fakultas ekonomi dan bisnis universitas lampung …digilib.unila.ac.id/25854/3/skripsi tanpa bab...
TRANSCRIPT
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA
CV SINAR LAUT BANDAR LAMPUNG
(Skripsi)
Oleh
FIRDAUS ALAMHUDI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
ABSTRAK
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES KERJA TERHADAP
KINERJA KARYAWAN PADA CV SINAR LAUT BANDAR LAMPUNG
Oleh:
Firdaus Alamhudi
Masalah kinerja karyawan merupakan masalah utama dan dominan bagi segala
bentuk organisasi, karena sumber daya manusia mempengaruhi kinerja dalam
suatu perusahaan ataupun organisasi, dan karena kinerja dari suatu organisasi atau
perusahaan memiliki ketergantungan kepada para karyawannya dan berhasil atau
tidaknya organisasi tersebut tergantung dari kinerja dalam sebuah organisasi
tersebut, sudah sesuaikah dengan tujuan yang telah ditetapkan atau tidak. Hal ini
dapat dipengaruhi oleh iklim organisasi yang ada di perusahaan, hal ini juga
berkaitan dengan tingkat stres kerja para karyawannya yang pada akhirnya dapat
mempengaruhi kinerja. CV Sinar Laut sebagai produsen minyak goreng haruslah
memiliki iklim organisasi yang baik dan harus mampu mengatasi dan mengelola
stres kerja para karyawannya agar kinerja yang dihasilkan optimal. Tujuan dari
penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan stres kerja
terhadap kinerja karyawan baik secara parsial maupun secara simultan. Populasi
penelitian berjumlah 209 orang dan sampel penelitian berjumlah 137 orang.
Semua data pengukuran masing-masing diuji dengan uji validitas dan uji
reliabilitas berdasarkan Kaiser-Meyer-Olkin (KMO) dan Cronbach’s Alpha
dengan menggunakan SPSS 16.0. Instrumen pengumpulan data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah kuesioner, sedangkan analisis data menggunakan
analisis regresi berganda. Kesimpulan pada penelitian ini adalah iklim organisasi
dan stres kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV Sinar Laut
Bandar Lampung baik secara parsial maupun secara simultan.
Kata Kunci: Iklim Organisasi, Stres Kerja, dan Kinerja
PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES KERJA
TERHADAP KINERJA KARYAWAN PADA CV SINAR LAUT
BANDAR LAMPUNG
Oleh
Firdaus Alamhudi
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk mencapai gelar
Sarjana Ekonomi
pada
Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS LAMPUNG
2017
RIWAYAT HIDUP
Penulis dilahirkan di Bandar Lampung pada 11 Desember 1992. Penulis
merupakan anak pertama, yang merupakan hasil buah pernikahan dari Ayahanda
tercinta Mahdani, S.E. dan Ibunda tersayang Dahliatina BBA.
Pendidikan pertama penulis pada Tama Kanak-kanak (TK) Kartika II-5 Bandar
Lampung yang diselesaikan pada tahun 1999, Sekolah Dasar (SD) Katika II-5
Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2005, Sekolah Menengah Pertama
(SMP) Negeri 25 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun 2008, dan
Sekolah Menengah Atas (SMA) 2 Bandar Lampung yang diselesaikan pada tahun
2011.
Pada tahun 2012 penulis mengikuti tes jalur ujian mandiri dan diterima sebagai
mahasiswa di Fakultas Ekonomi dan Bisnis, dan diterima pada program studi
Strata 1 (S1) Manajemen dan mengambil konsentrasi Manajemen Sumber Daya
Manusia.
MOTTO
“Wahai orang-orang yang beriman, mohonlah pertolongan (kepada Allah) dengan
sabar dan sholat. Sungguh, Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Q.S. Al-Baqarah ayat 153)
“Sejak pertama kali kamu terbang, kamu akan berjalan dibumi dengan mata
menatap angkasa, karena disanalah kamu berasal dan disanalah kamu akan
kembali.”
(Leonardo da Vinci)
“The sun is gone, but i have a light.”
(F)
PERSEMBAHAN
Dengan mengharapkan Rahmat, Hidayah, dan Ridha Allah SWT, Sang Pencipta,
Sang Penguasa, dan Maha Segalanya. Sebagai rasa syukur dan terima kasih yang
tulus kupersembahkan karya ini untuk:
Kedua Orang Tuaku, Ayahanda Mahdani, S.E. dan Ibunda Dahliatina BBA
Terima kasih atas segala pengorbanan dan kasih sayang yang telah kalian berikan
kepadaku. Semoga Allah SWT senantiasa melindungi dan merahmati kalian
berdua, Amin.
Almamaterku Tercinta
Universitas Lampung
SANWACANA
Puji syukur penulis haturkan kepada Allah SWT yang telah memberikan rahmat,
hidayah, dan ridha-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang
berjudul “Pengaruh Iklim Organisasi Dan Stres Kerja Terhadap Kinerja Karyawan
Pada CV Sinar Laut Bandar Lampung”. Dalam penulisan skripsi ini, penulis
mendapat bantuan, bimbingan, dorongan, serta saran dari berbagai pihak,
sehingga segala kesulitan dapat diatasi dengan baik.
Untuk itu pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati, penulis
menyampaikan rasa terima kasih yang sedalam-dalamnya kepada:
1. Keluarga saya, Ayahanda Mahdani, S.E. dan Ibunda Dahliatina BBA,
yang telah memberikan doa, dukungan, motivasi, semangat, dan
perhatiannya kepada penulis sehingga dapat menyelesaikan skripsi ini.
2. Bapak Prof. Dr. H. Satria Bangsawan, S.E., M.Si. selaku Dekan Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang telah membantu dan
memberikan izin dalam penelitian ini.
3. Ibu Dr. R. R. Erlina, S.E., M.Si. selaku Ketua Jurusan Manajemen
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung yang dengan
kesabarannya telah membimbing dan mendidik kami menjadi seorang
mahasiswa yang baik.
4. Ibu Yuningsih, S.E., M.M. selaku Sekertaris Jurusan Manajemen Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lampung dan dosen penguji utama yang
dengan kesabarannya telah membimbing, membantu, mendidik, dan
memberikan kritik dan saran dalam penulisan skripsi ini.
5. Bapak DR. Ayi Ahadiyat, S.E., M.B.A selaku pembimbing akademik yang
telah memberikan banyak motivasi, perhatian, semangat serta doanya
kepada penulis dari awal penulis menjadi mahasiswa sampai saat ini.
6. Bapak Dr. Ribhan, S.E., M.Si. selaku pembimbing utama yang telah
membimbing, memberikan banyak saran dan dengan penuh kesabarannya
mengarahkan penulisan skripsi ini.
7. Ibu Lis Andriani, S.E., M.Si. selaku pembimbing pendamping yang telah
banyak membimbing, mendidik, menasehati, mengarahkan, dan
memberikan saran dalam penulisan skripsi ini.
8. Sahabat-sahabatku, Firstiana Putri Kesumawardhani, S.E., Rahmadhi
Mersyah I.S., S.E., Ari Dimas Wicaksono, Fitri Jasmine, Adriana Anissa,
Randu Praseptian, Kamaruzzaman Al Farizi, Dirga Baskara, dan
Nindyahuda Putri yang telah menyemangati dan memberikan keceriaan
dari awal perkuliahan hingga saat ini. Semoga persahabatan ini tetap
terjaga selamanya dijalan yang baik.
9. Teman-teman SMA 2 dan KIOS, Pijar, Ate, Tegar, Dimas, Akbar, Jodi,
Dito, Bayu, Hafiz, dagu, Hendri 2000, dan lainnya yang tidak bisa
disebutkan, semoga kita selalu kompak di dalam maupun di luar.
10. Teman-teman kelompok KKN Desa Sumber Jaya, Rohim, Ade Safitri,
Adnan, Benny Bradley Beniqno, Rania Pinati, Firda Zahrani semoga kita
dapat selalu menjaga tali silahturahmi.
11. Teman-teman konsentrasi MSDM angkatan 2012, Delon, Adri, Ari, Dirga,
Any, Mpes, Feby, Laras, Muly, Raka, Akil, Rian, Iin, dan teman-teman
yang tidak bisa disebutkan satu persatu, semoga kita bisa tetap kompak
dan menjadi orang yang sukses dikemudian hari.
12. Teman-teman Teknik Sipil angkatan 2011, Ubay, Domble, Bibir,, Kimul,
Sindu, Jundi, Yuyuncho, Dinda, Fajar, Asep, Edorego, Daus doger, Rian
muber, Fereovan, dan lainnya semoga kita bisa tetap kompak dan selalu
bermain 212.
13. Untuk yang terkhusus dan tidak henti-hentinya memberikan semangat bagi
penulis yaitu Firda Zahrani Hidayat.
14. Serta seluruh insan yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan
skripsi ini yang tidak dapat disebutkan satu persatu.
Penulis menyadari bahwa didalam penulisan ini masih terdapat banyak
kekurangan dan kelemahan. Oleh karena itu, segala masukan, kritik, dan saran
yang bersifat membangun sangat penulis harapkan untuk perbaikan pada
penulisan selanjutnya. Akhir kata penulis berharap semoga Allah SWT membalas
kebaikan kalian semua dan semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi penulis
khususnya dan semua pembaca umumnya, Amin.
Bandar Lampung, 2017
Penulis,
Firdaus Alamhudi
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAK
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ........................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ...................................................................... 13
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ............................................... 13
1. Tujuan Penelitian .................................................................. 13
2. Kegunaan Penelitian ............................................................. 13
II. TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS
A. Iklim Organisasi ......................................................................... 15
1. Pengertian Iklim Organisasi .................................................. 16
2. Dimensi dan Faktor dalam Pengukuran Iklim Organisasi .... 17
B. Stres Kerja .................................................................................. 22
1. Pengertian Stres Kerja .......................................................... 22
2. Faktor Penyebab Stres Kerja ................................................ 23
3. Dampak Stres Kerja .............................................................. 26
4. Pengendalian Stres Kerja ...................................................... 27
C. Kinerja ........................................................................................ 29
1. Pengertian Kinerja ................................................................ 29
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja ......................... 30
D. Penelitian Terdahulu .................................................................. 32
E. Rerangka Pemikiran.................................................................... 33
F . Hipotesis……………................................................................... 36
III. METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian ................................................. 37
B. Ruang Lingkup Penelitian ......................................................... 38
C. Jenis dan Sumber Data .............................................................. 38
1. Data Sekunder ...................................................................... 38
2. Data Primer .......................................................................... 39
D. Metode Pengumpulan Data ....................................................... 39
1. Penelitian Lapangan ............................................................. 39
2. Penelitian Kepustakaan ........................................................ 40
E. Populasi dan Sampel .................................................................. 41
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ........................ 41
G. Uji Instrumen Penelitian ............................................................ 43
1. Uji Validitas .......................................................................... 43
2. Uji Reliabilitas ...................................................................... 44
H. Analisis Data .............................................................................. 44
I. Metode Analisis Data .................................................................. 45
J. Pengujian Hipotesis .................................................................... 45
1. Uji Statistik t (Parsial) .......................................................... 46
2. Uji Statistik F (Simultan) ...................................................... 46
IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Responden ............................................................ 47
B. Uji Validitas ............................................................................... 49
C. Uji Reliabilitas ........................................................................... 51
D. Uji Normalitas ............................................................................ 52
E. Pembahasan ................................................................................ 53
1. Deskripsi Pernyataan Responden ......................................... 53
2. Analisis Data Kuantitatif ...................................................... 70
3. Uji Hipotesis dan Pembahasan .............................................. 72
V. SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan ..................................................................................... 78
B. Saran ........................................................................................... 79
C. Keterbatasan Penelitian .............................................................. 80
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Jumlah Total Karyawan CV Sinar Laut ........................................ 5
Tabel 2. Realisasi Target Hasil Penjualan Produksi CV Sinar Laut ........... 9
Tabel 3. Daftar Gaji dan Insentif Karyawan CV Sinar Laut ....................... 10
Tabel 4. Tingkat Absensi Karyawan CV Sinar Laut ................................... 11
Tabel 5. Daftar Jenjang Pendidikan Karyawan CV Sinar Laut ................... 12
Tabel 6. Ringkasan Penelitian Terdahulu .................................................... 32
Tabel 7. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel Penelitian ........... 42
Tabel 8. Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin ................... 47
Tabel 9. Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir ......... 48
Tabel 10. Karakteristik Responden Berdasarkan Lama Bekerja ................. 49
Tabel 11. Hasil Uji Validitas ....................................................................... 50
Tabel 12. Koefisien Nilai r Cronbach’s Alpha ............................................ 51
Tabel 13. Hasil Uji Reliabilitas ................................................................... 51
Tabel 14. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kualitas Kepemimpinan
...................................................................................................................... 53
Tabel 15. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kepercayaan ........... 55
Tabel 16. Persentase Pernyataan Responden Tentang Komunikasi ............ 56
Tabel 17. Persentase Pernyataan Responden Tentang Tanggung Jawab .... 57
Tabel 18. Persentase Pernyataan Responden Tentang Imbalan yang Adil 58
Tabel 19. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kesempatan ............ 59
Tabel 20. Persentase Pernyataan Responden Tentang Beban Kerja ........... 61
Tabel 21. Persentase Pernyataan Responden Tentang Tekanan Dari Atasan
...................................................................................................................... 62
Tabel 22. Persentase Pernyataan Responden Tentang Waktu dan Peralatan
...................................................................................................................... 64
Tabel 23. Persentase Pernyataan Responden Tentang Hubungan Personal 64
Tabel 24. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kualitas ................... 66
Tabel 25. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kuantitas ................ 67
Tabel 26. Persentase Pernyataan Responden Tentang Ketepatan Waktu .... 67
Tabel 27. Persentase Pernyataan Responden Tentang Efektifitas ............... 68
Tabel 28. Persentase Pernyataan Responden Tentang Kemandirian ........... 69
Tabel 29. Hasil Uji t Parsial Pertama .......................................................... 72
Tabel 30. Hasil Uji t Parsial Kedua ............................................................ 74
Tabel 31. Hasil Uji F Simultan .................................................................... 75
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Rerangka Pemikiran .................................................................. 35
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Kuesioner Penelitian
Lampiran 2. Frekuensi Data Responden
Lampiran 3. Hasil Kuesioner Iklim Organisasi (X1)
Lampiran 4. Hasil Kuesioner Stres Kerja (X2)
Lampiran 5. Hasil Kuesioner Kinerja (Y)
Lampiran 6. Uji Validitas
Lampiran 7. Uji Reliabilitas
Lampiran 8. Uji Normalitas
Lampiran 9. Analisi Regresi
Lampiran 10. Frekuensi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pengaruh lingkungan perusahaan saat ini , yang bergerak di bidang bisnis begitu
kuat, dan semua perusahaan berlomba-lomba untuk melakukan pembenahan diri
agar dapat bersaing dan dapat terus menjaga stabilitas produksinya. Perusahaan
membutuhkan adanya perencanaan strategik yang kreatif dan inovatif yang dapat
menjadi karakteristik dari perusahaan tersebut, dan dapat mengantar tujuan-tujuan
perusahaan menjadi terealisasi dan tercapai dengan baik. Perusahaan harus siap
berkompetisi dalam persaingan bisnis yang kuat ini, dan perusahaan-perusahaan
harus mempunyai manajemen yang efektif,dan para karyawan di dalamnya harus
memiliki tingkat kualitas kinerja yang baik pula agar dapat meningkatkan kinerja
diri sendiri yang dimaksudkan untuk menciptakan manajemen yang efektif, selain
itu pula memerlukan dukungan karyawan yang berkompeten dan kreatif
dibidangnnya.
Pembinaan karyawan adalah hal utama, mengingat sumber daya manusia tidak
lagi dipandang sebagai sumber daya saja, tetapi lebih berupa aset yang sangat
berharga dan berpengaruh bagi organisasi atau perusahaan. Masalah seperti
2
sumber daya ini masih menjadi perhatian dan perbincangan bagi organisasi atau
perusahaan agar dapat bertahan ditengah arus kuat era globalisasi yang semakin
dalam ke berbagai lapisan masyarakat dimana tanpa disadari telah terciptanya
iklim persaingan yang semakin ketat. Sumber daya manusia merupakan pemegang
peran utama dalam setiap langkah atau kegiatan perusahaan atau organisasi apa
pun, dimana hal itu memberikan gambaran yang menegaskan bahwa manajemen
sumber daya manusia merupakan kunci utama yang harus diperhatikan segala
kebutuhannya. Teori mengenai ilmu manajemen dari waktu ke waktu selalu
berusaha untuk dapat dikembangkan yang dimaksudkan untuk dapat
mengoptimalkan pemasukan dan mengefisienkan pengeluaran.
Perlu diperhatikan dan menjadikannya hal utama, sumber daya memerlukan
pengelolaan serius serta dukungan dari sistem manajemen yang bagus agar tidak
tertinggal dalam perkembangan teknologi. Masalah kinerja karyawan merupakan
masalah utama dan dominan bagi segala bentuk organisasi, karena sumber daya
manusia mempengaruhi kinerja dalam suatu perusahaan ataupun organisasi, dan
karena kinerja dari suatu organisasi atau perusahaan memiliki ketergantungan
kepada para karyawannya dan berhasil atau tidaknya organisasi tersebut
tergantung dari kinerja dalam sebuah organisasi tersebut, sudah sesuaikah dengan
tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
Salah satu faktor yang mempengaruhi sumber daya manusia di setiap perusahaan
adalah iklim organisasi. Iklim organisasi atau organization climate memegang
peranan yang cukup penting. Iklim organisasi yang mampu membawa para
anggotanya untuk meningkatkan kinerja dalam rangka pencapaian tujuan
3
organisasi tidaklah mudah untuk dibangun. Menurut Lussier (2005) iklim
organisasi adalah persepsi pegawai mengenai kualitas lingkungan internal
organisasi yang secara relatif dirasakan oleh anggota organisasi kemudian akan
mempengaruhi perilaku mereka berikutnya.
Menurut Simamora (2004) iklim organisasi adalah lingkungan internal atau
psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi praktik dan kebijakan
sumber daya manusia yang diterima oleh anggota organisasi. Perlu diketahui
bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim organisasi yang berbeda. Keaneka
ragaman pekerjaan yang dirancang di dalam organisasi atau sifat individu yang
akan menggambarkan perbedaan tersebut. Hal ini disebabkan karena pada
dasarnya manusia memiliki karakteristik tingkah laku yang berbeda sesuai
dengan tingkat kebutuhannya.
Perusahaan berusaha menciptakan keadaan iklim yang baik, dan membutuhkan
seorang pemimpin yang dituntut mampu mengelola iklim organisasi yang baik
dan sehat dimana dengan itu diharapkan mampu meningkatkan semangat kerja
para karyawan sehingga kinerja pun dapat terjaga dengan baik. Semua hal
tersebut dikarenakan kuatnya pengaruh iklim organisasi terhadap karyawan baik
secara langsung maupun tidak langsung. Iklim organisasi menjadi salah satu
faktor penting dalam mempengaruhi kinerja. Sifat manusia yang akan
dimunculkan dalam perilaku bekerja dipengaruhi oleh iklim dimana tempat
mereka bekerja.
Davis dan Newstrom (2001) memandang iklim organisasi sebagai kepribadian
sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang mengarah
4
pada persepsi masing-masing anggota dalam memandang organisasi. Sementara
Owens (dalam Wirawan, 2007) mengatakan iklim organisasi sebagai studi
persepsi individu mengenai berbagai aspek lingkungan organisasinya.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang dikemukakan tersebut dapat dikatakan
bahwa iklim organisasi memiliki hubungan yang erat dengan persepsi individu
terhadap lingkungan sosial organisasi yang mempengaruhi organisasi tersebut
serta perilaku anggota didalamnya. Iklim organisasi berhubungan erat dengan
perilaku karyawan di dalam perusahaan tersebut.
Selain iklim organisasi masih ada faktor lain yang juga mempengaruhi perilaku
karyawan dalam bekerja yaitu stres kerja. Stres merupakan reaksi terhadap
ancaman bagi kesehatan (nyata atau imajiner) mental seseorang, fisik dan
emosional yang dapat menyebabkan serangkaian reaksi atau masalah fisiologis
(Mohsenzadeh, 2007).
Stres kerja yang ditimbulkan sangat sering terjadi. Stres merupakan keadaan yang
wajar karena terbentuk pada pribadi seseorang sebagai respon dan merupakan
bagian dari kehidupan sehari-hari terlebih menghadapi era yang serba canggih
saat ini dengan banyaknya kesibukan yang harus dilakukan dan beban kerja yang
semakin bertambah. Menurut Hasibuan (2007) stres kerja adalah kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang.
Iklim organisasi dan stress kerja dapat memperngaruhi kinerja karyawan dalam
bekerja di suatu perusahaan. Kinerja sendiri adalah tolak ukur peusahaan untuk
menilai dan mengenal karyawan di perusahaan itu.
5
Definisi kinerja menurut (Hasibuan, 2007) kinerja adalah suatu hasil kerja yang
dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-tugas yang dibebankan kepadanya
yang didasarkan atas kecakapan, pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya
menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan. (Robbins, 2006).
CV Sinar Laut merupakan badan usaha yang memproduksi minyak goreng
kelapa sawit, hasil produksi perusahaan ini memiliki merk dagang sendiri yang
bernama sinar laut. Berdasarkan kesepakatan bersama maka pada tahun 1978
didirikanlah badan usaha yang berbentuk CV berdasarkan akte notaris No.67
tanggal 17 September 1978. Perusahaan ini terletak dijalan Soekarno-Hatta,
Km.6, Kecamatan Panjang, Bandar Lampung.
TABEL 1. JUMLAH TOTAL KARYAWAN CV SINAR LAUT BANDAR
LAMPUNG
NO BAGIAN KARYAWAN JUMLAH KARYAWAN
(ORANG)
1 BENGKEL
16
2 KEAMANAN 15
3 KENDARAAN 67 4 PRODUKSI 45
5 ALFA LAVAL 21
9
6 PENJUALAN 19 7 KEUANGAN 7 8 LABORATORIUM 6 9 TEKNIK 5 10 UMUM 8
TOTAL 209
Sumber: CV Sinar Laut, 2016
Tabel 1 menunjukkan jumlah karyawan berdasarkan subdivisi, karyawan di CV
Sinar Laut di dominasi oleh divisi kendaraan, diikuti subdivisi produksi dan divisi
6
ALFA LAVAL atau pabrik pengolahan minyak. Pada subdivisi umum terdiri atas
bagian Legal, SDM, Humas.
Indikator iklim organisasi pada CV Sinar laut dapat dilihat dari hal-hal yaitu
kualitas kepemimpinan, kepercayaan, komunikasi, tanggung jawab, imbalan yang
adil, kesempatan (Davis, 2001).
1. Kualitas Kepemimpinan
Pemimpin yang hebat harus memiliki visi, keberanian, integritas,
kerendahan hati, perencanaan strategis, fokus, dan kerjasama.
2. Kepercayaan
Kemauan seseorang untuk bertumpu pada orang lain dimana kita memiliki
keyakinan padanya.
3. Komunikasi
Suatu proses dimana seseorang atau beberapa orang, kelompok organisasi,
dan masyarakat menggunakan informasi agar terhubung dengan
lingkungan dan orang lain.
4. Tanggung Jawab
Kesadaran manusia akan tingkah laku atau perbuatan yang disengaja
maupun tidak sengaja.
5. Imbalan Yang Adil
Seluruh bentuk imbalan yang diberikan suatu entitas dalam pertukaran atas
jasa yang diberikan oleh pekerja atau untuk pemututsan kontrak kerja.
6. Kesempatan
Hubungan antara angkatan kerja dengan kemampuan penyerapan tenaga
kerja.
7
Indikator pada stres kerja pada CV Sinar Laut dapat dilihat dari hal-hal sebagai
berikut: beban kerja, tekanan dari atasan, waktu dan peralatan, hubungan personal
(Hasibuan, 2007).
1. Beban Kerja
Frekuensi kegiatan rata-rata dari masing-masing pekerjaan dalam jangka
waktu tertentu.
2. Tekanan Dari Atasan
Kekuatan yang ditimpahkan atas individu, sebagai respon fisik ataupun
psikologis individu atas kekuatan lingkungan tersebut, sebagai interaksi
antara kedua peristiwa tersebut.
3. Waktu Dan Peralatan
Waktu adalah bagian dari sturktur dasar sebuah dimensi dimana peristiwa
terjadi secara berurutan. Peralatan adalah segala keperluan yang digunakan
manusia untuk mengubah sekitarnya, termasuk dirinya sendiri dan orang
lain dengan menciptakan alat-alat sebagai sarana dan prasarana.
4. Hubungan Personal
Dimana ketika kita berkomunikasi, bukan sekedar menyampaikan isi
pesan tetapi juga menentukan kadar hubungan interpersonalnya.
Indikator kinerja pada CV Sinar Laut dapat dilihat dari hal-hal berikut: kualitas,
kuantitas, ketepatan waktu, efektivitas, kemandirian (Robbins, 2006).
1. Kualitas
Tingakt baik buruknya atau taraf atau derajat sesuatu.
2. Kuantitas
Tolak ukur yang berkaitan dengan jumlah.
8
3. Ketepatan Waktu
Suatu pemanfaatan informasi oleh pengambil keputusan sebelum
informasi tersebut kehilangan kapasitasnya atas kemapuannya untuk
mengambil keputusan.
4. Efektivitas
Sutau ukuran yang menyatakan seberapa jauh target telah tercapai.
5. Kemandirian
Perilaku seseorang untuk hidup dengan usaha mandiri tidak bergantung
pada orang lain.
Hasil pra penelitian mengemukakan ada kalanya sifat pemimpin pada CV Sinar
Laut kurang bertanggung jawab pada karyawannya. Atasan tersebut cenderung
kurang peduli terhadap karyawannya dan karyawannya tidak termotivasi untuk
bekerja lebih baik dan meremehkan tanggung jawabnya sebagai karyawan dan
perusahaan selalu memberi target pada karyawan, atasan selalu memaksa
karyawan agar dapat memenuhi target yang diberikan perusahaan, apabila target
tidak tercapai, atasan akan lebih memaksa karyawannya untuk bekerja lebih keras
lagi, dan jika target tidak tercapai secara terus-menerus, maka karyawan tersebut
akan diberikan sanksi, sehingga dapat terlihat pada CV Sinar Laut terdapat
masalah yang dapat mempengaruhi kinerja karyawan. Kinerja karyawan pada CV
Sinar Laut dapat dilihat pada laporan penjualan pada Tabel 2 dan insentif pada
Tabel 3.
9
TABEL 2. REALISASI TARGET UNIT PENJUALAN HASIL PRODUKSI
CV SINAR LAUT BANDAR LAMPUNG PADA BULAN JUNI
2015 – MEI 2016
NO TANGGAL AWAL KONTRAK TARGET REALISASI
1 JUNI 2015 100% 87,32%
2 JULI 2015 100% 80,15%
3 AGUSTUS 2015 100% 85,46%
4 SEPTEMBER 2015 100% 79,24%
5 OKTOBER 2015 100% 74,10%
6 NOVEMBER 2015 100% 71,16%
7 DESEMBER 2015 100% 70,19%
8 JANUARI 2016 100% 80,33%
9 FEBUARI 2016 100% 82,03%
10 MARET 2016 100% 79,47%
11 APRIL 2016 100% 88,45%
12 MEI 2016 100% 91,74%
RATA-RATA 80,80%
Sumber: CV Sinar Laut, 2016
Tabel 2 diatas menunjukan CV Sinar Laut mengalami realisasi target penjualan
hasil produksi terbaik pada bulan Mei 2016 yaitu sebesar 91,74%, dan target
pencapaian paling rendah pada bulan Desember 2015 yaitu sebesar 70,19%.
10
TABEL 3. DAFTAR GAJI DAN INSENTIF KARYAWAN CV SINAR
LAUT BANDAR LAMPUNG
Sumber: CV Sinar Laut, 2016
Tabel 3 diatas menunjukkan daftar gaji dan insentif karyawan, pada tabel dapat
dilihat adanya selisih imbalan yang kurang adil terhadap karyawan pada bagian
penjualan, dimana pada bagian penjualan mendapatkan insentif yang lebih besar
dibandingkan dengan bagian lain. Menurut Davis (2001) iklim organisasi
mempunyai indikator salah satunya yaitu imbalan yang adil. Imbalan yang adil
NO UNIT KERJA
MASA
KERJA
(DALAM
TAHUN)
GAJI POKOK INSENTIF
1 KEAMANAN
0 – 2 1.230.000 – 1.560.000
235.000 3 – 5 1.560.000 – 1.960.000
> 6 1.960.000 – 2.345.000
2 KENDARAAN
0 – 2 1.315.000 – 1.640.000
259.000 3 – 5 1.640.000 – 1.935.000
> 6 1.935.000 – 2.400.000
3 PRODUKSI
0 – 2 1.850.000 – 2.135.000
274.000 3 – 5 2.135.000 – 2.540.000
> 6 2.540.000 – 2.745.000
4 ALFA LAVAL
0 – 2 2.250.000 – 2.500.000
278.000 3 – 5 2.500.000 – 2.700.000
> 6 2.700.000 – 2.955.000
5 PENJUALAN
0 – 2 1.580.000 – 1.800.000
850.000 3 – 5 1.800.000 – 2.100.000
> 6 2.100.000 – 2.500.000
6 LABORATORIUM
0 – 2 2.570.000 – 2.800.000
348.000 3 – 5 2.800.000 – 3.100.000
> 6 3.100.000 – 3.400.000
7 KEUANGAN
0 – 2 2.340.000 – 2.500.000
388.000 3 – 5 2.500.000 – 2.700.000
> 6 2.700.000 – 3.400.000
8 TEKNIK
0 – 2 2.140.000 – 2.445.000
385.000 3 – 5 2.445.000 – 2.685.000
> 6 2.685.000 – 3.435.000
9 UMUM
0 – 2 2.160.000 – 2.350.000
395.000 3 – 5 2.350.000 – 2.650.000
> 6 2.650.000 – 3.425.000
11
adalah upah yang diberikan pada karyawan sesuai dengan pengharapan mereka
yaitu pekerjaan yang dihasilkan, keterampilan, dan strandar pengupahan
komunitas.
Pada CV Sinar Laut terdapat perbedaan selisih gaji pokok terutama pada unit
kerja penjualan yaitu masa kerja 0-2 tahun mendapat gaji 1.580.000 – 1.800.000,
masa kerja 3-5 tahun mendapat gaji 1.800.000-2.100.000, masa kerja >6
mendapat gaji 2.100.000-2.500.000 dengan tambahan insentif sebesar 850.000.
Apabila karyawan pada unit penjualan memenuhi target penjualan, mereka akan
diberi insentif dan jika tidak memenuhi target penjualan mereka tidak
mendapatkan insentif.
TABEL 4. TINGKAT ABSENSI KARYAWAN CV SINAR LAUT BANDAR
LAMPUNG PADA BULAN JUNI 2015- MEI 2016
BULAN TAHUN
JUMLAH
HARI
KERJA
TOTAL
HARI
KERJA
JUMLAH
ABSENSI
TINGKAT
ABSENSI
%
JUNI 2015 19 152 8 0,052%
JULI 2015 23 184 7 0,038%
AGUSTUS 2015 22 176 6 0,034%
SEPTEMBER 2015 23 184 5 0,027%
OKTOBER 2015 23 184 4 0,021%
NOVEMBER 2015 24 192 8 0,041%
DESEMBER 2015 22 176 4 0,022%
JANUARI 2016 23 184 5 0,027%
FEBRUARI 2016 23 184 3 0,016%
MARET 2016 22 176 4 0,022%
APRIL 2016 24 192 5 0,026%
MEI 2016 20 160 7 0,043%
RATA-RATA 0,030%
Sumber: CV Sinar Laut, 2016
12
Tabel 4 merupakan tingkat absensi karyawan CV Sinar Laut pada tahun 2016,
tabel tersebut berisi jumlah hari kerja, total hari kerja selama satu bulan, jumlah
absensi selama satu bulan dan tingkat absensi. CV Sinar Laut sesuai dengan UU
no 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan adalah 8 jam per hari, dimulai dari
shift pertama pukul 08.00 hingga pukul 16.00 WIB, shift kedua pada pukul 16.00
WIB hingga pukul 24.00 WIB, shift ketiga pada pukul 00.00 WIB hingga pukul
08.00 WIB.
TABEL 5. DAFTAR JENJANG PENDIDIKAN KARYAWAN PADA CV
SINAR LAUT BANDAR LAMPUNG
NO PENDIDIKAN JUMLAH ORANG
(ORANG)
1 S – 2 7
2 S – 1 89
3 D3 8
4 SMA 105
TOTAL KARYAWAN 209
Sumber: CV Sinar Laut, 2016
Pada Tabel 5 menunjukkan tentang jenjang pendidikan karyawan CV Sinar Laut,
dapat dilihat karyawan yang berpendidikan S2 berjumlah 7 orang, 89 orang yang
berpendidikan S1, 8 orang yang berpendidikan D3, 105 orang yang berpendidikan
SMA, dapat disimpulkan bahwa karyawan CV Sinar Laut didominasi oleh
karyawan yang berpendidikan SMA.
Berdasarkan latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk melaksanakan
penelitian dengan mengambil judul “Pengaruh Iklim Organisasi dan Stres
Kerja Terhadap Kinerja pada CV Sinar Laut Bandar Lampung”
13
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian diatas dapat dirumuskan pertanyaan sebagai berikut :
1. Apakah iklim organisasi berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada
CV Sinar Laut Bandar Lampung?
2. Apakah stress kerja berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV
Sinar Laut Bandar Lampung?
3. Apakah iklim organisasi dan stress kerja secara bersama-sama
berpengaruh terhadap kinerja karyawan pada CV Sinar Laut Bandar
Lampung?
C. Tujuan dan Kegunaan Penelitian
1. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah:
1. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi terhadap kinerja karyawan
CV Sinar Laut Bandar Lampung.
2. Untuk mengetahui pengaruh stress kerja terhadap kinerja karyawan CV
Sinar Laut Bandar Lampung.
3. Untuk mengetahui pengaruh iklim organisasi dan stress kerja terhadap
kinerja karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
2. Kegunaan Penelitian
Manfaat penelitian ini antara lain :
a. Bagi Penulis
Penelitian ini dapat digunakan sebagai syarat untuk menyelesaikan
program studi S1 Manajemen Universitas Lampung.
14
b. Bagi CV Sinar Laut Bandar Lampung
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi untuk menilai serta
meningkatkan dan mempertahankan kinerja karyawan CV Sinar Laut
Bandar Lampung.
c. Bagi Kalangan Akademik
Penelitian ini dapat dijadikan tambahan referensi dan memperkaya hasil
penelitian ataupun peningkatan ilmu pengetahuan khususnya dalam bidang
manajemen sumber daya manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN HIPOTESIS
A. Iklim Organisasi
Menurut Lussier (2005) mengatakan bahwa iklim organisasi adalah persepsi
pegawai mengenai kualitas lingkungan internal organisasi yang secara relatif
dirasakan oleh anggota organisasi kemudian akan mempengaruhi perilaku
mereka berikutnya. Menurut Simamora (2004) iklim organisasi adalah
lingkungan internal atau psikologi organisasi. Iklim organisasi mempengaruhi
praktik dan kebijakan sumber daya manusia yang diterima oleh anggota
organisasi. Perlu diketahui bahwa setiap organisasi akan memiliki iklim
organisasi yang berbeda. Keaneka ragaman pekerjaan yang dirancang di
dalam organisasi atau sifat individu yang akan menggambarkan perbedaan
tersebut. Berdasarkan definisi di atas maka dapat disimpulkan bahwa iklim
organisasi adalah lingkungan internal yang dapat mempengaruhi perilaku
anggota organisasi dalam melaksanakan pekarjaannya.
16
1. Pengertian Iklim Organisasi
Banyak yang mendefinisikan istilah iklim organisasi dengan banyak cara, karena
iklim organisasi begitu luas untuk didefinisikan secara sederhana.Berikut adalah
beberapa pengertian tentang iklim organisasi: Steers (1985) mengatakan bahwa
konsep iklim organisasi yang sebenarnya sedang dibicarakan adalah mengenai
sifat-sifat atau ciri yang dirasa terdapat dalam lingkungan kerja yang timbul
terutama karena kegiatan organisasi, yang dilakukan secara sadar atau tidak dan
dianggap mempengaruhi perilaku kemudian. Dengan kata lain, iklim organisasi
adalah merupakan kepribadian dari organisasi seperti yang dilihat oleh para
anggotanya. Tagiuri dan Litwin (dalam Wirawan, 2007) mendefinisikan iklim
organisasi sebagai "...a relatively enduring quality of the internal environment of
an organization that (a) is experienced by its member(b) influences their
behavior, and can be described in terms of the values of a particular set of
characteristics (or attributes) of the organization." Menurut Tagiuri dan Litwin,
iklim organisasi merupakan kualitas lingkungan internal organisasi yang secara
relatif terus berlangsung, dialami oleh anggota organisasi, memengaruhi perilaku
mereka dan dapat dilukiskan dalam pengertian satu set karakteristik atau sifat
organisasi.
Konsep yang tidak jauh berbeda disampaikan oleh Davis dan Newstrom (2001)
yang memandang iklim organisasi sebagai kepribadian sebuah organisasi yang
membedakan dengan organisasi lainnya yang mengarah pada persepsi masing-
masing anggota dalam memandang organisasi.
17
Al Shammari dalam Haryanti (2005) mendefinisikan iklim organisasi sebagai
suatu set dari sifat-sifat terukur (measurable properties) dari lingkungan kerja
yang dirasakan atau dilihat secara langsung atau tidak langsung oleh orang
hidup yang bekerja di lingkungan tersebut dan diasumsikan mempengaruhi
motivasi dan perilaku mereka. Penjelasan yang hampir serupa dijelaskan oleh
Owens dalam Wirawan (2007), mengatakan iklim organisasi adalah "...study of
perceptions that individuals have of various aspects of the environment in the
organization" (studi persepsi individu mengenai berbagai aspek lingkungan
organisasinya).
Penjelasan mengenai iklim organisasi juga dikemukakan oleh Luthans dalam
Simamora (2004) disebutkan bahwa iklim organisasi adalah lingkungan internal
atau psikologi organisasi. Penjabaran beberapa pendapat ahli diatas dalam
memberikan definisi teoretik tentang iklim organisasi menghasilkan
kesimpulan bahwa iklim organisasi adalah persepsi anggota organisasi, baik
secara individual maupun kelompok tentang sifat-sifat dan karakteristik
organisasi yang tercermin.
2. Dimensi dan Faktor dalam Pengukuran Iklim Organisasi.
Iklim organisasi penting untuk diciptakan karena merupakan persepsi
seseorang tentang apa yang diberikan oleh organisasi dan dijadikan dasar
sebagai penentuan tingkah laku anggota selanjutnya. Iklim organisasi
ditentukan oleh seberapa baik anggota diarahkan, dibangun dan dihargai oleh
organisasi.
18
Lussier (2005) mengatakan bahwa dimensi iklim meliputi:
1. Stucture, merupakan tingkat paksaan yang dirasakan karyawan karena adanya
peraturan dan prosedur yang terstruktur atau tersusun. Tujuan organisasi,
tingkatan tanggung jawab, nilai-nilai organisasi. Hal ini penting diketahui oleh
karyawan agar mereka tahu apa yang sesungguhnya diharapkan dari mereka dan
mereka memberikan kontribusi yang tepat bagi organisasi.
2. Responsibility, merupakan tingkat pengawasan yang diberlakukan organisasi
dan di rasakan oleh karyawan. Dimana kualitas dan bentuk pengawasan,
pengarahan dan pembimbingan yang diterima dari atasan ke bawahan.
3. Reward, merupakan tingkat penghargaan yang diberikan atas usaha karyawan.
Karyawan dihargai sesuai dengan kinerjanya. Menurut Stringer (2002) pemimpin
harus lebih banyak memberikan pengakuan dari pada kritikan untuk membantu
karyawan meraih puncak prestasi. Kesempatan berkembang menggunakan
penghargaan dan peningkatan kinerja.
4. Warmth, berkaitan dengan tingkat kepuasan karyawan yang berkaitan
dengan kekaryawannan dalam organisasi. Perasaan terhadap suasana kerja
yang bersahabat dan lebih ditekankan pada kondisi keramahan atau
persahabatan dalam kelompok yang informal, serta hubungan yang baik
dengan rekan kerja, penekanan pada pengaruh persahabatan dan kelompok
sosial informal
5. Support, berkaitan dengan dukungan kepada karyawan di dalam
melaksanakan tugas-tugas organisasi. Hal-hal yang terkait dengan dukungan
dan hubungan antar sesama rekan kerja yaitu perasaan saling menolong antara
pimpinan dan karyawan, lebih ditekankan pada dukungan yang saling
19
membutuhkan antara atasan dan bawahan.
6. Organizational identity and loyalty, berkaitan dengan perasaan bangga
akan keberadaan dalam organisasi dan kesetiaan yang ditunjukan selama
masa kerjanya. Derajat keloyalan terhadap pencapain tujuan organisasi.
Perasaan komitmen kuat berasosiasi dengan loyalitas personal. Level rendah
komitmen artinya karyawan merasa apatis terhadap organisasi dan tujuannya.
7. Risk, berkaitan dengan karyawan diberi ruang untuk melakukan atau
mengambil resiko dalam menjalankan tugas sebagai tantangan.
Pimpinan Higgins dalam Beiby (2012) berpendapat bahwa iklim organisasi
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
a. Manajer atau pemimpin
Pada dasarnya setiap tindakan yang diambil oleh pimpinan atau manajer
mempengaruhi iklim dalam beberapa hal, seperti aturan-aturan, kebijakan-
kebijakan, dan prosedur-prosedur organisasi terutama masalah-masalah
yang berhubungan dengan masalah personalia, distribusi imbalan, gaya
komunikasi, cara-cara yang digunakan untuk memotivasi, teknik-teknik
dan tindakan pendisiplinan, interaksi antara manajemen dan kelompok,
interaksi antar kelompok, perhatian pada permasalahan yang dimiliki
karyawan dari waktu ke waktu, serta kebutuhan akan kepuasan dan
kesejahteraan karyawan.
b. Tingkah laku karyawan
Tingkah laku karyawan mempengaruhi iklim melalui kepribadian mereka,
terutama kebutuhan mereka dan tindakan-tindakan yang mereka lakukan
untuk memuaskan kebutuhan tersebut. Komunikasi karyawan memainkan
20
bagian penting dalam membentuk iklim. Cara seseorang berkomunikasi
menentukan tingkat sukses atau gagalnya hubungan antar
manusia.Berdasarkan gaya normal seseorang dalam hidup atau mengatur
sesuatu dapat menambahnya menjadi iklim yang positif atau dapat juga
menguranginya menjadi negatif.
c. Tingkah laku kelompok kerja
Terdapat kebutuhan tertentu pada kebanyakan orang dalam hal hubungan
persahabatan, suatu kebutuhan yang seringkali dipuaskan oleh kelompok
dalam organisasi. Kelompok-kelompok berkembang dalam organisasi
dengandua cara, yaitu secara formal (utamanya pada kelompok kerja) dan
informal sebagai kelompok persahabatan atau kesamaan minat.
d. Faktor eksternal organisasi
Sejumlah faktor eksternal organisasi mempengaruhi iklim pada
organisasi tersebut. Keadaan ekonomi adalah faktor utama yang
mempengaruhi iklim. Contohnya dalam perekonomian dengan inflasi
yang tinggi, organisasi berada dalam tekanan untuk memberikan
peningkatan keuntungan sekurang- kurangnya sama dengan tingkat
inflasi. Seandainya pemerintah telah menetapkan aturan tentang
pemberian upah dan harga yang dapat membatasi peningkatan
keuntungan, karyawan mungkin menjadi tidak senang dan bisa keluar
untuk mendapatkan pekerjaan pada perusahaan lain. Dilain pihak,
ledakan ekonomi dapat mendorong penjualan dan memungkinkan
setiap orang mendapatkan pekerjaan dan peningkatan keuntungan yang
besar, sehingga hasilnya iklim menjadi lebih positif.
21
Berikut ini ada beberapa indikator iklim organisasi menurut Davis (2001)
yaitu:
a. Kualitas kepemimpinan
Kualitas kepemimpinan adalah kemampuan untuk mempengaruhi,
menggerakan dan mengarahkan suatu tindakan pada diri seseorang
atau kelompok untuk mencapai tujuan tertentu yang dipraktikan
oleh pimpinan terhadap karyawannya.
b. Kepercayaan
Kepercayaan adalah sesuatu yang diberikan pimpinan kepada
karyawannya atau bawahannya dalam menjalankan pekerjaan di
perusahaan tersebut.
c. Komunikasi
Komunikasi adalah proses transfer informasi serta pemahamannya
dari komunikasi keatas, kebawah, dan kesamping dalam suatu
organisasi.
d. Tanggung jawab
Tanggung jawab adalah sikap yang ada pada pimpinan dan
karyawannya terhadap kepemilikan perusahaannya.
e. Imbalan yang adil
Imbalan yang adil adalah upah yang diberikan pada karyawan
sesuai dengan pengharapan mereka yaitu pekerjaan yang
dihasilkan, keterampilan, dan standar pengupahan komunitas.
f. Kesempatan
Kesempatan adalah suatu peluang yang diberikan pada
22
karyawannya untuk meningkatkan prestasi kerjannya.
B. Stres Kerja
1. Pengertian Stres Kerja
Stres adalah fakta dalam kehidupan kita sehari-hari. Ketika seseorang
membutuhkan bantuan, itu berarti orang tersebut merasa secara fisik dan
emosional dinonaktifkan. Stres sebagai reaksi terhadap ancaman bagi kesehatan
(nyata atau imajiner) mental, fisik dan emosional yang dapat menyebabkan
serangkaian reaksi atau masalah fisiologis (Mohsenzadeh, 2007). Menurut
Robbins (2000) stres adalah suatu kondisi yang dinamis dalam mana seseorang
individu dihadapkan pada suatu peluang, tuntutan, atau sumber daya yang terkait
dengan apa yang dihasratkan individu tersebut dan yang hasilnya dipandang tidak
pasti dan penting. Menurut Hasibuan (2007) stres kerja adalah kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang.
Stress biasanya dianggap sebagai sesuatu yang buruk, stres dianggap terjadi
karena disebabakan oleh faktor negatif. Stres kerja merupakan suatu bentuk
interaksi individu terhadap lingkungannya. Stres sebenarnya dapat dilihat dari dua
sisi yaitu sisi positif dan sisi negatif. Stres yang dikondisikan sebagai sesuatu yang
negatif disebut dengan distres, sedangkan stres yang memberikan dampak positif
disebut eustress. Dampak positif stres pada tingkat rendah sampai pada tingkat
moderat bersifat fungsional dalam arti berperan sebagai pendorong peningkatan
kinerja pegawai sedangkan dampak negatif stres pada tingkat yang tinggi adalah
penurunan pada kinerja karyawan yang drastis (Gitosudarmo dan Suditta, 1997).
23
Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa stres merupakan suatu kondisi
ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang
dimana ia terpaksa memberikan tanggapan melebihi penyesuaian dirinya terhadap
suatu tuntuan eksternal (lingkungan).
2. Faktor Penyebab Stres Kerja
Stres merupakan suatu reaksi yang timbul akibat keterbatasan manusia dalam
memenuhi kebutuhannya secara umum. Menurut Hasibuan (2007) faktor-faktor
yang dapat menyebabkan stres diantaranya:
1. Beban kerja yang terlalu berlebihan. Beban kerja yang berlebihan
merupakan sejumlah kegiatan atau tugas yang harus diselesaikan oleh
suatu unit organisasi atau pemegang jabatan dalam jangka waktu tertentu.
2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar. Tekanan dan
sikap pimpinan yang tidak adil dapat menjadi beban ketika seseorang
bekerja dan apabila dibiarkan secara terus menerus dapat berpengaruh pada
ketidakproduktifan hasil pekerjaan.
3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai. Peralatan kerja yang
tidak memadai dapat menghabat kinerja dari seseorang sehingga waktu
yang dihabiskan untuk menyelesaikan pekerjaan dapat lebih lama.
4. Konflik antar pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja. Semakin baik
komunikasi antar pribadi, semakin baik pula hubungan antar pribadi yang
terbina. Semakin buruk komunikasi antar pribadi, semakin buruk pula
hubungan yang dapat menimbulkan konflik.
24
Menurut Robbins (2003) terdapat tiga sumber utama yang dapat menyebabkan
timbulnya stres, yaitu:
A. Faktor Organisasi yang terdiri dari:
1. Tuntutan tugas
Merupakan faktor yang terkait dengan pekerjaan seseorang. Faktor ini
mencakup desain pekerjaan individu tersebut (otonomi, keragaman
tugas, tingkat otomisasi), kondisi kerja, dan tata letak secara fisik.
2. Tuntutan peran
Merupakan suatu tekanan yang diberikan kepada seseorang sebagai
fungsi dari suatu peran yang ada didalam organisasi.
3. Tuntutan antar pribadi
Merupakan suatu tekanan yang sengaja diciptakan oleh pegawai yang
lainnya. Kurangnya dukungan sosial dari lingkungan sekitar dan
hubungan antar pribadi yang buruk dapat menimbulkan stres, apalagi
antar pegawai memiliki kebutuhan dalam bersosialisasi.
4. Struktur organisasi
Struktur organisasi menentukan tingkat deferensiasi dalam organisasi,
tingkat aturan dan peraturan, dan dimana keputusan diambil.
5. Kepemimpinan organisasi
Merupakan gaya manajerial eksekutif organisasi, tingkat aturan dan
peraturan, dan dimana keputusan dapat diambil.
6. Tahap perkembangan organisasi
Merupakan circle life dari suatu organisasi, dimulai dari organisasi
tersebut lahir/ baru dibentuk, tumbuh dan berkembang, hingga
25
akhirnya mengalami penurunan. Pada tahap awal pendirian dan pada
tahap penurunanlah yang dapat menimbulkan stres.
B. Faktor Individu yang terdiri dari:
1. Masalah keluarga
Masalah keluarga seperti kesulitan-kesulitan dalam pernikahan, kesulitan
dalam mendidik dan mendisiplinkan anak, dan lain-lain merupakan contoh
yang dapat menimbulkan stres kerja dan dapat terbawa hingga ke tempat
kerja.
2. Masalah ekonomi
Masalah ekonomi yang diciptakan oleh individu yang terlalu
merentangkan sumber daya keuangan mereka merupakan faktor terjadinya
stres kerja bagi pegawai wanita dan dapat mengalihkan pekerjaan mereka.
3. Kepribadian
Watak dasar seseorang merupakan karakteristik yang berasal dari diri
masing-masing individu, sehingga gejala stres yang timbul pada setiap
pekerjaan harus diatur dengan benar didalam kepribadian seseorang.
C. Faktor Lingkungan yang terdiri dari:
1. Ketidakpastian ekonomi
Ketidakpastian ekonomi merupakan keadaan yang
menggambarkan ketidakpastian yang dilibatkan oleh perubahan
siklus bisnis.
26
2. Ketidakpastian politik
Ketidakpastian politik dikalangan tertentu mungkin tidak
berpengaruh secara langsung, tetapi apabila terjadi ketidakstabilan
politik secara terus menerus dapat menimbulkan kecemasan yang
berujung pada stres.
3. Ketidakpastian teknologi
Ketidakpastian teknologi merupakan faktor lain yang dapat
menimbulkan stres karena inovasi baru dapat membuat
keterampilan dan pengalaman pegawai dapat menjadi ketinggalan
dalam periode waktu yang singkat.
3. Dampak Stres Kerja
a. Dampak pada organisasi
Rini (2002) mengidentifikasikan beberapa perilaku negatif pegawai yang
berpengaruh terhadap organisasi. Stres yang dihadapi oleh pegawai berkorelasi
dengan penurunan kinerja dan peningkatan dalam ketidakhadiran kerja. Secara
singkat dampak negatif yang ditimbulkan stres kerja seperti:
1. Terjadinya kekacauan dalam manajemen maupun operasional kerja
2. Mengganggu aktivitas kerja
3. Menurunkan produktivitas
4. Menurunnya pemasukan dan keuntungan didalam perusahaan.
b. Dampak pada pegawai
Pengaruh stres kerja selalu dikonotasikan dalam hal yang memberikan dampak
negatif karena konsekuensinya selalu membawa kerugian, namun dilihat dari
sisi lain stres kerja juga diperlukan untuk memacu pegawai agar dapat
27
menyelesaikan pekerjaan dengan sebaik-baiknya, biasanya ditandai dengan
perubahan perilaku.
Robbins (2003) membagi stres kerja dalam tiga kategori, yaitu:
1. Gejala Fisiologis
Sebagian besar perhatian dini atas stres dirasakan pada gejala fisiologis.
Hasil riset yang dilakukan menghasilkan kesimpulan bahwa stres dapat
menciptakan perubahan metabolisme dan meningkatkan laju detak
jantung.
2. Gejala Psikologis
Stres dapat menyebabkan ketidakpuasan. Stres yang berakibat dengan
pekerjaan dapat menimbulkan ketidakpuasan yang berkaitan dengan
pekerjaan, dimana dampak ketidakpuasan memiliki dampak psikologis
yang paling sederhana dan paling jelas dari stres seperti ketegangan,
kecemasan, mudah marah, kebosanan, dan lain-lain.
3. Gejala Perilaku
Gejala stres yang terkait dengan perilaku mencakup perubahan
produktivitas, absensi, tingkat keluar masuknya karyawan, perubahan
kebiasaan makan, meningkatnya merokok dan konsumsi alkohol, bicara
cepat, gelisah, dan gangguan tidur.
4. Pengendalian Stres Kerja
Stres kerja dikatakan berpengaruh negatif karena dampaknya bersifat merugikan
pegawai. Stres kerja yang berkepanjangan dapat membuat kinerja pegawai
menurun dan hal ini perlu adanya tindakan lebih lanjut. Stres memerlukan
pengendalian agar dapat diatasi. Menurut Handoko (2001) pengendalian
28
(konseling) adalah pembahasan suatu masalah seorang pegawai, dengan maksud
utama adalah untuk membantu pegawai tersebut agar dapat menangani masalah
dengan lebih baik. Fungsi dari pengendalian secara umum sebagai berikut:
1. Pemahaman, yaitu fungsi untuk membantu memahami diri dan
lingkungannya.
2. Pencegahan, yaitu fungsi untuk membantu mencegah atau menghindarkan
diri dari berbagai permasalahan yang dapat menghambat pekerjaan.
Robbins (2003) mengemukakan dua pendekatan untuk pengendalian stres, yaitu
pendekatan individual dan pendekatan organisasi.
1. Pendekatan individual, yaitu:
a) Teknik manajemen waktu
b) Meningkatkan latihan fisik non kompetitif seperti aerobic,
berjalan, jogging, berenang
c) Pelatihan pengenduran ketegangan dengan cara meditasi, yoga,
hipnotis
d) Memperluas jaringan dukungan sosial dengan memperbanyak
sahabat dan kenalan
2. Pendekatan oganisasional, yaitu:
a) Pemberian nasihat
b) Penentraman hati
c) Komunikasi
d) Pengenduran ketegangan emosional
29
C. Kinerja
1. Pengertian Kinerja
Kinerja merupakan bentuk kegiatan yang dilakukan pegawai. Kinerja pegawai
merupakan apa yang mempengaruhi dan seberapa banyak mereka memberi
kontribusi kepada organisasi. Perbaikan kinerja baik untuk individu maupun
kelompok menjadi pusat perhatian dalam upaya meningkatkan kinerja
organisasi (L. Mathis dan Jackson, 2002). Kinerja merupakan suatu hasil yang
dicapai oleh pekerja dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu pekerjaan (Robbins, 2006).
Menurut Bangun (2012) kinerja adalah hasil pekerjaan yang dicapai seseorang
berdasarkan persyaratan-persyaratan pekerjaan (job requirement). Kinerja
merupakan catatan outcome yang dihasilkan dari suatu pekerjaan atau kegiatan
tertentu selama satu periode waktu tertentu. Menurut Hasibuan (2003) kinerja
adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas-
tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,
pengalaman, dan kesungguhan serta waktu.
Pada dasarnya kinerja pegawai merupakan cara kerja karyawan dalam suatu
institusi atau perusahaan selama periode tertentu. Suatu perusahaan yang memiliki
karyawan yang kinerjanya baik, maka besar kemungkinan kinerja perusahaan
tersebut akan baik, sehingga terdapat hubungan yang sangat erat antara kinerja
pegawai dengan kinerja perusahaan.
30
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kinerja
Para pemimpin dari suatu organisasi sangat menyadari adanya perbedaan kinerja
antara satu pegawai dengan pegawai yang lainnya, walaupun bekerja dalam satu
organisasi tentunya tingkat produktivitas mereka berbeda-beda.
Menurut Robbins (2006), faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan
adalah sebagai berikut:
1. Kualitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan
yang dihasilkan serta kesempurnaan tugas terhadap keterampilan dan
kemampuan karyawan.
2. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam
istilah seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan, dilihat dari sudut koordinasi dengan hasil
output serta memaksimalkan waktu yang tersedia untuk aktivitas lain.
4. Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Kemandirian, merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan
terhadap kantor.
31
Menurut Mangkunegara (2002) karakteristik orang yang mempunyai kinerja
tinggi seperti:
1. Memiliki tanggung jawab pribadi yang tinggi.
2. Berani mengambil dan menanggung resiko yang dihadapi.
3. Memiliki tujuan yang realistis.
4. Memiliki rencana kerja yang menyeluruh dan berjuang untuk
merealisasi tujuannya.
5. Memanfaatkan umpan balik (feed back) yang konkrit dalam seluruh
kegiatan kerja yang dilakukannya.
6. Mencari kesempatan untuk merealisasikan rencana yang telah
diprogramkan.
Penilaian kinerja juga dapat diukur melalui:
a. Hasil tugas individu. Penilaian ini berfokus pada apa yang telah
dihasilkan dan bagaimana sesuatu dicapai atau dihasilkan oleh
karyawan.
b. Perilaku. Penilaian ini berfokus pada perilaku karyawan dalam
bekerja pada perusahaan.
c. Ciri kepribadian. Penilaian yang berfokus pada ciri kepribadian
individu karyawan seperti: sikap baik, kooperatif, percaya diri,
mempunyai banyak pengalaman, mudah panik, loyalitas.
32
D. Penelitian Terdahulu
TABEL 6. RINGKASAN PENELITIAN TERDAHULU
PENELITI JUDUL HASIL
Sapitra (2012) Iklim Organisasi Terhadap
Kepuasan Kerja Karyawan Hotel
Kurnia Perdana Bandar Lampung
apabila iklim organisasi
mengalami peningkatan,
iklim organisasi
mempunyai pengaruh
terhadap kepuasaan kerja
karyawan pada Hotel
Kurnia Perdana dinyatakan
dapat diterima.
Putra (2012) Pengaruh Stres Kerja Terhadap
Kinerja Pegawai pada Kantor
Unit Pelaksana Teknis Dinas
(UPTD) Balai Proteksi Tanaman
Pangan dan Holtikultura Propinsi
Lampung
secara parsial stress kerja
berpengaruh terhadap
kinerja Pegawai pada
Kantor Unit Pelaksana
Teknis Dinas (UPTD) Balai
Proteksi Tanaman Pangan
dan Holtikultura
PropinsiLampung.
Rangkuti
(2009)
Pengaruh Iklim Organisasi
Terhadap Kinerja Karyawan pada
PT. PLN (persero) wilayah
Sumatera cabang Medan
iklim organisasi
mempunyai korelasi yang
positif dan signifikan
terhadap kinerja, dengan
demikian kinerja dapat
timbul dengan adanya iklim
organisasi yang baik.
Tujuan dilakukannya
penelitian ini adalah untuk
mengetahui apakah iklim
organisasi berpengaruh
terhadap kinerja karyawan
di PT. PLN wilayah
Sumatera Utara cabang
Medan, dan dari penelitian
ini didapatkan kesimpulan
bahwa iklim organisasi
berpengaruh positif dan
signifikan terhadap kinerja
pegawai PT. PLN wilayah
Sumatera Utara cabang
Medan.
33
E. Rerangka Pemikiran
Davis dan Newstrom (2001) yang memandang iklim organisasi sebagai
kepribadian sebuah organisasi yang membedakan dengan organisasi lainnya yang
mengarah pada persepsi masing- masing anggota dalam memandang organisasi.
Berikut ini ada beberapa indikator iklim organisasi menurut Davis (2001) yaitu:
1. Kualitas kepemimpinan
2. Kepercayaan
3. Komunikasi
4. Tanggung jawab
5. Imbalan yang adil
6. Kesempatan
7. Pengendalian
Menurut Hasibuan (2007) stres kerja adalah kondisi ketegangan yang
mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Faktor-faktor yang
dapat menyebabkan stres diantaranya:
1. Beban kerja yang terlalu berlebihan
2. Tekanan dan sikap pimpinan yang kurang adil dan wajar
3. Waktu dan peralatan kerja yang kurang memadai
4. Konflik antar pribadi dengan pimpinan atau kelompok kerja
Menurut Robbins (2006) kinerja merupakan suatu hasil yang dicapai oleh pekerja
dalam pekerjaannya menurut kriteria tertentu yang berlaku untuk suatu pekerjaan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja karyawan yaitu:
34
1. Kualitas, diukur dari persepsi karyawan terhadap kualitas pekerjaan yang
dihasilkan.
2. Kuantitas, merupakan jumlah yang dihasilkan dinyatakan dalam istilah
seperti jumlah unit, jumlah siklus aktivitas yang diselesaikan.
3. Ketepatan waktu, merupakan tingkat aktivitas diselesaikan pada awal
waktu yang dinyatakan.
4. Efektivitas, merupakan tingkat penggunaan sumber daya organisasi
(tenaga, uang, teknologi, bahan baku) dimaksimalkan dengan maksud
menaikkan hasil dari setiap unit dalam penggunaan sumber daya.
5. Kemandirian, merupakan suatu tingkat dimana karyawan mempunyai
komitmen kerja dengan instansi dan tanggung jawab karyawan terhadap
kantor.
35
Gambar 1. Rerangka Pemikiran
Iklim Organisasi (X1)
Kualitas kepemimpinan
Kepercayaan
Komunikasi
Tanggung jawab
Imbalan yang adil
Kesempatan
Davis (2001)
Stres Kerja (X2)
Beban kerja
Tekanan dari atasan
Waktu dan peralatan
Hubungan personal
Hasibuan (2007)
Kinerja (Y)
Kualitas
Kuantitas
Ketepatan waktu
Efektivitas
Kemandirian
Robbins (2006)
36
F. Hipotesis
Pengertian hipotesis menurut Sugiyono (2004) adalah jawaban sementara
terhadap rumusan penelitian dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan
dalam bentuk kalimat pernyataan. Hipotesis yang digunakan dalam penelitian ini
adalah:
1. Ada pengaruh positif antara variabel iklim organisasi terhadap kinerja
karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
2. Ada pengaruh negatif antara variabel stress kerja terhadap kinerja
karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
3. Ada pengaruh variabel Iklim organisasi dan stress kerja terhadap
kinerja karyawan karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Identifikasi Variabel Penelitian
Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, objek atau
kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan untuk dipelajari dan
ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2013). Pada riset sumber daya manusia yang
dikemukakan oleh Oei (2010). Penelitian ini termasuk kategori penelitian kasual,
yaitu merupakan desain penelitian yang bertujuan utama untuk membuktikan
hubungan sebab akibat atau hubungan mempengaruhi dan dipengaruhi dari
variabel –variabel yang diteliti. Variabel yang mempengaruhi ini disebut
independen, sedangkan variabel yang dipengaruhi oleh perubahan variabel
independen disebut variabel dependen. Variabel yang digunakan dalam penelitian
dapat diklasifikasikan menjadi dua variabel, yaitu:
1. Variabel independen (bebas), yaitu variabel yang menjelaskan dan
mempengaruhi variabel lain. Dalam penelitian ini variabel independen
adalah Iklim Organisasi (X1) dan Stress Kerja (X2).
2. Variabel dependen (terikat), yaitu variabel yang dijelaskan dan
dipengaruhi oleh variabel independen. Dalam penelitian ini variabel
dependen adalah Kinerja (Y).
38
B. Ruang Lingkup Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada CV Sinar Laut Bandar Lampung yang beralamat di
Jl. Soekarno Hatta, Km.6, kecamatan panjang, Bandar Lampung.
C. Jenis dan Sumber Data
Jika dilihat dari sumber data dikelompokkan menjadi dua yaitu data sekunder dan
data primer.
1. Data Sekunder
Data sekunder yaitu data yang diperoleh melalui studi kepustakaan atau hasil dari
pengumpulan data atau informasi dari literatur dan referensi yang terkait dengan
topik penelitian (Oei, 2010). Data sekunder terbagi menjadi dua atas dasar sumber
penyediaannya, yaitu:
a. Data internal, bersifat intern data yang diperoleh dari objek penelitian.
Misalnya data yang didapat dari arsip bagian manajemen CV Sinar Laut
Bandar Lampung
b. Data eksternal, yaitu data yang telah tersedia karena dikumpulkan pihak lain
yang tersedia diluar objek penelitian. Misalnya data yang diperoleh dari
penelitian terdahulu, literature, dan jurnal yang berhubungan dengan
permasalahan penelitian ini.
39
2. Data Primer
Data primer, yaitu data hasil yang dikumpulkan oleh peneliti secara langsung dan
khusus untuk menjawab pertanyaan penelitian. Peneliti dapat mengumpulkan
secara teliti informasi yang diinginkan (Oei, 2010). Sumber data primer diperoleh
dengan cara membagikan kuesioner kepada objek penelitian dan diisi langsung
oleh responden.
D. Metode Pengumpulan Data
Pengumpulan data menurut Nazir (2009) adalah prosedur sistematis yang standar
untuk memperoleh data yang diperlukan. Selalu ada hubungan antara metode
pengumpulan data dengna masalah penelitian yang ingin dipecahkan. Terdapat
beberapa metode dalam pengumpulan data penelitian, berikut ini terdapat cara
yang peneliti lakukan untuk mengumpulkan berbagai informasi yang diperlukan
peneliti, diantaranya adalah:
1. Penelitian Lapangan
Penelitian lapangan dilakukan untuk memperoleh data dan informasi. Teknik
pengumpulan data dalam penelitian ini adalah:
1. Observasi
Observasi yang dilakukan dengan melihat kondisi lingkungan kerja sekaligus
mengenai pola Iklim Organisasi yang ada didalam perusahaan.
2. Wawancara dan Dokumentasi
Wawancara dilakukan kepada Kepala Bagian Sumber Daya Manusia guna
mengumpulkan data –data tentang jumlah karyawan, tingkat absensi, tingkat
perputaran karyawan serta struktur organisasi.
40
3. Kuesioner
Kuesioner merupakan instrumen untuk pengumpulan data, dimana partisipan
atau responden mengisi pertanyaan –pertanyaan yang diberikan peneliti.
Peneliti dapat menggunakan kuesioner untuk memperoleh data yang terkait
dengan pemikiran, perasaan, sikap, kepercayaan, nilai, persepsi, dan perilaku
dari responden. Dengan kata lain, para peneliti dapat menggunakan
pengukuran bermacam –macam karakteristik dengan menggunakan kuesioner
(Cristensen dalam Sugiyono, 2013).
Pengukuran kuesioner pada penelitian ini menggunakan Skala Likert, yang
mana skor yang diberikan pada setiap jawaban responden adalah:
Jawaban Sangat Setuju (SS) diberi skor 5
Jawaban Setuju (S) diberi skor 4
Jawaban Netral (N) diberi skor 3
Jawaban Tidak Setuju (ST) diberi skor 2
Jawaban Sangat Tidak Setuju (STS) diberi skor 1
2. Penelitian Kepustakaan
Dalam kegiatan penelitian media-media digunakan adalah yang berkaitan dengan
penelitian yang berasal dari jurnal –jurnal ilmiah, literatur, penelitian terdahulu,
buku bacaan dan publikasi lainnya yang layak dijadikan sumber penelitian yang
berhubungan dengan penulisan ini.
41
E. Populasi dan Sampel
Menurut Sugiyono (2013) populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas
obyek atau subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang
ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.
Populasi bukan hanya orang, tetapi juga obyek dan benda-benda alam yang lain.
Populasi juga bukan sekedar jumlah yang ada pada obyek atau subyek yang
dipelajari, tetapi meliputi seluruh karakteristik atau sifat yang dimiliki oleh subyek
atau obyek itu penelitian ini, akan digunakan populasi karena karyawan CV Sinar
Laut Bandar Lampung berjumlah 209 orang.
Penarikan jumlah sampel menggunakan rumus dari Slovin dalam Sevilla et. al.
(1960), yaitu:
Keterangan:
n = Jumlah Sampel
N = Jumlah Populasi
e = batas toleransi kesalahan
Sesuai dengan rumus diatas dan batas toleransi kesalahan sebesar 5 % maka
jumlah sampel adalah sebagai berikut:
n = 209 / 1 + (209 x 0,052) = 137
Jadi, sampel pada penelitian ini sebesar 137 orang.
F. Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel
Definisi Operasional adalah suatu definisi yang diberikan kepada suatu variabel
atau kontrak dengan cara memberikan arti, atau memspesifikasikan kegiatan
42
ataupun memberikan suatu operasional yang diperlukan untuk mengukur kontrak
atau variabel tersebut (Nazir, 2005).Berikut definisi operasional dan pengukuran
variabel yang disajikan dalam bentuk tabel.
TABEL7. DEFINISI OPERASIONAL DAN PENGUKURAN VARIABEL
PENELITIAN PENGARUH IKLIM ORGANISASI DAN STRES
KERJA TERHADAP KINERJA
NO VARIABEL DEFINISI VARIABEL INDIKATOR SKALA
1 Iklim Organisasi
(X1) Persepsi anggota
organisasi, baik secara
individual maupun
kelompok, tentang sifat-
sifat dan karakteristik
organisasi
yang mencerminkan norma
serta keyakinan dalam
organisasi.
Kualitas
Kepemimpinan
Kepercayaan
Tanggung Jawab
Komunikasi
Imbalan yang adil
Kesempatan
Pengendalian
(Davis, 2001)
Skala likeart
merupakan
respon terhadap
sejumlah
pertanyaan yang
berkaitan dengan
variable tertentu
untuk melihat
seberapa kuat
subyek setuju
atau tidak setuju
dengan
pertanyaan pada
lima skala titik
(SS, S, N, TS,
STS).
(Sekaran,Uma
2006)
2 Stress Kerja
(X2)
stres kerja adalah
kondisi ketegangan
yang mempengaruhi
emosi, proses berfikir
dan kondisi seseorang
Beban kerja
Tekanan dari
atasan
Waktu dan
peralatan
Hubungan
personal
Hasibuan (2007)
Skala likeart
merupakan
respon terhadap
sejumlah
pertanyaan yang
berkaitan dengan
variable tertentu
untuk melihat
seberapa kuat
subyek setuju
atau tidak setuju
dengan
pertanyaan pada
43
3 Kinerja karyawan
(Y) kinerja merupakan suatu
hasil yang dicapai oleh
pekerja dalam
pekerjaannya menurut
kriteria tertentu yang
berlaku untuk suatu
pekerjaan
Kualitas
Kuantitas
Ketepatan waktu
Efektivitas
Kemandirian
Robbins (2006)
lima skala titik
(SS, S, N, TS,
STS).
(Sekaran,Uma
2006)
G. Uji Instrumen Penelitian
Uji instrumen penelitian adalah uji pendahuluan yang berguna untuk mengetahui
validitas dan reliabilitas data yang diperoleh dan tiap item kuesioner yang diisi
responden dengan tujuan data tersebut dapat digunakan sebagai alat pembuktian
hipotesis.
1. Uji Validitas
Uji validitas digunakan untuk mengukur sah atau tidaknya suatu kuesioner.
Untuk mengukur validitas, peneliti menggunakan analisis faktor. Menurut Santoso
(2002), proses analisis faktor mencoba menemukan hubungan antar sejumlah
variabel-variabel yang saling independen satu dengan yang lain sehingga bisa
dibuat satu atau beberapa kumpulan variabel yang lebih sedikit dari jumlah
variabel awal. Khusus untuk analisis faktor, sejumlah asumsi berikut harus
dipenuhi:
a. Asumsi ukuran kecukupan sampling yang diuji dengan Kaiser-Meyer-
Olkin (KMO) dan Measure of Sampling Adequacy (MSA). KMO
merupakan indeks untuk membandingkan besarnya koefisien korelasi
44
dengan koefisien parsial, yang berarti bahwa besarnya koefisien korelasi
keseluruhan variabel pada matriks korelasi harus signifikan diantara paling
sedikit beberapa variabel. Angka KMO disyaratkan harus > 0,5.
b. Nilai Factor Loading yang disyaratkan yaitu > 0,5.
2. Uji Realibilitas
Uji reliabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang mempunyai
indikator dari variabel. Menurut Ghozali (2007) sebuah kuesioner dikatakan
reliable atau handal jika jawaban seorang terhadap pernyataan adalah konsisten
atau stabil dari waktu ke waktu.
Penghitungan reliabilitas dilakukan dengan menggunakan program statistic SPSS
22 dan diuji reliabilitas menggunakan teknik pengukuran Chronbach Alpha.
Yaitu:
(
)(
∑
)
Keterangan:
Rii = reliabilitas instrument
K = banyaknya butir pertanyaan
∑σ2b = jumlah varian butir
σt2 = varian total
H. Analisis Data
Analisis data untuk mengetahui dugaan pengaruh iklim organisasi dan etos kerja
(independent variable) terhadap kinerja karyawan (dependent variable),
digunakan analisis data kualitatif dan analisis data kuantitatif.
45
I. Metode Analisis Data
Metode yang peneliti gunakan yaitu metode analisis regresi linier berganda. Jika
parameter dari suatu hubungan fungsional antara satu variabel dependen dengan
lebih dari satu variabel ingin diestimasikan, maka analisis regresi yang digunakan
berkenaan dengan analisis regresi berganda (Nazir, 2009). Analisis regresi linier
berganda ini digunakan untuk mengukur peengaruh iklim organisasi dan stress
kerja terhadap kinerja. Persamaan regresi linier berganda yang dirumuskan
sebagai berikut:
Y = aₒ + b1 X1+et
Y = aₒ + b2X2+et
Y = aₒ + b1 X1 + b2X2+et
Dimana
Y=kinerja
X1=iklim organisasi
X2=stress kerja
a = konstanta
b1= koefisien X1
b2= koefisien X2
e = error term
J. Pengujian Hipotesis
Fungsi hipotesis adalah uintuk memberi suatu pernyataan berupa dugaan tentang
hubungan tentatif antara fenomena dalam penelitian. Secara umum hipotesis dapat
diuji dengan dua cara, yaitu mencocokkan dengan fakta atau dengan mempelajari
46
konsistensi logis (Nazir, 2009). Metode pengujian terhadap hipotesis yang
diajukan, dilakukan pengujian secara parsial (uji t) dan pengujian secara simultan
menggunakan (uji F).
Uji Hipotesis
1. Uji Statistik t (Parsial)
Menurut Ghozali (2013) uji t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh
satu variabel bebas secara individual dalam menerangkan variasi variabel
dependen. Variabel dikatakan berpengaruh apabila sig < α. Pengujian ini
dilakukan dengan tingkat keyakinan 95% dengan ketentuan sebagai berikut:
- Jika t hitung > t tabel , maka Ha didukung, Ho tidak didukung
- Jika t hitung < t tabel , maka Ha didukung, Ho didukung
Nilai t dapat dihitung dengan rumus:
t hitung =
Keterangan:
b = koefisien regresi variabel independen
αb = standar deviasi koefisien regresi variabel independen
Hasil uji t dapat dilihat pada output coefficient dari hasil analisis regresi berganda.
2. Uji Statistik F (Simultan)
Uji statistic F menunjukkan apakah semua variabel bebas yang dimasukkan dalam
model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat
(Ghozali, 2007). Kriteria dalam pengambilan keputusan di dalam uji F adalah:
47
α hitung > α tabel, maka Ha tidak didukung, berarti tidak ada pengaruh
antara variabel bebas terhadap variabel terikat
α hitung < α tabel, maka Ha didukung, berarti ada pengaruh antara
variabel bebas terhadap variabel terikat
78
BAB V
SIMPULAN, SARAN, DAN KETERBATASAN PENELITIAN
A. Simpulan
Simpulan yang dapat ditarik dari hasil penelitian dan pembahasan yaitu bahwa
penelitian ini mendukung hipotesis yang diajukan.
1. Iklim organisasi berpengaruh secara positif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung. Hal tersebut dibuktikan
dengan hasil uji t dimana nilai t variabel iklim organisasi sebesar 3,166>
1,978 t tabel. Hal ini berarti variabel iklim organisasi memiliki pengaruh
yang positif dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV Sinar Laut
Bandar Lampung, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho tidak didukung
dan Ha didukung.
2. Stres kerja berpengaruh secara negatif dan signifikan terhadap kinerja
karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung. Hal tersebut dibuktikan
dengan hasil uji t dimana nilai t variabel stres kerja sebesar -3,084> 1,978 t
tabel. Hal ini berarti variabel stres kerja memiliki pengaruh yang negatif
dan signifikan terhadap kinerja karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung
, sehingga dapat disimpulkan bahwa Ho didukung dan Ha tidak didukung.
3. Iklim organisasi dan stres kerja secara bersama-sama berpengaruh dan
signifikan terhadap kinerja karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
79
Hal tersebut dibuktikan dengan nilai F hitung lebih besar dibandingkan
nilai F tabel (10,047 > 3,06), maka Ho tidak didukung dan Ha didukung
maka secara statistik bahwa secara keseluruhan variabel bebas
berpengaruh terhadap kinerja karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung.
B. Saran
Beberapa hal yang dapa tmenjadi masukan pada penelitian ini berdasarkan hasil
dan pembahasan yang telah dipaparkan, adalah:
1. Hasil total skor kuesioner pada bagian iklim organisasi menunjukkan
bahwa pernyataan “Tanggung jawab pemimpin saya sangatlah baik”
memiliki skor terendah. Saran bagi CV Sinar Laut Bandar Lampung yaitu
agar pihak perusahaan khususnya para atasan atau manajer untuk dapat
melaksanakan tugasnya dengan lebih baik lagi dan lebih bertanggung
jawab.
2. Hasil total skor kuesioner pada bagian stres kerja menunjukkan bahwa
pernyataan “Saya merasa lelah apabila terdapat banyak pekerjaan”
memiliki skor terendah. Saran bagi CV Sinar Laut Bandar Lampung
adalah sebaiknya perusahaan dapat menyesuaikan standar beban kerja
yang baik dan dapat diterima bagi para karyawannya.
3. Hasil total skor kuesioner pada bagian kinerja menunjukkan bahwa
pernyataan “Saya mengikuti perkembangan teknologi untuk
mempermudah menyelesaikan pekerjaan saya” memiliki skor terendah.
Saran bagi karyawan CV Sinar Laut Bandar Lampung adalah untuk lebih
80
mengikuti perkembangan teknologi terutama yang bersangkutan dengan
pekerjaannya.
C. Keterbatasan Penelitian
Dalam penelitian ini ada beberapa keterbatasan yang perlu disampaikan sebagai
bahan pertimbangan bagi penelitian berikutnya:
1. Lingkup penelitian ini terbatas pada satu tempat saja yaitu CV Sinar Laut
Bandar Lampung dan responden yang digunakan dalam penelitian juga
terbatas hanya 137 responden, sehingga hasil penelitian ini tidak dapat
digeneralisasikan.
2. Pengukuran variabel dalam penelitian ini hanya menggunakan kuesioner,
sehingga kemungkinan jawaban dari responden tidak mencerminkan
keadaan yang sebenarnya dikarenakan kondisi-kondisi tertentu para
responden.
DAFTAR PUSTAKA
Davis, Keith dan Newstrom, John W. 2001. Perilaku Dalam Organisasi. Jakarta: PT.
Erlangga.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program SPSS, Edisi
Keempat. Universitas Diponegoro.
Ghozali, Imam. 2013. Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program IBM SPSS
21. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro.
Gibson. 2003. Organisasi : Perilaku, struktur dan proses. Jakarta: Erlangga.
Hakim,Abdul. 2006. Analisis Pengaruh Motivasi, Komitmen Organisasi Dan Iklim
Organisasi Terhadap Kinerja Pegawai Pada Dinas Perhubungan Dan
Telekomunikasi Provinsi Jawa Tengah. JRBI. Vol 2. No 2. Hal: 165-180.
Hasibuan, H. Malayu S.P. 2003. Manajemen: Dasar, Pengertian, dan Masalah.
Edisi Revisi. Jakarta: Bumi Aksara.
Irawan, P. dkk. 1997. Manajemen Sumber Daya Manusia. Jakarta. Jakarta: STIA –
LAN Press. Karyawan. Yogyakarta: BPFE.
Khasanah, Uswatun. 2004. Etos Kerja Sarana Menuju Puncak Prestasi.
Lussier, N, Robert. 2005. Human Relations in Organization. Applications and Skill
Building. New York : Mc Graw Hill.
Mangkunegara, A.A. Anwar Prabu. 2005. Evaluasi Kinerja SDM. Bandung: Refika
Aditama.
Mangkunegara, Anwar Prabu. 2006. Evaluasi Kinerja SDM. Jakarta: Eresco.
Mondy, R.W. and Noe, R.M. 1990. Human Resource Management 4th Edition.USA:
Allyn and Bacon.
Nazir, Moh., 2009. Metode Penelitian, Cetakan Keenam. Jakarta: Ghalia
Oei, Istijanto. 2010. Riset Sumber Daya Manusia. Cetakan Kelima. Jakarta: PT
Gramedia Pustaka Utama.Yogyakarta: Harapan Utama.
Prawirosentono, S. 1999. Manajemen Sumber Daya Manusia Kebijakan Kinerja
Purwaningsih, Agustin. 2012. Makalah Profesi Kependidikan. (online)
Rivai dan Basri. 2004. Manfaat Penilaian Kinerja. Jurnal online http://jurnal-
sdm.blogspot.com/2009/04/penilaian-kinerja-karyawan-definisi.html (diakses
tanggal 23 Agustus 2013)
Rivai, Veithzal. 2006. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan (Dari
Teori Ke Praktek). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Santoso, Singgih. 2002. Konsep dan Aplikasi dengan SPSS. Jakarta: PT Elex Media
Komputindo.
Sapitra. 2012. Pengaruh Iklim Organisasi terhadap Kepuasan Kerja Karyawan Hotel
Kurnia Perdana Bandar lampung. Lampung : Universitas Lampung
Sastrohadiwiryo, Siswanto. 2003. Manajemen Tenaga Kerja Indonesia. Jakarta : Bumi
Aksara.
Schuler, Randal S. dan Jackson, Susan E. 1996. Manajemen Sumber Daya Manusia
Menghadapi Abad ke 21, Jilid 2, Edisi Keenam. Jakarta: Erlangga.
Sekaran, Uma. 2006. Metode Penelitian untuk Bisnis, Edisi 4 Buku 2. Jakarta: Salemba
Empat.
Simamora, Henry. 2004. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Ke-3.
Sinamo, Jansen H. 2003. Etos Kerja 21 Etos Kerja Profesional di Era Digital Global,
Ed 1. Jakarta: Institut Darma Mahardika.
Singarimbun, Masri, dan Effendi. 2006. Metode Penelitian Survei. Jakarta: LP3ES.
Singarimbun, Masri. 1995. Metode Penelitian Survey. Edisi revisi. Jakarta: LP3ES.
Steers, M Richard. 1985. Efektivitas Organisasi Perusahaan. Jakarta: Erlangga.
Stringer, Robert. 2002. Leadership and Organizational Climate : The Cloud Chamber
Effect. Upper Saddle River, NJ : Prentice Hall
Subandi, M.A., Achmad,Taufik., et al. 2014. Spirituality, gratitude, hope and post-
traumatic growth among the survivors of the 2010 eruption of Mount Merapi in
Java, Indonesia. Australasian Journal of Disaster and Trauma Studies. 18(1):
19-26
Sugiyono. 2013. Statistika untuk Penelitian. Bandung: Alfabeta.
Sulistiyani, Ambar Teguh. 2003. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Pertama.
Yogyakarta: Graha Ilmu.
Tasmara, Toto. 2002. Membangun Etos Kerja Islam. Jakarta: Gema Insani Pers.
Tika, Pabundu. 2006. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Perusahaan.
Jakarta: Bumi Aksara.
Umar, Husein. 2001. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta: PT.
Raja Grafindo Persada
Wirawan. (2002). Profesi dan Standar Evaluasi. Jakarta: Yayasan & UNHAMKA
PRESS
Wirawan. 2007. Budaya dan Iklim Organisasi: Teori, Aplikasi dan Penelitian. Jakarta:
Salemba Empat. Yogyakarta: STIE YKPN.
Yusuf, Andri. 2013. Kinerja Dalam Rangka Penilaian Kerja. (online)
http://sewank09.blogspot.com/2013/01/kinerja-dalam-rangka-penilaian-
kerja_6742.html (diakses tanggal 23 Agustus 2013)
Zulham, Muhammad. 2008. Analisis Pengaruh Budaya Organisasi dan Etos Kerja
Terhadap Kinerja Pegawai Fakultas Ekonomi Universitas Sumatera Utara.
Medan: Universitas Sumatera Utara.
http://www.psychologymania.com/2012/11/pengertian-etos-kerja.html. (diakses
tanggal 21 Agustus 2013).
http://www.scribd.com/doc/93873997/MP-ETOS-KERJA (diakses tanggal 21 Agustus
2013)