evaluasi teknik operasional pengumpulan …mmt.its.ac.id/download/semnas/semnas iii/mtl/5. prosiding...

7
Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006 EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTAN SAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT ( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari ) Muhamad Dinul Baktian, Ellina S.Pandebesie, dan Bieby Voijant Tangahu Jurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS Kampus ITS Sukolilo Surabaya ABSTRAK Tingkat pelayanan persampahan di Kecamatan Pelaihari baru mencapai 35,16 % dari total timbulan sampah berdasarkan laporan dari Dinas Permukiman dan Prasarana Daerah Kabupaten Tanah Laut. Hal ini terjadi karena pelayanan hanya terkonsentrasi di pusat kota dan daerah lain di sekitar pusat kota sebagai akibat dari kurangnya jumlah armada dan personil yang ada. Penerimaan retribusi dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan hingga mencapai 62,17 % dari penerimaan sebelumnya dan baru mencapai 3% dari total kebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan (BOP) kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah sehingga pembiayaan sepenuhnya masih disubsidi oleh pemerintah daerah. Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapangan terhadap semua kendaraan pengangkut sampah yang berjumlah 4 unit, untuk mengetahui potensi reduksi di masyarakat digunakan koesioner, analisis pembiayaan pengumpulan dan pengangkutan serta potensi retribusi dilakukan dengan metode perbandingan antara penerimaan dan penyediaan dana, serta metode analisis SWOT untuk kelembagaan. Hasil evaluasi teknis menunjukkan bahwa jumlah armada yang ada masih jauh di bawah kebutuhan riil baik dari hasil analisa teknis maupun berdasarkan SNI. Armada saat ini berjumlah 4 unit dump truck (8m 3 ) sedang dari hasil analisa teknis minimal berjumlah 10 unit dan berdasarkan SNI kebutuhan armada berjumlah 8 unit. Pelaksanaan kegiatan pengumpulan dan pengangkutan sampah masih dapat ditingkatkan dari total 4 trip per hari menjadi 5 trip per hari walaupun dengan atau tanpa perbaikan terhadap waktu off route yaitu pada kendaraan dump truck DA 920 L dari 1 trip per hari menjadi 2 trip per hari sehingga jumlah sampah terangkut akan meningkat menjadi 30,72% dari total timbulan sampah yang ada di Kecamatan Pelaihari. Namun peningkatan jumlah trip ini akan menambah biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 2,38% dari biaya sebelumnya. Sistem pemungutan retribusi melalui RT/RW akan lebih efektif tetapi masih jauh di bawah biaya operasional dan pemeliharaan sehingga perlu peninjauan kembali terhadap Perda No. 22 tahun 2000 mengenai struktur tarif retribusi yang berlaku saat ini. Kata Kunci: Pengumpulan dan pengangkutan sampah, biaya operasional dan pemeliharaan, retribusi dan kelembagaan.

Upload: lamtu

Post on 06-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


4 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN DAN PENGANGKUTANSAMPAH DI KABUPATEN TANAH LAUT

( Studi Kasus : Kecamatan Pelaihari )

Muhamad Dinul Baktian, Ellina S.Pandebesie, dan Bieby Voijant TangahuJurusan Teknik Lingkungan, FTSP-ITS

Kampus ITS Sukolilo Surabaya

ABSTRAK

Tingkat pelayanan persampahan di Kecamatan Pelaihari baru mencapai 35,16 %dari total timbulan sampah berdasarkan laporan dari Dinas Permukiman dan PrasaranaDaerah Kabupaten Tanah Laut. Hal ini terjadi karena pelayanan hanya terkonsentrasi dipusat kota dan daerah lain di sekitar pusat kota sebagai akibat dari kurangnya jumlaharmada dan personil yang ada.

Penerimaan retribusi dalam dua tahun terakhir mengalami penurunan hinggamencapai 62,17 % dari penerimaan sebelumnya dan baru mencapai 3% dari totalkebutuhan biaya operasional dan pemeliharaan (BOP) kegiatan pengumpulan danpengangkutan sampah sehingga pembiayaan sepenuhnya masih disubsidi oleh pemerintahdaerah.

Penelitian ini dilakukan dengan metode observasi lapangan terhadap semuakendaraan pengangkut sampah yang berjumlah 4 unit, untuk mengetahui potensi reduksi dimasyarakat digunakan koesioner, analisis pembiayaan pengumpulan dan pengangkutanserta potensi retribusi dilakukan dengan metode perbandingan antara penerimaan danpenyediaan dana, serta metode analisis SWOT untuk kelembagaan.

Hasil evaluasi teknis menunjukkan bahwa jumlah armada yang ada masih jauh dibawah kebutuhan riil baik dari hasil analisa teknis maupun berdasarkan SNI. Armada saatini berjumlah 4 unit dump truck (8m3) sedang dari hasil analisa teknis minimal berjumlah10 unit dan berdasarkan SNI kebutuhan armada berjumlah 8 unit. Pelaksanaan kegiatanpengumpulan dan pengangkutan sampah masih dapat ditingkatkan dari total 4 trip per harimenjadi 5 trip per hari walaupun dengan atau tanpa perbaikan terhadap waktu off routeyaitu pada kendaraan dump truck DA 920 L dari 1 trip per hari menjadi 2 trip per harisehingga jumlah sampah terangkut akan meningkat menjadi 30,72% dari total timbulansampah yang ada di Kecamatan Pelaihari. Namun peningkatan jumlah trip ini akanmenambah biaya operasional dan pemeliharaan sebesar 2,38% dari biaya sebelumnya.

Sistem pemungutan retribusi melalui RT/RW akan lebih efektif tetapi masih jauhdi bawah biaya operasional dan pemeliharaan sehingga perlu peninjauan kembali terhadapPerda No. 22 tahun 2000 mengenai struktur tarif retribusi yang berlaku saat ini.

Kata Kunci: Pengumpulan dan pengangkutan sampah, biaya operasional danpemeliharaan, retribusi dan kelembagaan.

Page 2: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-2

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Salah satu permasalahan lingkungan yang dihadapi oleh kota-kota besar diIndonesia saat ini adalah masalah sampah. Seiring dengan meningkatnya jumlahpenduduk dan makin kompleksnya kegiatan yang dilakukan, untuk masa mendatangpermasalahan ini juga bisa dialami oleh kota-kota sedang maupun kecil, apabilapengelolaannya tidak dilakukan dengan baik.

Kabupaten Tanah Laut merupakan salah satu kabupaten yang ada di PropinsiKalimantan Selatan. Kabupaten Tanah Laut mempunyai 9 kecamatan yang salahsatunya adalah Kecamatan Pelaihari dengan jumlah penduduk sebesar 65.623 jiwa (BPSKabupaten Tanah Laut, 2004). Kecamatan Pelaihari merupakan ibu kota KabupatenTanah Laut. Sebagai layaknya sebuah ibu kota kabupaten, Kecamatan Pelaiharimerupakan pusat kegiatan pemerintahan, kegiatan ekonomi dan perdagangan serta pusatpendidikan yang pada kenyataannya terus mengalami perkembangan baik dalam halkegiatan ekonomi maupun dalam hal pertumbuhan penduduk, dimana hampir 30% darijumlah penduduk di Kabupaten Tanah Laut berada di Kecamatan Pelaihari (BPSKabupaten Tanah Laut, 2004). Hal ini tentu saja akan berdampak terhadappermasalahan sanitasi yang akan datang, salah satunya adalah masalah persampahan.

Jumlah total timbulan sampah di Kecamatan Pelaihari sebesar 122,85m³/hari.Sedang yang terangkut ke TPA di Kecamatan Pelaihari hanya ± 35,16% dari totaltimbulan sampah yang dihasilkan (Laporan Tahunan Dinas Permukiman dan PrasaranaDaerah Kabupaten Tanah Laut, 2004). Hal ini terjadi karena pelayanan persampahan diKecamatan Pelaihari hanya terkonsentrasi di pusat kota dan di daerah di sekitar pusatkota karena keterbatasan armada dan personil yang ada. Armada yang dimiliki olehDinas Kimprasda saat ini berjumlah 4 unit dump truck dengan volume 8m3 sedangkanberdasarkan SNI 03-3242-1994 bahwa kebutuhan armada setiap 10.000 jiwa adalah 1unit dump truck (7-10m3). Dengan jumlah penduduk 65.623 jiwa maka jumlah minimalarmada yang seharusnya dimiliki oleh Dinas Kimprasda agar dapat melaksanakanpelayanan persampahan keseluruh wilayah di Kecamatan Pelaihari adalah 7 unit dumptruck ditambah dengan 1 unit dump truck untuk cadangan.

Perumusan Masalah

Dengan melihat kondisi penanganan persampahan di Kabupaten Tanah Lautkhususnya di Kecamatan Pelaihari, dapat diidentifikasikan beberapa masalah sebagaiberikut :

o Apakah teknik pengumpulan dan pengangkutan sampah yang ada saat ini sudahberjalan efisien dan efektif dikaitkan dengan jumlah sampah yang terangkut,waktu, rute, dan jumlah armada yang ada dan apakah masih dapat ditingkatkan ?

Tujuan Penelitian

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

o Mengevaluasi teknik pengumpulan dan pengangkutan sampah yang ada saat ini.

Page 3: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-3

Manfaat PenelitianTujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

o Mengevaluasi teknik pengumpulan dan pengangkutan sampah yang ada saat iniberkaitan dengan waktu, rute dan jumlah armada yang tersedia serta jumlahtimbulan sampah terangkut dari tempat pembuangan sementara (TPS) ke tempatpembuangan akhir (TPA).

Ruang LingkupRuang lingkup penelitian meliputi :

o Ruang Lingkup penelitian dibatasi pada persampahan yang dikelola oleh SubBidang Kebersihan dan Keindahan Dinas Permukiman dan Prasarana DaerahKabupaten Tanah Laut yaitu di Kecamatan Pelaihari.

o Evaluasi dilakukan dengan meninjau kegiatan pengumpulan dan pengangkutansampah.

METODOLOGI PENELITIAN

Untuk mencapai tujuan penelitian, ada beberapa tahapan yang secara garis besar,antara lain adalah :1. Tahap Persiapan.

o Meliputi penetapan judul penelitian, mengkaji latar belakang, mengidentifikasipermasalahan.

o Merumuskan masalah penelitian.o Menetapkan tujuan, manfaat.

2. Tahap pengumpulan data.o Kajian Pustakao Observasi lapangan : data primer maupun data sekunder

3. Tahap pengolahan dan analisiso Mengolah dan melakukan analisis data lapangan

4. Tahap akhir.o Menarik kesimpulan sesuai tujuan penelitian .

EVALUASI DAN ANALISA

Analisa Teknis Operasional Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah

Pengumpulan dan pengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari sepenuhnyadikelola oleh Sub Bidang Kebersihan dan Keindahan Dinas Permukiman dan PrasaranaDaerah Kabupaten Tanah Laut, belum melibatkan pihak swasta.

Pelaksanaan pengumpulan dan pengangkutan sampah ini dilakukan setiap hari denganditunjang oleh sarana pengumpulan dan pengangkutan sebanyak 4 unit yang dump trukdengan kapasitas 8m3.

Pengumpulan Sampah

Pola pengumpulan sampah yang dikembangkan oleh Sub Bidang Kebersihan danKeindahan di Kecamatan Pelaihari ini adalah pola individual langsung, pola komunallangsung dan pola penyapuan jalan.

Page 4: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-4

Pengangkutan Sampah.

Kegiatan pengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari ditunjang oleh 4 unitarmada berupa dump truck menggunakan pola Stationery Container System (SCS).

Hasil evaluasi dan analisis terhadap jumlah trip pengangkutan, diperoleh bahwatrip pengangkutan masih dapat ditingkatkan yaitu untuk kendaraan DA 920 L dari 1trip/hari menjadi 2 trip/hari. Sehingga apabila dihitung dengan peningkatan jumlah tripmaka total timbulan sampah yang diangkut ke TPA menjadi 50,40m3/hari atau sekitar30,72% dari total timbulan sampah di Kecamatan Pelaihari.

Dengan mengambil total timbulan sampah di Kecamatan Pelaihari sesuai SNIsebesar 164,06m3/hari maka jumlah riil kendaraan yang diperlukan untuk meningkatkanpelayanan keseluruh desa/kelurahan yang ada di Kecamatan Pelaihari adalah 9 buahkendaraan dengan masing-masing pengangkutan 2 trip per hari. Seperti terlihat padaTabel 1 dan Tabel 2.

Tabel 1. Hasil perhitungan kebutuhan riil kendaraan pengangkut sampah

No Jeniskendaraan

Jumlah( Unit )

Kapasitasdump

truck (m3)

Jumlah triptiap

kendaraan(trip/hari)

Totaljumlah trip(trip/hari)

Faktordensitas

Jumlahsampah

terangkut(m3)

1

2

Dump truck

Dump truck

7

3

8

8

2

1

14

3

1,26

1,26

141,12

30,24

Jumlah 10 17 171,36

Tabel 2. Hasil perhitungan analisa jumlah kendaraan pengangkut hasil evaluasi teknis

No Jenis Kendaraan KapasitasTruck( M3 )

Jumlahkendaraan saat

ini( Unit )

Jumlahkendaraan hasilanalisa ( Unit )

KekuranganJumlah Kendaraan

( Unit )

1. Dump Truk 8 4 10 6

Jumlah 4 10 6

Kondisi ini diperkuat dengan merujuk pada SNI 03-3242-1994 tentang Tata CaraPengelolaan Sampah di Permukiman, dimana disebutkan bahwa kemampuan pelayanankendaraan truk sampah dengan kapasitas kendaraan 7-10m3 adalah sebanyak 10.000jiwa. Dengan jumlah penduduk Kecamatan Pelaihari sebanyak 65.623 juwa, makaseharusnya kendaraan yang dibutuhkan minimum 7 unit kendaraan ditambah minimal 1unit cadangan sehingga menjadi 8 unit kendaraan, Table 3.

Tabel 3. Hasil evaluasi kebutuhan kendaraan pengangkut sampahdi Kecamatan Pelaihari

Uraian Eksisting Hasil evaluasiTeknis

SNI

Jumlah KendaraanPengangkut Sampah

4 UnitKendaraan

10 UnitKendaraan

8 UnitKendaraan

Page 5: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-5

KESIMPULAN

Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis operasional pengumpulan danpengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari dapat diperoleh beberapa kesimpulan:

o Pelaksanaan kegiatan pengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari belumdidukung oleh jumlah sarana pengangkutan yang memadai sehingga hanyamampu melayani daerah-daerah pusat kota dan di sekitar pusat kota dan belummampu melakukan pengembangan daerah pelayanan. Saat ini kegiatanpengumpulan dan pengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari hanyadidukung oleh 4 unit dump truck. Hasil analisa teknis kebutuhan riil kendaraanpengangkut sampah adalah 10 unit dump truck (8m3) sedangkan menurut SNIkebutuhan kendaraan pengangkut sampah adalah 8 unit dump truck (7-10m3).

o Pengangkutan sampah di Kecamatan Pelaihari masih belum efisien mengingatmasih dapat ditingkatkannya jumlah trip per hari dari total 4 trip/hari menjadi 5trip/hari baik tanpa perbaikan waktu off route maupun dengan perbaikan waktuoff route, yaitu dengan meningkatkan jumlah trip dump truck dengan nomorpolisi DA 920 L dari 1 trip/hari menjadi 2 trip/hari.

Saran

o Perlunya dilakukan kajian dan analisa lebih lanjut mengenai potensi reduksisampah baik, di sumber sampah maupun di TPS untuk mengurangi bebanpelayanan persampahan dan beban TPA untuk masa yang akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

APBD (2004), Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Kabupaten Tanah Laut,Bappeda Tanah Laut, Tanah Laut.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (2005), Revisi Rencana Tata Ruang WilayahKabupaten Tanah Laut Tahun 2003, Bappedda Tanah Laut, Tanah Laut.

Badan Pusat Statistik (2004), Tanah Laut Dalam Angka 2003, BPS , Tanah Laut.

Badan Pusat Statistik (2005), Registrasi Penduduk Kabupaten Tanah Laut PertengahanTahun 2004, BPS, Tanah Laut.

Dinas Permukiman Dan Prasarana Daerah (2004), Laporan Kegiatan Tahunan, DinasPermukiman Dan Prasarana Daerah, Tanah Laut.

Departemen Pekerjaan Umum (1991), Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecildan Sedang di Indonesia, SK SNI S-04-1991-03, Yayasan LPBM, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum (1990), Tata Cara Pengelolaan Teknik SampahPerkotaan, SK SNI T-13-1990-F, Yayasan LPBM, Jakarta.

Departemen Pekerjaan Umum (1994), Spesifikasi Timbulan Sampah untuk Kota Kecildan Sedang di Indonesia, SK SNI 19-3964-1994, Yayasan LPBM, Jakarta

Departemen Pekerjaan Umum (1993), Petunjuk Teknis Sistem Modul BidangPersampahan, Ditjen. Cipta Karya, Jakarta .

Hadiwiyoto,S., (1993), Penanganan dan Pengelolaan Sampah, Yayasan Idayu, Jakarta.

LPJ (2005), Laporan Pertanggung Jawaban Bupati Tanah Laut 2004, Tanah Laut .

Page 6: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-6

Marsudi, (2002), Evaluasi Sistem Pengumpulan dan Pengangkutan Sampah KotaTernate Propinsi Maluku Utara, Tesis Pasca Sarjana, Jurusan Teknik LingkunganFTSP-ITS, Surabaya

Minanda, M., (2004), Evaluasi Pengelolaan Pengangkutan Sampah di Kota Bukittinggi,Tesis Pasca Sarjana, Jurusan Teknik Lingkungan FTSP-ITS, Surabaya

Peavy, H.S., Rowe, D.R., Tchobanoglous, G., (1985), Environmental Engineering,McGraw- Hill Book Company, New York.

Rangkuti, Freddy (2004), Analisa SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis, Jakarta :PT.Gramedia Pustaka Utama, 2004.

Tchobanoglous, G., Theisen, H., Virgil, S., (1993), Integrated Solid WasteManagement, Mc.Graw Hill lnc, International Editions, New York .

Page 7: EVALUASI TEKNIK OPERASIONAL PENGUMPULAN …mmt.its.ac.id/download/SEMNAS/SEMNAS III/MTL/5. Prosiding - Dinul... · Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi III Program Studi

Prosiding Seminar Nasional Manajemen Teknologi IIIProgram Studi MMT-ITS, Surabaya 4 Pebruari 2006

ISBN : 979-99735-1-1D-5-7