faktor resiko stroke.doc

1
Faktor Resiko Stroke Menurut Hajat et al (2001), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa peningkatan usia dan penyakit serebrovaskuler sebelumnya memiliki hubungan yang independen dengan stroke infark dibandingkan dengan stroke perdarahan. AF (Atrial Fibrilasi) berhubungan dengan semua infark nonlakunar, sirkulasi anterior posterior, dan sirkulasi anterior parsial. Menurut penelitian Harmsen et al. (2006) usia, diaetes mellitus dan tekanan darah tinggi memiliki hubungan yang independen dengan peningkatan resiko stroke. TIA, AF sebelumnya, riwayat nyeri dada, merokok, dan stress psikologi memiliki hubungan yang independen dengan stroke. Peningkatan BMI memprediksi stroke dan demikian juga (hamper) aktivitas fisik yang rendah selama waktu luang, bersama dengan pengobtan antihipertensi. AF merupakan gangguan irama jantug yang banyak menyerang pria dewasa. AF ditemukan pada 1-1,5% populasi di negara- negara Barat dan merupakan salah satu faktor resiko independen stroke. Prevalensi AF meningkat seiring pertambahan umur, ditemukan 1% pada usia <60 tahun tetapi kurang lebih 10% pada usia >80 tahun. AF dapat menyebabkan resiko stroke atau emboli menjadi 5 kali lipat daripada pasien tanpa AF (Gage et al., 2004 dalam Gofir, 2011).

Upload: edi-kurnawan-tjhai

Post on 11-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Faktor Resiko StrokeMenurut Hajat et al (2001), dalam penelitiannya menunjukkan bahwa peningkatan usia dan penyakit serebrovaskuler sebelumnya memiliki hubungan yang independen dengan stroke infark dibandingkan dengan stroke perdarahan. AF (Atrial Fibrilasi) berhubungan dengan semua infark nonlakunar, sirkulasi anterior posterior, dan sirkulasi anterior parsial.

Menurut penelitian Harmsen et al. (2006) usia, diaetes mellitus dan tekanan darah tinggi memiliki hubungan yang independen dengan peningkatan resiko stroke. TIA, AF sebelumnya, riwayat nyeri dada, merokok, dan stress psikologi memiliki hubungan yang independen dengan stroke. Peningkatan BMI memprediksi stroke dan demikian juga (hamper) aktivitas fisik yang rendah selama waktu luang, bersama dengan pengobtan antihipertensi.

AF merupakan gangguan irama jantug yang banyak menyerang pria dewasa. AF ditemukan pada 1-1,5% populasi di negara-negara Barat dan merupakan salah satu faktor resiko independen stroke. Prevalensi AF meningkat seiring pertambahan umur, ditemukan 1% pada usia 80 tahun. AF dapat menyebabkan resiko stroke atau emboli menjadi 5 kali lipat daripada pasien tanpa AF (Gage et al., 2004 dalam Gofir, 2011).