evaluasi r. paru lk

7
EVALUASI DI RUANG PARU LK RSUD DR. SOETOMO SURABAYA PERIODE TANGGAL 20 MEI 2002 S/D 24 MEI 2002 DI SUSUN OLEH : SUBHAN NIM 010030170 B DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONAL FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

Upload: septi-yufana-putri

Post on 30-Jun-2015

110 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI R. PARU LK

EVALUASIDI RUANG PARU LK RSUD DR. SOETOMO

SURABAYAPERIODE TANGGAL 20 MEI 2002 S/D 24 MEI 2002

DI SUSUNOLEH :

SUBHANNIM 010030170 B

DEPARTEMEN PENDIDIKAN NASIONALFAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS AIRLANGGA

PROGRAM STUDI S.1 ILMU KEPERAWATANSURABAYA

2002

Page 2: EVALUASI R. PARU LK

Pengertian Tuberkulosis Paru:Tuberkolusis paru adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh basil Mikrobacterium tuberkolusis yang merupakan salah satu penyakit saluran pernafasan bagian bawah yang sebagian besar basil tuberkolusis masuk ke dalam jaringan paru melalui airbone infection dan selanjutnya mengalami proses yang dikenal sebagai focus primer dari ghon ( Hood Alsagaff, th 1995. hal 73).

Tanda & GejalaDemam, Batuk, Sesak nafas, Nyeri dada, Malaise.

Penyebaran kuman Mikrobacterium tuberkolusis bisa masuk melalui tiga tempat yaitu saluran pernafasan, saluran pencernaan dan adanya luka yang terbuka pada kulit. Infeksi kuman ini sering terjadi melalui udara (airbone) yang cara penularannya dengan droplet yang mengandung kuman dari orang yang terinfeksi sebelumnya .(Sylvia.A.Price.1995.hal 754 )

Penularan tuberculosis paru terjadi karena penderita TBC membuang ludah dan dahaknya sembarangan dengan cara dibatukkan atau dibersinkan keluar. Dalam dahak dan ludah ada basil TBC-nya , sehingga basil ini mengering lalu diterbangkan angin kemana-mana. Kuman terbawa angin dan jatuh ketanah maupun lantai rumah yang kemudian terhirup oleh manusia melalui paru-paru dan bersarang serta berkembangbiak di paru-paru. ( dr.Hendrawan.N.1996,hal 1-2 )

Pemeriksaan penunjang1 Pemeriksaan Radiologi

Tuberkulosis paru mempunyai gambaran patologis, manifestasi dini berupa suatu koplek kelenjar getah bening parenkim dan lesi resi TB biasanya terdapat di apeks dan segmen posterior lobus atas paru – paru atau pada segmen superior lobus bawah. (Dr. dr. Soeparman. 1998). Hal 719)

2 Pemeriksaan laboratoriuma. Darah

Adanya kurang darah, ada sel – sel darah putih yang meningkatkan serta laju endap darah meningkat terjadi pada proses aktif. (Head Al Sagaff. 1995. Hal 91)

b. SputumDitemukan adanya Basil tahan Asam (BTA) pada sputum yang

terdapat pada penderita tuberkulosis paru yang biasanya diambil pada pagi hari. (DR. Dr. Soeparman dkk, 1998. Hal 719, Barbara. T. long. Long. Hal 447, th 1996)

c. Test TuberkulosisTest tuberkulosis memberikan bukti apakah orang yang dites telah

mengalami infeksi atau belum. Tes menggunakan dua jenis bahan yang diberikan yaitu : Old tuberkulosis (OT) dan Purifled Protein Derivative (PPD) yang diberikan dengan sebuah jarum pendek (1/2 inci) no 24 – 26, dengan cara mecubit daerah lengan atas dalam 0,1 yang mempunyai kekuatan dosis 0,0001 mg/dosis atau 5 tuberkulosis unit (5 TU). Reaksi dianggap bermakna jika diameter 10 mm atau lebih reaksi antara 5 – 9 mm dianggap meragukan dan harus di ulang lagi. Hasil akan diketahui selama 48 – 72 jam tuberkulosis disuntikkan. (DR. Dr. Soeparman, 1998, hal 721, Sylvia. A. price, 1995, hal 755, Barbara. C. long, 1996, hal 446)

Laboratorium : (Ringkas) Darah : leukosit meninggi, LED meningkat Sputum : pada kultur ditemukan BTA Test Tuberkulin : Mantoux test (indurasi lebih dari 10-15 mm)

2

Page 3: EVALUASI R. PARU LK

Batuk darahHemaptoe adalah batuk darah yang terjadi karena penyumbatan trakea dan

saluran nafas sehingga timbul sufokal yang sering fatal. Ini terjadi pada batuk darah masif yaitu 600-1000cc/24 jam. Batuk darah pada penderita TB paru disebabkan oleh terjadinya ekskavasi dan ulserasi dari pembuluh darah pada dinding kapitas.(Hood Al sagaff dkk:1995;85-86).

Hemoptisis adalah darah atau dahak berdarah yang dibatukkan berasal dari saluran pernafasan bagian bawah yaitu mulai dari glottis kearah distal, batuk darah akan berhenti sendiri jika asal robekan pembuluh darah tidak luas , sehingga penutupan luka dengan cepat terjadi . (Hood Alsagaff, 1995, hal 301)

Efusi pleuraEfusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat penumpukan cairan dari dalam kavum pleura diantara pleura parietalis dan pleura viseralis dapat berupa cairan transudat atau cairan eksudat ( Pedoman Diagnosis danTerapi / UPF ilmu penyakit paru, 1994, 111).Efusi pleura adalah suatu keadaan dimana terdapat cairan berlebihan di rongga pleura, dimana kondisi ini jika dibiarkan akan membahayakan jiwa penderitanya (John Gibson, MD, 1995, Waspadji Sarwono (1999, 786)

Tumor ParuSebagian besar tumor paru primer merupakan karsinoma bronkhus (John E. Stark, 1990).Pemeriksaan penunjang

a. Bronkografib. CT Scanc. Endoskopid. Biopsi jarum percutan/ Biopsi dugaan metastasise. Mediastinoskopyf. Imunologig. Petanda Biokimia CEA (Carcino Embryonic Antigen) h. Radiologis : Foto Thorax: i. Sitologi sputum:j. FOB (Fiber Optik Bronchoscopy) : Aspirasi pleura dan biopsi:

PenatalaksanaanPenatalaksanaan pada tumor paru tergantung pada tipe sel tumor.1. Reseksi bedah.2. Radiasi 3. Kemoterapy/Sirostatika4. Humoral5. Imunologi6. Terapi paliatif.

PNEUMONIAPneumonia adalah penyakit inflamasi pada paru yang dicirikan dengan adanya konsolidasi akibat eksudat yang masuk dalam area alveoli. (Axton & Fugate, 1993).Studi Laboratorik :Hb : menurun/normalAnalisa Gas Darah : acidosis respiratorik, penurunan kadar oksigen darah, kadar karbon darah meningkat/normalElektrolit : Natrium/kalsium menurun/normal

PNEUMOTORAKSPneumotoraks ialah didapatkannya udara didalam kavum pleura.

3

Page 4: EVALUASI R. PARU LK

Penyakit Paru Obstruktif Kronik PPOK Merujuk pada sejumlah gangguan yang mempengaruhi pergerakan udara dari dan keluar Paru. Gangguan yang penting adalah Bronkhitis Obstruktif, Emphysema dan Asthma Bronkiale. (Black. J. M. & Matassarin,.E. J. 1993).

Suatu kondisi dimana aliran udara pada paru tersumbat secara terus menerus. Proses penyakit ini adalah seringkali kombinasi dari 2 atau 3 kondisi berikut ini (Bronkhitis Obstruktif Kronis, Emphysema dan Asthma Bronkiale) dengan suatu penyebab primer dan yang lain adalah komplikasi dari penyakit primer.(Enggram, B. 1996).Penyebab PPOKa. Bronkitis Kronisb. Emphysemac. Asthma Bronkiale

Bronkhitis KronisGangguan klinis yang ditandai dengan pembentukan mucus yang berlebihan dalam bronkus dan termanifestasikan dalam bentuk batuk kronis dan pembentuk sputum selama 3 bulan dalam setahun, paling sedikit 2 tahun berturut – turut.Faktor Prediasposisi nya adalah :

1) Faktor tak diketahui2) Merokok3) Polusi Udara4) Iklim

EmphysemaPerubahan anatomis parenkim paru yang ditandai pelebaran dinding alveolus, duktus alveolaris dan destruksi dinding alveolarFaktor Prediasposisi nya adalah :

1) Faktor tak diketahui2) Predisposisi genetic3) Merokok 4) Polusi udara

Asthma BronkialeSuatu penyakit yang ditandai dengan tanggap reaksi yang meningkat dari trachea dan bronkus terhadap berbagai macam rangsangan dengan manifestasi berupa kesukaran bernafas yang disebabkan oleh peyempitan yang menyeluruh dari saluran nafas.(United States National Tuberculosis Association, 1967).Faktor Prediasposisi nya adalah :1. Alergen utama debu rumah, spora jamur dan tepung sari rerumputan2. Iritan seperti asap, bau-bauan, polutan3. Infeksi salutran nafas terutama yang disebabkan oleh virus4. Perubahan cuaca yang ekstrim5. Kegiatan jasmani yang berlebihan6. Lingkungan kerja7. Obat-obatan8. Emosi9. Lain-lain seperti refluks gastro esofagus, bumbu masak, bahan pengawet.

4