semnas fekon: optimisme ekonomi indonesia 2013, antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas...

14

Upload: lekhanh

Post on 01-Feb-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan
Page 2: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan

ANALISIS PENGARUH KEMAKMURAN, UKURAN PEMERINTAHDAERAH, INFLASI, INTERGOVERNMENTAL REVENUE DAN

KEMISKINAN TERHADAP PEMBANGUNAN MANUSIA DANPERTUMBUHAN EKONOMI

(Studi 33 Propinsi Indonesia tahun 2008 -2011 melalui Pendekatan Analisis Jalur)

Tumpal Manik,Fakultas Ekonomi Universitas Maritim Raja Ali Haji (UMRAH)

[email protected]

Abstract, This research is to examines the effect of direct and indirect significantly exogenous wealth, provincialgovernment size, inflation, intergovernmental revenue and poverty population on economic growth through theendogenous variable of human development index , the number of sample used this research is one hundred thirtytwo during 2008-2011 in 32 Province of Indonesia. Analysis of the research model was tested through pathanalysis 1) the classical assumption test, 2) correlation coefficient, regression coefficient and the residual pathcoefficient value and 3) analysis of interpretation through F-test and T-test. Interpretation of the results of thefirst-line modeling research showed that the significant direct effect on human development is wealth 41,2%, thegovernments size 76,7% and poverty population -92,8%. While the model both indirect paths, there is no effec ofvariable to economic growth through on human development. Simultaneous effect 86,6% to economic growth withresidual coefficient (pƐ1) 0,810 and pƐ2 0,366

Keyword : Economic Growth, Human Development, Intergovernmental Revenue, Inflation, And GovernmentSize.

Abstrak : Penelitian ini bertujuan untuk meneliti pengaruh langsung dan pengaruh tidak langsungsecara signifikan variabel eksogen kemakmuran, ukuran pemerintah daerah, inflasi, intergovernmentalrevenue dan kemiskinan penduduk terhadap variabel endogen pertumbuhan ekonomi melalui indekspembangunan manusia, dengan data sekunder sebanyak 132 data tahun 2008-2011 di 32 PropinsiIndonesia. Analisis penelitian melalui model analisis jalur diuji melalui 1) uji asumsi klasik, 2) nilaikoefisien korelasi, koefisien regresi, koefisien jalur dengan residual, 3) analisis interpretasi melalui uji-Fdan uji-T. Hasil interpretasi penelitian model jalur pertama menunjukkan bahwa yang berpengaruhsignifikan secara langsung terhadap pembangunan manusia adalah kemakmuran 41,2%; ukuranpemerintah daerah 76,7% dan kemiskinan penduduk -92,8% . Sedangkan model jalur kedua secara tidaklangsung, tidak ada varibel yang berperpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia. Secara simultan berpengaruh sebesar 86,6% terhadap pertumbuhan ekonomidengan nilai koefisien residual (pƐ1) sebesar 0,810 dan nilai pƐ2 sebesar 0,366

Kata Kunci : Pertumbuhan Ekonomi, Pembangunan Manusia, Intergovernmental Revenue, Inflasi,Kemakmuran dan Ukuran Pemerintah Daerah.

PENDAHULUAN

Pertumbuhan ekonomi di Indonesiatahun 2010 sebesar 6,1% tahun 2011 sebesar6,4%. Tingkat inflasi tahun 2011 sebesar 5,4%,tahun 2012 sebesar 4,6%. Kinerja perekonomianIndonesia yang digambarkan oleh PDB atasdasar harga konstan, pada triwulan II tahun

2012 meningkat sebesar 2,8, peningkatan initerjadi pada semua sektor ekonomi, kecualiSektor Pertambangan (BPS Pusat, 2012).

Peningkatan pertumbuhan ekonomi salahsatu tujuan sektor perekonomian suatu negaradalam jangka pendek dan jangka panjang, sebabmelalui pengukuran nilai pertumbuhan ekonomidapat dianalisis prestasi maupun perkembangan

Page 3: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 166

perekonomian suatu negara ataupun wilayahdari suatu periode ke periode berikutnya dalamrangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Pertumbuhan ekonomi tidak dapat dipisahkandari kemakmuran, ukuran pemerintah daerah,inflasi, intergovernmental revenue, kemiskinan danpembangunan manusia.

Perumusan masalah dalam penelitian iniadalah apakah variabel eksogen kemakmuran(X1), ukuran pemerintah daerah (X2), inflasi(X3), intergovernmental revenue (X4), kemiskinan(X5) berpengaruh signifikan secara langsungterhadap pembangunan manusia (Y1) dansecara tidak langsung berpengaruh terhadapvariabel endogen pertumbuhan ekonomi (Y2)melalui pembangunan manusia (Y1).

Tujuan dilakukan penelitian adalah untukmengetahui pengaruh signifikansi secaralangsung variabel eksogen kemakmuran (X1),ukuran pemerintah daerah (X2), inflasi (X3),intergovernmental revenue (X4), kemiskinan (X5)terhadap pembangunan manusia (Y1) dansecara tidak langsung terhadap variabelendogen pertumbuhan ekonomi (Y2) melaluipembangunan manusia (Y1).

Negara ataupun suatu propinsi yang kayabukan menjadi tolok ukur terhadap kekayaanpenduduknya, namun kekayaan pendudukdapat diukur dari kemakmuran penduduk.Indikator pengukuran kemakmuran pendudukdalam suatu negara atau propinsi dapat dilihatdari beberapa kajian antara lain : pertumbuhanekonomi wilayah, kesempatan kerja, tingkatkemiskinan, pengangguran, pendapatan, sertapendidikan, kesehatan dan keamanan.

Kondisi suatu negara dikatakan makmurapabila tidak ada atau jarangnya permasalahansecara kolektif yang muncul bergejolak, baiksektor perekonomian, kondisi sosial-politiknya,pemdidikan dan kesehatan, bahkan prestasipada bidang-bidang diatas justru cenderungmeningkat, maka negara yang mengalamikondisi tersebut dapat dikatakan makmur.

Kemakmuran suatu negara atau propinsiditentukan dengan besarnya nilai tambah yangtercipta berupa pendapatan yang diperoleh daridaerah tersebut. Kemakmuran dapat dijadikansebagai indikator meningkatkan pertumbuhanekonomomi suatu wilayah termasuk melaluipembangunan manusia untuk mendorong

perbaikan infrastruktur daerah. Infrastrukturdaerah yang baik akan meningkatkan investasidalam suatu daerah tersebut dan berdampakpada peningkatan Pendapatan Asli Daerah(PAD).

PAD merupakan sumber keuangan yangberasal dari setiap wilayah (Suhardjanto et al.,2010). Apabila jumlah pendapatan asli daerahmeningkat, maka kebutuhan daerah tersebutakan terpenuhi untuk kemakmuran masyarakatjuga meningkat.

Kemakmuran (wealth) dari pemerintahdaerah ataupun propinsi dapat dilihat dariPendapatan Asli Daerah didukung denganpenelitian Sumarjo (2010), menyatakan bahwapendapatan-pendapatan yang kompeten danberpotensi di daerah adalah Pendapatan AsliDaerah (PAD). Peningkatan PAD hendaknyadidukung dengan peningkatan kualitaslayanan publik (Adi, 2006). Kualitas layananpublik yang baik akan mencerminkan kinerjasuatu pemerintah daerah untuk meningkatkannilai PAD, akan berdampak pada peningkatankemakmuran penduduk. Hipotesis yangdikembangkan dari teori di atas adalah:H1 : Kemakmuran berpengaruh signifikan

terhadap pembangunan manusia.

Pemerintah daerah ataupun propinsi diIndonesia mempunyai wewenang penuh untukmeningkatkan dan memajukan wilayahnyaberdasarkan pendapatan daerah yang dimiliki.Apabila pemerintah daerah (propinsi) masihketergantungan terhadap pemerintah pusatdengan mengharapkan pencairan anggarandana perimbangan dari pemerintah pusat,maka hal ini dapat menimbulkan dampak yangnegatif terhadap sistem pemerintahan jugapelayan kepada masyarakat (penduduk) tidakdapat berjalan dengan maksimal karena belanjaaparaturnya belum dapat dibiayai oleh dirisendiri oleh pemerintah daerah (propinsi).

Indonesia pada urutan ke-4 dunia jumlahpenduduk terbesar sekitar 241.452.952 jiwa.Masalah pertumbuhan penduduk bukanlahsekedar masalah jumlah, tetapi termasukkepentingan kesejahteraan penduduk dan,pembangunan. Dalam konteks pembangunanada dua jenis pandangan terhadap jumlahpenduduk yaitu menganggap bahwa jumlah

Page 4: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 167

penduduk sebagai penghambat pembangunandan yang kedua, ada menganggap jumlahpenduduk sebagai pemicu pembangunan.

Ukuran pemerintah daerah dapat diukurberdasarkan jumlah penduduk sehinggakebutuhan anggaran untuk jumlah pendudukyang sedikit akan berbeda dengan wilayahyang jumlah penduduknya besar. Hipotesisyang dikembangkan dari uraian di atas adalah :H2: Ukuran pemerintah daerah berpengaruh

secara signifikan terhadap pembangunanmanusia.Kenaikan tingkat harga yang berlangsung

terus menerus disebut dengan inflasi. Kenaikanharga barang dan jasa terjadi jika permintaanlebih besar dari jumlah persediaan atau lebihbanyak uang yang beredar digunakan untukmembeli barang dan jasa dibandingkan denganjumlah persediaan barang dan jasa yangtersedia. Salah satu dampak dari inflasi yangtinggi akan mengurangi daya saing usaha danmenurunnya tingkat daya beli pelaku bisnis(Abimanyu, 2011).

Pertumbuhan ekonomi sebagian besardikontribusikan oleh konsumsi domestik danakan berdampak inflasi sehingga pertumbuhanekonomi nasional akan menurun atau tidak adapeningkatan. Menurut Mardiasmo (2009), jikasemakin tinggi tingkat inflasi, maka semakinrendah nilai riil keuntungan dimasa depanyang diharapkan.

Tingkat inflasi dapat digunakan untukmenyusun anggaran yang bersifat incrementalberdasarkan dari besarnya realisasi anggarantahun ini untuk menetapkan nilai anggarantahun depan dengan menyesuaikan tingkatinflasi (BPKP, 2007) atau jumlah penduduk.Hipotesis yang dikembangkan dari teori diatasadalah :H3 : Inflasi berpengaruh signifikan terhadap

pembangunan manusia

Intergovernmental revenue adalah sejumlahpendapatan yang diterima pemerintah daerahyang berasal dari sumber eksternal dan tidakmemerlukan adanya pembayaran kembali(Patrick, 2007). Intergovernmental Revenue biasadikenal dengan dana perimbangan, danaperimbangan ini merupakan hasil kebijakanpemerintah pusat dibidang desentralisasi fiskal

demi keseimbangan fiskal antara pusat dandaerah, yang terdiri dari dana bagi hasil (pajakdan sumber daya alam), Dana Alokasi Umum(DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK).

Menurut Patrick (2007), intergovernmentalrevenue sebagai transfer dana dari pemerintahpusat kepada pemerintah daerah. Sedangkanmenurut Martani (2010), intergovernmentalrevenue adalah tingkat ketergantungan, yangmerupakan rasio dana alokasi umum padadana perimbangan dari pemerintah pusat.

Dana perimbangan adalah dana yangbersumber dari pendapatan APBN yangdialokasikan kepada daerah untuk mendanaikebutuhan daerah dalam rangka pelaksanaandesentralisasi. Dana perimbangan bertujuanuntuk mengurangi kesenjangan fiskal antarapemerintah dan pemerintahan pusat (Sumarjo,2010). Dalam teori intergovernmental revenuememproksikan dengan dana perimbangan.Dari penjelasan diatas, maka hipotesispenelitian adalah :H4 : Intergovernmental Revenue berpengaruh

secarasignifikanterhadap pembangunanmanusia

Kemiskinan bukanlah hanya masalah diIndonesia saja, tetapi merupakan masalahdunia. Masalah besar yang dihadapi banyaknegara berkembang termasuk negara Indonesiaadalah tingginya tingkat kemiskinan ataujumlah orang yang berada di bawah gariskemiskinan, sedangkan menurut catatan BPSPusat (2012), jumlah penduduk miskin diIndonesia sebesar 126.068.940 orang. Jumlahkemiskinan akan menyebabkan jutaan rakyatmemenuhi kebutuhan pangan, sandang danpapan secara terbatas (Kumalasari, Merna,2011).

Kemiskinan memiliki dua dimensi yaitudimensi dari pendapatan dan non pendapatan,kemiskinan dimensi pendapatan didefinisikansebagai keluarga yang memiliki pendapatanrendah, sedangkan dimensi non pendapatanditandai dengan adanya ketidak mampuan,ketiadaan harapan (Bellinger, 2007). Dalampengertian lainnya ketidak mampuan untukmemenuhi memenuhi kebutuhan dasar sepertikebutuhan akan makanan, pakaian, kesehatan,pendidikan dan tempat berlindung. Menurut

Page 5: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 168

Todaro dan Smith (2006), bahwa kemiskinanabsolut adalah sejumlah penduduk yang tidakmampu mendapatkan sumber daya yangcukup untuk memenuhi kebutuhan dasar,penduduk hidup di bawah tingkat pendapatanriil minimum atau dapat dikatakan hidup dibawah garis kemiskinan internasional, makahipotesis yang akan diteliti dari teori diatasadalah:H5 : Kemiskinan berpengaruh signifikan

terhadap pembangunan manusia.

Pembangunan manusia adalah sebuahproses perbaikan kemampuan manusia untukmengembangkan pilihan dan kesempatan bagipenduduk. Mencapai tujuan pembangunanmanusia ada empat hal pokok yang perludiperhatikan adalah produktivitas, pemerataan,kesinambungan, pemberdayaan (UNDP,2010).

Indikator pembangunan manusia adalahindeks kesehatan (angka harapan hidup),indeks pendidikan (angka melek huruf dan rata-rata lama sekolah) serta indeks pengeluaranriil per kapita (daya beli) menjadi kelompokIndeks Pembangunan Manusia (IPM).

Pembangunan manusia perlu mendapatperhatian khusus (Kuriata, 2008), sebab banyaknegara berkembang termasuk Indonesia salahsatu negara yang berhasil meningkatkanpertumbuhan ekonomi yang tinggi, tetapi gagalmengurangi kesenjangan sosial ekonomi dankemiskinan serta tidak berhasil mengurangimasalah-masalah dalam masyarakat. Daripenjelasan teori diatas, maka hipotesa dalampenelitian adalah ;H6 : Kemakmuran secara tidak langsung

berpengaruh signifikan terhadappertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia

H7 : Ukuran pemerintah daerah secara tidaklangsung berpengaruh signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia

H8 : Inflasi secara tidak langsung berpengaruhsignifikan terhadap pertumbuhanekonomi melalui pembangunan manusia

H9 : Intergovernmental Revenue secara tidaklangsung berpengaruh signifikanterhadap pertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia

H10 : Kemiskinan secara tidak langsungberpengaruh signifikan terhadappertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia

METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatankuantitatif statistik deskriptif dan regresi linierberganda. Populasi dalam penelitian ini adalahproduk domestik bruto riil, tingkat kemiskinan,Inflasi, karakteristik pemerintah daerah, indekspembangunan manusia, tingkat pertumbuhanekonomi, pendapatan asli daerah tingkatpengangguran , tingkat kemiskinan sedangkansampel penelitian ini terdiri dari 33 dataseluruh lokasi propinsi Indonesia.

Jenis data yang digunakan dalampenelitian ini adalah data sekunder berupa datakuantitatif dari data time series tahun 2008 -2011 yang diperoleh dari berbagai sumberantara lain Badan Pusat Statistik, Depdagri,Depkeu, Direktorat Jendral PerimbanganDaerah, Pemda setempat dan melalui medialayanan umum internet seperti www.bps.comwww.djkd.depdagri.go.id.

Penelitian ini didesain secara skematisuntuk memperoleh menggambarkan seluruhkerangka permasalahan dalam memperolehjawaban yang diharapkan melalui analisismodel dua jalur dan pengujian data denganStatistik SPSS V.20 dan Amos V.20.

Variabel-variabel yang digunakan dalampenelitian ini adalah variabel eksogen(exogeneous variable) atau variabel bebas danvariabel endogen (endogeneous variable)atauvariable terikat, variabel eksogen terdiri darikemakmuran (X1), ukuran pemerintah daerah(X2), inflasi (X3), intergovernmental revenue (X4),kemiskinan (X5) dan pembangunan manusia(Y1) sedangkan variabel endogen adalahpertumbuhan ekonomi (Y2)

KemakmuranKemakmuran (wealth) masyarakat dan

pemerintah daerah dapat dinyatakan denganjumlah Pendapatan Asli Daerah (PAD)(Abdullah, 2004). Membiayai kebutuhanpropinsi daerah, pemerintah daerah terlebihdahulu menggunakan PAD agar memperkecil

Page 6: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 169

ketergantungan dana dari pemerintah pusat.Sumber-sumber PAD adalah pajak daerah,retribusi daerah, hasil dari perusahan milikdaerah dan hasil pengelolaan kekayaan daerahyang dipisahkan dan pendapatan-pendapatandaerah lain-lainnya yang sah.

Analisis yang digunakan menghitungkemakmuran tiap-tiap propinsi diproksikandengan laju pendapatan asli pendapatandaerah, adapun perhitungan dengan rumusmenurut BPS KEPRI (2011), adalah sebagaiberikut:

PAD =Pajak daerah + Retribusi daerah+ Hasil pengelolaan kekayaandaerah yang dipisahkan + Lain-lainPAD yang sah ……………..…..………(1)

Sedangkan laju PAD adalah

)........(2..........100% xPAD

PAD-PADRPAD

1-t

1-tt

Dimana :∆RPAD: Laju pertumbuhan PADPADt : Realisasi penerimaan PAD tahun ke-1PADt-1 : Realisasi penerimaan PAD tahun

sebelumnya

Ukuran Pemerintah DaerahKebutuhan anggaran untuk propinsi dan

atau pemerintahan daerah berbeda-bedamisalnya propinsi atau wilayah yang jumlahpenduduknya besar akan memperoleh jumlahanggaran yang tidak sama dengan jumlahpenduduk yang sedikit. Menurut Baber (2010),bahwa populasi penduduk sebagai proksi dariukuran pemerintah daerah.

Peneliti menggunakan proksi populasipenduduk karena setiap propinsi mempunyaijumlah penduduk yang berbeda dan jumlahanggarannya, hal ini menjadi permasalahandalam memajukan wilayahnya berdasarkanindikator jumlah penduduk. Rumus yangdigunakan dalam penelitian ini adalah :P = B – D + IE ……………………..……………(3)Dimana :

P : Jumlah penduduk B : Kelahiran (bornD : Kematian (dead) I : ImigrasiE : Emigrasi

4).........(PendudukJumlah

Daerah)(PusatPendapatanUPD

InflasiAngka inflasi (rate of inflation) dihitung

berdasarkan angka indeks yang dikumpulkandari beberapa macam barang yang diperjual-belikan di pasar dengan masing-masing tingkatharga. Barang- barang yang dimaksud adalahbarang kebutuhan pokok masyarakat yangpaling utama. Angka indeks yang digunakanadalah indeks harga konsumen (IHK) yaituukuran statistik yang dapat menunjukkanperubahan-perubahan yang terjadi pada barangdan jasa yang diminta oleh konsumen dariwaktu ke waktu, maka rumus mencari nilaiiflasi (BPS KEPRI, 2011) adalah sebagai berikut :

)........(5..........%100%100IHKIKN

IR1-n

nn

x

Dimana :IHK : Indeks Harga Konsumen

(6)..........100%...... xdasar tahunHarga

sekarangHargaIHK

IRn : Inflasi (Rate Inflation)n : Tahun dihitungn-1 : Tahun dihitung – Tahun lalu

Intergovernmental RevenueIntergovernmental revenue (IGR) adalah

pendapatan yang diterima pemerintah daerahyang berasal dari sumber eksternal dan tidakmemerlukan adanya pembayaran kembali(Patrick, 2007). Intergovernmental Revenue biasadikenal dengan dana perimbangan(Suhardjanto et al., 2010). Proksi dariintergovernmental revenue dalam penelitian inimenggunakan perbandingan antara total danaperimbangan dengan total pendapatan.Intergovernmental revenue diukur dengan proksiyang sama dalam penelitian Patrick (2007).

Dana perimbangan yang mencakup DanaAlokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus(DAK), dan Dana Bagi Hasil (DBH) (BPK ,2008).Pengukuran ini dipilih karena IntergovernmentalRevenue (IGR) merupakan bagian daripendapatan yang berasal dari lingkunganeksternal bukan pajak. Dana perimbanganproksi dari Intergovernmental Revenue dengandihitungan dengan diperoleh total danaperimbangan dari pemerintah pusat kemudiandibagi total pendapatan x 100%, Setyaningrum,(2012). dengan rumus sebagai berikut :

Page 7: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 170

.....(7)....................100%xPDTotal

DPPTotalIGR

IGR : Intergovernmental RevenueDPP : Dana Perimbangan dari PusatPD : Pendapatan Daerah

KemiskinanMenurut Bank Dunia kategori penduduk

muiskin adalah apabila seseorang memilkipemdapatan kurang dari US$ 1,25 perhari danUS$ perhari (World Bank, 2009). Gariskemiskinan merupakan penjumlahan dari GKMdan GKNM. Persentase penduduk miskin disuatu propinsi (Kumalasari, 2011) dihitungdengan :

....(8)..............................P

PMPM%

p

p

Dimana :% PM : % penduduk miskin di propinsi pPMp : Jmlah penduduk miskin di propinsi pPp : Jumlah penduduk di propinsi p

Pembangunan ManusiaPembangunan manusia bukan hanya

pembangunan secara fisik, tentu harusseimbang dengan nonfisik seperti kualitasmanusia, penurunan jumlah penduduk miskin,pendidikan yang murah dan fasilitas untukorang tidak mampu.

Pembangunan manusia dinilai denganindikator sumber daya manusia dapat dilihatdari Indeks Pembangunan Manusia (IPM)masing-masing propinsi yang berkaitan dengankesehatan, pendidikan, dan kondisi ekonomidari daya beli penduduk digunakan untukmengetahui hasil pencapaian pembangunansosial ekonomi yang telah dilakukan olehpemerintah. Perhitungan IPM (BPS Kepri, 2011)dirumuskan sebagai berikut

)9(..............................3

1221 XXXIPM

Keterangan :IPM : IndeksX1 : Lama Hidup atau (X1 – 25) / (85-25)X2 : Pendidikan atau [2/3 (indeks melek

huruf)] + [1/3 Indeks rata2 lama sekolah)]X3 : Daya Beli atau [(Y4 – 360) / (732,72 –

3000)]

Pertumbuhan ekonomiPertumbuhan ekonomi dilihat dari nilai

Produk Domestik Bruto (PDB) dalam relatif(persentase) dan absolut (Tulus Tambunan,hal.67, 2011), dirumuskan sebagai berikutberikut ini.

..(10)....................PDB

PDB-DPPPBD

1)-(t

1)-(t(t)(t)

Keterangan :ΔPBD (t) = Pertumbuhan EkonomiPDRB(t) = Produk Domestik Regional Bruto

pada tahun(t)PDRB(t-1) = Produk Deomestik Regional Bruto

pada tahun(t-1)i = Nilai Absolutt-1 = Tahun Sebelumnya

Model PenelitianModel Jalur I Pengaruh Secara Langsung

Model yang digunakan dalam penelitianini adalah model pengaruh variable ganda(eksogen) terhadap variable endogen. Sesuaidengan permasalahan dan tujuan yang akandicapai yaitu melalui model jalur pertamauntuk menganalisis secara langsung pengaruhsecara signifikansi variabel-variabel eksogenkemakmuran (X1), ukuran pemerintah daerah(X2), inflasi (X3), intergovernmental revenue (X4),kemiskinan penduduk (X5) terhadap variabelendogen yaitu pembangunan manusia (Y1).Berikut ini gambar 1.1 model analisis jalurpertama pengaruh secara langsung yangdiuraikan melalui analisis korelasi persamaanstruktural model jalur pertama, sebagai berikutLog Y1 = p1 log X1 + p2 log X2 +p3 log X3 + p4

log X4 + p5 log X5 + ɛ1

Gambar 1.1. Model Struktur Jalur IPengaruh Secara Langsung

Page 8: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 171

Jalur koefisien korelasi (r) diuji melalui SPSSV.20 dan Amos V.20 dalam table 1.1 hasilpengujian adalah sebagai berikut

Tabel 1.1Nilai Koefisien Korelari (r)

No KoefisenKorelasi

NilaiProbabilitas

Nilai KoefisenKorelasi

1 r1 =X1 → X2 0,000 0,686**2 r2 =X1 → X3 0,003 -0,254**3 r3 =X1 → X4 0,000 -0,846**4 r4 =X1 → X5 0,000 0,414**5 r5 =X2 → X3 0,581 -0,0486 r6 =X2 → X4 0,000 -0,463**7 r7 =X2 → X5 0,000 0,863**8 r8 =X3 → X4 0,014 0,216*9 r9 =X3 → X5 0,924 0,00810 r10 =X4 → X5 0,012 -0,129*

Sumber : Pengolahan data dengan SPSS V.20dan Amos V.20, (2011)

Model Jalur II Pengaruh Secara Langsung danTidak Langsung

Model jalur dua (II) ini meneliti pengaruhlangsung dan tidak langsung variabel-variabeleksogen yaitu : kemakmuran (X1), ukuranpemerintah daerah (X2), inflasi (X3),intergovernmental revenue (X4), kemiskinanpenduduk (X5) terhadap variabel endogen yaitupertumbuhan ekonomi (Y2) melalui variableeksogen pembangunan manusia (Y1).

Berikut ini gambar 1.2 model analisis jalurkedua pengaruh langsung untuk menganalisispengaruh tidak langsung melalui analisisregersi persamaan struktural model jalur.Log Y2 = p6 log X1 + p7 log X2 +p11 log Y1 + p8

log X3 + p9 log X4 + p10 log X5 + ɛ2

Gambar 1.2. Model Struktur Jalur IIPengaruh Secara Langsung

Perhitungan nilai koefisien regresi (p) diujidengan SPSS V.20 dan Amos V.20 dalam table1.2 . hasil pengujian adalah sebagai berikut :

Tabel 1.2Nilai Koefisien Regresi (p)

Ha KoefisienRegresi

NilaiKoefisien

Regresi (p)

Signifikanα (0,05)

H1 P1=X1 keY1 0,412 0,025H2 P2=X2 ke Y1 0,767 0,000H3 P3=X3 ke Y1 -0,011 0,880H4 P4=X4 ke Y1 0,171 0,222H5 P5 =X5 ke Y1 -0,928 0,000H6 P6 =X1 ke Y2 0,662 0,000

P6 =X1 ke Y2 melalui Y1H7 P7 =X2 ke Y2 0,617 0,000

P7 =X2 ke Y2 melalui Y1H8 P8=X3 ke Y2 0,020 0,557

P8=X3 ke Y2 melalui Y1H9 P9=X4 ke 0,392 0,000

P9=X4 ke Y2 melalui Y1H10 P10=X5 ke Y2 -0,064 0,434

P10=X5 ke Y2 melalui Y1Ɛ1 = 0,810Ɛ2 = 0,366

Sumber : Pengolahan data dengan SPSS V.20 danAmos V.20, (2011)

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Statistik Deskriptif

Tabel 1.3. Statistik DeskriptifDescriptive Statistics

N Min Max Mean Std.Deviation

Log_KMR 132 9,65 13,20 11,6642 ,64448Log_UPD 132 5,86 7,63 6,5830 ,44134Log_IFL 132 0,14 1,30 ,7484 ,25787Log_IGR 132 -0,96 1,87 ,4517 ,60984Log_KPD 132 4,83 6,82 5,6924 ,47001Log_PBM 132 64,00 77,95 71,5152 3,01448Log_PEK 132 6,59 8,99 7,8156 ,57727Valid N (listwise) 132

Sumber : Hasil pengolahan Statistik SPSS V.20 (2011)

Uji Asumsi Klasika. Pembuktian Linieritas

Pengujian linearitas untuk melihat apakahdalam model regresi, hubungan antar variabeladalah linear atau tidak linier. Pembuktiannyadilihat dari tabel Anava uji F, menunjukkan

Page 9: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 172

nilai probabilitasnya sig > α (0,05), makaterbukti model regresi adalah linear.

b. NormalitasPengujian normalitas data dilakukan untuk

melihat apakah dalam model regresi, variabeldependen dan independennya memilikidistribusi normal atau tidak melalui ujinormalitas NPar Test seperti table 1.4 di bawahini.

Tabel 1.4. UjiNormalitas Data

One-Sample Kolmogorov-Smirnov TestUnstandardized

ResidualN 132Normal Parametersa,b Mean 0E-7

Std. Deviation .20620953

Most Extreme DifferencesAbsolute .109Positive .109Negative -.068

Kolmogorov-Smirnov Z 1.250Asymp. Sig. (2-tailed) .088

a. Test distribution is Normal.b. Calculated from data.

Hasil pengijian dari table 1.3 diatas setelahdi dilakukan log, menunjukkan nilai Residualsebesar 0,088. (signifikansi α 0,05 < 0,088) makadata berdistribusi normal.

c. MultikolineritasSebelum dilakukan pengujian multiple

regression, dilakukan terlebih dahulu pengujianpelanggaran asumsi klasik melalui ujimultikolinearitas yaitu untuk menguji apakahpada model regresi ditemukan adanya korelasiyang kuat antar variable idenden, pengujianditunjukkan dalam tabel 1.5. dibawah ini.

Tabel 1.5Uji Asumsi Linieritas

Model

UnstandardizedCoefficients

StandardizedCoefficients

CollinearityStatistics

B Std.Error Beta Tolerance VIF

1 (Constant) -6.152 .777Log_KMR .593 .075 .662 .145 6.888Log_UPD .807 .127 .617 .108 9.223Log_IFL .044 .075 .020 .900 1.111Log_IGR .371 .060 .392 .254 3.932Log_KKP -.078 .100 -.064 .154 6.474Log_PBM .028 .008 .145 .631 1.584

a. Dependent Variable: Log_PEKO

Dari tabel 1.5, dapat dilihat bahwa seluruhnilai Varian Inflasi Factor (VIF) dibawah nilaiangka 10 untuk masing-masing variabelindependen, maka variabel tidak mengandungmultikolineritas (VIF < 10)

d. HeterokedastisitasUji asumsi klasik dari heterokedastisitas

digunakan untuk menguji apakah dalam modelregresi terjadi ketidaksamaan varians dariresidual suatu pengamatan. Ada dua dasarpengambilan keputusan dengan grafik scatterplot atau uji Gletser yaitu jika signifikansi(probabilitas) thitung > 0,05 Ho diterima (tidakterjadi heteroskedastisitas).

Tabel 1.6Uji Asumsi Kalsik Heteroskedastisitas

Uji Gletsjer Thitung Sig KesimpulanLog_KMR 7,894 0,000 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_UPD 6.358 0,000 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_IFL 0,589 0,557 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_IGR 6,186 0,000 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_KKP 0,785 0,434 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_PBM 3,604 0,000 Tidak terjadi heterokedastisitasLog_PEKO 7,894 0,000 Tidak terjadi heterokedastisitas

Sumber : Pengujian Statistik SPSS V.20 (2011)

e. AutokorelasiData penelitan ini menggunakan data time

series, maka perlu dilakukan pengujian autokorelasi untuk menguji model regresi linear,cara mengidentifikasi adalah dengan melihatnilai Durbin Watson (D-W) seperti pada tabel1.7 dibwah ini.

Tabel 1.7Uji Asumsi Autokorelasi

Model Summaryb

Model R RSquare

Adjusted RSquare

Std. Errorof the

EstimateDurbin-Watson

1 .934a .872 .866 ,21110 1.780a. Predictors: (Constant), Log_PBM (Y1), Log_IFL(X3),

Log_KKP(X5), Log_IGR(X4), Log_KMR (X1), Log_UPD (X2)b. Dependent Variable: Log_PEKO (Y2)

Hasil perhitungan autokorelasi dari tabel1.7 diatas, menghasilkan DW Statistik sebesar1,780 sampel sebanyak 132, menunjukkan nilai(DL=1,780) > (DU = 1,317) disimpulkan tidakmengandung auto korelasi.

Page 10: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 173

Uji T (Uji Individu)Untuk melihat signifikansi dari pengaruh

variabel eksogen terhadap variabel endogensecara individu, digunakan Uji-t, tingkatkepercayaan (Sig5%) dengan hipotesis dibawahini.

Tabel 1.8. Uji T Model PertamaPengaruh variabel KMR, UPD, IFL, IGR, KKP

terhadap variabel PBM secara individu

Variabel Koefisien StandarError Beta t-hitung Sig

Konstanta 48.110 7.894 6.094 .000Log_KMR** 1.929 .852 .412 2.265 .025Log_UPD** 5.241 1.392 .767 3.766 .000Log_IFL -.132 .872 -.011 -.152 .880Log_IGR .846 .690 .171 1.226 .222Log_KKP** -5.952 1.026 -.928 -5.802 .000Koefisien Determinasi (R12)F-hitungLog_PBM

= 0,344= 14.728= (1 - 0,344)1/2 = 0,810

Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS V.20, (2011)Variabel Dependen = Pembangunan Manusia (PBM)*Sig. pada α = 0,05 dan **Sig. pada α = 0,01

Uji untuk Regresi Model Jalur IRegresi model jalur pertama (I) digunakan

untuk menguji secara parsial (masing-masing)varibel secara langsung dari Log_KMR (X1),Log_UPD(X2), Log_IFL(X3), Log_IGR(X4) danLog_KKP(X5) terhadap PBM (Y1).

Hasil ouput statistik SPSS V.20 Uji t daritabel 1.8 pengujian koefisien regresi masing-masing varibel eksogen menunjukkan hasilyang signifikan (t-statistik < 0,05) adalahkemakmuran (0,000), ukuran pemerintahdaerah (0,000), kemiskinan (0,000) Sedangkanvariable yang tidak signifikan adalah inflasi(0,880) intergovernmental revenue (0,222). Makakesimpulan dari hipostesis adalah :H1 : Kemakmuran (KMR) secara langsung

berpengaruh signifikan (0,00 < 0,05)terhadap pembangunan manusia (PBM)terbukti melalui uji-t sebesar 41,2%

H2: Ukuran pemerintah daerah (UPD) secaralangsung berpengaruh signifikan (0,025 <0,05) terhadap pembangunan manusia(PBM) terbukti melalui uji-t sebesar 76,7%

H3 : Inflasi (IFL) secara langsung tidakterbukti berpengaruh signifikan (0,88 >0,05) terhadap pembangunan manusia(PBM) melalui uji-t.

H4 : Intergovernmental Revenue secara langsungtidak terbukti berpengaruh signifikan(0,22>0,05) terhadap pembangunanmanusia, melalui uji-t.

H5 : Kemiskinan (KKP) secara langsungberpengaruh signifikan (0,00 < 0,05)terhadap pembangunan manusia (PBM),terbukti melalui uji-t sebesar -92,8%melalui uji-t .

Nilai Adjusted R-Square di atas adalah sebesar0,344 menunjukkan bahwa kontribusi variasinilai Log_KMR (X1), Log_UPD (X2), Log_IFL(X3), Log_IGR (X4) dan Log_KKP (X5) dalammempengaruhi variasi nilai PBM (Y1) adalahsebesar 34,4%, sisanya 65,6% merupakankontribusi variabel lain yang tidakdiikutsertakan di dalam model penelitian ini.

Kofisien jalur 1 dengan regresi I (ɛ1)menggunakan Koefisien Determinasi (R12)adalah 0,344. Nilai ini dapat digunakan untukmenentukan nilai koefisien jalur denganresidualnya, yakni: Ɛ1= √(1-R21) = √(1-0,344) =0,810. Maka nilai Ɛ1 = 0,810 dalam analisis jalur.Persamaan I struktural model jalur pertamaadalah sebagai berikut :LogY1= 0,412 log KMR + 0,767 logUPD – 0,011

log IFL+0,171 log IGR – 0,928log KKP+ 0,810

Gambar 1.3. Hasil Model Struktur Jalur IPengaruh Secara Langsung

Uji Regresi Model Jalur IIRegresi model jalur kedua (II) digunakan

untuk menguji secara parsial (masing-masing)varibel secara langsung dan tidak lansung dariLog_KMR (X1), Log_UPD(X2), Log_IFL(X3),Log_IGR(X4) dan Log_KKP(X5) terhadappertumbuhan ekonomi (Y2) melalui PBM (Y1).

Page 11: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 174

Tabel 1.9 Uji – T Model KeduaPengaruh variabel eksogen terhadap

variabel endogen secara individu

Variabel Koefisien StandarError Beta t-hitung Sig

(Constant) -6,152 0,777 -7,923 0,000Log_KMR** 0,593 0,075 0,662 7,894 0,000Log_UPD ** 0,807 0,127 0,617 6,358 0,000Log_IFL 0,044 0,075 0,020 0,589 0,557Log_IGR ** 0,371 0,060 0,392 6,186 0,000Log_KKP -0,078 0,100 -0,064 -0,785 0,434Log_PBM 0,028 0,008 0,145 3,604 0,000Koefisien Determinasi (R12)F-hitungLog_PEKO

= 0,866= 142.437= (1 - 0,866)1/2 = 0,366

Sumber: Data Sekunder Diolah dengan SPSS V.20, (2011)Variabel Dependen = Pertumbuhan Ekonomi (PEKO)*Sig. pada α = 0,05**Sig. pada α = 0,01

Koefisien Regresi Model Jalur IIRegresi dalam model jalur ke-2 menjadi

persamaan II yaitu pengaruh secara langsungdan tidak langsung Log KMR (X1), Log UPD,(X2) Log IFL(X3) Log IGR(X4), Log KKP(X5)terhadap Log PEKO (Y2) melalui Log PBM (Y1)

Berikut ini hasil regresi model diagramjalur kedua (II), data diolah melalui uji statistisSPSS V.20 dan Amos V.20 sebagai berikut :LogY2= 0,662Log KMR + 0,617 Log UPD +

0,145 log PBM + 0,020 Log IFL + 0,392Log IGR - 0,064Log KKP + 0,366

Gambar 1.4. Hasil Model Struktur Jalur IIPengaruh Secara Langsung dan Tidak Langsung

Nilai Adjusted R-Square tabel 1.9. adalahsebesar 0,866 menunjukkan bahwa kontribusivariasi nilai Log KMR (X1), Log UPD (X2), LogIFL (X3), Log IGR (X4), Log KKP (X5) dan LogPBM (Y1) mempengaruhi variasi nilai logPEKO (Y2) adalah sebesar 86,6%, sisanya 13,4%merupakan kontribusi variabel lain yang tidakdiikutsertakan di dalam model penelitian ini.

Kofisien jalur ke-2 dengan regresi II (ɛ2)menggunakan Koefisien Determinasi (R22)adalah 0,866. Nilai ini dapat digunakan untukmenentukan nilai koefisien jalur denganresidualnya, yakni: PƐ2= √(1-R1) = √(1 - 0,866) =0,366. Maka nilai Ɛ2 = 0,366.

Hasil statistik SPSS V.20 Uji t dari tabel 1.9pengujian koefisien regresi masing-masingvaribel eksogen yang terbukti menunjukkannilai signifikan (t-statistik < 0,05) adalahkemakmuran (0,00), ukuran pemerintah daerah(0,00), intergovernmental revenue (0,00),pembangunan manusia (0,000). Sedangkanvariable yang tidak signifikan adalah inflasi(0,557), kemiskinan (0,434). Maka kesimpulandari hipostesis adalah :

Hipotesis Jalur KeduaPengaruh Langsung dan Tidak Langsung :H6 : Kemakmuran (KMR) secara tidak langsung

berpengaruh signifikan terhadapPertumbuhan Ekonomi (PEKO) melaluiPembangunan Manusia (PBM). Pengaruh langsung KMR terhadap

PEKO sebesar 0,662, berdasarkan nilaip6 =0,662 dan signifikan (0,000 <0,05),maka KMR secara langsungberpengaruh signifikan terhadap PEKO.

Pengaruh tidak langsung KMRterhadap PEKO sebesar 0,060 dariperkalian antara nilai koefisien regresiKMR terhadap PBM yakni p1 x p11 =0,412 x 0,145 = 0,060.

Total pengaruh (total effect) sebesar0,722, dari nilai pengaruh langsung +nilai pengaruh tidak langsung (0,662 +0,060 = 0,722).

Kesimpulan pengaruh tidak langsung <pengaruh langsung (0,060<0,662), makaH6 diterima, KMR tidak berpengaruhterhadap PEKO melalui PBM.

H7 : Ukuran Pemerintah Daerah (UPD) secaratidak langsung berpengaruh signifikan

Page 12: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 175

terhadap Pertumbuhan Ekonomi (PEKO)melalui Pembangunan Manusia (PBM) Pengaruh langsung UPD terhadap

PEKO sebesar 0,617, berdasarkan nilaip7=0,617, nilai signifikansi 0,000 < α(0,05), maka UPD secara langsungberpengaruh signifikan terhadap PEKO.

Pengaruh tidak langsung UPD terhadapPEKO melalui PBM sebesar 0,111,berdasarkan perkalian antara nilaikoefisien regresi UPD terhadap PMByakni p2 x p11 = 0,767 x 0,145 = 0,112.

Total pengaruh (total effect) dilihat darinilai pengaruh langsung + nilaipengaruh tidak langsung, makadiperoleh nilai = 0,617 + 0,11 = 0,729.

Kesimpulan dilihat dari nilai koefisienpengaruh tidak langsung < pengaruhlangsung (p5 x p11 < p9) yakni 0,111<0,617, maka H7 diterima, dengandemikian UPD secara tidak langsungtidak berpengaruh terhadap PEKOmelalui PBM.

H8 : Inflasi (IFL) secara tidak langsungberpengaruh signifikan terhadapPertumbuhan Ekonomi (PEKO) melaluiPembangunan Manusia (PBM) Pengaruh langsung IFL ke PEKO

sebesar 0,020, dari p8 =0,020 tetapitidak signifikan (0,557 < 0,05), makavariabel IFL secara langsung tidakberpengaruh signifikan PEKO.

Pengaruh tidak langsung IFL terhadapPEKO melalui PBM sebesar -0,002dilihat dari perkalian antara nilaikoefisien regresi IFL terhadap PBMyakni p3 x p11 = -0,011 x 0,145 = -0,002.

Total pengaruh (total effect) dari nilaipengaruh langsung + nilai pengaruhtidak langsung, maka diperoleh nilai =0,020 + -0,002 = 0,018.

Kesimpulan : nilai koefisien pengaruhtidak langsung < pengaruh langsung(p3 x p11 < p9) yakni -0,002< 0,020,maka H8 diterima, dengan demikianIFL tidak berpengaruh signifikanterhadap PEKO melalui PBM.

H9 : Intergovernmental Revenue (IGR) secaratidak langsung berpengaruh signifikan

terhadap Pertumbuhan Ekonomi (Y2)melalui Pembangunan Manusia (Y1) Pengaruh langsung IGR terhadap

PEKO sebesar 0,392, berdasarkan nilaip9 = 0,392 dan signifikan (0,000 <0,05), maka IGR secara langsungberpengaruh signifikan terhadapPEKO.

Pengaruh tidak langsung IGRterhadap PEKO melalui PBM sebesar0,025, dari perkalian antara nilaikoefisien regresi IGR terhadap PBMyakni p4 x p11 = 0,171 x 0,145 = 0,025.

Total pengaruh (total effect) IGR kePEKO sebesar 0,417, dilihat dari nilaipengaruh langsung + nilai pengaruhtidak langsung, maka diperoleh nilai =0,392 + 0,025 = 0,417.

Kesimpulan : nilai koefisien pengaruhtidak langsung < pengaruh langsung(p4 x p11 < p9) yakni 0,025 < 0,392,maka H9 diterima, dengan demikianPEKO tidak berpengaruh terhadapPEKO melalui PBM.

H10 : Kemiskinan Penduduk (KKP) secaratidak langsung berpengaruh segnifikanterhadap Pertumbuhan Ekonomi (PEKO)melalui Pembangunan Manusia (PBM) Pengaruh langsung KKP terhadap

PEKO sebesar -0,064 dari p10 = -0,064tetapi tidak signifikan (0,434 < 0,05),maka KKP secara langsung tidakberpengaruh signifikan terhadapPEKO.

Pengaruh tidak langsung KKPterhadap PEKO melalui PBM sebesar-0,135, dilihat dari perkalian antaranilai koefisien regresi KKP terhadapPBM yakni p5 x p11 = -0,928 x 0,145 = -0,135.

Total pengaruh (total effect) KKP kePEKO sebesar -0,199, dilihat dari nilaipengaruh langsung + nilai pengaruhtidak langsung, maka diperoleh nilai=(- 0,064) + (- 0,135) = - 0,199.

Kesimpulan : nilai koefisien pengaruhtidak langsung < pengaruh langsung(p5 x p11 < p9) yakni -0,135 < -0,064,maka H10 diterima, dengan demikian

Page 13: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 176

KKP tidak berpengaruh signifikanterhadap PEKO melalui PBM.

Uji F (Uji Serempak/Bersamaan)Menguji secara serempak atau bersama-

sama seluruh variabel independent apakahberpengaruh signifikan terhadap variabeldependent maka dilakukan pengujian melaluiuji F (Ftest).

Tabel 1.5. Model regresi jalur pertama, UjiAnova menunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar14.728 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,000(Sig.Fstatistic < 0,05) dan pada Tabel 1.6. Modelregresi jalur kedua melalui Uji Anovamenunjukkan bahwa nilai Fhitung sebesar142.437 dengan tingkat signifikansi sebesar0,000 (Sig.Fstatistic < 0,05) maka Ho ditolak (Haditerima) sehingga terbukti secara bersama-sama seluruh variable independent mempunyaipengaruh signifikan terhadap variabledependent.

SIMPULAN

Kesimpulan dari penelitian ini melalui ujistatistic SPSS V.20 dan Amos V.20 adalahsebagai berikut :1. H1 : menduga bahwa Kemakmuran

berpengaruh signifikan secara langsungterhadap pembangunan manusia, terbuktisecara signifikan dan berpengaruh sebesar41,2%. Artinya, semakin tinggi tingkatkemakmuran penduduk, maka semakintinggi tingkat pembangunan manusia.

2. H2 : menduga bahwa ukuran pemerintahdaerah berpengaruh signifikan secaralangsung terhadap pembangunan manusia,terbukti secara signifikan dan berpengaruhsebesar 76,7%. Artinya, semakin tinggijumlah penduduk daerah maka semakinrendah pembangunan manusia.

3. H3, H4 : menduga bahwa variabel inflasi danintergovernmental revenue berpengaruhsignifikan secara langsung terhadap variabelpembangunan manusia, tidak terbuktiberpengaruh secara signifikan terhadappembangunan manusia.

4. H5 : menduga bahwa kemiskinanberpengaruh signifikan secara langsungterhadap pembangunan manusia, terbukti

secara signifikan dan berpengaruh sebesar -92,8%. Artinya, semakin rendah tingkatkemiskinan penduduk, maka pembangunanmanusai semakin tinggi.

5. H6,H8,H9, H10 : menduga bahwa mendugavariabel eksogen berpengaruh secara tidaklangsung terhadap pertumbuhan ekonomimelalui pembangunan manusia, tidakterbukti berpengaruh secara tidak langsungterhadap pertumbuhan ekonomi melaluipembangunan manusia, karena nilaipengaruh langsung < nilai pengaruh tidaklangsung.

DAFTAR PUSTAKA

Abimanyu Anggito, (2011). Refleksi danGagasan Kebijakan Fiskal. Gramediapustaka utama, Jakarta.

Abdullah, F (2004). The complexities ofimplementing anti-retroviral treatment in thewestern cape province of south africa.Development Update: From disaster todevelopment, HIV and AIDS in SouthernAfrica, 5(3).

Adi, Priyo Hari, ( 2006). Hubungan AntaraPertumbuhan Ekonomi, BelanjaPembangunan dan Pendapatan AsliDaerah. Proceddding Simposium NasionalAkuntansi IX, Padang

Baber, William R, Gore, Angela K, Rich,Kevin T, and Zhang, Jean X, ( 2010). AnEmpirical Investigation of AccountingRestatements and Governance in the MunicipalContext. Working Paper Series. SSRNAugust.

Bellinger, William Kenneth, (2007).The EconomicAnalysisof Public Policy. Routledge2 ParkSquare, Milton Park,Abingdon, Oxon 0X144RNSimultaneously published in the USAand Canada by Routledge270 Madison Ave,New York, NY 10016.

BPKP, (2007). Sistem Keuangan Negara 1, Edisikeenam. Jakarta

BPK, (2008). Majalah Triwulan, ISN 1216-8154.NO.2/April 2008 - Juni 2008/Tahun XXVIII

BPS Pusat, (2012). Indeks PembangunanManusia Periode 2006-2007.

BPS KEPRI, (2011). Indeks Kemahalan PropinsiKepri Tahun 2010.

Page 14: Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara ...tumpalmanik.com/gallery/prosiding semnas fe-ut des 2012.pdf · analisis pengaruh kemakmuran, ukuran pemerintah ... kemiskinan

Semnas Fekon: Optimisme Ekonomi Indonesia 2013, Antara Peluang dan Tantangan 177

………..,(2011). Indeks Pembangunan Manusia.Bekerja sama BAPEDA Propinsi KepulaunRia dengan BPS Kepri.

Kumalasari, Merna, (2011) AnalisisPertumbuhan Ekonomi, Angka HarapanHidup, Angka Melek Huruf, Rata- RataLama Sekolah, Pengeluaran Perkapita DanJumlah Penduduk.

Kuriata, Charisma Ginting, (2008). AnalisisPembangunan Manusia di Indonesia. TesisMagister Sains Dalam Program StudiEkonomi Pembangunan. SekolahPascasarjana Universitas Sumatera Utara,Medan.

Mardiasmo, (2009). Akuntansi Sektor Publikcetakan ke-4. CV.Andi Offset, Yogyakarta.

Martani, Dwi. & Liestiani, Annisa. (2010). LocalGovernment Financial Statement Disclosure inIndonesia. Conference Proceedings: AsianAcademic Accounting Association.

Patrick, Patricia A. (2007). The determinants oforganizational innovativeness: The adoptionofGASB 34 in Pennsylvania local government.Ph.D. dissertation, The Pennsylvania StateUniversity, United States–Pennsylvania.Retrieved August 8, 2011, from Accounting& Tax Periodicals. (Publication No. AAT3266180).

Suhardjanto, et., all, (2010). PengungkapanRisiko Financial dan Tata KelolahPerusahaan : Studi Empiris Perbankan.

Sumarjo Hendro,(2010). Pengaruh KarakteristikPemerintah Daerah Terhadap KinerjaKeuangan Pemerintah Daerah (StudiEmpiris Pada Pemerintah DaerahKabupaten/Kota Di Indonesia) SkripsiFakultas Ekonomi Jurusan AkuntansiUniversitas Sebelas Maret Surakarta.

Tambunan, Tulus. T.H (2011), PerekonomianIndonesia. Kajian Teoritis dan AnalisisEmpiris. Ghalia Indonesia Ciawai, Bogor

Todaro, Michael, P dan Smith, Stephen. SC(2006). Pembangunan Ekonomi, EdidiKesembilan Jilid I. Penerbit Erlangga.Jakarta.

Undang-Undang No. 33 Tahun 2004, TentangPerimbangan Keuangan AntaraPemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah

UNDP (United Nation Development Programme),(2010), Pembangunan Manusia danPemberdayaan Masyarakat. Jakarta.

Indonesia. Jurnal Keuangan dan Perbankan.Vol.5 No.1, Januari 2011.

World Bank Development, (2009). Pembangunandan Generasi Mendatang. World Bank.Salemba Empat. Jakarta