faktor-faktor yang mempengaruhi produksi usahatani kakao

79
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO RAKYAT DI DESA LASIROKU KECAMATAN IWOIMENDA KABUPATEN KOLAKA INDRA LESTARI 105960189715 PROGRAM STUDI AGRIBISNIS FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR 2019

Upload: others

Post on 01-Oct-2021

19 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

USAHATANI KAKAO RAKYAT DI DESA LASIROKU

KECAMATAN IWOIMENDA KABUPATEN KOLAKA

INDRA LESTARI

105960189715

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 2: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI

USAHATANI KAKAO RAKYAT DI DESA LASIROKU

KECAMATAN IWOIMENDA KABUPATEN KOLAKA

Oleh

INDRA LESTARI

105960189715

Skripsi Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Memperoleh Gelar Sarjana pada

Fakultas Pertanian Universitas Muhammadiyah Makassar

PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

2019

Page 3: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO
Page 4: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO
Page 5: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI

DAN SUMBER INFORMASI

Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi yang berjudul Faktor-faktor Yang

Mempengaruhi Produksi Usahatani Kakao Rakyat Di Desa Lasiroku

Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka adalah benar merupakan hasil karya

yang belum pernah di ajukan dalam bentuk apapun kepada perguruan tinggi mana

pun. Semua sumber data dan informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang

di terbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah di sebutkan dalam

teks dan di cantumkan dalam daftar pustaka di bagian akhir skripsi ini.

Makassar, Oktober 2019

Indra Lestari

Page 6: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

ABSTRAK

INDRA LESTARI 105960189715. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi

Usahatani Kakao Rakyat Di Desa Lasiroku. Di bimbing oleh ARIFIN FATTAH

dan FIRMANSYAH.

Penelitian ini bertujuan Untuk mengetahui produksi kakao rakyat dan

mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi kakao rakyat di Desa Lasiroku

Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random

sampling yang bertujuan Untuk mendapatkan sampel, langsung dilakukan random

pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi

terkecil, memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk

mewakili populasi.

Hasil uji hipotesis, di peroleh tingkat signifikan 0,001 atau lebih kecil

dari 0,05 yang berarti faktor-faktor produksi kakao sangat berpengaruh positif

dan signifikan terhadap produksi kakao di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda

Kabupaten Kolaka.

Page 7: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

KATA PENGANTAR

حْمَنِ ِ الره بِسْمِ اللَّه

Puji syukur senantiasa penulis panjatkan kehadirat Allah Swt atas

limpahan rahmat, hidayah-Nya yang telah dilimpahkan kepada penulis dengan

penuh ketenangan hati dan keteguhan pikiran untuk dapat menyelesaikan skripsi

ini.

Tujuan penulisan skripsi ini untuk memenuhi sebahagian syarat

memperoleh gelar Sarjana Pendidikan (S.P) bagi mahasiswa program S-1 di

program studi Agribisnis Fakultas Pertanian. Penulis menyadari bahwa skripsi ini

masih jauh dari kata kesempurnaan ,oleh sebab itu penulis mengharapkan kritik

dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi

ini.

Terselesaikannya skripsi ini tidak terlepas dari bantuan banyak pihak,

sehingga pada kesempatan ini dengan segala kerendahan hati dan penuh rasa

hormat penulis menghanturkan terimakasih yang sebesar-besarnya bagi semua

pihak yang telah memberikan bantuan moril maupun material baik langsung

maupun tidak langsung dalam penyusunan skripsi ini hingga selesai, terutama

kepada yang saya hormati :

1. Bapak Dr. H. Burhanuddin, S.Pi.,M.P. selaku Dekan Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

2. Ibu Dr. Sri Mardiyati, S.P., M.P. selaku Ketua Prodi Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar

Page 8: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

3. Bapak Dr. Ir. Muh Arifin Fattah,M.Si. selaku dosen Pembimbing I skripsi

dan bapak Firmansyah,S.P,M.Si. selaku dosen Pembimbing II skripsi

yang telah meluangkan waktunya untuk memberikan kritik dan saran

bimbingan maupun arahan yang sangat berguna dalam penyusunan skripsi

ini.

4. Teristimewa kepada Orang Tua penulis Syaripuddin dan Harlina yang

selalu senantiasa mendoakan, memberikan motivasi dan pengorbanannya

baik dari segi moril, materi kepada penulis sehingga penulis dapat

menyelesaikan skripsi ini dan segenab keluarga yang selalu memberikan

semangat.

5. Bapak/Ibu dosen dan staf di lingkungan Fakultas Pertanian Universitasn

Muhammadiyah Makassar, khususnya Program Studi Agribisnis yang

telah banyak membantu kami untuk dapat melaksanakan penulis dalam

studi

6. Terimakasih kepada TendriAmpa yang selalu memberikan semangat ,

motivasi untuk penulis dalam menyelesaikan skripsi.

7. Terimakasih juga kepada sahabat-sahabat terlebih kepada Putri wulandari

juir dan teman-teman Agribisnis kelas B terlebih kepada Jumarni, nurmila

sari dan kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan skripsi.

8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan namanya satu persatu,

atas bantuannya penulis ucapkan terimah kasih.

Tiada imbalan yang dapat penulis berikan, hanya kepada allah Swt.

Penulis menyerahkan segaanya dengan penuh keikhlasan dan semoga segala amal

Page 9: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

bakti yang di berikan semuapihak yang berkaitan dengan penyelesaian studi ini

bernilai ibadah di sisi Allah Swt.

Akhir kata penulis mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah

membantu dan penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi kita

semua dan menjadi bahan masukan dalam dunia pendidikan.

Makassar , Oktober 2019

Indra Lestari

Page 10: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ……………………………………………………………...

HALAMAN PENGESAHA ……………………………………………………..iii

HALAMAN PENGESAHAN KOMISI ………………………………………....iv

HALAMAN PERNYATAAN ……………………………………….…………...v

ABSTRAK ……………………………………………………………………….vi

KATA PENGANTAR …………………………………………………………..vii

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………..x

DAFTAR TABEL ……………………………………………………………….xii

I PENDAHULUAN ……………………………………………………………...1

1.1 Latar Belakang …… ………………………………………………........1

1.2 Rumusan Masalah …………………………………………………….......6

1.3 Tujuan dan Kegunaan Penelitian ………….………………………….......6

II TINJAUAN PUSTAKA ……..………………………………………………..8

2.1 Tanaman Kakao …...……………………………………………………….8

2.2 Usahatani Kakao ……………………...…………………………………..15

2.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kakao ……………………18

2.4 Fungsi Produksi ……………..…………………………………………...25

2.5Kerangka Fikir .…………………………………………………………..28

III METODE PENELITIAN ……………………………………………………30

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian …………………………………………….30

Page 11: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

3.2 Teknik Penentuan Sampel ……….……………………………………....30

3.3 Jenis dan Sumber Data ……………..…………………………………….31

3.4 Teknik Pengumpulan Data …………………...…………………………..31

3.5 Teknik Analisis Data …………………………………………….……….32

3.6 Definisi Operasional ……….………………………………….………....32

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN ……………………………34

4.1 Gambaran Umum Desa Lasiroku ……………………………………......34

V HASIL DAN PEMBAHASAN ……………………………………………….41

5.1 Karakteristik Responden ...…………………………………………….…41

5.2 Produksi Usahatani Kakao Rakyat di Desa Lasiroku ……….……………46

5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kakao Rakyat…47

5.4 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kakao .52

VI PENUTUP .…………………………………………………………………..57

6.1 Kesimpulan ………………………………………………………………57

6.2 Saran ……………………………………………………………………..57

DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………..59

LAMPIRAN

Page 12: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

DAFTAR TABEL

Nomor Teks Halaman

1. Perkebunan Areal Produksi Kakao di Sulawesi Tenggara (2010-2014) …4

2. Perkembangan Luas Areal Produksi Kakao Rakyat di Kabupaten Kolaka

(2005-2015) ……………………………………………………………….5

3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun Tahun 2019 ……………………..34

4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Tahun 2019 …………….35

5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2018 ……….36

6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Tahun 2018 …………………37

7. Sarana dan Prasarana Yang Terdapat di Desa Lasiroku ………………...38

8. Luas Wilayah Desa Lasiroku ……………………………………………39

9. Umur Responden Petani Kakao di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda,

Kabupaten Kolaka. ………………………………………………………41

10. Karakteristik Tingkat Pendidikan Petani Kakao Desa Lasiroku ………...42

11. Karakteristik Responden Petani Kakao Dapat Dilihat Berdasarkan Jumlah

Tanggungan Keluarga ……………………………………………….…..43

12. Pengalaman Usahatani Kakao DI Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda,

Kabupaten Kolaka.……………………………………………………….44

13. Karakteristik Petani Kakao Berdasarkan Luas Lahan di Desa Lasiroku,

Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka …………………………….45

14. Hasil Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Usahatani Kakao Rakyat di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda,

Kabupaten Koaka…………………………...……………………………50

Page 13: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

DAFTAR GAMBAR

Nomor Teks Halaman

1. Kerangka Fikir Faktor-faktor produksi usahatani kakao rakyat di Desa Lasiroku,Kecamatan Iwoimenda,Kabupaten Kolaka ............................... 28

Page 14: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Indonesia dikenal sebagai Negara agrais kurang lebih 60% penduduknya

bekerja dalam bidang pertanian. Budidaya tanaman dan ternak menjadi

kebudayaan yang diturunkan dari generasi ke generasi. Petani mempunyai peran

penting dalam perekonomian bangsa Indonesia. Pertanian merupakan pendapatan

utama dan sumberdevisa Negara.

Indonesia merupakan negara penghasil kakao terbesar ke-3 di dunia

setelah pantai Gading dan Ghana. Perkebunan kakao di Indonesia mendapatkan

perhatian intensif dari pemerintah karenamemiliki arti penting bagi kesejahteraan

petani, kurang lebih setara dengan 1,4 juta jiwa ( Pancaningtyas, 2013). Pada

tahun 2016 luas perkebunan kakao di Indonesia mencapai 1.722.325 Ha, dengan

hasil produksi mencapai 730.172 ton per tahun (Anonim 2015).Salah satu daerah

Indonesia yangmenghasilkan kakao cukup melimpah yaitu daerah istimewah

Yogyakarta.

Area perkebunan kakao di Indonesia pada tahun 2002 tercatat seluas

914.051 hektar (ha). Perkebunan kakao tersebut sebagian besar 87,4% di kelolah

oleh rakyat dan selebihnya 6,0% di kelolah perkebunan besar negara serta 6,7%

perkebunan besar swasta. Jenis tanaman kakao yang di usahakan sebahagian besar

adalah jenis kakao lindak dengan sentra produksi utama adalah Sulawesi selatan,

Sulawesi tenggara dan Sulawesi tengah.Di samping itu juga diusahakan jenis

kakao mulai oleh perkebunan besar negara di jawa timur dan di jawa tengah, dari

Page 15: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

segi kualitas kakao Indonesia tidak kalah dengan kakao Ghana. Kelebihan utama

kakao Indonesia adalah titik lelehnya yang tinggi sehingga cocok untuk

blending. Sekitar 80% produksi kakao Indonesia di peruntukkan untuk ekspor,

kakao pada umumnya di ekspor dalam bentuk biji yang belum di fermentasikan.

Tanaman kakao (theobroma cacao L) berasal dari hutan tropis yang

menyebar dari meksiko selatan, brasil, sampai kebahama, populasi terbanyak dan

diduga sebagai pusat adalah wilayah amazon dari daerah ini kemudian menyebar

keberbagai daerah seperti di beberapa negara asia dan afrika.

Tanaman kakao merupakan salah satu dari sekian banyak tanaman yang

mempunyai peluang cukup besar bagi perdagangan, baik di luar maupun di dalam

negri komoditi kakao dimasa yang akan datang di harap akan dapat menduduki

tempat yang sejajar dengan komoditi karet dengan kelapa sawit, komoditi kakao

mempunyai peuang pasar ekspor, sehingga dapat meningkatkan devisa negara.

Untuk itu pemerintah berusaha meningkatkan dan mengembangkannya usaha-

usaha yang akan di laksanakan yaitu antara lain peluasan area, rehabilitas,

intensifikasi dan desverifikasi.

Saat sekarang ini komoditas non migas mempunyai arti penting dalam

ekspor Indonesia terutama tanaman perkebunan, tanaman kakao merupakan salah

satu komoditas ekspor yang mempunyai arti penting dalam perekonomian

Indonesia.Karena merupakan salah satu bidang usaha sebagai sumber

penghidupan bagi rakyat.

Perkebunan kakao di Indonesia mengetahui perkembangan pesat sejak

awal tahun 2002.Areal perkebunan kakao Indonesia tercatat seluas 914,051 ha.

Page 16: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Sebagian besar 87,4% perkebunana kakao di kelolah oleh rakyat 6,0%

perkebunan besar negara dan 6,7% perkebunan besar swasta. Keberhasilan

perluasan areal tersebut telah memberikan hasil nyata bagi peningkatan pangsa

pasar kakao Indonesia. Indonesia berhasil menempatkan diri sebagai produsen

kakao terbesar ke 2 setelah pantai gading pada tahun 2002, walaupun kembali

tergeser ke posisi ke tiga oleh Ghana pada tahun 2003.

Sektor perkebunan merupakan andaan bagi pemerintah Sulawesi Tenggara

dan tanaman perkebunan yang potensial serta paling banyak diminati oleh

masyarakat adaah tanaman kakao meningkat terus karena adanya kebijakan dari

pemda setempat yang memasukkan tanaman kakao sebagai tanaman prioritas. Di

samping peningkatan areal tanama, peningkatan produksi juga dapat dipicu

melalui peningkatan produktivitas. Peningkatan produktivitas ini sudah dilakukan

pemerintah daerah denganmemberikan berbagai pelatihan. Hal ini juga dilakukan

oleh lembaga swadaya masyarakat, perusahaan swasta, maupun bantuan dari luar

negeri. Adanya berbagai program peningkatan kakao bagi petani merupakan

langkah nyata untuk ikut memajukan agribisnis kakao, hal ini tergambarkan dari

keseriusan dalam mengikuti semua program yang ada bahkan petani yang

kebetulan tidak dapat ikut da;am program pelatihan tersebut akan mencapai

informasi kepetani peserta.

Selain adanya kebijakan dari berbagai pihak tersebut dari segi lahan pun

masih cukup tersedia. Saat ini Provinsi Sulawesi tenggara masih terdapat potensi

lahan yang belum di usahakan yaitu sekitar 329 ribu hektar lebih, dan lahan yang

Page 17: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

terluas adalah di kabupaten kendari yaitu hampir 50% dari luas lahan yang ada

atau seluas 139.967 ribu hektar.

Sejak tahun 2012 hingga 2016 menurut data statistik perkebunan Sulawesi

tenggara, tiap tahunnya menurun pada tahun 2012 menjadi 289.690 Ha pada tahun

2013 276.053 Ha. Dalam pengertian lain untuk setiap tahun rata-rata luas areal

tanaman kakao seluas 206.029 Ha, dan rata-rata pertumbuhan 20,5% setiap

tahunnya itu menurun. Sejalan dengan luas areal kakao produksi komoditas ini

juga menunjukkan penurunan yang cukup tinggi yaitu sekitar 10,1 % pertahun

selama 2012-2016. Jika pada tahun 2012 produksi yang di capai baru sekitar

195.065 ton, maka lima tahun ini produksi kakao mengalami penurunan sebesar

145.818 ton, dengan rata-rata produksi pertahunnya sebesar 155.558 ton. Ini

berarti respon petani terhadap perkebunan kakao sangat negative karena

disebabkan beberapa kendala yang di hadapi.

Tabel 1. Perkebunan Areal Produksi Kakao di Sulawesi Tenggara

(2012- 2016)

Tahun Luas Areal (H) Produksi (Ton)

2012 289.690 195.065

2013 276.053 185.201

2014 263.060 140.645

2015 252.071 161.064

2016 209.275 145.818

Rata-Rata 206.029 155.558

Trend (%Thn) 24,5 14,1

Sumber : Statistik Perkebunan Sulawesi Tenggara, 2015

Pendapatan merupakan salah satu faktor yang sangat mempengaruhi besar

kecilnya jumlah tingkat tabungan masyarakat. Artinya semakin besar jumlah

pendapatan yang dapat di terimah oleh masyarakat maka akan semakin besar pula

dana yang dapat di himpun oleh pihak perbankan. Begitu pula sebaliknya apabila

Page 18: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

tingkat pendapatan masyarakat menurun maka kecenderungan untuk menabung

juga akan semakin rendah.

Salah satu sentra penghasil kakao di Sulawesi tenggara adalah Kabupaten

Kolaka dengan beberapa Kecamatan yang banyak menghasilkan kakao adalah

Kecamatan Iwiomenda. Luas areal kakao di Kabupaten Kolaka Pada kurun waktu

lima tahun belakangan ini memperlihatkan terjadinya penyempitan luas areal

sebesar 6,68% pertahun atau rata-rata areal tanamannya 70, 227 ha/tahun.

Tabel 2. Perkembangan Luas Areal Produksi Kakao Rakyat di Kabupaten

Kolaka (2012-2017)

Tahun Areal (Ha) Produksi (Ton)

2012 83,892 902,667

2013 82,980 90,002

2014 80,879 79,675

2015 79,673 78,903

2016 77,890 76,896

2017 75,786 75,790

Rata-Rata

Trend (%/th)

70,227

6,68

75,105

6,43

Sumber data : Perkebunan Kabupaten Kolaka, 2016

Pada dasarnya perkebunan rakyat yang mengusahakan tanaman kakao di

Kabupaten Kolaka menjadi komoditas sebagai sumber mata pencaharian utama,

kegiatan usahatani kakao masih daam skala kecil dan bersifat tradisional. Dalam

pengelolaan tanaman kakao hampir sama dengan negara ain yaitu dilakukan

secara monokultur maupun polikultur. Secara polikultur tanaman kakao ini sering

di budidayakan dengan tanaman perkebunan lain seperti kelapa dan tanaman

buah-buahan. Pola tanam dengan cara polikultura ini di lakukan agar petani tetap

menerima pendapatan dari tanaman sela sebelum tanaman utama menghasilkan.

Tanaman kakao menyebabkan pemerintah setempat tidak menjadikan tanaman ini

Page 19: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

dalam prioritas pengembangan komoditas perkebunan terhadap produksi dan

mutu terhadap kakao.

1.2 Rumusan Masalah

1. Bagaimana produksi kakao rakyat di Desa Lasiroku Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka?

2. Faktor apa saja yang mempengaruhi produksi kakao rakyat di Desa

Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka?

1.3 Tujuan Penelitian dan Kegunaan Penelitian

1 Untuk mengetahui produksi kakao rakyat di Desa Lasiroku Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

2 Untuk mengetahui faktor yang mempengaruhi produksi kakao rakyat di

Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

Melalaui pencapaian tujuan tersebut di atas maka diharapkan hasil

penelitian dapat memberikan kegunaan sebagai berikut :

1. Bagi petani kakao, dapat memberikan tambahan daam menyikapi

kemungkinan timbulnya permasalahan dalam pengambian keputusan dalam

usahatani kakao.

2. Bagi instansi terkait, dapat menjadi tambahan masukan sebagai bahan

pertimbangan dalam merumuskan kebijakan pembangunan sektor pertanian

tanaman pangan.

3. Bagi peneliti, peneliti ini sebagai angkah dalam menerapkan ilmu

pengetahuan yang telah didapatkan dalam pembelajaran di bangku kuliah

serta dapat membantu petani dalam memperoleh berbagai informasi tanaman

kakao.

Page 20: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Tanaman kakao

Tanaman kakao (Theobroma kakao) adalah jenis tanaman yang berasal

dari hutan hujan tropika Amerika Selatan. Di Papua Nugini (PNG), hibrida mulai

berhubungan setelah 30 bulan setelah tanam, sedangkan tanaman klonal hanya 15-

24 bulan. Produksi pucuk tercapai pada saat pohonmencapai umur 4-5 tahun, dan

dapat bertahan selama 20 tahun atau lebih jika pengelolaannya baik (Anonimous,

2009).

Di Indonesia kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan

yang peranannya cukup penting bagi perekonomian nasional, khususnya sebagai

penyedia lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Di samping itu

kakao juga berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan

pengembangan agroindustri. Pada tahun 2002 perkebunan kakao telah

menyediakan lapangan kerja dan sumeber pendapatan bagi sekitar 900 ribu kepala

keluarga petani yang sebagian besar berada di kawasan timur Indonesia (KTI)

serta memberikan sambungan devisa terbesar ketiga sub sektor perkebunan daerah

setelah karet dan minyak sawit dengan nilai US $ 701 juta. (Anonimous, 2008).

Program kebijakan umum pembangunan perkebunan ialah

memberdayakan sektor hulu dan memperkuat sektor hilir guna menciptakan nilai

tambah dan daya saing usaha perkebunan. Program yang dilakukan antara lain

pemberian intensif, penciptaan iklim usaha yang kondusif dan meningkatkan

partisipasi masyarakat serta penerapan organisasi modern yang berlandaskan

kepada penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi. Akseerasi menggerakkan

Page 21: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

sektor pertanian telah dilakukan oleh pemerintah imdonesia dalam hal ini

pemerintah Provinsi Papua sebagai salah satu cara pemanfaatan sumberdaya yang

tersedia menjadikan sebagai unggulan yang diharapkan dapat memberikan

konstribusi yang lebih besar lagi dalam perekonomian di Kabupaten Jayapura

Provinsi Papua (Tangkelayuk, 2008).

Komoditas kakao memberikan kostribusi yang cukup besar terhadap

pemerintah devisa negara setelah kelapa sawit, karet kelapa dan kopi, meskipun

produksi dan harga kakao di pasar dunia berfluktuasi (Herman,2007). Komoditas

kakao merupakan salah satu komoditas unggulan indonesia, komoditas ekspor non

migas yang berfusngsi ganda yaitu sebagai sumber devisa negara dan

menunjukkan pendapatan asli daerah (PAD). Hal ini cukup mendasar karena

harga kakao internasional saat ini cukup tinggi dan momentum yang baik untuk

memanfaatkan petani atau pelaku usaha (masyarakat agribisnis).Tren luas panen

produksi dan produktivitas kakao cenderung meningkat dalam 10 tahun

terakhir.Peningkatan tersebut di ikuti dengan peningkatan volume dan nilai

ekspor.Volume dan nilai ekspor komoditas kakao merupakan yang terbesar untuk

komoditi perkebunan. Volume ekspor meningkat 20,08%, sedangkan nilai ekspor

meningkat sangat besar 87,74%.

Kakao merupakan salah satu hasil pertanian indonesia cukup potensial

untuk meningkatkan devisa Negara di tingkat dunia. Kakao Indonesia menempati

posisi ketiga setelah pantai gading dan Ghana.Hal ini didukung dengan area

tanaman di Indonesia yang masih banyak tersedia, tenaga kerja dan tena ahli kaka.

Kakao juga merupakan salah satu komoditas unggulan didaerah sub sector yang

Page 22: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

berkembang disulawesi selatan, sebagian besar di usahakan petani dalam bentuk

perkebunan rakyat.

Kakao merupakan salah satu komoditas andalan perkebunan yang

peranannya cukup penting bagi pereknmian nasinal, khususnya sebagai penyedia

lapangan kerja, sumber pendapatan dan devisa negara. Di samping itu kakao juga

berperan dalam mendorong pengembangan wilayah dan pembangunan

agroindustri.Pada tahun 2016, perkebunan kakao telah menyediakan lapangan

pekerjaan dan sumber pendapatan bagi sekitar 1.710.772 ribu kepala

keluarga.Pengembangan kakao di Indonesia tersebar dibeberapa wilayah dan

termasuk propinsi sentra produksi kakao adalah propinsi Sulawesi selatan,

Sulawesi tenggara, lampung dan propinsi bali.

Kakao (Theobroma cacao L.) merupakan salah satu jenis tanaman

perkebunan yang terus mendapat perhatian untuk di kembangkan.Upaya

pengembangan tanaman kakao di samping masih di arahkan pada peningkatan

populasi (luas lahan) juga jumlah produksi dan mutu hasil.Adapun aspek yang

paling di pehatikan dalam usaha peningkatan jumlah produksi dan mutu hasi

adalah jenis-jenis kakao unggul dalam budidaya tanaman kakao.(Direktorat

Jendral Perkebunan, 2009).

Klon-klon kakao unggul, terutama klon Sulawesi 1 dan Sulawesi 2

sudah cukup banyak digunakan petani di daerah Sulawesi Tengah.Klon-klon

tersebut telah menjadi klon pilihan dalam perbanyakan bahan tanaman kakao,

terutama melalui teknologi sambung samping.Perbanyakan tanaman melalui

sambung samping dilakukan dengan cara menempelkan entres pada suatu batang

Page 23: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

tanaman kakao (Winarsihdan Prawoto, 1995). Kualitas tanaman yang dihasilkan

melalui teknologi sambung samping sangat bergantung pada mutu genetik dari

entres yang digunakan (Muis dan Basri, 2008; Basri, 2009).

Entres yang baik digunakan untuk sambung samping biasanya

diperoleh dari cabang plagiotrop yang berwarna hijau kecoklatan hingga coklat,

berdiameter0,75-1,50 cm dan memiliki 3-5 mata tunas (Wahyudi dkk.,

2008).Namun demikian, penggunaan entres berdasarkan kriteria tersebut masih

sering menunjukkan variasi terhadap pertumbuhan tunas yang terbentuk (tumbuh)

pada entres tersebut. Adapun aspek yang diduga mempengaruhi variasi atau

perbedaan pertumbuhan tunas dari entres-entres tersebut adalah ukuran mata tunas

yang terdapat pada setiap ketiak daun kakao. Selanjutnya, ukuran mata tunas pada

ketiak daun sangat berhubungan dengan ukuran diameter pangkal tangkai daun.

Kakao merupakan tanaman perkebunan, secara umum tanaman kakao

di kelompokkan menjadi tiga jenis yaitu Forastero, Cariollo, dan Trinitario yang

merupakan hasil persalingan antara Forasterio dengan Criolo. Varietas kakao

hibridah adalah varietas kakao Trinitario yang memiliki kemampuan produksi

lebih tinggi dari pada varietas Criollo dan Forasterio (Surti,2012).

Saat ini kakao dapat di kelompokkan menjadi terdapat tiga jenis

adalah sebagai berikut :

a. Criollo (Criollo Amerika Tengah dan Amerika Selatan), yang

menghasilkan biji kakao bermutu sangat baik dan dikenal sebagai kakao

mulia. Criollo memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

Page 24: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

a) Pertumbuhan tanaman kurang kuat dan produksinya relative rendah

dan tunas-tunas mudah umumnya berbulu.

b) Masa berbuah lambat

c) Agak peka terhadap serangan hama dan penyakit.

d) Kulit buah tipis dan mudah di iris.

e) Terdapat 10 alur yang letaknya berselang seling di mana 5 alur agak

dalam, dan 5 alur agak dangkal.

f) Ujung buah umumnya berbentuk tumpul, sedikit bengkok dan tidak

memiliki bottle neck

g) Tiap buah berisi 30-40 biji yang berbentuk bulat.

h) Proses fermentasi lebih cepat.

i) Warnah buah pada umumnya merah dan bilasudah masak menjadi

orens.

b. Forastero, yang menghasilkan biji kakao yang bermutu sedang dan

dikena sebagai ordinary cacao atau buk cacao, tipe forastero memiliki ciri-

ciri sebagai berikut :

a) Pertumbuhan tanaman kuat dan produksinya lebih tinggi

b) Masa berbuah lebih awal.

c) Umumnya di perbanyak dengan semaian hibrida

d) Reatif lebih tahan terhadap serangan hama dan penyakit

e) Kuat buah agak keras tetapi permukaannya halus

f) Alur-alur pada kulit buah agak dalam

g) Ada yang memiliki bottle neck dan nada pula yang tidak memiliki

Page 25: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

h) Endospermnya berwarna ungu tua dan berbentuk gepeng

i) Proses permentasinya lebih lama

j) Kulit buah berwarna hijau terutaman yang berasal dari amazon dan

merah yang berasal dari daerah lain.

c. Trinitario merupakan tipe hibrida yang berasal dari persalingan alami

criollo dan forastero sehingga sangat heterogen dengan biji kering yang di

hasilkan bisa endel cacao maupun bulk cacao yang artinya kakao jenis ini

dpat menghasilkan biji kakao fine flavor maupun bulk cacao. Ciri-ciri dari

kakao jenis ini adalah sebagai berikut :

a) Memiliki masa pertumbuhan yang cepat

b) Produktivitas tinggi

c) Bentuk buah bermacam-macam dengan warna kuit kulit buah merah

dan hijau

d) Warna kotiledon berwarna ungu dan ungu tua ketika masah basah

Berdasarkan bentuk buahnya, jenis trinitario dapat di kelompokkan

menjadi empat bagian yaitu :

Anggoleta

Berbentuk lebih mirip dengan Criollo, kult sangat kasar, tanpa bottle neck,

ukuran buah besar, biji bulat, alur dalam warna endosperm ungu serta

memiliki kualitas superior.

Cundeamor

Bentuk buah seperti angoate dengan kulit kasar bentuk bottle neck terlihat

jelas, biji gepeng dengan rasa agak manis, alur tidak dalam serta warna

Page 26: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

endosperma berwarna ungu gelap. Kualitas yang dihasikan merupakan

kualitas superior.

Amelonado

Bentuk buah bulat telur dengan tekstur kulit halus, ada yang memiliki bottle

neck ada juga yang tidak, biji gepeng dengan rasa yang agak manis, alur jelas

dengan endosperm berwarna ungu. Kualitas yang dihasikan merupakan

kualitas sedang bahkan superior.

Calabacillo

Buah pendek dan bulat kuit buah sangat licin tidak memiliki bottle neck, biji

gepeng dengan rasa pahit, alur sangat dangka, warna indosperma berwarna

ungu. Kualitas yang di hasilkan rendah.

Semua tanaman kakao dalam keadaan aslinya adalah pohon-pohon yang

terdapat pada hutan tropis, masalah kelembaban dan temperature agak menonjol

pengaruhnya.Dengan demikian dapat di simpulkan bahwa pohon kakao

memerlukan tempat-tempat yang lembab dan panas.Hampir setiap perkebunan

kakao di usahakan di daerah-daerah dataran rendah.Di Indonesia perkebunan

kakao terletak di dataran rendah atau lereng-lereng gunung dengan ke tinggian

500 mdpl (Waluyo, 2010).

2.2 Usahatani Kakao

Usahatani menurut Djamali (2000), usahatani adalah kesatuan organisasi

antara faktor produksi berupa lahan, tenaga kerja, modal dan manjemen yang

bertujuan untuk memproduksi komoditas pertanian. Usahatani sendiri pada

Page 27: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

dasarnya merupakan bentuk interaksi antara manusia dan alam dimana terjadi

saling mempengaruhi antara manusia dan alam sekitarnya.

Usahatani adalah kegiatan usaha manusia untuk mengusahakan tanahnya

dengan maksud untuk memperoleh hasil tanaman atau hewan tanpa

mengakibatkan berkurangnya kemampuan tanah yang bersangkutan untuk

memperoleh hasil selanjutnya.Usahatani sebagai organisasi dari alam, kerja, dan

modal yang ditujukan kepada produksi di sektor pertanian (Salikin,

2003).Usahatani dilaksanakan agar petani memperoleh keuntungan secara terus

menerus dan bersifat komersial (Dewi, 2012).

UsahaTani adalah bagaimana menggunakan sumber daya secara efisien

dan efektif pada suatu usaha pertanian agar diperoleh hasil maksimal.Sumber daya

itu adalah lahan, tenaga kerja, modal dan manajemen.Usahatani merupakan cara-

cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan mengkoordinasikan penggunaan

faktor-faktor produksi seefektif dan seefisien mungkin sehingga usahatani tersebut

memberikan pendapatan semaksimal mungkin (Suratiyah dalam Acon Sutrisno,

2009).

Usahatani adalah Ilmu yang mempelajari bagaikan mengalokasikan

sumberdaya yang dimiliki petani agar berjalan secara efektif dan efesien dan

memanfaatkan sumeberdaya tersebut agar memperoleh keuntungan yang setinggi-

tingginya (Soekartawi, 2011). Usahatani adaah pengelolaan sumber daya dan

menyelidiki berbagai seluk belut masalah pertanian dan menemukan solusinya

(Adiwilaga, 2011). Menurut Kadarsa (2011) usahatani adalah pengelolaan

Page 28: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

sumberdaya alam, tenaga kerja, permodalan dan skil lainnya untuk menghasilkan

suatu produk pertanian secara efektif dan efesien.

Menurut Suratiyah (2006), usahatani adaah ilmu yang mempelajari

bagaimana seseorang mengusahakan dan mengkoordinir faktor-faktor produksi

berupa lahan dan alam sekitarnya sebagai modal sehingga memberikan manfaat

sebaik-baiknya. Sebagai ilmu pengetahuan, ilmu usahatani merupakan ilmu yang

mempelajari cara-cara petani menentukan, mengorganisasikan, dan

mengkoordinasikan penggunaan faktor-faktor produksi seefektif dan seefesien

mungkin sehingga usaha tersebut memberikan pendapatan semaksimal mungkin.

Usahatani adalah kegiatan mengorganisasikan atau mengelolah aset dan

cara dalam pertanian. Usahatani juga dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang

mengorganisasi sarana produksi pertanian dan teknologi dalam suatu usaha yang

menyangkut bidang pertanian (Moehar,2001).

Menurut soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari bagaimana seseorang mengalokasikan sumber daya yang ada secara

efektif dan efesien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu

tertentu. Dikatakan efektif apabila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang

mereka miliki dengan sebaik-baiknya, dan dikatakan efesien bila pemanfaatan

sumberdaya tersebut menghasilkan keluaran.

Usahatani adalah ilmu yang mempelajari tentang cara petani mengelolah

faktor-faktor produksi (tanah, tenaga kerja, dan pupuk) dengan efektif, efesiaen

dan continue untuk menghasilkan produksi yang tinggi sehingga pendapatan

usahataninya meningkat ( Rahim dan Hastuti, 2007). Ditinjau dari segi

Page 29: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

pembangunan hal terpenting mengenai usahatani adalah dalam usahatani

hendaknya senantiasa berubag, baik dalam ukuran maupun dalam susunanya,

untuk memanfaatkan priode usahatani yang senantiasa berkembang secara lebih

efesien.

Dari beberapa definisi tersebut dapat dinyatakan bahwa yang dimaksud

dengan usahatani adalah usaha yang dilakukan petani dalam memperoleh

pendapatan dengan jalan memanfaatkan sumberdaya alam, tenaga kerja dan

modal yang mana sebagian dari pendapatan yang diterima digunakan untuk

membiayai pengeluaran yang berhubungan dengan usahatani.

Saat ini usahtani menjadi sangat penting terutama dalam lingkup

pembangunan nasional karena denagan adanya usahatani bisa menyerap tenaga

kerja.Usahatani menjadi andalan penyediaan komoditi jadi maupun bahan

industry untuk dalam negeri maupun ekspor. Sebagian besar penduduk Indonesia

menggantungkan hidupnya terhadap usahatani dimasa kini maupun masa depan.

Penduduk Indonesia adalah penopang pembangunan untuk mewujudkan cita-cita

proklamasi, kesejahteraan dan keadilan sosial.

2.3 Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kakao

Menurut Noor (2007) faktor produksi adalah segala sesuatu yang

diperlukan untuk menghasilkan produksi. Faktor produksi yang sangat penting

meliputi luas lahan merupakan salah satu faktor produksi yang sangat penting

dalam sektor pertanian di mana hasil pertanian di tentukan oleh luas lahan,

semakin luas lahan maka semakin besar hasil pertanian yang di peroleh

(Manik,2015).

Page 30: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Faktor produksi dalam usahatani yang mencakup adalah luas lahan,

pupuk, dan tenaga kerja merupakan faktor dalam usaha pertanian karena faktor

produksi tersebut dikorbankan untuk menghasilkan suatu produk maka di

perlukan pengetahuan hubungan antara faktor produksi (input) dan (output),

(Soekartawi,2003).

Adapun faktor-faktor yang dapat mempengaruhi produksi usahatani

kakao rakyat adalah sebagai berikut :

a. Luas lahan

Luas lahan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam

sektor pertanian dimana hasil pertanian di tentukan oleh luas atau sempitnya

suatu lahan, semakin luas lahan maka akan semakin besar hasil produksi yang

di peroleh (Manik,2015). Luas penguasaan lahan pertanian merupakan sesuatu

yang sangat penting dalam proses produksi ataupun usaha tani dan usaha

pertanian. Dalam usaha tani misalnya pemilikan atau penguasaan lahan sempit

sudah pasti kurang efisien dibanding lahan yang lebih luas.Semakin sempit

lahan usaha, semakin tidak efisien usaha tani dilakukan.Kecuali bila suatu

usaha tani dijalankan dengan tertib dan administrasi yang baik serta teknologi

yang tepat.Tingkat efisiensi sebenarnya terletak pada penerapan

teknologi.Karena pada luas lahan yang lebih sempit, penerapan teknologi

cenderung berlebihan (hal ini berhubungan erat dengan konversi luas lahan ke

hektar), dan menjadikan usaha tidak efisien (Moehar Daniel, 2004).

Menurut Arsyad dalam Maryam (2002), lahan diartikan sebagai

lingkungan fisik yang terdiri atas iklim, relief, tanah, air, flora, fauna serta

Page 31: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

bentukan hasil budaya manusia.Dalam hal ini lahan yang mengandung

pengertian ruang dan tempat.Lahan juga diartikan sebagai lingkungan fisik

yang terdiri atasiklim, relief, tanah, air, dan vegetasi serta benda yang ada

diatasnya sepanjang ada pengaruhnya terhadap penggunaan lahan termasuk

didalamnya juga hasil kegiatan manusia di masa lalu dan sekarang.Lahan

sebagai subjek penggunaan lahan aktivitas manusia terletak pada suatu batuan

atau kelompok batuan dengan struktur geologi tertentu.Di permukaan bumi ini

yang merupakan tempat bagi manusia melakukan hampir semua aktivitasnya

terhadap berbagai tipe batuan dan struktur geologinya. Tipe batuan dan struktur

geologi yang bervariasi tersebut memilik karakteristik tertentu sebagai

responnya terhadap aktivitas manusia untuk setiap batuan itu berbeda-beda,

oleh sebab itu dalam melakukan evaluasi sumber daya lahan sebagai dasar

untuk memanfaatkannya perlu memperhatikan fenomena geologi (Ernawati,

2003).

Atas dasar pengertian lahan dan fungsi lahan diatas, dapat disimpulkan

bahwa lahan merupakan faktor yang penting dalam sektor pertanian ini. Lahan

mempunyai nilai ekonomis yang bisa sangat tinggi, dengan begitu akan

menguntungkan pemiliknya. Dalam konteks pertanian, penilaian tanah subur

mempunyai nilai yang lebih tinggi daripada tanah tidak subur.

b. Pupuk

Pupuk didefenisikan sebagai material yang ditambahkan ke tanah atau

tajuk tanaman dengan tujuan untuk melengkapi ketersediaan unsur hara. Bahan

pupuk yang paling awal digunakan adalah kotoran hewan, sisa pelapukan

Page 32: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

tanaman, dan arang kayu ( Novizan, 2005 ).Pupuk merupakan kunci dari

kesuburan tanah karena berisi satu atau lebih unsur untuk menggantikan unsur

yang habis terisap tanaman.Pupuk mengenal istilah makro dan mikro.

Meskipun belakangan ini jumlah pupuk cenderung makin beragam dengan

aneka merek, kita tidak akan terkecoh dan tetap berpedoman kepada

kandungan antara unsur makro dan mikro yang digunakan ( Lingga, 2001

).Pupuk bagi tanaman sama seperti makanan pada manusia. Oleh tanaman,

pupuk digunakan untuk hidup, tumbuh, dan berkembang.Jika dalam makanan

manusia dikenal ada istilah gizi maka dalam pupuk yang beredar saat ini terdiri

dari bermacam-macam jenis, bentuk, warna, dan merek. Namun, berdasarkan

caraaplikasinya hanya ada dua jenis pupuk akar dan pupuk daun. Manfaat

pupuk adalah menyediakan unsur hara yang kurang atau bahkan tidak tersedia

di tanah untuk mendukung pertumbuhan tanaman.Namun, secara lebih terinci

manfaat pupuk ini dapat dibagi dalam dua macam, yaitu yang berkaitan dengan

perbaikan sifat fisik dan kimia tanah.( Marsono, 2005 ).

Pupuk adalah salah satu bahan yang digunakan untuk mengubah sifat

fisik kimia atau biologis tanah sehingga menjadi lebih baik bagi pertumbuhan

tanaman pupuk adalah suatu bahan yang mengandung unsur hara tanah.Salah

satu usaha petani untuk meningkatkan hasil produksi pertanian adalah melalui

pemupukan.Pupuk adalah zat atau bahan makanan yang diberikan kepada

tanaman dengan maksud agar zat makan tersebut dapat diserap oleh

tanaman.Pupuk merupakan zat yang berisi satu atau lebih nutrisi yang

digunakanuntuk mengembalikan unsur-unsur yang habis terhisap tanaman dari

Page 33: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

tanah.Dalam pemberian pupuk harus dengan dosis yang tepat serta waktu yang

tepat pula sehingga keseimbangan unsur hara atau zat mineral dapat

dipertahankan.

c. Tenaga kerja

Tenaga kerja adalah permintaan partisipasi tenaga kerja dalam

memperoduksi barang atau jasa atas penduduk yang berusia 15-64 tahun.

Tenaga kerja termasuk dalam angkatan kerja (orang yang mencari

pekerjaan/pengangguran ditambah dengan orang yang bekerja) dan bukan

angkatan kerja (orang yang mengurus rumah tangga, bersekolah, dan penerima

pendapatan), (Subri,2003).Sumber alam akan dapat bermanfaat apabila telah

diproses oleh manusia secara serius. Semakin serius manusia menangani

sumber daya alam semakin besar manfaat yang akan diperoleh petani. Tenaga

kerja merupakan faktor produksi (input) yang penting dalam usaha tani.

Penggunaan tenaga kerja akan intensif apabila tenaga kerja yang dikeluarkan

dapat memberikan manfaat yang optimal dalam proses produksi dan dapat

menggarap tanah seluas tanah yang dimiliki. Jasa tenaga kerja yang dipakai

dibayar dengan upah.Tenaga kerja yang berasal dari keluarga sendiri umumnya

tidak terlalu diperhitungkan dan sulitdiukur dalam penggunaannya atau bisa

disebut juga tenaga yang tidak pernah dinilai dengan uang.

Menurut Biro Pusat Statistik (BPS), Tenaga Kerja adalah setiap orang

yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa

baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat. Di

Indonesia dipilih batas umur minimal 10 tahun tanpa batas maksimum, dengan

Page 34: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

perkataan tenaga kerja Indonesia adalah setiap penduduk yang berumur

minimal 10 tahun atau lebih dalam hal ini didasarkan pada kenyataan bahwa

dalam umur tersebut sudah banyak penduduk yang bekerja terutama didesa-

desa yang bekerja atau mencari pekerjaan. Demikian di Indonesia tidak

memiliki jaminan sosial secara baik hanya sebagian kecil penduduk Indonesia

yang menerima tunjangan dihari tua yakni Pegawai Negeri Sipil dan Pegawai

Swasta (Payaman J. Simanjuntak, 2005).Tenaga kerja dalam usaha tani

merupakan tenaga kerja yang dicurahkan untuk usaha tani sendiri atau usaha

keluarga.Dalam ilmu ekonomi yang dimaksud tenaga kerja adalah suatu alat

kekuatan fisik dan otak manusia, yang tidak dapat dipisahkan dari manusia dan

ditujukan pada usaha produksi.

Menurut sebagian pakar ekonomi pertanian, tenaga kerja (man power)

adalah penduduk dalam usia kerja, yaitu yang berumur antara 15-64 tahun,

merupakan penduduk potensial yang dapat bekerja untuk memproduksi barang

atau jasa. Angkatan kerja (labor force) adalah penduduk yang bekerja dan

mereka yang tidak bekerja, tetapi siap untuk bekerja atau sedang mencari

kerja.Sementara yang bukan angkatan kerja (not in the labor force) adalah

bagian dari tenaga kerja yang sesungguhnya tetapi tidak terlibat dalam suatu

usaha atau tidak terlibat dalam suatu kegiatan yang menghasilkan barang atau

jasa.Penduduk yang termasuk kelompok ini adalah orang yang bersekolah,

mengurus rumah tangga, orang jompo, dan atau penyandang cacat. Orang yang

bekerja (employed persons) adalah orang yang melakukan pekerjaan yang

menghasilkan barang atau jasa dengan tujuan memperoleh penghasilan atau

Page 35: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

keuntungan, baik mereka yang bekerja penuh (full time) maupun tidak yang

bekerja penuh (part time), sementara yang disebut pencari kerja atau

pengangguran (unemployment) adalah mereka yang tidak bekerja dan sedang

mencari kerja menurut referensi waktu tertentu, atau orang yang

dibebastugaskan bekerja tetapi sedang mencari pekerjaan (Moehar Daniel,

2004). Suryana (2000), mengatakan bahwa penduduk dapat berperan sebagai

sumber tenaga kerja, tenaga ahli, pimpinan perusahaan, dan tenaga usahawan

yang diperlukan untuk memimpin dan menciptakan kegiatan pembangunan

ekonomi.Dengan demikian penduduk bukan merupakan salah satu faktor

produksi saja, tetapi juga yang paling penting merupakan sumber daya yang

menciptakan dan mengembangkan teknologi serta yang mengorganisir

penggunaan berbagai faktor produksi.

Di negara-negara yang sudah maju, kemajuan tenaga kerja diukur

dengan tingginya produktivitas tenaga kerja, semua diarahkan untuk

meningkatkan produktivitas. Tenaga kerja merupakan faktor produksi yang

paling terbatas jumlahnya, dalam keadaan ini mesin-mesin penghemat tenaga

kerja dapat meningkatkan produktivitas output yang dihasilkan (Mubyarto,

2002).Dalam analisa ketenagakerjaan sering dikaitkan dengan tahapan

pekerjaan dalam perusahaan, hal seperti ini sangat penting untuk melihat

alokasi sebaran pengguna tenaga kerja selama proses produksi sehingga dengan

demikian kelebihan tenaga kerja pada kegiatan tertentu dapat dihindarkan

(Soekartawi, 2002).

Page 36: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

2.3 Fungsi Produksi

Fungsi produksi yang terdapat dalam perekonomian adaah dimiliki oleh

seseorang. Pemiliknya menjual faktor produksi tersebut kepada pengusaha dan

sebagai balas jasanya mereka akan memperoleh pendapatan. Tenaga kerja

mendapatkan gaji dan upah, tanah memperoleh sewa, modal memperoleh bunga

dan keahlian keusahawanan memperoleh keuntungan.Pendapat yang memperoleh

masing-masing jenis faktor produksi tersebut tergantung kepada harga dan jumlah

masing-masing faktor produksi yang digunakan. Jumlah pendapatan yang di

peroleh berbagai faktor produksi yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu

barang adalah sama dengan harga dari barang tersebut (Sukirno,2002).

Fungsi produksi menggambarkan teknologi yang dipakai oleh

perusahaan, industri, atau suatu perekonomian secara keseluruhan. Selain itu,

fungsi produksi akan menggambarkan tentang metode produksi yang efisien

secara teknis. Metode produksi yang efisien merupakan hal yang sangat

diharapkan oleh produsen (Malahayati,2012).Fungsi produksi adalah suatu bagian

fungsi yang ada pada perusahaan yang bertugas untuk mengatur kegiatan-kegiatan

yang diperlukan bagi terselenggaranya proses produksi. Dengan mengatur

kegiatan itu maka diharapkan proses produksi akan berjalan lancar dan hasil

produksi pun akan bermutu tinggi sehingga dapat diterima oleh masyarakat

pemakainya.Tugas utama dari bagian produksi dalam kaitannya dengan

pencapaian tujuan perusahaan secara umum adalah berusaha mencapai biaya

produksi yang rendah, mutu produk yang tinggi, tanggapan yang cepat atas

Page 37: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

permintaan, dan fleksibilitas untuk membuat beragam barang yang sesuai dengan

selera dan spesifikasi pelanggan (Amirullah, 2002).

Fungsi produksi adalah suatu skedul (atau tabel atau persamaan

matematis) yang menggambarkan jumlah output maksimum yang dapat dihasilkan

dari satu set faktor produksi tertentu, dan pada tingkat teknologi tertentu pula.

Singkatnya fungsi produksi adalah katalog dari kemungkinan hasil produksi (Ari

Sudarman, 2004).Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan di antara faktor-

faktor produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi

dikenal pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga disebut sebagai

output.(Sadono Sukirno, 2008).

Menurut Samuelson (2002) fungsi produksi adalah kaitan antara jumlah

output maksimum yang bisa dilakukan masing-masing dan tiap perangkat input

(faktor produksi). Fungsi ini tetap untuk tiap tingkatan teknologi yang

digunakan.Fungsi produksi ditetapkan oleh teknologi yang tersedia, yaitu

hubungan masukan/ keluaran untuk setiap sistem produksi adalah fungsi dari

karakteristik teknologi pabrik, peralatan, tenaga kerja, bahan dan sebagainya yang

dipergunakan perusahaan. Setiap perbaikan teknologi, seperti penambahan satu

komputer pengendalian proses yang memungkinkan suatu perusahaan pabrikan

untuk menghasilkan sejumlah keluaran tertentu dengan jumlah bahan mentah,

energi dan tenaga kerja yang lebih sedikit, atau program pelatihan yang

meningkatkan produktivitas tenaga kerja, menghasilkan sebuah fungsi produksi

yang baru.

Page 38: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Fungsi produksi menghubungkan input dengan output dan menentukan

tingkat output optimum yang bisa diproduksi dengan sejumlah input tertentu, atau

sebaliknya, jumlah input minimum yang diperlukan untuk memproduksikan

tingkat output tertentu. Fungsi produksi ditentukan oleh tingkat teknologi yang

digunakan dalam proses produksi. Karena itu hubungan output input untuk suatu

sistem produksi merupakan suatu fungsi dari tingkat teknologi pabrik, peralatan,

tenaga kerja, bahan baku dan lain-lain yang digunakan dalam suatu perusahaan

(Arsyad, 2003).

Fungsi produksi menunjukkan sifat hubungan diantara faktor-faktor

produksi dan tingkat produksi yang dihasilkan. Faktor-faktor produksi dikenal

pula dengan istilah input dan jumlah produksi selalu juga di sebut sebagai output.

Kegiatan produksi meibatkan dua variabel yang mempunyai hubungan fungsional

atau saling memengaruhi, yaitu :

Berapa output yang harus diproduksi; dan

Berapa input yang akan di pergunakan.

Dengan demikian yang disebut fungsi produksi adalah hubungan

fungsional atau sebab akibat antara input dan output. Dalam hal ini input sebagai

sebab, dan output sebagai akibat. Atau input sebagai variabel bebas dan output

sebagai variabel tak bebas. Input produksi dikenal juga dengan faktor-faktor

produksi, dan output produksi dikenal juga dengan jumlah produksi.Menurut

Boediono (2000), fungsi produksi adalah suatu fungsi atau persamaan yang

menunjukkan hubungan antara faktor-faktor produksi (input) dengan output yang

dihasilkan.Secara umum, fungsi produksi menunjukkan bahwa jumlah barang

Page 39: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

produksi tergantung pada jumlah faktor produksi yang digunakan.Jadi hasil

produksi merupakan variable tidak bebas.

Efisiensi berhubungan erat dengan proses produksi karena dalam produksi

dilakukanproses pengolahan input menjadioutput. Semakin sedikit input yang

digunakan dalam menghasilkan output yang sama maka semakin efisien. Produksi

adalah suatu usaha atau kegiatan untuk menambah kegunaan (nilai guna) suatu

barang (Putong, 2005).Analisa fungsi produksi sering dilakukan para peneliti,

karena mereka menginginkan informasi bagaimana sumberdaya yang terbatas

seperti tanah, tenaga kerja, dan modal dapat dikelola dengan baik agar produksi

maksimum dapat diperoleh Soekartawi (2002)dalam (Sitanggang, 2005).

2.4 Kerangka Fikir

Usahatani kakao khususnya petani kakao yang ada di Desa Lasiroku

Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka pada sektor perkebunan terutanama

tanaman kakao kita dapat meihat dari produksi kakao sehingga usaha tani kakao

dapat membangun produksi dan mutu. Usahatani kakao di Desa Lasiroku

Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka sesuai dengan keadaan disana terdapat

luas lahan dimana luas lahan sangat menentukan hasi produksi pertanian kakao

yang dapat menunjukka perkembangan sehingga kakao merupakan salah satu

komoditas yang sangat potensial untuk dapat di kembangkan.Maka dari itu luas

lahan suatu lahan dalam usahatani kakao itu sangat penting dimana luas lahan

dapat menentukan hasil produksi yang banyak di akibatkan dengan luasnya lahan

yang kita miliki sehingga kita dapat memproduksi kakao yang banyak dengan

mutu yang baik.Dalam melakukan produksi kakao bukan hanya luas lahan yang

Page 40: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

dapat mempengaruhi akan produksiakan tetapi kita juga melakukan pemupukan

dimana kita juga dapat melihat seberapa berkembangnya unsur hara pada tanah

terhadap pertumbuhan kakao selama musimnya, sehingga kita dapat dihitung

sehingga dalam melihat mutu suatu produksi kakao yang baik dan dalam

melakukan produksi kakao kita juga memerlukan tenaga kerja sehingga kita dapat

bekerja secara propesional dalam menghitung jam kerja yang di guanakan dalam

proses produksi kakao dalam pengembangan sektor pertanian dengan

pemanfaatan untuk memperoleh hasil yang maksimal dan meningkat. Dengan

pemanfaatan faktor produksi dapat dilakukan dengan kerangka piker petani

sebagai berikut :

Luas Lahan

(X1)

Pupuk

(X2)

Tenaga Kerja

(X3)

Gambar 1 : Kerangka Pikir Petani

Produksi Kakao

(Y)

Page 41: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian ini di lakukan di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda

Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara.Waktu penelitian di lakukan pada

tanggal 22 Agustus sampai dengan 25 September 2019.

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini petani kakao dengan jenis varietas Trinitario

adalah sebanyak 356 orang yang berasal dari Desa Lasiroku Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

Metode pengambilan sampel dilakukan dengan metode simple random

sampling yang bertujuan Untuk mendapatkan sampel, langsung dilakukan random

pada unit sampling. Dengan demikian setiap unit sampling sebagai unsur populasi

terkecil, memperoleh peluang yang sama untuk menjadi sampel atau untuk

mewakili populasi.

Berdasarkan data yang di peroleh jumah populasi petani kakao di Desa

Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka Provinsi Sulawesi Tenggara

sebanyak 356 orang di ambi sampel sebanyak 10% dari data jumlah sampel

yang di ambil sebanyak 35 orang.

3.3 Jenis dan Sumber Data

Penelitian ini di lakukan dengan jenis data yang di gunakan dalam

penelitian ini adalah primer dan sekunder.Data primer merupakan sumber data

yang di peroleh secara langsung, biasanya data primer di peroeh dengan

mewawancarai secara langsung para petani kakao. Sedangkan data sekunder

Page 42: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

berupa data produksi total kakao di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda

Kabupaten Kolaka.

Sumeber data yang digunakan adalah data primer yang didapat dari hasil

wawancara dengan responden menggunakan kosioner, responden dalam penelitian

ini di fokuskan pada petani kakao. Sedangkan data sekunder data yang di ambil

dari kantor desa, kecamatan, dan kabupaten data yang berkaitan dengan

penelitian.

3.3 Teknik Pengumpuan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut :

a. Observasi lapangan, yaitu melakukan pengamatan atau peninjauan langsung

kelokasi penelitian untuk mendapatkan gambaran yang jelas.

b. Wawancara, yaitu mengadakan Tanya jawab langsung kepada responden

(petani) dengan menggunakan kusioner yang telah disiapkan dan mengacu

kepada kerangka piker.

c. Dokumentasi, yaitu teknik pengumpulan data dengan mencari dokumen-

dokumen atau segala sumber terkait dengan cara studi kepustakaan serta

pengambilan gambar berupa foto-foto.

3.4 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data kita menggunakan analisis regresi di gunakan

untuk mengetahui luas lahan, tenaga kerja, pupuk, harga terhadap produksi

kakao di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka. Dengan rumus

sebagai berikut :

Page 43: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3

Dimana :

Y = Produksi kakao (Kg)

X1 = Luas lahan (Ha)

X2 = Pupuk (Kg)

X3 = Tenaga kerja

a = Konstanta

b1, b2, b3 = Angka parameter yang dicari

3.5 Definisi Operasional

Menurut Sugiono (2014) definisi operasional menjelaskan cara tertentu

yang di gunakan untuk meneliti dan mengoperasikannya konstrak, sehingga

memungkinka bagi peneliti untuk melakukan replikasi pengukuran dengan cara

yang sama atau mengembangkan cara pengukuran kostrak yang lebih baik.

1. Produksi kakao adalah jumah produksi kakao yang di hasilkan oleh petani

pada saat panen yang di hitung dengan satuang kilo gram (Kg).

2. Luas lahan adalah luasnya tanah yang digunakan dalam proses produksi (Ha).

3. Tenaga kerja adalah jumlah jam kerja yang digunakan dalam proses produksi

kakao yang dapat di ukur berdasarkan hari orang kerja (HoK).

4. Pupuk adalah makanan atau unsur hara yang diberikan kepada tanaman kakao

per hekter selama musim tanam yang dihitung dengan satuan kilo gram (Kg).

5. Petani adalah seseorang yang bergerak dalam bidang pertanian.

IV GAMBARAN UMUM LOKASI PENELITIAN

Page 44: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

4.1 Gambaran Umum Desa Lasiroku

4.1.1 Letak Geografis

Desa Lasiroku merupakan salah satu desa yang berada di Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka. Desa Lasiroku berada di ketinggian 2 Meter dan

kemiringan tanah 30 derajat dengan luas wilayah Desa Lasiroku sekitar 42,5 ha

dari luas wilayah, Desa Lasiroku berbatasan dengan :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Desa Ladahai.

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Desa Iwoimenda.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Desa Ulukalo.

d. Sebelah barat berbatasan dengan laut.

Desa Lasiroku terbagi atas 6 (enam) dusun, jarak dengan ibu kota

kecamatan sekitar 3 km dengan jarak tempuh 5 menit apabila kita menggunakan

sepeda motor, jarak desa dengan ibukota kabupaten sekitar 68 km dengan jarak

tempuh 2 jam dengan menggunakan kendaraan bermotor.

Jumlah kependudukan Desa Lasiroku sebesar 1.055 jiwa, dimana jumlah

penduduk laki-laki sebanyak 537 jiwa, sedangkan jumlah penduduk perempuan

sebanyak 518 jiwa.

Keadaan iklim yang terdapat di Desa Lasiroku terdiri dari musim hujan

dan musim kemarau hal ini yang membuat Desa Lasiroku dapat memiliki potensi

yang besar di bidang pertanian jika kita dapat melihat keadaan dari lahan yang

datar, bukit dan pegunungan.

4.1.2 Keadaan Demografis

Page 45: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Kondisi penduduk (Demografis) merupakan suatu hal yang harus menjadi

salah satu perhatian kepada pihak pemerintah dan masyarakat daam

mengupayakan meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya.Penduduk

mempunyai peran yang sangat penting dalam perkembangan suatu daerahnya.

Kepadatan penduduk di suatu tempatyang kemudian di imbangi dengan tingginya

kualitas sumber daya di berbagai bidang akan dapat mencapai kemajuan terhadap

suatu daerah dan sebaliknya, begitu juga yang terdapat di Desa Lasiroku. Oleh

karena itu peningkatan kualitas terhadap sumber daya manusia dalam suatu

wilayah akan sangat mempengaruhi pentingnya agar dapat meningkatkan suatu

persaingan terhadap pembangunan dalam suatu daerah.

Berdasarkan data yang di peroleh jumlah penduduk berdasarkan dusun

dapat dilihat pada table 1 berikut :

Tabel 3. Jumlah Penduduk Berdasarkan Dusun Tahun 2019

No Dusun Jumlah (Jiwa) Persentase (%)

1. Dusun 1 257 24,00

2. Dusun 2 141 13,00

3. Dusun 3 136 13,00

4. Dusun 4 184 18,00

5. Dusun 5 182 17,00

6. Dusun 6 155 15,00

Jumlah 1.055 100,00

Sumber Data : Data Penduduk Desa Lasiroku Tahun, 2019

Tabel 3 dapat kita lihat bahwa penduduk yang paling banyak terdapat

didusun satu sebanyak 257 jiwa dengan persentase 24%, sedangkan penduduk

yang paling sedikit terdapat di dusun tiga sebanyak 136 jiwa dengan persentase

13%. Untuk lebih rinci mengenai pembagian penduduk menurut jenis kelamin

dapat dilihat peda tabel 4 berikut :

Page 46: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 4. Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin

Kelurahan/Desa Laki-Laki Perempuan Jumlah (Jiwa)

Dusun 1 125 132 257

Dusun 2 69 72 141

Dusun 3 76 60 136

Dusun 4 107 77 184

Dusun 5 78 104 182

Dusun 6 82 73 155

Jumlah 537 518 1.055

Sumber Data :Data Penduduk Desa Lasiroku tahun, 2019

Tabel 4 dapat kita lihat bahwa jumlah penduduk laki-laki dan perempuan

paling banyak di Desa Lasiroku yang terletak di Dusun 1 sebanyak 257 Jiwa,

sedangkan penduduk laki-laki dan perempuan yang paling sedikit berada di dusun

3 sebanyak 136 Jiwa.

Keadaan penduduk Desa Lasiroku berdasarkan pendidikan yang dimiliki

atau tingkat pendidikan dapat dilihat pada tabel 5berikut :

Tabel 5. Jumlah Penduduk Berdasarkan Tingkat Pendidikan

No Tingkat Pendidikan

Jumlah Jiwa Persentase (%)

1. Tidak sekolah 70 10,00

2. TK 36 5,00

3. SD 210 30,00

4. SMP 180 25,00

5. SMA 200 27,00

6. S1 25 3,00

Jumlah 721 100,00

Sumber Data : Laporan Profi Desa Lasiroku,2018

Dari tabel 5dapat di lihat bahwa tingkat pendidikan dalam penelitian ini

berfariasi mulai dari tidak sekolah, TK sampai dengan S1. Tingkat pendidikan

paling banyak adalah SD sebanyak 210 jiwa dengan persentase 30%, sedangkan

tingkat pendidikan yang paling sedikit adalah S1 sebanyak 25 orang dengan

Page 47: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

persentase 3%. Berikutnya keadaan penduduk berdasarkan mata pencaharian atau

pekerjaan dapat kita lihat pada tabel 6.

Dari banyaknya penduduk di Desa Lasiroku memiliki mata pencaharian

yang hampir mayoritas adalah petani akan tetapi ada juga penduduk yang

memiliki mata pencaharian yang lain, hal ini dapat kita lihat pada tabel 6 berikut :

Tabel 6. Jumlah Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

No . Jenis Pekerjaan Jumlah ( Jiwa) Persentase (%)

1. Petani 343 49,00

2. Pedagang/Wiraswasta 15 3,00

3. Tukang bangunan 8 1,00

4. Pelajar 230 33,00

5. Belum/Tidak Bekerja 100 14,00

Jumlah 696 100,00

Sumber Data : Laporan Profil Desa Lasiroku Tahun, 2018

Berdasarkan tabel di atas kita dapat ketahui bahwa sebahagian besar

penduduk di Desa Lasiroku memiiki pekerjaan sebagai petani sebanyak 343 Jiwa,

namun di sisi lain ada sebagian penduduk yang belum bekerja sebanyak 100 jiwa,

hal ini di karenakan kurangnya tingkat kesadaran terhadap penduduk untuk

bekerja atau mungkin sementara mencari pekerjaan yang lain.

4.1.3 Sarana dan Prasarana

Dalam meningkatkan suatu daerah/Desa, sjumah sarana dan prasarana

adalah salah satu hal yang sangat penting dan berpengaruh dalam hal menunjang

kegiatan perekonomian.Untuk dapat menjalankan sarana dan prasarana juga harus

di tunjang dengan sumber daya alam yang memadai dan sumber daya manusia

yang berkualitas.

Adapun sarana dan prasarana yang tersedia di Desa Lasiroku untuk dapat

mendukung kegiatan masyarakat dapat dilihat pada tabel 7 berikut :

Page 48: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 7. Sarana dan Prasarana Yang Terdapat di Desa Lasiroku

No. Sarana dan Prasarana Jumlah

1. Mesjid 2

2. TK 1

3. SD 1

4. Lapangan sepak bola 1

5. Lapangan takraw 1

6. Lapangan bulu tangkis 1

7. Tenis meja 1

8. Posyandu 1

9. Poskesdes 1

Sumber Data : Laporan Profil Desa Lasiroku,2018

Berhubung Desa Lasiroku tidak cukup luas jadi kondisi keagamaan dapat

di gambarkan berdasarkan sarana tempat ibadah yang ada, pelaksanaan aktivitas

keagamaan di lakukan di masjid yang ada di Desa Lasiroku. Sarana peribadatan

yang tersedia yaitu masjid hanya terdapat satu buah saja, seluruh penduduk Desa

Lasiroku beragama islam.

Karena Desa Lasiroku adalah Desa yang merupakan pemekaran dari Desa

Iwoimenda, maka dari itu sarana pendidikan yang tesedia baru di tingkat TK dan

SD yang berjumlah 1 buah.Oleh karena itu pendidikan dapat kita lihat dari

berdasarkan tabel 5 di atas dapat kita ketahui bahwa sarana pendidikan yang ada

di Desa Lasiroku berjumlah 1 buah.Keberhasian pembangunan suatu wilayah

sangat di pengaruhi atau di tentukan oleh kualitas sumber daya manusia.Salah

satunya adalah pendidikan merupakan upaya meningkatkan sumber daya manusia

tersebut. Oleh karena itu, peningkatan pendidikan harus terus di upayakan dengan

memulai membuka beberapa kesempatan seluas-luasnya kepada penduduk untuk

pendidikan hingga pada peningkatan kuaitas dan kuantitas sarana dan prasarana

pendidikan.

Page 49: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Sarana dan prasarana dalam bidang olahraga di Desa Lasiroku dapat di

katakana cukup berkembang mengapa demikian hal ini berdasarkandengan jumlah

lapangan olahraga yang sudah tersedia oleh pemerintah Desa Lasiroku.

4.1.4 Kondisi Pertanian

Potensi ekonomi kecamatan yang paling menonjol dari Desa Lasiroku kita

dapat melihat pada tabel berikut :

Tabel 8. Luas Wilayah Desa Lasiroku

No. Uraian Luas

1. Persawahan 130 Ha

2. Perkebunan 140 Ha

3. Tanaman kakao 165 Ha

Sumber Data : Profil Desa Lasiroku Tahun, 2018

Dari tabel 8 dapat dilihat bahwa lahan yang paling luas di Desa Lasiroku

adalah sektor perkebunan sebanyak 140 Ha dan sektor persawahan sebesar 130

Ha, hal ini yang membuat sektor pertanian yang ada bisa dapat kita kelolah

dengan baik oleh masyarakat yang ada di Desa Lasiroku.

Page 50: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

V HASIL DAN PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden

Identitas petani merupakan latar belakang untuk mengetahui kondisi petani

dalam penelitian.Penelitian ini dapat di batasi dengan beberapa karakteristik.

Karakteristik di gambarkan berdasarkan umur responden tingkat

pendidikan jumlah tanggungan keluarga pengalaman berusahatani dan luas lahan.

Adapun karakteristik tersebut di uraikan sebagai berikut :

5.1.1 Umur Responden

Umur merupakan salah satu faktor yang dapat mempengaruhi salah satu

aktifitas seseorang dalam melakukan suatu bidang usaha, pada umumnya

seseorang yang masih muda dan masih sehat dapat memiliki kemampuan fisik

yang lebih kuat di bandingkan dengan yang memiliki umur yang lebih tua. Dan

seseorang yang lebih cepat dapat menerima hal-hal yang baru, lebih berani

mengambil resiko dan lebih dinamis, sedangkan seseorang yang lebih tua dapat

memiliki kapasitas yang matang dan lebih bijak dalam melakukan pengelolaan

dalam usaha tani. Dari hasil penelitian, umur petani dapat di ketahui antara 30

tahun sampai dengan 60 tahun. Adapun Tabel umur petani kakao dapat dilihat

pada Tabel 2 di bawah :

Page 51: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 9. Umur Responden Petani Kakao di Desa Lasiroku, Kecamatan

Iwoimenda, Kabupaten Kolaka.

No Umur Jumlah (orang) Persentase (%)

1. 30 - 45 15 42,81

2. 46 - 53 16 45,73

3. 54 - 60 4 11,46

Jumlah 35 100

Sumber. Data Primer setelah diolah, 2019

Pada tabel 9 dapat dilihat bahwa umur petani kakao daam penelitian ini

beragam, umur petani kakao masih bisa dikatakan masih produktif.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Pendidikan merupakan salah satu yang sangat penting dalam kehidupan

bukan hanya buat para pelajar tetapi petani juga harus mempunyai pendidikan

agar dapat tetap melakukan usahatani pada era revolusi industry 4.0.pada

umumnya pendidikan dapat mempengaruhi cara berfikir para petani, pendidikan

yang tinggi dengar umur yang masih muda akan dapat menyebabkan petani lebih

dinamis (Tuwo,2011).

Petani yang memiliki pendidikan yang tinggi pasti memiliki pengetahuan

sehingga dapat mengkondisikan kebutuhannya. Dan petani yang mempunyai

pendidikan formal yang tinggi mungkin besar akan mudah menerima ha baru serta

perubahan dalam berusaha tani.

Tingkat pendidikan pada responden dapat dilihat pada tabel 10 berikut :

Page 52: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 10. Karakteristik Tingkat Pendidikan Petani Kakao di Desa Lasiroku

No Pendidikan Jumlah Responden Persentase (%)

1. SD 9 25,73

2. SMP 11 31,46

3. SMA 10 28,54

4. S1 5 14,27

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Seteah Diola, 2019

Berdasarkan dari Tabel 10 di atas dapat kita liahat bahwa ada sebagian

dari petani kakao tingkat pendidikan tertinggi yang dialui oleh responden adalah

tingkat S1 sebanyak 2 orang dari total responden 35 orang.

5.1.3 Jumlah Tanggungan Keluarga

Jumah tanggungan keluarga merupakan salah satu yang dapat memberikan

sumbangan yang sangat besar untuk menentukan perilaku terhadap seseorang

dalam bidang usahanya. Semakin besar jumlah tanggungan keluarga seorang

petani akan semakin dinamis juga seseorang dalam berusaha karena memiliki

dorongan oleh rasa tanggung jawab terhadap anggota keluarga. Selain itu

tanggungan keluarga juga merupakan beban yang harus di tanggung dalam

menyiapkan kebutuhan rumah tangga.

Karakteristik tanggungan keluarga responden petani kakaodapat dilihat

pada Tabel 11 berikut :

Page 53: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 11. Karakteristik Responden Petani Kakao Dapat Dilihat Berdasarkan

Jumlah Tanggungan Keluarga

No. Tanggungan Keluaga (Jiwa) Jumlah (Orang) Persentase (%)

1. 2 - 4 20 57,19

2. 5 - 8 15 42,81

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019

Dari Tabel 11 di atas dapat dilihat bahwa petani kakao bahwa responden

dengan jumah tanggungan keluarga yang paling banyak adalah 8 dimana mereka

memiliki istri dan anak-anaknya,sedangkan tanggungan keluarga yang paling

sedikit adalah 2 di mana dia hanya dapat menanggung jawapi istri dan anaknya

satu orang.

5.1.4 Pengalaman Berusahatani

Pengalaman berusahatani dapat dilihat dari lamanya bertani, dimana

responden meakukan kegiatan usahataninya, petani yang memilki pengalaman

berusahatani maka mereka ebih lama mempunyai kapasitas yang lebih baik dan

memiliki banyak pengalaman sehingga dapat bersikap sangan hati-hati dalam

bertindak, petani yang memiliki pengalaman usahatani yang banyak dapat

memiliki pengetahuan dan keterampian tentang inovasi.

Petani kakao mempunyai pengalaman yang berbeda-beda, untuk melihat

karakteristik petani kakao berdasarkan pengalaman usahataninya dapat kita lihat

pada Tabel 12 berikut di bawah ini :

Page 54: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 12. Pengalaman Usahatani KakaoDI Desa Lasiroku, Kecamatan

Iwoimenda, Kabupaten Kolaka.

No. No. Pengalaman Jumlah

(orang)

Persentase (%)

1. 10 - 20 5 14,38

2. 21 - 35 22 62,81

3. 36 - 59 8 22,81

Jumlah 35 100,00

Sumber : Data Primer setelah diolah, 2019

Dari Tabel 12 dapat dilihat bahwa responden petani kakao pada Tabel 10

dari total responden sebanyak 35 orang, pengalaman usahatani paling sedikit

antara 10-20 tahun dengan jumlah responden 5 orang dan pengalaman responden

paing lama 36-59 tahun dengan responden 8 orang.

5.1.5 Luas Lahan

Lauas lahan dalam berusahatani merupakan salah satu faktor produksi

yang sangat penting tanpa mengabaikan kualitas lahan, luas lahan sangat

menentukan besar kecilnya suatu penghasilan yang didapat dari hasil kegiatan

usahatani dan mempengaruhi pendapatan petani. Semakin luas lahan usahataninya

yang dimiliki maka akan semakin besar pendapatan yang akan di perolehnya.

Luas lahan yang dimiliki oleh responden kakao berbeda-beda mulai dari 1 Ha

sampai dengan 2,5 Ha.

Luas lahan petani yang menjadi responden kakao di Desa Lasiroku,

Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka dapat dilihat pada tabel 13berikut :

Page 55: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Tabel 13. Karakteristik Petani Kakao Berdasarkan Luas Lahan di Desa

Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka.

No. Luas Lahan (Ha) Jumlah Responden

(Orang)

Persentase (%)

1. 1 Ha – 2 Ha 20 65

2. 3 Ha – 4 Ha 15 35

Jumlah 35 100

Sumber : Data Primer Setelah Diolah, 2019

Pada Tabel 13 dapat dijelaskan bahwa petani kakao yang mempunyai luas

lahan yang paling kecil 1 ha sampai 2 ha sebanyak 20 orang,dan untuk petani

yang memiliki luas lahan yang paling banyak atau yang paling luas sebesar 4 ha

15 orang.

5.2 Produksi Usahatani Kakao Rakyat di Desa Lasiroku

Dalam melakukan produksi kakao di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda,

Kabupaten Kolaka. Tanaman kakao mulai memproduksi buah pada umur 2,5 - 3

tahun setelah melakukan penanaman, produksi buah kakao di tahun pertama

cenderung sedikit akan tetapi kakao akan terus meningkat seiring dengan

pertumbuhan umur pada tanaman kakao.

Produktivitas optimal pada tanaman kakao dapat dicapai pada umur 7 – 11

tahun. Selain untuk meningkatkan produksi kakao masyarakat memerlukan

pemangkasan rutin sehingga dapat meningkatkan produktivitas terhadap tanaman

kakaonya,akan tetapi untuk tanaman kakao yang umurnya dibawah 5 tahun cukum

melakukan pemangkasan ringan (pemangkasan sedikit terhadap ujung dahan yang

di anggap tidak bermanfaat). Produksi kakao bukan hanya di lakukan

pemangkasan akan tetapi masyarakat juga perlu melakukan pemupukan terhadap

tanaman kakao, ketika ingin melakukan suatu pemupukan kita perlu melihat dosis

Page 56: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

pupuk tentatif (dapat di sesuaikan dengan umur tanaman) untuk tanaman kakao

yang baik penaungannya. Kakao merupakan salah satu komoditas perkebunan

yang sangat penting, waktu panen tanaman kakao biasa dilakukan 7 atau 14 hari

jika pada saat musim, akan tetapi ketika tanaman kakao mengalami penurunan

maka waktu panen biasa di lakukan 3 minggu atau 1 bulan lamanya.

Setelah melakukan pemetikan buah kakao masyarakat memerlukan tenaga

kerja untuk dapat membantu pembelahan terhadap buah kakao atau kakao

dipisahkan antara kulit dengan biji kakao, setelah itu masyarakat memerlukan

waktu 1-2 hari untuk melakukan fermentasi, kemudian melakukan pengeringan

terhadap biji kakao yang teah di fermentasikan, adapun waktu yang di butuhkan

dalam mengeringkan biji kakao masyarakat memerlukan waktu sekitar 3-4 hari.

Kemudian setelah biji kakao tersebut kering masyarakat menyiapkan tempat untuk

penyimpanan biji kakao tersebut biasanya masyarakat dapat menyimpan biji

kakao tersebut kedalam karung.Lalu setelah biji kakao tersebut kering masyarakat

dapat menjual biji kakao tersebut kepada pedagang pembeli biji kakao.

Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao pemerintah melakukan

sistem sambung samping, dimana dalam hal ini pemerintah melakukan dengan

tujuan untuk meningkatkan produksi kakao dengan memanfaatkan tanaman yang

ada. Dengan adanya sambung samping pemerintah tidak perlu melakukan

pembibitan ulang melalui biji-biji yang berkualitas, sambung samping ini yang

bertujuan untuk meningkatkan produksi kakao tanpa harus melakukan penanaman

kembali (replanting),sehingga tanaman yang sebelumnya berproduksi rendah

Page 57: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

tidak perlu melakukan di bongkar dan diremajakan karena membutuhkan waktu

yang lama.

Sambung samping dilakukan dengan cara menyambung batang atas (entres)

yang di peroleh dari tanaman induk unggu kebatang tanaman kakao yang

memiliki produktivitas rendah. Pemerintah melakukan sambung samping guna

meningkatkan hasil produksi kakao, maka petani dapat melakukan strategi melalui

perbanyakan tanaman kakao baik vegetative.

5.3 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Kakao

Berbicara masalah faktor – faktor produksi kakao di Desa Lasiroku

Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka sangatlah banyak, namun disini hanya

tiga faktor saja yang penulis teliti yaitu luas lahan, pupuk, dan tenaga kerja.

Untuk melihat seberapa besar pengaruh dari faktor-faktor tersebut adalah sebagai

berikut :

a. Luas lahan

Dimana luas lahan merupakan faktor yang sangat penting dalam

pertanian karena kenapa tanah merupakan tempat dimana petani dapat

melakukan penanaman kakao sehingga dapat menghasilkan produksi yang

banyak karena tanah memiliki sifat tidak sama dengan faktor produksi lainnya

dengan luas lahan permintaan akan semakin meningkat. Luasnya suatu lahan

dapat berpengaruh besar terhadap suatu peningkatan produksi kita di mana

dalam proses produksi semakin sempit lahan yang kita miliki maka semakin

kicil produksi yang akan kita dapat di bandingkan dengan kita memiliki lahan

yang cukup luas. Semakin sempit lahan yang kita miliki maka semakin tidak

Page 58: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

efesien usaha tani yang kita lakukan. Dapat kita ihat pada tabel di atas bahwa

petani kakao yang ada di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten

Kolaka luas lahan yang dimiliki para petani bisa dikatakan sempit karena

kenapa para petani disan rata-rata memiliki lahan yang sempit sehingga

produksi yang di hasilkan itu cukup tdk efesien, namun disisi lain mereka

dapat menutupi semua kebutuhan-kebutuhan yang mereka perlukan walaupun

mereka memiliki lahan perkebunan kakao yang sempittetepi mereka masih

memiiki usaha lain sehingga kebutuhan rumah tangganya dapat terpenuhi.

Maka dari itu luasnya suatu lahan itu cukup penting dan dapat mempengaruhi

suatu produksi yang akan kita hasilkan nantinya. Luas lahan dapat di katakana

produktif apabila suatu lahan tersebut dapat menghasilkan hasil produksi yang

yang sudah memuaskan.

Untuk meningkatkan produktivitas para petani perlu melakukan

perluasan suatu lahan sehingga mereka lebih bisa memperbanyak lagi

produksinya. Keadaan ini mengakibatkan petani tidak dapat memenuhi apa

yang mereka inginkan tetapi ketika mereka berfikir bahwa semakin luas lahan

yang mereka miliki itu maka akan semakin besar pula produksi yang mereka

hasilkan sehingga kebutuhan yang mereka inginkan sudah dapat mereka

penuhi, karena kebutuhan semakin hari semakin meningkat. Sehingga kita

perlukan untuk atas dasar luas lahan mempunyai nilai ekonomis yang bisa

sangat tinggi, dengan begitu akan menguntungkan bagi sang pemilik lahan.

Selain hasil produksi yang banyak di tentukan oleh luas atau sempitnya suatu

lahan tetapi kita juga dapat melihat dari segi yang lainnya seperti jenis tanah,

Page 59: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

macam-macam penggunaan lahan,topografinya(tanah dataran tinggi, rendeah

atau dataran yang berada di dekat pantai).

b. Pupuk

Pupuk merupakan suatu bahan yang di gunakan untuk mengubah

sifat fisik kimiah atau biologi pada tanah sehingga dapat menjadi lebih baik

perkembangan atau pertumbuhan pada tanaman dan dapat menambah

produksi yang akan di hasilkan. Pupuk juga mengandung unsurhara pada

tanah sehingga tanaman yang ditanam dapat tumbuh dengan baik. Karena

pupuk merupakan salah satu usaha petani untuk meningkatkan hasil produksi

petaninya dengan melalui pemupukan padatanaman yang mereka tanam

terutama pada tanaman kakao yang mereka tanam, pupuk adalah salah satu

zat bahan makanan yang dapat di berikan kepada tanaman dengan maksud

agar zat makanan tersebut dapat diserap oleh tanaman.

Pupuk juga merupakan zat yang berisi satu atau lebih nutrisi yang

di gunakan untuk dapat mengembalikan unsur-unsur yang sudah habis

terhisap dari tanah.Dalam melakukan pemberian pupuk petani dapat melihat

keseimbangan unsur hara atau zat mineral dapat di pertahankan. Petani juga

selain mempertahanka unsur hara pada tanah mereka juga menjanga hama

yang dapat menyerang tumbuhan kakao sehingga produksi tidak menurun,

sehingga mereka perlu memerhatikan pestisida yang di gunakan dan perlu

melihat dosis pestisisda yang di gunakan mengapa demikian karena pestisida

juga dapat meracun tumbuhan yang di tanam ketika tanaman tersebut

kelebihan, sehingga kita produksi yang tadinya kita bisa menghasilkan

Page 60: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

produksi yang lebih baik malah sebaiknya di akibatkan dengan kelebihan

dosis terhadap pestisida yang telah kita berikan. Adapun pupuk yang di

gunakan para petani yang ada di desa lasiroku kecamatan iwoimenda

kabupaten kolaka mereka dapat menggunakan berbagaimacam pupuk, ada

yang menggunakan pupuk kompos, pupuk Za, pupuk urea,dan pupuk KCL.

Meskipun masyarakat disana measih dominan memakai pupuk kompos

mengapa demikian karena mereka melihat produksi yang mereka peroleh itu

dapat menghasilkan produksi yang baik sehingga sebahagian dari masyarakat

disana menggunakan pupuk tersebu.

c. Tenaga Kerja

Tenaga kerja merupakan sumber alam yang dapat bermanfaat bagi

setiam manusia secara serius, semakin seruis manusia dalam menagani sumber

daya alam maka semakin besar pula sumber manfaat yang akan di peroleh

petani. Dengan adanya penggunaan tenaga kerja merupakan faktor yang yang

mempengaruhi produksi (input) yang penting dalam petani. Dalm penggunaan

tenaga kerja akan intensif apa bila tenaga kerja yang di gunakan dapat

memberikan manfaat yang optimal dalam proses produksi kakao, selain itu

tenaga kerja yang di gunakan dapat di berikan upah sesuai dengan hasil kerja

yang di lakukan. Sedangkan tenaga kerja yang di lakukan oleh keluarga

sendiri pada umumnya tidak terlalu di perhitungkan dan sulit di ukur dalam

penggunaanya atau bisa di sebut juga tenaga yang tidak pernah diniai dengan

uang.Tenaga kerja dapat di katakana bahwa setiap orang yang mampu

melakukan pekerjaan guna untuk menghasilkan barang atau jasa baik untuk

Page 61: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk kebutuhan masyarakat. Dalam

usaha tani tenaga kerja merupakan tenaga kerja yang di curahkan untuk usaha

tani sendiri atau usaha keluarga.Dengan adanya tenaga kerja sebahagian dari

masyarakat yang memiliki pekerjaan seperti di kantor, mereka tidak lagi

kebingungan tentang keadaan lahan usahatani kakaonya. Dengan adanya

tenaga kerja mereka dapat menggunakan jasa mereka dengan memberikan

upah kepada tenaga kerja yang telah bekerja dan memberikan upah sesui

dengan jam kerja atau hasil kerjanya. Maka dari itu masyarakan yang

mempunyai pekerjaan sampingan tidak perlu khawatir sehingga dengan

adanya tenaga kerja mereka mampu memiliki pekerjaan yang lainnya.

5.4 Analisis Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usahatani Kakao

Faktor-faktor yang mempengaruhi terhadap produksi kakao di Desa

Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolakameliputi luas lahan, pupuk

dan tenaga kerja.Analisis dalam penelitian ini menggunakan analisis regresi

sederhana yang dapat di olah menggunakan SPSS, dapat dilihat pada Tabel 12.

Tabel 14.Hasil Analisis Regresi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Produksi

Usahatani Kakao Rakyat di Desa Lasiroku,Kecamatan Iwoimenda,

Kabupaten Koaka.

Model B t-Hitung Sig

Luas Lahan 214,890 2,388 ,023

Pupuk -2,384 -2,894 ,007

Tenaga Kerja 87,037 3,236 ,003

(Constant)

R2

= 0,422

FHitung = 7,550

64,588 1,306 ,201

Sumber : Data Primer dioleh, 2019

Page 62: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Berdasarkan hasil analisis regresi sederhana menunjukkan bahwa uji F

adalah 7,550 dan dapat berpengaruh nyata pada tingkat produksi kakao.Hal ini

berarti bahwa ketiga variabel bebas (Luas lahan, pupuk, dan tenaga kerja) yang di

gunakan untuk menganalisis produksi kakao dapat bepengaruh secara bersama-

sama terhadap produksi kakao tersebut. Hasil analisis juga dapat membeikan

pemahaman bahwa model yang di gunakan untuk menduga faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi kakao dapat menjelaskan faktor tersebut berpengaruhi R2

= O,422.

Berdasarkan hasil uji t dan analisis regresi dapat di ketahui bahwa faktor

luas lahan dapat berpengaruh nyata terhadap produksi tanaman kakao.Analisis ini

di gunakan untuk melihat seberapa besar pengaruh masing-masing variabel

independen terhadap produksi kakao. Pengaruh penggunaan faktor-faktor

produksi terhadap produksi tanaman kakao dapat di jelaskan sebagai berikut :

1. Luas lahan

Koefisien regresi fariabel luas lahan adalah sebesar 214,890 dan niai

thitung sebesar 2,388. Nilai signifikan 0,023 <0,05, sehingga luas lahan

berpengaruh nyata terhadap produksi kakao. Variabel luas lahan mempunyai

hubungan yang positif terhadap produksi kakao yang berarti bahwa setiap

bertambahnya luas lahan sebesar satu persen akan meningkatkan volume

produksi kakao sebesar 214,890 persen, dengan asumsi bahwa faktor lain di

anggap konstan.

Berdasarkan hasil penelitian ini, luas lahan sangat berpengaruh nyata

terhadap produksi tanaman kakao.Intensifikasi pertanian tersebut mampu

Page 63: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

meningkatkan produktivitas tanaman kakao. Pertambahan luas lahan berarti

terjadi pertambahan populasi tanaman,dengan demikian produksi bertambah

seiring dengan bertambahnya jumlah tanaman.

2. Pupuk

Koefisien regresi variabel pupuk adalah -2,384 dan nilai thitung sebesar

-2,894. Nilai signifikan 0,007< 0,05, sehingga pupuk cenderung dapat

berpengaruh nyata terhadap produksi kakao. Variabel pupuk mempunyai

hubungan yang positif terhadap produksi kakao yang berarti bahwa setiap

bertambahnya pupuk sebesar satu persen akan meningkatkan volume produksi

kakao sebesar -2,384 persen dengan asumsi bahwa faktor lain dianggap

konstan.

Pengaruh nyata dapat di akibatkan karena penggunaan pupuk yang

sudah memenuhi prosedur, sebab petani mulai menerapkan sesuai denga

anjuran dimana jenis pupuknya adalah kimia dan organik.Penggunaan pupuk

bermanfaat dalam merangasang pertumbuhan tanaman, dapat menyegarkan

kembali tanah, dapat memperbaiki prosedur tanah, struktur pada tanah dari

yang bersifat lembung liat menjadi ringan atau remah. Memperbaiki

permeabilitas tanah mengikat air lebih banyak, meningkatkan produktivitas

terhadap lahan dan tata udara dalam tanah. Mempertinggi daya ikat tanah

terhadap unsur hara tanah, tergantung penyusun pupuk organik tersebut dapat

membantu proses pelapukan bahan mineral, penyediaan makanan bagi

mikroba dan menurunkan aktivitas mikro organisme merugikan.

Page 64: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

3. Tenaga Kerja

Koefisien regresi variabel tenaga kerja adalah 87,037dan nilai thitung

sebesar 3,236. Nilai signifikan 0,003< 0,05 , sehingga pupuk cenderung dapat

berpengaruh nyata terhadap produksi kakao. Variabel pupuk mempunyai

hubungan yang positif terhadap produksi kakao yang berarti bahwa setiap

bertambahnya tenaga kerja sebesar satu persen akan meningkatkan volume

produksi kakao sebesar 87,037persen dengan asumsi bahwa faktor lain

dianggap konstan.

Hal ini berarti bahwa tenaga kerja tidak berpengaruh sangat penting

terhadap produksi kakao.Pengaruh nyata di duga di sebabkan karena

pemeliharaan tanaman kakao belum intensif.Terutama pemeliharaan karena

tidak semua petani melakukan pemeliharaan terhadap tanaman

kakao.Penggunaan tenaga kerja dalam proses produksi tanaman kakao tidak

memiliki pengaruh yang kuat dalam penelitian ini mengapa demikian karena

kurang maksimalnya tenaga kerja dalam melakukan pemeliharaan tanaman

kakao.

Berdasarkan penjelasan diatas menyatakan bahwa produksi kakao

berpengaruh positif dan signifikan terhadap faktor-faktor produksi kakao di Desa

Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka pada tahun 2015-2019, hal ini

terbukti engan meningkatnya produksi kakao di Desa Lasiroku Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka setiap tahunnya. Sehingga dapat terbentuk

kesejahteraan dan keselarasan dalam kehidupan masyarakat.Dan apa yang telah di

lakukan oleh masyarakat dan pemerintah mempunyai korelasiyang saling

Page 65: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

membantu satu sama lain, karana kakao merupakan salah satu komoditas ungguan

di daerah Kabupaten Kolaka. Dan dapat memberikan kesejahteraan bagi

masyarakan Kabupaten Kolaka.

Seperti yang terjadi pada penelitian ini, dapat di katakana berpengaruh

karena hasil menunjukkan sesuai dengan syarat yang di tentukan oleh standar

statistika secara umum apabila di ukur dengan analisis regresi. Untuk itu, ketika

faktor produksi meningkat maka pengaruhnya terhadap produksi kakao juga akan

mengalami peningkatan. Peningkatan ini tentunya akan dapat menarik para petani

kakao yang ada di Kabupaten Kolaka khususnya di Desa Lasiroku. Untuk dapat

meningkatkan produksi kakao sendiri yaitu dengan menambah luas lahan yang

dimiliki, pupuk dan tenaga kerja itu sendiri guna untuk meningkatkan hasil

produksi kakao di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

Page 66: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

VI PENUTUP

6.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis data dan pembahasan yang telah di

kemukakan pada bab sebelumnya maka dapat di ambil kesimpulan sebagai

berikut :

a. Untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao pemerintah melakukan

sistem sambung samping, dimana dalam hal ini pemerintah melakukan

dengan tujuan untuk meningkatkan produksi kakao dengan memanfaatkan

tanaman yang ada. Dengan adanya sambung samping pemerintah tidak

perlu melakukan pembibitan ulang melalui biji-biji yang berkualitas,

sambung samping ini yang bertujuan untuk meningkatkan produksi kakao

tanpa harus melakukan penanaman kembali (replanting),sehingga tanaman

yang sebelumnya berproduksi rendah tidak perlu melakukan di bongkar

dan diremajakan karena membutuhkan waktu yang lama.

b. Hasil uji hipotesis, di peroleh tingkat signifikan 0,001 atau lebih kecil dari

0,05 yang berarti faktor-faktor produksi kakao sangat berpengaruh positif

dan signifikan terhadap produksi kakao di Desa Lasiroku Kecamatan

Iwoimenda Kabupaten Kolaka.

6.2 Saran

1. Bagi pemerintah di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka

Terlepas bahwa dalam penelitian ini lebih banyak mengendalikan data

sekunder dengan segala keterbatasan, maka ada beberapa saran rekomendasi

Page 67: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

yang dapat di jadikan acuan untuk mengoptimalkan produksi kakao terhadap

faktor – faktor produksi di Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten

Kolaka, agar kiranya memberikan bantuan agar petani dapat mengetahui

meningkatkan lagi hasil produksinya sehingga dapat memberikan daya

produksi yang maksimal.

2. Bagi penati di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka.

Agar kiranya lebih mempertahankan atau menjaga produktivitas tanaman

kakaonya sehingga dapat lebih meningkat dan dapat mensejahterakan

masyarakat yang ada di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten

Kolaka.

3. Bagi peneliti agar kiranya tidak hanya meneliti faktor-faktor yang

mempengaruhi produksi kakao seperti luas lahan, pupuk, dan tenaga kerja.

Akan tetapi peneliti juga perlu melihat faktor lainnya seperti hama dan

penyakit pada tanaman kakao.

Page 68: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, 2015. Statistik Perkebunan Indonesia 2014-2015 Kakao. Direktur

Jendral Perkebunan. Jakarta.

Anonima. 2015. Produksi Perkebunan Rakyat Menurut Jenis Tanaman (rubu ton) ,

2000-2015. Badan Pusat Statistik.

Anonimous, 2008.Penegembangan Budidaya dan Pengelolahan

Kakao.http://www.smecda.com/Files/Budidaya/pengemb&pengelolaha

nkakao. Pgf

Anonimous, 2009. Pengelolahan Hama dan Penyakit Terpadu untuk Produksi

Kakao Berkelanjutan, The University of Sydney

Akhmad Sudrajat. (2008). Pengertian Pendekatan, Strategi, Metode, Teknik, dan

Model Pembelajaran.

Arikanto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Peraktik.

Jakarta : Rineka Cipta.

Basri, Z, 2009. Kajian Metode Perbanyakan Klonal Pada Tanaman Kakao. Media

Litbang Sulawesi Tengah, 2(1): 7-14.

Direktorat Jendral Perkebunan. 2014. Statistik Perkebunan Indonesia Kakao

Indonesia 2013-015. Direktorat Jendral Perkebunan. Jakarta.

Daniel, Moehar. 2004. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Bumi Aksara, Jakarta.

Djamil, Abdoel. 2000. Manajemen Usahatani. Jakarta : PT. Bumi Aksara.

Fitria. 2015. Usahatani Kakao. Balai penelitian Solok, Indinesia

Herman, 2007. Dampak Pesatnya Pengembangan Perkebunan Kakao terhadap

Serangan Hama PBK, Lingkungan dan Perekonomian Regional

Sulawesi Selatan. Disertai. IPB, Bogor.

Lingga, P. dan Marsono. 2001. Petunjuk Penggunaan Pupuk. Penebar Swadaya.

Jakarta.

Moehar, 2001. Pengantar Ekonomi Pertanian. BumiAksara : Jakarta.

Muis, A. dan Basri, Z., 2008.Kajian Paningkatan Produksi dan Pendapatan

Usahatani Kakao Melalui Teknik Sambung Samping. Media Litbang

Sulteng, I(2): 78-87.

Page 69: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Muyadi Subri. 2003. Ekonomi Sumber Daya Manusia dalam Persfektif

Pembangunan.PT Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Novizan, 2005.Petunjuk Pemupukan Yang Efektif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Pancaningtyas, S. 2013. Perkebunan Teknologi Krioperservasi pada Tanaman

Serta Peluang dan Penerapannya Pada Kakao (Therabroma cacao L)

Riview Penelitian Kopi dan Kakao 1 (1) 2013, 12-23.

Rahim, Abdul dan Diah Retno Dwi Hastuti. 2013. Ekonomi Pertanian (Pengantar,

Teori, dan Kasusu). Penebar Swadaya Depok.

Salikin. 2003. Sistem Pertanian Berkelanjutan. Yogyakarta.Kanisius.

Suratiyah, Ken. 2006. Ilmu Usahatani. Penebar Swadaya. Depok.

Soekartawi. 2003. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasa Analisis Cobb-

Douglas. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada. 250 hal.

Soekartawi.2002. Prinsip Dasar Ekonomi Pertanian Teori dan Aplikasi.Jakarta :

PT Raja Grafindo.

Soekartawi. 2002. Analisis Usaha Tani. Jakarta : Universitas Indonesia.

Soekartawi. 2011. Ilmu Usaha Tani. Universitas Indonesia : Jakarta

Sukirno, Sadono. 2002. Teori Mikro Ekonomi. Cetakan Keempat Belas. Rajawali

Press : Jakarta.

Sugiyono, 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung :

Alfabeta.

Sugiyono.2014. Metode Penelitian Kuantitatif.Bandung : Alfabeta.

Surti, K . 2012. Pemanfaatan marka molekuler untuk mendukung peraktisan

kultivar unggul kakao (Theobroma Cacao L). Skripsi Program Studi

Agronomi.Institut Pertanian Bogor.

Suratiyah. 2006. Ilmu Usaha Tani. Penebar Swadaya. Jakarta.

Tangkelayuk, H. 2008. Analisis Keuntungan Usahatani Komoditi Kakao Di

Kabupaten Jayapura Provinsi Papua. [Tesis] Universitas Sam Ratulangi.

Manado

Valeriana Darwis Dan Nur Khoiriyah Agustin Prespektif Agribisnis Kakao Di

Sulawesi Tenggara (Studi kasus Kabupaten Kolaka)http//www.

Keywords : Preapective, Agribusiness, cocoa

www.pertanian.go.id diakses tanggal 20 juni 2019

Page 70: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Waluyo, L. 2010. Budidaya coklat.Epsilon Grup. Buah Batu. Bandung

Winarsih, S dan Prawoto, A. 1995.Pedoman Teknis Rehabilitasi Tanaman Kakao

Dewasa dengan Metode Sambung Samping. Jember: Pusat Penelitian

Kopi dan Kakao Jember.

Wahyudi, T., Panggabean, T.R. dan Pujiyanto. 2008. Panduan Lengkap Kakao:

Manajemen Agribisnis dari Hulu hingga Hilir. Penebar Swadaya,

Jakarta.

Page 71: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Lampiran 1. Kuesioner Penelitian

KUESIONER PENELITIAN

FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI

KAKAO RAKYAT DI DESA LASIROKU KECAMATAN

IWOIMENDA KABUPATEN KOLAKA

Oleh :

Indra Lestari : 105960189715

A. Identitas Petani Responden

a) Nama :

b) Umur :

c) Jenis kelamin :

d) Pendidikan Terakhir :

e) Pekerjaan pokok :

f) Pekerjaan sampingan :

g) Pengalaman usahatani :

h) Luas lahan :

i) Jumlah tanggungan keluarga :

j) Status petani : a. Milik sendiri

b. Penyakap

c. Penyewah

B. Identitas Tanaman Kakao

No Jenis varietas Umur

tanaman

(Tahun)

Luas

lahan (Ha)

Jumlah

Produksi

(Kg)

Harga/Kg

(Rp)

D. Penggunaan Pupuk

No Jenis pupuk Jumlah pupuk yang di

gunakan

(Kg)

Harga/Satuan

(Rp)

Page 72: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Lampiran 2 : Identitas Responden petani kakao di Desa Lasiroku, Kecamatan Iwoimenda, Kabupaten Kolaka

No Nama Umur Jenis

Kelamin

Pendidikan Pekerjaan Pengalaman

Usahatani

(Tahun)

Luas

Lahan

(Ha)

Tanggungan

Keluarga

1. Aco 29 Laki-laki SMP Petani 10 1.50 2

2. Asgar 29 Laki-laki SMA Petani 10 1.20 4

3. Ambo pance 60 Laki-laki SMP Petani 45 0.90 4

4. Anas 41 Laki-laki SD Petani 20 1.10 3

5. Angkong 49 Laki-laki SD Petani 25 1.15 2

6. Asri 35 Laki-laki SMA Petani 18 0.70 3

7. Hasriadi 35 Laki-laki SMA Petani 18 0.85 2

8. Darwis 40 Laki-laki SMA Petani 20 1.60 5

9. Drs. A. Nasrullah 40 Laki-laki S1 Petani 20 2.00 4

10 Hj. Timbo 50 Laki-laki SD Petani 30 1.70 1

11. Hamsaruddin 36 Laki-laki S1 Petani 26 1.40 3

12. Jurahman 47 Laki-laki SMA Petani 22 1.90 2

13. Jabba 50 Laki-laki SD Petani 32 2.00 1

14. Jumattang 50 Laki-laki SD Petani 32 1.60 1

15. Jalilu 50 Laki-laki SD Petani 35 1.30 6

16. Sainuddin 39 Laki-laki SMA Petani 18 1.60 2

17. Kusi 56 Laki-laki SD Petani 48 1.70 4

18. Muh. Nur 47 Laki-laki S1 Petani 20 1.10 5

19. Rompo 58 Laki-laki SD Petani 45 1.95 3

20. Rajman 42 Laki-laki SMP Petani 36 1.50 4

21. Samsul Bahri 34 Laki-laki SMP Petani 12 1.80 2

22. Syaripuddin 36 Laki-laki SMA Petani 15 1.65 4

23. Tenri Lipu 54 Laki-laki SD Petani 35 1.95 2

24. Dukku 53 Laki-laki SMP Petani 34 1.90 1

Page 73: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

25. Dg. Macenning 55 Laki-laki SD Petani 37 1.10 2

26. Maja 37 Laki-laki SMP Petani 20 1.70 2

27 Haeruddin 50 Laki-laki SMP Petani 44 1.50 1

28. Taslim 25 Laki-laki SMA Petani 11 1.80 2

29 Papataning 64 Laki-laki SD Petani 52 1.60 7

30. Amiruddin 57 Laki-laki SMA Petani 46 1.40 3

31. Muh. Basri 49 Laki-laki SMP Petani 32 1.95 2

32. Ambo Tuo 45 Laki-laki SMP Petani 25 1.90 4

33. Tahar 38 Laki-laki SD Petani 19 1.20 5

34. Wahyuddin 24 Laki-laki SMA Petani 12 160 2

35. Ramli 49 Laki-laki SMP Petani 32 1.95 3

36. Sopyang 30 Laki-laki SMP Petani 15 1.90 2

Sumber : Data Primer setelah di olah 2019

Page 74: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Lampiran 3 : Variables Entered/Removed

Regression

Variables Entered/Removeda

Model Variables Entered Variables

Removed

Method

1

Tenaga Kerja,

pupuk , Luas

Lahanb

. Enter

a. Dependent Variable: Produksi Kakao

b. All requested variables entered.

Lampiran 3 :Hasil R2 Produksi Kakao

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the

Estimate

Change Statistics Durbin-Watson

R Square Change F Change df1 df2 Sig. F

Chang

e

1 ,650a ,422 ,366 58,86424 ,422 7,550 3 31 ,001 1,178

a. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja,pupuk, Luas Lahan

b. Dependent Variable: Produksi Kakao

Page 75: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Lampiran 4 :FHitung Produksi Kakao

ANOVAa

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1

Regression 78485,048 3 26161,683 7,550 ,001b

Residual 107414,952 31 3464,998

Total 185900,000 34

a. Dependent Variable: Produksi Kakao

b. Predictors: (Constant), Tenaga Kerja, pupuk, Luas Lahan

Lampiran 5 :Faktor – Faktor yang mempengaruhi produksi kakao

Coefficientsa

Model Unstandardized Coefficients Standardized

Coefficients

t Sig.

B Std. Error Beta

1

(Constant) 64,588 49,444 1,306 ,201

Luas Lahan 214,890 89,973 1,043 2,388 ,023

Pupuk -2,384 ,824 -1,217 -2,894 ,007

Tenaga Kerja 87,037 26,896 ,571 3,236 ,003

Page 76: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Gambar 1 : Wawancara Responden Petani Kakao

Gambar 2 : Wawancara Responden Petani Kakao

Gambar 3 : Wawancara Responden Petani Kakao

Page 77: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

Gambar 4 : Wawancara Responden Petani Kakao

Gambar 5 : Wawancara Responden Petani Kakao

Gambar 6 : Pohon Kakao

Page 78: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO
Page 79: FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRODUKSI USAHATANI KAKAO

RIWAYAT HIDUP

Indra lestari, lahir di lasiroku pada tanggal 14 september 1997,

anak kedua dari tiga bersaudara dari pasangan Syarifuddin dan

Harlina.

Penulis memulai jenjang pendidikan Sekolah dasar pada tahun

2003 di SDN 1 Lasiroku hingga 2009, pada tahun yang sama penulis melanjutkan

pendidikan di MTS Iwoimenda dan tamat pada tahun 2012, pada tahun yang sama

penulis melanjutukan pendidikan di MAN 2 Kolaka dan tamat pada tahun 2015.

Tahun 2015 penulis lulus seleksi masuk Program Studi Agribisnis Fakultas Pertanian

Universitas Muhammadiyah Makassar.

Tugas akhir dalam pendidikan tinggi diselesaikan dengan menulis skripsi yang

berjudul “Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Produksi Usaha Tani Kakao Rakyar Di

Desa Lasiroku Kecamatan Iwoimenda Kabupaten Kolaka”.