faktor –faktor yang mempengaruhi pelaporan …/faktor... · perpustakaan.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
FAKTOR –FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAPORAN PAJAK AGRESIF (Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar
di BEI pada Tahun 2007-2009)
SKRIPSI
Diajukan untuk Melengkapi Tugas-tugas dan Memenuhi Syarat-syarat untuk Mencapai Gelar
Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret
Oleh:
RINI SUBEKTI
NIM.F0307078
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PELAPORAN PAJAK AGRESIF
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2007-2009)
Rini Subekti F0307078
ABSTRAKSI
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat digunakan untuk melakukan praktek penghindaraan pajak yang menyebabkan pelaporan pajak agresif pada perusahaan . Penelitian ini menggunakan Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) sebagai variabel independen dan Permanent Differences (PERMDIFF) sebagai variable dependen. Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2009. Data penelitian ini diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan atau laporan keuangan yang diperoleh dari IDX (www.idx.co.id). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan digunakan 50 perusahaan. pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia melakukan earnings management yang menyebabkan pelaporan pajak agresif dengan permanent difference adalah Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE). Kata Kunci : Pelaporan pajak agresif, Permanent Differences, Earnings Management.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
THE FACTORS WHO INFLUENCING TAX REPORTING AGGRESSIVENESS
(Empirical Study on Companies Listed in Indonesian Stock Exchange In The Year Of 2007-2009)
Rini Subekti F0307078
ABSTRACT
This objective of this research is to know factors able to be used to practice tax reporting aggressiveness. This research use Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) as independent variable and Permanent Differences (PERMDIFF) as dependen variable. Sampel of this research are companies listed on the Indonesian Stock Excahange of the year 2007-2009. The Research data was obtained from ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and or obtained financial statement from IDX (www.idx.co.id). The method using sampling the from population that using purposive sampling method and acquired 50 companies. Testing of the hypothesis using the regretion . The Result of this research indicate that company in Indonesia who practice earnings management causing tax reporting aggressiveness with permanent of difference is Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE). Keyword : Tax Reporting Aggressiveness, Permanent Differences, Earnings Management
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
MOTTO
“Maka Nikmat Tuhan Kamu Manakah Yang Kamu Dustakan?”
(QS. Ar Rahman)
"Allah Tidak Melihat Bentuk, Rupa, Dan Harta Kalian, Tapi Dia Melihat Hati Dan Amal Kalian"
(Nabi Muhammad SAW)
“…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah nisc“…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah nisc“…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah nisc“…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah aya Allah aya Allah aya Allah
akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)
“Yakinilah bahwa kebaikan atau keburukan apapun yang “Yakinilah bahwa kebaikan atau keburukan apapun yang “Yakinilah bahwa kebaikan atau keburukan apapun yang “Yakinilah bahwa kebaikan atau keburukan apapun yang
dilakukan semuanya akan kembali pada diri sendiri” (AA dilakukan semuanya akan kembali pada diri sendiri” (AA dilakukan semuanya akan kembali pada diri sendiri” (AA dilakukan semuanya akan kembali pada diri sendiri” (AA
Gym)Gym)Gym)Gym)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
MOTTO
“Maka Nikmat Tuhan Kamu Manakah Yang Kamu Dustakan?”
(QS. Ar Rahman)
"Allah Tidak Melihat Bentuk, Rupa, Dan Harta Kalian, Tapi Dia Melihat Hati Dan Amal Kalian"
(Nabi Muhammad SAW)
“…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah “…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah “…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah “…Dan barangsiapa bertawakal kepada Allah niscaya Allah
akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)akan mencukupkan keperluannya…” (Q.S At Thalaaq:3)
“Yakinilah bah“Yakinilah bah“Yakinilah bah“Yakinilah bahwa kebaikan atau keburukan apapun yang wa kebaikan atau keburukan apapun yang wa kebaikan atau keburukan apapun yang wa kebaikan atau keburukan apapun yang
dilakukan semuanya akan kemdilakukan semuanya akan kemdilakukan semuanya akan kemdilakukan semuanya akan kembali pada diri sendiri” (AA bali pada diri sendiri” (AA bali pada diri sendiri” (AA bali pada diri sendiri” (AA
Gym)Gym)Gym)Gym)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
PERSEMBAHAN
Kupersembahkan Penelitian Ini Untuk
“Allah SWT”
”Keluargaku Tercinta”
“Keluarga Besar BEM FE UNS Tersayang”
“Teman-Teman seperjuangan kampus UNS”
Terima Kasih Atas Segalanya,
Aku Akan Berusaha Melakukan Dan Memberikan Yang
Terbaik Untuk Umat....
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
KATA PENGANTAR
Puji syukur Penulis panjatkan kehadirat ALLAH SWT atas limpahan
rahmat, karunia dan ridho-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi ini
dengan baik.
Skripsi ini disusun dan diajukan untuk melengkapi tugas-tugas dan
memenuhi syarat-syarat guna mencapai gelar Sarjana Ekonomi Jurusan Akuntansi
Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Penulis menyadari bahwa dalam proses penulisan skripsi ini tidak terlepas
dari dorongan dan bantuan banyak pihak. Oleh karenanya, penulis dengan ini
mengucapkan terima kasih kepada:
1. Dr. Wisnu Untoro, M.S selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas
Sebelas Maret.
2. Drs. Santosa Tri Hananto M.Si., Ak., selaku Ketua Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi Universitas Sebelas Maret.
3. Drs. Eko Arief Sudaryono, M.Si., Ak., BKP selaku pembimbing skripsi
atas semua kritik, saran, dan perhatianya yang sangat membantu penulis
untuk mencapai hasil yang terbaik. Terima Kasih atas perhatian dan
pengertiannya selama mengerjakan skripsi dengan penuh kesabaran dan
kebijakasanaan serta keikhlasan bapak banyak membimbing dan
mengarahkan saya.
4. Bapak dan Ibu yang dengan sangat penuh pengertiannya memberikan
banyak hal, berkorban banyak untuk anakmu ini hingga anakmu ini
menyelesaikan studi. Terima kasih untuk semuanya. Mohon maaf belum
bisa menjadi anak yang berbakti sepenuhnya sebagaimana nama yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
kalian sematkan untuk anakmu ini. Ayah..Ibu inilah salah satu
persembahan karya anakmu..restumu agar anakmu ini mampu menjadi
insan yang bermanfaat bagi semua walaupun kita orang biasa dan tak
berada..
5. Mbak Rina, terima kasih untuk pengingatannya agar menjadi anak yang
berbakti walaupun jauh.
6. Nugroho, adeku. Yakinlah dek kita akan menjadi anak-anaknya bapak ibu
yang baik dan bisa membahagiakan mereka. Yuuk..kita kejar impian dan
cita-cita kita agar mereka tersenyum bahagia. Jadilah engkau prajurit
negara yang bersih dan baik.
7. Keluarga Besarku semua (simbah kakung&putri, Lek Jeki, Lek Gini, Lek
Suman dll.) terima kasih untuk semua dukungannya. Special untuk Lek
Tarman terima kasih atas didikanmu yang “keras”..kini aku mulai
mengerti kenapa semua itu Lek lakukan ke rini..karena ternyata memang
kondisi diluar tidaklah nyaman dan aman..Rini tau Lek pingin Rini jadi
orang yang bisa banyak bermanfaat, tidak lemah dan cengeng..harus
tangguh..harus selalu siap menghadapi ketidakadilan..dan berbagai
realita kehidupan..
8. Keluarga besar BEM FE UNS Kabinet Bercahaya (Mas Krisna, Mbak
Putri, Mbak Dita, Mas Herman, Mbak Anjala..terima kasih telah
mengenalkan BEM FE dan mengajarkanku mencintainya), Kabinet
Kontribusi (Mas Prast, Mbak Lina, Mbak Sifa,.maafkan adekmu yang
sering nakali kalian semua, terima kasih mengajarkan kesabaran dan
keteguhan sikap, terima kasih telah banyak mempercayai rini untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
belajar lebih dan mengenalkan “semua” ini), Kabinet Merdeka (Mas
Barjos, Mbak Ayut, Mbak Finik, Sugeng, Fitrah, Firhat..merasa sangat
kaget dengan “strike”nya perjuangan periode ini..keras dan
keras..Special Thanks to mbak Finik..makasih selalu jadi tempat
curhatku..kangen berjalan malam menyusuri kampus untuk melepaskan
“strike2” itu). Semuanya ingin kukatakan inilah persembahan cintaku
karena NYA untuk kalian semua..meski tak seberapa ijinkan skripsi ini
menjadi saksi yang akan terkenang dengan masa itu.bukan karena skripsi
ini tentang apa,bagaimana dan kenapa..tapi melebihi semua kata2
tanya..sungguh banyak hikmah yang ku dapat..kalian semua selalu ada
walau raga ini tak lagi bersama..meski nun jauh dimana-mana..dukungan,
do’a dan motivasi2 itu…
9. Keluarga besar BEM FE UNS Kabinet Pergerakan (Fitrah, Zulfikar,
Suryati, Suryo, Habib, Reza, Esthi, Sisca, Tina, Rona, Chaerul, Punto,
Denata, Bayu, Dimas, Sabildll) Mohon maaf untuk semuanya. Hiruk pikuk
itu menunjukkan betapa dinamisnya pergerakan kita. Semoga bisa
mengambil hikmah dari semuanya. Keadilan Allah pasti ada. Maaf belum
bisa memberi teladan yang baik dan belum bisa memberi solusi terbaik
hingga akhir ini. Sekali lagi maaf, maaf dan maaf…
10. Teman-teman seperjuangan FE UNS ( Mbak Ima, Mbak Putri, Mbak Dita,
Mas Krisna, Mbak Ucik, Mbak Oshin, Mas Prast, Mbak Lina, Mbak Sifa,
Mbak Indah, Mas Ican, Almarhum Mas Adi, Mas Ricky, Mas Tony, Mas
Sugi, Mas Awang, Almarhum Mas Dian, Mas Barjos, Mbak Fit, Mbak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
Hesti, Mbak QQ, Mbak Lia, Mbak Fani, Mbak Maya, Mbak Evi, Mbak
Nurmaf, Puspa, Tri ,Melisa, Lisa, Sugeng, Farid, Hero, Yoga)
11. Keluarga besar Kost Fathiyya (Nono, Tika, Kiky, Afi Anggi, Anti, Esti,
Dwianita, Laely), Fatimah(Rona, Sur, Hilmi, Sofi, Sabil) dan Kost Anif
(Vetie)
12. Teman-teman “seperjuangan” di kampus UNS. Terima kasih
mengantarkan rini mengenal semua lebih mendalam. Terima kasih telah
mengenalkan dengan “semua ini”. Perjuangan ini memang berat tapi
dengan keikhlasan dan saling menguatkan dalam ukhuwahfillah insyAllah
tetap istiqomah. dimanapun kita berada semoga tetap istiqomah dalam
kebaikan dan iman. Tetap menjadi mutiara indah dimanapun.
13. QOWIY sepenuh hati special with mimosa.
14. Adek2ku tercinta di kampus (Dila, Herni, Alfin, Rona, Sofi, Linda, Aning,
Nisa, Hilmi, Ratri, Masayu)
15. Agen OO7. Who’s The Best?Accounting Society. Spesial teman
seperjuangan studi hingga akhir Novie Mia Candra.
16. Eva, Cuqthi, Kristi, Yuni, Lisa, Mitha, Mamad, Tata…teman2ku SMA
17. Tim penguji komprehensif. Meski dua kali mengulang proses dan
beberapa kali ujian Alhamdulillah saya bersyukur bertemu dengan
kesempatan yang “menantang ini”. Terima kasih dengan itu semua
membuat saya belajar arti kesabaran, perjuangan, ketangguhan, keadilan
dan integritas. Semoga Alamamater ini tetap Berjaya dan semakin lebih
baik dan professional.
18. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu-persatu (Thanks a lot)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
Penulis menyadari bahwa karya ini masih jauh dari sempurna. Untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun dari semua pihak, penulis harapkan
demi perbaikan yang berkelanjutan.
Akhir kata, penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi semua pihak
yang membutuhkan di kemudian hari. Terima kasih.
Surakarta, 2011
Rini Subekti
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
ABSTRAKSI……………………………………………………..........
ABSTRACT…………………………………………………………...
HALAMAN PERSETUJUAN………………………………………...
HALAMAN PENGESAHAN…………………………………………
HALAMAN MOTTO …………………………………………….......
HALAMAN PERSEMBAHAN ………………………………….......
KATA PENGANTAR ……………………………………………......
DAFTAR ISI ……………………………………………………….....
DAFTAR TABEL …………………………………………………….
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………........
DAFTAR LAMPIRAN……………………………………………......
BAB I. PENDAHULUAN ……………………………………….......
A. Latar Belakang ……….……………………………….......
B. Perumusan Masalah ……………………………………….
C. Tujuan Penelitian ………………………………………….
D. Manfaat Penelitian ………………………………………..
E. Sistematika Penulisan …………………………………......
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.........................................................
A. Landasan Teori………………………................................
ii
iii
iv
v
vi
v
viii
xiii
xvi
xvii
xviii
1
1
8
8
8
9
11
11
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
B. Pengembangan Hipotesis…………...........................................
C. Kerangka Penelitian………………...........................................
D. Hipotesis……………………………………………………....
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN …………..…………………..
A. Desain Penelitian.......................................................................
B. Populasi, Sampel, dan Teknik Pengumpulan Sampel ..………
C. Jenis dan Sumber Data………………………………………..
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian……………………..
E. Metode Analisis Data ………………………………………..
BAB IV. ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN................................
A. Deskripsi Data..........................................................................
1. Seleksi Sampel....................................................................
2. Statistik Deskriptif ………………………………………
B. Uji Asumsi Klasik …………………………………………...
C. Uji Hipotesis dan Pembahasan………………………………
1. Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)…………………….
2. Uji Signifikansi Simultan (Uji F)……………………….
3. Uji Simultan Individual (Nilai t)…………….……….......
BAB V. PENUTUP................................................................................
A. Kesimpulan..........................................................................
B. Implikasi.............................................................................
C. Keterbatasan........................................................................
D. Saran...................................................................................
20
21
22
23
24
24
25
27
28
33
33
34
35
37
42
42
43
44
49
49
50
51
52
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR PUSTAKA............................................................................
LAMPIRAN
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
I.1
IV.1
IV.2
IV.3
IV.4
IV.5
IV.6
IV.7
IV.8
Ringkasan penelitian-penelitian terdahulu
Statistik Deskriptif Perusahaan Sampel.
Tabel Uji Kolmogorov-Smirnov
Tabel Uji Glejser
Tabel Uji Multikolinieritas
Tabel Uji Autokorelasi
Tabel Uji Koefisien Determinasi (Uji R2)
Tabel Uji Signifikan Simultan (Uji F)
Hasil Nilai Simultan Individual (Nilai t)
6
35
38
39
40
41
42
43
44
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
II.1
Kerangka Teoritis Hubungan Antar Variabel
21
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xviii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1 Daftar Nama Perusahaan Sampel
57
Lampiran 2 Hasil Pengujian Statistika Deskriptif
59
Lampiran 3 Hasil Pengujian Glejser 60
Lampiran 4 Hasil Pengujian Multikolinearitas 61
Lampiran 5
Hasil Pengujian Autokorelasi 62
Lampiran 6
Hasil Pengujian Heterokedastis 63
Lampiran 7
Hasil Pengujian Determinasi 64
Lampiran 8
Hasil Pengujian Simultan F 65
Lampiran 9
Hasil Pengujian nilai t 66
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user ii
ABSTRAKSI
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PELAPORAN PAJAK AGRESIF
(Studi Empiris pada Perusahaan yang Terdaftar di BEI pada Tahun 2007-2009)
Rini Subekti
F0307078
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang dapat digunakan untuk melakukan praktek penghindaraan pajak yang menyebabkan pelaporan pajak agresif pada perusahaan . Penelitian ini menggunakan Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) sebagai variabel independen dan Permanent Differences (PERMDIFF) sebagai variable dependen.
Sampel dari penelitian ini adalah perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada tahun 2007-2009. Data penelitian ini diperoleh dari ICMD (Indonesian Capital Market Directory) dan atau laporan keuangan yang diperoleh dari IDX (www.idx.co.id). Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sampling dan digunakan 50 perusahaan. pengujian hipotesis menggunakan analisis regresi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa perusahaan di Indonesia melakukan earnings management yang menyebabkan pelaporan pajak agresif dengan permanent difference adalah Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE).
Kata Kunci : Pelaporan pajak agresif, Permanent Differences, Earnings Management.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user iii
ABSTRACT
THE FACTORS WHO INFLUENCING TAX REPORTING AGGRESSIVENESS
(Empirical Study on Companies Listed in Indonesian Stock Exchange In The Year Of 2007-2009)
Rini Subekti
F0307078
This objective of this research is to know factors able to be used to practice tax reporting aggressiveness. This research use Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) as independent variable and Permanent Differences (PERMDIFF) as dependen variable.
Sampel of this research are companies listed on the Indonesian Stock Excahange of the year 2007-2009. The Research data was obtained from ICMD (Indonesian Capital Market Directory) and or obtained financial statement from IDX (www.idx.co.id). The method using sampling the from population that using purposive sampling method and acquired 50 companies. Testing of the hypothesis using the regretion .
The Result of this research indicate that company in Indonesia who practice earnings management causing tax reporting aggressiveness with permanent of difference is Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE).
Keyword : Tax Reporting Aggressiveness, Permanent Differences, Earnings Management
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu hal yang menarik terkait dengan pelaporan pajak adalah mengenai
perbedaan antara pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan dan
pendapatan sebelum kena pajak menurut standar akuntansi. Peraturan perpajakan
dan akuntansi memiliki tujuan yang berbeda sehingga perbedaan tersebut muncul
hampir di semua negara,demikian pula di Indonesia. Perusahaan cenderung ingin
menampilkan pendapatan yang tinggi dalam laporan pendapatan sebelum kena
pajak menurut standar akuntansi dan cenderung lebih rendah untuk pendapatan
kena pajak menurut peraturan pajak. Hal tersebut dilakukan oleh perusahaan pada
umumnya. Perusahaan akan mencari cara bagaimana mengambil celah untuk
pelaporan keuangan yang menghasilkan penghitungan pajak paling rendah kepada
pemerintah.
Sejak awal 1990-an, beberapa perusahaan di Amerika memiliki perbedaan
diantara laporan pendapatan kepada pemegang saham dan laporan pendapatan
kepada pemerintah Federal (Desai 2002; Manzon dan Plesko 2002; Mills et all.
2002; Boynton et all. 2005; Hanlon et all. 2005).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 2
Sebaliknya, pelaporan pendapatan kena pajak menurut peraturan perpajakan
dan pendapatan sebelum kena pajak menurut standar akuntansi memberikan
kesempatan pada perusahaan dalam mengelola/mengatur pelaporan laba. Pada
periode yang sama perusahaan dapat melaporkan laba dengan menaikkan maupun
menurunkan.
Kesempatan perusahaan dalam mengelola pelaporan laba ini dapat
menggunakan kebijakan akuntansi tertentu. Cara yang dilakukan manajemen
dalam proses penyusunan laporan keuangan yang dapat mempengaruhi tingkat
laba yang ditampilkan lebih dikenal dengan istilah manajemen laba (Earnings
Management).
U-Thai (2005) melakukan studi komparatif internasional tentang
manajemen laba (Earnings Management) dan proteksi investor dengan sampel 33
negara, Indonesia termasuk sebagai sampel, periode pengamatan dari tahun 1993
sampai dengan tahun 2003. Tujuan penelitiannya untuk memberikan bukti
empirik adanya perbedaan kualitas laba di berbagai negara, perbedaan tersebut
dikarenakan adanya perbedaan proteksi terhadap investor. U-Thai menggunakan
manajemen laba sebagai salah satu proksi kualitas laba. Proteksi investor
menggunakan tiga skor indikator yaitu: perlindungan terhadap pemegang saham
minoritas; law enforcement; dan seberapa penting pasar modal. Berdasarkan hasil
penelitian ini, Indonesia berada pada kelompok negara dengan rata-rata
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 3
manajemen laba tinggi, dan tingkat proteksi investor di Indonesia dinilai relatif
rendah.
Frank (2009) mendefinisikan praktek manajemen laba (Earnings
Management) secara konseptual menyebabkan adanya laporan keuangan agresif.
Hal ini disebabkan karena perencanaan pajak merujuk kepada proses merekayasa
usaha dan transaksi Wajib Pajak supaya utang pajak berada dalam jumlah yang
minimal tetapi masih dalam bingkai peraturan perpajakan (Suandy, 2001). Jadi,
pelaporan yang agresif berarti pelaporan dalam posisi yang tidak pasti. Perusahaan
dikatakan memiliki pelaporan pajak agresif jika perusahaan tersebut memiliki
Discretionary Accrual (DA) yang tinggi. Discretionary Accrual (DA) dapat
didefinisikan sebagai hasil pengurangan antara current accrual perusahaan
terhadap perubahan pendapatan perusahaan pada periode tertentu dengan
perubahan piutang perusahaan pada periode tertentu ditambah dengan perubahan
harga pokok perusahaan periode tertentu. (Rangan, 1998).
Discretionary accrual (DA) merupakan model yang digunakan untuk
mengukur earnings management yang membedakan perusahaan manipulator dan
non manipulator. Tidak dapat dipungkiri bahwa banyak sekali perusahaan-
perusahaan yang melakukan manipulasi laporan keuangan, kondisi ini dilakukan
karena perusahaan yang bersangkutan mencoba untuk meminimalisasi laba yang
diperoleh perusahaan. Dengan kondisi tersebut akan berimplikasi terhadap
minimalisasi pajak penghasilan badan yang dibayarkan perusahaan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 4
Disamping itu, tidak menutup kemungkinan pula bahwa pihak perpajakan juga
akan mengaudit ulang terhadap keabsahan dari laporan keuangan perusahaan
tersebut. Apabila suatu perusahaan melakukan manipulasi laporan keuangan,
tidak menutup kemungkinan bahwa dalam laporan keuangan fiskal akan
ditemukan selisih/beda pada pos-pos tertentu. Sehingga dari selisih atau beda
tersebut akan diketahui jumlah pajak sebenarnya yang menjadi beban atau
tanggungan perusahaan. Bagi perusahaan yang melakukan manipulasi laporan
keuangan, akan ditemukan perbedaan antara DA (Discretionary Accrual) pada
laporan keuangan fiskal dan laporan keuangan komersial.
Penelitian-penelitian mengenai manajemen laba menunjukkan bahwa
penggunaan discretiory accrual menyebabkan terjadinya kesalahan dalam prediksi
manajemen laba (Bernard dan Skinner, 1996). Kesalahan tersebut disebabkan oleh
kesalahan pengklasifikasian akrual total kedalam bentuk discretionary accrual dan
non-discretionary accrual, sehingga penggunaan model akrual menjadi tidak tepat.
Selanjutnya beberapa penelitian mencoba mengatasi kelemahan model akrual
dengan mencari faktor alternatif yang dapat digunakan untuk mendeteksi
manajemen laba. Penelitian beberapa waktu lalu menginvestigasi perbedaan antara
laba akuntansi dan laba fiskal (book-tax differences) sebagai indikator manajemen
laba (Mills dan Newberry, 2001; Phillips et al., 2003; Ratmono, 2004; Yuliati,
2004). Penelitian didasari oleh literatur akuntansi keuangan yang menyatakan
bahwa book-tax differences dapat memberikan informasi tentang laba berjalan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 5
(current earnings). Logika yang mendasarinya adalah sedikitnya kebebasan yang
diperbolehkan dalam pengukurun laba fiskal, menyebabkan book-tax differences
memberikan informasi tentang management discretion dan proses akrual. Mills
dan Newberry (2001) dan Phillips et al. (2003) berpendapat bahwa para manajer
mempunyai banyak kebebasan dalam pelaporan keuangan dibanding pelaporan
pajak, dan dapat memanfaatkan kebebasannya tersebut untuk menaikkan laba
akuntansi dengan suatu cara tertentu tanpa menaikkan laba fiskal. Aktivitas
manajemen laba yang terdeteksi dalam book-tax differences, dapat dilakukan
dengan menaikkan kewajiban pajak tangguhan bersih (yaitu kewajiban pajak
tangguhan dikurangi aktiva pajak tangguhan bersih), dan mengakibatkan naiknya
beban pajak tangguhan (deferred tax expense). Pendapat ini sejalan dengan
Phillips et al. (2003) yang membuktikan bahwa beban pajak tangguhan (DTE),
yang merupakan wakil empirik untuk book-tax differences, menghasilkan total
akrual dan ukuran abnormal akrual dalam mendeteksi manajemen laba untuk
menghindari laba menurun.
Bukti mengenai sifat kegiatan pajak penampungan, Wilson (2009)
menggambarkan bahwa sebagian besar tempat penampungan pajak dalam studinya
dan Graham dan Tucker (2006) menghasilkan permanent book-tax difference.
Secara khusus, Wilson (2009) menemukan bahwa lima dari delapan penampungan
pajak menghasilkan perbedaan permanen. Tiga tempat penampungan pajak
sementara yang menghasilkan perbedaan hanya 13 dari 52 transaksi di ruang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 6
kerjanya. Dengan demikian, Wilson (2009) menyediakan bukti bahwa praktek
pelaporan pajak agresif lebih dapat dilakukan menggunakan perbedaan permanen
daripada sementara.
Selain itu penelitian yang dilakukan oleh Frank et.all (2009) mengenai
hubungan pelaporan pajak yang agresif dengan pelaporan keuangan agresif
dimana dalam pelaporan pajak agresif tercermin dalam book-tax difference dengan
proksi permanent different (PERMDIF). Berikut ini adalah ringkasan penelitian-
penelitian tentang manajemen laba dengan menggunakan book-tax difference;
Tabel I. 1
Ringkasan penelitian-penelitian terdahulu
Peneliti Variabel Hasil Penelitian
Philips et all (2003)
DTE (Deffered Tax Expense), Total Accruals
Membuktikan bahwa beban pajak tangguhan (DTE), yang merupakan wakil empirik untuk book-tax differences, menghasilkan total akrual dan ukuran abnormal akrual dalam mendeteksi manajemen laba untuk menghindari laba menurun
U-Thai (2005)
Perlindungan terhadap pemegang saham minoritas; law enforcement; dan seberapa penting pasar modal
Memberikan bukti empirik adanya perbedaan kualitas laba di berbagai negara, perbedaan tersebut dikarenakan adanya perbedaan proteksi terhadap investor.
Mary Margaret Frank, Luann J. Lynch,
TACC (Total Accrual) yang meliputi Changes in Sales - Changes in Accounts Receivable (∆REV-∆AR), dan Property,
Memberikan bukti bahwa pelaporan keuangan agresif mempunyai hubungan dengan pelaporan pajak agresif dimana pelaporan pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 7
Sonja Olhoft Rego (2009)
Plant, and Equipment (PPE) sedangkan pada pelaporan pajak agresif dengan discretionary accrual dengan permanent different diregresikan dengan Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM).
agresif tercermin dari permanent differences.
Berdasarkan berbagai hal tersebut itulah yang melatarbelakangi penelitian
ini dilakukan untuk mendeteksi aspek-aspek laporan keuangan mana yang dapat
digunakan untuk melakukan praktek pelaporan pajak yang menyebabkan
pelaporan pajak agresif. Penelitian ini mereplikasi dari penelitian yang dilakukan
oleh Frank et all(2009). Sebagai pembeda penelitian ini dilakukan di Indonesia.
Indonesia dipilih karena merupakan salah satu negara dengan pasar modal yang
terus berkembang. berdasarkan hal tersebut, sesuai dengan latar belakang tersebut
penulis ingin melakukan penelitian dengan judul “Faktor-Faktor yang
Mempengaruhi Pelaporan Pajak Agresif (Studi Empiris pada Perusahaan
yang terdaftar di BEI tahun 2007-2009)”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 8
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang penelitian di atas dan beberapa penelitian
sebelumnya, maka masalah yang hendak dijawab melalui penelitian ini adalah
Faktor –Faktor apa sajakah yang mempengaruhi pelaporan pajak agresif yang
diproksikan dengan perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI)
tahun 2007-2009?
C. Tujuan Penelitian
Berkaitan dengan permasalahan yang telah dirumuskan di atas, maka tujuan
penelitian ini adalah menguji faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan pajak
agresif.
D. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat, antara lain :
1. Dapat menjadi tambahahan referensi dan bahan pengembangan penelitian
selanjutnya mengenai perpajakan di Indonesia.
2. Bagi para akademisi hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan
kontribusi terhadap pengembangan penelitian terhadap perpajakan.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 9
3. Bagi perusahaan di Indonesia dapat menjadi bahan pertimbangan dalam proses
perencanaan pajak.
E. Sistematika Penulisan
Penelitian ini memiliki sistematika pembahasan yang terdiri dari lima bab.
Masing-masing secara garis besar dapat dijelaskan sebagai berikut:
BAB I PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi tentang latar belakang penelitian, rumusan masalah, batasan
masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan sistematika penulisan.
BAB II LANDASAN TEORI
Bab ini membahas tentang landasan teori yang digunakan untuk membantu
memecahkan masalah penelitian.
BAB III METODE PENELITIAN
Pada bab ini menjelaskan mengenai pendekatan dan metode yang digunakan
dalam penelitian ini. Uraian yang disajikan meliputi: subjek penelitian, metode
yang digunakan untuk memilih dan mengumpulkan data penelitian, pengukuran
variabel serta metode statistik yang dilakukan untuk menganalisis data.
BAB IV ANALISIS DATA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 10
Bab ini menguraikan tentang analisis deskripsi statistik mengenai sampel
penelitian, identitas responden, dan variabel-variabel penelitian.
BAB V PENUTUP
Pada bab ini menguraikan kesimpulan yang dapat ditarik berdasarkan hasil
pengolahan data dan keterbatasan-keterbatasan yang terdapat dalam penelitian ini
serta saran-saran yang berkaitan dengan penelitian sejenis di masa yang akan
datang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 11
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Setelah membahas pendahuluan di BAB I, di BAB II ini akan membahas
mengenai landasan teori, penelitian terdahulu, dan kerangka penelitian serta
pengembangan hipotesis dalam penelitian ini.
A. Landasan Teori
1. Teori Keagenan
Teori keagenan (agency theory) mengimplikasikan adanya asimetri
informasi antara manajer sebagai agen dan pemilik (dalam hal ini adalah
pemegang saham) sebagai prinsipal. Asimetri informasi muncul ketika manajer
lebih mengetahui informasi internal dan prospek perusahaan di masa yang akan
datang dibandingkan pemegang saham dan stakeholder lainnya. Dikaitkan
dengan peningkatan nilai perusahaan, ketika terdapat asimetri informasi,
manajer dapat memberikan sinyal mengenai kondisi perusahaan kepada
investor guna memaksimalkan nilai saham perusahaan. Sinyal yang diberikan
dapat dilakukan melalui pengungkapan (disclosure) informasi akuntansi.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 12
Standar akuntansi yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia
(IAI) mengijinkan pihak manajemen untuk mengambil suatu kebijakan dalam
mengaplikasikan metode akuntansi guna menyampaikan informasi mengenai
kinerja perusahaan kepada pihak ekstern. Pemberian fleksibilitas bagi
manajemen untuk memilih satu dari seperangkat kebijakan akuntansi membuka
peluang untuk perilaku oportunis dan kontrak efisien. Artinya, manajer yang
rasional, akan memilih kebijakan akuntansi yang sesuai dengan
kepentingannya. Dengan kata lain, manajer memilih kebijakan akuntansi yang
dapat memaksimalkan expected utility-nya dan atau nilai pasar perusahaan.
Perilaku oportunis dan kontrak efisien ini, mendorong manajer untuk
melakukan manajemen laba.
Scott (2006: 344) mendefinisikan manajemen laba sebagai berikut:
manajemen laba merupakan pemilihan kebijakan akuntansi oleh manajer dari
Standar Akuntansi Keuangan yang ada dan secara alamiah dapat
memaksimalkan utilitas mereka dan atau nilai pasar perusahaan. Manajemen
laba menurut Mulford dan Comiskey (2002), merupakan financial numbers
game (permainan angka–angka keuangan) yang dilakukan melalui creative
accounting practises akibat adanya kelonggaran flexibility principles yang
dikeluarkan oleh GAAP (General Accepted Accounting Principal).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 13
2. Laporan Keuangan
Laporan keuangan adalah catatan informasi keuangan suatu
perusahaan pada suatu periode akuntansi yang dapat digunakan untuk
menggambarkan kinerja perusahaan tersebut. Laporan keuangan adalah bagian
dari proses pelaporan keuangan. Laporan keuangan yang lengkap biasanya
meliputi :
1. Neraca
2. Laporan laba rugi
3. Laporan perubahan ekuitas
4. Laporan perubahan posisi keuangan yang dapat disajikan berupa laporan
arus kas atau laporan arus dana
5. Catatan dan laporan lain serta materi penjelasan yang merupakan bagian
integral dari laporan keuangan
Adapun tujuan pelaporan keuangan versi FASB yang termuat
dalam SFAC No.1 (Suwardjono : 2005). Terdapat tiga rumusan tujuan
utama pelaporan keuangan sebagai berikut ini :
1. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi yang bermanfaat bagi
para investor dan kreditor, dan pemakai lain, baik berjalan maupun
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 14
potensial, dalam membuat keputusan-keputusan investasi, kredit, dan
semacamnya.
2. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi untuk membantu para
investor dan kreditor dan pemakai lain, baik berjalan maupun potensial,
dalam menilai jumlah, saat terjadi, dan ketidakpastian aliran kas bersih ke
badan usaha bersangkutan.
3. Pelaporan keuangan harus menyediakan informasi tentang sumber daya
ekonomi suatu badan usaha.
Laporan keuangan yang umum dikenal ada 2 macam sesuai dengan
kebutuhannya yaitu laporan keuangan komersial dan laporan keuangan fiskal.
Laporan keuangan komersial digunakan untuk kepentingan perusahaan secara
umum yang disusun berdasarkan Prinsip Akuntansi yang Berlaku Umum
(PABU) sedangkan laporan keuangan fiskal digunakan untuk kepentingan
perpajakan yang disusun sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Dalam akuntansi, seluruh pengeluaran atau beban yang memang harus
dikeluarkan oleh perusahaan akan diakui sebagai biaya, tetapi dalam pajak
(fiskal) ada aturan khusus mengenai biaya-biaya yang dibebankan dalam satu
tahun pajak. Perbedaan antara laporan keuangan komersial dan laporan
keuangan fiskal dapat dikelompokan menjadi dua, Sukrisno Agoes (2009 ;
218) yaitu:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 15
1) Beda tetap/permanen, terjadi karena adanya perbedaan pengakuan
pendapatan dan beban menurut akuntansi dengan pajak, yaitu adanya
penghasilan dan beban yang diakui menurut akuntansi komersial namun
tidak diakui menurut fiskal, atau sebaliknya. Beda tetap mengakibatkan
laba/rugi menurut akuntansi berbeda secara tetap dengan laba kena pajak
menurut fiskal.
2) Beda waktu/sementara, merupakan perbedaan pengakuan akuntansi dan
pajak yang sifatnya temporer. Perbedaan konsep maupun laporan keuangan
antara akuntansi dengan fiskal mengakibatkan perlunya rekonsiliasi fiskal,
yaitu koreksi fiskal positif dan koreksi fiskal negatif.
3. Manajemen Laba
Scott (2003:369) mendefinisikan earning management sebagai ”the
choice by a manager of accounting policies so as to achieve some specific
objective” yang kurang lebih meiliki arti : pilihan yang dilakukan oleh manajer
dalam menentukan kebijakan akuntansi untuk mencapai beberapa tujuan
tertentu. Sugiri (1998) dalam Widyaningdyah (2001) menyatakan bahwa
membagi definisi earnings management menjadi dua, yaitu:
1) Definisi sempit
Earnings management dalam hal ini hanya berkaitan dengan
pemilihan metode akuntansi. Earnings management dalam artian
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 16
sempit ini didefinisikan sebagai perilaku manajer untuk “bermain” dengan
komponen discretionary accruals dalam menentukan besarnya earnings.
2) Definisi luas
Earnings management merupakan tindakan manajer untuk meningkatkan
(mengurangi) laba yang dilaporkan saat ini atas suatu unit dimana manajer
bertanggung jawab, tanpa mengakibatkan peningkatan (penurunan)
profitabilitas ekonomis jangka panjang unit tersebut.
Menurut Healy dan James M. Wahley dalam Aprilia (2010), terdapat tiga
aspek penting dalam manajemen laba, antara lain :
a. Nampak bahwa banyak alasan atau justifikasi yang diajukan oleh
manajer untuk mempengaruhi berbagai alasan untuk mengestimasi
berbagai kejadian masa depan, misalnya umur mesin, nilai sisa (salvage
value) asset jangka panjang, penundaan pajak atau kerugian sebagai
akibat dari adanya bad debt. Manajer juga dituntut untuk memilih
beberapa metode penyusutan, menentukan kebijakan tentang
manajemen modal kerja, memutuskan, mengakui atau menunda
pendapatan dan biaya, dan dituntut untuk menetapkan apakah
perlakuan-perlakuan khusus harus digunakan dalam kaitannya dengan
strukturisasi transaksi-transaksi besar perusahaan (corporate
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 17
transaction). Misalnya dalam kasus penggabungan usaha (merger)
dan kontrak lease penggunaan.
b. Manajemen laba digunakan untuk menggambarkan sesuatu yang
tidak sebenarnya kepada pemegang saham (to mislead stock
holder) atau beberapa tingkatan pemegang saham tentang kinerja
ekonomi sebenarnya. Hal ini dapat terjadi manakala sebagian
pemegang saham tidak memiliki kemampuan untuk mengungkapkan,
atau sebagian tidak peduli dengan praktik manajemen laba.
c. Justifikasi yang dilakukan oleh manajer untuk menggunakan
manajemen laba tidak saja berimplikasi pada manfaat tetapi juga
biaya. Artinya manajemen laba memiliki dua implikasi langsung, yaitu
manfaat dan biaya (cost and benefit).
Berdasarkan pertimbangan biaya dan manfaat, manajemen
diperbolehkan memilih dan menerapkan metode-metode akuntansi. Hal ini
menjadi penyebab utama manajer melakukan earnings management. Menurut
Scott (2003:377) beberapa motivasi yang mendorong manajemen melakukan
earnings management, antara lain sebagai berikut:
1) Motivasi bonus, yaitu manajer akan berusaha mengatur laba bersih agar
dapat memaksimalkan bonusnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 18
2) Motivasi kontrak, berkaitan dengan utang jangka panjang, yaitu manajer
menaikkan laba bersih untuk mengurangi kemungkinan perusahaan
mengalami technical default.
3) Motivasi politik, aspek politis ini tidak dapat dilepaskan dari perusahaan,
khususnya perusahaan besar dan industri strategis karena aktivitasnya
melibatkan hajat hidup orang banyak.
4) Motivasi pajak, pajak merupakan salah satu alasan utama perusahaan
mengurangi laba bersih yang dilaporkan.
5) Pergantian CEO (Chief Executive Officer), banyak motivasi yang timbul
berkaitan dengan CEO, seperti CEO yang mendekati masa pensiun akan
meningkatkan bonusnya, CEO yang kurang berhasil memperbaiki
kinerjanya untuk menghindari pemecatannya, CEO baru untuk
menunjukkan kesalahan dari CEO sebelumnya.
6) Penawaran saham perdana (IPO), manajer perusahaan yang go public
melakukan earning management untuk memperoleh harga yang lebih
tinggi atas sahamnya dengan harapan mendapatkan respon pasar yang
positif terhadap peramalan laba sebagai sinyal dari nilai perusahaan.
7) Motivasi pasar modal, misalnya untuk mengungkapkan informasi privat
yang dimiliki perusahaan kepada investor dan kreditor.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 19
4. Discretionary Accrual
Satwika dan Damayanti (2005) menyatakan bahwa akrual
merupakan jumlah penyesuaian akuntansi yang dibutuhkan untuk mengubah
arus kas operasi menjadi laba bersih. Akrual kemudian dibagi menjadi dua
jenis, antara lain:
1) Nondiscretionary Accrual (Normal Accruals) yaitu pengakuan akrual
yang wajar dan tunduk pada saat standar atau peraturan akuntansi yang
berlaku umum.
2) Discretionary Accrual (Abnormal Accruals) yaitu pengakuan akrual
yang bebas, tidak diatur, dan merupakan pilihan kebijakan manajemen.
Dengan basis akrual akan menyediakan banyak keleluasaan bagi
manajer dalam hal pengakuan pendapatan dan beban. Manajemen
perusahaan kemudian dapat melakukan manipulasi dengan
menggunakan discretionary accrual.
Pendapat lain yang dinyatakan oleh Sulistyanto (2008)
menyatakan bahwa discretionary accrual merupakan komponen akrual
hasil rekayasa manajerial dengan memanfaatkan kebebasan dan keleluasaan
dalam estimasi dan pemakaian standar akuntansi. Terdapat beberapa
metode yang bisa dipakai manajer perusahaan untuk merekayasa besar
kecilnya discretionary accrual ini sesuai dengan tujuan yang ingin
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 20
dicapainya, misalkan kebebasan menentukan estimasi dan memilih metode
depresiasi aktiva tetap, menentukan estimasi prosentase jumlah piutang
tak tertagih, memilih metode penentuan jumlah persediaan, dan
sebagainya.
B. Pengembangan Hipotesis
Penelitian sebelumnya pada kefektifan total tarif pajak yang berlaku
(ETRS-Total Efective Tax Rate) untuk mengukur perencanaan efektivitas pajak
penghasilan badan (misalnya, Stickney dan McGee 1982; Gupta dan Newberry
1992, 1997; Callihan 1994; Mills et al. 1998; Yin 2003). Total ETRS umumnya
dihitung sebagai rasio total beban pajak penghasilan terhadap laba sebelum book-
tax dan mencerminkan perbedaan permanen/tetap dan penyesuaian undang-undang
lain yang termasuk dalam income perusahaan.
Frank (2009) melakukan penelitian yang membahas pelaporan pajak
agresif dan hubungan antara pelaporan keuangan agresif dengan pelaporan pajak
agresif yang mengambil sampel dari laporan tahunan perusahaan di Compustat
tahun 1991-2005. Hasil dari penelitian tersebut menyatakan bahwa antara
pelaporan keuangan agresif memiliki hubungan dengan pelaporan pajak agresif.
Pelaporan keuangan agresif menggunakan parameter dari TACC (Total Accrual)
yang meliputi Changes in Sales - Changes in Accounts Receivable (∆REV-∆AR),
dan Property, Plant, and Equipment (PPE) sedangkan pada pelaporan pajak
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 21
agresif menggunakan parameter discretionary accrual dengan proksi permanent
different dilihat dari pengaruh Goodwill and other intangible (INTANG), Income
(loss) reported under the equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to
minority interest (MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net
operating loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF
(LAGPERM).
Berdasarkan uraian tersebut pada penelitian ini peneliti memfokuskan
untuk mengambil salah satu aspek yaitu bagian pelaporan pajak agresif saja. Jika
penelitian terdahulu dilakukan di Amerika maka pada penelitian ini peneliti
melakukannya di negara Indonesia.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 22
C. Kerangka Penelitian
Berdasarkan penelitian terdahulu dan tinjauan pustaka, maka kerangka
penelitian adalah:
Gambar II.1
Kerangka Teoritis Hubungan antar Variabel
D. Hipotesis
Hipotesis dalam penelitian ini adalah :
H1: Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the
equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest
(MI) , Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating
loss carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM)
berpengaruh terhadap pelaporan pajak agresif.
Dependen
� Goodwill and other intangible (INTANG)
Independen
Permanen Different (PERMDIF)
� Income (loss) reported under the equity methode (UNCON)
� Income (loss) attributable to minority interest (MI)
� Current state income tax expense (CSTE)
� Change in net operating loss carryfowards (∆NOL)
� One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 23
BAB III
METODE PENELITIAN
Setelah membahas landasan teori dan pengembangan hipotesis di Bab II,
maka pada Bab III akan menjelaskan mengenai desain penelitian, populasi,
sampel, dan teknik sampling, jenis dan sumber data, pengukuran variabel, dan
metode analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini.
A. Desain Penelitian
Desain penelitian merupakan perencanaan, struktur, dan strategi penelitian
dalam rangka menjawab pertanyaan dan mengendalikan penyimpangan yang
mungkin terjadi (Sumarni & Wahyuni, 2006).
Jenis penelitian ini merupakan pengujian hipotesis (hypothesis testing
study) yaitu menjelaskan sifat hubungan-hubungan tertentu atau menetapkan
perbedaan-perbedaan antara dua faktor (kelompok) independen atau lebih
dalam sebuah situasi (Sekaran, 2006). Penelitian ini berusaha mengetahui
faktor-faktor yang mempengaruhi pelaporan pajak agresif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 24
B. Populasi, Sampel, Dan Pengambilan Sampel
1. Populasi
Populasi adalah jumlah dari keseluruhan objek (satuan-satuan/ individu-
individu) yang karakteristiknya hendak diduga (Djarwanto dan Pangestu, 2000).
Populasi atau universe ialah jumlah keseluruhan dari unit analisa yang ciri-
cirinya akan diduga (Singarimbun, Masri dan Efendi; 2008).
Sekaran (2003) menyebutkan bahwa populasi merujuk pada keadaan atau
sesuatu yang menarik sehingga peneliti ingin mempelajari. Menurut Sugiyono
(2001), populasi merupakan wilayah generalisasi yang terdiri atas objek atau
subjek yang memiliki kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari lalu ditarik kesimpulan.
Populasi adalah keseluruhan kelompok, peristiwa atau suatu ketertarikan
yang ingin diselidiki oleh peneliti. Populasi penelitian ini adalah seluruh
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun
2007-2009. Laporan keuangan diharapkan dapat memberikan gambaran
mengenai posisi keuangan dan pelaporan pajak.
2. Sampel
Sampel adalah sebagian dari populasi yang karakteristiknya hendak diselidiki
dan dianggap bisa mewakili keseluruhan populasi (jumlahnya lebih sedikit
daripada jumlah populasinya) (Djarwanto dan Pangestu, 2008). Sampel adalah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 25
subset dari populasi, terdiri dari beberapa anggota populasi (Ferdinand, 2006).
Sampel adalah bagian populasi yang akan dipelajari secara detail (Sekaran,
2003).
3. Pengambilan Sampel
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik purposive
sampling. Teknik purposive sampling adalah pengambilan sampel yang
dilakukan dengan mengambil sampel berdasarkan kriteria tertentu sesuai
dengan tujuan penelitian (Hartono, 2005). Adapun penggunaan metode
purposive sampling dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur
yang memiliki kriteria sebagai berikut:
1) Perusahaan yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan
auditan secara konsisten dan lengkap dari tahun 2007 - 2009.
2) Periode laporan keuangan berakhir setiap tanggal 31 Desember.
3) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan dipublikasikan
oleh www.idx.co.id, media cetak, dan situs website perusahaan.
4) Perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan tahunan yang disajikan
dalam rupiah.
Tahun 2007 sampai dengan 2009 dipilih karena alasan keberadaan data dan
untuk tujuan tercukupinya data untuk dilakukan pengujian.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 26
C. Jenis Dan Sumber Data
Metode pengumpulan data dalam penelitian ini adalah metode
dokumentasi. Pengumpulan data dimulai dengan tahap penelitian
pendahuluan, yaitu melakukan studi kepustakaan dengan mempelajari buku–buku
bacaan yang berhubungan dengan pokok bahasan dalam penelitian ini. Pada
tahap ini juga dilakukan pengkajian data yang dibutuhkan, yaitu mengenai
jenis data yang dibutuhkan, ketersediaan data, cara memperoleh data dan
gambaran cara pengolahan data. Tahapan selanjutnya adalah penelitian pokok
yang digunakan untuk mengumpulkan keseluruhan data yang dibutuhkan guna
menjawab persoalan penelitian dan memperkaya literatur untuk menunjang
data kuantitatif yang diperoleh.
Data penelitian dikelompokkan menjadi dua, yaitu data primer dan data
sekunder. Data primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari
responden. Data sekunder adalah data yang diperoleh secara tidak langsung
dari responden (Sekaran, 2006). Data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah data sekunder dengan cara mencatat data dari laporan-laporan, catatan
dan arsip-arsip yang diperoleh dari beberapa sumber seperti, perpustakaan FE
UNS, internet, dan sumber-sumber lain yang berkaitan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 27
D. Definisi Operasional Variabel Penelitian
Variabel yang digunakan dalam penelitian ini terdiri dari dua macam variabel
yaitu variabel dependen dan variabel independen.
1) Variabel Independen
Variabel Independen dalam penelitian ini yaitu
• Goodwill and other intangible (INTANG)
• Income (loss) reported under the equity methode (UNCON)
• Income (loss) attributable to minority interest (MI)
• Current state income tax expense (CSTE)
• Change in net operating loss carryfowards (∆NOL)
• One-year lagged PERMDIF (LAGPERM)
2) Variabel Dependen
Variabel Dependen dalam penelitian ini yaitu pelaporan pajak agresif yang
ditunjukkan dengan Permanent Different (PERMDIF).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 28
E. Metode Analisis Data
1. Uji Asumsi Klasik
a. Normalitas Data
Uji normalitas bertujuan untuk menguji kenormalan distribusi dalam model
regresi pada variabel pengganggu atau variabel residual (Ghazali, 2005). Uji
ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel dependen
dan independen memiliki distribusi normal. Pengujian normalitas data
dalam penelitian ini menggunakan uji Kolmogrov Smirnov, dengan
membandingkan nilai p value dengan tingkat signifikansi 5%. Jika p value
> 5%, maka data berdistribusi normal.
b. Multikolinieritas
Merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan menguji apakah model regresi
terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006). Model regresi
yang baik seharusnya tidak terdapat korelasi di antara variabel independen.
Jika terjadi korelasi antar variabel independen maka dikatakan terjadi
problem multikolinieritas. Untuk mendeteksi ada tidaknya multikolonieritas
dalam model regresi, peneliti akan melihat nilai Tolerance dan Variance
Inflation Faktor (VIF) dengan alat bantu program SPSS 16. Tolerance
mengukur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak
dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Nilai tolerance yang rendah
sama dengan nilai VIF tinggi (karena VIF= 1/ tolerance). Nilai cutoff yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 29
dipakai adalah nilai tolerance < 0.10 atau sama dengan nilai VIF > 10. Jika
tidak ada variabel independen yang memiliki nilai tolerance kurang dari
0.10 dan tidak ada variabel independen yang memiliki nilai VIF lebih dari
10, maka tidak terjadi problem multikolinieritas.
c. Autokorelasi
Pengujian apakah dalam sebuah model regresi linier ada korelasi antara
kesalahan pengganggu pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1
(sebelumnya). Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan
sepanjang waktu berkaitan satu sama lainnya. Masalah ini timbul karena
kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya.
Untuk menguji ada tidaknya autokorelasi, peneliti menggunakan uji Durbin-
Watson. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari
autokorelasi (Ghozali, 2006). Untuk menguji ada tidaknya masalah
autokorelasi, peneliti akan menggunakan uji Durbin-Watson dengan alat
bantu SPSS. Patokan yang digunakan adalah patokan yang digunakan
dalam buku Ghozali (2006), ketentuan bahwa sebuah model regresi telah
terbebas dari autokorelasi adalah apabila nilai Durbin-Watson berada lebih
dari nilai dU dan lebih kecil dari nilai 4 - dU atau dalam formulasi:
dU < Durbin-Watson < 4 - dU
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 30
d. Heteroskedastisitas
Pengujian ini bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaa variance daari residual satu pengamatan ke pengamatan lain.
Jika variance residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain tetap,
maka disebut Homoskedastisitas dan jika berbeda disebut Heteroskedastis.
Model regresi yang baik adalah yang Homoskedastis atau tidak terjadi
Heteroskedastis.
Salah satu cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastis menggunakan
Uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut residual
terhadap variabel independen (Gujarati,2003) dengan persamaan regresi :
| Ut |= α + βX t + vt
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel
dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas.
2. Uji Hipotesis
Sesuai kerangka teoritis dan pengajuan hipotesis, maka pengujian hipotesis
dilakukan dengan menggunakan metode analisis regresi linear sederhana.
Pengujian hipotesis menggunakan bantuan program SPSS versi 16.0. Koefisien
regresi diperoleh dari hasil regresi yang ditunjukkan oleh output yang
dinamakan coeffiicient. Koefisien tiap regresi digunakan untuk menjelaskan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 31
pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen. Besarnya koefisien
regresi diperoleh dari persamaan berikut yaitu :
Dimana :
PERMDIF : Total Book-Tax Differences less temporary tax
differences;
INTANG : Goodwill and other intangible ;
UNCON : Income (loss) reported under the equity methode for
firm i in year t ;
MI : Income (loss) attributable to minority interest for
firm i in year t ;
CSTE : Current state income tax expense for firm i in year
t ;
∆NOL : Change in net operating loss carryfowards for firm
i in year t ;
LAGPERM : One-year lagged PERMDIFF for firm i in year t ;
εit Discretionary Accruals differences (DTAX) for firm
i in year t9
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 32
a. Uji Ketepatan Perkiraan (Uji R2)
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh untuk mengetahui kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel dependen
secara bersama-sama. Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar 0<R2≤1
dimana jika nilai R2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat kemampuan
variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
b. Uji Koefisien Regresi Simultan (Uji F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji ini ditunjukkan
dari hasil Tabel Anova untuk model (1) dan (2). Untuk mengetahui
signifikansi analisis jalur, kita bandingkan nilai probabilitas dengan nilai
probabilitas signifikansi. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima (model regresi signifikan), dan sebaliknya.
c. Uji Signifikansi Parameter Individual (Nilai t)
Nilai t dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
parsial mempengaruhi variabel dependen dengan asumsi variabel
independen lainnya konstan. Hasil uji ini ditunjukkan dari hasil Tabel
Coefficients model (1) dan model (2). Untuk mengetahui signifikansi
analisis jalur, kita bandingkan nilai probabilitas dengan nilai probabilitas
signifikansi. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha diterima
(model regresi signifikan), dan sebaliknya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 33
BAB IV
ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN
Penelitian ini menguji faktor-faktor yang berpengaruh terhadap pelaporan
pajak agresif. Dimana dalam penelitian ini yang berperan sebagai variabel
independen adalah permanent different sedangkan pada variabel dependen adalah
Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity
methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current
state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss carryfowards
(∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM). Teknik sampling pada penelitian
ini menggunakan metode purposive sampling, artinya sampel harus sesuai dengan
kriteria yang telah ditentukan.
Pada bab ini akan diuraikan mengenai deskripsi data, pengujian hipotesis, dan
pembahasannya. Pengujian data dengan model analisis regression menggunakan
software SPSS release 16.0.
A. Deskripsi Data
Deskripsi mengenai data pada penelitian ini meliputi seleksi sampel dan
analisis statistik deskriptif :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 34
1. Seleksi Sampel
Populasi penelitian merupakan semua perusahaan perbankan yang
terdapat di Indonesia. Penelitian ini menggunakan data sekunder berupa
laporan keuangan tahun 2007 sampai dengan 2009 yang dipublikasikan oleh
website resmi Bursa Efek Indonesia (BEI) www.idx.go.id, dan/atau situs resmi
masing-masing perusahaan. Ada 252 perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia.
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampel yang
memenuhi kriteria yang telah ditentukan, terdiri dari berbagai jenis perusahaan
yang terdaftar di BEI dan mempublikasikan laporan keuangan auditan secara
konsisten dan lengkap dari tahun 2007 – 2009, periode laporan keuangan
berakhir setiap tanggal 31 Desember, perusahaan yang menerbitkan laporan
keuangan tahunan dipublikasikan oleh www.idx.co.id, media cetak, dan situs
website perusahaan dan perusahaan yang menerbitkan laporan keuangan
tahunan yang disajikan dalam rupiah.
Perusahaan yang memenuhi kriteria dalam penelitian ini berjumlah
252. Setelah dilakukan pemilihan sampel maka didapat 50 perusahaan yang
diambil sebagai sampel dalam penelitian ini dengan terdiri dari berbagai jenis
meliputi perusahaan perbankan, perusahaan jasa, perusahaan dagang dan
perusahaan manufaktur dapat dilihat di Lampiran I. Rentang waktu observasi
antara tahun 2007 hingga 2009 adalah 3 tahun.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 35
2. Statistika Deskriptif
Pada tabel IV.1 dibawah ini dijelaskan statistika deskriptif dari variabel
dependen. Informasi mengenai statistika deskriptif tersebut meliputi : nilai
minimum, nilai maksimum, rata-rata (mean), dan standar deviasi yang
dihitung dengan menggunakan alat bantu SPSS release 16.0. Berikut ini adalah
hasil dalam penelitian ini :
Tabel IV.1 Statistika Deskriptif Perusahaan Sampel
N Minimum Maximum Mean Std. Deviation
INTANG 50 -7.11E10 1.34E13 4.8306E11 2.16267E12
UNCON 50 -1.8E12 2.3E13 1.152E12 3.9413E12
MI 50 -2.69E9 5.59E13 1.7785E12 8.03547E12
CSTE 50 -1.40E11 1.00E13 4.8832E11 1.69499E12
DELTANOL 50 -2.70E12 7.66E12 2.3457E11 1.24409E12
PERMDIF 50 1.34E8 2.44E13 6.0706E11 3.44084E12
LAGPERM 50 18.71E8 30.83E13 23.8695E11 2.47305E12
Valid N (listwise)
50
Hasil dari pengujian statistika deskriptif untuk variabel independen
menunjukkan nilai rata-rata dari variabel INTANG adalah sebesar 4,8306 x
1011. Nilai minimumnya sebesar 7,11 x 1010 yang diperoleh Lippo General
Insurance, Tbk. Sedangkan untuk nilai maksimumnya sebesar 1,34 x 1013
yang dimiliki oleh Bank Danamon Indonesia, Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 36
Variabel independen UNCON menunjukkan nilai rata-rata sebesar
1,152 x 1012. Nilai minimumnya sebesar 1,8 x 1012 yang dimiliki oleh Smart
Frend Telecom, Tbk. Nilai maksimumnya sebesar 2,3 x 1013 yang dimiliki
oleh Asuransi Bintang, Tbk.
Variabel independen MI menunjukkan nilai rata-rata sebesar 1,7785 x
1012. Nilai minimunya sebesar 2,69 x 109 yang dimiliki oleh Arthavest, Tbk.
Nilai maksimumnya sebesar 5,59 x 1013 yang dimiliki oleh Bukit Dharmo
Property, Tbk.
Variabel independen CSTE menunjukkan nilai rata-rata sebesar
4,8832 x 1011. Nilai minimumnya sebesar 1,4 x 1011 yang dimiliki oleh
Elnusa, Tbk. Nilai maksimumnya sebesar 1,00 x1013 yang dimiliki oleh
Arthavest, Tbk.
Variabel independen DELTANOL (∆NOL) menunjukkan nilai rata-
rata sebesar 2,3457 x 1011. Nilai minimumnya sebesar 2,7x 1012 yang
dimiliki oleh Citra Marga Nusapala Persada, Tbk. Nilai maksimumnya
sebesar 7,66 x 1012 yang dimiliki oleh Bukit Dharmo Property, Tbk.
Variabel independen LAGPERM menunjukkan nilai rata-rata 23,8695
x 1011. Nilai minimumnya sebesar 18,71 x 108 yang dimiliki oleh Asuransi
Multiguna, Tbk. Nilai maksimumnya sebesar 30x 1013 yang dimiliki oleh
Asuransi Bintang , Tbk.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 37
Sedangkan dependen PERMDIF menunjukkan nilai rata-rata 6,0706 x
1011. Nilai minimumnya sebesar 1,34 x 108 yang dimiliki oleh Asuransi
Multi Guna. Nilai maksimumnya sebesar 2,44 x 1013 yang dimiliki oleh
Asuransi Bintang, Tbk.
3. Uji Asumsi Klasik
Setelah melakukan pengujian statistika deskriptif, selanjutnya peneliti
melakukan pengujian asumsi klasik. Berdasarkan hal tersebut maka untuk
selanjutnya variabel UNCON dihilangkan. Berikut adalah hasil Uji Asumsi
Klasik:
a. Normalitas Data
Merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan menguji apakah model
regresi terdapat korelasi antar variabel independen (Ghozali, 2006). Uji
statistik yang digunakan untuk menguji normalitas adalah One Sample
Kolmogrov-Smirnov. Data dikatakan terdistribusi normal jika signifikansi
variable dependen memiliki nilai signifikansi lebih dari 5 % atau 0,05.. Berikut
adalah hasil uji normalitas:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 38
Tabel IV.2 Hasil Uji Kolmogorov-Smirnov Test
Residual
N 50
Normal Parametersa Mean 24.8877
Std. Deviation 1.88595
Most Extreme Differences
Absolute .078
Positive .055
Negative -.078
Kolmogorov-Smirnov Z .551
Asymp. Sig. (2-tailed) .921
Hasil uji Kolmogrov-Smirnov menunjukkan nilai KS 0,551 dengan nilai
p sebesar 0,921. Jika digunakan tingkat signifikansi α = 5% atau 0,05; ternyata
nilai p untuk semua variabel berdistribusi normal.
b. Multikolinearitas
Multikolinieritas merupakan uji yang dilakukan dengan tujuan
menguji apakah model regresi terdapat korelasi antar variabel independen
(Ghozali, 2006:91). Pengujian terhadap multikolinearitas dalam penelitian ini
dilakukan dengan menggunakan nilai Tolerance dan VIF. Berdasarkan hasil
analisis, regresi dengan program SPSS 16.0 diperoleh nilai Tolerance dan
VIF untuk masing-masing variabel bebas sebagai berikut.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 39
Tabel IV.3 Hasil Uji Multikolinearitas
Model
Collinearity Statistics
Tolerance VIF
1 (Constant)
Sum_Intang .848 1.179
Sum_MI .408 2.449
Sum_NOL .439 2.275
Sum UNCON .119 8.412
Sum CSTE .129 7.777
Sum_LAGPERM .776 1.289
Dari tabel uji dapat dilihat bahwa variabel-variabel INTANG, MI,
,DELTANOL (∆NOL), UNCON, CSTE, LAGPERM secara berturut-turut
Tolerance 0,848 dengan VIF 1,179, Tolerance 0,408 dengan VIF 2,449,
Tolerance 0,439 dengan VIF 2,275, Tolerance 0,119 dengan VIF 8,412,
Tolerance 0,129 dengan VIF 7,777, Tolerance 0,776 dengan VIF 1,289. Dari
pengujian yang dilakukan tolerance variabel independen > 0,10 dan VIF
variabel independen < 10, sehingga dapat disimpulkan bahwa semua variabel
bebas tidak saling berkorelasi secara signifikan. Hasil pengujian ini
menunjukkan bahwa, data yang dianalisis memenuhi asumsi
multikolinearitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 40
c. Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi
linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada periode t dengan
kesalahan pengganggu pada periode t-1 (sebelumnya). Jika terjadi korelasi,
maka dinamakan ada problem autokorelasi. Hasil uji autokorelasi terhadap
model regresi, dapat dilihat pada tabel berikut ini
Tabel IV.4 Hasil Uji Auto Korelasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .640a .409 -.034 .98228 1.972
Nilai Durbin-Watson sebesar 1,972 dengan 5 variabel independen dan
menggunakan 50 sampel maka didapatkan di 1.291 du 1.822 dan nilai berada
pada du<d<4-du maka tidak terjadi autokorelasi baik positif maupun negatif.
Hal ini berarti variabel pada penelitian ini bebas dari autokorelasi.
d. Heteroskedastisitas
Model regresi dikatakan baik jika homokedastisitas. Jika variansi
residual satu pengamatan ke pengamatan tetap maka disebut
homokedastisitas. Cara mendeteksi ada atau tidaknya heteroskedastis
menggunakan Uji Glejser. Glejser mengusulkan untuk meregres nilai absolut
residual terhadap variabel independen (Gujarati,2003) dengan persamaan
regresi:
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 41
| Ut |= α + βX t + vt
Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi
variabel dependen, maka ada indikasi terjadi heteroskedastisitas. Berikut
adalah hasil Uji Glejser :
Tabel IV.5
Hasil Uji Glejser
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) 2.779 2.830 .982 .355
Sum_Intang 2.162E-8 .000 .006 .019 .986
Sum_MI -7.348E-8 .000 -.096 -.209 .840
Sum_NOL 4.964E-7 .000 .179 .404 .697
Sum UNCON -.589 .414 -1.210 -1.420 .193
Sum CSTE .445 .293 1.245 1.519 .167
Sum_LAGPERM -1.296E-7 .000 -.348 -1.042 .328
Dari hasil Uji Glejser menunjukkan bahwa dari variabel INTANG, MI,
∆NOL, UNCON, CSTE dan LAGPERM, tidak ada satupun variabel
independen yang menunjukkan signifikan secara statistik mempengaruhi nilai
Absolut (AbsUt). Hal ini terlihat probabilitas signifikansi semua variabel
diatas tingkat kepercayaan 5 %. Jadi dapat disimpulkan model regresi tidak
mengandung adanya heteroskedastisitas.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 42
B. Uji Hipotesis dan Pembahasan
a. Uji koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi (R2) yang diperoleh untuk mengetahui
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan perubahan variabel
dependen secara bersama-sama. Nilai koefisien yang diperoleh akan berkisar
0<R2≤1 dimana jika nilai R2 semakin mendekati 1, maka semakin kuat
kemampuan variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen.
Berikut adalah hasil pengujian tersebut :
Tabel IV.6 Hasil Uji Koefisien Determinasi
Model R R Square Adjusted R
Square Std. Error of the Estimate Durbin-Watson
1 .640a .409 -.034 .98228 1.972
Dari hasil pengujian besarnya adjusted R2 adalah sebesar 0,409, hal
ini berarti 40,9% variasi Permanent Different dapat dijelaskan oleh keenam
variabel independen INTANG, MI, ∆NOL, UNCON, CSTE dan LAGPERM.
Sedangkan sisanya (100%-40,9%=49,1 %) dijelaskan oleh sebab-sebab yang
lain yang berada diluar model. Standar deviasi estimasi (SEE) sebesar
0,98288. Makin kecil nilai SEE akan membuat model regresi semakin tepat
dalam memprediksi variabel dependen.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 43
b. Uji signifikansi Simultan (Uji Statistik F)
Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel independen secara
bersama-sama mempengaruhi variabel dependen. Hasil uji ini ditunjukkan
dari hasil Tabel Anova untuk model (1) dan (2). Untuk mengetahui
signifikansi analisis jalur, kita bandingkan nilai probabilitas dengan nilai
probabilitas signifikansi. Apabila p value ≥ 0.05, maka H0 ditolak dan Ha
diterima (model regresi signifikan), dan sebaliknya. Berikut adalah hasil
pengujian tersebut :
Tabel IV.7 Hasil Uji Signifikan Simultan (Uji Statistik F)
Model Sum of Squares Df Mean Square F Sig.
1 Regression 5.752E26 6 9.587E25 429.843 .000a
Residual 9.368E24 42 2.230E23
Total 5.846E26 48
Dari uji ANOVA atau signifikansi simultan (Uji Statistik F) didapat
nilai F sebesar 429.843 dengan probabilitas 0.000 karena probabilitas jauh
lebih kecil dari 0.05 maka model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
Permanent Different (PERMDIF) atau dapat dikatakan bahwa INTANG, MI,
∆NOL, UNCON, CSTE dan LAGPERM secara bersama-sama berpengaruh
terhadap PERMDIF.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 44
c. Uji simultan individual (nilai t)
Tabel IV.8 Hasil Nilai Simultan Individual
Model
Unstandardized Coefficients
Standardized Coefficients
t Sig. B Std. Error Beta
1 (Constant) -2.133E10 7.251E10 -.294 .770
SUMINTANG -.465 .036 -.291 -12.898 .000*
SUMUNCON .377 .168 .430 2.247 .030*
SUMMI -.329 .021 -.765 -15.809 .000*
SUMCSTE 1.849 .389 .908 4.747 .000*
SUMNOL .303 .155 .109 1.958 .057*
SUMLAGPERM .002 .019 .002 .105 .916
* = Nilai signifikan
Dari keenam variabel independen yang dimasukkan kedalam model
regresi secara individual variabel INTANG, UNCON, MI, ∆NOL dan CSTE,
signifikan pada 0.05. Sedangkan secara individual variabel pada LAGPERM
tidak signifikan pada 0,05 .
Variabel LAGPERM juga tidak signifikan pada 0,05 yang juga tidak
sejalan dengan penelitian yang terdahulu.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 45
Berdasarkan pengujian yang dilakukan akhirnya didapatkan
persamaan matematis sebagai berikut :
Dimana :
PERMDIF : Total Book-Tax Differences less temporary tax
differences;
INTANG : Goodwill and other intangible ;
UNCON : Income (loss) reported under the equity methode
for firm i in year t ;
MI : Income (loss) attributable to minority interest for
firm i in year t ;
CSTE : Current state income tax expense for firm i in
year t ;
∆NOL : Change in net operating loss carryfowards for
firm i in year t ;
LAGPERM : One-year lagged PERMDIFF for firm i in year t ;
εit Discretionary Accruals differences (DTAX) for
firm i in year t9
PERMDIF = -2,133x 1010-0.465 INTANG+0,377UNCON+ 0,329MI
+1,849CSTE+0,303∆NOL+0,002LAGPERM+0,98228
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 46
Nilai agresivitas pelaporan pajak ditunjukkan pada item Discretionary
Accruals differences (DTAX) yang dalam penelitian ini didapatkan sebesar
0,98228. Besaran nilai α0, α1, α2, α3, α4, α5 secara berturut-turut untuk
konstanta dan variabel INTANG, UNCON, MI, CSTE, ∆NOL dan
LAGPERM adalah -0,465;0,377;-0,329; 1,849; 0,303; dan 0,002.
Hasil penelitian tersebut cenderung tidak konsisten dengan penelitian
yang dilakukan sebelumnya yang dilakukan oleh Frank et all (2009) bahwa
untuk mengetahui agresifitas pelaporan pajak dapat dilihat dari nilai
Discretionary Accruals differences (DTAX) yang diperoleh dengan regresi
antara permanent differences (PERMDIFF) dengan Goodwill and other
intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode
(UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) , Current
state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss
carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) yang
kemungkinan variabel-variabel tersebut berhubungan dengan pelaporan
pajak agresif.
INTANG, UNCON, MI, CSTE, ∆NOL dan LAGPERM sebenarnya
merupakan faktor non-discretionary accrual dalam tindakan manajemen laba
(earnings management) yang kemungkinan berimplikasi pada pelaporan
pajak agresif. Dalam tindakan manajemen laba (earnings management)
dilakukan dengan akrual total yang dibagi dalam 2 bentuk yaitu discretionary
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 47
accrual dan non-discretionary accrual. Discretionary accrual lebih banyak
digunakan dalam pelaksanaan tindakan manajemen laba (earnings
management). Discretionary accrual merupakan komponen akrual hasil
rekayasa manajerial dengan memanfaatkan kebebasan dan keleluasaan
dalam estimasi dan pemakaian standar akuntansi. Terdapat beberapa
metode yang bisa dipakai manajer perusahaan untuk merekayasa besar
kecilnya discretionary accrual ini sesuai dengan tujuan yang ingin
dicapainya, Jadi apabila dalam penelitian ini menyatakan bahwa variabel
INTANG, UNCON, MI, CSTE, ∆NOL dan LAGPERM kemudian dihasilkan
LAGPERM yang tidak signifikan dalam pengaruhnya hal ini sangat mungkin
mengingat faktor tersebut sebenarnya adalah faktor non-discretionary
accrual. Padahal dalam pelaporan pajak agresif yang merupakan implikasi
dari tindakan manajemen laba (earnings management) justru lebih banyak
dipengaruhi dari discretionary accrual. selanjutnya discretionary accrual
akan menghasilkan book tax differences secara total yang terdiri dari
permanent book tax differences dan temporary book tax differences.
Hasil penelitian ini tidak konsisiten dengan penelitian yang terdahulu
tetapi sejalan dengan hasil penelitian yang bertumpu pada langkah-langkah
alternatif pelaporan pajak agresif, termasuk total book-tax difference (Wilson
2008), ETRS kas (Dyreng et al 2008)., dan kebijakan total book-tax
difference (Desai dan Dharmapala 2006). Beban pajak tangguhan (DTE),
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 48
yang merupakan wakil empirik untuk book-tax differences, menghasilkan
total akrual dan ukuran abnormal akrual dalam mendeteksi manajemen laba
untuk menghindari laba menurun (Phillips 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 49
BAB V
PENUTUP
Setelah melakukan analisis data dan pembahasan hasil penelitian di Bab IV,
maka pada Bab V ini akan dijelaskan mengenai kesimpulan hasil penelitian, saran,
dan rekomendasi yang diberikan peneliti.
a. Kesimpulan
1. Penelitian ini telah memenuhi uji asumsi klasik yang meliputi uji normalitas,
pengujian multikolinearitas, pengujian autokorelasi dan pengujian
heteroskedastisitas.
2. Dari hasil uji regresi didapatkan kesimpulan bahwa Goodwill and other
intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity methode
(UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI), Change in
net operating loss carryfowards (∆NOL) dan Current state income tax
expense (CSTE) merupakan faktor yang mempengaruhi pelaporan pajak
agresif yang diproksikan dengan PERMDIF.
3. Hasil penelitian ini cenderung tidak konsisten dengan penelitian yang
dilakukan oleh Marry Margaret Frank et all (2009) yang menyatakan bahwa
pelaporan pajak agresif untuk mengetahui agresifitas pelaporan pajak dapat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 50
dilihat dari nilai Discretionary Accruals differences (DTAX) yang diperoleh
dengan regresi antara permanent differences (PERMDIFF) dengan Goodwill
and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the equity
methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest (MI) ,
Current state income tax expense (CSTE), Change in net operating loss
carryfowards (∆NOL), One-year lagged PERMDIFF (LAGPERM) yang
variabel-variabel tersebut dari faktor non discretionary accrual yang
kemungkinan tersebut berhubungan dengan pelaporan pajak agresif. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam
pelaporan pajak agresif dalam hal ini yang signifikan berpengaruh adalah
Goodwill and other intangible (INTANG), Income (loss) reported under the
equity methode (UNCON), Income (loss) attributable to minority interest
(MI) , Change in net operating loss carryfowards (∆NOL) dan Current state
income tax expense (CSTE). Hasil penelitian ini cenderung konsisten dengan
penelitian yang dilakukan yang bertumpu pada langkah-langkah alternatif
pelaporan pajak agresif, termasuk total book-tax difference (Wilson 2008),
ETRS kas (Dyreng et al 2008)., dan kebijakan total book-tax difference (Desai
dan Dharmapala 2006). Beban pajak tangguhan (DTE), yang merupakan
wakil empirik untuk book-tax differences, menghasilkan total akrual dan
ukuran abnormal akrual dalam mendeteksi manajemen laba untuk
menghindari laba menurun (Phillips 2003).
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 51
b. Implikasi
Implikasi yang dapat diharapkan dapat melengkapi keterbatasan penelitian
ini, antara lain sebagai berikut :
1. Secara Teoritis
� Kesimpulan terhadap penelitian ini memberikan wawasan dalam
pengetahuan berkaitan dengan faktor yang berpengaruh dalam pelaporan
pajak agresif pada perusahaan yang terdaftar di BEI pada tahun 2007-
2009. Penelitian ini dapat menjadi inspirasi berikutnya untuk meneliti
tentang pelaporan pajak agresif.
2. Secara Praktis
� Bagi perusahaan, dalam upaya melakukan manajemen laba untuk
melakukan penghindaran pajak digunakan manajemen laba dimana
pelaporan pajak akan terlihat agresifitasnya dari faktor discretionary
accrual yang menyebabkan book tax differences secara total baik book
tax differences permanent maupun temporary bukan hanya permanent.
Book tax differences secara total lebih banyak memberikan kontribusi
dalam pelaporan pajak agresif.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user 52
c. Keterbatasan
- Penelitian ini dilakukan hanya dengan 50 sampel perusahaan dan belum
mencakupseluruh perusahaan secara keseluruhan.
- Penelitian ini dilakukan dengan semua jenis perusahaan, baik perusahaan
dagang, manufaktur, perusahaan jasa, perusahaan perbankan sehingga belum
terspesifikasi menurut jenisnya masing-masing.
- Penelitian ini hanya menggunakan 3 tahun annual report perusahaan yang
terdaftar di BEI.
d. Saran
- Penelitian selanjutnya dapat digunakan jumlah perusahaan yang lebih banyak.
- Penelitian yang selanjutnya dapat menggunakan tambahan variabel yang
lainnya.
- Penelitian yang selanjutnya dapat digunakan data perusahaan yang lebih
terspesifikasi jenis perusahaanya menurut karakteristik masing-masing.
- Annual report yang digunakan dapat lebih dari 3 tahun.