faal

6
A. Pendahuluan Selain reseptor pendengaran, pada telinga juga terdapat reseptor keseimbangan (vestibuler). Ada dua macam keseimbangan, yaitu : 1. Keseimbangan statis (orientasi tubuh relatif terhadap gravitasi) dengan reseptor macula dan sacula. Contoh gerakan tubuh yang menstimulasi reseptor tersebut adalah memiriringkan kepala, akselerasi linier atau deselerasi linier 2. Keseimbangan dinamis (pemeliharaan posisi tubuh sebagai respons akselerasi deselerasi rotasi, dengan reseptor berada pada kanalis semisirkularis. Impuls dari vestibuler akan dihantarkan ke batang otak, pons dan sampai ke cerebelum. B. Tujuan Praktikum Setelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat : 1. Mendemonstrasikan kepentingan kedudukan kepala dan mata dalam mempertahankan keseimbangan badan pada manusia. 2. Mendemonstrasikan dan menerangkan pengarugh percepatan sudut : a. Dengan kursi barany - Gerakan bola mata (nistagmus) - Tes penyimpangan penunjukan - Tes jatuh - Kesan (sensasi) b. Dengan berjalan mengelilingi statif C. Alat dan Bahan Praktikum 1. Kursi putar barny 2. Tongkat atau statif yang panjang 3. Model kanalis semisirkularis D. Persiapan & Kegiatan Praktikum Percobaan dengan kursi barany

Upload: luthfan-dio-satria-bachri

Post on 14-Apr-2016

245 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

kkkkk

TRANSCRIPT

Page 1: FAAL

A. Pendahuluan

Selain reseptor pendengaran, pada telinga juga terdapat reseptor keseimbangan (vestibuler). Ada dua macam keseimbangan, yaitu :

1. Keseimbangan statis (orientasi tubuh relatif terhadap gravitasi) dengan reseptor macula dan sacula. Contoh gerakan tubuh yang menstimulasi reseptor tersebut adalah memiriringkan kepala, akselerasi linier atau deselerasi linier

2. Keseimbangan dinamis (pemeliharaan posisi tubuh sebagai respons akselerasi deselerasi rotasi, dengan reseptor berada pada kanalis semisirkularis. Impuls dari vestibuler akan dihantarkan ke batang otak, pons dan sampai ke cerebelum.

B. Tujuan PraktikumSetelah mengikuti praktikum, mahasiswa dapat :1. Mendemonstrasikan kepentingan kedudukan kepala dan mata dalam

mempertahankan keseimbangan badan pada manusia.2. Mendemonstrasikan dan menerangkan pengarugh percepatan sudut :

a. Dengan kursi barany - Gerakan bola mata (nistagmus)- Tes penyimpangan penunjukan- Tes jatuh- Kesan (sensasi)

b. Dengan berjalan mengelilingi statif

C. Alat dan Bahan Praktikum1. Kursi putar barny2. Tongkat atau statif yang panjang3. Model kanalis semisirkularis

D. Persiapan & Kegiatan Praktikum

Percobaan dengan kursi barany

1. Nistagmus a. Suruhlah op duduk tegak di kursi barany dengan kedua tangannya memegang erat

tangan kursib. Tutup kedua matanta dengan saputangan dan tundukan kepala 30º ke depan

Q : apa maksud tindakan penundukan kepala 30º kedepan ?c. Putarlah kursi ke kanan 10 kali dalam 20 detik secara teratur dan tanpa sentakand. Hentikan pemutaran kursi dengan tiba tibae.Bukalah saputangan dan suruhlah op melihat jauh kedepanf. Perhatikan adanya nistagmus. Tetapkan arah komponen lambat dan cepat nistagmus

tersebut Q: apa yang dimaksud dengan rotatory nystagmus dan postrotatory nystagmus?

Page 2: FAAL

2. Tes penyimpangan penunjukan (past pointing test of barany)

a. Surulah op duduk tegak di kursi barany dan tutuplah kedua matanya dengan sapu tangan.

b. Pemeriksa berdiri tepat di muka kursi barany sambil mengulurkan tangan kirinya ke arah op.

c. Suruhlah op meluruskan lengan kanannya kedepan sehingga dapat menyentuh jari tangan pemeriksa yang telah diulurkan sebelumnya,

d. Suruhlah op mengangkat lengan kanannya keatas dan kemudian dengan cepat menurunkannya kembali sehingga dapat menyentuh jari pemeriksa lagi. Tindakan a s/d d merupakan persiapan untuk tes yang sesunggunya sebagai berikut :

e. Suruhlah sekarang ip dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi, menundukan kepala 30º kedepan

f. Putarlah kursi kekana 10 kali dalam 20 detik secara teratur tanpa sentakan.

g. Segera setelah pemutaran, kursi dihentikan dengan tiba-tiba, suruhlah op menegakan kepalanya dan melakukan tes penyimpangan penunjukan seperti diatas.

h. Perhatikan apakah terjadi penyimpangan penunjukan oleh op. Bila terjadi penyimpangan , tetapkanlah arah penyimpangannya. Teruskanlah tes tersebut sampai op tidak salah lagi menyentuh jari tangan pemeriksa. Q : bagaimana penjelasan terjadinya post pointing?

3. Tes Jatuh

a. suruhlah op duduk dikursi barany dengan kedua tangannya memegang erat tangan kursi. Tutuplah kedua matanya dengan saputangan dan bungkukan kepala dan badannya sehingga posisi kepala membentuk sudut 120 º dari posisi normal

Q : apa maksud penundukan kepala op 120º dari posisi normal ?

b. Putarlah kursi kekanan 10 kali dalam 10 detik secara teratur tanpa sentakan

c. Segera setelah pemutaran kursi dihentikan dengan tiba-tiba , suruhlah menegakan kembali kepala dan badannya.

d. Perhatikan kemana dia akan jatuh dan tanyakan kepada op kemana rasanya ia akan jatuh.

e. Ulangi tes jatuh ini, tiap kali pada op lain dengan :

Page 3: FAAL

1) Memiringkan kepala kearah bahu kanan sehingga kepala miring 90 º terhadap posisi normal

2) Menengadahkan kepala kebelakang sehingga membuat susut 60 º

Q : apa maksud tindakan butir e tersebut terhadap posisi kanalis semisirkularis tertentu?

f. Hubungkan arah jatuh pada setiap percobaan dengan arah aliran endolimfe pada kanalis semisirkularis yang terangsang.

4. Kesan (Sensasi)

a. Gunakan op yang lain, suruhlah op duduk dikursi barany dan tutuplah kedua matanya dengan saputangan.

b. Putarlah kursi tersebut kekanandengan kecepatan yang berangsur angsur bertambah dan kemudian kurangilah kecepatan putarannya secar berangsur angsur pula sampai berhenti.

c. Tanyakan kepada op arah perasaan berputar:

- sewaktu kecepatan putar masih bertambah

- sewaktu kecepatan putar menetap

- sewaktu kecepatan putar dikurangi

- segera setelah kursi dihentikan

d. Berikan keterangan tentang mekanisme terjadinya arah perasaan berputar yang dirasakan oleh op.

Tabel . Hasil percobaan dengan kursi barany

Posisi Kepala Jenis dan arah nistagmus

(komponen cepat)

Arah penyimpangan

penunjukan

Gerakan kompensasi (arah jatuh)

Sensasi

a.30º kedepanb. 60º ke belakangc. 120º kedepand.miring 90º ke bahu kanan

Page 4: FAAL

Percobaan sederhana untuk kanalis semisirkularis horisontalis

1. suruhlah op dengan mata tertutup dan kepala ditundukan 30 º, berputar sambil berpengangan pada tongkat atau statif, menurut arah jarum jam sebanyak 10 kali dalam 30 detik.2. suruhlah op berhenti, kemudian membuka matanya dan berjalan lurus ke muka3. perhatikan apa yang terjadi4. ulangi percobaan ini dengan berputar menurut arah yang berlawanan dengan arah jarum jam.

Q : apa yang saudara harapkan terjadi pada op ketika berjalan lurus ke muka setelah berputar 10 kali searah jarum jam ? bagaimana penjelasannya.

E. Referensi

Atmadja A, Singgih A, Tanzil A, Widjajdakusumah, Gunawan B, Setiadji VS.. 1979. Buku Penuntun Praktikum Olmu Faal. Jakarta : Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia.

Tortora GJ, Derrickson B. 2009. Principle Of Anatomy Physiologiy 12 Ed. United State Of America: John Wiley and Sons