analisis faktor-faktor yang mempengaruhi …/analisis...perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id...
TRANSCRIPT
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
i
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011
Skripsi
Oleh :
Budi Nuryanto
K 7405039
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ii
ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI PRESTASI
BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN 2011
Oleh :
Budi Nuryanto
K 7405039
SKRIPSI
Ditulis dan diajukan untuk memenuhi persyaratan dalam mendapatkan
gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Ekonomi Bidang
Keahlian Khusus Pendidikan Tata Niaga Jurusan Pendidikan Ilmu
Pengetahuan Sosial
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA
2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
PERSETUJUAN
Skripsi ini telah disetujui untuk dipertahankan di hadapan Tim Penguji
Skripsi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
Surakarta.
Surakarta, Desember 2011
Pembimbing II
Dra. Kristiani, M.Si NIP. 196204281989032002
Pembimbing II
Aniek Hindrayani, SE., M.Si NIP. 197511032000122002
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
HALAMAN PENGESAHAN
Skripsi ini telah dipertahankan dihadapan Tim Penguji Skripsi Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta dan diterima
untuk memenuhi persyaratan mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan.
Pada Hari :
Tanggal :
Tim Penguji Skripsi :
Nama Terang Tanda tangan
Ketua : Leny Noviani, S.Pd., M.Si 1……………..
Sekretaris : Muhamad Sabandi, S.E., M.Si 2………………
Anggota I : Dra. Kristiani, M.Si 3……………..
Anggota II : Aniek Hindrayani, SE., M.Si 4………………
Disahkan oleh
Fakutas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Sebelas Maret
Surakarta
Dekan,
Prof. Dr. H. M. Furqon Hidayatullah, M. Pd
NIP 1960 0727 1987 02 1 001
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
v
ABSTRAK
Budi Nuryanto. ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PRESTASI BELAJAR MAHASISWA PENDIDIKAN TATA NIAGA TAHUN
2011. Skripsi, Surakarta : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan. Universitas
Sebelas Maret Surakarta, November 2011.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga
tahun 2011.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Populasi dalam
penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007, 2008 dan
2009 yang berjumlah 171 mahasiswa. Jumlah sampel yang diambil adalah sebesar
4 x 26 variabel = 104 responden, karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di
bulatkan 105 responden. Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini
adalah proportionate stratified random Teknik pengumpulan data menggunakan
angket dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis faktor.
Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 didapatkan
kesimpulan bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor itu meliputi 1) faktor pendukung belajar di
kampus dan kecerdasan yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca dan suhu;
letak kampus; kondisi kampus; kelengkapan peralatan belajar di kampus; dan
kecerdasan (inteligensi). 2) faktor kemauan dan potensi yang mewakili variabel
tujuan yang ingin dicapai; kesadaran untuk lebih maju; peluang kerja lulusan
Pendidikan Tata Niaga; kemampuan potensial dalam belajar (bakat); dan
keinginan yang besar dalam belajar (minat). 3) faktor dosen yang mewakili
variabel dorongan dosen; bimbingan dosen; dan fasilitas dosen. 4) faktor
pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman yang
mewakili variabel kondisi/ suasana tempat tinggal; persaingan belajar di antara
teman; dan kondisi ekonomi keluarga. 5) faktor Masyarakat yang mewakili
kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa dan fasilitas yang ada di masyarakat
6) faktor pendekatan belajar dan teman bergaul yang mewakili variabel strategi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vi
pembelajaran; teman bergaul; dan metode pembelajaran. 7) faktor kondisi
fisiologis dan sikap yang mewakili variabel kondisi panca indra; kondisi
kesehatan; dan sikap. 8) faktor keluarga yang mewakili variabel cara mendidik
orang tua dan keharmonisan keluarga. Dari kedelapan faktor yang paling besar
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011
adalah pendukung belajar di kampus dan kecerdasan mahasiswa dengan
percentage of varians sebesar 25,472%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
vii
ABSTRACT
Budi Nuryanto. THE ANALYSIS ON THE FACTORS WHICH HAVE AN
EFFECT ON THE LEARNING ACHIEVEMENT OF THE STUDENTS
MAJORING IN BUSINESS ADMINISTRATION EDUCATION IN THE YEAR
OF 2011. Thesis, Surakarta: Faculty of Teacher Training and Education. Sebelas
Maret Surakarta University, November 2011.
The objectives of this research are to investigate and to analyze the factors
which affect the learning achievement of the students majoring in Business
Administration Education in the year of 2011.
This research used the descriptive quantitative method. The population of
this research was the students majoring in Business Administration Education of
the classes of 2007, 2008, and 2009 as many as 171 students. The samples of this
research consisted of 104 students. Such number was rounded up to 105 since the
samples of this research consisted of 3 classes. This research used the proportional
stratified random sampling technique. The data of this research were gathered
through questionnaire and documentation. The data were then analyzed by using
the factor analysis technique.
The result of this research is that there are eight factors which affect the
learning achievement of the students majoring in Business Administration
Education in the year of 2011. The eight factors are as follows: 1) the learning
support of the campus and the intelligence which represent the variables of
climatic condition, weather, and temperature, location of the campus, condition of
the campus, learning facilities at the campus, and intelligence; 2) the willingness
and the potency which represent the variables of achievement goal, awareness to
make better progress, job opportunities of the graduates from Business
Administration Education major,potential ability in learning (talent), and great
intention in learning (interest); 3) the lecturers who represent the variables of
motivation, facility, and guidance from lecturer; 4) the learning support from
family and the peer group completion which represent variables of condition or
the atmosphere of the place of residence, the peer group competition among the
students, and the economic condition of the family; 5) the society which represent
the variables of life surrounding the students and available facilities in the society;
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
viii
5) the peer group competition and the learning support which represent the peer
group competition among the students, the condition or the atmosphere of the
place of residence, and the economic condition of the family; 6) the learning
approach and the peers of association that represent the variables of learning
strategy, peers of association, and learning method; 7) the physiological condition
and the attitude which represents the variables of condition of five senses, health
condition and attitude; 8) the family which reoresents the variables of educating
method of the parents and harmony of the family. The learning support of the
campus and the intelligence are the factors which have the greatest effect on the
learning achievement of the students majoring in Business Administration
Education with the percentage of variance of 25.472%.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
ix
MOTTO
“…Allah akan meninggikan orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-
orang yang diberi ilmu pengetahuan beberapa derajat…”
(Al Mujaadilah: 11)
“Barang siapa melalui suatu jalan untuk mencari ilmu, maka Allah memudahkan
jalan baginya ke surga”
(HR. Muslim)
“Apapun yang terjadi, semua adalah yang terbaik yang Allah berikan”
(Penulis)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
x
HALAMAN PERSEMBAHAN
Skripsi ini kupersembahkan untuk:
-Bapak Ibu yang senantiasa memberi cinta dan doa yang tulus.
-Kakak-kakakku, adikku, dan ponakan-ponakanku yang selalu memotivasi dan
menghiasiku dengan kasih sayang
-Teman-teman, kakak-kakak, dan adik-adik tingkatku di Pendidikan Ekonomi
FKIP UNS bersama kalian suatu kenangan yang tak pernah terlupakan
-FKIP Universitas Sebelas Maret Surakarta, almamater tercinta kampus tempat
kutimba aneka ilmu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xi
KATA PENGANTAR
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
memberikan Rahmat dan Hidayah-Nya, sehingga penulis berhasil menyusun dan
menyelesaikan skripsi ini guna melengkapi tugas serta memenuhi sebagian
persyaratan untuk mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan Jurusan Ilmu
Pengetahuan Sosial Program Studi Pendidikan Ekonomi Tata Niaga Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret Surakarta.
Skripsi ini disusun dengan bantuan dari berbagai pihak baik langsung
maupun tidak langsung yang tak ternilai harganya sehingga skripsi ini dapat
terselesaikan. Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret
yang telah memberikan ijin penyusunan skripsi ini.
2. Ketua Jurusan Pendidikan Ilmu Pengetahuan Sosial yang telah menyetujui
permohonan penyusunan skripsi ini.
3. Ketua Program Studi Pendidikan Ekonomi yang telah memberikan
pengarahan dan ijin atas penyusunan skripsi ini.
4. Ketua BKK PTN yang telah memberikan pengarahan dan ijin atas penyusunan
skripsi ini.
5. Dra. Kristiani, M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan
bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya penyusunan
skripsi ini.
6. Aniek Hindrayani, SE., M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang telah
memberikan bimbingan kepada penulis selama persiapan hingga selesainya
penyusunan skripsi ini.
7. Bapak dan Ibu dosen Program Pendidikan Ekonomi yang secara tulus
memberikan ilmu dan masukan-masukan kepada penulis.
8. Ketua BKK PTN yang telah memberikan ijin dan kemudahan dalam
mengadakan penelitian.
9. Seseorang yang selalu mendukung dan memberikan motivasi kepada penulis.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xii
10. Rekan-rekan PTN 2005 yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu.
11. Mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007, 2008, dan 2009 yang
telah meluangkan waktunya untuk mengisi angket penelitian.
12. Semua pihak yang telah banyak membantu dalam penyelesaian skripsi ini.
Peneliti menyadari sepenuhnya bahwa skripsi ini masih jauh dari
sempurna, oleh karena itu Peneliti mengharapkan saran yang bersifat membangun
demi kesempurnaan skripsi ini.
Surakarta, Desember 2011
Penulis
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiii
DAFTAR ISI
Halaman
JUDUL ...................................................................................................... i
PENGAJUAN SKRIPSI ........................................................................... ii
PERSETUJUAN ....................................................................................... iii
PENGESAHAN ........................................................................................ iv
ABSTRAK ................................................................................................ v
MOTTO .................................................................................................... ix
PERSEMBAHAN ..................................................................................... x
KATA PENGANTAR .............................................................................. xi
DAFTAR ISI ............................................................................................. xiii
DAFTAR TABEL ..................................................................................... xvi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xvii
DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................. xvii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1
B. Rumusan Masalah ......................................................................... 3
C. Tujuan Penelitian .......................................................................... 4
D. Manfaat Penelitian ........................................................................ 4
BAB II LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka .......................................................................... 5
1. Pengertian Belajar .................................................................. 5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xiv
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar ............. 6
3. Prestasi Belajar ...................................................................... 15
B. Hasil Penelitian yang Relevan ....................................................... 16
C. Kerangka Berfikir .......................................................................... 17
BAB III METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian ....................................................... 23
1. Tempat Penelitian ................................................................... 23
2. Waktu Penelitian .................................................................... 23
B. Populasi dan Sampel ..................................................................... 23
1. Penetapan Populasi ................................................................. 23
2. Penetapan Sampel .................................................................. 24
3. Teknik Pengambilan Sampel .................................................. 24
C. Teknik Pengumpulan Data ............................................................ 25
1. Jenis dan Sumber Data ............................................................ 25
2. Skala Pengukuran Data ........................................................... 26
3. Metode Pengumpulan Data .................................................... 27
D. Rancangan Penelitian ................................................................... 32
E. Teknik Analisis Data ..................................................................... 33
BAB IV HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data ............................................................................... 39
B. Pengujian Persyaratan Analisis .................................................... 41
C. Pembahasan Hasil Analisis Data ................................................... 43
BAB V SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN SARAN
A. Simpulan ....................................................................................... 53
B. Implikasi ........................................................................................ 54
C. Saran ............................................................................................. 54
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 57
LAMPIRAN .............................................................................................. 59
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xv
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel ................................................. 20
Tabel 2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian ..................................... 39
Tabel 3. Hasil Analisis ............................................................................ 42
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvi
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 1. Kerangka Berfikir .................................................................... 19
Gambar 2. Tahapan Analisis Faktor ......................................................... 36
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
xvii
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran Halaman
1. Matrik Spesifikasi Data Try Out ........................................................ 59
2. Surat Pengantar Angket ..................................................................... 62
3. Angket Try Out .................................................................................. 64
4. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Internal ...................................... 67
5. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Eksternal ................................... 69
6. Tabel Hasil Try Out Angket Faktor Pendekatan Belajar ................... 72
7. Rekap Uji Validitas ............................................................................ 73
8. Rekap Reliability ............................................................................... 75
9. Matrik Spesifikasi Data Penelitian ..................................................... 76
10. Angket Penelitian ............................................................................... 79
11. Matrik Data Penelitian ....................................................................... 82
12. Output SPSS Validitas dan Reliabilitas Angket ................................ 88
13. Output Spss Analisis Faktor ............................................................... 113
14. Surat Ijin Menyusun Skripsi .............................................................. 130
15. Surat Ijin Skripsi Kepada Dekan ........................................................ 131
16. Surat Ijin Skripsi Kepada Rektor ....................................................... 132
17. Surat Ijin Skripsi Kepada Obyek Penelitian ...................................... 133
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iii
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
iv
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Pendidikan merupakan salah satu bagian penting dalam kehidupan
manusia. Melalui pendidikan manusia diharapkan dapat berkembang dengan baik
dalam ranah kognitif, afektif maupun psikomotoriknya. Perkembangan secara
optimal pada ketiga ranah ini akan membawa individu pada kehidupan yang lebih
maju yaitu terciptanya individu yang berkualitas dengan penguasaan ilmu
pengetahuan, ketrampilan, serta sikap mental yang baik. Sehingga pada akhirnya
dapat membawa kemajuan pula bagi kehidupan masyarakat.
Bagi masyarakat pendidikan diartikan sebagai proses sosialisasi yaitu,
sarana untuk melanjutkan eksistensi. Melalui pendidikan akan terjadi proses
transformasi nilai–nilai, pengetahuan, keterampilan dan bentuk tata perilaku
lainnya yang diharapkan kepada kaum muda sebagai generasi penerus. Dalam hal
ini setiap masyarakat akan selalu berupaya meneruskan kebudayaannya sesuai
dengan perkembangan jaman yang dialami generasi mudanya.
Proses sosialisasi dengan interaksi sosial terjadi secara alami dalam
pergaulan hidup manusia. Pertama kali seorang individu berinteraksi dengan
lingkungan eksternalnya pada keluarga. Dalam lingkungan keluarga inilah
seseorang tumbuh berkembang baik fisik maupun psikisnya. Lingkungan ini
menjadi wilayah yang memberikan andil cukup besar bagi perkembangannya,
seseorang belajar untuk berbicara melalui bahasa yang diajarkan oleh orang
tuanya sebagai sarana untuk berkomunikasi dengan orang lain. Dalam keluarga ini
pula yang berperan untuk memberikan pemahaman terhadap esensi nilai–nilai
kemanusiaan yang disampaikan dalam kebiasaan sehari-hari.
Seiring dengan perkembangan masyarakat peran dunia pendidikan sangat
dibutuhkan untuk mengantarkan masyarakat menuju kemajuan. Perkembangan
ilmu pengatahuanlah sebagai komponen penting dalam pendidikan untuk
mencapai tujuan tersebut. Perubahan–perubahan yang telah terjadi pada suatu
negara tidak lepas dari peran besar perkembangan ilmu pengetahuan.
Meningkatnya kemajuan teknologi dalam berbagai bidang banyak membawa
1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
2
kemudahan bagi umat manusia. Seperti, perkembangan yang sangat pesat dalam
bidang informasi dan komunikasi sekarang ini, teknologi pertanian, permesinan,
penemuan dalam bidang kesehatan, militer dan sebagainya merupakan hasil
penerapan ilmu pengetahuan. Secara nyata ilmu pengetahuan memiliki peran
penting bagi kemajuan peradaban manusia.
Perguruan tinggi sebagai tataran pendidikan tertinggi mempunyai peran
penting dalam pengembangan ilmu pengetahuan. Terkait dengan fungsinya untuk
menyelenggarakan pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat maka ilmu
pengetahuan menjadi bagian penting di dalamnya. Para akademisi yang terdiri
dosen, mahasiswa memungkinkan untuk mencapai pengembangan ilmu
pengetahuan. Mereka didukung dengan kapasitas keilmuan dan berbagai sarana,
kegiatan ilmiah sehingga dipandang mampu melakukan pengembangan ini.
Melalui belajar di Perguruan Tinggi, seyogyanya mahasiswa dapat
mentransformasi diri menjadi seorang pemikir kritis yang bisa membedakan mana
fakta dan opini; dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang punya
keterbatasan; bisa mengenali berbagai asumsi dibalik suatu pernyataan atau
kesimpulan; bisa mengembangkan solusi dari persoalan yang dihadapi; dapat
mengekpresikan diri baik secara verbal, oral maupun tulisan. Sebagaimana kita
sepakat bahwa pendidikan merupakan kegiatan sepanjang hidup, dan belajar di
perguruan tinggi menolong kita untuk bisa melakukan proses belajar seumur
hidup tersebut, yakni dengan menyediakan sejumlah skill yang diperlukan untuk
itu. Sehingga mahasiswa selalu bisa memutahirkan pengetahuan dan
keterampilannya; dan dengan demikian karirnya dapat berjalan terus. Berbagai
pengetahuan, teknologi dan sains terbuka bagi semua orang, akan tetapi tidak
semua orang dapat memilikinya, sebab untuk dapat menguasainya orang perlu
memiliki sejumlah skill dan attitude yang tepat , serta mind-set yang tepat.
Setiap mahasiswa yang menjalankan proses belajar pastilah
menginginkan sebuah prestasi yang baik dalam belajar yang sedang digelutingya,
begitu juga mahasiswa Pendidikan Tata Niaga yang menginginkan prestasi yang
baik pula. Prestasi itu sering diidentikan dengan Indek Prestasi Kumulatif (IPK)
yang tinggi. Dalam kenyataannya setiap mahasiswa mempunyai tingkat prestasi
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
3
belajar yang berbeda, prestasi belajar tersebut ditentukan oleh besarnya
kemampuan mahasiswa untuk mengelola faktor-faktor belajar dengan baik.
meliputi pengelolaan faktor internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan
belajar yang berpengaruh secara langsung atau tidak langsung terhadap kegiatan
belajar mereka. Faktor internal yakni keadaan/kondisi jasmani dan rohani
mahasiswa, faktor internal itu antara lain aspek fisiologis, inteligensi, sikap,
minat, bakat, dan motivasi. Faktor eksternal yakni kondisi lingkungan di sekitar
siswa, faktor eksternal itu antara lain keluarga, dosen, masyarakat, teman, rumah,
kampus, peralatan, dan alam. Faktor pendekatan belajar yakni jenis upaya belajar
siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
Berdasarkan data awal yang diperoleh rata-rata IPK mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007 pada akhir semester 6 adalah 3,03.
Ternyata rata-rata IPK ini masih di bawah rata-rata IPK dari seluruh mahasiswa
Pendidikan Ekonomi angkatan 2007 yaitu 3,14. Hal demikian juga terjadi pada
mahasiswa angkatan 2008. Rata-rata IPK mahasiswa Pendidikan Tata Niaga 2008
pada akhir semester 4 adalah 3,13, nilai rata-rata ini juga masih sedikit di bawah
rata-rata IPK dari mahasiswa Pendidikan Ekonomi ankatan 2008 yaitu 3,16.
Berdasarkan gambaran permasalahan yang telah diuraikan di atas maka
penulis tertarik untuk mengadakan penelitian dengan mengambil judul : “Analisis
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Prestasi Belajar Mahasiswa Pendidikan Tata
Niaga Tahun 2011”.
B. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada latar belakang masalah yang dikemukakan di atas,
maka perumusan masalah penelitian ini adalah faktor-faktor apa yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011?
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
4
C. Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga
tahun 2011.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
Untuk menambah pengetahuan terutama tentang faktor-faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
2. Manfaat Praktis
1. Hasil Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya khasanah keilmuan dengan
jalan memberikan kontribusi dalam bentuk bahan pustaka yang dapat menjadi
kajian bagi peneliti-peneliti di masa yang akan datang.
2. Hasil penelitian ini semoga menjadi ilmu yang berguna dan bermanfaat, karena
dengan ini bisa mendapatkan pengalaman yang baru, sehingga dapat menjadi
bekal hidup untuk kedepannya khususnya dalam bidang pendidikan sesuai dengan
profesi yang akan digeluti dan ditekuninya nanti.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
5
BAB II
LANDASAN TEORI
A. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Belajar
Belajar merupakan bagian yang sangat penting dalam kehidupan manusia
sebagai makhluk sosial dan budaya yang mencakup segala sesuatu yang
dipikirkan dan dikerjakan. Belajar memegang peranan penting dalam
perkembangan, kebiasaan, sikap, keyakinan, tujuan, kepribadian, dan persepsi
manusia. Dalam pengertian yang umum, belajar merupakan suatu aktivitas yang
menimbulkan perubahan yang relatif permanen sebagai akibat dari upaya-upaya
yang dilakukannya.
Ada beberapa pengertian tentang belajar:
1. ”Belajar ialah suatu proses usaha yang dilakukan seseorang untuk memperoleh
suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, sebagai hasil
pengalamannya sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya” (Slameto,
2003: 2).
2. ”Belajar dapat dipahami sebagai tahapan perubahan seluruh tingkah laku
individu yang relatif menetap sebagai hasil pengalaman dan interaksi dengan
lingkungan yang melibatkan proses kognitif ”(Muhibbin Syah, 2005: 92).
3. ”Belajar adalah perubahan perilaku seseorang akibat pengalaman yang ia
dapat melalui pengamatan, pendengaran, membaca, dan meniru” (Martinis
Yamin, 2008: 122).
Dari pengertian diatas maka dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan
perubahan dari diri seseorang meliputi ranah kognitif, afektif, psikomotorik akibat
adanya latihan, pengalaman dalam interaksi dengan lingkungannya. Belajar
mengandung 3 (tiga) hal pokok, yaitu:
1. Belajar sebagai suatu proses yang akan menghasilkan perubahan perilaku.
2. Perubahan perilaku dalam belajar terjadi karena didahului oleh proses
pengalaman.
3. Perubahan perilaku karena belajar bersifat relatif permanen.
5
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
6
2. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Prestasi Belajar
Belajar merupakan proses penting bagi perubahan perilaku manusia yang
mencakup segala sesuatu yang dipikirkan dan dikerjakan. Keberhasilan seseorang
dalam belajar dipengaruhi oleh beberapa faktor. Muhibbin Syah (2005)
mengemukakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar terbagi dalam tiga
faktor yaitu faktor internal, faktor eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Faktor
internal terdiri dari aspek fisiologis dan aspek psikologis (inteligensi, sikap, minat,
bakat, motivasi). Faktor eksternal terdiri dari lingkungan sosial (keluarga, guru,
masyarakat, teman) dan linkungan non sosial (rumah, sekolah, peralatan, alam).
Slameto (2003) mengemukakan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi
proses dan hasil belajar digolongkan menjadi faktor internal dan faktor eksternal.
Faktor internal terdiri dari faktor jasmaniah (faktor kesehatan, cacat tubuh);
psikologis (intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif, kematangan, kesiapan);
serta faktor kelelahan. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga (tingkat
pendidikan orang tua, hubungan antar anggota keluarga, penyediaan fasilitas
belajar, keadaan ekonomi keluarga); faktor sekolah; dan faktor masyarakat.
Nana Syaodih Sukmadinata (2004) menyatakan bahwa faktor-faktor yang
mempengaruhi belajar adalah faktor dalam diri individu dan faktor lingkungan.
Faktor dalam individu menyangkut aspek jasmaniah (mencakup kondisi dan
kesehatan jasmaniah dari individu) maupun rohaniah (menyangkut kondisi
kesehatan psikis, kemampuan-kemampuan intelektual, sosial, psikomotor serta
kondisi afektif dan kognitif) dari individu. Sedangkan faktor lingkungan
menyangkut segala faktor fisik maupun sosial-psikologis yang berada pada
lingkungan keluarga, sekolah, dan masyarakat.
Berdasarkan faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar di atas
maka penulis menitik beratkan pada pendapat Muhibbin Syah. Pembatasan
tentang macam-macam faktor tersebut didasarkan pada tinjauan pustaka yang
penulis jadikan referensi kemudian faktor-faktor itu penulis sesuaikan dengan
fokus penulis, yaitu terfokus pada hal-hal atau situasi yang berpengaruh pada
prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
7
Penjelasan dari masing-masing faktor tersebut adalah :
a. Fisiologis
Tidak dipungkiri lagi bahwa kondisi fisiologis mahasiswa memang dapat
berpengaruh terhadap prestasi belajar. Menurut Muhibbin Syah (2005: 133)
menyatakan ”Kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi jika disertai pusing-pusing
kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta (kognitif) sehingga materi
yang dipelajarinya pun kurang atau tidak berbekas”. Lebih lanjut Muhibbin Syah
menjelaskan ”Kondisi organ-organ khusus siswa, seperti tingkat kesehatan indera
pendengar dan indera penglihat, juga sangat mempengaruhi kemampuan siswa
dalam menyerap informasi dan pengetahuan, khususnya yang disajikan di kelas”.
Menurut Slameto (2003: 54) ”Proses belajar seseorang akan terganggu
jika kesehatannya terganggu, selain itu juga ia akan cepat lelah, kurang
bersemangat, mudah pusing, ngantuk jika badannya lemah, kurang darah ataupun
ada gangguan-gangguan/ kelainan-kelainan fungsi alat inderanya serta tubuhnya”.
Dari uraian di atas, maka dapat disimpulkan bahwa kondisi fisiologis
mahasiswa dapat mempengaruhi prestasi belajar. Seseorang dikatakan mempunyai
fisik yang baik jika badannya kuat, lengkap panca inderanya, tidak terganggu
(sakit). Jika mahasiswa mempunyai fisik yang tidak baik dalam arti sedang sakit,
kondisi fisiknya lemah, panca inderanya tidak lengkap atau terganggu, maka
mahasiswa tersebut tidak akan maksimal menerima materi kuliah dari dosen dan
tentu saja memperoleh prestasi yang lebih rendah dibandingkan mereka yang
mempunyai kondisi fisiologis baik.
b. Inteligensi
”Inteligensi itu adalah kecakapan yang terdiri dari tiga jenis yaitu
kecakapan untuk menghadapi dan menyesuaikan ke dalam situasi yang baru
dengan cepat dan efektif, menggetahui/ menggunakan konsep-konsep yang
abstrak secara efektif, mengetahui relasi dan mempelajari dengan cepat” Slameto
(2003: 56). Sehingga inteligensi sangat berpengaruh terhadap prestasi belajar
mahasiswa. Hal ini sesuai dengan pendapat Muhibbin syah yang menulis:
Tingkat kecerdasan atau inteligensi (IQ) siswa tak dapat diragukan lagi
sangat menentukan tingkat keberhasilan belajar siswa. Ini bermakna,
semakin tinggi kemampuan inteligensi seorang siswa maka semakin besar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
8
peluangnya untuk meraih sukses. Sebaliknya, semakin rendah kemampuan
inteligensi seorang siswa maka semakin kecil peluangnya untuk meraih
sukses (Muhibbin Syah, 2005: 134)
Sedangkan menurut Slameto (2003: 132) ”terdapat banyak banyak faktor
yang mempengaruhi kemampuan intelektual seseorang, meliputi aspek-aspek
fisik, emosional latar belakang sosial, ekonomi, keturunan dan lingkungan”.
c. Sikap
”Sikap merupakan sesuatu yang dipelajari, dan sikap menentukan
bagaimana individu bereaksi terhadap situasi serta menentukan apa yang dicari
individu dalam kehidupan” (Slameto, 2003: 188). ”Sikap adalah gejala internal
yang berdimensi afektif berupa kecenderungan untuk mereaksi atau merespon
(respon tendency) dengan cara yang relatif tetap terhadap objek orang, barang,
dan sebagainya, baik secara positif maupun negatif” (Muhibbin Syah, 2005: 135).
Dari uraian tersebut pada intinya mempunyai persamaan tentang sikap, yaitu
adanya kesediaan untuk merespon terhadap suatu situasi baik secara positif
maupun negatif. Sikap mahasiswa yang positif, terutama kepada dosen dan mata
kuliah yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar
mahasiswa tersebut. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap dosen dan
mata kuliah yang ada, apalagi jika diiringi kebencian kepada dosen dan mata
kuliah yang ada dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
d. Minat
Menurut Slameto (2003: 57), ”minat adalah kecenderungan yang tetap
untuk memperhatikan dan mengenang beberapa kegiatan”. Menurut Muhibbin
Syach (2005: 136), ”minat merupakan kecenderungan dan kegairahan yang tinggi
atau keinginan yang besar terhadap sesuatu”.
Seorang mahasiswa yang mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh
minat akan memperoleh hasil yang lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak
atau kurang mempunyai minat dalam mempelajari bahan kuliah yang sama.
Kegiatan itu diminati, maka akan diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa
senang sehingga diperoleh kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar,
karena bila bahan pelajaran tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa
tidak akan belajar dengan sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
9
Mahasiswa akan segan untuk belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan.
Sebaliknya jika bahan pelajaran menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah
dipelajari dan disimpan.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa minat dapat
mempengaruhi prestasi belajar. Minat merupakan kecenderungan dan keinginan
seseorang untuk melakukan sesuatu diiringi dengan usaha sehingga dapat
mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa mahasiswa masuk Pendidikan Tata
Niaga bukan sebagai pilihan yang pertama. Dengan minat yang kurang,
mahasiswa cenderung malas untuk mengerjakan tugas dari dosen, malas masuk
kuliah, sehingga prestasi belajarnya tidak optimal.
e. Bakat
Setiap orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk
mencapai prestasi sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-
masing. Menurut Muhibbin Syah (2005: 135) ”bakat kemudian diartikan sebagai
kemampuan individu untuk melakukan tugas tertentu tanpa banyak bergantung
pada upaya pendidikan dan pelatihan”. Menurut Slameto (2003: 57) ” bakat
adalah kemampuan untuk belajar. Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi
kecakapan yang nyata sesudah belajar atau berlatih”.
Dari uraian di atas jelaslah bahwa bakat adalah kemampuan potensial
yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar. Jika bahan kuliah yang
dipelajari mahasiswa sesuai dengan bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik
karena ia senang belajar dan pastilah selanjutnya ia lebih giat lagi dalam
belajarnya itu.
f. Motivasi
Motivasi merupakan salah satu determinan penting dalam belajar, para ahli
sukar mendifinisikannya, akan tetapi motivasi berhubungan dengan (1) arah
perilaku; (2) kekuatan respon (yakni usaha) setelah belajar siswa memilih
mengikuti tindakan tertentu; dan (3) ketahanan perilaku, atau beberapa lama
seseorang itu terus menerus berperilaku menurut cara tertentu. (Martinis
Yamin, 2008:92)
”Motif erat sekali hubungannya dengan tujuan yang akan dicapai. Di
dalam menentukan tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk
mencapai tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
10
adalah motif itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong” (Slameto, 2003: 58).
Motif selalu mendasari dan mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang
untuk mencapai tujuan yang diinginkan. Dalam belajar bila siswa mempunyai
motif yang baik dan kuat, hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya
mencapai prestasi yang tinggi. Siswa yang kehilangan motivasi dalam belajar
akan memberi dampak yang kurang baik terhadap prestasi belajarnya. Sedangkan
menurut Muhibbin Syach (2005: 137), ”motivasi ialah keadaan internal
organisme-baik manusia ataupun hewan-yang mendorong untuk berbuat sesuatu”.
Dengan adanya motivasi mahasiswa dapat mempunyai pendorong untuk belajar
sehingga dapat memiliki prestasi yang lebih baik. Motivasi belajar dibedakan
menjadi:
a. Motivasi instrinsik
Motivasi instrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari dalam diri
mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
b. Motivasi ekstrinsik
Motivasi ekstrinsik adalah hal dan keadaan yang berasal dari luar diri
mahasiswa sendiri yang dapat mendorongnya melakukan tindakan belajar.
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa motivasi merupakan
kekuatan yang menjadi pendorong baik dari dalam maupun dari luar diri individu
dalam melakukan sesuatu untuk memperoleh keberhasilan. Sesuatu yang dapat
dijadikan motivasi itu adalah tujuan yang ingin dicapai, kesadaran untuk lebih
maju dan peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga. Mahasiswa yang tidak
mempunyai motivasi balajar di Pendidikan Tata Niaga cenderung tidak
menyenangi materi perkuliahan dan kesulitan untuk menguasai mata kuliah yang
diberikan, sehingga prestasinya rendah.
g. Keluarga
Pengaruh pertama dan utama bagi kehidupan, pertumbuhan dan
perkembangan seseorang adalah pengaruh keluarga. Hal ini disebabkan keluarga
merupakan orang-orang terdekat bagi seorang anak. Banyak sekali kesempatan
dan waktu bagi seorang anak untuk berjumpa dan berinteraksi dengan keluarga.
Perjumpaan dan interaksi tersebut sangat besar pengaruhnya bagi perilaku dan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
11
prestasi seseorang. Jika keluarga harmonis, hubungan orang tua dengan anak,
antara anak dengan anak dapat berjalan dengan lancar, kondisi yang baik itu
cenderung memberi stimulus dan respons yang baik dari anak sehingga perilaku
dan prestasinya menjadi baik.
Lingkungan sosial yang lebih banyak mempengaruhi kegiatan belajar ialah
orang tua dan keluarga siswa itu sendiri. Sifat-sifat orang tua, praktik
pengelolaan keluarga, ketegangan keluarga, dan demografi keluarga (letak
rumah), semua dapat memberi dampak baik maupun buruk terhadap
kegiatan belajar dan hasil yang dicapai oleh siswa (Muhibbin Syah, 2005:
138)
Dari uraian diatas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan keluarga
dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan keluarga merupakan
lingkungan tempat seseorang tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan.
Dalam keluarga seseorang untuk pertama kalinya belajar dan membentuk
kepribadian dirinya. Keluarga yang harmonis dapat membimbing pendidikan
anaknya sehingga dapat mencapai prestasi belajar yang optimal. Sesuatu yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar di keluarga adalah cara mendidik orang tua,
keharmonisan keluarga dan kondisi ekonomi keluarga.
h. Dosen
Dalam proses belajar mengajar, dosen mempunyai tugas untuk
mendorong, membimbing, dan memberi fasilitas belajar bagi mahasiswa untuk
mencapai tujuan. Menurut Slameto (2003: 97) tugas guru atau dosen berpusat
pada:
(1) mendidik dengan titik berat memberikan arah dan motivasi pencapaian
tujuan baik jangka pendek maupun jangka panjang;
(2) memberi fasilitas pencapaian tujuan melalui pengalaman belajar yang
memadai;
(3) membantu perkembangan aspek-aspek pribadi seperti sikap, nilai-nilai,
dan penyesuaian diri. Demikianlah, dalam proses belajar-mengajar guru
tidak terbatas sebagai penyampai ilmu pengetahuan akan tetapi lebih
dari itu, ia bertanggung jawab akan keseluruhan perkembangan
kepribadian siswa. Ia harus mampu menciptakan proses belajar yang
sedemikian rupa sehingga dapat merangsang siswa untuk belajar secara
aktif dan dinamis dalam memenuhi kebutuhan dan menciptakan tujuan
“Para guru yang selalu menunjukkan sikap dan perilaku yang simpatik
dan memperlihatkan suri teladan yang baik dan rajin khususnya dalam hal belajar,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
12
misalnya rajin membaca dan berdiskusi, dapat menjadi daya dorong yang positif
bagi kegiatan belajar siswa” (Muhibbin Syah, 2005: 137)
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan bahwa dosen dapat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa melalui dorongan, bimbingan dan
fasilitas belajar. Setiap dosen mempunyai sikap, pembawaan, gaya bicara, dan
penampilan masing-masing. Mahasiswa sebaiknya mengetahui kepribadian dosen
tersebut. Pengetahuan itu dapat dimanfaatkan untuk menyusun taktik belajar di
perguruan tinggi. Mahasiswa yang tidak mau tahu dengan gaya-gaya mengajar
dosen akan sulit menyerap bahan kuliah.
i. Masyarakat
Lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi
belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negatif, tergantung dari
bagaimana cara menghadapinya. Siswa harus mampu memilah-milah mana yang
baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap
kurang baik. Hal ini sesuai dengan Slameto (2003: 71)
Kehidupan masyarakat di sekitar siswa juga berpengaruh terhadap belajar
siswa. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar,
penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh jelek kepada anak (siswa) yang berada di situ. Anak/siswa
tertarik untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya.
Akibatnya belajarnya terganggu dan bahkan anak/siswa kehilangan
semangat belajar karena perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran
berpindah ke perbuatan-perbuatan yang selalu dilakukan oleh orang-orang
di sekitarnya yang tidak baik tadi.
Pengaruh masyarakat ini, juga dijelaskan oleh Muhibbin Syah (2003:
152):
Kondisi masyarakat di lingkungan kumuh (slum area) yang serba
kekurangan dan anak penganggur, misalnya, akan sangat mempengaruhi
aktivitas belajar siswa. Paling tidak, siswa tersebut akan menemukan
kesulitan ketika memerlukan teman belajar atau berdiskusi atau meminjam
alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum dimiliki.
Dari uraian di atas maka dapat disimpulkan bahwa lingkungan
masyarakat dapat mempengaruhi prestasi belajar. Lingkungan masyarakat
merupakan lingkungan di mana seseorang tinggal (menetap). Lingkungan
masyarakat yang dapat memberi pengaruh negatif misalnya teman bergaul yang
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
13
senang merokok, hura-hura, memakai obat-obat terlarang, terlalu banyak bermain
dapat merusak perilaku mahasiswa dan mengganggu aktivitas belajarnya.
j. Teman
”Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul siswa lebih cepat masuk dalam
jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan berpengaruh baik
terhadap diri siswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul yang jelek pasti
mempengaruhi yang bersifat buruk juga” (Slameto, 2003: 71).Teman yang
dimaksudkan di sini adalah lingkungan pergaulan mahasiswa baik di kampus
maupun di masyarakat. Lingkungan pergaulan dalam sosiologi disebut sebagai
kelompok sebaya.
Di kalangan mahasiswa juga terdapat kelompok–kelompok sebaya.
Kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting terhadap aktivitas, minat, dan
prestasi akademik mereka. Kelompok-kelompok sebaya inilah yang juga
mempengaruhi perilaku seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya di
perguruan tinggi. Perilaku belajar mereka juga dipengaruhi oleh kelompok ini
apakah mereka termasuk mahasiswa yang bersungguh-sungguh mencari ilmu
pengetahuan atau hanya mengejar status.
k. Rumah/ kos
Rumah atau kos yang menjadi tempat tinggal, sedikit banyak dapat
mempengaruhi prestasi belajar siswa. Menurut Slameto (2003: 63) ”Suasana
rumah dimaksudkan sebagai situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di
dalam keluarga di mana anak berada dan belajar”. Kondisi rumah atau kos
mahasiswa yang gaduh/ ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan
kepada mahasiswa untuk belajar. Agar mahasiswa dapat belajar dengan baik
perlulah diciptakan suasana rumah/ kos yang tenang dan tenteram, sehingga
mahasiswa dapat belajar dengan baik.
l. Kampus
Kampus yang dimaksud di sini adalah kondisi gedung dan letaknya.
Dengan jumlah mahasiswa yang banyak serta variasi karakteristik mereka masing-
masing menuntut keadaan gedung yang memadai di setiap ruang kuliah. Dalam
Slameto (2003: 69) mempertanyakan ”Bagaimana mungkin mereka dapat belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
14
dengan enak, kalau kelas itu tidak memadai bagi siswa?”. Dalam pertanyaan itu
menjelaskan bahwa kondisi kampus dapat mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.
m. Peralatan
Peralatan pelajaran erat hubungannya dengan cara belajar mahasiswa,
karena alat pelajaran yang dipakai oleh dosen pada waktu mengajar dipakai pula
oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu. Alat pelajaran yang
lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan kuliah yang diberikan
kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima pelajaran dan menguasainya
maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih maju.
Mengusahakan peralatan pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu
agar dosen dapat mengajar dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima
pelajaran dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula, yang termasuk
peralatan pelajaran adalah buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau-atau
media-media lain.
n. Alam
Alam disini adalah kondisi iklim, cuaca dan suhu yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar.
o. Faktor pendekatan belajar siswa
Di samping faktor-faktor internal dan eksternal mahasiswa sebagaimana
yang telah di paparkan di muka, faktor pendekatan belajar juga berpengaruh
terhadap prestasi belajar mahasiswa. ”Faktor pendekatan belajar (approach to
learning), yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang
digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi
pelajaran” (Muhibbin Syah, 2005: 132). Pengertian strategi dan metode dalam
pembelajaran menurut Sri Jutmini (2001, 2) ”Strategi adalah ilmu dan kiat di
dalam memanfaatkan segala sumber yang dapat dikerahkan untuk mencapai
tujuan. Metode adalah cara kerja yang relatif umum yang sesuai untuk mencapai
tujuan tertentu”. Penjelasan yang lain, ”strategi sendiri memiliki korelasi yang
signifikan dengan kegiatan ranah cipta guru dan siswa dalam kegiatan PBM”
(Muhibbin Syah, 2005: 213). ”Metode secara harfiah berarti ”cara”. Dalam
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
15
pemakaian yang umum, metode diartikan sebagai cara melakukan suatu kegiatan
atau cara melakukan pekerjaan dengan menggunakan fakta dan konsep-konsep
secara sistematis” (Muhibbin Syah, 2005: 201).
Dari uraian tersebut dapat disimpulkan strategi pembelajaran adalah
suatu rencana kegiatan belajar yang harus dikerjakan agar tujuan dapat dicapai
secara efektif dan efisien. Sedangkan metode pembelajaran adalah cara yang
digunakan untuk mengimplementasikan rencana yang sudah disusun dalam
bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai tujuan belajar.
3. Prestasi Belajar
Menurut Drs. H. Abu Ahmadi seperti yang dikutip dalam (http://.
belajarpsikologi.com) menjelaskan “pengertian prestasi belajar ialah hasil usaha
bekerja atau belajar yang menunjukan ukuran kecakapan yang dicapai dalam
bentuk nilai”. Prestasi belajar ini biasa disamakan dengan hasil belajar. Hasil
belajar merupakan hal penting dalam proses belajar mengajar karena merupakan
petunjuk untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan siswa dalam belajar
mengajar yang telah dilaksanakan. Sebagai cara untuk menilai kemampuan
individual, diwujudkan dalam bentuk nilai yang diberikan kepada siswa
berdasarkan kriteria-kriteria yang telah ditetapkan. Menurut Nana Syaodih
Sukmadinata (2004: 102) “hasil belajar atau achievement merupakan realisasi atau
pemekaran dari kecakapan-kecakapan potensial atau kapasitas yang dimiliki
seseorang”. Di sekolah, hasil belajar dapat dilihat dari penguasaan siswa akan
mata-mata pelajaran yang ditempuhnya. Tingkat penguasaan pelajaran atau hasil
belajar dalam mata pelajaran tersebut di sekolah dilambangkan dengan angka-
angka atau huruf, seperti angka 0-10 pada pendidikan dasar dan menengah dan
huruf A, B, C, D pada pendidikan tinggi. Nana Sudjana (2009: 3) mengungkapkan
“Hasil belajar siswa pada hakikatnya adalah perubahan tingkah laku. Tingkah laku
sebagai hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotoris”. Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual, ranah
afektif berkenaan dengan sikap, ranah psikomotor berkenaan dengan hasil belajar
ketrampilan dan kemampuan bertindak. Dari ketiga ranah tersebut, ranah
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
16
kognitiflah yang paling banyak dinilai oleh para dosen di kampus karena berkaitan
dengan kemampuan para mahasiswa dalam menguasai isi bahan pengajaran.
Menurut penulis yang dimaksud prestasi belajar dalam penelitian ini
adalah hasil belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan tahun 2007,
2008, dan 2009 yang ditunjukkan dengan indeks prestasi kumulatif. Berdasarkan
Buku Pedoman Pendidikan Universitas Sebelas Maret (2007: 22) ”Indeks Prestasi
(IP) adalah tingkat keberhasilan mahasiswa dalam suatu kurun waktu tertentu
yang merupakan rerata terbobot dari seluruh mata kuliah yang di tempuh”. Lebih
lanjut dijelaskan pula ”Indeks Prestasi Kumulatif (disingkat IPK) adalah tIP yang
diperoleh pada rentang waktu tertentu, yaitu pada rentang waktu yang telah
berjalan sebelum menyelesaikan seluruh program pembelajaran maupun pada
akhir keseluruhan program pembelajaran.”
B. Hasil Penelitian yang Relevan
Beberapa penelitian yang menjadi rujukan penulis dalam penelitian ini
adalah sebagai berikut :
1. Retno Setiyoningsih (2007) dalam penelitian ini ada dua variabel yaitu faktor
internal dan eksternal. Hasil penelitian ini terdapat pengaruh yang positif dan
signifikan antara faktor internal dan faktor eksternal terhadap prestasi belajar
mahasiswa program studi pendidikan akuntansi angkatan tahun 2003 Fakultas
Ekonomi Universitas Negeri Semarang. Dari hasil uji F atau simultan
diperoleh Fhitung sebesar 11,381 dengan nilai probabilitas (0,000<0,05) yang
berarti signifikan dan menerima hipotesis alternatif. Hasil pengujian secara
parsial faktor internal diperoleh thitung sebesar 2,604 dengan nilai signifikansi
0,012 < level of signifikan (0,05) dan thitung sebesar 3,293 untuk variabel faktor
eksternal dengan nilai signifikansi 0,002 < level of signifikan (0,05), hal ini
berarti hipotesis alternatif diterima. Koefisien determinan R2 sebesar 28,9%,
sedangkan sisanya 71,1% dipengaruhi oleh faktor lain diluar penelitian ini.
Besarnya kontribusi atau sumbangan secara parsial masing-masing adalah
10,80% untuk variabel faktor internal, dan 16,22% untuk variabel faktor
eksternal. Persamaan penelitian ini dengan penelitian yang penulis kerjakan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
17
sekarang adalah keduaanya hampir sama menggunakan teori belajar dalam
menentukan variabel.
2. Yayan Surahman (2007) dalam penelitian ini ada 34 variabel yang dijabarkan dari
teori-teori belajar yang disesuaikan dengan keberhasilan belajar mata pelajaran
pengetahuan sosial siswa kelas VIII SMP Negeri 22 Semarang Tahun Ajaran
2005/2006. Penelitian tersebut terbentuk 9 kelompok faktor yang mempengaruhi
keberhasilan belajar mata pelajaran Pengetahuan Sosial Siswa Kelas VIII SMP
Negeri 22 Semarang. Kesembilan kelompok faktor tersebut meliputi: 1) Faktor
pembelajaran dan keadaan siswa memiliki kontribusi sebesar 13,22%, 2) Faktor
relasi dan metode belajar dengan kontribusi sebesar 12,04%, 3) Faktor sistem
belajar siswa dengan kontribusi sebesar 13,22%, 4) Faktor psikologi siswa
dengan kontribusi sebesar 6,33%, 5) Faktor lingkungan sekolah dengan kontribusi
sebesar 5,97%, 6) Faktor konsentrasi dan lingkungan sekolah dengan kontribusi
sebesar 5,48%, 7) Faktor keluarga dan guru dengan kontribusi sebesar 4,83%, 8)
Faktor cita – cita dan kondisi fisik dengan kontribusi sebesar 4,56%, 9) Faktor
masa depan siswa dengan kontribusi sebesar 4,43%. Persamaan penelitian ini
dengan penelitian yang penulis kerjakan sekarang adalah keduaanya sama-
sama menggunakan teori belajar dalam menentukan variabel. Hanya saja
penentuan jumlah variabel berbeda karena obyek penelitian yang berbeda
antara SMP dan perguruan tinggi serta subyektivitas peneliti sendiri.
C. Kerangka Berpikir
Kerangka Pemikiran merupakan alur berpikir yang dipergunakan dalam
penelitian yang digambarkan secara menyeluruh dan sistematis setelah
mempunyai teori yang mendukung penelitian. Berdasarkan teori yang mendukung
penelitian ini, maka dibuat suatu kerangka berpikir sebagai berikut:
Mahasiswa di Pendidikan Tata Niaga terdiri dari beberapa mahasiswa
yang berasal dari daerah yang berbeda dan mempunyai latar belakang serta
karakteristik yang berbeda pula. Perbedaan itu dapat dilihat dari faktor internal,
faktor eksternal, maupun faktor pendekatan belajar yang mempengaruhi
mahasiswa tersebut dalam belajar. Faktor internal adalah aspek fisiologis,
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
18
inteligensi, sikap, minat, bakat, motivasi sedangkan faktor eksternal adalah
keluarga, dosen, masyarakat, teman, rumah, kampus, peralatan, alam. Faktor-
faktor tersebut dinilai sangat dominan pengaruhnya terhadap prestasi belajar
mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan 2007, 2008, dan 2009.
Prestasi belajar pada hakekatnya merupakan interaksi antara faktor
internal, faktor eksternal dan faktor pendekatan belajar, sehingga tiap mahasiswa
mempunyai perbedaan satu sama lainnya. Perbedaan dalam faktor itu
mempengaruhi proses belajar dari mahasiswa sehingga hasil prestasi yang
didapatkan juga berbeda. Perbedaan prestasi itu dapat dilihat dari Indeks Prestasi
Kumulatif (IPK).
Untuk lebih jelasnya dapat penulis gambarkan dalam bagan berikut :
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
19
Gambar 1. Kerangka Berfikir
Fisiologis V1, V2
Inteligensi V3
Sikap V4
Minat V5
Bakat V6
Motivasi V7, V8, V9
Keluarga V10, V11, V12
Dosen V13, V14, V15
Masyarakat V16, V17
Teman V18, V19
Rumah/ kos V20
Kampus V21, V22
Peralatan V23
Alam V24
V25, V26
faktor- faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
faktor
internal
Faktor
eksternal
Faktor
pendekatan
belajar
Prestasi Belajar
Mahasiswa/ Indeks
Prestasi Kumulatif
(IPK)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
20
Tabel 1. Definisi Operasional Variabel
Variabel Nama Variabel Definisi Operasional
V1 Kondisi kesehatan Keadaan atau hal sehat, yang berarti
dalam keadaan baik segenap badan
beserta bagian-bagiannya atau bebas
dari penyakit.
V2 Kondisi panca indra Keadaan indra mahasiswa yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar,
terutama kondisi penglihatan dan
pendengaran.
V3 Kecerdasan (inteligensi) Kemampuan psiko fisik untuk
mereaksi rangsangan atau
menyesuaikan diri dengan
lingkungan dengan cara yang tepat.
V4 Kesediaan untuk merespon
dalam kegiatan belajar
(sikap)
Respon yang diberikan mahasiswa
terutama pada mata kuliah dan dosen
yang dapat mempengaruhi prestasi
belajar.
V5 Keinginan yang besar dalam
belajar (minat)
Suatu daya tarik yang muncul dalam
diri mahasiswa untuk belajar diiringi
dengan usaha sehingga dapat
mencapai prestasi belajar yang baik.
V6 Kemampuan potensial dalam
belajar (bakat)
Kemampuan mahasiswa dalam
belajar tanpa terlalu banyak
tergantung pada upaya pendidikan
dan pelatihan.
V7 Tujuan yang ingin dicapai Sesuatu yang ingin diperoleh
mahasiswa dalam belajar yang dapat
mendorong mahasiswa berbuat
sesuatu.
V8 Kesadaran untuk lebih maju Kesadaran mahasiswa bahwa
kegiatan belajar mahasiswa adalah
kegiatan yang bertujuan untuk
kemajuan diri mereka sendiri, yang
selanjutnya kondisi ini dapat
mendorong mahasiswa untuk lebih
giat lagi dalam belajar.
V9 Peluang kerja lulusan
Pendidikan Tata Niaga
Prediksi atau pandangan mahasiswa
terhadap peluang kerja yang akan
digeluti setelah mahasiswa lulus dari
kuliahnya.
V10 Cara mendidik orang tua Gaya pendidikan yang diterapkan
orang tua terhadap mahasiswa, mulai
dari kecil hingga sekarang.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
21
V11 Keharmonisan keluarga Kondisi nyaman di keluarga yang
dapat mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa.
V12 Kondisi ekonomi keluarga Keadaan keuangan keluarga yang
digunakan untuk menunjang
kegiatan belajar mahasiswa .
V13 Dorongan dosen Sesuatu yang dilakukan dosen baik
di dalam perkuliahan ataupun di luar
perkuliahan yang dapat memberi
dorongan kepada mahasiswa untuk
meningkatkan prestasi belajar
mereka.
V14 Bimbingan dosen Sesuatu yang diberikan dosen yang
berupa pertimbangan, saran, dan
keterangan lain yang dapat
mempengaruhi prestasi belajar.
V15 Fasilitas dosen Segala sesuatu yang dapat
mempermudah kegiatan belajar yang
disediakan dosen.
V16 Kehidupan masyarakat di
sekitar mahasiswa
Kondisi kehidupan di lingkungan
tempat tinggal mahasiswa yang
dapat memberi efek positif ataupun
negatif terhadap diri mahasiswa.
V17 Fasilitas yang ada di
masyarakat
Segala sesuatu yang ada di
masyarakat yang dapat membantu
mahasiswa dalam prestasi
belajarnya,
V18 Teman bergaul Teman bergaul mahasiswa baik di
kampus maupun di luar kampus.
V19 Persaingan belajar di antara
teman
Kondisi persaingan yang positif di
antara mahasiswa yang membuat
mereka berlomba-lomba untuk
mendapatkan prestasi belajar yang
paling baik.
V20 Kondisi/ suasana tempat
tinggal
Situasi atau kejadian-kejadian yang
sering terjadi di tempat tinggal baik
rumah atau kos yang memberi
pengaruh terhadap ketenangan
mahasiswa dalam belajar.
V21 Kondisi kampus Keadaan non sosial kampus yang
berupa keadaan gedung kampus
yang memadai yang dapat membuat
belajar mahasiswa menjadi lebih
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
22
V22 Letak kampus Posisi kampus berada, bila
dibandingkan dengan bangunan-
bangunan dan fasilitas yang ada.
V23 Kelengkapan peralatan
belajar di kampus
Kelengkapan peralatan belajar di
kampus yang dapat menunjang
prestasi belajar mahasiswa yang
berupa buku-buku di perpustakaan,
laboratorium atau media-media lain.
V24 Kondisi iklim, cuaca dan
suhu
Kondisi alam yang berupa iklim,
cuaca dan suhu yang mempengaruhi
mahasiswa dalam penyesuaian
terhadap lingkungan.
V25 Strategi pembelajaran Suatu rencana kegiatan belajar yang
harus dikerjakan agar tujuan dapat
dicapai secara efektif dan efisien.
V26 Metode pembelajaran Cara yang digunakan untuk
mengimplementasikan rencana yang
sudah disusun dalam bentuk kegiatan
nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
23
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
Tempat penelitian merupakan sumber untuk mendapatkan data,
informasi, keterangan dan hal-hal yang berkaitan dengan kepentingan penelitian.
Dalam melaksanakan penelitian ini peneliti mengambil lokasi di kampus Fakultas
Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sebelas Maret dengan pertimbangan
bahwa lokasi tersebut memungkinkan peneliti untuk memperoleh responden
sesuai dengan judul skripsi.
2. Waktu Penelitian
Waktu penelitian akan dilaksanakan setelah proposal penelitian disetujui
oleh dosen pembimbing dan telah mendapat ijin dari pihak-pihak yang
berwenang. Direncanakan dari bulan Februari 2011 sampai dengan November
2011.
B. Populasi dan Sampel
1. Penetapan Populasi
Salah satu sumber data yang perlu diperhatikan dalam penelitian adalah
populasi. Menurut Sugiyono (2005: 55) “populasi adalah wilayah generalisasi
yang terdiri atas; obyek/subyek yang mempunyai kuantitas dan karakteristik
tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik
kesimpulannya”. Sedangkan menurut Suharsimi Arikunto (2006: 130), “populasi
adalah keseluruhan obyek penelitian”. Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan
bahwa populasi adalah keseluruhan obyek yang mempunyai karakteristik tertentu,
jelas dan lengkap yang akan diteliti. Berdasarkan landasan teori tersebut, maka
populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Pendidikan Tata Niaga angkatan
2007, 2008 dan 2009 yang berjumlah 171 mahasiswa.
23
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
24
2. Penetapan Sampel
Menurut Sugiyono (2005 : 56) “sampel adalah sebagian dari jumlah dan
karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut”. Sedangkan menurut Suharsimi
Arikunto (2006 : 131) “sampel adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti”.
Dari pengertian di atas dapat disimpulkan sampel adalah sebagian atau populasi
yang diteliti. Dalam pengambilan sampel penelitian harus berhati-hati dan
memenuhi aturan pemilihan sampel. Namun demikian, mutu suatu penelitian
tidak semata-mata ditentukan oleh besarnya sampel, akan tetapi oleh kokohnya
dasar-dasar teorinya, rancangan penelitian, dan pelaksanaan serta pengolahannya.
Menurut Malhotra (2005: 291) ”Sebagai pegangan umum, jumlah pengamatan (ukuran
sampel) paling sedikit harus empat atau lima kali dari jumlah variabel”. Berdasarkan
http://id.shvoong.com/ dituliskan “analisis faktor sedikitnya adalah 4 atau 5 kali
jumlah variabel yang diteliti”. Berdasarkan pendapat di atas maka dapat diambil
kesimpulan bahwa banyaknya jumlah sampel yang diambil adalah sebesar 4 x 26
variabel = 104 responden, karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di
bulatkan 105 responden. Sedangkan penentuan jumlah ssmpel menurut Suharsimi
Arikunto (2006 : 134) :
Apabila subyek kurang dari 100, lebih baik diambil semua sehingga
penelitiannya merupakan penelitian populasi. Tetapi, jika jumlah subyeknya
besar, dapat diambil antara 10-15% atau 20-25% atau lebih, tergantung
setidak-tidaknya dari:
a. Kemampuan peneliti dilihat dari waktu, tenaga, dan dana
b. Sempit luasnya wilayah pengamatan dari setiap subjek, karena hal ini
menyangkut banyak sedikitnya data.
c. Besar kecilnya risiko yang ditanggung oleh peneliti. Untuk penelitian
yang resikonya besar, tentu saja jika sampel besar, hasilnya akan lebih
baik.
Dari teori di atas, apabila jumlah sumpel 104 sudah memenuhi syarat
kedua teori tersebut. Karena responden ini dibagi 3 angkatan, maka di bulatkan
105 responden.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Teknik pengambilan sampel yang peneliti gunakan dalam penelitian ini
adalah teknik Probability sampling. Menurut Sugiyono (2005: 57) “Probability
sampling adalah teknik sampling yang memberikan peluang yang sama bagi
setiap unsur (anggota) populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel”.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
25
Probability sampling meliputi: simple random, proportionate stratified random,
disproportionate stratified random, dan area random.
Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah
proportionate stratified random. Menurut Sugiyono (2005: 58) “Teknik ini
digunakan bila populasi mempunyai anggota/unsur yang tidak homogen dan
berstrata secara proporsional”. Seperti dijelaskan di atas jumlah sempel yang akan
diambil 105 mahasiswa, dari 105 mahasiswa yang akan dijadikan sempel ini
dibagi ke dalam 3 angkatan, dengan masing-masing rincian 2009 diambil 35
mahasiswa, 2008 diambil 35 mahasiswa dan 2007 diambil 35 mahasiswa.
C. Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data merupakan cara yang ditempuh untuk
mendapatkan data yang diperlukan dengan menggunakan alat tertentu. Kualitas
suatu data sangat ditentukan oleh alat atau instrumen yang digunakan untuk
mengumpulkan data. Untuk memperoleh data yang obyektif dan valid maka perlu
teknik pengumpulan data sebagai landasan pemecahan masalah. Menurut Moehar
Daniel (2003: 133), “pengumpulan data adalah prosedur yang sistematik dan
standar untuk memperoleh data yang diperlukan”.
Metode pengumpulan data tergantung pada karakteristik data variabel,
maka dalam suatu variabel dapat dipergunakan dua metode atau lebih. Pada
penelitian ini, penulis menggunakan metode pengumpulan data melalui angket
(kuesioner atau daftar pertanyaan) dan dokumentasi.
1. Jenis dan Sumber Data
Jenis data dibedakan menjadi dua, yaitu data primer dan data sekunder.
Kedua data ini walaupun cara memperolehnya berbeda, tetapi keduanya sangat
diperlukan dalam penelitian.
a. Data Primer
Data primer adalah data yang langsung dan segera diperoleh dari sumber
data oleh peneliti. Dalam penelitian ini yang termasuk data primer yaitu faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
26
b. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang telah lebih dahulu dikumpulkan dan
dilaporkan oleh orang di luar diri peneliti, walaupun yang dikumpulkan itu adalah
data asli. Dalam penelitian ini yang merupakan data sekunder yaitu prestasi
belajar mahasiswa yang berupa Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), daftar
mahasiswa dan profil BKK PTN.
2. Skala Pengukuran Data
Untuk mengukur variabel-variabel penelitian ini digunakan kuisioner
yang dibagikan kepada responden. Kuisioner ini disusun dalam kalimat
pernyataan dan responden diminta memberikan tanggapannya dengan
memberikan tanda check list () pada opsi yang tersedia. Penskoran dari
tanggapan responden menggunakan Skala Likert.
Menurut Sugiyono (2001: 84), skala pengukuran merupakan
“Kesepakatan acuan untuk menentukan panjang pendeknya interval yang ada pada
alat ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
menghasilkan data kuantitatif.” Skala pengukuran yang digunakan dalam
penelitian ini adalah skala Likert. Bentuk skala Likert yang digunakan dalam
penelitian ini, yaitu:
Untuk penilaian pernyataan positif, nilainya adalah:
Alternatif jawaban Bobot skor nilai
Sangat setuju 4
Setuju 3
Tidak setuju 2
Sangat tidak setuju 1
Untuk penilaian pernyataan negatif, nilainya adalah:
Alternatif jawaban Bobot skor nilai
Sangat setuju 1
Setuju 2
Tidak setuju 3
Sangat tidak setuju 4
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
27
3. Metode Pengumpulan Data
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Angket atau Kuesioner
Angket/kuesioner merupakan cara pengumpulan data dengan
memberikan daftar pertanyaan kepada responden. Angket dipandang sebagai
interview tertulis yang digunakan peneliti untuk mengumpulkan data karena
peneliti tidak dapat berhadapan langsung dengan responden. Menurut Suharsimi
Arikunto (2006: 151) ”kuesioner adalah sejumlah pertanyaan tertulis yang
digunakan untuk memperoleh informasi dari responden dalam arti laporan tentang
pribadinya, atau hal-hal yang ia ketahui” sedangkan menurut Moehar Daniel
(2003 : 55) adalah “Daftar pertanyaan atau kuesioner berisi satu set pertanyaan
yang secara logis berhubungan dengan masalah penelitian, dan tiap pertanyaan
merupakan jawaban yang mempunyai makna dalam menguji hipotesis”. Dari
kedua pendapat di atas maka dapat disimpulkan bahwa angket adalah teknik
pengumpulan data yang dilakukan secara tertulis kepada responden.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 152) kuesioner dapat dibedakan
menjadi beberapa jenis tergantung pada sudut pandang, yaitu :
a. Dipandang dari cara menjawabnya, maka ada :
1. Kuesioner terbuka, yang memberi kesempatan pada responden untuk
menjawab dengan kalimat sendiri.
2. Kuesioner tertutup, yang sudah disediakan jawabannya sehingga
responden tinggak memilih.
b. Dipandang dari jawaban yang diberikan ada :
1. Kuesioner langsung, yaitu responden menjawab tentang dirinya.
2. Kuesioner tidak langsung, yaitu jika responden menjawab tentang
orang lain.
c. Dipandang dari bentuknya, maka ada :
1. Kuesioner pilihan ganda, yang dimaksud adalah sama dengan
kuesioner tertutup.
2. Kuesioner isian, yang dimaksud adalah kuesioner terbuka.
3. Check list, sebuah daftar, di mana responden tinggal membubuhkan
tanda check () pada kolom yang sesuai.
4. Rating- scale, (skala bertingkat), yaitu sebuah pernyataan diikuti oleh
kolom-kolom yang menunjukkan tingkatan-tingkatan, misalnya
mulai dari sangat setuju sampai ke sangat tidak setuju.
Berdasarkan keterangan di atas maka dalam penelitian ini peneliti
menggunakan angket langsung tertutup dalam bentuk bertingkat (rating scale)
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
28
yaitu responden tinggal memilih jawaban yang telah disediakan pada tiap-tiap
kolom dengan membubuhkan tanda check pada kolom yang sesuai.
Angket sebagai teknik pengumpulan data mempunyai segi positif dan
segi negatif dengan kata lain angket memiliki keuntungan dan kelemahan. Untuk
keuntungan angket, Suharsimi Arikunto (2006: 152) mengemukakan sebagai
berikut :
a. Tidak memerlukan hadirnya peneliti.
b. Dapat dibagikan secara serentak kepada banyak responden.
c. Dapat dijawab oleh responden menurut kecepatannya masing-masing
dan menurut waktu senggang responden.
d. Dapat dibuat anonim sehingga responden bebas, jujur dan tidak malu-
malu menjawab.
e. Dapat dibuat terstandar sehingga bagi semua responden dapat diberi
pertanyaan yang benar-benar sama.
Sedangkan untuk kelemahan angket, Suharsimi Arikunto (2006 : 152-
153) berpendapat sebagai berikut :
a. Responden sering tidak teliti dalam menjawab sehingga ada pertanyaan
yang terlewati tidak dijawab, padahal sukar diulang untuk diberikan
kembali kepadanya.
b. Sering sukar dicari validitasnya.
c. Walaupun dibuat anonim, kadang-kadang responden dengan sengaja
memberikan jawaban yang tidak betul atau tidak jujur.
d. Sering tidak kembali, terutama jika dikirim lewat pos, menurut
penelitian, angket yang dikirim lewat pos angka pengembaliannya
sangat rendah, hanya sekitar 20% (Anderson).
e. Waktu pengembaliannya tidak bersama-sama , bahkan kadang-kadang
ada yang terlalu lama sehingga terlambat.
Langkah-langkah yang harus ditempuh dalam menggunakan angket
adalah sebagai berikut :
1) Menentukan tujuan
Dalam penelitian ini angket disusun untuk memperoleh data mengenai
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa.
2) Merumuskan aspek-aspek yang akan diungkap
Untuk memperjelas mengenai data yang diperlukan maka dilakukan
spesifikasi variabel-variabelnya menjadi item-item pertanyaan yang nantinya
diajukan kepada responden.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
29
3) Menetapkan bentuk angket
Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah bentuk angket
langsung tertutup dengan rating scale.
4) Menyusun angket
Setelah spesifikasi data dan sumbernya terselesaikan maka mulai
disusun angket dengan membuat item-item pertanyaan, membuat pedoman
pengisian dan membuat surat pengantar pengiriman angket.
5) Menetapkan skor
Untuk menentukan bobot penilaian penelitian, peneliti menggunakan
modifikasi skala Likert.
Menurut Sekaran (2003: 191) jawaban setiap instrument yang
menggunakan data likert mempunyai gradasi penilaian sebagai berikut:
(1) Sangat setuju
(2) Setuju
(3) Ragu-ragu
(4) Tidak setuju
(5) Sangat tidak setuju
Dalam penyusunan angket ini alternatif jawaban ragu-ragu dapat
dihilangkan karena alternatif jawaban tersebut menpunyai arti ganda dan dapat
menimbulkan kecenderungan responden untuk memilih alternative jawaban
tersebut. Hal ini sesuai pendapat Suharsimi Arikunto (2006: 241) yang
menyatakan bahwa:
Jika pembaca berpendapat bahwa ada kelemahan lima alternatif karena
responden cenderung memilih alternatif yang ada di tengah (karena dirasa
aman dan paling gampang karena hampir tidak berpikir) dan alasan itu
memang ada benarnya. Maka memang disarankan alternatif pilihannya
hanya empat saja.
Berdasarkan pendapat di atas maka setiap instrument mempunyai empat
alternatif jawaban. Pengukuran faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar
digunakan model skala likert dengan operasional pengukurannya sebagai berikut:
(a) Sangat sejutu diberi bobot : 4
(b) Setuju diberi bobot : 3
(c) Tidak setuju diberi bobot : 2
(d) Sangat tidak setuju diberi bobot : 1
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
30
6) Mengadakan try out
Uji coba dalam hal ini maksudnya adalah untuk melacak barangkali ada
item-item pertanyaan yang tidak objektif atau ada petunjuk yang kurang jelas
sehingga menyebabkan beberapa kesalahan dalam pengisian angket. Setelah
diketahui kelemahannya, item-item yang kurang jelas tadi direvisi agar angket
benar-benar fungsional sehingga dapat dimengerti oleh responden. Try out
dilakukan dengan maksud untuk menguji apakah angket yang digunakan
memenuhi syarat validitas dan realibilitas.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 168) “Validitas adalah suatu ukuran
yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesahihan sesuatu instrumen”.
Adapun rumus yang digunakan untuk menguji validitas angket dalam penelitian
ini adalah rumus korelasi Product Moment dari Pearson. Formula dari rumus
korelasi Product Moment ini adalah sebagai berikut:
2222xy
Keterangan: xy = koefisien korelasi yang dicari .
= jumlah responden.
X = skor total tiap-tiap item.
Y = skor total.
Kriteria valid menurut Bhuono Agung Nugroho (2005: 68) ”Suatu butir
pernyataan dikatakan valid jika nilai r-hitung yang merupakan nilai dari Corrected
Item-Total Correlation > dari r-tabel”.
Berdasarkan hasil uji validitas dengan menggunakan rumus product
moment dari Pearson yang dibantu dengan menggunakan Program analisis SPSS
didapat nilai korelasi antara skor item dengan skor total. Nilai ini kemudian kita
bandingkan dengan nilai r tabel, r tabel dicari pada signifikansi 0,05 dengan 2 sisi
dan jumlah data (n) = 30, maka didapat r tabel sebesar 0,361.
Berdasarkan hasil analisis 52 item dengan jumlah responden sebanyak 30
orang didapat nilai korelasi untuk item 2, 3, 19, 31, 35 dan 47 nilainya kurang
0.361, maka dapat disimpulkan bahwa 6 item tersebut tidak berkorelasi signifikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
31
dengan skor total (dinyatakan tidak valid) sehingga harus dikeluarkan. Sedangkan
pada 46 item lainnya nilainya lebih dari 0,361 dan dapat disimpulkan bahwa butir
instrument tersebut valid.
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 178) ”Reliabilitas menunjuk pada
satu pengertian bahwa sesuatu instrumen cukup dapat dipercaya untuk digunakan
sebagai alat pengumpul data karena instrumen tersebut sudah baik”. Rumus yang
digunakan untuk menguji reliabilitas angket dalam penelitian ini adalah rumus
Alpha. Formula untuk rumus Alpha adalah sebagai berikut:
2
2
11 11
t
b
k
kr
Keterangan: 11 = Reliabilitas instrumen.
k = Banyaknya butir pertanyaan.
2
b = Jumlah varians butir.
2
t = Varians total.
Kriteria reliabel menurut Bhuono Agung Nugroho (2005: 72) ”Reabilitas
suatu konstruk variabel dikatakan baik jika memiliki nilai Cronbach’s Alpha >
dari 0,60”.
Dalam penelitian ini, untuk menguji reliabilitas instrumen dalam
penelitian penulis menggunakan program SPSS, dimana reliabilitas suatu
kontruk variabel dikatakan baik jika memiliki Cronbach’s Alpha > dari 0,60. Dari
hasil penghitungan dengan SPSS didapatkan semua faktor memiliki nilai
Cronbach’s Alpha yang lebih dari 0,60, sehingga dapat disimpulkan bahwa
konstruk pertanyaan yang merupakan dimensi dari faktor internal, eksternal dan
pendekatan belajar adalah reliabel.
7) Penyebaran angket
Apabila segala sesuatunya telah benar-benar matang dipersiapkan maka
angket tersebut bisa disebarkan kepada responden kemudian dihimpun kembali
untuk kemudian dianalisis hasilnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
32
b. Dokumentasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2006: 158) “Dokumentasi, dari asal
katanya dokumen, yang artinya barang-barang tertulis”. Di dalam melaksanakan
metode dokumentasi, peneliti menyelidiki benda-benda tertulis seperti buku-buku,
majalah, dokumen, peraturan-peraturan, notulen rapat, catatan harian, dan lain
sebagainya. Berdasarkan pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa metode
dokumentasi merupakan metode pengumpulan data yang berupa laporan tertulis
dari suatu peristiwa dan sengaja disimpan sebagai sumber data. Data dokumentasi
yang peneliti gunakan adalah daftar nama dan IPK mahasiswa.
D. Rancangan Penelitian
Rancangan penelitian merupakan suatu rangkaian kegiatan yang akan
dilakukan dalam proses penelitian. Di dalam analisis faktor, variabel tidak
dikelompokan menjadi variabel bebas dan variabel terikat, sebaliknya sebagai
penggantinya seluruh set hubungan interdependent antar variabel diteliti. Di
dalam analisis faktor, teknik ini disebut dengan teknik interdependensi
(interdependence technique).
Adapun variabel–variabel yang digunakan untuk mengetahui faktor-
faktor yang mempengaruhi prestasi belajar meliputi:
1. Kondisi kesehatan.
2. Kondisi panca indra.
3. Kecerdasan (inteligensi).
4. Kesediaan untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap).
5. Keinginan yang besar dalam belajar (minat).
6. Kemampuan potensial dalam belajar (bakat).
7. Tujuan yang ingin dicapai.
8. Kesadaran untuk lebih maju.
9. Peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga.
10. Cara mendidik orang tua.
11. Keharmonisan keluarga.
12. Kondisi ekonomi keluarga.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
33
13. Dorongan dosen.
14. Bimbingan dosen.
15. Fasilitas dosen.
16. Kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa.
17. Fasilitas yang ada di masyarakat.
18. Teman bergaul.
19. Persaingan belajar di antara teman.
20. Kondisi/ suasana tempat tinggal.
21. Kondisi kampus.
22. Letak kampus.
23. Kelengkapan peralatan belajar di kampus.
24. Kondisi iklim, cuaca dan suhu.
25. Strategi pembelajaran.
26. Metode pembelajaran.
E. Teknik Analisis Data
Analisis data merupakan salah satu tahapan dalam penelitian di mana
peneliti mengolah data yang diperoleh dari responden dengan teknik analisis
tertentu sehingga pada akhirnya diperoleh suatu kesimpulan penelitian. Teknik
analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah model analisis faktor.
Menurut Bhuono Agung Nugroho (2005: 91) ”Analisis faktor merupakan analisis
statistik yang bertujuan untuk mengidentifikasi, mengelompokkan, dan meringkas
faktor-faktor yang merupakan dimensi suatu variebel, definisi dan sebuah
fenomena tertentu”. Dengan kata lain analisis faktor merupakan suatu teknik
menggambarkan struktur data dari suatu penelitian dengan jalan menganalisis
saling ketergantungan (interdependence) antara variabel secara simultan. Untuk
memudahkan analisis tanpa menghilangkan informasi dari variabel asli yang
diteliti, dilakukan dengan cara menyederhanakan interindependence tersebut
menjadi sejumlah faktor tertentu. Varibel-variabel yang berkorelasi tinggi akan
berada dalam kelompok tertentu membentuk suatu faktor. Demikian juga dengan
variabel-variabel lain yang mempunyai korelasi relatif kecil.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
34
Menurut Malhotra (2002) analisis tidak menentukan nama dan konsep
untuk faktor-faktor yang dihasilkan. Makna dan konsep tiap faktor ditentukan
berdasarkan makna umum variabel-varibel yang tercakup di dalamnya.
Rumus analisis faktor yang digunakan adalah:
Xi = Ai1F1 + Ai2F2 + Ai3F3 + ….. + AimFm + ViUi
keterangan:
Xi = variabel standar ke i.
Aij = koefisien regresi berganda dari variabel i pada faktor umum (common
Factor j).
F = faktor umum.
Vi = koefisien standar regresi dari variabel i pada faktor khusus i.
Ui = faktor khusus bagi variabel 1.
m = jumlah dari faktor umum.
Sehingga, jika ke 26 variabel yang diteliti di masukkan ke dalam model,
maka model analisis faktor yang digunakan adalah sebagai berikut:
X1 = A11F1 + A12F2 + A13F3 + ….. + A126F26 + V1U1
X2 = A21F1 + A22F2 + A23F3 + ….. + A226F26 + V2U2
X3 = A31F1 + A32F2 + A33F3 + ….. + A326F26 + V3U3
...
X26 = A261F1 + A262F2 + A263F3 + ….. + A2626F26 + V26U26
Di mana:
X1 = Kondisi kesehatan.
X2 = Kondisi panca indra.
X3 = Kecerdasan (inteligensi).
X4 = Kesediaan untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap).
X5 = Keinginan yang besar dalam belajar (minat).
X6 = Kemampuan potensial dalam belajar (bakat).
X7 = Tujuan yang ingin dicapai.
X8 = Kesadaran untuk lebih maju.
X9 = Peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga.
X10 = Cara mendidik orang tua.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
35
X11 = Keharmonisan keluarga.
X12 = Kondisi ekonomi keluarga.
X13 = Dorongan dosen.
X14 = Bimbingan dosen.
X15 = Fasilitas dosen.
X16 = Kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa.
X17 = Fasilitas yang ada di masyarakat.
X18 = Teman bergaul.
X19 = Persaingan belajar di antara teman.
X20 = Kondisi/ suasana tempat tinggal.
X21 = Kondisi kampus.
X22 = Letak kampus.
X23 = Kelengkapan peralatan belajar di kampus.
X24 = Kondisi iklim, cuaca dan suhu.
X25 = Strategi pembelajaran.
X26 = Metode pembelajaran.
Faktor-faktor khusus berkorelasi satu dengan lainnya, juga tidak ada
korelasinya dengan faktor umum. Faktor-faktor umum dapat dinyatakan sebagai
kombinasi linier dari variabel-variabel yang akan diamati. Persamaannya adalah:
Fi = Wi1X1+ Wi2X2 + Wi3X3 + ….. WkXk
Keterangan:
Fi = estimasi faktor ke i.
Wi = bobot atau koefesien nilai faktor.
k = jumlah variabel.
X = variabel.
Dimungkinkan untuk memiliki bobot atau skor koefisien faktor sehingga
faktor pertama dapat menjelaskan porsi terbesar dari total varians. Kemudian,
kelompok kedua dari bobot dapat dipilih, sehingga faktor kedua tersebut
merupakan varians sisa yang terbesar dengan tetap mempertimbangkan bahwa
faktor kedua ini tidak berkorelasi dengan faktor pertama. Lebih lanjut lagi, faktor
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
36
pertama diperhitungkan sebagai sebagai varians tertinggi dari data, faktor kedua
sebagai varians tertinggi sebagai berikutnya, dan seterusnya.
Analisis faktor pada prinsipnya digunakan untuk mereduksi data, yaitu
proses untuk meringkas sejumlah variabel menjadi lebih sedikit dan
menamakannya sebagai faktor. Langkah-langkah analisis faktor adalah sebagai
berikut :
Gambar 2. Tahapan Analisis Faktor, Sumber : Malholtra (2002: 648)
1. Merumuskan Masalah(Formulate the Problem)
Langkah ini menjelaskan rasional tujuan penelitian menggunakan analisis
faktor, kemudian menentukan variabel yang akan diteliti dalam hal ini adalah
faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata
Niaga.
Formulate the Problem
Construct the Correlation
Matrix
Korelasi Determine the Number of
Factors
Rotate Factors
Interpret Factors
Faktor-faktor
Calculate Factor Scores
Skor Faktor
Select Surrogate
Variables
Yang Mewakili
Determine Model Fit
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
37
Variabel yang dipertimbangkan ada 26 variabel, yaitu variabel X1 sampai
variabel X26. Data mentah diasumsikan merupakan hasil pengukuran matrik.
Matrik data mentah diperoleh dari data asli langsung dari kuisioner. Matrik ini
berukuran p x q (p baris dan q kolom); p = banyaknya responden yang mengisi
kuisioner, q = banyaknya variabel/item pertanyaaan kuisioner.
2. Menyusun Matrik Korelasi (Uji) Independensi Variabel dalam Matrik
(Construct the Correlation Matrix)
Matriks korelasi merupakan koefisien korelasi antar variabel dan sebagai
bahan baku dari analisis faktor. Pada tahap ini dilakukan uji Bartlett’s Test of
Sphericity dan uji KMO (Keiser-Meyer-Olkin). Uji Bartlett’s test of sphericity,
adalah uji statistik yang digunakan untuk menguji hipotesis yang menyatakan
bahwa variabel-variabel tersebut tidak berkorelasi dalam populasinya. Dengan
kata lain, matriks korelasi populasi adalah sebuah matriks identitas (identity
matrix) di mana setiap variabel berkorelasi sempurna dengan variabel itu sendiri
(r=1), tetapi tidak berkorelasi dengan variabel lainnya (r=0). Uji Bartlett’s
digunakan untuk menguji korelasi dari ke dua puluh enam variabel yang diteliti.
Jika hasil uji bartlett’s diperoleh angka < 0.05 maka variabel-variabel tersebut
layak untuk analisis faktor. Sedangkan uji KMO merupakan sebuah indeks yang
digunakan untuk menguji kesesuaian analisis faktor. Nilai KMO yang tinggi > 0.5
mengindikasikan bahwa analisis faktor layak digunakan.
Proses analisis dilanjutkan dengan menguji nilai MSA, yaitu pedoman
untuk mengukur apakah suatu variabel itu memenuhi syarat atau tidak sebagai
syarat analisis faktor. Setiap variabel nilainya tidak lebih kecil dari 0,5. Nilai
MSA yang lebih kecil dari 0,5 mengindikasikan bahwa variabel tersebut tidak
cocok dengan struktur variabel-variabel yang lain, dan harus dipertimbangkan
untuk mengeluarkan variabel tersebut dari analisis. Nilai MSA setiap variabel
yang diuji dapat dilihat pada tabel Anti Image Matrice pada bagian anti image
correlation.
3. Menentukan Jumlah Faktor (Determine the Number of Factor)
Untuk menentukan jumlah faktor terlebih dahulu harus dilakukan
ekstraksi faktor. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik PCA
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
38
(Principal Component Analisis). Pada tahap ini akan diketahui sejumlah faktor
yang layak mewakili variabel yang dianalisis dengan melihat besarnya nilai
Eigenvalues. Faktor yang terbentuk adalah variabel yang memiliki nilai
Eigenvalues > 1.
4. Merotasi Faktor (Rotate Factor)
Jika matrik sulit diinterpretasikan, maka perlu dilakukan rotasi. Metode
yang digunakan adalah rotasi varimax. Tujuannya untuk memperjelas factor
loading dalam setiap faktor. Variabel yang mempunyai factor loading > 0.4
menunjukkan variabel tersebut berperan dan sebaliknya jika factor loading < 0.4
maka variabel dikeluarkan.
5. Menginterpretasikan Faktor (Interpret Factor)
Dalam menginterpretasikan faktor dengan pertimbangan initial factor
matrix, eigenvalue, percent of variance dan factor loading minimum. Dari kriteria
faktor loading minimal dapat ditentukan variabel masuk faktor mana, sehingga
teridentifikasi nama variabel yang bergabung.
6. Menentukan Model yang Tepat (Determine Model Fit)
Langkah ini didasarkan asumsi bahwa korelasi antar variabel dapat
dihubungkan dengan faktor umum. Korelasi ini direproduksi dari estimasi
variabel dan faktor tersebut. Residual dilakukan untuk melakukan uji ketepatan
model. Jika residu ”E” maka penulis dapat mendeteksi apakah model yang
dihasilkan dari analisis faktor tepat atau tidak berdasarkan banyaknya residu
dengan nilai absolut > 0,05. Untuk mengukur ketepatan model ini digunakan
teknik PCA dengan melihat sampai seberapa besar residual antar korelasi awal
yang diamati dengan korelasi hasil reproduksi. Jika terdapat banyak residual
berarti ada indikasi bahwa faktor tersebut tidak dapat menyediakan model yang
baik.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
39
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Deskripsi Data
Dalam penelitian ini diuji sejumlah variabel yang diduga merupakan
variabel-variabel yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata
Niaga. Besarnya skor maksimum, mimimum, rata-rata dan standar deviasi dari
hasil penelitian 26 variabel dengan instrument pengumpulan data berupa angket
dari 105 responden, terangkum dalam tabel berikut ini:
Tabel 2. Deskripsi Statistik Variabel Penelitian
variabel Item pertanyaan m
i
n
m
a
k
mean Std.
deviasi
Validi
tas
Relia
bilitas
Kondisi
kesehatan
Kondisi kesehatan 1 4 2,78 0,707 0,475
0,806
Kondisi panca
indra
Kondisi panca indra 1 4 2,52 0,681 0,543
Kecerdasan
(inteligensi)
Mudah memahami 1 4 2,50 0,557 0,436
Intelegensi yang tinggi,
prestasi belajar tinggi 1 4 2,87 0,760 0,390
Sikap Respon terhadap mata
kuliah dan dosen 1 4 2,89 0,609 0,493
Kesediaan melaksanakan 1 4 2,28 0,546 0,522
Minat
Minat terhadap mata
kuliah 1 4 2,97 0,579 0,646
Usaha dalam
mempelajari mata kuliah 1 4 2,69 0,609 0,401
Bakat Nilai mata kuliah di PTN 1 4 2,95 0,801 0,589
Kemudahan mempelajari
mata kuliah di PTN 1 4 2,90 0,619 0,551
Tujuan yang
ingin dicapai
Target penguasaan
materi 1 4 2,68 0,612 0,486
Target nilai 2 4 3,32 0,612 0,494
Kesadaran
untuk lebih
maju
Menyadari hakikat
belajar 2 4 3,13 0,621 0,489
Konsentrasi terhadap
mata kuliah 2 4 2,75 0,632 0,569
Peluang kerja
lulusan
Pendidikan
Tata Niaga
Keyakinan mendapatkan
pekerjaan setelah lulus 1 4 3,11 0,764 0,506
Kemudahan
mendepatkan pekerjaan
dengan nilai yang baik
1 4 3,09 0,748 0,511
39
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
40
Cara mendidik
orang tua
Cara mendidik orang tua 1 4 2,37 0,800 0,421
0,879
Keharmonisan
keluarga
Kenyamanan 2 4 3,10 0,673 0,424
Bantuan belajar 1 4 2,58 0,718 0,593
Kondisi
ekonomi
keluarga
Tercukupi kebutuhan
kuliah 1 4 2,90 0,815 0,370
Dapat membeli peralatan
kuliah 1 4 2,66 0,818 0,447
Dorongan
dosen
Motivasi 2 4 3,02 0,554 0,552
Pujian 2 4 2,64 0,681 0,569
Bimbingan
dosen
Arahan 1 4 2,89 0,525 0,551
Pertimbangan 1 4 2,81 0,606 0,564
Fasilitas dosen Materi 1 4 2,50 0,695 0,591
Media 2 4 2,84 0,590 0,448
Kehidupan
masyarakat di
sekitar
mahasiswa
Bantuan belajar
1 4 2,58 0,731 0,486
Fasilitas yang
ada di
masyarakat
Ketersediaan 1 4 2,68 0,778 0,506
Pemanfaatan 1 4 2,56 0,649 0,465
Teman bergaul Ajakan 1 4 2,70 0,761 0,354
Persaingan
belajar di
antara teman
Capaian 1 4 3,23 0,669 0,441
Usaha 1 4 2,99 0,778 0,534
Kondisi/
suasana
tempat tinggal
Situasi 1 4 2,98 0,707 0,481
Kenyamanan 1 4 2,51 0,748 0,628
Kondisi
kampus
Luas 1 4 2,41 0,756 0,420
Kebersihan 1 4 2,49 0,761 0,560
Letak kampus Kenyamanan 1 4 2,84 0,709 0,460
Strategis 1 4 2,93 0,609 0,600
Kelengkapan
peralatan
belajar di
kampus
Ketersediaan 1 4 2,67 0,716 0,521
Buku-buku di
perpustakaan 1 4 2,35 0,665 0,620
Kondisi iklim,
cuaca dan
suhu
Mendukung kenyamanan
1 4 2,77 0,639 0,519
Strategi
pembelajaran
Membuat 1 4 2,52 0,695 0,717
0,666 Mencapai 2 4 3,15 0,533 0,576
Metode
pembelajaran
Mempunyai 2 4 3,07 0,559 0,741
memilih 1 4 3,09 0,667 0,789
Sumber: Data Primer Diolah, 2011
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
41
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa skor minimum dan
maksimum merupakan hasil dari ringkasan data yang diperoleh setelah
penyebaran angket dari 105 responden melalui pengukuran dengan skala Likert.
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa seluruh variabel yang diteliti
menunjukkan nilai Standar Deviasi yang lebih kecil dari nilai Mean, ini artinya
semakin kecil nilai Standar Deviasi maka semakin dekat nilai variabel tersebut
terhadap Mean atau berada di sekitar Mean (normal). Dengan kata lain, dapat
disimpulkan bahwa data tersebut telah siap digunakan untuk proses pengolahan
data selanjutnya.
Dalam validitas dan reliabilitas instrument angket, 46 item soal semua
valid, karena nilainya lebih dari 0,191 (nilai r product momen dari 105).
Sedangkan reliability angket, semua juga reliabel karena nilainya lebih dari 0,6.
B. Pengujian Persyaratan Analisis
1. Uji Bartlett’s test of sphericity. Dari hasil uji Bartlett diperoleh nilai statistik
975,395 pada taraf signifikansi 0,000 (signifikansi <0,05) sehingga analisis
faktor layak untuk digunakan.
2. Keiser-Meyer-Olkin (KMO). Berdasarkan hasil analisis diperoleh nilai KMO
sebesar 0,761. Karena harga KMO lebih besar dari 0,5 maka disimpulkan
bahwa analisis layak untuk dilakukan.
3. Uji Measure Sampling Adequaci (MSA ). Berdasarkan analisis diperoleh nilai
MSA semua sudah diatas 0,5, maka analisis layak dilanjutkan.
4. Total Variance Explained dapat diketahui bahwa nilai eigenvalue yang lebih
besar dari 1.00 berjumlah 8 (delapan) buah sehingga dalam hal ini akan
terdapat 8 faktor yang akan terbentuk.
5. Rotated Component Matrix, dapat diketahui bahwa terbentuk 8 faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga. Tampak
bahwa tidak ada variabel yang harus dikeluarkan karena kurang dari 0,4,
sehingga analisis tidak diperlukan lagi. Untuk lebih jelasnya hasil analisis
dapat dilihat di tabel.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
42
Tabel 3. Hasil Analisis
No. Variabel loading Nama Faktor Baru
1 Kecerdasan (inteligensi)
Kondisi kampus.
Letak kampus.
Kelengkapan peralatan belajar di
kampus.
Kondisi iklim, cuaca dan suhu.
X3
X21
X22
X23
X24
0,438
0,706
0,768
0,696
0,774
Pendukung belajar
di kampus dan
kecerdasan
mahasiswa
2 Keinginan yang besar dalam
belajar (minat).
Kemampuan potensial dalam
belajar (bakat).
Tujuan yang ingin dicapai.
Kesadaran untuk lebih maju.
Peluang kerja lulusan Pendidikan
Tata Niaga.
X5
X6
X7
X8
X9
0,559
0,574
0,772
0,717
0,588
Kemauan dan
potensi
3 Dorongan dosen.
Bimbingan dosen.
Fasilitas dosen.
X13
X14
X15
0,780
0,744
0,582
Dosen
4 Kondisi ekonomi keluarga.
Persaingan belajar di antara
teman.
Kondisi/ suasana tempat tinggal.
X12
X19
X20
0,623
0,698
0,705
Pendukung belajar
dari keluarga dan
persaingan belajar
antar teman dan
5 Kehidupan masyarakat di sekitar
mahasiswa.
Fasilitas yang ada di masyarakat.
X16
X17
0,764
0,780
Masyarakat
6 Teman bergaul.
Strategi pembelajaran.
Metode pembelajaran.
X18
X25
X26
0,730
0,808
0,561
Pendekatan belajar
dan teman bergaul
7 Kondisi kesehatan.
Kondisi panca indra.
Kesedian untuk merespon dalam
kegiatan belajar (sikap).
X1
X2
X4
0,744
0,784
0,436
Kondisi fisiologis
dan sikap
8 Cara mendidik orang tua.
Keharmonisan Keluarga.
X10
X11
0,807
0,614
Keluarga
Untuk menguji ketepatan model dapat diperoleh dari reproduce
correlation dengan rumus :
[ P(P-1) ] : 2 = (26*(26-1)) : 2 = 650 : 2 = 325
Dari perhitungan tersebut dapat dihitung banyaknya residu dengan nilai absolut
kurang dari 0,05 yaitu sebesar = 325 – 123 = 202. Karena banyaknya koefisien
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
43
korelasi yang tidak berubah (202) lebih banyak dari pada yang berubah (123)
maka model yang dihasilkan dari analisis faktor ini relatif tepat.
Model yang dimaksud dapat dibentuk dari hasil analisa faktor setelah
dilakukan rotasi dengan memperhatikan variabel-variabel yang mempunyai nilai
loading cukup besar. Dengan demikian model yang dapat dibentuk adalah:
F1 = 0,438 X3 + 0,704 X21 + O,768 X22 + 0,696 X23 + 0,774 X24 + E
F2 = 0,559 X5 + 0,574 X6 + 0,772 X7 + 0,717 X8 + 0,558 X9 + E
F3 = 0,780 X13 + 0,744 X14 + 0,582 X15 + E
F4 = 0,623 X12 + 0,698 X19 + 0,705 X20 + E
F5 = 0,764 X16 + 0,780 X17 + E
F6 = 0,730 X18 + 0,808 X25 + 0,561 X26 + E
F7 = 0,744 X1 + 0,784 X2 + 0, 436 X7 + E
F8 = 0,807 X10 + 0,614 X11 + E
C. Pembahasan Hasil Analisis Data
Hasil penelitian diketahui bahwa terdapat tujuh faktor yang
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor
tersebut adalah:
1. Pendukung Belajar di Kampus dan Kecerdasan Mahasiswa
Variabel yang termasuk faktor 1 ini adalah kecerdasan (inteligensi) (X3)
kondisi kampus (X21), letak kampus (X22), kelengkapan peralatan belajar di
kampus (X23), kondisi iklim, cuaca dan suhu (X24). Faktor ini mampu
menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 25,472. Alasan
peneliti member nama faktor pendukung belajar di kampus dan kecerdasan
mahasiswa, karena variabel X21, X22, X23, dan X24 lebih condong berasal dari
kondisi kampus yang dapat mendukung belajar. Selain empat variabel tersebut
masih satu variabel yaitu X3 kecerdasan.
Dalam faktor ini variabel X24 = kondisi iklim, cuaca dan suhu
merupakan variabel yang paling utama mempengaruhi prestasi belajar dengan
nilai loading 0,774, setelah itu letak kampus (X22) dengan nilai loading 0,768,
kondisi kampus (X21) dengan nilai loading 0,706, kelengkapan peralatan belajar
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
44
di kampus (X23) dengan nilai loading 0,696, dan kecerdasan (inteligensi) (X3)
dengan nilai loading 0,438.
Alam yang meliputi kondisi iklim, cuaca dan suhu yang kondusif akan
mendukung kenyamanan belajar mahasiswa. Kondisi iklim dan cuaca di kampus
UNS tidak jauh beda dengan kampus-kampus lain. Suhu yang terasa di kampus
UNS cukup mendukung untuk belajar, karena masih ada banyak pohon-pohon
yang cukup besar sehingga bila siang tidak begitu terasa panas. Kondisi alam ini
sangat berpengaruh karena menentukan kenyamanan belajar mahasiswa. Selain
kondisi alam kenyamanan belajar di kampus juga dipengaruhi oleh letak kampus
dan kondisinya. Letak kampus di sini berkaitan dengan kemudahan untuk
dijangkau dan jauh dari sesuatu yang dapat mengganggu kenyamanan belajar.
Sedangkan kondisi kampus di sini berkaitan erat dengan keadaan tempat kuliah
yang meliputi luas tempat kuliah yang sebanding dengan jumlah mahasiswa,
kebersihan ruang kuliah dan kondisi kursi yang memadai untuk belajar.
Selain kenyamanan kampus, prestasi belajar juga ditentukan oleh
kelengkapan belajar di kampus. Peralatan pelajaran erat hubungannya dengan cara
belajar mahasiswa, karena alat pelajaran yang dipakai oleh dosen pada waktu
mengajar dipakai pula oleh mahasiswa untuk menerima bahan yang diajarkan itu.
Alat pelajaran yang lengkap dan tepat akan memperlancar penerimaan bahan
kuliah yang diberikan kepada mahasiswa. Jika mahasiswa mudah menerima
pelajaran dan menguasainya maka belajarnya akan menjadi lebih giat dan lebih
maju. Mengusahakan peralatan pelajaran yang baik dan lengkap adalah perlu agar
dosen dapat mengajar dengan baik sehingga mahasiswa dapat menerima pelajaran
dengan baik serta dapat belajar dengan baik pula, yang termasuk peralatan
pelajaran adalah buku-buku di perpustakaan, laboratorium atau media-media lain.
Selain variabel yang masuk pendukung belajar di atas, dalam faktor ini
juga ada variabel kecerdasan (intelegensi). Inteligensi besar pengaruhnya terhadap
prestasi belajar. Dalam situasi yang sama, mahasiswa yang mempunyai tingkat
intelegensi yang tinggi akan mempunyai prestasi yang lebih tinggi daripada yang
mempunyai tingkat intelegensi yang rendah. Walaupun begitu mahasiswa yang
mempunyai tingkat inteligensi yang tinggi belum pasti berhasil dalam belajarnya.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
45
Hal ini disebabkan karena belajar adalah suatu proses yang kompleks dengan
banyak faktor yang mempengaruhinya, sedangkan intelegensi adalah salah satu
faktor di antara faktor lainnya.
2. Kemauan dan potensi
Varibel yang termasuk faktor ke2 ini adalah keinginan yang besar dalam
belajar (minat) (X5), kemampuan potensial dalam belajar (bakat) (X6), tujuan
yang ingin dicapai (X7), kesadaran untuk lebih maju (X8), peluang kerja lulusan
Pendidikan Tata Niaga (X9). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari
variabel (total variansi) sebesar 7,759. Alasan pemberian nama faktor baru
tersebut, karena variabel X7, X8, dan X9 sesuatu yang dapat mengakibatkan
motivasi. Selanjutnya motivasi dan minat (X5) menimbulkan suatu kemauan.
Selain empat variabel tersebut masih ada X6 yaitu bakat atau potensi. Sehingga
penulis member nama faktor kemauan dan potensi.
Dalam faktor ini variabel tujuan yang ingin dicapai (X7) yang paling
utama dengan nilai loading 0,772. Setelah itu kesadaran untuk lebih maju (X8)
dengan nilai loading 0,717, peluang kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga (X9)
dengan nilai loading 0,588, kemampuan potensial dalam belajar (bakat) (X6)
dengan nilai loading 0,574, dan keinginan yang besar dalam belajar (minat) (X5)
dengan nilai loading 0,558.
Tujuan yang ingin dicapai di sini berkaitan dengan target penguasaan
materi dan nilai. Dengan mempunyai tujuan, mahasiswa akan berusaha untuk
mewujudkannya. Tujuan itu dapat disadari atau tidak, akan tetapi untuk mencapai
tujuan itu perlu berbuat, sedangkan yang menjadi penyebab berbuat adalah motif
itu sendiri sebagai daya penggerak/pendorong. Motif selalu mendasari dan
mempengaruhi setiap usaha serta kegiatan seseorang untuk mencapai tujuan yang
diinginkan. Dalam belajar bila mahasiswa mempunyai motif yang baik dan kuat,
hal itu akan memperbesar usaha dan kegiatannya mencapai prestasi yang tinggi.
Mahasiswa yang kehilangan motivasi dalam belajar akan memberi dampak yang
kurang baik terhadap prestasi belajarnya. Dengan adanya motivasi mahasiswa
dapat mempunyai pendorong untuk belajar sehingga dapat memiliki prestasi yang
lebih baik. Selain tujuan yang ingin dicapai, sesuatu yang dapat dijadikan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
46
motivasi itu adalah kesadaran untuk lebih maju dan peluang kerja lulusan
Pendidikan Tata Niaga. Dengan menyadari bahwa hakikat belajar itu adalah demi
kemajuan diri mahasiswa, maka mahasiswa akan bersemangat dan berkonsentrasi
dalam belajar, yang nantinya dalam belajar dapat berlangsung dengan baik dan
benar-benar mampu membuat mahasiswa semakin lebih maju. Peluang kerja
lulusan Pendidikan Tata Niaga juga dapat menumbuhkan dorongan mahasiswa
untuk belajar. Dengan keyakinan bahwa jurusan yang diambil adalah jurusan yang
sangat prospektif, maka mahasiswa juga akan selalu berusaha menguasai segala
materi yang diajarkan guna sebagai bekal kelak ketika bekerja. Peluang kerja di
sini dapat di lihat dari alumni-alumni yang telah bekerja.
Selain motivasi dalam faktor ini juga terkandung bakat dan minat. Setiap
orang pasti mempunyai bakat dalam arti berpotensi untuk mencapai prestasi
sampai ke tingkat tertentu sesuai dengan kapasitas masing-masing. Bakat adalah
kemampuan potensial yang dimiliki seseorang dan dapat mempengaruhi belajar.
Kemampuan itu baru akan terealisasi menjadi kecakapan yang nyata sesudah
belajar atau berlatih. Jika bahan kuliah yang dipelajari mahasiswa sesuai dengan
bakatnya, maka hasil belajaranya lebih baik karena ia senang belajar dan pastilah
selanjutnya ia lebih giat lagi dalam belajarnya itu. Seorang mahasiswa yang
mempelajari suatu bahan kuliah dengan penuh minat akan memperoleh hasil yang
lebih optimal dibandingkan mereka yang tidak atau kurang mempunyai minat
dalam mempelajari bahan kuliah yang sama. Kegiatan itu diminati, maka akan
diperhatikan terus-menerus dengan disertai rasa senang sehingga diperoleh
kepuasan. Minat besar pengaruhnya terhadap belajar, karena bila bahan pelajaran
tidak sesuai dengan minat mahasiswa, mahasiswa tidak akan belajar dengan
sebaik-baiknya, karena tidak ada daya tarik baginya. Mahasiswa akan segan untuk
belajar sehingga prestasinya tidak memuaskan. Sebaliknya jika bahan pelajaran
menarik minat mahasiswa, akan lebih mudah dipelajari dan disimpan. Minat
merupakan kecenderungan dan keinginan seseorang untuk melakukan sesuatu
diiringi dengan usaha sehingga dapat mencapai tujuan yang diharapkan. Beberapa
mahasiswa masuk Pendidikan Tata Niaga bukan sebagai pilihan yang pertama.
Dengan minat yang kurang, mahasiswa cenderung malas untuk mengerjakan tugas
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
47
dari dosen, malas masuk kuliah, sehingga prestasi belajarnya tidak optimal.
Dilihat dari bakat dan minat, mahasiswa PTN pada hakikatnya mempunyai bakat
dan minat yang cukup tinggi terhadap mata kuliah yang ada di PTN. Di lihat dari
bakat, mereka banyak yang lebih mudah memahami mata kuliah di PTN dan
mendapatkan nilai yang baik. Sedangkan dilihat dari minat banyak dari
mahasiswa yang menganggap mata kuliah yang di ajarkan di PTN sangat menarik
dan menantang untuk dipelajari serta mereka banyak yang berusaha untuk
mendalaminya dengan cara mencari bahan referensi lain.
3. Dosen
Variabel yang termasuk faktor ke3 ini adalah dorongan dosen (X13),
bimbingan dosen (X14), fasilitas dosen (X15). Faktor ini mampu menjelaskan
keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 7,437. Alasan pemberian nama
tersebut, karena ketiga variabel tersebut semua berhubungan dengan dosen.
Sehingga pemberian nama faktor dosen hal yang paling tepat.
Dalam faktor ini dorongan dosen (X13) yang paling utama dengan nilai
loading 0,780. Setelah itu bimbingan dosen (X14) dengan nilai loading 0,744, dan
fasilitas dosen (X15) dengan nilai loading 0,582.
Dosen dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa melalui
dorongan, bimbingan dan fasilitas belajar. Dorongan di sini diberikan oleh dosen
baik secara langsung maupun tidak langsung. Dorongan secara langsung dapat
diberikan ketika di sela-sela pemberian materi di perkuliahan dosen dapat
memberikan wejangan yang mampu membakar semangat mahasiswa unjuk
belajar. Sedangkan secara tidak langsung, dosen dapat memberikan dorongan
dengan sikap-sikap yang baik yang dapat dicontoh oleh mahasiswa.
Bimbingan dosen berkaitan dengan arahan dan pertimbangan
penyelesaian tugas kuliah. Sehingga mahasiswa dapat menyelesaikan tugas kuliah
sesuai dengan harapan. Sedangkan fasilitas di sini berkaitan dengan pemberian
materi yang lengkap kepada mahasiswa dan penggunaan media yang sudah
memadai ketika belajar.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
48
4. Pendukung Belajar dari Keluarga dan Persaingan Belajar Antar Teman
Variabel yang termasuk faktor ke5 ini adalah kondisi ekonomi keluarga
(X12), persaingan belajar di antara teman (X19), kondisi/ suasana tempat tinggal
(X20). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi)
sebesar 5,826. Alasan pemberian nama tersebut, karena variabel X12 dan X20
termasuk pendukung belajar yang berasal dari keluarga dan ada satu variabel lagi
X19. Sehingga penulis member nama faktor pendukung belajar dari keluarga dan
persaingan belajar antar teman.
Dalam faktor ini kondisi/ suasana tempat tinggal (X20) yang paling besar
dengan nilai loading 0,705. Selanjutnya persaingan belajar di antara teman (X19)
dengan nilai loading 0,698, dan kondisi ekonomi keluarga (X12), dengan nilai
loading sebesar 0,623.
Rumah atau kos yang menjadi tempat tinggal, sedikit banyak dapat
mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Suasana rumah dimaksudkan sebagai
situasi atau kejadian-kejadian yang sering terjadi di dalam keluarga di mana
mahasiswa berada dan belajar. Kondisi rumah atau kos mahasiswa yang gaduh/
ramai dan semrawut tidak akan memberi ketenangan kepada mahasiswa untuk
belajar. Agar mahasiswa dapat belajar dengan baik perlulah diciptakan suasana
rumah/ kos yang tenang dan tenteram, sehingga mahasiswa dapat belajar dengan
baik.
Tidak dipungkiri kondisi ekonomi keluarga juga turut mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa. Dengan kondisi ekonomi keluarga yang memadai,
maka keperluan kuliah juga akan dapat terbeli. Sehingga mahasiswa tidak merasa
kesulitan apabila ingin membeli fasilitas belajar guna menunjang untuk
mempelajari suatu materi tertentu.
Tidak dipungkuri persaingan belajar di antara teman adalah salah satu
yang dapat mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa. Dengan adanya saingan
maka mahasiswa akan selalu berusaha dengan sebaiknya agar bisa mendapatkan
prestasi yang paling baik. Apabila mahasiswa berada di posisi terbaik maka dia
akan selalu berusaha mempertahankannya, tetapi apabila mahasiswa berada di
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
49
posisi kurang baik maka ingin mencoba memperbaikinya. Dengan adanya saingan
maka keinginan untuk belajar selalu ada.
5. Masyarakat
Variabel yang termasuk faktor ke4 ini adalah kehidupan masyarakat di
sekitar mahasiswa (X16) dan fasilitas yang ada di masyarakat (X17). Faktor ini
mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 5,470.
Alasan pemberian nama tersebut, karena kedua variabel yang masuk ke dalam
faktor ini semua berhubungan dengan masyarakat. Sehingga diberi nama faktor
masyarakat.
Dalam faktor ini kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa (X16)
dengan nilai loading 0,764 dan fasilitas yang ada di masyarakat (X17) dengan
nilai loading 0,780.
Lingkungan masyarakat tidak kecil pengaruhnya terhadap prestasi
belajar. Ada pengaruh yang positif dan ada pengaruh yang negatif, tergantung dari
bagaimana cara menghadapinya. Mahasiswa harus mampu memilah-milah mana
yang baik dan mana yang buruk, menghindarkan diri dari pengaruh yang dianggap
kurang baik. Masyarakat yang terdiri dari orang-orang yang tidak terpelajar,
penjudi, suka mencuri dan mempunyai kebiasaan yang tidak baik, akan
berpengaruh jelek kepada mahasiswa yang berada di situ. mahasiswa tertarik
untuk ikut berbuat seperti yang dilakukan orang-orang di sekitarnya. Akibatnya
belajarnya terganggu dan bahkan mahasiswa kehilangan semangat belajar karena
perhatiannya semula terpusat kepada pelajaran berpindah ke perbuatan-perbuatan
yang selalu dilakukan oleh orang-orang di sekitarnya yang tidak baik tadi. Kondisi
masyarakat di lingkungan kumuh yang serba kekurangan dan anak penganggur,
misalnya, akan sangat mempengaruhi aktivitas belajar mahasiswa. Paling tidak,
mahasiswa tersebut akan menemukan kesulitan ketika memerlukan teman belajar
atau berdiskusi atau meminjam alat-alat belajar tertentu yang kebetulan belum
dimiliki.
6. Pendekatan belajar dan teman bergaul
Variabel yang termasuk faktor ke6 ini adalah teman bergaul (X18),
strategi pembelajaran (X25), metode pembelajaran(X26). Faktor ini mampu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
50
menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 5,065. Alasan
pemberian nama tersebut karena variabel X25 dan X26 merupakan pendekatan
belajar di tambah satu variabel X18. Sehingga peneliti member nama pendekatan
belajar dan teman bergaul.
Dalam faktor ini strategi pembelajaran (X25) yang paling utama dengan
nilai loading 0,808. Selanjutnya teman bergaul (X18) dengan nilai loading 0,730
dan metode pembelajaran(X26) dengan nilai loading sebesar 0,561.
Strategi pembelajaran adalah suatu rencana kegiatan belajar yang harus
dikerjakan agar tujuan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sedangkan metode
pembelajaran adalah cara yang digunakan untuk mengimplementasikan rencana
yang sudah disusun dalam bentuk kegiatan nyata dan praktis untuk mencapai
tujuan belajar. Agar mendapatkan hasil yang maksimal dalam belajar, maka
alangkah baiknya mahasiswa perlu menyusun strategi pembelajaran dan memilih
metode yang tepat dalam belajar.
Pengaruh-pengaruh dari teman bergaul mahasiswa lebih cepat masuk
dalam jiwanya daripada yang kita duga. Teman bergaul yang baik akan
berpengaruh baik terhadap diri mahasiswa, begitu juga sebaliknya, teman bergaul
yang jelek pasti mempengaruhi yang bersifat buruk juga. Teman yang
dimaksudkan di sini adalah lingkungan pergaulan mahasiswa baik di kampus
maupun di masyarakat. Lingkungan pergaulan dalam sosiologi disebut sebagai
kelompok sebaya. Di kalangan mahasiswa juga terdapat kelompok–kelompok
sebaya. Kelompok sebaya ini mempunyai peranan penting terhadap aktivitas,
minat, dan prestasi akademik mereka. Kelompok-kelompok sebaya inilah yang
juga mempengaruhi perilaku seorang mahasiswa dalam menempuh pendidikannya
di perguruan tinggi. Perilaku belajar mereka juga dipengaruhi oleh kelompok ini
apakah mereka termasuk mahasiswa yang bersungguh-sungguh mencari ilmu
pengetahuan atau hanya mengejar status.
7. Kondisi Fisiologis dan Sikap
Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi kesehatan (X1),
kondisi panca indra (X2), dan kesedian untuk merespon dalam kegiatan belajar
(sikap) (X4). Faktor ini mampu menjelaskan keragaman dari variabel (total
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
51
variansi) sebesar 4,935. Alasan pemberian nama tersebut karena kondisi
kesehata dan kondisi panca indra termasuk kondisi fisiologis. Ditambah lagi satu
variabel yaitu sikap. Sehingga penuli member nama faktor kondisi fisiologis dan
sikap.
Dalam faktor ini kondisi panca indra (X2) yang paling utama dengan
nilai loading 0,784. Selanjutnya kondisi kesehatan (X1) dengan nilai loading
0,744 dan kesedian untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap) (X4) nilai
loading 0,436
Kondisi fisiologis yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah
kondisi panca indra terutama indra penglihatan dan pendengaran. Indra
penglihatan berfungsi untuk membaca buku maupun tulisan dari dosen.
Sedangkan indra pendengaran berfungsi untuk mendengarkan penjelasan dari
dosen. Dalam hal ini bila mahasiswa mengalami sedikit gangguan, bisa disiasati
dengan memilih tempat duduk yang sesuai. Sehingga dapat membaca dan
mendengarkan penjelasan dari dosen.
Kondisi kesehatan juga mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa, dengan
kondisi yang sehat maka mahasiswa dapat dengan nyaman belajar tanpa
terganggu rasa sakit. Bayangkan saja bila kondisi organ tubuh yang lemah, apalagi
jika disertai pusing-pusing kepala misalnya dapat menurunkan kualitas ranah cipta
(kognitif) sehingga materi yang dipelajarinya kurang atau tidak berbekas. Jadi
alangkah baiknya bila mahasiswa selalu menjaga kesehatannya.
Sikap mahasiswa yang positif, terutama kepada dosen dan mata kuliah
yang disajikan merupakan pertanda awal yang baik bagi proses belajar mahasiswa
tersebut. Sebaliknya, sikap negatif mahasiswa terhadap dosen dan mata kuliah
yang ada, apalagi jika diiringi kebencian kepada dosen dan mata kuliah yang ada
dapat menimbulkan kesulitan belajar siswa tersebut.
8. Keluarga
Variabel yang termasuk faktor ke7 ini adalah kondisi cara mendidik
orang tua (X10) dan keharmonisan keluarga (X11). Faktor ini mampu
menjelaskan keragaman dari variabel (total variansi) sebesar 4.015. Alasan
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
52
pemberian nama faktor keluarga, karena kedua variabel semua berhubungan
dengan keluarga.
Dalam faktor ini cara mendidik orang tua (X10) dengan nilai loading
0,764 dan keharmonisan keluarga (X11) dengan nilai loading 0,614.
Cara mendidik orang tua di lingkungan keluarga dapat mempengaruhi
prestasi belajar. Lingkungan keluarga merupakan lingkungan tempat seseorang
tumbuh dan berkembang menuju kedewasaan. Dalam keluarga seseorang untuk
pertama kalinya belajar dan membentuk kepribadian dirinya. Di lingkungan
keluarga inilah pertama kali seseorang mulai belajar. Sehingga seringkali
pembawaan belajar di keluarga akan terbawa sampai dewasa. Keluarga yang
mampu memunculkan gairah belajar seorang anak akan lebih baik dari pada tidak.
Keharmonisan keluarga erat hubungannya dengan relasi antar anggota
keluarga. Relasi di sini adalah relasi orang tua dengan anaknya, anak dengan
saudaranya atau anggota keluarga yang lain turut mempengaruhi belajar. Wujud
relasi itu misalnya apakah hubungan itu penuh dengan kasih sayang dan
pengertian, ataukah diliputi dengan kebencian, sikap yang terlalu keras ataukah
yang acuh tak acuh dan sebagainya. Kondisi keluarga yang harmonis tentu saja
dapat memberi efek yang baik terhadap prestasi belajar mahasiswa.
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
53
BAB V
SIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi
prestasi belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 didapatkan
kesimpulan bahwa ada 8 faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa
Pendidikan Tata Niaga. Faktor-faktor itu meliputi 1) faktor pendukung belajar di
kampus dan kecerdasan mahasiswa yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca
dan suhu, letak kampus, kondisi kampus, kelengkapan peralatan belajar di
kampus, dan kecerdasan (inteligensi). 2) faktor kemauan dan potensi yang
mewakili variabel tujuan yang ingin dicapai; kesadaran untuk lebih maju; peluang
kerja lulusan Pendidikan Tata Niaga, kemampuan potensial dalam belajar (bakat),
dan keinginan yang besar dalam belajar (minat). 3) faktor dosen yang mewakili
variabel dorongan dosen; bimbingan dosen; dan fasilitas dosen. 4) faktor
pendukung belajar dari keluarga dan persaingan belajar antar teman yang
mewakili variabel kondisi/ suasana tempat tinggal, persaingan belajar di antara
teman, dan kondisi ekonomi keluarga. 5) faktor Masyarakat yang mewakili
kehidupan masyarakat di sekitar mahasiswa dan fasilitas yang ada di masyarakat
6) faktor pendekatan belajar dan teman bergaul yang mewakili variabel strategi
pembelajaran; teman bergaul; dan metode pembelajaran. 7) faktor kondisi
fisiologis dan sikap yang mewakili variabel kondisi panca indra; kondisi
kesehatan dan kesedian untuk merespon dalam kegiatan belajar (sikap). 8) faktor
keluarga yang mewakili variabel cara mendidik orang tua dan keharmonisan
keluarga.
Dari kedelapan faktor yang paling besar mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa Pendidikan Tata Niaga tahun 2011 adalah pendukung belajar di
kampus dan kecerdasan mahasiswa dengan percentage of varians sebesar
25,472%.
53
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
54
B. Implikasi
Berdasarkan simpulan di atas maka penulis dapat mengemukakan
implikasi penelitian sebagai berikut:
1. Hasil penelitian ini diharapkan menjadi bahan masukan bagi pihak kampus
bahwa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar mahasiswa adalah faktor
pendukung belajar di kampus dan kecerdasan mahasiswa, faktor kemauan dan
potensi, faktor dosen, faktor pendukung belajar dari keluarga dan persaingan
belajar antar teman, faktor Masyarakat, faktor pendekatan belajar dan teman
bergaul, faktor kondisi fisiologis dan sikap, faktor keluarga. Sehingga pihak
kampus dapat mengambil kebijakan yang tepat untuk dapat meningkatkan
prestasi belajar mahasiswa.
2. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor pendukung belajar di kampus
dan kecerdasan mahasiswa yang mewakili variabel kondisi iklim, cuaca dan
suhu, letak kampus, kondisi kampus, kelengkapan peralatan belajar di kampus,
dan kecerdasan (inteligensi) menjadi faktor utama yang mempengaruhi prestasi
belajar mahasiswa Pendidikan Tata Niaga, untuk itu perlunya pihak kampus
meningkatkan kenyamanan dan fasilitas di kampus.
3. Hasil penelitian ini akan dapat dikembangkan secara lebih lanjut melalui teori
keilmuan yang ada sebagai upaya untuk meningkatkan prestasi belajar
mahasiswa.
C. Saran
1. Bagi Pihak Kampus
a. Faktor pendukung belajar di kampus dan kecerdasan mahasiswa merupakan
faktor yang paling dominan mempengaruhi prestasi belajar. Untuk
meningkatkan sarana pendukung pihak kampus bisa berupaya dengan selalu
menjaga suhu di kampus tetap kondusif dengan tetap menjaga pohon-pohon
tetap hidup. Di dalam ruang kuliah, kondisi kipas harus selalu baik, bila perlu
dan ada dana bisa dipasang AC. Pihak kampus lebih meningkatkan kebersihan
dan mengganti kursi di kelas dengan yang lebih baik. Dalam setiap ruang kelas,
jumlah mahasiswa jangan terlalu banyak. Pihak kampus juga harus selalu
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
55
meningkatkan peralatan belajar dikampus baik buku di perpustakaan maupun
kelengkapan di laboratorium.
b. Motivasi merupakan salah satu variabel dari faktor yang kedua. Salah satu
yang dapat memunculkan motivasi adalah pengetahuan tentang peluang kerja
lulusan Pendidikan Tata Niaga. Untuk itu pihak BKK PTN bisa menyediakan
papan pengumuman untuk informasi lowongan kerja dan pendataan tempat
kerja alumni, agar dapat memotivasi mahasiswa yang masih kuliah. Selain itu
motivasi juga bisa dimunculkan dari dosen kepada mahasiswa. Dosen di sini
dapat memberikan motivasi baik langsung maupun tidak lansung. Motivasi
secara langsung dapat diberikan ketika di sela-sela pemberian materi di
perkuliahan dosen dapat memberikan wejangan yang mampu menumbuhkan
semangat mahasiswa unjuk belajar. Sedangkan secara tidak langsung, dosen
dapat memberikan motivasi dengan sikap-sikap yang baik yang dapat dicontoh
oleh mahasiswa, misalnya mengajar kuliah tepat waktu atau aktif dalam
kegiatan penelitian-penelitian dosen.
2. Bagi Mahasiswa
a. Kemauan dan potensi adalah faktor kedua yang mempengaruhi prestasi belajar
mahasiswa. Motivasi merupakan salah satu variabel di dalamnya, untuk itu
mahasiswa harus mampu menumbuhkan motivasi untuk belajar dan mampu
menjaganya agar proses belajar dapat berjalan dengan baik. Salah satu cara
menumbuhkan motivasi bisa dengan cara menanamkan kesadaran, bahwa
hakikat belajar adalah demi kemajuan diri sendiri.
b. Dosen merupakan faktor ketiga yang mempengaruhi prestasi belajar. Untuk itu
mahasiswa harus dapat mengetahui kepribadian dosen, sehingga dapat
dimanfaatkan untuk menyusun taktik belajar diperguruan tinggi. Misalnya
dosen yang suka mengajar dengan cara diskusi maka mahasiswa harus bisa ikut
aktif tanya jawab dan memberikan pemikirannya dalam diskusi tersebut.
c. Di antara mahasiswa harus tetap mampu memunculkan rasa persaingan secara
positif untuk mendapatkan prestasi belajar yang paling baik. Salah satu
persaingan yang positif adalah mahasiswa selalu berlomba-lomba untuk
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id
commit to user
56
mendapatkan nilai yang paling baik dengan cara yang benar yaitu dengan
usaha sendiri secara jujur.
d. Bila mahasiswa kos, harus bisa memilih tempat kos yang kondusif untuk
belajar. Misalnya tempatnya tidak terlalu ramai dan teman-teman penghuni kos
bisa mendukung dalam kegiatan belajar.
e. Mahasiswa harus mampu memilah teman bergaul, agar nantinya teman itu
tidak membawanya ke dalam hal-hal yang negatif, tetapi justru dapat
mengajaknya kedalam hal-hal yang positif. Contoh ajakan teman yang positif
di antaranya adalah ajakan teman untuk belajar bersama atau sekedar baca-baca
buku diperpus.
f. Agar kegiatan belajar berjalan dengan baik, mahasiswa harus mampu menjaga
kesehatannya, misalnya dengan makan-makanan yang mengandung cukup gizi
dan mengatur pola tidurnya.
3. Bagi Masyarakat
a. Masyarakat harus mampu menciptakan suasana yang harmonis, yaitu
hubungan antar anggota masyarakat yang baik dan tidak ada keributan, serta
bersama pihak terkait melarang kegiatan-kegiatan yang dapat memberi efek
negatif seperti judi dan mabuk-mabukan. Sehingga suasana di masyarakat
nyaman untuk belajar dan dapat memberi dampak yang positif, yang pada
akhirnya akan meningkatkan prestasi belajar mahasiswa tersebut.
b. Di dalam masyarakat harus ada fasilitas yang dapat dimanfaatkan mahasiswa
untuk dia belajar misalnya bersama pihak terkait membuat perpustakaan atau
jaringan internet.