fakultas ilmu sosial dan ilmu politik universitas … · Ø teman-temanku di honda city sport team...

107
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id commit to user KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD) PERPARKIRAN DALAM PENATAAN PARKIR DI KOTA SURAKARTA Disusun Oleh : Irfan Bayu Alfathoni (D0105086) SKRIPSI Disusun Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jurusan Ilmu Administrasi FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2011

Upload: vuhanh

Post on 29-Apr-2019

227 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS DINAS (UPTD)

PERPARKIRAN DALAM PENATAAN PARKIR

DI KOTA SURAKARTA

Disusun Oleh :

Irfan Bayu Alfathoni

(D0105086)

SKRIPSI

Disusun Untuk Melengkapi Syarat-syarat Guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Jurusan Ilmu Administrasi

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2011

Page 2: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Disetujui Untuk Dipertahankan di Hadapan Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pembimbing

Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si NIP. 195310091980032003

Page 3: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Telah Diuji dan Disahkan oleh Panitia Penguji Skripsi

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta

Pada Hari :

Tanggal :

Panitia Penguji :

1. Drs. Is Hadri Utomo, M.Si ( )

NIP. 195909071987021001 Ketua Penguji

2. Drs. Suryatmojo, M.Si ( )

NIP. 195308121986011001 Sekretaris Penguji

3. Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si ( )

NIP. 195310091980032003 Penguji

Mengetahui,

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sebelas Maret

Surakarta,

Dekan

Drs. H. Supriyadi SN, SU. NIP. 195301281981031001

Page 4: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

iv

MOTTO

“Sesungguhnya bersama kesulitan itu ada kemudahan. Maka apabila

engkau telah selesai (dari sesuatu urusan), tetaplah

bekerja keras (untuk urusan yang lain)”

(Q.S AL-Insyirah 6 & 7)

“Orang yang berakal tidak akan bosan untuk meraih manfaat berfikir, tidak putus asa dalam menghadapi keadaan dan tidak akan pernah berhenti dari

berfikir dan berusaha”. (Aidh bin Abdullah Al-Qarni)

“Pengetahuan tanpa agama adalah lumpuh,

agama tanpa ilmu pengetahuan adalah buta, dan

ilmu dan agama adalah wajah yang cantik dan tampan” (Albert Einstein)

Page 5: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

v

PERSEMBAHAN

Karya ini penulis persembahkan untuk :

Ø Bapak (alm) dan Ibu tercinta, terima kasih atas doa, dukungan, dan

kasih sayang yang telah engkau berikan padaku selama ini.

Ø Dhina Isramardhani terima kasih atas pengertianmu, kesabaranmu,

semangat darimu. Perjalanan panjang kita memberi banyak pelajaran

hidup. Semoga apa yang menjadi harapan kita akan tercapai pada

nantinya.

Ø Sahabat-sahabatku di AMC ( Tege, Toge, Usman, Sudar, Luthu,

Firman, Tukul, gembil, dedy, dll, ) dari kalianlah aku belajar tentang

arti persahabatan.

Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT,

dan alumni SMOEPHY ’05 terima kasih atas segalanya.

Page 6: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vi

KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmaanirrahiim

Assalamu’alaikum Wr. Wb.

Alhamdulillaahirabbil’aalamiin, segala puji syukur penulis panjatkan

kehadirat Allah SWT, atas limpahan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan skripsi dengan judul “KINERJA UNIT PELAKSANA

TEKNIS DINAS (UPTD) PERPARKIRAN DALAM PENATAAN PARKIR

DI KOTA SURAKARTA”.

Penulis menyadari bahwa sejak awal selesainya penulisan skripsi ini tidak

lepas dari bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu

dalam kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan ucapan terima

kasih kepada:

1. Ibu Dra. Hj. Lestariningsih, M.Si selaku pembimbing skripsi, atas

bimbingannya, arahan, dan motivasi serta kesabarannya sehingga penulis

mampu menyelesaikan skripsi ini.

2. Bapak Sudarto, M.Si selaku Ketua Jurusan Ilmu Administrasi Fakultas Ilmu

Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta dan juga selaku

Pembimbing Akademik.

3. Bapak Drs. H. Supriyadi SN, SU selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta.

4. Bapak Drs. Anindita Prayogo selaku Kepala UPTD Perparkiran Kota

Surakarta atas pemberian ijin kepada penulis dalam penelitian ini.

5. Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T dan segenap pegawai UPTD Perparkiran Kota

Surakarta, atas kerja samanya dalam rangka penyusunan skripsi ini.

6. Semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak dapat disebutkan satu-

persatu.

Akhir kata penulis menyadari skripsi ini masih jauh dari kesempurnaan.

Oleh karena itu kritik dan saran yang menuju ke arah perbaikan skripsi ini akan

penulis perhatikan. Meskipun demikian penulis berharap agar penelitian ini dapat

Page 7: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

vii

dijadikan awal bagi penelitian selanjutnya yang lebih mendalam dan dapat

memberikan manfaat bagi siapa pun yang membutuhkan.

Wassalamu’alaikum Wr.Wb.

Surakarta, Januari 2011

Penulis

Page 8: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

viii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN ........................................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ............................................................................ iii

MOTTO ............................................................................................................ iv

PERSEMBAHAN .............................................................................................. v

KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi

DAFTAR ISI ..................................................................................................... viii

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... x

DAFTAR TABEL .............................................................................................. xi

ABSTRAK ....................................................................................................... xii

BAB I PENDAHULUAN ............................................................................. ... 1

A. Latar Belakang Masalah ..................................................................... ..... 1

B. Rumusan Masalah .............................................................................. ...... 6

C. Tujuan Penelitian ................................................................................ ..... 6

D. Manfaat Penelitian .............................................................................. ..... 7

BAB II LANDASAN TEORI .......................................................................... 8

A. Tinjauan Pustaka ……………………………………………………….. 8

1. Kinerja.................................................................................................. 8

1.a. Pengukuran Kinerja ..................................................................... . 11

1.b. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Kinerja ................................... 16

1.c. Indikator kinerja................................. ............................................. 20

B. Kerangka Berpikir ................................................................................ ... 35

BAB III METODE PENELITIAN .................................................................. .. 37

A. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 37

B. Bentuk Penelitian .................................................................................. ... 37

C. Teknik Sampling .................................................................................... .. 37

D. Sumber Data…. ................................................................ ....................... 38

E. Teknik Pengumpulan Data........................................................................ 38

F. Validitas Data ........................................................................................ ... 39

Page 9: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ix

G. Teknik Analisis Data ............................................................................ ... 40

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA ................................ 42

A. Deskripsi Lokasi ………. .......................................... ............................... 42

1. Visi dan Misi …………………………………………… ................... 43

2. Tugas Pokok dan Fungsi …………………………………………...... 43

3. Struktur Organisasi ………………………………………… .............. 44

4. Kepegawaian ………………………………………… ....................... 47

5. Program Kerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta ……………… ..... 50

B. Analisis Data ..................................................................................... ........ 53

1. Efektivitas .................................................................................. .......... 58

2. Responsivitas .............................................................................. ......... 67

3. Akuntabilitas…………………………………………….. ................... 78

BAB V PENUTUP ............................................................................................ 86

A. Kesimpulan ........................................................................................... ... 86

B. Saran ................................................................................................. ....... 90

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

x

DAFTAR GAMBAR

Daftar Gambar : Halaman

Gambar 1.1. Bagan Kerangka Pikir…………………………………… 35

Gambar 1.2. Bagan Proses Analisa Data Interaktif…………………… 41

Gambar 1.3. Bagan Organisasi Susunan Organisasi UPTD Perparkiran

Kota Surakarta .................................................................. 47

Gambar 1.4. Bagan Alur Pengelolaan Dana Retribusi Parkir di Kota

Surakarta ........................................................................... 83

Page 11: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xi

DAFTAR TABEL

Daftar Tabel Halaman

Tabel 1.1 Tarif Retribusi Parkir Kota Surakarta…………...................... 4

Tabel 1.2. Jumlah Pegawai Pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Berdasarkan Jabatan …….................................................. 48

Tabel 1.3. Identifikasi Pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta

berdasarkan Golongan................................….................... 49

Tabel 1.4. Data Jumlah Pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta

berdasarkan Jenis Kelamin................................….............. 50

Page 12: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xii

ABSTRAK

Irfan Bayu Alfathoni, D0105086. Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Dalam Penataan Parkir di Kota Surakarta. Skripsi. Jurusan Ilmu Administrasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Sebelas Maret Surakarta. 2010. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya kompleksitas masalah yang dihadapi oleh Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dalam menata parkir di Kota Surakarta. Beberapa permasalahan yang ada misalnya keterbatasan lahan parkir yang pada gilirannya memunculkan tempat-tempat parkir yang tidak sesuai prosedur dan mengganggu lalu lintas di sekitarnya. Selain itu juga adanya masalah dalam aspek tarif parkir. Masalah retribusi parkir adalah masalah yang memang banyak menjadi sorotan dari masyarakat, dikarenakan memang masyarakat sendiri belum mengetahui tarif parkir yang baku, di sisi lain juga banyak dari petugas parkir itu sendiri yang memungut jasa parkir tidak sesuai dengan tarif parkir yang ditetapkan oleh Pemerintah Daerah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui tentang bagaimana kinerja UPTD Perparkiran dalam menata penyelenggaraan parkir di Kota Surakarta dengan menggunakan tiga indikator kinerja terpilih, yaitu efektivitas, responsivitas, serta akuntabilitas.

Jenis penelitian adalah penelitian deskriptif kualitatif. Pengumpulan data dilakukan dengan teknik wawancara, observasi, dan dokumentasi. Data yang diperoleh kemudian dianalisis dengan menggunakan model analisis interaktif dan selanjutnya diuji keabsahannya melalui triangulasi sumber atau data.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara garis besar kinerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta masih belum optimal. Hal ini disebabkan karena dari tiga indikator kinerja yang dipakai dalam penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat dua indikator yang belum berjalan dengan baik. Pertama, indikator efektivitas yang mana dipahami sebagai ketercapaian tujuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam menata parkir, yaitu terciptanya kondisi perparkiran di Kota Surakarta yang tertata rapi, teratur, pelayanan yang ramah, cekatan, dan terampil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa masih banyak masyarakat yang menilai bahwa kondisi perparkiran di Kota Surakarta masih semrawut dan belum tertata dengan rapi dan teratur. Kedua, indikator responsivitas, yakni kemampuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam melaksanakan kinerjanya untuk mengatasi, menanggapi dan memenuhi kebutuhan, keluhan, tuntutan dan aspirasi masyarakat dalam menangani permasalahan perparkiran. Responsivitas dan kesiapsiagaan UPTD Perparkiran dalam mengatasi dan menindaklanjuti setiap permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat terkait perparkiran dinilai masih kurang dan belum mampu memberikan solusi yang cepat dan tepat. Sedangkan untuk indikator akuntabilitas hingga sejauh ini sudah dijalankan dengan baik, terbukti dengan adanya proses pelaporan pertanggungjawaban mulai dari bawahan ke atasan dan adanya mekanisme feed back dan koreksi terhadap laporan yang telah dilaporkan itu. Pada akhirnya dengan pelaksanaan kinerja penataan parkir yang masih belum berjalan baik, hal ini berdampak pula pada kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Kota Surakarta yang sampai sekarang masih semrawut.

Page 13: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiii

ABSTRACT

Irfan Bayu Alfathoni, D0105086. The Performance of Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) in Managing Parking Lots in Surakarta. Thesis. Administrative Department. Faculty of Social and Politic. Sebelas Maret University. 2010. The background of this research is that the complex problems faced by Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) in managing parking lots in Surakarta. One of the problems is the limitation of parking lots causing the presence of some parking lots which are not accordance with the procedures and the disruption of the surrounding traffic. Another problem is that the parking retribution which becomes the consideration of the society since they have not known the standard of parking charge. Besides, most of the parking attendants beg for parking charge without considering the standard of parking charge made by the regional government.

The objective of this research is to know about the UPTD performance in managing the parking lots in Surakarta by using three performance indicator i.e. effectiveness, responsiveness, and accountability.

This descriptive and qualitative research used interview, observation and documentation in collecting the data needed. The collected data was analyzed by using analysis interactive model and the validity of the data was tested through the triangulations of sources or data.

The result of this research shows that the UPTD performance has not been optimal since two of three performance indicators have not done well. The first indicator is effectiveness which refers to the achievement of the goal of UPTD to make a good condition of parking lots in Surakarta. Based on the research, most of the society argue that the condition of the parking lots in Surakarta have not been managed well. The second indicator is responsiveness which refers to the ability of the UPTD to solve, to respond and to fulfill the needs, the complaints, the demands and the aspirations of the society in solving the parking problems. The responsiveness and the readiness of the UPTD in solving and following up every complained parking problem have not been able to give the right and immediate solution. For the third indicator, accountability, has done well. It is proven by the presence of the process of accountability reports from the subordinates to superiors and also the presence of the process of feed back mechanism and correction to the reports. Finally, by the implementation performance in managing the parking lots which has not been going well affects the traffic order in Surakarta.

Page 14: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xiv

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Penilaian kinerja suatu organisasi merupakan suatu kegiatan yang

penting atau harus dilakukan karena dapat dijadikan tolak ukur dalam

menentukan keberhasilan suatu organisasi dalam hal mencapai tujuannya.

Untuk instansi pemerintah yang menjadi pelayan publik pengukuran

kinerjanya menjadi sangat penting untuk menilai seberapa jauh pelayanan

yang diberikan kepada masyarakat, apakah sudah memenuhi harapan

masyarakat selaku pengguna jasa pelayanan dalam hal pemberian pelayanan,

selain itu juga pengukuran kinerja dapat dijadikan tolok ukur apakah

masyarakat sudah puas dengan kinerja pelayanan yang ada. Dengan adanya

informasi tentang penilaian kinerja tersebut dapat dijadikan acuan untuk

memperbaiki kinerja agar lebih sistematis dan tepat arah sehingga tujuan

ataupun misi organisasi bisa tercapai dan pelayanan publik yang diberikan

bisa lebih optimal. Dengan adanya kinerja birokrasi yang tinggi maka

organisasi tersebut akan berjalan secara efektif, efisien dan responsif dalam

memberikan pelayanan.

Agus Dwiyanto (2002:45) mengungkapkan bahwa penilaian kinerja

merupakan suatu kegiatan yang sangat penting karena dapat digunakan

sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai misinya. Untuk

organisasi publik, informasi mengenai kinerja tentu sangat berguna untuk

Page 15: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xv

menilai seberapa jauh pelayanan yang diberikan oleh organisasi itu memenuhi

harapan dan memuaskan pengguna jasa.

Surakarta merupakan kota batik dan kota budaya yang saat sekarang

sedang berkembang dengan pesat. Surakarta terletak di propinsi Jawa Tengah

mempunyai lokasi yang sangat strategis terhadap lalu lintas nasional terutama

yang lewat jalur selatan. Kota Surakarta merupakan salah satu bentuk

perwujudan dari pelaksanaan otonomi daerah yang luas, nyata, dan

bertanggung jawab. Sebagai konsekuensi dari pelaksanaan Otonomi Daerah ,

maka Pemerintah Kota Surakarta harus mampu mengurus rumah tangganya

sendiri, termasuk mengelola perparkiran yang ada di Kota Surakarta. Menurut

Perda Nomor 6 Tahun 2004, pengertian parkir adalah keadaan yang tidak

bergerak suatu kendaraan yang tidak bersifat sementara sedangkan menurut

Bapak Mudo Prayitno selaku Koordinator Pengkajian, perparkiran adalah

kegiatan penyelenggaraan fasilitas parkir baik di badan jalan maupun di luar

badan jalan dengan tujuan memberi tempat istirahat kendaraan dan

menunjang arus kelancaran lalu lintas. Perparkiran merupakan UPT pada

Dinas yang dipimpin oleh seorang Kepala Perparkiran yang berkedudukan di

bawah dan bertanggungjawab kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota

Surakarta.

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta

yang bertindak sebagai pengelola perparkiran di Surakarta harus mempunyai

kinerja yang baik dalam rangka pengelolaan perparkiran Kota Surakarta. Hal

ini dikarenakan masih banyaknya persoalan yang ditimbulkan dari adanya

Page 16: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvi

perparkiran itu sendiri, yang di dalamnya juga menyangkut tentang masalah

penataan perparkiran. Yang dimaksud masalah penataan perparkiran itu

sendiri adalah tentang penataan tempat khusus parkir dan retribusi parkir

yang berbeda-beda di setiap tempat. Pemerintah Surakarta menangani

masalah penataan tempat perparkiran dengan menyediakan tempat khusus

parkir, tempat khusus parkir adalah tempat yang secara khusus disediakan

oleh Pemerintah Daerah, baik yang dikelola sendiri atau dikerjasamakan

dengan pihak ketiga, yang meliputi pelataran, lingkungan, taman dan gedung

parkir, yang digunakan untuk fasilitas tempat khusus parkir kendaraan.

Untuk mengatasi masalah keterbatasan lahan tersebut UPTD

Perparkiran mempunyai beberapa program yaitu :

1. Mewajibkan tiap bangunan menyediakan parkir minimum

2. Merencanakan lokasi-lokasi parkir diluar badan jalan sekaligus membatasi

lahan parkir di badan jalan.

3. Meningkatkan kualitas angkutan umum dalam rangka mengurangi jumlah

pengendara kendaraan pribadi.

Dalam pelaksanaan program tersebut juga terdapat beberapa kendala yang

dihadapi, yaitu :

1. Tata guna lahan yang sudah terbentuk

2. Lalu lintas di jalan setiap waktu terus meningkat dan semakin menambah

lahan parkir.

Page 17: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xvii

Selain itu, pemerintah Surakarta juga menetapkan tarif retribusi yang

ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 yang tercantum

di Tabel 1.1 sebagai berikut :

Tabel 1.1

Tabel Reribusi Parkir di Kota Surakarta

No Jenis Kendaraan Tarif Sekali Parkir

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sepeda

Andong / Dokar

Sepeda Motor

Mobil penumpang / pick Up / Taksi

Bus Sedang / Truck Sedang

Bus Besar / Truck Besar

Rp 300,00

Rp 500,00

Rp 500,00

Rp 1.000,00

Rp 1.500,00

Rp 3.000,00

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 (Pasal 20) tentang Retribusi

Parkir di Tepi Jalan Umum

Pengertian Retribusi itu sendiri adalah pungutan daerah sebagai

pembayaran atas jasa pelayanan yang khusus disediakan dan atau diberikan

oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau badan.

Retribusi Parkir di Kota Surakarta merupakan salah satu sumber pendapatan

daerah yang cukup potensial dalam rangka menunjang penerimaan

pendapatan asli daerah kota Surakarta. Masalah retribusi ini adalah masalah

yang memang banyak menjadi sorotan dari masyarakat, dikarenakan memang

Page 18: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xviii

masyarakat sendiri belum mengetahui tarif parkir yang ditetapkan oleh

pemerintah, tetapi juga banyak dari petugas parkir itu sendiri yang memungut

jasa parkir tidak sesuai dengan tarif parkir yang ditetapkan oleh pemerintah.

Oleh karena itu UPTD sendiri juga akan melakukan beberapa program agar

masalah retribusi ini dapat teratasi. Adapun program tersebut antara lain :

1. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa tarif parkir di kota Solo tidak selalu

sama dipinggir jalan dan di tempat-tempat khusus yaitu di mall, bandara,

stasiun, dll.

2. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang

melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surakarta, Detasemen Polisi

Militer (Denpom) kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta

Pengadilan dan Kejaksaan.

3. Setiap tahun mengadakan pembinaan teknis kepada petugas parkir dan

biasanya dilakukan selama 3 hari.

4. Melakukan patroli tiap hari.

Adapun hambatan yang dihadapi dalam mengtasi masalah tersebut yaitu :

1. Karena rendahnya kualitas SDM terkadang masih banyak muncul kembali

petugas gadungan

2. Kesalahan pada filosofi perparkiran yang digunakan sebagai PAD, bukan

sebagai pengendali lalu lintas.

Agar tercipta ketertiban dan kelancaran lalu lintas di Kota Surakarta,

maka perlu menata ulang tata laksana perparkiran. Sehingga disini

Pemerintah Daerah mengeluarkan Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004

Page 19: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xix

tentang Retribusi Parkir di tepi jalan umum, dan Peraturan Daerah Nomor 7

tahun 2004 Tentang Penyelenggaraan Tempat Khusus Parkir. Dalam

Peraturan daerah tersebut dibuat untuk mengatur semua pelaksanaaan yang

menyangkut tentang penataan parkir yang dalam hal ini mencakup tentang

penyediaan lahan parkir atau penyediaan tempat khusus parkir dan juga

tentang retribusi parkir, sehingga dapat terwujud ketertiban dan kelancaran

dalam lalu lintas.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis tertarik untuk

menyusun skripsi dengan judul “KINERJA UNIT PELAKSANA TEKNIS

DINAS (UPTD) PERPARKIRAN DALAM PENATAAN PARKIR DI

KOTA SURAKARTA.”

B. Perumusan Masalah

“Bagaimana Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran

dalam Penataan Parkir di Kota Surakarta?”

C. Tujuan Penelitian

a. Tujuan Operasional

Untuk mengetahui Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran dalam Penataan Parkir di Kota Surakarta.

b. Tujuan Fungsional

i. Hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi penulis dan

pembaca dalam memahami kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran dalam Penataan Parkir di Kota Surakarta.

Page 20: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xx

ii. Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan dan manfaat kepada

Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dalam Penataan

Parkir di Kota Surakarta

c. Tujuan Individual

Untuk memenuhi persyaratan guna memperoleh gelar kesarjanaan di

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sebelas Maret Surakarta

jurusan Ilmu Administrasi.

D. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan manfaat sebagai berikut:

1. Menambah pengetahuan dalam memahami masalah sosial yang sedang

berkembang di dalam masyarakat.

2. Sebagai bahan pertimbangan yang bersifat konstruktif bagi peningkatan

Kinerja Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran dalam Penataan

Parkir di Kota Surakarta.

3. Memberikan sumbangan pemikiran yang nantinya dapat digunakan untuk

membantu penelitian selanjutnya yang sejenis.

4. Mempraktekkan teori-teori Administrasi Negara atas permasalahan kinerja

organisasi publik

Page 21: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxi

BAB II

LANDASAN TEORI

A. Tinjauan Pustaka

1. Kinerja

Istilah kinerja merupakan terjemahan dari performance yang sering

diartikan oleh para cendekiawan sebagai “penampilan”, “unjuk kerja”,

atau “prestasi” (Yeremias T. Keban, Ph. D, 2004 : 191).

Dalam praktek, pengukuran kinerja seringkali dikembangkan

secara ekstensif, intensif, dan eksternal. Pengembangan kinerja secara

ekstensif mengandung maksud bahwa lebih banyak bidang kerja yang

diikutsertakan dalam pengukuran kinerja, sedangkan pengembangan

secara eksternal diartikan lebih banyak pihak luar yang diperhitungkan

dalam pengukuran kinerja. Pemikiran seperti ini sangat membantu untuk

dapat lebih secara valid dan obyektif melakukan penilaian kinerja karena

lebih banyak parameter yang dipakai dalam pengukuran dan lebih banyak

pihak yang terlibat dalam penilaian (Pollitt dan Boukaert dalam Yeremias

T. Keban, Ph. D, 2004 : 192).

Benardin dan Russel dalam Yeremias T. Keban (2004:192)

mengartikan kinerja sebagai ”....the record of outcomes produced on a

specified job function or activity during a specied time period...”. Dalam

definisi ini, aspek yang ditekankan adalah catatan tentang outcome atau

hasil akhir yang diperoleh setelah suatu pekerjaan atau aktivitas dijalankan

selama kurun waktu tertentu. Dengan demikian, kinerja hanya mengacu

Page 22: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxii

pada serangkaian hasil yang diperoleh seorang pegawai selama periode

tertentu dan tidak termasuk karakteristik pribadi pegawai yang dinilai.

The Scribner-Bantam English Dictionary dalam Sedarmayanti (2003 :

147) kinerja (performance) berasal dari akar kata “to perform” yang mempunyai

beberapa “entries” berikut :

a. To do carry out; execute. (Melakukan, menjalankan,melaksanakan).

b. To discharge of fulfil; as a vow. (Memenuhi atau menjalankan kewajiban suatu

nazar).

c. To portray, as character in a play. (Menggambarkan suatu karakter dalam

suatu permainan).

d. To render by the voice or musical instrument. (Menggambarkannya dengan

suara atau alat musik).

e. To execute or complete an undertaking. (melaksanakan atau menyempurnakan

tanggung jawab).

f. To act a part in play. (Melakukan suatu kegiatan dalam suatu permainan).

g. To perform music. (Memainkan pertunjukan music).

h. To do what is expected of a person or machine. (Melakukan sesuatu yang

diharapkan oleh seseorang atau mesin).

Arti performance atau kinerja dapat disimpulkan menjadi sebagai berikut :

“Performance” adalah hasil kerja yang dapat dicapai oleh seseorang atau

kelompok orang dalam suatu organisasi,sesuai dengan wewenang dan tanggung

jawab masing-masing dalam upaya mencapai tujuan organisasi bersangkutan

secara legal, tidak melanggar hukum dan sesuai dengan moral ataupun etika.

Page 23: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiii

Menurut Mahsun (2009:25) menyatakan kinerja (performance) adalah

gambaran mengenai tingkat pencapaian suatu kegiatan atau program atau

kebijakan dalam mewujudkan sasarn, tujuan, misi, dan visi organisasi yang

tertuang dalam strategic planning suatu organsasi.

Pendapat lain mengutarakan bahwa kinerja merupakan terjemahan dari

“performance”, berarti: perbuatan, pelaksanaan pekerjaan, prestasi kerja,

pelaksanaan pekerjaan yang berdaya guna. Performance is defined as the record

of outcomes produced on a spesific job function or activity during a spesific time

period (Berardin, John H & Joyce E.A Russel dalam Sedarmayanti, 2003:147)

Di samping itu menurut Sedarmayanti (2003:148) kinerja (performance)

diartikan sebagai hasil seorang pekerja, sebuah proses manajemen atau suatu

organisasi secara keseluruhan, dimana hasil kerja tersebut harus dapat ditunjukkan

buktinya secara konkrit dan dapat diukur (dibandingkan dengan standar yang telah

ditentukan).

Berikut ini adalah beberapa kata kunci dari definisi kinerja yaitu :

a. Hasil kerja pekerja.

b. Proses atau organisasi.

c. Terbukti secar konkrit.

d. Dapat diukur, dan/atau dibandingkan dengan standar yang telah ditentukan.

(Irawan Prasetya dalam Sedarmayanti, 2003:148)

Definisi mengenai kinerja organisasi dikemukakan juga oleh Bastian

dalam Hessel Nogi (2005:175) sebagai gambaran mengenai tingkat pencapaian

Page 24: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxiv

pelaksanaan tugas dalam suatu organisasi, dalam mewujudkan sasaran, tujuan,

misi, dan visi organisasi tersebut

1. a Pengukuran kinerja

Menurut Chandler & Plano dalam Yeremias (2004:195) pengukuran

kinerja adalah an evalution of an employee’s progress or lack of progress

measured in terms of job effectiveness. Batasan ini lebih menekankan

evaluasi kemajuan atau kegagalan dari seorang pegawai.

Sedangkan Bernardin dan russel dalam Yeremias (2004:195-196)

mendefinisikan pengukuran kinerja sebagai “ a way of measuring the

contributions of individuals to their organization”. Yang ditekankan dalam

batasan ini adalah cara mengukur kontribusi yang diberikan oleh setiap

individu bagi organisasinya. Dan tujuannya adalah memberikan

insentif/disinsentif kepada hasil kerja yang dicapai pada masa lampau, dan

memberi motivasi terhadap perbaikan kinerja di masa mendatang.

Menurut Robertson dalam Mohammad Mahsun (2009 : 25)

Pengukuran kinerja (performance measurement) adalah suatu proses

penilaian kemajuan pekerjaan terhadap tujuan dan sasaran yang telah

ditentukan sebelumnya, termasuk informasi atas : efisiensi penggunaan

sumber daya dalam menghasilkan barang dan jasa; kualitas barang dan jasa

(seberapa baik barang dan jasa diserahkan kepada pelanggan dan sampai

seberapa jauh pelanggan terpuaskan); hasil kegiatan dibandingkan dengan

maksud yang diinginkan; dan efektivitas tindakan dalan mencapai tujuan.

Page 25: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxv

Sedangkan menurut Lohman dalam Mohamad Mahsun (2009:25-26)

pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-target

tertentu yang diderivikasi dari tujuan strategis organisasi. Whittaker menjelaskan

bahwa pengukuran kinerja merupakan suatu alat manajemen yang digunakan

untuk meningkatkan kualitas pengambilan keputusan dan akuntabilitas.

Adapun manfaat penilaian kinerja organisasi dikatakan oleh Bastian

(dalam Hessel Nogi, 2005:173) akan mendorong pencapaian tujuan organisasi dan

akan memberikan umpan balik untuk upaya perbaikan terus-menerus

(berkelanjutan). Pengukuran kinerja tidak dimaksudkan untuk berperan sebagai

mekanisme dalam memberikan penghargaan atau hukuman (reward/ punishment),

akan tetapi pengukuran kinerja berperan sebagai alat komunikasi dan alat

manajemen untuk memperbaiki kinerja.

Penilaian kinerja berhubungan dengan sistem manajemen kinerja.

Penerapan sistem manajemen kinerja dalam organisasi akan membawa dampak

positif, karena dengan melakukan penilaian terhadap kinerja organisasi baik dari

level yang paling rendah maupun level yang tertinggi, akan berpengaruh terhadap

manajemen organisasi, kepemimpinan, dan juga meningkatkan kualitas dalam

kehidupan kerja karyawan.

Hal ini diungkapkan oleh Juhani Ukko yang ditulis dalam International

Journal of Business Performance Management, Vol 10, No I, 2008 hal 86-98

(dalam www.inderscience.com) berikut ini:

“When designing and implementing a Performance Management system there are always some impacts on the management, leadership and further on the QWL (quality of the working life) of the employees. Hence, the successful implementation of a PM system

Page 26: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvi

should bring out positive impacts. If the PM system can support the management of the company in leadership and communication, it can enhance for example the employees’ commitment, motivation and possibilities to affect the decision making“. (terjemahan: ketika merencanakan dan mengimplementasikan sebuah system manajemen kinerja selalu berdampak pada manajerial, kepemimpinan dan juga termasuk didalamnya kualitas kehidupan pekerja (QWL) dari para pekerja. Sehingga keberhasilan dari implementasi system manajemen kinerja selalu mambawa dampak positif. Jika dalam system manajemen kinerja dapat mendukung manajemen di perusahaan dalam hal kepemimpinan dan komunikasi, itu dapat dijadikan contoh sebagai komitmen karyawan, motivasi, dan tanggung jawab dalam pengambilan keputusan.

Menurut Mohamad Mahsun (2009:26-28) terdapat empat elemen pokok

dalam pengukuran kinerja yaitu:

1. Menetapkan tujuan, sasaran, dan strategis organisasi

Tujuan adalah pernyataan secara umum (belum secara eksplisit) tentang apa

yang ingin dicapai organisasi. Sasaran merupakan tujuan organisasi yang

sudah dinyatakan secara eksplisit dengan disertai batasan waktu yang jelas.

Strategi adalah cara atau teknik yang digunakan organisasi untuk mencapai

tujuan dan sasaran. Tujuan, sasaran, visi dan misi organisasi.

2. Merumuskan indikator dan ukuran kinerja

Indikator kinerja mengacu pada penelitian kinerja secara tidak langsung yaitu

hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi kinerja. Ukuran

kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara langsung. Indikator kinerja dan

ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian

tujuan, sasaran, dan strategi. Indikator kinerja dapat berbentuk faktor-faktor

keberhasilan utama (critical success factors) dan indikator kinerja kunci (key

performance indicator). Faktor keberhasilan utama adalah suatu area yang

mengindikasikan kesuksesan kinerja unit kerja organisasi. Area ini

Page 27: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxvii

menggambarkan preferensi manajerial dengan memperhatikan variabel-

variabel kunci finansial dan nonfinansial pada kondisi waktu tertentu. Faktor

keberhasilan utama ini harus secara konsisten mengikuti perubahan yang

terjadi dalam organisasi. Sedangkan indikator kinerja kunci merupakan

sekumpulan indikator yang dapat dianggap sebagai ukuran kinerja kunci baik

yang bersifat finansial maupun non finansial untuk melaksanakan operasi dan

kinerja unit bisnis. Indikator ini dapat digunakan oleh manager untuk

mendeteksi dan memonitor capaian kinerja.

3. Mengukur tingkat ketercapaian tujuan dan sasaran-sasaran organisasi

Mengukur tingkat ketercapaian tujuan, sasaran dan strategi adalah

membandingkan hasil aktual dengan indikator dan ukuran kinerja ini

menghasilkan penyimpangan positif, penyimpangan negatif, atau

penyimpangan nol. Penyimpangan positif berarti palaksanaan kegiatan sudah

berhasil mencapai serta melampaui indikator dan ukuran kinerja yang

ditetapkan. Penyimpangan negatif berarti pelaksanaan kegiatan belum

berhasil mencapai indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan.

Penyimpangan nol berarti pelaksanaan kegiatan sudah berhasil mencapai atau

sama dengan indikator dan ukuran kinerja yang ditetapkan.

4. Evaluasi kinerja

Evaluasi kinerja akan memberikan gambaran kepada penerima informasi

mengenai nilai kinerja yang berhasil dicapai organisasi. Capaian kinerja

organisasi dapat dinilai dengan skala pengukuran tertentu. Informasi capaian

kinerja dapat dijadikan feedback dan reward-punishment, penilaian kemajuan

Page 28: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxviii

organisasi dan dasar peningkatan kualitas pengambilan keputusan dan

akuntabilitas.

Pengukuran kinerja merupakan suatu aktivitas penilaian pencapaian target-

target tertentu yang diderivasi dari tujuan strategis organisasi. Pemilihan indikator

dan ukuran kinerja dan penetapan target untuk setiap ukuran ini merupakan upaya

konkrit dalam memformulasikan tujuan strategis organisasi sehingga lebih

berwujud dan terukur. Pengukuran kinerja juga harus didasarkan pada

karakteristik operasional organisasi. Hal ini terutama diperlukan untuk

mendefinisikan indikator dan ukuran kinerja yang digunakan (Mohamad Mahsun,

2006: 29-30).

Menurut Joko Widodo (2008:94) pengukuran kinerja merupakan metode

untuk menilai kemajuan yang telah dicapai dibandingkan dengan tujuan yang

ditetapkan. Pengukuran kinerja digunakan untuk penilaian atas keberhasilan/

kegagalan pelaksanaan kegiatan/ program/ kebijakan sesuai dengan sasaran dan

tujuan yang telah ditetapkan dalam rangka mewujudkan misi dan visi organisasi

pemerintah. Pengukuran kinerja merupakan aktivitas menilai kinerja yang dicapai

organisasi, dalam melaksanakan kegiatan berdasarkan indikator kinerja yang telah

ditetapkan. Inti aktivitas pengukuran kinerja yakni melakukan penilaian. Untuk

bisa melakukan penilaian tertentu dibutuhkan standar penilaian. Hakikat penilaian

yakni membandingkan antara realita dengan dengan standar yang ada. Karena itu,

cara melakukan pengukuran kinerja yakni dengan cara (a) membandingkan antara

rencana dengan realisasi, (b) realisasi tahun ini dengan tahun lalu, (c)

Page 29: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxix

membandingkan organisasi lain yang sejenis (bench-marking), (d)

membandingkan antara realisasi dengan standarnya.

Menurut Marcel Guenoun and Bruno Tiberghien dalam International

Journal Public Sector Performance Management, Vol. 1, No. 1, 2007.

“The measurement of the performance in service activities must lead to focus our attention on various complementary criteria in a balanced way. This general view of performance avoids any focusing privileging the measurement of a single criterion with the detriment of the others”. (terjemahan: Pengukuran kinerja dalam aktivitas pelayanan harus mengutamakan perhatiannya dalam mempertimbangkan beberapa tambahan kriteria. Pemikiran yang umum tentang kinerja menghindarkan dari pengukuran kinerja yang hanya mempunyai satu kriteria dengan kerugian yang lainnya).

Pengukuran kinerja ini menjadi suatu keharusan bagi setiap unit organisasi

instansi pemerintah, karena: 1) Jika kinerja tidak diukur, maka tidak mudah

membedakan antara keberhasilan dengan kegagalan, 2) Jika suatu keberhasilan

tidak diidentifikasi, maka kita tidak dapar menghargainya, 3) Jika keberhasilan

tidak dihargai, kemungkinan besar malahan akan menghargai kegagalan, dan 4)

Jika tidak mengenali keberhasilan, berarti juga tidak akan bisa belajar dari

kegagalan. Mengingat arti pentingnya pengukuran kinerja, maka perlu dilakukan

kegiatan untuk meningkatkan kemampuan setiap aparatur pemerintah dalam

melakukan pengukuran kinerja instansi (unit organisasinya). (Joko Widodo, 2008:

93-94).

1. b. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja

Dalam Yeremias T. Keban (2004 : 203) untuk melakukan kajian secara

lebih mendalam tentang faktor-faktor yang mempengaruhi efektivitas penilaian

kinerja di Indonesia, maka perlu melihat beberapa faktor penting sebagai berikut :

Page 30: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxx

1. Kejelasan tuntutan hukum atau peraturan perundangan untuk melakukan

penilaian secara benar dan tepat. Dalam kenyataannya, orang menilai secara

subyektif dan penuh dengan bias tetapi tidak ada suatu aturan hukum yang

mengatur atau mengendaikan perbuatan tersebut.

2. Manajemen sumber daya manusia yang berlaku memiliki fungsi dan proses

yang sangat menentukan efektivitas penilaian kinerja. Aturan main

menyangkut siapa yang harus menilai, kapan menilai, kriteria apa yang

digunakan dalam sistem penilaian kinerja sebenarnya diatur dalam

manajemen sumber daya manusia tersebut. Dengan demikian manajemen

sumber daya manusia juga merupakan kunci utama keberhasilan sistem

penilaian kinerja.

3. Kesesuaian antara paradigma yang dianut oleh manajemen suatu organisasi

dengan tujuan penilaian kinerja. Apabila paradigma yang dianut masih

berorientasi pada manajemen klasik, maka penilaian selalu bias kepada

pengukuran tabiat atau karakter pihak yang dinilai, sehingga prestasi yang

seharusnya menjadi fokus utama kurang diperhatikan.

4. Komitmen para pemimpin atau manajer organisasi publik terhadap

pentingnya penilaian suatu kinerja. Bila mereka selalu memberikan komitmen

yang tinggi terhadap efektivitas penilaian kinerja, maka para penilai yang ada

dibawah otoritasnya akan selalu berusaha melakukakan penilaian secara tepat

dan benar.

Page 31: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxi

Ruky dalam Hessel Nogi (2005: 180) mengidentifikasikan faktor-faktor

yang berpengaruh langsung terhadap tingkat pencapaian kinerja organisasi

sebagai berikut:

1. Teknologi yang meliputi peralatan kerja dan metode kerja yang digunakan

untuk menghasilkan produk atau jasa yang dihasilkan oleh organisasi,

semakin berkualitas teknologi yang digunakan, maka akan semakin tinggi

tingkat kinerja organisasi tersebut.

2. Kualitas input atau material yang digunakan oleh organisasi;

3. Kualitas lingkungan fisik yang meliputi keselamatan kerja, penataan ruangan,

dan kebersihan;

4. Budaya organisasi sebagai pola tingkah laku dan pola kerja yang ada dalam

organisasi yang bersangkutan;

5. Kepemimpinan sebagai upaya untuk mengendalikan anggota organisasi agar

bekerja sesuai dengan standar dan tujuan organsiasi;

6. Pengelolaan sumber daya manusia yang meliputi aspek kompensasi, imbalan,

promosi, dan lain-lainnya.

Sedangkan menurut Soesilo dalam Hessel Nogi (2005:180-181)

mengemukakan bahwa kinerja suatu organsiasi birokrasi di masa depan

dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut ini:

1. Struktur organsiasi sebagai hubungan internal yang berkaitan

dengan fungsi yang menjalankan aktivitas organsasi;

2. Kebijakan pengelolaan, berupa visi dan misi organisasi;

Page 32: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxii

3. Sumber daya manusia, yang berkaitan dengan kualitas karyawan

untuk bekerja dan berkarya secara optimal;

4. Sistem informasi manajemen, yang berhubungan dengan

pengelolaan data base untuk digunakan dalam mempertinggi kinerja

organisasi;

5. Sarana dan prasarana yang dimiliki, yang berhubungan dengan

penggunaan teknologi bagi penyelenggaraan organisasi pada setiap aktivitas

organisasi.

Atmosoeprapto dalam Hessel Nogi (2005:181-182) mengemukakan bahwa

kinerja suatu organisasi akan sangat dipengaruhi oleh faktor internal maupun

faktor eksternal seperti berikut ini:

1. Faktor eksternal yang terdiri dari:

a. Faktor politik, yaitu hal yang berhubungan dengan keseimbangan

kekuasaan negara yang berpengaruh pada keamanan dan ketertiban, yang

akan mempengaruhi ketenangan organisasi untuk berkarya secara

maksimal.

b. Faktor ekonomi, yaitu tingkat perkembangan ekonomi yang berpengaruh

pada tingkat pendapatan masyarakat sebagai daya beli untuk

menggerakkan sektor-sektor lainnya sebagai suatu sistem ekonomi yang

lebih besar.

c. Faktor sosial, yaitu orientasi nilai yang berkembang ditengah masyarakat,

yang mempengaruhi pandangan mereka terhadap etos kerja yang

dibutuhkan bagi peningkatan kinerja organisasi.

Page 33: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiii

2. Faktor internal yang terdiri dari:

a. Tujuan organisasi, yaitu apa yang ingin dicapai dan apa yang ingin

diproduksi oleh suatu organisasi.

b. Struktur organisasi, sebagai hasil desain antara fungsi yang akan

dijalankan oleh unit organisasi dengan struktur formal yang ada.

c. Sumber daya manusia, yaitu kualitas dan pengelolaan anggota organisasi

sebagai penggerak jalannya organisasi secara keseluruhan.

d. Budaya organisasi, yaitu gaya dan identita suatu organisasi dalam pola

kerja yang baku dan menjadi citra organisasi yang bersangkutan.

1. c Indikator Kinerja

Indikator kinerja (performance indicators) sering disamakan dengan

ukuran kinerja (performance measure), namun sebenarnya, meskipun

keduanya merupakan kriteria pengukuran kinerja, terdapat perbedaan

makna. Indikator kinerja mengacu pada penilaian kinerja secara tidak

langsung yaitu hal-hal yang sifatnya hanya merupakan indikasi-indikasi

kinerja, sehingga bentuknya cenderung kualitatif. Sedangkan ukuran kinerja

adalah kriteria kinerja yang mengacu pada penilaian kinerja secara

langsung, sehingga bentuknya lebih bersifat kuantitatif. Indikator kinerja

dan ukuran kinerja ini sangat dibutuhkan untuk menilai tingkat ketercapaian

tujuan, sasaran, dan strategi (Mohammad Mahsun, 2009 : 71).

Page 34: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxiv

Dalam Mohammad Mahsun (2009 : 71) definisi indikator kinerja

adalah ukuran kuantitatif dan/atau kualitatif yang menggambarkan tingkat

pencapaian suatu sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan. Sementara

menurut Lohman dalam Mohammad mahsun (2009 : 71) indikator kinerja

(performance indicators) adalah suatu variabel yang digunakan untuk

mengekspresikan secara kuantitatif efektivitas dan efisiensi proses atau

operasi dengan berpedoman pada target-target dan tujuan organisasi.

Ada berbagai macam indikator yang dapat digunakan untuk menilai kinerja

organisasi publik. Menurut Mohammad Mahsun (2009 : 77) jenis indikator

kinerja pemerintah daerah meliputi :

1. Indikator masukan (input) adalah segala sesuatu yang dibutuhkan agar

pelaksanaan kegiatan dapat berjalan untuk menghasilkan keluaran. Indikator

ini mengukur jumlah sumber daya seperti anggaran (dana), sumber daya

manusia, peralatan, material dan masukan lain, yang dipergunakan untuk

melaksanakan kegiatan. Dengan meninjau distribusi sumber daya manusia,

suatu lembaga dapat menganalisis apakah alokasi sumber daya yang dimiliki

telah sesuai dengan rencana strategis yang ditetapkan. Tolok ukur ini dapat

pula digunakan untuk perbandingan (benchmarking) dengan lembaga-

lembaga relevan.

2. Indikator proses (Process). Dalam indikator proses, organisasi merumuskan

ukuran kegiatan, baik dari segi kecepatan, ketepatan, maupun tingkat akurasi

pelaksanaan kegiatan tersebut. Rambu yang paling dominan dalam proses

adalah tingkat efisiensi dan ekonomis pelaksanaan kegiatan tersebut. Efisiensi

Page 35: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxv

berarti besarnya hasil yang diperoleh dengan pemanfaatan sejumlah input.

Sedangkan yang dimaksud dengan ekonomis adalah bahwa suatu kegiatan

dilaksanakan lebih murah dibandingkan dengan standar biaya atau waktu

yang telah ditentukan untuk itu.

3. Indikator keluaran (output) adalah sesuatu yang diharapkan langsung dapat

dicapai dari suatu kegiatan yang dapat berupa fisik atau non fisik. Indikator

atau tolok ukur keluaran digunakan untuk mengukur keluaran yang dihasikan

dari suatu kegiatan. Dengan membandingkan keluaran, instansi dapat

menganalisis apakah kegiatan telah dilaksanakan sesuai dengan rencana.

Indikator keluaran dijadikan landasan untuk menilai kemajuan suatu kegiatan

apabila tolok ukur dikaitkan dengan sasaran kegiatan yang terdefinisi dengan

baik dan terukur. Oleh karena itu, indikator keluaran, harus sesuai dengan

lingkup dan sifat kegiatan instansi. Misalnya untuk kegiatan yang bersifat

penelitian, indikator kinerja berkaitan dengan keluaran paten dan publikasi

ilmiah.

4. Indikator hasil (Outcomes) adalah segala sesuatu yang mencerminkan

berfungsinya keluaran pada jangka menengah (efek langsung). Pengukuran

indikator hasil seringkali rancu dengan indikator keluaran. Indikator outcome

lebih utama dari sekedar output. Walaupun produk telah berhasil dicapai

dengan baik, belum tentu outcome kegiatan tersebut telah tercapai. Outcome

menggambarkan tingkat pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin

mencakup kepentingan banyak pihak. Dengan indikator outcome, organisasi

akan dapat mengetahui apakah hasil yang telah diperoleh dalam bentuk

Page 36: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvi

output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan memberikan

kegunaan yang besar bagi masyarakat banyak.

5. Indikator manfaat (Benefit) adalah sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir

dari pelaksanaan kegiatan. Indikator manfaat menggambarkan manfaat yang

diperoleh dari indikator hasil. Manfaat tersbut baru tempak setelah bebrapa

waktu kemudian, khususnya dalam jangka menengah dan panjang. Indikator

manfaat menunjukkan hal yang diharapkan dapat diselesaikan dan berfungsi

dengan optimal (tepat loksi dan waktu)

6. Indikator dampak (Impact) adalah pengaruh yang ditimbulkan baik positif

maupun negatif.

Bastian dalam Hessel (2005 : 175) menetapkan indikator kinerja

organisasi sebagai berikut :

1. Indikator masukan

(inputs), yaitu segala sesuatu yang dibutuhkan agar organisasi mampu

menghasilkan produknya, baik barang atau jasa, yang meliputi sumber daya

manusia, informasi, kebijakan, dan sebagainya.

2. Indikator keluaran

(outputs), yaitu sesuatu yang diharapkan langsung dicapai dari suatu kegiatan

yang berupa fisik ataupun nonfisik.

3. Indikator hasil

(outcomes), yaitu segala sesuatu yang mencerminkan berfungsinya keluaran

kegiatan pada jangka menengah (efek langsung).

Page 37: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxvii

4. Indikator manfaat

(benefit), yaitu sesuatu yang terkait dengan tujuan akhir dari pelaksanaan

kegiatan.

5. Indikator dampak

(impacts), yaitu pengaruh yang ditimbulkan, baik positif maupun negatif,

pada setiap tingkatan indikator berdasarkan asumsi yang telah ditetapkan.

Sedangkan Mahmudi (2007: 162-163) menjelaskan indikator kinerja

merupakan sasaran atau alat (means) untuk mengukur hasil suatu aktivitas,

kegiatan, atau proses, dan bukan hasil atau tujuan (ends). Indikator kinerja bagi

organisasi sektor publik adalah sebagai tonggak (milestones) untuk menilai

kinerja organisasi. Indikator dapat dimanfaatkan baik oleh pihak internal

organsiasi maupun pihak luar. Bagi pihak internal, indikator kinerja digunakan

untuk melaporkan hasil kerja sebagai bentuk dari pemenuhan akuntabilitas

manajerial. Selain itu, bagi pihak internal indikator kinerja tersebut dapat

digunakan sebagai sarana melakukan perbaikan berkelanjutan (continuos

improvment). Sementara itu, bagi pihak eksternal indikator kinerja digunakan

untuk melakukan evaluasi dan pemantauan kinerja. Indikator kinerja memiliki

peran penting yaitu: 1) Membantu memperbaiki praktik manajemen, 2)

Meningkatkan akuntabilitas manajemen dengan memberikan tanggung jawab

secara eksplisit dan pemberian bukti atas suatu keberhasilan atau kegagalan, 3)

Memberikan dasar untuk melakukan perencanaan kebijakan dan pengendalian, 4)

Memberikan informasi kepada manajemen untuk melakukan pengendalian kinerja

disemua level organisasi, 5) memberikan dasar untuk pemberian kompensasi.

Page 38: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxviii

Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007: 174) menjelaskan bahwa

indikator-indikator kinerja sangat bervariasi sesuai dengaan fokus dan konteks

penelitian yang dilakukan dalam proses penemuan dan penggunaan indikator

tersebut. Beberapa indikator tersebut antara lain:

1. McDonald dan Lawton dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007:174)

mengemukakan: output oriented measures throughput, efficiency,

effectiveness.

a. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan

tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran dalam

suatu penyelenggaraan pelayanan publik.

b. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun

misi organsiasi.

2. Salim dan Woodward dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007:174-

175) mengemukakan: economy, efficiency, effectiveness, equity.

a. Economy atau ekonomis adalah penggunaan sumber daya yang sesedikit

mungkin dalam proses penyelenggaraan pelayanan publik.

b. Efficiency atau efisiensi adalah suatu keadaan yang menunjukkan

tercapainya perbandingan terbaik antara masukan dan keluaran dalam

suatu penyelenggaraan pelayanan publik.

c. Effectiveness atau efektivitas adalah tercapainya tujuan yang telah

ditetapkan, baik itu dalam bentuk target, sasaran jangka panjang maupun

misi organisasi.

Page 39: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xxxix

d. Equity atau keadilan adalah pelayanan publik yang diselenggarakan dengan

memperhatikan aspek-aspek kemerataan.

3. Lenvinne dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih (2007:175)

mengemukakan: responsiveness, responsibility, accountability.

a. Responsiveness atau responsivitas ini mengukur daya tanggap provider

terhadap harapan, keinginan dan aspirasi serta tuntutan customers.

b. Responsibility atau responsibilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

seberapa jauh proses pemberian pelayanan publik itu dilakukan dengan

tidak melanggar ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan.

c. Accountability atau akuntabilitas adalah suatu ukuran yang menunjukkan

seberapa besar tingkat kesesuaian antara penyelenggaraan pelayanan

dengan ukuran-ukuran eksternal yang ada di masyarakat dan dimiliki oleh

stake holders, seperti nilai dan norma yang berkembang dalam masyarakat.

4. Zeithaml, Parasuraman dan Berry dalam Ratminto dan Atik Septi Winarsih

(2007:175) mengemukakan: tangibles, reliability, responsiveness, assurance,

emphaty.

a. Tangibles atau ketampakan fisik, artinya ketampakan fisik dari gedung,

peralatan, pegawai, dan fasilitas-fasilitas lain yang dimiliki oleh providers.

b. Reliability atau reabilitas adalah kemampuan untuk menyelenggarakan

pelayanan yang dijanjikan secara akurat.

c. Responsiveness atau responsivitas adalah kerelaan untuk menolong

customers dan menyelenggarakan pelayanan secara ikhlas.

Page 40: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xl

d. Assurance atau kepastian adalah pengetahuan dan kesopanan para pekerja

dan kemampuan mereka dalam memberikan kepercayaan kepada

customers.

e. Emphaty adalah perlakuan atau perhatian pribadi yang diberikan oleh

providers kepada customers.

5. Selanjutnya menurut Agus Dwiyanto (2002 : 48-49 ) ada beberapa indikator

yang biasanya digunakan untuk mengukur kinerja birokrasi publik yaitu

sebagai berikut :

a. Produktivitas.

Konsep produktivitas tidak hanya mengukur tingkat efisiensi, tetapi juga

efektivitas pelayanan. Produktivitas pada umumnya dipahami sebagai rasio

antara input dengan output. Konsep produktivitas dirasa terlalu sempit dan

kemudian General Accounting Office (GAO) mencoba mengembangkan

satu ukuran produktivitas yang lebih luas dengan memasukkan seberapa

besar pelayanan publik itu memiliki hasil yang diharapkan sebagai salah

satu indikator kinerja yang penting.

b. Kualitas Layanan

Isu mengenai kualitas layanan cenderung semakin menjadi penting dalam

menjelaskan kinerja organisasi pelayaan publik. Banyak pandangan negatif

yang terbentuk mengenai organisasi publik muncul karena ketidakpuasan

masyarakat terhadap kualitas layanan yang diterima dari organisasi publik.

Dengan demikian, kepuasan masyarakat terhadap layanan dapat dijadikan

indikator kinerja organisasi publik. Keuntungan utama menggunakan

Page 41: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xli

kepuasan masyarakat sebagai indikator kinerja adalah informasi mengenai

kepuasan masyarakat seringkali tersedia secara mudah dan murah.

Informasi mengenai kepuasan terhadap kualitas pelayanan seringkali dapat

diperoleh dari media massa atau diskusi publik, akibat akses terhadap

informasi mengenai kepuasan masyarakat terhadap kualitas layanan relatif

sangat tinggi, maka bisa menjadi satu ukuran kinerja organisasi publik

yang mudah dan murah dipergunakan. Kepuasan masyarakat bisa menjadi

parameter untuk menilai kinerja organisasi publik..

c. Responsivitas

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada keselarasan

antara program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja

karena responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan

organisasi publik dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk

memenuhi kebutuhan masyarakat. Responsivitas yang rendah ditunjukkan

dengan ketidakselarasan antara pelayanan dengan kebutuhan masyarakat.

Hal tersebut jelas menunjukkan kegagalan organisasi dalam mewujudkan

misi dan tujuan organisasi publik. Organisasi yang memiliki responsivitas

rendah dengan sendirinya memiiki kinerja yang jelek pula.

d. Responsibilitas

Page 42: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlii

Responsibilitas menjelaskan apakah pelaksanaan kegiatan organisasi

publik itu dilakukan sesuai dengan prinsip-prinsip administrasi yang benar

atau sesuai dengan kebijakan organisasi, baik yang eksplisit maupun

implisit. Oleh sebab itu, responsibilitas bisa saja pada suatu ketika

berbenturan dengan responsivitas.

e. Akuntabilitas

Akuntabilitas Publik menunjuk pada seberapa besar kebijakan dan

kegiatan organisasi publik tunduk pada para pejabat publik yang dipilih

oleh rakyat. Asumsinya adalah bahwa para pejabat politik tersebut karena

dipilih oleh rakyat, dengan sendirinya akan selalu merepresentasikan

kepentingan rakyat. Dalam konteks ini, konsep dasar akuntabilitas publik

dapat digunakan untuk melihat seberapa besar kebijakan dan kegiatan

organisasi publik itu konsisten dengan kehendak masyarakat banyak.

Kinerja organisasi publik tidak hanya bisa dilihat dari ukuran internal yang

dikembangkan oleh organisasi publik atau pemerintah, seperti pencapaian

target. Kinerja sebaiknya harus dinilai dari ukuran eksternal, seperti nilai-

nilai dan norma yang berlaku dalam masyarakat. Suatu kegiatan organisasi

publik memiliki akuntabilitas yang tinggi kalau kegiatan itu dianggap

benar dan sesuai dengan nilai dan norma yang berkembang dalam

masyarakat.

6. Kumorotomo dalam Hessel (2005 : 52) menggunakan beberapa kriteria untuk

dijadikan pedoman dalam menilai kinerja organisasi pelayanan publik, antara

lain adalah berikut ini.

Page 43: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliii

a. Efisiensi.

Efisiensi menyangkut pertimbangan tentang keberhasilan organisasi

pelayanan publik mendapatkan laba, memanfaatkan faktor-faktor produksi

serta pertimmbangan yang berasal dari rasionalitas ekonmomis. Apabila

diterapkan secara objektif, kriteria seperti likuiditas, solvabilitas, dan

rentabilitas merupakan kriteria efisiensi yang sangat relevan.

b. Efektivitas.

Apakah tujuan dari didirikannya organisasi pelayanan publik tersebut

tercapai? Hal tersebut erat kaitannya dengan rasionalitas teknis, nilai, misi,

tujuan organisasi, serta fungsi agen pembangunan.

c. Keadilan

Keadilan mempertanyakan distribusi dan alokasi layanan yang

diselenggarakan oleh organisasi pelayanan publik. Kriteria ini erat

kaitannya dengan konsep ketercukupan atau kepantasan. Keduanya

mempersoalkan apakah tingkat efektivitas tertentu, kebutuhan dan nilai-

nilai dalam masyarakat dapat terpenuhi. Isu-isu yang menyangkut

pemerataan pembangunan, layanan pada kelompok pinggiran dan

sebagainya, akan mampu dijawab melalui kriteria ini.

d. Daya Tanggap

Berlainan dengan bisnis yang dilaksanakan oleh perusahaan swasta,

organisasi pelayanan publik merupakan bagian dari daya tanggap negara

atau pemerintah akan kebutuhan vital masyarakat. Oleh sebab itu, kriteria

organisasi tersebut secara keseluruahan harus dapat

Page 44: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xliv

dipertanggungjawabkan secara transparan demi memenuhi kriteria daya

tanggap ini

Kinerja UPTD Perparkiran dapat diidentifikasikan melalui berbagai

indikator kinerja yang mana hal ini dapat menjadi tolok ukur keberhasilan dalam

kegiatan penataan parkir di Kota Surakarta. Dan untuk mengetahui bagaimana

kinerja UPTD Perparkiran dalam penataan parkir di Kota Surakarta, maka

digunakan tiga indikator sebagai indikasi untuk menilai kinerja yaitu efektivitas,

responsivitas dan akuntabilitas. Ketiga indikator ini dipilih dengan alasan bahwa

indikator-indikator tersebut lebih banyak menyoroti kinerja dari sisi masyarakat

pengguna jasa parkir. Apalagi jika kemudian dikaitkan dengan berbagai

permasalahan terkait dengan penyelenggaraan parkir di Kota Surakarta, misalnya

munculnya parkir liar, adanya pemungutan tarif parkir yang tidak sesuai dengan

ketentuan yang berlaku, dan lain sebagainya. Semua permasalahan perparkiran

tersebut menjadikan masyarakat sebagai pihak utama yang merasakannya

langsung. Sehingga dengan memilih indikator kinerja yang bersentral pada

masyarakat pengguna jasa parkir, diharapkan akan mampu menghasilkan temuan

yang objektif sebagaimana yang dirasakan oleh masyarakat. Dalam artian bahwa

dengan memilih tiga indikator tersebut, diharapkan hasil penilaian kinerja tak

hanya sebatas jawaban-jawaban formalitas dari pihak UPTD Perparkiran itu saja,

tapi juga diharapkan mampu menggali dan menampung respon senyatanya dari

masyarakat pengguna jasa parkir terkait dengan penilaian mereka atas kinerja

UPTD Perparkiran.

Page 45: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlv

Berikut ini dijelaskan mengenai batas-batas terhadap indikator yang telah

dipilih sebagai tolok ukur keberhasilan , yaitu sebagai berikut:

1. Efektivitas

Efektivitas merupakan salah satu indikator kinerja yang berorientasi

pada proses. Suatu organisasi dapat dikatakan efektif kalau tujuan organisasi

atau nilai-nilai yang telah disepakati bersama antara para stakeholder dari

organisasi sebagaimana ditetapkan dalam visinya dapat tercapai. Menurut

Amitai Etzioni (dalam Yeremias T. Keban, 2008:227) efektivitas organisasi

menggambarkan sampai seberapa jauh suatu organisasi merealisasikan tujuan

akhirnya. Sedangkan secara lebih umum, John R. Kimberly (dalam Yeremias

T. Keban, 2008:227) menjelaskan bahwa efektivitas organisasi menyangkut

semua kondisi yang diperlukan organisasi untuk bertahan hidup dengan

istilah “survival“.

Dari beberapa definisi mengenai konsep efektivitas diatas maka dapat

diambil kesimpulan bahwa efektivitas merupakan indikator kinerja yang

menunjukkan sejauhmana keberhasilan suatu organisasi dalam mencapai

tujuan dan sasaran, baik jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan

visi yang telah ditetapkan. Dalam penelitian ini indikasi dari efektivitas

UPTD Perparkiran dilihat dari sejauh mana keberhasilan UPTD Perparkiran

dalam upaya mencapai tujuannya khususnya dalam penataan parkir di kota

Surakarta.

2. Responsivitas

Page 46: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvi

Responsivitas merupakan indikator kinerja yang berorientasi pada hasil.

Responsivitas ini dimasukkan sebagai salah satu indikator kinerja karena

responsivitas secara langsung menggambarkan kemampuan organisasi publik

dalam menjalankan misi dan tujuannya, terutama untuk memenuhi kebutuhan

masyarakat. Menurut Agus Dwiyanto (2002 : 48) responsivitas adalah

kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan masyarakat, menyusun

agenda dan prioritas pelayanan, dan mengembangkan program-program

pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Sedangkan menurut Hessel Nogi (2005 : 222) responsivitas berkaitan

dengan kecepatan tanggapan yang dilakuka oleh aparatur atau petugas

terhadap kebutuhan pengguna jasa, yang dalam hal ini adalah masyarakat

yang membutuhkan pelayanan sebagaimana diatur dalam perundangan yang

berlaku.

Untuk dapat mengenali apa yang menjadi tuntutan, keinginan, dan

harapan masyarakat, maka sebuah organisasi dituntut untuk mengerti kondisi

masyarakat, karena dengan mengerti dan memahami kondisi dari masyarakat

tersebut dapat menjadi pertimbangan untuk menghasilkan sebuah hasil baik

berupa barang maupun jasa yang dapat memenuhi kebutuhan dan tuntutan

masyarakat. Demikian halnya dengan UPTD Perparkiran, keberhasilan dalam

upaya mencapai tujuan khususnya dalam kegiatan penataan parkir juga

ditentukan oleh keselarasan antara pelayanan yang diberikan dengan harapan

dan keinginan masyarakat.

Page 47: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlvii

Dari uraian tersebut maka dapat disimpulkan bahwa responsivitas

manggambarkan kemampuan UPTD Perparkiran kota Surakarta dalam

malaksanakan kinerjanya untuk mengatasi, menanggapi, dan memenuhi

kebutuhan, keluhan, serta tuntutan dari masyarakat khususnya mengenai

masalah parkir .

3. Akuntabilitas

Agus Dwiyanto (2002 : 55) mengemukakan pengertian akuntabilitas

dalam penyelenggaraan pelayanan publik sebagai suatu ukuran yang

menunjukkan seberapa besar tingkat kesesuaian panyelenggaraan pelayanan

dengan ukuran nilai-nilai dan norma eksternal yang ada di masyarakat atau

yang dimiliki oleh para stakeholders. Acuan pelayanan yang digunakan oleh

organisasi publik juga dapat menunjukkan tingkat akuntabilitas pemberian

pelayanan publik. Acuan pelayanan yang dianggap paling penting oleh suatu

organisasi publik adalah dapat merefleksikan pola pelayanan yang

dipergunakan yaitu pola pelayanan yang akuntabel yang mengacu pada

kepuasan publik sebagai pengguna jasa.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa akuntabilitas UPTD

Perparkiran kota Surakarta dalam penataan parkir merupakan bentuk

pertanggungjawaban UPTD Perparkiran kepada seluruh pihak yang memiliki

hak dan kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban tersebut baik

secara langsung maupun tidak langsung. Selain itu akuntabilitas UPTD

Perparkiran juga dapat dimaknai bahwa pertanggungjawaban UPTD

Perparkiran harus dilaksanakan sesuai dengan aturan perundang-undangan

Page 48: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlviii

yang berlaku yang mengatur tentang organisasi UPTD Perparkiran itu sendiri,

dalam hal ini adalah Keputusan Walikota Surakarta Nomor 43 Tahun 2008

tentang Organisasi dan Tata Kerja Unit Pelaksana Teknis pada Dinas

Perhubungan Kota Surakarta.

B. Kerangka Berpikir

Gambar 1.1

Knerja UPTD Perparkiaran dalam Penataan Parkir di Kota Surakarta

Keterangan :

Kinerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam menata dan

mengelola sistem perparkiran di Surakarta diukur dari beberapa indikator

kinerja yaitu dari efektivitas, responsivitas dan akuntabilitas. Ketiga

indikator di atas adalah tolok ukur UPTD Perparkiran dalam mengatasi

semua masalah-masalah perparkiran yang melanda penataan perparkiran di

Mengatasi Masalah

Perparkiran di Kota

Surakarta

- Munculnya parkir

liar

- Tarif parkir yang

tidak sesuai

- Keterbatasan

lahan parkir

Kinerja UPTD Perparkiran

dalam penataan parkir di

Kota Surakarta

- Efektivitas

- Responsivitas

- Akuntabilitas

Tercipta Kondisi Perparkiran di Kota Surakarta yang tertata rapi, teratur, pelayanan yang ramah, cekatan, dan terampil.

Page 49: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xlix

kota Surakarta seperti munculnya parkir liar dan petugas gadungan,

banyaknya pungutan liar, tarif parkir yang tidak sesuai dengan peraturan

yang telah ditetapkan, masalah karcis, tempat parkir yang semrawut

sehingga mengganggu lalu lintas dan pengguna jalan, masalah atribut

seragam dan perlengkapan petugas parkir dan kurangnya pengetahuan

petugas parkir akan peraturan dan cara mengatur lalu lintas. Efektifitas

kinerja dari UPTD perparkiran dapat terlihat dari apakah visi,misi serta

tujuan dari UPTD Perparkiran Surakarta dalam penataan perparkiran sudah

tercapai atau belum, sehingga tidak adanya keluhan yang ditimbulkan dari

kebijakan-kebijakan yang diambil dari UPTD Perparkiran dalam

melaksanakan penataan perparkiran tersebut sehingga diharuskan UPTD

Perparkiran mengerahkan segala macam cara dan upaya-upaya untuk

mengatasi semua masalah-masalah perparkiran yang ada, sehingga kinerja

UPTD Perparkiran sudah tidak diragukan lagi oleh masyarakat dan tercipta

suatu ketertiban, kenyamanan serta kelancaran dalam berlalu lintas.

Responsivitas UPTD Perparkiran adalah daya tanggap dan kemempuan

UPTD Perparkiran dalam melaksanakan kinerjanya untuk menanggapi

berbagai keluhan dan pengaduan serta untuk memenuhi kebutuhan dan

keinginan dari masyarakat dalam mengatasi permasalahan parkir di Kota

Surakarta. Sedangkan akuntabilitas UPTD Perparkiran adalah

pertanggungjawaban atas penyelenggaraan pelayanan dalam mengatasi

masalah parkir kepada pihak yang memiliki hak dan kewenangan untuk

meminta pertanggungjawaban tersebut.

Page 50: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

l

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Perparkiran Kota Surakarta yang beralamat di Jl. Aru No. 13 Surakarta.

Pertimbangan yang mendasari pemilihan lokasi penelitian ini adalah Unit

Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota Surakarta merupakan

pihak yang berkaitan langsung dengan penataan parkir di kota Surakarta,

yang memiliki kedudukan, fungsi dan tugas penting agar tercipta ketertiban

dan kelancaran lalu lintas di Kota Surakarta.

B. Bentuk Penelitian

Bentuk penelitian ini adalah deskriptif kualitatif, menurut H.B Sutopo

(2002:35) dalam penelitian kualitatif data yang dikumpulkan terutama berupa

kata-kata, kalimat atau gambar yang memiliki arti lebih daripada sekedar

angka atau frekuensi.

C. Teknik Sampling

Teknik penarikan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik

purposive sampling. Menurut H.B Sutopo (2002:36) dalam Purposive

sampling pilihan sampel diarahkan pada sumber yang dipandang memiliki

data yang penting berkaitan dengan permasalahan yang sedang diteliti. Dalam

teknik ini seperti yang dijelaskan H.B Sutopo (2002:56) memiliki

kecenderungan untuk memilih informan yang dianggap mengetahui informasi

Page 51: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

li

dan masalahnya secara mendalam dan dapat dipercaya untuk menjadi sumber

data yang mantap.

D. Sumber Data

Data merupakan fakta atau keterangan dari objek yang diteliti. Menurut

Lofland dalam Moleong (2002) sumber data utama dalam penelitian kualitatif

adalah kata-kata, dan tindakan selebihnya adalah data tambahan seperti

dokumen dan lainnya.

Data dapat diperoleh secara langsung dari informan melalui wawancara

dan observasi. Adapun informan yang peneliti tunjuk adalah sebagai berikut:

1. Kepala UPTD Perparkiran Kota Surakarta

2. Koordinator Pengkajian UPTD Perparkiran Kota Surakarta

3. Petugas Parkir Kota Surakarta

4. Masyarakat Pengguna Parkir

. Selain itu data juga diperoleh melalui pemanfaatan sumber data yang

tersedia seperti dokumen, arsip, dan buku pedoman serta literatur yang terkait

dengan penelitian ini.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Observasi

Observasi yaitu pengumpulan data yang dilakukan dengan melalui

pengamatan secara langsung terhadap objek penelitian dan pencatatan

tentang keadaan atau fenomena yang diselidiki atau dijumpai secara

sistematis.

Page 52: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lii

2. Wawancara

Untuk memperoleh data dari informan sebagai sumber data yang sangat

penting, maka dalam penelitian ini diperlukan wawancara secara

mendalam (in-depth interviewing). Dalam melakukan wawancara

mendalam situasi yang akrab selalu diusahakan dan dikembangkan dan

menghindari situasi tanya jawab seperti dalam proses interogasi. Dalam

H. B Sutopo (2002:58) Tujuan utama melakukan wawancara adalah

untuk menyajikan konstruksi saat sekarang dalam suatu konteks

mengenai para pribadi, peristiwa, aktivitas, organisasi, perasaan,

motivasi, tanggapan atau persepsi, tingkat dan bentuk keterlibatan dan

sebagainya, untuk merekonstruksi beragam hal seperti itu sebagai bagian

dari pengalaman masa lampau, dan memproyeksikan hal-hal itu dikaitkan

dengan harapan yang bisa terjadi di masa yang akan datang.

3. Dokumentasi

Dokumentasi yaitu teknik pengumpulan data yang bersumber dari arsip

atau dokumen dari instansi yang bersangkutan serta dari buku-buku yang

ada hubungannya dengan penelitian.

F. Validitas Data

Validitas data dimaksudkan sebagai pembuktian bahwa data yang

diperoleh peneliti sesuai dengan apa yang sesungguhnya ada dalam kenyataan

di lokasi penelitian. Untuk menguji validitas data menggunakan teknik

triangulasi data atau sumber. Menurut H. B Sutopo (2002:79) Triangulasi

Page 53: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liii

data atau sumber memanfaatkan jenis sumber data yang berbeda-beda untuk

menggali data yang sejenis. Peneliti bisa memperoleh dari narasumber

(manusia) yang berbeda-beda posisinya dengan teknik wawancara mendalam,

sehingga informasi dari narasumber yang satu bisa dibandingkan dengan

informasi dari narasumber lainnya.

G. Teknik Analisis

Teknik analisis data yang digunakan oleh peneliti adalah model analisis

interaktif. Menurut H.B Sutopo (2002:91) Dalam analisis ini ada tiga

komponen utama dalam analisis data yaitu: reduksi data, sajian data,dan

penarikan simpulan serta verifikasinya. Tiga komponen tersebut terlibat

dalam proses analisis dan saling berkaitan serta menentukan hasil akhir

analisis.

1. Reduksi Data

Reduksi data merupakan komponen pertama dalam analisis yang

merupakan proses seleksi, pemfokusan, penyederhanaan, dan abstraksi

data dari fieldnote. Proses ini berlangsung terus sepanjang pelaksanaan

penelitian. Dimulai dari kerangka kerja konseptual, melakukan pemilihan

kasus, menyusun pertanyaan penelitian, dan juga waktu menentukan cara

pengumpulan data yang akan digunakan. (H.B Sutopo, 2002:91)

2. Penyajian Data

Sajian data merupakan suatu rakitan organisasi informasi, deskripsi

dalam bentuk narasi yang memungkinkan simpulan penelitian dapat

dilakukan. Sajian data merupakan rakitan kalimat yang disusun secara

Page 54: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

liv

logis dan sistematis, sehingga bila dibaca akan mudah dipahami berbagai

hal yang terjadi dan memungkinkan peneliti untuk berbuat sesuatu pada

analisis ataupun tindakan lain berdasarkan pemahaman tersebut.

Kedalaman dan kemantapan hasil analisis sangat ditentukan oleh

kelengkapan sajian datanya.

3. Penarikan Simpulan dan Verifikasi

Dari awal pengumpulan data, peneliti sudah harus memahami apa arti

dari berbagai hal yang ia temui dengan melakukan pencatatan peraturan-

peraturan, pola-pola, pernyataan-pernyataan, konfigurasi yang mungkin,

arahan sebab akibat, dan berbagai proposisi sehingga terjadi kesimpulan

akhir. Simpulan itu pun perlu diverifikasi agar cukup mantap dan benar-

benar bisa dipertanggungjawabkan.

Proses analisis data dengan menggunakan model interaktif ini dapat

digambarkan sebagai berikut :

Gambar 1. 2

Model Analisis Interaktif

(Sumber : H. B. Sutopo, 2002 : 96)

Pengumpulan Data

Penarikan Simpulan

Reduksi Data Sajian Data

Page 55: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lv

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan penjelasan dan uraian pada Bab IV mengenai Kinerja UPTD

Perparkiran Kota Surakarta di depan, maka dapat ditarik beberapa kesimpulan

berikut ini :

1. Efektivitas UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam penataan parkir di

Kota Surakarta secara umum masih belum berjalan secara optimal. Hal ini

terutama jika dikaitkan dengan pencapaian misi, visi ataupun tujuan dari

UPTD Perparkiran itu sendiri, yaitu “Terciptanya kondisi perparkiran di

Kota Surakarta yang tertata rapi, teratur, pelayanan yang ramah, cekatan,

dan terampil”. Salah satu permasalahan masih belum efektifnya kinerja

UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah masih belum berjalannya system

pengawasan di lapangan oleh UPTD Perparkiran. Hal ini lebih banyak

disebabkan karena minim dan terbatasnya jumlah personel yang dimiliki

oleh UPTD Perparkiran (jumlah personel secara structural hanya

berjumlah 17 orang yang terbagi dalam 8 bidang tugas). Persoalan

efektivitas organisasi yang berujung pangkal pada keterbatasan jumlah

personel ini misalnya kurangnya pengawasan dari UPTD Perparkiran Kota

Surakarta terhadap penyelenggaraan tempat parkir legal di tempat umum.

Dengan kurangnya pengawasan memunculkan persoalan-persoalan baru

yang tidak bisa dianggap remeh, misalnya munculnya parkir liar dan

Page 56: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvi

petugas parkir gadungan. Sehingga dengan adanya kondisi yang demikian

membuat tujuan organisasi UPTD Perparkiran Kota Surakarta belum

tercapai secara efektif, efisien dan optimal. Dengan masih belum

efektifnya kinerja UPTD Perparkiran, membuat penyelenggaraan parkir di

Kota Surakarta juga belum tertata dengan baik. Dalam tataran yang lebih

luas, kondisi penyelenggaraan parkir yang masih semrawut ini pada

gilirannya berdampak pula pada kelancaran dan ketertiban lalu lintas di

Kota Surakarta. Sehingga di banyak wilayah di Kota Surakarta masih

sering dijumpai kemacetan yang disebabkan oleh penyelenggaraan parkir

yang semrawut.

2. Responsivitas UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam menanggapi kritik

dan saran serta dalam memenuhi kebutuhan masyarakat pengguna jasa

parkir dinilai masih rendah. Selain dari banyaknya kritikan yang

disampaikan oleh masyarakat, responsivitas dalam hal ini juga bisa dinilai

dari bagaimana “pensikapan” dari UPTD Perparkiran itu sendiri terhadap

keluhan dari masyarakat. Sebenarnya pihak UPTD Perparkiran itu sendiri

telah melakukan upaya-upaya dalam rangka meningkatkan

responsivitasnya, yaitu dengan membentuk tim patroli yang rutin

melakukan patroli setiap hari dan membuka nomer telepon yang khusus

menerima kritik dan saran dari masyarakat. Akan tetapi masih sedikit

masyarakat yang mengetahui adanya upaya-upaya peningkatan

responsivitas UPTD Perparkiran tersebut. Sehingga bisa dikatakan bahwa

berbagai upaya yang dilakukan UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam

Page 57: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lvii

rangka meningkatkan responsivitas masih belum menyentuh kelompok

sasaran. Hal ini terlihat dengan banyaknya masyarakat yang mengatakan

jarang atau bahkan tidak pernah melihat adanya sidak yang dilakukan oleh

UPTD Perparkiran, misalnya untuk menangkap tukang parkir gadungan,

ataupun bentuk penyelewengan keparkiran yang lainnya. Media

komunikasi melalui nomer telepon (0271) 642624 yang dibuka oleh UPTD

Perparkiran untuk masyarakat pun ternyata juga belum banyak diketahui

oleh masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa mekanisme kritik dan

saran yang dibangun guna menciptakan responsivitas organisasi masih

perlu dikaji ulang agar dapat benar-benar menjadi mekanisme yang tepat

menyentuh kelompok sasaran. Dengan kondisi yang seperti ini maka

dampak yang terjadi selanjutnya adalah memperburuk citra UPTD

Perparkiran di mata masyarakat. Responsivitas dan kesiapsiagaan UPTD

Perparkiran dalam mengatasi dan menindaklanjuti setiap permasalahan

yang dikeluhkan oleh masyarakat masih kurang dan dirasa belum mampu

memberikan solusi yang cepat dan tepat. Hal ini mengakibatkan terjadinya

semacam akumulasi permasalahan perparkiran di Kota Surakarta, yang

pada akhirnya justru menimbulkan problem lalu lintas jalan, misalnya

terjadinya kemacetan. Kondisi demikian menunjukkan adanya keterkaitan

yang erat antara penyelenggaraan parkir dengan ketertiban dan kelancaran

lalu lintas Kota Surakarta.

3. Akuntabilitas UPTD Perparkiran Kota Surakarta dapat dikatakan telah

berjalan dengan cukup baik. Mekanisme akuntabilitas yang selama ini

Page 58: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lviii

dijalankan UPTD Perparkiran adalah mekanisme akuntabilitas hirarkhi.

Hal ini terutama terlihat dalam hal pengelolaan dana retribusi yang

mengikuti alur organisasi Pemerintah Kota Surakarta secara structural,

dimana alurnya bergerak dari bawah ke atas (dari level juru parkir hingga

ke kas daerah melalui BPD Jawa Tengah). Di samping itu, hingga

sekarang ini sebagai perwujudan akuntabilitas, UPTD Perparkiran juga

selalu membuat Laporan Target dan Realisasi Pendapatan Asli Daerah

yang dibuat dengan periodesasi per tahun, laporan bulanan yang berisi

absensi karyawan, laporan tentang pelaksanaan kegiatan-kegiatan dan

operasi lapangan yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran. Laporan-laporan

tersebut selanjutnya diperiksa dan dilakukan cross check oleh Inspektorat

Pemerintah Kota Surakarta ataupun oleh Dinas Perhubungan. Pemeriksaan

dan cross check tersebut dilakukan baik melalui rapat koordinasi maupun

dengan menerbitkan surat pemberitahuan dari Pemerintah Kota Surakarta.

Akan tetapi dengan telah dijalankannya indikator akuntabilitas ini dengan

baik oleh UPTD Perparkiran, belum cukup untuk menciptakan sebuah tata

penyelenggaraan parkir yang baik pula yang pada gilirannya akan

berdampak pada terwujudnya kelancaran dan ketertiban lalu lintas di Kota

Surakarta. Sebab meskipun kelancaran dan ketertiban lalu lintas banyak

dipengaruhi oleh bagaimana penyelenggaraan parkir, tapi hal itu harus

dibarengi dengan ketercapaian indikator-indikator kinerja lainnya, tak

hanya indikator akuntabilitas saja yang harus baik tapi juga indikator yang

lain.

Page 59: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lix

B. Saran

Dari berbagai temuan dan permasalahan yang telah diuraikan di atas, maka

dalam penelitian ini dapat memberikan beberapa masukan dan saran sebagai

berikut :

1. Meningkatkan pengawasan di lapangan, terutama terhadap maraknya

tempat parkir illegal dan tukang parkir gadungan yang makin meresahkan

masyarakat. Fungsi pengawasan ini sangat penting untuk ditingkatkan

seiring dengan makin banyaknya tempat-tempat parkir baru yang luput

dari sorotan UPTD Perparkiran Kota Surakarta. Dalam hal ini fungsi

pengawasan harus diimbangi dengan sikap tegas jika memang dijumpai

penyimpangan dan pelanggaran di lapangan. Selain itu, fungsi pengawasan

ini juga dapat dioperasionalkan dengan menambah jumlah pegawai dalam

tubuh UPTD Perparkiran, sebab jumlah tim patroli yang ada sekarang ini

jelas masih sangat kurang. Keberadaan tim pemantau semacam ini cukup

berkontribusi dalam terselenggaranya perparkiran yang rapi dan nyaman di

Kota Surakarta, asalkan petugas yang melakukan patroli benar-benar

menjalankan tugasnya dengan sebaik-baiknya.

2. Hendaknya UPTD Perparkiran dapat lebih mensosialisasikan kembali

nomer telepon (0271) 642624 sebagai sarana bagi masyarakat untuk

menyampaikan keluhan, aspirasi serta harapan mereka terhadap

perparkiran di Kota Surakarta.

3. Bagi pihak masyarakat selaku pengguna jasa parkir itu sendiri hendaknya

juga lebih berpartisipasi aktif dan kontributif dalma rangka menciptakan

Page 60: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lx

perparkiran Kota Surakarta yang lebih baik. Partisipasi aktif tersebut dapat

terwujud misalnya dengan lebih menjalankan fungsi kontrol sosialnya,

misalnya dengan mencatat nama juru parkir, lokasi, serta waktu kejadian

ketika ia mengalami suatu pengalaman buruk terkait perparkiran. Dengan

demikian, apabila keluhan tersebut dilaporkan kepada UPTD Perparkiran,

maka akan memudahkan bagi UPTD Perparkiran untuk melakukan cross

check di lapangan dan melakukan penindakan yang tepat dan cepat.

Page 61: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxi

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN ANALISIS DATA

A. Deskripsi Lokasi

Unit Pelaksana Teknis Dinas merupakan lembaga pemerintah yang bekerja

dibawah naungan Dinas Perhubungan yang berkewenangan menangani masalah

perparkiran di Kota Surakarta berlokasi di Jl. Aru no 13 Surakarta. semua fungsi

dan wewenang dari Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran adalah diatur oleh

Dinas Perhubungan sehingga semua kinerja dan Unit Pelaksana Teknis Dinas

Perparkiran bertanggung jawab kepada Kepala Dinas Perhubungan.

Dahulu Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran bertanggung jawab

langsung kepada Kepala Daerah dalam menjalankan tugasnya. Berbeda dengan

sekarang ini yang mana Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran melebur

menjadi satu dengan Dinas Perhubungan sehingga dalam menjalankan tugasnya

Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran bertanggung jawab kepada Kepala

Dinas Perhubungan dan Kepala Dinas Perhubungan tersebut bertanggung jawab

kepada Walikota sebagai Kepala Daerah Kota Surakarta. dalam menjalankan

tugasnya Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran berdasarkan Keputusan

Walikota Surakarta Nomor 43 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata Kerja

Unit Pelaksana Teknis Pada Dinas Perhubungan Kota Surakarta.

Page 62: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxii

1. Visi dan Misi

Dalam menjalankan kewenangannya Unit Pelaksana Teknis Dinas

(UPTD) Perparkiran Kota Surakarta mempunyai visi dan misi UPTD Perparkiran,

yaitu :

a. Visi UPTD Perparkiran

“Mewujudkan Kota Surakarta yang rapi dan aman dalam penataan

parkir dan sekaligus menjadikan UPTD Perparkiran menjadi salah satu

primadona dalam mendukung keberhasilan Pendapatan Asli Daaerah”.

b. Misi UPTD Perparkiran

1) Menata dan memelihara lahan parkir agar tetap bersih, rapi dan aman

2) Meminta kepada pihak terkait agar dalam mendirikan bangunan

yang menjadi tempat berkumpulnya mannusia dalam menyediakan

lahan parkir.

3) Menjadikan para penata lahan parkir beretiket dan dapat dipercaya

agar masyarakat sadar parkir dan biayanya.

4) Melaksanakan pemungutan retribusi secara teratur untuk

meningkatkan pendapatan daerah.

5) Menjadikan misi tersebut sebagai penunjang dalam kinerja

melaksanakan tugas dan fungsinya.

2. Tugas Pokok dan Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran.

a. Tugas Pokok Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran

Melakukan sebagian kegiatan teknis operasional dan/atau kegiatan teknis

penunjang Dinas di bidang pengelolaan Perparkiran, antara lain:

Page 63: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiii

1. Pengaturan masuk dan keluarnya kendaraan di tempat parkir

2. Penyerahan karcis dan penerimaan pembayaran biaya parkir dan para

pengelola, juru parkir dan pengguna jasa parkir.

3. Penjagaa ketertiban dan keamanan dalam perparkiran

4. Pengaturan pengusahaan dan perijinan pangkalan parkir.

5. Melaksanakan tugas lain sesuai dengan kebijaksanaan yang ditetapkan

Kepala Daerah khususnya Walikota dan Kepala Dinas Perhubungan

sesuai dengan perundang-undangan yang berlaku.

b. Fungsi Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran

1. Penyusunan rencana teknis operasional bidang pengelolaan Perparkiran

2. Pelaksanaan kebijakan teknis operasional bidang pengelolaan perpakiran

3. Pemantauan, evaluasi dan pelaporan bidang pengelolaan perparkiran

4. Pengelolaan ketatausahaan yang meliputi segala usaha dan kegiatan di

bidang tata usaha umum, kepegawaian, perlengkapan, dan keuuangan.

5. Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh Kepala Dinas sesuai dengan

tugas dan fungsinya.

3. Struktur Organisasi Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran Kota

Surakarta

Sebagai salah satu lembaga pemerintah, Unit Pelaksana Teknis Dinas

Perparkiran Kota Surakarta yang bekerja di bawah naungan Dinas Perhubungan

bertugas menangani masalah-masalah perparkiran di wilayah Surakarta. Dalam

rangka mencapai visi dan misi organisasi, Unit Pelaksana Teknis Dinas

Page 64: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxiv

Perparkiran Kota Surakarta menjalankan kegiatan dan prgramnya dengan

didukung oleh susunan organisasi yang memadai,

Dalam Peraturan Walikota Surakarta nomor 43 tahun 2008 susunan

organisasi Unit Pelaksana Teknis dinas Perparkiran adalah sebagai berikut :

a. Kepala

Kepala Perparkiran mempunyai tugas memimpin pelaksanaan tugas pokok

dan fungsi, antara lain :

1. Menyusun program kerja Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran sesuai

dengan rencana strategi dan program kerja tahunan dinas.

2. Membagi tugas kepada bawahan sesuai bidang tugas agar tercipta

pemerataan tugas.

3. Memberi petunjuk kepada bawahan guna kejelasan pelaksanaan tugas.

4. Mengawasi tugas bawahan agar tidak terjadi penyimpangan.

5. Memeriksa hasil kerja bawahan untuk mengetahui kesulitan dan hambatan

serta memberikan jalan keluarnya.

6. Menilai kerja bawahan secara periodik guna bahan peningkatan kerja.

7. Menginventarisasi permasalahan-permasalahan guna menyiapkan bahan

petunjuk pemecahan masalah.

8. Melaksanakan koordinasi guna kelancaran pelaksanaan tugas.

Dalam melaksanakan tugasnya kepala UPTD Perparkiran wajib

menerapkan prinsip koordinasi, integrasi dan sinkronisasi secara vertikal dan

horizontal, baik dalam lingkungan masing-masing maupun antar unit organsasi

lain sesuai dengan tugasnya. Kepala UPTD Perpakiran dalam pelaksanaan

Page 65: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxv

tugasnya juga harus berdasarkan ketentuan peeraturan perundang-undangan yang

berlaku dan kebijakan yang ditetapkan oleh kepala dinas.

b. Sub Bagian Tata Usaha

Subbagian tata usaha dipimpin oleh seorang Kepala Subbagian yang berada

di bawah dan bertanggung jawab kepada Kepala Perparkiran. Subbagian Tata

Usaha mempunyai tugas melakukan penyiapan bahan program, kepegawaian,

keuangan, ketatausahaan, rumah tangga dan perlengkapan.

c. Kelompok Jabatan Fungsional

Kelompok Jabatan Fungsional dipimpin oleh seorang tenaga fungsional

senior sebagai ketua kelompok dan bertanggung jawab kepada Kepala

Perparkiran. Kelompok Jabatan Fungsional memiliki tugas melakukan

kegiatan sesuai dengan jabatan fungsional masing-masing berdasarkan

peraturan perundang-undangan yang berlaku dan juga dalam pelaksanaan

tugasnya kelompok jabatan fungsional dikoordinasikan oleh kepala seksi dan

secara administratif dikoordinasikan oleh Kepala Subbagian Tata Usaha.

Berikut adalah Bagan Susunan Oganisasi UPTD Perparkiran :

Page 66: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvi

Gambar 1. 3

Bagan Susunan Organisasi UPTD Perparkiran

Sumber : Peraturan Walikota Surakarta nomor 43 Tahun 2008 4. Kepegawaian Unit Pelaksana Teknis Dinas Perparkiran Kota Surakarta

Jumlah pegawai Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Perparkiran Kota

surakarta saat ini berjumlah 17 orang yang membidangi di tiap-tiap jabatannya

masing-masing. Di dalam suatu organisasi akan dapat berjalan dengan baik

apabila didukung oleh sumber daya manusia yang baik. Identifikasi pegawai di

UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah berupa penggambaran situasi pegawai

UPTD Perparkiran kota Surakarta.

Tabel 1.2

Jumlah Pegawai UPTD Perparkiran berdasarkan jabatan

No Jabatan Jumlah

KEPALA

KELOMPOK JABATAN

FUNGSIONAL

SUBBAGIAN TATA USAHA

Page 67: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxvii

1 Kepala UPTD Perparkiran 1

2 Kasubag TU 1

3 Bendahara Penerimaan Pembantu 1

4 Bendahara Pengeluaran Pembantu 1

5 Bendahara Barang 1

6 Urusan Umum 3

7 Koordinator Perijinan dan Potensi 1

8 Koordinator Pengawasan 1

9 Koordinator Pengkajian 1

10 Staf 6

jumlah 17

Sumber : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Dari tabel 1.2 di atas dapat dilihat bahwa jumlah pegawai UPTD Perparkiran

masih sangat minim. Padahal tugas UPTD Perparkiran dalam mengatur ketertiban

masalah perparkiran di kota Surakarta sangat banyak dan tidak didukung dengan

jumlah sumber daya manusia di dalam UPTD Perparkiran tersebut. Hal ini

sangatlah disayangkan mengingat jumlah sumber daya manusia sangat penting

dalam menilai kualitas kinerja suatu organisasi.

Page 68: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxviii

Untuk melihat masa kerja dan kualifikasi pegawai UPTD Perparkiran kota

Surakarta, identifikasi dapat dilihat berdasarkan golongannya. Berikut tabel

identifikasi pegawai UPTD Perparkiran kota Surakarta berdasarkan golongannya.

Tabel 1.3

Identifikasi Pegawai UPTD Perpakiran Surakarta Berdasarkan Golongan

No. Golongan Jumlah Prosentase

1 IV - -

2 III/d 1 5.88 %

3 III/c 3 17.65 %

4 III/b 4 23.53 %

5 III/a 2 11.76 %

6 II/d - -

7 II/c - -

8 II/b 1 5.88 %

9 II/a 3 17.65 %

10 I/d 2 11.76 %

11 I/c 1 5.88 %

12 I/b - -

13 I/a - -

JUMLAH 17 100%

Sumber : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Data tabel 1.3 diatas menunjukkan bahwa sebagian besar pegawai UPTD

Perparkiran Kota Surakarta memiliki jenjang pangkat atau golongan III, hal ini

Page 69: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxix

berarti pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta bisa dikatakan berpengalaman

karena rata-rata mereka telah bekerja dengan masa kerja yang cukup lama.

Struktur pegawai UPTD Perparkiran Kota Surakarta berdasarkan jenis

kelamin dapat dilihat pada tabel dibawah ini, dimana jumlah pegawai secara

keseluruhan sebanyak 17 orang.

Tabel 1.4

Data Jumlah Pegawai UPTD Perparkiran berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Jumlah Persentasi

1.

2.

Laki-laki

Perempuan

14

3

82,36%

17,64%

Jumlah 17 100%

Sumber : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Dari tabel di atas dapat diketahui bahwa pegawai yang di miliki UPTD

Perparkiran Kota Surakarta yang berjenis kelamin laki-laki sebanyak 14 orang

atau 82,36% sedangkan sisanya berjenis kelamin perempuan hanya sebanyak 3

orang atau 17,64% dari keseluruhan pegawai sebanyak 17 orang atau 100%.

5. Program Kerja UPTD Perparkiran Surakarta

Masalah tentang perparkiran di kota Surakarta memang sangat banyak,

sehingga kinerja UPTD Perparkiran harus ditingkatkan dalam mengatasi berbagai

masalah perparkiran yang ada. Masalah perparkiran yang sering dijumpai di kota

Surakarta adalah mengenai keterbatasan lahan dan masalah retribusi. Dalam

mengatasi berbagai masalah tersebut di atas, UPTD Perparkiran memiliki

Page 70: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxx

program-program kerja. Adapun program kerja UPTD dalam mengatasi masalah

keterbatasan lahan adalah sebagai berikut :

4. Mewajibkan tiap bangunan menyediakan parkir minimum

5. Merencanakan lokasi-lokasi parkir diluar badan jalan sekaligus membatasi

lahan parkir di badan jalan.

6. Meningkatkan kualitas angkutan umum dalam rangka mengurangi jumlah

pengendara kendaraan pribadi.

Sedangkan program kerja UPTD dalam mengatasi masalah retribusi adalah

sebagai berikut :

5. Sosialisasi kepada masyarakat bahwa tarif parkir di kota Solo tidak selalu

sama dipinggir jalan dan di tempat-tempat khusus yaitu di mall, bandara,

stasiun, dll.

6. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang

melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surakarta, Detasemen Polisi

Militer (Denpom) kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta

Pengadilan dan Kejaksaan.

7. Setiap tahun mengadakan pembinaan teknis kepada petugas parkir dan

biasanya dilakukan selama 3 hari.

8. Melakukan patroli tiap hari.

Selain kedua masalah tersebut di atas, masalah perparkiran yang sering timbul

di kota Surakarta adalah banyaknya muncul parkir liar. Parkir liar adalah suatu

kegiatan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang yang melakukan

kegiatan perparkiran tanpa mendapatkan ijin dari pihak yang berwenang.

Page 71: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxi

Terjadinya parkir liar banyak disebabkan karena tempat tersebut tidak ada petugas

parkir atau daerah yang tidak termasuk dalam wilayah kerja rayon. Sedangkan

petugas parkir gadungan biasanya memanfaatkan kesempatan-kesempatan

tertentu, misalnya saja apabila di wilayah rayon tertentu yang kekurangan petugas

parkir, mereka biasanya memanfaatkan kesempatan tersebut untuk mendapatkan

keuntungan atau petugas tersebut diminta oleh petugas sebelumnya untuk

membantu melakukan pelayanan jasa parkir.

Sebagai upaya mengatasi masalah tersebut, pihak UPTD Perparkiran Kota

Surakarta melakukan tindakan sebagai berikut :

1. Mengadakan operasi gabungan kepada petugas parkir gadungan yang

melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub) kota Surakarta, Detasemen Polisi

Militer (Denpom) kota Surakarta, Polresta Surakarta, Satpol PP, serta

Pengadilan dan Kejaksaan.

2. Maleakukan pemeriksaan Kartu Tanda Anggota (KTA)

3. Mengkonfirmasikan masalah tentang munculnya petugas parkir gadungan

dengan petugas parkir di daerah tersbut.

4. Parkir liar yang tidak membayar retribusi ditangkap untuk ditindak sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

Sedangkan petugas parkir resmi diwajibkan memakai atribut seragam dan

perlengkapan yang telah ditentukan oleh peraturan yang berlaku. Pakaian petugas

parkir adalah berwarna orange dilengkapi denga badgee “ Simbol Kota Surakarta

“ dan badgee tulisan “ Perparkiran Kota Surakarta “ dengan membawa

Page 72: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxii

perlengkapan seperti KTA, peluit, dan perlengkapan lainnya sesuai dengan

kebutuhan seperti lampu, jas hujan dan lain-lain.

B. Analisis Data

Sebagaimana yang telah disebutkan pada bab terdahulu bahwa kelancaran dan

ketertiban lalu lintas di Kota Surakarta juga dipengaruhi oleh bagaimana

penyelenggaraan penataan parkir oleh instansi yang berwenang. Dalam hal ini,

UPTD Perparkiran Pemerintah Kota Surakarta memegang peran yang sangat vital.

Sehingga mau tidak mau UPTD Perparkiran Kota Surakarta haruslah

menampilkan kinerja yang sebaik dan semaksimal mungkin dalam rangka

mewujudkan perparkiran Kota Surakarta yang tertata dengan baik dengan

mengedepankan prinsip-prinsip good governance.

Penilaian kinerja itu sendiri merupakan suatu kegiatan yang amat penting

karena dapat digunakan sebagai ukuran keberhasilan suatu organisasi dalam

mencapai misinya. Dengan melakukan penilaian terhadap kinerja maka upaya

untuk memperbaiki kinerja bisa dilakukan secara lebih terarah dan sistematis.

Dengan demikian penilaian organisasi dapat diartikan sebagai kegiatan

membandingkan antara hasil yang diperoleh atau kenyataan yang ada di lapangan

dengan apa yang telah direncanakan sebelumnya. Penilaian kinerja organisasi

publik dapat membantu mengetahui seberapa jauh keberhasilan suatu organisasi

publik dalam memberikan pelayanan pada masyarakat, khususnya juga dapat

digunakan untuk lebih meningkatkan kemampuan dan perbaikan kinerja

selanjutnya.

Page 73: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiii

Adanya penilaian kinerja organisasi publik dapat membantu dalam

membentuk pencitraan diri/image pemerintah di hadapan publik. Karena jika

kualitas pelayanan publik semakin baik maka tingkat kepuasan masyarakat

(publik) dapat meningkat pula. Selain itu penilaian kinerja akan memiliki

implikasi yang luas terutama dalam memperbaiki tingkat kepercayaan masyarakat

kepada pemeritah. Buruknya kinerja birokrasi menjadi salah satu faktor penting

yang mendorong munculnya krisis kepercayaan masyarakat kepada pemerintah.

Sehingga perbaikan kinerja pelayanan publik diharapkan akan memperbaiki

kembali image pemerintah di mata masyarakat karena dengan kinerja pelayanan

publik yang semakin baik, kepuasan dan kepercayaan masyarakat bisa dibangun

kembali.

Kinerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta patut menjadi sorotan sebab

sebagaimana kita ketahui bersama bahwa seiring dengan makin berkembangnya

kota Surakarta menjadi pusat bisnis se-eks-Karesidenan Surakarta, muncul

persoalan tambahan, yakni makin semrawutnya penataan parkir di tempat-tempat

umum. Persoalan perparkiran tak hanya melingkupi tentang kesemrawutan secara

fisik, tapi juga masih kaburnya implementasi tentang tariff parkir, bagaimana

pengelolaan tariff tersebut, bagaimana akuntabilitas dari pengelolaan dana yang

telah terkumpul , dan lain sebagainya. Sehingga sebelum melakukan pembahsan

terkait dengan kinerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta, maka perlu terlebih

dahulu dipahami tentang bagaimana pengelolaan parkir yang “seharusnya”

dilakukan dan dipatuhi oleh semua stakeholders, terkhusus oleh UPTD

Perparkiran Kota Surakarta.

Page 74: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxiv

Pengelolaan parkir di Kotas Surakarta didasarkan pada Peraturan Daerah

Nomor 6 Tahun 2004 tentang Retribusi Parkir di Tepi Jalan Umum dan Peraturan

Daerah Nomor 7 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan Tempat Khusus Parkir.

Dalam pengelolaan parkir di tepi jalan umum dibedakan menjadi dua, yaitu :

a. Parkir Umum Tetap, merupakan parkir kendaraan dengan menggunakan

sebagian badan jalan yang dilakukan secara tetap.

b. Parkir Umum Insidental, merupakan parkir yang diselenggarakan di suatu

tempat tertentu, tidak di tepi jalan umum dan tidak di tempat khusus parkir

secara tetap karena terdapat kegiatan tertentu.

Dalam hal penetapan struktur dan besaran tariff retribusi parkir didasarkan

pada tujuan untuk mengendalikan permintaan dan penggunaan jasa pelayanan

dalam rangka memperlancar lalu lintas jalan, mengatur keluar masuknya

kendaraan, dan tempat parkir serta tetap memperhatikan biaya penyelenggaraan

pelayanan dan kemampuan masyarakat. Sehingga dalam hal ini, penetapan tariff

retribusi parkir yang ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta sudah

mempertimbangkan aspek keadilan bagi seluruh masyarakat pengguna jasa parkir.

Sebab besaran tariff disesuaikan dengan kemampuan dari masyarakat itu sendiri.

Tariff retribusi parkir yang telah ditetapkan dalam Peraturan Daerah Nomor 6

Tahun 2004 adalah sebagaimana yang termuat dalam table 1.1 berikut ini yang

sebelumnya juga telah tercantum di dalam Pendahuluan.

Page 75: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxv

Tabel 1.1

Tarif Retribusi Parkir di Kota Surakarta

No Jenis Kendaraan Tarif Sekali Parkir

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Sepeda

Andong / Dokar

Sepeda Motor

Mobil penumpang / pick Up / Taksi

Bus Sedang / Truck Sedang

Bus Besar / Truck Besar

Rp 300,00

Rp 500,00

Rp 500,00

Rp 1.000,00

Rp 1.500,00

Rp 3.000,00

Sumber : Peraturan Daerah Nomor 6 Tahun 2004 (Pasal 20) tentang Retribusi Parkir di

Tepi Jalan Umum

Beberapa hal yang perlu diperhatikan terkait dengan Pasal 20 Peraturan

Daerah Nomor 6 Tahun 2004 di atas adalah :

a. Tarif berlaku untuk satu kali parkir maksimum 2 (dua) jam. Lebih dari 2 jam,

tiap 1 (satu) jam dikenakan tambahan tariff tambahan 50 % dari besarnya

retribusi yang ditetapkan. Untuk jam parkir kurang dari 1 (satu) jam dihitung

1 jam.

b. Tariff langganan parkir bulanan dikenakan sebesar 40 (empat puluh) kali

tariff yang ditentukan.

c. Tanda parkir harus berbentuk karcis yang ditetapkan dan disahkan oleh

Walikota.

Page 76: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvi

d. Tanda langganan parkir bulanan harus berbentuk sticker yang disahkan oleh

Walikota.

e. Tanda sebagaimana yang dimaksudkan pada point (c) dan (d) di atas, harus

ditempelkan pada kendaraan yang bersangkutan du tempat yang mudah

terlihat.

Sedangkan Peraturan Daeran Nomor 7 Tahun 2004 tentang Penyelenggaraan

Tempat Khusus Parkir mengatur tentang semua hal yang menyangkut tentang

pengelolaan, pemungutan sampai dengan sanksi bagi penyelenggara parkir.

Dalam peraturan tersebut disebutkan bahwa dalam pembangunan fasilitas parkir,

terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan, yaitu:

1. Apabila berupa gedung parkir, harus memenuhi persyaratan konstruksi sesuai

dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

2. Apabila berupa taman parkir/pelataran, harus memiliki latar-latar tertentu.

3. Dalam gedung parkir, taman parkir maupun pelataran diatur sirkulasi dengan

posisi parkir kendaraan yang dinyatakan dengan rambu lalu lintas atau marka

jalan.

4. Setiap lokasi yang digunakan untuk kendaraan diberi tanda berupa

huruf/angka yang memberikan kemudahan bagi pengguna jasa untuk

menemukan kendaraannya.

Dalam pembahasan ini, penilaian kinerja UPTD Perparkiran Kota Surakarta

akan dilakukan melalui pengkajian terhadap 3 (tiga) indikator kinerja yang telah

ditetapkan pada bab terdahulu, yakni efektivitas, responsivitas, serta akuntabilitas.

Ketiga indicator ini bisa dikatakan merupakan indicator kinerja yang berfokus

Page 77: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxvii

terhadap public interest. Dalam artian bahwa ketiga indicator tersebut sangat lekat

dengan apa yang menjadi kepentingan, harapan, serta kebutuhan dari masyarakat.

Sehingga dalam pembahasannya, tidak hanya akan mengkaji data-data (primer

dan sekunder) dari pihak UPTD Perparkiran Kota Surakarta, tapi juga dari

masyarakat umum, termasuk didalamnya adalah para petugas parkir di lapangan.

Adapun temuan-temuan serta pembahasan dari masing-masing indicator tersebut

adalah sebagai berikut.

1. Indikator Efektivitas

1.1 Parkir Umum Tetap

Efektivitas merupakan salah satu indikator kinerja yang berorientasi pada

proses. Suatu organisasi dapat dikatakan efektif kalau tujuan organisasi atau nilai-

nilai yang telah disepakati bersama antara para stakeholder dari organisasi

sebagaimana ditetapkan dalam visinya dapat tercapai. Pencapaian tujuan

organisasi akan dapat terwujud dengan dilakukannya optimasi tujuan. Optimasi

tujuan merupakan keberhasilan organisasi untuk mencapai tujuan yang telah

ditentukan oleh organisasi tersebut, dalam hal ini adalah UPTD Perparkiran Kota

Surakarta. Optimasi tujuan di dalamnya terdapat usaha-usaha yang akan ditempuh

untuk merealisasikan tujuan yang telah ditetapkan organisasi. Optimasi tujuan

yang dimaksudkan dalam penelitian ini mengenai seberapa jauh UPTD

Perparkiran Kota Surakarta berhasil dalam melakukan usaha-usaha untuk

mengoptimalkan tercapainya tujuan terkait perparkiran di Kota Surakarta. Adapun

yang menjadi tujuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta adalah “Terciptanya

Page 78: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxviii

kondisi perparkiran di Kota Surakarta yang tertata rapi, teratur, pelayanan yang

ramah, cekatan, dan terampil”.

Terkait dengan keberlaksanaan tujuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta

yang pada dasarnya hendak mewujudkan suatu tata pengelolaan parkir yang rapi

dan teratur, hingga sekarang ini pihak UPTD Perparkiran Kota Surakarta

menyebutkan telah terjadi peningkatan dalam penataan parkir jika dibandingkan

dari tahun-tahun sebelumnya. Hal ini sebagaimana yang ditegaskan oleh

Koordinator Pengkajian UPTD Perparkiran Kota Surakarta, Bapak Mudo

Prayitno, S.Si.T :

“Secara umum, kondisi perprkiran di Kota Surakarta jauh lebih baik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya. Pelayanan perparkiran pada umumnya juga telah mematuhi peraturan-peraturan yang telah ditetapkan oleh Pemerintah Kota Surakarta, dalam hal ini adalah Dinas Perhubungan, lebih khusus lagi UPTD Perparkiran ini.” (wawancara tanggal 1 September 2010) Pencapaian tujuan organisasi akan berjalan lebih optimal jika didukung

oleh ketersediaan personel yang menunjang. Menunjang atau tidaknya personel

tidak hanya dilihat dari kuantifikasi personel, tapi juga kualitas dari masing-

masing personel. Terlebih untuk persoalan penataan parkir di Kota Surakarta yang

areanya sangat luas. Secara structural, UPTD Perparkiran Kota Surakarta “hanya”

didukung oleh 17 orang pegawai yang terbagi dalam beberapa posisi, yaitu :

1. Kepala UPTD

2. Kasubag Tata Usaha

3. Bendahara Penerimaan Pembantu

4. Bendahara Pengeluaran Pembantu

5. Bendahara Barang

Page 79: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxix

6. Urusan Umum

7. Koordinator perijinan dan Potensi

8. Koordinator Pengawasan

9. Koordinator Pengkajian

10. Staf

Jika dikaitkan dengan luasnya area pengelolaan parkir di Kota Surakarta,

tentu jumlah 17 orang tersebut masihlah sangat kurang. Sebab pengelolaan parkir

tak hanya terkait dengan bagaimana mengelola pendapatan dari tarif parkir, tapi

juga bagaimana menata lokasi parkir, bagaimana mensinkronkan lokasi tersebut

dengan kondisi lalu lintas di sekitarnya agar tidak terjadi kemacetan, dan lain

sebagainya.

Minimnya jumlah personel ini tentu saja akan berdampak langsung pada

pencapaian tujuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta, yang pada gilirannya tentu

saja akan sangat mempengaruhi efektivitas dari UPTD Perparkiran itu sendiri.

Persoalan efektivitas organisasi yang berujung pangkal pada keterbatasan jumlah

personel ini dalam kenyataannya juga penulis jumpai selama proses pengumpulan

data di lapangan. Persoalan tersebut misalnya kurangnya pengawasan dari UPTD

Perparkiran Kota Surakarta terhadap penyelenggaraan tempat parkir legal di

tempat umum. Dengan kurangnya pengawasan memunculkan persoalan-persoalan

baru yang tidak bisa dianggap remeh, misalnya munculnya parkir liar dan petugas

parkir gadungan. Dalam pengamatan penulis persoalan ini lebih banyak dijumpai

di wilayah Solo Timur dan Solo Utara, dimana parkir liar dengan para petugas

parkir “abal-abal” dapat dengan sesuka hati memungut tariff parkir yang tidak

Page 80: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxx

sesuai dengan peraturan yang telah ditetapkan. Sebagai contoh kasus adalah parkir

di sekitar Jalan Ki Hajar Dewantara (Belakang Kampus UNS). Di wilayah yang

sebagian besar terdiri dari para mahasiswa ini memang menjadi lahan empuk

perparkiran yang juga mudah untuk diselewengkan. Terlihat dengan banyaknya

petugas parkir yang dengan asal-asalan menata parkir dengan tariff parkir yang

dirasa cukup memberatkan khususnya bagi kalangan mahasiswa. Dikatakan asal-

asalan karena “seharusnya” seorang petugas parkir resmi dari UPTD Perparkiran

Dinas Perhubungan Kota Surakarta adalah mereka yang mengenakan seragam

resmi pulan dari dinas dan dituntut untuk benar-benar menata kendaraan-

kendaraan yang terparkir serta melayani masyarakat pengguna lahan parkir

dengan sebaik-baiknya. Sedangkan yang “senyatanya” terjadi adalah banyak

petugas parkir berpakaian preman dan tidak peduli dengan pelanggannya. Mereka

membiarkan pelanggannya mengeluarkan dan menata sendiri kendaraan mereka.

Hal ini terlihat dari penuturan Mira, seorang mahasiswi yang pernah mengalami

pengalaman buruk terkait dengan perparkiran

“Kayaknya belakang kampus ini semua parkirnya illegal deh mas, orang yang jaga aja pakaiannya bukan baju oranye gitu. Yach walopun di beberapa tempat ada yang pake baju oranye itu sih, tapi kan kita nggak tau itu bener-bener resmi pa ga. Parah lagi yang di daerah Surya itu mas, cuma ditinggal bentar aja tau-tau motor udah ditutupi kardus jog nya. Okelah itu memang cukup membantu kita, tapi mbok ya liat sikon juga. Lha kalo kita cuma mau ambil fotokopian yang ga ampe 5 menit, masak ya kita musti bayar seribu buat parkir…? Kayak gitu kan namanya premanisme juga mas..” (wawancara tanggal 31 Agustus 2010) Pendapat serta pengalaman berbeda dijelaskan oleh Woro berikut ini:

“dulu pernah mas ngalami pengalaman buruk, pas waktu masih banyak kios di depan ATM Mandiri itu lho. Aku kan minta dianter cowokku beli pulsa, eh nggak nyampe 10 menit kita dimintain seribu sama tukang parkirnya. Padahal tu motor bisa kita awasi sendiri lho. Parahnya lagi pas

Page 81: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxi

udah mau pulang cowokku yang ngluarin motornya sendiri, tukang parkirnya udah nyamperi motor laen. Piye ra nganyelke mas nek kayak gitu, beli pulsa 5 ribu harusnya cuma 5.500, ini aku malah habis 6500, seribu buat parkir.” (wawancara tanggal 31 Agustus 2010) Kondisi seperti ini tentunya sangat ironis dan mau tidak mau akan ada

beberapa kalangan masyarakat yang memkambinghitamkan UPTD Perparkiran

Kota Surakarta terkait dengan persoalan ini. UPTD Perparkiran sendiri

sebenarnya memang telah menyadari adanya berbagai permasalahan di lapangan

yang disebabkan oleh kurangnya pengawasan. Seperti yang disampaikan oleh

Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T berikut ini :

“Selama ini kendala yang dihadapi adalah kurangnya pengawasan yang menyeluruh akibat dari keterbatasan personel serta luasnya daerah pengawasan. Kendala inilah yang kemudian menyebabkan beberapa persoalan baru di lapangan. Seperti yang mas contohkan tadi, petugas dan parkir liar yang kita sendiri memang agak susah juga buat mengkoordinirnya, sebab ibarat tangan, tangan kami hanya dua, padahal tempat parkir yang harus kami awasi kan luasnya ga karuan.” (wawancara tanggal 1 September 2010) Pernyataan senada juga disampaikan oleh Bapak Drs. Anindita Prayogo

selaku Kepala UPTD Perparkiran Kota Surakarta,

“Permasalahan utama yang kita hadapi dalam kaitannya dengan pencapaian tujuan organisasi adalah kurangnya personel yang kita punya. Selain itu, kendala saat ini adalah makin banyaknya jumlah kendaraan yang ada serta tidak dibarengi dengan penyediaan lahan parkir yang mencukupi. Hal tersebut selalu menjadi sorotan dalam kaitannya dengan permasalahan lalu lintas. Namun demikian kita masih terus melakukan berbagai upaya-upaya sebagai bentuk perbaikan-perbaikan untuk mencapai kondisi yang lebih baik.” (wawancara tanggal 2 September 2010) Dari berbagai hasil wawancara di atas maka dapat dikatakan bahwa hingga

saat ini pencapaian tujuan organisasi dalam rangka mewujudkan efektivitas

organisasi di UPTD Perparkiran masih belum berjalan secara optimal. Dikatakan

Page 82: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxii

belum optimal sebab masih dijumpai berbagai permasalahan yang pada dasarnya

justru bermuara pada permasalahan internal organisasi UPTD Perparkiran itu

sendiri, yakni minimnya jumlah personel yang mengakibatkan lemahnya

pengawasan terhadap perparkiran di lapangan. Sehingga dalam hemat penulis,

wajar jika kemudian hingga sekarang ini masih banyak masyarakat yang

mengeluhkan system perparkiran di kota Surakarta yang boleh dibilang masih

semrawut dan belum professional.

Meskipun dalam kenyataannya tujuan dan sasaran organisasi belum

mampu tercapai dengan efektif, UPTD Perparkiran Kota Surakarta terus

melakukan upaya-upaya guna mewujudkan efektivitas pelaksanaan tugas pokok

dan fungsinya. Hal ini dipaparkan oleh Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T bahwa :

“Kami juga tidak bisa menutup mata dan telinga ya mas, bahwa di dalam menyelesaikan persoalan di lapangan, tentu ada yang puas dan ada yang tidak puas. Namun demikian, UPTD Perparkiran selalu berupaya untuk menyelesaikan setiap persoalan. Namun demikian, karena kompleksnya permasalahan tersebut, tentu saja semua membutuhkan waktu serta tahapan yang berkesinambungan. Sejauh ini, karyawan/karyawati UPTD Perparkiran telah berusaha melaksanakan tupoksi yang telah ditetapkan oleh pimpinan. Dengan harapan, pelayanan terhadap masyarakat khususnya yang berkaitan di bidang perparkiran dari hari ke hari dapat menjadi lebih baik.” (wawancara tanggal 1 September 2010) Sebagai bentuk langkah nyata untuk mewujudkan efektivitas pencapaian

tujuan dan tupoksi organisasi, UPTD Perparkiran melakukan beberapa langkah

yang sifatnya preventif maupun represif. Untuk langkah yang sifatnya preventif,

dijelaskan oleh Bapak Drs. Anindita Prayogo,

“UPTD Perparkiran selalu berusaha menjalin kedekatan dan hubungan yang harmonis dengan pengelola maupun petugas parkir yang selama ini menjadi mitra kerja. Kedekatan itu terwujud dengan adanya dialog yang telah dilakukan dengan pengelola maupun pembinaan petugas parkir di lapangan yang selama ini telah dijalankan dan kegiatan itu benar-benar di

Page 83: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiii

bawah komando saya selaku Kepala UPTD Perparkiran mas. Kita juga menggalang kerja sama dengan instnasi terkait misalnya DLLAJ untuk melakukan sidak terhadap parkir liar dan petugas parkir gadungan” (wawancara tanggal 2 September 2010) Pernyataan Bapak Drs. Anindita Prayogo di atas dibenarkan oleh Bapak

Mudo Prayitno, S.Si.T, yaitu sebagai berikut :

“Benar mas apa yang dikatakan Bapak Kepala kemarin. Beberapa tahun belakangan ini UPTD Perparkiran telah melaksanakan Pembinaan Teknis Pengelola dan Petugas Parkir di wilayah kota Surakarta, yang intinya memberikan pengetahuan baik materi maupun teknis di lapangan yang bertujuan menambah wawasan di lapangan khususnya bagi petugas parkir agar bisa melayani masyarakat pengguna jasa parkir dengan sebaik-baiknya. UPTD Perparkiran juga sebisa mungkin merancang suatu format perencanaan pembukaan lahan parkir baru, harapannya agar ke depan lahan baru ini tidak mengganggu lalu lintas. Yang akhir-akhir ini gencar kita lakukan adalah kita buat rambu-rambu yang jadi penanda ini lho tempat parkirnya, jadi biar masyarakat nggak parkir semabarangan, dan bisa mbedain mana tempat parkir, mana jalan umum. Kan mungkin mas tau sendiri dulu banyak sekali pengguna sepeda motor yang parkir sak penak udele dewe, yang dampaknya bikin macet. Apalgi kalo lagi diadain event-event khusus gitu mas” (wawancara tanggal 6 September 2010) Sedangkan sebagai bentuk upaya represif, Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T

menjelaskan sebagai berikut :

“Sanksi yang tegas harus selalu kita tegakkan mas, terutama bagi para penyelenggara parkir yang tidak atau belum mematuhi aturan-aturan yang ada. Misalnya saja bagi pengelola tempat parkir yang kedapatan tidak membayar setoran retribusi tepat waktu. Kalo udahkayak gini peertama kita kasih sanksi administrasi dulu, kalo tetap dilakukan ya terpaksa kita cabut izin usaha pengelolaan parkirnya.” (wawancara tanggal 6 September 2010) Dari hasil wawancara di atas, dapat diketahui beberapa langkah dan upaya

yang dilakukan UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam rangka mengoptimalkan

pencapaian efektivitas organisasi. Langkah-langkah yang dilakukan antara lain :

1. Mengadakan pembinaan dan sosialiasi yang sifatnya preventif untuk

semua pihak pengelola parkir dan juga untuk petugas parkir. Kegiatan

Page 84: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxiv

ini dilakukan secara rutin dan periodik, sehingga diharapkan dapat

mencegah timbulnya berbagai permasalahan yang ada di lapangan.

2. Mengadakan operasi mendadak (sidak) terhadap tempat parkir liar dan

petugas parkir gadungan yang memungut tariff parkir tidak sesuai dengan

peraturan yang berlaku. Sidak ini dilakukan dengan menggalang kerja sama

dengan instansi terkait, misalnya Kepolisian, Satuan Polisi Pamong Praja,

Dinas Lalu Lintas dan Angkutan Jalan (DLLAJ), dan lain sebagainya.

3. Melakukan perencanaan yang matang terhadap rencana pembukaan lahan

parkir baru agar tidak menimbulkan masalah lain di kemudian hari.

4. Membuat/memasang rambu-rambu lalu lintas yang berfungsi untuk penataan

dan penertiban lalu lintas, serta pemberitahuan kepada pengguna

jalan/pengguna jasa parkir, sehingga mereka mudah memahami mana lahan

yang untuk parkir dan mana yang bukan untuk parkir (jalan umum)

5. Memberikan sanksi tegas kepada para penyelenggara parkir yang melakukan

pelanggaran terhadap peraturan perparkiran yang telah ditetapkan. Sanksi

tersebut bisa terwujud dalam tiga macam ; sanksi administrative, sanksi

pidana/denda, dan sanksi pencabutan ijin penyelenggaraan parkir.

Sehingga dari berbagai penjelasan di atas, penulis menyimpulkan bahwa

hingga sekarang ini efektivitas pencapaian tujuan di UPTD Perparkiran Kota

Surakarta masih belum berjalan secara optimal. Hambatan terbesar berasal dari

masalah minim dan terbatasnya jumlah personel, padahal luas wilayah kerja

begitu besar. Hal ini berdampak pada lemahnya pengawasan dari UPTD

Perparkiran terhadap penyelenggaraan parkir di wilayah kota Surakarta. Dengan

Page 85: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxv

lemahnya pengawasan ini, maka tidak heran jika kemudian masih banyak

masyarakat yang mengeluhkan berbagai masalah terkait perparkiran. Meskipun

demikian, pihak UPTD Perparkiran itu sendiri juga terus melakukan berbagai

langkah-langkah baik represif maupun preventif dalam rangka meningkatkan

efektivitas pencapaian tujuan dan tupoksinya. Juga dalam rangka mencegah

timbulnya persoalan lain yang lebih besar dampak negatifnya, yang pada

gilirannya tentu akan mengurangi penilaian atas kinerja organisasi UPTD

Perparkiran.

1.2 Parkir Umum Incidental

Untuk penyelenggaraan dan pengelolaan parkir umum incidental, yakni

parkir yang berada tidak di tepi jalan umum dan diselenggarakan karena adanya

event/kegiatan tertentu yang sifatnya tidak tetap, peneliti melakukan pengumpulan

data pada saat diselenggarakannya dua kegiatan, yakni Pentas Seni (Pensi) di

SMPN 1 Surakarta pada tanggal 18 desember 2010 dan Laga Amal Bulutangkis

Peduli Merapi yang diadakan pada tanggal 19 Desember 2010. Kedua acara ini

sifatnya incidental dan cukup memberikan kontribusi jumlah pengguna jasa parkir

yang cukup banyak.

Dalam kaitannya dengan tercapainya efektivitas tujuan UPTD Perparkiran

Kota Surakarta, yakni terselenggaranya penataan parkir yang tertib dan nyaman,

parkir incidental sebenarnya tidak memiliki perbedaan yang signifikan dengan

pengelolaan parkir tetap. Hal ini disampaikan oleh Bapak Mudo Prayitno, S. Si.T

berikut ini:

“ya sama aja dengan parkir tetap mas, baik dalam hal pengelolaan maupun aturannya. Kaitannya dengan efektivitas, sampai sejauh ini parkir

Page 86: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvi

incidental juga menghadapi persoalan yang relative sama dengan problem yang saya sebutkan dulu. Pengawasan yang kita jalankan masih dinilai kurang, terlebih kalo kita tau parkir incidental kebanyakan terjadi pada saat hari libur. Akan tetapi untuk mensiasati hal ini, kita kerja sama dengan Dinas Perhubungan. Kadang kita turunkan personel buat ngecek kondisi di lapangan. Kita juga nggak maulah mas ada oknum yang memanfaatkan hari libur untuk menyelenggarakan parkir liar dengan tarifnya yang mencekik masyarakat” (wawancara tanggal 20 Desember 2010) Dari hasil wawancara di atas diketahui bahwa problematika yang dihadapi

dalam kaitannya dengan pencapaian efektivitas di UPTD Perparkiran hingga saat

ini juga berkutat pada minimnya pengawasan yang bisa dilakukan oleh UPTD

Perparkiran. Akan tetapi khusus untuk pengawasan terhadap parkir incidental,

UPTD Perparkiran menggalang kerja sama dengan Dinas Perhubungan yang

memang pada hari-hari libur masih menugaskan beberapa personelnya untuk

turun ke lapangan memantau situasi yang ada.

Berangkat dari hasil wawancara di atas maka dapat dikatakan bahwa

efektivitas pencapaian tujuan pada level penyelenggaraan parkir incidental juga

masih belum berjalan secara efektif. Hal ini juga disebabkan oleh kurangnya

pengawasan yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran Kota Surakarta. Tentunya hal

ini harus menjadi pekerjaan rumah besar bagi instansi terkait, sebab banyak

masyarakat pengguna jasa parkir yang mengeluhkan buruknya penyelenggaraan

parkir incidental ini. Untuk lebih lengkapnya mengenai keluhan masyarakat

terkait dengan parkir incidental ini dapat dilihat pada pembahasan indicator

responsivitas di bawah ini.

2. Indikator Responsivitas

2.1 Parkir Umum Tetap

Page 87: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxvii

Responsivitas adalah kemampuan organisasi untuk mengenali kebutuhan

masyarakat, menyusun agenda dan prioritas pelayanan, mengembangkan

program-program pelayanan publik sesuai dengan kebutuhan dan aspirasi

masyarakat. Secara singkat responsivitas disini menunjuk pada keselarasan antara

program dan kegiatan pelayanan dengan kebutuhan dan aspirasi masyarakat.

Sebuah organisasi yang memiliki responsivitas rendah dengan sendirinya

masyarakat pengguna layanan akan menganggap bahwa kinerja organisasi

tersebut rendah pula. Responsivitas dimasukkan sebagai salah satu indikator

kinerja karena hakekatnya responsivitas menggambarkan secara langsung

kemampuan UPTD Perparkiran Kota Surakarta dalam melaksanakan kinerjanya

untuk mengatasi, menanggapi dan memenuhi kebutuhan, keluhan, tuntutan dan

aspirasi masyarakat dalam menangani permasalahan perparkiran.

Dalam menjalankan tugas serta fungsinya UPTD Perparkiran Kota

Surakarta dituntut kemampuannya dalam menanggapi berbagai keluhan dari

masyarakat seputar parkir di kota Surakarta. Kemampuan untuk merespon

keluhan dari masyarakat tak hanya berkutat pada persoalan ada atau tidaknya

media khusus penampung keluhan yang disediakan oleh UPTD Perparkiran, tapi

juga tentang bagaimana pihak UPTD Perparkiran melakukan follow up atas

keluhan tersebut. Sehingga yang perlu ditekankan adalah adanya komunikasi dua

arah yang interaktif antara masyarakat selaku pengguna jasa dengan UPTD

Perparkiran selaku penyedia layanan (provider). Terlebih jika kita mengingat

bahwa sekarang ini telah disahkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009

tentang Pelayanan Publik yang mana dengan lahirnya undang-undang tersebut

Page 88: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxviii

mebuat bargaining power masyarakat pengguna jasa menjadi lebih tinggi daripada

provider-nya.

Responsivitas mampu mencerminkan kinerja UPTD Perparkiran Kota

Surakarta sebab indikator ini bisa dikatakan menjadi garda depan dalam

pembentukan kinerja yang positif bagi suatu organisasi publik. Jika dianalogikan

sebagai sebuah bangunan rumah tinggal, maka bisa dibilang responsivitas adalah

pintu atau halaman/teras depan dari rumah tersebut. Sedangkan bangunan rumah

secara keseluruhan adalah kinerja itu sendiri. Sehingga dari analogi ini bisa

dikatakan bahwa baik atau buruknya rumah tersebut, tentu yang pertama kali

dilihat adalah bagaimana tampilan teras/halaman depannya. Begitu pula dengan

responsivitas dan kinerja. Baik atau buruknya kinerja, yang pertama kali dilihat

adalah tentang bagaimana kemampuan organisasi tersebut dalam menyikapi setiap

keluhan, aspirasi, saran, maupun kritikan yang ditujukan pada organisasi tersebut.

Dalam proses pengumpulan data di lapangan, penulis berhasil

mewawancarai beberapa pengguna jasa parkir terkait dengan pendapat mereka

tentang penyelenggaraan parkir di Kota Surakarta ini. Berikut beberapa keluhan

dan aspirasi yang disampaikan oleh informan.

1. Bapak Warto, pengguna jasa parkir (motor) di sekitar Pasar Nusukan

”Dulu sebelum pasar ini direnovasi parkirnya mawut mas, saya pilih nunggu di atas motor saja daripada nitipin ke tukang parkir. Lha piye meneh, ora meyakinkan..apalagi karcisnya itu nggak baru, dadi ono dua nomer. Mudheng karepku tho mas? Karcisnya itu udah bekas, udah ditulisi plat nomer lain, trus dicoret trus diganti plat nomerku trus dikasihkan ke saya” (wawancara tanggal 11 September 2010)

2. Bapak Haris, pengguna jasa parkir (mobil) di daerah Sumber

Page 89: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

lxxxix

”udah lumayan kok mas parkirnya, karena saya juga suka mampir maem di Mbok Galak ini, jadi tukang parkirnya ya udah kenal sama saya. Kalo mau pulang juga disebrangke, pas dateng juga diabani biar parkirnya nggak semrawut. Lagian saya sendiri sebagai pengguna juga sadar mas kalo saya harus memarkirkan mobil saya tepat pada tempatnya, lha kalo tidak ya bisa-bisa mobil kesrempet truk gandeng sing wira wiri lewat depan ini.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

3. Ibu Ari, pengguna jasa parkir (mobil) depan Solo Grand Mall (SGM)

”Tarifnya masih nggak konsekuen mas, masak kalo lagi hari libur atau pas SGM lagi rame-ramenya gitu tukang parkirnya suka naikin tarif seenaknya, kadang bisa ampe 3ribu lebih. Pernah saya iseng tanya kok naik pak..dia jawabnya katanya lagi hari libur, lhah sekarang apa hubungannya coba tarif parkir dengan hari libur?kan nggak konsisten itu namanya.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

4. Renata, pengguna jasa parkir (sepeda pancal) di sebelah barat Solo Grand

Mall

”Ya kayak gini mas, biasa-biasa wae tuh...yang penting amanlah, tapi kadang ya nggak ditata dengan rapi gitu, kayak dianaktirikan. Apa karena Cuma sepeda ontel ya? Karcisnya juga udah lusuh gini.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

5. Sony, pengguna jasa parkir (motor) di daerah Karangasem

”Daerah sini parkirnya ya gitu-gitu aja mas, aku nggak paham apa itu parkir resmi ato nggak. Karena petugas parkirnya juga suka ganti-ganti orang, kadang dikasih karcis, kadang juga nggak..kadang dikasih gopek mau, kadang juga minta dibayar seribu.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

6. Asih, pengguna jasa parkir (motor) di Singosaren

“Nggak nyaman banget mas, selain karena tempatnya sempit gitu, aku juga nggak dibantu kalo mau ngluarin motor. Petugasnya Cuma stand by di pintu masuk dan keluar saja, padahal bayarnya seribu lho. Apalagi tu pintu masuk dan keluarnya kayak nggak keliatan gitu, tapi berhubung tempat parkirnya adanya Cuma ini ya mau gimana lagi, nggak Cuma di depan KFC aja deh mas kayaknya, liat aja di daerah Coyudan ini, tukang parkirnya pada seenaknya sendiri, cenderung cuek mas. Jadi tolonglah buat Pemkot mbak ya ini ditertibkan gitulah.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

Page 90: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xc

7. Bapak Heru, pengguna jasa parkir (mobil) di Jalan Ir. Sutami (depan Kampus

UNS)

“yach nggak urus mas mau mereka legal atau illegal, yang penting buat saya adalah mobil saya aman pas saya tinggal makan. Pas mau pulang juga disebrangkan, itu udah cukup buat saya, walaupun harus bayar dua ribu atau tiga ribu.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

8. Bapak Minto, pengguna jasa parkir (motor) di depan Jurug

“kalo sedang makan saya kadang juga mikir mas apa parkirnya itu legal ya? Sebab dari segi tempatnya saja sudah agak janggal, masak tempat parkir kok di jalur lambat gitu. Kalo menurut saya sih itu tempat parkir liar mas, dia manfaatin watung tulang lunak yang rame ini. Lumayan kan mas, misalnya per hari warung ini ada 100 motor, dikali 1000 kan udah berapa itu..satu juta ya? Eh bukan, seratus ribu ya..itu kan lumayan banget mas.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

Dari hasil wawancara dengan para informan yang merupakan pengguna

jasa parkir di berbagai wilayah kota Surakarta di atas, dapat diketahui bahwa

masih banyak masyarakat yang mengeluhkan tentang penyelenggaraan parkir

umum. Keluhan terbanyak menyoroti tentang tariff parkir yang bisa dibilang

masih belum konsisten. Adanya praktek yang inkonsistensi ini tentunya

mempengaruhi citra dari UPTD Perparkiran selaku aparat yang berwenang

mengurusi masalah tersebut. Jika kita liat pada Tabel 4.3 tentang aturan baku

pemungutan tariff retribusi parkir di Kota Surakarta, seharusnya untuk sekali

parkir petugas parkir hanya memungut Rp 500,00 untuk pengguna sepeda motor

dan Rp 1000,00 untuk pengguna mobil. Akan tetapi seolah sudah menjadi rahasia

umum, bahwa sekarang ini akan sangat langka sekali kita jumpai tempat parkir

yang hanya memungut Rp 500,00 untuk pengendara motor. Bahkan di beberapa

Page 91: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xci

tempat, penulis menjumpai adanya tukang parkir yang marah ketika ada pengguna

parkir yang hanya membayar Rp 500,00. Ini tentu saja sangat ironis, terlebih jika

kita memperhatikan di beberapa titik parkir telah terpasang papan pengumuman

tentang tariff retribusi parkir yang digariskan dalam Peraturan Daerah Nomor 6

Tahun 2004. Namun ternyata pemasangan papan pengumuman itu tak cukup

untuk mencegah terjadinya pemungutan tarif parkir yang di luar ketentuan. Tentu

saja kita tidak dapat sepenuhnya menyalahkan hal tersebut kepada aparat yang

berwenang. Praktek inkonsistensi bisa terjadi karena banyak hal, baik dari sisi

aparatnya maupun dari sisi masyarakat pengguna jasa itu sendiri.

Terkait dengan pemungutan tariff parkir yang tidak sesuai dengan

ketentuan, penulis melakukan cross check terhadap petugas parkir yang berada di

tempat parkir resmi. Berikut adalah petikan hasil wawancaranya.

Bapak Sardi, petugas parkir di Pasar Gede, mengatakan argumennya

sebagai berikut :

“saya itu ya narik bayarannya sesuai aturanlah mas..cukup lima ratus perak saja buat motor, nek mobil yang seribu. Tapi sok-sok ada orang yang ngasih sewu ning ora njaluk jujul, yowis tho itu tak anggep rejekiku.” (wawancara tanggal 15 September 2010) Sedangkan pernyataan yang berbeda dikemukakan oleh Bapak Karni,

petugas parkir di daerah Pasar Klewer.

“sewu nggo pit montor mas, wis kesepakatane koyo ngono kui. Tur yo ngatur parkir neng kene kan ra gampang, panas, ruwet, motor sing kudu ditata yo akeh. Nek mung limangatus yo ora cucuk, podo wae aku kerjo bakti mas.” (wawancara tanggal 15 September 2010) PIhak UPTD Perparkiran kota Surakarta sendiri dalam kaitannya dengan

pelaksanaan responsivitas atas keluhan dan kebutuhan masyarakat terhadap

Page 92: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcii

perparkiran memberikan tanggapannya melalui Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T

berikut ini :

“Kita memang menyadari mas di luar sana masih banyak sekali masyarakat yang mengeluhkan kinerja kita dalam menata parkir. Tapi kami selalu melakukan koreksi diri dan terus berupaya memperbaiki penyelenggaraan parkir di Solo ini. Sebagai bentuk wujud kepedulian kami akan keluhan dan aspirasi dari masyarakat, kita buka kontak layanan lewat telpon, nomernya 642624. Nomernya sengaja kita buat mudah biar masyarakat juga gampang menghapalnya. Di nomer itu masyarakat bebas menyampaikan kritik dan saran ke kita, tapi tentunya saya menghimbau buat masyarakat yang mau menyelurkan aspirasinya, mbok yao kalo menyampaikan kritik dengan sopan santun juga. Sebab tak jarang ada masyarakat yang nelpon dengan kata-kata kasr. Kita di kantor ini kan juga manusia, bisa gething nek dikasari. Yach saling membantulah gitu, kasih masukan yang konstruktif. …..ketika ada laporan pengaduan dari bawah, secepat mungkin akan kita tindak lanjuti di lapangan. UPTD Perparkiran akan menerjunkan personel ke lapangan guna menyelesaikan persoalan yang diadukan ke kantor. Sampai dengan saat ini sudah terbentuk dua timpatroli yang selalu memantau perkembangan di lapangan. Setiap hari mas tim itu mantau ke lapangannya.” (wawancara tanggal 1 September 2010) Sedangkan Bapak Drs. Anindita Prayogo selaku Kepala UPTD

Perparkiran menyatakan:

“Responsivitas kami benar-benar diuji di tiap harinya mas, gimana ndak lhawong aktivitas perparkiran itu kan juga berjalan tiap hari, sekalipun itu hari libur. Ada yang bilang tarifnya mahal lah, kelangan kendaraan lah, bahkan ampe ngadu dipisuhi tukang parkir pun kita juga pernah terima. Padahal kalo soal perilaku tukang parkir yang buruk gitu kan ya kita susah ngontrolnya, karena belum tentu dia adalah tukang parkir legal. Maka dari itu kami imbau kepada masyarakat kalo menemui kasus-kasus menyimpang di lapangan terkait parkir, dihapalkan lokasinya mana, tukang parkirnya pake sragam kuning oranye itu nggak, kalo pake sragam diingat namanya siapa. Dengan begitu kita mudah melacaknya di lapangan dan bisa kita tindak dan kami tertibkan. Selain itu, sebagai bentuk responsivitas kami, UPTD Perparkiran ini selalu mengadakan apel pagi dan sore, tujuannya biar kami bisa sharing satu sama lain, sehingga mampu menampung setiap persoalan yang terjadi serta mencari solusi penyelesaian bersama-sama. Mungkin seperti itu mas.” (wawancara tanggal 1 September 2010)

Page 93: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciii

Pernyataan yang disampaikan oleh dua orang aparat dari UPTD

Perparkiran di atas menunjukkan adanya langkah dari UPTD Perparkiran untuk

meningkatkan daya tanggap mereka terhadap apa-apa saja yang selama ini

dikeluhkan masyarakat terkait perparkiran di Kota Surakarta. Salah satu langkah

yang dilakukan adalah membuka kontak layanan melalui nomer telepon (0271)

642624. Melalui nomer telepon tersebut masyarakat diberikan media untuk

menyampaikan kritik, saran, aspirasi serta keluhan mereka.. namun yang paling

penting adalah sebagus dan sebanyak apapun media dan wahana penampung

aspires, tapi jika tidak dibarengi dengan adanya kerja sama yang konstruktif

antara dua belah pihak, maka hanya akan menjadi media yang sia-sia. Oleh karena

itu, dalam wawancara dengan penulis, pihak UPTD Perparkiran juga menghimbau

kepada masyarakat untuk menyampaikan keluhannya dengan sopan.

Pihak UPTD Perparkiran sendiri juga telah semaksimal mungkin berusaha

menindaklanjuti setiap pengaduan yang disampaikan oleh masyarakat. Tindak

lanjut tersebut terwujud dengan dibentuknya dua tim patroli yang bertugas

menyelesaikan dan mengatasi persoalan yang terhadi di lapangan. Agar lebih

bersifat responsive, timpatroli tersebut diterjunkan tiap hari. Harapannya adalah

agar mampu meminimalisir penyelewengan dan penyimpangan dalam

penyelenggaraan parkir di tiap harinya. Permasalahannya adalah, bagaimanakah

respon masyarakat atas berbagai langkah yang dilakukan UPTD Perparkiran itu

dalam rangka meningkatkan responsivitas terhadap kebutuhan masyarakat ?

Beberapa jawaban di bawah ini mungkin bisa menggambarkan bagaimana

Page 94: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xciv

masyarakat secara umum merespon tentang sejauh mana tingkat responsivitas

aparat terkait perparkiran di Kota Surakarta.

1. Bapak Warto, pengguna jasa parkir (motor) di sekitar Pasar Nusukan

”Rumah saya di Sekip sana mas, mungkin karena itu juga saya jarang ngliat mobil patroli dari dinas parkir yang kontrol kondisi parkir di sekitar sini” (wawancara tanggal 11 September 2010)

2. Bapak Haris, pengguna jasa parkir (mobil) di daerah Sumber

”ya kadang-kadang saja saya liat ada petugas yang patroli gitu, ndak tiap hari mas. Soal hotline gitu saya juga nggak tau berapa nomernya.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

3. Ibu Ari, pengguna jasa parkir (mobil) depan Solo Grand Mall (SGM)

”Dari dinas parkirnya kayaknya Cuma muter-muter naik mobil gitu aja deh mas. Maksudnya ya mereka nggak berhenti trus tanya-tanya ke masyarakat ada yang eprlu dibantu atau nggak gitu-gitu.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

4. Renata, pengguna jasa parkir (sepeda pancal) di sebelah barat Solo Grand

Mall

”Aku nggak pernah liat mas mobil patroli gitu, nomer telepon buat ngasih kritik dan saran aku juga nggak tau. Emang ada tho mas nomer tekepon buat ngadu tentang parkir?” (wawancara tanggal 11 September 2010)

5. Sony, pengguna jasa parkir (motor) di daerah Karangasem

”Liat mobil Dishub sama DLLAJ sih sering mas, tapi kan aku nggak paham mereka lagi tugas atau lagi keluar cari maem atau mau kemana, wing ya lewat Cuma lewat gitu aja kok.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

6. Asih, pengguna jasa parkir (motor) di Singosaren

“Lumayan sering liat petugas di sini mas, tapi tulisane Dinas Perhubungan gitu. Kadang mereka juga ngobrol sama tukang parkir di sini, udah akrab gitu kayake. Ndak tau mau ngapaian, mau nagih setoran duit parkir mungkan mas.” (wawancara tanggal ? 11 September 2010)

Page 95: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcv

7. Bapak Heru, pengguna jasa parkir (mobil) di Jalan Ir. Sutami (depan Kampus

UNS)

“wah jarang liat mas. Soal nomer telepon gitu juga kurang tahu saya” (wawancara tanggal 11 September 2010)

8. Bapak Minto, pengguna jasa parkir (motor) di depan Jurug

“Sejauh ini saya belum pernah liat secara langsung ada petugas yang sidak ke tampat-tempat parkir gitu mas, paling ya Cuma liat di tipi ada razia tukang parkir gadungan gitu.” (wawancara tanggal 11 September 2010)

Bisa disimpulkan bahwa berbagai upaya yang dilakukan UPTD

Perparkiran Kota Surakarta dalam rangka meningkatkan responsivitas masih

belum menyentuh kelompok sasaran. Hal ini terlihat dengan banyaknya

masyarakat yang mengatakan jarang atau bahkan tidak pernah melihat adanya

sidak yang dilakukan oleh UPTD Perparkiran, misalnya untuk menangkap tukang

parkir gadungan, ataupun bentuk penyelewengan keparkiran yang lainnya. Media

komunikasi melalui nomer telepon (0271) 642624 yang dibuka oleh UPTD

Perparkiran untuk masyarakat pun ternyata juga belum banyak diketahui oleh

masyarakat. Sehingga bisa dikatakan bahwa mekanisme kritik dan saran yang

dibangun guna menciptakan responsivitas organisasi masih perlu dikaji ulang agar

dapat benar-benar menjadi mekanisme yang tepat menyentuh kelompok sasaran.

Dengan kondisi yang seperti ini maka dampak yang terjadi selanjutnya adalah

memperburuk citra UPTD Perparkiran di mata masyarakat. Responsivitas dan

kesiapsiagaan UPTD Perparkiran dalam mengatasi dan menindaklanjuti setiap

permasalahan yang dikeluhkan oleh masyarakat masih kurang dan dirasa belum

mampu memberikan solusi yang cepat dan tepat.

2.2 Parkir Umum Insidental

Page 96: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvi

Sebagaimana yang telah disebutkan di atas bahwa pelanggaran khususnya

dalam hal tariff parkir paling sering dilakukan pada waktu hari libur. Parkir hari

libur ini ada yang bisa dikategorikan sebagai parkir incidental, sebab beberapa

event public sering diadakan pada waktu hari libur, misalnya Laga Amal

Bulutangkis Peduli Merapi yang diadakan pada hari Minggu di GOR Manahan.

Dalam event tersebut penulis menjumpai menjamurnya parkir incidental yang

masih diragukan aspek legalitasnya. Dalam hal ini terlihat dari petugas parkir

yang tidak mengenakan baju resmi juru parkir. Beberapa masyarakat pengunjung

event tersebut juga mengeluhkan terkait dengan penyelenggaraan parkir yang

boleh dibilang “dadakan” tersebut. Bapak Amir, pengguna parkir motor

mengungkapkan,

“aji mumpung mas, mumpung banyak yang datang terus tarifnya dipungut setinggi mungkin. Kita sebagai masyarakat juga ndak bisa nolak mas, lha tadi pas saya datang, tempat parkir yang sepi juga Cuma ini, yowis parkir kene wae” (wawancara tanggal 19 Desember 2010) Hal senada juga dikatakan oleh Bapak Edi,

“kepekso aku parkir disini, lha daripada pas nonton badminton jadi ga jenak gara-gara kepikiran motor..yah idep-idep amal buat petugas parkirnya mas, jadi amalnya ga Cuma buat korban merapi saja. Hehehe…” (wawancara tanggal 19 Desember 2010) Sementara itu, Ahmad yang merupakan pengguna jasa parkir motor dalam

event Pensi di SMPN 1 Surakarta mengatakan pendapatnya sebagai berikut,

“Tadi bayarnya tiga ribu mas..lha adanya Cuma ini kok mas, kalo mau parkir di dalem ya nggak mungkin kan dilarang bawa motor sama BP. Lagian lebih enak juga parkir disini, bisa dimanfaatkan buat mejeng juga, kalo mau keluar kemana gitu juga lebih bebas. Hehehe…” (wawancara tanggal 18 Desember 2010)

Page 97: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcvii

Dari berbagai hasil wawancara di atas dapat disimpulkan bahwa memang

yang terjadi di lapangan adalah penyelenggaraan parkir yang sifatnya incidental

masih semrawut. Kesemrawutan tersebut terlihat dari banyaknya juru parkir yang

memungut tariff parkir sekehendak hati, bahkan cenderung mencekik masyarakat

pengguna jasa parkir. Dari pihak masyarakat itu sendiri menghadapi dilematika

yang melingkupi mereka. Di satu sisi mereka merasa keberatan dengan tariff

parkir yang diminta, tapi di sisi lain mereka membutuhkan layanan perparkiran

agar kendaraan mereka aman ketika ditinggal untuk menyaksikan event yang

tengah berlangsung. Kondisi yang demikian membuktikan bahwa masyarakat

pengguna jasa parkir masih di tempatkan sebagai “korban” yang sedikit bahkan

tidak memiliki posisi tawar (bargain position) atas layanan perparkiran di Kota

Suarakarta.

3. Indikator Akuntabilitas

Tuntutan masyarakat yang berkembang selama ini, menginginkan setiap

lembaga pemerintah yang menggunakan dan melaksanakan anggaran,

memberikan pertanggungjawabannya kepada pihak yang memberikan mandat dan

rakyat terkait dengan program kegiatan dan anggaran yang dipergunakan tersebut.

Tuntutan masyarakat yang lain adalah agar dibentuk suatu aturan atau kebijakan

pemerintah yang bersifat nasional yang mewajibkan seluruh instansi/lembaga

pemerintah memberikan pertanggungjawabannya pada tiap akhir tahun anggaran,

hal ini dilaksanakan sebagai upaya untuk mewujudkan tata kepemerintahan yang

baik (good governance).

Page 98: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcviii

Akuntabilitas merupakan aktivitas untuk memberikan penjelasan dan

alasan pembenaran atas tindakan (cara) yang dilakukan dalam menggunakan

kekuasaan, dan mengambil tindakan korektif ketika terjadi kesalahan. Pengertian

ini memberikan pemahaman yang lebih luas tentang makna akuntabilitas itu

sendiri. Artinya, akuntabilitas tidak sekedar mencakup aktivitas untuk

memberikan penjelasan atas tindakan yang telah dilakukan, namun juga

mencakup kegiatan melakukan koreksi terhadap tindakan yang dinilai salah atau

tidak tepat.

Akuntabilitas publik menunjukkan seberapa jauh penyelenggaraan

pelayanan publik dapat dipertanggungjawabkan secara langsung maupun tidak

langsung kepada publik, maupun kepada pemerintah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan yang berlaku. Hal ini berarti bahwa akuntabilitas dalam

penyelenggaraan pelayanan publik merupakan suatu ukuran yang menunjukkan

seberapa besar tingkat kesesuaian penyelenggaraan pelayanan dengan petunjuk

pelaksana yang menjadi dasar atau pedoman penyelengaraan pelayanan kepada

pihak yang memiliki kewenangan untuk meminta pertanggungjawaban.

Pengertian akuntabilitas publik dapat terdiri dari empat dimensi yaitu: (1)

siapa yang harus melaksanakan akuntabilitas (ada pihak yang melaksanakan

akuntabilitas); (2) kepada siapa mereka harus berakuntabilitas (akuntabilitas

dilaksanakan kepada siapa). Dalam artian bahwa sebuah organisasi pemerintahan

harus mengetahui dan memahami dengan benar kepada pihak mana saja mereka

harus melaporkan laporan pertanggungjawaban mereka; (3) apa standar atau

ukuran yang harus digunakan untuk penilaian akuntabilitas (ada mekanisme

Page 99: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

xcix

akuntabilitas) ini; dan (4) ada nilai yang terkandung dalam akuntabilitas itu

sendiri.

Dalam perkembangannya, pengertian akuntabilitas ini sering dikaitkan

dengan Good governance, dalam kaitannya dengan mencapai efisiensi, dalam

penyelenggaraan pemerintahan oleh stakeholder-yang terlibat. Semua unit

organisasi, apakah dipilih atau ditunjuk, dapat dikatakan akuntabel ketika

organisasi atau penerima amanat untuk memberikan jawaban kepada pihak yang

memberikan amanat atau mandat tersebut mampu menjelaskan dan

mempertanggungjawabkannya atas semua tindakan/kegiatan yang telah mereka

lakukan, dan sanggup menerima sanksi atas tindakan yang tidak layak atau

dianggap tidak dapat dipertanggungjawabkannya.

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk menyampaikan

pertanggungjawaban atau untuk menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan

seseorang/badan hukum/pimpinan kolektif suatu organisasi kepada pihak yang

memiliki hak atau berkewenangan untuk meminta keterangan atau

pertanggungjawaban. Sedangkan kinerja instansi pemerintah adalah gambaran

mengenai tingkat pencapaian sasaran ataupun tujuan instansi pemerintah sebagai

penjabaran dari visi, misi dan strategis instansi pemerintah yang mengindikasikan

tingkat keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan kegiatan-kegiatan sesuai dengan

program dan kebijakan yang ditetapkan.

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah adalah perwujudan kewajiban

suatu instansi pemerintah untuk mempertanggungjawabkan keberhasilan dan

kegagalan pelaksanaan misi organisasi dalam mencapai sasaran dan tujuan yang

Page 100: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

c

telah ditetapkan melalui sistem pertanggungjawaban secara periodik. Sistem

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah pada pokoknya adalah instrumen yang

digunakan instansi pemerintah dalam memenuhi kewajiban untuk

mempertanggungjawabkan keberhasilan dan kegagalan pelaksanaan misi

organisasi.

UPTD Perparkiran Kota Surakarta sebagai sebuah lembaga yang

melaksanakan peran sebagai organisasi yang melayani masyarakat secara

langsung dan cakupannya sangat luas wajib membuat sebuah dokumen laporan

yang merupakan wujud dari pertanggungjawaban terhadap pengelolaan dana

retribusi parkir yang notabene bisa dikatakan sebagai uang rakyat. Dalam

pembahasan indicator akuntabilitas ini, pengelolaan dana parkir tetap dan

incidental dirangkum menjadi satu sebab tidak terdapat perbedaan yang

siginifikan antara keduanya. Hal ini seperti yang dikatakan oleh Bapak Mudo

Prayitno, S.Si.T berikut ini :

“Dalam hal akuntabilitas pengelolaan dana parkir tetap sama incidental sama aja kok mas, karena dana yang terkumpul tidak akan kita pisahkan, kita satukan jadi satu menjadi apa yang disebut retribusi parkir” (wawancara tanggal 20 Desember 2010) Dalam pelaksanaan tugas UPTD Perparkiran yang berhubungan dengan

pengelolaan dana teribusi parkir dari masyarakat, UPTD Perparkiran memilki

peranan dalam mengatur kelancaran administrasi dalam perijinan

penyelenggaraan parkir, yakni dengan membuat Surat Pemberitahuan Retribusi

Daerah (SRPD), Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD), dan Surat Tagihan

Retribusi Daerah (STRD). Ketiga surat tersebut nantinya disahkan oleh Walikota

Page 101: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ci

selaku Kepala Daerah. Dengan adanya ketiga surat tersebut, dapat menjadi dasar

perhitungan dan pembayaran retribusi parkir yang terhutang.

Selain itu juga dapat digunakan untuk menentukan besarnya pokok

retribusi parkir, juga dapat digunakan untuk melakukan tagihan setoran retribusi

dan/atau sanksi administrasi berupa bunga dan/atau denda kepada pihak yang

berhutang. Secara umum, ketiga surat tersebut dapat menjadi surat pemberitahuan

yang memudahkan pengelola dan petugas parkir untuk menyetorkan hasil

pungutan parkir serta memudahkan UPTD Perparkiran dalam menghitung hasil

setora. Sehingga aktivitas pengelolaan dana retribusi menjadi lebih akuntabel

(dapat dipertanggungjawabkan).

Terkait dengan mekanisme pelaporan pengelolaan dana retribusi parkir ini,

Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T memberikan keterangan tambahan, yaitu sebagai

berikut :

“Soal akuntabilitas keuangan, kita udah punya system yang sudah berjalan dengan baik mas. Dana yang dikumpulkan dari juru parkir disetorkan kepada UPTD Perparkiran, selanjutnya dana itu langsung masuk kas Negara melalui penyetoran kepada BPD. Dari BPD nantinya masuk rekening Dipenda. Setelah diolah di Dipenda, maka Dipenda menghasilkan angka yang itu disebut sebagai hasil retribusi. Hasil retribusi disini sudah terakumulasi dari berbagai jeins retribusi lainnya, jadi tidak hanya retribusi parkir saja. Melalui system pengelolaan dana yang seperti ini diharapkan mampu meminimalkan terjadinya kebocoran dana mas. Tapi secara pribadi saya juga nggak memungkiri masih banyak sorotan-sorotan negative terkait pengelolaan dana parkir yang katanya rawan korupsi dan penyelewengan. Kalau sudah berbicara tentang itu saya tidak memiliki kewengan untuk membicarakannya mas.” (wawancara tanggal 28 Oktober 2010) Jika digambarkan dalam sebuah bagan, maka hasil wawancara di atas

dapat terangkum dalam bagan alur pengelolaan dana retribusi parkir di bawah ini.

Page 102: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cii

Gambar 1.4

Bagan Alur Pengelolaan Dana Retribusi Parkir di Kota Surakarta

Sumber : UPTD Perparkiran Kota Surakarta

Akuntabilitas juga tak hanya berbicara mengenai seberapa jauh tiap

anggaran itu dilaporkan penggunaan dan alokasinya, tapi juga dalam kajian

mengenai akuntabilitas sebuah instansi pemerintahan perlu juga dijelaskan

menganai kepada siapa laporan tersebut diajukan. Berkenaan dengan hal ini,

Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T memberikan penjelasan sebagai berikut :

“UPTD Perparkiran melaporkan kegiatannya kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Surakarta serta kepada Wlikota Surakarta. Pelaporan juga dilakukan kepada Inspektorat dalam bentuk Nota Dinas yang kita laporkan di tiap bulannya. Selain itu agar menajdi lebih akuntabel, kita lakukan koordinasi dengan Kepala Dinas Perhubungan yang dilakukan setiap minggunya melalui Rapat koordinasi” (wawancara tanggal 28 Okotober 2010)

Juru Parkir UPTD Perparkiran

UPTD Perparkiran

Hasil retribusi DIPENDA BPD

Page 103: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

ciii

Adapun hal-hal yang dilaporkan dan tindak lanjut atas laporan

akuntabilitas tersebut lebih lanjut diterangkan oleh Bapak Mudo Prayitno, S.Si.T

beriku ini:

“hal-hal yang kita laporkan ke atasan biasanya meliputi absensi karyawan, kegiatan, operasi penertiban parkir liar. Selanjutnya Inspektorat Kota Surakarta selalu melakukan pemeriksaan atau cross check ke kantor guna mengetahui lebih jauh kondisi serta data-data yang kita miliki dan kita laporkan tadi. Adapun laporan pertanggungjawaban yang kita ajukan ke atasan tadi juga dinilai melalui rapat koordinasi maupun surat pemberitahuan baik dari Dinas Perhubungan maupun dari Pemerintah Kota Surakarta.” (wawancara tanggal 28 Okotober 2010) Dari penjelasan di atas, dapat diketahui bahwa mekanisme akuntabilitas

UPTD Perparkiran selama ini merupakan tipikal akuntabilitas hirarkhi yang hanya

berpedoman pada struktur keorganisasian. Dalam artian bahwa bawahan harus

melaporkan kinerjanya hanya kepada atasannya, bukan kepada masyarakat selaku

pemberi mandate. Mekanisme semacam ini masih sangat identik dengan birokrasi

tradisional yang lebih mengutamakan kepuasan atasan ketimbang mewujudkan

kepuasan public. Tentunya ini menjadi koreksi juga bagi UPTD Perparkiran Kota

Surakarta untuk melakukan perubahan dalam system akuntabilitasnya. Subtansi

yang dilaporkan pun hanya berkutat pada hal-hal yang standar, misalnya saja

absensi pegawai, laporan kegiatan dan operasi parkir liar. Perlu dirancang sebuah

format pelaporan yang lebih menyeluruh, sehingga dapat diketahui seberapa

siginifikan UPTD Perparkiran telah membuat peningkatan dalam kinerjanya.

Signifikan atau tidaknya bisa terlihat dari dibuatnya indicator capaian dan

rencana. Sehingga dengan membandingkan antara capaian dan perencanaan,

atasan bisa mengetahui posisi UPTD Perparkiran, apakah mengalami kemajuan

atau kemunduran. Jadi tidak hanya persoalan keuangan saja yang perlu dibuat

Page 104: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

civ

target dan realisasi, tapi komponen-komponen non-materi juga perlu disusun

berupa capaian dan rencana.

Aspek lain yang penulis temukan dalam kaitannya dengan mengkaji

indicator akuntabilitas UPTD Perparkiran adalah, UPTD Perparkiran hingga saat

ini belum melakukan mekanisme akuntabilitas public yang memungkinkan

masyarakat untuk meminta, membaca ataupun mengetahui laporan capaian hasil

kerja dari UPTD Perparkiran. Padahal terbangunnya media yang memungkinkan

masyarakat untuk mengakses laporan kinerja menjadi suatu hal yang makin

menguat dalam segi tuntutan dari masyarakat. Hingga sekarang ini, UPTD

Perparkiran kota Surakarta hanya mengandalkan website Dinas Perhubungan

(www.dishub_surakarta.com) sebagai saluran bagi masyarakat untu mengetahui

hasil kerja UPTD Perparkiran. Padahal jika dilihat dalam kenyataannya website

semacam itu hanyalah berisi informasi-informasi umum yang belum menjunjung

tinggi keterbukaan kepada public sebagai indicator akuntabilitas public.

Dengan adanya beberapa hal di atas, maka dapat penulis simpulkan bahwa

dalam hal indicator akuntabilitas, UPTD Perparkiran masih belum secara optimal

mewujudkan akuntabilitas terhadap public. Pola yang berjalan selama ini hanya

bergantung pada struktur organisasi, dimana hal tersebut menjadi pedoman dalam

melaporkan hasil kerja, sehingga akuntabilitas yang berjalan di UPTD Perparkiran

adalah jenis akuntabilitas hirarkhi, sesuai dengan struktur organisasi yang kaku

dan formal. Adapun hal-hal yang dilaporkan juga lebih banyak terfokus pada hal-

hal yang standar. Ini tentunya perlu kembali menjadi koreksi bagi UPTD

Perparkiran Kota Surakarta agar ke depannya masyarakat dapat memberikan nilai

Page 105: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cv

A terhadap kinerja UPTD Perparkiran secara keseluruhan, khususnya untuk

indicator akuntabilitas.

Page 106: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvi

DAFTAR PUSTAKA

Agus Dwiyanto, dkk , 2002. Reformasi Birokrasi publik di Indonesia. Yogyakarta : Gadjah Mada University press.

HB. Sutopo, 2002. Metode Penelitian Kualitatif. Surakarta : Universitas Sebelas Maret.

Hessel Nogi S. Tangkilisan, 2005. Manajemen Publik. PT Gramedia Widiasarana Indonesia . Jakarta.

Joko Widodo, 2008. Birokrasi Berbasis Kinerja. Malang : Banyu Media Publishing.

Lexy J Moleong, 2006. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung : PT. Remaja Rosda Karya.

Mahmudi, 2007. Manajemen Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : UPP STIM YKPN.

Mohamad Mahsun, 2009. Pengukuran Kinerja Sektor Publik. Yogyakarta : BPFE Ratminto dan Atik Septi Winarsih 2007. Manajemen Pelayanan. Yogyakarta :

Pustaka Pelajar. Sedarmayanti, 2003. Good governance dalam rangka otonomi daerah. Bandung :

Mandar Maju. Yeremias T. Keban, 2004. Enam Dimensi Strategis Administrasi Publik (Konsep

Teori dan Isu). Yogyakarta : Gava Media. Sumber Lain : Juhani Ukko. International Journal Business Performance Management, Vol. 10,

No. 1, 2008. Copyright “The impacts of performance measurement on the quality of working life”. http://www.inderscience.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2010

Marcel Guenoun and Bruno Tiberghien. International Journal Public Sector Performance Management, Vol. 1, No. 1, 2007. The governance of contractual relationship: between regulation of the public action and search for performance. http//www.inderscience.com. Diakses tanggal 20 Oktober 2010

Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 6 Tahun 2004 Peraturan Daerah Kota Surakarta Nomor 7 Tahun 2004 Peraturan Walikota Surakarta Nomor 43 tahun 2008

Page 107: FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS … · Ø Teman-temanku di Honda City Sport Team ( HCST ) Solo, BEKICOT, ... untuk mengetahui tentang bagaimana ... feed back dan

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

commit to user

cvii