daftar isi 2 - publikasi.mipastkipllg.compublikasi.mipastkipllg.com/admin/prosiding/prosiding semnas...

14
SERI I ISBN 987-602-73991-0-5 ISBN 987-602-73991-2-9 PROSIDING SEMINAR NASIONAL DAN LOMBA MEDIA PEMBELAJARAN Lubuklinggau, 21-22 November 2015 Pemanfaatan dan Inovasi Sumber Belajar dalam Meningkatkan Kualitas PembelajaranDiselenggarkan oleh: Program Studi Pendidkan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau Himpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau Diterbitkan oleh: STKIP PGRI Lubuklinggau

Upload: lekhanh

Post on 31-May-2019

217 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

SERI IISBN 987-602-73991-0-5ISBN 987-602-73991-2-9

PROSIDINGSEMINAR NASIONAL DAN LOMBA MEDIA

PEMBELAJARANLubuklinggau, 21-22 November 2015

“Pemanfaatan dan Inovasi Sumber Belajar

dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran”

Diselenggarkan oleh:

Program Studi Pendidkan Matematika STKIP PGRI LubuklinggauHimpunan Mahasiswa Pendidikan Matematika STKIP PGRI Lubuklinggau

Diterbitkan oleh:

STKIP PGRI Lubuklinggau

ii

Artikel dalam prosiding ini telah dipresentasikan dalamSeminar Nasional dan Lomba Media Pembelajaran (SN-LMP) 2015

Pemanfaatan dan Inovasi Sumber Belajar dalam Meningkatkan Kualitas Pembelajaran

Copyright ©2016 STKIP PGRI Lubuklinggau

Hak cipta dilindungi undang-undangAll rights reserved

Editor:1. Dr. Fadli, M.Pd.2. Sri Handayani, M.Pd.

Reviewer:1. Prof. Dr. B.P. Sitepu, M.A. (Universitas Negeri Jakarta)2. Prof. Dr. H. Wahyu Widada, M.Pd. (Universitas Bengkulu)3. Dr. Heris Hendriana, M.Pd. (STKIP Siliwangi Bandung)4. Dr. Fadli, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau)5. Drs. Sukasno, M.Pd. (STKIP PGRI Lubuklinggau)

Desain Sampul: Yufitri Yanto, M.Pd.

SERI IIISBN 987-602-73991-0-5ISBN 987-602-73991-2-9

Diterbitkan oleh:STKIP PGRI LubuklinggauJalan Mayor Toha Kelurahan Air Kuti Tel/Fax (0733) 451432 Kota LubuklinggauSumatera Selatan, IndonesiaWebsite: https://www.semnas.stkip-lubuklinggau.ac.id, Email: [email protected]

v

DAFTAR ISI

Halaman

Halaman Muka i

Editor dan Reviewer ii

Kata Pengantar iii

Daftar Isi v

Makalah Inti

No Nama Judul Makalah Halaman1 Prof. Dr. H. Wahyu

Widada, M.PdProses Pencapaian Konsep Matematikadengan Memanfaatkan Media PembelajaranKontekstual: Salah Satu Bagian dari PenelitianPengembangan Struktur RepresentasiPengetahuan Berbasis Extended Triad++

1-20

Makalah Paralel

No Nama Judul Makalah Halaman1 Agung Nugroho Mengembangkan Bahan Ajar Sastra Berbasis

Sastra Daerah sebagai Alternatif Sumber BelajarSastra dalam Meningkatkan KualitasPembelajaran

21-30

2 Akhirman Penerapan Model Pembelajaran MatematikaBerbasis Pendidikan Karakter Bagi Siswa SmpRabbi Radiyah Rejang Lebong

31-40

3 Anna Fauziah Kontribusi Model M-APOS dengan Siklus ACEterhadap Hasil Belajar Mahasiswa pada MataKuliah Persamaan Differensial

41-50

4 As Elly S Upaya Meningkatkan Hasil Belajar SiswaMatematika Dengan Menerapkan Strategi PetaKonsep di Kelas XI IPA SMA Negeri Megang SaktiKabupaten Musi Rawas

51-61

5 Asep Ikin Sugandi Penerapan Pendekatan Berbasis MasalahTerhadap Kemampuan Koneksi danKemandirian Belajar Siswa SMP

62-70

6 Budi Farizal Pengembangan Model Pembelajaran Langsungdengan Metode Problem Solving dalamMenanamkan Nilai-Nilai Agama terhadapPembelajaran Matematika di Kelas Tahfidz danReguler SD IT Rabbani

71-78

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

51 ISBN 978-602-73991-2-9

UPAYA MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA MATEMATIKA DENGANMENERAPKAN STRATEGI PETA KONSEP DI KELAS XI IPA SMA NEGERI

MEGANG SAKTI KABUPATEN MUSI RAWAS

AS ELLY SDosen STKIP PGRI LubuklinggauEmail : [email protected]

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa danketuntasan belajar siswa kelas XI IPA SMA Negeri Megang Sakti melalui penerapanstrategi peta konsep pada pokok bahasan Limit Fungsi. Jenis penelitian yang dilakukanadalah penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam 3 siklus, setiap siklusmelalui tahap perencanaan, pelaksanaan, observasi dan refleksi. Variabel yangdigunakan yaitu variabel bebas dan variabel terikat. Variabel bebasnya adalah strategipeta konsep, sedangkan variabel terikatnya adalah hasil belajar. Instrumen yangdigunakan adalah lembar observasi dan lembar tes tertulis. Data tes dianalisis denganmenggunakan rata-rata nilai dan persentase ketuntasan belajar, sedangkan dataobservasi dianalisis dengan rata-rata skor dan kreteria skor. Analisis hasil penelitiandari siklus I,II dan III dengan nilai rata-rata 58,00 menjadi 60,00 meningkat menjadi74,02; ketuntasan belajar secara klasika 50% menjadi 71,05 meningkat mnjadi 81,58%.Persentase peningkatan siklus I ke siklus II sebesar 3,4% dan dari siklus II ke siklus IIIadalah sebesar 23,3%. Sedangkan observasi aktifitas Guru dengan rata-rata skor 19menjadi 24,5 meningkat menjadi 27 pada kriteria baik; observasi aktifitas siswadengan rata-rata skor 5,71 menjadi 5,62 meningkat menjadi 6,44 pada kriteria baik.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa penerapanpembelajaran menggunakan strategi Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajardan ketuntasan belajar kelas XI IPA SMA Negeri Megang Sakti Kabupaten Musi Rawastahun ajaran 2014/2015.

Kata kunci: Strategi Peta Konsep, Hasil Belajar.

PENDAHULUAN

Pembelajaran matematika sangat berguna dalam membentuk manusia terpadu dalampembangunan ilmu dan teknologi baik dalam sekolah maupun kehidupan sehari-hari.Tujuan pendidikan matematika di sekolah-sekolah ini adalah untuk membentukkemapuan pada diri siswa yang tercermin melelui berpikir kritis, ligis, sistematis, danmemilih sifat objektif, jujur, dan disiplin memecahkan suatu permasalahan baik dalambidang matematika, bidang lain, maupun dalam kehidupan sehari-hari (Widdiharto,2004; 1).

Kurangnya kemampuan pemahaman matematika mempengaruhi kemampuan siswadalam belajar matematika. Salah satu penyebab siswa lemah dalam dalam matematikaadalah kurangnya memiliki kemampuan untuk mengenal dan memahami konsep

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

52ISBN 978-602-73991-2-9

dasar matematika yang berkaitan dengan pokok bahasan yang sedang dibicarakan.Menurut Piage yang di utarakan Bell Gedller dalam Uno (2007:131) bahwa untukmemahami konsep matematika dari konsep yang sederhana menuju konsep yangtinggi, berjalan seiring dengan perkembangan intelektual anak yang dipilahnya manjadiempat periode berfikir, yaitu : periode sensorik motor, praoperasional, operasikonkret, dan periode operasi formal.

Sering kita temukan banyak siswa yang tidak sanggup memahami konsep-konsep dasaryang diinginkan dalam kurikulum, khususnya mata pelajaran matematika pada kelas XIIPA SMA Negeri Megang Sakti Kab. Musi Rawas yang ingin dilakukan peneliti daripengalaman peneliti selama mengajar di SMA Negeri Megang Sakti Kab. Musi Rawassekarang dan tahun-tahun sebelumnya. Ada banyak faktor yang menyebabkan hal ini,antara lain dari sudut akademik, karena tidak pernah berubahnya proses pembelajaranyang dipraktekkan guru didalam kelas yang hanya mementingkan objektivitas.Sedangkan proses pembelajaran juga harus mempertimbangkan aspek psikologikognitif.

Agar tujuan pembelajaran matematika di kelas XIIPA SMA Negeri dapat tercapaiseperti yang diharapkan, perlu diperbaiki faktor-faktor yang mempengaruhi prosesbelajar siswa. Menutut Slameto (1995) faktor-faktor tersebut meliputi faktor eksternaldan faktor internal. Slameto (1995) menjabarkan faktor eksternal sebagai faktor di luardiri siswa, misalnya faktor lingkungan, proses pembelajaran yaitu kurikulum, bahanpengajaran, guru, pengajaran, sarana dan fasiltas serta administrasi. Sedangkan faktorinternal adalah sebagai faktor-faktor dari dalam diri siswa yaitu kondisi fisik dan pancaindera, serta faktor fsikologi yaitu bakat, minat, kecerdasan, motivasi, dan kemampuankognitif. Menurut Sadirman (1985), faktor internal yang paling penting yangmempengaruhi hasil belajar adalah apa yang diketahui siswa untuk memahami konsepyang baru dan menambah pemahaman siswa terhadap konsep yang telahdiketahuinya. Lebih lajut Sadirman (1995) menyatakan tidak hanya sekedar tahu tetapijuga mengetahui sesuatu dengan pikiran pemahamannya, menangkap maknanya, dandapat mengaplikasikan bahan yang telah dipelajari.

Dalam proses pembelajaran matematika di kelas XI IPA SMA Negeri penanamankonsep yang baik dan benar mutlak diperlukan, hal ini disebabkan pembelajaranmatematika merupakan ilmu pengetahuan yang berkelanjutan dari tingkat dasar ketempat yang lebih tinggi, sehingga penguasaan konsep matematikadi tingkat dasarmenentukan penguasaan konsep matematika ditingkat yang lebih tinggi.

Salah satu upaya dalam meningkatkan hasil belajar siswa yang rendah pada matapelajaran matematika tersebut perlu dilakukan perbaikan pembelajaran.Perbaikanpembelajaran yang dapat dilakukan adalah dengan penerapan strategi peta konsepyang membantu siswa memahami saling keterkaitan antar konsep dan meningkatkanpemahaman siswa terhadap materi yang disampaikan (Asubel dalam Dahar, 1989).

Proses belajar mengajar dengan strategi peta konsep digunakan untuk menyelidiki apayang telah diketahui siswa, mengetahui cara belajar siswa dan dapat mengungkapkankonsepsi yang salah pada siswa. Konsep yang salah timbul karena hubungan yang salahantar konsep-konsep sehingga mengakibatkan miskonsepsi. Selain itu pemetaan

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

53 ISBN 978-602-73991-2-9

konsep juga dapat digunakan sebagai alat evaluasi karena selama ini alat-alat evaluasiyang dikenal guru dan siswa terutama dalam bentuk tes objektif atau tes essay (Dahar,1989).

Kepercayaan/pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercaya dapat mempengaruhisikap mereka dan pada akhirnya mempengaruhi perilaku/ tindakan mereka terhadapsesuatu.mengubah pengetahuan seseorang akan sesuatu dipercaya dapat mengubahperilaku mereka.

Menurut ( Hamalik, 2004 ) pembelajaran adalah suatu kombinasi yang tersusunmeliputi unsur-unsur manusia, materi, fasilitas, perlengkapan, dan prosedur yangsaling mempengaruhi dalam mencapai tujuan pembelajaran. Proses pembelajarandikatakan berhasil jika siswa belajar sesuai dengan tujuan yang akan dicapaisebelumnya. Adapun manusia yang terlibat adalah siswa dan guru yang salingberinteraksi satu sama lain.

Dahar (1998), menyebutkan peta konsep mempunyai empat ciri, yaitu:

1. Peta konsep atau pemetaan konsep adalah suatu cara untuk memperlihatkankonsep-konsep dan proporsi-proporsi suatu bidang studi, dengan membuat petakonsep siswa melihat peta konsep itu lebih jelas dan mempelajari bidang studilebih bermakna.

2. Peta konsep merupakan suatu gambar dua dimensi dari suatu bidang studi. Ciriinilah yang dapat memperlihatkan hubungan-hubungan proporsi antara konsep-konsep dan dengan demikian hanya memperlihatkan gambar satu dimensi saja.Peta konsep bukan hanya menggambarkan konsep-konsep yang salingberhubungan melainkan juga hubungan antara konsep-konsep itu.

3. Ciri ketiga adalah hubungan antara konsep-konsep, tidak semua konsepmempunyai bobot yang sama, ini berarti bahwa ada beberapa konsep yang lebihinklusif dari konsep-konsep lainnya. Misalnya konsep Limit fungsi lebih inklusif daripada konsep limit fungi aljabar atau limit fungsi trogonometri. Jadi dapat kita lihatpada peta konsep bahwa yang lebih inklusif diletakkan di puncak. Lalu menurunpada konsep-konsep yang lebih khusus sampai pada contoh-contoh.

4. Ciri yang keempat peta konsep yang digambarkan di bawah konsep yang lebihInklusif, terbentuk suatu hierarki pada konsep itu.

Jadi peta konsep merupakan salah satu model atau teknik belajar yang merupakangagasan Novak yang dilandasi teori belajar Ausubel (Dahar, 1989).Menurut Ausubel(dalam Dahar, 1989), belajar dapat diklasifikasikan dalam dua dimensi. Dimensi yangpertama berhubungan dengan cara informasi atau materi pelajaran yang sajikan padasiswa melalui penerimaan atau penemuan. Dimensi kedua menyangkut bagaimanacara siswa dapat mengaitkan informasi itu pada struktur kognitif yang telah ada.Struktur kognitif adalah fakta-fakta, konsep-konsep dan generalisasi yang telahdipelajari dan diingat oleh siswa.

Bagaimana mengerjakan pembuatan peta konsep dapat diikuti langkah-langkahsebagai berikut:

1. Pilihlah salah satu bacaan dari buku bacaan

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

54ISBN 978-602-73991-2-9

2. Tentukan konsep-konsep yang relevan3. Urutkan konsep-konsep itu dari yang paling inklusif sampai contoh-contoh4. Susunlah konsep-konsep itu dengan kata-kata penghubung.

Beberapa kegunaan peta konsep adalah sebagai berikut:

1. Kegunaan bagi siswaa. Peta konsep dapat membantu siswwa dalam mempelajari konsep-konsep

pokok dan proporsi, berusaha mengaitkan pengetahuan yang sedang dipelajari,sehingga akan terjadi pembelajaran bermakna.

b. Pemetaan konsep dapat mengembangkan kreativitas siswa karena pembuatpeta konsep dapat merupakan aktifitas yang kreatif.

2. Kegunaan bagi gurua. Pemetaan konsep merupakan alat yang berguna untuk mengamati makan yang

dipegang oleh siswa.b. Konsep merupakan alat yang efektif untuk menunjukkan miskonsepsi-

miskonsepsi mengenai proposisi yang diinternalisasikan. Miskonsepsi selaluditandai dengan kesalahan pada proposisi atau hilangnya kaitan konsep pokok.

c. Pemetaan konsep berguna juga untuk alat evaluasi dalam dalam proses belajarmengajar, (Sohmid dan Telaro, 1990)

Lebih lanjut Sumadi Suryabrata (1984) menyatakan bahwa ada banyak faktorpenyebab rendah atau tingginya prestasi belajar matematika, yaitu faktor yang berasaldari luar diri siswa dan faktor yang berasal dari diri siswa. Pertama faktor yang berasaldari luar diri siswa diantaranya faktor non sosial, dan faktor sosial.(a) Faktor-faktor nonsosial, yaitu kelompok non sosial ini tidak terbilang jumlahnya, misalnya udara, suhu,alat yang digunakan untuk belajar (seperti alat-alat peraga, buku-buku, dan alattulis).(b) Faktor-faktor sosial, yaitu faktor manusia dengan manusia, dimana kehadiranseseorang pada waktu orang lain belajar dapat mengganggu orang belajar. Keduafaktor yang berasal dari dalam diri siswa, diantaranya: (a) Faktor fisiologis, yaitukeadaan jasmani (misalnya nutrisi kadar makanan), beberapa penyakit kronis, dankeadaan fungsi jasmani tertentu terutama pada panca indera, (b) Faktor Fsikologis,yaitu adanya sifat ingin tahu dan ingin menyelidiki dunia lebih luas, adanya sifat kreatifyang ada pada diri manusia, adanya keinginan untuk mendapatkan rasa aman bilamenguasai pelajaran, dan adanya ganjaran atau hukuman sebagai akhir dari belajar.Menurut Soetomo (1998) hal-hal yang mempengaruhi hasil belajar siswa yaitu: (a)kemampuan guru dalam mengajar, (b) metode belajar mengajar yang digunakan, (c)media atau alat peraga dan sumber belajar yang digunakan, dan (d) keaktifan dankeantusiasan siswa dalam menerima pelajaran.Hasil belajar merupakan suatu hasil yang diperoleh siswa setelah mengikuti prosespembelajaran. Kondisi untuk memperoleh kemampuan tersebut juga berada-beda.Kemampuan ini meliputi : keterampilan intelektual, kognitif, sikap, informasi verbaldan kemampuan motorik dapat menjadi acuan dasar dalam melaksanakan penilaianprestasi belajar siswa.Dari latar belakang, maka permasalahan yang diangkat adalah:

1. Apakah dengan penerapan Strategi Peta Konsep dapat meningkatkan hasil belajarmatematika siswa kelas XI SMA Negeri megang Sakti Kab. MURA ?

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

55 ISBN 978-602-73991-2-9

2. Apakah pembelajaran dengan menerapkan Strategi Peta Konsep dapatmeningkatkan aktivitas siswamatematika kelas XI SMA Negeri megang Sakti Kab.MURA ?

3. Apakah dengan penerapan Strategi Peta Konsep meningkatkan kualitaskemampuan guru dalam proses pembelajaran Matematika kelas XI SMA Negerimegang Sakti Kab. MURA?

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan, maka tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa Matematika kelas XI SMA Negerimegang Sakti Kab. MURA setelah Strategi Peta Konsep.

2. Untuk mengetahui peningkatan aktivitas belajar siswa Matematika kelas XI SMANegeri megang Sakti Kab. MURA setelah Strategi Peta Konsep.

3. Meningkatkan kualitas kemampuan guru pada proses pembelajaran Matematikakelas XI SMA Negeri megang Sakti Kab. MURA setelah penerapan Strategi PetaKonsep.

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yaitu:

1. Manfaat Bagi Gurua. Guru dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi atau yang muncul di

dalam kelasnya, karena melalui PTK guru berusaha mengatasi permasalahanmelalui usaha perbaikan-perbaikan berulang dan bersiklus sampai dicapaipeningkatan proses dan hasil belajar siswa yang maksimal.

b. Dapat menambah percaya diri guru sebagai tenaga profesional, karenaselama pelaksanaan PTK guru sudah mengupayakan pembuktian denganunjuk kemampuan kompetensi, yaitu kompetensi pedagogik, sosial,profesional dan interpersonal. Kompetensi pedagogik terlihat pada saat gurumampu memilih metode, alat peraga, media dan mampu merancang rencanapembelajaran. Sedangkan kompetensi sosial terlihat pada saat guru mengajardengan penuh rasa simpatik dan empatik. Untuk kompetensi interpersonaldalam melaksanakan PTK guru tidak hanya berinteraksi dengan siswa tetapijuga berinteraksi dengan guru lain, kepala sekolah bahkan dengan pihakpengawas sekolah.

2. Manfaat Bagi Siswaa. Memotivasi siswa agar memahami Matematika tidak hanya dengan

menghapal atau mengerjakan soal tetapi siswa juga harus menerapkanimajinasi diri Siswa akan memperoleh kualitas hasil belajar, karena melaluiPTK ini siswa mendapatkan model pembelajaran yang dapat menigkatkan polaberpikir siswa.

b. Meningkatkan kreatifitas siswa dengan menggunakan Strategi Peta Konsepsehingga siswa dapat megembangkan cara belajarnya.

c. Meningkatkan hasil belajar siswa degan penerapan Strategi Peta Konsep.3. Bagi sekolah

a. Dalam rangka peningkatan mutu proses belajar mengajar, khususnya padamata pelajaran Matematika.

b. Meningkatkan kualitas pendidikan.4. Manfaat bagi peneliti

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

56ISBN 978-602-73991-2-9

a. Peneliti memperoleh informasi tentang penyelesaian masalah.b. Peneliti memperoleh informasi tentang bentuk perbaikan masalah.c. Peneliti memperoleh informasi tentang upaya peningkatan hasil kualitas

belajar

METODOLOGI PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (Classroom Action Research) yangterdiri dari tiga siklus. Penelitian tindakan kelas ini merupakan kegiatan penelitian unukmendapatkan kebenaran dan manfaat praktis dengan cara melaksanakan tindakanmodel kolaboratif dan partisipatif (Mulyasa, 2007: 152). Model kolaborasi adalahadanya kerjasama antara peneliti dengan guru kelas XIIPA SMA Negeri Megang SakriKab. MURA (profesi), kerjasama antara berbagai disiplin ilmu, dan kesahihan dalammemecahkan masalah yang terjadi di dalam kelas. Sedangkan partisifatif adalahdilibatkannya guru dan siswa kelas XI SMA Negeri Megang Sakri Kab. MURA dalammengidentifikasi masalah, merencanakan, melaksanakan kegiatan, dan melakukanpenilaian akhir.

Penelitian ini dilaksanakan dari tanggal 1 April 2015–30 Juni 2015 dan bertempat di XISMA Negeri Megang Sakri Kab. MURA tahun ajaran 2014/2015. Subjek penelitian iniadalah guru dan siswa kelas XI SMA Negeri Megang Sakti Kab.MURA. Dengan jumlahsiswa 38 orang yang terdiri atas 17 laki-laki dan 21 perempuan. Pemilihan subyek inididasarkan pada hal-hal sebagai berikut: (1) rendahnya hasil belajar Matematika siswapada ujian semester 1.

Variabel dalam penelitian ini ada 2 yaitu: (1) Strategi Peta Konsep; (2) Hasil Belajar.Sedangkan instrumen penelitian ialah alat yang digunakan untuk mengamati variabelyang muncul dalam penelitian. Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini ada 2,yaitu: (1) Lembar Observasi; (2) Lembar Tes.

Penelitian tindakan kelas ini dilakukan secara per siklus, masing-masing siklus terdiridari empat tahap, yaitu: (1) perencanaan (plaming); (2) pelaksanaan tindakan (action);(3) pengamatan (observation); dan (4) refleksi (reflection) (Wardani, 2004: 2.3).

Keseluruhan data dianalisis secara diskriptif baik yang menyangkut data observasimaupun hasil belajar.

Data observasi yang diperoleh digunakan untuk merefleksikan tindakan yang telahdilakukan dan diolah secara deskriptif (Sudjana, 2006), yaitu dengan menggunakanrumus:

1) Rata-rata Skor =ObserverJumlah

SkorJumlah

2) Skor Tertinggi = Jumlah Butir Soal x Skor Tertinggi Tiap Butir Soal3) Skor Terendah = Jumlah Butir Soal x Skor Terendah Tiap Butir Soal4) Selisih Skor = Skor Tertinggi – Skor Terendah

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

57 ISBN 978-602-73991-2-9

5) Kisaran Nilai Untuk Tiap Kreteria =PenilaianKriteriaJumlah

SkorSelisih

Pada lembar observasi aktivitas guru terdapat 11 butir pertanyaan dan pengukuranskala penilaian pada proses observasi guru yaitu antara 1 sampai 3. Denganmenggunakan rumus di atas akan didapat hasil sebagai berikut:

1) Skor tertinggi yaitu 332) Skor terendah yaitu 113) Selisih skor yaitu 224) Kisaran nilai untuk tiap kriteria 7

Lembar Observasi Aktivitas SiswaPada lembar observasi aktivitas siswa terdapat 12 butir pertanyaan, dan pengukuranskala penilaian pada proses observasi guru yaitu antara 1 sampai 3. Denganmenggunakan rumus di atas akan didapat hasil sebagai beriku

1) Skor tertinggi yaitu 362) Skor terendah yaitu 123) Selisih skor yaitu 244) Kisaran nilai untuk tiap kriteria 8

(Arikunto, 2002:243)

Penilaian jawaban (hasil belajar) siswa pada tes yang telah dilakukan, dianalisis dengancara sebagai berikut:

a. Mengoreksi hasil lembar jawaban siswa dengan menggunakan kunci jawabanyang telah disediakan.

b. Memberikan skor dari setiap jawaban siswa yang benar berdasarkan bobot nilaiyang telah ditetapkan.

c. Memberikan nilai dengan satuan 0 – 100

Menurut Jacobs dan Razavich (dalam Sudjana, 2006) untuk menghitung kualitaspembelajaran dengan menggunakan rumus sebagai berikut:

1) Rata-rata Nilai

X =∑

Keterangan:X = Rata-rata nilai

∑X = Jumlah nilaiN = Jumlah siswa (aspek penilaian)

2) Daya Serap Klasikal

%100.

xNIS

NSDS

Keterangan:DS = Daya SerapNS = Jumlah nilai seluruh siswaS = Jumlah siswaNI = Jumlah skor ideal

HASIL DAN BAHASAN

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

58ISBN 978-602-73991-2-9

Dari penelitian yang telah dilaksanakan dengan menerapkan strategi mengajar denganpeta konsep dalam pembelajaran matematika kelas XI IPA di SMA Negeri Megang Saktikabupaten Musi Rawas pada sub pokok bahasan limit fungsi.

Selama pelaksanaan pembelajaran dari penelitian yang telah dilaksanakan yang terdiridari tiga siklus ini ada beberapa permasalahan yang terjadi dan terdapat peningkatanproses pembelajaran secara berturut dari siklus I ke siklus II dan ke siklus III sepertiterlihat pada persentase ketuntasan belajar, nilai rata-rata siswa serta rata-rata skorobservasi guru dan siswa antara siklus I, II dan III seperti pada tabel 4.5 dan 4.6 berikut

Tabel 12: Hasil Analisis Data Obsservasi Aktifitas Guru Siklus I, II Dan III

SiklusPengamat Rata-rata

skorKeterangan

P1 P2

I 18 20 19 Cukup

II 24 25 24,5 Baik

III 27 27 27 Baik

Tabel 13: Hasil Analisis Data Obsservasi Aktifitas Siswa Siklus I, II Dan III

SiklusPengamat Jumlah

siswaRata-rata

skorKeterangan

P1 P2

I 209 225

38

5,71 Cukup

II 212 215 5,62 Cukup

III 244 246 6,45 Baik

Dari tabel 4.5 dan 4.6 hasil analisis data observasi aktifitas guru dan siswa mengalamipeningkatan. Pada siklus I diperoleh rata-rata skor pengamatan 19 untik aktifitas guruyang termasuk kriteria cukup dan rata-rata skor 5,71 untuk aktifitas siswa yangterfmasuk kriteria cukup juga. Pada siklus II dilakukan perbaikan terhadap kekuranganpada siklus I, diperoleh penigkatan rata-rata skor 24,5 untuk aktifitas guru pada kriteriabaik, namun pada aktifitas siswa menurun manjadi 5,62 pada kriteria cukup, hal inidikarenakan pada materi yang lumayan sulit. Untuk itu dilakukan siklus berikutnyayaitu siklus III yang didapatkan peningkatan rata-rata 27 untuk aktifitas guru yangtermasuk kriteria baik dan rata-rata skor 6,45 untuk aktifitas siswa pada kriteria baik.Analisis hasil belajar siswa telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan yaitu : nilairata-rata siswa ≥ 60 dan meningkat stiap siklus, ketuntasan belajar klasikal stiap siklustercapai sekurang-kurangnya 80%, keaktifan siswa meningkat setiap siklus. Dapatdilihat paga tabel 4.7.

Tabel 14: Nilai Rat-Rata, Daya Serap Dan Presentase Ketuntasan Belajar Secara KlasikalPada Tes Siklus I, II, dan III

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

59 ISBN 978-602-73991-2-9

Siklus I II III

Jumlah Siswa 38 38 38

Nilai Rata-rata 58,00 60,00 74,02

Daya Serap (%) 58% 60% 74%

Jumlah Siswa TuntasBelajar

19 27 31

Jumlah Siswa tidakTuntas Belajar

19 11 7

Persentase KetuntasanBelajar Klasikal

50% 71,05% 81,58%

Keterangan Belum Tuntas Belum Tuntas Tuntas

Dari tabel 4.7 dapat dilihat bahwa persentasi belajar meningkat namun penelitiandilakukan sebanyak tiga siklus untuk mencapai kriteria yang telah ditetapkan. Padasiklus I penelitian belum tunytas kerena nilai rata-rata belum mencapai ≥ 60, yaitu nilairata-rata baru mencapai 58 dan presentase ketuntasan belajar secara klasikal hanya50% sedangkan yang diharapkan adalah mencapai sekung-kurangnya 80%. Pada siklusII rata-rata mencapai kriteria yang telah ditetapkan yaitu telah mencapi 60, namunpeneliti ini belum tuntas karena persentase ketuntasan belajar secara klasikal barumencapai 71,05%. Untuk itu diadakan siklus III, pada siklus III ini penbeliti telah tuntaskarena telah mencapai kriteria yang telah ditetapkan rata-rata skor ≥ 60 yaitu 74,02,daya serap klasikal 74%, jumlah siswa yang telah tuntas belajar sebanyak 31 siswaberati presentase ketuntasan belajar secara klasikal telah mencapai lebih dari 80%yaitu sebesar 81,58%.

Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan persentaseketuntasan belajar siswa secara berturut-turut dari siklus I ke siklus II sampai siklus III,yaitu persentase ketuntasan belajar siswa dari siklus I ke siklus II sebesar 3,4 %sedangkan persentase peningkatan dari siklus II ke siklus III sebesar 23,3 %.

Dari pembahasan diatas, peningkatan proses pembelajaran matematika pada subpokok bahasan limit funsi dengan menerapkan strategi mengajar dengan peta konsepdan diikuiti dengan peningkatan hasil belajar siswa dikarenakan penggunaan strategimengajar dengan peta konsep diikuti secara aktif oleh siswa selama prosespembelajaran berlangsung sehingga materi yang disampaikan menjadi bermakna. Haltersebut sesuai dengan pendapat Ausubel (dalam Dahar, 1998) yang menyatakanbahwa belajar bermakna berlangsung jika seseorang sadar dan jelas dapatmenghubungkan pengetahuan baru dengan konsep-konsep yang relevan.Belajarbermakna lebih mudah berlangsung bila konsep-konsep baru dikaitkan pada konsepyang lebih inklusif. Pata konsep dapat membantu siswa dalam proses mengaitkaninformasi baru pada konsep-konsep relevan yang terdapat pada struktur kognitifseseorang.

Maka secara umum terlihat bahwa indikator keberhasilan yang telah ditetapkan telahtercapai, dengan melakukan tindakan-tindakan dalam mengatasi maslah yang ada saatproses pembelajaran dengan menggunakan strategi peta konsep guna meningkatgkan

SeriII

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

60ISBN 978-602-73991-2-9

hasil belajar siswa. Dengan demikian tidak perlu dilanjutkan kegiatan penelitian untuiksiklus berikutnya.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil penelitian, maka dapat diambil kesimpulan antara lain:

1. Penerapan strategi mengajar dengan peta konsep dalam pembelajara matematikapada limit fungsi dapat meningkatkan ketuntasan belajar secara klasikal, yaitu padasiklus I persentase ketuntasan belajar siswa secara klasikal 50%, pada siklus IImencapai 71,05% dan pada sisklus III mencapai 81,58%.

2. Hasil observasi aktivitas guru dan siswa dalam proses pembelajaran matematikapada limit fungsi dengan menerapkan strategi mengajar dengan peta konseptermasuk dalm kategori baik. Aktivitas guru dalam pembelajaran tergolong baik,yaitu guru membimbing siswa pada saat mengurutkan/mengelompokkan istilah(konsep), guru membimbing siswa saat menyusun konsep-konsep dari yang palingumum ke yang paling khusus, guru membimbing siswa pada saat menentukangaris hubung, guru membimbing siswa pada saat menentukan kata-katapenghubung, sedangkan aktivitas siswa yang tergolong baik yaitu siswa aktif dalammengurutkan/mengelompokkan istilah-istilah (konsep), siswa aktif dalammenyusun istilah-istilah (konsep) dari yang paling umum ke yang paling khusus,siswa aktif dalam menentukan garis hubung, siswa aktif dalam menentukan kata-kata penghubung.

Berdasarkan hasil penelitian, diajukan saran-saran sebagai berikut:

1. Disaran kepada guru khususnya guru matematika untuk menggunakan peta konsepdalam pembelajarannya teruatama pada sub pokok bahasan limit fungsi.

2. Untuk menerapkan strategi mengajar dengan peta konsep dalam pembelajaran,hendaknya guru memberikan contoh dari peta konsep dan petunjuk langkah kerjasecara jelas, sehingga siswa tidak menjadi bingung dan siswa menjadi mengertilangkah-langkah apa saja yang akan ia lakukan.

DAFTAR PUSTAKA

Amein, M. 1990. Pemetaan Konsep Untuk Meningkatkan Belajar Bermakna. MimbarPendidikan, 2, 24-31.

Cliburn, J. W. 1999. Concept Maps to Promote Meaningfull Learning.Journal of CollegeScience Teaching, 212-217.

Dahar, R.W. 1989. Teori-Teori Belajar. Jakarta: Erlangga.Dahar, R. W. Dan Lilisari. 1993. Peta Konsep Sebagai Pengungkap Penguasaan Konsep-

konsep. Prasisding Hasil Seminar Nasional Hasil Penelitian Perguruan Tinggi, 1993:358-367

Depdiknas. 2003. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta : Dirjen Pendidikan Dasar DanMenengah

Prosiding Seminar Nasional dan Lomba Media PembelajaranLubuklinggau, 21-22 November 2015

SeriII

61 ISBN 978-602-73991-2-9

Harni, devi dwi. 2009. Upaya peningkatan hasil belajar Matematika siswa denganpenerapan model Pembelajaran investigasi kelompok (mpik) Pada kelas v sd negeri09 lebong.FKIP UNIB.skripsi(tidak dipublikasikan).

Tim Redaksi. 2013. Peningkatan Mutu Pendidikan SMA Di Kabupataen KepahiangMelalui Penerapan Model Pendidikan Berakter.FKIB UNIB.Proseding Nasionalpendidikan.

Sugiono. 2010. Metode Penelitian Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif danR&D. Bandung: Alfabeta.

Sudjana. 2006.Metode Statistika. Bandung: Tarsito.Sudjana, N.1984. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Rusda

Karya.Winarni, Endang, W. 2000. Studi Penerapan Strategi Pemetaan Konsep dalam

Perkuliahan Biologi di UNIB, Jurnal Kepandidikan TRIADIK FKIP UNIB tahun 4 No. 7:Maret 2000.