f18ppt_sap_h1_ppt

126
Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintahan dan Mekanisme Penerapannya di Pemerintah Daerah Finance and Budget Team

Upload: vanny-resi

Post on 06-Nov-2015

9 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

F18PPT_SAP_H1_Ppt

TRANSCRIPT

  • Sosialisasi Standar Akuntansi Pemerintahandan Mekanisme Penerapannyadi Pemerintah DaerahFinance and Budget Team

  • LATAR BELAKANGReposisi DPRD & MasyarakatOtda & Desentralisasi(Reformasi)UU No.22 & .25 Th. 1999, PP 105 & 108 Th. 2000 dan Kepmendagri 29/2002

    UU 17/2003+ UU1/2004+UU15/2004+ UU32/2004+UU33/2004 PP.24/2005+PP 58/2005Permendagri 13/2006Permendagri 26/2006Good Gov

    Partisipasi & Akuntabilitas Publik

  • HARI 1

  • PRE TEST

  • Materi Hari 1Pre TestPengenalan UmumPernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan 1 Penyampaian Laporan KeuanganPSAP 2 Laporan Realisasi AnggaranPSAP 3 Laporan Arus KasPSAP 4 Catatan atas Laporan KeuanganPSAP 5 Akuntansi PersediaanPSAP 6 Akuntansi InvestasiPSAP 7 Akuntansi Asset TetapPSAP 8 Akuntansi Pekerjaan dalam Proses

  • UU Keuangan Negara, UU Perbendaharaan, dan SAPMenggunakan Unified System yang menerapkan 3 pendekatan, yaitu:a. Pendekatan penganggaran dg perspektif jangka menengah;b. Pendekatan unified budget, danc. Pendekatan anggaran kinerja.Pengelompokan anggaran ke dalam unit organisasi, fungsi, program, kegiatan, dan jenis belanja

  • Pengertian akuntansi Akuntansi adalah proses pencatatan, pengukuran, pengklasifikasian, pengikhtisaran transaksi dan kejadian keuangan, penginterpretasian atas hasilnya serta penyajian laporan.

  • Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)SAP adalah prinsip-prinsip akuntansi yang diterapkan dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan pemerintah. SAP digunakan oleh pemerintah sebagai pedoman dalam menyusun dan menyajikan laporan keuangan.

  • Kebijakan Akuntansipenerapan prinsip prinsip akuntansi oleh entitas pelaporan yang diatur oleh Standar Akuntansi yang meliputi pengakuan, pengukuran, dan penyajian.

    merupakan pilihan-pilihan sistem dan prosedur yang dapat menghasilkan keluaran menurut Standar Akuntansi.

  • Sistem Akuntansi Pemerintahan Daerah (SAPD)Serangkaian prosedur manual maupun terkomputerisasi mulai dari pengumpulan data, pencatatan, pengikhtisaran dan pelaporan posisi keuangan dan operasi keuangan pemerintah daerah

    Diatur dengan peraturan gubernur/bupati/walikota yang mengacu pada peraturan daerah tentang pengelolaan keuangan daerah yang berpedoman pada Peraturan Pemerintah.

  • Standar Akuntansi PemerintahanPenyajian Laporan KeuanganLaporan Realisasi AnggaranLaporan Arus KasCatatan atas Laporan KeuanganAkuntansi PersediaanAkuntansi Aset TetapAkuntansi Konstruksi Dalam PengerjaanAkuntansi InvestasiAkuntansi KewajibanKoreksi Kesalahan, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Peristiwa Luar BiasaLaporan Keuangan Konsolidasian

  • Hubungan STANDAR dengan SISTEMStandar menjadi acuan dalam penyusunan Sistem. Keluaran Sistem harus sesuai dengan ketentuan dalam Standar.SAP mengatur mengenai keluaran yang diharapkan, sedang Sistem merupakan gabungan dari langkah-langkah untuk menghasilkan keluaran sesuai dengan Standar.

  • ALUR PELAPORAN AKUNTANSI PEMERINTAH DAERAH

  • ISI POKOK PSAPOBJECTIVE (TUJUAN)DEFINITION (DEFINISI)RECOGNITION (PENGAKUAN)MEASUREMENT (PENGUKURAN)REPORTING (PELAPORAN)DISCLOSURE (PENGUNGKAPAN)

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 01PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN

  • TUJUAN PSAP NO. 01Untuk mengatur penyajian Laporan Keuangan untuk tujuan umum (general purposes financial statement) dalam rangka meningkatkan keterbandingan laporan keuangan baik terhadap anggaran, antar periode, maupun antar entitas.

  • Ruang Lingkup PSAP NO. 01Laporan keuangan disusun dan disajikan dengan basis kas untuk pengakuan pos-pos pendapatan, belanja, transfer, dan pembiayaan, serta basis akrual untuk pengakuan pos-pos aset, kewajiban, dan ekuitas dana

  • DefinisiApropriasiEntitas AkuntansiEntitas PelaporanKebijakan Akuntansi Laporan Keuangan KonsolidasianLaporan Keuangan Interim

  • LAPORAN KEUANGANTujuan Umum dan Tujuan KhususLaporan keuangan mempunyai peranan prediktif dan prospektifTanggung Jawab Pelaporan KeuanganKomponen-komponen Laporan Keuangan

  • Struktur dan Isi Laporan KeuanganIdentifikasi Laporan KeuanganPeriode PelaporanTepat WaktuLaporan Realisasi AnggaranUnsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran

  • Struktur dan Isi Laporan KeuanganNeracaUnsur-unsur Neraca:a. Kas dan setara kas;b. Investasi jangka pendek;c. Piutang pajak dan bukan pajak;d. Persediaan;e. Investasi jangka panjang;f. Aset tetap;g. Kewajiban jangka pendek;h. Kewajiban jangka panjang;i. Ekuitas dana.

  • Struktur dan Isi Laporan KeuanganLaporan Arus Kas diklasifikasi berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran.Laporan Kinerja Keuangan:a. Pendapatan dari kegiatan operasional;b. Beban berdasarkan klasifikasi fungsional dan ekonomi;c. Surplus dan defisit.

  • Struktur dan Isi Laporan KeuanganCatatan atas Laporan KeuanganUnsur-unsur Catatan atas Laporan Keuangan:a. Informasi kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target;b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;c. Informasi ttg dasar penyusunan laporan keuangandan kebijakan akuntansi yang dipilih;d. Pengungkapan informasi yang diharuskan PSAP;e. Pengungkapan informasi aset, kewajiban yang timbulsehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatandan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas;f. Informasi tambahan;g. Daftar dan skedul.

  • Masa Efektif SAPBerlaku efektif untuk laporan keuangan atas pertanggung-jawaban pelaksanaan anggaran mulai Tahun Anggaran 2005

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 02LAPORAN REALISASI ANGGARAN

  • TUJUAN PSAP NO. 02menetapkan dasar2 penyajian LRA untuk Pemda dalam rangka memenuhi tujuan akuntabilitas sebagaimana ditetapkan oleh peraturan perundangan-undanganmemberikan informasi tentang realisasi dan anggaran entitas pelaporan secara tersanding. Penyandingan antara anggaran dan realisasinya menunjukkan tingkat ketercapaian target-target yang telah disepakati antara legislatif dan eksekutif sesuai dengan perundangan-undangan.

  • Ruang Lingkup PSAP NO. 02Laporan Realisasi Anggaran yang disusun dan disajikan dengan menggunakan akuntansi berbasis kas.Pernyataan ini tidak termasuk perusahaan negara/daerah.Entitas pelaporan yang menyelenggarakan akuntansi dan menyajikan laporan keuangan berbasis akrual, tetap menyusun Laporan Realisasi Anggaran yang berbasis kas.

  • Manfaat Informasi Realisasi AnggaranLaporan Realisasi Anggaran menyediakan informasi mengenai realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan dari suatu entitas pelaporan yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya.Mengevaluasi keputusan alokasi sumber-sumber daya ekonomi, akuntabilitas, dan ketaatan entitas pelaporan.Menyediakan informasi yang berguna dalam memprediksi sumber daya ekonomi yang akan diterima untuk mendanai kegiatan pemerintah daerah.

  • DefinisiAzas Bruto

    Basis Kas

    Pembiayaan

  • Struktur Laporan Realisasi AnggaranLaporan Realisasi Anggaran menyajikan informasi realisasi pendapatan, belanja, transfer, surplus/defisit dan pembiayaan, yang masing-masing diperbandingkan dengan anggarannya dalam satu periode.Periode PelaporanTepat Waktu

  • Isi Laporan Realisasi AnggaranLaporan Realisasi AnggaranUnsur-unsur Laporan Realisasi Anggaran:a. Pendapatan;b. Belanja;c. Transfer;d. Surplus/defisit;e. Penerimaan Pembiayaan;f. Pengeluaran Pembiayaan;g. Pembiayaan neto; danh. Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SILPA/SIKPA)

  • Akuntansi PendapatanPendapatan diakui pada saat diterima pada Rekening Kas Umum Negara/Daerah.Pendapatan diklasifikasikan menurut jenis pendapatan.Transfer masuk adalah penerimaan uang dari entitas pelaporan lain, misalnya penerimaan dana perimbangan dan bagi hasil.Akuntansi pendapatan dilaksanakan dengan azas bruto.

  • Akuntansi BelanjaBelanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Rekening Kas Umum Negara/Daerah.Khusus pengeluaran melalui bendahara pengeluaran pengakuannya terjadi pada saat pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut disahkan oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan.Belanja diklasifikasikan menurut klasifikasi ekonomi (jenis belanja), organisasi, dan fungsi. Transfer keluar adalah pengeluaran uang dari entitas pelaporan ke entitas pelaporan lain seperti pengeluaran dana perimbangan dan dana bagi hasil.Realisasi anggaran belanja dilaporkan sesuai dengan klasifikasi yang ditetapkan dalam dokumen anggaran.

  • Contoh Klasifikasi Belanja menurut ekonomi (Jenis Belanja)Belanja Operasi:- Belanja Pegawai- Belanja Barang- Bunga- Subsidi- Hibah- Bantuan SosialBelanja Modal:- Belanja Aset Tetap- Belanja Aset LainnyaBelanja Lain-lain/Tak Terduga

  • Contoh Klasifikasi Belanja menurut fungsiBelanja:- Pelayanan Umum- Pertahanan- Ketertiban dan Keamanan- Ekonomi- Perlindungan Lingkungan Hidup- Perumahan dan Pemukiman- Kesehatan- Pariwisata dan Budaya- Agama- Pendidikan- Perlindungan Sosial

  • REHAT KOPI

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 03LAPORAN ARUS KAS

  • TUJUAN PSAP NO. 03Mengatur penyajian laporan arus kas yang memberikan informasi historis mengenai perubahan kas dan setara kas suatu entitas pelaporan dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi aset non keuangan, pembiayaan, dan non anggaran selama satu periode akuntansi.

  • Ruang Lingkup PSAP NO. 03Laporan Arus Kas sebagai salah satu komponen laporan keuangan pokok.

  • Manfaat Informasi Arus KasInformasi arus kas berguna sebagai indikator jumlah arus kas di masa yang akan datang, serta berguna untuk menilai kecermatan atas taksiran arus kas yang telah dibuat sebelumnya.Laporan arus kas juga menjadi alat pertanggung-jawaban arus kas masuk dan ke luar selama periode pelaporan.Bahan evaluasi perubahan kekayaan bersih/ ekuitas dana suatu entitas pelaporan dan struktur keuangan pemerintah (termasuk likuiditas dan solvabilitas)

  • DefinisiArus Kas

    Aktivitas operasi

    Aktivitas investasi aset non keuangan

    Aktivitas pembiayaan

    Aktivitas non anggaran

  • Entitas Pelaporan Arus KasEntitas pelaporan arus kas adalah unit organisasi yang mempunyai fungsi perbendaharaan.

    Unit organisasi fungsi perbendahaan adalah BUN/BUD.

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas OperasiArus masuk kas aktivitas operasi terutama diperoleh dari:a. Penerimaan Perpajakan;b. Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP)c. Penerimaan Hibah;d. Penerimaan Bagian Laba PN/PD dan investasi lainnya;e. Transfer masuk

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas OperasiArus keluar kas aktivitas operasi terutama digunakan untuk:a. Belanja Pegawai;b. Belanja Barang;c. Bunga;d. Subsidi;e. Hibah;f. Bantuan Sosial;g. Belanja lain-lain/Tak terduga; danh. Transfer ke luar

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas Investasi Aset Non KeuanganArus masuk kas aktivitas investasi aset non keuangan terdiri dari:a. Penjualan Aset Tetap;b. Penjualan Aset Lainnya.

    Arus keluar kas aktivitas investasi aset non keuangan terdiri dari:a. Perolehan Aset Tetap;b. Perolehan Aset Lainnya;

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas PembiayaanArus masuk kas aktivitas pembiayaan antara lain:a. Penerimaan Pinjaman;b. Penerimaan Hasil Penjualan Surat Utang Negara;c. Penerimaan dari Divestasi;d. Penerimaan Kembali Pinjaman;e. Pencairan Dana Cadangan.

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas PembiayaanArus keluar kas aktivitas pembiayaan antara lain:a. Penyertaan Modal Pemerintah;b. Pembayaran Pokok Pinjaman;c. Pemberian Pinjaman Jangka Panjang;d. Pembentukan Dana Cadangan

  • Penyajian Laporan Arus Kas: Aktivitas non anggaranArus masuk kas aktivitas non anggaran terdiri dari:a. Penerimaan Perhitungan Fihak Ketiga (PFK); danb. Kiriman uang masuk.

    Arus ke luar kas aktivitas non anggaran terdiri dari:a. Pengeluaran PFK; danb. Kiriman uang ke luar.

  • Perolehan dan Pelepasan PN/PD dan Unit Operasi lainnyaArus kas yang berasal dari perolehan dan pelepasan PN/PD dan unit operasional lainnya harus disajikan secara terpisah dalam aktivitas pembiayaan.

    Hal-hal yang diungkapkan:a. Jumlah harga pembelian atau pelepasan yang dibayarkandengan kas dan setara kas;b. Bagian dari harga pembelian atau pelepasan yangdibayarkan dengan kas atau setara kas;c. Jumlah kas dan setara kas pada PN/PD dan unit operasilainnya yang diperoleh atau dilepas; dand. Jumlah aset dan utang selain kas dan setara kas yangdiakui oleh PN/PD dan unit operasi lainnya yang diperolehatau dilepas.

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHANNO. 04Catatan atas Laporan Keuangan

  • TUJUAN PSAP NO. 04Mengatur penyajian dan pengungkapan yang diperlukan pada Catatan Atas Laporan Keuangan.

  • Ruang Lingkup PSAP NO. 04Diterapkan pada Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas pelaporan;

    Laporan Keuangan yang diharapkan menjadi Laporan Keuangan untuk tujuan umum oleh entitas yang bukan merupakan entitas pelaporan.

  • Ketentuan UmumSetiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan sebagai bagian yang tak terpisahkan dari laporan keuangan untuk tujuan umum.

    Dimaksudkan agar Laporan Keuangan dapat dipahami oleh pembaca secara luas, tidak terbatas hanya untuk pembaca tertentu ataupun manajemen entitas pelaporan.

  • Struktur dan IsiCatatan atas Laporan Keuangan harus disajikan secara sistematis. Setiap pos dalam Laporan Realisasi Anggaran, Neraca, dan Laporan Arus Kas harus mempunyai referensi silang dengan informasi terkait dalam Catatan Atas Laporan Keuangan (CALK).

  • Struktur dan IsiCatatan atas Laporan Keuangan menyajikan informasi yang antara lain:a. Kebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target;b. Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan selama tahun pelaporan;c. Informasi tentang dasar penyusunan laporan keuangandan kebijakan akuntansi yang dipilih;d. Pengungkapan informasi yang diharuskan PSAP;e. Pengungkapan informasi aset, kewajiban yang timbulsehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatandan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basiskas;f. Menyediakan informasi tambahan yang diperlukan untukpenyajian yang wajar, yang tidak disajikan dalam lembar mukalaporan keuangan.

  • Penyajian Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan Selama Tahun PelaporanKinerja keuangan entitas pelaporan dalam Laporan Realisasi Anggaran harus mengikhtisarkan indikator dan pencapaian kinerja kegiatan operasional yang berdimensi keuangan dalam suatu periode berjalan.

    Pembahasan mengenai kinerja keuangan harus dihubungan dengan tujuan dan sasaran dari rencana strategis pemerintah dan indikator sesuai dengan pertaturan perUU-an yang berlaku.

  • Dasar Penyajian Laporan Keuangan dan Pengungkapan Kebijakan Akuntansi KeuanganAsumsi Dasar (Kemandirian, Kesinambungan, dan Keterukuran)

    Pengguna Laporan Keuangan

    Kebijakan AkuntansiPertimbangan kebijakan akuntansi:a. Pertimbangan Sehatb. Substansi Mengungguli Bentuk Formalc. Materialitas.

  • Kebijakan Akuntansi pada CALKEntitas pelaporan;Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuangan;Basis pengukuran yang digunakan;Sampai sejauh mana kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan ketentuan-ketentuan masa transisi PSAP diterapkan oleh suatu entitas pelaporan;Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.

  • Susunan Catatan Atas Laporan KeuanganKebijakan fiskal/keuangan, ekonomi makro, pencapaian target UU APBN/Perda APBD;Ikhtisar pencapaian kinerja keuangan;Kebijakan akuntansi yang penting:Entitas pelaporanBasis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan keuanganBasis pengukuran yang digunakan;Kesesuaian kebijakan akuntansi yang diterapkan dengan ketentuan PSAP oleh suatu entitas pelaporan;Setiap kebijakan akuntansi tertentu yang diperlukan untuk memahami laporan keuangan.

  • Susunan Catatan atas Laporan Keuangand. Penjelasan pos-pos Laporan Keuangan; e. Pengungkapan pos-pos aset dan kewajiban yang timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan penerapan basis kas.f.Informasi tambahan lainnya, yang diperlukan seperti gambaran umum daerah.

  • ISHOMA

  • Pernyataan Standar Akuntansi Pemerintahan 05

    Akuntansi Persediaan

  • Tujuan PSAP No. 5Untuk mengatur perlakuan akuntansi persediaan dan informasi lainnya yang dianggap perlu disajikan dalam laporan keuangan.

  • Ruang Lingkup

    Pernyataan ini diterapkan dalam penyajian seluruh persediaan dalam Laporan Keuangan untuk tujuan umum.

    LK disusun dan disajikan dengan:Basis kas untuk pengakuan pos-pos anggaran (pendapatan, belanja, transfer, pembiayaan). Basis akrual untuk pos-pos Neraca (Aset, Kewajiban, Ekuitas).

  • Basis KasDalam Basis Kas pencatatan hanya dilakukan untuk transaksi yang mempengaruhi kas (masuk atau keluar) pada saat terjadinya transaksi tersebut. Transaksi yang tidak mempengaruhi kas tidak dicatat.

  • Basis AkrualDalam Basis Akrual semua transaksi dicatat pada saat terjadinya, baik yang menyebabkan perubahan kas maupun yang tidak terkait dengan kas.

  • Definisi Persediaan adalah aset lancar (barang, perlengkapan) untuk mendukung kegiatan operasional pemerintah dan untuk dijual dan/atau diserahkan dalam rangka pelayanan kepada masyarakat.

    Persediaan adalah aset berwujud berupa:Supplies utk operasional;Supplies utk proses produksi;Barang dalam proses produksi;Barang yang disimpan utk dijual/diserahkan kepada masyarakat dalam rangka kegiatan pemerintahan.

  • Macam-macam PersediaanBarang konsumsi;Amunisi;Bahan utk pemeliharaan;Suku cadang;Persediaan utk tujuan strategis/berjaga-jaga;Pita cukai dan leges;Bahan baku;Barang dalam proses/setengah jadi;Tanah/bangunan utk dijual/diserahkan kepada masyarakat;Hewan dan tanaman utk dijual/diserahkan kepada masyarakat.

  • Pengakuan Persediaan diakui pada saat:Potensi manfaat ekonomi masa depan diperoleh dan mempunyai nilai yang dapat diukur dengan andal.Saat diterima/hak kepemilikan dan/atau kepenguasaannya berpindah.Pada akhir periode, persediaan dicatat berdasarkan hasil inventarisasi fisik.Bahan baku/perlengkapan proyek swakelola yang masuk dalam konstruksi dalam pengerjaan bukan merupakan persediaan.

  • Pengukuran Persediaan disajikan sebesarBiaya perolehan (pembelian)Biaya standar (memproduksi sendiri)Nilai wajar (donasi, rampasan, hewan, tanaman)

  • Pengungkapan Laporan keuangan mengungkapkan:Kebijakan akuntansi yang digunakan dalam pengukuran persediaan;Penjelasan lebih lanjut mengenai persediaan: utk pelayanan publik, produksi, disimpan, dan barang dalam proses produksi.

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 06AKUNTANSI INVESTASI

  • TUJUAN PSAP NO. 06Untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk investasi dan pengungkapan informasi penting lainnya yang harus disajikan dalam laporan keuangan

  • Definisi InvestasiInvestasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat ekonomi seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial,sehingga dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada masyarakat

  • Mengapa dilakukan investasi?Memanfaatkan surplus anggaranMemanfaatkan dana yang belum digunakan

  • Klasifikasi PengakuanPengukuranMetode PenilaianPengakuan Hasil InvestasiPelepasan dan PemindahanPengungkapanPerlakuan Akuntansi Investasi

  • 1. Klasifikasi InvestasiInvestasi terbagi 2:1. Investasi Jangka Pendek2. Investasi Jangka Panjang

    Kriteria Investasi jangka pendek:a. Dapat segera diperjualbelikan/dicairkan;b. Investasi dilakukan untuk manajemen kas;c. Berisiko rendah

  • 1. Klasifikasi InvestasiTidak termasuk Investasi jangka pendek:Surat berharga yang dibeli pemerintah dalam rangka mengendalian suatu badan usaha;Surat berharga yang dibeli pemerintah untuk tujuan menjaga hubungan kelembagaan yang baik dengan pihak ketiga;Surat berharga yang tidak dimaksudkan untuk dicairkan dalam memenuhi kebutuhan kas jangka pendek.

  • 1. Klasifikasi InvestasiInvestasi jangka panjang terbagi 2:1. Investasi permanen2. Investasi non permanen

    Investasi permanen dapat berupa:a. Penyertaan modal pemerintah pada PN/PD, Badan Internasional dan Badan Usaha lainnya;b. Investasi permanen lainnya untuk menghasilkan pendapatan atau meningkatkan pelayanan kepada masyarakat

  • 1. Klasifikasi InvestasiInvestasi non permanen dapat berupa:Pembelian obligasi yang dimaksudkan untuk dimiliki s/d tanggal jatuh temponya;Penanaman modal dalam proyek pembangunan yang dpt dialihkan kepada pihak ketiga;Dana yang disisihkan pemerintah dalam rangka pelayanan masyarakat, seperti modal kerja bergulir kpd kelompok masyarakat;Investasi non permanen lainnya yang sifatnya tidak untuk dimiliki secara berkelanjutan.

  • 2. Pengakuan InvestasiPengeluaran untuk perolehan Investasi jangka pendek diakui sebagai pengeluaran kas pemerintah dan tidak dilaporkan sebagai belanja dalam laporan realisasi anggaran.

    Pengeluaran untuk memperoleh Investasi jangka panjang diakui sebagai pengeluaran pembiayaan.

  • 3. Pengukuran InvestasiInvestasi jangka pendek dalam bentuk surat berharga dicatat sebesar biaya perolehan. Jika tanpa biaya perolehan, nilainya sebesar harga pasar.Investasi jangka pendek non saham, dicatat sebesar nilai nominalnya. mis. DepositoInvestasi jangka panjang-permanen dicatat sebesar biaya perolehannya.

  • 3. Pengukuran InvestasiInvestasi jangka panjang- non permanen dinilai sebesar nilai perolehannya.Investasi non permanen dalam bentuk penanaman modal proyek (PIR) dinilai sebesar biaya pembangunannya.Investasi jangka panjang yang diperoleh dari pertukaran aset, dicatat sebesar biaya perolehan atau nilai wajar jika tidak ada biaya perolehan

  • 4. Metode Penilaian InvestasiMetode biaya: Investasi dicatat sebesar biaya perolehan;Metode ekuitas: Investasi dicatat sebesar biaya perolehan dan ditambah atau dikurangi sebesar bagian laba atau rugi pemerintah setelah tanggal perolehan.Metode nilai bersih yang dapat direalisasikan: digunakan untuk kepemilikan yang akan dilepas/dijual dalam jangka waktu dekat.

  • 4. Metode Penilaian InvestasiKriteria penggunaan metode:Kepemilikan kurang dari 20% menggunakan metode biaya;Kepemilikan 20% - 50% atau kurang 20% tapi memiliki pengaruh yang signifikan menggunakan metode ekuitas;Kepemilikan lebih dari 50% menggunakan metode ekuitas;Kepemilikan bersifat non permanen menggunakan metode nilai bersih yang dapat direalisasikan.

  • 5. Pengakuan Hasil InvestasiHasil investasi jangka pendek, al. bunga deposito, bunga obligasi dan dividen tunai dicatat sebagai pendapatan.Hasil investasi berupa dividen tunai dari penyertaan modal yang pencatatannya menggunakan metode biaya dicatat sebagai pendapatan hasil investasi, sedangkan yang menggunakan metode ekuitas, dicatat mengurangi nilai investasi pemerintah dan tidak dicatat sebagai pendapatan hasil investasi. Dividen bentuk saham yang diterima akan menambah nilai investasi pemerintah dan ekuitas dana yang diinvestasikan dengan jumlah yang sama.

  • 6. Pelepasan dan Pemindahan InvestasiPenerimaan dari penjualan investasi jangka pendek diakui sebagai penerimaan kas dan tidak dilaporkan sebagai pendapatan dalam laporan realisasi anggaran.Penerimaan dari pelepasan investasi jangka panjang diakui sebagai penerimaan pembiayaan.Pelepasan sebagian dari investasi tertentu, dinilai dengan nilai rata-rata.

  • 7. Pengungkapan InvestasiHal-hal yang harus diungkapkan:Kebijakan akuntansi untuk penentuan nilai investasi;Jenis-jenis investasi, investasi permanen dan non permanen;Perubahan harga pasar investasi jangka pendek dan panjang;Penurunan nilai investasi yang signifikan & penyebab penurunannya;Investasi yang dinilai dengan nilai wajar dan alasan penerapannya;Perubahan pos investasi.

  • REHAT KOPI

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 07AKUNTANSI ASET TETAP

  • TUJUAN PSAP NO. 07Untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk aset tetapIsu utama: saat pengakuan aset, penentuan nilai tercatat, penentuan dan perlakuan akuntansi atas penilaian kembali dan penurunan nilai tercatat aset tetap.

  • Definisi Aset TetapAset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan untuk digunakan dalam kegiatan pemerintah atau dimanfaatkan oleh masyarakat umum

  • Perlakuan Akuntansi Aset TetapKlasifikasi PengakuanPengukuranPenilaian awalPengeluaran setelah pelaporanPengukuran berikutnya terhadap pengakuan awalPengungkapan

  • 1. Klasifikasi Aset TetapTanah;Peralatan dan Mesin;Gedung dan Bangunan;Jalan, Irigasi, dan Jaringan;Aset tetap lainnya; danKonstruksi dalam Pengerjaan.

  • 2. Pengakuan Aset TetapKriteria diakui aset tetap:Mempunyai masa manfaat lebih dari 12 bulan;Biaya perolehan aset dapat diukur secara andal;Tidak dimaksudkan untuk dijual; danDiperoleh atau dibangun dengan maksud untuk digunakan.

  • 3. Pengukuran Aset TetapAset tetap dinilai dengan biaya perolehan. Jika tidak memungkinkan maka dengan nilai wajar.

    Biaya perolehan aset tetap yang dibangun dengan swakelola meliputi biaya langsung tenaga kerja, bahan baku, dan biaya tidak langsung termasuk biaya perencanaan, sewa peralatan, dan semua biaya lainnya yang terkait.

  • 4. Penilaian Awal Aset TetapAset tetap pada awalnya harus diukur berdasarkan biaya perolehan.Bila tanpa nilai, maka dengan nilai wajar pada saat diperoleh.Untuk penyusunan neraca awal suatu entitas, biaya perolehan aset tetap yang digunakan adalah nilai wajar pada saat neraca awal tersebut disusun.

  • 4. Penilaian Awal Aset TetapBiaya Perolehan aset tetap terdiri harga beli, termasuk bea impor dan setiap biaya yang dapat diatribusikan secara langsung, sehingga siap digunakan.Biaya atribusi langsung:- Biaya persiapan tempat;- Biaya pengiriman awal, biaya simpan, dan bongkar muat;- Biaya pemasangan;- Biaya profesional; dan- Biaya konstruksi.

  • 5. Pengeluaran Setelah PerolehanPengeluaran setelah perolehan awal aset tetap yang memperpanjang masa manfaat, harus ditambahkan (kapitalisasi) pada nilai tercatat aset ybs.Kapitalisasi ditetapkan dalam kebijakan akuntansi suatu entitas.Jumlah kapitalisasi tidak dapat diseragamkan untuk seluruh entitas yang ada, dan diterapkan secara konsisten dan diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.

  • 6. Pengukuran Berikutnya terhadap Pengakuan AwalMetode Penyusutan:1. Metode garis lurus; atau2. Metode saldo menurun ganda;3. Metode unit produksi.Revaluasi tidak diperkenankan, kecuali ada ketentuan pemerintah yang berlaku secara nasional

  • 7. Pengungkapan Aset TetapHal-hal yang harus diungkapkan:Dasar penilaian yang digunakan untuk menentukan nilai tercatat.Rekonsiliasi jumlah tercatat pada awal dan akhir periode yang menunjukkan: penambahan, pelepasan, akumulasi penyusutan, dan mutasi aset tetap lainnya.Informasi penyusutan, meliputi: nilai penyusutan, metode, masa manfaat, dan nilai tercatat bruto dan akumulasi penyusutan.

  • 7. Pengungkapan Aset TetapHal-hal yang harus diungkapkan:Eksistensi dan batasan hak milik aset tetap;Kebijakan akuntansi tentang kapitalisasi;Jumlah pengeluaran pos aset tetap dalam konstruksi; danJumlah komitmen untuk akuisisi aset tetap.

  • 7. Pengungkapan Aset TetapJika diadakan Revaluasi, maka harus diungkapkan:Dasar peraturan untuk menilai kembali aset tetap.Tanggal efektif penilaian kembali;Jika ada, nama penilai independen;Hakikat setiap petunjuk yang digunakan untuk menentukan biaya pengganti;Nilai tercatat setiap jenis aset tetap.

  • PERNYATAAN STANDAR AKUNTANSI PEMERINTAHAN 08AKUNTANSI KONSTRUKSI DALAM PENGERJAAN

  • TUJUAN PSAP NO. 08Untuk mengatur perlakuan akuntansi untuk konstruksi dalam pengerjaan dengan metode nilai historisIsu utama: Jumlah biaya yang diakui sebagai aset yang harus dicatat sampai dengan konstruksi tersebut selesai dikerjakan

  • DefinisiKonstruksi dalam pengerjaan adalah aset-aset yang sedang dalam proses pembangunanMencakup tanah, peralatan dan mesin, gedung dan bangunan, jalan dan irigasi, dan aset tetap lainnya yang proses perolehannya dan/atau pembangunannya membutuhkan suatu periode waktu tertentu dan belum selesai

  • Perlakuan Akuntansi Konstruksi dalam PengerjaanKontrak Konstruksi Penyatuan dan segmentasi kontrak konstruksiPengakuan konstruksi dalam pengerjaanPengukuranPengungkapan

  • 1. Kontrak KonstruksiKontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung dengan perencanaan konstruksi aset, seperti jasa arsitektur;Kontrak untuk perolehan atau konstruksi aset;Kontrak untuk perolehan jasa yang berhubungan langsung pengawasan konstruksi aset yang meliputi manajemen konstruksi dan value engineeringKontrak untuk membongkar atau merestorasi aset dan restorasi lingkungan

  • 2. Penyatuan dan Segmentasi Kontrak KonstruksiJika kontrak konstruksi mencakupsejumlah aset, diperlakukan sebagai suatukontrak konstruksi yang terpisah, apabilamemenuhi:Proposal terpisah telah diajukan untuk setiap aset;Setiap aset telah dinegosiasi secara terpisah;Biaya masing-masing aset dapat diidentifikasi

  • 2. Penyatuan dan Segmentasi Kontrak KonstruksiKonstruksi tambahan diperlakukan sebagai suatu kontrak konstruksi terpisah, jika:

    Aset tambahan tersebut berbeda secara signifikan dalam rancangan, teknologi, atau fungsi dengan aset yang tercakup dalam kontrak semula; atau

    Harga aset tambahan tersebut ditetapkan tanpa memperhatikan harga kontrak semula

  • 3. Pengakuan Konstruksi dalam pengerjaanDiakui jika:Besar kemungkinan bahwa manfaat ekonomi masa yang akan datang berkaitan dengan aset tersebut akan diperoleh;Biaya perolehan tersebut dapat diukur secara andal; danAset tersebut masih dalam proses pengerjaan

  • 3. Pengakuan Konstruksi dalam pengerjaanDipisahkan ke pos aset tetap yang bersangkutan jikamemenuhi kriteria:

    Konstruksi secara substansi telah selesai dikerjakan; dan

    Dapat memberikan manfaat/jasa sesuai dengan tujuan perolehan

  • 4. PengukuranNilai konstruksi swakelola antara lain:Biaya yang berhubungan langsung dengan kegiatan konstruksi;Biaya yang dapat diatribusikan pada kegiatan pada umumnya dan dapat dialokasikan ke konstruksi tersebut; danBiaya lain yang secara khusus dibayarkan sehubungan konstruksi yang bersangkutan

  • 4. PengukuranNilai konstruksi yang dikerjakan Kontraktor:Termin yang telah dibayarkan kepada kontraktor sehubungan dengan tingkat penyelesaian pekerjaan;Kewajiban yang masih harus dibayar kepada kontraktor berhubungan dengan pekerjaan yang telah diterima tetapi belum dibayar pada tanggal pelaporan;Pembayaran klaim kepada kontraktor atau pihak ketiga sehubungan dengan pelaksanaan kontrak konstruksi

  • 4. PengukuranJika konstruksi dibiayai dari pinjaman maka biaya pinjaman yang timbul selama masa konstruksi dikapitalisasi dan menambah biaya konstruksi, sepanjang biaya tersebut dapat diidentifikasi dan ditetapkan secara andalJumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi tidak boleh melebihi jumlah biaya bunga yang dibayarkan pada periode yang bersangkutan

  • 4. PengukuranKontrak konstruksi yang mencakup beberapa jenis pekerjaan yang penyelesaiannya jatuh pada waktu berbeda-beda, maka jenis pekerjaan yang sudah selesai tidak diperhitungkan biaya pinjaman. Biaya pinjaman hanya dikapitalisasi untuk jenis pekerjaan yang masih dalam proses pengerjaan

  • 5. Pengungkapan Hal-hal yang harus diungkapkan:Rincian kontrak konstruksi dalam pengerjaan berikut tingkat penyelesaian dan jangka waktu penyelesaiannya;Nilai kontrak konstruksi dan sumber pembiayaannya;Jumlah biaya yang telah dikeluarkan;Uang muka kerja yang diberikan;Retensi (progress billing)