dan kehendak Tuhan bagi jemaat gereja

yang bersangkutan Padahal sebagai tubuh Kristus kita mesti belajar untuk

mendahulukan kehendak Tuhan daripada program-program rancangan manusia

Artikel-artikel dalam edisi kali ini dipilih untuk mewakili tema tersebut

Sebagai artikel pembuka Pdt Isak Suria memaparkan mengenai pengertian

peripateo dan stoikheo Seperti kita ketahui istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering

kita dengar di kalangan Kristen namun masih memerlukan kajian lebih dalam

karena banyak perbedaan tafsiran Sebuah artikel yang layak disimak

Lalu Michelle Fortunella Sugianto menguraikan mengenai doktrin kesembuhan

dalam pelayanan Karismatik serta implikasinya dalam konteks pandemi covid-

19 yang sedang terjadi Selanjutnya dalam artikel ketiga Pdt Robby Chandra

membahas mengenai peran Roh Kudus dalam misi Allah berdasarkan teks Kisah

Para Rasul 1611 Ada beberapa hal baru dan penting yang diungkapkan dalam

tulisan ini khususnya implikasinya dalam kepemimpinan gerejawi

Artikel selanjutnya adalah mengenai peran kepemimpinan misi Rasul Paulus

ditulis oleh Christian Bayu Prakoso dan Yonatan Alex Arifianto Kedua penulis

juga menguraikan beberapa saran untuk kepemimpinan misi masa kini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iii

Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di

Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran

Pangestu

Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V

Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit

Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa

Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels

(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi

Mission in the Spirit ini

Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita

mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah

dalam pimpinan Roh Kudus itu

Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan

dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya

dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa

Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iv

Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima

kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra

bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu membaca Jurnal ini

Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik

untuk memuliakan namaNya

Salam dalam kasih Kristus

Malang 3 Desember 2020

Victor Christianto

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini

1 Pdt Dr Isak Suria

2 Michelle Fortunella Sugianto STh

3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh

4 Christian Bayu Prakoso STh

5 Pdt Yonatan Alex Arifianto

6 Alentinus Yonathan STh

7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh

8 Pdt Stefanus Kristianto

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 4: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iii

Dalam artikel kelima Alentinus Yonathan menguraikan mengenai makna Roh di

Endor dalam 1 Samuel 28 khususnya jika dibandingkan dengan Ajaran Aliran

Pangestu

Sebaagai artikel non-tematik catatan awal mengenai Logika Sentensial oleh V

Christianto dapat disimak khususnya dalam hubungannya dengan diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Sebagai penutup ada dua resensi terhadap karya Azurdia III berjudul Spirit

Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah dengan Ilham Roh dan Kuasa

Ilahi dan juga karya Peter J Williams berjudul Can We Trust the Gospels

(Dapatkah kita mempercayai Injil) Kedua resensi buku ini menutup edisi

Mission in the Spirit ini

Tentu harapan kami adalah edisi ini dapat menyegarkan wawasan teologis kita

mengenai hal-hal yang perlu lebih diperhatikan dalam melaksanakan misi Allah

dalam pimpinan Roh Kudus itu

Meskipun artikel-artikel yang dimuat dalam edisi ini cukup selektif dibandingkan

dengan luasnya tema misi dalam pimpinan Roh Kudus tersebut namun kiranya

dapat memberikan gambaran tentang diskusi terkini seputar topik-topik ini

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (dalam bahasa

Indonesia dan English) yang ditujukan untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi daring (online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iv

Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima

kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra

bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu membaca Jurnal ini

Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik

untuk memuliakan namaNya

Salam dalam kasih Kristus

Malang 3 Desember 2020

Victor Christianto

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini

1 Pdt Dr Isak Suria

2 Michelle Fortunella Sugianto STh

3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh

4 Christian Bayu Prakoso STh

5 Pdt Yonatan Alex Arifianto

6 Alentinus Yonathan STh

7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh

8 Pdt Stefanus Kristianto

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 5: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

iv

Sebagai penutup ijinkan kami mewakili editor menyampaikan banyak terima

kasih atas partisipasi para kontributor edisi ini baik para penulis dan juga mitra

bestari yang telah bekerja keras dan terimakasih atas kesediaan Anda

meluangkan waktu membaca Jurnal ini

Kiranya Tuhan memperluas dan memperlengkapi Anda dengan segala yang baik

untuk memuliakan namaNya

Salam dalam kasih Kristus

Malang 3 Desember 2020

Victor Christianto

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

Ucapan terimakasih kepada para kontributor edisi ini

1 Pdt Dr Isak Suria

2 Michelle Fortunella Sugianto STh

3 Pdt Em Robby Chandra DMin MTh

4 Christian Bayu Prakoso STh

5 Pdt Yonatan Alex Arifianto

6 Alentinus Yonathan STh

7 Pdt Jefri Hina Remi Katu MTh

8 Pdt Stefanus Kristianto

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 6: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

v

Visi dan Misi STT Satyabahkti

Visi Institusi STT Satyabhakti Menjadi Sekolah Tinggi Teologi Pentakosta-

Kharismatik yang unggul dalam mutu di tingka nasional dan regional serta

relevan dengan perkembangan Jaman

Misi Institusi STT Satyabhakti

1 Meningkatkan kegiatan pendidikan penelitian dan pengabdian kepada

masyarakat yang memiliki reputasi nasional dan regional serta beridentitas

Pentakosta-Kharismatik

2 Menuntaskan proses menjadi Sekolah Tinggi Teologia yang mandiri dan

memiliki tata kelola yang baik

Tujuan Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta adalah publikasi berkala semi-ilmiah bi-lingual (dalam

bahasa Indonesia dan English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan

memajukan karya tulis di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat

psikologi kepemimpinan dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi

institusional bercorak Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri

terhadap karya tulis bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya

berlangganan baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan

terbit dua kali setahun (semi-annually) dalam versi cetak maupun daring

(online)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 7: Jurnal Teologi Amreta

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vi

Selain itu kami terpanggil untuk ikut berkontribusi dan memberi warna pada

pada pembinaan warga jemaat dan orang Kristen pada umumnya melalui

pemikiran dan pelayanan para hamba Tuhan agar gereja di Indonesia khususnya

dapat bertumbuh dan berkembang secara sehat dan benar

Karya tulis yang tercakup di dalamnya meliputi tulisan hasil penelitian

pemikiran interaksi dengan topik kekinian bahan eksegeseeksposisi materi

pengamatan studi kasus ringkasan khotbah ulasan musikfilm atau buku

rohani dan bentuk ekspresi pikiran lainnya dalam lingkup luas penelitian teologi

yang terdokumentasi dengan referensi yang memadai

Untuk itu kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan

peminat serius lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan

karya tulis terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari

berbagai seminari (teologi) juga diharapkan dapat ikut menambah ragam tulisan

dalam berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang

umum Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi

setiap artikel merupakan hak penyunting Jurnal Untuk mengetahui persyaratan

penyerahan naskah tulis lihat Petunjuk untuk Para Penulis di bagian akhir

jurnal ini

Dewan Penyunting

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

vii

Daftar Isi

Penanggung Jawab i

Editorial ii

Visi dan Misi STT Satyabhakti v

Tujuan Jurnal Teologi Amreta v

Daftar Isi vi

Artikel Utama

1 Peripateo dan Stoikheo Pengertian Teks ldquoBerjalan dalam RohrdquondashIsak Suria 2

2 Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan Karismatik di Era Pandemi Covid 19 ndash

Michelle Fortunella Sugianto 22

3 Peran Roh Kudus dalam Misi Allah Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi

Kisah Rasul 1611ndash Robby I Chandra 44

4 Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa

Kini ndash Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto 67

5 Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan Ajaran Aliran

Pangestu ndash Alentinus Yonathan 89

Artikel Non-tematik

6 Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi

Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas ndash V Christianto 103

Resensi buku

7 Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Khotbah

dengan Ilham Roh dan Kuasa Ilahi ndash Jefri Hina Remi Katu 114

8 Peter J Williams Can We Trust the Gospels ndash Stefanus Kristianto 120

Call for Paper Jurnal Amreta edisi vol 4 no 2 Juli 2021 127

Petunjuk bagi penulis 129

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

1

ARTIKEL UTAMA

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

2

PERIPATEO DAN STOIKHEO PENGERTIAN TEKS ldquoBERJALAN

DALAM ROHrdquo

Isak Suria

Abstrak

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo sering kita dengar di kalangan Kristen namun masih

memerlukan kajian lebih dalam karena banyak perbedaan tafsiran Pertama istilah tadi

tidak dipergunakan di dalam Alkitab Bahasa Indonesia Terjemahan Baru walaupun ada di

dalam Alkitab bahasa Inggris Kedua menurut Surat Galatia 516 dan 525 yang menjadi

bahasan artikel ini ada dua kata yang terkait istilah tersebut yaitu peripateo dan stoikheo

Artikel ini menelusuri maknanya Metodologi yang digunakan dalam journal ini adalah

penafsiran teks Alkitab dan meneliti keselarasan ajaran ini dalam teks lain di Alkitab Dari

penelitian ini ditemukan bahwa istilah ldquoperipateordquo (Gal 516) dan ldquostoikheordquo (Gal 525)

menunjukkan Gaya Hidup dan konsistensi mengikuti garis lurus atau barisan orang-orang

yang sudah mengikuti Kristus sebelumnya dan juga berhubungan erat dengan ucapan

Tuhan Yesus bahwa setiap orang yang mengikut Dia harus menyangkal diri dan memikul

salib Aplikasi hasil studi ini adalah bahwa siapa yang berjalan dalam Roh berarti

mengiring Yesus sambil memikul salib dan menyangkal diri

Kata kunci Peripateo Stoikheo berjalan Roh Kudus

Abstract

Most Christians are familiar with the term walking in the Spirit yet the term does not

exist in the Indonesian Bible even though the English Bible has it How can we explain the

phenomenon and the origin of the term According to the Epistle of Galatians 516 and

525 which are the main subjects of this article there are two words related to that term

peripateo and stoikheo The article is an exploration to their meaning The methodology

used in this journal is biblical text interpretation followed with further exploration on the

harmony of this teaching of Galatian 5 with the content of other texts in the Bible From

this research it was found that the terms peripateo (Gal 516) and stoikheo (Gal 525)

indicate a lifestyle and consistency to follow a straight line or line of people who have

followed Christ earlier It is also closely related to what Jesus said that everyone who

follows Him must deny themselves and take up the cross The study clarifies the meaning

of walking in the Spirit it means that whoever follows Jesus should carry the cross and

deny himself while walking together in the line of people before him

Keyword Peripateo Stoikheo Walk in Holy Spirit Faith

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

3

Pendahuluan

Istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo dalam kekristenan itu penting Namun seperti

disampaikan Fuchsia dalam bukunya Walking in The Spirit banyak orang tidak

memahami apa artinya berjalan dalam Roh bahkan bagi beberapa pelayan Tuhan hal ini

juga masih merupakan konsep yang kurang jelas1

Menurut Jusuf BS yang adalah seorang Gembala Sidang senior penulis buku-buku

rohani dan ketua Sidone Gereja Tabernakel Indonesia ldquoJika seseorang mau menjadi

pengikut Kristus sejati siapapun dirinya ia harus bersedia hidupnya dipimpin Roh dan

tidak menurut keinginan dagingnyardquo2 Kekristenan yang normal harus berjalan dengan

dipimpin Roh Tuhan sehingga bisa menikmati kehidupan Kristus yang penuh dan

berkemenangan Demikian juga Nee berkata ldquoUntuk menikmati kehidupan yang

sungguh di dalam Kristus wajiblah belajar untuk berjalan menurut Roh Adalah fakta

sejarah bahwa di dalam Kristus manusia lamaku sudah tersalib Adalah juga fakta bahwa

aku diberkati di dalam Kristus dengan segala berkat rohani dari Sorga (Ef 13)rdquo3

Pengertian mudahnya berjalan dalam Roh adalah kita mengijinkan Roh Kudus

melakukan pekerjaan-Nya di dalam kita sehingga memuliakan nama Tuhan Seperti rasul

Paulus yang memberikan dirinya untuk diikat oleh Roh Kudus

Kasus menarik mengenai pandangan mengenai berjalan dalam Roh atau dengan

Roh dipaparkan dalam buku Surprised by The Power of The Spirit karangan Jack Deere

seorang profesor Perjanjian Lama di Dallas Theological Seminary lektor kepala dan

penyumbang naskah untuk Bible Knowledge Commentary yang dapat dijadikan contoh

bagaimana pandangannya mengalami perubahan Dahulu ia berpandangan bahwa Allah

tidak lagi memberikan karunia Roh untuk melakukan mukjizat Tuhan tidak lagi

berbicara kepada manusia melalui mimpi penglihatan kesan yang mendalam sebab

sudah ada Firman Allah yang tertulis Jika ada orang berkata ldquoBahwa Tuhan berbicara

kepadanyardquo maka sang penulis menganggap bahwa orang itu mencuri otoritas Allah dan

menghina Allah Dengan demikian menurutnya maka segala bentuk karunia Roh Kudus

sudah tidak ada lagi

1 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) 176 2 Jusuf BS Kemah Suci Jilid 1 (Surabaya Penerbit Bukit Zaitun 2004) 460 3 Nee Watchman Penghidupan orang Kristen yang normal (Surabaya Yasperin 1988) 141

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

4

Suatu waktu ia turut hadir dalam pelayanan John White di suatu Gereja Saat itu

mata hatinya terbuka bahwa pelayanan dengan karunia rohani itu nyata Tetapi ia masih

belum yakin sampai suatu waktu ia bertemu dengan John Wimber (pendeta di Vineyard

Christian Fellowship di Anaheim) dan ia melihat bagaimana Wimber menyampaikan

suara Tuhan dalam pelayanannya Ia berpikir bahwa hal itu salah sebab dalam

pengetahuannya seharusnya seseorang berdoa kepada Bapa melalui Yesus oleh Roh

Kudus ( hal 40) Dalam pemahaman Jack memang konsep berjalan dalam Roh sulit

dimengerti sampai akhirnya ia dipertemukan oleh orang-orang yang sudah

mempraktekkan hidup berjalan dalam Roh seperti John Wimber Paul Cain dsb sehingga

ia belajar lagi

Dalam bukunya Surprised by the Voice of God Jack memaparkan bagaimana ia

mengubah pelayanannya dengan mengikuti perintah Roh Kudus Karena cara

pelayanannya berbeda dengan apa yang dahulu dikerjakannya akhirnya ia

mengundurkan diri dari dari Dallas Theological Seminary Jack Deere mempraktikkan

hidup berjalan dalam Roh di dalam hidupnya4 Dari pengalaman Jack ini dapat

disimpulkan bahwa orang yang tidak mengerti apa artinya berjalan dalam Roh akan

merasa seolah-olah berjalan dalam Roh itu seperti berjalan dalam dunia mimpi Tetapi

bagi orang yang mengerti ini adalah kehidupan yang indah Orang yang tidak mengalami

itu dalam buku barunya tahun 2020 ldquoWhy I am still Surprised by the power of Spiritrdquo

disebut oleh Jack sebagai orang-orang yang menganut paham cessationism yaitu yang

menyatakan bahwa karunia sudah berakhir5 Ini memperjelas bahwa memang banyak

orang tidak memahaminya

Ketidakjelasan pemahaman di atas terkait dengan kenyataan bahwa di dalam

beberapa terjemahaan Alkitab misalnya Alkitab Indonesia Terjemahan Baru (TB) tidak

ada istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo Istilah yang digunakan adalah ldquoDipimpin oleh Rohrdquo atau

ldquoHidup oleh Rohrdquo Sedangkan di Bible King James Version menulisnya dengan kata ldquowalk

in the Spiritrdquo Di Galatia 516 tertulis ldquoThis I say then walk in the Spirit and ye shall not

fulfil the lust of the fleshrdquo (Alkitab TB hidup oleh Roh) Dan di Galatia 525 tertulis ldquoIf we

live in the Spirit let us also walk in the Spiritrdquo (Alkitab TB Dipimpin Roh) Jadi ada dua

istilah yang dikenal Berjalan dalam Roh dan dipimpin oleh Roh

4 Jack Deere Surprised by The Power of The Spirit (Yogyakarta Yayasan Andi 1998) 1-30 5 Jack Deere Why I am still Surprised by the Power of Spirit (Michigan Zondervan 2020) 55

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

5

Dalam teks aslinya perbedaannya nyata sebab menggunakan dua istilah yang

berbeda Galatia 516 memakai kata ldquoperipateoldquo sedangkan Galatia 525 memakai kata

ldquostoikheordquo yang diterjemahkan oleh KJV sebagai walk in the Spirit Kedua kata ini akan

menjadi fokus penelitian dalam artikel untuk menjelaskan istilah ldquoBerjalan dalam Rohrdquo

secara utuh dan aplikasinya

Pembahasan dan Hasil

1 Latar Belakang Konteks Surat Galatia

Surat Galatia6 adalah surat penting yang ditulis oleh Rasul Paulus (Gal 11) kira-

kira tahun 60 M berarti sebelum Paulus dipenjara Tujuan Paulus menulis surat ini

karena ada ajaran-ajaran yang menyesatkan jemaat dari kaum Yudais selain itu Paulus

mengajarkan kepada jemaat bagaimana hidup menjadi seorang Kristen yang sebenarnya

Orang Kristen harus bebas dan merdeka daripada segala ikatan-ikatan filsafat duniawi

Surat Galatia sering juga disebut sebagai Magna Charta dari kekristenan atau ldquoPiagam

kemerdekaan orang Kristenrdquo maksudnya bahwa sesungguhnya orang Kristen adalah

orang yang merdeka merdeka dari dosa merdeka dari segala tradisi dunia bahkan juga

dari peraturan Taurat sebab Tuhan Yesus telah memerdekakannya di kayu salib Martin

Luther bapak Reformasi mengakui Surat Galatia sebagai piagam kemerdekaannya sebab

itu ia sangat mencintai surat ini sama seperti ia mencintai isterinya Katherina Luther

berkata tentang surat Galatia ldquoThe epistle to the Galatians is my epistle To it I am as it

were in wedlock It is my Katherinerdquo7 Catatan Luther tentang Surat Galatia rupanya

mempengaruhi pengkhotbah besar John Bunyan bagaimana ia mendapat kekuatan dari

buku itu seperti yang ia tulis ldquoI found my condition in his experience so largely and

profoundly handled as if his book had been written out of my heartrdquo8

Surat Galatia ditulis oleh Rasul Paulus dalam bahasa yang jelas dan terus terang

ia sama sekali tidak multi-interpretable Ia dengan berani menyebut penganut agama

Yahudi sebagai saudara-saudara palsu (24) Sebab mereka telah membawa injil lain

6 Galatia adalah kota di Asia Kecil Ketika orang-orang Romawi mengorganisir Kembali dunia kuno

mereka menjadikan Galatia sebagian dari sebuah propinsi yang lebih luas yang mencakup beberapa daerah

lainnya dan mereka menyebut seluruh provinsi tersebut Galatia Di sini dapat ditemukan wilayah di mana Rasul

Paulus memberitakan Injil yaitu Antiokhia Ikonium Listra Derbe (Kis 13-14) Warren WWiersbe Merdeka

di dalam Kristus (Bandung kalam Hidup) 11 7 Max Anders Holman New Testament Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians

(Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999) 91 8 Philip Graham Ryken Reformed Expository Commentary (New Jersey PampR Publishing 2005)

preceptaustinorg galatians_516

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

6

yang berbeda dengan apa yang Rasul Paulus beritakan dan injil mereka telah

menyesatkan jemaat Galatia sehingga mereka yang mulai dari Roh hendak

mengakhirinya dalam daging Paulus juga menegur dengan keras kepada Jemaat Galatia

sehingga menyebutnya ldquoHai orang-orang Galatia yang bodoh siapakah yang telah

mempesona kamu Bukankah Yesus Kristus yang disalibkan itu telah dilukiskan dengan

terang di depanmurdquo (Gal 31) Begitu tajamnya perasaan Paulus dalam merasakan

kebutuhan gereja kepada ldquoKebenaran Injilrdquo sehingga ia siap melawan siapa pun9

Paulus cemas melihat bahaya yang hendak menimpa jemaat Galatia sehingga ia

harus berbicara dengan terus terang Bahkan ia juga harus menceritakan tentang

hidupnya yang dahulu berpegang teguh kepada agama Yahudi sehingga membunuh

orang-orang Kristen tetapi sekarang setelah ditangkap oleh Kristus Paulus merasa

bahwa apa yang dilakukannya dahulu adalah salah Bahkan ia juga menyebut dirinya

sebagai orang hina

Jemaat Kristen di Galatia adalah golongan non Yahudi dan mereka tidak tahu

tentang hukum agama Yahudi Sedangkan di satu sisi orang Yahudi menganggap akar

kekristenan adalah Yahudi sehingga orang Kristen wajib melakukan hukum Taurat

Orang Kristen di Galatia dibingungkan dengan ajaran Taurat sunat dsb sehingga Paulus

harus menjelaskan maksud Tuhan yang sebenarnya bahwa hubungan manusia dengan

Allah menjadi baik kembali bukan karena melakukan hukum Taurat tetapi karena

pemberitaan iman (Gal 32) sehingga manusia dimerdekakan dari dosa dan tentu juga

dari kewajiban melakukan hukum Taurat Paulus mengatakan ldquoJadi bagaimana sekarang

apakah Ia yang menganugerahkan Roh kepada kamu dengan berlimpah-limpah dan yang

melakukan mukjizat di antara kamu berbuat demikian karena kamu melakukan hukum

Taurat atau karena kamu percaya kepada pemberitaan Injilrdquo (Gal 35) dan Paulus

menjawabnya sendiri

ldquoKamu tahu bahwa tidak seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan

hukum Taurat tetapi hanya oleh karena iman dalam Kristus Yesus Sebab itu

kamipun telah percaya kepada Kristus Yesus supaya kami dibenarkan oleh karena

iman dalam Kristus dan bukan oleh karena melakukan hukum Taurat Sebab tidak

ada seorangpun yang dibenarkan oleh karena melakukan hukum Tauratrdquo (Gal

216)

9 John Stott Kristus yang Tiada Tara (Jakarta Momentum2008) 37

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

7

Pembaca Galatia pasal lima akan menemukan dua kata ganti orang yaitu ldquokitardquo

(hemeis) di ayat 1 dan 5 lalu ldquokamurdquo (humin) di ayat 2 dan 4 Sehingga bisa disimpulkan

saat itu Paulus sedang berbicara kepada seseorang yang bukan bagian dari ldquokitardquo10 Ini

menggambarkan bahwa saat itu jemaat Galatia yang sudah mendengar Injil telah

kedatangan orang-orang Yahudi dari Yerusalem11 yang menganjurkan bahwa percaya

kepada Yesus saja tidak cukup harus dengan melakukan hukum Taurat dan sunat Paulus

merasa heran terhadap orang Galatia sebab begitu cepat mereka berpindah dari Tuhan

yang telah memanggilnya (Gal 16) sehingga Paulus mengatakan jikalau ada orang

mengabarkan Injil lain walaupun malaikat sekalipun harus ditolak karena ini tidak

sesuai dengan kebenaran Tuhan sendiri Paulus telah membawa ajaran yang benar

kepada jemaat sebab ajaran yang benar akan menghasilkan hidup yang benar Ajaran

yang salah akan menghasilkan hidup yang salah Sekarang jika orang Galatia berpindah

dari kehidupan Roh kepada kehidupan Taurat maka hidupnya akan hancur karena Roh

Kudus tidak bisa bekerja Itulah sebabnya ditekankan untuk berjalan dalam Roh Kudus

2 Tafsiran teks Galatia 5

Dalam Surat Galatia terdapat tiga belas kata ldquoRohrdquo (pneuma) yaitu Gal 32 3514

4629 551617182225 68 Roh yang dimaksudkan ini adalah Roh Kudus walaupun

tidak ditulis Roh Kudus tetapi dengan jelas kita tahu bahwa ini adalah Roh Kudus

Witness Lee mengatakan ldquoRoh ini pasti adalah Roh Kudus yang tinggal dan berbaur

dengan roh kitardquo12 Maksud berbaur adalah Roh Kudus yang tinggal di dalam kita menjadi

satu dengan roh kita sehingga tidak lagi ditulis Roh kudus cukup Roh saja (1Kor 617

ldquoTetapi siapa yang mengikatkan dirinya kepada Tuhan menjadi satu roh dengan Diardquo)

Isu yang muncul adalah apakah makna berjalan dalam Roh ataukah berjalan oleh

Roh lalu istilah mana yang paling tepat dengan Galatia 5 dan bagian-bagian Alkitab

lainnya Jika melihat kata ldquoPneumatirdquo yang adalah bentuk datif maka diterjemahkan ldquooleh

Rohrdquo daripada ldquodalam Rohrdquo seperti yang tertulis dalam TB tetapi teks Ibrani רו baruakh)ב

= dalam roh) sama dengan KJV Jadi penulis memakai kata ldquodalam Rohrdquo Galatia 516

10 John MacArthur MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians (Chicago Moody Press

1987) 11 Pengajar-pengajar sesat ini kemungkinan mempunyai hubungan dengan gereja di Yerusalem (Gal

211-14) 12 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 341

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

8

ldquoΛέγω δέ (lego de =Tetapi aku berkata) πνεύματι περιπατεῖτε (pneumati peripateite

yang berarti berjalanlah dalam Roh) καὶ ἐπιθυμίαν σαρκὸς οὐ μὴ τελέσητε (kai

epithumian sarkos ou me telesete yang diterjemahkan sebagai ldquodan kamu sekali-kali tidak

akan memenuhi keinginan daging)rdquo Sedangkan Galatia 525 ldquoΕἰ ζῶμεν πνεύματι (Ei

zomen pneumati yang berarti ldquojika kita hidup oleh Roh) πνεύματι καὶ στοιχῶμενrdquo

(pneumati kai stoikhomen =kita juga dapat berjalan di dalam Roh) Penggalian pada

kedua kata yang digunakan pada Galatia 5 menunjukkan beberapa hal di bawah ini

a Peripateo

Dalam Lexicon Greek Bible περιπατέω (peripateo) berasal dari kata peri (about

around) dan pateo (walk tread) sehingga artinya berjalan mengelilingi melangkahkan

kaki Peripateo umumnya dipakai dalam hal berjalan secara fisik Bauerrsquos mengartikan

peripateo sebagai ldquogo about walk aroundrdquo (pergi berjalan-jalan) mdash1 lit walk around go

about walk go (berjalan-jalan pergi berjalan) Mat 95 Mrk 1127 Luk 1144 1 Ptr 58

Why 21 34mdash 2 fig walk in the sense life conduct oneself (berjalan dalam arti

kehidupan atau tingkah laku ) Mrk 75 Kis 2121 Rm 64 84 1 Kor 717 2 Kor 57 Gal

516 Ef 41 Kol 37 1 Tes 212 2 Tes 36 Ibr 13913

Dalam Alkitab TB terdapat 95 kata ldquoperipateordquo yang diterjemahkan sebagai14

Berjalan (Mat 418 95 115 14252629 1531 Mrk 29 542 64849 75 1127

1238 1612 Luk 523 722 1144 2046 2417 Yoh 5891112 619 812 1023

11910 2118 Kis 36912 148 Why 21 34 1615 2124) Berjalan-jalan (Mrk 1238

Luk 2046 Yoh 1023) Lewat (Yoh 136) Mengikut (Yoh 666) Berjalan keliling (Yoh

71 1Ptr 58) Tampil (Yoh 1154) Percayalah (Yoh 1235) Berjalan kian kemari (Kis 38

1410) Hidup (Kis 2121 Rm 64 84 1313 1415 1Kor 33 717 2Kor 57 1023

1218 Gal 516 Ef 2210 4117 52815 Flp 31718 Kol 110 26 45 1Tes 212

4112 2Tes 311 1Yoh 167 2611 2Yoh 146 3Yoh 134)

Dari analisa ayat-ayat di atas maka istilah peripateo dalam Alkitab TB

diterjemahkan sebagai ldquoberjalanrdquo dan ldquohiduprdquo Kitab Injil banyak memakai kata

ldquoberjalanrdquo yaitu berjalan secara fisik Sedangkan surat-surat Paulus memakai bentuk

figuratif sehingga diterjemahkan rdquohiduprdquo Dalam Septuaginta (LXX) ada 25 kata

13 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 649 14 Hasan Sutanto Konkordansi Perjanjian Baru (Jakarta LAI 2004) 631

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

9

ldquoperipateordquo (Kej 3810 Kel 2119 Hak 2124 1Sam 1739 2Sam 112 2Raj 203 Es

211 Ay 98 2025 3816 Mzm 128 1043 1157 13517 Ams 62228 820 2331

Pkh 415 119 Yes 87 599 Dan 325 42933) Tetapi arti sesungguhnya adalah

berjalan (peripateo)

Mengapa Alkitab TB menerjemahkan peripateo dalam surat-surat Paulus sebagai

ldquohiduprdquo Memang studi dari Daniel C Arichea Jr dan Eugene A Nida menunjukkan bahwa

secara pengertian peripateo itu mengacu kepada cara hidup seseorang atau gaya hidup15

Misalnya Paulus menasihati jemaat di Efesus supaya hidupnya tidak lagi memakai cara

dunia (Ef 417) Alkitab TB memakai arti figuratif bukan arti literal sebab menurut New

International Dictionary bahwa Peripateo dalam Yunani klasik diartikan berjalan

berhenti (berjalan kian kemari seperti di pasar) sedangkan arti figuratifnya cara hidup

(in Philodemus ndash abad 1 BC) makna hidup (De Libertate 23 3) seperti dalam 2 Raja-

raja 203 hellipaku telah hidup di hadapanmuhellip atau Pengkhotbah 119 hellip turutilah

keinginan hatimu (kai peripatei en hodois kardias)16 Jadi peripateo arti literalnya

berjalan sedangkan arti figuratifnya cara hidup Sehingga πνεύματι περιπατεῖτε

(pneumatic peripateite) yang diterjemahkan berjalan dalam roh adalah cara hidup

bagaimana seseorang dipimpin oleh Roh Kudus

b Stoikhomen

Dalam Lexicon Greek Bible στοιχῶμεν (stoikhomen) atau στοιχέω (stoikheo)

diterjemahkan hold to agree with follow (Kis 2124 Rm 412 Gal 525 616 Flp 316)17

Rienecker menulis stoikheo adalah ldquoto stand in a row to walk in a straight line to behave

properly The word was used for movement in a definite line as in military formation or in

dancing18 (Berdiri dalam satu barisan berjalan dalam garis lurus berperilaku baik

Perkataan itu digunakan untuk gerakan di dalam suatu garis tertentu seperti dalam

formasi militer atau tarian) Jadi kata ldquostoikheordquo artinya berjalan lurus19 seperti orang

15 Dalam PB kata kerja ldquoberjalanrdquo sering dipakai untuk menggambarkan sikap hidup dan perilaku ndash

Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia

2011) 141 16 Brown Colin Editor New International Dictionary of NT Theology (Zondervan 1986)

preceptaustinorg galatians_516 17 Walter Bauerrsquos A Greek-English Lexicon of the New Testament (Chicago The university Chicago

press) 768 18 Fritz Rienecker amp Cleon Rogers Linguistic Key to The Greek New Testament (Michigan

Regency1980) 518 19 Kata ldquoberjalanrdquo di sini dapat juga diterjemahkan menjadi berjalan lurus Daniel C Arichea Jr dan

Eugene A Nida Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia (Jakarta LAI) 152

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

10

yang sedang berbaris lurus dengan tidak menyerong ke mana-mana Di sini lebih

menekankan keteraturan dalam berjalan atau berjalan dalam suatu barisan Seperti abjad

berbaris mulai dari huruf A kemudian B lalu C dst Fuller mengatakan Stoikhomen adalah

ldquothe idea of marching in step or of ordering onersquos life this is a much more specific imperative

than the English words ldquoliverdquo or ldquowalkrdquo connoterdquo20 Jadi berjalan dalam Roh adalah

berbaris sesuai dengan kehendak Tuhan dan Dialah yang meletakan kita dalam barisan

itu Jika melihat pasukan yang sedang berbaris tampak begitu rapi dan mereka tidak

boleh bergerak semau sendiri sehingga mengacaukan barisan Sebab berbaris adalah

suatu kesatuan Demikian juga yang dikerjakan Roh Kudus buat semua orang percaya di

seluruh dunia semua dalam keteraturan yang rapi dan dalam posisi yang sesuai dengan

kehendak Roh Jika seseorang tidak mau taat kepada pimpinan Roh Kudus maka ia telah

mengacaukan pasukan Tuhan Kita memang tidak melihat apa yang Roh Kudus kerjakan

untuk seluruh dunia ini tetapi hendaklah kita taat kepada-Nya nanti waktunya kita akan

melihat semua rencana Allah yang dikerjakan oleh Roh Kudus terjadi dalam hidup kita

Jadi kalau Paulus mengatakan ldquoBerjalan dalam Rohrdquo (stoikheo) itu berarti Paulus

menetapkan suatu standar barisan di mana Yesus berjalan di muka kemudian disusul

oleh murid-murid-Nya Sebab Paulus mengatakan ldquoTirulah teladanku sama seperti aku

meniru teladan Kristus (1Kor 111)rdquo Stoikheo tertulis tujuh kali dalam PB (Gal 43 525

Kol 2820 Ibr 512 2Ptr 31012) dan satu kali dalam LXX yaitu Pkh 116

Stoikheia adalah kaidah atau standar yang harus diikuti sehingga tidak heran

Galatia 43 Kolose 28 menerjemahkan dengan kata ldquokaidahrdquo (KJV elements) ldquosuatu

dasar yang ditetapkanrdquo Sehingga maksud ayat ini adalah bahwa ketika masih kanak-

kanak kita diatur oleh kaidah-kaidah dunia (berada dalam aturan duniawi) atau dalam

perwalian dunia (guardians and trustees)21 Berjalan dalam Roh adalah ketetapan

kaidah yang Tuhan tetapkan bagi orang percaya Spurgeon mengatakan ldquoJika kehidupan

rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakannya juga selaras dengan-Nya

Maksudnya adalah berjalan sesuai dengan kebenaran Firmanrdquo22 Jika orang berdosa

mengikut standar dunia tetapi jika orang percaya mengikuti standar Allah Jika

kehidupan rohani kita hasil dari pekerjaan Allah biarlah tindakan kita juga selaras

dengan-Nya

20 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 85 21 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 61-62

22 Galatians 516 Commentary Preceptaustin org galatians_524-26 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

11

3 Kajian lebih dalam

Berjalan dalam Roh adalah cara hidup yang tepat sebagai orang Kristen dewasa

Bailey menulis ldquoPimpinan Roh itu dialami oleh mereka yang dewasa di dalam Kristusrdquo

Sebab Paulus menerangkan semua orang yang dipimpin oleh Roh Allah adalah anak Allah

(huios = putra yang dewasa)23 Berjalan dalam Roh adalah cara untuk mengatasi

kehidupan dosa menanggulangi watak dan mengalahkan Iblis24 Berjalan dalam Roh

berarti menempuh kehidupan sehari-hari kita25 Tetapi supaya bisa berjalan dalam Roh

harus hidup oleh Roh Paulus menjelaskan syarat utama untuk berjalan dalam Roh adalah

kelahiran baru (2Kor 517) Sebab dalam kelahiran baru hidup sudah ditebus dosa

dihapuskan dan Roh Kudus tinggal dalam hidup kita selamanya kita taat kepada-Nya

Roh Kudus akan memimpin hidup kita sesuai dengan kehendak-Nya

Dari bahasan di atas maka dapat disimpulkan bahwa berjalan (peripateo) adalah

melangkah secara aktif setahap demi setahap Kita berjalan bersama Tuhan secara fisik

selangkah demi selangkah dalam pimpinan Tuhan Galatia 516 menulis ldquoperipateiterdquo

dalam bentuk imperative sehingga ini adalah kata ldquoperintahrdquo dari rasul kepada jemaat di

Galatia untuk berjalan dalam Roh Perintah ini ditujukan kepada semua orang Kristen

baik Yahudi maupun non Yahudi Pada zaman Aristoteles ldquoperipateordquo dipakai untuk

menerangkan murid-murid yang bergerak mengikuti gurunya26 Bagi orang Kristen

berjalan dengan Roh berarti mengikuti Kristus yang adalah Guru kita Kita harus

mendengarkan Firman-Nya dan mengikuti bimbingan-Nya meniru perbuatan-Nya

Inilah kehidupan Kristen yang normal Orang Kristen harus memutuskan untuk berjalan

terus menerus (present tense) dipimpin Roh Kudus Kalau selalu hidup dipimpin Roh

maka tidak akan timbul buah-buah daging dalam hidupnya ldquoBuah-buah daging adalah

perzinaan percabulan kenajisan rangsangan badani penyembahan berhala sihir

permusuhan perbantahan iri hati amarah persaingan perpecahan kelompok sesat

kedengkian pembunuhan kemabukan pesta porardquo (Gal 519-20 ILT)

Arti selanjutnya adalah kita tidak bisa berjalan dipimpin Roh sambil memuaskan

daging kita Kita harus memilih hidup dalam Roh atau hidup dalam daging tidak ada yang

netral di sini harus memilih mau mengikut siapa Jika tunduk pada Roh maka kehendak

23 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope) 229 24 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 340 25 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2)(Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 345 26 Preceptaustin org ndash Galatians _516 diambil Mei 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

12

daging tidak akan dipenuhi Kita harus berkata ldquoyardquo kepada Roh Kudus dan tidak kepada

daging Berjalan dalam Roh adalah dasar untuk hidup kudus terus-menerus Ini adalah

tindak lanjut setelah mengalami kelahiran baru

Jadi peripateo adalah berjalan melangkah sedangkan stoikheia adalah berjalan

dalam barisan yang teratur dengan tujuan Witness Lee menguatkan penulisan ini dengan

mengatakan ldquoUntuk jenis pertama (peripateo) Roh adalah esensi kita sedangkan jenis

kedua (stoikheia) Roh adalah jalan kita jalan setapakrdquo27 Dahulu hidup di jalan Taurat

tetapi sekarang hidup di jalan Roh Jikalau hidup oleh Roh maka kita harus ada di jalan

Roh Kita tidak hidup menurut doktrin teologi agama tradisi tetapi menurut Roh

Peripateo-Stoikheo juga berkaitan dengan ucapan Yesus Misalnya dalam Markus

214 Yesus memanggil murid-murid-Nya Ia berkata ldquoIkutlah Akuhelliprdquo Kata ldquomengikutrdquo

ditulis ldquoakouleteordquo yang artinya mengikut dengan jarak dekat atau mengikut di

belakangnya Ini berarti Tuhan mengajak murid-murid-Nya berada di belakang-Nya ada

dalam satu barisan Juga dalam Matius 1129 Tuhan berkata ldquoPikullah kuk-Ku atasmu

dan belajarlah dari-Ku hellip (Mat 1129 ILT) Tuhan memakai kata kuk Kuk (zugon) adalah

palang kayu lengkung yang berat yang diletakkan di atas leher dua ekor binatang seperti

lembu untuk menarik bajak atau kereta atau dua buah perahu yang digandengkan

menjadi satu atau kebersamaan para prajurit dalam mendayung sebuah kapal Jadi

penekanan ldquokukrdquo adalah diikat menjadi satu dalam suatu pekerjaan Sehingga ayat ini

menunjukkan bahwa berjalan dalam Roh bukan hanya kita menurut kehendak Roh

tetapi juga berjalan bersama-sama dalam satu kuk dengan Tuhan Yesus

Tuhan Yesus berkata kepada murid-murid-Nya Setiap orang yang mau mengikut

Aku ia harus menyangkal dirinya memikul salibnya dan mengikut Aku (Mat 1624)

Menyangkal diri adalah melawan kehendak daging sedangkan memikul salib adalah

memikul beban yang Tuhan taruh dalam hidupnya Inilah perjalanan orang Kristen Jadi

adalah tidak mungkin jika seseorang mau berbaris di belakang (mengikut) Yesus tanpa

memikul salib dan menyangkal diri Jadi ada tiga hal yang diucapkan oleh Yesus yang

berhubungan dengan berjalan dalam Roh (stoikheo) yaitu berjalan mengiring Yesus

dengan jarak dekat menanggung kuk yang Tuhan berikan kepadanya menyangkal diri

dan memikul salib Tetapi ketiga hal ini bisa dijalankan jika kita mau dipimpin (berjalan)

27 Witness Lee Pelajaran Hayat Galatia (2) (Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001) 519

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

13

dalam Roh Roh Kudus akan memimpin kita untuk mengiring Yesus dan kita meminta

kekuatan dari Roh Kudus untuk bisa menaatinya

Daniel P Fuller mengatakan ldquoBerjalan dalam Roh adalah berjalan dalam kasih

sebab kasih mencegah seseorang memenuhi keinginan dagingnyardquo28 Sedangkan Pickett

mengatakan ldquoIf we are not following the way of love we are not walking in the Spirit at all

but are following the carnal ways of our flesh naturerdquo29 Sebab Yesus berjalan dalam kasih

maka orang yang berjalan dalam Roh harus berjalan dalam kasih Memang tampaknya

benar tetapi tidak demikian Sebab berjalan dalam kasih juga tidak mudah karena kasih

yang Tuhan tunjukkan adalah kasih Ilahi Tanpa dipimpin Roh tidak mungkin bisa

berjalan dalam kasih tidak mungkin bisa melakukan kehendak-Nya Paulus mencoba

melakukan kehendak Tuhan dengan kekuatan sendiri tetapi gagal Ketika yang baik

hendak dikerjakan yang jahat yang muncul Ia sudah mencobanya dan tidak berhasil Hal

ini diungkapkan dalam Roma 7 sehingga ia mengatakan dirinya sebagai manusia celaka

(Rm 724) Tetapi ketika ia menyerahkan dirinya untuk dipimpin Roh ia sanggup

melakukannya bahkan menjadi lebih dari pemenang (Rm 837) Berbaris bersama

Tuhan dalam suatu barisan (peripateo-stoikheo) membutuhkan dipimpin Roh Kudus

Tanpa Roh Kudus tidak mungkin berjalan dalam kehendak Tuhan Berjalan dalam Roh

yang saya maksudkan disini adalah berjalan dalam pola Tuhan yaitu dalam kuasa dan

pimpinan Roh Kudus

4 Keselarasan dengan bagian lain Alkitab

Membahas tentang peripateo dan stoikheo akan terlihat dalam kehidupan Yesus

Kristus dan murid-murid-Nya yang berjalan dalam satu barisan rencana Bapa Ini

merupakan suatu pola (patron) yang diajarkan Tuhan Yesus dan diikuti para murid dan

juga sampai saat ini

a Kehidupan Yesus Kristus

Dalam inkarnasi-Nya kehidupan Yesus dibatasi Ia menjadi seperti manusia biasa

sehingga Ia menyandarkan diri-Nya sepenuhnya kepada pimpinan Roh Kudus supaya

dapat mengerjakan pekerjaan Bapa yang dibebankan kepada-Nya Injil Lukas (240)

28 Daniel P Fuller Walking by the Spirit Step by step through Galatians ( USA Lulu Inc) 81 29 Fuchsia Pickett Walking in The Spirit (Florida Charisma House) h 177

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

14

menulis tentang masa kecil Yesus bagaimana Ia bertumbuh dalam Roh (καὶ ἐκραταιοῦτο

πνεύματι (kai ekrataiouto pneumati) sehingga hikmat dan anugerah Allah ada pada-

Nyardquo Pada usia 12 tahun Yesus dibawa ke Yerusalem oleh orang tua-Nya dan Ia berada

di Bait Allah untuk bercakap-cakap dengan para ahli Taurat Semua orang yang

mendengar jawaban Dia sangat heran sebab kecerdasan-Nya Tetapi Yesus belum mau

keluar untuk memberitakan Kerajaan Allah sebab menurut peraturan Imamat seorang

imam mulai bekerja dalam usia 30 tahun (Bil 43) Yesus tunduk kepada peraturan

Taurat (Gal 44) sehingga Ia pulang dengan orang tua-Nya ke Nazaret Kemudian pada

usia 30 tahun Yesus dibaptis oleh Yohanes di sungai Yordan Yohanes merasa tidak layak

membaptiskan Yesus tetapi Yesus menyuruh tetap melaksanakannya supaya tetap

berada di jalur yang sudah ditetapkan Bapa bagi-Nya (Mat 315) Perhatikan langkah-

langkah stoikheo terlihat Setelah dibaptis Roh memimpin Yesus ke padang gurun untuk

berdoa dan berpuasa Matius dan Lukas memakai istilah ldquoYesus dibawa (ago =

membawa) oleh Rohrdquo sedangkan Markus memakai kata ldquoRoh memimpinrdquo (ekballo =

mendorong) Setelah empat puluh hari dan empat puluh malam berdoa dan berpuasa

Iblis datang mencobai-Nya untuk mengajak Yesus keluar dari barisan rencana Allah

tetapi Yesus menentangnya (Mat 41-11 Mrk 112-13 Luk 41-13) Lalu selesai menang

dalam pencobaan Roh memimpin Yesus ke Galilea (Luk 414) Kemenangan Yesus

karena Ia tetap berada dalam barisan rencana Allah dan dipimpin oleh Roh Kudus

Kemudian Yesus berkata ldquoRoh Tuhan ada padakurdquo (Luk 418) Yesus berbicara

soal pengurapan Roh Kudus sebelum memberitakan kabar baik Roh Kudus adalah kuasa

yang memungkinkan seseorang menjadi saksi (Kis 18) Kemudian Yesus mengatakan

Kabar Baik harus diberitakan kepada orang-orang miskin yaitu mereka yang miskin

dalam hal-hal Surgawi (Luk 1221 Why 317 Mat 53) Selain itu Injil juga harus

diberitakan kepada para tawanan orang-orang buta dan orang-orang yang tertindas

(Yes 427 Zef 117 Yoh 939-41 Kis 2618 Luk 1311-13 Yoh 834) Ucapan Yesus

membuat orang takjub sehingga berkata ldquoBukankah Ia tukang kayu anak Yusuf anak

Maria dan saudara-Nya Yakobus Yoses Yudas dan Simon dan saudara-Nya yang

perempuan juga ada bersama kita jadi dari mana hikmat yang diperoleh-Nya iturdquo

Meskipun orang-orang takjub akan perkataan yang diucapkan Tuhan namun

kelihatannya mereka tidak memahami-Nya Kata-kata indah yang Tuhan Yesus ajarkan

waktu itu sebenarnya adalah berita keselamatan namun karena tidak mengenal Tuhan

maka mereka berbalik menolak Dia (Luk 422 2Kor 516)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

15

Dari Kapernaum Yesus pergi ke Galilea lalu mengajar di situ pada hari Sabat dan

semua orang takjub mendengar pengajaran-Nya sebab perkataan-Nya penuh dengan

kuasa (Luk 432) Di Sinagoga ada orang yang dirasuk setan dan berteriak-teriak dengan

suara keras Mendengar Setan berteriak-teriak seperti itu lalu dengan otoritas Yesus

menghardiknya dan Setan itu menghempaskan orang yang dirasuknya di hadapan orang

banyak lalu meninggalkannya sehingga tidak menyakiti lagi Semua orang yang

menyaksikan peristiwa itu sangat takjub dan berkata Alangkah hebatnya perkataan ini

Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan

merekapun keluar (Luk 436) Melihat perbuatan Yesus orang banyak menjadi sangat

takjub sehingga memperbincangkan-Nya satu sama lainnya sebab Yesus berbicara

dengan kuasa bahkan roh jahatpun dapat diperintahnyardquo (Mrk 127-28) Pengajaran

Yesus memang berbeda dengan para ahli Taurat walaupun kitabnya sama sebab Roh

Kudus itulah yang membedakannya Yesus menjelaskan apa yang ada dalam hati dan

pikiran Allah sedangkan ahli Taurat menjelaskan apa yang ada dalam pengetahuannya

Apa yang ada di hati Allah itulah yang harus diberitakan dan itulah yang akan

mendatangkan kuasa (Mrk 91-8)

Kehidupan Yesus sebagai Putra manusia sepenuhnya dipimpin oleh Roh Allah

tidak ada satupun yang tersisa Baik dalam memilih para murid mengadakan mukjizat

menyembuhkan orang sakit membangkitkan orang mati bahkan kematian-Nya di kayu

salib semua adalah dalam pimpinan Roh Kudus Tuhan Yesus tidak pernah melakukan

pekerjaan yang Bapa tidak suruh kepada-Nya Ketika hari raya Pondok Daun saudara-

saudara Yesus menyuruh Yesus pergi ke Yerusalem untuk merayakan hari raya itu tetapi

Ia tidak pergi sebab saat-Nya belum tiba (Yoh 76 8) Ketika waktunya tepat barulah

Yesus pergi

Perkataan Yesus penuh dengan hikmat sehingga tidak ada seorangpun yang bisa

membantah-Nya Banyak orang ingin menjebak-Nya tetapi tidak dapat Para ahli Taurat

membawa perempuan berzina kepada Yesus meminta ketegasan pengadilan tetapi

Yesus menjawab dengan tepat sehingga mereka pergi dan undur Ini semua adalah

kesaksian bahwa Yesus bergantung sepenuhnya kepada Roh Kudus Ingatlah bahwa saat

itu Yesus sedang mengosongkan diri-Nya dan menjadi seorang manusia (Flp 267) Dia

mengandalkan pengurapan dan kuasa Roh Kudus bukan kuasa ilahi-Nya sendiri (Luk

414)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

16

Setelah Yesus mati Ia bangkit dan naik ke Sorga Ia berpesan kepada murid-

murid-Nya untuk menantikan janji Bapa Yesus berkata ldquoTetapi kamu akan menerima

kuasa kalau Roh Kudus turun ke atas kamu dan kamu akan menjadi saksi-Ku di

Yerusalem dan di seluruh Yudea dan Samaria dan sampai ke ujung bumirdquo (Kis 18) Tanpa

kuasa Roh Kudus murid-murid tidak akan bisa menjadi saksi Kristus yang baik Sebab

tekanan lawan akan membuatnya keluar dari barisan Tuhan Tetapi Roh Kudus

membuatnya tetap berada dalam jalan Tuhan sehingga Paulus mengatakan tidak ada

yang bisa memisahkannya dari kasih Kristus bahkan maut sekalipun

b Pekerjaan murid-murid Yesus dalam Kisah Para Rasul

Kisah Para Rasul adalah buku tentang pekerjaan Roh Kudus di antara para murid

Ini bukan kisah Petrus Paulus dll melainkan kisah Roh Kudus dalam memimpin setiap

orang percaya Dalam kitab Kisah Para Rasul inilah ditemukan bagaimana murid-murid

berjalan dalam Roh Penulis hanya mengambil beberapa contoh saja antara lain

c Petrus

Setelah penuh Roh Kudus (Kis 2) murid-murid menjadi orang yang berbeda

Petrus tidak nampak sebagai nelayan lagi tetapi seperti seorang yang penuh hikmat dan

wibawa Ilahi Ia berbicara kepada ribuan orang di Yerusalem pada hari Pentakosta

sehingga semua yang mendengarnya terpaku dan 3000 orang bertobat Petrus dan

Yohanes pergi ke Bait Allah mereka menemukan orang lumpuh di pintu gerbang indah

(Kis 3) Dengan berani Petrus memerintahkan agar orang lumpuh berjalan dan seketika

itu juga berjalan Ketaatan Petrus kepada Roh Kudus membuat pekerjaan Injil cepat

menyebar ke mana-mana sehingga banyak orang dimenangkan bagi Kristus Ketika

Petrus dan Yohanes ditangkap dan dibawa ke mahkamah agama dengan berani ia

berkata ldquoSilahkan kamu putuskan sendiri manakah yang benar di hadapan Allah taat

kepada kamu atau taat kepada Allahrdquo (Kis 419) Ketika mereka disesah mereka memuji

Tuhan Memang ada perasaan gentar tetapi mereka berdoa dan ketika Roh Kudus

memenuhi hidupnya mereka menjadi begitu berani untuk memberitakan Injil Petrus

taat ketika Roh Kudus menyuruh pergi ke rumah Kornelius seorang non Yahudi dan

Tuhan bekerja di rumah Kornelius sehingga satu keluarga bertobat (Kis 10) Dengan

demikian Petrus merupakan orang Yahudi yang taat yang selama bertahun-tahun

bahkan tidak mau makan bersama orang-orang non Yahudi tetapi diperintahkan Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

17

Kudus untuk melayani mereka Dan Petrus taat Semua pekerjaan yang dikerjakan Petrus

terjadi karena ketaatannya kepada Roh Kudus karena ia berjalan dalam pimpinan Roh

Kudus Roh Kudus telah mengguncangkan dunia melalui murid-murid Kristus

d Filipus (Kisah 8)

Salah satu pimpinan Roh Kudus yang sangat tidak lazim dan luar biasa terjadi di

dalam pelayanan Filipus Filipus memberitakan Injil di Samaria sehingga terjadi

kebangunan rohani yang besar dan banyak orang menerima Kristus Roh Kudus

menyertainya dengan tanda-tanda ajaib banyak orang disembuhkan dan roh-roh jahat

diusir keluar Kemudian Petrus dan Yohanes pergi ke Samaria untuk membantu

pelayanan di sana Namun di tengah-tengah pencurahan Roh Kudus Roh Tuhan

memimpin Filipus meninggalkan kota Samaria menuju Gaza di padang gurun (Kis 826)

Menurut pikiran manusia kita mungkin bertanya mengapa harus meninggalkan

kebangunan rohani di Samaria dan pergi ke padang gurun Tetapi Tuhan menyuruhnya

menemui seorang sida-sida dari Etiopia seorang yang berkedudukan tinggi Kemudian

Roh memerintahkan Filipus untuk menghampirinya (Kis 829) Dan mulai menjelaskan

apa yang dibacanya Sebagai hasil dari pertobatan laki-laki ini gereja di Etiopia pun

dimulai30

e Paulus

Demikian juga kehidupan Paulus dalam Kisah Para Rasul setelah menerima

Kristus ia dibaptis dan dipenuhi dengan Roh Kudus Dalam Kisah 132-4 Roh Kudus

menyuruh Paulus dan Barnabas pergi memberitakan Injil dan mereka berangkat menuju

Siprus Paulus bukan hanya diutus oleh Roh tetapi ia terus menerus dipimpin Roh dalam

segenap perjalanannya

Paulus mulai memberitakan Injil dengan kuasa Allah Ia hidup dalam pimpinan

Roh sama seperti rasul-rasul lainnya bahkan ia pergi mengelilingi Asia kecil dan terus

sampai ke Roma pusat kekuasaan waktu itu Dalam suatu peristiwa ketika Paulus

dengan Silas ingin memberitakan Injil di Asia kecil Roh Kudus mencegahnya sehingga

mereka melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia kemudian sampai di Misia mereka mau

masuk ke Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkannya Paulus dan Silas terus berlayar

30 Brian J Bailey Roh Kudus Sang Penghibur (Jakarta Voice of Hope)235

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

18

sampai ke Troas Di titik ini mungkin saja para rasul tergoda untuk kembali ke Antiokhia

tetapi mereka mempraktekkan apa yang disebut berjalan dalam Roh Mereka terus maju

sampai menerima instruksi dari Roh Kudus Pada malam hari Paulus melihat suatu

penglihatan ada seorang Makedonia memanggilnya untuk datang menolongnya Paulus

paham bahwa Roh Kudus menyuruhnya pergi ke Makedonia lalu ia berlayar ke

Samotrake Neapolis dan berhenti di Filipi Di sana Paulus membawa jiwa-jiwa datang

kepada Kristus (Kis 166-40) Sekali lagi Roh mengubah arah mereka Paulus

menyerahkan diri bukan kepada pengetahuannya melainkan kepada Roh Kudus Ia

membiarkan dirinya dipimpin oleh Roh

Semua pekerjaan Paulus dalam Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas tetapi Paulus

juga menulis surat-surat kepada gereja-gereja yang mengajarkan agar berjalan dalam

Roh Ajaran ini menjadi doktrin bagi gereja Dan ada banyak kisah perjalanan para murid

baik yang tertulis dalam kitab Kisah para Rasul maupun yang tertulis dalam sejarah

gereja bagaimana karya Roh Kudus begitu nyata di dalam diri orang percaya

Dalam suratnya kepada jemaat di Korintus Paulus mengatakan ldquoΜιμηταί μου

γίνεσθε (mimetai mou ginesthe = jadilah peniru aku) καθὼς κἀγὼ χριστοῦ (sebagaimana

aku terhadap Kristus) (1Kor 111) Paulus memanggil semua orang Kristen untuk meniru

dirinya sebagaimana ia meniru Kristus Tetapi dalam Efesus 51 Paulus menganjurkan

kepada jemaat agar menjadi peniru Tuhan Γίνεσθε οὖν μιμηταὶ τοῦ θεοῦ (Ginesthe oun

memetai tou Theou = sebab itu jadilah peniru Allah) ayat ini bukan peniru Allah sebab

tidak mungkin kita bisa meniru Allah tetapi ada lanjutannya ldquoyaitu seperti anak-anak

yang terkasihrdquo Siapakah anak yang terkasih Itulah Yesus Kristus Jadi maksudnya jadilah

peniru Kristus Di dalam Kristus kita bisa meniru Allah sebab kita adalah anak Allah

Tetapi ingat semua terjadi di dalam Kristus Jadi di sini kita meniru Paulus dan juga

meniru Kristus Ini artinya berada di jalan yang sama Jemaat di Tesalonika juga menjadi

meniru Paulus dan Yesus Kristus (1Tes 16) Jemaat Tesalonika meletakkan diri di

barisan berikutnya dalam mengikut Kristus Kristus adalah yang pertama Paulus yang

kedua dan Jemaat Tesalonika berikutnya Mereka berada di jalan yang sama Ini yang

dikatakan ldquostokheiardquo Berjalan dalam satu barisan yang sama dan berada dalam satu Roh

yaitu Roh Kudus Yesus berjalan dalam Roh Paulus berjalan dalam Roh dan jemaat di

Tesalonika juga berjalan dalam Roh Jadi jika kita ingin meniru Yesus Kristus maka kita

berjalan dalam Roh

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

19

Bagaimanakah Paulus meniru Kristus Dari Galatia 220 Paulus menganggap

hidupnya bukan dia lagi Dirinya sudah mati dan Kristuslah yang hidup di dalamnya

Inilah hidup dalam iman kepada Anak Allah Dalam kehidupannya Ia selalu menjaga hati

nurani yang murni supaya tidak bersalah di hadapan Tuhan Ia juga menjaga hidupnya

supaya tidak menjadi batu sontohan Jikalau makanan tersebut akan menjadi sontohan

bagi orang lain maka ia tidak akan makan makanan itu Dalam pelayanannya ia mengikuti

apa yang Tuhan katakan dalam Lukas 418-19 yaitu menyampaikan kabar baik

membebaskan yang tertawan menyembuhkan yang sakit dst Dalam kerinduannya ia

ingin masuk dalam persekutuan penderitaan Kristus Ia mengatakan juga dalam dirinya

ada parut-parut Kristus Paulus juga mengalami disesah seperti Kristus ia menderita

karena pemberitaan Injil Ia mendapat anugerah dari Allah untuk merasakan menjadi

seperti Kristus Perhatikan bagaimana Paulus harus menyalibkan dagingnya dan

keinginannya agar tetap berada dalam jalur Tuhan

Prinsip peripateo-stoikheo juga muncul dalam ungkapan Paulus tentang orang

Kristen bahwa orang Kristen adalah prajurit yang sedang berjuang dan orang yang

berjuang tidak memusingkan dirinya dengan soal penghidupannya yang penting

berkenan kepada komandannya Ini berarti ada dalam prinsip barisan ketentaraan (2Tim

24) Orang Kristen juga sebagai olahragawan yang bertanding menurut peraturan-

peraturan olahraga Ini berarti dalam barisan peraturan olahraga (2Tim 25) Orang

Kristen juga digambarkan sebagai petani yang bekerja keras menanam menyiram

menuai sesuai dengan aturannya (2Tim 26) Orang yang melanggar peraturan-peraturan

yang ditetapkan ini bagaikan seseorang keluar dari barisan yang Tuhan sudah atur

Berjalan dalam Roh bukan hanya diajarkan dalam Galatia 5 namun selaras dengan

berbagai contoh di dalam Alkitab Berjalan dalam Roh artinya mengikuti apa yang Tuhan

lakukan selama di dunia atau melihat kehidupan orang-orang seperti rasul Paulus yang

sudah berjalan dalam Roh jemaat di Tesalonika dan lain-lainnya

Kesimpulan

Istilah Peripateo dan Stoikheo memperjelas langkah orang Kristen dalam

mengikut Yesus bahwa mereka harus berada dalam satu barisan yang sama dengan

Kristus dan mau berjalan dengan iman bukan dengan keinginan sendiri Hal ini sesuai

dengan perintah Yesus kepada murid-murid-Nya agar mengikuti diri-Nya dengan jarak

dekat menanggung kuk Tuhan memikul salib dan menyangkal diri Perintah Tuhan ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

20

menunjukkan suatu barisan yang jelas dari peripateo-stoikheo Jika ada orang mengaku

dirinya berjalan dalam Roh tetapi tidak ada dalam satu barisan dengan Tuhan tidak

hidup sesuai dengan Firman Tuhan maka orang itu berdusta Sebab orang yang berjalan

dalam Roh tentunya ada dalam barisan Tuhan Ini menjadi pola (patron) dari orang

orang Kristen yang dewasa

Untuk dapat berjalan dengan Roh hidup kita harus dikuasai oleh Roh Kudus

(dipenuhi) sebab tanpa Roh Kudus tidak mungkin sanggup berjalan dalam barisan

Tuhan Karena Iblis berusaha menarik orang percaya untuk keluar dari barisan itu Roh

Kudus memampukan kita untuk menghadapi semua godaan sehingga hidup

berkemenangan

Rasul Paulus sudah mengalaminya bahwa ketika ia menyerahkan dirinya kepada

Roh Kudus ia dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang mustahil dilakukan Roh

Kudus memampukan menghadapi semua masalah yang dialaminya

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

21

Kepustakaan

Alkitab Indonesia Literal Translation Jakarta Yayasan Lentera Bangsa 2006 Alkitab Terjemahan Baru Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 1993 Anders Max Holman New Testamen Commentary Galatians Ephesians Philippians Colossians Tennessee Broadman and Holman Publishers 1999 Archea Jr Daniel C amp Nida Eugene A Pedoman Penafsiran Alkitab Surat Paulus kepada Jemaat di Galatia Jakarta Lembaga Alkitab Indonesia 2011 Bailey Brian J Roh Kudus Sang Penghibur Jakarta Voice of Hope 2004 Bauerrsquos Walter A Greek-English Lexicon of the New Testament Chicago The University Chicago Press 1960 Dake Finis Jennings Dakersquos Annotated Reference Bible Georgia Dake Bible Sales Inc Deere Jack Surprised by The Power of The Spirit Yogyakarta Yayasan Andi 1998 Deere Jack Surprised by the Voice of God YogyakartaYayasan Andi 2000 Deere Jack Why I am still Surprised by The Power of The Spirit Michigan Zondervan 2020 Fuller Daniel P Walking by the Spirit Step by step through Galatians USA Lulu Inc Lee Witness Pelajaran Hayat Galatia (2) Surabaya Yayasan Perpustakaan Injil 2001 MacArthur John MacArthur New Testament Commentary ndash Galatians Chicago Moody Press 1987 Menzies William amp Robert P Roh Kudus dan Kuasa Batam Gospel Press 2005 Murphy Matthew Walk in The Spirit USA 2014 wwwXlibriscom Pickett Fuchsia Walking in The Spirit Florida Charisma House 2015 Rienecker Fritz amp Rogers Cleon Linguistic Key to The Greek New Testament Michigan Regency 1980 Ryken Philip Graham Reformed Expository Commentary New Jersey PampR Publishing 2005 Schnelle Udo The History and Theology of the New Testament Writings London SCM Press Ltd 1998 Stott John Kristus yang tiada tara Jakarta Momentum 2008 Surya Isak Kehidupan Yesus Kristus (Kronologis-naratif) Jakarta YT Leadership Foundation 2013 Sutanto Hasan Perjanjian Baru Interlinear Yunani Indonesia Jakarta LAI 2004

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

22

Vine WE The Expanded Vinersquos Expository Dictionary of New Testament Words Minneapolis Bethany House Publishers 1984 Wiersbe WW Merdeka di dalam Kristus Tafsiran Surat Galatia Bandung Kalam Hidup 1975 Tentang Penulis Pdt Dr Isak Suria adalah Staf Pengajar di Sekolah Tinggi Alkitab Surabaya (STAS) Surabaya dan juga Gembala Sidang di Gereja Tabernakel Indonesia Malang E-mail isaksuria61gmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

23

DOKTRIN KESEMBUHAN DALAM PELAYANAN KARISMATIK

DI ERA PANDEMI COVID 19

Michelle Fortunella Sugianto

Abstrak

Pada akhir tahun 2019 seluruh dunia mulai digemparkan oleh sebuah virus berbahaya yaitu

virus Covid-19 Begitu banyak orang yang terjangkit virus yang sangat mudah menular ini

sehingga harus diisolasi dirawat di rumah sakit hingga penyakit ini merenggut jutaan nyawa

Orang-orang Karismatik termasuk para pendeta sangat mengharapkan mukjizat Tuhan

dinyatakan pada masa Covid-19 seperti ini mereka sangat mengimani virus ini dapat segera

lenyap dan orang percaya segera disembuhkan dengan kuasa nama Yesus Pada faktanya

segala sesuatu yang terjadi dalam setiap kehidupan umat-Nya tidak pernah terlepas dari

kedaulatan dan rencana Allah Makalah ini memaparkan pandangan Karismatik mengenai

doktrin kesembuhan dan aplikasinya pada era pandemi Covid 19 Makalah ini bermaksud

menunjukkan bahwa mukjizat kesembuhan yang dipercayai oleh kaum Karismatik masih

berlaku di masa Pandemi ini namun tidak dapat dijadikan sebagai pola yang pasti dialami

semua orang yang terjangkit virus ini karena mukjizat kesembuhan tetap berada di dalam

kedaulatan dan rencana Allah dalam kehidupan setiap umat-Nya

Kata Kunci Kesembuhan Karismatik Covid 19 Gereja Mukjizat

Abstract

At the end of 2019 the whole world began to be hit by a dangerous virus called Covid-19 virus So

many people infected by this highly contagious virus that they have to be isolated hospitalized

and this virus have taken millions of peoplersquos lives Charismatic people including the pastors are

hoping that Gods miracles will be revealed during covid-19 so that the virus can disappear

immediately and believers soon will be healed by the power of Jesus name The fact is everything

that happens in every peoplersquos life is never separated from Gods sovereignty and plan This paper

presents charismatic views on the doctrine of healing and its application in the era of the Covid 19

pandemic This paper aims to show that the miracle of healing that believed by the Charismatic is

still valid in this pandemic but cannot be used as a pattern that is certainly experienced for all who

infected by this virus because miracles of healing keep based on Gods sovereignty and plan in the

lives of everyone of His people

Keywords Healing Charismatic Covid19 Church Miracle

Pendahuluan

Pelayanan kesembuhan di jaman sekarang telah menjadi tren di kalangan Gereja

Karismatik Gereja Karismatik memang lebih menerapkan pelayanan mujizat

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

24

kesembuhan dan pemberitaan injil di kalangan masyarakat31 Sedangkan di sisi lain

Gereja Protestan lebih menerapkan pelayanan kesembuhan yang diarahkan kepada

bidang yang profesional di bidang medis seperti membangun rumah sakit membuka

poliklinik dan lain-lain

Selama bertahun-tahun doktrin utama yang membedakan golongan Karismatik

dari golongan Injili lain yang lahir baru dan percaya Alkitab ialah doktrin mereka

mengenai ldquobaptisan Roh Kudusrdquo sebagai karya anugerah yang dapat menghasilkan

karunia-karunia supranatural32 Golongan Karismatik memiliki pemahaman bahwa

kuasa-Nya masih termanifestasi dan dapat dibuktikan secara nyata hingga hari ini

sedangkan golongan non-Karismatik menganggap kuasa-Nya sudah berakhir sejak

kanonisasi Alkitab

Masyarakat pun mulai dihebohkan dengan berbagai mujizat kesembuhan maupun

kesaksian kesembuhan yang telah dialami oleh orang-orang yang telah disembuhkan

secara adikodrati Terdapat berbagai sumber yang membuat masyarakat awam dapat

melihat kuasa Tuhan melalui mujizat-Nya yang sangat ajaib misalnya melalui saluran

televisi nasional yang mempunyai acara-acara yang bersifat Kristiani ataupun kesaksian-

kesaksian nyata dari orang yang mengikuti Kebaktian Kebangunan Rohani Hal ini telah

membuat sebagian orang merasa asing bahkan tidak jarang menilai ada kepalsuan

dengan praktik tersebut33

Pelayanan kesembuhan telah menjadi perbicangan banyak orang khususnya

dalam kaitannya dengan pertumbuhan gereja sebagai bukti nyata Kaum Karismatik pun

memberikan penekanan mengenai Allah yang dekat dan Allah yang kuasa-Nya masih

dapat dirasakan hingga sekarang34 Pelayanan kesembuhan telah mendapat perhatian

khusus dari segi teologis dan praktis di kalangan Karismatik

Pada akhir tahun 2019 warga dunia dibuat heboh dengan keberadaan pandemi

Covid 19 yang menggegerkan China kota Wuhan khususnya Kemudian di tahun 2020

yang dalam hitungan detik menit jam hari minggu dan bulan virus ini telah membuat

31 Robert Menzies Pentecost This Story is Our Story terjPutri Kapandeyan (Malang ID Gandum

Mas 2015) 95

32 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 22

33 httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-2013-gbi-

gatot-subrotocomment-page-1 diakses pada 13 Oktober pukul 2100 34 Menzies Pentecost This Story is Our Story 86

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

25

ratusan ribu manusia terjangkit virus ini bahkan tidak sedikit dari mereka yang

meninggal dunia karena virus Covid-19 Presiden Joko Widodo pertama kali

mengonfirmasi secara resmi bahwa negara Indonesia terjangkit kasus Covid-19 pada

tanggal 2 Maret 202035 Sebelum itu sudah ada sekitar 50 negara yang mengkonfirmasi

kasus Covid-19 dalam negara mereka36

Covid-19 memiliki pengaruh yang sangat luar biasa dalam segala aspek negara

seperti ekonomi sosial militer dan lain-lain Pandemi ini membuat perubahan yang

sangat tajam salah satu contoh yang mencolok yaitu dalam kehidupan bermasyarakat

seperti pemerintah menganjurkan seluruh warga negara untuk meminimalisir kegiatan

di luar rumah dan melakukan aktifitas di rumah termasuk dalam hal bekerja sekolah

dan juga beribadah Covid-19 mengalihkan kegiatan tatap muka menjadi tatap layar

Dengan dampak yang signifikan terhadap negara dan juga setiap warga negara terutama

individu yang terjangkit virus ini Tanpa disadari pandemi Covid-19 membuat banyak

orang berharap agar Tuhan menjagai menolong dan memberi mukjizat-Nya yang dapat

menjamah mereka menyembuhkan mereka secara total dari penyakit ini37 Terdapat

berbagai pandangan gereja yang berbeda mengenai doktrin kesembuhan pada masa

pandemi ini Di dalam makalah ini penulis akan meneliti secara mendalam dan

memberikan refleksi teologis mengenai Doktrin Kesembuhan dalam pelayanan

Karismatik di era Pandemi Covid 19

Pandangan Kaum Karismatik

Gereja Pentakosta Karismatik mempunyai pandangan yang berbeda dengan

Gereja Protestan mengenai mujizat kesembuhan Gereja Karismatik menjadikan Kitab

Kisah Para Rasul sebagai model kehidupan mereka sendiri38 Di dalam Kitab Kisah Para

35 Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

(httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-masuk-ri diakses pada 6 Juli

2020 pukul 0019)

36 Ibid

37 httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-penanganan-

buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2 diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2119

dan httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-menkes-terawan-di-awal-

pandemi-covid-19page=all diakses pada 13 Oktober 2020 pukul 2140

38 Menzies Pentecost This Story is Our Story 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

26

Rasul terdapat banyak tulisan mengenai mukjizat yang Tuhan Yesus telah lakukan

Orang Karismatik sangat meyakini dan mempercayai bahwa setiap orang percaya

dipanggil dan telah diberikan kuasa oleh Yesus Kristus untuk melakukan ldquotanda-tanda

dan mujizat-mujizatrdquo yang akan menjadi kesaksian hidup setiap orang39

Kehidupan orang Kristen mula-mula yang penuh dengan mukjizat dan tercatat

dalam kitab Kisah Para Rasul dapat ditemukan pula di dalam kehidupan masa kini Salah

satu laporan mukjizat yang terdapat dalam kitab Kisah Para Rasul ialah ketika orang-

orang lumpuh menerima mukjizat kesembuhan (Kis 31-3 932-43) dan juga peristiwa

pertobatan Paulus yang disertai dengan mujizat kesembuhan ketika matanya yang buta

dapat melihat kembali (Kis 91-19a)

Berbeda dengan pandangan Gereja Protestan mengenai mujizat dalam buku

ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo karangan Yohanes Calvin dijelaskan bahwa mujizat

yang dipakai oleh Yesus pada jaman-Nya hanya berperan untuk membuktikan Injil40

Yohanes Calvin menyampaikan bahwa gereja Reformed tidak memiliki mukjizat Calvin

mengatakan bahwa Injil Kekristenan Reformasi adalah Injil Kristus dan bagi Injil Kristus

mukjizat Kristus sudah cukup41 Selain itu Schneider juga menyinggung bahwa kalangan

gereja Prostestan tidak segan untuk menganggap penyembuhan-penyembuhan ilahi

yang masih terjadi hingga hari ini merupakan penyembuhan Ilahi palsu42

Dalam gerakan Karismatik praktik-praktik keagamaan lebih dikhususkan pada

penyembahan bahasa lidah baptisan Roh dan kesembuhan Ilahi43 Melalui pengalaman

pribadi dengan Roh Kudus gereja Karismatik mendapat tanda-tanda mujizat seperti yang

ada di jaman para Rasul khususnya dalam bidang penyembuhan Ilahi44 Pada tahun 1906

Seymour mengadakan kebangunan rohani yang hingga hari ini sering disebut dengan

Azusa Street Revival Pada kebangunan rohani di Azusa Street pendeta William Seymour

39 Ibid 90

40 Yohanes Calvin ldquoInstitutes of the Christian Religionrdquo (California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011) 26 41 Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary (httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-jesus-in-calvins-christology diakses pada 12 November

pukul 2227)

42 Erhard Schneider Maukah Engkau Sembuh (Malang ID YPPII 1992) 88

43 Ibid 92

44 Ibid 98

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

27

mengatakan ldquoKuasa Pentakosta ketika Engkau menghitung semuanya itu hanya lebih

tentang kasih Allah Jika tidak membawakan lebih banyak kasih itu adalah palsu

Karismatik membuat kita lebih mengasihi Yesus dan lebih mengasihi saudara-saudara

kita Itu membawa kita semua menjadi satu keluarga bersamardquo45 Pola Azusa Street

Mission menghendaki Roh Kudus memimpin semua orang-orang percaya untuk bebas

berbicara selama ibadah dan mereka mengajarkan bahwa Roh Kudus tidak boleh

dibatasi oleh gedung gereja namun perlu disebarkan dalam bentuk kesaksian di jalan-

jalan ataupun dalam pekerjaan46

Secara teologis kaum Karismatik sangat menekankan pengalaman rohani

pribadi47 Gereja Pentakosta Karismatik sangat memperhatikan ortodoksi (keyakinan

yang benar) menekankan ortopati (perasaan yang benar) dan ortopraksis (tindakan yang

benar)48 Orang Kristen dari gerakan Karismatik ingin agar kesaksian tentang Kristus

yang hidup ditandai oleh perbuatan-perbuatan yang nyata dan penuh kuasa49 Kaum

Karismatik mengimani dan melakukan pekerjaan kuasa Tuhan yang telah dilakukan oleh

gereja mula-mula di Kisah Para Rasul Karena itu Kaum Karismatik meyakini bahwa

pengalaman para rasul khususnya dalam kaitannya dengan kesembuhan ilahi masih

tetap berlaku dan dialami oleh gereja Tuhan hingga hari ini

Sejarah Pelayanan Kesembuhan

Kesembuhan ilahi merupakan kesembuhan yang dialami melalui pengalaman

adikodrati dengan Allah melalui kuasa nama Tuhan Yesus Kristus Kesembuhan ini

merupakan kesembuhan yang diberikan oleh Allah menurut kehendak-Nya sebagaimana

telah diwahyukan di dalam teks Kitab Suci Pengalaman kesembuhan ilahi adalah

pengalaman yang aman sempurna cepat tanpa melalui proses medis yang panjang

45 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2024)

46 Daniel Sutoyo Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme Dunamis Jurnal

Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 No 2 April 2018 172

47 Ibid

48 Ibid

49 Schneider Maukah Engkau Sembuh 95

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

28

sekaligus pengalaman kesembuhan yang membawa hidup baru yang penuh kebahagiaan

dan berkat Allah50

Dalam kitab Injil begitu banyak peristiwa ketika Yesus menyembuhkan begitu

banyak orang secara jasmani maupun rohani dengan kuasa-Nya dan membuat banyak

orang menjadi percaya kepada Yesus Kristus Setelah kebangkitan Kristus Roh Kudus

diberikan kepada setiap orang percaya (Kis 24 65 817 91731 131-2 Yoh 324

413) untuk menuntun memperlengkapi juga untuk menyatakan kuasa-Nya (Mrk

1615-20)

Pada Kitab Kisah Para Rasul dan kemudian dalam sejarah gereja dapat dilihat

bahwa mukjizat kesembuhan selalu menjadi karakteristik yang berbeda dari Gereja

Yesus Kristus51 Yesus berkata dalam Yohanes 1412 ldquohellipbarangsiapa percaya kepada-Ku

ia akan melakukan juga pekerjaan-pekerjaan yang Aku lakukan bahkan pekerjaan-

pekerjaan yang lebih besar daripada iturdquo Kesembuhan ilahi sering kali dinyatakan

sebagai bukti kepada dunia bahwa Yesus Kristus adalah Mesias Anak Allah dan sebagai

peneguhan mengenai Injil yang sejati52 Pelayanan kesembuhan menjadi bagian inti dari

pelayanan Yesus Kristus dan murid-murid Kristus di pelayanan Gereja Awal dan dunia

Pelayanan kesembuhan ilahi memiliki esensi yang penting dalam gereja

Karismatik53 Gereja aliran Karismatik sendiri memiliki empat (4) doktrin dasar yang

mencakup pokok iman di antaranya yaitu Yesus adalah Tuhan dan Juruselamat Yesus

adalah Pembaptis dalam Roh Yesus adalah Penyembuh yang Agung dan Yesus adalah

Raja yang akan datang54 Salah satu penekenan dari doktrin Karismatik yaitu bahwa

Yesus merupakan Penyembuh yang Agung bagi manusia Senduk mengatakan ldquoini

berarti bahwa dalam gerakan Karismatik peran baptisan roh kesembuhan ilahi dan

ajaran akhir zaman dinilai sederajat dengan ajaran mengenai Yesus sebagai Tuhan dan

Juruselamatrdquo55

50 H L Senduk Kesembuhan Mujizat (Jakarta ID Yayasan Bethel tth) iii

51 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled (Tulsa OK Faith Library Publications 1989) 5

52 Roberts Liardon John G Lake tentang Kesembuhan (Jakarta ID Light Publishing 2017) 129

53 Candy Gunther Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing (Oxford NY Oxford

University Press 2011) 3

54 Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses pada 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

55 Ibid 1-2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

29

Pada awalnya salah seorang pelopor gerakan Pentakosta bernama Charles Fox

Parham pada tahun 1897 sudah memulai dengan pelayanan kesembuhan ilahi56 Lalu

pada tahun 1898 ia mendirikan rumah kesembuhan ilahi dan juga mengajarkan

mengenai baptisan Roh57 Setelah melayani kebaktian kesembuhan ilahi dan pengalaman

baptisan roh di beberapa tempat Parham mulai dikenal sebagai ldquoThe Divine Healerrdquo58

Setelah dari permulaan tersebut gereja-gereja Pentakosta mulai berkembang

cukup pesat di seluruh Amerika Serikat pada tahun 1906-1932 Salah satu pengaruh

yang telah dilakukan oleh Parham terdapat dalam diri Fred F Bosworth yang merintis

pelayanan radio ldquoNational Radio Revival Missionary Crusadersrdquo kemudian ia juga menulis

buku lsquoChrist The Healerrsquo yang menjadi acuan kesembuhan ilahi di kalangan Pentakosta

Karismatik59 Bosworth juga telah mempengaruhi pelayanan William Branham tokoh

pelopor KKR kesembuhan masal pasca perang dunia ke-II60

Sejak tahun 1946 belasan penginjil kesembuhan ilahi berkelana di seluruh

Amerika Serikat dan menyebar ke Eropa dan tempat-tempat lainnya61 Gerakan inilah

yang membuka jalan kelahiran Gereja Karismatik pada tahun 1960 Terdapat beberapa

tokoh gerakan kesembuhan ilahi yang bersifat massal yang pernah ke Indonesia di

antaranya adalah T L Osborn Morris Cerullo dan Karl Hoekendjik62 Dan pada masa

kini tokoh Karismatik yang juga menekankan mukjizat kesembuhan ilahi di antaranya

yaitu Niko Njotorahardjo Garren Lumoindong Philip Mantofa Cindy Jacob Benny Hinn

Reinnhard Bonnke TB Joshua dan lain-lain

Pada abad 20 Gereja Karismatik semakin berkembang melalui pelayanan

kesembuhan dengan metode spiritual63 Hampir semua gereja Karismatik mengangkat

semangat mukjizat kontemporer dengan pelayanan kesembuhan kepada orang sakit64

56 Ibid 2

57 Ibid 58 Ibid

59 Ibid

60 Ibid

61 Ibid

62 Ibid 3

63 MoU ldquoKarismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristenrdquo (httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-

revitalisasi-ajaran-kristen diakses pada 7 Agustus 2020 pukul 2210)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

30

Pelayanan kesembuhan dalam Gereja Karismatik menekankan urapan Roh Kudus yang

dapat diberikan kepada orang lain melalui penumpangan tangan minyak urapan bahkan

melalui media komunikasi Tidak jarang dalam ibadahKebaktian Kebangunan Rohani

(KKR) disertai dengan doa pelayanan kesembuhan baik secara langsung ataupun bagi

setiap orang yang hanya mendengar dari radiomelihat televisi

Mukjizat kesembuhan telah menjadi semacam ciri khas mega-church Karismatik

di masa kini65 Ibadah dengan tujuan mendapat kesembuhan merupakan salah satu

tawaran dari beberapa mega-church beraliran Karismatik untuk mendapatkan jemaat

hingga tak jarang orang yang beragama non-Kristen juga mengikuti ibadahnya dengan

maksud membuktikan mukjizat dari kalangan ldquosaudarardquonya66 Salah satunya Gereja

Tiberias Indonesia menjanjikan kepada jemaat-jemaatnya suatu kesembuhan atas nama

Yesus melalui minyak urapan dan anggur perjamuan saat ibadah bahkan menyuarakan

keyakinan ldquotolak pisau operasirdquo secara berulang dalam ibadahnya dan diimani oleh

jemaat sehingga mereka benar-benar ldquohanya berharaprdquo pada satu sumber secara

langsung yaitu daripada Allah67

Gerakan Karismatik memiliki pandangan yang lebih luas dibandingkan sebuah

gerakan keagamaan yang menekankan pelayanan kesembuhan di berbagai negara Salah

satu aspek yang paling menakutkan dari globalisasi yaitu meningkatnya ancaman

penyakit68 Beriringan dengan globalisasi yang menunjukkan tingginya angka penyakit

hal ini mendorong pertumbuhan gerakan keagamaan seperti Karismatik yang cukup

berfokus kepada pelayanan kesembuhan69

Doktrin Kesembuhan dalam Gereja Karismatik

Kebanyakan orang Kristen sudah sangat akrab melihat Yesus sebagai Sang

Penyembuh dalam pelayanan-Nya70 Terutama bagi orang-orang beraliran Karismatik

64 Ibid 65 Mawa Kresna ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-eeZn diakses pada 25 Juli

2019

66 Ibid

67 Ibid

68 Herlianto Kesembuhan Ilahi 7

69 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 6 70 Kenneth Hagin Jr Healing Forever Settled 2

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

31

yang sama sekali tidak meragukan urapan kuasa Kristus dalam diri setiap orang percaya

untuk menyembuhkan orang hari-hari ini71

Orang-orang Karismatik benar-benar memegang janji Kristus di dalam Markus

1618 bahwa orang percaya harus meletakkan tangan pada orang sakit dan mereka akan

sembuh juga Allah telah mengurapi orang percaya untuk melayani orang sakit Setiap

orang percaya telah ditugaskan atau diberikan otoritas untuk memberitakan Injil Kristus

dan kuasa untuk menyembuhkan orang sakit di dalam nama-Nya

Di daerah perkotaan kepadatan penduduk yang tinggi dan kurangnya kebersihan

menyebabkan penyebaran penyakit bagi masyarakat sekitar Karakter Kristus sebagai

Penyembuh dengan begitu banyak kisah mukjizat kesembuhan yang Ia dan murid-murid-

Nya lakukan membuat begitu banyak orang yang tertarik72 Seperti salah satu daya tarik

utama dari gerakan Karismatik di seluruh dunia yaitu sebagai agama yang

menyembuhkan

Gerakan Karismatik terbukti telah membawa pelayanan kesembuhan yang cukup

agresif seperti melalui media cetak radio televisi ponsel internet untuk menjelaskan

kekuatan yang tak terlihat dari Roh Kudus hingga ke tubuh setiap mereka73 Sehingga

sering kali orang Karismatik berdoa kesembuhan melalui telepon genggam kain doa

melalui siaran televisi radio internet untuk meletakkan tangan pada tubuh mereka yang

sedang sakit agar merasa lebih baik ke dalam tubuh mereka hanya melalui gelombang

udara74 Dan pada hasilnya terbukti banyak jemaat yang merasakan mukjizat Tuhan

menjamah dirinya dan memberi kesaksian Banyak individu dan masyarakat yang

menyebut diri mereka sebagai penerima mukjizat kesembuhan ilahi dan melihat

mukjizat sebagai ungkapan kasih Allah bagi mereka75 Hal ini juga berdampak cukup

besar pada pertumbuhan jemaat Kaum Karismatik pun percaya bahwa Allah dapat

menggunakan siapa pun yang memiliki Roh Kudus untuk menyembuhkan orang sakit76

71 Ibid

72 Ibid 8

73 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

74 Candy Gunther Brown ldquoFrom Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006rdquo Church History Vol

75 No 3 Sept 2006 639-640

75 Brown Global Pentecostal and Charismatic Healing 9

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

32

Sebagian besar kaum Karismatik terlalu meyakini bahwa kehendak Allah yaitu

tentu agar setiap orang hidup dalam kesembuhan secara sempurna atas segala sakit-

penyakit Kaum Karismatik mengutip berbagai bagian Alkitab untuk membenarkan

kepercayaan mereka namun tidak ada yang lebih mendasar daripada Yesaya 535 yang

berisi ldquoTetapi dia tertikam oleh karena pemberontakan kita dia diremukkan oleh karena

kejahatan kita ganjaran yang mendatangkan keselamatan bagi kita ditimpakan

kepadanya dan oleh bilur-bilurnya kita menjadi sembuhrdquo yang ditafsirkan sebagai

nubuat kematian penebusan Yesus Menurut kaum Karismatik melalui penebusan

Kristus cinta diberikan bukan hanya untuk mengampuni dosa namun juga untuk

kesembuhan atas sakit-penyakit77

Pada umumnya orang Kristen menganggap bahwa pelayanan kesembuhan sudah

biasa dan hanya dilakukan oleh Pendeta Anggapan seperti ini adalah anggapan yang

salah karena sudah tertulis dalam Markus 16 17-18

ldquoTanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya mereka akan

mengusir setan-setan demi nama-Ku mereka akan berbicara dalam bahasa-

bahasa yang baru bagi mereka mereka akan memegang ular dan sekalipun

mereka minum racun maut mereka tidak akan mendapat celaka mereka akan

meletakkan tangannya atas orang sakit dan orang itu akan sembuhrdquo yang sangat

menjelaskan bahwa semua orang percaya dapat melakukan pelayanan tersebut

Dan tanda-tanda tersebut adalah hal-hal dasar dari orang percayardquo

Dalam pelaksanaannya iman seseorang yang melakukan pelayanan kesembuhan sangat

menentukan Sebagai contoh dalam Matius 1720 ldquoIa berkata kepada mereka lsquoKarena

kamu kurang percaya Sebab Aku berkata kepadamu Sesungguhnya sekiranya kamu

mempunyai iman sebesar biji sesawi saja kamu dapat berkata kepada gunung ini pindah

dari tempat ini ke sana --maka gunung ini akan pindah dan takkan ada yang mustahil

bagimursquordquo

76 Ibid 10

77 Other commonly cited biblical passages include Exodus 1526 (ldquoI am the Lord that healeth theerdquo)

Mark 1618 (ldquothey shall lay hands on the sick and they shall recoverrdquo) Acts 1039 (ldquoJesus went about doing

good and healing all that were oppressed of the devilrdquo) James 514ndash16 (ldquopray one for another that ye may be

healedrdquo) Hebrews 138 (ldquoJesus Christ the same yesterday and to day and for everrdquo) (AV) Not all

pentecostals affirm that healing is included in the atonement see Kimberly Ervin Alexander Pentecostal

Healing Models in Theology and Practice (Blandford Forum England Deo 2006) 225

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

33

Banyak orang merasa ragu-ragu saat mendoakan mengenai apakah mereka boleh

berdoa agar orang tersebut dapat disembuhkan atau tidak78 Mereka tidak ingin

melampaui apa yang sudah menjadi kehendak Allah dan oleh sebab itu beberapa orang

merasa pasrah dan ragu-ragu79 Padahal sesungguhnya Alkitab sama sekali tidak

menjanjikan bahwa setiap orang yang berdoa dengan iman dan penumpangan tangan

harus menghasilkan kesembuhan80

Dalam Pelayanan Kesembuhan terkadang penumpangan tangan dapat dilakukan

lebih dari satu kali Di beberapa negara mulai muncul gerakan yang disebut dengan

Healing On The Streets81 Dalam gerakan ini mereka pergi ke tempat umum untuk

menemui orang yang tidak mereka kenal dan menanyakan apakah orang tersebut sedang

sakit atau tidak Jika iya maka langsung didoakan dan dalam gerakan ini pula mereka

akan mendoakan sampai mukjizat kesembuhan benar-benar terjadi saat itu juga kecuali

Roh Kudus mengingatkan sesuatu mengenai penyakit orang tersebut Orang yang

didoakan tersebut dapat melihat mukjizat tersebut dengan langsung dan dapat mengenal

Yesus yang Hidup itu

Saat mendoakan pun juga dapat terjadi penumpangan tangan lebih dari satu kali

kepada orang-orang yang sakit untuk kesembuhan suatu penyakit82 Dalam pelayanan

Tuhan Yesus di dunia Ia pun pernah meletakkan tangan dan jemari-Nya hingga dua kali

pada mata orang buta83 Hal itu bukanlah suatu masalah apabila pendoa memang

mengimani kesembuhan seketika langsung terjadi di dalam nama Yesus Kristus

Seharusnya orang Kristen aktif dalam pelayanan menumpangkan tangan atas

orang sakit dan berdoa untuk kesembuhan mereka84 Sebagian orang menganggap

bahwa pelayanan ini hanya diperuntukkan bagi orang-orang yang sudah ditahbiskan

penatua-penatua atau pemimpin gereja lainnya ataupun hanya bagi orang yang memiliki

78 Schneider Maukah Engkau Sembuh 70

79 Ibid

80 Ibid

81 Torben Sondergaard The Last Reformation (video mengenai program Healing On The Streets

yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016 httpsthelastreformationcom

82 Schneider Maukah Engkau Sembuh 72

83 Ibid

84 C Peter Wagner Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja terj Sumarso

Santoso (Jakarta ID Harvest Publication House 1996) 247

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

34

karunia di bidang ini85 Faktanya ketika Allah bekerja dengan kuasa kesembuhan Ia

tidak membutuhkan superstar untuk menjadi perantara-Nya Ia dapat bekerja melalui

orang-orang Kristen orang percaya biasa yang taat mengerti dan yang hidup menurut

gaya hidup Kerajaan Allah86 Karena dalam doa pelayanan Kesembuhan yang dipakai

adalah lsquodalam nama Yesusrsquo

Namun ada saat-saat ketika orang yang didoakan tidakbelum disembuhkan

Apabila ditanya lsquoMengaparsquo tidak ada seorang pun yang tahu karena soal hasil

kesembuhan tersebut sendiri hanyalah berdasarkan keputusan dan kedaulatan Tuhan

Kesembuhan atau mukjizat apapun terjadi dari Tuhan untuk Tuhan dan berada dalam

kendali juga seizin Tuhan Tuhan melakukan segala pekerjaan-Nya bahkan segala

sesuatu yang tidak dapat manusia selami di waktu-Nya dan cara-Nya yang tepat Sebagai

orang percaya kita perlu untuk terus berharap kepada-Nya

Pada faktanya seperti dalam Alkitab pun ditulis banyak hal mengenai karya Yesus

Yesus menyembuhkan banyak orang namun bukan semua orang yang berarti ada

beberapa orang tidak diberi atau mengalami mukjizat kesembuhan seketika Lukas 4

menulis setelah Yesus melakukan mukjizat-mukjizat kesembuhan banyak orang mencari

Dia namun Yesus berangkat dan pergi ke tempat sunyi dan berkata kepada mereka yang

mencari Dia dalam ayat 43b ldquoJuga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil

Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutusrdquo

Kadangkala Tuhan juga ingin melihat titik kesetiaan orang percaya dalam

melakukan perintah-perintahNya Tuhan memiliki kehendak dan maksud di balik segala

sesuatu yang Ia ijinkan namun terkadang beberapa gereja Karismatik sangat meyakini

bahwa Tuhan menghendaki tiada satu orang pun sakitkehendak Tuhan yaitu setiap

orang sehat sempurna dan disembuhkan secara sempurna dari sakit apapun yang

mereka derita bahkan seakan-akan setiap sakit-penyakit berasal dari pekerjaan roh

jahat Padahal di samping itu ada beberapa penyakit yang diijinkan Tuhan dan

dikehendaki Tuhan ada dalam diri manusia seperti dalam 2 Korintus 127-9 yang

menuliskan bahwa Rasul Paulus telah bertahun-tahun berjuang melawan ldquoduri dalam

dagingrdquo namun hal itulah yang sebenarnya menjadi suatu kesempurnaan dalam

kelemahan Paulus

85 Ibid

86 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

35

Pelayanan Kaum Kharismatik di Era Pandemi Covid-19

Pada akhir tahun 2019 terdapat suatu pandemi yang menggemparkan dunia yaitu

Coronavirus disease 2019 (COVID-19) Virus ini diketahui berasal dari Wuhan Tiongkok

pada Desember 2019 Hingga saat ini WHO (World Health Organization) sudah

memastikan bahwa terdapat 30369778 jiwa dari seluruh dunia yang terkonfirmasi

Covid-19 termasuk 948795 ribu jiwa yang telah meninggal karena virus ini (Data WHO

20 September 2020)87 Dan per tanggal 20 September 2020 terdapat sekitar 213 negara

yang terjangkit virus corona di berbagai negara dunia88

World Health Organization memberi ama virus baru ini sebagai Severe acute

respiratory syndrome coronavirus-2 (SARS-CoV-2) dan nama penyakitnya ialah

Coronavirus disease (COVID-19) (WHO 2020)89 Kejadian ini diketahui bukanlah

kejadian yang pertama kali karena sebelumnya pernah terjadi kejadian serupa pada

tahun 2002 severe acute respiratory syndrome (SARS) yang disebabkan oleh SARS-

coronavirus (SARS-CoV) dan penyakit Middle East respiratory syndrome (MERS) yang

disebabkan oleh MERS-Coronavirus (MERS-CoV) pada tahun 2012 dengan total

akumulatif kasus sekitar 10000 (1000-an kasus MERS dan 8000-an kasus SARS)90 Rasa

takut mengintai dunia karena semakin banyak orang yang terkena infeksi dan dampak

dari virus ini91 Orang-orang mulai dipenuhi rasa kekhawatiran untuk kondisi

kesehatannya

Di tengah pandemi Covid-19 yang semakin meluas dan terus memakan korban

jiwa terdapat begitu banyak dampak yang meliputi aspek kesehatan ekonomi sosial

hingga psikologis Salah satu dampak Covid-19 yaitu pada kegiatan keagamaan seperti

tempat ibadah yang tidak dapat dipergunakan untuk melakukan ritual ibadah bersama

87 httpscovid19whoint diakses pada 20 September 2020 pukul 1620

88 ldquoCountries where COVID-19 has spreadrdquo (httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-

where-coronavirus-has-spread diakses pada 20 September 2020 pukul 1627)

89 Yuliana Corona virus diseases (Covid-19) Sebuah tinjauan literatur Wellnes and Healthy Magazine

Vol 2 No 1 Februari 2020 187-192

90 Ibid

91 John C Lennox Where is God in Coronavirus World terj Budianto Lim (Jakarta ID Literatur

Perkantas Jawa Timur 2020) 12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

36

kegiatan gereja harus dilaksanakan dari rumah semua kegiatan gereja yang offline

menjadi online Salah satu website ldquoChristianity Todayrdquo menuliskan dalam artikelnya

Banyak aliran Karismatik telah menanggapi pandemi saat ini dengan cara yang

aneh dan meresahkan Cara mereka menanggapi pandemi ini pula telah

mengganggu kewarasan dan kedermawanan banyak orang Kristen yang setia

yang dipenuhi Roh dan memperkuat gagasan bahwa teologi Karismatik itu

murahan dan konyolhellipYang terbaik kita pelajari dari aliran Karismatik adalah

pengajaran tentang keajaiban nubuatan serta mengajarkan kita menjalani

kehidupan yang penuh doa Teologi Karismatik mengajarkan kepada kita bahwa

pelayanan harus dimulai dan diakhiri dengan doa Hal ini mengajarkan bahwa kita

harus memiliki pengharapan yang besar bahwa Tuhan bekerja di dalam dunia

bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal yang mendalam

Hal ini mengajarkan kita untuk tidak takut pada yang hal yang baru atau

menjunjung tinggi keakraban dan bahwa kekuatan ilahi Karismatik adalah kasih

yang dinyatakan di kayu Salib Semua ini adalah kebenaran yang dibutuhkan

gereja dalam krisis saat ini92

Selain itu Teologi Karismatik juga mengajarkan mengenai harapan besar bahwa Tuhan

bekerja di dalam dunia bersamaan dengan rasa tanggung jawab pribadi dan komunal

yang mendalam93

Gereja Karismatik menghadapi situasi seperti ini tetap dengan memegang

peraturan-peraturan dari pemerintah Mengenai virus Covid-19 yang menyerang

kesehatan manusia beberapa hamba Tuhan dari Gereja Karismatik ikut angkat bicara

mengenai pelayanan mukjizat kesembuhan untuk virus ini Salah satu hamba Tuhan

seperti Cindy Jacobs juga berbicara mengenai virus Korona ini di dalam acara Global

Prophetic Movement Ia mengatakan bahwa dirinya dan para pemimpin Global

menghimbau setiap orang percaya ikut menyerukan doa nasional untuk mengakhiri virus

Covid-19 ini Di samping itu ia juga mengutip janji Tuhan dalam 2 Taw 714 yang

mengatakan bahwa jika umat Allah berdoa mencari wajah-Nya dan berpaling dari cara

hidup yang jahat maka Ia akan memulihkan negeri Sehingga ia mengatakan bahwa

92 Chris Green ldquoCoronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejatirdquo

(httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-

indonesiahtml diakses pada 4 Agustus 2020 pukul 2215)

93 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

37

orang percaya perlu membuat ucapan iman bahwa virus korona akan berhenti di seluruh

dunia dan Allah akan menyembuhkan semua yang saat ini terkena dampaknya94

Kemudian Benny Hinn yang mendoakan mukjizat kesembuhan kepada pasien Covid-19

melalui media video call dan menumpangkan tangan secara zoom virtual kemudian

berkata bahwa kesembuhan sedang terjadi dan pasien tersebut akan disembuhkan dan

keluar dari rumah sakit dalam beberapa hari kedepan saja95

Selain itu Gembala Senior dari salah satu denominasi Gereja Karismatik yaitu Pdt

Niko Njotorahardjo pernah menyampaikan khotbah berjudul ldquoPesan Khusus Gembalardquo di

channel youtube GBI Daan Mogot96 yang isinya mengenai ajakan untuk semua hamba

Tuhan agar menghardik Covid-19 dan krisis ekonomi yang sedang melanda Di sini

terlihat bahwa pandangan ini sangat meyakini kuasa Kristus yang ada dalam orang

percaya bahkan otoritas yang sama untuk menghardik sebuah kondisi ataupun penyakit

Beliau menggunakan teks Alkitab dalam Markus 435-41 yang berbicara kisah ldquoangin

ribut diredakanrdquo dan menyamakan dengan keadaan yang ldquomenggetarkanrdquo hari-hari ini

Kaum Karismatik meyakini bahwa setiap mujizat yang Yesus Kritus lakukan di

Alkitab masih terjadi hingga hari ini Dan melihat contoh dari Yesus dan murid-murid-

Nya yang menghardik sakit-penyakit roh jahat dan penyakit langsung lenyap Hal ini

juga yang dipandang sebagian kaum Karismatik mengenai Covid-19 sebelumnya mereka

selalu melakukan kunjungan kepada orang yang sedang sakit dan juga sekaligus

mendoakan doa mukjizat kesembuhan secara langsung dengan menumpangkan tangan

Namun dikarenakan pandemi satu ini yang sama sekali tidak memperbolehkan satu

orang keluarga pun menjenguk orang yang sedang dirawatdiisolasi maka yang

dimaksudkan oleh Ketua Sinode GBI ialah hardikan dengan doa udara sehingga dalam

doa kita menghardik virus Covid-19 dan juga krisis ekonomi yang sedang terjadi untuk

lenyap

Dalam Injil Matius 107 tertulis ldquoPergilah dan beritakanlah Kerajaan Sorga sudah

dekatrdquo tujuan utama dari Kristus bukan hanya sebatas kepada kesembuhan setiap orang

Namun tujuan utama Yesus yaitu untuk mengajar dan memberitakan Injil Yesus

94 Global Day of Prayer ReCoronavirus 3 March httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-

prayer-recoronavirus-3-march diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2310

95 Benny Hinn Ministries ldquoPastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Momentrdquo (httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc diakses pada 31 Oktober 2020 pukul 2239)

96 GBI Daan Mogot ldquoPdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembalardquo

(httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1304)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

38

menyembuhkan orang karena Ia berbelas kasihan kepada mereka dan mukjizat tersebut

menjadi tanda bahwa Dialah Mesias yang dijanjikan Mukjizat kesembuhan ini juga

menjadi ciri-ciri dari Mesias (Yesaya 355-6) dan karya-karya Yesus sebagai tanda bahwa

Yesus lah Mesias itu sendiri (Yoh 2030) 97 Yesus berhasrat untuk meyakinkan dunia

yang tidak percaya mengenai Injil-Nya melalui mukjizat kesembuhan pada tubuh orang

sakit sehingga sering kali dengan cara ini pintu dapat terbuka bagi para pembawa berita

salib98

Hal ini menjadi saling kait-mengait satu sama lain juga mengenai iman dalam diri

orang Karismatik Beberapa pemimpin gereja Karismatik juga mengajak para jemaat

untuk mengutamakan keimanan ini di dalam kondisi pandemi seperti ini yang terwujud

dalam sebuah kalimat ldquoJangan takutrdquo Mereka sangat meyakini bahwa orang percaya

diberikan perlindungan ilahi yang khusus daripada Tuhan sehingga mereka tidak akan

terkena sakit penyakit yang sedang mewabah walaupun mereka ada di tengah-tengah

kondisi wabah Bahkan juga mengutip teks Alkitab ketika Allah memberi tulah bagi

bangsa Mesir (Keluaran 7-11) dan para umat Allah dikecualikan daripada wabah

tersebut

Pada faktanya beberapa penganut Karismatik melihat wabah ini seperti apa yang

pernah terjadi dalam Alkitab Sehingga mereka tanpa berjaga-jaga meyakini bahwa diri

mereka sebagai orang percaya pasti akan terluput daripada virus penyakit ini Bahkan

tidak sedikit yang mulai mengalami kesombongan iman Di Indonesia pun ketika ada

himbauan untuk tidak lagi mengadakan pertemuan-pertemuan dengan jumlah besar

beberapa gereja pun masih membuka ibadah seperti biasa bahkan dengan yakin percaya

bahwa gereja Tuhan akan dikecualikan dalam wabah ini

Padahal di samping itu sudah banyak orang percaya hingga hamba Tuhan

ternama di Indonesia yang dinyatakan terinfeksi virus ini bahkan meninggal dunia99

Juga gereja yang terbukti karena ada orang yang positif Covid 19 dalam pertemuan

ibadahnya dan menyebarkan virus ini kepada ratusan orang lainnya yang sedang

beribadah di tempat tersebut Bahkan salah satu pendeta di Amerika Serikat yang adalah

97 Ev Ivone ldquoJurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988rdquo

(httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92 diakses pada 5 Agustus 2020 pukul 1502)

98 Lilian B Yeomans His Healing Power (Tulsa OK Harrison House Publisher 2006) 11 99 Pendeta Gereja Bethel Bandung yang Tularkan Corona ke 226 Jemaat Meninggal

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-Bandung-yang-Tularkan-

Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal diakses pada 28 Oktober 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

39

Gerald Glenn meninggal dunia setelah positif terinfeksi virus Covid-19 dan sebulan

sebelum dia meninggal Gerald Gleen sempat mengeluarkan pernyataan bahwa Tuhan

lebih besar dari virus yang ditakuti (Covid-19) ini100 Hal ini menjadi bukti bahwa virus

ini harus benar-benar dihadapi dengan hikmat dan akal yang tepat untuk dapat berjaga-

jaga dan waspada Hingga akhirnya pemerintah membuat suatu keputusan tegas tertulis

bagi seluruh tempat ibadah untuk meniadakan semua kegiatan dan dialihkan kepada

sistem online

Refleksi Teologis

Pelayanan Kesembuhan di dalam Alkitab menceritakan mengenai kesembuhan

secara fisik maupun spiritual101 Dan lebih tepatnya dinyatakan dalam keselamatan dari

dosa dan penyakit atau penyembuhan dari dosa dan penyakit102 Tetapi dari kedua hal

tersebut hanya dibutuhkan satu Penebus yang dapat memberikan keselamatan dan

kesembuhan

Pelayanan kesembuhan merupakan pelayanan yang dapat dilakukan oleh setiap

orang percaya Iman kepada Kristus merupakan kebutuhan utama dalam pelayanan

kesembuhan Dalam pelayanan fokus pada pemberitaan Injil dan pemuridan mungkin

adalah suatu hal yang sudah biasa103 Namun dengan mujizat kesembuhan pemikiran

orang-orang skeptis dapat dipecahkan104 Pelayanan mukjizat kesembuhan ini memiliki

peran untuk menyatakan kuasa Tuhan Yesus Kristus bagi orang yang belum percaya

sehingga mereka dapat melihat atau mengalami secara langsung suatu keajaiban ilahi

dari karya Kristus Walau dalam pelayanan ini dapat menimbulkan beberapa risiko tapi

siapa yang terus berjalan dengan sukacita dan kesadaran kuat akan tujuan akan terus

bertumbuh dan semakin kuat

Pelayanan kesembuhan menekankan satu sisi dari dari karya Yesus Kristus bagi

manusia Kristus memenuhi orang-orang percaya dengan kuasa Roh Kudus-Nya untuk

100 Husna Rahmayunita Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-19

Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-besar-dari-corona-pendeta-

positif-covid-19-meninggalpage=all diakses pada 28 Oktober 2020

101 T L Osborn Healing The Sick (Tulsa OK OSIFO International 1977) 18

102 Ibid 18

103 Menzies Pentecost This Story is Our Story 104 104 Ibid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

40

memberdayakan mereka dalam menjalankan misi Allah Misi Allah dalam Yesus Kristus

adalah untuk memberitakan Injil bagi semua orang Karena itu pelayanan kesembuhan

telah mengambil bagian dalam misi Allah untuk memberitakan Injil sebagai kabar baik

Setiap mereka yang sakit dan mengalami mukjizat kesembuhan merupakan salah satu

gambaran awal dari karya keselematan Allah bagi mahkluk ciptaan-Nya

Gereja Karismatik di seluruh dunia memiliki kesamaan komitmen dengan Alkitab

dan cenderung menjadikan kitab Kisah Para Rasul sebagai model utama dari kehidupan

kekristenan mereka Kaum Karismatik melihat bahwa pengalaman para murid-murid

Kristus dalam Kitab Kisah Para Rasul juga dapat dialami dan dilakukan oleh gereja pada

masa kini khususnya dalam praktek pelayanan kesembuhan yang dideklarasikan dalam

nama Tuhan Yesus Kristus yakni nama yang menjadi sumber kuasa dari berbagai

mukjizat Namun tentu pelayanan kesembuhan yang dilakukan oleh gereja harus

menyatakan serta memproklamirkan kemuliaan bagi Tuhan sumber Penyembuh itu

sendiri

Virus korona telah mengingatkan betapa rapuhnya kita sebagai manusia yang

fana105 Virus korona menjadi bukti bahwa relasi kita dengan ciptaan sudah menjadi

kacau namun ada harapan yaitu hanya di dalam Kristus Wabah ini menjadi salah satu

gambaran yang menunjukkan betapa dalamnya kerusakan relasi ciptaan dan Pencipta

Virus korona memiliki dampak yang begitu luar biasa dalam berbagai aspek dunia

Suatu virus yang menyerang setiap orang tanpa pandang bulu Terdapat bermacam

respon yang diberikan oleh orang-orang percaya Sebagai salah satunya respon dari

denomenasi Gereja Karismatik mengenai sakit penyakit khususnya virus Covid-19 ini

sebagian besar yaitu tertuju hanya kepada hasil kesembuhan dari setiap individu kepada

mukjizat yang dapat Tuhan lakukan untuk memberikan kesembuhan seketika kepada

orang yang sedang sakit sehingga muncul beberapa pernyataan iman untuk

melenyapkan wabah ataupun perintah pengusiran kepada penyakit

Setiap mukjizat kesembuhan suatu penyakit tetap terjadi sesuai kehendak Tuhan

Seperti seseorang yang lapar membutuhkan makanan seorang yang sakit membutuhkan

kesembuhan namun makanankesembuhan bukanlah jawaban akhir dari segalanya

karena masih ada banyak hal yang harus dihadapi ke depannya106 Setiap orang boleh

105 John C Lennox Where is God in Coronavirus World 59-60 106 C S Lewis The Problem of Pain (Oxford US Harper Collings E-books 1940) 115

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

41

mengharapkan suatu mukjizat kesembuhan terjadipenyakitnya disembuhkan oleh

Tuhan Yesus namun di samping itu perlu juga kita menyadari dan tetap berserah agar

kehendak Tuhan yang terjadi termasuk kesembuhan atas diri orang yang sedang

mengalami penyakit Dan tetap mempercayai bahwa Tuhan memiliki maksud dan

tujuan-Nya untuk segala sesuatu

Tuhan memiliki kedaulatan atas apa yang terjadi pada umat-Nya Terkadang

Tuhan ingin melakukan sesuatu yang lebih daripada sekadar menyembuhkan fisik kita

bahkan Tuhan selalu merindukan agar anak-anak-Nya semakin berkembang secara

karakter dan bertumbuh secara rohani107 Tak jarang Tuhan ingin menyampaikan

pesanmaksud-Nya dalam suatu situasikeadaan yang mungkin tak dipahami seperti

dalam masa menghadapi suatu penyakit dll Mukjizat kesembuhan dalam kisah-kisah

Alkitab pun sering kali ditujukan kepada orang-orang yang belum percaya dengan tujuan

untuk menunjukkan kuasa dan karya Tuhan yang nyata Terlepas daripada semua itu

sebagai orang percaya kita tentu diperbolehkan untuk mengharapkan pemulihan

keadaankesembuhan namun semua tetap dalam lingkup atas kehendak dan seijin

Tuhan

Kemudian berbicara mengenai iman untuk tidak takut di tengah wabah virus

covid 19 memanglah benar sebagai orang percaya kita tidak seharusnya hidup dengan

diliputi bahkan dikuasai oleh rasa takut (2 Timotius 17) Namun sebagai orang percaya

kita juga perlu menggunakan hikmat dan akal untuk mengidentifikasi keadaan Dan juga

sangat penting mengikuti himbauan dan saran pemerintah untuk waspada berjaga-jaga

dan mengikuti protokol kesehatan yang seharusnya Karena pemahaman mengenai

pencegahan ini juga bukan berbicara mengenai orang yang tidak memiliki iman akan

perlindungan Tuhan namun dengan akal menyadari bahwa secara medis virus ini mudah

menyebar dan selain ditujukan untuk menjaga diri sendiri namun juga menjaga orang

lain yang ada di sekitar kita

107 Mary Fairchild Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua httpsmseferritcommengapa-

tidak-tuhan-menyembuhkan-semua diakses pada 1 November 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

42

DAFTAR PUSTAKA

Alexander Kimberly Ervin Pentecostal Healing Models in Theology and Practice Blandford

Forum England Deo 2006

Brown Candy Gunther Global Pentecostal and Charismatic Healing Oxford New York Oxford

University Press 2011

Brown Candy Gunther From Tent Meetings and Store-front Healing Rooms to Walmarts and the

Internet Healing Spaces in the United States the Americas and the World 1906-2006

Church History Vol 75 (No 3) 639-640

Calvin Yohanes Institutes of the Christian Religion California US CreateSpace Independent

Publishing Platform 2011

Lennox John C Where is God in Coronavirus World diterjemahkan oleh Budianto Lim Jakarta

Indonesia Literatur Perkantas Jawa Timur 2020

Lewis C S The Problem of Pain Oxford US Harper Collings E-books 1940

Liandon Roberts John G Lake tentang Kesembuhan Jakarta Indonesia Light Publishing 2017

Menzies Robert Pentecost This Story is Our Story diterjemahkan oleh Putri Kapandeyan

Malang Indonesia Gandum Mas 2015

Osborn T L Healing The Sick Tulsa Oklahoma OSIFO INTERNATIONAL 1977

Schneider Erhard Maukah Engkau Sembuh Malang Indonesia YPPII 1992

Senduk H L Kesembuhan Mujizat Jakarta Indonesia Yayasan Bethel tth

Sutoyo Daniel April 2018 Analisis Historis terhadap Teologi Gerakan Karismatiklisme

Dunamis Jurnal Teologi dan Pendidikan Kristiani Vol 2 (No 2) 172

Wagner C Peter Bagaimana Memiliki Pelayanan Kesembuhan di Setiap Gereja

diterjemahkan oleh Sumarso Santoso Jakarta Indonesia Harvest Publication House

1996

Yeomans Lilian B His Healing Power Tulsa Oklahoma Harrison House Publisher 2006

Yuliana Februari 2020 Corona virus diseases (Covid-19) Wellnes and Healthy Magazine Vol 2

(No 1) 187-192

Countries where COVID-19 has spread Diambil dari Worldofmeters

httpswwwworldometersinfocoronaviruscountries-where-coronavirus-has-

spread

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

43

Ev Ivone Jurnal Pelita Zaman Volume 3 No 1 tahun 1988 Diambil dari

httpsalkitabsabdaorgresourcephpres=jpzamptopic=92

Howard Griffith The Signs of Jesus in Calvinrsquos Christology The Journal of Reformed Theological

Seminary diakses tanggal 12 November httpsjournalrtseduarticlethe-signs-of-

jesus-in-calvins-christology

Fairchild Mary Mengapa Tidak Tuhan Menyembuhkan Semua

httpsmseferritcommengapa-tidak-tuhan-menyembuhkan-semua

Herlianto ldquoKesembuhan Ilahirdquo Makalah Sahabat Awam 59 diakses tanggal 20 November 2016

httpwwwoocitiesorgthisisreformedfaithartikelmsa59-05pdf

Green Chris Coronavirus Menyerukan Kebangkitan Kembali Karismatik Sejati Artikel on-line

Diambil dari httpswwwchristianitytodaycomct2020may-web-onlycoronavirus-

Karismatik-roh-kudus-pandemi-bahasa-indonesiahtml

Kresna Mawa ldquoMega Church di Indonesia Menjual Mukjizat dan Klaim Kesuksesanrdquo

httpstirtoidmega-church-di-indonesia-menjual-mukjizat-dan-klaim-kesuksesan-

eeZn

Ministries Benny Hinn Pastor Benny Hin prays for man with COVID-19 ndash Zoom Healing

Moment httpswwwyoutubecomwatchv=iKP3vwOT0Lc

MoU Karismatik Geliat Revitalisasi Ajaran Kristen Diambil dari Program Studi Agama dan

Lintas Budaya Center for Religious and Cross-Cultural Studies Graduate School

Univeritas Gadjah Mada httpscrcsugmacidKarismatik-geliat-revitalisasi-ajaran-

kristen

Mogot GBI Daan Pdt Niko Njotorahardjo-Pesan Khusus Gembala Diambil dari

httpswwwyoutubecomwatchv=VA-Vp2cV_JQampt=6s

Rahmayunita Husna dan Reza Gunadha Sebut Tuhan Lebih Besar dari Corona Pendeta Covid-

19 Meninggal httpswwwsuaracomnews20200413152836sebut-tuhan-lebih-

besar-dari-corona-pendeta-positif-covid-19-meninggalpage=all

Tim DetikCom ldquoKapan Sebenarnya Corona Pertama Kali Masuk RIrdquo

httpsnewsdetikcomberitad-4991485kapan-sebenarnya-corona-pertama-kali-

masuk-ri

Sondergaard Torben The Last Reformation (video mengenai program Healing On The

Streets yang dilakukan di berbagai negara) diakses tanggal 10 November 2016

httpsthelastreformationcom

httpsbengcumenggugatcom20140103bengcu-menggugat-mujizat-palsu-natal-gbk-

2013-gbi-gatot-subrotocomment-page-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

44

httpscovid19whoint

httpswwwpikiran-rakyatcomnasionalpr-01783795disinggung-najwa-shihab-terkait-

penanganan-buruk-covid-19-menkes-terawan-minta-tolong-pada-tuhanpage=2

httpsnasionalkompascomread2020092916290701pernyataan-kontroversial-

menkes-terawan-di-awal-pandemi-covid-19page=all

httpswwwworldprayerorgukblogglobal-day-of-prayer-recoronavirus-3-march

httpssukabumiupdatecomdetailragam-beritajabar67172-Pendeta-Gereja-Bethel-

Bandung-yang-Tularkan-Corona-ke-226-Jemaat-Meninggal

Tentang Penulis

Penulis menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Satyabhakti Malang

Dapat dihubungi melalui email michellefortunellaagmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

45

Peran Roh Kudus dalam Misi Allah

Ajaran yang Terlewatkan dalam Narasi Kisah Rasul 1611

Robby I Chandra

Abstrak

Tulisan ini meneliti ajaran yang tersembunyi dalam narasi mengenai respon

terhadap penglihatan Rasul Paulus dalam Kisah Rasul 16 Pendekatannya adalah

interpretasi narasi Sebagai hasilnya Kisah Para Rasul 16 mengajarkan pertama

kedaulatan Roh Kudus yang mendorong pemimpin-pemimpin yang dipilihnya

melintasi batas-batas pandangan mereka dan kedua mengenai peran-Nya

mengajarkan agar kepemimpinan bersama perlu diterapkan di dalam proses

melaksanakan Misi Allah

Kata kunci Roh Kudus Missio Dei Kepemimpinan Transformasi Gereja

interpretasi naratif

Abstract

The studi analyses the unrecognized teaching of the narratives in Acts chapter 16

concerning the response to the vision of St Paul The method used is narrative

interpretation As the results Acts 16 teaches about both the role of the Holy Spirit

to bring the chosen leaders to cross their boundaries as well as to teach them to

practice Shared-Leadership in Missio Dei process

Keywords Holy Spirit Missio Dei Leadership Transformation Church narrative

intrepretation

Pendahuluan

Dalam dekade ini percakapan mengenai Missional Church atau Gereja yang misional

sudah ramai di berbagai belahan dunia Gereja misional adalah Gereja yang secara utuh

mengupayakan pelaksanaan misi Allah sehingga misiologinya tidak hanya dikaitkan

dengan Kristologi atau teologi keselamatan tapi juga dengan Pneumatologi atau teologi

mengenai Roh Kudus dan Misi Allah Tritunggal dengan ciptaan-Nya Di pertengahan

tahun 2020 saja dalam Academiaedu tersedia 4598 makalah mengenai topik itu108

Misalnya Desmond Soh seorang yang melayani secara mandiri sebagai Misionaris di

108 httpswwwacademiaedusearchutf8=E29C93ampq=missional+church diunduh 28 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

46

Indonesia dan juga merupakan pengajar dari Singapore Bible College menunjukkan

bahwa pembedaan antara Missio Dei atau Misi Allah dan Misi Gereja mulai diperjelas Soh

mencatat bahwa misi Gereja seringkali merupakan program gerejawi yang

mengutamakan kerangka teologi ldquokeselamatanrdquo Dalam Misi Allah Allah Bapa yang

menjadi pengutus dan Putra yang diutus untuk menebus umat manusia yang sudah jatuh

dalam dosa sedangkan Roh Kudus diutus keduanya Seperti diungkapkan oleh

Karkkainen109 Soh juga menyatakan bahwa misi Allah tersebut sudah mulai sejak

penciptaan langit dan bumi Dengan demikian misi Gereja adalah bagian dari Misi

Allah110

Cornelius Johannes Niemandt dari University Pretoria Afrika Selatan juga mengikuti

kerangka pikir tersebut dan mencatat bahwa dalam konsep Missio Dei ini diintegrasikan

konsep kepemimpinan dan spiritualitas serta Missiologi Ide dasarnya menunjukkan

bahwa misi ini adalah misi Allah dan gereja mengambil bagian di dalamnya yang berarti

Gereja melakukan perjalanan spiritual dan spiritualitas yang mencari hikmat-Nya Inilah

yang dikenal dalam ldquolangkah pertama dalam misirdquo111 Selanjutnya dengan tegas

Niemandt menyatakan bahwa gereja hanya dapat ambil bagian di dalam Misi Allah bila

memiliki kepemimpinan yang misional Arti istilah kepemimpinan misional adalah

kepemimpinan yang menekankan transformasi manusia dan lembaga agar berpartisipasi

melalui hubungan akrab dan terus menerus berada dalam kuasa Roh Kudus112

Jadi inti dari misi yang Gereja kerjakan kini harus dimulai dengan integrasi landasan

spiritualitas dengan kepemimpinan Gereja serta proses transformasinya Apalagi dalam

dunia kini yang sangat penuh disrupsi Konsekuensinya dalam konsep ini sangat

ditekankan pentingnya kepekaan para pemimpin Gereja pada pimpinan Roh Kudus untuk

melaksanakan transformasi yang berarti transformasi diri dan orang yang berjalan

bersamanya

109 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107 no 1 (June

1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205 110 Seng Chai Desmond Soh ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo in Holy Spirit Unfinished Agenda 2014 26ndash28

httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda 111 Cornelius Johannes Petrus Niemandt ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo in Contributions to

Management Science 2019 151ndash68 httpsdoiorg101007978-3-319-98884-9_10 p 155 112 Niemandt p 151

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

47

Konsep ini juga merupakan kelanjutan apa yang disebut oleh Karkkainen sebagai

ldquoRenaissance dalam Pneumatologirdquo113 Memang sebelum percakapan mengenai Misi Allah

dan Misi Gereja ramai secara berangsur-angsur telah terjadi perubahan besar di semua

kalangan Kristen yaitu peningkatan kesadaran untuk meneliti dan membahas mengenai

Roh Kudus secara lebih mendalam dan utuh terutama di kalangan gereja arus utama dan

Injili Di kalangan Injili misalnya karya Francis Chan mengingatkan diabaikannya Roh

Kudus yang adalah Allah kita di dalam teologi seperti yang ia nyatakan dalam bukunya

Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit

I am convinced there is a desperate need in the church for the Holy Spirit of God to be given

room to have His way I think we can agree that there is a problem in our churches that

something is wrong But I donrsquot think we can reach an agreement on what to do about it

Most people do not connect what is missing or wrong with a particular need for the Holy

Spirit115

Hal ini berlanjut sampai kini misalnya terbaca dari artikel Jimmy Evans dari the Liberty

Baptis Theological Seminary116

Sedikit banyak percakapan yang ramai mengenai Missio Dei dan Roh Kudus dipengaruhi

kenyataan yaitu merebaknya Gerakan Pentakosta Karismatik Karismatik Baru dan

Apostolik Global terutama di belahan dunia selatan yang sangat menekankan

pengalaman jemaat dengan Roh Kudus Hal ini merupakan sumbangsih mereka pada

Kekristenan sedunia

Bila Misi Allah dikaitkan dengan peran Roh Kudus dan perlu terjadi transformasi sebagai

dampaknya baik di tengah jemaat dan dunia maka terutama pemimpin gerejawi juga

perlu mengalami transformasi Dua pertanyaan muncul dalam kaitan dengan pandangan-

pandangan di atas Pertama apakah cara untuk menumbuhkan kepemimpinan dengan

kualitas seperti itu yaitu yang mengalami hidup berpusat pada Roh Kudus dan

mengalami proses transformasi sehingga menjadi pemimpin yang missional Kedua

sejauh mana di dekade terakhir ini pneumatologi mendapat tempat yang sangat besar

dalam kaitan dengan Gereja misional di Indonesia

113 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114 httpsdoiorg105860choice40-2114 115 Francis Chan Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit (Colorado Springs CO

David C Cook 2009) Chapter 1 116 Jimmie Evans ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with Godrdquo

Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January 20 2016)

httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

48

Alasan tulisan ini muncul adalah pengamatan pada gejala-gejala yang kentara terus

menerus hadir di dalam berbagai gereja di Indonesia terutama pada gereja yang sangat

mengakrabi Roh Kudus Sebagian besar gereja dari kalangan ini misalnya GPdI atau GBI

yang merupakan kelompok terbesar kerap dipimpin oleh seorang pemimpin tunggal

yang dipandang memiliki karisma yang luar biasa namun sering juga mengalami

perpecahan terus menerus terjadi antara lain karena sang pemimpin sedangkan di pihak

lain sebenarnya mereka juga yang berupaya mencegah perpecahan yang parah seperti

didatakan oleh Chang-Yai Hoon117 Hal ini lebih nyata juga di negara lain di belahan bumi

selatan Di berbagai tempat bahkan kepemimpinan karismatis ini dipandang harus

dilanjutkan di dalam suksesi keluarga Gejala lain adalah otonomi lokal atau gereja

setempat sangat ditekankan dan perpisahan antar pemimpin mungkin dianggap

kewajaran yang disebabkan oleh suasana egalitarian118 Namun belum ada penelitian

bagaimana cara agar kepemimpinan yang transformasional dan misional dihadirkan

Sebagai catatan dapat pula dipertanyakan apakah gejala di atas merupakan suatu hal

yang dipengaruhi oleh kondisi budaya dan sosial lebih daripada pada pemahaman

Alkitab yang tidak sempurna

Metodologi

Dalam kaitan dengan kedua pertanyaan ini sebuah narasi yaitu Kisah Rasul 16 dijadikan

titik berangkat pembahasan untuk memberikan pencerahan Kajian yang dilakukan pada

teks tersebut adalah metodologi kualitatif yaitu interpretasi naratif yang termasuk

dalam narratology

Penggunaan metode interpretasi narasi didasarkan pandangan bahwa manusia

menjalani pengalaman hidupnya sebagai pribadi dan komunitas dengan narasi

Kehidupan adalah narasi yang dihidupi Artinya orang membentuk hidup sehari-harinya

berdasarkan narasi-narasi mengenai siapa diri mereka dan siapa orang lain sebagaimana

dinarasikan Narasi adalah gerbang melalui mana seseorang memasuki dunia di mana

pengalamannya di dunia itu ditafsirkan dan dimaknai119 Suatu metode narasi menerima

117 Chang-Yau Hoon ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo in

Pentecostal Megachurches in Southeast Asia Singapor ISEASndashYusof Ishak Institute Singapore 2019) 21ndash46

httpsdoiorg1013559789814786898-005p 29 118 Hendarto Supatra ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November 22 2019)

11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297 119 D Jean Clandinin Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry New York Routledge

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

49

gagasan bahwa suatu pemahaman dapat tersimpan di dalam suatu narasi yang

disampaikan disimpan dan digali kembali120

Isu yang harus dijawab adalah menyangkut objektivitas dalam proses kajian suatu narasi

apalagi narasi dalam teks Alkitab Tulisan Catherine Riessman dapat dijadikan titik

berangkat untuk menjaga objektivitas tersebut khususnya ketika ia memaparkan

beberapa hal utama

a) Narasi menolong pribadi-pribadi memaknai pengalaman masa lalunya

b) Narator menyakinkan dengan cerita-cerita

c) Dalam konteks komunikasi lisa digunakan berbagai cara untuk

menyakinkan secara persuasif agar orang memandangnya sebagai

kebenaran

d) Dalam narasi dibuat para penerimanya terlibat dengan narator

e) Ada hiburan

f) Dapat juga narasi dibuat untuk mengarahkan pendengar atau pembaca ke

tempat yang salah

g) Suatu narasi dapat mendorong pendengar ke arah suatu perubahan

nyata121

Dengan menggunakan pedoman di atas maka Kisah Rasul 16 akan dikaji sebagai suatu

narasi yang memberikan pendengar dan penerimanya suatu pemaknaan pedoman dan

arah bahkan dorongan nyata untuk bertindak Karena itu tulisan ini meneliti

1 Di dalam teks Kisah Rasul 16 ini seperti apakah kaitan antara narasi ini dengan

narasi dari seluruh kitab Kisah Rasul sebagai kerangka besarnya

2 Siapakah pemeran-pemeran di dalam narasi

3 Apakah yang dilakukan tiap pemeran

4 Bagaimana kaitan antara pemeran

5 Apakah suasana gerakan atau ritme yang muncul dalam narasi ini

6 Apakah pemahaman pemaknaan pedoman dan arah yang disampaikan pada

komunitas pendengar melalui teks ini sebagai narasi

2016 httpsdoiorg1043249781315429618 D Clandinin Handbook of Narrative Inquiry Mapping a

Methodology San Francisco Jossey-Bass 2012 httpsdoiorg1041359781452226552p 98-115 120 Ronald E Fry Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field Westport

CB Quorum Books 2002 p 166 121 Catherine Reissman Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

50

Temuan dari studi

1 Narasi Kisah Rasul 16 dalam Kerangka Narasi Besar

Dalam Perjanjian Baru tiga arus besar tulisan mengenai Roh Kudus dapat ditemukan di

dalam kitab Injil Yohanes Injil Lukas dan Kitab Kisah Para Rasul serta tulisan-tulisan

Paulus Dalam Injil Lukas dan Kisah Rasul peran utama dari Roh Kudus yang dipaparkan

adalah sebagai pemberi kuasa pada para pemimpin dan orang yang melayani dalam

melaksanakan misi penyampaian kabar baik Hal ini telah memperkokoh kebiasaan

kepemimpinan dan praktek hidup gereja termasuk gereja di Indonesia Namun ajaran

atau pemahaman mengenai peran Roh Kudus di dalam Kisah Rasul pasal 16 ternyata

berbeda dari paparan-paparan sebelumnya

Kisah Rasul pasal 16 adalah bagian dari paparan mengenai perjalanan Paulus yang kedua

untuk mengunjungi Gereja-gereja yang didirikannya Bersama Injil Lukas Kisah Rasul

yang merupakan karya Lukas ini memiliki beberapa kekhasan122 Mulanya tekanan

penulis dalam kedua tulisan tersebut mengenai Roh Kudus dan perannya menjadi debat

di antara para pakar namun perpaduan pendekatan Narrative Criticism dan studi latar

belakang menolong menghasilkan konsensus123

Christopher Donlon menunjukkan bahwa dalam kitab Kisah Rasul Istilah Roh Kudus

(pneuma) memang muncul 54 kali secara spesifik di dalam kitab Kisah Rasul124 Hal ini

dikaitkan dengan Lukas yang sangat menekankan kedatangan Allah dalam diri Kristus

kegiatan Roh Kudus dalam restorasi umat pilihan Tuhan dan akhirnya kerajaaan Allah

dalam dalam hidup dan misi komunitas yang diberdayakan Roh Kudus125 Injil Lukas

menyentuh harapan bangsa Yahudi untuk pemulihan umat Tuhan karena setelah mereka

kembali dari pembuangan ke Babilonia sebenarnya mereka masih terikat oleh banyak

hal Apalagi penjajahan Imperium Roma sangat nyata Namun jawaban Lukas

122 Helena Martins ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo in DELTA Documentacao de Estudos Em

Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-44502006000300010 123 Jerry Camery-Hoggatt ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of the

Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39 httpsdoiorg101163157007410x533996 124 Christopher Donlon ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo (unpublished

paper South Eastern University 2012)

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_Motifs_in_Luke_Acts 125 Donlon

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

51

mengejutkan karena pemulihan itu datang berupa kehadiran diri Allah sendiri yaitu

dalam diri Kristus

Dengan demikian Kisah Rasul berada dalam kerangka tersebut Menurut Ngyuen Van

Thanh inisiatif Roh Kudus dalam kitab Injil Lukas dan Kisah Rasul menjadi warna utama

teologi Lukas khususnya ketika Lukas merentangkan lingkup pandangan mengenai

pemulihan yang mencakup juga orang-orang yang bukan Yahudi126 Mengenai peran Roh

Kudus dinyatakan oleh penulis ini ldquoRoh Kudus juga melayani sebagai wakil Allah untuk

menerapkan dan untuk melegitimasi keinginan dan rencana penyelamatan Allah bagi

orang kafir juga Lukas menunjukkan bahwa pencurahan Roh nubuatan mengenai orang

kafir bukan hanya memenuhi janji yang disampaikan Joel dan Yohanes Pembaptis tapi

juga oleh dibuat oleh Kristus sendiri dan Allah Bapardquo127

Bila orang Yahudi mengharapkan Mesias atau pemulihan bagi bangsa mereka yaitu umat

pilihan Allah Lukas menunjukkan bahwa pemulihan itu berarti kehadiran Kerajaan

Allah sebagai sesuatu yang Ia sendiri ingin hadirkan di muka bumi Jadi ketika

menyatakan ajaran mengenai Roh Kudus dalam Kisah Rasul Lukas lebih menekankan

peran Roh Kudus dalam memberi kuasa atau pemberdayaan bagi kesaksian atau misi

Allah (18 233-36 etc) yang menerobos batas budaya dan etnis jadi bukan hanya

ditujukan pada bangsa Israel

2 Analisis Narasi dan interpretasi

Kisah 16 memaparkan Dalam perjalanan keliling dari kota ke kota Paulus dan Silas

menyampaikan keputusan-keputusan yang diambil para rasul dan para penatua di

Yerusalem dengan pesan supaya jemaat-jemaat menurutinya Demikianlah jemaat-jemaat

diteguhkan dalam iman dan makin lama makin bertambah besar jumlahnya Mereka

melintasi tanah Frigia dan tanah Galatia karena Roh Kudus mencegah mereka untuk

memberitakan Injil di Asia Dan setibanya di Misia mereka mencoba masuk ke daerah

126 Nguyen Van Thahn ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological Agendardquo

Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological_and_Missiological

_Agenda 127 Van Thahn p30 ldquoLuke shows that the outpouring of the Spirit of prophecy upon the Gentiles not only fulfills

the promises made by Joel and John the Baptist but also those made by Jesus himself and by the Fatherrdquo

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

52

Bitinia tetapi Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Setelah melintasi Misia mereka

sampai di Troas

Dalam menganalisis teks Kisah 16 sebagai narasi maka pertanyaan terbesar yang akan

dibahas adalah identifikasi pemeran-pemeran dalam narasi ini Dalam perjalanan

melakukan misi Allah kali ini Paulus berjalan bersama Silas Silas adalah seorang yang

dapat mengajarkan Firman Allah Ia adalah seorang Yahudi sehingga mempermudah

akses ke sinagoge-sinagoge (Kisah 69) Namun Silas juga memiliki kewarganegaraan

Romawi (Kisah 1637) sehingga peraturan negara akan memberikan banyak

perlindungan baginya seperti bagi Paulus

Dalam perjalanan mereka tiba di Derbe dan Lystra Dicatat dalam Kisah 161 ldquoDi situ ada

seorang murid bernama Timotius ibunya adalah seorang Yahudi dan telah menjadi

percaya sedangkan ayahnya seorang Yunanirdquo Paulus mengajaknya bergabung dengan

mereka Namun ia juga menyuruh Timotius disunatkan

1a Pemeran dalam Narasi

Pertama dalam narasi ini peran Paulus sangat besar Ia yang terbeban melakukan

perjalanan misi yang kedua untuk mengunjungi jemaat-jemaat yang didirikannya Ia juga

yang merekrut atau menentukan siapa yang akan dianggapnya tetap menemani dirinya

memilih siapa yang akan menemaninya serta menolak siapa yang dianggapnya tidak

layak

Peranan yang dimainkan oleh Paulus adalah peran seorang pemimpin yang melakukan

suatu misi Peranan ini adalah peranan yang memiliki resiko karena ia berasal dari

kalangan yang akan dihadapinya dan mendengarkan penyampaian berita Injil yang

dibawanya Peranan lainnya adalah ia menyiapkan kedua orang yang berjalan

dengannya hal ini ternyata dalam penyunatan Timotius

Kedua mengenai peran Silas dan Timotius terbaca mereka menuruti sepenuhnya inisiatif

dan pilihan Paulus Keduanya mengiringi Paulus dan tidak dijelakan apa yang terjadi

Ketiga apa yang mereka lakukan juga tidak banyak dipaparkan kecuali adanya daftar

lokasi yang dikunjungi atau dilewati Mereka berjalan melalui Phrygia dan Galatia

Namun kemudian Roh Kudus melarang mereka untuk menyampaikan Injil di Asia

Mereka melanjutkan perjalanan untuk memasuki Bithynia tetapi Roh Kudus tidak

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

53

mengijinkan mereka menuju kesana Maka mereka bertiga melewati Mysia sampai ke

Troas

1b Lokasi dan pergerakan

Lokasi yang didatangi oleh Paulus adalah Phrygia Galatia Proconsular Asia Mysia dan

Bithynia sebelum mereka tiba di Troas Dalam Kisah Rasul 16 hal ini digambarkan sekilas

saja Terbaca bahwa tekanan narasi tidak diletakkan pada lokasi-lokasi yang dikunjungi

namun lebih komitmen Paulus menyampaikan berita Injil dan memperkuat persekutuan

orang-orang percaya yang dihasilkan dalam perjalanan misi yang pertamanya

1c Kejutan Pemeran utama dan tindakannya

Pada ayat 6 dipaparkan dengan gamblang walaupun singkat pemeran lain di narasi ini

Pemeran ini Roh Kudus sangat menentukan dan berkuasa Ia mencegah Juga di dalam

ayat 7 disebutkan Roh Yesus tidak mengizinkan mereka Paparan mengenai para

pemeran sebelumnya di narasi ini kini tidak mendapatkan perhatian lagi Fokus

diletakkan pada apa yang Roh Kudus lakukan

Dua kata muncul mengenai apa yang Roh Kudus kerjakan pada saat itu mencegah dan

tidak mengizinkan Dalam bahasa aslinya kata yang dipergunakan pada ayat 6 adalah

κωλυθέντες yang akarnya ada pada kata kolazo yang berarti telah dicegah dihalangi

atau dihentikan128 Kemudian dalam ayat 7 muncul kata eiasen (εἴασεν) yang berarti

tidak memberikan ijin atau tidak membiarkan129

1d Alur dan tempo

Bagaimana persisnya pencegahan Roh Kudus atau bagaimana mereka tidak diijinkan

sama sekali tidak dideskripsikan Seakan dalam narasi ini dengan sengaja ada ruang yang

dikosongkan Bila dianalogikan dengan pegelaran musik maka sampai saat ini musik

berjalan ringan dan cepat serta lancar Kini mendadak terjadi peningkatan intensitas

melalui peran Roh Kudus yang mencegah dan menghalangi tim misi ini Kemudian

terjadilah jeda atau kesunyian tanpa kejelasan Dalam suatu karya musik jeda berfungsi

untuk menyiapkan atau mengarahkan pendengar pada sesuatu yang penting Dalam

128 (httpsbiblehubcominterlinearacts16-6htm

129 ( httpsbiblehubcomgreekeiasen_1439htm )

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

54

suatu narasi tempo atau ritme pemaparan juga memiliki fungsi yang sama Jadi dalam

narasi Kisah 16 maka jelas bahwa hal ini disengaja untuk mengarahkan pembaca dan

pendengar pada suatu hal yang signifikan

Kemudian narasi berlanjut dengan keberadaan mereka di Troas Sampai sejauh ini semua

arah perjalanan dan maksud Paulus menjadi terintang Namun klimaks muncul dalam

narasi ini Di ayat 9 disebutkan Pada malam harinya tampaklah oleh Paulus suatu

penglihatan ada seorang Makedonia berdiri di situ dan berseru kepadanya katanya

lsquoMenyeberanglah ke mari dan tolonglah kamirsquo

Ayat ini dilanjutkan dengan narasi bahwa Setelah Paulus melihat penglihatan itu

segeralah kami mencari kesempatan untuk berangkat ke Makedonia karena dari

penglihatan itu kami menarik kesimpulan bahwa Allah telah memanggil kami untuk

memberitakan Injil kepada orang-orang di sana

Mengenai penglihatan tersebut berbagai hal dapat ditelaah Istilah penglihatan itu adalah

ὅραμα (horama) yang muncul 12 kali dalam Strong Greek John MacArthur dalam buku

One Faithful Life mencatat bahwa hal ini merupakan penglihatan kedua dari keenam

penglihatan yang dialami Paulus130 Penglihatan ini tidak menunjukkan kehadiran

malaikat atau mahluk surgawi namun manusia biasa

Perlu dicatat bahwa di dalam Kisah 16 ini muncul dua istilah berturut-turut yaitu Roh

Kudus dan Roh Yesus Hal sudah dibahas banyak tulisan Intinya adalah Lukas

menunjukkan Kristus adalah Roh yang mengintervensi hidup manusia seperti Roh Allah

yang ada di Perjanjian Lama Bahkan Lukas menekankan bahwa kehadiran Roh Kudus

dalam mereka yang sudah dibaptis di dalam-Nya akan kentara dan nyata di dalam hidup

pribadi dan komunitas orang percaya131 Namun bagian yang menjadi fokus pada tulisan

ini adalah respon mereka pada penglihatan yang diterima Paulus

1e Klimax Pesan tersembunyi

Di dalam ayat 10 untuk pertama kali muncul kata ldquokamirdquo Bila sebelumnya narasi ini mirip

suatu pelaporan kali ini pelapor seakan menuliskan narasi ini karena ia mengikuti

130 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p110 131 ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo Choice Reviews

Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114 p 30

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

55

dengan aktif di dalam apa yang dinarasikan Warna narasi berubah dari sebuah catatan

perjalanan atau peristiwa menjadi otobiografi atau jurnal perjalanan sang penulis Ada

para pakar menyatakan bahwa di tempat ini Lukas sang penulis ikut bergabung ke

dalam tim misi Allah ini Namun ada pula yang menafirkan bahwa kata ldquokamirdquo

menekankan peranan saksi mata memberitakan apa yang benar terjadi karena Injil

Lukas dan Kisah Rasul ini memang ditujukan pada Theopilus atau orang-orang

sejenisnya Bahkan ada pakar yang menunjukkan bahwa bagian ini adalah serpihan dari

tulisan orang lain yang kemudian dipersatukan ke dalam Kisah Rasul132

Kembali pada struktur dan tempo dari narasi di Kisah 16 ini Semua berjalan sangat cepat

dan beruntut aktivitas dimunculkan lalu hadirlah kekosongan dan jeda Namun menarik

sekali kata yang dimunculkan sebagai respon Silas Timotius dan Paulusa pada

penglihatan tersebut Kata yang dipergunakan dalah kata Yunani symbibazontes yang

berarti menyimpulkan atau menyatukan nalar Dalam Alkitab terjemahan bahasa

Indonesia istilah yang dipergunakan adalah menarik kesimpulan mengenai

penglihatan diberikan kepada Paulus

Jeda atau kekosongan yang ditimbulkan narasi ini membuat pembaca atau pendengarkan

mereningkan Beberapa hal perlu ditafsirkan dari Kisah Rasul 16 dalam perjalanan

pelaksanaan Misi Allah kedua ini

Pertama justru Paulus yang mendapatkan penglihatan tidak menafsirkan

menyimpulkan atau memahaminya sendiri Padahal sejauh ini peran dirinya

sebagai pemimpin sangat menentukan Kini seluruh anggota tim misi ini bersama

mencoba menarik kesimpulan Peran Paulus sebagai pemimpin mereka perekrut

pemrakarsa pembangun gereja dan orang yang mengalami berbagai resiko tidak

membuatnya merasa berhak dan wajar memutuskan dan menafsirkan atau

memaknai semua hal yang tidak biasa itu sendiri Ia membuka ruang bagi Timotius

dan Silas serta Lukas yang notabene adalah orang-orang baru untuk memaknai

ldquosentuhan Roh Kudusrdquo Apakah hal ini terjadi karena rintangan dan halangan Roh

Kudus menjadi pukulan bagi Paulus dan membebaninya dengan ketidakpastian

dan pertanyaan-pertanyaan yang tidak terjawab hal ini dapat menjadi spekulasi

132 Matteo Crimella ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 accessed August 30

2020 httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10 p 400

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

56

Kedua walaupun sudah ada jemaat-jemaat yang berdiri di Asia kecil Roh

Kudus yang bertindak sebagai pemeran utama dalam narasi ini menunjukkan

bahwa Paulus tidak diberikan keleluasaan memilih arah dan sasaran pekerjaan

misinya Wajarnya dalam perjalanan kedua ini menyebarkan injil ke Asia kecil

lebih lanjut sebagai suatu perkembangan masuk akal Dalam narasi Kisah 16

jelaslah bahwa peran Roh Kudus di sini adalah mendorong menggiring

mencegah dan kemudian membawa mereka ke tempat dan lokasi yang mungkin

tidak terbayangkan sebelumnya Roh Kudus juga berperan menentukan waktu

atau jadwal pelayanan misional mereka Jadi inisiatif Allah memang sangat kentara

dalam teologi Lukas Namun pesan yang tersembunyi dalam Kisah 16 ini adalah

peran kebersamaan manusia sebagai komunitas yang dipilih menjalankan misi

Allah Komunitas atau tim kecil dalam proses melaksanakan Misi Allah harus

berperan untuk memaknai penglihatan atau pengarahan Roh Kudus133

Ketiga di tengah orang Yahudi yang masih menekankan etnosentrisme

sebagai bangsa pilihan yang istimewa dengan keunggulan budaya disiplin dan

nomistis ternyata Roh Kudus menyeret mereka yang melaksanakan misinya

menanggalkan hal tersebut Mereka harus belajar bahwa Misi Allah menjangkau

lebih luas dari lingkup internal bangsa pilihan-Nya Sebenarnya landasan

pemahaman di atas muncul dari Pertemuan di Yerusalem (Kisah Rasul 15)134

Area geografis yang dijalani pun melebihi keinginan dan akal sehat tim misi Paulus

Dengan kata lain dalam narasi ini ditekankan peran Roh Kudus mengajak mereka

yang melaksanakan misi Allah untuk melangkah melintasi cakrawala iman

kejiwaan hidup sosial atau budaya mereka Jadi Roh Kudus adalah Roh yang

mengajar atau mendidik Seorang yang sungguh mau melaksanakan misi Allah

harus rela belajar artinya menambah hal-hal baru dan membuang hal-hal baik

yang sudah usang Dengan demikian mereka yang sungguh menjadi pelaksana misi

Allah bersedia diubahkan oleh Roh Kudus dalam ranah pemahaman iman pola

pandang tentang diri sendiri dan orang lain serta hidup budaya dan sosial mereka

Dengan perubahan itu terbuka ruang yang besar dan Roh Kudus dapat

mencurahkan kuasa-Nya dengan lebih leluasa

133 Crimellap403 134 David Peterson ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo in The Acts of

the Apostles (Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009) 442-446

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

57

Keempat Roh Kudus mendidik mereka untuk mengenali rencana Allah dan

menjadikannya sesuatu di atas rencana mereka Tanpa menyeberang ke

Macedonia Injil mungkin hanya berhenti pada penduduk di Asia Minor atau Turki

di masa kini Di kemudian hari dari Eropalah berbagai pelaksanan misi Allah

bergerak ke seluruh dunia dengan hal-hal indah dan hal-hal gelap yang mereka

bawa ketika budaya dan kepentingan ekonomi mereka dahulukan

Kelima seluruh Kitab Lukas dan Kisah Para Rasul juga sangat menekankan

suatu ajaran Basileia Tou Theo alias Kerajaan Allah Kerajaan Allah adalah suatu

suasana keadaan atau kondisi ketika kuasa kemuliaan keadilan kekudusan dan

kasih-Nya dirasakan oleh manusia secara individu dan sebagai masyarakat bahkan

seluruh umat manusia Tepatnya hidup yang sejati dianugerahkan-Nya

Perjalanan dan pelaksanaan misi Allah bukanlah membangun Israel baru dengan

torat baru dan dinasti pemimpin-pemimpin tunggal yang baru Kerajaan Allah

adalah suasana yang dimulai dimana setiap orang termasuk para pemimpin

misional merasakan kehidupan baru di dalam-Nya Kehadiran Roh Kudus di dalam

roh jiwa dan badan dirasakan setiap hari

Pembahasan

Setelah Gereja terpecah menjadi Gereja Barat dan Timur di tahun 1054 perkembangan

pemahaman teologi mengenai Roh Kudus dan peran-Nya khususnya di tengah mayoritas

gereja Kristen di Barat tidak mendapatkan perhatian sebesar yang diletakkan atas

Kristologi Di dalam masa Reformasi dalam doktrin Roh Kudus yang disusun oleh Martin

Luther dengan menekankan peran Roh Kudus terutama pada hidup orang percaya dan

keselamatan serta anugerah Allah135 Selanjutnya perhatian terbesar Gereja diletakkan

pada pemahaman mengenai soteriologi eklesiologi dan mungkin Missiologi sementara

Roh Kudus terlupakan136 Karena itulah dua orang tokoh Gereja Orthodox timur Vladimir

135 Hans-Martin Barth The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj 136 Peter Zimmerling ldquoPneumatologyrdquo in The Routledge Companion to Modern Christian Thought 2013

httpsdoiorg1043249780203387856

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

58

Lossky dan Nikos Nissiotis menuding Gereja-gereja Barat sebagai menekankan

Kristomonisme137

Seorang penulis menyatakan di tahun 1957 Roh Kudus sering disebut sebagai

Cinderella138 Hal ini dipopulerkan oleh Jurgen Moltmann seorang teolog yang

menyatakan di tahun 1980 bahwa Gereja telah lama disebut mengabaikan Roh Kudus

bahkan memperlakukan-Nya sebagai Cinderella di dalam teologi Artinya peran-Nya

besar dan dampaknya dirasakan namun perhatian yang diberikan pada peran dan

lingkup pengaruh-Nya sangat terbatas Moltmann juga yang kemudian mengembangkan

pneumatologi yang menekankan peran Roh Kudus dalam proses penciptaan semesta

sejak awalnya dan memberikan kehidupan139

Pemahaman Moltman sangat mirip dengan warna Pneumatologi yang berkembang di

gereja-gereja Orthodox Timur seperti dipaparkan dalam karya Anthon Thiselton yang

sangat komprehensif140 Yaitu Roh Kudus sudah berperan sejak awal di masa kini dan

di masa depan Ia-lah Roh pemberi kehidupan sesuai dengan pengakuan iman percaya

Nicea-Konstantinopel

Sementara itu sejak awal abad 20 muncullah kalangan yang dikenal dengan nama

gerakan Pentakostalisme Asal usul gerakan dipandang berbeda-beda oleh para ahli141

Di Amerika dipaparkan oleh Synan Fox dan Seymour 142 bahwa gerakan ini dimulai di

Topeka Kansas namun menerima perhatian global ketika terjadi kebangunan rohani di

Azusa Street pada tahun 1906 Walaupun mulanya hanya berada di kalangan sederhana

dan di pinggiran kekhasan gerakan ini nyata dalam memberi ruang sangat besar bagi

perhatian pada Roh Kudus Hal ini nyata dalam ibadah dan hidup orang percaya

Muncullah isu-isu yang diberi perhatian sangat besar seperti baptisan Roh karunia-

karunia Roh penyembuhan ilahi eksorsisme dan berbagai hal di sekitarnya Beberapa

137 Hal ini dicatat pleh Veli-Matti Karkkainen ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80

no 1 (1999) 121ndash45 httpswwwjstororgstable23580447seq=1 p124 138 G J Sirks ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological Review 50

no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X 139 Juumlrgen Moltmann The Spirit of Life A Universal Affirmation (Minneapolis Minnessota Fortress Press

2001) p 84 140 Anthony Thiselton The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today (Grand Rapids

Michigan Eerdmans 2013) p 400 141 Chang-Soung Lee ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology 2018

httpsdoiorg1018804jyt20180343303 142 Lihat kajian David G Roebuck ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the

Azusa Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35 no 1

(2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

59

gelombang dan arus muncul di dalam gerakan ini misalnya hadirnya kalangan

Karismatis di tengah warga dan pimpinan Gereja Injili atau Arus utama Di tahun 2000an

muncullah gerakan yang dinamakan Neo-Charismatics yang mencakup 295 juta pengikut

di dunia143 Di kemudian hari muncullah nama Peter Wagner dengan gerakan Reformasi

Apostolik Baru

Gerakan-gerakan ini menekankan peranan Roh Kudus yang terutama menyentuh ranah

emosi dalam hidup pribadi keluarga dan jemaat yang dapat menjadi dasar

menyampaikan kesaksian mereka 144 Seperti di negara lain di Indonesia pengembangan

teologi Roh Kudus yang utuh dan komprehensif secara nalariah dan teologis atau

sistematika tidak menjadi fokus utama Menurut beberapa ahli seperti Menzies apa yang

dibangun adalah pneumatologi eksperiensial Artinya pengalaman pribadi dan komunal

menjadi dasar untuk memahami dan membahas serta membangun teologi tentang Roh

Kudus Lebih tepat kalangan Pentakostal mengembangkan pemahaman tentang peran

Roh Kudus yang dialami dinikmati dan dibagikan serta baru kemudian dirapihkan

konsepnya dalam proses merespons percakapan teologis yang dilakukan pihak di luar

mereka Namun keterbukaan mereka menjelaskan pengalaman spiritual mereka atau

subjectivitas mereka cukup besar Misalnya respon Menzies pada Karkkainen145

Kedua elemen di dalam kehidupan umat Kristen sedunia berkelindan Dinamika yang ada

di gerakan Pentakostal-Karismatis memberikan mereka pengakuan bahwa mereka

adalah faktor yang signifikan dalam membuat Gereja berefleksi serius sesudah masa

Reformasi di abad XVI Kemungkinan sekali hal ini terjadi karena penghayatan mereka

akan gerak Roh Kudus yang fleksibel Namun bagaimanapun juga lambat laun muncul

berbagai pemimpin mereka yang menangani perumusan Pneumatologi di kalangan ini

seperti yang ditulis oleh Menzies146 atau Frank Macchia147

Tidak dapat disangkal sedikit banyak gerakan di atas ikut menimbulkan perhatian besar

pada peran Roh Kudus dan membuat setiap kalangan Kristen menanggapi hal ini Di

143 Vinson Synan The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal 1901-

2001 (Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012) httpsdoiorg10116315700747-12341245 p 13 144 Ishak Sugianto The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan Para

Rasul Dalam Gereja Masa Kini (Yogyakarta Andy Press 2009) 145 Robert P Menzies ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-02602003 146 Robert P Menzies The Development of Early Christian Pneumatology (Sheffield Academic Prress 1991) 147 Frank Macchia Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology (Grand Rapids MI 2006)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

60

Gereja Roma Katolik sesudah Konsili Vatikan ke-2 semakin jelas perhatian mereka di

kalangan Protestan terutama di kalangan Gerakan Ekumene yang berkelindan di sekitar

kegiatan Dewan Gereja Sedunia (World Council of Churches) semakin banyak pemimpin

Gereja dan teolog menyadari perlunya pendalaman mengenai Roh Kudus dan peran-Nya

Apalagi seorang pemimpin dari Rusia menyatakan bahwa perhatian pada Roh Kudus di

gereja-gereja barat sangat lemah Kebangkitan perhatian pada Pneumatologi terlihat

nyata dalam pertemuan di Canberra pada tahun 1991 sesudah proses yang panjang

Percakapan ini dilanjutkan dalam pertemuan lainnya bahkan yang dilakukan di Afrika

sehingga diciptakan komite bersama antara kalangan Ekumene dan Karismatik

Sebelumnya terjadi juga komite bersama antara Gereja Orthodox dengan kalangan

Ekumene Perhatian pada Roh Kudus membuat juga perhatian ditujukan untuk mengkaji

roh-roh yang ada di masyarakat dan di dalam hidup pribadi serta di dalam hidup

kepercayaan rakyat lokal Percakapan dan perdebatan terus berlangsung148

Tulisan-tulisan pakar teologi dari Fuller Seminary termasuk Karkkainen menambah

dorongan untuk mendalami pneumatologi lebih jauh149 Sejak itu berbagai aspek

mengenai peran Roh Kudus menjadi perhatian besar Di kalangan Gereja-gereja Injili

berbagai respon juga muncul John MacArthur dalam bukunya Strange Fire menyatakan

dengan tajam bahwa kalangan Injili bersalah karena mengabaikan Roh Kudus namun di

pihak lain penulis ini menilai bahwa mayoritas kalangan Karismatik mengajarkan Roh

Kudus yang tidak sama dengan apa yang ada di Alkitab150

Namun di tengah antusiasme yang meningkat kaitan antara Roh Kudus dan Misi Allah

tidak terlihat ketat di dalam Misiologi Gereja Secara tradisional soteriologi dan

Kristuslah yang menjadi fokus dari misiologi Kristen

Di tengah proses itu para pakar di kalangan arus utama semakin menekankan konsep

Missio Dei yaitu Misi Allah yang memberi kehidupan memberdayakan manusia

menumbuhkannya dan membebaskannya Missiologi mulai dikaitkan dengan konsep

tersebut Maka di dekade ini terjadi perubahan dalam konsep eklesiologi missiologi dan

148 Veli Matti Kaumlrkkaumlinen Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on

a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural Discourses on a Spirit-Filled

World Loosing the Spirits 2013 httpsdoiorg1010579781137268990 149Veli-Matti Karkkainen Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual

Perspective 2nd ed (Grand Rapids MI Bakers Academic 2018) p 5 150 John MacArthur Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

(Nashville Tennessee Neslon 2013) p 5

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

61

Pneumatologi serta Kristologi yang semuanya mulai terintegrasi dengan konsep Missio

Dei menjadi suatu kerangka besar dan dalam Missio Dei peranan Roh Kudus sejak awal

segalanya ditekankan

Namun sejauh ini dalam rangka Missio Dei kaitan antara corak kepemimpinan misi

Allah dan pemahaman mengenai peran Roh Kudus di gereja sejauh penulis ketahui

belum pernah diteliti di Indonesia dengan mendalam walaupun pembahasan mengenai

hubungan Roh Kudus dan Misi Gereja banyak dipercakapkan Misalnya ada studi yang

menghubungkan karunia Roh di jemaat dengan misi151 Lebih lanjut walaupun karya

Lukas dalam Injil Lukas dan Kitab Kisah Rasul banyak mendapatkan perhatian para

penulis percakapan mengenai peran Roh Kudus di dalam misi membahas beberapa hal

utama namun ada suatu hal yang tidak banyak dibahas khususnya dalam Kitab Kisah

Rasul pasal 16 yang menggambarkan perjalanan Paulus yang kedua dan Peran Roh Kudus

dalam mengubah cara kepemimpinnan

Tulisan ini juga menemukan hal yang mungkin terluput diperhatikan dalam peran Roh

Kudus untuk mengubah diri pemimpin-pemimpin yang dipanggil-Nya untuk

melaksanakan Misi Allah Roh Kudus ingin pemimpin-pemimpin yang telah disentuh-Nya

lebih memaknai kehadiran-Nya dan kehendak-Nya secara bersama Roh Kudus ingin juga

para pemimpin berani melintasi atau menerobosi batas pandangan etnisitas kelas sosial

bahkan dualisme kafir dan beriman karena Misi Allah adalah harus berdampak di dunia

dan Kerajaan Allah semakin kentara dan dialami sehingga orang mengalami hidup

didalamnya Hal ini harus dimulai dengan para pemimpin dibebaskan dari kungkungan

pola pikir kepemimpinan dan pola kerja yang terikat roh-roh yang lama Dengan

demikian Missio Dei bukan hanya mengubah orang yang ldquobelum menerima berita Injilrdquo

atau mengubah dunia namun terutama dan juga mengubah para pelaksana misi Allah

yaitu para pemimpin di Gereja

151 Eben Munthe ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung Di Era 40rdquo

EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019 httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

62

Implikasi dan saran bagi kepemimpinan gerejawi masa kini

Beberapa implikasi dari penelaahan di atas bagi kehidupan kepemimpinan gerejawi

dapat dipaparkan di bawah ini

1 Di setiap masa kepemimpinan gerejawi harus memiliki kepekaan pada arah atau

kehendak dari Roh Kudus Di masa kini dengan banyaknya berbagai perubahan

dan tingkat kesibukan yang dihadapi para pemimpin gerejawi sangat diperlukan

kepekaan yang lebih dalam pada kehendak-Nya Dengan demikian para

pemimpin perlu menjadikan pencarian atau penyimakan pada kehendak Allah

sebagai prioritas dalam pelayanannya

2 Sejalan dengan apa yang ditemukan dalam studi kepemimpinan di ranah yang

bukan gerejawi studi di atas menunjukkan bahwa di Gereja yang melaksanakan

misi Allah tekanan pada kepemimpinan kolektif atau shared leadership menjadi

suatu hal yang harus dipelajari oleh berbagai Gereja yang sudah sangat terbiasa

dengan kepemimpinan tunggal dan berkarisma serta memukau

3 Kepemimpinan di dalam Kitab Kisah Rasul 16 menunjukkan kepemimpinan yang

bersedia menjalani perubahan dengan keyakinan karena keberhasilan menurut

kacamata pemimpin belum tentu sesuai dengan rencana Roh Kudus dan Ia

ternyata menyediakan banyak hal-hal besar dan indah di masa depan Juga

pemimpin perlu bersama berani menerobos dan keluar dari hal-hal yang

membuatnya nyaman bila Roh Kudus mengarahkannya ke jurusan yang berbeda

Kesimpulan

Kisah Para Rasul 16 memberikan pesan tersembunyi bahwa Roh Kudus adalah Ia yang

berdaulat merencana dan mendidik serta menentukan arah dan waktu pekerjaan misi

Allah Roh Kudus memberikan hidup dan pemberdayaan serta pembebasan Ia

melibatkan sosok-sosok luar biasa seperti Paulus dan juga orang-orang biasa namun

inisiatif-Nya dan arah-Nya perlu dimaknai oleh para pemimpin pilihan-Nya bersama

dengan seluruh anggota tim yang Ia pilih Tanpa pelaksanaan misi seperti itu maka

rencana Tuhan justru dihalangi oleh anak-anak-Nya atau orang-orang yang menjadi

pemimpin Karena itu di dalam penerapan misi untuk dunia modern doa dari para

pemimpin bagi dirinya adalah ldquoBerikan daku rasa aman ketika banyak halangan terjadi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

63

di dalam pelayanan misi Allah yang diemban hellipjangan biarkan rasa takut gagal menguasai

akurdquo

Selanjutnya peran pemimpin adalah membuka ruang dalam rohnya agar semakin

menyatu dengan Roh Kudus dalam berbagai peran-Nya yaitu antara lain

a Menyampaikan berita tentang Tuhan Yesus

b Mendemonstrasikan kuasa Kristus hadir

c Mengajar atau mengubah orang

d Mendoakan

e Memulihkan dan membebaskan orang dari ketakutan dan berbagai derita

f Mengorganisir dan mendelegasi dsb

seperti yang dilakukan oleh Paulus dan teman-temannya

Studi lebih lanjut tentu masih diperlukan untuk menentukan halangan para pemimpin di

Asia Tenggara yang sepintas lalu kentara nyaman berperan sebagai pemimpin yang

tunggal dan bukan kepemimpinan bersama seperti yang dilakukan oleh para Rasul

Prakiraan yang dapat dilontarkan adalah peran dan kuasa roh-roh budaya setempat yang

menekankan kepemimpinan yang hierarkis paternalistis otoriter dan karismatis lebih

nyata dan dipegang daripada kepemimpinan yang berpusat pada Roh Kudus

Kemungkinan lain adalah perubahan cepat dalam tiga dasawarsa terakhir membuat

banyak pemimpin merasa tidak tenang dan aman dalam transisi dan perubahan non-

stop Sementara melalui budaya teknologi digital orang-orang yang dipimpin semakin

terbiasa dengan eksplorasi mandiri kolaborasi lintas batas dan ekspresi yang otentik

Daftar Pustaka

Barth Hans-Martin The Theology of Martin Luther The Theology of Martin Luther 2018

httpsdoiorg102307jctt22nm8rj

Camery-Hoggatt Jerry ldquoGeorge K A Bonnah The Holy Spirit A Narrative Factor in the Acts of

the Apostlesrdquo Pneuma 32 no 3 (November 12 2010) 438ndash39

httpsdoiorg101163157007410x533996

Chan Francis Forgotten God Reversing Our Tragic Neglect of the Holy Spirit Colorado Springs

CO David C Cook 2009

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

64

Clandinin D Handbook of Narrative Inquiry Mapping a Methodology Jossey-Bass San-Francisco

2012 httpsdoiorg1041359781452226552

Clandinin D Jean Engaging in Narrative Inquiry Engaging in Narrative Inquiry 2nd ed New

York Routledge 2016 httpsdoiorg1043249781315429618

Crimella Matteo ldquoThe Vision of the Macedonian Acts 166-10rdquo Revue Biblique 2014 Accessed

August 30 2020

httpswwwacademiaedu39374935The_Vision_of_the_Macedonian_Acts_16_6_10

Donlon Christopher ldquoLukersquos Pneumatological Eschatology Theological Motifs in Luke-Actsrdquo

South Eastern University 2012

httpswwwacademiaedu2536151Lukes_Pneumatological_Eschatology_Theological_M

otifs_in_Luke_Acts

Evans Jimmie ldquoThe Third Person of the Trinity How the Holy Spirit Facilitates Manrsquos Walk with

Godrdquo Fidei et Veritatis The Liberty University Journal of Graduate Research 1 no 1 (January

20 2016) httpsdigitalcommonslibertyedufidei_et_veritatisvol1iss18

Fry Ronald E Appreciative Inquiry and Organizational Transformation Reports from the Field

Westport CB Quorum Books 2002

Hoon Chang-Yau ldquo2 Pentecostal Megachurches in Jakarta Class Local and Global Dynamicsrdquo

In Pentecostal Megachurches in Southeast Asia 21ndash46 ISEASndashYusof Ishak Institute

Singapore 2019 httpsdoiorg1013559789814786898-005

Karkkainen Veli-Matti Pneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and

Contextual Perspective 2nd ed Grand Rapids MI Bakers Academic 2018

mdashmdashmdash ldquoThe Ecumenical Potential of Pneumatologyrdquo Gregorianum 80 no 1 (1999) 121ndash45

httpswwwjstororgstable23580447seq=1

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti ldquoMission in Pentecostal Theologyrdquo International Review of Mission 107

no 1 (June 1 2018) 5ndash22 httpsdoiorg101111irom12205

Kaumlrkkaumlinen Veli Matti Kirsteen Kim and Amos Yong Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits Interdisciplinary and Religio-Cultural

Discourses on a Spirit-Filled World Loosing the Spirits 2013

httpsdoiorg1010579781137268990

Lee Chang-Soung ldquoWho Is the Father of Pentecostal Movementrdquo Journal of Youngsan Theology

2018 httpsdoiorg1018804jyt20180343303

MacArthur John Strange Fire The Danger of Offending the Holy Spirit with Counterfeit Worship

Nashville Tennessee Neslon 2013

Macchia Frank Baptized in the Spirit Global Pentecostal Theology Grand Rapids MI 2006

Martins Helena ldquoNovel Metaphor and Conceptual Stabilityrdquo In DELTA Documentacao de Estudos

Em Linguistica Teorica e Aplicada 2006 httpsdoiorg101590s0102-

44502006000300010

Menzies Robert P The Development of Early Christian Pneumatology Sheffield Academic Prress

1991

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

65

mdashmdashmdash ldquoThe Nature of Pentecostal Theology A Response to Velli-Matti Kaumlrkkaumlinen and Amos

Yongrdquo Journal of Pentecostal Theology 2017 httpsdoiorg10116317455251-

02602003

Moltmann Juumlrgen The Spirit of Life A Universal Affirmation Minneapolis Minnessota Fortress

Press 2001

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Niemandt Cornelius Johannes Petrus ldquoDiscerning Spirituality for Missional Leadersrdquo In

Contributions to Management Science 151ndash68 2019 httpsdoiorg101007978-3-319-

98884-9_10

Peterson David ldquoAdditional Note The Meaning and Application of the Council Narrativerdquo In

The Acts of the Apostles 442-446 Grand Rapids Mich Willliam Eerdsmans Pub 2009

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (2002) httpsdoiorg105860choice40-2114

ldquoPneumatology The Holy Spirit in Ecumenical International and Contextual Perspectiverdquo

Choice Reviews Online 40 no 04 (December 1 2002) 40-2114-40ndash2114

httpsdoiorg105860choice40-2114

Reissman Catherine Narrative Analysis Newbury Park California Sage 1993

Roebuck David G ldquoVinson Synan amp Charles R Fox Jr William J Seymour Pioneer of the Azusa

Street Revival (Alachua FL Bridge-Logos 2012) 355 Pp $1699 Paperbackrdquo Pneuma 35

no 1 (2013) httpsdoiorg10116315700747-12341299

Sirks G J ldquoThe Cinderella of Theology The Doctrine of the Holy Spiritrdquo Harvard Theological

Review 50 no 2 (1957) 77ndash89 httpsdoiorg101017S001781600002842X

Soh Seng Chai Desmond ldquoThe Holy Spirit and Missionsrdquo In Holy Spirit Unfinished Agenda 26ndash

28 2014 httpswwwacademiaedu35006499Holy_Spirit_Unfinished_Agenda

Sugianto Ishak The Transforming Power Of the Holy Spirit Membangkitkan Kembali Pelayanan

Para Rasul Dalam Gereja Masa Kini Yogyakarta Andy Press 2009

Supatra Hendarto ldquoMengenal Pentakostalisme Di Indonesiardquo Jurnal Abdiel 3 no 2 (November

22 2019) 11ndash24 httpsdoiorg1037368jav3i297

Synan Vinson The Century of the Holy Spirit 100 Years of Pentecostal and Charismatic Renewal

1901-2001 Nashville Tennnesse Thomas Nelson 2012

httpsdoiorg10116315700747-12341245

Thahn Nguyen Van ldquoGod and The Gentile Mission A Lukan Theological and Missiological

Agendardquo Sapientia Logos 5 no 2 (2013) 1ndash31

httpswwwacademiaedu4182827God_and_the_Gentile_Mission_A_Lukan_Theological

_and_Missiological_Agenda

Thiselton Anthony The Holy Spirit In Biblical Teaching through the Centuries and Today Grand

Rapids Michigan Eerdmans 2013

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

66

Zimmerling Peter ldquoPneumatologyrdquo In The Routledge Companion to Modern Christian Thought

2013 httpsdoiorg1043249780203387856

Tentang Penulis

Pdt Em Dr Robby I Chandra adalah staf pengajar di STT Cipanas Jawa Barat dan pendeta

emeritus di GKI Kayuputih Jakarta Beliau juga aktif di berbagai lembaga di antaranya sebagai

salah seorang inisiator Food Terminal di Jakarta Email robbychayahoocom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

67

Peran Kepemimpinan Misi Paulus dan Implikasinya bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Christian Bayu Prakoso amp Yonatan Alex Arifianto

Abstrak

Gereja pada zaman ini mulai kehilangan esensi dan tujuan utamanya untuk

memberitakan Injil Salah satu faktor yang menyebabkan gereja kurang optimal

dalam pemberitaan Injil adalah lemahnya kepemimpinan misi yang dimiliki

Kepemimpinan misi adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi dan

menggerakkan orang supaya terlibat aktif dalam misi Allah Salah satu tokoh

besar dalam kegerakan misi di dunia adalah Rasul Paulus Oleh sebab itu

penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakter kepemimpinan misi yang

dilakukan oleh Paulus dan implikasinya bagi pemimpin pada masa kini Hasil

dari penelitian ini adalah adanya tiga prinsip kepemimpinan misi Paulus yang

dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini yaitu pertama menjadi pelaku

yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan kedua mendidik petobat baru

dan mencetak pemimpin misi Dan ketiga mengutus dan menguatkan misionari

untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

Kata Kunci kepemimpinan misi implikasi pemimpin Amanat Agung

Abstract

The church today begins to lose the essence and main purpose of preaching the

gospel One of the factors that causes the church less effective in preaching the

gospel is the weakness of its mission leadership Mission leadership is a persons

ability to influence and mobilize people who are involved in Gods mission One of

the great figures in the missionary movement in the world was the Apostle Paul

Therefore this study aims to see the character of mission leadership carried out by

Paul and connected to the implications for leaders on current missions The results

of this study are the existence of three principles of Pauls mission leadership that

can be implicated for todays leaders namely first to be an active actor in relying

on mission secondly to educate new converts and to produce mission leaders And

thirdly send and strengthen missionaries to meet challenges in the place of service

Keywords mission leadership implication leader Paul

Pendahuluan

Kepemimpinan Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung

Yesus Kristus adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan

dari Yesus Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

68

orang percaya sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar

baik atau Injil keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya

keselamatan Yesus Kristus Dalam penginjilan dibutuhkan kepemimpinan misi supaya

dapat mengkoordinasi jalannya keberlangsungan misi itu Kepemimpinan misi adalah

kemampuan dari seorang pemimpin gereja yang mampu mempengaruhi orang lain

melalui inspirasi Allah untuk terlibat dalam pengabaran Injil bagi seluruh dunia Dan

kemampuan seseorang adalah bagaimana cara untuk mempengaruhi orang lain152

Sedangkan misi sejatinya tidak dapat dilepaskan dari peran Allah dan penyataan diri

Allah sebagai Dia yang mengasihi dunia keterlibatan Allah di dalam dan dengan dunia

sifat dan kegiatan Allah yang merangkul gereja dan dunia serta tempat gereja

mendapatkan kesempatan istimewa untuk ikut serta153 Oleh sebab itu misi lebih

merujuk kepada aktivitas gereja untuk terlibat dan berkarya dalam rencana Allah akan

dunia ini

Memberitakan Injil dalam menjalankan mandat Amanat Agung Yesus Kristus

adalah tugas bagi semua orang percaya yang telah menerima keselamatan dari Yesus

Kristus secara pribadi dan menyadari bahwa Allah bekerja sama dengan orang percaya

sebagai bagian dari kawan sekerja-Nya dengan tujuan membawa kabar baik atau Injil

keselamatan bagi mereka yang belum pernah mendengar karya keselamatan Yesus

Kristus Sebab penginjilan harus dilaksanakan dengan segala upaya termasuk

kepemimpinan dalam misi sebagai tugas dan kewajiban orang Kristen untuk

memberitakan Injil Yesus154 Namun kenyataannya banyak gereja yang mulai kehilangan

fungsi misi oleh karena lemahnya kepemimpinan yang berorientasi pada misi

Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Bilangan Research Indonesia tentang

pemahaman pemimpin gereja terhadap Amanat Agung didapatkan hasil sebesar 167

persen pendeta dan gembala sidang tidak memahami arti dari amanat agung155 Hasil

survei di atas membuktikan bahwa tidak semua pemimpin gereja memiliki pemahaman

yang baik atas tugas utama sebuah gereja yaitu penginjilan Sebab salah satu perintah

Tuhan Yesus yang harus ditaati dan dilakukan oleh setiap orang percaya adalah Amanat

Agung yang terus dipertahankan orang-orang Kristen sampai saat ini Tidak sedikit

152 J Oswald Sanders Kepemimpinan Rohani (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993) 19 153 David J Bosch Transformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1997) 15 154 Tumpal H Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019 155 Bilangan Research Indonesia Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar (Jakarta

Yayasan Bilangan Research Center 2019) 31

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

69

gereja-gereja yang mengerahkan kekuatannya untuk melaksanakan Amanat Agung

dengan berbagai cara yang kreatif dan kekinian Namun fenomena yang ada seringkali

Amanat Agung dijalankan sebagai suatu program atau proses ldquopemberitaanrdquo yang

cenderung menekankan ldquopergirdquo berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya156 Dalam

praktek bermisi keterlibatan orang-orang percaya dan gereja-gereja masih jauh dari

yang diharapkan Ada saja penghalang yang menghambat berjalannya pekerjaan misi ini

Alasan klasik yang dikemukakan adalah perasaan sebagai minoritas menghinggapi orang

percaya di negara-negara berkembang seperti juga di Indonesia157

Membahas tentang misi dan gereja salah satu tokoh dalam Alkitab yang berbicara

banyak tentang hal itu tidak lain adalah Rasul Paulus Paulus adalah tokoh yang memiliki

andil besar dalam pemberitaan Injil ke seluruh dunia Semangat dan perjuangannya

untuk memberitakan Injil hampir mendominasi sebagian besar kitab yang ada dalam

Perjanjian Baru tanpa mengecilkan peran dan kontribusi tokoh-tokoh lainnya Hal

tersebut dibuktikan oleh banyaknya buku yang menulis tentang Paulus dan pelayanan

misi David J Bosch dalam bukunya Tranformasi Misi mengutip tulisan dari Paul Werle

demikian satu jawaban kepada pertanyaan tentang siapa dia (Paulus) dadalah seorang

rasul Yesus Kristus seorang misionaris158

METODE

Pendekatan penulisan yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

pustaka dengan pendekatan kualitatif deskriptif159 Untuk dapat memaparkan tentang

peran kepemimpinan misi Paulus dan implikasinya bagi pemimpin misi masa kini maka

penulis melakukan studi pustaka terhadap berbagai sumber literatur serupa jurnal

teologi ataupun buku-buku yang sesuai dengan tema sehingga diperoleh gambaran

peran kepemimpinan misi Paulus Dalam proses penelitian ini maka langkah pertama

156 Patrecia Hutagalung ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo

Pengarah Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122 157 Darsono Ambarita Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru (Medan

Pelita Kebenaran Press 2018)

158 Bosch Transformasi Misi Kristen 56 159 Sonny Eli Zaluchu ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian

Agamardquo Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

70

penulis berusaha menggali aspek-aspek dalam kepemimpinan misi Kemudian penulis

menggali kehidupan Paulus dalam menerapkan praktik kepemimpinan misi

Terakhir penulis akan memberikan implikasi kepemimpinan misi Paulus bagi

pemimpin masa kini Penulis akan memanfaatkan berbagai sumber seperti Alkitab buku

jurnal tafsiran dan artikel ilmiah untuk mendapatkan data yang lengkap Hal tersebut

dilakukan untuk memperkaya kajian yang dilakukan oleh penulis Lalu yang terakhir

penulis memberikan saran bahwa misi sebagai bagian dari gaya hidup yang disertai

dengan implikasi untuk orang percaya masa kini Dengan hal itu pemimpin harus

memfokuskan doa dan terlibat secara aktif dalam melaksanakan misi pemimpin gereja

wajib melakukan pekabaran Injil dengan menyampaikan pesan Injil dengan jelas dan

terlebih pemimpin mempersiapkan kelompok kecil untuk pemuridan sebagai

pembekalan dalam mempersiapkan misionaris untuk terjun dalam ladang pelayanan

PEMBAHASAN

Misi dan Kepemimpinan Misi

Pengertian misi atau penginjilan dapat dipahami sebagai Satu tugas untuk

mengumumkan atau memberitakan kabar baik dan atau kabar keselamatan di dalam

Yesus Kristus Tugas tersebut dilakukan dengan cara menyerukannya seperti seorang

utusan raja yang sedang mengumumkan satu dekrit yaitu dengan suara yang keras dan

tegas dan dapat juga dilakukan dengan mengajar seperti kepada seorang murid dan

dengan bersaksi berdasarkan apa yang dialami oleh pemberita Injil tersebut160

Pekerjaan memberitakan Injil atau kabar baik adalah inisiatif dan karya pekerjaan Tuhan

Namun Tuhan memerlukan kerja sama dengan manusia ini berarti orang percaya

memiliki tugas ganda yaitu melakukan tugas pelayanan yang dipercayakan kepadanya

dengan baik tetapi di pihak lain juga harus bertanggung jawab memproklamasikan

kabar baik tentang Yesus Kristus Paulus merupakan pelaku misi yang berarti ia

melakukan pemberitaan Injil itu kepada semua orang Kis 132 berbunyi pada suatu hari

ketika mereka beribadah kepada Tuhan dan berpuasa berkatalah Roh Kudus

ldquoKhususkanlah Barnabas dan Saulus bagi-Ku untuk tugas yang telah

Kutentukan bagi merekardquo Kemudian mereka pergi memberitakan Injil Namun demikian

tidak hanya pergi memberitakan Injil Paulus juga memperkuat dan memberdayakan

160 Djuwansah Suhendro P Stephanus ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

71

orang lain untuk melakukan apa yang ia lakukan Paulus mengutus Timotius Titus

Erastus dan beberapa orang lainnya untuk menggembalakan sidang jemaat di berbagai

kota untuk mewakili dia Berdasarkan pemaparan di atas penulis tergerak untuk

membuat kajian tentang kepemimpinan misi yang diterapkan oleh Paulus dalam

pelayanannya supaya dapat diimplikasikan terhadap pemimpin misi pada masa kini

Ada empat istilah yang paralel dalam bahasa Yunani yang digunakan untuk

menyatakan tentang penginjilan euangelizo artinya mengabarkan Injil atau kabar baik

kerusso artinya berkhotbah atau memproklamirkan didasko artinya mengajar dan

martureo artinya bersaksi161 Seperti yang disampaikan oleh Schnabel bahwa Kata dari

Penginjilan dalam Perjanjian Baru menggunakan kata Yunani dengan kata ldquoeuangelisordquo

ldquoeuangelionrdquo ldquoeuangelizomairdquo dan ldquoeuangelisastairdquo Memiliki arti pertama

memberitakan kabar baik ldquoannounce good newsrdquo (Lukas 119 Wahyu 146) Kedua

menyatakan atau berkhotbah tentang Injil ldquoProclaim preach the gospelrdquo (Luk 443 Kis

1332 Roma 1520 1 Korintus 151 2 Korintus 1016 Gal 111 23 1 Petrus 112) Ketiga

mengabarkan kabar baik ldquohave good news atau the gospel preached to onerdquo Matius 115

Ibrani 42 6 (evangelize)162 Oleh sebab itu pesan untuk mencari jiwa atau bermisi

dimasukkan ke dalam teks Amanat Agung dan dijadikan teks untuk pekabaran Injil

sebagai bagian dari motivasi dan panggilan sebagai orang percaya yang terlebih dahulu

diselamatkan Pesan penting dalam Amanat Agung (Matius 2819-20) adalah mandat

yang wajib dikerjakan sebagai bagian rencana Allah untuk keselamatan bagi dunia

Sejatinya misi gereja atau orang percaya secara personal tidak bisa dipisahkan dari

Amanat Agung Tuhan Yesus Dan yang pasti Amanat Agung tersebut berkaitan dengan

tanggung jawab untuk bermisi163

Peters menyatakan bahwa perintah Tuhan dalam Amanat Agung memiliki tujuan

dan konsep antara lain yang pertama adalah Amanat Agung merupakan suatu penyajian

terakhir yang logis dan merupakan ekspresi alami dari karakter Allah seperti

diwahyukan dalam Alkitab bahwa Ia mengasihi manusia Kedua ekspresi dari maksud

serta tujuan misioner Allah ekspresi dari kehidupan teologi dan karya keselamatan

Kristus yang harus dikerjakan oleh Yesus Ketiga ekspresi dari sifat dan pekerjaan Roh

161 Yakob Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 (Malang Gandum Mas 2018) 162 Eckhard J Schnabel Paul The Missionary (Downers Grove InterVarsity 2008) 163 Kosma Manurung ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan

Gerejardquo DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

72

Kudus dan ekspresi dari hakikat dan rencana dari gereja Yesus Kristus Empat

membentuk kesatuan organik serta merupakan bagian tak terpisahkan dari ketiga

penyataan di atas164 Sedangkan Tomatala menjelaskan Amanat agung berdasarkan

etimologi bahwa istilah misi berasal dari bahasa latin missio yang diangkat dari kata dasar

mittere yang berkaitan dengan kata missum yang artinya mengirim atau mengutus yang

harus dikerjakan165 Padanan kata ini dalam bahasa Yunani ialah aposttelo yang berarti

mengirim dengan otoritas166 Oleh karena Allah sendiri sebagai sumber misi maka

jelaslah jika landasan bagi rencana Allah yang kekal ini beranjak dari hati-Nya dan Ia

berinisiatif untuk melaksanakan misi-Nya167 Pelaksanaan misi itu ditunjang oleh

kekuatan dan kuasa-Nya guna mencapai misi tersebut168 Sebab intinya bahwa Amanat

Agung yang di dalamnya terdapat nilai misi memaparkan tujuan utama sebagai prioritas

memenangkan jiwa169 Dan juga misi biasanya selalu disamakan dengan kerinduan Allah

yang bekerjasama dengan manusia bahwa Allah ada untuk dunia170

Perlu disadari bahwa pemberitaan Injil hanyalah salah satu dari banyak langkah

dalam proses penginjilan dan bukan tahap yang pertama Hal-hal lain perlu dilakukan

seperti membajak atau mencangkul membersihkan rumput liar menaburkan benih dan

menyiram di mana semuanya pasti membutuhkan waktu171 Dalam pelayanan

penginjilan baik yang dilakukan oleh Yesus dan Paulus selain terjun langsung dalam misi

tersebut namun juga memberikan arahan terhadap murid-murid-Nya Karena itu

kepemimpinan misi menjadi penting dalam melakukan misi secara korporat

Kepemimpinan misi lebih luas dari hanya sekedar memberitakan Injil dari rumah ke

rumah kota ke kota ataupun sampai lintas negara Seringkali seorang pimpinan lembaga

misi pendeta atau gembala sidang merasa puas ketika sudah menjangkau dan

memenangkan jiwa Namun terlebih dari semua itu seorang pemimpin misi dalam

sebuah organisasi harus mampu menggerakkan orang lain untuk juga memiliki yang

164 George W Peters A Biblical Theology of Missions (Malang Gandum Mas 2006) 165 Yakob Tomatala Teologi Misi (Jakarta YT Leadership Foundation 2003) 166 David J Bosch Tranformasi Misi Kristen (Jakarta BPK Gunung Mulia 1998) 167 Stephen Tong Teologi Penginjilan (Surabaya Momentum 2004) 168 Tomatala Penginjilan Masa Kini 2 169 Bosch Tranformasi Misi Kristen 170 Fernando Tambunan ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo in

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004 171 MacDonald William Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis

Bagi Orang Kristen (Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

73

sama dalam memberitakan Injil Keterlibatan jemaat dalam pelayanan misi secara alami

harus menjadi dasar atau pola hidup dalam sebuah gereja atau organisasi misi172

Sejarah salah satu denominasi gereja di Indonesia yaitu Gereja Baptis Indonesia di

bawah naungan Gabungan Gereja Baptis Indonesia (GGBI) diawali dari datangnya 3

misionaris yang dikirim oleh Foreign Mission Board of The Southern Baptist Convention

dari Amerika Melalui pelayanan para misionaris lahirlah orang-orang yang percaya

kepada Yesus yang berpusat di Pulau Jawa PadatTahun 1967 dan awal 1968 muncul

beberapa keresahan berkaitan dengan ketidakjelasan rencana misi untuk

mengembangkan gereja Kemudian pada November 1967 Badan Misi mengadakan

konferensi misi untuk pengembangan gereja Baptis di Indonesia Hasilnya R Keith Parks

memberikan ringkasan metode misi efektif serta membentuk Badan Kerja Sama (BKS)

yang berisikan sembilan gereja baptis dan lima orang misionaris yang memiliki tugas

untuk merencanakan dan merealisasikan program pewartaan Injil pengembangan

gereja-gereja dan riset serta mempersiapkan pemimpin-pemimpin baru173

Menurut Mays beberapa bidang atau aspek dasar dalam kepemimpinan misi yang

dirangkum penulis untuk memperkuat paper ini adalah berdoa yang berarti

mengandalkan Tuhan dan aktif menjadi pelaku misi merekrut dan mendidik orang lain

untuk menjadi pemimpin jemaat serta mengutus dan menguatkan misionari untuk

menghadapi tantangan di tempat pelayanan174 Aspek tersebut merupakan aspek dasar

dari kepemimpinan misi tanpa mengesampingkan beberapa aspek lain yang sifatnya

spesifik dan cenderung teknis Seorang pemimpin misi yang mampu melakukan hal-hal

di atas diyakini mampu menghasilkan orang-orang yang memiliki kerinduan untuk

terlibat dan dipakai Tuhan menjadi alat-Nya

Paulus dan Praktik Kepemimpinan Misi

Paulus adalah seorang Yahudi yang mengalami Helenisasi Sebagai orang Yahudi ia

mengalami masa perubahan kultural ketika kebudayaan termasuk pola hidup Yunani

mendominasi seluruh dunia Dalam Kisah Para Rasul 223 dijelaskan bahwa Paulus lahir

di Tarsis sebuah kota di pesisir Provinsi Kilikia Paulus berasal dari keluarga Yahudi yang

172 David Mays Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan

(Peachtree City ACMC 1997) 36 173 Avery T Wilis Indonesia Revival (Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977) 222ndash23 174 David Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja

Anda (Peachtree City ACMC 1996)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

74

taat beribadah dan menjadi bagian dari gerakan Farisi (Galatia 113-14 Filipi 35-6)175

Paulus adalah orang yang menganiaya pengikut Kristus dan berusaha membunuhnya

Perubahan dirinya menjadi seorang Rasul besar dimulai dari peristiwa pertobatan dan

pemanggilannya Dalam perjalanannya dari Yerusalem ke Damsyik ketika ia ingin

menangkap orang yang percaya kepada Yesus ia mengalami perjumpaan pribadi dengan

Yesus (Kis 91-19) Peristiwa tersebut merupakan titik awal Paulus berubah menjadi

seorang pengikut Kristus bahkan rela mati untuk Kristus Karena bagi Paulus

pengalaman tersebut membuatnya bergairah untuk membawa manusia yang memiliki

kebutuhan yang bersifat sosial dan spiritual seperti yang dialaminya agar melalui Injil

yang diberitakan kebutuhan-kebutuhan tersebut terjawab Bahkan Injil mampu

memberikan dampak yang sangat signifikan bagi setiap orang yang mau menerimanya176

Pemahaman Rasul Paulus tentang misi bukanlah suatu bangunan abstrak yang

bergantung pada sebuah prinsip universal melainkan suatu analisis tentang realitas yang

didorong oleh suatu pengalaman mula-mula yang memberikan Paulus sebuah pandangan

dunia yang baru177 Artinya pelayanan misi Paulus bukanlah sebuah rancangan metode

yang kaku dan terikat layaknya rencana perusahaan atau bisnis pada umumnya

Pengalaman perjumpaan pribadi dirinya dengan Yesuslah yang menjadi dasar Jika

melihat metode fleksibel yang digunakan di bawah kepemimpinan Roh Kudus dan

tunduk pada petunjuk dan kontrol-Nya Paulus memang memiliki pola yang khas178

Pernyataan Kane dilontarkan secara implisit namun menohok Ia ingin menunjukkan

bahwa perjumpaan pribadi Paulus dengan Dia dan kepekaan terhadap suara Roh Kudus

mengalahkan semua metode yang diciptakan oleh manusia Sebab Roh Kudus

memberikan hikmat dan pengertian untuk mengenal Yesus dan menghayati-Nya di setiap

langkah perjalanan hidup Dan juga Roh Kudus menuntun kepada seluruh kebenaran

Allah sehingga orang yang dituntun-Nya terhindar dari penyesatan179 Terdapat sebuah

175 Eckhard J Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode

Misi Rasul Paulus (ANDI Yogyakarta 2008) 26 176 David Eko Setiawan ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93 177 Senio Donald The Foundations for Mission in Teh New Testament (Maryknoll New York

Orbis Books 1983) 171 178 J Herbert Kane Christian Missions in Biblical Perspective (Grand Rapids Baker Book

House 1976) 73 179 Yonatan Alex Arifianto and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun

Orang Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

75

poin utama yang didapatkan di dalam riwayat kehidupan Paulus Ketergantungan dengan

Tuhan adalah kunci utama untuk melakukan pekerjaan kepemimpinan misi

Adapun tiga aspek kepemimpinan misi yang dilakukan oleh Rasul Paulus adalah

sebagai berikut

Menjadi pelaku yang aktif bermisi dalam mengandalkan Tuhan

Rasul Paulus adalah pribadi yang memiliki keaktifan dalam menjalankan tugas

misi dilihat dari perjalanan pertama dan ketiga tentang misi ke Asia Kecil Dalam menjadi

pelaku misi Paulus selalu mengandalkan Tuhan sebab melalui pengandalan kepada

Tuhan melalui doa merupakan batu bangunan dalam segala perencanaan karena doa

memberikan perspektif mengenai siapa yang berkuasa dan sebuah alat yang dipakai

Allah untuk mengubah kita180 Dalam setiap pelayanan pengabaran Injil Paulus

senantiasa berdoa kepada Tuhan Sebelum Paulus dan Barnabas pergi untuk

memberitakan Injil mereka berdoa dan berpuasa (Kis 132-3) Kemudian Paulus

berkeliling memberitakan Injil dengan penuh semangat tanpa ketakutan sedikit pun

Pada kisah hidup lainnya ketika Paulus bersama Silas berada di dalam penjara di Filipi

ia tetap berdoa dan menyanyikan puji-pujian kepada Allah (Kis 1625) Padahal pada

waktu itu mereka sedang mengalami penyiksaan yang luar biasa Bahkan mereka

bernyanyi hingga tahanan lain mendengarkan mereka bernyanyi Hal itu membuktikan

bahwa dalam situasi apapun Rasul Paulus tetap mengandalkan Tuhan dan berani

memberitakan Injil Tuhan

Paulus memberitakan Injil di berbagai tempat seperti sinagoge ruang kuliah

tirani pasar dan rumah pribadi181 Artinya di mana pun ia berada ia terus memberitakan

Injil Kepemimpinan misi berbicara tentang keteladanan untuk terus mau bekerja dan

melakukan tugas pemberitaan terlebih telibat aktif Sebab yang dibutuhkan pemimpin

rohani yang terpenting adalah darimana pemimpin mendapatkan dan menyampaikan

visinya karena visinya berasal dari pewahyuan Allah sendiri karena hanya Allah sendiri

yang menentukan agendanya182 Pemimpin yang rindu jemaatnya untuk terus menjadi

pelaku misi dan terlibat dalam kegerakan misi harus membangun hubungan

180 Paul Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  (Bandung Yayasan Kalam Hidup

1987) 47 181 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 182 Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani (Batam Gospel Press 2005) 102

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

76

pengandalan akan Tuhan serta memiliki kemauan teguh secara pribadi untuk

mengabarkan Kabar Baik Dengan kata lain seorang pemimpin harus memiliki integritas

dan apa yang disampaikan selaras dengan apa yang ia lakukan

Mendidik petobat baru dan mencetak pemimpin misi

Dalam setiap perjalanannya Rasul Paulus tidak hanya memberitakan Kabar Baik

namun juga mengajar dan mendidik mereka menjadi murid Kristus Ketika orang-orang

baik Yahudi maupun Non-Yahudi bertobat dan beriman kepada Yesus oleh karena

pelayanan Paulus dan rekan-rekanya Paulus memerintahkan supaya mereka tetap

berkumpul bersama untuk mendapat pengajaran dan menyembah Artinya Paulus tidak

hanya berhenti pada tahap penginjilan namun juga memuridkan Melalui surat-surat

yang ditulis oleh Paulus dapat ditemukan adanya beberapa topik pengajaran yang Paulus

berikan yaitu tentang teologi etis kehidupan bergereja dan pelayanan penginjilan183

Orang Yahudi yang baru percaya kepada Yesus perlu belajar cara tingkah laku baru

meninggalkan tradisi yang telah dianut selama bertahun-tahun Kasus lebih spesifiknya

adalah menghilangkan jarak antara Yahudi dan Non-Yahudi

Paulus harus merubah mindset orang Yahudi yang selalu memandang rendah

orang Yunani menjadi sebuah persekutuan yang baik Paulus juga memberikan didikan

dan semangat kepada beberapa orang untuk dapat dan mampu memberikan arahan

kepada orang lainnya Akwila dan Priskila rekan pelayanan Paulus Akwila dan Priskila

adalah sahabat yang dihormati oleh Paulus dan ketiganya melakukan pelayanan

bersama berkeliling memberitakan Injil sambil tetap menekuni pekerjaannya untuk

membuat tenda184 Pasangan ini merupakan penginjil keliling dan pemimpin gereja di

jemaat-jemaat yang didirikan Paulus185 Kisah Para Rasul 18 memberikan gambaran

bagaimana Paulus mendidik Awkila dan Priskila bahkan Paulus tinggal bersama mereka

selama 18 bulan Setiap hari Sabat Paulus berbicara dalam rumah ibadat dan berusaha

meyakinkan orang-orang Yahudi dan orang-orang Yunani (Ayat 4)

Didikan dan pengajaran yang dilakukan Rasul Paulus kepada Awkila dan Priskila

membuahkan hasil yang luar biasa Ketika Paulus meninggalkan keduanya untuk

183 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 184 Marie Noeumll Keller Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus (Collegeville

Liturgical Press 2010) 185 Carol Meyers Women in Scripture (Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

77

melanjutkan perjalanan misinya datanglah Apolos dari Aleksandria yang juga

merupakan seorang pekabar Injil Ketika Apolos mengajar dengan berani di rumah

ibadat Awkila dan Priskila membawa dia ke rumah mereka dan menjelaskan dengan

teliti tentang ajarannya Banyak yang menafsirkan bahwa hal ini dikarenakan

pengetahuan Apolos tentang Kristus sangat terbatas Di ayat 25 disebutkan bahwa ia

hanya mengetahui tentang baptisan Yohanes

Gambaran di atas didikan dan pengajaran Paulus berhasil membuahkan

pemimpin jemaat baru yang akhirnya juga mampu mendidik orang lain Paulus mendidik

Awkila dan Priskila kemudian Priskila dan Awkila mendidik Apolos Sebuah rantai

pemuridan yang sangat baik Sejatinya ada banyak sekali rekan pelayanan Paulus yang

dididik untuk menggembalakan jemaat lokal Seperti dalam Kisah Para Rasul 67

berbunyi ldquoFirman Allah makin tersebar dan jumlah murid di Yerusalem makin

bertambah banyakrdquo Frasa ini menunjuk pada terjadinya proses seseorang yang

membawa murid baru kepada Kristus dan kemudian membimbingnya mulai

pertobatannya sampai menjadi seorang murid yang kokoh berserah mengabdi berbuah

dan dewasa dan pada suatu waktu dapat mengulangi proses itu dalam kehidupan orang

lain186 Marvin Leech mengatakan bahwa roda kehidupan murid Yesus bertujuan

Christlike (Yoh 155 Gal 220)187

Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi tantangan di tempat pelayanan

ldquoPaulus adalah pemain timrdquo Ia jarang sekali melayani sendirian188 Ia bukanlah

seorang misionaris yang tertutup dan kaku dalam bergaul dengan orang lain Ia adalah

orang Farisi yang memiliki pengetahuan mumpuni dalam hukum-hukum agama Yahudi

Dalam Kisah Para Rasul 927-29 ia berbicara dan bersoal-jawab dengan orang-orang

Yahudi yang berbahasa Yunani Hal tersebut membuktikan bahwa ia adalah orang yang

dapat menjalin relasi dan bekerjasama dengan orang lain Ia adalah misionaris dengan

kepribadian terbuka

Secara singkat perjalanan misi Rasul Paulus dibagi menjadi 3 bagian Perjalanan

misi yang pertama Paulus melayani bersama Barnabas disertai Yohanes Markus (Kis

186 LeRoy Eims Pemuridan Seni Yang Hilang (Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002)

11 187 Marvin Leech Pemuridan (Global Mission Center 1997) 1ndash3 188 The Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus (Yogyakarta

ANDI 2006) 103

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

78

134-5) Perjalanan misi yang kedua Paulus disertai oleh Silas (Kis 1540) Timotius (Kis

163) dan Lukas (Kis 1610) Paulus juga bekerja-sama dengan Priskila dan Awkila

Bahkan ia tinggal serumah dan melayani bersama mereka di Korintus selama 18 bulan

(Kis 182-4 11) Dalam perjalanan misi yang ketiga Paulus disertai Timotius dan Erastus

(Kis 1922) Gayus dan Aristarkhus (Kis 1929) dan teman-teman lainnya Dari

gambaran di atas dapat disimpulkan bahwa Paulus memiliki rekan-rekan dalam

melayani Tuhan

Ada beberapa pendapat tentang jenis atau macam rekan dari Paulus Menurut

Ollrog tiga kategori rekan Paulus adalah pertama kalangan yang paling akrab terdiri dari

Barnabas Silwanus dan khususnya Timotius Kedua rekan-rekan sekerja yang

independen seperti misalnya Priskila dan Awkila dan Titus Ketiga para wakil jemaat

setempat yaitu Epafroditus Epafras Aristharkus Gayus dan Yason189 Sedangkan

menurut Jacobs rekan pelayanan Paulus juga dikategorikan dalam tiga jenis yaitu

Pertama teman sejawat yang bukan merupakan pembantunya seperti Barnabas Silas

dan Apolos Kedua pembantu dan utusan yang tidak hanya menemani Paulus tapi juga

diberikan tugas khusus dan diutus untuk mewakili Paulus sendiri seperti Timotius Titus

Erastus Tithikus Onesimus Eprafas dan Epafroditus Ketiga teman seperjuangan yaitu

orang-orang yang tidak diberi tugas atau diutus Paulus tetapi menemani dan

membantunya baik secara spiritual maupun material190

Pemaparan di atas menunjukkan bahwa Paulus bekerja sama dengan banyak

orang Paulus menggambarkan dirinya dan rekan misinya sebagai ldquokawan sekerja Allahrdquo

(1 Kor 39) Ungkapan tersebut mengandung makna bahwa Paulus dan setiap orang yang

percaya kepada Kristus dipanggil untuk memberitakan Kabar Keselamatan Pekabaran

Injil bukanlah suatu hal yang ringan Di dalam Alkitab banyak sekali dicatat bahwa tugas

pekerjaan Injil sangatlah berat (1 Tes 29 2 Tes 38 2 Kor 65) Istilah Yunani ldquokoposrdquo

menggambarkan ldquoaktivitas yang beratrdquo yaitu pekerjaan kerja dan kerja keras Istilah

tersebut merujuk kepada pekerjaan misi dan pekerjaan gereja setempat191 Dengan

tantangan itu Paulus tidak merasa berat hati maupun malu karena isi pemberitaannya

adalah Kabar Baik tentang Yesus Kritus yang telah menyelamatkan hidupnya192 Atas

189 Bosch Transformasi Misi Kristen 190 Johny Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus 191 Schnabel Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus 192 Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible (Malang Gandum Mas 2016)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

79

dasar itulah Paulus memerlukan rekan yang berfungsi sebagai penolong penyemangat

di kala dirinya mengalami tantangan Ketika mengutus anak didiknya untuk melayani

sebuah jemaat lokal Paulus melakukan beberapa tugas kepemimpinan misi yang

sungguh luar biasa bagi orang-orang yang diutusnya

Ketika Rasul Paulus mengutus Timotius ia mengerti benar karakter dan

kepribadian Timotius Paulus berjumpa dengan Timotius di Listra ketika dirinya

melakukan perjalanan misi Dalam Kisah Para Rasul 162 dikatakan ia dikenal baik oleh

saudara-saudara di Listra dan di Ikonium Frase ldquodikenal baikrdquo membuktikan bahwa

Timotius memiliki kepribadian yang baik di lingkungan masyarakat tempat ia tinggal

Paulus mengenal betul kepribadian Timotius Paulus mengetahui jikalau Timotius adalah

seorang muda yang cenderung pemalu (2 Tim 17 1 Tim 412) dan memiliki gangguan

kesehatan (1 Tim 523) Selanjutnya Paulus mendidik Timotius secara langsung Ia

meminta supaya Timotius menyertai dirinya dalam perjalanan Timotius mengikuti

semua ajaran cara hidup pendirian iman kesabaran kasih dan ketekunan Paulus

Bahkan ia juga ikut menderita penganiayaan dan sengsara seperti yang Paulus alami (2

Tim 310-11) Timotius benar-benar merasakan beratnya pelayanan sebagai seorang

pemberita Injil

Demikian juga dengan Titus yang juga rekan sepelayanan Paulus Paulus

berjumpa dengan Titus ketika ia pergi dari Antiokhia ke Yerusalem pada 47 M (Gal 23)

Pada akhir perjalanan misi Paulus Titus tampil sebagai rekan sekerja yang bertanggung

jawab untuk aspek praktis mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang Kristen

miskin di Yerusalem yang telah dimulai Paulus untuk jemaat di Makedonia dan

Akhaya193

Paulus memberikan teladan dan mendelegasikan tugas kepada Titus Artinya

Paulus benar-benar melibatkan langsung orang yang akan diutusnya Dengan demikian

paradigma latihan untuk pelayanan misionaris yang dilakukan Paulus bersifat informal

dengan pelatihan dilakukan sengaja dalam kehidupan sehari-hari Ketika Paulus

mengutus Timotius untuk menggembalakan jemaat di Efesus Timotius ditinggalkan

Paulus di Efesus saat mereka sedang dalam perjalanan ke Makedonia (1 Timotius 13)194

Sebab Paulus menyaksikan timbulnya ajaran-ajaran sesat di dalam jemaat ketika ia

193 Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter (Neukirchen-Vluyn

Neukirchener Verlag 1979) 95 194 Merril C Tenney Survei Perjanjian Baru (Malang Gandum Mas 2009) 412

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

80

mengunjungi Kolose Ajaran itu sangat berbahaya dan berpotensi untuk meruntuhkan

iman jemaat di Efesus (2 Tim 313) Oleh sebab itu tugas berat diberikan Paulus kepada

Timotius untuk melanjutkan pembinaan jemaat-jemaat khususnya dalam

menanggulangi ajaran-ajaran sesat195 Sedangkan Paulus harus berangkat menuju ke

Makedonia untuk mengutus Titus melayani jemaat yang ada di Kreta

Motif Paulus meminta Titus untuk tinggal di Kreta dan menggembalakan jemaat

di sana dilatarbelakangi oleh kacaunya situasi di Kreta Gereja-gereja di Kreta tidak

terorganisasi dan tingkah laku para anggotanya sangat ceroboh196 Kerusuhan di Kreta

disebabkan oleh gabungan dari kelemahan moral yang turun-temurun (Tit 112-13) dan

perintah serta perkataan yang sia-sia yang disebarkan oleh penganut Yudaisme yang

menyangkal Allah (116) tidak tertib (110) suka mengacau (11) dan mencari

keuntungan sendiri (111) Berdasarkan pemaparan di atas dapat ditarik kesimpulan

bahwa Paulus mengutus anak didiknya untuk menggembalakan jemaat yang sedang

memiliki persoalan Bukan perkara yang ringan untuk melawan setiap ajaran-ajaran

sesat yang ada Namun Paulus tetap percaya atas kemampuan Timotius dan Titus untuk

mempertahankan Injil Kristus di Efesus dan Kreta

Meskipun Rasul Paulus tidak sedang berada bersama-sama dengan jemaat

ataupun Timotius Titus dan lainnya namun ia tetap setiap berdoa untuk orang-orang

yang dikasihinya Dalam 2 Tim 13 dijelaskan bahwa Paulus mendoakan Timotius siang

dan malam Pada waktu Paulus menuliskan surat yang kedua terhadap Timotius ia

sedang berada di dalam Penjara Roma Bahkan ia merasa bahwa umurnya tidak akan

panjang lagi (2 Tim 46)

Di tengah kondisinya yang begitu tersiksa ia tetap berdoa untuk Timotius Tidak

hanya berdoa Paulus juga memberikan motivasi kepada Timotius Paulus mendorong

Timotius untuk tetap menjaga kemurnian Injil di tengah ajaran-ajaran sesat yang

berlangsung Kuil-kuil dewi Artemis juga menjadi pusat percabulan dan kecemaran

tempat orang tidak malu-malu melakukan perbuatan seksual197 Dalam Surat 2 Timotius

dapat ditemukan beberapa motivasi yang diberikan Paulus kepada Timotius di antaranya

jangan malu memberitakan Injil dan ikutlah menderita bagi Injil (18) memegang teguh

ajaran Kristus (113 314) berfokus kepada Kristus (24) dan bersabar menanggung

195 R Budiman Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2008) 196 Tenney Survei Perjanjian Baru 197 Adina Chapman Pengantar Perjanjian Baru (Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980) 83

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

81

beban (210) Paulus juga memberikan nasihat kepada Timotius berkaitan dengan cara

menghadapi ajaran sesat Dalam 2 Tim 214-26 terdapat tiga cara untuk menghadapi

ajaran sesat yaitu menghindari omongan kosong yang tak suci yang hanya menambah

kefasikan (ay 16) menjauhi nafsu anak muda (Ayat 22) menghindari soal-soal yang

dicari-cari atau bodoh dan tidak layak (Ayat 23) Paulus menekankan hal ini dengan

tujuan supaya dalam diri Timotius tidak didapati kesalahan Di samping itu Paulus juga

memerintahkan Timotius untuk segara mempersiapkan orang lain untuk memiliki

kecakapan dalam mengajar Artinya Paulus berpikir jangka panjang dan mementingkan

keberlanjutan pemberitaan Injil di Efesus Paulus sungguh-sungguh memperhatikan

utusannya meskipun mereka terpisah jarak Ia tetap berjuang supaya Injil dapat

diberitakan lebih luas lagi

Implikasi Bagi Pemimpin Misi Masa Kini

Kehidupan dasar gereja pada masa kini hendaknya tetap berpusat pada kehidupan

gereja di zaman para rasul Kehidupan dasar yang dimaksud adalah visi dan tujuan

berdirinya gereja yaitu menjadi saksi Kristus karena sebuah gereja tanpa misi bukanlah

gereja dan orang-orang Kristen tanpa misi sesungguhnya bukanlah murid Yesus yang

benar198 Demikian juga dengan kepemimpinan Kristen dan segala motivasinya

seharusnya tidak dapat dilepaskan dari pemberitaan Injil sebagai tujuan akhir Stephen

Tong mengatakan motivasi yang benar dalam penginjilan memberikan kekuatan yang

besar pada saat yang paling melelahkan dan memberi keteguhan pada waktu aniaya

menimpa memberi sukacita pada waktu kesesakan menekan199 Hannas dan Rinawaty

menyatakan bahwa tantangan yang dihadapi dalam penginjilan semestinya tidak

mengendurkan orang Kristen apalagi menghentikan aktivitas pemberitaan Kabar Baik

Sebaliknya kesulitan hambatan atau apa pun alasannya semestinya mendorong orang

Kristen untuk berserah pada Allah dan tetap melakukan penginjilan200 Sebab Ralph

Winter dari United States Center for World Mission (USCWM) atau pusat Misi Dunia

Amerika Serikat memperkirakan bahwa kira-kira ada 12000 kelompok masyarakat

198 Tim IPN Blessed To Be A Blessing Course (Jakarta Indonesian People Network 2009)

Xndash1 199 Tong Teologi Penginjilan 40 200 Hannas Rinawaty ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal

Teologi Dan Pendidikan Agama Kristen) 2019

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

82

belum terjangkau di dunia201 Hal itu juga terjadi di sebagian kecil dari suku atau kota

yang ada di Indonesia202 Didukung dengan fakta yang ada bahwa hal itu menunjukkan

kepada gereja-gereja di Indonesia masih banyak orang yang belum mengenal Kristus

Bahkan masih banyak gereja yang tidak mengabarkan Injil203

Hal itu karena banyaknya kepemimpinan gembala yang tidak melakukan sesuatu

bagi penginjilan Berbeda dengan kehidupan pemimpin di Tiongkok pada tahun 1927

John Sung mulai mengadakan kebangunan rohani di Hinghwa Dan selanjutnya Jhon Sung

mengadakan penginjilan ke seluruh Tiongkok dan pada tahun 1935 John Sung mulai

mengadakan perjalanan ke luar negeri sampai ke negara Muangthai dan Serawak204 Hal

itu dilakukan untuk menyebarkan Injil bagi semua orang Sebab pemimpin harus menjadi

contoh dalam penginjilan seperti yang diungkapkan Ron Jenson dan Jim Steven bahwa

penginjilan merupakan pusat dari setiap pembicaraan dalam pertumbuhan dan

kesehatan gereja Gereja tidak akan pernah bertumbuh jika gereja tidak meneruskan

pesan Tuhan Yesus untuk dunia Dalam Kisah Para Rasul 18 penekanannya adalah

pewartaan sampai ke ujung bumi Penyebaran Injil ke luar dari tembok-tembok gereja

adalah misi gereja Bertumbuhnya gereja tergantung dari penyebaran Injil yang

dilakukan oleh gereja205

Karena itu berdasarkan hasil survei tentang kepemimpinan gereja yang kerap tidak

menjadi teladan dan contoh dalam memberitakan Injil maka analisis tentang

kepemimpinan misi Paulus didapatkan beberapa implikasi berikut yang dapat menjadi

pegangan dan pelaksana bagi pemimpin masa kini di antaranya pertama adalah berdoa

dan terlibat aktif dalam pelaksanaan Injil Ada sebuah kiasan atau ldquoparikanrdquo dalam bahasa

Jawa yang berbunyi ldquoGuru digugu lan ditirurdquo Arti dari kiasan tersebut adalah seorang

guru harus mampu menjadi penuntun dan teladan bagi para murid-muridnya Demikian

juga dengan kepemimpinan misi Seseorang yang memimpin dalam bidang misi harus

aktif terlibat dalam pekerjaan misi melalui doa dan pengabaran Injil secara pribadi Doa

merupakan pekerjaan utama pada masa menuai karena Tuhan-lah yang empunya tuaian

201 Dean Wiebracht Menjawab Tantangan Amanat Agung (Yogyakarta Andi Offset 2008)

14 202 Daud Alfons Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI

TANGGUNG JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020 203 Alfons Nidia and Ardela

204 F D Wellem Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko (Jakarta BPK Gunung Mulia 2003) 174 205 Ron Jenson and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja (Malang gandum mas

2004) 241

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

83

mengawasi tuaian dan menyediakan pekerjanya206 Jemaat cenderung akan melihat

keteladanan daripada apa yang diajarkan oleh pendeta atau hamba Tuhan

Jemaat membutuhkan bukti keteladanan dari pemimpinnya Apabila pemimpin

tidak melakukan apa yang ia ajarkan mustahil jemaat juga mau melakukan hal yang

diajarkan Dalam mendidik jemaat dalam kebenaran firman dan mencetak pemimpin

baru tugas seorang pendeta tidak hanya menjangkau orang namun juga mendidik orang

percaya untuk memiliki keteguhan di dalam Kristus Ajaran tentang Alkitab harus

disampaikan dengan jelas dan terang untuk menciptakan murid-murid yang teguh di

dalam Tuhan Salah satu tujuan utama sebuah gereja adalah pemuridan Gereja ada untuk

mendidik dan mengajar umat Allah Pemuridan adalah proses untuk menolong orang

menjadi lebih seperti Kristus dalam pikiran perasaan dan tindakan mereka207 Sebab

seorang pemberita Injil bukan hanya memahami inti berita Injil tetapi juga harus hidup

sesuai dengan kebenaran Injil208 Teks Amanat Agung dalam Matius 2818-20 juga

menjelaskan bahwa tugas orang percaya tidak berhenti kepada menghasilkan petobat

baru melainkan menjadikan mereka murid Pritz berkata nampaknya gereja abad XX

tidak memfokuskan pemuridan dalam pikiran kita melainkan tertarik kepada cara

membuat jemaat terhibur209 Pemimpin gereja tidak boleh mengabaikan tugas

pemuridan ini

Mempersiapkan pemimpin-pemimpin kelompok kecil adalah kunci untuk gereja

dapat memuridkan lebih banyak orang Paulus memilih Timotius dikarenakan ia dikenal

baik oleh masyarakat Listra Demikian juga Titus yang dipilih oleh karena pelayananya

dalam mengatur keuangan yang baik Pemimpin misi pada saat ini harus benar-benar

memilih calon misionaris supaya tidak salah menempatkan orang dan berujung kepada

kegagalan Pengunduran diri misionaris dari ladang misi bukanlah hal yang baru

ditemukan dalam pekerjaan misi di negara-negara seluruh dunia210

Adapun beberapa tahap seleksi yang dapat dilakukan dengan berbagai cara salah

satunya dengan menekankan aspek karakter komitmen kompetensi dan budaya

Mempersiapkan misionaris berkaitan dengan latihan untuk pelayanan misionaris

beberapa ahli misiologi membedakannya menjadi empat bidang yaitu karakter

206 Tom Wells A Vision for Mission (Carlisle Banner of Truth 1985) 138 207 Rick Warren Pertumbuhan Gereja Masa Kini (Malang Gandum Mas 1999) 112 208 Hutahaean ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo 209 Ronald Pritz Kepemimpinan Kristen (Yogyakarta STII nd) 210 Zach Bradley The Sending Church Defined (Knoxville Upstream Collective 2015) 8

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

84

komitmen kompetensi dan budaya211 Karakter dan komitmen adalah hal utama yang

diperlukan untuk seorang misionaris Memang pekerjaan pelayanan misi Paulus tidak

sungguh-sungguh lintas budaya seperti tidak perlu belajar bahasa makna institusi atau

simbol Namun pada zaman ini pemimpin misi perlu untuk mempersiapkan calon

misionaris dalam hal kebudayaan lokal tempat yang akan dituju Hal itu disebabkan

karena pada saat ini para calon misionaris telah bertumbuh dalam budaya tunggal

sehingga diperlukan adaptasi pembelajaran pandangan hidup nilai-nilai simbol-simbol

dan tingkah laku yang sesuai dengan kultur Pelatihan misi ini semata-mata dilakukan

supaya misionaris tidak kaget bahkan tertolak oleh masyarakat lokal

Kepemimpinan misi Paulus juga memberikan dukungan doa dan motivasi terhadap

misionaris Tugas seorang pemimpin misi bukan berhenti sebatas mengutus misionaris

pergi melintasi budaya melainkan tetap memperhatikannya Seorang pekerja misi lintas

budaya cenderung dan mudah terserang penyakit patah semangat212 Oleh sebab itu

pemimpin harus tetap menjaga komunikasi dengan para misionaris Pergumulan dan

persoalan yang dihadapi oleh misionaris di lapangan harus senantiasa didukung melalui

doa Hal yang paling penting yang dapat didengar oleh seorang utusan Injil adalah ldquoSaya

telah berdoa untuk Anda setiap harirdquo213 Pada masa ini pemimpin misi dapat mengajukan

pertanyaan-pertanyaan tentang kondisi misionaris di lapangan Borthwick memberikan

lima pertanyaan yang dapat diajukan seperti tentang kehidupan sehari-hari jangan

terlalu sering menarik kesimpulan tentang pengabaran Injil tentang kebutuhan

keuangan pokok doa bagi keluarga maupun pribadi tentang kehidupan rohani dan

memberikan kata-kata yang membangun214 Terlebih pemimpin misi juga harus mampu

memberikan pertimbangan dan solusi ketika seorang misionaris yang diutus mengalami

persoalan Tidak dapat dipungkiri misionaris tersebut adalah bagian tanggung jawab

dari pemimpin misi yang mengutus Pemimpin misi dapat berdiskusi dengan tim dan

mencarikan solusi yang terbaik

Pengalaman dari Don Everets dalam bukunya yang berjudul Go and Do

menceritakan bahwa dirinya pernah mengalami pergumulan dalam menghadapi masalah

211 Taylor David Internationalizing of Missionaries (Grand Rapids Baker Book House

1991) 964ndash65 212 Neal Pirolo 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional (Jakarta OM Indonesia 1997)

131 213 Borthwick Pemberitaan Injil Tugas Siapa  214 Borthwick

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

85

di lapangan Orang-orang yang telah bertobat dan dimuridkan oleh misionaris yang

diutus memiliki kerinduan untuk membuka panti asuhan Tentu tujuan yang baik namun

masalahnya tidak ada cukup uang untuk melakukan hal tersebut Bersama dengan

temannya Don Everest melihat keuangan gerejanya dan mengatakan ldquokita tidak dapat

memakai uang gerejardquo Dia mengatakan pengambilan dari gereja adalah hal yang buruk

karena tidak adanya kesinambungan Akhirnya dia menemukan ide lain yaitu dengan

melatih dan memberikan modal jemaat setempat untuk membuat dan membuka toko kue

di daerah itu Kami seharusnya menambahkan ldquokakirdquo kepada ldquodudukanrdquo bukan

mengganti kaki-kaki tersebut menjadi kaki besar tulis Don Everest215

KESIMPULAN

Kepimpinan misi secara singkat berbicara tentang kemampuan untuk

mempengaruhi orang lain dengan tujuan untuk terlibat dalam misi Allah (Missio Dei)

Kepemimpinan misi tidak hanya berbicara tentang mengabarkan Injil melainkan

berusaha membuat lebih banyak orang untuk terlibat di dalamnya Keteladanan Paulus

dalam kepemimpinan misi yang dapat diimplikasikan bagi pemimpin masa kini adalah

pertama menjadi pelaku yang aktif bermisi dengan mengandalkan Tuhan sebab cara

tersebut adalah bagian dari keterbatasan manusia dalam kemampuan menginjilnya

sehingga diharapkan para pemimpin gereja dapat menjadi pemimpin misi yang selalu

terus mengandalkan Tuhan dalam setiap langkah misi yang dijalankan Kedua Mendidik

petobat baru dan mencetak pemimpin misi Pola ini juga banyak dilakukan oleh para

pemimpin misi dengan jemaat yang bertumbuh dan hal itu dilakukan supaya regenerasi

misi terus berlanjut Dan ketiga Mengutus dan menguatkan misionari untuk menghadapi

tantangan di tempat pelayanan Gereja sejatinya adalah pendukung utama misi di

manapun misionari ditempatkan Peran gereja terlebih kepada pemimpin dapat

mendorong dan terus memotivasi mereka di saat lemah dan mencukupkan segala

kebutuhan misi sebagai tanggung jawab moral terlebih juga ketika mereka mengutus dan

menjadikan misionari sebagai pembawa Kabar Baik ada pendampingan sebagai bagian

dari kawan sekerja Allah dalam Tubuh Kristus

Oleh sebab itu salah satu karakteristik yang harus dimiliki gereja lokal untuk

mendukung pertumbuhan jemaat secara kuantitas adalah empowering leadership yang

215 Don Everest Go and Do (Jakarta Literatur Perkantas 2012) 232

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

86

menonjolkan sifat memperkuat dan memberdayakan orang lain yang dipimpin Tidak

dapat dipungkiri bahwa kepemimpinan misi merupakan faktor dominan yang

mempengaruhi gereja untuk meresponi Amanat Agung Kristus dengan tujuan

memuridkan bangsa-bangsa216 Seorang pemimpin perlu menguatkan dan

memberdayakan jemaat untuk melakukan tugas ini Misi adalah suatu pekerjaan besar

yang tidak akan mampu dilakukan seorang diri Mengasihi dan memiliki kecintaan besar

untuk bermisi tidak cukup Perlu adanya ketrampilan dan kepemimpinan organisasi

perencanaan dan komunikasi217

216 Christian A Schwars Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah (Jakarta Metanoia Publishing

2005) 90 217 Mays Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

87

DAFTAR PUSTAKA

Alfons Daud Pandie Nidia and Lina Ardela ldquoURGENSI PENGINJILAN SEBAGAI TANGGUNG

JAWAB GEREJArdquo APOLONIUS  Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristen 2020

Alkitab Hidup Berkelimpahan Life Application Study Bible Malang Gandum Mas 2016

Ambarita Darsono Perspektif Misi Dalam Perjanjian Lama Dan Perjanjian Baru Medan Pelita

Kebenaran Press 2018

Arifianto Yonatan Alex and Asih sumiwi Rachmani ldquoPeran Roh Kudus Dalam Menuntun Orang

Percaya Kepada Seluruh Kebenaran Berdasarkan Yohanes 16  13rdquo Jurnal Diegesis 3 no 1

(2020) 1ndash12

Borthwick Paul Pemberitaan Injil Tugas Siapa  Bandung Yayasan Kalam Hidup 1987

Bosch David J Tranformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1998

mdashmdashmdash Transformasi Misi Kristen Jakarta BPK Gunung Mulia 1997

Bradley Zach The Sending Church Defined Knoxville Upstream Collective 2015

Budiman R Surat-Surat Pastoral I Dan II Timotius Dan Titus Jakarta BPK Gunung Mulia 2008

Chapman Adina Pengantar Perjanjian Baru Bandung Yayasan Kalam Hidup 1980

David Taylor Internationalizing of Missionaries Grand Rapids Baker Book House 1991

Donald Senio The Foundations for Mission in Teh New Testament Maryknoll New York Orbis

Books 1983

Eckhard J Schnabel Paul The Missionary Downers Grove InterVarsity 2008

Eims LeRoy Pemuridan Seni Yang Hilang Bandung Lembaga Literatur Baptis 2002

Everest Don Go and Do Jakarta Literatur Perkantas 2012

Henry and Richard Blackaby Kepemimpinan Rohani Batam Gospel Press 2005

Hutagalung Patrecia ldquoPemuridan Sebagai Mandat Misi Menurut Matius 2818-20rdquo Pengarah

Jurnal Teologi Kristen 2020 httpsdoiorg1036270pengarahv2i122

Hutahaean Tumpal H ldquoSignifikansi Apologetika Dalam Penginjilanrdquo STULOS 2019

Indonesia Bilangan Research Survey Amanat Agung  Sudahkah Memudar Jakarta Yayasan

Bilangan Research Center 2019

IPN Tim Blessed To Be A Blessing Course Jakarta Indonesian People Network 2009

Jenson Ron and Jim Stevens Dinamika Pertumbuhan Gereja Malang gandum mas 2004

Johny The Menjadi Pemimpin Unggul Dengan Strategi Marketing Paulus Yogyakarta ANDI

2006

Kane J Herbert Christian Missions in Biblical Perspective Grand Rapids Baker Book House

1976

Keller Marie Noeumll Priscilla and Aquila Paulrsquos Coworkers in Christ Jesus Collegeville Liturgical

Press 2010

Leech Marvin Pemuridan Global Mission Center 1997

Manurung Kosma ldquoEfektivitas Misi Penginjilan Dalam Meningkatkan Pertumbuhan Gerejardquo

DUNAMIS Jurnal Teologi Dan Pendidikan Kristiani 4 no 2 (2020) 225ndash33

httpsdoiorg1030648dunv4i2242

Mays David Bagaimana Membuat Jemaat Anda Terlibat Dalam Misi Penginjilan Peachtree City

ACMC 1997

mdashmdashmdash Bagaimana Menjalankan Tim Kepemimpinan Misi Yang Efektif Di Gereja Anda Peachtree

City ACMC 1996

Meyers Carol Women in Scripture Michigan Eerdmans Publisihing Company 2000

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

88

Munthe Eben ldquoMengoptimalkan Karunia Dalam Jemaat Untuk Melakukan Misi Amanat Agung

Di Era 40rdquo EPIGRAPHE Jurnal Teologi Dan Pelayanan Kristiani 2019

httpsdoiorg1033991epigraphev3i2127

Ollrog and Wolf Henning Paulus Und Seine Mitarbeiter Neukirchen-Vluyn Neukirchener

Verlag 1979

Peters George W A Biblical Theology of Missions Malang Gandum Mas 2006

Pirolo Neal 8 Kiat Jitu Pendukung Misionaris Profesional Jakarta OM Indonesia 1997

Pritz Ronald Kepemimpinan Kristen Yogyakarta STII nd

Rinawaty Hannas ldquoMenerapkan Model Penginjilan Pada Masa Kinirdquo Kurios (Jurnal Teologi Dan

Pendidikan Agama Kristen) 2019

Sanders J Oswald Kepemimpinan Rohani Bandung Yayasan Kalam Hidup 1993

Schnabel Eckhard J Rasul Paulus Sang Misionaris Perjalanan Strategi Dan Metode Misi Rasul

Paulus ANDI Yogyakarta 2008

Schwars Christian A Pertumbuhan Gereja Secara Alamiah Jakarta Metanoia Publishing 2005

Setiawan David Eko ldquoDampak Injil Bagi Transformasi Spiritual Dan Sosialrdquo BIArsquo Jurnal Teologi

Dan Pendidikan Kristen Kontekstual 2 no 1 (2019) 83ndash93

Stephanus Djuwansah Suhendro P ldquoMengajarkan Penginjilan Sebagai Gaya Hidup Orang

Percayardquo Redominate 2019

Tambunan Fernando ldquoTantangan Misi Dalam Prespektif Pemikiran Era Postmodernrdquo In

Seminar Mission Today 2017 httpsdoiorg101017CBO9781107415324004

Tenney Merril C Survei Perjanjian Baru Malang Gandum Mas 2009

Tomatala Yakob Penginjilan Masa Kini 2 Malang Gandum Mas 2018

mdashmdashmdash Teologi Misi Jakarta YT Leadership Foundation 2003

Tong Stephen Teologi Penginjilan Surabaya Momentum 2004

Warren Rick Pertumbuhan Gereja Masa Kini Malang Gandum Mas 1999

Wellem F D Riwayat Hidup Singkat Tokoh-Toko Jakarta BPK Gunung Mulia 2003

Wells Tom A Vision for Mission Carlisle Banner of Truth 1985

Wiebracht Dean Menjawab Tantangan Amanat Agung Yogyakarta Andi Offset 2008

Wilis Avery T Indonesia Revival Bandung Lembaga Literatur Baptis 1977

William MacDonald Penginjilan Pribadi Buku 1 Dari Seri Pedoman-Pedoman Praktis Bagi

Orang Kristen Jakarta Sastra Hidup Indonesia 2013

Zaluchu Sonny Eli ldquoStrategi Penelitian Kualitatif Dan Kuantitatif Di Dalam Penelitian Agamardquo

Evangelikal Jurnal Teologi Injili Dan Pembinaan Warga Jemaat 2020

httpsdoiorg1046445ejtiv4i1167

Tentang penulis

Christian Bayu Prakoso mahasiswa di Sekolah Tinggi Teologi Baptis Indonesia dapat dihubungi

di christianbayustbiacid

Yonatan Alex Arifianto mengajar di Sekolah Tinggi Teologi Sangkakala Salatiga Dapat

dihubungi di arifiantoalexsttsangkakalaacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

89

Roh di Endor Pemanggilan Roh dalam 1 Samuel 281-25 dan

Ajaran Aliran Pangestu

Alentinus Yonathan

Abstrak

Penelitian ini menelusuri ajaran dalam 1 Sam 28 yang terkait dengan pemanggilan roh

orang mati dan membandingkan dengan ajaran Aliran Pangestu mengenai hal itu Hasil

penelitian pada konteks kitab Samuel menunjukkan bahwa roh yang muncul di Endor

adalah bukan roh Samuel sedangkan dalam ajaran Pengestu mengenai kematian juga

dapat disimpulkan bahwa roh di Endor juga bukanlah roh Samuel karena roh Samuel

sudah menyatu atau lebur dengan Allah Hasilnya dapat dipergunakan dalam proses

kontekstualisasi bagi orang-orang Pangestu yang telah menjadi warga Gereja Kristen

namun masih diwarnai pandangan lama mereka

Kata Kunci Pemanggilan roh dunia orang mati teologi Deuteronomis Roh Allah Suksma

Sejati

Abstract

This article explores the teaching in 1 Samuel 28 about the summon of the spirit in

comparison with the teaching of Pangestu Beliefs concerning the issue Based on analysis of

the historical context of the Book of Samuel the result shows that the spirit in Endor is not

that of Samuel while based on the teaching of Pangestu about death the spirit in Endor is

not the spirit of Samuel either because his spirit has merged in Divine Union The result of

this study can be used in contextualization process for the Pangestu adherents who have

joined Christian church but still cling to their old-world view

Pendahuluan

Menurut Ludji Kitab Samuel adalah lanjutan Sejarah Deuteronomis dalam

tulisannya terdapat skema yang menjelaskan tentang doa hukuman pertobatan dan

keselamatan218 Terlihat juga dari bahasa dan cara berpikirnya sangat mirip dalam

218 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 (Bandung Bina

Media Informasi 2009) 156

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

90

hukum Deuteronomi (Kitab Ulangan)219 Dengan demikian dapat dipastikan bahwa Kitab

Yosua sampai dengan Raja-raja meneruskan garis pemikiran teologi Kitab Ulangan220

Pemahaman ini dipertegas dengan pandangan bahwa Kitab Samuel diwarnai teologi

Kitab Ulangan sebab kedua kitab menekankan keesaan Allah

Dalam buku Sejarah Israel yang ditulis Hinson dinyatakan221 ldquoOrang-orang

Yahudi di pembuangan pasti sudah mengenal ajaran kepada orang-orang Israel bahwa

kurban-kurban persembahan hanya dapat dipersembahkan di Yerusalem dan

menyebabkan orang-orang Yahudi di Babilonia menjadi yakin bahwa kurban-kurban

persembahan tidak dapat lagi dilakukan dalam ibadah mereka selama di Babilonia

Pengajaran dalam Kitab Ulangan mengenai Allah dan jalan-jalan-Nya mengobarkan

kembali semangat orang-orang Yahudi di pembuangan Kemudian perintah-perintah

seperti pada Ulangan 64-9 menjadi penting sekali bagi merekardquo222 Shema Yisrael Yahwe

Elohenu Yahwe Ehad yang berarti ldquoDengarlah hai Israel Yahwe itu Allah kita Yahwe itu

saturdquo (Ul 64)

Mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh di masa itu ada dua ajaran

Pertama dari orang Israel dan kemudian dari bangsa-bangsa sekitar Dalam konteks

Israel kuno sudah ada praktik atau kegiatan yang berhubungan dengan dunia roh atau

dunia orang mati ldquoRitual pemanggilan dan bertanya kepada orang mati meminta nasihat

atau dukungan pada si arwah (Ul 1811 Im 1931 206 27 Yes 819 654 1 Sam 28)

dan tentang persembahan kepada orang mati (Ul 2614) hal ini menunjukkan fakta

bahwa ldquoIsraelrdquo dan Yehuda diperkirakan juga menerima dan bahkan melakukan praktik-

praktik mengenai dunia orang mati pada masa sebelum pembuanganrdquo223 Kemudian

Nekromansi224 adalah bagian dari agama rakyat pada masa itu

219 Marthin Noth The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament Supplement

Series 15 Second Edition (Sheffield JSOT Press 1981) 17 220 Barnabas Ludji Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 115 221 David F Hinson Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab penerj Marthinus Theodorus Mawene

(Jakarta BPK Gunung Mulia 2015) 201 222 Tafsiran Ulangan 64-5 ldquoTujuan teks ini ialah untuk menganjurkan ketaatan kepada sebuah hukum

khusus Larangan untuk beribadat kepada ilah selain Allah Orang-orang Israel bersiap-siap untuk masuk ke

tanahyang sangat suburrdquo Dianne Bergant dan Robert J Karris ed Tafsir Alkitab Perjanjian Lama penerj AS

Hadiwijaya (Yogyakarta Kanisius 2002) 204-205 223 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2017) 107 224 Ritual pemanggilan berarti memanggil orang mati dari dunia bawah Jan Christian Gertz dkk Purwa

Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi

Susanto 107

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

91

Ajaran mengenai dunia orang mati dan pemanggilan roh juga hadir di tengah

penganut berbagai agama di Indonesia Menurut ajaran Kejawen secara umum

1 Badan jasmani telah suci terbawa dalam keadaan nyata Dapat memulai hidup

yang sempurna abadi selamanya di dunia hidup begitupun di dalam akhirat

juga hidup Apa yang dikehendaki semua ada di sana Tetapi kematian seperti

ini dapat terpenuhi jika dalam hidupnya bersikap seperti Para Wali dan

Nabi225

2 Ada roh-roh lain di dalam kenyataan seperti Merkayangan kehidupan seperti

manusia biasa tetapi tidak ada terang Jin-Siluman makhluk halus yang tinggal

di tempat berair Serpo Bongso-penguasa Rawa Pening adanya siluman yang

berada di danau besar ini Kajiman mereka yang hidup di rumah-rumah kuno

Demit bangsa yang tinggal di daerah pegunungan dan sejuk hawanya226

3 Dalam Kejawen hanya terdapat tradisi yang dinamakan ruwatan Yaitu

kepercayaan terhadap keberadaan nenek moyang menyatu terhadap

kekuatan alam yang mempunyai pengaruh terhadap kehidupan manusia

Kegiatan ini menggunakan wayang dan sesajen lain dalam ritualnya227

Di Indonesia banyak orang yang berlatar belakang Kejawen menjadi pemeluk

agama Islam atau Kristen karena Kejawen baru diakui legalitasnya di tahun 2017 oleh

Mahkamah Agung setelah sekian dekade dianggap bukan sebagai agama atau keyakinan

Namun ketika menjadi Kristen tidak kecil kemungkinan ajaran Kejawen masih mewarnai

pola pandang dan iman mereka Bagaimana kiranya bila ajaran mengenai pemanggilan

roh yang diajarkan oleh Kitab Samuel dibandingkan dengan ajaran aliran Pangestu yang

mungkin masih mempengaruhi orang-orang penganut Kejawen yang telah menjadi

Kristen

Kajian

1 1 Samuel 281-25

225 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 24 diakses 24 Agustus 2020 226 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 26-27 diakses 24 Agustus 2020 227 httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN hal 48-50 diakses 24 Agustus 2020

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

92

Ketika bangsa Israel memasuki tanah Kanaan mereka mengambil alih kuil-

kuil menjadikannya tempat untuk menyembah Yahwe namun mereka

cenderung melihat Yahwe seperti Baal sehingga seolah-olah ada banyak

Yahwe Kata-kata pengakuan kepercayaan orang Israel merupakan protes

terhadap ldquodivergensirdquo pembedaan itu ldquoYahwe itu saturdquo228

Dengan demikian di Israel dimunculkan suatu teologi yang menekankan

bahwa Allah tidak dapat dipandang secara ldquopoliteisrdquo Artinya sebagai salah

satu ldquoAllahrdquo Israel diajak mengenali Allah Israel yang ldquomonoteisrdquo Hal

demikian juga kembali disuarakan agar bangsa Israel yang dideportasi

terhindar dari keinginan untuk menyembah dewa-dewa Babilonia dan tetap

setia kepada Allah yang Esa

Dalam literatur hikmat yaitu terdapat dalam Pengkhotbah dan Ayub

ditekankan bahwa orang mati tidak mengetahui apapun dan oleh sebab itu

percuma saja meminta nasehat kepada mereka (Pkh 9 4-6 10 Ayb 1421)

Teks-teks seperti itu sangat perlu diajarkan pada periode kehidupan di Israel

pada periode itu karena keyakinan-keyakinan yang berlaku secara luas di

Timur Tengah Kuno berpotensi memberi pengaruh yang kuat229 Diajarkan

dalam keyakinan-keyakinan itu bahwa setelah kematian dimakamkan dan

terjadi pembusukan mayat orang mati akan tinggal di dunia bawah dunia

bawah yang berdebu dan gelap (dalam bahasa Ibrani sering disebut sheol)230

Jadi pada masa Pembuangan ke Babilonia selalu ditekankan mengenai

keesaan Allah dan kedaulatan Allah sebagai yang tunggal Hal ini berarti tidak

ada kuasa lain yang dapat berperan atau berpengaruh Penekanan ajaran

mengenai Allah yang esa ini akan menjelaskan makna narasi mengenai

kemunculan roh di Endor

228 J Blommendal Pengantar Kepada Perjanjian Lama penerj PS Naipospos (Jakarta BPK Gunung

Mulia 2013) 60 229 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 107-108 230 Jan Christian Gertz dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika penerj Robert Setio dan Atdi Susanto 108

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

93

Kemunculan roh di Endor dapat ditafsirkan sebagai datangnya roh Samuel

sendiri Tafsiran ini memiliki dasar bahwa Samuel yang telah mati memiliki

akses untuk mengenal apa yang sedang terjadi di dunia Kemudian dapat

ditafsirkan bahwa ia dapat merespons manusia yang masih ada di dunia

Tafsiran ini juga dapat berdasarkan logika bahwa sang pemanggil roh

memang memiliki kuasa atau kemampuan membuat roh orang mati menuruti

panggilannya Pilihan tafsiran kedua adalah roh yang muncul di sana adalah

roh Allah sendiri karena Ia memang berkuasa melakukan apa saja

Namun dengan konteks yang sudah dijelaskan di atas di mana tekanan pada

keesaan Allah menjadi utama maka harus disimpulkan bahwa dalam Kitab 1

Samuel 281-25 roh yang muncul di Endor adalah Allah Pertama hal ini

disebabkan karena pada konteks kitab Samuel ditekankan Ia-lah yang satu-

satunya berkuasa atas apapun dan lingkup alam kehidupan dan alam maut

Akan sangat mengejutkan jika orang tidak memahami bahwa kekuasan Allah

tidak mencakup atau melingkupi sampai pada dunia orang mati

Kedua dipahami bahwa orang yang telah mati terpisah dari TUHAN (Mzm

886) dan tidak dapat berkomunikasi dengan-Nya (Yes 3818 dan Maz 88 6

11-13)231 Kondisi orang yang telah mati berada di tempat yang hening atau

gelap sehingga ketika berada di sana orang yang sudah mati tidak mengerti

apa yang telah terjadi di dunia Dengan demikian cukup mengherankan jika

roh Samuel ditafsirkan hadir dan memberikan nubuat atas Saul Sebab dia

sudah terpisah dengan dunia dan tidak mengerti apa yang terjadi di dunia atau

sudah berada di sheol

Jadi dapat disimpulkan dalam konteks narasi yaitu kitab Samuel masa itu

maka kesimpulan yang masuk akal adalah kemungkinan roh Allah sendirilah

yang muncul di Endor Bila tidak demikian ajaran yang terkandung di buku

Samuel tersebut maka konsekuensinya adalah kitab itu memberikan tempat

begitu besar pada kuasa dan peran seorang pemanggil roh Keyakinan akan

231 Horst Dietrich Preuss Old Testament Teology vol 1 The Old Testament Library ed James L Mays

Carol A Newsom dan David L Petersen (Louisville Westminster John Knox Press 1995) 261-263

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

94

kuasa dan peran pemanggil roh itu adalah suatu kepercayaan bangsa-bangsa

lain di sekitar Israel yang justru dalam teologi yang dikenal dengan nama

teologi Deuteronomis justru ditentang habis-habisan

2 Aliran Pangestu

Pangestu singkatan dari ldquoPaguyuban Ngesti Tunggalrdquo berarti ldquopersatuan

untuk dapat tunggalrdquo Aliran ini didirikan pada 20 Mei 1949 di Surakarta

Akan tetapi ajaran pangestu seperti yang diuraikan di dalam Serat Sasangka

Jati sudah diwahyukan pada 14 Februari 1932 kepada R Soenarto

Mertowerjodo232 Sejak kecil ia sudah gemar mencari jalan benar tuntunan

ilahi dengan mencari banyak guru dan segala nasehat gurunya ditaati Tapi

semakin lama semakin kacau hatinya sehingga pada akhirnya ia memutuskan

untuk tidak berguru lagi233 Berbagai-bagai laku telah ia jalani misalnya Tapa

Kumkum ialah berendam agar menerima wahyu Ia juga pernah berjalan terus

ke Utara pada malam hari sampai habis kekuatannya lalu membakar menyan

dan membaca mantera gurunya Pernah ia harus bersemedi dengan jalan

memandang dengan tidak berkedip kepada bayangannya sendiri di bawah

terang bulan Setelah mengucapkan mantera ia berhasil Kemudian ia dilatih

dengan bayangannya mengenai hal yang baik dan yang buruk Tatkala hampir

menguasai teknik dari laku tersebut ia menghentikan latihannya karena

menganggap berada di jalan yang sesat234

Setelah ia meninggalkan hal-hal yang berbau klenik itu pada tanggal 14

Februari 1932 saat sore hari pukul 1720 WIB R Soenarto melakukan sebuah

perenungan Ia memohon terang Tuhan dilanjutkan solat daim Pada saat

keteduhannya itu ia mendapatkan wahyu ilahi yang tiba dalam tiga tahap

Pertama penegasan mengenai Ilmu Sejati itu adalah petunjuk nyata tentang

jalan benar menuju asal dan tujuan hidup Kedua berupa penyertaan Sang

Suksma Sejati tentang siapakah dirinya dan apakah tugasnya serta siapakah

Suksma Kawekas itu Ketiga berupa sabda yang meneguhkan hati R Soenarto

232 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil (Jakarta BPK Gunung Mulia 1987) 63 233 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 63 234 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan (Bandung Badan Media Informasi 2011) 80

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

95

dalam perjalanan tugasnya menaburkan terang serta janji akan diberikannya

dua pembantu yaitu Hardjoprakoso dan Soemodiharjo untuk mencatat sabda-

sabda Sang Suksma Sejati Lalu pada 27 Mei 1932 malam mereka mencatat

sabda-sabda itu dan dikumpulkan menjadi Kitab Sasangka Jati235 Di dalam

kitab inilah terdapat ajaran mengenai konsep orang mati

Dalam budaya Jawa istilah Kejawen disebut sebagai agama penghayat

Penghayat ini sering disebut dengan kebatinan Kata batin berasal dari bahasa

Arab yang bermakna Perut rasa mendalam tersembunyi rohani dan asasi

Batin itu mengarah kepada ilmu jiwa dan rohani yang menunjukkan sifat yang

berada dalam dirinya sendiri sebagai pribadi yang benar236 Inti ajarannya

adalah bagaimana manusia lepas dari sesuatu yang semu dan mencoba lepas

dari dinding alam persepsi untuk bersemayam pada realita sejati dari

esensinya yaitu roh237 Hal semacam ini sering disebut manunggaling kawula

lan Gusti atau yang berarti menyatunya manusia dengan Allah238 Dengan

demikian paham seperti ini terdapat dalam setiap aliran kebatinan yang

dianut oleh orang Jawa

Menurut Harun Hadiwiyono aliran Pangestu dipengaruhi oleh agama Kristen

dalam jalan pemikirannya239 Sebab dalam ajaran ini mengajarkan bahwa jiwa

manusia yang sejati adalah Roh Suci yang bersumber dari Tuhan Yang Maha

Esa240 seperti halnya dalam kekristenan adanya Roh Kudus yang juga

merupakan bagian dari bentuk ketritunggalan Allah Nama Pangestu

merupakan singkatan dari Paguyuban Ngesti Tunggal artinya perkumpulan

mereka mencari Yang Tunggal241 Kata Tunggal dapat ditafsirkan secara

235 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 80-81 236 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama (Yogyakarta Kanisius

1995) 16 237 Rahmat Subagya Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama 16 238 M Suprihadi Sastrosupono Sinkretisme dan Orang Kristen Jawa (Bandung Lembaga Literatur

Babtis 1984) 23 239 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 11 240 Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 (Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013) 212 241 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa (Yogyakarta Kanisius 1976) 16

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

96

horizontal maupun vertikal mencari kesatuan (solidaritas) dengan golongan-

golongan lain di dalam masyarakat begitu juga kesatuannya dengan Tuhan242

Menurut aliran Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Hal ini

dengan lugas dijelaskan oleh Sularso Sopater dalam disertasinya243 Menurut

Pangestu ada beberapa macam kematian manusia Pertama mati secara tidak

sempurna yaitu badan kasarnya rusak tetapi badan halusnya atau jiwanya

tetap hidup terus dan melayang-layang di dalam alam halus atau alam kafirula

Kedua mati secara sempurna Kesempurnaan mati ini ldquoadalah tercapainya

persatuan antara roh suci dengan Suksma Sejati pada saat badan jasmaninya

menghembuskan nafas penghabisan atau mati alias siap untuk dikuburrdquo

Ketiga manusia yang telah bertunggal dengan Sang Suksma Sejati atau telah

mencapai derajat sejati ketika ia masih hidup Orang ini telah mencapai

kesempurnaan hidup dan disebut telah mati selama hidup

3 Antara 1 Samuel 281-25 dengan Ajaran Aliran Pangestu

Apa pandangan aliran Pangestu mengenai Samuel Secara narasi berita

mengenai kematian Samuel dijelaskan pada 1 Sam 283a ldquoAdapun Samuel

sudah mati Seluruh orang Israel sudah meratapi dia dan mereka telah

menguburkan dia di Rama di kotanyahelliprdquo Sesuai konsep orang mati dalam

kehidupan Timur Tengah bahwa Samuel telah berada dalam ketenangan di

dunia bawah Mereka meyakini bahwa kematian menandai akhir kehidupan di

bumi akan tetapi si orang mati akan tetap hidup di sheol sebuah tempat

berdebu dan dalam kegelapan244 Namun ketika sudah mati dan berada di

sheol mereka sudah tidak memiliki akses untuk hadir kambali di dunia

Bahkan ketika orang sudah berada di sheol tidak dapat berhubungan kembali

dengan Allah (Yes 3818) dan mereka terpisah dari Allah (Mzm 886)

242 S De Jong Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa 16 243 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 139-140 244 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto (Jakarta BPK Gunung Mulia 2012) 428

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

97

Lalu bagaimana dengan paham ajaran aliran Pangestu yang memiliki tiga jenis

kematian manusia mengenai Samuel Seperti yang sudah dijelaskan di atas

adanya kematian tidak sempurna kematian sempurna dan orang yang telah

manunggal dengan Sang Khalik walaupun masih hidup dalam dunia

Samuel selama hidupnya telah menjadi abdi Allah yang setia Telah menjadi

hakim atas bangsa Israel dan juga telah menjadi nabi yang bijaksana bagi Saul

dan Daud Dari sudut pandang Pangestu atau orang Kristen yang meyakini

ajaran aliran Pangestu maka dalam 1 Sam 283a dipahami bahwa Samuel

dikuburkan Dengan demikian orang mati badan kasarnya rusak dan busuk

kemudian roh-nya berada dalam sheol sesuai dengan kepercayaan umat

Israel245 Dalam perjalanan pelayanannya ia sebagai abdi Allah yang setia

maka menurut ajaran Pangestu Samuel telah manunggal dengan Allah selama

hidupnya kerena ia hidup suci

Dalam konteks Israel kuno ada istilah sheol sebagai dunia orang yang telah

mati Sheol bukanlah tempat penghukuman dalam artian siksaan dan deraan

sebaliknya sheol menandakan keterbuangan dari Allah yaitu tempat orang

yang sudah mati menyesali segala kesalahannya ketika masih hidup Dalam

kepercayaan orang Israel hakekat dari kehidupan adalah kemampuan untuk

memuliakan Allah sehingga bagi orang yang sudah mati dan berada di sheol

tidak dapat lagi memuliakan Allah karena tidak memiliki kontak dengan Sang

Ilahi246

Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu mengenai dunia orang mati yang

disebut alam kafiruna Di sana adalah tempat kesengsaraan namun jika roh

seorang manusia mau bertobat kelak kesengsaraan akan mereda dan bahkan

lenyap Jika roh itu mau bertobat maka diberikan kesempatan melakukan

reinkarnasi ke dalam dunia Sepertinya aliran Pangestu meminjam

pemahaman reinkarnasi dari agama Hindu akan tetapi dalam Pangestu

reinkarnasi dapat terjadi tujuh kali sesuai dengan lapisan alam kafiruna247

245 Agustinus Faot Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 (Surabaya Evangelical Theological Seminary of Indonesia 2017) 17 246 Philip J King dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah penerj Robert Setio dan

Atdi Susanto 429 247 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen (Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018) 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

98

Demikian juga seorang yang mati masih berkewajiban berbakti kepada

Suksma Sejati ketika berada di dunia orang mati atau kafiruna248

Dari paparan di atas kita melihat adanya pemahaman yang tidak dapat

disejajarkan mengenai dunia orang mati Dalam Perjanjian Lama manusia yang

telah mati terpisah dari Allah dan tidak dapat memuliakan Allah atau

melakukan apa-apa lagi Dalam ajaran aliran Pangestu manusia yang telah

mati masih dapat bertobat dan harus berbakti kepada Yang Maha Kuasa serta

ber-reinkarnasi

Selanjutnya ada kesamaan kedua konsep tentang absennya ajaran mengenai

akses roh orang mati untuk dapat hadir dalam dunia manusia yang masih

hidup

Sebagai abdi Allah Samuel pastilah hidup sesuai dengan kehendak Allah dan

menaati Hukum Tuhan atau sering disebut Taurat Sebagai umat pilihan Allah

maka kewajiban umat agar dapat menjalankan setiap perintah-Nya Dari

ajaran aliran Pangestu tersebut jika seseorang sudah menyatu dengan Suksma

Sejati maka ada perubahan secara signifikan dalam diri orang tersebut

Tampaklah kebijaksanaan Allah dalam diri orang itu lalu yang didengarnya

adalah perintah Allah yang dirasakan adalah keadilan Allah dan yang

diciumnya adalah kehadiran Allah249 Jadi Samuel dapat dipandang sudah

menyatu dengan Allah sejak ia hidup

Bagi kalangan Pengestu yang menjadi Kristen pada kehidupan kekristenan

masa kini Suksma Sejati disejajarkan dengan pribadi Yesus karena Ia adalah

Sabda yang telah menjadi manusia250 Dengan bimbingan Suksma Sejati maka

roh suci (orang mati) dapat manunggal dengan Allah251

PENUTUP

248 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 140 249 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 88 250 Sularso Sopater Inti Ajaran Aliran Valentinian dan Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu

Pembandingan 89 251 Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen 226

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

99

Melalui hasil perbandingan dan dialog yang telah penulis lakukan ada beberapa

hal yang dapat penulis simpulkan Pertama dalam kerangka pikir Pangestu

dipandang bahwa Samuel telah mati secara sempurna dan bahkan ketika masih

hidup sudah manunggal dengan Allah Oleh karena ia juga setia menjalankan

Hukum Tuhan

Mengenai dunia setelah kematian dalam kedua teks ini terlihat perbedaan-

perbedaan yang sangat signifikan tetapi memiliki kesamaan yaitu roh orang yang

sudah mati tidak dapat hadir ke dalam dunia

Fokus teologi Deuteronomis yang terdapat dalam 1 Sam 28 menekankan ajaran

mengenai Allah yang Esa Demikian juga dalam ajaran aliran Pangestu menuntun

umat agar manunggal kepada Allah yang Tunggal Jelasnya demikian

ldquoSesungguhnya Tuhan itu hanya satu yang wajib disembah tiada Tuhan yang

disembah kecuali Allah dan Allah tempat sesembahan yang sejatirdquo252

Catatan lain adalah ajaran mengenai kematian dalam 1 Samuel 28 tidak dapat

sepenuhnya disejajarkan dengan ajaran aliran Pangestu sebab dalam Pangestu

dipercayai bahwa orang yang telah mati dan menyatu dengan Suksma Sejati ia

akan menjadi Tuhan kecil Jika ia meninggal dunia akan kembali kepada asalnya

yaitu Tuhan dan menjadi Tuhan253 Sedangkan dalam Perjanjian Lama dipercayai

bahwa orang yang mati akan berada di sheol Kata ini diambil dari bahasa Ibrani

yang berarti dunia bawah dibayangkan bahwa mereka yang sudah mati

berkumpul (Ams 918)254

Hal demikian juga berlaku atas Samuel dan menjadi jawaban atas misteri di Endor

bahwa seseorang yang sudah dalam dunia bawah atau sheol tidak dapat dipanggil

kembali ke dunia Hanya Allah yang dapat hadir di mana Ia mau

252 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 66 253 Harun Hadiwiyono Kebatinan dan Injil 97 254 WRF Browning Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-kitab

Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah penerj Liem Khiem Yang dan Bambang Subandrijo (Jakarta

BPK Gunung Mulia 2015) 429

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

100

DAFTAR PUSTAKA

Bergant Dianne dan Robert J Karris Tafsir Alkitab Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh AS

Hadiwijaya Yogyakarta Kanisius 2002

Blommendal J Pengantar Kepada Perjanjian Lama Diterjemahkan oleh PS Naipospos Jakarta

BPK Gunung Mulia 2013

Browning WRF Kamus Alkitab A Dictionary of the Bible Panduan Dasar ke dalam Kitab-

kitab Tema Tempat Tokoh dan Istilah Alkitabiah Diterjemahkan oleh Liem Khiem Yang

dan Bambang Subandrijo Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

Faot Agustinus Jonathan Octavianus dan Juanda Kematian Bukan Akhir dari Segalanya Jurnal

Kerruso Vol 2 No 2 Surabaya Evagelical Theological Seminary of Indonesia 2017

Gertz Jan Christian dkk Purwa Pustaka Eksplorasi ke dalam Kitab-kitab Perjanjian Lama dan

Deuterokanonika Diterjemahkan oleh Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia

2017

Hadiwiyono Harun Kebatinan dan Injil Jakarta BPK Gunung Mulia 1987

Hinson David F Sejarah Israel Pada Zaman Alkitab Diterjemahkan oleh Marthinus Theodorus

Mawene Jakarta BPK Gunung Mulia 2015

httpswwwacademiaedu36332977KEJAWEN diakses 24 Agustus 2020

Jong S De Salah Satu Sikap Hidup Orang Jawa Yogyakarta Kanisius 1976

King Philip J dan Lawrence E Stager Kehidupan Orang Israel Alkitabiah Diterjemahkan oleh

Robert Setio dan Atdi Susanto Jakarta BPK Gunung Mulia 2012

Ludji Barnabas Pemahaman Dasar Perjanjian Lama Untuk Studi Kritis Jilid 1 Bandung Bina

Media Informasi 2009

Muryana Dialog Interreligius ndash Kultural dan Civil Religion Studi atas Pagutuban Ngesti Tunggal

Jurnal ESENSIA Vol XIV No 2 Yogyakarta UIN Sunan Kalijaga 2013

Noth Marthin The Deuteronomistic History Journal for the Study of the Old Testament

Supplement Series 15 Second Edition Sheffield JSOT Press 1981

Preuss Horst Dietrich Old Testament Teology Vol 1 The Old Testament Library Diedit oleh James

L Mays Carol A Newsom dan David L Petersen Louisville Westminster John Knox Press 1995

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

101

Sopater Sularso Inti Ajaran Aliran Valentinian amp Inti Ajaran Aliran Pangestu Suatu Perbandingan

Bandung Badan Media Informasi 2011

Subagya Rahmat Kepercayaan Kebatinan Kerohanian Kejiwaan dan Agama Yogyakarta

Kanisius 1995

Suhardi Menekung di Puncak Gunung Jalan Keselamatan Kejawen Yogyakarta Gadjah Mada

University Press 2018

Tentang Penulis

Alentinus Yonathan menyelesaikan studi teologi (S1) di STT Cipanas Jawa Barat Saat ini dalam

proses kependetaan di Sinode GKSBS Lampung dapat dihubungi melalui email

AlentinusYonathangmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

102

ARTIKEL NON-TEMATIK

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

103

Catatan awal tentang Logika Sentensial dan implikasinya dalam diskusi Manunggaling Kawula Gusti dan Trinitas

Victor Christianto

Abstrak

Dalam catatan awal ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika

sentensial memuat kemungkinan betweennessneitherness bothness yang tidak

dikenal dalam logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika

sentensial akan berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-

dualisme seperti mistisisme kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara

kita sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda

dengan Sang Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan

Tuhan meski bukan dengan konsep manunggalnya para sufi Artinya logika

sentensial proposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia

serempak disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap

berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang

sama Tentunya diperlukan kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang

akan kami tuliskan dalam artikel lain kemudian

Abstract

In this introductory exploration we argue that the concept of sentential logic

contains a possibility of betweenness neitherness bothness unknown to

Aristotelian binary logic We propose that the concept of sentential logic will be

useful for bridging the dialogue between supporters of non-dualism such as the

mysticism of the Sufis and the supporters of the dualism schools In this context

Christianity offers a framework of thinking that only Jesus is the true

Manunggaling Kawula Gusti while we humans can simultaneously act as

creatures that are different from the Gusti (God) but at the same time believers

are one with God although not the same with the concept of divine unity of the

Sufis That is sentential propositional logic makes it possible that humans are

simultaneously united with the Creator but at the same time remain different

from the Creator It means non-dualism and dualism at the same time For sure a

more in-depth exploration is required and we plan to present it in another article

Pendahuluan

Ijinkan penulis memulai artikel ini dengan suatu kutipan dari artikel salah satu dari

penulis (RIC) yang menyatakan

ldquoModern major religions in Indonesia that originated outside Asia might find language

pattern of thought or metaphore used by Javanese spiritual or mystical texts to be

forbidding Yet in the past many spiritual writers or editors have used in the same

expression or literary pattern such as in the form of the Ecclesiasties and other Wisdom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

104

Literatures that used dialectical pattern of thought or hidden teaching In the Sufi circle

such as in the work of Ibnu Al Arabi or Al Ghazali hidden teaching is placed underneath

many statements Failure to appreciate and study the folk religion or Kejawen spiritual

texts might have root in the view of the European who encountered it in the last century

such as Kramer (Zoetmulder 1991348) They failed to distinguish them from

superstitious belief animism prophetic text and the like However after 1981 when

Christian leaders in the world started to delve into more holistic Pneumatologi there are

some openness to hear more closely the spirit of the folk religions (Kaumlrkkaumlinen 2014)

and then their textsldquo (Chandra 2020)

Salah satu masalah dalam memahami unio mystica adalah bahwa unio mystica sendiri

ada kepelbagaian dari lebur sampai communion (atau disebut divine communion) tapi

pendekatan pola pikir itu yang kiranya tepat Karena mungkin cara pendekatan dualistis

atau biner tidak cocok menjelaskan ontologi dan metafisika Harus sentential atau malah

bukan semua tapi pendekatan metaphor dan alegori Jadi dalam artikel ini kami mau

fokus pada membahas konsep manunggaling di jawa dibanding unio mystica yang

berkembang pada kalangan Barat mistis dan kesimpulan sementara kami adalah bahwa

keduanya tidak tepat kalau dibaca dengan kerangka either or

Dalam konteks diskusi dalam sufisme Manunggaling Kawula Gusti menjadi mungkin jika

kita memahami makna logika non-dualisme Namun dalam tulisan ini kami

mengusulkan logika sentensialproposisional

Merujuk pada Gadamer sebagai dipaparkan oleh Darmaji255 dialog antar iman atau

keyakinan berguna untuk mengembangkan cakrawala pemikiran (horizon) maka tujuan

penulisan ini adalah memperkaya proses dialog dengan meningkatkan pemahaman akan

corak logika yang dipakai masing-masing pihak yang berdialog Dengan cara menjelaskan

logika sentensial diharapkan artikel ini dapat memperluas horizon pemikiran baik bagi

teolog yang berusaha melakukan dialog iman untuk memahami mitra dialog dan

menyeberangkan gagasan tentang Yesus Sang Mesias kepada umat di Nusantara maupun

para penganut Kejawen yang berusaha membagikan pemahaman dan pengalaman

spiritual mereka

255 Agus Darmaji Dasar-Dasar Ontologis Pemahaman Hermeneutik Hans-Georg Gadamer Refeksi Volume 13

Nomor 4 April 2013 hal 469-494

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

105

Definisi logika sentensial

Apakah yang dimaksud dengan logika sentensial Logika sentensial atau juga dikenal

dengan nama Propositional Logic adalah salah satu cabang logika yang mengkaji cara

menghubungkan atau memodifikasi suatu proposisi pernyataan atau kalimat untuk

membentuk proposisi pernyataan atau kalimat yang lebih rumit serta juga hubungan

nalar dan sifatnya yang lebih utuh akibat penggabungan karakteristik dan sifat-sifat

sebagai hasil dari metode penggabungan atau perubahan tersebut256 Tujuan logika ini

adalah menguji atau menyatakan kebenaran yang dimuat dalam suatu proposisi atau

pernyataan dan kalimat Cara menggunakan logika ini adalah dengan menggunakan

simbol-simbol sehingga memiliki sintaks sendiri257

Asal usul Logika sentensial258

Sentential Logic dibuat pada tahun 225 SM oleh ahli logika Yunani kuno Chrysippus

Pengetahuan tentang logika itu hilang pada Abad Kegelapan tetapi ditemukan kembali

oleh filsuf Prancis Abelard pada abad ke-12 Sistem tabel kebenaran untuk Sentential

Logic ditemukan pada tahun 1902 oleh ahli logika Amerika Charles Peirce untuk

menampilkan bagaimana kebenaran dari beberapa kalimat akan mempengaruhi

kebenaran kalimat lainnya Tabel kebenaran ditemukan kembali secara independen oleh

Ludwig Wittgenstein dan Emil Post

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial dikembangkan pada tahun 1879 oleh ahli

logika Jerman Gottlob Frege untuk memungkinkan membuat pembuktian yang serupa

dengan pembuktian dalam geometri bidang ketika aturan kesimpulan dan aksioma

digunakan Bukti adalah daftar pernyataankalimat urutan langkah

Sistem pembuktian untuk Logika Sentensial sering disebut Sentential Calculus Jika

Sentential Logic menggunakan nama Propositional Logic maka sistem pembuktiannya

disebut Propositional Calculus

256Internet Encyclopaedia of Philosophy a Peer Review Academic Resource Propositional Logic

httpsieputmeduprop-log 257 Daniel J Velleman ldquoSentential Logicrdquo in How to Prove It (Cambridge UK Cambridge University Press

2011) hal 8ndash54 httpsdoiorg101017cbo9780511808234003 258 Bradley H Dowden Diakses dari sumber Internet url

httpshumanlibretextsorgBookshelvesPhilosophyBook3A_Logical_Reasoning_(Dowden)113A_Logic

al_Form_and_Sentential_Logic11043A_Sentential_Logic114043A_History_of_Sentential_Logic

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

106

Logika Sentensial juga memiliki properti kebalikannya yaitu setiap argumen yang dapat

dibuktikan juga valid Jadi validitas dan pembuktian datang pada hal yang sama dalam

arti himpunan argumen yang valid juga merupakan himpunan argumen yang

kesimpulannya dapat dibuktikan dari premis-premisnya

Betweenness dan neithernor

Kerangka berpikir orang Jawa secara umum banyak dipengaruhi oleh prinsip non-

dualisme atau kadang disebut pradnja paramita Salah satu ciri dari logika tersebut

adalah adanya ruang bagi neithernor misalnya yang kita jumpai dalam ungkapan ldquoora

kena kinaya ngapardquo (terj tidak dapat disamakan dengan apapun) atau misalnya juga

ungkapan khas ldquongono yo ngono nanging ojo ngonordquo (terj begitu ya begitu namun

jangan begitu) Demikian pula ungkapan ekonomi Pancasila sering dirumuskan dalam

logika bukan inibukan itu

Meski pada umumnya ungkapan tersebut dihubungkan dengan konsep Memayu

hayuning Bawana namun pada artikel ini kami mencoba melihat dari perspektif logika

yakni logika sentensial

Dalam artikel ini kami mengajukan argumen bahwa konsep logika sentensial

memuat kemungkinan betweennessneithernessbothness yang mungkin berbeda dalam

logika biner Aristotelian Kami mengusulkan bahwa konsep logika sentensial akan

berguna untuk menjembatani dialog antara pendukung non-dualisme seperti mistisisme

kaum sufi dan para pendukung mazhab dualisme

Dalam ungkapan logika proposisionalsentensial maka ada suatu teorem yang

disebut Aturan De Morgan sebagai berikut ldquoKomplemen dari gabungan dua set sama

dengan perpotongan komplemennya dan komplemen dari perpotongan dua set sama

dengan gabungan komplemennya Ini disebut hukum De Morganrdquo259 Atau dalam notasi

simbolik

For any two finite sets A and B260

(i) (A U B) = A cap B (which is a De Morgans law of union)

(ii) (A cap B) = A U B (which is a De Morgans law of intersection)

259 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml 260 httpswwwmath-only-mathcomproof-of-de-morgans-lawhtml

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

107

Selanjutnya pernyataan neithernor dapat ditulis ldquoHukum De Morgan adalah

kunci untuk memahami pernyataan bukan atau Hukum tersebut mungkin terlihat

sedikit menakutkan tetapi mereka memiliki interpretasi yang cukup alami Pernyataan

dalam bentuk Baik P maupun Q bisa sedikit rumit untuk dikerjakan karena kalimat

alami tidak dibentuk begitu saja Namun Baik P maupun Q tidak dapat diartikan ulang

sebagai Ini bukan kasus P dan bukan kasus QC yang menyatakan bahwa P dan Q salah

sama dengan mengklaim bahwa tidak ada yang benar Ini dapat dirumuskan kembali

sebagai Bukan kasus bahwa setidaknya satu dari P dan Q adalah benar yang

merupakan penyangkalan dari Setidaknya satu dari P dan Q adalah benar - dalam

simbol ~ (PVQ) Ini adalah salah satu hukum De Morgan dan juga dapat diverifikasi

dengan tabel kebenaranAda alasan serupa di balik hukum lain yang menyatakan bahwa

~ P V ~ Q setara dengan ~ (P amp Q)

Meski sepintas tampaknya proposisi neithernor tidak berkontradiksi dengan

logika biner Aristotelian namun sebenarnya ini melibatkan konsep yang jauh lebih rumit

Lihat misalnya Heald

ldquoIt is widely accepted that neither true nor false can be regarded as the third logic state

Many systems however have erroneously assigned the donrsquot know state to neither

true nor false This error can be found in the writings of Aristotle and Jan Lukasiewicz

regarding future contingents and follow through to Dempster-Shafer theory and Zaitsevrsquos

useful eight valued logicsldquo

Dalam konteks ini kekristenan menawarkan kerangka berpikir bahwa hanya

Yesuslah satu-satunya Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati sementara kita

sebagai manusia dapat berperan sekaligus sebagai makhluk yang berbeda dengan Sang

Gusti namun pada saat yang sama umat percaya menyatu dengan Tuhan meski bukan

dengan konsep manunggal seperti yang dipahami oleh para sufi Artinya logika

sentensialproposisional memungkinkan bahwa manusia serempak disatukan dengan

Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang Khalik Artinya non-

dualisme dan dualisme pada saat yang sama

Dalam konteks itu penulis sependapat dengan Noorsena (Noorsena 2003) bahwa

iman Kristen memercayai Yesus sebagai Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati

Dalam hal ini kita semua sebagai umat Kristen memiliki perantara yang sempurna

kepada Bapa (bdk Surat Ibrani) Artinya dalam Kristus kita semua sekaligus menyatu

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

108

namun juga berbeda dengan Sang Khalik Yang dapat menyatu sempurna dengan Sang

Khalik hanyalah Yesus Kristus Sang Kalimatullah

Paralel tersebut dapat dilukiskan sebagai berikut dalam kerangka berpikir logika

sentensial

Identitas A neithernessbetweennessbothness identitas B

identitas kawula Sang Manunggaling Kawula Gusti (Yesus Kristus) identitas

Gusti

Demikian pula kita dapat melihat dari perspektif ini mengenai logika dari Manunggaling

kawula Gusti Kalau pengamatan sepintas kami salah stu sumber perbedaan pendapat

antara pengikut Siti Jenar dan Walisongo adalah karena logika dualisme bisa

dijembatani dengan betweennessneitherness misalnya ltAgt dualitas kawula-Gusti ltBgt

non-dualitas antara kawula-Gusti

Maka pandangan Kristen adalah sekaligus dualitas dan sekaligus manunggal karena

hanya Yesuslah Sang Manunggaling Kawula Gusti yang sejati Atau dalam notasi ~ (A amp

B)

Jadi antara

ltAgt betweennessneitherness ltBgt

Diskusi seputar Trinitas

Trinitas merupakan suatu topik yang sangat rumit untuk dipahami dan memang tidaklah

mungkin menjelaskan Allah Tritunggal secara tuntas ndash entah itu oleh orang awam

maupun teolog kawakan- karena senantiasa ada unsur misteri ilahi karena memang

Tuhan berada di luar jangkauan rasio kita (supra-rasional)

Seperti dibahas dalam salah satu buku yang membahas topik Trinitas The Trinity among

the Nations yang diedit oleh Green Pardue amp Yeo (Green et al 2017) Dalam bab 6 buku

ini Natee Tanchanpongs berupaya memberikan suatu ringkasan dari pemikiran 4 teolog

termasuk Pannikar Jung Young Lee (Korea) Brahmabandhab Upadhyaya (India) dan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

109

Nozomu Miyahira dari Jepang Patut dicatat bahwa teolog Upadhyaya yang

mengembangkan kontekstualisasi Trinitas dari pendekatan logika advaita (non-

dualisme) juga mesti dikaji secara berhati-hati

Dengan kata lain salah satu upaya untuk menjembatani filsafat dualisme yang khas dari

logika biner ala Aristotelianisme adalah menemukan titik tengahnya terhadap logika

advaita (non-dualisme) Dalam hal ini logika sentensialisme mungkin dapat membantu

menjernihkan persoalan tersebut

Dalam hubungan ini Trinitas dapat dijembatani dengan logika neithernor tersebut

ltAgt individualitas dalam Trinitas betweennessneitherness ltBgt leburnya tiap

individu dalam Trinitas (oneness)

Demikian kira-kira kalau mau dibahas dalam perspektif logika Lalu bagaimana

pengertian individualitas yang lebur tersebut

Jika kita hendak memahami individualitas dalam Trinitas yang bersifat ldquodiskresi

non-separasirdquo artinya dapat dibedakan namun tidak terpisahkan mungkin akan

menolong jika kita menggunakan metafora kelopak bunga mawar Dalam metafora

tersebut setiap kelopak mawar adalah entitas yang berbeda namun sekaligus menyatu

dengan bunga mawar sebagai satu kesatuan Semoga metafora tersebut sedikit menolong

memahami gagasan diskresi non-separasi

Ijinkan kami mengusulkan sebuah metafora yang lain meski metafora berikut

sebenarnya juga jauh dari sempurna namun ada baiknya kami kemukakan untuk

menolong pembaca memahami Dalam gramatika bahasa Inggris dikenal katabenda yang

bisa dihitung secara aritmetik (123) misalnya apple orange dst Disebut sebagai

countable noun Dan ada juga katabenda yang tidak dapat dihitung (uncountable noun)

misalnya air (water) dst Maka kita tidak dapat mengatakan ldquoI drink a waterrdquo Namun

kita mengatakan ldquoI drink a glass of waterrdquo Demikian pula dikenal ldquoI drink a cup of coffeerdquo

Demikian pula Tuhan adalah Esa yang bukan countable karena Dia meliputi

segala hal di jagad raya ini Sebagaimana Rasul Paulus menyatakan dalam pidatonya di

Athena

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

110

ldquoSebab di dalam Dia kita hidup kita bergerak kita ada seperti yang telah

juga dikatakan oleh pujangga-pujanggamu Sebab kita ini dari keturunan Allah jugardquo (Kis

1728)

Karena itu tentu menjadi keliru jika kita menerapkan logika aritmetik 1+1+1=3

untuk menjelaskan Tuhan Yang Maha Esa Demikian pula kata ldquoEsardquo dalam Ulangan 64

sebenarnya ditransliterasikan dari kata Echad (satu yang mewakili wholeness artinya

uncountable) bukan Yachid (satu yang aritmetikcountable) Bandingkan Botterweck amp

Ringgren (1970-1974)

ldquoDengarlah hai orang Israel TUHAN itu Allah kita TUHAN itu esardquo (Ul 64)

Jika kita dapat menerima makna Esa atau Echad yang uncountable tersebut maka

kita akan lebih mudah untuk menerima kebenaran bahwa Tuhan adalah Dia yang

meliputi segala hal Dia yang sekaligus Tunggal dan Jamak Itulah Trinitas

Sebagai catatan penutup penulis mendengar bahwa di Jawa Tengah sudah ada

gereja Hyang Triniji Suci di Ngaliyan Bejen Ngaliyan Temanggung Kabupaten

Temanggung Pemikiran tentang Sang Hyang Triniji Suci dapat menjadi salah satu cara

yang khas budaya lokal (baca Jawa) dalam menyeberangkan gagasan tentang Trinitas

Kami berharap pemaparan yang serba singkat ini berguna untuk kajian

selanjutnya

Penutup

Demikianlah sekelumit catatan singkat yang masih merupakan pemikiran awal dan

tentunya jauh dari memadai namun kiranya diskusi dari perspektif logika ini berguna

bagi kajian-kajian seputar Trinitas maupun Manuggaling Kawula Gusti dalam terang

iman Kristen yang lebih lengkap

Apa yang hendak disampaikan dalam tulisan singkat ini adalah logika

sentensialproposisional memungkinkan kita memahami bahwa manusia serempak

disatukan dengan Sang Khalik namun pada saat yang sama tetap berbeda dengan Sang

Khalik Artinya non-dualisme dan dualisme pada saat yang sama Tentunya diperlukan

kajian yang lebih mendalam mengenai topik ini yang akan kami tuliskan dalam artikel

lain kemudian

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

111

Tulisan di atas merupakan bagian dari upaya memformulasikan logika yang khas

Nusantara khususnya dalam memahami konsep Manunggaling Kawula Gusti dll

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

112

Kepustakaan

Bahm AJ Filsafat Perbandingan Yogyakarta Penerbit Kanisius 2003

Benthem Johan van Hans van Ditmarsch Jan van Eijck Jan Jaspars Logic in action Nov 2016

Botterweck GJ amp H Ringgren ldquoEchadhrdquo in Theological dictionary of the Old Testament Rev ed

Stuttgart Verlag W Kohlhammer GmbH 1970-1974 p 173

Chandra RI The Complexity of Serat Jatimurti Uncovering Its Teaching about Reality and Human

Nature Unpublished draft 2020

Green GL Stephen T Pardue KK Yeo The Trinity among the Nations The Doctrine of God in

the Majority World London Langham Global Library 2017

Heald G Why the logic state neither true nor false has been incorrectly assigned

url

httpswwwresearchgatenetpublication319328333_Why_the_logic_state_27neither_true_

nor_false27_has_been_incorrectly_assigned

Noorsena B Kanjeng Gusti Isa Kalimatullah Sang Manunggaling Kawula Gusti Dikutip dari

buku Menyongsong datangnya Ratu Adil Yogyakarta Penerbit Andi Offset 2003

Susanto H Yesus Sebagai Anak Allah Menurut Injil Matius dan Implementasinya Dalam

Berapologetika LOGIA vol 1 no 1 (2019)

Tertullian ldquoAdversus Praxeanrdquo in Tertullian Complete Works Delphi Classics (translated by

Peter Holmes)

Zoetmulder PJ Manunggaling kawula Gusti Jakarta Gramedia 1991

Sumber internet

Propositional Logic url httpsieputmeduprop-log

httpsstackoverflowcomquestions5201034translating-neither-nor-into-a-mathematical-

logical-expression

Tentang Penulis

Victor Christianto menyelesaikan studi teologi (MTh) di STT Satyabhakti Malang Kini

mengajar di STT Satyabhakti ndash Jakarta selain aktif meneliti dan mengelola beberapa situs di

antaranya adalah httpwwwsecondcominginstitutecom Dapat dihubungi melalui email

victorchristiantogmailcom

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

113

RESENSI

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

114

Azurdia III Asturo G Spirit Empowered Preaching Menyampaikan Kotbah dengan Ilham

Roh dan Kuasa Ilahi Terj Yakob Riskihadi Yogyakarta Andi Offset 2009

Oleh Jefri Hina Remi Katu

Berkhotbah merupakan tugas yang mulia bagi seorang pendeta Panggilan untuk

berkhotbah menjadi tanggung jawab yang harus dilakukan karena tugas tersebut

menjadi peran yang sentral dalam gereja Protestan pada umumnya Khotbah menjadi

sentral dalam liturgi gereja Protestan Karena itu khotbah harus dipersiapkan dengan

baik melalui persiapan eksternal maupun persiapan internal pengkhotbah itu sendiri

Asturo Azurdia III mengulas tentang panggilan mulia untuk berkhotbah serta

prinsip-prinsip utama berkhotbah maupun isi berita khotbah yang disampaikan kepada

umat yang mendengar Dalam buku ini Azurdia III memberikan sepuluh bab dalam

ulasannya mengenai khotbah yang diberdayakan oleh kuasa Roh Kudus Pada bab

pertama ia menyampaikan bahwa berkhotbah adalah pekerjaan yang mulia dilanjut

pada bab kedua bahwa berkhotbah menjadi pengantara yang Kudus Pada bab ketiga

khotbah harus memuliakan Kristus atau dengan kata lain khotbah harus bersifat

Kristosentris

Bab empat Azurdia III menyampaikan bahwa khotbah harus menampilkan

prioritas utama Injil yakni pada karya penebusan Kristus di atas kayu salib Bab 5

membahas mengenai tugas utama gereja yang berfungsi sebagai alat Tuhan untuk

menyampaikan kebenaran karena itu berkhotbah merupakan metode yang cocok dalam

memberitakan pesan Tuhan kepada warga jemaat Bab enam memberikan penjelasan

tentang syarat utama dalam berkhotbah Seorang pengkhotbah harus memerhatikan

syarat untuk menjadi seorang pengkhotbah agar berita firman Tuhan yang dikhotbahkan

menjadi instrumen Allah untuk mengubahkan hidup pendengar

Bab tujuh menampilkan resiko berkhotbah bagi pengkhotbah Resiko tersebut

bersember dari dalam diri pengkhotbah Azurdia III menyampaikan bahwa berkhotbah

berbeda dengan pidato (106) Karena itu berkhotbah tidak mengandalkan hikmat

pengkhotbah melainkan kebergantungan kepada kuasa ilahi Resiko berkhotbah adalah

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

115

kecenderungan untuk mengandalkan hikmat manusia yang berujung pada pemuliaan diri

pengkhotbah sendiri

Bab 8 Azurdia III menjelaskan keterkaitan pengkhotbah dan penyampaian

khotbah Pada bab ini Azurdia III menekankan tentang sikap seorang pengkhotbah

dalam pemberitaan khotbah yang harus tunduk dan bergantung pada kuasa Roh Kudus

Itulah sebabnya pada bab ke 9 Azurdia III menyampaikan perihal kepekaan seorang

pengkhotbah Seorang pengkhotbah harus peka atas kebutuhan pendengarnya dan

kepekaan tersebut bergantung pada ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus melalui

ketekunan dalam doa dan senantiasa mempelajari ayat-ayat Alkitab (142-143) Pada

bagian terkahir Azurdia III mengajak pembaca khususnya para pengkhotbah untuk jujur

pada dirinya bahwa ia membutuhkan dukungan orang lain atau umat Tuhan untuk

berdoa bagi dirinya

Secara sistematis Azurdia III menjelaskan bahwa berkhotbah merupakan

pekerjaan besar karena pekerjaan tersebut membawa orang pada pemahaman akan

kebenaran yang berdampak pada kehidupan yang kekal Azurdia III menyampaikan

bahwa pekerjaan besar yang disampaikan oleh Yesus kepada murid-murid-Nya adalah

pekerjaan untuk berkhotbah Hal ini disampaikan oleh Azurdia III dalam mengaitkan

perintah Yesus dalam Yohanes 1412 bahwa para murid akan melakukan pekerjaan yang

besar jika mereka menaruh iman mereka kepada Yesus Hasil dari iman mereka adalah

bahwa mereka dapat melakukan pekerjaan-pekerjaan yang besar yakni memyampaikan

Injil kepada orang-orang agar mereka dapat memahami kebenaran dan bertobat (7)

Tentu berkhotbah bukanlah suatu tugas biasa namun merupakan tugas mulia

dan pada saat yang sama para pengkhotbah diperlengkapi dengan otoritas ilahi Otoritas

ilahi yang diberikan kepada pengkhotbah bersumber dari kuasa Roh Kudus yang

memimpin pengkhotbah Karena itu pribadi Roh Kudus menjadi pengantara Ilahi (19)

dalam menyampaikan kebenaran kepada para pendengar yang dapat menjawab

kebutuhan mereka Dengan tegas Azurdia III menyatakan ldquoJIka Roh Kebenaran tidak

memberikan penerangan atau pencerahan dalam hubungan yang kudus dengan Alkitab

ayat-ayat itu tidak akan memberikan efek yang supernaturalrdquo (20) Kebergantungan

kepada kuasa penyertaan Roh Kudus menjadi kebutuhan dasar dalam berkhotbah

Kebutuhan tersebut tidak bisa digantikan dengan apapun bahkan termasuk kepandaian

atau hikmat manusia Hikmat dan keahlian manusia dalam berbicara di depan umum

tidak akan pernah bisa mengubah pendengar jika tidak dituntun oleh sang komunikator

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

116

Ilahi yakni Roh Kudus Roh Kudus tidak hanya memberikan pencerahan kepada

pendengar namun pada saat yang sama mengubah kehidupan untuk memperoleh hidup

yang kekal Bagi Azurdia III orang yang menyampaikan Khotbah tanpa kuasa Roh Kudus

hanya sebatas memberikan informasi pengetahuan kepada pendengar namun tidak

mendapatkan pencerahan yang membawa pada perubahan hidup (26) Sebaliknya

khotbah harus membawa pendengarnya untuk beriman kepada Kristus yang

membawanya pada hidup yang kekal

Khotbah yang benar adalah khotbah yang berpusat pada Kristus Pemberitaan

khotbah yang diberdayakan oleh Roh Kudus tentu membawa pengkhotbah dan isi

khotbahnya memuliakan Kristus Azurdia III menyampaikan bahwa ldquoRoh Kudus

memuliakan Yesus Kristus dengan membuat orang-orang menyadari kebutuhan mereka

akan Juruselamatrdquo (37) Azurdia III memberikan indikasi bahwa penyampaian khotbah

harus bergantung pada kuasa Roh Kudus karena kebergantungan tersebut menolong

pengkotbah dan pendengar untuk menyadari akan kebutuhan yang paling utama yakni

kebutuhan akan keselamatan Kebutuhan akan Juruselamat menjadi penting dan

berkhotbah menjadi sarana untuk membangkitkan iman dan harapan kepada

Juruselamat yang dibutuhkan

Roh Kudus menjadi sarana penting untuk menolong gereja dalam menyampaikan

berita khotbah karena Roh Kudus dapat menolong pengkhotbah untuk menyampaikan

prioritas isi khotbahnya Isi khotbah yang disampaikan oleh pengkhotbah adalah

kesaksian mengenai Allah yang menyelamatkan umat manusia dan yang telah

menyatakan diri-Nya dalam pribadi Yesus Kristus (58) Khotbah harus terkait dengan

Kristus dan karya penebusan-Nya Karya penebusan Kristus terhadap ciptaan menjadi

kabar baik yang patut diberitakan atau dikhotbahkan karena seluruh ciptaan

membutuhkan Injil atau kabar baik melalui karya penebusan Kristus (78) sehingga

semuanya memperoleh keselamatan Salah satu tugas gereja adalah menjadi agen Allah

dalam menyampaikan berita kebenaran atau Injil tentang karya penebusan Kristus

kepada seluruh ciptaan

Sebagai alat Allah dalam menyampaikan kebenaran melalui khotbah gereja harus

menunjukkan kebergantungannya pada pimpinan kuasa Roh Kudus Ketundukan

terhadap penyertaan Roh Kudus menjadi syarat utama dalam menyampaikan khotbah

agar pendengarnya dapat dituntun oleh Roh Kudus untuk mengambil keputusan berbalik

dari pikiran dan perbuatan yang bertentangan dengan kehendak Allah Dalam hal ini

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

117

Azurdia III menyampaikan ldquopara pengkhotbah Kristen harus bergantung sepenuhnya

pada Roh Allah yang hidup karena transformasi semacam itu membutuhkan kuasa yang

supernaturalrdquo (88)

Tujuan dari kebergantungan seorang pengkhobah kepada kuasa pemberdayaan

Roh Kudus bukan hanya sebatas agar pendengarnya mengalami kuasa transformatif dari

Roh Kudus melainkan juga untuk menolong pengkhotbah dari resiko mengandalkan diri

sendiri Resiko pengandalan kekuatan dan hikmat diri pengkhotbah membawanya pada

pemuliaan diri agar mendapatkan penghormatan pendengar Padahal tujuan utama

berkhotbah adalah mengajak pendengar untuk menghormati Kristus dan karya

penebusan-Nya Azurdia III menyampaikan bahwa tujuan utama khotbah Kristen adalah

agar orang-orang memberikan penghormatan dan kemuliaan kepada Kristus karena

telah menyelamatkan dan mengubah kehidupan orang-orang berdosa (107) Dalam

kebergantungan terhdap pimpinan kuasa Roh Kudus pengkhotbah dibawa pada sebuah

kesadaran akan keberadaan dirinya yang terbatas dan memerlukan kuasa adikodrati

yang tidak terbatas Dalam sejarah suci yang terdapat dalam Alkitab Allah memakai

justru bukan orang-orang yang memiliki kesempurnaan Kisah-kisah hebat dalam

Alkitab terjadi melalui pemakaian Allah atas orang-orang yang lemah yaitu orang-orang

yang menyadari keterbatasan dan kelemahannya bahwa mereka membutuhkan

kekuatan di luar dirinya yakni kuasa Adikodrati Roh Kudus

Melalui kebergantungan terhadap kuasa Roh Kudus pengkhotbah dipimpin untuk

menjadi pribadi yang peka akan kebutuhan rohani yang dibutuhkan oleh pendengar

Kepekaan pengkhotbah dalam menyampaikan khotbah begitu penting agar khotbahnya

dapat berpusat pada Kristus dan menghindarkan dirinya pada pemuliaan diri Karena

itu seorang pengkhotbah harus benar-benar tunduk pada pimpinan Roh Kudus dan

dengan kerendahan hati memerlukan bantuan doa dari umat untuk dirinya dalam

mempersiapkan khotbah

Pada bab Sembilan saya sangat setuju pada apa yang disampaikan Azurdia III

bahwa seorang pengkhotbah harus bertekun dalam doa serta tidak mengenal lelah dalam

mempelajari ayat-ayat Kitab Suci Ia harus menyediakan waktu untuk berdoa namun ia

juga harus mempersiapkan diri untuk mempelajari latarbelakang goegrafi sejarah dan

budaya dari teks yang akan dikhotbahkan (143) Kemampuan melakukan analisa teks

harus dibarengi dengan ketundukan terhadap pimpinan Roh Kudus Pada bagian ini

Azurdia III menunjukkan bahwa ketundukan seorang pengkhotbah terhadp pimpinan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

118

Roh Kudus menolongnya untuk membuka dirinya untuk belajar Seorang pengkhotbah

harus menyadari kekurangannya karena itu diperlukan kuasa Roh Kudus untuk

menolong dia mendapatkan informasi-informasi mengenai isi khotbahnya

Belajar menganalisa teks-teks Kitab Suci yang akan dikhotbahkan merupakan

sarana yang dipakai oleh Roh Kudus untuk menyampaikan apa yang harus dikhotbahkan

oleh seorang pengkhotbah Berdoa untuk untuk memohon pimpinan Roh Kudus sangat

penting namun yang tidak kalah penting bagi seorang pengkhotbah adalah kemauan

untuk belajar dalam mempersiapkan khotbah Belajar merupakan kultur yang harus

dibangun oleh seorang pengkhobah karena dengan cara demikian pengkhotbah

menyadari keterbatasan pengetahuannya Mempelajari latar belakang budaya dari teks

serta menganalisanya merupakan disiplin rohani yang penting dan tidak boleh diabaikan

oleh seorang pengkhotbah

Azurdia III menyampaikan pada bab 5 bahwa kitab-kitab Perjanjian Baru sangat

menonjolkan berkhotbah sebagai metode yang paling cocok dalam penginjilan (75)

Pernyataan ini menurut saya kurang tepat karena Yesus melakukan pelayanan tidak

hanya dengan satu metode Pemberitaan ini tidak hanya dilakukan dengan satu metode

saja Justru dalam kitab-kitab Perjanjian Baru bahkan dalam kitab Injil-Injil sendiri

menunjukkan bahwa Yesus mengabarkan Injil dengan berbagai metode yakni kadang

dengan berkhotbah mengajar di rumah-rumah ibadah bercerita bahkan dengan

menunjukkan tanda dan mujizat Jadi apa yang disampaikan oleh Azurdia III pada bab 5

terkait fungsi utama gereja menurut saya perlu mendapatkan perhatian bahwa fungsi

utama gereja bukan hanya berkhotbah Ada beberapa fungsi utama gereja yakni

marturia (kesaksian) koinonia (persekutuan) kerygma (pewartaan Injil) dan diakonia

(pelayanan sosial) Berkhotbah bukanlah metode utama yang paling cocok dalam

mewartakan pekerjaan Allah yang berkuasa melalui Yesus Kristus Berkhotbah hanya

merupakan salah satu model yang ditunjukkan oleh Yesus dalam menyampaikan Injil

Namun orang-orang juga akan melihat karya Agung Kristus melalui kehidupan

persekutuan orang-orang percaya tindakan-tindakan sosial dalam menolong yang lemah

melalui pelayanan diakonia mewartakan kebenaran ketika timbul diskriminasi serta

menunjukkan kesaksian hidup yang menunjukkan karakter-karakter Kristus dalam

bergereja Berkhotbah memang penting namun tidak semua orang percaya dipanggil

untuk berkhotbah agar ia dapat mewartakan Injil Injil Yesus Kristus dapat diwartakan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

119

dalam cara yang kreatif efektif dan efisien sesuai dengan panggilan dan karakteristik

orang percaya yang unik

Setelah membaca buku ini saya merekomendasikan agar setiap pelayan Tuhan

baik gembala sidang staf pastoral maupun majelis gereja yang terpanggil untuk

berkhobah agar membaca buku ini Buku ini disajikan secara sistematis dengan alur yang

dapat menolong pembaca untuk memahami fungsi serta prinsip berkhotbah Dalam buku

ini para pembaca diajak untuk lebih terbuka terhadap tugas utama seorang pengkhotbah

agar isi khotbahnya tidaklah sesuatu yang monoton melainkan khotbah yang dinamis

melalui pemberdayaan kuasa Roh Kudus Roh Kudus menjadi faktor utama dalam

berhasil tidaknya khotbah Oleh karena itu para pembaca akan ditolong untuk

mengetahui prinsip-prinsip utama dalam berkhotbah yakni kebergantungan terhadap

Roh Kudus dan kebergantungan tersebut dapat terlihat melalui disiplin berdoa serta

disiplin belajar

Disiplin berdoa menyadarkan para pengkhotbah akan keterbatasannya sehingga

memerlukan kuasa di luar dirinya Disiplin belajar mengajarkan pengkhotbah bahwa ia

bukanlah pribadi yang tahu segala segala informasi karena itu belajar menjadi sikap yang

tepat untuk menyadari keterbatasan pengetahuannya

Tentang Penulis

Jefri Hina Remi Katu menyelesaikan studi pascasarjana teologi di APTS Filipina dan kini

sebagai staf pengajar tetap di STT Satyabhakti Malang

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

120

Peter J Williams Can We Trust the Gospels Penerbit Crossway 2018 ISBN 978-1-

4335-5295-3 153 pp

Oleh Stefanus Kristianto

Rasanya tidak ada yang akan sangsi bila dikatakan bahwa Peter Williams adalah

salah satu kritikus teks terbaik hari ini Sewaktu saya merampungkan penulisan tesis

untuk STT Aletheia261 salah satu artikel yang paling mengesankan yang saya baca ialah

esai tulisan Principal dari Tyndale House ini262 Dalam karya tersebut dia memberikan

argumen yang solid untuk membela autentisitas bacaan σπλαγχνισθεὶς dalam Markus

141 Bahkan (dalam pengamatan penulis) rekonstruksi transcriptional probabilities yang

ditawarkan Williams dalam artikel tersebut sejauh ini adalah rekonstruksi terbaik untuk

menjelaskan mengapa penyalin sampai bisa mengubah bacaan yang lebih mudah

σπλαγχνισθεὶς menjadi bacaan yang lebih sulit ὀργισθείς263 Karena itu ketika

pertengahan tahun lalu saya mendengar berita bahwa Williams akan mempublikasikan

sebuah buku menjelang akhir tahun 2018 saya bertekad harus memiliki buku tersebut

Penantian saya tidak mengecewakan Secara garis besar Williams menghasilkan

sebuah karya yang bagus Saya memang mendapati ada beberapa ketidaksetujuan

dengan argumen dan analisisnya Meski demikian secara umum tesis utamanya

mengenai reliabilitas Injil tetaplah kokoh

Buku setebal 153 halaman ini terbagi ke dalam delapan bab utama Dalam bab

pertama Williams membahas tentang signifikansi sumber-sumber non-Kristiani

terhadap reliabilitas Injil Di sini dia berfokus hanya pada Tacitus Pliny the Younger dan

Yosefus Ide yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa para penulis ini ternyata

mengonfirmasi beberapa hal mengenai Kekristenan di antaranya (1) bahwa Kristus

memang benar-benar mati di bawah pemerintahan Pontius Pilatus sekitar tahun 26-36

261 Stefanus Kristianto Evaluasi terhadap Pandangan Bart Ehrman mengenai Transmisi Teks Perjanjian Baru

dan Implikasinya bagi Iman Kristen (Tesis yang tidak diterbitkan STT Aletheia 2015) 262 Peter J Williams ldquoAn Examination of Ehrman s Case for οργισθείς in Mark 141rdquo Novum Testamentum 54

(2012) 1-12 263 Dalam artikel tulisan saya mengenai teks yang sama saya bergantung pada rekonstruksi William Meski

demkian harus diakui bahwa rekonstruksi Williams ini sebenarnya menyimpan sebuah potensi problem Lihat

Stefanus Kristianto ldquoPregenealogical Coherence dan Teks Awal Markus 141rdquo Veritas 171 (Juni 2018) 15-26

bandingkan juga idem ldquoDid the Orthodox Corruption Occur Everywhere Evaluating Bart Ehrmanrsquos Notionrdquo

Jurnal Teologi Reformed Indonesia 82 (Juli 2018) 110-1

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

121

M (2) bahwa Kristus disembah sebagai Allah sejak masa yang sangat awal (3) bahwa

para pengikut Kristus memang kerap mengalami penganiayaan (4) bahwa Kekristenan

menyebar begitu cepat dan jauh dan (5) bahwa beberapa pemimpin Kristen awal

mengenal asal-usul keluarga Kristus (hal 35)

Bab kedua merupakan sebuah bab pengantar terhadap natur dan relasi kitab-

kitab Injil Williams mulai dengan menegaskan bahwa keempat Injil merupakan sumber

terbaik dan terawal dalam studi mengenai hidup dan ajaran Yesus Dia kemudian

menggarisbawahi bahwa pemilihan keempat Injil ini bukan didasari oleh alasan politis

Nyatanya ldquohellip they became accepted by early Christians as the best sources for information

about Jesusrsquos life without any central authority pressuring others to accept them Already

by the late second century and early third century the four Gospels were a recognized group

helliprdquo (hal 38) Masih dalam bab yang sama Williams kemudian membandingkan catatan

mengenai kehidupan Tiberius dengan catatan mengenai Yesus dalam empat Injil Melalui

perbandingan ini dia bukan sedang ingin menunjukkan bahwa catatan Injil jauh lebih

baik dibandingkan catatan mengenai Tiberius Sebaliknya apa yang hendak dia tekankan

ialah ldquothe amount of text we have about Jesus is good relative to one of the best-known

figures from antiquityrdquo (hal 42)

Hal selanjutnya yang Williams coba sampaikan dalam bab dua ialah mengenai

materi dalam dan relasi antar kitab-kitab Injil Ia menyimpulkan bahwa ada lima bentuk

materi dalam empat Injil yakni (i) materi khas Matius (2) materi khas Lukas (3) materi

Markus yang juga muncul di Matius dan Lukas (4) materi khas Matius dan Lukas (Q)264

dan (5) materi khas Yohanes (hal 47) Menutup bab ini Williams sepintas lalu membahas

mengenai berbagai usulan seputar penarikhan empat Injil Williams dengan tepat

menyatakan bahwa salah satu penyebab utama perbedaan penanggalan ialah soal

keterbukaan terhadap kemungkinan Yesus memprediksi masa depan Mereka yang

terbuka cenderung meletakkan penarikhan pada masa yang lebih awal sementara yang

tidak tentu memilih meletakkan empat Injil rata-rata di atas tahun 70 M Meski Williams

sendiri lebih mendukung penarikhan yang lebih awal dia tidak mengelaborasi lebih jauh

alasannya sebab hal itu bukan tujuan utama bukunya Sebaliknya ldquoit (buku ini) will

264 Williams hanya membahas secara singkat mengenai Q namun ia tidak menjelaskan apakah ia menerima

eksistensi Q (hal 46)

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

122

propose that the Gospels are best seen as coming from the first generation of Christians and

that this fits well with traditional views of their authorshiprdquo (hal 49)

Bab ketiga adalah bab terpanjang dalam buku ini Di sini Williams menerapkan

beberapa ujian untuk menunjukkan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang

mengenal situasi kehidupan pada masa Yesus dengan baik Dengan kata lain mereka

bukan orang asing yang mencoba mengarang kisah tentang Yesus melainkan orang-

orang yang tahu dengan pasti apa yang sedang mereka tuliskan Tes pertama yang

diterapkan Williams ialah seputar persoalan geografis Williams mendapati bahwa para

penulis Injili ternyata memiliki pengenalan yang baik mengenai lokasi-lokasi di Palestina

abad pertama mereka mengenal kota-kota tempat-tempat bodies of water rute jalan

dsb Ini jelas bertolak belakang dengan injil-injil non-Kanonik ldquothey show that sometimes

people wrote about Jesus without close knowledge of what he didrdquo (hal 63)

Selain pengenalan geografis Williams juga mendapati bahwa para penulis Injili

adalah orang yang mengenal baik demografi Palestina abad pertama sebab mereka tahu

nama-nama yang umum digunakan pada masa itu Topik ini sebenarnya pernah

disampaikan Williams dalam sebuah kuliah di Lanier Theological Library265 dan di sini

nampak jelas bahwa Williams bergantung pada studi yang lebih dulu dilakukan oleh

Richard Bauckham266 Sekali lagi pengenalan nama ini jelas bertolak belakang dengan

apa yang bisa ditemukan dalam injil-injil non-Kanonik Beberapa nama yang tercantum

dalam tulisan-tulisan tersebut bukanlah nama-nama khas orang Yahudi Palestina

melainkan nama-nama yang bersumber dari Alkitab Yunani atau mistisisme

kontemporer masa itu (misal Adamas Zoe Harmathoth Nebro Sophia Yaldabaoth dsb

hal 69)

Selain dua hal tadi Williams juga menemukan ada beberapa petunjuk lain yang

mengindikasikan bahwa para penulis Injil adalah orang-orang yang mengenal baik situasi

kehidupan Palestina abad pertama Misalnya para penulis Injil adalah orang-orang yang

tahu dengan baik ndash bahkan dekat dengan ndash budaya Yahudi masa itu Bagi Williams data

ini penting sebab hal ini menguatkan argumen bahwa materi dalam Injil pasti berasal dari

masa pra-70 M ldquohellip even if we say that the Gospels are late first century the material in

265 Lihat rekamannya di httpswwwyoutubecomwatchv=r5Ylt1pBMm8 266 Richard Bacukham Jesus and the Eyewitness The Gospel as Eyewitness Testimony (Grand Rapids Eerdmans

2006) 67-92 Edisi kedua buku ini terbit tahun 2017

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

123

them is notrdquo (hal 81) Williams juga menemukan bahwa para penulis Injil ternyata juga

mengenal baik konteks botani situasi finansial bahasa lokal bahkan kebiasaan yang unik

di kalangan orang Yahudi Palestina abad pertama

Dalam bab keempat Williams mendiskusikan secara singkat beberapa lsquokebetulan

yang tidak disengajarsquo (undesigned coincidences) yang muncul dalam keempat Injil

Williams menjelaskan ldquoIn an undesigned coincidences writers show agreement of a kind

that it is hard to imagine that as deliberately contrived by either author to make the story

look authenticrdquo (hal 87) Di antara berbagai contoh Williams hanya berfokus pada empat

contoh yakni (1) pelukisan karakter Maria dan Marta di Lukas dan Yohanes yang

konsisten satu sama lain (2) Lukas menjelaskan asal mula julukan lsquoBoanergesrsquo di Markus

(3) Lukas menjelaskan mengapa dalam peristiwa lima roti dan dua ikan Yesus memilih

bertanya kepada Filipus dan Andreas (Yoh 65-9) dan (4) Lukas memberi informasi

terkait catatan Yosefus mengenai kekalahan Antipas dari Aretas baik mengenai

penyebabnya maupun mengapa orang-orang menganggap kekalahan tersebut sebagai

pembalasan ilahi

Dalam bab kelima tesis yang hendak disampaikan Williams ialah bahwa ada

alasan yang kuat untuk mempercayai bahwa kitab-kitab Injil kanonik berisi catatan yang

reliabel (dapat diandalkan) tentang apa yang Yesus katakan Williams menyatakan

bahwa budaya Yahudi kuno memang bukanlah budaya yang mengenal teknik pengutipan

modern meski demikian mereka memiliki budaya menghafal yang kuat yang menjamin

akurasi dalam proses transmisi informasi Ini juga berlaku dalam gereja perdana

Williams menilai lebih mudah menjelaskan bahwa gereja memelihara dan meneruskan

ajaran Yesus dengan baik ketimbang menganggap gereja menciptakan satu dua ide dan

lantas menyematkannya kepada Yesus Di akhir bab ini Williams juga menyinggung soal

anggapan bahwa inti ajaran Yesus mungkin hilang dalam proses penerjemahan Apa yang

menarik Williams mengajukan sebuah proposal yang unik yakni bahwa beberapa ajaran

Yesus memang aslinya disampaikan dalam bahasa Yunani Dengan kata lain Williams

berpendapat Yesus bukan sekadar bisa berbahasa Yunani tetapi Ia memang kerap

berbicara dalam bahasa Yunani Ide ini menarik dan plausible tetapi masih memerlukan

penyelidikan lebih lanjut267

267 Williams sempat berdebat panjang lebar dengan Greg Carey dari Lancaster Seminary mengenai topik ini

Sayangnya perdebatan ini terjadi di sosial media Twitter sehingga argumen yang disampaikan masing-masing

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

124

Dalam bab keenam Williams mendiskusikan perihal transmisi teks Injil Tesis

utama Williams dalam bab ini ialah bahwa teks Injil telah ditransmisikan dengan baik

dari edisi terawal hingga sampai ke edisi modern Karena itu meski ada naskah-naskah

baru ditemukan Williams cukup yakin bahwa gambaran besar teks Perjanjian Baru yang

ada saat ini tidak akan berubah banyak (hal 116) Williams juga berpendapat bahwa teks

Injil sebelum salinan terawal yang ada sekarang tidak mungkin diubah secara radikal

atau bersifat sangat fluid (kontra Koster dan Petersen) Hal ini disebabkan karena

Kekristenan pada abad pertama sudah tersebar sedemikian luas sehingga untuk

mengubah teks Injil secara radikal adalah skenario yang hampir mustahil Selain itu

bertentangan dengan pendapat Ehrman dalam the Orthodox Corruption of Scripture268

Williams menyatakan ldquoThe idea that scribes acted as if they were authors or were source

of constant ideological change in texts goes against what we know about scribes from the

ancient worldrdquo (hal 122)

Bab ketujuh merupakan bab paling pendek dalam buku ini (hanya lima halaman)

Di sini Williams membahas tentang kontradiksi formal dalam Injil khususnya dalam Injil

Yohanes Ada dua hal utama yang disampaikan Williams dalam bab ini Pertama

kontradiksi adalah cara penulis Injil membuat pembacanya merenung lebih dalam

mengenai beragam makna dari kata yang digunakan (hal 125) Kedua kontradiksi yang

ada terjadi dalam tataran superficial hanya sebatas tataran bahasa dan bukan dalam

tataran ide atau konteks lain yang lebih signifikan Bahkan menutup bab ini Williams

menyatakan ldquoFor all the many contradictions that have been alleged in the Gospels and for

all the texts remain puzzling I do not know of any that cannot possibly be resolvedrdquo (hal

127)

Dalam bab terakhir Williams menyampaikan beberapa poin penutup Pertama ia

mengingatkan bahwa ada beberapa bagian Injil yang memalukan bagi Kekristenan

perdana Secara implist merujuk pada criteria of embarrassment ia menyatakan bahwa

penjelasan yang paling sederhana ialah bahwa penulis Injil mengisahkan realitas apa

adanya Ini jauh lebih sederhana ketimbang analisa kompleks yang menyatakan bahwa

pihak tidak bisa dielaborasi lebih lanjut Saya pribadi menilai proposal Williams memang masuk akal (mis

Argumen mutilingualisme masa itu) tetapi beberapa bukti tekstual yang diajukannya dalam buku ini (hal 108-9)

masih bisa diperdebatkan Saya menantikan karya lanjutan Williams untuk memperkuat proposalnya ini 268 Bart D Ehrman The Orthodox Corruption of Scripture The Effect of Early Christological Controversies on

the Text of the New Testament (Oxford OUP 1993) Edisi kedua buku ini terbit tahun 2011

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

125

mereka mengarang sebuah kisah yang memalukan untuk para pemimpin awal gereja269

Kedua ada problem serius bagi wawasan dunia naturalis-ateistik yang menolak

reliabilitas mujizat Ketiga ada landasan yang kuat untuk memercayai kisah kebangkitan

Yesus dalam keempat Injil Mengakhiri buku ini Williams memberikan sebuah implikasi

penting bila Injil meneruskan kisah hidup dan pelayanan Yesus dengan setia ldquoIf the

picture of Jesus in the Gospels is basically true it logically demands that we give up possesion

of our lives to serve Jesus Christ who said repeatedly in every Gospels ldquoFollow Merdquordquo (hal

140)

Evaluasi

Seperti yang saya sebutkan sebelumnya ada beberapa poin ketidaksetujuan saya

dengan Williams Misalnya Williams berpendapat bahwa disambiguitas nama adalah

petunjuk mengenai popularitas sebuah nama (hal 67-8) Bagi saya dalam hal ini

Williams nampaknya terlalu tergesa-gesa menyimpulkan Bukankah disambiguitas bisa

disebabkan karena ada lebih dari satu orang yang menggunakan nama yang sama Dan

bukankah fakta adanya lebih dari satu orang menggunakan nama yang sama tidak serta-

merta berarti bahwa nama itu adalah nama yang populer Selain itu penulis masih

menantikan penelitian lebih lanjut terkait proposal Williams bahwa Injil juga merekam

ajaran yang Yesus sampaikan dalam bahasa Yunani (lihat catatan kaki 7) Meski

demikian harus diakui bahwa Williams telah memberikan argumen yang kuat bahwa

Injil merupakan catatan yang reliabel mengenai hidup dan ajaran Yesus dan karena itu

bisa dipercaya Jadi bagi orang Kristen maupun non-Kristen yang tertarik memelajari

topik reliabilitas Injil buku ini jelas akan sangat berguna bagi ziarah iman mereka

Tentang penulis

Stefanus Kristianto adalah mahasiswa pascasarjana di Union School of Theology Wales

269 Berulang kali Williams menekankan bahwa penjelasan yang lebih sederhana adalah penjelasan yang lebih

mungkin benar Ia merujuk pada pemikiran Richard Swinburne dalam Simplicity as Evidence of Truth

(Milwaukee Marquette 1997) khususnya 57-58

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

126

Call for Paper

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

127

Call for paper -- Jurnal Teologi Amreta Vol 4 No 2

rencana terbit Juli 2021

Tim Penyunting Jurnal Teologi Amreta mengundang Anda untuk menyumbang

artikel dalam edisi Vol 4 no 2 yang sedianya akan terbit sekitar Juli 2021 Tema

yang diangkat untuk edisi mendatang adalah Pentecostalism Worship amp

Ecclesiology

Tujuan tema ini adalah untuk mendiskusikan bagaimana pola penyembahan dan

ibadah Karismatik-Pentakostal khususnya dalam rangka mendewasakan umat

khususnya dalam situasi yang tidak mudah pasca-pandemi Topik ini kiranya

masih sangat aktual sehingga perlu bijak dan lebih bersandar kepada pimpinan

Roh Kudus

Jadual

- Paper submission 1 Januari 2021 ndash 30 April 2021

- Reviewing amp Revision 16 Mei 2021 ndash 30 Juni 2021

- Final layout and publishing Juli 2021

Jurnal Teologi Amreta adalah berkala semi-ilmiah bilingual (Indonesia dan

English) yang dirancang untuk turut mengembangkan dan memajukan karya tulis

di bidang biblika teologi misiologi pelayanan filsafat psikologi kepemimpinan

dan bidang terkait lainnya Meskipun visi dan misi institusional bercorak

Pentakosta-Kharismatik jurnal ini tetap membuka diri terhadap karya tulis

bermutu yang bernuansa lintas denominasi

Jurnal ini bersifat diamond open access (tidak memberlakukan biaya berlangganan

baik kepada penulis maupun pembaca) Jurnal ini direncanakan terbit dua kali

setahun (bi-annually) dalam versi cetak maupun daring

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

128

Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi Lihat Petunjuk untuk Penulis di laman

httpojssttsatiacid

Tulisan-tulisan yang masuk ke redaksi diseleksi dengan sistem blind peer-review

untuk menjaga obyektivitas sekaligus membuka kesempatan bagi setiap orang

terlepas dari latar belakang pendidikan mereka untuk berkontribusi Berkaitan

dengan hal ini dalam isu kedua ini kami masih akan memberikan insentif kepada

setiap penulis yang naskahnya diterima termasuk mereka masih terdaftar pada

jenjang S1 atau S2 di salah satu seminari teologi

Selain itu kami juga menerima resensi buku atau karya seni lainnya dengan

panjang naskah 500-1000 kata Nama penulis buku judul nama dan kota

penerbit tahun terbit jumlah halaman dan nomor ISBN haruslah dicantumkan

dalam naskah

Pengiriman Naskah dikirimkan sebagai file MS Word secara daring melalui

httpjurnalsttsatiocid selambat-lambatnya tanggal 30 April 2021

Atas perhatian Anda sekalian kami mengucapkan terima kasih

Salam dalam kasih Kristus

3 Desember 2020

Dewan Penyunting Jurnal Teologi Amreta

submit your paper to httpjurnalsttsatiacid

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

129

Petunjuk bagi Penulis

1 Kontributor

Kami mendorong para hamba Tuhan pendeta dosen alumni dan peminat serius

lainnya supaya dapat berpartisipasi dalam menyumbangkan karya tulis

terbaiknya Para mahasiswa tingkat pascasarjana dan doktoral dari berbagai

seminari (teologi) juga diharapkandapat ikut menambah ragam tulisan dalam

berkala ini

Redaksi akan mempertimbangkan penerbitan tiap artikel yang masuk

berdasarkan masukan dari para mitra bebestari (berdasarkan sistem blind peer-

review) serta menyuntingnya menurut ketentuan penerbitan jurnal yang umum

Artikel yang diterima akan diberikan imbalan Keputusan akhir publikasi setiap

artikel merupakan hak penyunting Jurnal SATI

2 Tanggung jawab

Setiap penulis bertanggung jawab terhadap keakuratan data artikelnya dan

menjaga integritas keilmiahan dan orisinalitas dari keseluruhan isi artikel dan

bikan hasil plagiarisasi Hal ini berarti perlu mencantumkan dan

mendokumentasikan sumber materi menurut aturan Turabian style versi 7 (The

Chicago Manual of Style)

3 Hak cipta

Demi menjaga etika penulisan maka artikel sebaiknya mencantumkan

pernyataan tulisan ini belum pernah diterbitkan di mana pun

Namun penulis tetap berhak atas hak cipta tulisannya karena itu boleh

menerbitkan artikelnya dalam versi daring misalnya di laman pribadi dengan

mencantumkan pernyataan Tulisan ini telah dipublikasikan pada tanggal

dalam versi daring di httpblablabla

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

130

4 Konflik kepentingan

Penulis perlu mencantumkan pernyataan apakah suatu penelitian disponsori oleh

lembaga tertentu ataukah tulisannya bebas dari konflik kepentingan

5 Pengiriman naskah

- Untuk memudahkan penelusuran setiap pengiriman naskah harus dilakukan

secara daring melalui situs httpjurnalsttsatiorg Pengiriman melalui pos atau

email tidak akan dilayani

- Semua referensi identitas penulis tidak boleh disertakan baik dalam teks

maupun catatan kaki naskah Profil singkat penulis beserta nama lengkap gelar

jabatan dan afiliasi institusional alamat pos dan alamat email harap disertakan

dalam halaman terpisah dan dikirimkan dalam formulir daring

- Ketika mengirimkan versi akhir naskah harap di bagian akhir tulisan disertakan

biodata singkat penulis termasuk afiliasi dll

6 Format tulisan

- Pengetikan naskah artikel dengan spasi ganda dengan font Times New Roman 12

pts dan haruslah mengikuti kaidah tata bahasa Indonesia yang baik dan benar

- Naskah dalam bahasa selain Indonesia agar diterjemahkan dahulu dengan

bantuan penerjemah Jangan menggunakan metode penerjemahan otomatis

seperti Google translator

- Panjang naskah sekitar 5-12 ribu kata (15-20 halaman kertas kwarto) termasuk

catatan kaki dan diagramilustrasi

- Tata cara rujukan materi mengikuti aturan Turabian versi 7

- Margin 2 cm pada semua sisi

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

131

7 Kaidah presentasi

- judul artikel dalam huruf kapital di bawah judul cantumkan nama lengkap tanpa

gelar

- abstrak adalah ringkasan dari isi artikel yang dituangkan secara padat bukan

komentar atau pengantar penulis ditulis dalam 2 bahasa (Indonesia dan Inggris)

Abstrak terdiri dari 50-100 kata yang disusun dalam satu paragraf dalam spasi

tunggal dengan format esei bukan enumeratif diketik menjorok masuk beberapa

ketukan

- kata kunci sertakan 5 kata kunci dalam bahasa Inggris yang mewakili ide-ide

dasar dari tulisan

- pendahuluan

- pembahasan (isi dari tulisan bisa terdiri dari beberapa bagian)

- penutupkesimpulan

- kalimat penghargaan (acknowledgement) opsional

- bibliografi

- riwayat dokumen berisi tanggal penulisan tanggal pengiriman tanggal diterima

8 Ulasan bukufilmmusik atau karya seni lainnya

Secara khusus naskah ulasan buku atau karya seni hendaknya berkisar antara

500-1000 kata tergantung kepada buku yang hendak diulas Informasi bibliografi

harus tertera di awal ulasan buku dengan menggunakan format seperti contoh di

bawah ini

Ikhtisar Dogmatika oleh R Soedarmo Cetakan ke-15 Jakarta Gunung Mulia

2009 xv + 260 halaman Rp 39000-

9 Masa tinjauan

Jurnal Teologi Amreta Volume 4 No 1 Desember 2020

132

- Peninjauan kelayakan suatu tulisan akan dilakukan oleh mitra bebestari yang

ditunjuk oleh ketua dewan penyunting Peninjauan dilakukan secara buta (blind

peer review)

- Mitra bestari diminta membaca dan memberikan kritik dan saran untuk

perbaikan dalam kurun waktu selambat-lambatnya 3 minggu setelah artikel

dikirimkan secara daring

- Mitra bestari memberikan komentar dan saran perbaikan serta saran penerbitan

dalam beberapa kategori sbb Reject Accept with Major revision Accept with

minor revision Accept with no revision

- Kami sangat menyarankan kepada Mitra Bestari agar menggunakan fitur

Reviewer dalam MS Word dengan menggunakan warna tertentu untuk bagian

yang dikoreksi misalnya biru atau merah Namun harus dengan tidak ada nama

reviewer tercantum Lihat

httpwwwbotanyorgajbAnnotating_Manuscripts_Anonymouslypdf

- Setelah mitra bestari memberikan tanggapan maka penulis diberikan

kesempatan selama 10 hari untuk memperbaiki tulisannya

- Seluruh proses peninjauan diharapkan selesai tidak lebih dari 2 bulan sejak

artikel diterima karena itu dianjurkan agar artikel dikirimkan jauh hari sebelum

tanggal penerbitan edisi berikutnya

10 Ilustrasi dan diagram

Ilustrasi dan diagram yang diperlukan untuk memperjelas maksud tulisan jika

ada mesti disertakan dalam badan tulisan dan diberikan nomor urut

Versi 10 3 Desember 2020

Dewan Penyunting

Untuk pertanyaan lebih lanjut silakan email ke victorchristiantogmailcom

Page 8: Jurnal Teologi Amreta
Page 9: Jurnal Teologi Amreta
Page 10: Jurnal Teologi Amreta
Page 11: Jurnal Teologi Amreta
Page 12: Jurnal Teologi Amreta
Page 13: Jurnal Teologi Amreta
Page 14: Jurnal Teologi Amreta
Page 15: Jurnal Teologi Amreta
Page 16: Jurnal Teologi Amreta
Page 17: Jurnal Teologi Amreta
Page 18: Jurnal Teologi Amreta
Page 19: Jurnal Teologi Amreta
Page 20: Jurnal Teologi Amreta
Page 21: Jurnal Teologi Amreta
Page 22: Jurnal Teologi Amreta
Page 23: Jurnal Teologi Amreta
Page 24: Jurnal Teologi Amreta
Page 25: Jurnal Teologi Amreta
Page 26: Jurnal Teologi Amreta
Page 27: Jurnal Teologi Amreta
Page 28: Jurnal Teologi Amreta
Page 29: Jurnal Teologi Amreta
Page 30: Jurnal Teologi Amreta
Page 31: Jurnal Teologi Amreta
Page 32: Jurnal Teologi Amreta
Page 33: Jurnal Teologi Amreta
Page 34: Jurnal Teologi Amreta
Page 35: Jurnal Teologi Amreta
Page 36: Jurnal Teologi Amreta
Page 37: Jurnal Teologi Amreta
Page 38: Jurnal Teologi Amreta
Page 39: Jurnal Teologi Amreta
Page 40: Jurnal Teologi Amreta
Page 41: Jurnal Teologi Amreta
Page 42: Jurnal Teologi Amreta
Page 43: Jurnal Teologi Amreta
Page 44: Jurnal Teologi Amreta
Page 45: Jurnal Teologi Amreta
Page 46: Jurnal Teologi Amreta
Page 47: Jurnal Teologi Amreta
Page 48: Jurnal Teologi Amreta
Page 49: Jurnal Teologi Amreta
Page 50: Jurnal Teologi Amreta
Page 51: Jurnal Teologi Amreta
Page 52: Jurnal Teologi Amreta
Page 53: Jurnal Teologi Amreta
Page 54: Jurnal Teologi Amreta
Page 55: Jurnal Teologi Amreta
Page 56: Jurnal Teologi Amreta
Page 57: Jurnal Teologi Amreta
Page 58: Jurnal Teologi Amreta
Page 59: Jurnal Teologi Amreta
Page 60: Jurnal Teologi Amreta
Page 61: Jurnal Teologi Amreta
Page 62: Jurnal Teologi Amreta
Page 63: Jurnal Teologi Amreta
Page 64: Jurnal Teologi Amreta
Page 65: Jurnal Teologi Amreta
Page 66: Jurnal Teologi Amreta
Page 67: Jurnal Teologi Amreta
Page 68: Jurnal Teologi Amreta
Page 69: Jurnal Teologi Amreta
Page 70: Jurnal Teologi Amreta
Page 71: Jurnal Teologi Amreta
Page 72: Jurnal Teologi Amreta
Page 73: Jurnal Teologi Amreta
Page 74: Jurnal Teologi Amreta
Page 75: Jurnal Teologi Amreta
Page 76: Jurnal Teologi Amreta
Page 77: Jurnal Teologi Amreta
Page 78: Jurnal Teologi Amreta
Page 79: Jurnal Teologi Amreta
Page 80: Jurnal Teologi Amreta
Page 81: Jurnal Teologi Amreta
Page 82: Jurnal Teologi Amreta
Page 83: Jurnal Teologi Amreta
Page 84: Jurnal Teologi Amreta
Page 85: Jurnal Teologi Amreta
Page 86: Jurnal Teologi Amreta
Page 87: Jurnal Teologi Amreta
Page 88: Jurnal Teologi Amreta
Page 89: Jurnal Teologi Amreta
Page 90: Jurnal Teologi Amreta
Page 91: Jurnal Teologi Amreta
Page 92: Jurnal Teologi Amreta
Page 93: Jurnal Teologi Amreta
Page 94: Jurnal Teologi Amreta
Page 95: Jurnal Teologi Amreta
Page 96: Jurnal Teologi Amreta
Page 97: Jurnal Teologi Amreta
Page 98: Jurnal Teologi Amreta
Page 99: Jurnal Teologi Amreta
Page 100: Jurnal Teologi Amreta
Page 101: Jurnal Teologi Amreta
Page 102: Jurnal Teologi Amreta
Page 103: Jurnal Teologi Amreta
Page 104: Jurnal Teologi Amreta
Page 105: Jurnal Teologi Amreta
Page 106: Jurnal Teologi Amreta
Page 107: Jurnal Teologi Amreta
Page 108: Jurnal Teologi Amreta
Page 109: Jurnal Teologi Amreta
Page 110: Jurnal Teologi Amreta
Page 111: Jurnal Teologi Amreta
Page 112: Jurnal Teologi Amreta
Page 113: Jurnal Teologi Amreta
Page 114: Jurnal Teologi Amreta
Page 115: Jurnal Teologi Amreta
Page 116: Jurnal Teologi Amreta
Page 117: Jurnal Teologi Amreta
Page 118: Jurnal Teologi Amreta
Page 119: Jurnal Teologi Amreta
Page 120: Jurnal Teologi Amreta
Page 121: Jurnal Teologi Amreta
Page 122: Jurnal Teologi Amreta
Page 123: Jurnal Teologi Amreta
Page 124: Jurnal Teologi Amreta
Page 125: Jurnal Teologi Amreta
Page 126: Jurnal Teologi Amreta
Page 127: Jurnal Teologi Amreta
Page 128: Jurnal Teologi Amreta
Page 129: Jurnal Teologi Amreta
Page 130: Jurnal Teologi Amreta
Page 131: Jurnal Teologi Amreta
Page 132: Jurnal Teologi Amreta
Page 133: Jurnal Teologi Amreta
Page 134: Jurnal Teologi Amreta
Page 135: Jurnal Teologi Amreta
Page 136: Jurnal Teologi Amreta
Page 137: Jurnal Teologi Amreta
Page 138: Jurnal Teologi Amreta
Page 139: Jurnal Teologi Amreta
Page 140: Jurnal Teologi Amreta