fakultas keguruan dan ilmu pendidikan … · animasi pada siswa kesulitan belajar kelas iv sd...

99
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI PAJANG I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011 SKRIPSI Oleh: SITI HAMIDAH NIM K5107039 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: hathuan

Post on 03-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING

COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA

KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI PAJANG I SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011

SKRIPSI

Oleh:

SITI HAMIDAH

NIM K5107039

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA PEMAHAMAN MELALUI

MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE INTEGRATED READING

COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA ANIMASI PADA SISWA

KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI PAJANG SURAKARTA

TAHUN AJARAN 2011

Oleh:

SITI HAMIDAH

NIM K5107039

Skripsi

Ditulis dan Diajukan untuk Memenuhi Persyarat Guna Mendapatkan

Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Luar Biasa

Jurusan Ilmu Pendidikan

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 3: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 4: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

Page 5: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

ABSTRAK

Siti Hamidah. PENINGKATAN KEMAMPUAN MEMBACA

PEMAHAMAN MELALUI MODEL PEMBELAJARAN COOPERATIVE

INTEGRATED READING COMPOSITION (CIRC) DENGAN MEDIA

ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI

PAJANG I SURAKARTA TAHUN AJARAN 2011, skripsi. Surakarta :

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta,

juni. 2011.

Tujuan penelitian adalah Untuk meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC) dengan media animasi pada siswa kesulitan belajar kelas IV

SD Negeri Pajang I Suarakarta Tahun Ajaran 2011.

Penelitian ini berbentuk classroom action research/ Penelitian Tindakan

Kelas merupakan percermatan terhadap kegiatan belajar berupa sebuah tindakan

yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam sebuah kelas secara bersama.

Penelitian ini berupa kolaborasi atau kerjasama antara peneliti, guru dan siswa.

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

tes dan analisis dokumen. Untuk menguji validitas data penulis menggunakan

triangulasi data dan triangulasi metode. Teknik analisis yang di gunakan adalah

analisis deskriptif komparatif dan analisis kritis.Data kuantitatif berupa hasil tes

dianalisis dengan menggunakan deskriptif komparatif yaitu dengan mencari nilai

rerata dan prosentase ketuntasan belajar. Kemudian membandingkan nilai tes

antar siklus dengan indikator ketercapaian.Sedangkandata kualitatatif yang berasal

dari hasil observasi dan dokumntasi di analisis dengan menggunakan analisis

kritis.

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat

disimpulkan bahwa penggunan model pembelajaran Cooperatif Integrated

Reading Composition(CIRC) dengan media animasi dapat meningkatkan

kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas IV SD Negeri Pajang I

Surakarta Tahun Ajaran 2011.

Page 6: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

ABSTRACT

Siti Hamidah. THE IMPROVEMENT OF READING COMPREHENSION

COMPETENCY USING COOPERATIVE INTEGRATED READING

COMPOSITION (CIRC) LEARNING MODEL WITH ANIMATION

MEDIA IN THE IV LEARNING DISABLED GRADERS OF SD NEGERI

PAJANG I IN THE SCHOOL YEAR OF 2011. Thesis. Surakarta. Teacher

Training and Education Faculty. Surakarta Sebelas Maret University, June 2011.

The objective of research is to improve of Reading Comprehension

Competency using Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) learning

model with animation media in the IV learning disabled graders of SD Negeri

Pajang I in the school year of 2011.

This study belongs to a Classroom Action Research, that is, an

observation on the learning activity in the form of action, deliberately emerged

and occurring in a classroom simultaneously. This research is a collaboration of

researcher, teacher, and students. Technique of collecting data used was research

and observation, interview, test, and document analysis. In order to validate the

data, the author employed data and method triangulations. Technique of analyzing

data used was a descriptive comparative and critical analysis. The quantitative

data containing the test result was analyzed using descriptive comparative, by

looking for the mean value and percentage of learning passing. Then it compares

the inter-cycles test value with the achievement indicator. Meanwhile the

qualitative data deriving from result of observation, interview and document was

analyzed using critical analysis.

Considering the result of research conducted, it can be concluded that the

use of Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) learning model with

animation media can improve the Reading Comprehension Competency of IV

learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011.

Page 7: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

MOTTO

Bacalah dengan menyebut nama Tuhan-mu yang menciiptakan. Dia telah menciptakan manusia dari

segumpal darah. Bacalah dan Tuhan-mulah yang maha pemurah. Yang mengajar (manusia) dengan

perantara kalam (baca tulis). Dia mengajar kepada manusia apa yang tidak diketahuinya.

(Terjemahan QS. Al- Alaq ayat 1- 5)

Page 8: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini penulis persembahkan kepada:

Bapak dan ibuku tercinta, tidak ada kebahagiaan yang paling besar dalam

kehidupan ini kecuali memiliki kalian berdua.

Kakak dan adikku tersayang, Hari-hari indah telah kita lewati bersama-

sama baik suka maupun duka.

Nenekku tercinta, nasehat dan kasih sayangmu selalu kuingat dan do’aku

selalu untukmu.

Teman-temanku angkatan 2007 PLB.

Almamater.

Page 9: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang memberi

kenikmatan dan karunia-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini

guna memenuhi sebagian persyaratan mendapat gelar Sarjana Pendidikan. Selama

pembuatan skripsi ini, tidak terlepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai

pihak. Untuk itu, penulis ucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M.Pd. Dekan Fakultas keguruan dan

ilmu pendidikan universitas sebelas maret yang telah memberikan izin

penulisan skripsi;

2. Drs. R. Indiyanto, M.Pd Ketua jurusan ilmu pendidikan yang telah

memberikan persetujuan skripsi;

3. Drs. Gunarhadi, MA, Ph.D ketua program pendidikan luar biasa yang telah

memberikan izin penulisan skripsi;

4. Prof. Dr. Ravik Karsidi, MS selaku pembimbing I yang telah memberikan

bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga skripsi ini dapat

penulis selesaikan dengan lancar;

5. Dewi Sri Rejeki, S.Pd, M.Pd selaku pembimbing II yang telah

memberikan bimbingan, arahan dan dorongan kepada penulis sehingga

skripsi ini dapat penulis selesaikan dengan lancar;

6. Bapak dan Ibu dosen program pendidikan luar biasa yang secara tulus

memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis;

7. Bapak Sunardi Narendra, MM selaku kepala sekolah SD Negeri Pajang I

Surakarta terima kasih atas pemberian izin untuk melakukan penelitian

disekolah;

8. Bapak winarno, S.Pd selaku wali kelas IV terima kasih atas waktu dan

bantuannya dalam memperoleh data penelitian;

9. Rekan-rekan mahasiswa angkatan 2007 yang tidak dapat saya sebutkan

satu persatu yang membantu dan memberikan warna selama menjadi

mahasiswa dan dalam menyelesaikan skripsi ini;

Page 10: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

10. Siswa-siswi SD Negeri pajang I yang menjadi objek dalam penelitian

saya, terima kasih yang sebesar-besarnya karena membantu dalam

memperoleh datapenelitian ini;

11. Berbagai pihak yang telah membantu penulis, yang tidak mungkin penulis

sebutkan satu persatu.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini jauh dari sempurna. Oleh karena

itu, saran dan kritik yang membangun sangat penulis harapkan. Akhirnya penulis

berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat dan menambah wawasan bagi para

pembaca.

Surakarta, Juni 2011

Penulis

Page 11: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR ISI

JUDUL ....................................................................................................... i

PENGAJUAN SKRIPSI ............................................................................. ii

PERSETUJUAN ......................................................................................... iii

PENGESAHAN .......................................................................................... iv

ABSTRAK .................................................................................................. v

ABSTRAC .................................................................................................. vi

MOTTO ...................................................................................................... vii

PERSEMBAHAN ....................................................................................... viii

KATA PENGANTAR ................................................................................ ix

DAFTAR ISI ............................................................................................... xi

DAFTAR TABEL ....................................................................................... xiv

DAFTAR GRAFIK ..................................................................................... xv

DAFTAR GAMBAR .................................................................................. xvi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................... xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ................................................................................ 1

B. Perumusan Masalah ........................................................................ 6

C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 6

D. Manfaat Penelitan............................................................................ 6

BAB II LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka ............................................................................. 9

1. Tinjauan Anak Kesulitan Belajar .............................................. 9

a. Pengertian kesulitan belajar ................................................ 9

b. Faktor penyebab kesulitan belajar ....................................... 10

c. Klasifikasi kesulitan belajar ................................................ 11

d. Karakteristik kesulitan belajar............................................. 12

2. Tinjauan Anak Kesulitan Belajar Membaca ............................. 13

a. Pengertian kesulitan belajar membaca ................................ 13

b. Jenis-jenis kesulitan belajar membaca ................................ 14

Page 12: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

c. Ciri-ciri anak kesulitan belajar membaca ............................ 14

d. Gejala-gejala anak kesulitan belajar membaca .................. 15

3. Tinjauan Membaca Pemahaman ............................................... 17

a. Pengertian membaca ........................................................... 17

b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan

Membaca ............................................................................. 19

c. Tujuan membaca ................................................................. 19

d. Ciri-ciri membaca................................................................ 20

e. Tahapan-tahapan membaca ................................................. 21

f. Pengertian membaca pemahaman ....................................... 22

g. Tujuan membaca pemahaman ............................................. 23

h. Aspek-aspek membaca pemahaman ................................... 24

i. Prinsip-prinsip membaca pemahaman ................................ 24

4. Tinjauan Model Pembelajaran CIRC ........................................ 27

a. Model pembelajaran ............................................................ 27

b. Model pembelajaran CIRC ................................................. 30

c. Langkah-langkah penggunaan metode CIRC dalam membaca

pemahaman ......................................................................... 36

5. Tinjauan Media Pembelajaran................................................... 37

a. Pengertian media ................................................................. 37

b. Fungsi media pembelajaran................................................. 38

c. Macam-macam media pembelajaran................................... 39

d. Tujuan penggunaan media .................................................. 40

e. Manfaat media pembelajaran .............................................. 40

f. Nilai media dalam pembelajaran ......................................... 40

g. Media animasi ..................................................................... 41

B. Penelitian Relevan ........................................................................... 43

C. Kerangka Berpikir ........................................................................... 44

D. Hipotisis .......................................................................................... 45

Page 13: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

BAB III METODE PENELITIAN

A. Tempat dan Waktu Penelitian ......................................................... 46

B. Bentuk dan Strategi Penelitian ........................................................ 47

C. Subjek Penelitian ............................................................................. 48

D. Data dan Sumber Data .................................................................... 48

E. Teknik Pengumpulan Data .............................................................. 49

F. Validitas Data .................................................................................. 52

G. Teknik Analisis Data ....................................................................... 53

H. Indikator Kinerja ............................................................................. 54

I. Prosedur Penelitian.......................................................................... 55

BAB 1V HASIL PENELITIAN

A. Deskripsi Kondisi Awal .................................................................. 58

B. Deskripsi Hasil Siklus I ................................................................... 60

C. Deskripsi Hasil Siklus II ................................................................. 68

D. Hasil Penelitian ............................................................................... 76

E. Pembahasan Hasil Penelitian .......................................................... 79

BAB V SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan ......................................................................................... 81

B. Saran ............................................................................................... 81

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................. 83

LAMPIRAN-RAMPIRAN ........................................................................ 86

Page 14: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

3.1 RencanaPelaksanaan Kegiatan Penelitian .......................................... 46

4.1 Kemampuan Awal Membaca Pemahaman ........................................ 58

4.2 Contoh Karangan Sederhana Pengembangan Dari Film Animasi ...... 61

4.3 Nilai Membaca Pemahaman Pada Kegiatan Siklus I .......................... 65

4.4 Contoh Karangan Sederhana Pengembangan Dari Film Animasi ...... 70

4.5 Nilai Pada Pembelajaran Siklus II....................................................... 74

4.6 Nilai Membaca Pemahaman Siswa Pada Kemampuan Awal, Siklus I

Dan Siklus II ..................................................................................... 77

4.7 Peningkatan Nilai Rata-Rata Membaca Pemahaman Setiap Siklus .... 78

4.8 Peningkatan Ketuntasan Belajar Membaca Pemahaman Setiap

Siklus .................................................................................................. 78

Page 15: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

DAFTAR GRAFIK

Grafik Halaman

4.1 Nilai Kemampuan Awal ...................................................................... 59

4.2 Nilai Kegiatan Siklus I ........................................................................ 65

4.3 Nilai Kegiatan Siklus II ....................................................................... 74

4.4 Peningkatan Nilai Membaca Pemahaman Siswa ................................ 77

4.5 Peningkatan Nilai Rata-Rata Membaca Pemahaman Setiap Siklus .... 78

4.6 Peningkatan Ketuntasan Secara Klasikal ........................................... 79

Page 16: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Kerangka Berfikir................................................................................ 44

3.1 Model Penelitian Tindakan ................................................................. 48

4.1 Contoh Film Animasi Dalam Pembelajaran ....................................... 60

4.2 Contoh Film Animasi Dalam Pembelajaran ....................................... 69

Page 17: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman

1. Kisi-Kisi Soal Tes Membaca Pemahaman ............................... 87

2. Format Penilaian ...................................................................... 88

3. Soal pretest ............................................................................... 89

4. Lembar observasi siswa ........................................................... 92

5. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran siklus I ............................ 95

6. Soal Membaca Pemahaman siklus I ......................................... 103

7. Lembar observasi siswa siklus I ............................................... 105

8. Rencana pelaksanaan pembelajaran sklus II ............................ 108

9. Soal Membaca Pemahaman siklus II ....................................... 116

10. Lembar Observasi siswa Siklus II ............................................ 118

11. Rekap nilai persiklus ................................................................ 121

12. Surat Permohonan Izin Menyusun Skripsi ............................... 122

13. Surat Keputusan Dekan FKIP .................................................. 123

14. Surat Permohonan Izin Research/ Try Out .............................. 124

15. Surat Keterangan ...................................................................... 127

16. Foto kegiatan dalam pembelajaran........................................... 128

Page 18: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pendidikan adalah hak setiap warga negara. Setiap warga negara memiliki

hak yang sama untuk memperoleh pendidikan yang bermutu. Begitu pula dengan

warga negara yang memiliki tingkat kesulitan dalam mengikuti proses

pembelajaran karena kelainan fisik, emosional, mental, sosial, dan atau memiliki

potensi kecerdasan dan bakat istimewa berhak memperoleh pendidikan khusus

(UU No. 20 Tahun 2003 pasal 32 ayat 1). Warga negara yang berkelainan tersebut

dan masih berusia anak–anak disebut Anak Berkebutuhan Khusus (ABK). Anak

Kesulitan belajar sebagai bagian dari anak berkebutuhan khusus, tentunya mereka

juga berhak memperoleh pendidikan khusus agar dapat berkembang sesuai dengan

potensinya.

Anak kesulitan belajar adalah anak dengan kemampuan intelegensi rata-

rata atau di atas rata-rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam

belajar yang berkaitan dengan hambatan dalam proses persepsi, konseptualisasi,

berbahasa, memori, serta pemusatan perhatian, penguasaan diri, dan fungsi

integrasi sensori motorik. Salah satunya Kesulitan belajar membaca disebut juga

Disleksia adalah suatu istilah yang menggambarkan kondisi anak yang mengalami

kesulitan belajar. Istilah ini menggambarkan adanya kesulitan balajar dalam

membaca. Akibat dari kesulitan membaca itu akan mengakibatkan kesulitan

dalam berbahasa dan memahami suatu bacaan .

Bahasa mempunyai peranan yang penting dalam kehidupan karena bahasa

merupakan alat untuk berkomunikasi dan itu merupakan salah satu fungsi utama

bahasa. Pada hakikatnya belajar bahasa adalah belajar komunikasi. Kemampuan

menggunakan bahasa dalam komunikasi merupakan tujuan yang harus dicapai

dalam pembelajaran bahasa. Tampak bahwa bahasa tidak hanya dipandang

sebagai seperangkat kaidah, tetapi lebih luas yakni sebagai sarana untuk

berkomunikasi. (dalam Budiasih dan Darmiyati Zuchdi). Oleh karena itu,

Page 19: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

2

pembelajaran bahasa diarahkan untuk meningkatkan kemampuan dalam

berkomunikasi, baik lisan maupun tulis

Untuk dapat mengembangkan pembelajaran bahasa dan mencapai hasil

yang maksimal guru harus dapat menerapkan model pembelajaran yang dapat

meningkatkan kualitas dan hasil pembelajaran. Penggunaan model pembelajaran

yang tepat akan meningkatkan efektifitas dan kualitas dalam pembelajaran.

Pembelajaran bahasa Indonesia adalah pembelajaran ketrampilan

berbahasa dalam kurikulum disekolah menurut Henry Guntur Tarigan (2008:1)

mencakup empat aspek, yaitu: (1) ketrampilan menyimak/mendengarkan(listening

skills), (2) ketrampilan berbicara (speaking skills), (3) ketrampilan membaca

(reading skills), (4) ketrampilan menulis (writing skills). Setiap ketrampilan

berbahasa erat sekali hubungannya dengan tiga ketrampilan yang lainnya,

misalnya saja ketrampilan membaca berhubungan dengan ketrampilan

mendengarkan, berbicara, maupun menulis. Dawson dalam Henry Guntur Tarigan

(2008:1) mengemukakan keempat ketrampilan tersebut pada dasarnya merupakan

satu kesatuan, merupakan catur tunggal. Sependapat dengan Savage dalam

Budiasih dan Darmiyati Zuchdi (2001:55) menyatakan membicarakan dan

mendiskusikan menyimak, berbicara, membaca, menulis secara terpisah

merupakan hal yang wajar dan terlalu dibuat-buat sebab sebenarnya keempat

kemampuan berbahasa itu merupakan satu kesatuan yang tidak dapat terpisahkan.

Kemampuan membaca bagi seorang siswa sangat penting karena

merupakan salah satu dasar untuk memahami dan menambah pengetahuan mata

pelajaran yang lain. Oleh karena itu anak harus belajar membaca agar ia dapat

membaca untuk belajar. (Lerner dalam Mulyono 2003:200). Burns dalam Farida

Rahim (2008:1) mengemukakan bahwa kemampuan membaca merupakan sesuatu

yang sangat vital dalam suatu masyarakat terpelajar. Belajar membaca merupakan

usaha yang terus-menerus, dan anak-anak yang melihat tingginya nilai (value)

membaca dalam kegiatan pribadinya akan lebih giat belajar dibandingkan dengan

anak-anak yang tidak menemukan keuntungan dari kegiatan membaca. Dengan

demikian, pembelajaran membaca mempunyai kedudukan yang strategis dalam

pendidikan dan pengajaran.

Page 20: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

3

Kegiatan membaca juga merupakan salah satu sumber ilmu pengetahuan

dan teknologi. Dengan membaca orang dapat memperoleh informasi dari seluruh

dunia. Melalui membaca orang juga dapat memperoleh ilmu pengetahuan dan

pengalaman-pengalaman baru. Semua yang diperoleh melalui membaca itu akan

memungkinkan orang tersebut mampu mempertinggi daya pikirnya, mempertajam

pandangannya, memperluas wawasannya, serta semakin meningkatkan

kecerdasannya sehingga mereka lebih mampu menjawab tantangan hidup pada

masa-masa mendatang, Orang yang banyak membaca mempunyai pengetahuan

yang lebih daripada orang yang jarang atau tidak pernah membaca.

Orang dapat membaca apa saja karena sesuatu yang dibaca pasti

mempunyai informasi. Dengan demikian, kegiatan membaca merupakan kegiatan

yang sangat diperlukan oleh siapa pun yang ingin maju dan meningkatkan diri.

Oleh karena itu, kemampuan membaca mempunyai peran yang penting dalam

membantu siswa mempelajari berbagai hal.

Kemampuan membaca siswa tidak diperoleh secara alamiah, tetapi melalui

proses pembelajaran yang diperoleh sejak duduk dibangku SD, yaitu membaca

permulaan dan membaca lanjut atau pemahaman. Akhadiah dalam Budiasih dan

Darmiyati Zuchdi (2001:57) menjelaskan dalam pembelajaran membaca, guru

mempunyai peranan yang penting karena melalui pembelajaran membaca guru

dapat mengembangkan nilai-nilai moral, kemampuan bernalar, dan meningkatkan

kemampuan membaca siswa.

Kemampuan membaca selalu dibutuhkan dalam setiap tema pembelajaran.

Hal tersebut membuktikan pentingnya penguasaan kemampuan membaca karena

kemampuan membaca merupakan salah satu standar kemampuan bahasa dan

sastra Indonesia yang harus dicapai pada semua jenjang termasuk dijenjang SD.

Melalui kemampuan membaca tersebut diharapkan siswa mampu membaca dan

memahami teks bacaan dengan kecepatan yang memadai. Kemampuan membaca

menjadi dasar utama, tidak saja bagi pengajaran bahasa sendiri, tetapi juga bagi

pengajaran mata pelajaran lain. Membaca terutama membaca pemahaman

merupakan kegiatan yang aktif. Membaca bukan sekedar memahami lambang-

lambang tertulis, melainkan pula memahami, menerima, menolak,

Page 21: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

4

membandingkan dan meyakini pendapat-pendapat yang ada dalam bacaan.

Membaca pemahaman inilah yang dibina dan dikembangkan secara bertahap pada

sekolah.

Kemampuan membaca pemahaman yang dimiliki sebagian siswa masih

kurang atau belum 100%. Sebagian siswa cenderung tidak benar-benar memahami

bacaan yang diberikan, bahkan tidak jarang siswa salah dalam hal memahami

maksud atau tujuan dari bacaan tersebut. Berdasarkan pendekatan yang dilakukan

peneliti pada siswa menyatakan bahwa pembelajaran membaca pemahaman dirasa

sulit. Hal ini karena siswa terlihat kurang memperhatikan siswa lain yang sedang

membaca. Kemudian pada saat guru memberikan pertanyaan yang bertujuan

untuk mengetahui pemahaman siswa tentang bacaan, kurangnya pemahaman

siswa mengakibatkan siswa kesulitan dalam menjawab pertanyaan. Maka hasil

belajar siswa mengenai materi membaca pemahaman masih kurang karena

nilainya tidak mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Rendahnya

kemampuan membaca siswa khususnya membaca pemahaman menunjukkan ada

kelemahan yang dihadapi siswa dalam belajar membaca pemahaman.

Pada pembelajaran membaca pemahaman, guru hanya memberikan materi

saja tanpa disertai dengan pemilihan model pembelajaran, metode mengajar,

media pembelajaran, dan strategi pembelajaran yang tepat yang dapat menarik

perkatian, serta memotivasi siswa untuk belajar. Akibatnya, siswa tidak memiliki

ketertarikan dalam mengikuti proses pembelajaran sehingga siswa pun tidak bisa

memahami bacaan dengan baik. Padahal penggunaan model pembelajaran,

metode mengajar, media pembelajaran, dan strategi pembelajaran dapat

membantu guru menyampaikan materi sehingga tujuan pembelajaran pun tercapai.

Dalam hal ini, siswa dapat memahami bacaan. Hal ini disadari karena guru kurang

kreatif dalam memanfaatkan model pembelajaran, metode mengajar, media

pembelajaran, dan strategi pembelajaran. Selain itu, guru tidak mempunyai

keterampilan khusus untuk dapat meningkatkan pemahaman siswa mengenai

suatu bacaan.

Salah satu model pembelajaran yang dapat digunakan dalam pembelajaran

membaca pemahaman adalah model pembelajaran Cooperative Integreted

Page 22: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

5

Reading Composition (CIRC). Model pembelajaran CIRC adalah model

pembelajaran yang dirancang khusus untuk pembelajaran membaca, menulis, dan

seni berbahasa. Rahim (2008:35) mengatakan bahwa “pendekatan pembelajaran

kooperatif yang lebih cocok dengan pembelajaran membaca ialah metode

Cooperative Integreted Reading Compotision (CIRC)”. Menurut Slavin (1995),

tujuan utama CIRC khususnya dalam mengunakan tim kooperatif ialah membantu

siswa belajar membaca pemahaman yang luas untuk kelas-kelas tinggi SD. Model

pembelajaran CIRC ini mengintegrasikan antara pembelajaran membaca dan

menulis secara bersamaan, sehingga tepat dengan karakteristik pembelajaran

bahasa Indonesia yaitu terpadu. Selain itu model pembelajaran CIRC ini bersifat

kooperatif dimana dapat meningkatkan kerjasama antara siswa sehingga semua

siswa diarahkan untuk bekerja dan waktu pembelajaran menjadi lebih efektif.

Model pembelajaran CIRC terdiri dari tiga unsur penting yaitu kegiatan

dasar terkait, pengajaran langsung pengajaran memahami bacaan dan seni

berbahasa menulis terpadu. Dalam model pembelajaran CIRC siswa bekerjasama

dalam kelompok untuk mencari ide pokok, pikiran utama dan hal-hal yang

berkaitan dengan teks bacaan. Dalam model pembelajaran CIRC ini salah satu

siswa membacakan cerita untuk kelompok, kemudian mengerjakan tugas

kelompok bersama-sama dan mempresentasikan hasilnya ke depan kelas. Hasil

penelitian tentang pembelajaran struktur cerita mengidentifikasi bahwa CIRC bisa

meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah dan meringkas unsur-unsur cerita

dimana kedua kegiatan ini untuk meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman siswa (Farida Rahim, 2008:35), sehingga model pembelajaran CIRC

sesuai untuk pembelajaran membaca pemahaman.

Media pembelajaran adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk

menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang

pikiran, perasaan, perhatian, dan minat siswa sehingga proses belajar terjadi.

Banyak jenis-jenis media pembelajaran seperti 1) visual (film strip, peta dll), 2)

audio (radio, rekaman dll), 3) audio visual (TV, film), 4) benda tiga dimensi

(model, bak pasir dll), dan 5) dramatisasi (sandiwara boneka, drama dll). Media

pembelajaran yang digunakan dalam penelitian ini adalah media animasi. Pada

Page 23: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

6

dasarnya animasi adalah menciptakan gerakan, dan cara termudah adalah dengan

menggambar rangkaian gerakan, seperti yang sering dilihar di televisi maupun

dilayar lebar. Animasi tidak hanya untuk film kartun saja, dapat juga kita gunakan

untuk media pendidikan, informasi, dan media pengetahuan lainnya. Animasi juga

dapat dijadikan media untuk menarik perhatian siswa agar tetap fokus dan

semangat saat proses belajar mengajar berlangsung.

Berdasarkan latar belakang tersebut, untuk meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman peneliti merasa perlu mengadakan penelitian mengenai

Peningkatan kemampuan membaca pemahaman melalui model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan

media animasi pada siswa kesulitan belajar kelas IV SD Negeri Pajang I

Surakarta Tahun Ajaran 2011.

B. Rumusan Masalah

Apakah penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC) melalui media animasi dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa berkesulitan belajar kelas IV SD Negeri Pajang I

Surakarta Tahun Ajaran 2011?

C. Tujuan penelitian

Untuk meningkatkan kemampuan membaca pemahaman melalui model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media

animasi pada siswa kesulitan belajar kelas IV SD Negeri Pajang I Suarakarta

Tahun Ajaran 2011.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoritis

Manfaat teoritis yang diharapkan dari penelitian ini adalah bertambahnya

reverensi menuju perkembangan kualitas pembelajaran Bahasa Indonesia

khususnya dalam keterampilan membaca pemahaman bagi anak kesulitan

Page 24: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

7

belajar. Selain itu, penelitian ini bisa dijadikan sebagai dasar dalam melakukan

penelitian selanjutnya dengan variabel yang lebih kompleks

2. Manfaat Praktis

a. Siswa

1) Sebagai alternatif metode belajar untuk meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman siswa

2) Sebagai salah satu sarana untuk membantu siswa dalam memahami isi

suatu bacaan dalam belajar membaca pemahaman

b. Guru

1) Sebagai gambaran penerapan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) melalui media animasi dalam

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kesulitan belajar

kelas IV SD Negeri Pajang I Surakarta, sekaligus memberikan alternatif

solusi pada kesulitan membaca pemahaman pada siswa dalam

pelaksanaan pembelajaran Bahasa Indonesia.

2) Sebagai salah satu pilihan untuk menerapkan salah satu model

pembelajaran yang disesuaikan dengan karakteristik siswa untuk

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kesulitan belajar

kelas IV SD Negeri Pajang I Surakarta.

c. Bagi peneliti selanjutnya

1) Sebagai salah satu referensi untuk melakukan kajian-kajian lebih lanjut

mengenai suatu rancangan pembelajaran membaca pemahaman dengan

model / metode pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan dan

karakteristik siswa.

Page 25: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

8

2) Menjadi salah satu bahan kajian yang relevan dalam penelitian lanjut

dengan variabel yang sama, disekolah dan kondisi yang berbeda.

Page 26: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

9

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Tinjauan tentang kesulitan belajar

a. Pengertian kesulitan belajar

Menurut Herry W(1996) dalam Munzayanah (JRR, 1999:50).

Kesulitan belajar adalah anak yang secara nyata mengalami kesulitan dalam

tugas-tugas akademik, baik disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis,

proses psikologik dasar maupun sebab-sebab lain, sehingga prestasi belajar

yang dicapai jauh berada dibawah potensi yang sebenarnya.

ACALD (Association Committee for Children and Adult Learning

Disabilities) dikutip oleh Lovitt, (1989) dalam Mulyono

Abdurrahman(1999:8)

Kesulitan belajar khusus adalah suatu kondisi kronis yang diduga

bersumber dari masalah neurologis, yang mengganggu perkembangan

kemampuan mengintegrasikan dan kemampuan bahasa verbal atau

nonverbal.

Kesulitan belajar khusus tampil sebagai suatu kondisi ketidakmampuan

yang nyata pada orang-orang yang memiliki inteligensi rata-rata hingga

superior, yang memiliki sistem sensoris yang cukup, dan kesempatan

untuk belajar yang cukup pula. Berbagai kondisi tersebut bervariasi dalam

perwujudan dan derajatnya. Kondisi tersebut dapat berpengaruh terhadap

harga diri, pendidikan, pekerjaan, sosialisasi, dan/atau aktivitas kehidupan

sehari-hari sepanjang kehidupan.

Definisi kesulitan belajar menurut The States Office of Education

(USOE) dikutip oleh Hallahan, Kauffman, dan Lloyd (1985) dalam Mulyono

Abdurrahman (1999:6)

Kesulitan Belajar Khusus adalah suatu gangguan dalam satu atau lebih

dari proses psikologi dasar yang mencakup pemahaman dan penggunaan

bahasa ujaran atau tulisan.

Gangguan tersebut mungkin menampakkan diri dalam bentuk kesulitan

mendengarkan, berpikir, berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau

berhitung. Batasan tersebut mencakup kondisi-kondisi seperti gangguan

Page 27: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

10

perceptual, luka pada otak, disleksia, dan afasia perkembangan. Batasan

tersebut tidak mencakup anak-anak yang memiliki problema belajar yang

penyebab utamanya berasal dari adanya hambatan dalam penglihatan,

pendengaran, atau motorik, hambatan karena tunagrahita, karena

gangguan emosional atau karena kemiskinan lingkungan, budaya, atau

ekonomi.

Dalam international jornal of special education vol 23 No 2 2008

Learners with LD are particularly deemed to be at risk for low self-esteem

because they experience significant difficulty in school, both in terms of

academic performance and peer acceptance ( sibusiso ntshangase, andile

mdikana, Candice cronk)

Jika diterjemahkan dalam bahasa indonesia Peserta didik dengan

LD terutama dianggap beresiko rendah diri karena mereka mengalami

kesulitan yang signifikan di sekolah, baik dari segi prestasi akademis dan

penerimaan peer (sibusiso ntshangase, andile mdikana, Candice cronk)

Dari beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa kesulitan

belajar adalah anak dengan kemampuan intelegensi rata-rata atau di atas rata-

rata, namun memiliki ketidakmampuan atau kegagalan dalam belajar yang

disebabkan oleh adanya disfungsi neurologis, proses psikologik. Gangguan

tersebut menampakkan dalam bentuk kesulitan mendengarkan, berpikir,

berbicara, membaca, menulis, mengeja, atau berhitung.

b. Faktor penyebab Kesulitan Belajar

Menurut Mulyono Abdurrahman (1999:13) Kesulitan belajar bisa

disebabkan oleh beberapa faktor. Secara garis besar, fator penyebab kesulitan

belajar yaitu:

1) Faktor genetic

2) Luka pada otak karena trauma fisik atau karena kekurangan oksigen

3) Biokimia yang hilang (misalnya biokimia yang diperlukan untuk

memfungsikan saraf pusat)

4) Biokomia yang dapat merusak otak (misalnya zat pewarna pada

makanan)

5) Pencemaran lingkungan (misalnya pencemaran timah hitam)

Page 28: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

11

6) Gizi yang tidak memadahi

7) Pengaruh-pengaruh psikologis dan social yang merugikan

perkembangan anak (deprivasi lingkungan)

Menurut hallahah et al(1985:p.17) dalam Mulyono Abdurrahman

banyak penyebab kesulitan belajar, antara lain adalah:

1) Faktor genetic

2) Luka pada otak (brain injury) yang disebabkan oleh trauma fisik atau

kekurangan oksigen sebelum, pada saat atau segera setelah kelahiran

3) Biokimia yang hilang, misalnya kimia yang diperlukan untuk

memfunngsikan sistem syaraf pusat

4) Biokimia yang diberikan kepada anak, misalnya zat pewarna

5) Pencemaran lingkungan, misalnya pencemaran timah hitam dan

6) Pengaruh-pengaruh psikologi dan sosial, misalnya perbedaan latar

belakang budaya, pembelajaran yang tidak tepat, dan kemiskinan orang

tua

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa penyebab

kesulitan belajar dapat dipengaruhi beberapa faktor baik Faktor internal yaitu

kemungkinan adanya disfungsi neurologis.Faktor eksternal yaitu berupa

strategi pembelajaran yang keliru, pengelolaan kegiatan belajar yang tidak

membangkitkan motivasi belajar anak dan pemberian ulangan penguatan

(reinforcement) yang tidak tepat.

c. Klasifikasi Kesulitan Belajar

Mulyono Abdurrahman (1999:11) Secara garis besar kesulitan

belajar dapat diklasifikasikan menjadi dua kelompok :

1) kesulitan yang berhubungan dengan perkembangan (developmental

learning disabilities) meliputi:

a) gangguan motorik dan persepsi,

b) kesulitan belajar bahasa dan komunikasi

c) kesulitan belajar dalam penyesuaian perilaku social.

2) kesulitan belajar akademik (academic learning disabiities) meliputi:

adanya kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai

Page 29: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

12

dengan kapasitas yang diharapkan yang mencakup penguasaan dalam

membaca, menulis, dan matematika

Menurut Kirk dan Gallagher (1979) mengklasifikasikan kesulitan

belajar menjadi dua macam yaitu

1) kesulitan belajar akademik (academic learning disabiities) menunjuk

pada kegagalan-kegagalan pencapaian prestasi akademik yang sesuai

dengan kapasitas yang diharapkan dari seseorang anak. Kegagalan-

kegagalan tersebut meliputi keterampilan dalam membaca, menulis,

mengeja dan berhitung.

2) Kesulitan belajar yang berhubungan dengan perkembangan

(developmental learning disabilities) meliputi

a) Gangguan perhatian

b) Gangguan perseptual dan ekspresif

c) Keterbatasan dalam menggunakan operasi mental seperti ingatan,

melihat hubungan, menggeneralisasikan, dan mengasosiasikan

d) Gangguan dalam bahasa yang meliputi keterbatasan untuk

memecahkan sandi (decode) dan menyandikan (encode) berbagai

pengertian atau konsep, baik dalam bentuk verbal maupun dalam

bentuk gerakan.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa klasifikasi

kesulitan belajar dapat dibagi menjadi dua macam (1) kesulitan belajar

akademik (academic learning disabiities), (2) Kesulitan belajar yang

berhubungan dengan perkembangan (developmental learning disabilities)

d. karakteristik kesulitan belajar

Menurut Linda Siege (2003:246) dalam John W. Santrock

karakteristik kesulitan belajar meliputi:

1) Memiliki IQ diatas tingkat retardasi

2) Mengalami kesulitan yang signifikan dalam bidang yang berkaitan

dengan sekolah (terutama membaca, matematika)

Page 30: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

13

3) Tidak menunjukkan gangguan emosional yang serius, mengalami

kesulitan karena menggunakan bahasa inggris sebagai bahasa kedua,

mempunyai kesulitan sensori atau mempunyai kekurangan neurologis

tertentu.

2. Tinjauan Anak Berkesulitan Belajar Membaca

a. Pengertian Kesulitan Belajar Membaca

Menurut Jamila K.A Muhammad (2008:140) “kesulitan belajar

membaca sering disebut juga disleksia”. Istilah disleksia sendiri berasal dari

bahasa yunani, yaitu “dys” dan “lexia”. Dys berarti kesulitan dan lexia berarti

kata. Disleksia didefinisikan sebagai ketidakmampuan dalam memperoleh

pengetahuan dari proses pembelajaran akibat kesulitan dalam menafsirkan

kalimat. Ada nama-nama lain yang menunjukkan kesulitan belajar membaca

yaitu Corrective Readers dan Remidial Readers. Sedangkan kesulitan belajar

membaca yang berat sering disebut Aleksia (alexia).

Menurut Bryan dan Bryan dikutip Mercer (1979) dalam Mulyono

Abdurrahman mendefinisikan disleksia sebagai suatu sindroma kesulitan

dalam mempelajari komponen-konponen kata dan kalimat, mengintegrasikan

komponen-komponen kata dan kalimat dan dalam belajar segala sesuatu yang

berkenaan dengan waktu, arah dan masa.

Anak-anak penderita disleksia adalah anak-anak yang mengalami

kesulitan belajar dalam membaca, menulis dan mengeja. Tetapi banyak anak

yang tidak menyadari hal ini, dan yang dirugikan adalah mereka sendiri

karena dianggap sebagai anak yang malas, bodoh dan lamban. Hampir pada

semua sekolah terdapat anak-anak yang mempunyai ciri-ciri disleksia. Yang

membedakan adalah tingkat disleksia yang mereka hadapi, apakah ringan,

sedang, ataukah serius. Intervensi awal harus diberikan pada anak-anak

penderita disleksia untuk menghadapi kesulitan-kesulitan yang dialami.

Page 31: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

14

b. Jenis-jenis kesulitan belajar membaca

Menurut jamila K.A Muhammad (2008:141) kesulitan belajar

membaca atau disleksia dapat dibagi menjadi tiga kategori, yaitu:

1) Disleksia Visual

Disleksia visual berkaitan dengan masalah anak-anak dalam

menggunakan indra penglihatan. Walaupun anak-anak tersebut dapat

melihat dengan baik, ia tidak dapat membedakan, menginterpretasikan

dan mengingat hal yang dilihatnya.

2) Disleksia Auditoris

Disleksia Auditoris berkaitan dengan masalah anak-anak dalam

menggunakan indra pendengaran. Walaupun anak-anak tersebut dapat

mendengar dengan baik, ia mengalami kesulitan dalam mendengar bunyi,

menyimpulkan kesamaan dan perbedaannya, mengenal dengan baik

bunyi perkataan dan juga bermasalah dalam membagi perkataan dalam

kelompok suku kata.

3) Disleksia Visual-Auditoris

Anak-anak pada tahap ini berada pada taraf yang serius, karena kedua

indranya, yaitu penglihatan dan pendengarannya, tidak dapat

membantunya menginterpretasikan apa yang dilihat dan didengarnya.

c. Ciri-ciri Anak Berkesulitan Belajar Membaca

Ott (1997) seperti yang dikutip oleh Jamila K.A Muhammad

(2008:143-144) menguraikan ciri-ciri anak disleksia sebagai berikut:

1) Umum

a) Perkembangan penuturan dan bahasa lambat

b) Kemampuan mengeja lemah

c) Kemampuan membaca lemah

d) Keliru membedakan kata yang hampir sama

e) Sulit mengikuti arahan

f) Sulit dalam menyalin tulisan

g) Sulit melewati jalan yang memiliki banyak belokan

2) Pengamatan dan Tingkah laku

a) Salah jika menentukan arah

b) Bingung untuk menentukan waktu

c) Sering merasa tertekan

d) Sering salah dalam memakaikan sepatu pada kaki yang benar

e) Kemampuan untuk mandiri yang lemah

3) Koordinasi antara pandangan dengan penglihatan

a) Sulit mengeja dengan benar

b) Sering melupakan huruf yang ada pada awal kata

c) Sering menambah huruf pada akhir kata

Page 32: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

15

d) Bermasalah dalam menyusun huruf

e) Sulit untuk memahami perkataan

f) Daya ingat lemah

g) Sulit membuat abstraksi terhadap suatu kata

4) Kemampuan motorik

a) Koordinasi yang lemah

b) Selalu menggerakkan tangan dengan terlampau cepat

c) Lamban dalam menulis

d) Tulisan buruk dan sulit dibaca

e) Sulit memegang pensil dengan benar

f) Kesulitan dalam menggunakan gunting

g) Sulit menjaga keseimbangan badan

h) Sulit menendang dengan benar

i) Sulit untuk menaiki tangga dengan benar

d. Gejala-gejala Anak Berkesulitan Belajar Membaca

Munawir Yusuf, Sunardi dan Mulyono Abdurrahman (2003:16-17)

mengemukakan ada dua tipe disleksia yaitu disleksia auditoris dan disleksia

visual.

Gejala-gejala disleksia auditoris dapat dijelaskan sebagai berikut:

1) Kesulitan dalam diskriminasi auditoris dan persepsi, sehingga mengalami

kesulitan dalam analisis fonetik. Contohnya, anak tidak bisa

membedakan kata „kakak‟,‟katak‟,‟kapak‟

2) Kesulitan analisis dan sintesis auditoris. Contohnya „ibu‟ tidak dapat

diuraikan menjadi „i-bu‟ atau problem sintesa ‟p-i-t-a‟ menjadi „pita‟.

Gangguan ini dapat menyebabkan kesulitan membaca dan mengeja.

3) Kesulitan reauditoris bunyi atau kata. Jika diberi huruf, tidak dapat

mengingat bunyi huruf atau kata tersebut. Atau kalau melihat kata, tidak

dapat mengungkapkannya, walaupun mengerti arti kata tersebut.

4) Membaca dalam hati lebih baik daripada membaca latin.

5) Kadang-kadang disertai gangguan urutan auditoris

6) Anak cenderung melakukan aktivitas visual.

Sedangkan gejala-gejala disleksia visual adalah sebagai berikut:

1) Tendensi terbalik, misalnya „b‟ dibaca „d‟, „p‟ menjadi „g‟ atau „u‟

menjadi „n‟, „m‟ menjadi „w‟ dan sebagainya.

Page 33: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

16

2) Kesulitan diskriminasi, mengacaukan huruf atau kata yang mirip.

3) Kesulitan mengikuti dan mengingat urutan visual. Jika diberi huruf cetak

untuk menyusun kata, mengalami kesulitan. Misalnya kata‟ibu‟ menjadi

„iub‟ atau „ubi‟.

4) Memori visual terganggu

5) Kecepatan persepsi lambat

6) Kesulitan analisis dan sintesis visual

7) Hasil tes membaca buruk.

8) Biasanya lebih baik dalam kemampuan aktivitas auditoris

Menurut Mulyono Abdurrahman (1999:206-208) anak-anak

berkesulitan membaca permulaan mengalami berbagai kesalahan dalam

membaca, antara lain:

1) Penghilangan kata atau huruf

2) Penyelipan kata

3) Penggantian kata

4) Pengucapan kata salah dan makna berbeda

5) Pengucapan kata salah dan makna sama

6) Pengucapan kata salah dan tidak bermakna

7) Pengucapan kata dengan bantuan guru

8) Pengulangan

9) Pembalikan kata

10) Pembalikan huruf

11) Kurang memperhatikan tanda baca

12) Pembetulan sendiri

13) Ragu-ragu

14) Tersendat-sendat.

Page 34: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

17

3. Tinjauan tentang membaca pemahaman

a. Pengertian membaca

Menurut Crawley dan Mountain (1995) dalam Farida Rahim

(2008:2) mengemukakan bahwa membaca adalah suatu yang rumit yang

melibatkan banyak hal, tidak hanya sekedar melafalkan tulisan, tetapi juga

melibatkan aktivitas visual, berpikir, psikolinguistik dan metakognitif.

Sebagai proses visual membaca merupakan proses menerjemahkan simbol

tulisan (huruf) kedalam kata-kata lisan. Sebagai suatu proses berpikir,

membaca mencakup aktivitas pengenalan kata, pemahaman literal,

interpretasi, membaca kritis, dan pemahaman kreatif. Pengenalan kata bisa

berupa aktivitas membaca kata-kata dengan menggunakan kamus. As Broto

(1975) seperti yang dikutib Mulyono Abdurrahman (1999:200)

mengemukakan bahwa membaca bukan hanya mengucapkan bahasa tulisan

atau lambang bunyi bahasa, melainkan juga menanggapi dan memahami isi

bahasa tulisan. Dengan demikian, membaca pada hakikatnya merupakan

suatu bentuk komunikasi tulis.

Tiga istilah yang sering digunakan untuk memberikan komponen

dasar dari proses membaca yaitu recording, decoding, dan meaning.

Recording merujuk pada kata-kata dan kalimat kemudian

mengasosiasikannya dengan bunyi-bunyinya sesuai dengan sistem tulisan

yang digunakan. Decoding (penyandian) merujuk pada proses penerjemahan

rangkaian grafis kedalam kata-kata. Recoding dan decoding biasanya

berlangsung dikelas awal sedangkan proses memahami makna (meaning)

lebih ditekankan pada kelas tinggi (Syafi‟ie, 1999) dalam Farida Rahim

(2008:2)

Dalam internasional journal of special education vol 23 No. 2 2008

According to Alexander (2000), this dichotomy does not represent the

reality of reading development. The process of learning to read, which

involves decoding and discovering the meanings within oral and written

Page 35: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

18

language, and reading to learn, which involves using reading abilities to

seek knowledge, are inextricably tied together (Vicky G spencer).

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia Menurut Alexander

(2000), dikotomi ini tidak mewakili realitas perkembangan membaca. Proses

belajar membaca, yang melibatkan decoding dan menemukan arti dalam

bahasa lisan dan tertulis, dan membaca untuk belajar, yang melibatkan

menggunakan kemampuan membaca untuk mencari ilmu, yang diikat erat

(Vicky G spencer).

Membaca memandangi lambang-lambang tertulis semata, bermacam-

macam kemampuan dikerahkan oleh pembaca agar ia mampu memahami

materi yang dibacanya. Soedarsono (1983) seperti yang dikutip Mulyono

Abdurrahman (1999:200) mengemukakan bahwa membaca merupakan

aktivitas kompleks yang memerlukan sejumlah besar tindakan terpisah-pisah,

mencakup penggunaan pengertian, khayalan, pengamatan, dan ingatan.

Manusia tidak mungkin dapat membaca tanpa menggerakkan mata dan

menggunakan pikiran. Bond (1975) seperti yang dikutip Mulyono

Abdurrahman (1999:200) mengemukakan bahwa membaca merupakan

pengenalan simbol-simbol bahasa tulis yang merupakan stimulus yang

membantu proses mengingat tentang apa yang dibaca, untuk membangun

suatu pengertian melalui pengalaman yang telah dimiliki.

Membaca merupakan proses psikologi. Ada banyak hal mendasar

yang berkaitan dengan proses membaca, antara lain: (1) Intelegensia; (2) usia

mental; (3) jenis kelamin; (4) tingkat sosial ekonomi; (5) bahasa; (6) ras; (7)

kepribadian; (8) sikap; (9) pertumbuhan fisik; (10) kemampuan persepsi; (11)

tingkat kemampuan membaca.

Membaca adalah kegiatan fisik dan mental yang menuntut seseorang

untuk menginterpretasikan simbol-simbol tulisan dengan aktif dan kritis

sebagai pola komunikasi dengan diri sendiri agar pembaca dapat

menemukan makna tulisan dan memperoleh informasi sebagai proses

transmisi pemikiran untuk mengembangkan intelektual dan

pembelajaran sepanjang hayat (life long learning). (http://mathedu-

unila.blogspot.com/2009/10/pengertian-membaca.html)

Page 36: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

19

Bertolak dari berbagai definisi membaca yang telah dikemukakan

diatas, dapat disimpulkan bahwa membaca adalah aktivitas auditif dan visual

untuk memperoleh makna dari simbol berupa huruf dan kata atau melihat.

Serta memahami isi dari apa yang mencakup fisik dan mental. Aktivitas fisik

yang terkait dengan membaca adalah gerak mata dan ketajaman penglihatan.

Aktivitas mental mencakup ingatan dan pemahaman. Orang dapat membaca

dengan baik jika mampu melihat huruf-huruf dengan jelas, mampu

menggerakkan mata secara lincah, mengingat simbol-simbol bahasa dengan

tepat, dan memiliki penalaran yang cukup untuk memahami bacaan.

b. Faktor-faktor yang dapat mempengaruhi kemampuan membaca

Kemampuan membaca seseorang tidak dapat diperoleh secara

langsung. Menurut Sabarsi Akhodiah (1991:26), ada beberapa faktor yang

dapat mempengaruhi kemampuan membaca seseorang, yaitu:

1) Motivasi

Motivasi adalah faktor yang cukup besar pengaruhnya terhadap

kemampuan membaca. Sering kegagalan membaca terjadi karena

rendahnya motivasi. Motivasi meliputi motivasi intrinsic dan motivasi

ekstinsrik.

2) Lingkungan keluarga

Orang tua memiliki kesadaran akan pentingnya kemampuan membaca

akan berusaha agar anak-anaknya memiliki kesempatan untuk belajar

membaca. Untuk itu orang tua memegang peranan penting untuk

mengembangkan kemampuan membaca anak.

3) Bahan bacaan

Bahan bacaan akan mempengaruhi seseorang dalam minat maupun

kemampuan memahaminya. Bahan bacaan harus disesuaikan dengan

kondisi dan kebutuhan anak, jangan terlalu sulit dan terlalu mudah.

Faktor yang diperhatikan dalam penentuan bahan bacaan adalah topik

dan taraf kesulitan pembaca.

c. Tujuan membaca

Menurut Blanton, dkk dan irwan dalam Farida Rahim (2008:11), ada

beberapa tujuan membaca ,yaitu:

1) Kesenangan

2) Menyempurnakan membaca nyaring

Page 37: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

20

3) Menggunakan strategi tertentu

4) Memperbaharui pengetahuannya tentang suatu topik

5) Mengaitkan informasi baru dengan informasi yang telah diketahuinya

6) Memperoleh informasi untuk laporan lisan atau tertulis

7) Mengkonfirmasikan atau menolak prediksi

8) Menampilkan suatu eksperimen atau mengaplikasikan informasi yang

diperoleh dari suatu teks dalam beberapa cara lain dan mempelajari

tentang struktur teks

9) Menjawab pertanyaan-pertanyaan yang spesifik

Menurut Anderson (1972) dalam tarigan (2008:9-10) ada beberapa

tujuan membaca yaitu:

1) Membaca untuk memperoleh perincian-perincian atau fakta-fakta

(reading for details of facta)

2) Membaca untuk memperoleh ide-ide utama (reading for main ideas)

3) Membaca untuk mengetahui urutan atau susunan, organisasi cerita

(reading for sequence or organization)

4) Membaca untuk menyimpulkan, membaca inferensi (reading for

inference)

5) Membaca untuk mengelompokkan, membaca untuk mengklasifikasikan

(reading for classify)

6) Membaca menilai, membaca mengevaluasi (reading for evaluate)

7) Membaca untuk memperbandingkan atau mempertentangkan (reading to

compare or contrast)

d. Ciri-ciri membaca

Menurut Anderson dkk (1985) dalam Sabarsi Akhadiah (1991:23-24)

mengemukakan lima ciri-ciri membaca yaitu

1) Membaca adalah proses konstruktif

Page 38: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

21

Pengertian atau pemahaman pembaca mengenai suatu tulisan merupakan

hasil pengolahan berdasarkan informasi yang terdapat dalam tulisan itu

dipadukan dengan pengetahuan dan pengalaman yang telah dimiliki.

2) Membaca harus lancar

Kelancaran membaca ditentukan oleh kesanggupan pembaca mengenai

kata-kata. Pembaca harus dapat menghubungkan tulisan dan maknanya.

3) Membaca harus dilakukan dengan strategi yang tepat

Pembaca yang terampil dengan sendirinya akan menyesuaikan strategi

membaca dengan taraf kesulitan tulisan, pengenalanya tentang topik yang

dibaca serta tujuan membacanya.

4) Membaca memerlukan motivasi

Membaca pada dasarnya adalah sesuatu yang menyenangkan akan tetapi

pengajaran membaca mungkin membosankan lebih-lebih bagi siswa yang

seringkali menemui kegagalan.

5) Membaca merupakan keterampilan yang harus dikembangkan secara

berkesinambungan

Keterampilan itu tidak dapat diperoleh secara mendadak atau dalam

waktu singkat dan untuk selamanya. Keterampilan itu diperoleh melalui

belajar, tahap demi tahap dalam waktu yang panjang secara terus-

menerus.

e. Tahapan-tahapan membaca

Menurut Palawija (2008) dalam siti khuzaimatun menjelaskan 5

tahapan membaca, (http://digilib.uns.ac.id/upload/dokumen/023072009055

01.pdf) yaitu:

1) Mengidentifikasi pernyataan tesis dan kalimat topik. Tesis merupakan

perumusan singkat yang mengandung tema dasar dari sebuah karangan.

Kalimat topik merupakan kalimat yang mewakili isi dari sebuah paragraf,

Page 39: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

22

2) Mengidentifikasi kata-kata dan frasa-frasa kunci. Pengidentifikasian ini

bertujuan untuk memahami makna bacaan yang tersirat dari kata-kata

dan frasa-frasa kunci tersebut,

3) Mencari kosakata baru, kosakata tersebut berfungsi untuk menambah

kekayaan kosakata pembaca,

4) Mengenali organisasi tulisan, yaitu bagan, grafik, dan gambar yang

berfungsi untuk mempermudah pemahaman, dan

5) Mengidentifikasi teknik pengembangan paragraf, yakni penyajian ide

oleh penulis apakah dalam bentuk deduktif, induktif, generalisasi, atau

analogi.

f. Pengertian membaca pemahaman

Menurut Carol dalam Suwaryono Wiryodijoyo (1989 : 1), membaca

pemahaman adalah dua tingkat proses penerjemahan dan pemahaman,

pengarang menulis kode dan pembaca mengartikan kode. Menurut Agustinus

Suyoto (2008) dalam siti khuzaimatun (http://digilib.uns.ac.id) berpendapat

bahwa membaca pemahaman atau komprehensi ialah kemampuan membaca

untuk mengerti ide pokok, detail penting, dan seluruh pengertian. Pemahaman

ini berkaitan erat dengan kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.

Daryanto (2007:101) mengemukakan bahwa “Dalam hubungan

dengan satuan pelajaran, ranah kognitif memegang peran paling utama”.

Yang menjadi tujuan pengajaran di SD,SMP,dan SMA pada umumnya adalah

peningkatan kemampuan siswa dalam aspek kognitif. Aspek kognitif

dibedakan atas enam jenjang menurut taksonomi Bloom (1956). Salah satu

diantaranya adalah aspek pemahaman (comprehension).

Daryanto (2007:106) berpendapat bahwa kemampuan memahami

dapat dijabarkan menjadi tiga, yaitu:

a. Menerjemahkan (translation)

Pengertian menerjemahkan disini bukan saja pengalihan (traslation) arti

bahasa yang satu ke dalam bahasa yang lain. Dapat juga dari konsepsi

abstrak menjadi suatu model, yaitu model simbolik untuk

mempermudah orang mempelajarinya. Pengalihan konsep yang

Page 40: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

23

dirumuskan dengan kata-kata ke dalam gambar dapat dimasukkan

dalam kategori menerjemahkan.

b. Mengintrepretasikan

Kemampuan ini lebih luas dari pada menerjemahkan. Ini adalah

kemampuan untuk mengenal dan memahami.

c. Mengekstrapolasi

Agak lain dari menerjemahkan dan menafsirkan, tetapi lebih tinggi

sifatnya. Ia menuntut kemampuan intelektual yang lebih tinggi.

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa membaca

pemahaman adalah kemampuan membaca untuk penerjemahan dan

mengintrepretasikan ide pokok, detail penting yang berkaitan erat dengan

kemampuan mengingat bahan yang dibacanya.

g. Tujuan membaca pemahaman

Henry Guntur Tarigan (2008:36) mengemukakan membaca

pemahaman mempunyai tujuan tertentu yang hendak dicapai yaitu untuk

mendapatkan kesuksesan dalam pemahaman sepenuhnya terhadap argumen-

argumen yang logis, urutan-urutan etoris atau pola-pola simbolisnya, nada-

nada tambahan yang bersifat emosional dan juga sarana-sarana linguistik

yang digunakan untuk mencapai tujuan. Tujuan membaca pemahaman

diperlukan dalam mempelajari dan mengetahui suatu informasi dari bacaan

sampai pada hal-hal yang khusus.

Adapun tujuan membaca menurut Ekwall seperti yang dikutip oleh

Hargrove dan poteet (dalam Mulyono Abdurrahman, 2003:194) ada tujuh

kemampuan yang ingin dicapai melalui membaca pemahaman, yaitu:

1) Mengenal ide pokok suatu bacaan

2) Mengenal detail yang penting

3) Mengembangkan imajinasi visual

4) Meramalkan hasil

5) Mengikuti petunjuk

6) Mengenal organisasi karangan

7) Membaca kritis

Page 41: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

24

Sepadan dengan Ekwall, menurut Depdikbud (1995/1996) dalam

jurnal penelitian kependidikan tujuan pembelajaran membaca pemahaman (1)

siswa mampu membaca teks bacaan dan menyimpulkan isinya dengan kata-

kata sendiri dan (2) siswa mampu membaca teks bacaan secara cepat, serta

dapat mencatat gagasan-gagasan utama.

h. Aspek-aspek membaca pemahaman

Menurut Henry Guntur Tarigan (2008:11-12) membaca merupakan

suatu keterampilan yang kompleks dan melibatkan serangkaian keterampilan

yang lebih kecil lainnya. Dalam membaca terdapat dua aspek penting yaitu

1) Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skills) yang dianggap

berada pada urutan yang lebih rendah (lower order)

2) Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skills) yang dapat

dianggap berada pada urutan lebih tinggi (higher order)

Dalam kesempatan ini kita akan membahas mengenai aspek-aspek

yang tercakup dalam membaca pemahaman yaitu:

1) Memahami pengertian sederhana (leksikal, gramatika, dan retorikal)

2) Memahami signifikansi atau makna (antara lain maksud dan tujuan

pengarang relevansi/ keadaan kebudayaan dan reaksi pembaca)

3) Evaluasi atau penilaian (isi dan bentuk)

4) Kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan dengan

keadaan.

i. Prinsip-prinsip membaca pemahaman

Menurut Mc Laughlin dan Allen (2002) dalam Farida Rahim (2008:3)

mengemukakan prinsip-prinsip membaca pemahaman adalah:

1) Pemahaman merupakan proses konstruktivis sosial

Anak-anak terus menerus membangun makna baru pada dasar

pengetahuan sebelumnya yang mereka miliki untuk proses

komunikasi(Cox dalam Farida Rahim, 2008:4). Maksud dari konsep ini

adalah belajar terjadi apabila informasi baru diintegrasikan dengan apa

Page 42: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

25

yang telah diketahui sebelumnya. Seorang anak yang mempunyai lebih

banyak pengalaman suatu topik tertentu akan lebih mudah untuk

memahami dan mempelajari apa yang dibacanya

2) Keseimbangan kemahiraksaraan adalah kerangka kerja kurikulum yang

membantu perkembangan pemahaman

Keseimbangan kemahiraksaraan merupakan kerangka kerja kurikulum

yang memberikan kedudukan yang sama antara membaca dan menulis

serta mengenal pentingnya dimensi kognitif dan afektif kemahiraksaraan.

3) Guru membaca yang profesional (unggul) memengaruhi belajar siswa

Peranan guru dalam proses membaca antara lain menciptakan

pengalaman yang memperkenalkan, memelihara, atau memperluas

kemampuan siswa untuk memahami teks. Hal ini mempersyaratkan guru

melaksanakan pembelajaran dengan langsung, memodelkan, membantu

meningkatkan, memfasilitasi dan mengikutsertakan dalam pembelajaran

(An & Raphael dikutip McLaughlin & Allen,2002 dalam Farida Rahim

2008:6)

4) Pembaca yang baik memegang peranan yang strategis dan berperan aktif

dalam proses membaca

Pembaca yang baik adalah pembaca yang berpartisipasi aktif dalam

proses membaca. Mereka mempunyai tujuan yang jelas serta memonitor

tujuan membaca mereka dari teks yang mereka baca. Pembaca yang baik

menggunakan strategi pemahaman untuk mempermudah membangun

makna.

5) Membaca hendaknya terjadi dalam konteks yang bermakna

Siswa perlu setiap hari mengakrabi teks dalam berbagai tingkat

kesukaran. ketika tingkat teks yang sedang digunakan maka guru

membantu siswa meningkatkan pengalaman belajar dan siswa menerima

berbagai tingkat dukungan, tergantung pada tujuan dan setting

pengajaran.

6) Siswa menemukan manfaat membaca yang berasal dari berbagai teks

pada berbagai tingkat kelas

Page 43: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

26

Siswa perlu membaca setiap hari teks dari tingkat yang berbeda. Apabila

tingkat teks akan digunakan, guru hendaknya memberikan bantuan untuk

meningkatkan dan memperluas pengalaman belajar siswa.

7) Perkembangan kosakata dan pembelajaran memengaruhi pemahaman

membaca

Pengajaran kosakata secara langsung dan belajar dari konteks sebaiknya

seimbang. Pengajaran sebaiknya bermakna bagi siswa, mencakup kata-

kata dari bacaan siswa dan memfokuskan pada berbagai strategi untuk

menentukan makna kata-kata yang tidak dikenal siswa.

8) Pengikutsertaan adalah suatu faktor kunci pada proses pemahaman

Keterlibatan pembaca bertransaksi dengan cetakan membangun

pemahaman berdasarkan pada hubungan antara pengetahuan sebelumnya

dengan informasi baru.

9) Strategi dan ketrampilan membaca bisa diajarkan

Siswa yang mengalami strategi pembelajaran pemahaman langsung dapat

meningkatkan pemahaman teks tentang topik baru. Mengaitkan

keterampilan dan strategi-strategi bisa mempermudah siswa memahami

strategi pemahaman.

10) Asesmen yang dinamis menginformasikan pembelajaran membaca

pemahaman.

Menilai kemajuan siswa penting karena memungkinkan guru

menemukan kelebihan dan kekurangan, merencanakan pengajaran

dengan tepat, mengkomunikasikan kemajuan siswa kepada orang tua dan

untuk mengevaluasi keefektifan strategi mengajar.

Page 44: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

27

4. Tinjauan tentang model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC)

a. Model pembelajaran

1) Pengertian model pembelajaran

Menurut Dahlan (1990) dalam isjoni (2010:49) model mengajar

dapat diartikan sebagai suatu rencana atau pola yang digunakan dalam

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran dan memberi petunjuk

kepada pengajar dikelas. Sedangkan pembelajaran menurut Muhammad

Surya (2003) dalam isjoni (2010:49) merupakan suatu proses perubahan

yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan perilaku

yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil dan pengalaman individu itu

sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.

Dalam proses pembelajaran, model pembelajaran mempunyai

peranan yang cukup penting. Model pembelajaran membantu guru dalam

menyampaikan materi sehingga pemahaman siswa mengenai materi

tersebut dapat meningkat. Joice dan Weil (Isjoni, 2010:50)

mengemukakan bahwa model pembelajaran adalah suatu pola atau

rencana yang sudah direncanakan sedemikian rupa dan digunakan untuk

menyusun kurikulum, mengatur materi pelajaran, dan member petunjuk

kepada pengajar dikelasnya.

Menurut Richard I Arends dalam heru setyawan

(http://zonainfosemua.blogspot.com) model pembelajaran mengacu pada

pendekatan yang akan digunakan, termasuk di dalamnya tujuan-tujuan

pembelajaran, tahap-tahap kegiatan di dalam pembelajaran, lingkungan

pembelajaran dan pengelolaan kelas. Model pembelajaran adalah

kerangka konseptual yang menuliskan prosedur yang sistematis dalam

mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai tujuan belajar

tertentu, dan berfungsi sebagai pedoman bagi para perancang

pembelajaran dan bagi para pengajar dalam merencanakan dan

Page 45: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

28

melaksanakan aktifitas belajar mengajar (Sugandi, 2004)

http://pinggiralas.blogspot.com

Menurut Aunurrahaman (2009:146) “Model pembelajaran dapat

diartikan sebagai kerangka konseptual yang melukiskan prosedur yang

sistematis dalam mengorganisasikan pengalaman belajar untuk mencapai

tujuan belajar tertentu dan berfungsi sebagai pedoman bagi para

perancang pembelajaran dan para guru untuk merencanakan dan

melaksanakan aktivitas pembelajaran”. Model pembelajaran juga dapat

dimaknai sebagai perangkat rencana atau pola yang dapat dipergunakan

untuk merancang bahan-bahan pembelajaran serta membimbing aktivitas

pembelajaran dikelas atau ditempat-tempat lain yang melaksanakan

aktivitas-aktivitas pembelajaran.

Berdasarkan pendapat diatas dapat disimpulkan model

pembelajaran adalah suatu rancangan atau prosedur secara sistematis

yang dapat digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan

pembelajaran dikelas dengan mengorganisasikan pengalaman belajar

untuk mencapai suatu tujuan.

2) Ciri-ciri model pembelajaran

Model-model pembelajaran mempunyai ciri-ciri khusus,

(http://makalah-model-pembelajaran1), antara lain:

a) Rasional teoritik logis yang disusun oleh pendidik.

b) Landasan pemikiran tentang apa dan bagaimana siswa belajar dalam

mencapai tujuan pembelajaran.

c) Tingkah laku mengajar yang diperlukan agar model tersebut dapat

diterapkan dengan sukses.

d) Lingkungan belajar yang diperlukan agar tujuan pembelajaran dapat

tercapai.

Page 46: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

29

3) Jenis-jenis model pembelajaran

Lapp, Bender, Ellenwood & John (1975) dalam Aunurrahman

(2009:147-148)berpendapat bahwa berbagai aktivitas belajar mengajar

dapat dijabarkan dari 4 model utama yaitu:

a) The Classical Model, dimana guru lebih menitikberatkan

peranannya dalam pemberian informasi melalui mata pelajaran dan

materi pelajaran yang disajikan.

b) The Technological Model, yang lebih menitikberatkan peranan

pendidikan sebagai transmisi informasi, lebih dititikberatkan untuk

mencapai kompetensi individual siswa.

c) The Personalised Model, dimana proses pembelajaran

dikembangkan dengan memperhatikan minat, pengalaman dan

perkembangan siswa untuk mengaktualisasikan potensi-potensi

individualitasnya.

d) The Interaction Model, dengan menitikberatkan pola interdepensi

antara guru dan siswa sehingga tercipta komunikasi dialogis di

dalam proses pembelajaran.

Menurut Stalling (1997) mengemukakan 5 model dalam

pembelajaran yaitu

a) The Exploratory Model, model ini pada dasarnya bertujuan untuk

mengembangkan kreativitas dan independensi siswa.

b) The Group Process Model, model ini utamanya diarahkan untuk

mengembangkan kesadaran diri, rasa tanggung jawab dan

kemampuan bekerjasama antara siswa.

c) The Developmental Cognitive Model, yang menitikberatkan untuk

mengembangkan ketrampilan-ketrampilan kognitif.

d) The Programmed Model, yang dititikberatkan untuk

mengembangkan ketrampila-ketrampilan dasar melalui modifikasi

tingkah laku.

Page 47: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

30

e) The Fundamental Model, yang dititikberatkan untuk

mengembangkan keterampilan-keterampilan dasar melalui

pengetahuan factual.

b. Model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) adalah salah

satu model pembalajaran kooperatif yang mengintegrasikan antara pengajaran

membaca dan menulis. Tujuan utama dari penggunaan model pembelajaran

CIRC adalah menggunakan tim-tim kooperatif untuk membantu para siswa

mempelajari kemampuan memahami bacaan yang dapat diaplikasikan secara

luas (Slavin, 2008:203).

“CIRC is a comprehensive approach to instruction in reading and

composition/language arts for grades 2-6. In CIRC Reading, students are

taught in reading groups and then return to mixed ability teams to work

on a series of cognitively engaging activities, including partner reading,

making predictions, identification of characters, settings, problem and

problem solutions, summarization, vocabulary, reading comprehension

exercises, and story-related writing”.

(http:/www.ed.gov/pubs/EPTW/eptw4/eptw4c.html)

Jika diterjemahkan dalam bahasa Indonesia CIRC adalah komposisi

terpadu membaca dan menulis secara kooperatif,dalam kelompok 2-6 orang.

Sintaksnya adalah membentuk kelompok, guru memberikan wacana bahan

bacaan sesuai dengan materi bahan ajar, siswa bekerja sama (membaca

bergantian, menentukan kata kunci, memberikan tanggapan) terhadap wacana

kemudian menuliskan hasil kolaboratifnya, presentasi hasil diskusi kelompok

dan yang terakhir adalah refleksi dari pembelajaran.

“Cooperative Integrated Reading and Composition (CIRC) is a

comprehemsive program for teaching reading and writing/language arts.

It has three principle elements: story-related activities, direct instruction

in reading comprehension,and integrated language arts/writing. In CIRC,

teachers use anthologies basal readers and/or novels, much as they would

in traditional reading programs. Students are assigned to teams composed

of pairs of students from the same or different reading group. Students

work in pairs on a series of cognitively engaging activities, including

reading to each other; predicting how stories will end; summarizing

Page 48: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

31

stories to each other; writing responses to stories; and practicing spelling,

decoding and vocabulary. Students work in teams to understand the main

idea and master other comprehension skills. During language arts

periods, students also write drafts, revise and edit one another’s work,

and prepare to “publish” their writing” (http://www.ed.gov/pubs).

Jika diterjemahkan kedalam bahasa Indonesia berarti Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) adalah suatu program menyeluruh

untuk pengajaran membaca dan seni menulis. CIRC mempunyai tiga elemen

penting yaitu : aktivitas terkait dengan cerita, mengarahkan instruksi dalam

pengertian pembacaan, dan mengintegrasikan bahasa secara tertulis. Didalam

CIRC, para guru menggunakan kumpulan puisi roman atau cerita, seperti/

ketika mereka didalam program pembacaan tradisional. Para siswa ditugaskan

keregu yang terdiri atas para siswa dari kelompok pembacaan berbeda atau

yang sama. Para siswa bekerja berpasangan pada satu rangkaian secara teori

melibatkan aktivitas, termasuk membacakan untuk sama lain, penggambaran

kesimpulan bagaimana cerita akan berakhir, peringkasan cerita kesatu sama

lain, penulisan menjawab cerita, dan praktek mengeja, memecahkan kode dan

kosakata. Para siswa bekerja didalam regu untuk memahami gagasan yang

utama dan ketrampilan pemahaman yang lain. Selama periode seni bahasa,

para siswa juga menulis rancangan, meninjau kembali dan mengedit

pekerjaan satu sama lain, dan bersiap-siap untuk “menerbitkan ” apa yang

mereka tulis.

Pengembangan model pembelajaran CIRC dilaksanakan untuk

mengatasi permasalahan membaca, menulis, dan pembelajaran sastra

tradisional. Prinsip pengembangan model pembelajaran CIRC didasarkan

pada beberapa alasan yaitu:

1) Tindak lanjut. Salah satu fokus utama aktivitas CIRC menentukan isi

cerita adalah membuat agar lebih efektif melalui waktu tindak lanjut.

Siswa akan termotivasi bekerja dengan yang lain dengan menggunakan

kooperatif reward dimana mereka mendapat sertifikasi atau mereka

saling mengenal anggota kelompok.

Page 49: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

32

2) Membaca oral. Salah satu tujuan program CIRC adalah untuk

meningkatkan keuntungan siswa membaca dengan suara keras dan

mendapat umpan balik dari kegiatan membacanya dalam kelompok dan

dari latihan merespon satu sama lain dalam membaca.

3) Ketrampilan membaca kompeherensif. Tujuan utama CIRC adalah

menggunakan kelompok koperatif untuk membantu siswa untuk

mengaplikasikan lebih luas ketrampilan membaca komprehensif. Dalam

tindak lanjut, siswa bekerja secara berpasangan untuk mengidentifikasi

lima kritikan setiap teks cerita: karakter, seting, masalah, solusi awal dan

solusi akhir.

Salah satu fokus dari kegiatan CIRC sebagai cerita dasar adalah

membuat penggunaan waktu tindak lanjut menjadi lebih efektif. Para siswa

yang bekerja di dalam tim-tim kooperatif dari kegiatan-kegiatan ini, yang

dikoordinasikan dengan pengajaran kelompok membaca supaya dapat

memenuhi tujuan dalam bidang lain seperti pemahaman membaca, kosakata,

dan membuat kesimpulan,

CIRC terdiri dari 3 prinsip elemen yaitu aktivitas mencari hubungan

dasar, pembelajaran langsung dalam membaca komprehensif serta bahasa

sastra dan menulis terpadu. Evaluasi pembelajaran kooperatif adalah

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) yang melibatkan para

siswa dalam susunan yang baik, yang mana mereka saling membantu satu

sama lain dan menerapkan strategi pembelajaran metakognitif. CIRC adalah

dasar untuk program membaca sekolah tingkat menengah yang disebut

dengan kelompok dan membaca siswa membaca tepi.

Komponen utama CIRC menurut Slavin (2008:205) terdiri dari:

1) Kelompok membaca. Guru membagi siswa kedalam kelompok

beranggotakan 2-4 orang siswa sesuai dengan tingkat kemampuan

membacanya.

Page 50: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

33

2) Tim. Siswa disusun berpasangan (atau berempat) didalam kelompok,

kemidian saling berintegrasi dengan kelompok serta saling membantu

antara kelompok tinggi dan kelompok rendah.

3) Kegiatan yang berhubunngan dengan cerita. Dalam hal ini siswa

menggunakan novel. Urutan aktivitas ini meliputi: partner reading (saling

koreksi), tata bahasa cerita dan menulis hubungan cerita, mencari kata-

kata sulit, makna kata, rangkuman cerita dan pengejaan.

4) Pemeriksaan tugas bersama teman sejawat.

5) Tes. Setelah akhir kegiatan siswa diberi tes pemahaman terhadap cerita

yang telah dibaca. Pada tes ini siswa bekerja secara individu.

6) Pembelajaran langsung didalam membaca komprehensif.

7) Seni berbahasa dan menulis terintegrasi. Setelah membaca siswa dapat

menuangkannya kedalam bentuk tulisan.

8) Membaca mandiri dan buku laporan. Para siswa diminta membaca buku

dirumah dan keesokan harinya membuat laporan tentang apa yang

dibacanya. Membaca mandiri dan buku laporan ini sebagai salah satu

pengganti pekerjaan rumah.

Kegiatan model pembelajaran CIRC tidak berbeda dengan kegiatan

belajar model pembelajaran kooperatif sebelumnya, seperti tahap-tahap

pembelajaran yang terdapat pada model investigasi kelompok. Tahap

pembelajarannya adalah sebagai berikut:

Tahap 1: mengidentifikasi topik dan mengorganisasikan kedalam masing-

masing kelompok kerja.

Siswa membaca cepat berbagai sumber, mengajukan topik dan

mengkategorikan sarana-sarana. Siswa bergabung dalam kelompok yang

mereka pilih. Komposisi kelompok didasarkan pada minat dan sifat

heterogen. Guru membantu dalam mengumpulkan informasi dan

memfasilitasi organisasi.

Page 51: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

34

Tahap 2: merencanakan kegiatan kelompok

Siswa membantu perencanaan bersama: apa yang akan kita kaji? Bagaimana

kita mengkaji? Siapa yang melakukannya? (pembagian kerja) dan apa tujuan

atau maksud kita menyelidiki topik ini?

Tahap 3: melaksanakan pembelajaran

Siswa mengumpulkan informasi, menganalisis data-data dan mencapai

kesimpulan. Masing-masing anggota kelompok berkontribusi terhadap

terdapat usaha kelompok. Siswa saling menukarkan, mendiskusikan,

menjelaskan dan mensistesiskan gagasan-gagasan.

Tahap 4: mempersiapkan laporan akhir

Para anggota kelompok menentukan hal-hal yang sangat penting dari pesan

pembelajaran yang telah dipelajari.

Para anggota kelompok merencanakan apa yang akan mereka laporkan dan

bagaimana mereka akan membuat presentasi mereka.

Para wakil kelompok membentuk steering committee untuk

mengkoordinasikan rencana-rencana untuk presentasi.

Tahap 5: menyajikan laporan akhir

Presentasi dilakukan terhadap seluruh kelas dalam berbagai macam bentuk.

Presentasi harus melibatkan khalayak (audience) secara aktif.

Khalayak mengevaluasi kejelasan dan daya tarik presentasi menurut kriteria-

kriteria yang telah ditentukan sebelumnya oleh seluruh kelas.

Tahap 6: evaluasi

Siswa saling tukar umpan balik tentang topik, tentang hasil bacaan, dan

tentang pengalaman-pengalaman afektif mereka tentang bacaan tersebut.

Guru dan siswa berkolaborasi dalam mengevaluasi pembelajaran yang telah

berlangsung.

Agus Adi (http://ady-ajuz.blogspot.com/2009/03/model pembelajaran-

cooperative.html) langkah pembelajaran dengan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading composition (CIRC) adalah sebagai berikut:

1) Membentuk kelompok yang beranggotakan 4 orang secara heterogen

2) Guru memberikan wacana/kliping sesuai dengan topik pembelajaran

Page 52: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

35

3) Siswa bekerja sama saling membacakan dan menemukan ide pokok dan

memberi tanggapan terhadap wacana/ keliping dan ditulis pada lembar

kertas

4) Mempresentasikan/ membacakan hasil kelompok

5) Guru membuat kesimpulan bersama

6) Penutup

Adapun yang menjadi kelebihan model pembelajaran CIRC adalah :

1) Pengalaman dan kegiatan belajar anak didik akan selalu relevan dengan

tingkat perkembangan anak;

2) Kegiatan yang dipilih sesuai dengan dan bertolak dari minat siswa dan

kebutuhan anak;

3) Seluruh kegiatan belajar lebih bermakna bagi anak didik sehingga hasil

belajar anak didik akan dapat bertahan lebih lama;

4) Pembelajaran terpadu dapat menumbuh-kembangkan ketrampilan

berpikir anak;

5) Pembelajaran terpadu menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis

(bermanfaat) sesuai dengan permasalahan yang sering ditemuai dalam

lingkungan anak;

6) Pembelajaran terpadu dapat menumbuhkan motivasi belajar siswa kearah

belajar yang dinamis, optimal dan tepat guna;

7) Menumbuh kembangkan interaksi sosial anak seperti kerjasama, toleransi,

komunikasi dan respek terhadap gagasan orang lain;

8) Membangkitkan motivasi belajar, memperluas wawasan dan aspirasi

guru dalam mengajar (Saifulloh, 2003). http://s1pgsd.blogspot.com

c. Langkah-langkah penggunaan metode Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC) dalam membaca pemahaman

Langkah kegiatan CIRC dalam pembelajaran membaca pemahaman

adalah sebagai berikut:

Page 53: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

36

1) Guru menerapkan secara singkat mengenai pembelajaran membaca

pemahaman.

2) Guru menyampaikan judul teks bacaan sesuai topik pembelajaran.

3) Siswa memprediksi awal mengenai cerita

4) Guru membagi peserta didik ke dalam beberapa kelompok secara

heterogen

5) Guru membagikan teks cerita

6) Guru menginformasikan kepada tiap kelompok mengenai langkah

pembelajaran CIRC yang akan dilaksanakan

7) Setiap kelompok ada yang membacakan untuk kelompoknya bacaan

yang telah dibagikan

8) Setiap kelompok membahas tentang hal-hal yang berkaitan dengan teks

bacaan seperti ide pokok, pikiran utama dan lain-lain yang berkaitan

dengan teks.

Kemudian mereka menuliskan hasilnya secara tertulis pada kertas

9) Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok

10) Secara bergiliran, wakil dari setiap kelompok membacakan hasil

diskusinya didepan kelas

11) Kelompok yang lain memberikan tanggapan dan guru memberikan

umpan balik serta atas materi yang telah dipresentasikan siswa secara

singkat

12) Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok dan memberikan

kriteria penghargaan terhadap kelompok yang berhasil dengan baik.

13) Pada akhir kegiatan guru bisa memberikan tes untuk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

Page 54: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

37

5. Tinjauan tentang media pembelajaran

a. Pengertian media

Media merupakan alat peraga yang berasal dari kata peraga yang

artinya alat-alat, atau dalam bahasa sehari-hari sering digabungkan menjadi alat

peraga. Dalam dunia pendidikan media dikenal sebagai alat komunikasi antara

guru dan siswa untuk mencegah verbalisme.

Ada beberapa batasan tentang media, sebagai berikut: menurut

Mulyani Sumantri (2001:152)” kata media berasal dari bahasa latin dan

merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti

perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan”.

Menurut Schramm (1977) dalam Heru Setyawan

(http://www.infogue.com) mengemukakan bahwa media pembelajaran adalah

teknologi pembawa pesan yang dapat dimanfaatkan untuk keperluan

pembelajaran. Media adalah teknologi pembawa pesan (informasi) yang dapat

dimanfaatkan untuk keperluan pembelajaran (Schramm,1997) dalam Martinis

Yamin (2007:199)

Menurut Briggs (1977) berpendapat bahwa media pembelajaran

adalah sarana fisik untuk menyampaikan isi/materi pembelajaran seperti :

buku, film, video dan sebagainya. Sedangkan, National Education Associaton

(1969) mengungkapkan bahwa media pembelajaran adalah sarana komunikasi

dalam bentuk cetak maupun pandang-dengar, termasuk teknologi perangkat

keras. (http://www.infogue.com)

Sedangkan menurut Dirje barman Rumumpuk dalam Mulyani

Sumantri (2001:153) mengidentifikasi media pembelajaran sebagai setiap alat,

baik hardware maupun softwere yang dipergunakan sebagai media komunikasi

dan yang bertujuan untuk meningkatkan efektivitas proses belajar mengajar.

Selain itu media baca juga merupakan sebuah sumber yang hebat

untuk ditemukan sebagai media acuan dalam kurikulum itu sendiri, sebagai

Page 55: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

38

bahan media acuan membuat informasi pilihan, mengarang dari berbagai

ide/pendapat dengan menggunakan simbol sistem yang bervariasi/peralatan

dan teknologi yang sangat menarik dalam mempraktikan bagi warga Negara,

khususnya bagi para siswa.

Berdasarkan pendapat-pendapat para ahli diatas, maka peneliti

menyimpulkan bahwa media baca merupakan sebuah sumber yang digunakan

sebagai alat bantu dalam proses pendidikan dan pengajaran disekolah untuk

menyalurkan pesan dari guru ke siswa, sehingga dapat merangsang pikiran,

perasaan, perhatian dan minat siswa sehingga proses pembelajaran dapat

berlangsung dan tujuan dari pembelajaran dapat tercapai

b. Fungsi Media Pembelajaran

Heru Setyawan (http://www.infogue.com) Media memiliki beberapa

fungsi, diantaranya :

1) Media pembelajaran dapat mengatasi keterbatasan pengalaman yang

dimiliki oleh para peserta didik.

2) Media pembelajaran dapat melampaui batasan ruang kelas.

3) Media pembelajaran memungkinkan adanya interaksi langsung antara

peserta didik dengan lingkungannya.

4) Media menghasilkan keseragaman pengamatan

5) Media dapat menanamkan konsep dasar yang benar, konkrit, dan

realistis.

6) Media membangkitkan keinginan dan minat baru.

7) Media membangkitkan motivasi dan merangsang anak untuk belajar.

8) Media memberikan pengalaman yang integral/menyeluruh dari yang

konkrit sampai dengan abstrak

Mulyani Sumantri (2001:154), mengidentifikasi beberapa fungsi

media pembelajaran yaitu:

1) Sebagai sarana bantu untuk mewujudkan situasi belajar mengajar yang

lebih efektif.

Page 56: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

39

2) Dapat menciptakan situasi belajar yang diharapkan

3) Mempermudah dan mempercepat daya tangkat siswa terhadap bahan ajar

dan meningkatkan kualitas proses belajar siswa.

4) Menjadikan hasil belajar siswa akan lebih tahan lama mengendap,

sehingga kualitas pembelajaran memiliki nilai yang tinggi.

5) Membangkitkan motivasi belajar peserta didik

c. Macam-macam media pembelajaran

Menurut Bretz (1971) dalam Martinis Yamin (2007:204)

membagikan media menjadi tiga macam yaitu suara, media bantuk visual,

dan media garak. Media bentuk visual dibagi menjadi tiga yaitu gambar

visual, garis (grafis) dan simbol verbal. Sedangkan menurut Djamarah dan

Zain (2002) dalam Suroso Mukti, Darul Islam, dan Muhlisin Sidik (jurnal

inovasi dan perekayasa pendidikan 2010:140) berdasarkan bentuknya media

dikelompokkan menjadi:

1) Media auditif misalnya tape recorder dan radio,

2) Media visual misalnya diagram dan gambar, dan

3) Media audio visual misalnya film, video dan animasi.

Menurut Sri Anitah Wiryawan dan Noorhadi (1994) dalam

Mulyani Sumantri (2001:158) mengklasifikasikan menjadi:

1) Media visual

2) Media audio

3) Media audio visual

4) Media asli dan orang

Dari beberapa pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa media

dikelompokkan menjadi tiga macam (1) media visual misalnya diagram dan

gambar, (2) media audio misalnya tape recorder dan radio, dan (3) media

audio visual misalnya film, video dan animasi.

Page 57: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

40

d. Tujuan penggunaan media

Menurut Mulyani Sumantri (2001: 153) secara khusus media

pengajaran digunakan dengan tujuan sebagai barikut:

1) Memberikan kemudahan kepada peserta didik untuk lebih memahami

konsep, prinsip, sikap, dan ketrampilan tertentu dengan menggunakan

media yang paling tepat menurut karakteristik bahan.

2) Memberikan pengalaman belajar yang berbeda dan bervariasi sehingga

lebih merangsang minat peserta didik untuk belajar

3) Menumbuhkan sikap dan ketrampilan tertentu dalam teknologi karena

peserta didik tertarik untuk menggunakan atau mengoperasikan media

tertentu

4) Menciptakan situasi belajar yang tidak dapat dilupakan peserta didik

e. Manfaat media pembelajaran

Menurut kepm dan Dayton (1985) dalam martinis yamin

(2007:200-203) mengidentifikasi delapan manfaat media dalam kegiatan

pembelajaran yaitu

1) Penyampaian materi pelajaran dapat diseragamkan

2) Proses pembelajaran menjadi lebih menarik

3) Proses belajar siswa menjadi lebih interaktif

4) Jumlah waktu belajar mengajar dapat dikurangi

5) Kualitas belajar siswa dapat ditingkatkan

6) Proses belajar dapat terjadi dimana saja dan kapan saja

7) Sikap positif siswa terhadap bahan pelajaran maupun terhadap proses

belajar itu sendiri dapat ditingkatkan

8) Peran guru dapat berubah kearah yang lebih positif dan produktif

f. Nilai media dalam pendidikan

Sebagaimana diuraikan diatas bahwa media merupakan alat yang

digunakan dalam rangka pencapaian tujuan dalam pendidikan. Nilai media

dalam pendidikan adalah: (1) meletakkan dasar yang konkret dalam berfikir;

(2) meningkatkan perhatian para siswa pada pembelajaran; (3) meletakkan

dasar yang penting untuk perkembangan daya fikir siswa; (4) memberikan

Page 58: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

41

pengalaman yang nyata, yang dapat menumbuhkan keinginan siswa untuk

berusaha belajar mandiri.

Agar media bermanfaat, hendaknya memenuhi persyaratan sebagai

berikut: (1) otentik, artinya secara jujur melukiskan objek/ peristiwa seperti

kalau orang melihatnya; (2) sederhana, harus menunjukkan dengan bagian-

bagian pokok yang jelas; (3) ukuran relatif, untuk mempermudah orang

membayangkan ukuran benda yang sebenarnya.

g. Media Animasi

Animasi diambil dari kamus Oxford berarti film yang seolah hidup,

terbuat dari fotografi, gambaran, boneka, dan sebagainya dengan perbedaan

tipis antar frames, untuk memberi kesan pergerakan saat diproyeksikan (The

Little Oxford Dictionary 19)( file:///C:/Users/user/Documents/pengertian-

animasi.html)

Animasi adalah rangkaian gambar yang membentuk sebuah gerakan.

Animasi dalam pembelajaran biasanya terintegrasi dengan program komputer

atau yang diberi istilah multimedia animasi. Keuntungan multimedia animasi

(1) memperbesar benda yang sangat kecil dan tidak tampak oleh mata, (2)

memperkecil benda yang besar yang tidak mungkin dihadirkan disekolah, (3)

menyajikan benda atau peristiwa yang komplek, rumit dan berlangsung cepat

dan lambat, (4) menyajikan benda atau peristiwa yang tempatnya sangat jauh,

(5) menyajikan benda atau peristiwa yang berbahaya dan, (6) meningkatkan

daya tarik dan perhatian siswa (Depdiknas, 2007) dalam Suroso Mukti

Leksono, Darul Islam & Muhlisin Sidik (Jurnal inovasi dan perekayasa

pendidikan 2010:141-142)

Membahas tentang animasi, tidak akan terlepas dari bantuan komputer

dan multimedia. Tinjauan mengenai hal ini dapat dilihat dari hasil penelitian

yang dilakukan oleh Coldbeck (dalam Gene L Wilkinson, 1984:25) telah

mengkaji 150 orang siswa sekolah menengah negeri yang tergabung dalam

enam kelompok. Kelompok pertama belajar dengan buku teks yang

Page 59: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

42

terprogram (programmed text), kelompok kedua dengan pengajaran kelas

biasa, kelompok ketiga belajar dengan kombinasi kelas biasa dan teks

terprogram. Ternyata kelompok ketiga mencapai hasil yang secara signifikan

lebih baik dari pada dua kelompok lainnya.

Suatu variasi pembelajaran terprogram adalah dengan menggunakan

komputer untuk menyajikan bahan-bahan pembelajarannya sebagai pengganti

buku teks, disebut pembelajaran dengan bantuan computer (Computer

Assisted Instruction). Atkinson (dalam Gene L Wilkimson, 1984 :26) meneliti

pengajaran membaca yang diberikan dengan memakai terminal komputer

selama 20 menit perhari bagi siswa kelas I. hasilnya menunjukkan bahwa 0

dari 10 perbandingan mencapai hasil yang lebih baik secara signifikan pada

tes akhir yang telah distandarkan dari pada mereka yang tidak menggunakan

computer.

Dari beberapa pendapat diatas penulis berpendapat bahwa, animasi

biasanya identik dengan gambar, meski tidak menutup kemungkinan untuk

membuat animasi melalui medium lainnya seperti fotografi ataupun objek.

Hal ini terutama karena pada dasarnya animasi adalah menciptakan gerakan.

Sehingga bisa dikatakan bahwa animasi adalah media berbasis kartun.

Kesamaan dalam visualisasi antara komik strip (yang dikenal juga sebagai

kartun strip) dengan animasi membuat istilah film kartun menjadi semakin

lekat dengan animasi.

Animasi dapat membantu proses pelajaran jika peserta didik dapat

melakukan proses kognitif dibantu dengan animasi, sedangkan tanpa animasi

proses kognitif tidak dapat dilakukan. Berdasarkan penelitian, peserta didik

yang memiliki latar belakang pendidikan dan pengetahuan rendah cenderung

memerlukan bantuan, salah satunya animasi, untuk menangkap konsep materi

yang disampaikan.

Page 60: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

43

B. Penelitian Relevan

Penelitian sebelumnya yang relevan dengan penelitian ini adalah:

1. Penelitian yang dilakukan Suwarto, Tesis UNS “Upaya Meningkatkan

Kemampuan Membaca Dan Menulis Permulaan Dengan Metode Kooperatif

Intregasi Membaca Dan Komposisi (CIRC) ” (PTK Pada Siswa Kelas I SD

Negeri Eromoko Kecamatan Eromoko Kabupaten Wonogiri )

Bedasarkan hasil penelitian ini disimpulkan bahwa penggunaan metode

kooperatif intregasi membaca komposisi (CIRC) dapat meningkatkan proses

pembelajaran membaca dan menulis permulaan, baik pada siswa maupun

guru. Hal ini dapat dilihat dari ketuntasan pembelajaran pada siklus I

sebanyak 53,38%, siklus II sebanyak 71,43% dan siklus III sebanyak 100%.

2. Penelitian oleh Yuliana Astuti, Skripsi FKIP UNS 2009. Peningkatan

Kemampuan Membaca Pemahaman Melalui Media Cooperative Integrated

Reading Composition (CIRC) Pada Siswa Kelas V SD Negeri Beji

Kecamatan Andong Boyolali. Berdasarkan hasil penelitian terjadi

peningkatan kemampuan membaca pada siklus I sebanyak 66,67%, siklus II

sebanyak 80% dan iklus III sebanyak 90%.

Page 61: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

44

C. Kerangka Berpikir

Gambar 2.1 Kerangka berfikir

Pada kondisi awal terdapat beberapa siswa yang mengalami kesulitan dalam

memahami apa yang telah dibaca, yaitu pada saat membaca pemahaman. Hal ini

terjadi karena dirasa guru kurang inovatif dalam melaksanakan pembelajaran.

Oleh karena itu diperlukan adanya suatu model pembelajaran yang dapat

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa. Diantara berbagai model

pembelajaran, model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC) adalah suatu model pembelajaran yang diharapkan dapat membantu

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa. Melalui model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dapat

membawa siswa menjadi lebih tertarik dan berminat untuk belajar membaca

pemahaman. Dan melalui model pembelajaran CIRC ini diharapkan pembelajaran

menjadi lebih bermakna bagi siswa dan akhirnya kemampuan membaca

pemahaman pun meningkat. Selain ditunjang dengan model pembelajaran yang

dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman juga harus dengan media

Kemampuan

membaca

pemahaman

masih

rendah

Guru belum menggunakan

model pembelajaaran

CIRC dengan media

animasi

Kondisi Awal

Dalam pembelajaran guru menggunakan model

pembelajaran CIRC dengan Media Animasi Tindakan

Penggunaan model pembelajaran CIRC dengan

media animasi dapat meningkatkan kemampuan

membaca pemahaman

Kondisi Akhir

Page 62: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

45

yang sesuai dalam meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa dalam

hal ini adalah media animasi.

C. Hipotesis

Dalam penelitian ini diajukan hipotesis sebagai berikut: Melalui model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media

animasi dapat meningkatan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas

IV SD Negeri Pajang I Surakarta Tahun Ajaran 2011.

Page 63: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

46

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Tempat dan waktu penelitian

1. Tempat Penelitian

Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SD Negeri pajang I No.

93 yang beralamat di jalan Transito No.18 Rt. 03 Rw. VII kelurahan pajang

kecamatan Laweyan kota Surakarta. Peneliti memilih tempat tersebut karena

beberapa pertimbangan diantaranya yaitu biaya, waktu, dan data dan subjek

yang dibutuhkan untuk penelitian ini berada di SD Negeri pajang I Surakarta

selain itu untuk mempermudah dalam memperoleh data serta lokasi penelitian

yang mudah dijangkau.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian dilaksanakan pada semester genap tahun pelajaran

2011/2012. Penelitian akan dilaksanakan selama 5 bulan pada bulan februari-

juni tahun 2011.

Tabel 3.1 Rencana pelaksanaan kegiatan penelitian

No Kegiatan Bulan

Februari Maret April Mei Juni

1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 5 1 2 3 4

1 Penyusunan proposal

2 Skripsi Bab I,II,III

3 Penyusunan instrumen

4 Perijinan

5 Pelaksanaan penelitian

6 Analisis data

7 Penyusunan laporan

Page 64: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

47

A. Bentuk dan Strategi Penelitian

Penelitian ini berbentuk penelitian tindakan kelas (Classroom Action

Research). Penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research) menurut

beberapa ahli dalam Basrowi dan Suwandi(2008:26), meliputi:

1. Hopkins (1992) penelitian tindakan kelas (Classroom Action Research)

merupakan salah jenis penelitian tindakan yang bersifat praktis sebab

penelitian ini menyangkut kegiatan yang dipraktikan guru sehari-

hari,permasalahan yang diangkat adalah permasalahan yang ada di dalam

pekerjaan guru.

2. Suyanto (1997) penelitia tindakan kelas adalah suatu bentuk penelitian yang

sifatnya relektif dengan melakukan tindakan-tindakan tertentu agar dapat

memperbaiki dan atau meningkatkan praktik-praktik pembelajaran dikelas

secara lebih professional

3. Kemmis & McTaggart (1982) penelitian juga digambarkan sebagai suatu

proses yang dinamis dimana keempat aspek yaitu perencanaan, tindakan,

observasi, dan refleksi harus dipahami bukan sebagai langkah-langkah yang

statis, terselesaikan dengan sendirinya, tetapi lebih merupakan momen-

momen dalam bentuk spiral yang menyangkut perencanaan, tindakan,

pengamatan dan refleksi.

4. Ebbut (1985) menjelaskan PTK merupakan studi yang sistematis yang

dilakukan dalam upaya memperbaiki praktik-praktik dalam pendidikan

dengan melakukan tindakan praktis serta refleksi dari tindakan tersebut.

Ebbut melihat proses dan penelitian tindakan ini sebagai suatu rangkaian

siklus yang berkelanjutan, didalam dan diantara siklus-siklus itu ada

informasi yang merupakan balikan. Penekanan tetap pada hal yang sama yaitu

penelitian ini harus memberikan kesempatan pada pelakunya untuk

melaksanakan tindakan melalui beberapa siklus agar berfungsi secara efektif.

Dalam penelitian ini menggunakan strategi tindakan kelas. Menurut

Suharsini Arikunto, dkk (2007:16) model penelitian tindakan divisualisasikan

pada gambar berikut:

Page 65: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

48

Gambar 3.1 Model penelitian tindakan

B. Subyek Penelitian

Dalam hal ini Subyek penelitian adalah anak kesulitan belajar kelas IV

yang berada di SD Negeri Pajang I Surakarta yang berjumlah 3 siswa dari 46

siswa. Yang terdiri dari 23 siswa perempuan dan 23 siswa laki-laki. Alasan

peneliti adalah masalah yang dihadapi siswa masih rendahnya kemampuan

membaca pemahaman yang dimiliki siswa di SD Negeri Pajang I Surakarta.

C. Data dan Sumber

Sumber data penelitian ini antara lain:

1. Peristiwa proses pembelajaran membaca pemahaman yang berlangsung di

kelas IV SD Negeri Pajang I Surakarta tahun ajaran 2011/2012.

2. Informan yaitu guru kelas IV SD Negeri Pajang I Surakarta tahun ajaran

2011/2012

3. Dokumen

perencanaan

refleksi

pengamatan

?

pengamatan

Siklus II pelaksanaan

perencanaan

Siklus I pelaksanaan refleksi

Page 66: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

49

Data yang dikumpulkan, antara lain: silabus, rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP), hasil tes siswa.

D. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini menerapkan teknik pengumpulan data sebagai

berikut:

1. Observasi

Observasi adalah kegiatan pengamatan (pengambilan data) untuk

memotret seberapa jauh efek tindakan telah tercapai sasaran. Efek dari suatu

intervensi (action) terus dimonitor secara reflektif Suharsimi Arikunto, dkk

(2007:127). Observasi dilakukan dengan format check list. Alat ini berisikan

seragkaian daftar kejadian penting yang akan diamati. Observasi dilaksanakan

pada setiap pertemuan siklus I dan siklus II.

2. Tes

Tes merupakan alat pengukuran data yang digunakan untuk

mengetahui sejauh mana kemampuan membaca permulaan siswa. Menurut

Suharsimi Arikunto (2006:150) Tes adalah serentetan pertanyaan atau latihan

serta alat lain yang digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan

inteligensi, kemampuan atau bakat yang dimiliki oleh individu atau

kelompok.

Sedangkan menurut Anas Sudijono (2008 : 67) tes adalah cara (yang

dapat dipergunakan) atau prosedur (yang perlu ditempuh) dalam rangka

pengukuran dan penilaian di bidang pendidikan, yang berbentuk pemberian

tugas atau serangkaian tugas baik berupa pertanyaan-pertanyaan (yang harus

dijawab), atau perintah-perintah (yang harus dikerjakan) oleh testee, sehingga

(atas dasar data yang diperoleh dari hasil pengukuran tersebut) dapat

dihasilkan nilai yang melambangkan tingkah laku atau prestasi testee; nilai

Page 67: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

50

mana yang dapat dibandingkan dengan nilai-nilai yang dicapai oleh testee

lainnya, atau dibandingkan dengan nilai standar tertentu.

Sebagai alat pengukur, tes dapat dibedakan menjadi beberapa jenis

atau golongan. Menurut Anas Sudijono (2008 : 68) jenis- jenis tes antara lain

yaitu:

a) Penggolongan tes berdasarkan fungsinya. Berdasarkan fungsinya tes

dibagi menjadi:

1) tes seleksi

2) tes awal

3) tes akhir

4) tes diagnostic

5) tes formatif

6) tes sumatif

b) Penggolongan tes berdasarkan aspek psikis yang diungkap. Berdasarkan

aspek psikis, tes dibagi menjadi:

1) Tes intelegensi (intelegensi test), yakni tes yang dilaksanakan dengan

tujuan untuk mengungkap atau mengetahui tingkat keceradasan

seseorang.

2) Tes kemampuan (aptitude test), yakni tes yang dilaksanakan dengan

tujuan untuk mengungkap kemampuan dasar atau bakat khusus yang

dimiliki oleh testee.

3) Tes sikap (attitude test), yakni tes yang dilaksanakan dengan tujuan

untuk mengungkapkan predisposisi atau kecenderungan seseorang

untuk melakukan suatu respon tertentu terhadap dunia sekitarnya, baik

berupa individu-individu maupun obyek-obyek tertentu.

4) Tes kepribadian (personality test), yakni tes yang dilaksanakan

dengan tujuan mengungkap ciri-ciri khas dari seseorang yang banyak

sedikitnya bersifat lahiriah, seperti gaya bicara, cara berpakaian, nada

suara, hobi atau kesenangan, dan lain-lain.

5) Tes hasil belajar (achievement test), yakni tes yang biasa digunakan

untuk mengungkapkan tingkat pencapaian atau prestasi belajar.

Page 68: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

51

c) Penggolongan lain

1) Ditilik dari segi banyaknya orang yang mengikuti tes digolongkan

menjadi:

(a) Tes individual (individual test), yakni tes dimana tester hanya

berhadapan dengan satu orang testee saja.

(b) Tes kelompok (group test), yakni tes dimana tester berhadapan

dengan lebih dari satu orang testee.

2) Ditilik dari segi waktu yang disediakan tes digolongkan menjadi dua

yaitu:

(a) Power test, yakni tes dimana waktu yang disediakan buat testee

untuk menyelesaikan tes tersebut tidak dibatasi.

(b) Speed test, yaitu tes dimana waktu yang disediakan buat testee

untuk menyelesaikan tes tersebut dibatasi.

3) Ditilik dari segi bentuk responsnya, tes digoonkan menjadi:

(a) Verbal test, yakni suatu tes yang menghendaki respon (jawaban)

yang tertuang dalam bentuk ungkapan kata-kata atau kalimat, baik

secara lisan maupun tertulis.

(b) Nonverbal test, yakni tes yang menghendaki respon (jawaban)

dari testee bukan berupa ungkapan kata-kata atau kalimat,

melainkan berupa tindakan atau tingkah laku; jadi respon yang

dikehendaki muncul dari testee adalah berupa perbuatan atau

gerakan-gerakan tertentu.

Page 69: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

52

4) Ditinjau dari segi cara mengajukan pertanyaan dan cara memberikan

jawabannya, tes digolongkan menjadi:

(a) Tes tertulis (pencil and paper test), yakni jenis tes dimana tester

dalam mengajukan butir-butir pertanyaan atau soalnya dilakukan

secara tertulis dan testee memberikan jawabannya juga secara

tertulis.

(b) Tes lisan (nonpencil and paper test), yakni tes dimana tester di

dalam mengajukan pertanyaan-pertanyaan atau soalnya dilakukan

secara lisan, dan testee memberikan jawabannya secara lisan pula.

3. Dokumen

Menurut Suharsimi Arikunto (2006:158) Dokumentasi dari asal

katanya dokumen yang artinya barang-barang tertulis. Didalam melaksanakan

metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku,

majalah, dokumen dll

Dokumen digunakan untuk menjaring data awal yang berupa daftra

nilai membaca pemahaman siswa kelas IV. Untuk mengetahui perkembangan

siswa dokumen yang digunakan berupa foto proses pembelajaran.

E. Validitas Data

Cara yang digunakan untuk mengukur vaiditas data yaitu menggunakan

validitas isi dan triangulasi.

1. Validitas isi

Tes dikatakan memiliki isi apabila didalamnya mengukur tujuan

khusus tertentu yang sejajar dengan materi atau isi pelajaran yang

diberikan oleh guru dalam pembelajaran. Pada penelitian ini data yang

diukur menggunakan validitas isi yaitu tes yang digunakan untuk

mengukur kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV.

Page 70: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

53

2. Triangulasi

Triangulasi Menurut priyono (2000) dalam Basrowi dan suwandi

(2008:123) adalah suatu cara untuk mendapatkan keakuratan data dengan

menggunakan berbagai cara, prosedur, dan metode agar data yang

diperoleh dapat dipercaya kebenarannya. Triangulasi yang digunakan

yaitu:

a. Triangulasi data

Tiangulasi data (data triangulation) dalam Basrowi dan suwandi

(2008: 124) yaitu “mengambil data dari berbagai suasana, waktu dan

tempat. Peneliti dapat melakukan pengecekan, pengecekan ulang dan

pengecekan silang. Pengecekan dilakukan pada orang yang sama pada

waktu yang sama. Pengecekan juga juga bisa dilakukan dengan metode

yang berbeda”. Triangulasi data digunakan dengan cara membandingkan

data hasil pengamatan dengan data hasil wawancara.

b. Triangulasi metode

Menurut H. B. Sutopo (2006: 95) triangulasi metode dilakukan

dengan mengumpulkan data sejenis tetapi dengan menggunakan teknik

atau metode pengumpulan data yang berbeda. Misalnya wawancara dan

observasi. Penggunaan metode pengumpulan data yang berbeda ini

diusahakan mengarah pada sumber data sama untuk menguji kemantapan

informasinya.

F. Analisis Data

Sarwiji Suwandi (2008:70) mengemukakan bahwa, Teknik analisis yang

digunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil dikumpulkan antara

lain dengan teknik deskriptif komparatif (statistik deskriptif komparatif) dan

teknik analisis kritis”.

Page 71: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

54

Teknik statistik deskriptif komparatif untuk menganalisis data kuantitatif,

misalnya hasil tes siswa tiap siklus kemudian dilakukan perbandingan. Statistik

deskriptif dapat digunakan untuk mengolah karakteristik data yang berkaitan

dengan menjumlah, merata-rata, mencari titik tengah, mencari persentase, dan

menyajikan data yang menarik, mudah dibaca, dan diikuti alur berfikirnya (grafik,

table, chart).

Teknik analisis kritis digunakan untuk menganalisis data kualitatif,

misalnya dari wawancara, observasi, dan analisis dokumen. Teknik analisis kritis

mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kelebihan kinerja siswa

dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan kriteria normatif yang

diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada.

G. Indikator Ketercapaian

Pada bagian ini perlu dikemukakan tolak ukur keberhasilan penelitian

yang dilakukan. Dalam menetukan keberhasilan atau keefektifan penelitian akan

tercapai, jika siswa memperoleh nilai 63 sebanyak 80% dari jumlah siswa

keseluruhan. Hasil ini didasarkan pada KKM di SD Negeri Pajang I Surakarta

untuk mata pelajaran bahasa Indonesia kelas IV yaitu 63.

H. Prosedur Penelitian

Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan, maka peneliti

menggunakan prosedur penelitian sebagai berikut:

1. Persiapan

Pada tahap ini peneliti berkunjung ke SD Negeri Pajang I Surakarta dan

menemui kepala sekolah. Peneliti meminta ijin kepada kepala sekolah untuk

mengadakan penelitian disekolah yang beliau ampu. Peneliti meminta ijin

dengan disertai surat ijin penelitian dari dekan FKIP UNS yang Dilampiri

proposal penelitian. Tahap ini peneliti juga menemui guru kelas IV SD

Negeri Pajang I Surakarta untuk mempersiapkan kegiatan survey awal.

Page 72: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

55

2. Studi/Survei Awal

Pada tahap ini peneliti melakukan survei awal pada siswa kelas IV untuk

mengenal kemampuan siswa dalam proses pembelajaran membaca

pemahaman. Survey ini dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran

membaca pemahaman dan memeriksa hasil tes sebelum dilakukan tindakan.

3. Pelaksanaan Siklus

Pelaksanaan penelitian ini, mekanisme kerjanya diwujudkan dalam bentuk

siklus, yang setiap siklus mencakup empat kegiatan, yaitu (1) perencanaan;

(2) pelaksanaan; (3) observasi; dan (4) analisis dan refleksi. Adapun secara

rinci empat tahap pelaksanaan diuraikan sebagai berikut:

a. Perencanaan meliputi kegiatan meninjau silabus dan membuat rancangan

pelaksanaan pembelajaran (RPP) mata pelajaran Bahasa Indonesia dengan

standar kompetensi membaca pemahaman menggunakan model

pembelajaran CIRC melalui media animasi. Selain itu peneliti juga

menyiapkan berbagai sarana yang diperlukan selama pelajaran seperti

kertas HVS, alat tulis, lembar observasi dan dokumentasi.

b. Pelaksanaan, dilakukan dengan menerapkan pembelajaran menggunakan

model pembelajaran CIRC melalui media animasi yang telah disepakati

antara peneliti dengan guru. Peneliti melaksanakan rencana pelaksanaan

pembelajaran (RPP) yang telah dibuat sebelumnya dengan sistematis.

Ada skenario pembelajarannya adalah sebagai berikut:

1) Peneliti memperlihatkan cerita pendek melalui layar kepada siswa

dengan bantuan media laptop yang dihubungkan dengan LCD, maka

layar putih akan muncul film animasi layaknya sedang menonton di

bioskop. Film animasi ini memiliki rangkaian cerita yang nantinya

memerlukan pemahaman siswa.

2) Guru membagi kelompok menjadi beberapa kelompok kecil yang

terdiri dari 2-4 orang siswa.

3) Siswa memperhatikan cerita tersebut

Page 73: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

56

4) Peneliti membagikan teks cerita

Peneliti meminta siswa untuk membaca

5) Peneliti menayangkan cerita sekali lagi

Pada tahap ini, model penbelajaran CIRC mulai dilakukan yaitu

dengan membentuk kelompok dalam satu kelompok siswa bekerja

sama untuk menemukan kata kunci dan memberikan tanggapan

terhadap cerita. Dengan begitu untuk siswa yang kurang jelas dapat di

bantu oleh teman satu kelompoknya.

6) Peneliti memberikan pertanyaan lisan kepada siswa

Pertanyaan lisan ini untuk mengetahui secara cepat bagaimana

pemahaman siswa pasca mendapat tindakan.

7) Setelah selesai, peneliti meminta siswa untuk mempresentasikan

jawaban dari kelompoknya.

c. Tahap observasi dilakukan dengan mengamati proses pembelajaran

(aktivitas guru dan siswa). Kegiatan ini diarahkan pada pokok-pokok

penting yang telah ditetapkan pada pedoman observasi. Selain itu, peneliti

juga melakukan wawancara dengan guru dan siswa agar data lebih

lengkap dan akurat.

4. Analisis dan refleksi dilakukan oleh peneliti dan guru dengan cara

menganalisis hasil observasi, hasil pekerjaan siswa, serta hasil wawancara.

Dengan demikian, analisis dilakukan terhadap proses dan hasil pembelajaran

yang dilakukan

5. Tahap pengamatan

Pada tahap ini peneliti melakukan pengamatan pada proses pembelajaran

disetiap siklus yang diterapkan oleh guru. Peneliti mengamati guru dan siswa

saat pembelajaran membaca pemahaman berlangsung.

Page 74: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

57

6. Tahap pelaporan

Pada tahap ini peneliti menyusun laporan dari semua kegiatan yang telah

dilakukan selama penelitian.

Page 75: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kondisi Awal

Kegiatan awal yang dilakukan peneliti yaitu mengadakan kegiatan survey

awal untuk mengetahui keadaan sebenarnya serta mencari informasi dan

menemukan berbagai kendala yang dihadapi sekolah dalam proses pembelajaran

Bahasa Indonesia khususnya kelas IV. Setelah peneliti melakukan pengamatan,

peneliti mengetahui bahwa siswa kelas IV SD Negeri Pajang I pembelajaran

membaca pemahaman masih dirasa sulit oleh siswa. Hal ini menyebabkan

kemampuan siswa dalam pembelajaran membaca pemahaman masih rendah dan

belum memuaskan.

Siswa kelas IV SD Negeri Pajang I Surakarta terdiri dari 46 anak, 23 anak

laki-laki dan 23 anak perempuan. Dari 46 anak tersebut terdapat 3 anak

berkesulitan belajar. Nilai patokan atau nilai standar untuk Bahasa Indonesia

berdasarkan standar nilai KKM adalah 63. Rendahnya kemampuan membaca

siswa khususnya membaca pemahaman menunjukkan ada kelemahan yang

dihadapi siswa dalam belajar membaca pemahaman. Agar lebih jelas maka data

hasil kemampuan membaca pemahaman siswa berkesulitan belajar kelas IV SD

Negeri Pajang I pada kondisi awal (pre test). Berikut nilai awal yang diperoleh.

Tabel 4.1 Kemampuan awal membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri

Pajang I Surakarta Tahun Ajaran 2011

No Nama KKM Nilai Kriteria

1 APK 63 60 Tidak tuntas

2 DAAM 63 54 Tidak tuntas

3 KSP 63 58 Tidak tuntas

Jumlah 172

Rata-rata kelas 57,33 Tidak tuntas

Prosentase 0%

Page 76: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

59

Nilai dari tabel tersebut, diperoleh dari hasil nilai pre test yang

dilaksanakan peneliti. terlihat bahwa dari 3 siswa berkesulitan belajar mendapat

nilai kurang dari 63 atau dibawah KKM. Bila dianalisis dengan meninjau KKM

(Kriteria Ketuntasan Minimal) yang telah ditetapkan untuk bahasa Indonesia yaitu

>63, belum ada dari 3 siswa tesebut yang mencapai ketuntasan. Nilai rata-rata

kelas yang dicapai juga belum memenuhi nilai KKM yang ditentukan yaitu hanya

sebesar 57,33 dengan prosentase 0%

Berdasarkan data diatas dapat pula disajikan bentuk diagram batang sebagai

berikut:

Grafik 4.1 Nilai kemampuan awal

Sehubungan dengan hal tersebut, maka peneliti berusaha untuk

meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca pemahaman dengan

mengadakan penelitian dikelas IV SD Negeri Pajang I dengan menggunakan

model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC)

dengan media animasi dalam materi membaca pemahaman. Hal ini bertujuan

untuk membantu siswa yang kemampuan membaca pemahamannya masih rendah

agar meningkat sehingga hasil pembelajarannya lebih meningkat.

48

50

52

54

56

58

60

62

64

APK DAAM KSP

KKM

Nilai

Page 77: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

60

B. Deskripsi Hasil Siklus I

Tindakan siklus I, peneliti mengadakan dua kali pertemuan tiap pertemuan

terdiri dari dua jam pelajaran. Adapun langkah-langkah yang dilakukan pada

siklus I adalah:

1. Perencanaan tindakan

Berdasarkan survai awal yang dilakukan, diketahui ada permasalahan

yang menyebabkan sebagian siswa tidak mencapai batas minimal ketuntasan

belajar (KKM 63), permasalahan tersebut adalah kemampuan membaca

pemahaman siswa yang masih rendah. Bertolak dari hasil analisis itulah,

peneliti menarik kesimpulan bahwa tindakan perlu dilakukan untuk mengatasi

permasalahan tersebut.

Adapun urutan tindakan yang direncanakan akan diterapkan dalam

siklus I adalah sebagai berikut:

a) Menentukan kompetensi dasar serta indikator yang sesuai dengan

membaca pemahaman kelas IV

b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC) dengan media animasi untuk siklus I

c) Peneliti mempersiapkan film animasi yang akan dinarasikan menjadi

bentuk bacaan, kemudian membuat pertanyaan berdasar kisi-kisi yang

telah disepakati

Gambar 4.1 Contoh film animasi dalam pembelajaran

Page 78: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

61

Tabel 4.2 Contoh karangan sederhana pengembangan dari film animasi

Membuat Ketupat

Waktu menujukkan waktu jam pulang sekolah. Murid- muridpun

bergegas pulang menuju rumah mereka masing-masing, begitu juga

Ipin dan Upin. Mereka berjalan kaki menuju rumah, meskipun

mereka berpuasa, mereka tidak mengeluh sama sekali. Sampai di

rumah, Ipin dan Upin segera mengganti seragam sekolah dan berganti

pakaian dengan baju kesayangan mereka yang berlogo U dan I.

Ipin dan Upin ingin pergi bermain dengan teman-temannya di

lapangan. Tetapi saat akan meminta izin kepada kak Ros dan Opah

yang berada di dapur, Ipin dan Upin melihat mereka sedang membuat

ketupat. Kemudian niat mereka untuk bermain tidak jadi. Mereka

ingin membantu kak Ros dan Opah. Tetapi, kak Ros tidak

mengizinkan karena Ipin dan Upin tidak bisa membuat ketupat.

Tetapi Opah dengan sabarnya memberikan izin kepada Ipin dan Upin

untuk membantu membuat ketupat.

Kak Ros memperkenalkan bahan membuat ketupat, yaitu daun

kelapa atau janur. Kak Ros mengajarkan cara membuat ketupat

dengan menganyam. Ipin dan Upin tidak memperhatikan penjelasan

dari kak Ros, mereka malah asyik membuat tikar anyaman dari janur

dan membuat keranjang anyaman dari janur. Karena kesal, Kak Ros

memarahi Ipin dan Upin. Kemudian Ipin dan Upin membuat ketupat,

tetapi punya Ipin tidak berhasil, sedangkan punya Upin berhasil tetapi

kecil sekali.

Akhirnya selesai juga membuat ketupat. Kemudian Opah

memasak ketupat yang telah diisi dengan beras. Setelah ketupat

matang, Kak Ros, Ipin dan Upin menjual ketupat tersebut. Ipin dan

Upin berteriak- teriak menjual ketupat hasil karya mereka dan opah

dengan harga dua seringgit.

Page 79: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

62

d) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang diperlukan saat pelaksanaan

tindakan

e) Menyiapkan sumber pelajaran yang diperlukan

f) Membuat lembar observasi siswa pada siklus I untuk melihat bagaimana

kegiatan belajar mengajar di kelas IV yang meliputi kegiatan siswa

ketika belajar dengan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading Composition (CIRC).

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini peneliti bertindak sebagai praktikan, sedangkan guru

bertindak sebagai observer. Pada tahap ini guru melaksanakan pembelajaran

dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC) dengan media Animasi sesuai dengan rencana

pembelajaran yang telah disusun sebelumnya.

Pada pertemuan ini materi yang diajarkan adalah mengidentifikasi

unsur-unsur cerita (penokohan, perwatakan, latar dan setting, serta amanat)

dan membuat ringkasan dari sebuah cerita dengan membuat kalimat sendiri .

Langkah-langkah yang dilakukan guru meliputi kegiatan awal, kegiatan inti,

dan kegiatan akhir.

a. Pertemuan I

1) Kegiatan awal

(a) Guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas

(b) Guru memberi salam kepada siswa dan melakukan presensi

kehadiran siswa.

(c) Guru melakukan apersepsi yaitu Tanya jawab dengan siswa

- Anak-anak siapa yang suka membaca?

- Cerita apa yang sering kalian baca?

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara

sederhana kepada siswa

(e) Guru memberi motivasi kepada siswa supaya rajin membaca.

Page 80: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

63

2) Kegiatan Inti

(a) Guru menuliskan judul bacaan dipapan tulis

(b) Bertanya jawab dan menggali prediksi siswa tentang judul bacaan

(c) Guru membagi siswa kedalam delapan kelompok secara heterogen

(d) Setiap kelompok mendapatkan satu teks cerita “Membuat ketupat”

(e) Guru menginformasikan kepada tiap kelompok mengenai langkah

pembelajaran CIRC dengan media animasi yang akan dilaksanakan

(f) Guru memutarkan film animasi dalam pembelajaran

(g) Setiap kelompok ada satu siswa yang membacakan untuk

kelompoknya bacaan cerita yang telah dibagikan dan anggota yang

lain menyimak

(h) Setiap kelompok membahas dan mengerjakan lembar kerja siswa

(i) Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok

(j) Secara bergiliran, wakil dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya didepan kelas

(k) Guru memberikan umpan balik atas materi yang telah

dipresentasikan siswa secara singkat

(l) Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok yang berhasil

dikerjakan dengan baik

(m) Guru memberikan tes evaluasi membaca pemahaman untuk

dikerjakan secara kelompok.

3) Kegiatan Akhir

(a) Guru memberikan pemantapan dan kesimpulan

(b) Guru menutup pelajaran

b. Pertemuan II

1) Kegiatan awal

(a) Guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas

(b) Guru memberi salam kepada siswa dan melakukan presensi kehadiran

siswa.

Page 81: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

64

(c) Guru melakukan apersepsi yaitu Tanya jawab dengan siswa

Guru melakukan tanya jawab berkaitan tentang materi pembelajaran

sebelunnya

- Anak-anak siapa yang masih ingat cerita yang kita pelajari

kemarin?

- Apa yang kalian ingat dari cerita itu?

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai secara

sederhana kepada siswa

(e) Guru memberi motivasi kepada siswa manfaat rajin dan pintar.

2) Kegiatan Inti

(a) Siswa dibagi kedalam delapan kelompok secara heterogen sama

seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya.

(b) Setiap kelompok mendapatkan satu teks cerita “Membuat ketupat”

(c) Guru menginformasikan kepada tiap kelompok mengenai langkah

pembelajaran CIRC dengan media animasi yang akan dilaksanakan

(d) Guru memutarkan film animasi dalam pembelajaran

(e) Setiap kelompok ada satu siswa yang membacakan untuk

kelompoknya bacaan cerita yang telah dibagikan dan anggota yang

lain menyimak

(f) Setiap kelompok membahas dan mengerjakan lembar kerja siswa

(g) Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok

(h) Secara bergiliran, wakil dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya didepan kelas

(i) Guru memberikan umpan balik atas materi yang telah dipresentasikan

siswa secara singkat

(j) Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok yang berhasil

dikerjakan dengan baik

(k) Guru memberikan tes evaluasi membaca pemahaman untuk

dikerjakan secara individu.

Page 82: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

65

4) Kegiatan Akhir

(a) Guru mengevaluasi jawaban siswa.

(b) Guru memberikan pemantapan dan kesimpulan

(c) Guru menutup pelajaran

Dari siklus I diperoleh kemampuan membaca pemahaman siswa seperti

pada tabel berikut:

Tabel 4.3 Nilai Membaca pemahaman Pada Kegiatan Siklus I

No Nama KKM Nilai Kriteria

1 APK 63 64 Tuntas

2 DAAM 63 66 Tuntas

3 KSP 63 60 Tidak Tuntas

Jumlah 190

Rata- rata kelas 63,33 Tuntas

Prosentase 66,66%

Dari data diatas bila disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.2 Nilai kegiatan siklus I

Dari data diatas dapat diambil kesimpulan bahwa nilai yang diperoleh

siswa pada siklus I belum dinyatakan tuntas. Ada satu siswa yang nilainya

masih dibawah KKM yang telah ditentukan.Nilai yang diperoleh yaitu 60 .

Sedangkan dua siswa yang lain sudah memenuhi nilai KKM yang ditentukan.

Masing- masing nilainya yaitu 66 dan 64.

56

58

60

62

64

66

68

APK DAAM KSP

KKM

Nilai

Page 83: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

66

Bila dilihat dari nilai rata-rata kelas, kemampuan membaca siswa

sudah memenuhi nilai KKM. Besarnya nilai rata- rata kelas yaitu 63,33.

Sedangkan nilai KKM yang ditentukan sebesar 63. Dengan demikian secara

klasikal anak sudah mampu memahami suatu bacaan, namun secara

individual nilai masing- masing siswa belum memenuhi nilai KKM.

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran

membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media

Animasi.. Peneliti melakukan observasi terhadap pelaksanaan tindakan sesuai

dengan tujuan penelitian yaitu meningkatkan kemampuan membaca

pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi. Dalam

tahap ini peneliti mengadakan kolaborasi dengan guru kelas dalam

melaksanakan observasi terhadap pelaksanaan proses pembelajaran yaitu

dengan menggunakan lembar observasi siswa, serta foto selama proses

pembelajaran berlangsung.

Observasi dilaksanakan pada pembelajaran, kegiatan yang

dilaksankan guru serta kegiatan siswa dalam pembelajaran membaca

pemahaman. Siklus I dilaksanakan pembelajaran membaca pemahaman

dengan indikator mengidentifikasi unsur-unsur cerita Dan membuat ringkasan

dari suatu teks cerita/ bacaan. Hasil observasi siswa pada pembelajaran

membaca pemahaman melalui model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi pada siklus I adalah:

(a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria baik

(b) Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran dalam kriteria baik

(c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria cukup

(d) Kemampuan siswa dalam melakukan diskusi masih dalam kriteria cukup

(e) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria baik

(f) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kriteria baik

Page 84: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

67

(g) Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria cukup

Berdasarkan data diatas menunjukan hasil observasi siswa pada

pembelajaran membaca pemahaman dengan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi pada siklus I

adalah baik, tetapi keaktifan siswa dalam pembelajaran, kemampuan siswa

dalam melakukan diskusi dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tes

masih dalam kriteria cukup sehingga perlu ditingkatkan.

4. Refleksi

Berdasarkan hasil observasi yang diksanakan selama proses

pelaksanaan tindakan siklus I maka dapat dikatakan proses pembelajaran

telah menunjukkan perubahan, baik pada kegiatan siswa maupun pada

pencapaian hasil belajar membaca pemahaman yang mengalami peningkatan.

Meskipun terjadi peningkatan dalam kemampuan membaca siswa akan

tetapi terdapat kekurangan dalam pembelajaran yang perlu dicari solusinya.

Permasalahan tersebut antara lain:

(a) Keseriusan siswa dalam membaca yang dilakukan siswa masih kurang,

hal ini bisa dilihat dari banyaknya siswa yang ramai sendiri

(b) Siswa masih kesulitan dalam membuat paragraf yang baik untuk

membuat ringkasan dari suatu bacaan dilihat dari masih banyaknya siswa

yang mencontek dari bacaan.

(c) Kegiatan kelompok masih kurang karena banyak siswa mengerjakan

tugas kelompok secara individual meskipun mereka berpasangan

(d) Pada saat pasangan kelompok melakukan presentasi, pasangan lain masih

banyak yang ramai dan tidak memperhatikan.

Berdasarkan analisis diatas, maka dapat disimpulkan refleksi dari

kekurangan yang terdapat dalam proses pembelajaran yaitu:

(a) Guru memberikan teks bacaan yang menarik perhatian siswa sehingga

siswa lebih serius dalam membaca

(b) Guru menjelaskan tentang cara menulis paragraf yang baik serta

penggunaan EyD yang benar

Page 85: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

68

(c) Guru memberi bimbingan pada semua pasangan agar mau bekerja sama

dengan pasangannya sehingga hasil yang diperoleh lebih maksimal

(d) Guru meminta setiap pasangan kelompok yang lain untuk memberikan

tanggapan terhadap kelompok yang presentasi.

Berdasarkan hasil analisis dan refleksi diatas, tindakan yang dilakukan

pada siklus I dikatakan belum berhasil mencapai indikator ketercapaian yaitu

80%. Sehingga dalam siklus I kemampuan membaca pemahaman belum

mencapai ketuntasan belajar dan untuk siklus II menekankan pada perbaikan

proses pembelajaran membaca pemahaman pada siklus I siswa kelas IV SD

Negeri Pajang I Surakarta Tahun Ajaran 2011.

C. Deskripsi Hasi Siklus II

Kegiatan penelitian tindakan pada siklus II dilaksanakan selama dua kali

pertemuan tiap pertemuan terdiri dari dua jam pelajaran. Kegiatan dari siklus II ini

adalah sebagai berikut:

1. Perencanaan tindakan

Adapun urutan langkah-langkah yang dilakukan pada siklus II adalah

sebagai berikut:

a) Menentukan kompetensi dasar serta indikator yang sesuai dengan

membaca pemahaman kelas IV

b) Menyiapkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) menggunakan

model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC) dengan media Animasi untuk siklus II dengan langkah perbaikan

pada siklus I

c) Peneliti mempersiapkan film animasi yang akan dinarasikan menjadi

bentuk bacaan, kemudian membuat pertanyaan berdasar kisi-kisi yang

telah disepakati

Page 86: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

69

Gambar 4.2 Contoh film animasi dalam pembelajaran

Sepeda Baru

Hari minggu telah tiba. Hari yang ditunggu- tunggu upin dan ipin

karena hari libur. Saatnya untuk bermain dengan teman-teman di

lapangan. Upin dan Ipin sengaja bangun pagi, lalu mereka mandi dan

sarapan. Setelah selesai sarapan, Ipin dan Upin bergegas keluar rumah

dan berjalan menuju lapangan tempat biasa mereka bermain dengan

teman-teman.

Sesampainya di lapangan Ipin dan Upin bertemu dengan teman-

teman mereka, yaitu Fizi, Ihsan dan Memey sedang asyik bermain

sepeda. Sedangkan Fizi hanya berlarian mengejar Ihsan dan Memey

yang menaiki sepeda karena Fizi tidak mempunyai sepeda. Ipin dan

Upin juga hanya bisa meminjam sepeda Ihsan, tetapi ihsan tidak

meminjamkannya. Karena kesal tidak dipinjami oleh Ihsan, Ipin dan

Upin langsung bergegas pulang.

Sampai di rumah, Ipin dan Upin disuruh mandi oleh Kak Ros.

Setelah selesai mandi, Ipin dan Upin menuju ruang makan untuk

makan bersama Kak Ros dan Opa. Di ruang makan, Ipin dan Upin

menceritakan kejadian tadi siang dilapangan, Ipin dan Upin pun

mengungkapkan keinginannya kepada Kak Ros dan Opah untuk

membelikan sepeda baru, tetapi dimarahi kak Ros. Ipin dan Upin

hanya bisa diam. Selesai makan Ipin dan Upin pergi ke kamar mereka.

Page 87: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

70

Tabel 4. 4 Contoh karangan sederhana pengembangan dari film animasi

d) Menyiapkan alat dan bahan pelajaran yang diperlukan saat pelaksanaan

tindakan

e) Menyiapkan sumber pelajaran yang diperlukan

f) Membuat lembar observasi siswa pada siklus I untuk melihat bagaimana

kegiatan belajar mengajar di kelas IV yang meliputi kegiatan siswa

ketika belajar dengan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading Composition (CIRC)

2. Pelaksanaan tindakan

Pada tahap ini peneliti mengulang materi pembelajaran membaca

pemahaman dengan menerapkan model pembelajaran Cooperative Integrated

Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi. Pembelajaran yang

telah disusun pada siklus II dilaksanakan dua kali pertemuan.

Keesokan harinya Ipin dan Upin pergi bermain ke rumah Datuk

Ranggi. Dirumah datuk, Ipin dan Upin menceritakan keinginannya

untuk memiliki sepeda. Karena merasa kasihan kemudian datuk

memperlihatkan sepeda bekas, tetapi Ipin da Upin tidak suka.

Kemudian datuk mengajak Si Ipin dan Upin ke gudang belakang.

Didalam gudang terdapat dua sepeda bekas milik datuk dulu. Ipin dan

Upin merasa senang. Kemudian Datuk Ranggi, Ipin dan Upin

bersama-sama memperbaiki sepeda itu. Setelah selesai memperbaiki

sepeda, Ipin dan Upin terkejut melihat hasil kerja sama mereka

dengan Datuk.

Dengan penuh rasa gembira, ipin dan upin menaiki sepeda baru

mereka menuju lapangan. Di lapangan. Sudah ada Ihsan, Fizi dan

Memey. Mereka terkejut melihat sepeda ipin dan upin yang sangat

unik dan bagus dengan merek TDR 2000. TDR itu singkatan dari

Tuan Datuk Ranggi dan akhirnya Ipin dan Upin bisa bermain sepeda

dengan teman-teman mereka.

Page 88: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

71

Siklus II materi yang diajarkan adalah mengidentifikasi unsur-unsur

cerita membuat suatu ringkasan dari sebuah cerita dengan membuat kalimat

sendiri. Adapun kegiatan yang dilakukan guru pada siklus II meliputi

kegiatan awal, kegiatan inti dan kegiatan akhir.

a. Pertemuan I

1) Kegiatan Awal

(a) memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas

(b) Guru memberi salam kepada siswa dan melakukan presensi

kehadiran siswa.

(c) Guru melakukan apersepsi yaitu Tanya jawab dengan siswa

- Siapa yang masih ingat unsur-unsur dari suatu cerita?

- Ada berapa unsur yang kalian ketahui?

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

secara sederhana kepada siswa

(e) Guru memberi motivasi kepada siswa supaya rajin membaca.

2) Kegiatan Inti

(a) Guru menuliskan judul bacaan dipapan tulis

(b) Bertanya jawab dan menggali prediksi siswa tentang judul bacaan

(c) Guru membagi siswa kedalam delapan kelompok secara heterogen

(d) Setiap kelompok mendapatkan satu teks cerita “sepeda baru”

(e) Guru menginformasikan kepada tiap kelompok mengenai langkah

pembelajaran CIRC dengan media animasi yang akan dilaksanakan

(f) Guru memutarkan film animasi dalam pembelajaran

(g) Setiap kelompok ada satu siswa yang membacakan untuk

kelompoknya bacaan cerita yang telah dibagikan dan anggota yang

lain menyimak

(h) Setiap kelompok membahas dan mengerjakan lembar kerja siswa

(i) Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok

Page 89: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

72

(j) Secara bergiliran, wakil dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya didepan kelas

(k) Guru memberikan umpan balik atas materi yang telah

dipresentasikan siswa secara singkat

(l) Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok yang

berhasil dikerjakan dengan baik

(m) Guru memberikan tes evaluasi membaca pemahaman untuk

dikerjakan secara kelompok.

3) Kegiatan Akhir

(a) Guru memberikan pemantapan dan kesimpulan

(b) Guru menutup pelajaran

b. Pertemuan II

1) Kegiatan awal

(a) Guru memeriksa kesiapan siswa dan mengkondisikan kelas

(b) Guru memberi salam kepada siswa dan melakukan presensi

kehadiran siswa.

(c) Guru melakukan apersepsi yaitu Tanya jawab dengan siswa

Guru melakukan tanya jawab berkaitan tentang materi

pembelajaran sebelunya

(d) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai

secara sederhana kepada siswa

(e) Guru memberi motivasi kepada siswa manfaat rajin dan pintar.

2) Kegiatan Inti

(a) Siswa dibagi kedalam delapan kelompok secara heterogen sama

seperti kelompok pada pertemuan sebelumnya.

(b) Setiap kelompok mendapatkan satu teks cerita “Sepeda baru”

Page 90: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

73

(c) Guru menginformasikan kepada tiap kelompok mengenai

langkah pembelajaran CIRC dengan media animasi yang akan

dilaksanakan

(d) Guru memutarkan film animasi dalam pembelajaran

(e) Setiap kelompok ada satu siswa yang membacakan untuk

kelompoknya bacaan cerita yang telah dibagikan dan anggota

yang lain menyimak

(f) Setiap kelompok membahas dan mengerjakan lembar kerja siswa

(g) Guru berkeliling mengawasi kerja kelompok

(h) Secara bergiliran, wakil dari tiap kelompok membacakan hasil

diskusinya didepan kelas

(i) Guru memberikan umpan balik atas materi yang telah

dipresentasikan siswa secara singkat

(j) Guru memberikan skor terhadap hasil kerja kelompok yang

berhasil dikerjakan dengan baik

(k) Guru memberikan tes evaluasi membaca pemahaman untuk

dikerjakan secara individu.

5) Kegiatan Akhir

(a) Guru mengevaluasi jawaban siswa.

(b) Guru memberikan pemantapan dan kesimpulan

(c) Guru menutup pelajaran

Hasil belajar siswa kelas IV pada kegiatan siklus II ini mengalami

peningkatan bila dibandingkan dengan hasil nilai pada kegaiatan awal

maupun pada pembelajaran siklus I. Hasil belajar masing-masing siswa

tersebut disajikan dalam tabel berikut:

Page 91: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

74

Tabel 4.5 Nilai Pada Pembelajaran Siklus II

No Nama KKM Nilai Kriteria

1 APK 63 78 Tuntas

2 DAAM 63 78 Tuntas

3 KSP 63 70 Tuntas

Jumlah 226

Rata- rata kelas 75,33 Tuntas

Prosentase 100%

Bila disajikan dalam bentuk grafik adalah sebagai berikut:

Grafik 4.3 Nilai kegiatan siklus II

Dari grafik maupun tabel diatas dapat diambil kesimpulan bahwa

prestasi belajar membaca pemahaman siswa meningkat dan nilai dari masing-

masing siswa sudah memenuhi KKM yang ditentukan. Nilai tertinggi pada

kegiatan siklus II yaitu sebesar 78. Sedangkan nilai terendah yang diperoleh

siswa sebesar 70 , dengan nilai rata-rata kelas sebesar 75,33 . Ketuntasan

klasikal sebesar 100%. Dengan demikian dapat dikatakan bahwa pada

kegiatan siklus II nilai rerata nilai yang dicapai sudah memenuhi indikator

kinerja maupun nilai KKM dan secara klasikal maupun individual telah

mencapai ketuntasan.

0

20

40

60

80

100

APK DAAM KSP

KKM

Nilai

Page 92: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

75

3. Observasi

Observasi atau pengamatan dilaksanakan pada saat pembelajaran

membaca pemahaman dengan menggunakan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi.

Observasi dilakukan untuk mengetahui pelaksanaan pembelajaran, kegiatan

yang dilakukan guru selama pembelajaran, serta kegiatan siswa dalam

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan lembar observasi.

Selain itu peneliti juga mendokumentasikan jalannya pembelajaran yang

berupa foto. Pada siklus II guru berupaya malaksanaan langkah perbaikan

yang telah direncanakan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi pada

siklus I.

Siklus I dilaksanakan pembelajaran membaca pemahaman dengan

indikator mengidentifikasi unsur-unsur cerita dan membuat ringkasan dari

suatu teks cerita/ bacaan. Hasil observasi siswa pada pembelajaran membaca

pemahaman melalui model pembelajaran Cooperative Integrated Reading

Composition (CIRC) dengan media Animasi pada siklus II adalah:

(a) Kedisiplinan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria baik

(b) Kesiapan siswa dalam menerima pembelajaran dalam kriteria sangat baik

(c) Keaktifan siswa dalam pembelajaran masih dalam kriteria baik

(d) Kemampuan siswa dalam melakukan diskusi masih dalam kriteria baik

(e) Kemampuan siswa dalam menjawab pertanyaan dalam kriteria baik

(f) Keadaan siswa dengan lingkungan belajar dalam kriteria sangat baik

(g) Kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria sangat baik

Berdasarkan data diatas menunjukkan hasil observasi siswa pada

pembelajaran membaca pemahaman dengan menggunakan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan

media Animasi pada siklus II menunjukkan peningkatan pada kegiatan siswa

yaitu pada keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam melakukan diskusi dan

kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik.

Page 93: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

76

4. Refleksi

Berdasarkan hasil tes yang dilakukan pada siklus II maka diperoleh

nilai hasil kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri

Pajang Surakarta pada siklus II Kemampuan membaca pemahaman siswa

mengalami peningkatan. Hal ini bisa dilihat dari tercapainya indikator

kemampuan membaca pemahaman yang telah ditetapkan pada awal tindakan

yaitu a)Kemampuan mengidentifikasi unsur-unsur cerita, b) Kemampuan

meringkas teks bacaan. Selain itu, kekurangan yng terjadi pada siklus I sudah

dapat diatasi pada siklus II.

Maka dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan penelitian

pada siklus II telah berhasil, dibuktikan adanya peningkatan hasil belajar

antara nilai awal, siklus I dan siklus II sehingga penelitian tidak dilakukan

pada pembelajaran berikutnya.

D. Hasil Penelitian

Berdasarkan data awal nilai membaca pemahaman, diketahui bahwa nilai

rata-rata kelas sebesar 57,33. dari ketiga siswa belum ada yang mendapat nilai

rata-rat yang memenuhi KKM. Ketuntasan klasikal sebesar 0%. Berdasarkan hasil

tersebut dapat disimpulkan bahwa nilai rata-rata kelas belum memenuhi KKM dan

dikatakan bahwa kegiatan pembelajaran belum tuntas.

Berdasarkan hasil tes siklus I, diketahui bahwa nilai rata-rata kelas

kegiatan membaca sebesar 63,33 . dua siswa yang mendapat nilai diatas KKM dan

satu siswa yang nilainya belum memenuhi KKM atau masih dibawah nilai 63.

Ketuntasan klasikal sebesar 66,66 %. Berdasarkan data tersebut ketuntasan

kalsikal masih belum tercapai. Karena ketuntasan klasikal yang diinginkan adalah

80%.

Sedangkan nilai tes pada siklus II diketahui nilai rata-rata kelas sebesar

75,33 . Semua siswa mendapat nilai diatas nilai KKM yang telah ditentukan.

Dengan perolehan nilai tertinggi yaitu sebesar 78 dan nilai terendah sebesar 70 .

Page 94: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

77

Ketuntasan pada siklus II sebesar 100%. Berdasarkan data nilai tersebut secara

klasikal telah mencapai ketuntasan belajar.

Berdasarkan hasil obseravsi dan upaya-upaya perbaikan yang dilakukan

pada pembelajaran membaca pemahaman dengan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi,

hasil yang dicapai mengalami kenaikan secara signifikan. Data nilai kemampuan

awal, siklus I dan siklus II disajikan dalam tabel berikut:

Tabel 4.6 Nilai Membaca Siswa Pada Kemampuan Awal, Siklus I, dan

Siklus II

No Nama Siswa KKM Nilai Awal Siklus I Siklus II

1 APK 63 60 64 78

2 DAAM 63 54 66 78

3 KSP 63 58 60 70

Jumlah 172 190 226

Rata-rata 57,33 63,33 75,33

Ketuntasan Belajar 0% 66,66% 100%

Dari hasil nilai rata-rata secara individu dari setiap siklus dapat dibuat

dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.4 Peningkatan Nilai Membaca Siswa

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

APK DAAM KSP

KKM

Nilai Awal

siklus I

siklus II

Page 95: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

78

Dari hasil nilai rata-rata secara klasikal dari setiap siklus dapat dibuat

tabel perbandingan sebagai berikut:

Tabel 4. 7 Peningkatan Nilai Membaca Setiap Siklus

Siklus Nilai rata-rata Peningkatan

Tes Awal 57,33 -

Siklus I 63,33 6

Siklus II 75,33 12

Dari peningkatan nilai membaca pemahaman siswa kelas IV diatas dapat

disajikan dalam bentuk grafik sebagai berikut:

Grafik 4.5 Peningkatan Rata-Rata Nilai Membaca Setiap Siklus

Dari ketuntasan belajar secara klasikal dari semua siklus dapat dibuat

tabel sebagai berikut:

Tabel 4.8 Peningkatan Ketuntasan Belajar Membaca Setiap Siklus

Siklus Prosentase Ketuntasan

(%)

Peningkatan

Tes Awal 0 -

Siklus I 66,66 66,66

Siklus II 100 33.34

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Tes Awal

Siklus I

Siklus II

Page 96: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

79

Dari data peningkatan nilai secara klasikal kelas I dapat digambarkan

dengan grafik sebagai berikut:

Grafik 4.6 Peningkatan Ketuntasan Secara Klasikal

Hasil penelitian melalui tes menunjukan bahwa rata-rata nilai membaca

pemahaman pada siklus mencapai 75,33 dengan nilai terendah 70 dan tertinggi 78.

Semua siswa mendapat nilai diatas nilai KKM. Nilai KKM yang ditentukan

adalah 63. Dengan demikian ketuntasan klasikal mencapai 100%. Dari pernyataan

tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa indicator kinerja secara kalsikal telah

tuntas.

E. Pembahasan Hasil penelitian

Dengan melihat hasil penelitian diatas dapat diketahui adanya peningkatan

proses pembelajaran terutama kemampuan membaca pemahaman siswa setelah

penggunaan model pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition

(CIRC) dengan media Animasi. Peningkatan terlihat dari perhitungan nilai hasil

membaca pemahaman yang diperoleh siswa Pada kondisi awal pembelajaran

membaca pemahaman, kemampuan belajar membaca pemahaman siswa kelas IV

masih rendah. Nilai yang diperoleh siswa masih dibawah nilai KKM yang

ditentukan oleh sekolah.

Kemudian peneliti mengadakan penelitian tindakan kelas untuk

meningkatkan prestasi belajar membaca pemahaman kelas tersebut. Penelitian

0

20

40

60

80

100

120

Tes Awal

Siklus I

Siklus II

Page 97: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

80

tindakan kelas ini dilaksanakan dalam dua siklus yaitu siklus I dan siklus II. pada

siklus I keaktifan siswa dalam pembelajaran, kemampuan siswa dalam melakukan

diskusi dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tes masih dalam kriteria cukup

sehingga perlu ditingkatkan.

Hasil nilai rata-rata kelas yang diperoleh siswa pada siklus I yaitu sebesar

63,33. Nilai belum memenuhi KKM Karena KKM yang ditentukan adalah 80%

dari siswa, nilainya mencapai 63 bahkan lebih. Masih ada satu anak yang nilainya

belum memenuhi nilai KKM yang ditentukan. Dengan demikian perlu diadakan

tindakan lagi agar indikator kinerja tercapai tuntas.

Kemudian peneliti melakukan tindakan lagi pada siklus II. Tindakan pada

siklus ini merupakan penyempurnaan dari kegiatan siklus sebelumnya. Pada

kegiatan siklus ini keaktifan siswa, kemampuan siswa dalam melakukan diskusi

dan kemampuan siswa dalam mengerjakan tes dalam kriteria baik. Hasil belajar

pada siklus inipun juga telah memenuhi nilai KKM yang telah ditentukan. Nilai

rata-rata kelas sebesar 75,33 dengan nilai tertinggi 78 dan nilai terendah 70.

Dengan demikian secara klasikal maupun individual indicator kinerja dianggap

sudah tuntas. Bila dinyatakan dengan persen yaitu sebesar 100%.

Dengan demikian dapat diketahui bahwa salah satu upaya untuk

meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri

Pajang I Surakarta yaitu dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi. Hal ini terjadi

karena pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran Cooperative

Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media Animasi dapat membuat

siswa memiliki keberanian dalam menyampaikan pendapatnya. Selai itu siswa

menjadi lebih aktif dalam proses pembelajaran.

Page 98: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

81

BAB V

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian tindakan kelas yang dilakukan dalam dua

siklus tersebut, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa penggunaan model

pembelajaran Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media

Animasi dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman pada siswa kelas

IV SD Negeri Pajang I Surakarta Tahun Ajaran 2011. Hal ini ditunjukkan dengan

adanya peningkatan jumlah siswa mencapai ketuntasan belajar (KKM > 63), tidak

ada yang tuntas atau 0% pada siklus awal sebelum dilakukan tindakan menjadi 2

siswa atau 66,66% pada siklus I dan 3 siswa atau 100% pada siklus II. Nilai rata-

rata siswa tiap siklusnya juga mengalami peningkatan yaitu pada kondisi awal

sebelum dilaksanakan tindakan sebesar 57,33 menjadi 63,33 pada siklus I dan

75,33% pada siklus II. Dengan demikian, penggunaan model pembelajaran

Cooperative Integrated Reading Composition (CIRC) dengan media animasi

dapat meningkatkan kemampuan membaca pemahaman siswa kelas IV SD Negeri

Pajang I Surakarta Tahun Ajaran 2011.

B. Saran

Berkaitan dengan simpulan diatas, maka peneliti dapat mengajukan saran-

saran sebagai berikut:

1. Bagi kepala sekolah

a. Dalam upaya penggunaan media pembelajaran yang efektif dan

menunjang proses belajar mengajar, hendaknya diadakan sosialisasi

dan pembekalan rutin kepada guru

b. Hendanya sekolah dapat menciptakan suasana yang kondusif sehingga

siswa dan guru merasa serta nyaman dalam pembelajaran

Page 99: FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN … · ANIMASI PADA SISWA KESULITAN BELAJAR KELAS IV SD NEGERI ... learning disabled graders of SD Negeri Pajang I in the school year of 2011

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

82

2. Bagi guru

a. Guru sebaiknya lebih berusaha menciptakan suasana pembelajaran

yang menyenangkan dan menarik sehingga siswa merasa nyaman dan

aktif dalam mengikuti pembelajaran.

b. Guru sebaiknya selalu berfikir kreatif dalam menciptakan media

pembelajaran, sejalan dengan perkembangan IPTEK yang semakin

pesat.

c. Hendaknya menasehati supaya siswa rajin membaca sehingga

pengetahuan serta informasinya bertambah.

3. Bagi siswa

a. Diharapkan lebih sering melakukan kegiatan membaca untuk

menambah pengetahuan serta informasi siswa supaya dapat lebih

mudah memahami bacaan.

b. Hendaknya ikut berperan aktif dalam proses pembelajaran dan rajin

belajar sehingga dapat memperoleh hasil belajar yang optimal.

c. Sebaiknya siswa mampu mengekspresikan dirinya dengan berani

dengan ikut berpartisipasi dalam kegiatan belajar mengajar yang

diadakan oleh guru.