analisis efisiensi alokatif penggunaan faktor-faktor … · 2012-08-09 · analisis efisiensi...

102
ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL (Daucus carota L) (Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu) RINGKASAN Oleh: MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN JURUSAN SOSIAL EKONOMI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS MALANG 2012

Upload: others

Post on 28-Dec-2019

11 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTO R PRODUKSI USAHATANI WORTEL ( Daucus carota L)

(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

RINGKASAN

Oleh: MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

MALANG 2012

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTORPRODUKSI

MINAT SOSIAL EKONOMI PERTANIAN

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperolehGelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTORPRODUKSI USAHATANI WORTEL ( Daucus carota

(Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu)

Oleh:

MOHAMMAD SHOIMUS SHOLEH 0810440241

MINAT SOSIAL EKONOMI PERTANIAN PROGRAM STUDI AGRIBISNIS

SKRIPSI

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperolehGelar Sarjana Pertanian Strata Satu (S-1)

UNIVERSITAS BRAWIJAYA FAKULTAS PERTANIAN

JURUSAN SOSIAL EKONOMI MALANG

2012

ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR -FAKTOR Daucus carota L)

Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu Perguruan Tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebutkan dalam daftar pustaka.

Malang, Juli 2012

Mohammad Shoimus Sholeh Nim. 0810440241

LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul Skripsi : Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor

Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) di Kecamatan

Bumiaji Kota Batu

Nama Mahasiswa : Mohammad Shoimus Sholeh

NIM : 0810440241

Program Studi : Agribisnis

Jurusan : Sosial Ekonomi Pertanian

Menyetujui : Dosen Pembimbing

Pembimbing Utama, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS NIP. 19581128 198303 1 005

Pembimbing Pendamping, Rosihan Asmara, SE. MP NIP. 19710216 200212 1 001

Mengetahui, Ketua Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian

Dr. Ir. Syafrial, MS NIP. 19580529 198303 1 001

Tanggal Persetujuan :

LEMBAR PENGESAHAN

Mengesahkan

MAJELIS PENGUJI

Penguji I Dr. Ir. Syafrial, MS NIP. 19580529 198303 1 001

Penguji II

Nur Baladina, SP, MP NIP. 19820214 200801 2 012

Penguji III Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani AR, MS NIP. 19581128 198303 1 005

Penguji IV

Rosihan Asmara, SE. MP NIP. 19710216 200212 1 001

Tanggal Lulus :

Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk Orang Yang Paling Berharga Dalam Kisah HidupkuCinta Kasih Dan Sayang

Abiku Mohammad Amin Di Setiap SujudnyaKatanya Untuk

Adikku Tersayang YaMenghiburku

Kakek Dan Nenekku Yang Selalu Memberi Cerita Klasik Dan Masa lalu Yang Membuatku Mengerti Indahnya dan Dari Hidup Dan Kehidupan

Keluarga Besar Dari Nenekku Yang Selalu Memberi Dukungan dan Ilmu

Teman-Temanku Mulai Dari Aku Kecil, TK, SD, SMP, SMA Sampai Sekarang Ini Yang Tak Mungkin Lepas Dari Kenangan Manis Dan Pahit Dalam Proses Menuju Impian

Teman Seperjuangan Agribis 2008 Dengan BerjutaYang Tak Mungkin Terulang Lagi Terima Kasih Allah, telah mengirim mereka dalam hidupku

Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .

Thanks to all . . .Thanks to all . . .Thanks to all . . .Thanks to all . . .

“ Tersenyumlah pada semua orang me

Karena pada akhirnya mereka akan menangis melihat

tersenyum untuk yang terakhir kalinya

Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk Orang Yang Paling Berharga Dalam Kisah Hidupku Yang Mengisi Cerita Dengan

nta Kasih Dan Sayang

Abiku Mohammad Amin dan Umiku Syahriyah Dengan Doa Di Setiap Sujudnya Dan Semangat Di Setiap Untaian

Untuk Kesuksesanku

Adikku Tersayang Yang Selalu Tersenyum Untuk burku

Kakek Dan Nenekku Yang Selalu Memberi Cerita Klasik Dan Masa lalu Yang Membuatku Mengerti Indahnya dan

dup Dan Kehidupan

Keluarga Besar Dari Nenekku Yang Selalu Memberi gan dan Motivasi Di Setiap Langkah Dalam M

Temanku Mulai Dari Aku Kecil, TK, SD, SMP, SMA Sampai Sekarang Ini Yang Tak Mungkin Lepas Dari Kenangan Manis Dan Pahit Dalam Proses Menuju Impian

Teman Seperjuangan Agribis 2008 Dengan BerjutaTak Mungkin Terulang Lagi

Terima Kasih Allah, telah mengirim mereka dalam hidupku

Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .Thank You Allah . . .

Tersenyumlah pada semua orang meskipun sebenarnya kau menangis

arena pada akhirnya mereka akan menangis melihat kita saat kita

tersenyum untuk yang terakhir kalinya”

Skripsi Ini Ku Persembahkan Untuk Orang Yang Paling Mengisi Cerita Dengan

Dengan Doa Dan Semangat Di Setiap Untaian

ng Selalu Tersenyum Untuk

Kakek Dan Nenekku Yang Selalu Memberi Cerita Klasik Dan Masa lalu Yang Membuatku Mengerti Indahnya dan Arti

Keluarga Besar Dari Nenekku Yang Selalu Memberi Di Setiap Langkah Dalam Menuntut

Temanku Mulai Dari Aku Kecil, TK, SD, SMP, SMA Sampai Sekarang Ini Yang Tak Mungkin Lepas Dari Kenangan Manis Dan Pahit Dalam Proses Menuju Impian

Teman Seperjuangan Agribis 2008 Dengan Berjuta Kisah

Terima Kasih Allah, telah mengirim mereka dalam hidupku

skipun sebenarnya kau menangis

kita saat kita

i

RINGKASAN

Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALISIS EFISIENSI ALOKATIF PENGGUNAAN FAKTOR-FAKTOR PRODUKSI USAHATANI WORTEL ( Daucus carota L) DI KECAMATAN BUMIAJI, KOTA BATU. Di bawah bimbingan, Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS. dan Rosihan Asmara, SE. MP.

Wortel merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang

cukup tinggi. Wortel banyak diminati petani karena mudah perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau dari kalangan bawah ke atas. Kota Batu merupakan salah satu daerah di Jawa Timur dan memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Pada tahun 2007, Kota Batu menduduki peringkat ketiga produksi wortel terbesar setelah Pasuruan dan Malang dengan produksi sebesar 6900 ton.

Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan pertanian di Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur yaitu 1.000 - 1.700 m dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 - 1.500 m dpl. Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan lainnya dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Maka dari itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat meningkatkan pendapatan petani.

Permasalahan petani dalam usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Tujuan penelitian yaitu: (1) untuk menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi wortel, (2) menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani, dan (3) menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu, sehingga diharapkan dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Faktor-faktor produksi yang dianalisis yaitu benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja. Analisis yang digunakan yaitu fungsi produksi Coob-Douglas dengan menggunakan analisis Regresi Linier Berganda. Analisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata pada produksi

ii

wortel secara parsial dilihat dari nilai thitung atau besaran signifikansinya dengan uji t. Untuk mengetahui efisiensi alokatif dengan melihat nilai produk marginal (NPM). Sedangkan untuk mengetahui pendapatan petani menggunakan analisis pendapatan. Hasil yang diperoleh yaitu: 1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani

wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung benih 1,72, pestisida 2,514 dan tenaga kerja 5,353 > ttabel 1,67. Sementara itu, faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel karena nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67.

2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1 yaitu 3,94, sehingga alokasi penggunaan benih di daerah penelitian belum efisien. NPMx/Px untuk alokasi penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan pestisida di daerah penelitian tidak efisien. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu 2,17, sehingga alokasi penggunaan tenaga kerja di daerah penelitian belum efisien.

3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp. 58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.

Saran yang bisa diberikan dari hasil penelitian adalah (1) untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih dan tenaga kerja, maka petani dapat menambah penggunaannya. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan benih dalam luasan 1 hektar sebesar 35 kg dan tenaga kerja sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta harga faktor-faktor produksi tidak berubah. (2) Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya. Kata kunci: Wortel, Usahatani, Faktor Produksi, Efisiensi, Nilai Produk Marginal

iii

SUMMARY

Mohammad Shoimus Sholeh. 0810440241. ANALYSIS ALLOCATIVE EFFICIENCY OF PRODUCTION FACTORS USAGE IN CARROT FARMING ( Daucus carota L) AT BUMIAJI SUB DISTRICT, BATU CITY. Supervised by Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS and Rosihan Asmara, SE. MP

Carrots are vegetables that have high economic value. Carrot much interested by the farmers because of its easy maintenance and cost needed to start farming affordable from the bottom to the top. Batu is one of the areas in East Java and has the potential of agricultural crops, especially carrots. In 2007, Batu was ranked the third largest carrot production after Pasuruan and Malang with production of 6900 tons.

Carrots are very suitable cultivated in the highlands or hills with loose soil conditions and fertile, which is appropriate with the state of agricultural land in the District of Bumiaji located on the fertile plateau and 1000-1700 m above sea level and in accordance with the characteristics of a place for the cultivation of vegetable crops, especially carrot is 1200-1500 m above sea level. District of Bumiaji is producer of carrots in the center Batu because it has the largest area of production and compared to other districts with total area of 444.8 ha, production reached 6733.5 tons and productivity as much as 15 tons / ha. A good crop of carrots and maintained intensively can produce bulbs between 20-30 tones / ha (Hanum, 2008). Thus the farmers are still able to increase production and productivity of carrot plants with the use of all factors of production efficiently, so it can increase farmers' income.

The problem of farmers in carrot farming in the District of Bumiaji is the inefficient in the use of production factors in the cultivation of carrots ranging from land preparation, planting, and maintenance until harvest. The use of factors of production between farmers is different. Farmers who have capital will try to get a big carrot production with a large allocation of production factors as well; while farmers are limited capital will tend to minimize the use of factors of production to reduce costs. This indicates that the use of production factors is inefficient. According to Soekartawi (2002), the science of farming is defined as the science of allocating resources effectively and efficiently for the purpose of obtaining high profits at a particular time.

Research goals are: (1) to analyze the factors affecting the production of carrot production, (2) analyze the efficiency of farming production factors, and (3) analyze the carrot farm income in the District of Bumiaji Batu, which is expected to increase production and farmers' income. Factors of production are analyzed, namely seed, fertilizer, pesticides and labor. The analysis used is Coob-Douglas production function using Multiple Linear Regression analysis. Analysis of the factors which significantly affect production in carrot production is partially visible from t count value or amount of significance with t test. To find out the allocate efficiency is by looking at the value of marginal product (NPM). While to know the income of farmers is using the income analysis. The results obtained are:

iv

1. Production factors that significantly influenced the production of carrot farming are seed, pesticide and labor in which the value t count seed is 1.72, pesticide is 2.514 and labor is 5.353> 1.67 T Table. Meanwhile, the factors do not significantly affect the use of fertilizers on the production of carrot because t count value 0.746 <1.67 T Table.

2. From the analysis is known that NPMx / Px for the use of seed is> 1 is 3.94, so the allocation of seeds in the study area has not been efficient. NPMx / Px for the allocation of the use of pesticide is <1 is equal to 0.94, so the use of pesticides in the study area is inefficient. NPMx / Px for the use of labor> 1 is 2.17, so the allocation of labor in the study area has not been efficient.

3. The average total revenue carrot farmers in the study area is Rp. 58,197,350, - and the average total cost amounted to Rp. 25,434,007, -, in order to obtain a carrot farm income amounted to Rp. 32,763,343, - per hectare in one cropping season. This indicates that average of carrot farming in the District of Bumiaji Batu is profitable. Advice that can be given from the results of the study were (1) to overcome

the non optimal use of seeds and labor, the farmers can increase their use. By calculating NPMx / Px, the use of seeds in an area of 1 hectare is 35 kg and 607.19 HOK of employment. The use of production factors above will be locative efficiency in terms of production and the price of carrots, as well as the price of factors of production unchanged. (2) By using a pesticide plant then it can reduce production costs, not eradicate predators and do not damage the environment, thus increasing production and incomes of farmers. Vegetable crops as a pesticide that can be used include Tobacco, soursop, garlic, red pepper, basil, neem, clove, Sugar-apple seeds and so on.

Keywords: Carrot, Farming, Factor of Production, Efficiency, Value of Marginal Product

v

KATA PENGANTAR

Alhamdulilah, puji dan syukur kehadirat ALLAH SWT yang telah

memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

laporan skripsi yang berjudul ”Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-

Faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Studi Kasus di

Kecamatan Bumiaji, Kota Batu”. laporan skripsi ini disusun sebagai

persyaratan menyelesaikan jenjang S-1 di Program Studi Agribisnis Pertanian,

Fakultas Pertanian, Universitas Brawijaya.

Terima kasih kepada semua pihak atas segala bantuan baik berupa pendapat,

saran, dukungan moril dan do’a, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan

skripsi. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Nuhfil Hanani, AR, MS selaku dosen pembimbing I yang

telah memberikan arahan dan saran kepada penulis dalam menyusun skripsi.

2. Bapak Rosihan, SP. MP selaku dosen pembimbing ke-II yang telah memberi

masukan dan arahan kepada penulis untuk penyususnan hasil skripsi dan

memberi bimbingan selama kegiatan proses pembuatan skripsi.

3. Seluruh karyawan dosen Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya yang telah

mendidik dan memberikan ilmu untuk keberlangsungan pencapaian yang baik.

4. Kedua orang tua tercinta yang selalu memberi dukungan baik melalui do’a,

materi dan semangat atas kelancaran selama proses perkuliahaan mulai dari

awal kuliah sampai dalam proses penyususnan skripsi.

5. Serta semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian penyusunan

skrispi.

Menyadari adanya keterbatasan pengetahuan, pengalaman dan informasi,

penulis sangat mengharapkan saran dan masukan agar laporan skripsi ini menjadi

lebih baik. Semoga apa yang tertulis dalam laporan skripsi ini dapat memberikan

manfaat bagi penulis dan pembaca.

Malang, Juli 2012

Penulis

vi

RIWAYAT HIDUP

Penulis di lahirkan di Desa Tambung Kecamatan Pademawu Kabupaten

Pamekasan. Sebagai anak ke dua dari empat bersaudara dan anak dari Bapak

Mohammad Amin dan Ibu Syahriyah. Penulis mempunyai hobi membuat cerpen,

kata-kata humoris, puisi dan catatan-catatan motivasi, serta membuat video.

Sekolah di SDN Tambung pada tahun 1996 - 2002, kemudian melanjutkan

ke SMPN 5 Pamekasan pada tahun 2002 - 2005. Selanjutnya meneruskan di

SMAN 2 Pamekasan pada tahun 2005 - 2008.

Penulis menjadi mahasiswa Universitas Brawijaya Fakultas Pertanian

Program Studi Agribisnis, pada tahun 2008. Selama menjadi mahasiswa

Universitas Brawijaya, penulis sering aktif di organisasi dan kegiatan-kegiatan

kampus. Organisasi yang di ikuti yaitu Forum Studi Islam Insan Kamil

(FORSIKA) tahun 2008 - 2009 dan pada tahun 2009 – 2010, menjadi ketua

Kesektariatan di FORSIKA.

Kegiatan ekstrakurikuler lainnya yang pernah diikuti yaitu Program

Mahasiswa Wirausaha (PMW) Universitas Brawijaya (2010-2011) sebagai

penerima dana usaha. Lomba catur di Universitas Brawijaya sebagai perwakilan

dari Fakultas Pertanian tahun 2008-2009.

vii

DAFTAR ISI

Halaman

RINGKASAN .................................................................................................... i

SUMMARY ....................................................................................................... iii

KATA PENGANTAR ....................................................................................... v

RIWAYAT HIDUP ........................................................................................... vi

DAFTAR ISI ...................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL ............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR ......................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ..................................................................................... xii

I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 1 1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1 1.2 Rumusan Masalah ............................................................................... 4 1.3 Tujuan Penelitian ................................................................................ 6 1.4 Kegunaan Penelitian ........................................................................... 7

II. KERANGKA TEORITIS .......................................................................... 8 2.1 Kerangka Pemikiran ........................................................................... 8 2.2 Hipotesis ............................................................................................. 12 2.3 Batasan Masalah ................................................................................. 12 2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel ................................. 12

III. METODE PENELITIAN .......................................................................... 15 3.1 Lokasi Penelitian ................................................................................ 15 3.2 Teknik Penentuan Sampel .................................................................. 15 3.3 Teknik Pengumpulan Data ................................................................. 17 3.4 Teknis Analisi Data ............................................................................ 17 3.4.1 Analisis Deskripsi ..................................................................... 17

3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb-Douglas .................................. 18 3.4.3 Uji Asumsi Klasik .................................................................... 18 3.4.4 Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi Usahatani Wortel ....................................................................................... 20 3.4.5 Analisi Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Wortel ....................................................................................... 21

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 23 4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian .................................................. 23 4.1.1 Letak Geografis ........................................................................ 23 4.1.2 Penggunaan Lahan .................................................................... 24 4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian ............... 26 4.2 Karakteristik Petani Responden .......................................................... 28 4.2.1 Usia Petani Responden .............................................................. 28 4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden ...................................... 28 4.2.3 Luas Lahan Petani Responden ................................................... 29 4.2.4 Status Kepemilikan Lahan ......................................................... 29

viii

4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga ................................................... 30 4.2.6 Pekerjaan Sampingan................................................................. 31 4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel ....................................... 31 4.3.1 Uji Normalitas ........................................................................... 32 4.3.2 Uji Heteroskedasitas .................................................................. 32 4.3.3 Uji Multikolinearitas .................................................................. 33 4.3.4 Uji Autokorelasi ........................................................................ 33 4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi........................................... 34 4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel ................................................................................ 38 4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel ............................................... 40 4.5.1 Biaya Usahatani Wortel ............................................................. 40 4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel ................................................... 46 4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel .................................................... 46

V. KESIMPULAN DAN SARAN .................................................................. 48 5.1 Kesimpulan ......................................................................................... 48 5.2 Saran .................................................................................................... 49

DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 50

LAMPIRAN ....................................................................................................... 53

ix

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman Teks

1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas Wortel di Jawa Timur Tahun 2000-2010 ............................................................................ 2 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi dan Produktivitas di Kota Batu Tahun 2010 ................................................................................................ 3 3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................................................................................ 16 4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 24 5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................. 25 6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011.......... 25 7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 26 8. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata pencaharian di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011........................... 27 9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Matapencaharian di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................... 27 10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 28 11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 28 12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ................................................................ 29 13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30 14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 30 15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011 ............................................. 31 16. Hasil Uji Heteroskedasitas ......................................................................... 32 17. Hasil Uji Multikolinearitas ......................................................................... 33 18. Hasil Uji Regresi ....................................................................................... 34 19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu .................................................. 38 20. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 40 21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ..... 41 22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ...... 43

x

23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 45 24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 46 25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu ................................................. 47

xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman Teks

1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji ................................... 11 2. Penentuan Sampel ...................................................................................... 16

xii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran Halaman Teks

1. Peta Kecamatan Bumiaji ........................................................................... 53 2. Quisioner Untuk Responden ..................................................................... 54 3. Karakteristik Responden ........................................................................... 58 4. Peralatan Usahatani ................................................................................... 59 5. Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................... 60 6. Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........... 62 7. Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam ........................................ 65 8. Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam .................................. 66 9. Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................................................ 68 10. Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................................................ 71 11. Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam .................... 74 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam ........................................................................ 76 13. Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.................................................................. 78 13. Uji Asumsi Klasik ..................................................................................... 79 14. Uji Regresi ................................................................................................ 80 15. Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif ......................................................... 81 16. Dokumentasi ............................................................................................. 83

1

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pertanian merupakan kebutuhan pokok dalam kehidupan. Sektor pertanian

sangat berpengaruh terhadap berkembangnya sektor lain (non-pertanian),

sehingga memiliki peranan penting bagi perkembangan perekonomian khususnya

di Indonesia. Peran strategis pertanian tersebut digambarkan melalui kontribusi

yang nyata melalui pembentukan capital, penyediaan bahan pangan, bahan baku

industri, pakan dan bioenergi, penyerap tenaga kerja, sumber devisa negara,

sumber pendapatan, serta pelestarian lingkungan melalui praktek usahatani yang

ramah lingkungan (Kementrian Pertanian, 2009). Di samping penyedia lapangan

kerja, sektor pertanian juga penghasil non migas dan bahan baku bagi industri.

Peningkatan produksi dan produktivitas hasil pertanian sangat diperlukan untuk

meningkatkan pendapatan dan taraf hidup petani.

Wortel merupakan salah satu sayuran yang banyak di budidaya di

Indonesia. Sayuran ini sudah sangat dikenal masyarakat Indonesia dan populer

sebagai sumber vitamin A karena memiliki kadar karotena (provitamin A). Selain

itu, wortel juga mengandung vitamin B, C, sedikit vitamin G, serta zat-zat lain

yang bermanfaat bagi kesehatan manusia (Hanum, 2008). Tanaman wortel

membentuk daun roset dan akar tunggang lumbung besar berdaging. Daun yang

muncul dari batang memiliki tangkai daun panjang yang membesar. Lembar

daunnya terbagi secara berulang dengan segmen lembar daun kecil, sempit dan

sangat terbelah. Akar tunggang, awalnya panjang, ramping, tumbuh vertikal,

mulai memanjang dengan cepat dan mencapai panjang potensialnya dalam 12-24

hari setelah berkecambah.

Produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur fluktuatif. Produksi dan

produktivitas terendah pada tahun 2002 dengan luas panen 2.119 ha menghasilkan

produksi sebesar 18.020 ton dengan produktivitas 85,04 ku/ha. Pertumbuhan

produksi dan produktivitas terbesar pada tahun 2010 yaitu dengan luas panen

3.597 ha menghasilkan produksi 53.798 ton dengan produktivitas 149,6 ku/ha, hal

tersebut menunjukkan bahwa produktivitas tanaman wortel semakin meningkat.

Luas area tanam panen, produksi dan produktivitas wortel di Jawa Timur pada

tahun 2001-2010 dapat dilihat pada Tabel 1.

2

Tabel 1. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas Wortel di Jawa Timur Tahun 2001-2010

Tahun Luas Panen

(ha) Produksi

(ton) Produktivitas

(ku/ha) 2001 3,269.00 38,540.00 117.90 2002 2,119.00 18,020.00 85.04 2003 2,984.00 33,721.00 113.00 2004 3,243.00 45,473.00 140.20 2005 3,114.00 44,125.00 141.70 2006 3,002.00 44,297.00 147.60 2007 3,479.00 44,204.00 127.10 2008 3,824.00 47,727.00 124.80 2009 3,662.00 46,483.00 126.90 2010 3,597.00 53,798.00 149.60

Sumber : Kementrian Pertanian Republik Indonesia (2011)

Kota Batu merupakan salah satu daerah yang berada di Jawa Timur dan

memiliki potensi di bidang pertanian khususnya tanaman wortel. Berdasarkan data

Dinas Pertanian Jawa Timur (2011), pada tahun 2007, Kota Batu menduduki

peringkat ketiga luas panen dan produksi terbesar setelah Pasuruan dan Malang

dengan luas panen 452 ha dan produksi sebesar 6.900 ton, serta memliki

produktivitas terbesar ketiga yaitu sebesar 15,26 ton/ha setelah Mojokerto dengan

produkstivitas sebesar 22,18 ton/ha dan ponorogo dengan produkstivitas 18,13

ton/ha. Hal ini menunjukkan bahwa Kota Batu memiliki potensi dalam usahatani

wortel dan dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel

dengan penggunaan faktor produksi yang efisien.

Kecamatan Bumiaji merupakan sentra penghasil wortel di Kota Batu

karena memiliki produksi dan luas lahan terbesar dibandingkan dengan kecamatan

lainnya di Kota Batu dengan luas lahan 444,8 ha, produksi mencapai 6.733,5 ton

dan produktivitas sebesar 15 ton/ha. Luas tanam di Kecamatan Batu hanya 13,05

ha dengan produksi 138,591 ton dan produktivitas sebesar 10,62 ton/ha,

sedangkan di Kecamatan Junrejo tidak membudidayakan wortel. Hal ini

mencerminkan bahwa usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji memiliki potensi

yang bagus dibandingkan dengan kecamatan lainnya di Kota Batu. Luas area

tanam, panen, produksi dan produktivitas di tiap-tiap kecamatan di Kota Batu

tahun 2010 dapat dilihat pada Tabel 2.

3

Tabel 2. Luas Area Tanam, Panen, Produksi Dan Produktivitas di Kota Batu Tahun 2010

No Kecamatan Luas Tanam

(Ha) Luas

Panen (Ha) Produksi

(Ton) Produktivitas

(Ton/Ha) 1 Bumiaji 444,80 444,80 6.733,50 15,00 2 Batu 13,05 13,05 138,59 10,62 3 Junrejo - - - -

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu (2011)

Pada Tabel 2, produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji paling tinggi di

bandingkan dengan kecamatan. Tanaman wortel yang baik dan dipelihara secara

intensif dapat menghasilkan umbi antara 20 - 30 ton/ha (Hanum,2008). Makadari

itu petani masih dapat meningkatkan produksi dan produktivitas tanaman wortel

dengan penggunaan segala faktor produksi yang efisien, sehingga dapat

meningkatkan pendapatan petani.

Penduduk di Kecamatan Bumiaji rata-rata bermata pencaharian sebagai

petani dan salah satu tanaman yang banyak di budidaya yaitu tanaman sayur.

Wortel sangat cocok dibudidayakan pada dataran tinggi atau perbukitan dengan

kondisi tanah yang gembur dan subur, yang mana sesuai dengan keadaan lahan

pertanian Kecamatan Bumiaji yang berada pada dataran tinggi dan subur. Wortel

merupakan salah satu tanaman sayuran yang diminati oleh petani. Wortel

merupakan tanaman sayuran yang memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi.

Tanaman wortel tergolong tanaman yang perawatannya cukup mudah. Resiko

kegagalan bertanam wortel umumnya sangat kecil bila dibandingkan dengan

tanaman sayuran lainnya. Skala usahatani wortel sangat bervariasi, mulai dari luas

lahan yang digunakan, pengolahan dan perlakuan lahan, perawatan sampai dengan

obat-obatan yang digunakan. Wortel banyak diminati petani karena mudah

perawatannya dan biaya yang dibutuhkan untuk memulai usahatani terjangkau

dari kalangan bawah ke atas. Panen wortel biasanya umur 3,5 – 4 bulan, akan

tetapi di daerah penelitian umur panen bisa mencapai umur 5 bulan, hal ini terjadi

karena petani ingin mencapai harga yang tinggi. Jika pada saat umur 3,5 – 4 bulan

harga wortel rendah, maka petani tidak memanen wortel. Petani membiarkan

wortel sampai umur 5 bulan untuk mendapatkan harga yang maksimal.

Upaya peningkatan produksi wortel bertujuan untuk meningkatkan

produktivitas dan pendapatan petani. Petani dihadapkan suatu masalah yaitu tidak

4

efisiennya dalam penggunaan segala faktor produksi pada proses pembudidayaan

wortel mulai dari pengolahan lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen.

Perlakuan dalam penggunaan segala faktor produksi antar petani berbeda. Petani

yang memiliki modal akan berusaha mendapatkan produksi wortel yang banyak

dengan penggunaan faktor produksi yang besar, sedangkan petani yang

mempunyai keterbatasan modal cenderung meminimalkan penggunaan faktor

produksi untuk mengurangi biaya yang dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa

penggunaan faktor-faktor produksi tidak efisien, sehingga berdampak

menurunnya output dan pendapatan yang diperoleh petani.

Oleh karena itu, diambil judul penelitian “Analisis Efisiensi Alokatif

Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel Di Kecamatan Bumiaji

Batu”, agar diketahui faktor-faktor produksi yang sangat berpengaruh terhadap

produksi wortel, serta berapa penggunaan faktor produksi yang optimal untuk

mencapai tefisiensi alokatif, sehingga dapat meningkatkan produktivitas dan

pendapatan petani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.2 Rumusan Masalah

Potensi pertanian terutama sayuran di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

sangat bagus sesuai tempatnya yang berada di dataran tinggi yaitu 1.000 - 1.700 m

dpl dan sesuai dengan karakteristik tempat untuk budidaya tanaman sayur

terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl. Penggunaan faktor produksi yang tepat

akan menghasilkan produksi dari usahatani yang maksimal, sehingga akan

berpengaruh terhadap pendapatan yang akan diterima petani. Produksi tanaman

wortel tergolong bagus, akan tetapi hal tersebut di dorong dengan penggunaan

faktor produksi yang banyak, sehingga mempengaruhi hasil pendapatan yang

diterima petani. Begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi yang kecil

mengakibatkan hasil produksi wortel yang sedikit atau kurang maksimal.

Pendapatan petani didasarkan pada biaya yang dikeluarkan dan produksi

usahatani yang dihasilkan dalam satu musim tanam. Untuk meningkatkan

produksi dan pendapatan, penggunaan faktor-faktor produksi harus efisien dan

efektif. Efektif bila petani dapat mengalokasikan sumberdaya yang dimiliki

sebaik-baiknya dan efisien bila pemanfaatan sumberdaya tersebut menghasilkan

keluaran (output) yang melebihi masukan (input) (Soekartawi, 2002).

5

Akan tetapi dalam fenomena yang ada, petani tidak efisien dalam

penggunaan segala faktor produksi. Salah satu contoh penggunaan bahan pestisida

yang intensif dan tidak sesuai dosis mengakibatkan menambahnya biaya sarana

produksi dan secara berkelanjutan mengakibatkan menurunnya hasil produksi

karena akan rentan terhadap hama dan penyakit. Pestisida digunakan untuk

membasmi hama dan penyakit, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus.

Makadari itu petani intensif melakukan penyemprotan agar tanaman wortel tidak

rusak. Hal tersebut menunjukkan bahwa penggunaan dan pemanfaatan faktor

produksi tidak maksimal. Petani melakukan penyemprotan secara intensif agar

menghasilkan produksi wortel yang bagus, sehingga menambah biaya yang

dikeluarkan untuk penyemprotan dan biaya tenaga kerja. Hal ini menggambarkan

bahwa penggunaan pestisida tidak efisien dan pendapatan petani dari usahatani

wortel semakin berkurang.

Pupuk sebagai penunjang dalam pertumbuhan tanaman. Penggunaan

pupuk akan mempengaruhi hasil usahatani. Pupuk yang digunakan oleh petani

yaitu pupuk kandang, urea SP36 atau TSP, KCL, NPK dan ZA. Dalam

penerapannya, jenis dan dosis penggunaan pupuk antar petani berbeda-beda

meskipun dalam luasan yang sama, tergantung pengalaman dan ekonomi petani.

Selisih penggunaan benih cukup besar antar petani meskipun dalam luasan lahan

yang sama. Petani yang memiliki modal dalam pengunaan pupuk cenderung lebih

besar dan sebaliknya, bagi petani yang memiliki modal sedikit cenderung

menimimalkan penggunaan pupuk untuk mengurangi biaya variabel yang

dikeluarkan.

Benih yang digunakan merupakan hasil dari budidaya petani setempat atau

lokal. Dalam penanaman, benih di sebar di lahan yang telah di olah. Rata-rata

penggunaan benih di Kecamatan Bumiaji dalam luasan satu hektar menggunakan

55,6 kobok atau 8,9 kg/ha. Menurut Hanum (2008), kebutuhan benih wortel

adalah 15-20 g/10 m2 atau 15-20 kg/ha. Petani meminimalkan penggunaan benih

karena nantinya pada proses produksi dilakukan penjarangan dimana sebagian

tanaman wortel akan dicabut. Pada proses penjarangan dimana wortel yang

pertumbuhannya tidak bagus akan dicabut dan agar tidak terjadi persaingan antar

tanaman wortel, sehingga apabila banyak tanaman wortel yang terkana hama

6

penyakit atau pertumbuhannya tidak maksimal, maka tanaman wortel yang tersisa

di lahan semakin sedikit dan berdampak pada menurunnya produksi dan

pendapatan yang diteima oleh petani wortel. Hal ini menggambarkan bahwa

penggunaan benih belum efisien.

Selain itu, faktor pengalaman petani atau tenaga kerja dalam mengelola

usahatani mulai dari pengolahan lahan sampai panen juga menjadi permasalahan

bagi petani. Faktor produksi tidak hanya dilihat dari segi jumlah atau ketesediaan

dalam waktu yang tepat. Akan tetapi juga dilihat dari segi efisiensi

penggunaannya. Faktor penting dalam pengolahan usahatani yaitu tanah atau

lahan, tenaga kerja dan modal (Mubyarto, 1989). Ketiga faktor tersebut saling

membutuhkan dan berkaitan dalam menunjang hasil dari usahatani.

Menurut Soekardono (2005), dilihat dari konsep efisiensi ekonomis,

pemakaian faktor produksi dikatakan efisien apabila ia dapat menghasilkan

keuntungan maksimum. Rendahnya produksi usahatani salah satunya disebabkan

tidak efisiensinya penggunaan faktor produksi. Hal itu akan berpengaruh pada

produksi dan pendapatan yang diperoleh petani. Pentingnya konsep efisiensi yaitu

untuk mengoptimalkan penggunaan faktor-faktor produksi agar mendapatkan

produksi wortel yang maksimal dan berkelanjutan, sehingga dapat meningkatkan

pendapatan petani wortel.

Berdasarkan perumusan masalah tersebut, timbul beberapa pertanyaan

penelitian sebagai berikut:

1. Faktor-faktor produksi apa yang berpengaruh terhadap produksi wortel di

Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

2. Bagaimana tingkat efisiensi faktor-faktor produksi terhadap produksi wortel di

Kecamatan Bumiaji Kota Batu?

3. Berapa pendapatan yang diterima petani dari hasil usahatani di Kecamatan

Bumiaji Kota Batu?

1.3 Tujuan Penelitian

1. Menganalisis faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi

wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

2. Menganalisis tingkat efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi usahatani

wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

7

3. Menganalisis pendapatan usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu.

1.4 Kegunaan Penelitian

1. Sebagai bahan informasi bagi para instansi yang terkait untukmeningkatkan

produksi dan produktivitas wortel di Kecamatan Bumiaji Batu.

2. Sebagai informasi dan bahan pertimbangan yang berguna bagi para petani

dalam peningkatkan efisiensi yang dapat meningkatkan produktivitas dan

pendapatan dari usahatani wortel.

3. Sebagai bahan referensi untuk pengembangan penelitian selanjutnya dan bagi

penelitian pada bidang yang sama.

8

II. KERANGKA TEORITIS

2.1 Kerangka Pemikiran

Kecamatan Bumiaji merupakan salah satu kecamatan di Kabupaten Batu

yang mempunyai potensi dalam bidang hasil pertanian terutama tanaman sayuran

wortel. Luas lahan dan produktivitasnya lebih besar di bandingkan kecamatan

lainnya Tanahnya sangat cocok untuk tanaman wortel dan tempatnya yang berada

di dataran tinggi 1.000 - 1.700 m dpl sesuai dengan karakteristik tempat untuk

budidaya tanaman sayur terutama wortel yaitu 1.200 – 1.500 m dpl.

Produktivitas dipengaruhi oleh besar kecilnya input yang digunakan dalam

usahatani. Penggunaan faktor produksi yang minimal akan menyebabkan

menurunnya jumlah produksi begitu juga sebaliknya, penggunaan faktor produksi

yang berlebih menyebabkan penggunaannya menjadi tidak efisien. Penggunaan

faktor produksi diperlukan untuk mendapatkan hasil produksi yang maksimal

yang berpengaruh terhadap pendapatan petani wortel. Permasalahan petani dalam

usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji yaitu tidak efisiennya dalam penggunaan

faktor-faktor produksi pada proses pembudidayaan wortel mulai dari pengolahan

lahan, penanaman, pemeliharaan sampai panen. Penggunaan faktor-faktor

produksi antar petani berbeda. Petani yang memiliki modal akan berusaha

mendapatkan produksi wortel yang besar dengan pengalokasian faktor produksi

yang besar pula, sedangkan petani yang keterbatasan modal akan cenderung

meminimalkan penggunaan faktor produksi untuk mengurangi biaya yang

dikeluarkan. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan faktor produksi tidak

efisien. Menurut Soekartawi (2002), ilmu usahatani diartikan sebagai ilmu yang

mempelajari mengalokasikan sumberdaya secara efektif dan efisien untuk tujuan

memperoleh keuntungan yang tinggi pada waktu tertentu.

Dalam produksi pertanian, produksi fisik dihasilkan oleh bekerjanya

beberapa faktor produksi yaitu tanah atau lahan, modal dan tenaga kerja

(Mubyarto, 1989). Faktor modal bisa meliputi uang atau barang seperti benih,

pupuk dan pestisida yang digunakan. Ketiga faktor tersebut saling berkaitan dan

menunjang dalam proses produksi usahatani, serta mempengaruhi produktivitas

sesuai dengan penggunaan dan pemanfaatannya. Produktivitas tanaman

merupakan perbandingan antara penerimaan (output) dan pengeluaran yang

9

digunakan dalam usahatani (input). Produktivitas tersebut akan mempengaruhi

pendapatan yang akan diterima oleh petani.

Faktor produksi yang diduga berpengaruh terhadap produksi wortel di

daerah penelitian yaitu tenaga kerja dan modal yang meliputi biaya untuk

pembelian benih, pupuk, pestisida dan upah tenaga kerja. Ketersediaan tenaga

kerja sebagai penunjang dalam pelaksanaan usahatani. Kebutuhan jumlah tenaga

kerja tergantung dengan luasan lahan yang dikelola dan berapa lama waktu yang

dibutuhkan untuk menyelesaiakan proses produksi usahatani. Tenaga kerja yang

berasal dari keluarga lebih cenderung produktif dalam mengelola usahataninya

dibandingkan dengan tenaga kerja luar karena hasil produksi sepenuhnya di

rasakan oleh petani yang mengelola dan memiliki usahataninya, sedangkan tenaga

kerja luar hanya berorientasi terhadap upah.

Benih merupakan sarana produksi yang digunakan oleh petani, rata-rata

benih berasal dari petani di daerah tersebut. Mayoritas petani mengetahui cara

membudidayakan wortel yang digunakan untuk memproduksi benih wortel. Lahan

yang digunakan untuk budidaya benih wortel merupakan lahan pertanian yang

sudah digunakan budidaya sayuran, sedangkan kandungan residunya sangat

tinggi, sehingga kualitas benih yang dihasilkan rendah. Kualitas dan kapasitas

benih yang digunakan akan mempengaruhi produksi wortel.

Pupuk digunakan untuk penunjang pertumbuhan tanaman. Volume dan

jenis penggunaan pupuk akan mempengaruhi produktivitas tanaman wortel.

Produksi wortel akan meningkat apabila penggunaan pupuk tepat dan sesuai

dengan dosis. Pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu urea, KCL,

NPK, ZA, TSP atau SP36 dan pupuk kandang

Pestisida digunakan untuk mengendalikan atau membasmi hama penyakit.

Hama dan penyakit dapat merusak tanaman yang akan menurunkan produksi

wortel. Penggunaan pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama

dan penyakit, sehingga hasil produksi wortel bagus, akan tetapi penggunaan yang

berlebih akan merusak atau mencemari lingkungan sekitar, dan dalam jangka

panjang dapat menurunkan produksi wortel.

Metode yang digunakan untuk mengetahui faktor-faktor produksi yang

berpengaruh terhadap produksi wortel yaitu dengan menggunakan analisis fungsi

10

produksi Cobb-Douglas. Alat yang digunakan adalah analisis Regresi Linier

Berganda dengan melihat nilai thitung dapat diketahui faktor yang berpengaruh

nyata terhadap produksi wortel.

Penelitian terdahulu tentang analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor

produksi dalam usahatani padi sawah di Desa Bulu, Kecamatan Berbek,

Kabupaten Nganjuk yang dilakukan oleh Romauli (2008) dengan menggunakan

metode analisis fungsi produksi Cobb-Douglas diperoleh hasil bahwa benih, urea,

ponska dan tenaga kerja berpengaru nyata terhadap produksi padi sawah.

Berdasarkan hasil penelitian mengenai analisis efisiensi ekonomi penggunaan

faktor-faktor produksi pada usahatani kedelai di Kabupaten Sukoharjo yang

dilakukan oleh Wiwit (2010) dengan menggunakan fungsi produksi Cobb-

Douglass diperoleh hasil bahwa variabel yang secara signifikan mempengaruhi

produksi kedelai yaitu variabel luas lahan, pupuk kandang, pestisida padat.

Selanjutnya dilakukan analisis efisiensi penggunaan faktor-faktor produksi

yang berpengaruh terhadap produksi wortel untuk mengetahui apakah usahatani

tersebut sudah efisien. Dengan melihat nilai produk marginal (NPM) dapat

diketahui sudah efisien atau tidak penggunaan faktor-faktor produksinya. Apabila

NPMx sama dengan Px, maka penggunaan faktor produksi tersebut efisien.

Menurut Soekardono (2005), untuk menentukan tingkat produksi optimum

menurut konsep efisiensi ekonomis, tidak cukup hanya dengan mengetahui fungsi

produksi, tetapi ada syarat lagi yang harus diketahui, yaitu rasio harga input-

output. Agar keuntungan mencapai maksimum maka turunan pertama fungsi

tersebut harus sama dengan nol, sehingga diperoleh nilai produk marginal (NPM)

dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan faktor

produksi itu (Px).

Kemudian dilakukan analisis pendapatan usahatani wortel untuk

mengetahui berapa pendapatan yang diterima oleh petani dengan menghitung

selisish antara penerimaan atau output yang di peroleh petani dengan semua biaya

yang dikeluarkan atau input yang digunakan dalam satu kali musim tanam.

Dengan penggunaan faktor produksi yang efisien, maka akan meningkatkan

pendapatan petani wortel. Kerangka penelitian disajikan Gambar 1.

11

Gambar 1. Kerangka Pemikiran Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji

Input (variabel bebas)

Output (variabel terikat)

Kombinasi Faktor-Faktor Produksi: 1. Tenaga Kerja 2. Modal (benih, pupuk dan pestisida)

Produksi Usahatani Wortel

Peningkatan Pendapatan Usahatani

Wortel

Analisis Efisiensi Alokatif

(NPMx/Px = 1)

Analisis Pendapatan Usahatani Wortel

Permasalahan: Kurang maksimalnya penggunaan faktor-faktor produksi, sehingga penggunaannya tidak efisien dan

berdampak pada produksi wortel dan pendapatan petani

Input (variabel bebas)

Output (variabel terikat)

Kombinasi Faktor-Faktor Produksi: 1. Benih 2. Pupuk 3. Pestisida 4. Tenaga Kerja

Produksi Usahatani Wortel

Peningkatan Pendapatan Usahatani

Wortel

Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Analisis Efisiensi Alokatif

(NPMx/Px = 1)

Analisis Pendapatan Usahatani

Keterangan : garis analisis garis kerangka

Analisis Fungsi Produksi Coob-

Couglas

Analisis Regresi Linier Berganda

Potensi: 1. Luas lahan dan produktivitas

wortel di Kecamatan Bumiaji lebih besar dibandingkan dengan kecamatan yang lain di Kota Batu

2. Tempatnya sesuai dengan karakteristik budidaya tanaman wortel

12

2.2 Hipotesis

Berdasarkan kerangka pemikiran yang telah diuraikan, maka dalam penelitian ini

dapat ditarik hipotesis yaitu:

1. Diduga faktor-faktor produksi yang berpengaruh terhadap produksi pada

usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu adalah benih, pupuk, pestisida

dan tenaga kerja.

2. Diduga penggunaan faktor produksi usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji

Batu tidak efisien.

3. Diduga usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Batu menguntungkan.

2.3 Batasan Masalah

1. Yang dimasukkan dalam variabel bebas yaitu sarana produksi dan tenaga

kerja, sedangkan lahan tidak dimasukkan dalam variabel karena sifatnya tetap

atau termasuk biaya tetap.

2. Tempat penelitian di Kecamatan Bumaji Batu, khususnya Desa Sumber

Brantas dan Desa Tulungrejo.

3. Responden adalah petani yang menanam tanaman wortel pada tahun 2011-

2012.

4. Yang diteliti adalah tentang pengaruh faktor produksi (tenaga kerja, benih,

pupuk dan pestisida) terhadap produksi wortel, tingkat pendapatan atau

keuntungan dan tingkat efisiensi penggunaan faktor produksi usahatani wortel.

2.4 Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel

Variabel yang diamati yaitu informasi mengenai usahatani wortel yang

diusahakan oleh petani. Variabel tersebut didefinisikan terlebih dahulu untuk

memudahkan pengumpulan data yaitu:

1. Efisisensi alokatif adalah efisiensi yang dicapai apabila nilai produk marginal

(NPM) dari faktor produksi yang digunakan harus sama dengan harga satuan

faktor produksi itu (Px).

2. Luas lahan adalah sebidang tanah yang digunakan untuk usahatani wortel

dalam satu kali musim tanam dan dalam satuan hektar (ha).

3. Tenaga kerja adalah jumlah tenaga kerja yang dipakai dalam proses usahatani

wortel dalam satu kali musim tanam mulai dari pengolahan lahan, penanaman,

13

pemupukan, pemeliharaan sampai dengan panen baik berasal dari dalam

keluarga maupun dari luar keluarga petani yang dihitung dalam HOK (Hari

Orang Kerja).

4. Benih adalah total benih wortel yang digunakan petani dalam usahatani setiap

satu kali musim tanam dalam luasan lahan tertentu yang dinyatakan dalam

satuan kilogram per hetar dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam).

5. Pupuk adalah penggunaan pupuk sebagai penunjang dalam usahatani wortel

setiap satu kali musim tanam yaitu pupuk kandang, urea, TSP atau SP36,

KCL, NPK, ZA yang diukur dalam kilogram per hektar dalam satu musim

tanam (kg/ha/musim tanam).

6. Pestisida adalah obat-obatan yang digunakan untuk mengendalikan atau

membasmi hama atau penyakit yang diukur dalam satuan kilogram per hektar

dalam satu musim tanam (kg/ha/musim tanam).

7. Produksi adalah hasil tanaman wortel yang dihasilkan dalam satu musim

tanam dengan satuan kilogram per hektar dalam satu musim tanam

(kg/ha/musim tanam).

8. Harga jual adalah harga jual wortel yang diterima petani yang diukur dengan

satuan rupiah per kilogram (Rp/kg).

9. Biaya tetap adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani wortel

yang besar kecilnya tidak dipengaruhi dengan besar kecilnya output yang

diperoleh yang meliputi biaya pajak lahan dan penyusutan peralatan yang

dikeluarkan oleh petani dalam satu musim tanam yang diukur dengan satuan

rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).

10. Biaya variabel adalah biaya yang dikeluarkan dalam kegiatan usahatani wortel

yang besar kecilnya dipengaruhi oleh jumlah produksi yang dihasilkan yang

meliputi biaya pembelian benih, pupuk kandang, pupuk kimia, pestisida, serta

upah tenaga kerja dalam satu kali musim tanam yang diukur dengan satuan

rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).

11. Total biaya adalah semua pengeluaran yang meliputi biaya tetap dan variabel

dalam usahatani wortel tiap satu musim tanam yang diukur dengan satuan

rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).

14

12. Total penerimaan adalah hasil perkalian antara jumlah produksi wortel dengan

harga jual dengan satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam

(Rp/ha/musim tanam).

13. Pendapatan usahatani adalah selisih antara total penerimaan dan total biaya

yang dikeluarkan dalam usahatani wortel per satu kali musim tanam dengan

satuan rupiah per hektar dalam satu musim tanam (Rp/ha/musim tanam).

15

III. METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian

Penentuan lokasi penelitian dilakukan secara sengaja (purposive) di

Kecamatan Bumiaji Batu Propinsi Jawa Timur. Teknik purposive dilakukan

dengan dasar pertimbangan yakni Kecamatan Bumiaji merupakan Kecamatan di

Kota Batu yang wilayahnya berada pada hulu DAS Brantas yang memiliki banyak

sumbermata air dan berpotensi sebagai lahan pertanian khususnya tanaman

sayuran wortel, dimana luas lahan, produksi dan produktivitasnya paling besar

dibandingkan kecamatan lainnya di Kota Batu (lihat Tabel 2).

3.2 Teknik Penentuan Sampel

Populasi dalam penelitian ini adalah petani wortel di Kecamatan Bumiaji,

Kota Batu. Penentuan sampel menggunakan metode sampel gugus bertahap.

Metode sampel gugus bertahap merupakan metode dimana pengambilan sampel

yang dilakukan secara bertahap berdasarkan wilayah-wilayah yang ada

(Singarimbun dan Effendi, 2008). Populasi dapat dibagi-bagi dalam gugus tingkat

pertama, kemudian gugus tingkat pertama dapat pula dibagi dalam gugus tingkat

kedua, dan seterusnya. Demikian juga sampel satu dari populasi sampling pertama

dijadikan populasi sampling kedua untuk menentukan sampel dua dan begitu

seterusnya sampai ditentukan sampel sesuai dengan penelitian yang dilakukan.

Tahap pertama yaitu menetapkan desa sampel yaitu dari 9 desa wilayah di

Kecamatan Bumiaji dipilih 2 desa sebagai sampel. Pemilihan dilakukan secara

sengaja atau purposive dipilih dua desa yaitu Desa Sumber Brantas dan Desa

Tulungrejo dengan pertimbangan kedua desa tersebut memiliki potensi untuk

usahatani wortel dan petani yang banyak membudidayakan wortel.

Tahap Kedua, dengan terpilihnya 2 desa sampel tersebut, selanjutnya tiap

desa dipilih satu dusun sebagai sampel. Pemilihan dusun berdasarkan jumlah

petani yang banyak membudidayakan wortel. Desa Sumber Brantas memiliki 3

dusun dan di Desa Tulungrejo terdapat 5 dusun.

16

Tabel 3. Jumlah Petani Wortel di Dusun Jurangkwali, Desa Sumber Brantas dan Dusun Junggo, Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Desa Dusun Petani Wortel (Orang) 1 Sumber Brantas Jurangkwali 249

2 Tulungrejo Junggo 379

Sumber : Data primer (2012)

Dari Tabel 3 diketahui jumlah petani wortel di Dusun Jurangkwali Desa

Sumber Brantas sebanyak 249 petani dan di Dusun Junggo Desa Tulungrejo

sebanyak 379 petani. Tidak semua petani tersebut akan dijadikan responden,

tetapi akan ditarik lagi sampel tahap ketiga secara random dan berimbang.

Menurut Arikunto (1998), apabila jumlah populasi lebih dari 100, maka

dapat diambil antara 10% – 15% atau 20% – 25% atau lebih dari jumlah populasi.

Pada tahap ketiga peneliti mengambil sampel 10% dari jumlah petani wortel di

lokasi penelitian dikarenakan keterbatasan waktu dan tenaga. Jumlah petani dari

masing-masing dusun yaitu:

Dusun Jurangkwali Desa Sumber Brantas : 25 petani sayur

Dusun Junggo Desa Tulungrejo : 38 petani sayur

Berdasarkan perhitungan di atas, jumlah petani yang dijadikan sampel

dalam penelitian ini sebanyak 63 petani. Untuk mendapatkan sampel yang

menggambarkan populasi, dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2. Penentuan Sampel

Tahap I

Wonorejo

Junggo

Gerdu

Kekep

Gondang

Sumber Brantas

Tulungrejo

Punten

Sumbergongo

Gunugsari

Bumiaji

Bulukerto

Pandanrejo

Giripurno

Kecamatan Bumiaji

Jurangkwali

Krajan

Lemahpuith

10% Petani Wortel

10% Petani Wortel

Tahap II Tahap III

17

3.3 Teknik Pengumpulan Data

Jenis data yang dikumpulkan terdiri dari dua macam, yaitu data primer dan

data sekunder.

1. Data Primer

Metode pengambilan data primer ini dilakukan dengan cara:

a. Wawancara adalah suatu cara mengumpulkan data dengan tanya jawab

langsung kepada petani wortel. Wawancara dilaksanakan dengan dilengkapi

kuisioner, yaitu suatu daftar pertanyaan yang berhubungan dengan judul

penelitian untuk memperoleh data yang dibutuhkan. Data yang diambil yaitu

mengenai karakteristik responden, luas lahan, faktor-faktor produksi yang

digunakan serta biayanya dan produksi yang dihasilkan dalam satu musim

tanam.

b. Observasi merupakan kegiatan pengamatan secara langsung di lapangan

mengenai fenomena yang ada baik merupakan aktivitas sehari-hari maupun

kegiatan yang berhubungan penelitian. Dalam kegiatan penelitian data yang

diambil yaitu mengenai faktor-faktor produksi dan kuantitasnya yang

digunakan dalam usahatani wortel.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari pustaka, peneliti terdahulu

dan lembaga atau instansi terkait yang yang digunakan sebagai data pelengkap

dan pendukung dari hasil lapang yang diperoleh atau data primer. Data sekunder

diperoleh dengan bertanya dan mengambil langsung dari kantor Desa Sumber

Brantas, Desa Tulungrejo dan Dinas Pertanian. Data yang digunakan yaitu luas

lahan, produksi wortel dan jumlah penduduk.

3.4 Teknik Analisis Data

3.4.1 Analisis Deskriptif

Metode analisis deskriptif digunakan untuk menggambarkan keadaan yang

berhubungan dengan masalah penelitian yang tidak bisa dijelaskan secara

kuantitatif serta untuk mempermudah peneliti dalam menggambarkan atau

menjelaskan data yang diperoleh. Analisis ini meliputi keadaan usahatani wortel

18

di lokasi penelitian, karakteristik petani, keadaan penduduk dan letak geografis

daerah penelitian.

3.4.2 Analisis Fungsi Produksi Cobb_Douglas

Model fungsi produksi Cobb-Douglas yang digunakan dalam penelitian ini yaitu:

Y= b0 X1b1 X2b2 X3b3 X4b4 eu

Keterangan :

b0 = intersep/konstanta b1..,b4 = elastisitas produksi dari X1,...,X4 Y = produksi (kg) X1 = benih (koboan) X2 = pupuk (kg) X3 = pestisida (kg) X4 = tenaga kerja (HOK) e = bilangan natural u = galat

Untuk mempermudah pendugaan hasil fungsi, fungsi Cobb-Douglas

diturunkan menjadi bentuk linier sebagai berikut :

LnY = β0 + β1LnX1 + β2LnX2 + β3LnX3 + β4LnX4 + u

Pertimbangan yang digunakan dalam menganalisis fungsi produksi Cobb-

Douglas yaitu umum digunakan dalam penelitian empiris di bidang pertanian,

memiliki penyelesaian relatif lebih mudah dibandingkan dengan fungsi produksi

lain dan dapat ditransfer ke dalam bentuk linier.

3.4.3 Uji Asumsi Klasik

Persamaan regresi yang dihasilkan melalui proses perhitungan tidak selalu

merupakan model yang baik untuk melakukan estimasi terhadap variabel

independennya. Model regresi yang baik harus bebas dari penyimpangan asumsi

klasik, yang terdiri dari asumsi kenormalan, multikolinearitas, heteroskedasitas,

dan autokorelasi.

1. Uji Normalitas

Gujarati (2010) mengemukakan bahwa regresi linear membutuhkan

asumsi kenormalan data dengan beberapa alasan sebagai berikut :

a. Data berdistribusi normal akan menghasilkan model prediksi yang tidak bias

serta memiliki varians yang minimum.

19

b. Data berdistribusi normal akan menghasilkan model yang konsisten yaitu

dengan meningkatnya jumlah sampel ke jumlah yang tidak terbatas, maka

penaksir mengarah ke nilai populasi yang sebenarnya.

Salah satu pengujian normalitas dengan menggunakan teknik Kolmogorov

Smirnov. Uji Kolmogorov Smirnov adalah uji beda antara data yang diuji

normalitasnya dengan data normal baku. Penerapan pada Uji Kolmogorov

Smirnov adalah bahwa jika signifikansi di bawah 0,05 berarti data yang akan diuji

mempunyai perbedaan yang signifikan dengan data normal baku, berarti data

tersebut tidak normal. Jika signifikansi di atas 0,05, maka berarti tidak terdapat

perbedaan yang signifikan antara data yang akan diuji dengan data normal baku,

artinya data yang uji normal.

2. Heteroskedastisitas

Hetersoskedasitas terjadi apabila variasi ut tidak konstan atau berubah

ubah secara sistematik seiring dengan berubahnya nilai variabel independen

(Gujarati, 2010). Uji statistik yang digunakan yaitu Uji Glejser. Uji Glejser

dilakukan dengan meregresikan variabel-variabel bebas terhadap nilai absolut

residualnya. Apabila menghasilkan signifikansi >0,05, maka variabel pada model

regresi yang digunakan tidak terjadi gejala heteroskedasitas.

3. Multikolinearitas

Masalah multikolinearitas muncul jika terdapat hubungan yang sempurna

atau pasti di antara satu atau lebih variabel independen dalam model.Dalam kasus

terdapat multikolinearitas yang serius, koefisien regresi tidak lagi menunjukkan

pengaruh murni dari variabel independen dalam model.Untuk mendeteksi apakah

terjadi masalah multikol maka dapat melihat nila VIF (variance inflation factor).

Jika nilai VIF di atas 10, maka terjadi masalah multikolinieritas, sebaliknya nilai

VIF di bawah 10, berarti variabel tidak mengalami masalah multikolinieritas.

4. Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah model regresi linier ada

korelasi atau kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pengganggu

pada periode sebelumnya (t-1). Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin

Waston. Jika du < d < 4–du, maka Ho ditolak yang berarti tidak ada autokorelasi

baik positif maupun negatif.

20

Jika syarat asumsi telah terpenuhi terhadap persamaan regresi, maka

melihat nilai koefisien determinasi (R2), nilai statistik F, dan uji T untuk menguji

ketepatan regresi.

a. Koefisien determinasi (R2)

Koefisien determinasi (R2) merupakan besaran yang digunakan untuk

menunjukkan seberapa besar keseluruhan model dalam menerangkan nilai

variabel terikat. Dalam penelitian ini, ingin diketahui seberapa besar persentase

faktor-faktor produksi (X) dalam mempengaruhi hasil produksi (Y).

b. Uji F

Uji F dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas (X) secara

keseluruhan terhadap variabel terikat (Y). Jadi, digunakan untuk melihat apakah

semua faktor produksi (benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja) berpengaruh

terhadap produksi wortel.

Jika Fhitung>Ftabel , maka tolah Ho terima Ha, artinya semua variabel bebas (X)

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y)

Jika Fhitung<Ftabel , maka terima Ho tolak Ha, artinya semua variabel bebas (X)

tidak berpengaruh nyata terhadap variabel terikat (Y)

c. Uji T

Uji t digunakan untuk mengetahui pengaruh secara parsial masing-masing

variabel bebas (Xi) terhadap variabel terikat (Y). Jadi, setiap faktor-faktor

produksi diuji t untuk mengetahui apakah variabel tersebut berpengaruh terhadap

produksi wortel.

Jika thitung>ttabel , maka tolah Ho terima Ha, artinya variabel bebas berpengaruh

nyata terhadap variabel terikat.

Jika thitung<ttabel , maka terima Ho tolak Ha, artinya variabel bebas tidak

berpengaruh nyata terhadap variabel terikat.

3.4.4 Analisis Efisiensi Penggunan Faktor Produksi Usahatani Wortel

Usahatani wortel dapat dikatakan efisien apabila nilai produk marginal

(NPM) suatu faktor produksi sama dengan harganya. Untuk mengetahui tingkat

efisiensi alokatif dari usahatani ditunjukkan dengan nilai rasio NPMxi dengan Pxi

dari masing-masing faktor produksi.

21

Ep = ��/�

��/�=

��.�

��.� =

� (���� � �������)

�� (���� � ���������)

π = TR − TC

π max tercapai pada saat π′ = 0

dy. Py

dx=

dx. Px

dx

dy. Py

dx= Px

MPP.Py = Px

NPMx = Px, Jadi

NPMxi

Pxi= 1

Keterangan :

NPMxi = nilai produk marginal (Rp) Py = harga produk persatuan (Rp) Epi = elastisitas produk ke-i Y = produksi (kg) Xi = faktor produksi ke i

3.4.5 Analisis Biaya, Penerimaan dan Keuntungan Usahatani Wortel

1. Analisis Biaya Usahatani Wortel

Biaya usahatani merupakan total biaya tetap yang meliputi penyusutan

peralatan dan sewa lahan, serta biaya variabel seperti biaya benih, pupuk,

pestisida dan tenaga kerja per hektar dalam satu kali musim tanam yang

digunakan dalam usahatani wortel. Besarnya biaya produksi dapat dihitung

sebagai berikut :

TC = FC + VC

Keterangan :

TC = Biaya Total (Rp) FC = Biaya Tetap (Rp) VC = Biaya Variabel (Rp)

2. Analisis Penerimaan Usahatani Wortel

Penerimaan usahatani adalah perkalian antara jumlah produksi wortel yang

dihasilkan per hektar dalam satu kali musim tanam dengan harga jualnya per

produksi. Besar penerimaan yang diterima dipengaruhi oleh besarnya produksi

22

usahatani serta harga jual per produk. Penerimaan dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut:

TR = Y.Py

Keterangan :

TR = Total Penerimaan (Rp) Py = Harga per satuan produksi (Rp) Y = Jumlah produksi (Rp)

3. Analisis Pendapatan Usahatani Wortel

Pendapatan usahatani adalah selisih antara penerimaan yang di dapat

dengan total biaya yang dikeluarkan selama kegiatan usahatani berlangsung dalam

satu musim tanam. Besarnya pendapatan usahatani dapat dihitung dengan

menggunakan rumus sebagai berikut :

π = TR – TC

Keterangan : π = Pendapatan (Rp)

23

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Gambaran Umum Daerah Penelitian

4.1.1 Letak Geografis

Kecamatan Bumiaji secara administratif termasuk ke dalam wilayah Kota

Batu, Jawa Timur dan merupakan wilayah terluas di Kota Batu yaitu 12,797,89

Ha atau ± 64,28 % dari seluruh wilayah Kota Batu. Kecamatan Bumiaji memiliki

9 desa yaitu Desa Sumberbrantas, Tulungrejo, Sumbergondo, Punten, Bulukerto,

Gunungsari, Bumiaji, Pandanrejo dan Giripurno.

Adapun batas-batas administratif Kecamatan Bumiaji Kota Batu adalah

sebagai berikut:

Sebelah Utara : Kabupaten Malang dan Mojokerto

Sebelah Selatan : Kecamatan Batu

Sebelah Barat : Kabupaten Malang

Sebelah Timur : Kabupaten Malang

Gambar peta Kecamatan Bumiaji dapat dilihat pada Lampiran 1.

Dalam penelitian ini diambil dua sebagai lokasi penelitian, yaitu Desa

Tulungrejo dan Desa Sumber Brantas. Berikut kondisi geografis Desa Tulungrejo

dan Desa Sumber Brantas.

a. Desa Tulungrejo

Desa Tulungrejo merupakan salah satu desa yang ada di Kecamatan

Bumiaji. Luas Wilayah Desa Tulungrejo yaitu 80,701Km2. Jarak antara Desa

Tulungrejo dengan Kecamatan Bumiaji yaitu 1,5 Km, dengan Pemerintahan Kota

6 km dan dengan Pemerintahan Provensi 133 km. Desa Tulungrejo memiliki lima

dusun yaitu Dusun Gondang, Dusun Kekep, Dusun Gerdu, Dusun junggo dan

Dusun Wonorejo.

Adapun batas-batas Desa Tulungrejo adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Desa Sumberbrantas.

Sebelah Selatan : Desa Punten.

Sebelah Barat : Kehutanan.

Sebelah Timur : Desa Sumbergondo.

24

b. Desa Sumber Brantas

Desa Sumber Brantas sebelumnya secara administratif ikut pemerintahan

Desa Tulungrejo, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Akan tetapi, mulai tahun 2005

dipisah dari Desa Tulungrejo yang sebelumnya bernama Dusun Sumber Brantas

menjadi Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. Desa Sumber

Brantas memiliki luas 541,1364 Ha. Jarak antara pusat pemerintahan Kota Batu

dengan Desa Sumber Brantas yaitu 18 km. Suhu rata-rata 12˚c - 22 ˚c dengan

curah hujan yang tinggi dan ketinggian dari permukaan laut 400 - 1.700 dpa. Desa

Sumber Brantas terdiri dari tiga dusun yaitu Dusun Krajan, Dusun Lemah Putih

dan Dusun Jurang Kuali.

Adapun batas-batas Desa Sumber Brantas adalah sebagai berikut:

Sebelah Utara : Hutan dan Kabupaten Mojokerto

Sebelah Selatan : Dusun Wonorejo dan Desa Tulungrejo

Sebelah Barat : Hutan dan Gunung Anjasmoro

Sebelah Timur : Hutan Gunung Arjuno dan Gunung Welirang

4.1.2 Penggunaan Lahan

Sebagian besar wilayah Kecamatan Bumiaji berupa hutan dengan luas

3.262 ha atau 23,59%, sedangkan sisanya digunakan untuk ladang, sawah dan

lainnya. Mengenai jenis lahan yang ada di Kecamatan Bumiaji Kota Batu, dapat

dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Penggunaan Tanah di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Penggunaan Luas (ha) Persentase (%) 1. Sawah 1303 14.22 2. Pekarangan 259 2.83 3. Ladang/Tegalan 2163 23.59 4. Perkebunan 903 9.85 5. Padang Rumput/Gembalaan 9 0.10 6. Hutan 3262 35.58 7. Perikanan Darat/Air Tawar 0.49 0.01 8. Pemukiman 1053 11.49 9. Lain – lain 216 2.35

J u m l a h 9168.47 100,00 Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, 2011.

Berdasarkan Tabel 4 penggunaan tanah di Desa Sukolilo mayoritas adalah

hutan 23,59%, kemudian ladang 23,59% dan sawah 14,22%. Dari data dapat

25

diketahui bahwa ketergantungan penduduk pada pertanian cukup besar, sehingga

tidak sedikit penduduk yang terjun di bidang pertanian khususnya dalam usahatani

sayuran, salah satunya yaitu budidaya wortel.

a. Desa Tulungrejo

Sebagian besar penggunaan lahan di Desa Tulungrejo adalah untuk lahan

pertanian. Hal ini karena lahannya cukup subur sehingga berpotensi untuk

dijadikan lahan pertanian. Berikut di bawah persentase luas lahan berdasarkan

jenis penggunaan lahan di Desa Tulungrejo yang disajikan ada Tabel 5.

Tabel 5. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas lahan (Ha) Persentase (%)

1. Sawah 40.255 4,99 2. Ladang/Tegalan 559.227 69,34 3. Pemukiman 102.257 12,68 4. Lain – lain 104.740 12,99

J u m l a h 806.479 100,00

Sumber: Kantor Desa Tulungrejo, 2011.

Dari Tabel 5, jenis penggunaan tanah di Desa Tulungrejo 69,34%. adalah

ladang . Dari data dapat diketahui bahwa penduduk Desa Tulungrejo tidak sedikit

yang terjun di dunia pertanian. Tanahnya cocok untuk tanaman sayur khususnya

budidaya tanaman wortel dan kentang serta tanaman tahunan yaitu apel.

b. Desa Sumber Brantas

Desa Sumber Brantas berdasarkan penggunaan atas lahan memiliki luas

sebesar 541,1364 Ha. Berikut penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas yang

dapat dilihat pada Tabel 6.

Tabel 6. Persentase Luas Lahan Berdasarkan Jenis Penggunaan Lahan di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011

No. Jenis Penggunaan Lahan Luas lahan (Ha) Persentase (%) 1 Pemukiman 94,5710 17,48

2 Pekarangan 51,6320 9,54

3 Pertanian 358,3234 66,22

4 Lain-lain 36,6100 6,76

Jumlah 541,1364 100,00 Sumber: Kantor Desa Sumber Brantas, 2011.

26

Dari Tabel 6, penggunaan lahan di Desa Sumber Brantas terbesar adalah

lahan pertanian dengan luas 358,3234 Ha atau 66,22 %. Sebagian besar lahan

pertanian ditanami tanaman sayuran seperti kentang, wortel, kubis dan sawi.

Karena tanaman sayuran tersebut cocok dibudidayakan di Desa Sumber Brantas.

4.1.3 Distribusi Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian

Pada umumnya sumber mata pencaharian penduduk di Kecamatan

Bumiaji Kota Batu adalah petani. Komposisi penduduk Kecamatan Bumiaji

berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat di Tabel 7.

Tabel 7. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Keterangan Jumlah (Orang) Persentase(%)

1 Petani 12828 43.21 2 Pekerja Disektor Jasa/Perdagangan 2151 7.24 3 Pekerja Disektor Industri 749 2.52 4 Mengurus Rumah Tangga 1062 3.57 5 Pelajar / Mahasiswa 2298 7.74 6 Lain-lain 10602 35.72

Jumlah 29690 100,00

Sumber : Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu, 2011.

Berdasarkan Tabel 7, mayoritas penduduk di Kecamatan Bumiaji bermata

pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 12.828 penduduk atau 43,21% dari

total penduduk berdasarkan mata pencaharian, sisanya sebagai pekerja disektor

jasa, industri, buruh tani dan lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas

perekonomian di dominasi oleh sektor pertanian, sehingga tidak sedikit penduduk

yang berusahatani wortel khususnya tanaman wortel.

a. Desa Tulungrejo

Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Tulungrejo adalah sebagai

petani. Hal ini dikarenakan lahan yang subur sehingga sangat cocok untuk

dijadikan lahan pertanian. Persentase jumlah penduduk Desa Tulungrejo

berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 8.

27

Tabel 8. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Tulungrejo Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011

No Keterangan Jumlah (jiwa) Persentase (%)

1. Petani 1663 77,7 2. Pekerja disektor jasa/perdagangan 185 8,7 3. Pekerja disektor industry 292 13,6

Jumlah 2140 100,0

Sumber: Kantor Desa Tulungrejo, 2011.

Dari data pada Tabel 8 di atas, mayoritas penduduk Desa Tulungrejo

bermata pencaharian sebagai petani yaitu sebanyak 1.663 penduduk atau 77,7%

dari total penduduk berdasarkan mata pencaharian. Hal ini menunjukkan bahwa

aktivitas perekonomian di dominasi oleh sektor pertanian, sehingga penduduk

mengandalkan kegiatan usahatani dalam memenuhi kebutuhan hidupnya.

b. Desa Sumber Brantas

Mayoritas mata pencaharian penduduk di Desa Tulungrejo adalah sebagai

petani. Hal ini dikarenakan lahan yang subur sehingga sangat cocok untuk

dijadikan lahan pertanian. Persentase jumlah penduduk Desa Tulungrejo

berdasarkan mata pencaharian dapat dilihat pada Tabel 9.

Tabel 9. Persentase Jumlah Penduduk Berdasarkan Mata Pencaharian di Desa Sumber Brantas Kecamatan Bumiaji Kota Batu Tahun 2011

No Keterangan Jumlah (jiwa) Persentase (%) 1. Petani 1.481 58,4 2. Pekerja disektor jasa/perdagangan 318 12,6 3. Buruh 737 29,0

Jumlah 2536 100,0 Sumber: Kantor Desa Sumber Brantas, 2011.

Berdasarkan pada Tabel 9 di atas, dapat diketahui bahwa persentase

jumlah penduduk Desa Sumber Brantas yang paling besar bermatapencaharian

sebagai petani yaitu 58,74%. Sisanya bermatapencaharian sebagai buruh 29% dan

pekerja disektor jasa/perdagangan 12,6%. Hal ini menunjukkan bahwa pertanian

merupakan sektor penting dalam perekonomian di Desa Sumber Brantas, sehingga

bertani merupakan pekerjaan utama sebagai sumber pendapatan.

28

4.2 Karakteristik Petani Responden

4.2.1 Usia Petani Responden

Faktor usia berkaitan dengan mudahnya atau cepatnya petani dalam

menerima informasi atau mengadopsi inovasi, serta dalam melakukan proses

produksi usahatani wortel. Distribusi petani responden berdasarkan kelompok usia

dapat dilihat pada Tabel 10.

Tabel 10. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Golongan Usia di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Umur (Tahun) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 21 – 30 5 7,94 2 31 – 40 18 28,57 3 41 – 50 22 34,92 4 51 – 60 10 15,87 5 61 – 70 8 12,70

Jumlah 63 100,00 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Persentase terbesar usia petani responden berada pada kisaran umur 41 -

50 tahun yaitu 34,92% dan terendah pada kisaran umur 21 - 30 tahun yaitu 7,94%.

Umur petani responden mulai dari umur 21 - 70 tahun. Hal tersebut menunjukkan

bahwa pada umur tersebut petani masih produktif dalam berusahatani wortel.

4.2.2 Tingkat Pendidikan Petani Responden

Sumber daya manusia yang diukur dari tingkat pendidikan merupakan

faktor penting dalam mengakomodasi teknologi maupun ketrampilan dalam

usahatani wortel. Semakin tinggi tingkat pendidikan, maka pengetahuan atau

informasi tentang usahatani wortel semakin besar, sehingga akan berpengaruh

terhadap manajemen usahataninya. Berikut ini merupakan Tabel karakteristik

petani responden berdasarkan tingkat pendidikan.

Tabel 11. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Tingkat Pendidikan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Pendidikan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Tidak tamat SD 5 7,94 2 Tamat SD 28 44,44 3 Tamat SMP 13 20,63 4 Tamat SLTA 15 23,81 5 D1, D2, D3 atau S1 2 3,18

Jumlah 63 100,00 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

29

Dari Tabel 11 dapat diketahui bahwa persentase terbanyak petani

responden memiliki tingkat pendidikan SD yaitu 44,44% dan terendah dengan

pendidikan D1, D2, D3 atau S1 sebesar 3,18% . Sedangkan tingkat pendidikan

SMP dan SMA masing-masing sebesar 20,63% dan 23,81%. Hal ini menunjukkan

bahwa rendahnya tingkat pendidikan diantara petani responden dapat memberikan

dampak pada proses produksi usahatani yang dilakukan yang akan mempengaruhi

hasil produksi usahatani wortel.

4.2.3 Luas Lahan Petani Responden

Luas lahan merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi terhadap

produksi usahatani wortel. Luas lahan juga dapat berdampak terhadap petani

dalam mengelola usahatani untuk lebih produktif. Berikut merupakan Tabel

distribusi luas lahan yang digunakan petani dalam usahatani wortel.

Tabel 12. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Luas Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Luas lahan (ha) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 <0,5 45 71,43 2 0,51 – 1 16 25,40 3 1,1 – 1,5 2 3,17

Jumlah 63 100,00 Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Dari Tabel 12 dapat diketahui bahwa luas lahan yang digunakan untuk

usahatani wortel terbanyak di Kecamatan Bumiaji yaitu 71,43%. Sedangkan

jumlah petani yang memiliki luas lahan antara 0,51 - 1 ha sebesar 3,17% dan luas

lahan 1,1-1,5 sebesar 3,17%. Faktor luasan lahan berpengaruh terhadap jumlah

produksi yang dihasilkan.

4.2.4 Status Kepemilikan Lahan

Pemilik lahan mempunyai kebebasan dalam mengolah lahan dan

mempunyai kepuasan penuh atas hasil produksi yang didapat, jika sewa lahan

akan menambah biaya yang dikeluarkan untuk melakukan proses produksi.

Sedangkan sistem bagi hasil akan berdampak tingkat produktif petani. Bagi hasil

yang menguntungkan untuk penggarap akan meningkatkan kinerja petani dan

sebaliknya. Berikut merupakan Tabel distribusi jumlah responden berdasarkan

status kepemilikan luas lahan yang digunakan petani untuk usahatani wortel.

30

Tabel 13. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Status Kepemilikan Lahan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Status Lahan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Milik 50 79,36 2 Sewa 13 20,64

Jumlah 63 100,00

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel 13, mayoritas status kepemilikan lahan di Kecamatan

Bumiaji yaitu milik sendiri sebesar 79,36%. Sedangkan petani yang menyewa

sebesar 20,64%. Banyaknya petani yang memiliki lahan sendiri, menggambarkan

bahwa mereka mempunyai hak penuh dalam mengolah lahannya guna untuk

meningkatkan produksi wortel dan pendapatan mereka lebih besar dibandingkan

dengan petani yang menyewa lahan karena tidak harus membayar biaya sewa

lahan dan seluruh hasil produksi adalah miliknya.

4.2.5 Jumlah Tanggungan Keluarga

Profil keluarga petani sampel merupakan penduduk asli dan pendatang

yang telah lama tinggal di Kecamatan Bumiaji Kota Batu dan pada umummya

sudah mempunyai keluarga yang telah menikah dan tercatat sebagai pemilik lahan

wortel. Petani sampel umumnya mempunyai tanggungan keluarga. Semakin

banyak tanggungan keluarga maka semakin besar pengeluaran yang harus

dikeluarkan untuk kelangsungan hidupnya. Dari segi positif, banyaknya jumlah

keluarga dapat membantu dalam usahatani wortel, sehingga dapat mengurangi

biaya tenaga kerja dalam proses produksi usahatani. Jumlah tanggungan keluarga

petani dapat dilihat pada Tabel 14 berikut ini :

Tabel 14. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Jumlah Tanggungan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Jumlah Tanggungan (Orang) Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 1 5 7,93 2 2 19 30,16 3 3 27 42,86 4 4 8 12,70 5 5 4 6,35

Jumlah 63 100,00

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

31

Tabel 14, jumlah tanggungan keluarga petani wortel antara 1 - 5 orang

dalam satu keluarga. Petani wortel responden rata-rata memiliki tanggungan

keluarga sebanyak 3 dengan persentase 42,86%. Jumlah tanggungan keluarga

berpengaruh terhadap pengeluaran untuk memenuhi kebutuhan hidupnya.

4.2.6 Pekerjaan Sampingan

Selain bekerja sebagai petani dalam mengelola usahatani wortel, petani

responden juga melakukan pekerjaan sampingan, seperti buruh tani, pedagang dan

lain-lain. Mereka sepenuhnya tidak bergantung pada usahataninya, dikarenakan

pada musim kemarau sebagian petani tidak melakukan proses produksi usahatani.

Air merupakan salah satu faktor yang dibutuhkan tanaman, jika faktor tersebut

tidak dipenuhi akan berdampak pada pertumbuhan tanaman wortel. Data

pekerjaan sampingan petani sampel usahatani wortel dapat dilihat pada Tabel 15.

Tabel 15. Persentase Jumlah Responden Berdasarkan Pekerjaan Sampingan di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu Tahun 2011

No Pekerjaan Sampingan Jumlah (Orang) Persentase (%) 1 Tidak ada 44 69,84 2 Pedagang 12 19,05 3 Buruh tani 5 7,94 4 Dan lain-lain 2 3,17

Jumlah 63 100,00

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Rata-rata petani responden tidak memiliki pekerjaan sampingan dengan

persentase 69,84%. Sedangkan yang memiliki pekerjaan sampingan sebagai

pedagang dan buruh tani sebesar 19,05% dan 7,94%. Hal tersebut menunjukkan

bahwa usahatani wortel berperan penting dalam memenuhi kebutuhan untuk

kelangsungan hidup petani.

4.3 Analisis Fungsi Produksi Usahatani Wortel

Fungsi produksi yang digunakan dalam penelitian ini adalah fungsi

produksi Cobb-douglas yang bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor produksi

yang berpengaruh terhadap usahatani wortel. Analisis yang digunakan yaitu

analisis regresi berganda dengan menggunakan program SPSS17.

32

Pengujian statistik dengan menggunakan model regresi berganda metode

kuadrat terkecil biasa (Ordinary least Squares), akan menghasilkan sifat Best

Linier Unbiased Estimator (BLUE) (Gujarati, 2010). Serangkaian uji dapat

dilakukan agar persamaan regresi yang terbentuk dapat memenuhi persyaratan

BLUE ini, yaitu uji normalitas data, uji gejala multikolinearitas, uji gejala

heteroskedasitas, dan uji gejala autokorelasi.

4.3.1 Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah data berdistribusi normal

atau tidak. Salah satu pengujian normalitas pada model regresi dapat

menggunakan uji One Sample Kolmogorov Smirnov. Pada penelitian ini, didapat

hasil Asymtotic Significance sebesar 0,935 yang lebih besar daripada 0,05.

Berdasarkan hasil tersebut maka dapat disimpulkan bahwa data berdistribusi

normal. Hasil uji normalitas melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14.

4.3.2 Uji Heteroskedasitas

Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah pada model regresi

terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang

lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,

maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas.

Hasil pengujian terhadap gejala heteroskedasitas dengan menggunakan Uji

Glejser dapat dilihat pada Tabel 16.

Tabel 16. Hasil Uji Heteroskedasitas

Model Koefisien Sig t (Constant) -0,008 0,978

Benih 0,018 0,583 Pupuk 0,008 0,263

Pestisida -0,032 0,137 Tenaga Kerja -0,002 0,958

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Berdasarkan Tabel 16, nilai Significance pada masing-masing variabel

independen > 0,05. Berdasarkan hasil uji tersebut dapat disimpulkan bahwa

variabel pada model regresi yang digunakan tidak terjadi gejala heteroskedasitas.

Hasil uji heteroskedstistas melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14.

33

4.3.3 Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah terjadi hubungan

antar variabel independen dengan variabel independen lainnya. Model regresi

yang baik seharusnya tidak terjadi hubungan antar variabel independennya.

Apabila terjadi hubungan, maka terjadi masalah multikolinearitas. Gejala

multikolinearitas dapat dilihat dengan nilai Variance Inflation Factor (VIF). Jika

nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih kecil dari 10, maka tidak adanya gejala

multikolinearitas pada model regresi dan sebaliknya. Hasil pengujian terhadap

multikolinearitas dapat dilihat pada Tabel 17.

Tabel 17. Hasil Uji Multikolinearitas

Model Tolerance VIF Benih 0,867 1,154 Pupuk 0,952 1,051

Pestisida 0,678 1,475 Tenaga Kerja 0,614 1,629

Sumber : Data primer yang di olah, 2012.

Berdasarkan Uji Multikolinearitas, nilai Variance Inflation Factor (VIF)

pada variabel benih, pestisida, tenaga kerja dan pupuk lebih kecil dari 10 tetapi

pada variabel lahan nilai Variance Inflation Factor (VIF) lebih besar dari 10

berarti mengalami gejala multikolinearitas, jadi terjadi korelasi antara variabel

lahan dengan variabel bebas yang lain. Hasil uji multikolenieritas melalui SPSS

dapat dilihat pada Lampiran 14.

4.3.4 Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk mengetahui apakah dalam suatu model

regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengganggu dengan kesalahan

sebelumnya. Uji autokorelasi menggunakan Uji Durbin Watson. Jika du < d < 4–

du, berarti tidak ada autokorelasi baik positif maupun negatif.

Nilai du pada penelitian ini yaitu 1,7296. Berdasarkan Uji Autokorelasi,

pengujian terhadap model regresi yang digunakan menghasilkan nilai DW 2.054

lebih besar dari du dan kurang dari 4 - du, yaitu 1,7296 < 2,054 > 2,2704, maka

dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat autokorelasi. Hasil uji Autokorelasi

melalui SPSS dapat dilihat pada Lampiran 14.

34

4.3.5 Pengujian Terhadap Model Regresi

Setelah data diuji asumsi klasik, selanjutnya untuk mengetahui besarnya

pengaruh faktor-faktor produksi terhadap usahatani wortel dilakukan Uji

Koefisien Determinasi, Uji F dan Uji t. Hasil analisis regresi dengan

menggunakan empat variabel independen (benih, pupuk, pestisida dan tenaga

kerja) dan variabel dependen yaitu produksi usahatani wortel dapat dilihat pada

Tabel 18.

Tabel 18. Hasil Uji Regresi

Model B T Sig. Constant 7,061 14,830 0,000

Benih 0,094 1,720 0,091 Pupuk 0,008 0,746 0,459

Pestisida 0,089 2,514 0,015 Tenaga Kerja 0,313 5,353 0,000

R2 = 0,609 Fhitung = 22,543. Ftabel =3,66 (tingkat kesalahan 1%) ttabel = 1,67 (tingkat kesalahan 10%)

Sumber : Data primer yang diolah, 2012.

Berdasarkan hasil uji regresi, dapat dibentuk persamaan regresi sebagai

berikut:

LNY = 7,061 + 0,094 lnX1 + 0,008 lnX2 + 0,089 lnX3 + 0,313 lnX4 + u

Dimana : X1 = benih (kg) X2 = pupuk (kg) X3 = pestisida (kg) X4 = tenaga kerja (HOK)

1. Uji Koefisien Determinasi (R2)

Dalam penelitian ini, nilai R2 sebesar 0.609 atau 60,9%, maka dapat

dikatakan bahwa kemampuan variabel bebas dalam memberikan informasi

terhadap variabel terikat cukup tinggi. Sehingga dapat disimpulkan bahwa

variabel bebas seperti benih, pupuk, pestisida dan tenaga kerja mempunyai

pengaruh sebesar 60,9% terhadap peningkatan atau penurunan produksi usahatani

wortel, sedangkan sisanya 39,1% dijelaskan oleh faktor lain yang tidak

dimasukkan dalam model karena tidak dapat di ukur secara kuantitatif. Hasil uji

koefisien determinasi dapat dilihat pada Lampiran 15.

35

2. Analisis Uji Keragaman (Uji F)

Uji F merupakan uji yang bertujuan untuk mengetahui keberartian nilai

R2. Dari uji F melalui pengolahan data dengan menggunakan SPSS, diperoleh

nilai Fhitung sebesar 22,543 dan nilai signifikansinya 0,000. Nilai Ftabel dengan

tingkat kepercayaan 99% (α = 0,01) untuk df N1 = 4 dan df N2 = 58 sebesar 3,66.

Dari hasil tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa nilai Fhitung (22,543) > Ftabel

(3,36), sehingga seluruh variabel bebas yang meliputi benih, pupuk, pestisida dan

tenaga kerja berpengaruh terhadap variabel terikat yaitu produksi usahatani

wortel. Hasil dari uji F dapat dilihat pada Lampiran 15.

3. Uji t

Uji t bertujuan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas secara parsial

terhadap variabel terikat. Uji t dilakukan dengan membandingkan nilai thitung

dengan nilai ttabel, dengan tingkat kepercayaan 90% (α = 0.1) dan degree of

freedom (df) dengan rumus n-1 sebesar 62, diperoleh nilai ttabel sebesar 1,67. Hasil

analisis regresi variabel bebas yang berpengaruh terhadap produksi usahatani

wortel dapat dilihat pada Tabel 19.

a. Benih

Nilai koefisien regresi pada benih mempunyai tanda positif dan besarnya

adalah 0,094 dan nilai thitung 1,720. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel yaitu

1,720 > 1,67. Secara statistik faktor benih berpengaruh nyata terhadap produksi

wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan semakin banyak benih yang

digunakan untuk usahatani wortel, maka produksi yang dihasilkan semakin besar.

Dalam proses penjarangan tanaman wortel yang pertumbuhannya kurang

maksimal, seperti daun yang layu, terkena hama dan penyakit atau tanamannya

kerdil akan dicabut, sehingga semakin banyak benih yang digunakan, maka sisa

tanaman wortel di lahan semakin banyak juga, sehingga dapat meningkatkan

produksi wortel. Nilai koefisien regresi sebesar 0,094 menunjukkan bahwa

peningkatan penggunaan bibit sebesar 1% akan menaikkan produksi sebesar

0,094%, demikian juga pengurangan penggunaan benih sebesar 1% akan

menurunkan produksi sebesar 0,094%.

36

b. Pupuk

Nilai koefisien regresi pada pupuk mempunyai tanda positif dan besarnya

adalah 0,008 dan nilai thitung 0,746. Nilai thitung lebih kecil dari pada ttabel yaitu

0,746 < 1,67. Secara statistik faktor pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap

produksi wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

pupuk dalam jumlah yang berbeda kemungkinan besar memiliki hasil produksi

wortel dalam jumlah yang sama dan penggunaan alokasi pupuk yang besar belum

tentu menghasilkan produksi yang tinggi. Hal tersebut terjadi di karenakan petani

responden dalam pemberian pupuk melebihi dosis anjuran dan jenis

penggunannya tidak sesuai, sehingga berdampak pada produksi wortel dan ada

juga sebagian yang menekan biaya untuk pupuk, sehingga lebih irit dalam

penggunaannya.

Menurut Suwalan et al (2004) dalam Sahara dan Idris (2010) respon

tanaman terhadap pemberian pupuk akan meningkat apabila pupuk yang

digunakan tepat jenis, dosis, waktu dan cara pemberian. Sedangkan menurut

Susila (2006), pupuk yang digunakan dalam usahatani wortel yaitu pupuk

kandang 15.000 kg/ha, pupuk urea 100 kg/ha, SP 100 kg/ha, dan KCl 30 kg/ha. Di

daerah penelitian, jenis pupuk yang digunakan antar petani berbeda-beda jenis dan

dosisnya, rata-rata pupuk yang digunakan yaitu NPK 378 kg/ha, ZA 53,1 kg/ha,

KCL 4,9 kg/ha, SP 69,1 kg/ha, urea 149,8 kg/ha dan jarang yang menggunakan

pupuk kandang, hal ini tergantung dengan pengalaman petani dalam berusahatani

wortel. Penambahan penggunaan pupuk tidak akan meningkatkan produksi wortel

karena nilai elastisitasnya nol atau mencapai titik produksi maksimal.

c. Pestisida

Nilai koefisien regresi pada pestisida mempunyai tanda positif dan

besarnya adalah 0,089 dan nilai thitung 2.514. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel

yaitu 2.514 > 1,67. Secara statistik faktor pestisida berpengaruh nyata terhadap

produksi wortel di daerah penelitian. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

pestisida bertujuan untuk mencegah atau membasmi hama penyakit yang

mengganggu tanaman wortel. Jika petani tidak melalukan penyemprotan pestisida,

maka produksi wortel akan rendah karena terserang oleh hama atau penyakit,

37

sehingga petani intensif melakukan penyemprotan agar tanamannya tidak rusak

atau gagal panen.

Menurut Djojosumarto (2008), pestisida adalah semua zat kimia atau

bahan lain serta jasad renik dan virus yang dipergunakan salah satunya untuk

memberantas atau mencegah hama-hama dan penyakit-penyakit yang merusak

tanaman atau hasil-hasil pertanian. Oleh sebab itu, petani di daerah penelitian

intensif menggunakan pestisida untuk mendapatkan hasil produksi wortel yang

bagus, sehingga penggunaan pestisida berpengaruh nyata terhadap produksi

wortel.

Nilai koefisien regresi sebesar 0,053 menunjukkan bahwa peningkatan

penggunaan pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar

0,053%, demikian juga pengurangan penggunaan pestisida sebesar 1% akan

menurunkan produksi wortel sebesar 0,053%.

d. Tenaga kerja

Nilai koefisien regresi pada tenaga kerja mempunyai tanda positif dan

besarnya adalah 0,313 dan nilai thitung 5,353. Nilai thitung lebih besar dari pada ttabel

yaitu 5,353 > 1,67. Secara statistik faktor tenaga kerja berpengaruh nyata terhadap

produksi wortel di daerah penelitian. Tenaga kerja digunakan mulai dari

pengolahan, penanaman, pemupukan, penjarangan dan penyiangan, penyemprotan

sampai dengan panen, dimana hal itu akan berpengaruh terhadap produksi wortel.

Kurangnya tenaga membuat proses produksi usahatani menjadi terhambat atau

tidak maksimal, sehingga berdampak pada menurunnya produksi wortel. Sebagai

contoh, kegiatan penjarangan bertujuan untuk mencabut tanaman wortel yang

pertumbuhannya tidak maksimal seperti daunnya layu, terkena hama dan penyakit

serta mencegah terjadinya persaingan dalam mengambil unsur hara dalam tanah.

Untuk lahan 1 hektar rata-rata membutuhkan tenaga kerja sebanyak 123,3 HOK.

Jika tenaga kerja yang digunakan kurang dari 123,3 HOK maka proses

penjarangan yang dilakukan oleh tenaga kerja tidak maksimal, dalam kata lain,

mereka hanya mencabut tanaman wortel tanpa melihat kondisi tanaman wortel

yang cocok untuk dicabut. Maka dari itu penggunaan tenaga kerja berpengaruh

terhadap produksi wortel.

38

Nilai koefisien regresi sebesar 0,313 menunjukkan bahwa peningkatan

penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar

0,313%, demikian juga pengurangan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan

menurunkan produksi wortel sebesar 0,313%.

4.4 Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi

Usahatani Wortel

Efisiensi faktor produksi pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji

Kota Batu dapat diketahui dengan menghitung rasio NPM suatu faktor produksi

dengan harga masing-masing faktor produksi NPMx/Px. perhitungan yang

digunakan untuk analisis efisiensi alokatif faktor-faktor produksi mencantumkan

nilai koefisien regresi yang berasal dari fungsi produksi Cobb- Douglas.

Berdasarkan hasil analisis fungsi produksi Cobb-Douglas, diketahui bahwa tidak

semua variabel bebas yang dimasukkan ke dalam model berpengaruh secara nyata

terhadap produksi wortel, hanya terdapat tiga variabel yang berpengaruh nyata

terhadap produksi wortel yaitu faktor benih, pestisida dan tenaga kerja. Hasil

perhitungan efisiensi dapat dilihat pada Tabel 19.

Tabel 19. Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Usahatani Wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Variabel bix Y PY x Px PMx NPMx NPMx/Px

Benih 0,094 23278,94 2500 8,89 156250 246,14 615360,06 3,94

Pestisida 0,089 23278,94 2500 42,60 130000 48,63 121586,01 0,94

Tk 0,313 23278,94 2500 280,27 30000 26,00 64993,65 2,17

Sumber : Data primer yang telah diolah, 2012.

1. Efisiensi Alokatif Benih

Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan benih sebesar 3,94

dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja di

daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan benih

sebanyak 8,89 kg/ha di daerah penelitian belum efisien. Mahalnya benih wortel

membuat petani menggunakan benih wortel seminimal mungkin agar biaya sarana

produksi yang dikeluarkan sedikit. Pengetahuan petani tentang budidaya wortel

terutama dalam penggunaan benih mengakibatkan penggunaan benih belum

efisien, mengingat rata-rata pendidikan petani responden lulusan SD. Agar

39

penggunaan benih dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan penggunaan

benih untuk meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Dari penambahan

tersebut penggunaan benih optimal mencapai 35 kg.

2. Efisiensi Alokatif Pestisida

Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan pestisida sebesar 0,93

dimana angka tersebut lebih kecil dari 1, sehingga penggunaan pestisida di daerah

penelitian tidak efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan pestisida sebesar

42,6 kg dalam 1 hektar di daerah penelitian tidak efisien. Penggunaan pestisida di

daerah penelitian sangat intensif dan tidak sesuai takaran atau dosis. Dalam 1

musim tanam penyemprotan dilakukan antar 6 - 12 kali. Petani berkeyakinan

bahwa jika tidak dilakukan penyemprotan pestisida hasil produksi wortel tidak

bagus, apalagi pada musim penghujan. Ditinjau dari penggunaan pestisida yang

intensif dan tidak sesuai dengan takaran, mengakibatkan penggunaan pestisida di

daerah penelitian tidak efisien. Agar penggunaan pestisida dapat optimal maka

perlu dilakukan pengurangan penggunaan pestisida, sehingga dapat meningkatkan

produksi dan pendapatan petani wortel. Dari pengurangan penggunaan pestisida

optimal mencapai 39,84 kg.

3. Efisiensi Alokatif Tenaga Kerja

Dari hasil analisis diketahui NPMx/Px penggunaan tenaga kerja sebesar

2,17 dimana angka tersebut lebih besar dari 1, sehingga penggunaan tenaga kerja

di daerah penelitian belum efisien. Hal ini menunjukkan bahwa penggunaan

tenaga kerja sebanyak 280,27 HOK dalam proses produksi usahatani mulai dari

pengolahan lahan sampai panen dengan luasan lahan 1 hektar di daerah penelitian

belum efisien. Agar penggunaan tenaga kerja dapat optimal maka perlu dilakukan

penambahan penggunaan tenaga kerja, sehingga dapat meningkatkan produksi dan

pendapatan petani wortel. Di daerah penelititan yang membutuhkan tenaga kerja

paling banyak yaitu pada proses penjarangan dan penyaingan. Banyak lahan yang

tanaman wortelnya sangat dekat, sehingga pertumbuhannya kurang maksimal

karena terjadi persaingan antar tanaman wortel dalam perebutan unsur hara.

Sebagian lahan ada tanaman rumput, sehingga pertumbuhan wortel tidak

terganggu, akibatnya produksi wortel yang dihasilkan tidak bagus. Dari

penambahan tersebut penggunaan tenaga kerja optimal mencapai 607,19 HOK.

40

Hasil perhitungan analisis efisiensi alokatif faktor produksi pestisida dan

tenaga kerja untuk usahatani wortel dapat dilihat pada lampiran 16.

4.5 Analisis Pendapatan Usahatani Wortel

4.5.1 Biaya Usahatani Wortel

Biaya merupakan modal yang dikeluarkan untuk menjalankan proses

produksi usahatani wortel, mulai dari pengadaan faktor-faktor produksi yang

meliputi biaya sarana produksi untuk pembelian benih, pupuk dan pestisida

sampai dengan biaya tenaga kerja untuk proses pengolahan, penanaman,

pemupukan, pemeliharaan dan panen. Biaya dibagi menjadi dua yaitu biaya tetap

dan biaya variabel. Biaya variabel adalah biaya yang besarnya tergantung oleh

besarnya faktor produksi yang digunakan untuk usahatani wortel yaitu sarana

produksi dan tenaga kerja. Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang jumlahnya

tidak dipengaruhi oleh besarnya output yang dihasilkan yaitu penyusutan

peralatan dan sewa lahan. Berikut merupakan komponen biaya dalam usahatani

wortel yang dilakukan oleh petani responden:

1. Komponen Biaya Tetap

Pada usahatani wortel, yang termasuk biaya tetap adalah biaya sewa lahan,

dan biaya penyusutan peralatan. Sewa lahan untuk lahan 1 hektar per tahun

sebesar Rp 20.000.000,-. Sedangkan peralatan yang digunakan untuk usahatani

wortel rata-rata menggunakan cangkul, sabit, disel dan selang. Biaya tetap yang

dikeluarkan oleh petani responden di daerah penelitian yaitu sewa lahan per hektar

permusim tanam ditambah dengan penyusutan peralatan usahatani. Rata-rata

biaya tetap di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu dapat dilihat pada Tabel 20.

Tabel 20. Rata-Rata Biaya Tetap Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Komponen Biaya Tetap Biaya (Rp) Persentase (%)

Sewa Lahan 6.666.667 98,85 Penyusutan Peralatan 77.719 1,15

Jumlah 6.744.386 100,00

Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

41

1) Sewa lahan

Sewa lahan adalah biaya yang dikeluarkan petani untuk menyewa lahan

yang digunakan untuk budidaya wortel selama satu kali musim tanam. Rata-rata

biaya sewa lahan seluas 1 hektar sebesar Rp.6.666.667-/ musim tanam dan

persentase terhadap total biaya tetap sebesar 98,85%.

2) Biaya Penyusutan

Biaya Penyusutan adalah biaya yang dikeluarkan oleh petani tergantung

pada jumlah peralatan yang dimiliki oleh petani dan digunakan dalam proses

produksi usahatani wortel. Rata-rata biaya penyusutan sebesar Rp.77.719,- dan

persentase terhadap total biaya tetap sebesar 1,15 %. Peralatan yang rata-rata

dimiliki oleh petani yaitu cangkul, sabit, disel dan selang.

Dari kedua komponen biaya tetap, yang mempunyai nilai persentase

teringgi dalam pengeluaran biaya untuk usahatani wortel dalam satu musim tanam

yaitu biaya sewa lahan. Biaya sewa lahan dan penyusutan peralatan masing-

masing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 8.

2. Komponen Biaya Variabel

Biaya variabel dalam usahatani wortel meliputi biaya sarana produksi

yaitu pembelian bibit, pupuk, dan pestisida, biaya upah tenaga kerja mulai dari

pengolahan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan dan panen serta biaya

lain-lain seperti uang angkot transportasi. Komponen biaya variabel usahatani

wortel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 21 dan 22.

Tabel 21. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Komponen Penggunaan Biaya Variabel (Rp) Persentase (%) Benih (kg) 8,89 1.388.889 13,51 Pupuk Urea (kg) 149,81 269.714 2,62 Pupuk TSP / SP36 (kg) 69,05 96.711 0,94 Pupuk KCl (kg) 4,96 5.943 0,06 Pupuk NPK (kg) 377,93 2.381.200 23,17 Pupuk Kandang (sak) 2619,60 523.968 5,10 Pestisida (kg) 42,60 5.537.433 53,88 ZA (kg) 53,09 74.333 0,72

Total Biaya Sarana Produksi 10.278.192 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

42

1) Biaya sarana produksi

Biaya sarana produksi merupakan biaya yang dikeluarkan oleh petani

responden untuk penggunaan bahan yang digunakan untuk budidaya wortel. Biaya

sarana produksi yang dikeluarkan sebagai berikut:

a) Biaya untuk pembelian benih

Benih yang digunakan untuk budidaya wortel merupakan hasil dari

budidaya petani setempat atau lokal. Penggunaan benih dalam luasan 1 hektar

rata-rata 8,89 kg tiap musim tanam dengan biaya rata-rata sebesar Rp. 1.388.889,-.

Diketahui bahwa rata-rata pembelian benih wortel adalah sebesar Rp 25.000,-.

Persentase biaya untuk penggunaan benih sebesar 13,51% dari total biaya sarana

produksi.

b) Biaya untuk pembelian pupuk.

Pupuk kimia yang digunakan oleh petani responden untuk menunjang

pertumbuhan wortel adalah pupuk urea rata-rata penggunaan 149,81 kg dengan

biaya sebesar Rp. 269.714,- , TSP 69,05 kg dengan biaya sebesar Rp. 96.711,- ,

KCL 4,96 kg dengan biaya sebesar Rp. 5.943,-, NPK 377,93 kg dengan biaya

sebesar Rp 2.381.200,-, pupuk kandang 2619,6 kg dengan biaya sebesar Rp

523.968,- dan pupuk ZA 53,09 kg dengan biaya sebesar Rp. 74.333,-. Persentase

biaya untuk penggunaan pupuk terbesar pada pupuk NPK yaitu sebesar 23,17%

dari total biaya sarana produksi.

c) Biaya untuk pembelian pestisida

Diketahui bahwa rata-rata pembelian pestisida adalah sebesar Rp.

5.537.433,- dalam satu musim tanam. Persentase biaya untuk penggunaan

pestisida sebesar 53,88% dari total biaya sarana produksi.

Persentase biaya sarana produksi terbesar terletak pada penggunaan

pestisida yaitu 31,16% dari total biaya variabel. Hal ini menunjukkan bahwa

ketergantungan petani terhadap pestisida masih tinggi, sehingga petani di daerah

penelitian intensif dalam melakukan penyemprotan menggunakan pestisida. Biaya

untuk pembelian benih, pupuk dan pestisida masing-masing petani responden

dapat dilihat pada Lampiran 9.

43

Tabel 22. Rata-Rata Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.

Komponen HOK Biaya Variabel (Rp)

Persentase (%)

TK Pengolahan Laki-laki 92,68 2.780.476 33,06 Perempuan 0

TK Pananaman Laki-laki 19,75 703.413 8,36 Perempuan 4,37

TK Pemupukan Laki-laki 13,24 467.063 5,55 Perempuan 2,78

TK penyiangan & Penjarangan

Laki-laki 2,82 3.096.746 36,82 Perempuan 120,43

TK Penyemprotan Laki-laki 44,71 1.341.429 15,95 Perempuan 0

TK pengairan Laki-laki 0,71 22.302 0,26 Perempuan 0,02

Total Biaya Tenaga Kerja 8.411.429 100,00 Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

2) Biaya tenaga kerja

Biaya rata-rata tenaga kerja yang dikeluarkan oleh petani wortel per hektar

dalam satu musim tanam dihitung berdasarkan Hari Orang Kerja (HOK) dengan

jam kerja efektif selama 7 jam dalam satu hari dan mulai jam kerja rata-rata 06:00

- 12:30. Jadi, 1 HOK sama dengan jam kerja. Rata-rata penggunaan biaya tenaga

kerja pada usahatani wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai berikut:

a) Pengolahan lahan

Pengolahan lahan untuk usahatani wortel dikerjakan oleh tenaga kerja laki-

laki dengan upah sebesar Rp.30.000,- per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1

hektar, di perlukan sebanyak 92,68 HOK untuk proses pengolahan lahan. Rata-

rata biaya yang dikeluarkan untuk pengloahan lahan sebesar Rp. 2.780.476,-.

Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 33,06% dari total

biaya tenaga kerja.

b) Penanaman

Penanaman wortel dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan laki-laki

dengan upah sebesar Rp. 30.000,- untuk laki-laki dan Rp. 25.000,- untuk

perempuan per HOK. Untuk lahan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga kerja untuk

penanaman wortel adalah sebesar Rp. 703.413,- dengan rata-rata jumlah tenaga

44

kerja laki-laki 19,75 HOK dan perempuan 4,37 HOK. Persentase biaya tenaga

kerja untuk pengolahan lahan sebesar 8,36% dari total biaya tenaga kerja.

c) Pemupukan

Pemupukan wortel dikerjakan oleh tenaga kerja wanita dan laki-laki

dengan upah sebesar Rp 30.000,- untuk laki-laki dan Rp. 25.000,- untuk

perempuan per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga

kerja sebesar Rp. 467.063,- dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 13,24

HOK dan perempuan 2,8 HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk pengolahan

lahan sebesar 5,55% dari total biaya tenaga kerja.

d) Penjarangan dan penyiangan

Penjarangan merupakan perlakuan dengan mencabut sebagian tanaman

wortel yang pertumbuhannya kurang baik seperti daunnya layu atau tanamannya

kerdil yang bertujuan untuk mengurangi persaingan dalam mendapatkan unsur

hara dan memperoleh sinar matahari, sehingga pertumbuhannya bisa maksimal.

Penjarangan dan penyiangan wortel biasanya di kerjakan oleh tenaga kerja wanita,

akan tetapi jika tenaga kerja wanita tidak tercukupi maka akan menggunakan

tenaga kerja laki-laki. Penjarangan dan penyiangan dikerjakan oleh tenaga kerja

wanita dan laki-laki dengan upah sebesar Rp 30.000,- untuk laki-laki dan Rp.

25.000,- untuk perempuan per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-

rata biaya tenaga kerja untuk penjarangan wortel adalah sebesar Rp. 3.096.746,-

dengan rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 2,82 HOK dan perempuan 120,43

HOK. Persentase biaya tenaga kerja untuk penjarangan dan penyiangan sebesar

36,82% dari total biaya tenaga kerja.

e) Penyemprotan

Penyemprotan dilakukan untuk mengendalikan atau membasmi hama dan

penyakit. Penyemprotan dikerjakan oleh tenaga kerja laki-laki dengan upah

sebesar Rp 30.000,- per HOK. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya

tenaga kerja untuk penyemprotan wortel adalah sebesar Rp. 1.341.429,- dengan

rata-rata jumlah tenaga kerja laki-laki 44,71 HOK. Persentase biaya tenaga kerja

untuk pengolahan lahan sebesar 15,95% dari total biaya tenaga kerja.

45

f) Pengairan

Pengairan jarang dilakukan oleh petani karena lahan tipe tadah hujan,

tetapi sebagian petani ada yang melakukan pengairan pada waktu musim kemarau

untuk memperoleh produksi wortel yang bagus. Pengairan wortel dikerjakan oleh

tenaga kerja laki-laki. Untuk lahan dengan luasan 1 hektar, rata-rata biaya tenaga

kerja untuk pengairan wortel adalah sebesar Rp. 22.302,- dengan rata-rata jumlah

tenaga kerja laki-laki 0,71 HOK dan perempuan 0,02 HOK. Persentase biaya

tenaga kerja untuk pengolahan lahan sebesar 0,26% dari total biaya tenaga kerja.

Persentase biaya tenaga kerja terbesar terletak pada biaya untuk

penjarangan dan penyiangan yaitu sebesar 36,82% dari total biaya variabel. Hal

ini menunjukkan bahwa perlakuan penjarangan sangat penting agar mendapatkan

produksi wortel yang bagus. Biaya tenaga kerja mulai dari pengolahan lahan,

penanaman, pemupukan, penjarangan dan penyemprotan pestisida pada masing-

masing petani responden dapat dilihat pada Lampiran 10.

Total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah

penelitian merupakan jumlah dari biaya sarana produksi ditambah dengan biaya

untuk tenaga kerja. Total biaya variabel dapat dilihat pada Tabel 23.

Tabel 23. Rata-Rata Biaya Variabel Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Komponen Biaya (Rp) Persentase (%) Sarana Produksi 10.278.192 54,99 Tenaga Kerja 8.411.429 45,01 Total Biaya Variabel 18.689.621 100,00

Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

Jadi total biaya variabel yang dikeluarkan oleh petani wortel di daerah

penelitian sebesar Rp 18.689.621,- dengan luasan 1 hektar dalam satu musim

tanam. Persentase biaya variabel terbesar yaitu pada penggunaan sarana produksi

yaitu 54,99%. Total biaya variabel untuk masing-masing petani responden dapat

dilihat pada Lampiran 11.

3. Total Biaya Usahatani Wortel

Total biaya usahatani wortel yang dikeluarkan meliputi jumlah dari biaya

tetap dan biaya variabel. Rata-rata total biaya variabel yang dikeluarkan oleh

petani wortel di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 24.

46

Tabel 24. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Komponen Biaya (Rp) Persentase (%)

Biaya Tetap 6.744.386 26,52 Biaya Variabel 18.689.621 73,48 Total Biaya 25.434.007 100,00

Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

Dari dua komponen biaya tersebut terlihat bahwa proporsi biaya variabel

lebih besar dari pada biaya tetapnya yaitu masing-masing Rp 6.744.386,- untuk

biaya variabel dan Rp 18.689.621,- untuk biaya tetap. Jadi total biaya yang

dikeluarkan petani untuk usahatani wortel sebesar Rp. 25.434.007,-. Hal ini

menunjukkan bahwa besarnya pendapatan yang diperoleh petani dari usahatani

wortel dipengaruhi biaya variabel yaitu dengan persentase 73,48% dari total

biaya. Total biaya yang dikeluarkan oleh masing-masing petani responden dapat

dilihat pada Lampiran 12.

4.5.2 Penerimaan Usahatani Wortel

Penerimaan usahatani wortel merupakan hasil perkalian antara jumlah

produksi wortel per hektar dalam satu musim tanam dengan harga wortel.

Besarnya penerimaan berarti dipengaruhi dari hasil produksi dan harga di pasar.

Rata-rata produksi usahatani wortel sebesar 23.278,94 kg. Rata-rata harga jual

wortel sebesar Rp. 2.500,-/kg. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rata-rata

penerimaan petani responden dari hasil usahatani wortel adalah sebesar Rp

58.197.350,- per kektar dalam satu musim tanam. Besarnya penerimaan yang

diperoleh untuk masing-masing petani responden dapat dilihat di Lampiran 12.

4.5.3 Pendapatan Usahatani Wortel

Pendapatan usahatani wortel merupakan selisih antara penerimaan dari

hasil produksi usahatani wortel dengan total biaya yang dikeluarkan per hektar

dalam satu musim tanam. Rata-rata pendapatan usahatani wortel dengan luasan 1

hektar di daerah penelitian dapat dilihat pada Tabel 25.

47

Tabel 25. Rata-Rata Total Biaya Usahatani Wortel Per Hektar dalam 1 Musim Tanam di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu

Komponen Biaya (Rp)

Biaya Tetap Biaya Variabel Total Biaya

6.744.386 18.689.621 25.434.007

Penerimaan 58.197.350 Pendapatan 32.763.343

Sumber: Data primer yang diolah, 2012.

Pendapatan yang diterima oleh petani wortel di daerah penelitian rata-rata

sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar dalam satu musim tanam, sehingga usahatani

wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan. Besarnya pendapatan

yang diperoleh untuk masing-masing petani responden dapat dilihat di Lampiran

12.

48

V. KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang dilakukan maka dapat disimpulkan :

1. Faktor-faktor produksi yang berpengaruh nyata terhadap produksi usahatani

wortel adalah benih, pestisida dan tenaga kerja dimana nilai thitung 1,72 benih,

2,514 untuk pestisida dan 5,353 untuk tenaga kerja > ttabel 1,67. Sementara itu,

faktor penggunaan pupuk tidak berpengaruh nyata terhadap produksi wortel

karena nilai thitung 0,746 < ttabel 1,67. Nilai koefisien regresi benih sebesar 0,094

menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan benih sebesar 1% akan

meningkatkan produksi wortel sebesar 0,094% dan sebaliknya. Nilai koefisien

regresi pestisida sebesar 0,053 menunjukkan bahwa peningkatan penggunaan

pestisida sebesar 1% akan meningkatkan produksi wortel sebesar 0,053% dan

sebaliknya. Nilai koefisien regresi tenaga kerja sebesar 0,313 menunjukkan

bahwa peningkatan penggunaan tenaga kerja sebesar 1% akan meningkatkan

produksi wortel sebesar 0,313% dan sebaliknya.

2. Dari hasil analisis diketahui bahwa NPMx/Px untuk penggunaan benih > 1

yaitu sebesar 3,94, sehingga penggunaan benih belum efisien. Agar

penggunaan benih dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan. NPMx/Px

untuk penggunaan pestisida < 1 yaitu sebesar 0,94, sehingga penggunaan

pestisida tidak efisien. Agar penggunaan pestisida dapat optimal maka perlu

dilakukan pengurangan. NPMx/Px untuk penggunaan tenaga kerja > 1 yaitu

2,17 sehingga penggunaan tenaga kerja belum efisien. Agar penggunaan tenaga

kerja dapat optimal maka perlu dilakukan penambahan.

3. Rata-rata total penerimaan petani wortel di daerah penelitian sebesar Rp.

58.197.350,- dan rata-rata total biaya sebesar Rp. 25.434.007,-, sehingga

diperoleh pendapatan usahatani wortel sebesar Rp. 32.763.343,- per hektar

dalam satu musim tanam. Hal ini menunjukkan bahwa rata-rata usahatani

wortel di Kecamatan Bumiaji Kota Batu menguntungkan.

49

5.2 Saran

Beberapa saran yang diajukan dengan hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Untuk mengatasi belum optimalnya penggunaan benih, maka petani dapat

menambah penggunaan benih. Dengan menghitung NPMx/Px, penggunaan

benih dalam luasan 1 hektar maksimal sebesar 35 kg. Sedangkan penggunaan

tenaga kerja perlu ditambah terutama untuk proses penjarangan dan

penyiangan. Proses tersebut merupakan pencabutan wortel yang

pertumbuhannya kurang maksimal dan pencabutan rumput agar pertumbuhan

wortel tidak terganggu, sehingga produksi wortel yang dihasilkan bagus dan

dapat meningkatkan pendapatan petani. Penggunaan tenaga kerja dalam luasan

1 hektar maksimal sebesar 607,19 HOK. Penggunaan faktor produksi di atas

akan efisien secara alokatif dengan syarat produksi dan harga wortel, serta

harga faktor-faktor produksi tidak berubah.

2. Perlu adanya penyuluhan pertanian terkait budidaya tanaman wortel dari dinas

pertanian mengingat penggunaan faktor produksi yang berbeda antar petani

meskipun dalam luasan yang sama agar dapat meningkatkan produksi dan

pendapatan petani wortel. Kemudian di daerah penelitian penggunaan pestisida

intensif dilakukan. Optimalnya penggunaan pestisida per hektar dalam satu

musim tanam sebesar 39,84 kg. Dalam jangka pendek penggunaan pestisida

yang intensif dapat menekan serangan hama penyakit, sehingga produksi

wortel yang dihasilkan bagus, tetapi dalam jangka panjang residu pestisida

dalam tanah semakin tinggi, sehingga tanah menjadi asam dan beracun dan

resisten terhadap organisme pengganggu, akibatnya produksi wortel akan

menurun. Dengan menggunakan pestisida nabati maka dapat mengurangi biaya

produksi, tidak membasmi predator dan tidak merusak lingkungan, sehingga

dapat meningkatkan produksi dan pendapatan petani. Tanaman sebagai

pestisida nabati yang bisa dimanfaatkan antara lain Tembakau, sirsak, bawang

putih, cabai merah, kemangi, nimba, cengkeh, biji srikaya dan sebagainya.

50

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosedur Penelitian. PT. Rineka Cipta. Jakarta.

Dinas Pertanian dan Kehutanan Kota Batu. 2011. Rekapitulasi Data Dasar Pertanian Kecamatan Batu. Kota Batu.

Dinas Pertanian Jawa Timur. 2011. Luas Areal Tanam, Panen, Produksi, Produktivitas Dan Harga Tanaman Sayuran Dan Buah-Buahan Semusim Di Jawa Timur Tahun 2007. http://www.jatimprov.go.id/dbfile/Bidlahta/20080714011343_luas_areal_tanam_panen_produksi_produktivitas_dan_harga_tanaman_sayuran_dan_buah_semusim_wortel_2007.pdf. Di unduh pada tanggal 5 Februari 2012.

Gujarati, Damodar. 2010. Dasar-Dasar Ekonometrika. Salemba Empat. Jakarta.

Djojosumarto. P. 2008. Pestisida dan Aplikasinya. PT. Agromedia Pustaka. Jakarta.

Hanum, Chairani. 2008. Teknik Budidaya Tanaman Jilid 2. Departemen Pendidikan Nasional. Jakarta.

Indroyono. 2011. Analisis Efisiensi Alokatif Input Usahatani Jagung (Zea mays). Skripsi Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Jogiyanto. 2005. Metodologi Penelitian Bisnis. BFE. Yogyakarta.

Kementrian Pertanian. 2009. Rancangan Rencana Strategis Kementerian Pertanian Tahun 2010-2014. Jakarta. http://www.deptan.go.id/renbangtan/rancangan%20renstra%20deptan%202010-2014%20lengkap.pdf. Di unduh tanggal 26 Maret 2012.

Kementrian Pertanian Republik Indonesia. 2012. http://aplikasi.deptan.go.id/bdsp/newlok.asp. Di unduh tanggal 6 Februari 2012.

Makeham J.P dan Malcolm R.L. 1990. Manajemen Usahatani Daerah Tropis. Bogor.

Mubyarto. 1989. Pengantar Ekonomi Pertanian. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.

Nicholson, Walter. 1994. Teori Ekonomi Mikro. PT RajaGrafindo Persada. Jakarta

51

Nurul, Diyah, S. 2011. Analisis Pendapatan dan Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi yang Mempengaruhi Usahatani Padi. Ringkasan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Olivia, Yessy, H. 2011. Efisiensi Teknis Penggunaan Faktor-Faktor Produksi Lettuce Romaine Organik. Ringkasan Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Pratita, Ananda. 2011. Efisiensi Penggunaan Faktor Produksi dan Pendapatan Usahatani Jamur Tiram Putih. Ringkasa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Rahayu, Wiwit dan Wida, Erlyna, R. 2010. Analisis Efisiensi Ekonomi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi pada Usahatani Kedelai di Kabupaten Sukoharjo. Jurnal Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Negeri Solo. Solo.

Rubatzky, Vincent E. Dan Yamaguchi Mas. 1998. Sayuran Dunia 2. Institut Teknologi Bandung. Bandung.

Romauli, Natal, D. 2008. Analisis Efisiensi Penggunaan Faktor-Faktor Produksi dalam Usahatani Padi Sawah. Ringkasa Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Sahara, D., Idris. 2010. Efisiensi Produksi Sistem Usahatani Padi Pada Lahan Sawah Irigasi Teknis. Available at http://www.scribd.com/. Di unduh tanggal 23 Februari 2012.

Salvatore, Dominick. 1995. Teori Mikroekonomi. Penerbit Erlangga. Jakarta.

Shinta, Agustina. 2005. Diklat Ilmu Usahatani. Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya. Malang.

Singarimbun, M dan Sofyan, Effendi. 2008. Metode Penelitian Survai. LP3ES. Yogyakarta.

Soekardono, dkk. 2005. Teori Ekonomi Makro Pendekatan Grafis dan Matematis. Pondok Edukasi. Malang.

Soekartawi. 1990. Teori Ekonomi Produksi Dengan Pokok Bahasan Analisis Fungsi Cobb-Douglas. RajaGrafindo Persada. Jakarta.

Soekartawi. 2002. Analisis Usaha tani. Universitas Indonesia. Jakarta.

52

Sudarsono. 1995. Pengantar Ekonomi Mikro. PT Pustaka LP3ES Indonesia. Jakarta.

Susila, A.D. 2006. Panduan Budidaya Tanaman Sayuran. Departemen Agronomi dan Hortikultura, Fakultas Pertanian IPB. Bogor.

53

LAMPIRAN

Lampiran 1. Peta Kecamatan Bumiaji

54

Lampiran 2. Quisioner Untuk Responden

DAFTAR ISIAN

PENGGALIAN DATA PRIMER

PENELITIAN

Analisis Efisiensi Alokatif Penggunaan Faktor-faktor Produksi Usahatani Wortel (Daucus carota L) Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Nama Responden : ..........................................

Desa : ..........................................

Kecamatan : ..........................................

Kabupaten : ..........................................

Nama Enumerator : ..........................................

Tanggal : ..........................................

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

MALANG

2011

55

Keterangan :

Kolom (2) = 1. KK; 2. Isteri; 3. Anak; 4. Orang tua; 5. Saudara 6. Lainnya Kolom (3) =

1. Tidak punya ijazah; 2. SD sederajat;

3. SMP sederajat; 4. SMU sederajat; 5. D1; 6. D2;

7. D3; 8. D4; 9.S1; 10. S2; 11. S3.

Kolom (5) & (6) =

0 . Lainnya 1. Pertanian 2. Pertambanagan dan penggalian 3. Industri kerajinan 4. Listrik, gas dan air 5. Konstruksi/ bangunan 6. Perdagangan

7. Angkutan dan komunikasi 8. Keungan 9. Jasa 10. Tidak bekerja

11. Sekolah - � Tidak ada

KARAKTERISTIK RESPONDEN

No. Nama Hubungan Dalam

Keluarga

Pendidikan Tertinggi

Ditamatkan

Usia (Th)

Pekerjaan

Utama Sampi-ngan

(1) (2) (3) (4) (5) (6) 1

� � � � � 2 � � � � � 3 � � � � � 4 � � � � � 5 � � � � � 6 � � � � � 7 � � � � � 8 � � � � � 9 � � � � �

56

ANALISIS USAHATANI SEMUSIM Lahan : Lahan 1 Luas Lahan : …… Ha Pengusaan lahan : milik/sewa/gadai

Uraian Tanaman Wortel

Satuan Harga per satuan

(Rp) Satuan Fisik

Sarana Produksi Satuan Rp

a. Benih/bibit

b. Pupuk urea

c. Pupuk TSP/ SP36

d. Pupuk KCl

e. Pupuk NPK

f. Pupuk kandang

g. Pestisida 1)

h. Biaya irigasi

(Satuan Hari Kerja Setara Pria)

Tenaga Kerja Dalam Keluarga

Pria = ….. jam Wanita = ……jam Upah Wanita = Rp ………….. Upah Pria = Rp …………..

a. Pengolhn lhn

b. Penanaman

c. Pemupukan

d. Penyiangan

e. Penyemp. pesti.

f. Pengairan

g. Panen

h.

Tenaga Kerja Luar Keluarga

a. Pengolhn lhn

b. Penanaman

c. Pemupukan

d. Penyiangan

e. Penyemp. pesti.

f. Pengairan

g. Panen

h. ………...

57

PERALATAN USAHATANI

No Nama

Alat/Mesin Jumlah (unit)

Harga awal /Unit (Rp)

Estimasi Umur Ekonomis (Lama

Pemakaian)

Jika sewa, nilai Sewa

(Rp)

1 Cangkul

2 Bajak

3 Garu

4 Sekop

5 Sabit

6 Ganco

7 Traktor

8 Diesel utk pompa air, dll

9 Lainnya

ANALISIS USAHATANI SEMUSIM Lahan : Lahan 1 Luas Lahan : …… Ha Pengusaan lahan : milik/sewa/gadai

Uraian Tanaman Wortel

Satuan Harga per satuan

(Rp) Satuan Fisik

Produksi Satuan Rp

Panen 1

Panen 2

Panen 3

Panen 4

Panen 5

Panen 6

Biaya lain –lain pada total produksi

Biaya lain

Sewa Lahan

Biaya Angkut

Penanganan pasca

panen

Pengkemasan

58

Lampiran 3. Karakteristik Responden

NO NAMA JUMLAH ANGGOTA

KELUARGA PENDIDIKAN USIA

PEKERJAAN

UTAMA

PEKERJAAN

SAMPINGAN

1 Kusmono 5 2 47 1

2 Pujiono 3 3 28 1 6

3 Sujono 4 4 46 1

4 Suliono 4 4 43 1 6

5 Sulianto 3 3 35 1

6 Suradi 5 2 61 1 0

7 Misgiarno 4 9 45 1 6

8 Suwardi 4 1 56 1

9 Syamsul 3 4 30 1 0

10 Ahmad 5 2 63 1 0

11 Sama'un 4 2 53 1

12 Sandi 2 4 32 1 9

13 Narko 3 2 50 1 0

14 Saidi 3 2 50 1

15 Suliono B 6 2 54 1

16 Sukono 2 2 70 1

17 Joko Santoso 3 2 38 1 6

18 Daseri 3 2 51 1

19 Agus w. 3 3 45 1 6

20 Sutrisno 4 2 58 1 6

21 Suwandi 3 2 42 1

22 Anto 4 4 41 1

23 Sarni 5 2 38 1 9

24 Miati 4 2 40 1

25 Misnan 5 4 46 2 1

26 Masudi 4 5 40 1 9

27 Suwandi 4 2 54 1 6

28 Sugianto 6 2 61 1

29 Musiran 6 2 63 1

30 Sudarmanto 4 3 40 1 0

31 Suyitno 5 3 44 1 6

32 sudarmaji 5 3 48 1

33 saniman 4 4 38 1

34 Mujiran 4 2 55 1

35 Agus 3 2 30 1

36 didik sulianto 3 4 32 1 6

37 Hartoyo 3 3 30 1

38 Andrea S. 4 1 64 1

39 Sugiri 4 4 37 1

40 Sugeng 4 3 52 1 0

41 Noto Utomo 4 4 38 1

42 H Bakar 4 2 56 1

43 Marjito 4 1 53 1

44 Supriyono 4 2 33 1

45 Nasrokim 2 3 53 1

46 Budianto 5 4 42 1 3

47 Kasil 4 2 48 1

48 Jamil 4 2 42 1

49 Ismanto 3 2 43 1 0

50 Sunardi 4 4 42 1 6

51 Bunawas 3 4 42 1 9

52 Suliono 4 2 44 1

53 Bawon S. 4 2 54 1

54 Purnomo 4 3 31 1

55 Sulianto B 3 3 32 1

56 Sulianto A 3 1 37 1 9

57 Abdul Hamid 6 1 70 1

58 Iwan S. 3 3 27 1

59 Miskad 3 2 67 1 6

60 Sumardi 2 4 47 1 6

61 Supeno 4 3 35 1 0

62 Sariyono 3 2 35 1

63 Nurianto 2 4 32 1

59

Lampiran 4. Peralatan Usahatani

No Nama Jumlah Peralatan

Cangkul Bajak Garu Sekop Sabit Ganco Traktor Diesel Selang

1 Kusmono 12 0 0 0 15 0 0 2 4

2 Pujiono 10 0 0 0 10 0 0 3 4

3 Sujono 8 0 0 0 2 0 0 2 4

4 Suliono 12 0 0 0 6 0 0 3 4

5 Sulianto 1 0 0 0 2 0 0 1 3

6 Suradi 3 0 0 0 1 0 0 1 3

7 Misgiarno 2 0 0 0 5 0 0 1 3

8 Suwardi 5 0 0 0 4 0 0 2 3

9 Syamsul 10 0 0 0 10 0 0 1 3

10 Ahmad 5 0 0 0 10 0 0 2 4

11 Sama'un 20 0 0 0 9 0 0 4 4

12 Sandi 1 0 0 0 1 0 0 1 1

13 Narko 2 0 0 0 2 0 0 1 1

14 Saidi 3 0 0 0 3 0 0 1 1

15 Suliono B 2 0 0 0 1 0 0 1 0

16 Sukoco 3 0 0 0 3 0 0 2 0

17 Joko S. 4 0 0 0 3 0 0 0 0

18 Daseri 6 0 0 0 4 0 0 1 0

19 Agus W. 2 0 0 0 2 0 0 1 0

20 Sutrisno 2 0 0 0 3 0 0 1 1

21 Suwandi 3 0 0 0 2 0 0 1 2

22 Anto 2 0 0 0 3 0 0 1 1

23 Sarni 2 0 0 0 4 0 0 1 3

24 Miati 3 0 0 0 3 0 0 1 1

25 Misnan 6 0 0 0 3 0 0 2 2

26 Masudi 8 0 0 1 10 0 0 5 2

27 Suwandi 5 0 0 0 5 0 0 1 2

28 Sugianto 15 0 0 0 15 0 0 4 2

29 Musiran 4 0 0 2 5 1 0 1 2

30 Sudarmanto 3 0 0 0 1 0 0 1 0

31 Suyitno 3 0 0 0 2 0 0 2 0

32 sudarmaji 5 0 0 2 5 0 0 2 0

33 Saniman 10 0 0 0 7 0 0 2 0

34 Mujiran 4 0 0 0 4 0 0 2 0

35 Agus 10 0 0 0 5 0 0 5 2

36 Didik S. 6 0 3 0 2 0 0 4 6

37 Hartoyo 5 0 0 0 2 0 0 3 0

38 Andrea S. 6 0 0 2 4 1 0 0 4

39 Sugiri 6 0 0 0 6 0 0 2 0

40 Sugeng 10 0 0 4 4 3 0 3 0

41 Noto U. 10 0 0 0 2 0 0 1 0

42 H Bakar 15 0 0 0 0 0 0 1 5

43 Marjito 12 0 0 0 4 0 0 4 0

44 Supriyono 3 0 0 0 1 0 0 2 0

45 Nasrokim 10 0 0 0 0 0 0 4 0

46 Budianto 5 0 0 0 3 1 0 1 0

47 Kasil 4 0 0 0 1 0 0 2 0

48 Jamil 15 0 0 0 0 0 0 8 0

49 Ismanto 2 0 0 0 3 0 0 1 0

50 Sunardi 2 0 1 0 2 0 0 1 0

51 Bunawas 4 0 2 0 0 0 0 2 0

52 Suliono 4 0 0 0 1 0 0 1 0

53 Bawon S. 4 0 0 0 2 0 0 1 0

54 Purnomo 10 0 0 0 3 0 0 2 4

55 Sulianto B 3 0 0 0 1 0 0 1 1

56 Sulianto A 10 0 0 0 10 0 0 1 1

57 Abdul H. 1 0 0 0 2 0 0 2 2

58 Iwan S. 2 0 0 0 2 0 0 1 2

59 Miskad 1 0 0 0 1 0 0 1 1

60 Sumardi 0 0 0 0 0 0 0 2 2

61 Supeno 2 0 0 0 2 0 0 1 0

62 Sariyono 2 0 0 0 2 0 0 1 2

63 Nurianto 1 0 0 0 1 0 0 1 1

60

Lampiran 5. Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA SARANA PRODUKSI

Benih (gram) UREA (kg) TSP / SP36 (kg) KCl (kg) NPK (Kg) Kandang (kg) Pestisida (kg) ZA (kg)

1 Kusmono 8000 0 0 0 300 0 77 0

2 Pujiono 7680 200 0 0 200 0 52 0

3 Sujono 8480 67 0 0 300 8333 72 0

4 Suliono 7680 200 0 0 400 0 92 0

5 Sulianto 6400 200 0 0 200 0 62 0

6 Suradi 9600 300 0 0 200 0 58 600

7 Misgiarno 11680 0 0 0 333 0 115 0

8 Suwardi 7680 200 0 0 500 8000 32 0

9 Syamsul 7680 200 0 0 800 6000 62 0

10 Ahmad 9600 0 0 0 400 0 77 0

11 Sama'un 7680 300 300 0 500 8000 80 0

12 Sandi 6720 417 417 0 417 0 33 0

13 Narko 13280 0 0 0 317 0 62 0

14 Saidi 7680 200 0 0 200 0 46 0

15 Suliono B. 8000 0 50 0 300 0 46 150

16 Sukoco 8000 0 0 0 500 0 48 0

17 Joko Santoso 6240 0 0 0 156 0 48 313

18 Daseri 7520 0 0 312,5 625 0 49 0

19 Agus Wahyudi 8000 0 0 0 300 0 19 500

20 Sutrisno 4800 0 0 0 100 0 38 100

21 Suwandi 6400 0 400 0 300 0 54 0

22 Anto 8960 0 0 0 556 0 19 0

23 Sarni 7680 200 0 0 200 0 45 0

24 Miati 3840 0 0 0 200 0 40 0

25 Misnan 7360 0 357 0 714 0 15 232

26 Masudi 9600 0 0 0 500 0 85 0

27 Suwandi 16000 0 500 0 500 0 36 0

28 Sugianto 9600 0 0 0 800 0 32 0

29 Musiran 11200 0 400 0 600 0 35 0

30 Sudarmanto 8000 0 0 0 600 8000 21 0

31 Suyitno 8320 1800 0 0 300 0 49 1200

32 Sudarmaji 11200 200 0 0 400 15000 36 0

61

Lanjutan lampiran 5

NO NAMA SARANA PRODUKSI

Benih (gram) UREA (kg) TSP / SP36 (kg) KCl (kg) NPK (Kg) Kandang (kg) Pestisida (kg) ZA (kg)

33 Saniman 15040 156 156 0 188 4688 19 0

34 Mujiran 9600 0 100 0 500 0 45 0

35 Agus 13280 139 0 0 278 0 74 0

36 Didik sulianto 8000 250 0 0 750 31250 38 0

37 Hartoyo 6720 250 0 0 83 9167 31 0

38 Andrea supari 4640 179 179 0 179 0 20 0

39 Sugiri 8000 313 313 0 313 0 44 0

40 Sugeng 8000 100 200 0 100 0 31 0

41 Noto Utomo 9600 400 0 0 600 0 31 0

42 H Bakar 12000 400 0 0 500 0 48 0

43 Marjito 9600 0 0 0 500 5000 27 0

44 Supriyono 7680 192 0 0 192 0 18 0

45 Nasrokim 12800 300 0 0 300 0 35 0

46 Budianto 8000 400 0 0 600 0 31 0

47 Kasil 9760 306 0 0 556 15972 24 0

48 Jamil 9600 0 0 0 500 25000 27 0

49 Ismanto 13280 0 0 0 417 0 46 0

50 Sunardi 8000 0 0 0 536 0 41 0

51 Bunawas 12800 100 0 0 200 0 31 0

52 Suliono 11200 200 0 0 200 0 26 0

53 Bawon S. 9600 0 0 0 625 0 31 0

54 Purnomo 6400 521 0 0 281 0 11 0

55 Sulianto B 8000 500 0 0 350 5000 19 0

56 Sulianto A 5280 17 0 0 125 0 38 0

57 Abdul Hamid 8000 0 0 0 500 0 31 0

58 Iwan Setiawan 9280 208 417 0 208 0 16 0

59 Miskad 12000 25 250 0 125 0 64 250

60 Sumardi 11200 0 0 0 200 0 23 0

61 Supeno 6080 0 0 0 625 0 52 0

62 Sariyono 10080 0 313 0 313 9375 38 0

63 Nurianto 6080 0 0 0 250 6250 38 0

Rata-rata 8891 149,81 69,05 4,96 377,93 2619,60 42,60 53,09

62

Lampiran 6. Penggunaan Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA

Pengolahan

(HOK)

Pananaman

(HOK)

Pemupukan

(HOK)

Penyiangan &

Penjarangan (HOK)

Penyemprotan

(HOK)

Pengairan

(HOK)

Total TK

(HOK)

L P L P L P L P L P L P L P

1 Kusmono 150 0 20 8 14 4 0 102 64 0 0 0 248 114

2 Pujiono 144 0 20 16 8 12 0 92 40 0 0 0 212 120

3 Sujono 148 0 13 12 11 9 0 84 53 0 0 0 225 105

4 Suliono 144 0 32 32 16 8 0 72 56 0 0 0 248 112

5 Sulianto 144 0 32 8 16 16 0 64 48 0 0 0 240 88

6 Suradi 144 0 24 12 16 12 0 144 64 0 0 0 248 168

7 Misgiarno 160 0 27 7 13 20 0 67 40 0 0 0 240 93

8 Suwardi 40 0 8 16 8 16 0 40 28 0 0 0 84 72

9 Syamsul 192 0 24 16 16 8 0 80 56 0 0 0 288 104

10 Ahmad 150 0 22 6 16 10 0 140 64 0 0 0 252 156

11 Sama'un 152 0 24 16 12 16 0 120 32 0 0 0 220 152

12 Sandi 67 0 25 0 33 0 0 150 58 0 0 0 183 150

13 Narko 83 0 17 0 25 0 0 250 58 0 0 0 183 250

14 Saidi 144 0 24 12 8 8 0 52 40 0 0 0 216 72

15 Suliono B 188 0 18 6 10 14 0 124 10 0 0 0 226 144

16 Sukoco 160 0 27 13 13 7 0 67 40 0 0 0 240 87

17 Joko Santoso 125 0 19 6 22 0 0 106 31 0 0 0 197 113

18 Daseri 150 0 31 0 25 0 0 113 44 0 0 0 250 113

19 Agus W. 100 0 16 4 14 0 0 220 24 0 0 0 154 224

20 Sutrisno 25 0 12 6 10 0 0 70 20 0 0 0 67 76

21 Suwandi 60 0 28 0 8 0 0 96 48 0 0 0 144 96

22 Anto 78 0 28 0 17 0 0 78 39 0 0 0 161 78

23 Sarni 104 0 32 0 8 0 0 72 56 0 0 0 200 72

63

Lanjutan lampiran 6

NO NAMA

Pengolahan

(HOK)

Pananaman

(HOK)

Pemupukan

(HOK)

Penyiangan &

Penjarangan (HOK)

Penyemprotan

(HOK)

Pengairan

(HOK)

Total TK

(HOK)

L P L P L P L P L P L P L P

24 Miati 50 0 20 0 8 0 0 160 28 0 0 0 106 160

25 Misnan 71 0 29 7 14 0 0 50 21 0 0 0 136 57

26 Masudi 100 0 20 0 20 0 10 240 50 0 2 0 202 240

27 Suwandi 75 0 25 0 15 0 0 175 150 0 0 0 265 175

28 Sugianto 44 0 8 0 12 0 0 48 28 0 0 0 92 48

29 Musiran 120 0 12 0 6 0 0 160 16 0 0 0 154 160

30 Sudarmanto 50 0 10 0 4 0 0 60 32 0 0 0 96 60

31 Suyitno 48 0 16 0 8 0 0 148 56 0 0 0 128 148

32 sudarmaji 120 0 20 0 8 0 0 64 80 0 0 0 228 64

33 Saniman 63 0 13 0 13 0 0 113 10 0 0 0 98 113

34 Mujiran 75 0 12 0 12 0 0 70 28 0 0 0 127 70

35 Agus 193 0 17 0 8 0 0 200 17 0 0 0 235 200

36 didik sulianto 53 0 15 15 15 5 50 75 68 0 23 0 223 95

37 Hartoyo 70 0 17 0 8 0 0 60 67 0 0 0 162 60

38 andrea supari 86 0 29 0 29 0 14 0 29 0 0 0 186 0

39 Sugiri 113 0 38 0 13 0 31 63 25 0 13 1 231 64

40 Sugeng 30 0 16 0 16 0 2 132 4 0 4 0 72 132

41 Noto Utomo 100 0 16 0 4 0 10 60 24 0 0 0 154 60

42 H Bakar 120 0 20 0 6 0 0 240 50 0 0 0 196 240

43 Marjito 50 0 10 0 8 0 0 200 64 0 0 0 132 200

44 Supriyono 38 0 10 0 8 0 0 121 35 0 0 0 90 121

45 Nasrokim 70 0 20 0 12 0 0 48 60 0 0 0 162 48

46 Budianto 100 0 20 0 12 0 0 48 48 0 0 0 180 48

64

Lanjutan lampiran 6

NO NAMA

Pengolahan

(HOK)

Pananaman

(HOK)

Pemupukan

(HOK)

Penyiangan &

Penjarangan (HOK)

Penyemprotan

(HOK)

Pengairan

(HOK)

Total TK

(HOK)

L P L P L P L P L P L P L P

47 Kasil 33 0 11 0 11 0 6 89 33 0 0 0 94 89

48 Jamil 75 0 20 0 15 0 0 110 45 0 0 0 155 110

49 Ismanto 50 0 17 0 8 0 33 238 42 0 0 0 150 238

50 Sunardi 50 0 7 0 11 0 21 125 21 0 4 0 114 125

51 Bunawas 80 0 16 0 16 0 0 160 40 0 0 0 152 160

52 Suliono 107 0 16 0 8 0 0 264 48 0 0 0 179 264

53 Bawon S. 80 0 20 0 20 0 0 150 60 0 0 0 180 150

54 Purnomo 83 0 21 0 19 0 0 71 29 0 0 0 152 71

55 Sulianto B 70 0 15 0 15 0 0 0 60 0 0 0 160 0

56 Sulianto A 50 0 17 0 33 0 0 167 58 0 0 0 158 167

57 Abdul Hamid 60 0 20 0 8 0 0 200 24 0 0 0 112 200

58 Iwan S. 75 0 25 0 17 0 0 167 50 0 0 0 167 167

59 Miskad 30 0 10 0 5 0 0 420 25 0 0 0 70 420

60 Sumardi 70 0 20 20 10 0 0 100 24 0 0 0 124 120

61 Supeno 75 0 13 17 8 0 0 104 67 0 0 0 163 121

62 Sariyono 100 0 25 0 13 0 0 175 150 0 0 0 288 175

63 Nurianto 60 0 40 20 20 10 0 113 38 0 0 0 158 143

65

Lampiran 7. Produksi Usahatani dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA

Produksi Per

hektar

(Kg)

NO NAMA

Produksi Per

hektar

(Kg)

1 Kusmono 25000 39 Sugiri 21875

2 Pujiono 20000 40 Sugeng 20000

3 Sujono 22000 41 Noto Utomo 20000

4 Suliono 28000 42 H Bakar 26000

5 Sulianto 28000 43 Marjito 25000

6 Suradi 22000 44 Supriyono 19231

7 Misgiarno 26667 45 Nasrokim 22000

8 Suwardi 18000 46 Budianto 20000

9 Syamsul 24000 47 Kasil 20833

10 Ahmad 28000 48 Jamil 25000

11 Sama'un 24000 49 Ismanto 33333

12 Sandi 25000 50 Sunardi 25000

13 Narko 29167 51 Bunawas 20000

14 Saidi 25000 52 Suliono 25000

15 Suliono B. 25000 53 Bawon S. 22500

16 Sukoco 25000 54 Purnomo 14885

17 Joko S. 23438 55 Sulianto B 25000

18 Daseri 25000 56 Sulianto A 20833

19 Agus W. 25000 57 Abdul Hamid 20000

20 Sutrisno 16000 58 Iwan S. 25000

21 Suwandi 22000 59 Miskad 30000

22 Anto 22222 60 Sumardi 20000

23 Sarni 22000 61 Supeno 25000

24 Miati 20000 62 Sariyono 31250

25 Misnan 21429 63 Nurianto 25000

26 Masudi 30000 Rata-rata 23278,94

27 Suwandi 25000

28 Sugianto 18600

29 Musiran 22000

30 Sudarmanto 14000

31 Suyitno 24000

32 Sudarmaji 24500

33 Saniman 17500

34 Mujiran 25000

35 Agus 29167

36 Didik S. 25000

37 Hartoyo 20000

38 Andrea S. 17143

39 Sugiri 21875

66

Lampiran 8. Biaya Tetap Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

No Nama Total

Penyusutan

Sewa

Lahan

Total

Biaya tetap

1 Kusmono 130444 6666667 6797111

2 Pujiono 147778 6666667 6814444

3 Sujono 113111 6666667 6779778

4 Suliono 149444 6666667 6816111

5 Sulianto 61833 6666667 6728500

6 Suradi 65500 6666667 6732167

7 Misgiarno 66000 6666667 6732667

8 Suwardi 96833 6666667 6763500

9 Syamsul 86667 6666667 6753333

10 Ahmad 111944 6666667 6778611

11 Sama'un 193778 6666667 6860444

12 Sandi 38944 6666667 6705611

13 Narko 41778 6666667 6708444

14 Saidi 44611 6666667 6711278

15 Suliono (Pak Tua) 30000 6666667 6696667

16 Sukoco 58500 6666667 6725167

17 Joko Santoso 10667 6666667 6677333

18 Daseri 40667 6666667 6707333

19 Agus Wahyudi 30667 6666667 6697333

20 Sutrisno 42444 6666667 6709111

21 Suwandi 55056 6666667 6721722

22 Anto 42444 6666667 6709111

23 Sarni 65333 6666667 6732000

24 Miati 44611 6666667 6711278

25 Misnan 87222 6666667 6753889

26 Masudi 174111 6666667 6840778

27 Suwandi 61389 6666667 6728056

28 Sugianto 164722 6666667 6831389

29 Musiran 66556 6666667 6733222

30 Sudarmanto 32167 6666667 6698833

31 Suyitno 57833 6666667 6724500

32 Sudarmaji 69944 6666667 6736611

33 Saniman 76333 6666667 6743000

34 Mujiran 61333 6666667 6728000

35 Agus 172222 6666667 6838889

36 didik sulianto 184667 6666667 6851333

37 Hartoyo 87167 6666667 6753833

38 andrea supari 67444 6666667 6734111

39 Sugiri 67000 6666667 6733667

67

Lanjutan lampiran 8

No Nama Total

Penyusutan

Sewa

Lahan

Total

Biaya tetap

40 Sugeng 115556 6666667 6782222

41 Noto Utomo 48000 6666667 6714667

42 H Bakar 113056 6666667 6779722

43 Marjito 128667 6666667 6795333

44 Supriyono 57167 6666667 6723833

45 Nasrokim 121667 6666667 6788333

46 Budianto 39389 6666667 6706056

47 Kasil 59333 6666667 6726000

48 Jamil 232500 6666667 6899167

49 Ismanto 31333 6666667 6698000

50 Sunardi 31889 6666667 6698556

51 Bunawas 61111 6666667 6727778

52 Suliono 34333 6666667 6701000

53 Bawon Sutrisno 35000 6666667 6701667

54 Purnomo 118111 6666667 6784778

55 Sulianto B 43278 6666667 6709944

56 Sulianto A 64444 6666667 6731111

57 Abdul Hamid 75722 6666667 6742389

58 Iwan Setiawan 52889 6666667 6719556

59 Miskad 38944 6666667 6705611

60 Sumardi 72222 6666667 6738889

61 Supeno 30667 6666667 6697333

62 Sariyono 52889 6666667 6719556

63 Nurianto 38944 6666667 6705611

Rata-rata 77719 6666667 6744386

68

Lampiran 9. Biaya Variabel Untuk Sarana Produksi Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA

SARANA PRODUKSI Total Biaya

sarana produksi

(Rp)

Benih

(Rp)

UREA

(Rp)

TSP / SP36

(Rp)

KCl

(Rp)

NPK

(Rp)

Kandang

(Rp)

Pestisida

(Rp)

ZA

(Rp)

1 Kusmono 1250000 0 0 0 1890000 0 10000000 0 13140000

2 Pujiono 1200000 360000 0 0 1260000 0 6760000 0 9580000

3 Sujono 1325000 120600 0 0 1890000 1670000 9333333 0 14338933

4 Suliono 1200000 360000 0 0 2520000 0 12000000 0 16080000

5 Sulianto 1000000 360000 0 0 1260000 0 8000000 0 10620000

6 Suradi 1500000 540000 0 0 1260000 0 7540000 840000 11680000

7 Misgiarno 1825000 0 0 0 2097900 0 15000000 0 18922900

8 Suwardi 1200000 360000 0 0 3150000 1600000 4160000 0 10470000

9 Syamsul 1200000 360000 0 0 5040000 1200000 8000000 0 15800000

10 Ahmad 1500000 0 0 0 2520000 0 10000000 0 14020000

11 Sama'un 1200000 540000 420000 0 3150000 1600000 10400000 0 17310000

12 Sandi 1025000 750600 583800 0 2627100 0 4291667 0 9278167

13 Narko 2075000 0 0 0 1997100 0 8000000 0 12072100

14 Saidi 1200000 360000 0 0 1260000 0 6000000 0 8820000

15 Suliono B 1250000 0 70000 0 1890000 0 6000000 210000 9420000

16 Sukoco 1250000 0 0 0 3150000 0 6240000 0 10640000

17 Joko S. 975000 0 0 0 982800 0 6250000 438200 8646000

18 Daseri 1175000 0 0 374400 3937500 0 6406250 0 11893150

19 Agus W. 1250000 0 0 0 1890000 0 2470000 700000 6310000

20 Sutrisno 750000 0 0 0 630000 0 5000000 140000 6520000

21 Suwandi 1000000 0 560000 0 1890000 0 7000000 0 10450000

22 Anto 1400000 0 0 0 3502800 0 2500000 0 7402800

23 Sarni 1200000 360000 0 0 1260000 0 5800000 0 8620000

24 Miati 600000 0 0 0 1260000 0 5200000 0 7060000

69

Lanjutan lampiran 9

NO NAMA

SARANA PRODUKSI Total Biaya Sarana

produksi

(Rp)

Benih

(Rp)

UREA

(Rp)

TSP / SP36

(Rp)

KCl

(Rp)

NPK

(Rp)

Kandang

(Rp)

Pestisida

(Rp)

ZA

(Rp)

25 Misnan 1150000 0 499800 0 4498200 0 1964286 324800 8437086

26 Masudi 1500000 0 0 0 3150000 0 11000000 0 15650000

27 Suwandi 2500000 0 700000 0 3150000 0 4670000 0 11020000

28 Sugianto 1500000 0 0 0 5040000 0 4200000 0 10740000

29 Musiran 1750000 0 560000 0 3780000 0 4550000 0 10640000

30 Sudarmanto 1250000 0 0 0 3780000 1600000 2730000 0 9360000

31 Suyitno 1300000 3240000 0 0 1890000 0 6340000 1680000 14450000

32 sudarmaji 1750000 360000 0 0 2520000 3000000 4680000 0 12310000

33 Saniman 2350000 280800 218400 0 1184400 940000 2500000 0 7473600

34 Mujiran 1500000 0 140000 0 3150000 0 5850000 0 10640000

35 Agus 2075000 250200 0 0 1751400 0 9583333 0 13659933

36 Didik S. 1250000 450000 0 0 4725000 6250000 5000000 0 17675000

37 Hartoyo 1050000 450000 0 0 522900 1830000 4000000 0 7852900

38 Andrea S. 725000 322200 250600 0 1127700 0 2600000 0 5025500

39 Sugiri 1250000 563400 438200 0 1971900 0 5718750 0 9942250

40 Sugeng 1250000 180000 280000 0 630000 0 4000000 0 6340000

41 Noto U. 1500000 720000 0 0 3780000 0 4000000 0 10000000

42 H Bakar 1875000 720000 0 0 3150000 0 6240000 0 11985000

43 Marjito 1500000 0 0 0 3150000 1000000 3500000 0 9150000

44 Supriyono 1200000 345600 0 0 1209600 0 2307692 0 5062892

45 Nasrokim 2000000 540000 0 0 1890000 0 4600000 0 9030000

46 Budianto 1250000 720000 0 0 3780000 0 4000000 0 9750000

47 Kasil 1525000 550800 0 0 3502800 3190000 3125000 0 11893600

48 Jamil 1500000 0 0 0 3150000 5000000 3500000 0 13150000

70

Lanjutan lampiran 9

NO NAMA

SARANA PRODUKSI Total Biaya

Sarana Produksi

(Rp)

Benih

(Rp)

UREA

(Rp)

TSP / SP36

(Rp)

KCl

(Rp)

NPK

(Rp)

Kandang

(Rp)

Pestisida

(Rp)

ZA

(Rp)

49 Ismanto 2075000 0 0 0 2627100 0 5979167 0 10681267

50 Sunardi 1250000 0 0 0 3376800 0 5357143 0 9983943

51 Bunawas 2000000 180000 0 0 1260000 0 4000000 0 7440000

52 Suliono 1750000 360000 0 0 1260000 0 3400000 0 6770000

53 Bawon S. 1500000 0 0 0 3937500 0 4000000 0 9437500

54 Purnomo 1000000 937800 0 0 1770300 0 1458333 0 5166433

55 Sulianto B 1250000 900000 0 0 2205000 1000000 2500000 0 7855000

56 Sulianto A 825000 30600 0 0 787500 0 5000000 0 6643100

57 Abdul H. 1250000 0 0 0 3150000 0 4000000 0 8400000

58 Iwan S. 1450000 374400 583800 0 1310400 0 2083333 0 5801933

59 Miskad 1875000 45000 350000 0 787500 0 8320000 350000 11727500

60 Sumardi 1750000 0 0 0 1260000 0 3000000 0 6010000

61 Supeno 950000 0 0 0 3937500 0 6750000 0 11637500

62 Sariyono 1575000 0 438200 0 1971900 1880000 5000000 0 10865100

63 Nurianto 950000 0 0 0 1575000 1250000 5000000 0 8775000

Rata-Rata 1388889 269714 96711 5943 2381200 523968 5537433 74333 10278192

71

Lampiran 10. Biaya Variabel Untuk Tenaga Kerja Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA

Pengolahan

(Rp)

Pananaman

(Rp)

Pemupukan

(Rp)

TK penyiangan &

Penjarangan (Rp)

Penyemprotan

(Rp)

Pengairan

(Rp)

Total TK

(Rp)

Total

Biaya TK

(Rp) L P L P L P L P L P L P L P

1 Kusmono 4500000 0 600000 200000 420000 100000 0 2550000 1920000 0 0 0 7440000 2850000 10290000

2 Pujiono 4320000 0 600000 400000 240000 300000 0 2300000 1200000 0 0 0 6360000 3000000 9360000

3 Sujono 4440000 0 390000 300000 330000 225000 0 2100000 1590000 0 0 0 6750000 2625000 9375000

4 Suliono 4320000 0 960000 800000 480000 200000 0 1800000 1680000 0 0 0 7440000 2800000 10240000

5 Sulianto 4320000 0 960000 200000 480000 400000 0 1600000 1440000 0 0 0 7200000 2200000 9400000

6 Suradi 4320000 0 720000 300000 480000 300000 0 3600000 1920000 0 0 0 7440000 4200000 11640000

7 Misgiarno 4800000 0 810000 175000 390000 500000 0 1675000 1200000 0 0 0 7200000 2350000 9550000

8 Suwardi 1200000 0 240000 400000 240000 400000 0 1000000 840000 0 0 0 2520000 1800000 4320000

9 Syamsul 5760000 0 720000 400000 480000 200000 0 2000000 1680000 0 0 0 8640000 2600000 11240000

10 Ahmad 4500000 0 660000 150000 480000 250000 0 3500000 1920000 0 0 0 7560000 3900000 11460000

11 Sama'un 4560000 0 720000 400000 360000 400000 0 3000000 960000 0 0 0 6600000 3800000 10400000

12 Sandi 2010000 0 750000 0 990000 0 0 3750000 1740000 0 0 0 5490000 3750000 9240000

13 Narko 2490000 0 510000 0 750000 0 0 6250000 1740000 0 0 0 5490000 6250000 11740000

14 Saidi 4320000 0 720000 300000 240000 200000 0 1300000 1200000 0 0 0 6480000 1800000 8280000

15 Suliono B 5640000 0 540000 150000 300000 350000 0 3100000 300000 0 0 0 6780000 3600000 10380000

16 Sukoco 4800000 0 810000 325000 390000 175000 0 1675000 1200000 0 0 0 7200000 2175000 9375000

17 Joko S. 3750000 0 570000 150000 660000 0 0 2650000 930000 0 0 0 5910000 2800000 8710000

18 Daseri 4500000 0 930000 0 750000 0 0 2825000 1320000 0 0 0 7500000 2825000 10325000

19 Agus W. 3000000 0 480000 100000 420000 0 0 5500000 720000 0 0 0 4620000 5600000 10220000

20 Sutrisno 750000 0 360000 150000 300000 0 0 1750000 600000 0 0 0 2010000 1900000 3910000

21 Suwandi 1800000 0 840000 0 240000 0 0 2400000 1440000 0 0 0 4320000 2400000 6720000

22 Anto 2340000 0 840000 0 510000 0 0 1950000 1170000 0 0 0 4860000 1950000 6810000

23 Sarni 3120000 0 960000 0 240000 0 0 1800000 1680000 0 0 0 6000000 1800000 7800000

72

Lanjutan lamipran 10

NO NAMA

Pengolahan

(Rp)

Pananaman

(Rp)

Pemupukan

(Rp)

TK penyiangan &

Penjarangan (Rp)

Penyemprotan

(Rp)

Pengairan

(Rp)

Total TK

(Rp)

Total

Biaya TK

(Rp) L P L P L P L P L P L P L P

24 Miati 1500000 0 600000 0 240000 0 0 4000000 840000 0 0 0 3180000 4000000 7180000

25 Misnan 2130000 0 840000 175000 420000 0 0 1250000 630000 0 0 0 4020000 1425000 5445000

26 Masudi 3000000 0 600000 0 600000 0 300000 6000000 1500000 0 60000 0 6060000 6000000 12060000

27 Suwandi 2250000 0 750000 0 450000 0 0 4375000 4500000 0 0 0 7950000 4375000 12325000

28 Sugianto 1320000 0 240000 0 360000 0 0 1200000 840000 0 0 0 2760000 1200000 3960000

29 Musiran 3600000 0 360000 0 180000 0 0 4000000 480000 0 0 0 4620000 4000000 8620000

30 Sudarmanto 1500000 0 300000 0 120000 0 0 1500000 960000 0 0 0 2880000 1500000 4380000

31 Suyitno 1440000 0 480000 0 240000 0 0 3700000 1680000 0 0 0 3840000 3700000 7540000

32 Sudarmaji 3600000 0 600000 0 240000 0 0 1600000 2400000 0 0 0 6840000 1600000 8440000

33 Saniman 1890000 0 390000 0 390000 0 0 2825000 300000 0 0 0 2970000 2825000 5795000

34 mujiran 2250000 0 360000 0 360000 0 0 1750000 840000 0 0 0 3810000 1750000 5560000

35 Agus 5790000 0 510000 0 240000 0 0 5000000 510000 0 0 0 7050000 5000000 12050000

36 Didik S. 1590000 0 450000 375000 450000 125000 1500000 1875000 2040000 0 690000 0 6720000 2375000 9095000

37 Hartoyo 2100000 0 510000 0 240000 0 0 1500000 2010000 0 0 0 4860000 1500000 6360000

38 Andrea S. 2580000 0 870000 0 870000 0 420000 0 870000 0 0 0 5610000 0 5610000

39 Sugiri 3390000 0 1140000 0 390000 0 930000 1575000 750000 0 390000 25000 6990000 1600000 8590000

40 Sugeng 900000 0 480000 0 480000 0 60000 3300000 120000 0 120000 0 2160000 3300000 5460000

41 Noto U. 3000000 0 480000 0 120000 0 300000 1500000 720000 0 0 0 4620000 1500000 6120000

42 H Bakar 3600000 0 600000 0 180000 0 0 6000000 1500000 0 0 0 5880000 6000000 11880000

43 Marjito 1500000 0 300000 0 240000 0 0 5000000 1920000 0 0 0 3960000 5000000 8960000

44 Supriyono 1140000 0 300000 0 240000 0 0 3025000 1050000 0 0 0 2730000 3025000 5755000

45 Nasrokim 2100000 0 600000 0 360000 0 0 1200000 1800000 0 0 0 4860000 1200000 6060000

46 Budianto 3000000 0 600000 0 360000 0 0 1200000 1440000 0 0 0 5400000 1200000 6600000

47 Kasil 990000 0 330000 0 330000 0 180000 2225000 990000 0 0 0 2820000 2225000 5045000

73

Lanjutan lampiran 10

NO NAMA

Pengolahan

(Rp)

Pananaman

(Rp)

Pemupukan

(Rp)

TK penyiangan &

Penjarangan (Rp)

Penyemprotan

(Rp)

Pengairan

(Rp) Total TK

Total

Biaya TK

(Rp) L P L P L P L P L P L P L P

48 Jamil 2250000 0 600000 0 450000 0 0 2750000 1350000 0 0 0 4650000 2750000 7400000

49 Ismanto 1500000 0 510000 0 240000 0 1000000 5950000 1260000 0 0 0 4510000 5950000 10460000

50 Sunardi 1500000 0 210000 0 330000 0 630000 3125000 630000 0 120000 0 3420000 3125000 6545000

51 Bunawas 2400000 0 480000 0 480000 0 0 4000000 1200000 0 0 0 4560000 4000000 8560000

52 Suliono 3210000 0 480000 0 240000 0 0 6600000 1440000 0 0 0 5370000 6600000 11970000

53 Bawon S. 2400000 0 600000 0 600000 0 0 3750000 1800000 0 0 0 5400000 3750000 9150000

54 Purnomo 2490000 0 630000 0 570000 0 0 1775000 870000 0 0 0 4560000 1775000 6335000

55 Sulianto B 2100000 0 450000 0 450000 0 0 0 1800000 0 0 0 4800000 0 4800000

56 Sulianto A 1500000 0 510000 0 990000 0 0 4175000 1740000 0 0 0 4740000 4175000 8915000

57 Abdul H. 1800000 0 600000 0 240000 0 0 5000000 720000 0 0 0 3360000 5000000 8360000

58 Iwan S. 2250000 0 750000 0 510000 0 0 4175000 1500000 0 0 0 5010000 4175000 9185000

59 Miskad 900000 0 300000 0 150000 0 0 10500000 750000 0 0 0 2100000 10500000 12600000

60 Sumardi 2100000 0 600000 500000 300000 0 0 2500000 720000 0 0 0 3720000 3000000 6720000

61 Supeno 2250000 0 390000 425000 240000 0 0 2600000 2010000 0 0 0 4890000 3025000 7915000

62 Sariyono 3000000 0 750000 0 390000 0 0 4375000 4500000 0 0 0 8640000 4375000 13015000

63 Nurianto 1800000 0 1200000 500000 600000 250000 0 2825000 1140000 0 0 0 4740000 3575000 8315000

74

Lampiran 11. Total Biaya Variabel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA Biaya Sarana Biaya Total

Produksi Tenaga Kerja Biaya Variabel

1 Kusmono 13140000 10290000 23430000

2 Pujiono 9580000 9360000 18940000

3 Sujono 14338933 9375000 23713933

4 Suliono 16080000 10240000 26320000

5 Sulianto 10620000 9400000 20020000

6 Suradi 11680000 11640000 23320000

7 Misgiarno 18922900 9550000 28472900

8 Suwardi 10470000 4320000 14790000

9 Syamsul 15800000 11240000 27040000

10 Ahmad 14020000 11460000 25480000

11 Sama'un 17310000 10400000 27710000

12 Sandi 9278167 9240000 18518167

13 Narko 12072100 11740000 23812100

14 Saidi 8820000 8280000 17100000

15 Suliono (Pak Tua) 9420000 10380000 19800000

16 Sukoco 10640000 9375000 20015000

17 Joko Santoso 8646000 8710000 17356000

18 Daseri 11893150 10325000 22218150

19 Agus Wahyudi 6310000 10220000 16530000

20 Sutrisno 6520000 3910000 10430000

21 Suwandi 10450000 6720000 17170000

22 Anto 7402800 6810000 14212800

23 Sarni 8620000 7800000 16420000

24 Miati 7060000 7180000 14240000

25 Misnan 8437086 5445000 13882086

26 Masudi 15650000 12060000 27710000

27 Suwandi 11020000 12325000 23345000

28 Sugianto 10740000 3960000 14700000

29 Musiran 10640000 8620000 19260000

30 Sudarmanto 9360000 4380000 13740000

31 Suyitno 14450000 7540000 21990000

32 sudarmaji 12310000 8440000 20750000

33 Saniman 7473600 5795000 13268600

34 Mujiran 10640000 5560000 16200000

35 Agus 13659933 12050000 25709933

36 didik sulianto 17675000 9095000 26770000

37 Hartoyo 7852900 6360000 14212900

38 andrea supari 5025500 5610000 10635500

39 Sugiri 9942250 8590000 18532250

75

Lanjutan lampiran 11

NO NAMA Biaya Sarana Biaya Total

Produksi Tenaga Kerja Biaya Variabel

40 Sugeng 6340000 5460000 11800000

41 Noto Utomo 10000000 6120000 16120000

42 H Bakar 11985000 11880000 23865000

43 Marjito 9150000 8960000 18110000

44 Supriyono 5062892 5755000 10817892

45 Nasrokim 9030000 6060000 15090000

46 Budianto 9750000 6600000 16350000

47 Kasil 11893600 5045000 16938600

48 Jamil 13150000 7400000 20550000

49 Ismanto 10681267 10460000 21141267

50 Sunardi 9983943 6545000 16528943

51 Bunawas 7440000 8560000 16000000

52 Suliono 6770000 11970000 18740000

53 Bawon Sutrisno 9437500 9150000 18587500

54 Purnomo 5166433 6335000 11501433

55 Sulianto B 7855000 4800000 12655000

56 Sulianto A 6643100 8915000 15558100

57 Abdul Hamid 8400000 8360000 16760000

58 Iwan Setiawan 5801933 9185000 14986933

59 Miskad 11727500 12600000 24327500

60 Sumardi 6010000 6720000 12730000

61 Supeno 11637500 7915000 19552500

62 Sariyono 10865100 13015000 23880100

63 Nurianto 8775000 8315000 17090000

Rata-rata 10278192 8411429 18689621

76

Lampiran 12. Total Biaya, Penerimaan dan Pendapatan Petani Wortel Per Hektar dalam Satu Musim Tanam

NO NAMA

Total

Biaya tetap

(Rp)

Total

Biaya

variabel (Rp)

Total

Biaya (Rp)

Penerimaan

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

1 Kusmono 6797111 23430000 30227111 62500000 32272889

2 Pujiono 6814444 18940000 25754444 50000000 24245556

3 Sujono 6779778 23713933 30493711 55000000 24506289

4 Suliono 6816111 26320000 33136111 70000000 36863889

5 Sulianto 6728500 20020000 26748500 70000000 43251500

6 Suradi 6732167 23320000 30052167 55000000 24947833

7 Misgiarno 6732667 28472900 35205567 66667500 31461933

8 Suwardi 6763500 14790000 21553500 45000000 23446500

9 Syamsul 6753333 27040000 33793333 60000000 26206667

10 Ahmad 6778611 25480000 32258611 70000000 37741389

11 Sama'un 6860444 27710000 34570444 60000000 25429556

12 Sandi 6705611 18518167 25223778 62500000 37276222

13 Narko 6708444 23812100 30520544 72917500 42396956

14 Saidi 6711278 17100000 23811278 62500000 38688722

15 Suliono B 6696667 19800000 26496667 62500000 36003333

16 Sukoco 6725167 20015000 26740167 62500000 35759833

17 Joko S. 6677333 17356000 24033333 58595000 34561667

18 Daseri 6707333 22218150 28925483 62500000 33574517

19 Agus W. 6697333 16530000 23227333 62500000 39272667

20 Sutrisno 6709111 10430000 17139111 40000000 22860889

21 Suwandi 6721722 17170000 23891722 55000000 31108278

22 Anto 6709111 14212800 20921911 55555000 34633089

23 Sarni 6732000 16420000 23152000 55000000 31848000

24 Miati 6711278 14240000 20951278 50000000 29048722

25 Misnan 6753889 13882086 20635975 53572500 32936525

26 Masudi 6840778 27710000 34550778 75000000 40449222

27 Suwandi 6728056 23345000 30073056 62500000 32426944

28 Sugianto 6831389 14700000 21531389 46500000 24968611

29 Musiran 6733222 19260000 25993222 55000000 29006778

30 Sudarmanto 6698833 13740000 20438833 35000000 14561167

31 Suyitno 6724500 21990000 28714500 60000000 31285500

32 sudarmaji 6736611 20750000 27486611 61250000 33763389

33 Saniman 6743000 13268600 20011600 43750000 23738400

34 Mujiran 6728000 16200000 22928000 62500000 39572000

35 Agus 6838889 25709933 32548822 72915000 40366178

36 Didik S. 6851333 26770000 33621333 62500000 28878667

37 Hartoyo 6753833 14212900 20966733 50000000 29033267

38 andrea S. 6734111 10635500 17369611 42857500 25487889

77

Lanjutan Lampiran 12

NO NAMA

Total

Biaya tetap

(Rp)

Total

Biaya

variabel (Rp)

Total

Biaya (Rp)

Penerimaan

(Rp)

Pendapatan

(Rp)

39 Sugiri 6733667 18532250 25265917 54687500 29421583

40 Sugeng 6782222 11800000 18582222 50000000 31417778

41 Noto U. 6714667 16120000 22834667 50000000 27165333

42 H Bakar 6779722 23865000 30644722 65000000 34355278

43 Marjito 6795333 18110000 24905333 62500000 37594667

44 Supriyono 6723833 10817892 17541726 48077500 30535774

45 Nasrokim 6788333 15090000 21878333 55000000 33121667

46 Budianto 6706056 16350000 23056056 50000000 26943944

47 Kasil 6726000 16938600 23664600 52082500 28417900

48 Jamil 6899167 20550000 27449167 62500000 35050833

49 Ismanto 6698000 21141267 27839267 83332500 55493233

50 Sunardi 6698556 16528943 23227498 62500000 39272502

51 Bunawas 6727778 16000000 22727778 50000000 27272222

52 Suliono 6701000 18740000 25441000 62500000 37059000

53 Bawon . 6701667 18587500 25289167 56250000 30960833

54 Purnomo 6784778 11501433 18286211 37212500 18926289

55 Sulianto B 6709944 12655000 19364944 62500000 43135056

56 Sulianto A 6731111 15558100 22289211 52082500 29793289

57 Abdul H. 6742389 16760000 23502389 50000000 26497611

58 Iwan S. 6719556 14986933 21706489 62500000 40793511

59 Miskad 6705611 24327500 31033111 75000000 43966889

60 Sumardi 6738889 12730000 19468889 50000000 30531111

61 Supeno 6697333 19552500 26249833 62500000 36250167

62 Sariyono 6719556 23880100 30599656 78125000 47525344

63 Nurianto 6705611 17090000 23795611 62500000 38704389

Rata-rata 6744386 18689621 25434007 58197350 32763343

78

Lampiran 13. Analisis Usahatani Wortel Per Hektar Dalam Satu Musim Tanam Di Kecamatan Bumiaji Kota Batu

Analsis Usahatani Wortel Sewa Lahan Rp. 6.666.667 Penyusutan Peralatan Rp. 77.719

Total Biaya tetap Rp. 6.744.386

Benih 8,89 (kg) Rp. 1.388.889

Pupuk UREA 149,81(kg) Rp. 269.714

Pupuk TSP / SP36 69,05 (kg) Rp. 96.711

Pupuk KCl 4,96 (kg) Rp. 5.943

Pupuk NPK 377,93(kg) Rp. 2.381.200

Pupuk Kandang 2619,6 (kg) Rp. 523.968

Pestisida 42,6 (kg) Rp. 5.537.433

ZA 53,09 (kg) Rp. 74.333 Total Biaya Sarana Produksi Rp. 10.278.192

TK Pengolahan Laki-laki 92,68 (HOK)

Rp. 2.780.476 Perempuan 0

TK Pananaman Laki-laki 19,75 (HOK)

Rp. 703.413 Perempuan 4,37 (HOK)

TK Pemupukan Laki-laki 13,24 (HOK)

Rp. 467.063 Perempuan 2,78 (HOK)

TK penyiangan & Penjarangan

Laki-laki 2,82 (HOK) Rp. 3.096.746

Perempuan 120,43 (HOK)

TK Penyemprotan Laki-laki 44,71 (HOK)

Rp. 1.341.429 Perempuan 0

TK pengairan Laki-laki 0,71 (HOK)

Rp. 22.302 Perempuan 0,02 (HOK)

Total Biaya Tenaga kerja Rp. 8.411.429

Total Biaya Variabel Rp. 25.434.007

Penerimaan 23278,94 (kg) Rp. 58.197.350

Pendapatan Rp. 32.763.343

79

Lampiran 14. Uji Asumsi Klasik Uji Normalitas

One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test

Unstandardized Residual

N 63

Normal Parametersa,,b Mean .0000000

Std. Deviation .10823398

Most Extreme Differences Absolute .068

Positive .046

Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z .538

Asymp. Sig. (2-tailed) .935

a. Test distribution is Normal.

b. Calculated from data.

Uji Heteroskedasitas Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) -.008 .289 -.028 .978

Benih .018 .033 .074 .553 .583

Pupuk .008 .007 .145 1.131 .263

Pestisida -.032 .022 -.229 -1.509 .137

TK -.002 .035 -.008 -.052 .958

a. Dependent Variable: ABSRES

Uji Multikolenieritas

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients

t Sig.

Collinearity Statistics

B Std. Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) 7.061 .476 14.830 .000

Benih .094 .054 .152 1.720 .091 .867 1.154

Pupuk .008 .011 .063 .746 .459 .952 1.051

Pestisida .089 .035 .251 2.514 .015 .678 1.475

TK .313 .058 .561 5.353 .000 .614 1.629

a. Dependent Variable: LN5

Uji Autokorelasi

Model Summaryb

Model R R Square Adjusted R

Square Std. Error of the

Estimate Durbin-Watson

1 .780a .609 .582 .11190 2.054

a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3

b. Dependent Variable: LN5

80

Lampiran 15. Uji Regresi Determinasi Koefisien (R2)

Model Summaryb

Model R R Square

Adjusted R

Square

Std. Error of the

Estimate

1 .780a .609 .582 .11190

a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3

b. Dependent Variable: LN5

Uji F

ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

1 Regression 1.129 4 .282 22.543 .000a

Residual .726 58 .013

Total 1.855 62

a. Predictors: (Constant), LN4, LN2, LN1, LN3

b. Dependent Variable: LN5

Uji t

Coefficientsa

Model

Unstandardized Coefficients

Standardized

Coefficients

t Sig. B Std. Error Beta

1 (Constant) 7.061 .476 14.830 .000

Benih .094 .054 .152 1.720 .091

Pupuk .008 .011 .063 .746 .459

Pestisida .089 .035 .251 2.514 .015

TK .313 .058 .561 5.353 .000

a. Dependent Variable: LN5

81

Lampiran 16. Hasil Perhitungan Efisiensi Alokatif

PMx1 = �� .�

�1

NPMx1 = PMx1 . Py, X1 efisien jika ���

�= 1

Benih (X1)

Rata-rat produksi wortel (Y ) = 23278,94 Kg

Harga produksi wortel (Py) = Rp. 2.500,-

Rata-rata penggunaan benih ( X3 ) = 8,89 kg

Rata-rata harga input benih = Rp. 156.250,-

Koefisien regresi bi = 0,094

PMx1 = , �� . �����,��

�,��

= 246,14

NPMx1 = 246,14 . 2500

= 615360,06

Efisiensi ����� , �

����� = 3,94

Optimal = , �� . ����� . ��

����� = 35 kg

Pestisida (X3)

Rata-rata penggunaan pestisidia ( X3 ) = 42,6 kg

Rata-rata harga input pestisida = Rp. 130000

Koefisien regresi bi = 0,089

PMx1 = , �� . �����,��

��,�

= 48,63

NPMx1 = 48,63 . 2500

= 121586,01

Efisiensi ������, �

�� = 0,94

Optimal = , �� . ����� . ��

�� = 39,84 kg

82

Tenaga Kerja (X4)

Rata-rata penggunaan tenaga kerja ( X4 ) = 280,27 HOK

Rata-rata harga input tenaga kerja = Rp. 30000

Koefisien regresi bi = 0,313

PMx1 = ,��� . �����,��

�� ,��

= 26

NPMx1 = 26 . 2500

= 64993,65

Efisiensi �����,��

� = 2,17

Optimal = ,��� . ����� . ��

� = 607,19 HOK

83

Lampiran 17. Dokumentasi

Foto-foto Kegiatan

Wawancara Petani

Ikut Petani ke lahan

Diesel Untuk Alat Semprot Tempat Pencampuran Obat-Obatan

84

Budidaya Benih Wortel Benih Wortel yang Baru di Panen

Penyimpan Benih Wortel Benih Wortel Siap Tanam

Lahan Wortel