evaluasi penentuan harga pokok produk berdasarkan...

108
EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM Studi Kasus pada Perusahaan Kosmetik PT COSMAR Jl. Pulo Buaran III Blok R No. 2, Pulo Gadung, Jakarta Timur SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Akuntansi Oleh : ELFIRA MARLINA PRISILA NIM: 021334035 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2007 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Upload: others

Post on 09-Nov-2020

4 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK

BERDASARKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Studi Kasus pada Perusahaan Kosmetik PT COSMAR Jl. Pulo Buaran III Blok R No. 2, Pulo Gadung, Jakarta Timur

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

ELFIRA MARLINA PRISILA

NIM: 021334035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

i

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK

BERDASARKAN

ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Studi Kasus pada Perusahaan Kosmetik PT COSMAR Jl. Pulo Buaran III Blok R No. 2, Pulo Gadung, Jakarta Timur

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Akuntansi

Oleh :

ELFIRA MARLINA PRISILA

NIM: 021334035

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN AKUNTANSI

JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2007

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

iv

MOTTO

Janji Penyertaan Allah: Mintalah maka akan diberikan kepadamu,

carilah maka kamu akan mendapat, ketuklah maka pintu akan dibukakan bagimu.

Apa saja yang kau minta kepada BAPA-Ku dengan nama-Ku, Dia akan memberikannya kepadamu.

Langit dan bumi akan musnah, tetapi sabda-Ku tidak akan musnah.

Jika engkau hendak menyenangkan Daku, percayalah kepada-Ku. Jika engkau hendak lebih menyenangkan Daku,

berharaplah pada-Ku selalu. Janganlah kamu kuatir tentang apapun juga, tetapi

nyatakanlah dalam segala hal keinginanmu kepada ALLAH dalam doa.

Janganlah takut sebab Aku menyertai engkau, Janganlah bimbang sebab Aku ini ALLAHmu.

Janji lepas dari ketakutan:

Maka engkau, janganlah takut hai hamba-Ku Yakub, janganlah gentar hai Israel.

Janganlah kecut dan tawar hati, sebab TUHAN, ALLAH-MU, menyertai engkau kemanapun engkau pergi.

Karena yang paling kutakutkan, itulah yang menimpa aku, dan yang kucemaskan, itulah yang mendatangi aku.

Aku tidak mendapat ketenangan dan ketentraman, aku tidak mendapat istirahat, tetapi kegelisahan yang timbul.

TUHAN telah mendengar permohonanku, TUHAN menerima doaku. Semua musuhku mendapat malu dan sangat terkejut,

mereka mundur dan mendapat malu dalam sekejap mata. Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatanMu yang ajaib, aku mau bersukacita dan bersukaria karena Engkau, bermazmur

bagi namaMu ya Mahatinggi, sebab musuhku mundur , tersandung jatuh dan binasa di hadapanMu.

? ? ? ?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

PERSEMBAHAN

Skripsi ini kupersembahkan teristimewa untuk:

Bapa-Ku di surga, Tuhan Yesus dan Bunda Maria, serta Roh Kudus

Bapakku Yustinus Suharto

Ibuku Veronika Adelfa Leonora

Kakakku Anastasia Anggeline Melinda, S.Pd.

Aku Theodosia Elfira Marlina Prisila

Adikku Agustina Merdiliana

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

vii

ABSTRAK

EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM

Studi Kasus: Perusahaan Kosmetik PT COSMAR

Jl. Pulo Buaran III Blok R No. 2, Jakarta Timur

Elfira Marlina Prisila Universitas Sanata Dharma

Yogyakarta 2007

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana perhitungan harga pokok produk yang dilakukan oleh PT COSMAR, apakah kondisi perusahaan memenuhi syarat untuk penerapan Activity Based Costing System, dan mengetahui perbedaan antara harga pokok produk yang dihitung oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System.

Pengumpulan data diperoleh dengan teknik dokumentasi, wawancara, dan observasi langsung. Kamudian data dianalisis dengan langkah: 1) Menyajikan laporan perhitungan harga pokok produk yang ditentukan perusahaan; 2) Menghitung harga pokok produk berdasarkan Activity Based Costing System. Sebagai cost driver dan aktivitasnya berupa jumlah karyawan, jumlah kwh, jumlah jam inspeksi, dan Luas area pabrik.

Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa: 1) Harga pokok produk untuk Lip Gloss Kluge Purple LGK5N yang dihitung berdasarkan sistem konvensional menghasilkan harga pokok lebih rendah sebesar Rp 11.029,44,-, bila dibandingkan dengan perhitungan ABC System sebesar Rp 12.222,80,-, dan memiliki presentase selisih sebesar 10,81%; 2) Harga pokok produk untuk Two Way Cake Godet Light Yellow yang dihitung berdasarkan sistem konvensional menghasilkan harga pokok lebih tinggi sebesar Rp 11.530,34, bila dibandingkan dengan perhitungan ABC System sebesar Rp 10.042,07 dan memiliki presentase selisih sebesar 9,79%; 3) Harga pokok produk untuk Mascara Hitam yang dihitung berdasarkan sistem konvensional menghasilkan harga pokok yang rendah sebesar Rp 12.004,34, bila dibandingkan dengan perhitungan ABC System sebesar Rp 12.413,12 dan memiliki presentase selisih sebesar 3,41%. 4) Selisih ini terjadi karena dalam perhitungan ABC System untuk pembebanan biaya overhead pabrik dikenakan cost driver yang berbeda-beda.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

viii

ABSTRACT

EVALUATION OF DETERMINING THE COST PRICE OF PRODUCT BASED ON “ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM”

A Case Study at PT COSMAR Cosmetics Company Jalan Pulo Buaran III Blok R No. 2, Jakarta Timur

Elfira Marlina Prisila

Sanata Dharma University Yogyakarta

2007

The purposes of the research are to know (1) how to calculate the cost price done by PT COSMAR; (2) whether the condition of the company fulfills the requirement to apply Activity Based Costing System and (3) the difference between the cost price of product counted by the company and the cost price of product counted by Activity Based Costing System.

The techniques of data collection were interview, documentation and direct observation. The technique of analyzing the data follows the following steps: (1) present the report of the cost price of product determined by the company and (2) counting the cost price of product based on Activity Based Costing System. As the cost drivers of its activity are number of employees, the kwh total, the amount of inspection hours and the width of factory area.

The results of this research show that (1) the cost price of “Lip Gloss Kluge Purple LGK5N” product counted based on conventional system is Rp 11,029.44. It is lower than if it is counted by Activity Based Costing System namely Rp 12,222.80. It has 10.81% difference; (2) the cost price of “Two Way Cake Godet Light Yellow” product counted based on conventional system is Rp 11,530.34. It is higher than if it is counted by Activity Based Costing System namely Rp 10,042.07, and it has 9.79% difference; (3) the cost price of “Black Mascara” product counted based on conventional system presents lower cost price, Rp 12,004.34, than if it is counted by Activity Based Costing System namely Rp 12,413.12, and it has 3.41% difference; 4) this is differences caused by the different cost driver charge in counting Activity Based Costing System.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

ix

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Tuhan Yesus dan Bunda Maria atas

rahmat, berkat, kasih dan karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi yang berjudul “Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk Berdasarkan

Activity Based Costing System”. Tujuan penulisan skripsi ini salah satunya adalah

untuk memenuhi syarat dalam memperoleh gelar Sarjana Pendidikan S1 pada

Program Studi Pendidikan Akuntansi di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Dalam penyusunan skripsi ini penulis menyadari banyak sekali hambatan-

hambatan, namun berkat doa, bimbingan, nasihat, dan dukungan dari semua

pihak, akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Maka dari itu atas

terselesainya skripsi ini, penulis menyampaikan rasa terima kasih sebesar-

besarnya kepada:

1. Bapak Drs. T. Sarkim, M.Ed., Ph.D. Selaku Dekan Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Bapak Yohanes Harsoyo, S.Pd., M.Si. Selaku Ketua Jurusan Pendidikan

Ilmu Pengetahuan Sosial Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Bapak Laurentius Saptono, S.Pd,. M.Si. Selaku Ketua Jurusan Program

Studi Pendidikan Akuntansi Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

4. Bapak Drs. Bambang Purnomo, S.E., M.Si. Selaku Dosen Pembimbing yang

telah memberi bimbingan dan masukan bagi terselesainya skripsi ini.

5. Bapak Sebastianus Widanarto Prijowutanto, S.Pd., M.Si. Selaku Dosen

Tamu yang telah memberikan nasehat, pengarahan, dan masukan yang

bermanfaat bagi penulis.

6. Ibu Cornelio Purwantini, S.Pd., M.SA. Selaku Dosen Tamu yang telah

memberikan nasehat, pengarahan dan masukan yang bermanfaat bagi

penulis.

7. Seluruh Dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi (Ibu Indah, Ibu Rita,

Ibu Catur, Ibu Lina, Pak Bondan, Pak Muhadi, Pak Heri, Pak Joko, Pak

Singo), Program Studi Ekonomi (Ibu Wigati, Pak Teguh, Pak Rubi, Pak

Indra, Pak Vianney) dan seluruh dosen-dosen Universitas Sanata Dharma

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

x

yang telah mengajar dan mendidik dengan sabar kepada penulis selama

belajar di Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

8. Sekretariat Program Studi Pendidikan Akuntansi, Mbak Aris dan Pak

Wawik dan Sekretariat Program Studi Pendidikan Ekonomi, Mbak Titik,

yang telah melayani penulis dengan sabar selama kuliah hingga selesainya

skripsi ini.

9. Bapak dan Ibu karyawan, serta petugas perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

10. Ibu Juanita Aditiawan, selaku pimpinan dalam Perusahaan Kosmetik PT

COSMAR yanng telah memberikan ijin dan memberikan kesempatan

kepada penulis untuk magang dan penelitian di PT COSMAR.

11. Seluruh karyawan dan karyawati PT COSMAR, yaitu Mbak Elita, Mbak

Katrin, Mas Arif, Mbak Imelda, Pak Sulaeman, Pak Edi, Mbak Dinda, Mas

Nandus; Mbak Krisna, Mas Sutris, Mbak Ririn, Mbak Lia, Mbak Lusi,

Mbak Wida, Mas Tito, Ibu Yuni, Pak Wib, Pak Pri, Mas Andre, Mbak Nety,

Mbak Lita, Mbak Deli, Mbak Abi, Pak Thomas, Mba Sri, Mbak Kristin,

Mbak Vero, Mbak Mince, Mbak Nunik, Mas Fajar, Mas Tri, Mas Bagus,

Venly, Santo, Dayat, Xenia, Sahuri, Syarif, Pak Warto, dan Yati

12. Bapak dan Mamaku Yustinus Suharto dan Adelfa Leonora Dirk, Kakakku

Linda (sorry ya gw banyak ngerepotin..) dan Adikku Lina (belajar

ya..jangan maen sepeda melulu?), yang telah memberi dukungan melalui

doa, moral, material, perhatian, dan nasehat.

13. Oma (jangan bosen bikinin kue buat Lia ya...) dan Opa (Opa, semoga Opa

bahagia disana yaa..). Tante2 dan Om2ku, Tante Ana (Ngetik lagi gak?),

Tante Ewin (Trims ya...HPnya bagus2 banget!), Tante Wawu (Semoga cepet

sembuh..), Tante Ita, Tante Eni, Tante Yuyun, Om Ose (kopernya berjasa

banget buat Lia), Om Aris, Om Nado, Om Ino, Om Cornelis, dan Om

Harijadi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xi

14. Pa’De Jodo dan Bu’De Rini, Pa’De Tijo dan Bu’De Timah, Pa’De Gio dan

Bu’De Gio, Pa’De Tijan dan Bu’De Tijan, Bu’le Paini dan Pa’le, Mas Toro

dan Mbak Maryati, Mbak Iin dan Mas Gun, Mbak Wahyu dan Mas Wawan,

Mbak Retno (thx all), Mas Yandy, Mas Ivan, Yuda, Mas Adi, dan Tyas.

15. Sepupu-sepupuku Agustap (thanks ya dah ngopy-in datanya n lagu-

lagunya?); Trio Philipina à Christy, Merylin dan Renata; Duet Graha

Indahà Nadine dan Ale; Sekawan Depok à U’us, Putri, Meta (mau jadi

artis yaaa...), Kayla (ada tahu.., tempe.., ketoprak...he..he..), dan Mega

beserta adiknya.

16. My Close friend, Danong 039 (jeng.. mudah-mudahan setelah ini kita bisa

sukses terus yeee..jadi kita gak ngebis melulu, hehe), Rurong 018

(Rur..ayo..jangan putus asa..maju terus pantang mundur!!), Betong 037

(jangan mabuk lagi ya kalo jalan2 naek bus?), Lontong 024 (kalo ke

Ganjuran doain gue ye..?), Mitong 036 (thx ya dah jagain gue waktu gue

sakit?), Desong 038 (foto-foto lagi yuuuk), Fofo 031 (berkat lo gue jadi

punya komputer deh...).

17. Pelayanan Kasih dari Hati Kudus Yesus, terima kasih atas doa dan

dukungannya.

18. Temen-temen PAK A 2002 à Edi, Wati (n Abang), Ana, Trisna, Rita

(Susi), Hanik, Lia, Ninuk, Shila, Yuli, Etha, Febri, Santi, Ika, Tadius, Nanik,

Siska, Moko, Titet, Aji, Adi, Krestee, Rita (ndut), Erni, Rosa, Emi, Vero,

Yeni, Heru (kangen banget bisa sama-sama kalian lagi, kumpul yuuk....tapi

kapan?reuni yaaa?).

19. Temen-temen PAK B 2002à Fera, Eri, Suster Aluvicia, Imas, Iin, Siska,

Wiwin, Muntari, Lusi, Yuni, Dwi, Yoyok, Adi, Goris, Tyas, Bowo, Dita,

Indri, Lamdos, Kris, Didik, dll.

20. Temen-temen PAK C 2002 à Uci, MM, Cipluk, Dian, Suprapti, Wulan,

Tiara, Sarinah, Heri, Clara, Thomas, Dewi, Dika, Nina, Astuti, Ima, Toro,

Risa, Lia, Esti, Banu, TM dll.

(walaupun diantara PAK ada yang gak akrab, tapi kita kan seperjuangan?

Kompak selalu yaa..). Buat yang punya inisial FS 085 (sebenarnya aku ....)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xii

21. Kakak- kakak PAK 1999 – 2001 dan adik- adik PAK 2003 – 2006...ayo

bersama-sama kita majukan prodi kita..

22. Temen-temen Cana Community (Lektor dan Misdinar) à Mbak Nita

(semoga cepet lulus ya Fira?), Mbak Marga (ayo latihan koor), Mbak Mety,

Mas Max, Mas Eric (TV nya..komputernya.. dah bisa..), C’Vivi, Sisil, Lely,

Mas Papi, Mas Paus, Mas Ichad, Marina (walaupun kamu jauh..aku tetep

jadi temen kamu), Irin, Nuning, Ambro, Yudi, Ari, Eka, Elkana, Si kembar

Vero dan Sabeth, Felic, Gaga, Indah, Lusi, Putri, Vina, Ika (thx

bantuannya), Andar, Sepri, Paskal, Silvi, Jeli, Anton, Santi, Ria, Mita, dll.

23. Keluarga Kapel St. Bellarminus - Mrican dan Campus Ministry USD à

Pak Budi, Mas Kris, Mas Jalur, Frater Ardi, Frater Didik, Frater Beny,

Suster Gracia, Suster Irene, Romo Wiryono S.J., Romo Andalas S.J., Romo

Agung S.J., Romo Hari S.J., Romo Baskoro S.J., Romo Sudiarja S.J., Romo

Prapto S.J., Romo Heliarko S.J., Romo Pram S.J., Romo Subanar S.J., Romo

Harjanto, Romo Sarwanto, Romo Spillane, Romo Budi dan Romo Ari

(terima kasih atas doa dan nasehat-nasehatnya)

24. Tempat ibadah dan berharap kepadaNya, yang selama kuliah sampai selesai

kuliah pernah dikunjungi, Gereja St. Antonius Kotabaru, Gereja Kiduloji,

Gereja Ganjuran, Gereja Banteng, Gereja Pringwulung, Sendang Sriningsih,

Sendangsono.

25. Temen-temen SMK Strada III Bhayangkara Jakarta Utara, Dina, Maudy,

Anne, Diana, Gerson, dan Ray (kompak selalu yaa..aku kangen.. kapan2 kita

foto-foto lagi yuuk dan maen ke rumah kalian oke!).

26. Temen magang di PT COSMAR, Anto dan Beny. (makasih ya doa nya,

Euy...dah lama gak ketemu).

27. Someone 021334074 yang tanggal lahirnya hanya beda satu hari denganku 19

Maret 1983. Terima kasih atas segala perhatian, pengorbanan, kasih sayang

dan cintamu buat aku beberapa waktu lalu (sukses buat kamu).

28. IG: 120281 yang dulu pernah ada memberi perhatian dan cinta, namun tiba-

tiba hilang, gak tau kabarnya lagi..(kemana kamu? Aku udah lulus nih...)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xiii

29. Kost Kolobendono 4 à Ibu kost (alm.) beserta keluarga, kamar kost-ku

(tempat berlindung yang paling nyaman, besar, rapi, dan strategis). Temen

kost-ku Ruri (ayo kamu bisa!!), Weni (SIndo ’04), Wulan (PAK ’03), Eka

(SIndo ’04), Mbak Lusi (ATMA Kom ‘01), Mbak Ira (ATMA Hukum ’00),

Mbak Yeni (PAK ’01), Mbak Lusia Tri (SEJARAH ’99).

30. Temen-temen yang dikenal yaitu Sisil (USD MAN ’02), Irwan (MSD ‘04)

dan Coky (USD TM ‘02).

31. Elektronik yang selalu menemaniku à Komputer-ku: Casing Ersys, Speaker

Simbadda, Monitor LG 15’, Printer Canon iP1700, Mouse dan Keybord

AOpen (tanpa kalian aku gak akan bisa selesaikan semuanya...), Radio-ku

Polytron (kamu jadi bikin rame..), TV-ku Samsung (ada kamu aku jadi gak

bete kalo di kost terus), Kipas Angin, Rice Cooker. HP-ku Sony Ericsson

k300i dan Asus V66 (kalian tuh hebat..aku jadi bisa komunikasi sama sapa

aja dech...). Nomorku simPATI 081328488320, im3 085643446970, dan 3

08999024970.

32. Boneka-ku Alus, Mickey, dan Pooh (kalian lucu deh..).

33. Warung makan andalan ku, bu-Mamik, Mbak Siti, SheMak, Si Mbah, bu-

Mo (bu Galak), Sambal Bawang Langgeng (kost sebelah), Keray, Refresh,

Hari-Hari, Texas, bu-RT. Klo laper ya aku beli makan disini, soale

tempatnya deket dan murah juga gitu lho...

34. Salon Andre, tampat aku rebonding rambut, potong rambut, creambath, dan

keramas..yang bikin penampilanku jadi cantik gitu deh..hehe.

35. Kereta-ku Progo, Fajar Utama, Senja Utama, Taksaka I dan Taksaka II yang

selalu mengantar aku pulang dan pergi antara Jakarta - Yogyakarta.

? ? Naik kereta api tuuut..tuuut..tuuut ? ?.

36. DAERAH IBUKOTA YOGYAKARTA sebagai kota yang bersih, nyaman,

sejuk, indah, ramah, banyak kenalan, banyak tempat-tempat bagus, banyak

makanan, dan kalo mau belanja apa aja murah-murah dan lengkap buangeet.

Aku pasti kengeeeen :-(

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xiv

37. Semua pihak yang secara tidak langsung membantu penulis dalam

penyelesaian skripsi ini.

Penulis

Elfira Marlina Prisila

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL .................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ........................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii

MOTTO ......................................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ...................................................... vi

ABSTRAK .................................................................................................... vii

ABSTRACT .................................................................................................. viii

KATA PENGANTAR .................................................................................. ix

DAFTAR ISI ................................................................................................. xv

DAFTAR GAMBAR..................................................................................... xix

DAFTAR TABEL ......................................................................................... xx

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ......................................................... 1

B. Batasan Masalah ..................................................................... 3

C. Rumusan Masalah .................................................................. 4

D. Tujuan Penelitian .................................................................... 4

E. Manfaat Penelitian .................................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORETIK ............................................................ 6

A. Akuntansi Biaya ..................................................................... 6

B. Harga Pokok Produk ............................................................... 6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xvi

C. Biaya ....................................................................................... 7

D. Akuntansi Biaya Tradisional .................................................. 9

E. Keusangan Akuntansi Manajemen Tradisional ...................... 10

F. Activity Based Costing System ................................................ 11

1. Pengertian Activity Based Costing System .................... 11

2. Manfaat Activity Based Costing System ........................ 13

3. Keterbatasan Activity Based Costing System.................. 14

4. Kendala dalam penerapan Activity Based Costing

System ........................................................................... 16

G. Penetuan Harga Pokok Produk Berdasarkan Aktivitas .......... 17

H. Tahap-tahap Pembebanan Biaya Overhead Pabrik

menggunakan Activity Based Costing System ........................ 24

I. Struktur Organisasi Activity Based Costing System ................ 26

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................... 31

A. Jenis Penelitian ....................................................................... 31

B. Lokasi Penelitian .................................................................... 31

C. Subjek Penelitian .................................................................... 31

D. Objek Penelitian ..................................................................... 32

E. Teknik Pengumpulan Data ..................................................... 32

F. Teknik Analisis Data .............................................................. 33

BAB IV GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN ................................... 36

A. Sejarah Perusahaan ................................................................. 36

B. Visi dan Misi Perusahaan ....................................................... 38

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xvii

C. Kualitas Komitmen Perusahaan ............................................. 38

D. Sumber Daya Manusia ........................................................... 39

E. Proses Poduksi ........................................................................ 59

F. Waktu Kerja ............................................................................ 61

BAB V DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN

PEMBAHASAN .......................................................................... 63

A. Deskripsi Data ........................................................................ 63

B. Teknik Analisis Data .............................................................. 66

a. Identifikasi syarat-syarat penerapan Activity Based

Costing System ............................................................... 66

b. Identifikasi kondisi perusahaan yang berkaitan dengan

syarat-syarart penerapan Activity Based Costing System 69

c. Penyajian perhitungan harga pokok produk yang

digunakan perusahaan dengan sistem konvensional ..... 70

d. Penyajian perhitunagn harga pokok produk dengan

Activity Based Costing System ....................................... 70

1) Klasifikasi BOP menurut aktivitasnya .................... 72

2) Menghitung BOP berdasarkan Activity Based Costing

System ...................................................................... 73

3) Menyusun perhitungan harga pokok produk

berdasarkan Activity Based Costing System ............ 77

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xviii

e. Membandingkan besarnya harga pokok produk yang

dihitung dengan sistem konvensional dengan perhitungan

Activity Based Costing System ..................................... 77

C. Pembahasan ............................................................................ 78

BAB VI KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN, SARAN 81

A. Kesimpulan ............................................................................ 81

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................... 82

C. Saran ...................................................................................... 82

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 84

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xix

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar II.1: Proses alokasi dua tahap sistem akuntansi biaya tradisional 28

Gambar II.2: Prosedur pembebanan biaya overhead pabrik dua tahap

sistem akuntansi berbasis aktivitas ....................................... 29

Gambar IV.1: Struktur organisasi PT COSMAR ......................................... 42

Gambar IV.2: Struktur organisasi Departeman Produksi ............................ 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xx

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel IV.1 : Jam kerja karyawan PT COSMAR ....................................... 62

Tabel V.1 : Jenis produksi dan jumlah produksi .................................... 63

Tabel V.2 : Pemakaian bahan baku .......................................................... 64

Tabel V.3 : Pemakaian biaya tenaga kerja langsung ................................ 65

Tabel V.4 : Pemakaian biaya overhead pabrik ......................................... 65

Tabel V.5 : Data kuantitas pemicu biaya ................................................. 66

Tabel V.6 : Perbandingan antara syarat-syarat ABC System dengan

kondisi perusahaan ............................................................... 70

Tabel V.7 : Perhitungan tarif BOP tunggal .............................................. 71

Tabel V.8 : Tabel pembebanan BOP ........................................................ 71

Tabel V.9 : Perhitungan harga pokok produksi dengan sistem

konvensional .......................................................................... 71

Tabel V.10 : Cost pool homogen, aktivitas overhead, cost driver, dan

level aktivitas ........................................................................ 74

Tabel V.11 : Pool Rate – Unit level activity .............................................. 75

Tabel V.12 : Pool Rate – Batch level activity ............................................ 75

Tabel V.13 : Pool Rate – Facility level activity.......................................... 75

Tabel V.14 : Proses pembebanan BOP dengan ABC System ..................... 76

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

xxi

Tabel V.15 : Perhitungan harga pokok produk dengan ABC System ......... 77

Tabel V.16 : Perbandingan perhitungan harga pokok produksi antara

sistem konvensional dengan ABC System ............................. 78

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perusahaan-perusahaan baik di bidang manufaktur maupun jasa banyak

yang mengeksploitasi teknologi proses yang baru, sistem penanganan material

dan persediaan yang baru, kemampuan yang berdasarkan komputer dalam

desain, perekayasaan dan produksi, serta pendekatan yang baru dalam

manajemen tenaga kerja. Akan tetapi pengembangan yang meyakinkan ini

ditunjang oleh suatu fondasi yang telah usang, sehingga memerlukan suatu

perbaikan. Kebanyakan akuntansi dan sistem pengendalian mempunyai

masalah-masalah besar. Mereka mendistorsi biaya produk, mereka tidak

menghasilkan data non keuangan penting yang diperlukan untuk operasi yang

efektif dan efisien.

Perhatian terhadap mutu produk dan proses, tingkat persediaan dan

perbaikan kebijakan angkatan kerja membuat manufakturing sebagai elemen

kunci strategi perusahaan yang ingin meningkatkan daya saing. Apalagi pada

saat ini perkembangan berbagai jenis perusahaan manufaktur meningkat pesat,

sehingga informasi akuntansi yang akurat menjadi kebutuhan utama bagi

perusahaan.

Persaingan yang semakin meningkat mendorong perusahaan untuk

melakukan diversifikasi produk. Hal ini menyebabkan produk yang

dihasilkan menjadi kompleks (multi-product). Demikian pula dengan biaya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

2

yang dibutuhkan/terjadi dan juga proses pembebanannya ke suatu produk

menjadi kompleks. Untuk itu diperlukan sistem akuntansi biaya yang dapat

mengakumulasikan biaya-biaya secara tepat serta dapat membebankan biaya-

biaya tersebut dengan akurat. Dengan informasi biaya yang akurat ini manajer

dapat memperbaiki mutu produk atau pelayanan, menetapkan strategi

pemasaran yang tepat, serta menetapkan harga pokok produk secara

kompetitif. Penetapan harga pokok yang tepat dapat memberikan pengaruh

yang besar bagi perusahaan dalam menghadapi persaingan dan juga dalam

pencapaian volume penjualan yang diharapkan.

Namun, sistem akuntansi biaya yang selama ini digunakan oleh

perusahaan yaitu sistem akuntansi biaya tradisional tidak secara akurat

mengkalkulasi biaya produk dan salah mengarahkan penetapan harga dan

strategi pemasaran. Sistem biaya tradisional memberi sedikit ide kepada

manajemen dimana harus dikurangi pengeluaran pada waktu mendesak.

Sistem tersebut hanya memberikan laporan menejemen dengan menunjukkan

dimana biaya dikeluarkan dan tidak ada indikasi apa yang menyebabkan

timbulnya biaya sehingga mengacaukan pengambilan keputusan menejemen.

Untuk memperbaiki sistem biaya tradisional tersebut, telah ditemukan

suatu manajemen biaya yang mampu menghasilkan informasi biaya yang lebih

akurat. Sistem ini disebut Activity Based Costing System (Sistem ABC).

Sistem ABC dikembangkan untuk memahami dan mengendalikan biaya tidak

langsung (Indirect cost). Karena sistem ini menelusuri biaya ke setiap

aktivitas yang ada. Biaya-biaya tersebut dibebankan ke produk sesuai dengan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

3

tingkatannya sehingga biaya produk tidak terdistorsi. Dengan cara ini

manajemen dapat mengendalikan terjadinya aktivitas.

Saat ini sistem ABC belum banyak digunakan pada perusahaan

manufaktur untuk membebankan biaya overhead ke produk. Biasanya

perusahaan manufaktur dalam menentukan biaya produk masih membebankan

biaya produk dengan menggunakan tarif tunggal, dimana menggunakan

pemicu biaya yang berkaitan dengan volume yang berarti alokasi biaya

berdasarkan volume akan menimbulkan distorsi dalam penetapan harga pokok

produksi yang tidak menggambarkan penyerapan sumber daya secara tepat,

sehingga informasi biaya produk menjadi kurang relevan. Maka dari itu

sepatutnya suatu perusahaan manufaktur menerapkan sistem ABC agar tetap

eksis diantara perusahaan lainnya yang sejenis.

Berdasarkan penjelasan diatas, penulis ingin mencoba melakukan

penelitian tentang penentuan harga pokok produk berdasarkan aktivitas. Maka

penulis mengambil judul EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK

PRODUK BERDASARKAN ACTIVITY BASED COSTING SYSTEM.

Studi kasus pada perusahaan cosmetik PT COSMAR di Jakarta Timur.

B. Batasan Masalah

Dalam penelitian ini, penulis hanya membatasi masalah pada

perhitungan harga pokok produk suatu perusahaan yang akan dibandingkan

dengan perhitungan harga pokok produk dengan menggunakan metode

Activity Based Costing. Apabila sebelumnya perusahaan tidak menggunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

4

sistem ABC dalam menentukan harga pokok produk, maka perhitungan yang

dilakukan oleh peneliti akan digunakan sebagai syarat penelitian secara umum

dan tidak harus dipraktekkan pada perusahaan tersebut.

C. Rumusan Masalah

1. Bagaimana perhitungan harga pokok produk yang dilakukan oleh

perusahaan?

2. Apakah kondisi perusahaan memenuhi syarat untuk penerapan metode

Activity Based Costing?

3. Apakah ada perbedaan antara harga pokok produk yang dihitung oleh

perusahaan dengan harga pokok produk yang dihitung menurut metode

Activity Based Costing?

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui cara perhitungan harga pokok produk yang dilakukan

oleh perusahaan.

2. Untuk mengetahui kondisi perusahaan, sehingga memungkinkan untuk

menerapkan sistem Activity Based Costing.

3. Untuk mengetahui perbedaan antara harga pokok produk yang dihitung

oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang dihitung menurut

metode Activity Based Costing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

5

E. Manfaat Penelitian

1. Bagi perusahaan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai masukan apabila perusahaan

ingin menerapkan metode penentuan harga pokok produk berdasarkan

aktivitas, karena sistem ini merupakan hal baru yang mempu menyediakan

informasi biaya dengan lebih baik, sehingga dengan demikian perusahaan

dapat memperbaiki sistem penentuan harga pokok produk yang saat ini

masih diterapkan.

2. Bagi Universitas Sanata Dharma

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah referensi perpustakaan

dan dapat sebagai bahan informasi untuk melakukan penelitian

selanjutnya.

3. Bagi Penulis

Hasil penelitian ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman serta

dapat menerapkan teori- teori yang ada pada perkuliahan ke dalam praktek

yang sesungguhnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

6

BAB II

TINJAUAN TEORETIK

A. Akuntansi Biaya

Akuntansi dapat didefinisikan sebagai proses pencatatan, penggolongan,

peringkasan, dan penyajian dengan cara-cara tertentu, biaya-biaya pembuatan

dan penjualan produk atau penyerahan jasa, serta menafsirkan terhadap

hasilnya.

Ditinjau dari fungsinya, akuntansi biaya didefinisikan sebagai suatu

kegiatan yang menghasilkan informasi biaya yang dapat dipakai sebagai dasar

pertimbangan pengambilan keputusan manajemen (Muhadi, 2001:1).

Akuntansi biaya ditujukan bagi manajemen (intern), dalam mengelola

perusahaannya, maka akuntansi biaya dirancang sesuai dengan kepentingan

manajemen. Akuntansi biaya diharapkan mampu memberikan informasi biaya

yang bermanfaat untuk : (1) perencanaan dan pengendalian biaya, (2)

penentuan harga pokok produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan dengan

tepat, (3) pengambilan keputusan oleh manajemen (Supriyono, 1985:14).

B. Pengertian Harga Pokok Produk

Harga pokok produk adalah jumlah yang dapat diukur dalam satuan uang dalam bentuk kas yang dibayarkan, nilai aktiva yang diserahkan, nilai jasa yang diserahkan, hutang yang timbul, dan tambahan modal dalam rangka pemilikan barang dan jasa yang diperlukan oleh perusahaan baik jasa pada masa lalu dan pada masa yang akan datang. (Supriyono, 1995:16)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

7

Dalam hubungannya dengan fungsi produksi, tercatat 3 elemen biaya

yang membentuk harga pokok produk. Ketiga elemen tersebut adalah

(Supriyono, 1995:20-21):

1. Biaya Bahan Baku

Biaya bahan baku adalah harga perolehan dari bahan baku yang dipakai

dalam pengolahan produk.

2. Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah semua karyawan perusahaan yang

memberikan jasa kepada perusahaan.

3. Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik adalah biaya produksi selain bahan baku dan biaya

tenaga kerja langsung, yang elemennya digolongkan ke dalam biaya bahan

penolong, biaya tenaga kerja tidak langsung, penyusutan dan amortisasi

aktiva tetap pabrik, reparasi dan pemeliharaan pabrik, biaya listrik dan air,

biaya asuransi pabrik, dan biaya overhead lain- lain.

C. Biaya

1. Pengertian Biaya

Biaya merupakan kas atau nilai ekuivalen yang dikorbankan untuk

mendapatkan barang atau jasa yang diharapkan memberi manfaat saat ini

atau dimasa yang akan datang bagi organisasi. Biaya (cost) mengukur

pengorbanan ekonomis yang dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi.

(Hansen dan Mowen, 1997:36) dan (Rayburn, 1994:4).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

8

2. Penggolongan Biaya

Menurut Mulyadi (1993:14-17) biaya dapat digolongkan dengan

berbagai cara, antara lain:

a. Penggolongan biaya menurut objek pengeluaran.

Dasar penggolongannya adalah nama objek pengeluaran.

Misalkan nama obyek pengeluarannya adalah bahan bakar, maka

semua pengeluaran yang berhubungan dengan bahan bakar disebut

biaya bahan bakar.

b. Penggolongan biaya menurut fungsi pokok dalam perusahaan.

Dalam penggolongan ini biaya dikelompokkan menjadi tiga yaitu

biaya produksi, biaya pemasaran serta biaya administrasi dan umum.

c. Penggolongan biaya menurut hubungannya dengan sesuatu yang

dibiayai.

Sesuatu yang dibiayai ini dapat berupa produk atau departemen.

Biaya ini digolongkan dengan biaya langsung dan biaya tidak

langsung.

d. Penggolongan biaya menurut perilakunya dalam hubungan dengan

perubahan volume kegiatan.

Biaya digolongkan menjadi tiga yaitu biaya variabel, biaya semi

variabel dan biaya tetap.

e. Penggolongan biaya atas dasar jangka waktu dan manfaatnya.

Biaya ini digolongkan menjadi dua yaitu pengeluaran modal dan

pengeluaran pendapatan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

9

3. Metode Pembebanan Biaya

Ada tiga metode pembebanan biaya, yaitu (Hansen dan Mowen,

1997:38-40):

a. Penelusuran Langsung

Merupakan suatu proses pengidentifikasian dan pembebanan

biaya yang berkaitan secara khusus dan secara fisik dengan suatu

objek. Penelusuran langsung merupakan metode yang paling akurat.

b. Penelusuran Penggerak

Merupakan penggunaan penggerak untuk membebankan biaya ke

objek biaya. Keakuratan penelusuran penggerak tergantung pada

kualitas hubungan kausal yang digambarkan oleh penggerak.

c. Alokasi

Merupakan metode yang tingkat keakuratan pembebanan biayanya

paling rendah dan penggunaannya harus seminimal mungkin.

Keunggulannya adalah kemudahan dan rendahnya biaya implementasi.

D. Akuntansi Biaya Tradisional

Dalam akuntansi biaya tradisional ini terdapat dua pendekatan dalam

menentukan harga pokok produksi yaitu harga pokok penuh (full costing) dan

harga pokok variabel (variable costing). Full costing merupakan metode

penentuan harga pokok produksi yang memperhitungkan semua unsur biaya

produksi dari biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya

overhead pabrik baik yang tetap maupun yang variabel ke dalam harga pokok

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

10

produksi. Pendekatan metode full costing ditujukan untuk kepentingan pihak

eksternal. Variabel costing merupakan metode penentuan harga pokok

produksi yang hanya memperhitungkan biaya produksi variabel ke dalam

harga pokok produksi yaitu, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung,

dan biaya overhead pabrik variabel (Mulyadi, 1993:6).

Keterbatasan akuntansi biaya tradisional sebagai berikut:

1. Sistem ini tidak memberikan gambaran yang menyeluruh terhadap seluruh

aktivitas yang dilakukan perusahaan.

2. Penguraian suatu perusahaan ke pusat-pusat pertanggungjawaban yang

kaku dan menekankan penggunaan proses yang pendek menghalangi

perusahaan bersaing secara global.

3. Sistem akuntansi biaya tradisional kurang mampu mengungkapkan sebab-

sebab timbulnya biaya. Akibatnya manajemen tidak dapat mengambil

keputusan untuk mengelola biaya dengan baik.

E. Keusangan Akuntansi Manajemen Tradisional (Supriyono, 1994: 620-

621):

1. Dianggap sudah tidak sesuai lagi dengan kondisi lingkungan yang sudah

banyak berubah. Perubahan ditandai dengan globalisasi perekonomian

dunia yang tidak dapat dihindari, perubahan basis persaingan ke arah

kemampuan menufaktur, lonjakan teknologi yang semakin terintegrasi,

dan daur hidup produk yang semakin pendek.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

11

2. Cenderung mengejar laba jangka pendek dengan mengabaikan keputusan-

keputusan strategis. Keputusan strategis diperlukan oleh setiap perusahaan

agar tetap survive dalam persaingan global.

3. Persaingan global yang semakin ketat disertai dengan kebutuhan

konsumen terhadap produk-produk yang lebih berkualitas, beranekaragam,

handal dan harga yang terjangkau telah mendorong perusahaan untuk

mengubah strateginya.

4. Modelnya masih menggunakan klasifikasi kerangka rekening dalam

struktur organisasi untuk mengumpulkan biaya-biaya sehingga

menghasilkan visibilitas biaya yang tidak cukup terhadap aktivitas-

aktivitas utama dan hubungan sebab akibat ekonomi diantara aktivitas-

aktivitas.

F. Activity Based Costing System

1. Pengertian Activity Based Costing System

Activity Based Costing System merupakan pendekatan penentuan biaya

produk yang membebankan biaya ke produk atau jasa berdasarkan

konsumsi sumber daya yang disebabkan karena aktivitas. Dasar dari

pendekatan ini adalah bahwa produk atau jasa perusahaan dilakukan oleh

aktivitas, dan aktivitas yang dibutuhkan tersebut menggunakan sumber

daya yang menyebabkan timbulnya biaya.

Terdapat beberapa pengertian Activity Based Costing System yang

diungkapkan oleh para ahli manajemen biaya dalam rumusan pengertian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

12

yang berbeda-beda, tetapi pada dasarnya rumusan tersebut mempunyai

pengertian yang sama. Berikut ini akan diuraikan beberapa pengertian

Activity Based Costing System yang diungkapkan oleh beberapa ahli,

antara lain:

Definisi Rayburn dan dikutip oleh Tunggal (1995:20) mengenai

pengertian Activity Based Costing System sebagai berikut:

“Activity Based Costing System recognize that performance of activities triggers the consumption of resources that are recorded as costs. The purpose of Activity Based Costing System is to assign cost to the transactions and activities performed in an organization, and then allocate them appropriately to product according to each product’s use of activities.”

Dari definisi Rayburn dikatakan bahwa Activity Based Costing System

mengakui pelaksanaan aktivitas yang dapat menimbulkan sumber daya

yang dicatat sebagai biaya. Adapun tujuan dari Activity Based Costing

System adalah mengalokasikan biaya ke transaksi dari suatu aktivitas yang

dilaksanakan dalam suatu organisasi, dan kemudian mengalokasikan biaya

tersebut secara tepat ke produk sesuai dengan pemakaian aktivitas dari

setiap produk.

Wayne J. Morse, James R. Davis, & Al. L. Hartgraves (Management

Accouting, 1991: 605, dalam Tunggal, 1995:20)

“The assigment and reassignment of costs objective on the basis of the activities that causes costs. Activity Based Costing System is based in the premise that activities causes costs and that the costs of activities should be assigned to cost objectives on the basis of the activities they consume. Activity Based Costing traces cost to product on the basis of activities used to product them.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

13

Pengalokasian dan pengalokasian kembali biaya ke objek biaya

dengan dasar aktivitas yang menyebabkan biaya. Activity Based Costing

berdasarkan pada dasar pemikiran bahwa aktivitas menyebabkan biaya

dan biaya aktivitas harus dialokasikan ke objek biaya dengan dasar

aktivitas biaya tersebut dikonsumsikan. Activity Based Costing menelusuri

biaya ke produk dengan dasar aktivitas yang digunakan untuk

menghasilkan produk tersebut.

Hansen dan Mowen (2003:321) mendefinisikan Activity Based Costing

System adalah:

“Sistem yang pertama kali menelusuri biaya pada kegiatan, kemudian ke produk”.

Supriyono (1994:230) mengemukakan pengertian Activity Based

Costing System adalah:

“Sistem yang terdiri dari dua tahap yaitu melacak biaya ke berbagai aktivitas kemudian tahap kedua meliputi pelacakan biaya ke berbagai produk”.

Dari ketiga pengertian Activity Based Costing System diatas dapat

disimpulkan bahwa Activity Based Costing System merupakan suatu sistem

biaya yang mengumpulkan biaya ke dalam aktivitas-aktivitas yang terjadi

dalam perusahaan, lalu membebankan biaya tersebut kepada manajer

untuk perencanaan, pengambilan keputusan dan pengendalian.

2. Manfaat Activity Based Costing System (Supriyono, 1994:578-579)

a. Memperbaiki mutu pengambilan keputusan

Dengan informasi biaya produk yang lebih teliti, kemungkinannya

melakukan pengambilan keputusan yang salah dapat dikurangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

14

Informasi biaya produk yang lebih teliti sangat penting artinya bagi

manajemen jika perusahaan menghadapi persaingan yang tajam dan

global.

b. Memungkinkan manajemen melakukan perbaikan terus menerus

terhadap aktivitas untuk mengurangi biaya overhead.

Activity Based Costing System mengidentifikasi biaya overhead

berdasarkan aktivitas yang menimbulkan biaya, sehingga biaya yang

dihasilkan oleh Activity Based Costing System dapat digunakan oleh

manajemen untuk memantau dan mengendalikan berbagai aktivitas

yang digunakan oleh perusahaan untuk menghasilkan produk dan

melayani konsumen.

c. Memberikan kemudahan dalam penentuan biaya relevan.

Activity Based Costing System dapat menyediakan informasi yang

berkaitan dengan pembuatan produk sehingga manajemen memperoleh

kemudahan dalam mendapatkan informasi yang relevan dengan

pengambilan keputusan.

3. Keterbatasan Activity Based Costing System

Meskipun diyakini mampu menghasilkan informasi yang baik dan

relevan, Activity Based Costing System juga memiliki keterbatasan-

keterbatasan, antara lain:

1. Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas mensyaratkan bahwa

perusahaan memproduksi berbagai macam produk yang berada di

dalam suatu lingkungan tertentu. Kondisi ini tidak dapat selalu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

15

dipenuhi oleh setiap perusahaan, sehingga mengakibatkan sistem ini

menjadi kurang ekonomis bila diterapkan pada perusahaan yang tidak

dapat memenuhi syarat tersebut.

2. Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas yang lebih

menekankan pada permasalahan alokasi atau pembebanan biaya-biaya

manufaktur, pemasaran, penelitian dan pengembangan ternyata tidak

menjelaskan bagaimana komposisi suatu produk yang dianggap paling

optimal.

3. Secara konseptual penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas

mempunyai kelemahan sebagai berikut:

a. Beberapa biaya masih juga dialokasikan secara arbiter, misalnya

pemakaian gedung, yang terdiri dari biaya sewa atau depresiasi,

asuransi dan pajak bangunan. Penelusuran biaya-biaya tersebut

terhadap aktivitas dan produk secara cermat masih sulit, maka

ditempuh dengan alokasi biaya secara arbiter.

b. Beberapa biaya, misalnya biaya depresiasi aktiva tetap masih

dialokasikan berdasarkan periode waktu yang ditentukan secara

arbiter.

c. Penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas untuk biaya-biaya

pemanufakturan mengabaikan beberapa biaya yang dapat

diidentifikasikan terhadap produk tertentu dari analisa harga pokok

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

16

4. Sistem harga pokok produk berbasis aktivitas tidak dapat menunjukkan

biaya-biaya yang dapat dihindarkan jika suatu produk, jasa atau

segmen organisasi dieliminasi.

4. Kendala dalam penerapan Activity Based Costing System

a. Alokasi

Walaupun data aktivitas penting diperoleh, tetapi beberapa biaya

masih memerlukan alokasi biaya yang berdasarkan volume. Misalnya

biaya-biaya yang berhubungan dengan gedung biasanya mencakup

biaya sewa, asuransi, dan pajak bangunan. Usaha-usaha untuk

menelusuri aktivitas-aktivitas biaya-biaya ini merupakan tindakan

yang tidak praktis.

b. Periode-periode akuntansi

Periode waktu yang arbiter masih digunakan dalam menghitung

biaya-biaya. Informasi untuk mengevaluasi perilaku biaya tersebut

dapat diberikan saat siklus produk itu berakhir sehingga untuk

pengukuran produk yang memiliki siklus hidup yang lebih lama

membutuhkan bentuk pengukuran yang sementara.

c. Beberapa biaya yang terabaikan

Dalam menganalisa biaya produksi berdasarkan aktivitas beberapa

biaya yang sebenarnya berhubungan dengan hasil produk diabaikan

begitu saja dalam pengukurannya (Halim, 1996:470-471).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

17

G. Penentuan Harga Pokok Produk Berdasarkan Aktivitas (Supriyono,

1994: 664-671):

1. Pengertian Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas

Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas dirancang untuk

mengatasi distorsi penentuan harga pokok produk oleh sistem

akuntansi biaya tradisional. Sistem ini menerapkan konsep-konsep

akuntansi aktivitas untuk menghasilkan perhitungan harga pokok

produk yang lebih akurat.

Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas mensyaratkan tiga

hal agar pemanfatannya optimal. Syarat-syarat itu adalah:

a. Diversitas produk oleh perusahaan termasuk tinggi

Syarat ini mempunyai arti bahwa perusahaan memproduksi

berbagai macam produk atau lini produk yang diproses dengan

menggunakan beberapa fasilitas manufaktur yang sama. Dengan

demikian akan timbul masalah untuk mengalokasikan atau

membebankan sumberdaya yang dikonsumsi ke masing-masing

produk.

b. Perusahaan menghadapi persaingan yang ketat

Dengan adanya beberapa perusahaan yang memproduksi produk

yang sama atau sejenis, maka masing-masing perusahaan akan

bersaing untuk memperbesar pangsa pasarnya. Dalam keadaan

persaingan seperti ini, maka informasi tentang harga pokok produk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

18

yang akurat akan lebih mendukung berbagai macam pengambilan

keputusan manajemen.

c. Biaya pengukuran dapat dikatakan rendah

Syarat ketiga mempunyai arti bahwa biaya-biaya pengukuran untuk

menghasilkan informasi biaya produk harus rendah. Hal ini berarti

biaya perancangan dan pengoperasian sistem tersebut lebih rendah

dibandingkan dengan manfaat yang diperoleh di masa yang akan

datang.

2. Aktivitas Sebagai Sarana untuk Menerangkan Permintaan Setiap

Produk terhadap Penggunaan Sumberdaya

Sistem penentuan harga pokok produk berbasis aktivitas

memerlukan empat jenis aktivitas untuk menerangkan permintaan

setiap produk dalam penggunaan sumberdaya organisasi. Empat jenis

aktivitas itu adalah: (Robin dan Robert S. Kaplan, 1991:270-272) dan

(Supriyono, 1994: 665-667)

1) Aktivitas-aktivitas dengan tingkat unit (unit level activities)

Adalah aktivitas-aktivitas yang dikerjakan setiap kali satu unit

produk yang diproduksi. Besar kecilnya aktivitas ini dipengaruhi

oleh jumlah unit produk yang diproduksi. Aktivitas-aktivitas dalam

kelompok ini misalnya tenaga kerja langsung (bukan BOP), bahan

baku, jam mesin dan jam listrik (energi).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

19

2) Aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan batch (batch level

activities)

Adalah aktivitas-aktivitas yang dikerjakan setiap kali suatu

batch produk diproduksi. Karena perusahaan memproduksi

berbagai macam produk dengan ukuran dan volume yang berbeda

(batch), maka setiap kali terjadi pergantian proses (putaran

produksi) dari batch yang satu ke yang lain, harus dilakukan

penyetelan kembali terhadap mesin-mesin. Sumber daya yang

dikonsumsi oleh aktivitas tersebut meningkat sesuai dengan

banyaknya batch bukan unit produksinya. Aktivitas yang termasuk

dalam kelompok ini misalnya aktivitas setup, inpeksi, order

pembelian, pemindahan bahan, penjadwalan dan produksi, aktivitas

pengelolaan bahan (gerakan bahan dan order pembelian).

3) Aktivitas-aktivitas untuk mempertahankan produk (product level

activities)

Aktivitas dalam kelompok ini merupakan aktivitas yang

menopang proses pemanufakturan secara umum yang diperlukan

untuk mendukung berbagai produk yang diproduksi oleh

perusahaan. Aktivitas yang termasuk dalam kelompok ini

misalnya aktivitas penelitian dan pengembangan produk,

perekayasaan dan peningkatan produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

20

4) Aktivitas-aktivitas mempertahankan fasilitas (facility level product)

Aktivitas berlevel fasilitas meliputi aktivitas yang diperlukan

untuk menopang proses pemanufakturan untuk menyediakan

fasilitas pabrik agar suatu perusahaan dapat berproduksi. Banyak

sedikitnya aktivitas ini tidak berhubungan dengan volume atau

bauran produk yang diproduksi. Aktivitas ini dimanfaatkan secara

bersama oleh berbagai produk yang berbeda. Contoh aktivitas ini

adalah manajemen pabrik, pemeliharaan bangunan, keamanan,

pertamanan, penerangan pabrik, kebersihan, pajak bumi dan

bangunan, serta depresiasi pabrik. Biaya yang ditimbulkan oleh

aktivitas berlevel fasilitas dinamakan biaya aktivitas berlevel

fasilitas.

3. Prosedur Pembebanan Biaya Overhead Pabrik dengan Sistem

Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas

Sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas menerapkan

prinsip-prinsip akuntansi aktivitas untuk menghasilkan informasi harga

pokok produksi yang lebih akurat. Penerapan prinsip itu mengikuti

logika sebagai berikut: Aktivitas-aktivitas adalah pemacu biaya yang

menyebabkan timbulnya biaya dan produk menimbulkan biaya dengan

aktivitas-aktivitas yang dilakukan terhadapnya.

Prinsip pertama mengatakan bahwa sumberdaya pendukung dan

tidak langsung menyediakan kemampuan untuk melakukan aktivitas-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

21

aktivitas. Prinsip kedua, sistem penentuan harga pokok berbasis

aktivitas adalah produk menimbulkan permintaan terhadap aktivitas.

Beberapa istilah yang perlu diketahui terlebih dahulu sebelum masuk

pada pembahasan mengenai prosedur penentuan harga pokok produk

berdasarkan aktivitas (Supriyono, 1994:667):

1. Pengelompokkan biaya (cost pool)

Merupakan suatu penggabungan biaya-biaya yang disebutkan

dengan ukuran aktivitas yang sama untuk tujuan identifikasi dan

atau alokasi ke pusat-pusat biaya, proses, produk atau jasa.

2. Rasio konsumsi

Merupakan proporsi masing-masing aktivitas yang dikonsumsi

oleh setiap produk. Rasio tersebut dihitung dengan cara membagi

jumlah suatu aktivitas yang dikonsumsi oleh suatu produk dengan

jumlah seluruh aktivitas.

3. Pengelompokkan biaya yang homogen

Merupakan kumpulan biaya overhead yang variasi biayanya dapat

dikaitkan hanya dengan satu pemicu biaya saja atau dengan kata

lain aktivitas-aktivitas overhead dapat disebut homogen jika

mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.

Pembebanan biaya overhead pabrik dengan sistem harga pokok

berbasis aktivitas mengikuti prosedur dua tahap.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

22

Tahap Pertama

Biaya sumber daya pendukung (dalam hal ini Biaya

Overhead Pabrik) dibebankan ke aktivitas-aktivitas yang sesuai.

Kemudian biaya-biaya aktivitas tersebut dikelompokkan ke

beberapa cost pool (pengelompokkan biaya) yang homogen.

Setelah pengelompokkan biaya ditentukan, kemudian dapat

dihitung suatu tarif untuk masing-masing pool. Tarif dihitung

dengan cara membagi jumlah semua biaya di dalam cost pool

dengan suatu ukuran aktivitas yang dilakukan. Tarif pool ini juga

berarti biaya per unit pemacu biaya.

Tahap Kedua

Biaya-biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan

konsumsi atau permintaan aktivitas oleh masing-masing produk.

Jadi dalam tahap ini biaya-biaya tiap pool aktivitas ditelusur ke

produk menggunakan tarif pool dan ukuran besarnya sumberdaya

yang dikonsumsi oleh tiap produk. Ukuran besarnya sumberdaya

tersebut adalah penyederhanaan dari kuantitas pemacu biaya yang

dikonsumsi oleh tiap produk. Biaya overhead pabrik yang

dibebankan dari tiap cost pool ke tiap produk dihitung dengan

rumus berikut:

Overhead yang dibebankan = Tarif pool x Jumlah (unit) pemacu

biaya yang digunakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

23

4. Asumsi yang Mendasari Sistem Penentuan Harga Pokok Berbasis

Aktivitas

Agar sistem penentuan harga pokok berbasis aktivitas

menghasilkan data biaya yang lebih baik dibandingkan sistem

akuntansi biaya tradisional (yang berbasis pada volume produk), perlu

diperhatikan dua asumsi yang mendasari penentuan harga pokok

berbasis aktivitas, yaitu:

1. Biaya-biaya di tiap cost pool dipacu oleh aktivitas-aktivitas yang

homogen (seragam).

Homogenitas (keseragaman) berarti bahwa biaya-biaya di dalam

tiap pool dipacu oleh suatu aktivitas atau oleh aktivitas-aktivitas

yang berkorelasi tinggi. Berkorelasi tinggi artinya perubahan-

perubahan dalam tingkat suatu aktivitas diikuti dengan perubahan

yang proporsional di dalam aktivitas-aktivitas yang lain. Keadaan

yang ideal dalam asumsi ini adalah memiliki korelasi sempurna,

yang berarti perubahan-perubahan proporsional dalam aktivitas-

aktivitas yang berkaitan adalah identik.

2. Biaya-biaya di tiap cost pool berubah secara proporsional

(sebanding) dengan perubahan aktivitas.

Proporsionalitas (kesebandingan) berarti bahwa semua biaya-biaya

di dalam cost pool harus berubah secara langsung sebanding

dengan perubahan-perubahan di dalam tingkat aktivitas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

24

H. Tahap-Tahap Pembebanan Biaya Overhead Pabrik Menggunakan

Activity Based Costing System

Dua tahap pembebanan biaya overhead pabrik pada Activity Based

Costing System (Supriyono, 1994:231-234):

1. Prosedur tahap pertama

a. Penggolongan berbagai aktivitas

Beberapa aktivitas diklasifikasikan ke dalam beberapa kelompok.

Kelompok tersebut memiliki interpretasi fisik yang mudah dan jelas

serta cocok dengan segmen-segmen proses produksi yang dapat

dikelola.

b. Pengasosiasian biaya dengan berbagai aktivitas

Menghubungkan berbagai biaya dengan setiap kelompok aktivitas.

c. Penentuan kelompok-kelompok biaya (cost pool) yang homogen

Kelompok biaya yang homogen adalah sekelompok biaya overhead

yang terhubungkan secara logis dengan tugas-tugas yang dilaksanakan

dan berbagai macam biaya tersebut dapat dijelaskan oleh cost driver

tunggal. Jadi, agar dapat dimasukkan ke dalam suatu kelompok biaya

yang homogen, aktivitas-aktivitas overhead harus dihubungkan secara

logis dan mempunyai rasio konsumsi yang sama untuk semua produk.

Rasio yang sama menunjukkan eksistensi dari sebuah cost driver. Cost

driver tentunya dapat diukur sehingga overhead dapat dibebankan ke

berbagai produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

25

d. Penentuan tarif kelompok (pool rate)

Tarif kelompok adalah tarif biaya overhead per unit cost driver

yang dihitung untuk suatu kelompok aktivitas. Tarif kelompok

dihitung dengan cara membagi total biaya overhead untuk kelompok

aktivitas tertentu dengan dasar pengukuran aktivitas kelompok

tersebut.

2. Prosedur tahap kedua

Dalam tahap kedua biaya untuk setiap aktivitas dari biaya overhead

dilacak ke berbagai jenis produk. Hal ini dilaksanakan dengan

menggunakan tarif kelompok yang dikonsumsi oleh setiap produk.

Ukuran ini merupakan penyederhanaan cost driver yang digunakan oleh

setiap produk.

3. Perbandingan Biaya-biaya produk

Pembandingan menggambarkan secara jelas pengaruh penggunaan

cost driver yang hanya berdasarkan unit untuk membebankan biaya

overhead. Biaya berdasarkan aktivitas (ABC) merefleksikan pola

konsumsi biaya overhead dengan benar, dan oleh karena itu paling akurat.

Penentuan biaya produk berdasarkan aktivitas menyatakan bahwa metode

konvensional (tradisional) menentukan biaya terlalu rendah. Penggunaan

cost driver hanya berdasarkan unit dapat menimbulkan suatu produk

mensubsidi produk lain. Subsidi ini dapat menguntungkan dan

mempengaruhi penentuan harga secara berlawanan dan persaingan

kelompok produk lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

26

I. Struktur Organisasi Activity Based Costing System

Activity Based Cost System memberikan gambaran operasi perusahaan.

Activity Based Costing System juga membebankan semua biaya terhadap

produk pada setiap langkah. Produk menyerap biaya-biaya pusat aktivitas,

seperti suatu produk mengkonsumsi sumber daya pusat aktivitas. Begitu pula

biaya-biaya dibebankan ke suatu kesatuan (entity), baik suatu unit, batch, atau

suatu produk. Adapun sistem dari Activity Based Costing System adalah:

a. Pembebanan Dua Tahap (Two Strategy Assignments)

Activity Based Costing System merupakan sistem pembebebanan biaya

yang terdiri dari dua tahap, yaitu melacak biaya pertama pada berbagai

aktivitas dan kedua keberbagai produk (Hansen dan Mowen, 1994: 244;

Horngern dan Foster, 1991:150). Penentuan harga pokok produk secara

konvensional juga melibatkan dua tahap. Namun pada tahap pertama

biaya-biaya tidak dilacak pada aktivitas, melainkan ke suatu unit

organisasi misalnya pabrik atau departemen. Pada tahap kedua meliputi

pelacakan biaya ke berbagai produk, dalam hal ini juga dilakukan pada

Activity Based Costing System, tetapi pada sistem penentuan harga pokok

produk secara Activity Based Costing System menggunakan cost driver

dalam jumlah yang jauh lebih banyak dan membebani biaya dengan

menggunakan sistem variasi basis yang lebih cocok. Sebaliknya pada

sistem konvensional hanya menggunakan satu atau dua cost driver

berdasarkan unit.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

27

Activity Based Costing System dimulai dengan asumsi bahwa sumber-

sumber pendukung dan sumber tidak langsung menyediakan kemampuan

untuk melakukan aktivitas, misalnya menimbulkan biaya untuk

dialokasikan. Pada tahap pertama, biaya sumber pendukung dibebankan

ke aktivitas yang dilakukan oleh sumber-sumber ini. Oleh kerana itu

Activity Based Costing System dimulai dari asumsi bahwa aktivitas

menyebabkan biaya (Cooper dan Kaplan, 1991:269).

Asumsi kedua dari Activity Based Costing System adalah bahwa

produk menciptakan permintaan dan aktivitas. Tahap kedua dari Activity

Based Costing System yaitu membebankan biaya aktivitas ke produk

berdasarkan konsumsi atau permintaan produk individual akan masing-

masing aktivitas (Cooper dan Kaplan, 1991:269).

Berikut ini bagan proses pengalokasian biaya ke produk pada kedua

sistem biaya yaitu tradisional dan Activity Based Costing System

(Supriyono, 1994:663).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

28

langkah 1: mengalokasikan biaya overhead ke pusat biaya langkah 2: mangalokasikan biaya-biaya yang terjadi di pusat biaya ke

produk-produk Gambar II.1 Proses Alokasi Dua Tahap Sistem Akuntansi Biaya Tradisional

Gambar II.1 menunjukkan aliran biaya overhead ke produk dalam

sistem alokasi dua tahap tradisional. Pada tahap I biaya overhead

dibebankan ke pusat biaya dan ke pusat biaya. Pada tahap II biaya

overhead yang telah dikumpulkan dalm pusat-pusat biaya dialokasikan ke

produk menggunakan pemacu yang berbasis pada unit produk.

Biaya-biaya listrik & energi

Biaya-biaya pemakaian ruangan

Biaya-biaya kerja tdk langsung

Biaya pusat

Biaya pusat

Biaya pusat

Produk 1

Produk 2

Produk 3

Biaya overhead

lain

Pusat biaya lain

Produk lain

Langkah 1

Langkah 2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

29

Gambar II.2 Prosedur Pembebanan Biaya Overhead Dua Tahap Sistem Penentuan Harga Pokok Berbasis Aktivitas.

Gambar II.2 menunjukkan aliran biaya overhead ke produk dalam

sistem alokasi berdasarkan sisitem ABC. Pada tahap I ini sumber daya

pendukung (dalam hal ini BOP) dibebankan ke aktivitas-aktivitas,

kemudian biaya aktivitas-aktivitas tersebut dikelompokkan ke beberapa

cost pool (pengelompokkan biaya yang homogen). Setelah

pengelompokkan biaya ditentukan, kemudian dapat dihitung suatu tarif

untuk masing-masing pool. Tarif dihitung dengan cara membagi jumlah

semua biaya di dalam cost pool dengan suatu ukuran aktivitas yang

dilakukan. Tarif pool jug berarti biaya per unit pemicu biaya. Pada tahap

II biaya-biaya aktivitas dibebankan ke produk berdasarkan konsumsi atau

permintaan aktivitas ke produk. Jadi dalam hal ini biaya-biaya tiap pool

aktivitas ditelusur ke produk dengan menggunakan tarif pool dan ukuran

besarnya sumber daya yang dikonsumsi oleh tiap produk. Ukuran

Biaya listrik

Biaya pemeliharaan mesin

Biaya inpeksi

Biaya persiapan produksi (set up)

Biaya perekayasaan

Cost pool Cost pool

Produk 1

Produk 2

Produk 3

Cost pool

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

30

besarnya sumber daya tersebut adalah penyederhanaan dari kuantitas

pemacu biaya yang dikonsumsi oleh tiap produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

31

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan adalah studi kasus dengan menggunakan

objek tertentu yaitu, mengenai Evaluasi Penentuan Harga Pokok Produk

Berdasarkan Activity Based Costing System yang dilaksanakan di perusahaan.

Data yang diperoleh dianalisis dan diambil kesimpulan. Kesimpulan yang

diperoleh dari analisis tersebut hanya berlaku bagi perusahaan yang

bersangkutan.

B. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilaksanakan pada perusahaan kosmetik PT

COSMAR, di Jl. Pulo Buaran III Blok R No.2, Pulogadung, Jakarta

Timur.

2. Waktu Penelitian

Waktu penelitian adalah bulan Januari sampai dengan Februari 2007.

C. Subjek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang-orang yang terkait langsung dengan

proses produksi, yaitu:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

32

a. Kepala Bagian Akuntansi

b. Kepala Bagian Produksi

c. PPIC

D. Objek Penelitian

Objek penelitian adalah proses produksi berupa Lip Gloss Kluge Purple

LGK5N, Two Way Cake Godet Light Yellow, dan Mascara Hitam yang

dilakukan dalam pembuatan produk yang nantinya akan digunakan untuk

membentuk harga pokok produk.

E. Teknik Pengumpulan Data

1. Dokumentasi

Merupakan cara mengumpulkan data dengan melihat data perusahaan

yang diteliti kemudian menyalin untuk memperoleh data, catatan dan

arsip-arsip yang mendukung. Dalam hal ini informasi yang didapat berupa

data sejarah perusahaan, jenis produksi tahun 2006, data biaya bahan baku,

data biaya tenaga kerja langsung, data kuantitas pemicu biaya, dan data

biaya overhead pabrik.

2. Observasi

Merupakan pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan secara

langsung terhadap objek penelitian dengan maksud untuk mendapatkan

gambaran yang jelas mengenai masalah yang dihadapi.

3. Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

33

Merupakan teknik pengumpulan data untuk memperoleh informasi secara

langsung dari bagian-bagian perusahaan yang berwenang.

F. Teknik Analisis Data

1. Untuk menjawab masalah yang pertama maka cara yang perlu dilakukan

adalah dengan mengumpulkan data-data yang berkaitan dengan

penyusunan harga pokok produk.

2. Untuk menjawab masalah yang kedua, cara yang perlu dilakukan antara

lain:

a. Mengidentifikasi syarat-syarat penerapan metode Activity Based

Costing System menurut kajian teori. Adapun syarat-syaratnya adalah:

1) Diversitas produk perusahaan cukup tinggi

2) Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat

3) Biaya pengukuran dapat dikatakan rendah

b. Mengidentifikasi kondisi perusahaan yang berkaitan dengan syarat-

syarat yang telah ditetapkan menurut kajian teori

c. Melakukan analisis untuk mengambil kesimpulan, apakah kondisi

perusahaan bisa untuk penerapan metode Activity Based Costing

System.

3. Untuk menjawab masalah ketiga maka dilakukan langkah- langkah sebagai

berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

34

a. Menyajikan laporan perhitungan harga pokok produk yang ditentukan

perusahaan

b. Menghitung harga pokok produk berdasarkan Activity Based Costing

System dengan urutan sebagai berikut:

1) Mengklasifikasikan biaya overhead menurut aktivitasnya.

2) Menghitung biaya overhead pabrik per unit berdasarkan Activity

Based Costing System, dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a) Identifikasi aktivitas-aktivitas perusahaan. Aktivitas-aktivitas

tersebut digolongkan ke dalam 4 golongan, yaitu aktivitas

tingkat unit, batch, produk dan fasilitas.

b) Menentukan cost pool dan cost driver untuk setiap aktivitas

yang sudah diidentifikasi pada langkah (a).

c) Menentukan cost pool rate, yaitu dengan cara membagi biaya

dari setiap aktivitas dengan total cost driver yang dikonsumsi

oleh masing-masing aktivitas.

c. Menghitung harga pokok per unit dengan cara menjumlahkan biaya

bahan baku per unit, biaya tenaga kerja langsung per unit, dan biaya

overhead pabrik per unit yang sudah di hitung dalam langkah (1) dan

langkah (2).

d. Membebankan tarif kelompok berdasar cost driver yang digunakan

untuk menghitung biaya overhead yang dibebankan.

e. Menyusun perhitungan harga pokok produksi menurut ABC System.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

35

f. Membandingkan besarnya harga pokok produk yang ditentukan oleh

perusahaan dengan harga pokok produk berdasarkan ABC System

sehingga dapat diketahui selisihnya (lebih besar atau lebih kecil).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

36

BAB IV

GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

A. Sejarah Perusahaan

PT COSMAR (Cosmetics Contract Manufacturing) merupakan

perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang kosmetik yang beralamat

di BPSP Kawasan Industri Pulo Gadung, Blok R1 Jakarta Timur, dengan luas

area 1200 m2. Lantai atas digunakan sebagai Office, Laboratorium R & D,

Meetingroom, Showroom, dan Warehouse, sedangkan lantai bawah

digunakan sebagai ruang produksi (Decorative, Liquid, Packaging, dll).

PT COSMAR didirikan berdasarkan atas akte notaris Antoni Halim No.

13 Tanggal 13 Maret 2003 dengan ijin BKPMA (Badan Koordinasi

Penanaman Modal Asing) No. 149/I/PMA/2003 dan ijin produksi dari

Departemen Kesehatan.

PT COSMAR adalah Penanaman Modal Asing yang didirikan oleh tiga

orang yang merupakan perluasan bisnis dari PT DWIPARDI (DP) dan

DWIPAR LOKA AYU (DLA) yang ingin mengembangkan bisnis kosmetik

dan memberikan lapangan pekerjaan bagi masyarakat Indonesia.

Dalam melaksanakan kegiatan operasionalnya PT COSMAR

memproduksi berdasarkan pesanan (make to order) yang datang dari

perusahaan-perusahaan kosmetik yang mempunyai merek ternama seperti

Sinzhui, Sophie Martin, Martina Berto, dll. Selain menerima pesanan dari

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

37

perusahaan kosmetik, PT COSMAR juga menerima pesanan yang datang dari

perusahaan penerbangan, perhotelan, multi level marketing (MLM), dll.

Sampai saat ini PT COSMAR sudah beroperasi hampir 4 (empat) tahun

dengan perkembangan yang cukup pesat. Produk yang dihasilkan meliputi

dekoratif kosmetik seperti Lipstick, Two Way Cake, Compact Powder, Blush

On, Eye Shadow, Mascara, serta produk perawatan kulit dalam bentuk press

dan Loose Powder, pasta, batangan, cream, lotion, cair dan gel.

Raw Material yang digunakan dalam pembuatan formula dan bahan jadi

hampir 90% dipasok dari DLA dan DP yang diimpor langsung dari Jepang,

Jerman dan Amerika. Perusahan-perusahaan besar yang juga memasok raw

material dari DLA dan DP yaitu perusahaan Martina Berto, AVON, Ultima,

Mandom, Loreal, dll.

Saat ini PT COSMAR telah melayani dan menjadi pemasok tetap bagi

perusahaan-perusahaan kosmetik terkemuka seperti PT Bina Karya Prima

(produsen sabun Sinzhui dan minyak goreng Tropikal ), Mandom Indonesia,

Martina Berto (Martha Tilaar Group), Splash (skin white-Extraderm). Kini

PT COSMAR juga sedang menjajaki kerjasama bisnis dengan AVON,

BARBIE, dll.

PT COSMAR memiliki Apoteker yang kompeten yang merupakan

lulusan dari Universitas terkemuka. Formulator sudah memiliki pengalaman

dalam membuat formulasi bahan. Selain itu PT COSMAR juga mempunyai

konsultan yang telah memiliki pengalaman dalam bidang kosmetik dan yang

telah membesarkan perusahaan kosmetik seperti Estee Lauder dan AVON.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

38

Konsultan ini merupakan salah satu fasilitas yang diperoleh dari Pemerintah

Belanda. Konsultan ini bernama Nobert Haans dan berasal dari Belgia.

Dalam menghadapi era globalisasi dimana persaingan antar perusahaan

industri semakin ketat, maka PT COSMAR berupaya untuk terus

meningkatkan kualitas dari produk yang dihasilkannya yaitu dengan

menerapkan sistem manajemen yang mengacu pada Standar ISO 9001:2000

sehingga kualitas produk yang dihasilkan tidak hanya diakui di dalam negeri

tetapi juga di dunia internasional.

B. Visi dan Misi Perusahaan

Visi perusahaan yaitu menjadi pemimpin dalam private label dan mutu

di industri Cosmetics Contract Manufacturing di Indonesia dan dunia

Internasional. Sedangkan misi perusahaan yaitu mengembangkan,

memproduksi, dan memasarkan produk-produk yang berkualitas, serta

memberikan pelayanan-pelayanan dengan mutu tinggi untuk mewujudkan

kepuasan pelanggan.

C. Kualitas Komitmen Perusahaan

Untuk terus mewujudkan visi menjadi pemimpin dalam private label

dan cosmetics contract manufacturing, pencarian mutu, maka langkah- langkah

yang dilakukan PT COSMAR yaitu:

1. Akan selalu menekankan kesadaran akan mutu yang baik dan

keuntungannya kepada para pelanggannya dan para karyawannya;

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

39

2. Memberikan 100% kepuasan pelanggan dengan menyediakan produk-

produk dan pelayanan-pelayanan yang bermutu yang didapat dari

kerjasama internal maupun eksternal dan peningkatan mutu produk dan

pelayanan secara terus-menerus;

3. Bekerja sekali benar dan memberikan wewenang kepada karyawan untuk

menampilkan kemampuan terbaik mereka dalam memberikan tingkat

pelayanan bermutu tinggi;

4. Menerapkan metode SMART yaitu Specific, Measurable, Achievable,

Rational,dan Timely.

D. Sumber Daya Manusia

Karyawan yang bekerja di PT COSMAR merupakan karyawan pilihan

yaitu operator mesin minimal SMU dan staff minimal S1 dan berasal dari

universitas terkemuka. Plant Manager PT COSMAR sebelumnya adalah

Plant Manager PT ROSCH (pabrik obat) dan PT CEMPAKA (MARTINA

BERTO Group). R & D manager mampunyai pengalaman di bidang kosmetik

yang sebelumnya adalah R & D PT CEMPAKA. PT COSMAR menggunakan

tenaga kerja harian yang telah berpengalaman di bidang kosmetik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

40

E. Struktur Organisasi

PT COSMAR dipimpin oleh seorang General Manager yang

membawahi 4 (empat) bagian, yaitu:

1. Commercial support, membawahi 3 (tiga) bagian operasional, yaitu:

1) Purchasing, yang melakukan kegiatan pembelian bahan-bahan

produksi dan barang-barang yang mendukung proses produksi dan

juga merupakan departemen yang mendukung mutu.

2) PPIC (Planning Process Inventory Control), yang melakukan kegiatan

perencanaan produksi, perencanan proses, penyediaan persediaan dan

merupakan departemen yang mendukung mutu.

3) Administrasi Support, yang melakukan kegiatan administrasi untuk

menunjang kegiatan di bagian Purchasing dan PPIC.

2. Plant Support, membawahi 5 (lima) bagian operasional, yaitu:

1) R & D (Research and Development), yang merupakan bagian yang

membuat formula kosmetik yang akan dihasilkan dan bagian ini juga

merupakan salah satu departemen yang mendukung mutu.

2) Production, merupakan bagian yang bertanggung jawab terhadap

pelaksanaan proses produksi dan merupakan departemen yang

melaksanakan mutu terhadap produk.

3) QA (Quality Assurance) & QC (Quality Control), merupakan

departemen yang memverifikasi mutu atau mengawasi kualitas produk

yang dihasilkan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

41

4) Warehouse, merupakan bagian yang mengontrol ketersediaan dan

keluar masuknya barang dari gudang dan merupakan satu departemen

yang mendukung mutu.

5) Maintenance & General Affairs, merupakan bagian yang melakukan

pengawasan dan pemeliharaan terhadap fasilitas produksi seperti mesin

untuk produksi dan alat-alat lainnya.

3. Business Support, membawahi 5 (lima) bagian, yaitu:

1) Finance & Accounting

2) HRD Departement

3) Legal & External Relationship

4) IT (Information Technology)

5) General Affair

4. Business Support, membawahi 2 (dua) bagian operasional, yaitu:

1) Sales & Marketing

2) New Business

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

42

Struktur Organisasi PT COSMAR

Gambar IV.1 Struktur Organisasi PT Cosmar

Sumber: PT COSMAR

Berikut ini akandijabarkan mengenai struktur organisasi PT COSMAR.

1. Plant Manager (Manager Perusahaan)

Manager perusahan mengatur dan mengawasi semua aspek teknis,

ekonomi, dan administrasi agarproduksi dapat terlaksana secara efisien

dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang telah ditetapkan. Manager

perusahaan di PT COSMAR juga mangkoordinir departemen-departemen

yang ada di bawah tanggung jawabnya yaitu Quality Control, Quality

Business Support

PPIC staff

Finance Dept. Head

Purchasing staff

QA/QC Dept. Head

Engineering Dept. Head

Marketing & Sales Dept. Head

GA Dept. Head

General Manager

Business Development

Plant Adm. support staff

Plant Manager

R & D Dept. Head

Production Dept.

Warehouse Dept.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

43

Assurance, R & D, produksi (proses dan kemas), gudang raw material

(PM), packaging material (PM), dan teknik.

Uraian tugas dan tanggung jawab Manager Perusahaan sebagai

berikut:

1) Mengatur dan mengawasi semua kegiatan departemen dibawahnya.

2) Membina dan memberikan pengarahan kepada semua bagian yang ada

di bawah tanggung jawabnya.

3) Merangkap sebagai QMR oleh ISO 9001:2000.

4) Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan di pabrik dan membantu

menyelesaikan masalah karyawannya.

5) Mengusahakan karyawan untuk selalu meningkatkan SDM karyawan

di bawah tanggung jawabnya.

6) Setiap bulan melaporkan laporan hasil produksi kepada Direktur

perusahaan.

7) Memikirkan keselamatan kerja karyawan.

8) Mengusahakan karyawan agar bekerja produktif, mengurangi

pemborosan, menjaga mutu produk tetap konsisten.

9) Bersama anak buahnya mentaati peraturan-peraturan yang ada di

perusahaan.

10) Bertanggung jawab atas kedisiplinan karyawan.

11) Memberikan penilaian tahunan kepada prestasi kerja karyawan secara

langsung, mengusulkan mutasi, demosi, dan kenaikan gaji.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

44

2. Quality Control (Departemen Pengawasan Mutu)

Departemen pengawasan mutu dipimpin oleh seorang kepala yang

bertanggung jawab agar mutu kosmetik yang dihasilkan memenuhi syarat

yang telah ditentukan. Dengan tugas utama meluluskan atau menolak

bahan baku, produk ruahan (bulk), produk setengah jadi, produk jadi,

sesuai dengan prosedur yang telah ditentukan, menangani keluhan

konsumen, mengevaluasi stabilitas produk existing melalui retained

sample.

Berikut ini tugas dan tanggung jawab dari Departemen Pengawasan

Mutu:

1) Memimpin dan mengarahkan pelaksanaan semua tugas di Departemen

Pengawasan Mutu.

2) Bertanggung jawab atas analisa dan keputusan untuk meluluskan atau

menolak hasil pemeriksaan mutu bahan baku, bahan kemas, produk

antara, produk ruahan (bulk), produk setengah jadi, produk jadi sesuai

prosedur dan metode yang disetujui.

3) Bersama-sama dengan R & D dan produksi bertanggung jawab pada

trial produksi agar berjalan dengan baik.

4) Menjawab keluhan konsumen, mengevaluasi surat keluhan produk dari

konsumen.

5) Jika ada kegagalan bagian produksi mendiskusikannya dengan

manager produksiatau manager perusahaan.

6) Sebagai penanggung jawab dari segi perintah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

45

7) Bertanggung jawab terhadap alat-alat analisa agar digunakan dengan

benar, dijaga dan dikalibrasi.

8) Bertanggung jawab untuk pelatihan karyawan QC (terutama karyawan

baru) dan evaluasi tahunan atas semua karyawan yang ada

dibawahnya.

9) Membuat laporan bulanan.

10) Membuat anggaran tahunan departemen QC.

Pemeriksaan yang dilakukan oleh departemen QC adalah pemeriksaan

barang datang, pemeriksaan saat proses (in process control), pemeriksaan

barang jadi (finished goods).

1. Pemeriksaan barang datang

a) Pemeriksaan bahan baku (raw material/RM)

Pemeriksaan bahan baku di dahului dengan sampling bahan

baku yang baru datang, sampling dilakukan oleh staff QC yang

bertugas untuk memeriksa bahan baku, sampling dilakukan

langsung dari tempat sampling yang ada di dalam gudang raw

material. Setiap bahan yang datang biasanya disertai oleh adanya

certificate of analysis, sehingga bisa diputuskan berdasarkan hasil

analisa apakah bahan baku tersebut diluluskan atau ditolak.

Untuk memeriksa apakah bahan baku dari pihak gudang harus

memberikan form permintaan pemeriksaan barang secara tertulis.

Form tersebut terdiri dari 4 (empat) lembar, warna putih untuk QC,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

46

warna merah untuk finance, warna kuning untuk gudang, dan

warna biru untuk purchasing.

b) Pemeriksaan barang kemas (packaging material/PM)

Pemeriksaan barang kemas dilakukan oleh staff QC yang

ditunjuk oleh kepala departemen QC untuk memeriksa setiap

barang kemas yang datang. Pemeriksaan barang kemas dilakukan

dengan melihat bentuk, ukuran, spesifikasi kemudian dibandingkan

dengan standar dari supplier.

Jika dalam sampling setelah diperiksa ditemukan ada yang

cacat atau rusak atau juga tidak sesuai dengan standar, maka

barang kemas tersebut harus di reject. Jumlah barang yang boleh

di reject dan diluluskan harus sesuai dengan tebel militarry standar

(normal inspection-single sampling).

2. Pemeriksaan saat proses (in process control)

Pemeriksaan saat proses dilakukan pada saat produksi dengan

membawa sampel produksi dan catatan batch records untuk dianalisa

oleh staff QC apakah proses produksi tersebut bisa dilanjutkan ke

proses filling atau pengisian kedalam kemasan ada proses

penambahan.

3. Pemeriksaan barang jadi (finished goods)

Pemeriksaan barang jadi biasanya dilakukan pada saat pengisian

dan proses kemas akhir. Biasanya yang diperiksa adalah kelengkapan

dari kemasan primer, apakah pemasangan label sudah benar, nomor

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

47

CD-nya, expired date dan nomor batchnya. Jika tidak ada kesalahan,

maka barang jadi atau finished goods siap untuk dimasukkan ke dalam

master box dan siap untuk dirim kepada pelanggan.

3. Departemen Produksi

Proses pembuatan produk ini masih memastikan bahwa produk yang

dibuat adalah sesuai dengan persyaratan dan permintaan dari pelanggan.

Dalam hal ini yang telah ditunju sebagai penanggung jawab agar proses

pembuatan kosmetik dapat berjalan dengan bak dan mempunyai

wewenang untuk menyempurnakannya adalah Kepala Departemen

Produksi. Adapun sumber daya manusia yang ada di departemen ini dapat

dilihat dalam bagan organisasi sebagai berikut:

Gambar IV.2 Struktur Organisasi Departemen Produksi

Sumber: PT COSMAR

Kepala Departemen Produksi

Supervisor Proses Supervisor Kemas

Line Leader Operator-operator

Petugas Kemas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

48

Pernyataan kebijakan proses pembuatan produk adalah sebagai berikut:

1) Memastikan bahwa proses produksi terkontrol sesuai dan

menghasilkan produk sesuai spesifikasi yang diharapkan, maka proses

produksi berjalan mengikuti Lembar Petunjuk Proses (LPP) dan

hasilnya diperiksa oleh departemen QC.

2) Memastikan bahwa proses pengemasan berjalan sehingga memenuhi

spesifikasi maka pengemasan dilakukan mengikuti Lembar Petunjuk

Kemas (LPK) dan hasilnya diperiksa oleh departemen QC.

3) Memastikan bahwa pengisian godet sesuai spesifikasi, maka selama

proses pencetakan / pengisian godet dilakukan pengontrolan secara

periodik dan melalui pemeriksaan oleh departemen QC.

Proses produksi yang dilakukan di departemen produksi adalah

produksi jadi, produksi setelah jadi dan proses kemasan.

Ikhtisar pekerjaan dari kepala Departemen Produksi adalah bahwa

produk yang sudah direncanakan dapat dibuat dengan cara yang efisien

dan sesuai dengan rencana dan ketentuan yang ditetapkan.

Uraian tugas dan tanggung jawab kepala Departemen Produksi adalah

sebagai berikut:

1) Melakukan prosedur-prosedur dan instruksi kerja untuk produksi

sesuai dengan ISO 9001:2000.

2) Bertanggung jawab atas kedisiplinan kerja anak buahnya.

3) Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang

melakukan kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

49

4) Memberikan motivasi dan dorongan bagi anak buahnya untuk bekerja

lebih baik.

5) Bertanggung jawab atas kelancaran pekerjaan seksi dibawahnya yaitu

bagian proses dan kemas.

6) Mengusahakan pemenuhan rencana produksi dengan optimal dengan

mengingat akan produktivitas dan mutu.

7) Membantu maintenance untuk terlaksananya preventive maintenance.

8) Memperhatikankeselamatan kerja karyawan yang ada di bawah

tanggung jawabnya.

9) Bersama dengan QC dan R & D bertanggung jawab terhadap trial

produksi.

10) Mengatur dan melaksanakan pengawasan agar semua prosedur dan

laporan produksi dilaksanakan sebagaimana mestinya dan tepat pada

waktunya.

Tugas kepala Departemen Produksi di bantu oleh dua supervisor yaitu

supervisor proses dan supervisor kemas. Sedangkan tanggung jawab dari

supervisor kemas produksi yaitu:

1) Melakukan proses kemas sesuai dengan prosedur-prosedur kerja yang

sudah ada.

2) Mengatur para petugas kemas secara efektif, efisien dan menangani

masalah teknis proses pengemasan.

3) Memonitor sasaran mutu kemas dengan memberikan motivasi kepada

anak buahnya untuk bekerja lebih baik atau dengan sekali benar.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

50

4) Mengatur ketertiban atau disiplin bawahan dan menjaga suasana kerja

yang baik.

5) Menjaga kebersihan peralatan kemas dan tempat kerja.

6) Melakukan koordinasi yang baik dengan gudang dalam permintaan

dan pengembalian barang yang akan dipakai dalam proses kemasan.

7) Melakukan koordinasi dengan bagian QC terhadap produk yang

dikemas.

Berikut adalah uraian tugas dan tanggung jawab dari supervisor proses

produksi:

1) Mengatur dan menjamin bahwa produk dibuat sesuai dengan LPP yang

benar dan sesuai jadwal.

2) Menjamin bahwa semua mesin dan peralatan selalu dalam keadaan

siap pakai, bersih dan kondisinya baik.

3) Menjaga dan memelihara kebersihan mesin atau perlatan dan area

kerja

4) Menjaga disiplin kerja anak buahnya, lingkungan kerja yang nyaman

dan membantu anak buah bila ada kesalahan teknis.

5) Mengatur tugas operator dengan efektif, efisien dan mengatasi teknis

dalam produksi.

6) Memeriksa dan mengisi dengan benar LPP.

7) Mengusulkan pembelian peralatan yang dibutuhkan.

8) Menilai prestasi kerja anak buahnya dan menyiapkan laporan bulanan.

9) Membantu manager produksi dalam mencapai sasaran mutu ISO 9001.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

51

4. Departemen Research and Development (R & D)

Departemen R & D merupakan departemen yang melakukan penelitian

dan pengembangan formula sediaan kosmetik yang dipesan oleh

pelanggan melalui marketing. Untuk memastikan bahwa proses

pengembangan formula ini ditangani dengan baik maka kepala departemen

R & D yang bertanggung jawab dan mempunyai wewenang untuk

menyempurnakannya.

Pernyataan kebijakan proses pengembangan atau design formula

sebagai berikut:

1) untuk memastikan bahwa pengembangan produk dapat berjalan

dengan baik, maka setelah Product Development Request (PDR)

diterima dari marketing R & D mulai melakukan tindakan proses

selanjutnya.

2) untuk memastikan bahwa pengembangan produk baru sesuai dengan

keinginan pelanggan dan produk terjamin kestabilannya, maka R & D

antara lain melakukan penelusuran pustaka, trial laboratorium, serta

melakukan uji stabilitas.

3) untuk memastikan bahwa setiap perubahan design formula dilakukan

dengan baik, maka R & D antara lain melakukan trial laboratorium, uji

stabilitas, uji panel, dan apabila diterima, maka R & D menyiapkan

administrasi yang diperlukan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

52

4) untuk memastikan bahwa setiap produk mempunyai master formula,

maka R & D menyiapkan dokumen-dokumen yang berkaitan dengan

produk tersebut (MC, LPK, LPP) untuk persiapan produksi.

5) untuk memastikan bahwa trial produksi dapat berjalan dengan lancar,

maka R & D melakukan pengalihan skala laboratorium ke skala

produksi.

Ikhtisar atau ringkasan kerja dari kepala departemen R & D adalah

memimpin R & D dengan target menghasilkan produk baru yang bermutu,

stabil sesuai dengan yang dikehendaki pelanggan melalui marketing dan

produk baru tersebut mempunyai harga yang bisa diterima juga oleh

pelanggan.

Uraian tugas dan tanggung jawab kepala departemen R & D adalah

sebagai berikut:

1) melakukan tugas-tugas supaya sasaran mutu tercapai

2) bertanggung jawab bahwa prosedur-prosedur ISO untuk R & D

dijalankan

3) dari masukan QC atau pelanggan, memperbaiki produk-produk

existing yang kurang bermutu dan memperbaiki stabilitas produk

4) memimpin R & D untuk menjadi pemimpin trial produksi

Tugas dari kepala departemen R & D dibantu oleh beberapa staff R &

D yang masing-masing bertanggung jawab atas formulasi sediaan

kosmetik. Adapun staff dari kepala depeartemen R & D terdiri dari 3

(tiga) formulator dengan tiap formulator mempunyai 1 (satu) asisten.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

53

Formlator tersebut adalah formulator bagian dry yang bertanggung jawab

atas formula compact powder, two way cake, eye shadow,dan blush on,

yang kedua adalah formulator bagian lipstick cair maupun padat, formula

seperti hand body lotion, shampoo, body cologne, masker, sabun

antiseptik, dan lain- lain.

5. Departemen Warehouse atau Gudang

Departemen gudang mempunyai fungsi utama adalah menerima,

menyimpan, dan mengirim barang dari pelanggan yang satu ke pelanggan

yang lain sesuai permintaan pelanggan atau juga permintaan dari

marketing.

Gudang yang ada di PT COSMAR dibagimenjadi 4 (empat) bagian

yaitu gudang raw material atau bahan baku, gudang bahan kemas, gudang

ATK atau barang-barang administrasi dan gudang bahan jadi. Untuk

memperlancar kerja dari departemen gudang, maka gudang di kepalai oleh

satu orang kepala gudang dengan dibantu oleh beberapa staffnya.

Adapun ikhtisar pekerjaan dari kepala gudang adalah mengatur

kebersihan gudang bahan baku, gudang bahan kemas, gudang ATK dan

juga gudang finish goods dari segi mutu dan kuantitas.

Uraian tugas dan tanggung jawab kepala gudang adalah sebagai

berikut:

1) Melakukan prosedur atau instruksi kerja oleh gudang RM / PM sesuai

dengan standar ISO 9001:2000

2) Melakukan tugas-tugas tercantum pada sasaran mutu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

54

3) Menjaga disiplin kerja semua karyawan

4) Menjaga keselamatan kerja anak buahnya

5) Menaga agar tidak ada kesalahan dalam penimbangan bahan baku

6) Berusaha mensupply bahan baku dan bahan kemas sebaik-baiknya agar

proses produksi dan proses kemas berjalan lancar

7) Memberikan penilaian tahunan atas prestasi kerja anak buahnya,

mengusulkan mutasi, demosi atau mengusulkan kenaikan gaji anak

buahnya

8) Memberikan sanksi lisan maupun tulisan kepada anak buahnya yang

berbuat kesalahan, besar kecilnya sanksi tergantung pada kesalahan

yang dibuat

9) Mengusahakan perbaikan-perbaikan terus menerus dibidangnya untuk

kepentingan perusahaan

10) Dapat bekerja sama dengan bagian yang lainnya

11) Mengontrol bahwa prosedur-prosedur dan instruksi kerja ISO 9001,

CPKB (cara pembuatan kosmetik yang baik) yang berhubungan

dengan gudang raw material atau packaging material berjalan dengan

baik

12) Mengusahakan perbedaan antara stock fisik RM / PM dengan

komputer dibawah limit yang sudah ditentukan

13) Mengusahakan peningkatan sumber daya manusia gudang RM / PM

dengan melakukan training-training

14) Menjaga mutu dari PM / RM yang disimpan tiap bagian gudang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

55

15) Memonitor dan memberikan data analisa ulang bahan baku kepada QC

16) Tugas dan tanggung jawab yang lain yang tidak dapat disebutkansatu

peratu di job description ini yang ada kaitannya dengan PM / RM,

dengan sendir inya menjadi tanggung jawabnya

6. Departemen PPIC

Departemen PPIC adalah departemen production planning and

inventory control, yaitu departemen yang mempunyai fungsi utama untuk

merencanakan semua produksi yang akan dilakukan di industri.

Perencanaan ini dari perencanaan produksi pembelian bahan-bahan baku,

perencanaan jadwal produksi sampai perencanaan pengiriman barang ke

pelanggan.

Ikhtisar pekerjaan dari PPIC adalah membuat rencana produksi dan

stock bahan baku kemudian mengontrol hasil produksi agar kinerja

produksi dan kinerja pengiriman dapat optimal.

Uraian tugas dan tanggung jawab dari kepala departemen PPIC adalah

sebagai berikut:

1) Mengidentifikasi order dari marketing

2) Mengalokasikan order ke mesin produksi yang tertuang dalam rencana

produksi agar mesin dapat berproduksi dengan efisien dan efektif

3) Mengidentifikasikan kebutuhan material bahan pembantu

4) Membuat jadwal stock dengan berkoordinasi dengan pihak pembelian

untuk memastikan semua kebutuhan material dapat terpenuhi secara

optimal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

56

5) Mengontrol antara rencana-rencana diatas dengan realisasi

6) Mereview rencana-rencana apabila terjadi perbedaan dan secara aktif

berkoordinasi dengan marketing dan pembelian atas perubahan atau

hasil review dari rencana

7) Memberikan informasi tentang rencana yang selalu up to date kepada

marketing, produksi dan pembelian

8) Membuat laporan kepada direktur yang menjadi atasannya

7. Departemen Maintenance

Departemen maintenance dalam PT COSMAR bertanggung jawab

terhadap semua peralatan yang ada dalam perusahaan termasuk di

dalamnya adalah mesin-mesin, air, pemasangan pipa, dan lain- lain yang

berkaitan dengan kelancaran proses produksi di PT COSMAR.

Departemen maintenance bekerja memelihara mesin-mesin produksi

dengan cara mengontrol sesuai dengan jadwal yang telah dibuat

berdasarkan produksi yang sedang dijalankan. Pengecekan terhadap

mesin-mesin sering juga dilakukan karena banyaknya pesanan yang

diterima oleh perusahaan sehingga mesinakan terus beroperasi, dan jika

tidak dilakukan pengecekan secara rutin dikhawatirkan mesin akan rusak

dan bisa mengakibatkan terhambatnya proses produksi.

Departemen maintenance bertanggung jawab langsung terhadap

Manager Plant di perusahaan, misalnya dalam hal pembelian mesin baru,

PT COSMAR akan melibatkan langsung kepala departemen maintenance

untuk melakukan pemilihan terhadap beberapa supplier, dan supplier yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

57

telah didapatkan akan mempresentasikan peralatan yang akan dipesan oleh

pihak perusahaan, kemudian kepala departemen maintenance bersama

Manager Plant, Purchasing, secara internal akan bediskusi untuk

menentukan supplier mana yang akan dipilih dengan berbagai

pertimbangan baik harga maupun kualitas peralatan yang akan dibeli.

Departemen Maintenance bekerja setelah mendapat laporan dari

departemen lain seperti departemen produksi, dengan mengisi form

permohonan bantuan teknis tentang mesin yang rusak dan perlu diperbaiki

dengan segera. Jika permohonan bersifat urgent atau sangat penting maka

departemen maintenance langsung meminta ke bagian finance atau

keuangan dengan persetujuan Manager Plant untuk membeli alat yang

dibutuhkan tanpa melalui departemen purchasing terlebih dahulu.

Departemen maintenance setiap bulannya membuat laporan kepada

Manager Plant sebagai atasannya secara langsung berupa maintenance

record tentang semua kegiatan yang dilakukan selama satu bulan, hal ini

memudahkan departemen maintenance menyusun dan menyiapkan

laporan apabila tiba saatnya departemen maintenance di audit oleh ISO

maupun tim audit CPKB, sehingga hal ini dapat digunakan untuk

meningkatkan dan memperbaiki kualitas kerja semua departemen pada

umumnya dan departemen maintenance pada khususnya.

8. Business Development

Manager Business Development bertanggung jawab atas dua

departemen yaitu Departemen Marketing dan Departemen Purchasing.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

58

Kedua departemen ini merupakan awal dari terjadinya proses bisnis di PT

COSMAR.

1. Departemen Sales dan Marketing

Ikhtisar pekerjaan dari kepala departemen ini adalah mencari order,

merencanakan, dan mengawasi kegiatan pemasaran sesuai dengan

program dan kebijakan yang telah ditentukan.

Uraian tugas dan tanggung jawab kepala departemen sales dan

merketing adalah sebagai berikut:

1) Bertanggung jawab atas keberhasilan atau tercapainya target

penjualan perusahaan (unit / Rp)

2) Senantiasa memelihara hubungan baik dengan pelanggan

3) Mengkoordinasikan seluruh kegiatan departemen marketing

(operasional dan administrasi)

4) Senantiasa memanfaatkan peluang untuk meningkatkan penjualan

(existing product / new product), mencari pesanan ke pelanggan

dengan membawa sampel produk

5) Mengantisipasi ancaman baik dari competitors (perusahaan lain /

saingan) maupun subtitusi produk

6) Membina kerjasama dengan departemen lain dalam rangka

pencapaian target perusahaan dengan peningkatan service terhadap

pelanggan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

59

2. Departemen Pendukung

Departemen pendukung adalah departemen yang bertanggung

jawab atas semua pemesanan bahan yang berhubungan dengan

perusahaan, baik yang langsung berhubungan dengan proses produksi

maupun administrasi perusahaan.

Adapun ikhtisar pekerjaan dari kepala departemen purchasing

adalah bertujuan dalam pengadaan bahan baku dan bahan pembantu

sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan. Sedangkan uraian

tugas dan tanggung jawab kepala departemen purchasing adalah

sebagai berikut:

1) Koordinasi intern maupun ekstern dalam pengadaan bahan lokal

maupun import

2) Negosiasi harga, jadwal pengiriman dan kuantitas

3) Evaluasi dan audit pemasok

4) Review purchase order

5) Korespondensi dengan supplier

F. Proses Produksi

PT COSMAR memproduksi beberapa jenis produk yaitu diantaranya yang

paling banyak diproduksi pada tahun 2006 adalah Lip Gloss Kluge Purple,

Two Way Cake, dan Mascara Hitam. Adapun langkah-langkah proses

produksi produk jadi adalah sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

60

1. Menerima jadwal produksi dan MIS (Material Issue Slip) proses dari

PPIC.

2. Menyerahkan MIS Raw Material ke bagian gudang.

3. Melakukan penimbangan Raw Material berdasarkan MIS.

4. Melakukan pengecekan Raw Material yang telah ditimbang oleh pihak

gudang sebelum masuk ke produksi (harus ada 2 tanda tangan dari pihak

gudang pada label timbang), jumlah dan berat harus sama dengan MIS.

5. Melakukan proses produksi berdasarkan instruksi kerja proses produksi.

6. Menyerahkan semua dokumen proses, Form Permintaan Pemeriksaan QC

ke QC setelah proses produksi selesai dikerjakan.

7. Melakukan pemeriksaan produk WIP (work in process). Jika released QC

di pasang label diterima, jika ditolak maka dilakukan perbaikan/adjusment.

8. Memasukkan data hasil produk ruahan yang released QC ke sistem

accurate komputer.

9. Menerima jadwal kemas produksi dan MIS packaging material dari PPIC.

10. Menyerahkan MIS packaging material ke bagian gudang.

11. Menyiapkan komponen packaging material berdasarkan MIS packaging

material.

12. Melakukan serah terima packaging material.

13. Melakukan kemas produksi berdasarkan instruksi kerja produksi.

14. Menyerahkan semua dokumen kemas dan Form permintaan pemeriksaan

QC setelah kemas produksi selesai dikerjakan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

61

15. Melakukan pemeriksaan produk jadi. Jika released di pasang label

diterima, jika ditolak dilakukan perbaikan/kemas ulang.

16. Melakukan serah terima produk jadi yang released QC kepada petugas

gudang.

17. Melakukan rekonsiliasi penggunaan bulk dan bahan kemas, lalu

melakukan serah terima sisa bulk dan bahan kemas kepada petugas

gudang.

18. Memasukkan data hasil Finished Good ke dalam komputer.

19. Menistribusikan copy tanda terima Finished Good.

F. Waktu Kerja

PT COSMAR merupakan perusahaan manufaktur kosmetik yang

melakukan kegiatan operasionalnya berdasarkan pesanan (make to order).

Sistem kerjanya jika ada pesanan, maka perusahaan baru merekrut tenaga

kerja yang akan bekerja di bagian proses produksi dan para pekerja tersebut

hanya akan mendapat upah bila mereka dipekerjakan. PT COSMAR memulai

kegiatannya dari jam 08.00 sampai jam 17.00. Kegiatan ini berlangsung dari

hari Senin sampai dengan hari Jumat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

62

Jam kerja karyawan PT COSMAR keseluruhan adalah sebagai berikut:

Tabel IV.1 Jam Kerja Karyawan

No. Shift Kegiatan Jam

1 Bel masuk 07.45 2 Persiapan kerja dan setting mesin 07.45 - 08.00 3 Kerja 08.00 - 09.45 4 Break I 09.45 - 10.00 5 I Kerja 10.00 - 12.00 6 Break II (Istirahat/makan siang) 12.00 - 13.00 7 Kerja 13.00 - 15.45 8 Break III 15.45 - 16.00 9 Kerja 16.00 - 17.00 10 Pulang 17.00

Sumber: PT COSMAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

63

BAB V

DESKRIPSI DATA, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Data

Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Januari sampai dengan Februari

2007. PT Cosmar melakukan proses produksi berdasarkan pesanan. Analisis

yang dilakukan peneliti untuk menghitung harga pokok produk pada PT

Cosmar ini meliputi jenis produk yang dihasilkan pada Tahun 2006. Dalam

penelitian ini peneliti akan memberikan analisis serta perhitungan dengan

Sistem Konvensional dan Activity Based Costing System serta pembahasan

dari 3 (tiga) jenis produk yaitu Lip Gloss Kluge Purple LGK5N, Two Way

Cake (T/C) Godet Light Yellow, dan Mascara Hitam.

Berikut ini deskripsi data penelitian yang diperoleh yang berkaitan

dengan perhitungan harga pokok produk pada PT Cosmar.

1. Jenis produksi dan Jumlah produksi

Jenis produksi dan jumlah produksi untuk produk Lip Gloss Kluge

Purple LGK5N, T/C Godet Light Yellow, dan Mascara Hitam adalah

sebagai berikut:

Tabel V.1 Jenis Produksi dan Jumlah Produksi PT COSMAR Tahun 2006

Jenis Produksi Jumlah Produksi

Lip Gloss Kluge Purple LGK5N 25.000 pcs Two Way Cake Godet Light Yellow 35.500 pcs Mascara Hitam 25.000 pcs Total Produksi 85.500 pcs

Sumber: PT COSMAR

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

64

2. Biaya Produksi

Biaya produksi yang digunakan untuk memproduksi ketiga jenis

produk di atas adalah sebagai berikut:

a) Pemakaian Bahan Baku

Bahan baku merupakan bahan yang diolah menjadi produk

selesai dan pemakaiannya dapat diidentifikasi pada produk tertentu.

Banyaknya bahan baku yang digunakan dalam pembuatan produk

kosmetik berbeda-beda tergantung jenis yang akan diproduksi.

Tabel V.2 Pemakaian Bahan Baku

Jenis Produk Jumlah Pemakaian

(Rp) Lip Gloss Kluge Purple LGK5N 56.889.924 Two Way Cake Godet Light Yellow 103.258.272 Mascara Hitam 62.876.250 Total Biaya Bahan Baku 223.024.446

Sumber: PT COSMAR

b) Pemakaian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Biaya tenaga kerja langsung adalah balas jasa yang diberikan

kepada karyawan pabrik yang manfaatnya dapat diidentifikasikan

pada produk tertentu yang dihasilkan perusahaan. Di perusahaan ini

jumlah tenaga kerja yang digunakan sangatlah terbatas, sehingga

setiap tenaga kerja memiliki tugas yang sama dalam proses

produksi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

65

Tabel V.3 Pemakaian Biaya Tenaga Kerja Langsung

Departemen Lip Gloss Kluge

Purple LGK5N (Rp)

Two Way Cake Light Yellow

(Rp)

Mascara Hitam (Rp)

Pressing/Filling 12.290.625 18.492.500 26.603.059 Kemas 30.276.563 37.260.000 34.350.165 Total BTKL 42.567.188 55.752.500 60.953.224

Sumber: PT COSMAR

c) Biaya Overhead Pabrik

Biaya overhead pabrik merupakan biaya-biaya selain biaya

bahan baku dan biaya tenaga kerja langsung yang diperlukan untuk

memproduksi suatu produk dalam suatu perusahaan.

Tabel V.4 Pemakaian BOP

Sumber: PT COSMAR

No. Elemen BOP Perencanaan Produksi (Rp)

Filling (Rp)

Packing (Rp)

Jumlah (Rp)

1. Bahan penolong: Casing - - 2.033.880 2.033.880 Unit Box - - 3.621.120 3.621.120 Master Box - - 2.328.700 2.328.700 Sticker - - 3.037.800 3.037.800 Tinta Savven - - 2.952.320 2.952.320 Puff - - 3.105.000 3.105.000 PVC Sheet - - 3.375.000 3.375.000 Double Tape - - 6.376.000 6.376.000

2. Biaya Air 15.901.594 16.262.232 16.622.870 48.786.696 3. Biaya Telp, Fax, dan Telex 11.078.996 15.449.581 15.269.750 81.798.327 4. Biaya Internet 10.838.806 - - 10.838.806 5. Depre. Mesin - 22.436.134 25.609.034 48.045.168 6. Depre. Peralatan Kantor 22.558.898 9.674.520 1.451.780 33.685.198 7. Biaya Listrik 17.474.360 11.540.065 19.671.475 48.685.900 8. Konsumsi Karyawan 17.518.040 11.578.285 19.698.775 48.795.100 9. JAMSOSTEK 1.640.448 410.112 205.056 4.101.120 10. Gaji Keamanan 10.858.000 - - 10.858.000 11. Upah tak langsung 55.043.036 48.162.657 34.401.898 137.607.591 12. Sewa Gedung 50.296.000 42.884.000 42.884.000 136.064.000 13. Asuransi Pabrik 3.449.571 3.018.375 2.155.982 8.623.928 Total BOP 216.657.749 181.415.961 204.800.440 602.874.150

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

66

3. Kuantitas Pemicu Biaya

Untuk mendukung penerapan dan perhitungan ABC System

diperlukan data tambahan yaitu jumlah karyawan, jumlah Kwh

(pemakaian tenaga listrik), jumlah jam inspeksi, dan luas area pabrik

yang digunakan. Data tersebut adalah sebagai berikut:

Tabel V.5 Data Kuantitas Pemicu Biaya

Sumber: PT COSMAR

B. Analisis Data

a. Mengidentifikasi syarat-syarat penerapan ABC System menurut kajian

teori. Syarat-syaratnya adalah sebagai berikut:

1) Diversitas produk perusahaan cukup tinggi

Diversitas produk perusahaan cukup tinggi maksudnya bahwa

perusahaan memproduksi berbagai macam produk dan diproses dengan

menggunakan fasilitas yang sama. Dari hasil penelitian juga dapat

diketahui bahwa perusahaan memproduksi bermacam-macam produk

dan diproses dengan menggunakan fasilitas yang sama.

Keterangan

Lip Gloss Kluge Purple

LGK5N

Two Way Cake Godet Light Yellow

Mascara Hitam

Jumlah

Jumlah Karyawan

95 95 95 285

Jumlah Kwh

4.335 4.335 4.330 13.000

Jumlah Jam Inspeksi

1.920 1.263 1.325 4.508

Luas Area Pabrik

400 400 400 1.200

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

67

Jenis-jenis produk yang dihasilkan seperti Lipstick, Two Way Cake,

Compact Powder, Blush On, Eye Shadow, Mascara, Cat rambut,

Perume, Lotion, Hand Body Lotion, Lightening Facial Soap Balance,

Pearl Cream, Shower Gel, Hair Tonic, Nail Polish, Body Soap,

Shampoo, Conditioner Shampoo, Obat Jerawat, Masker Wajah,

Cream Crembath, serta produk perawatan kulit dalam bentuk press

dan Loose Powder, pasta, batangan, cream, lotion, cair dan gel.

Sistem produksi PT COSMAR berdasarkan pada pesanan, artinya

perusahaan akan berproduksi jika terdapat pesanan dari pemesan.

Dalam memproduksi seluruh jenis produk kosmetik, perusahaan

menggunakan 2 (dua) mesin filling dan mesin kemas. Mesin pressing

adalah mesin yang digunakan untuk memasukkan bahan kedalam

casing produk, sedangkan mesin kemas merupakan mesin pengemas

produk.

Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa perusahaan

memiliki diversitas produk yang tinggi karena perusahaan ini

mempunyai berbagai jenis produk yang dihasilkan dengan

menggunakan mesin yang sama.

2) Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat

Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat maksudnya

bahwa, dalam perusahaan manufaktur banyak perusahaan yang

memproduksi produk yang sejenis dan berkualitas. Semakin

banyaknya perusahaan sejenis tersebut, maka perusahan harus

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

68

berusaha bersaing untuk memperebutkan pangsa pasar (Supriyono,

1994:664). Pesaing-pesaing PT COSMAR antara lain seperti PT I, PT

Ristra, PT Era Variasi, PT Malidas Sterilindo, PT Multi Sarana

Alamindo, PT Multi Elok Cosmetics, PT Orindo Alam Ayu, PT Vita

Pharm, PT Filma Utama Soap, PT La Tulipe Cosmetics, PT Konicare

Era Kosmetindo, PT Mahakam Beta Farma, PT Gloria Origitta

Cosmetics, PT Kao Indonesia, PT Procter & Gamble, dan lain- lain.

Dalam keadaan persaingan seperti ini akan menimbulkan masalah

yang berkaitan dengan harga pokok produk dan pengambilan

keputusan manajemen perusahaan. Perusahaan yang dapat

menetapkan harga jual yang bersaing tanpa mengabaikan kualitas

produknya akan mampu merebut pangsa pasar yang ada. Selain itu

ketepatan dalan penentuan harga pokok produk membantu perusahaan

khususnya dalam pengambilan keputusan manajemen seperti,

keputusan menghentikan produk, menaikkan harga jua l, bahkan

keputusan untuk menerima order pesanan.

3) Biaya pengukuran dapat dikatakan rendah

Biaya pengukuran adalah biaya-biaya yang dikeluarkan perusahaan

untuk menghasilkan informasi biaya produk yang digunakan oleh

perusahaan (Supriyono, 1994:665).

Sebelum menerapkan metode ABC, suatu perusahaan harus

melakukan analisis untuk mengetahui tingkat kesulitan memperoleh

informasi- informasi biaya produk yang diperlukan. Perusahaan juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

69

harus memprediksikan manfaat yang akan diperoleh di masa yang akan

datang, jika menerapkan sistem ABC diperusahaannya. Dalam

penerapan sistem ABC, perusahaan membutuhkan banyak informasi,

ketelitian biaya dan kerjasama dari semua pihak atau bagian. Apabila

metode ABC diyakini mampu memberikan nilai lebih bagi perusahaan,

maka keputusan untuk menerapkan sistem ABC dapat diterima.

Dalam perhitungan harga pokok produk dengan metode ABC

diperlukan informasi mengenai aktivitas-aktivitas yang terjadi di dalam

perusahaan dan jumlah sumber daya yang terjadi yang dikonsumsi

oleh setiap aktivitas dalam menghasilkan suatu produk, karena

semakin banyak informasi yang tersedia untuk penerapan sistem ABC,

maka akan mempermudah kerja tim perancang sistem ABC dan akan

menekankan biaya pengorbanan yang diperlukan.

b. Mengidentifikasi kondisi perusahaan yang berkaitan dengan syarat-syarat

yang telah ditetapkan.

Setelah mengidentifikasi kondisi perusahaan, maka langkah berikutnya

sebelum melakukan analisis yaitu membandingkan informasi yang

diperoleh dengan konsep teoritis yang telah diisyaratkan. Untuk itu akan

dibuat tabel perbandingan sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

70

Tabel V.6 Perbandingan antara syarat-syarat ABC System dengan kondisi perusahaan

c. Penyajian perhitungan harga pokok produk yang ditentukan perusahaan

1) Perhitungan harga pokok produk dengan Sistem Konvensional

PT COSMAR dalam menentukan harga pokok produksi adalah

dengan menggunakan sistem konvensional. Pembebanan biaya

overhead pabrik menggunakan tarif tunggal berdasarkan jumlah unit

produksi, ya itu total biaya overhead dibagi dengan jumlah unit

produksi. Perhitungan tarif overhead dengan tarif tunggal adalah

sebagai berikut:

Ukuran No.

Syarat-syarat Penerapan ABC System

Kondisi Perusahaan

Standar Realita

Keterangan

1. Diversitas produk cukup tinggi

Produk yang dihasilkan perusahaan beraneka macam dan diproduksi dengan mesin yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa diversitas produknya cukup tinggi.

Ada 15 macam produk dengan berbagai warna, bentuk, dan rasa

Ada 22 macam produk, tiap produk terdiri dari berbagai varian (warna, rasa, dan bentuk)

Terpenuhi

2. Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat

Perusahaan menghadapi persaingan yang cukup ketat, hal ini dapat dibuktikan dengan adanya beberapa perusahaan yang dianggap sebagai pesaing utama.

Sampai dengan tahun 2005 perusahaan memiliki 9 pesaing yang berada di Jakarta

Perusahaan memiliki 17 perusahaan yang berada di Jakarta dan luar Jakarta

Terpenuhi

3. Biaya pengukuran dikatakan rendah

Dalam mengumpulkan data mengenai aktivitas yang digunakan tidak membuat perusahaan mengalami banyak kesulitan.

Biaya pengukuran Rp 939.050.150

Perusahaan mengeluarkan biaya produksi sebesar Rp 609.874.150,-

Terpenuhi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

71

Tabel V.7 Perhitungan Tarif BOP Tarif Tunggal

Keterangan Jumlah (Rp)

BOP Total 602.874.150 Jumlah Produksi 85.500 pcs Tarif BOP / pcs 7.051,16

Sumber: PT COSMAR

Berdasarkan unit overhead pabrik di atas, maka pembebanan biaya

overhead pada masing-masing produk adalah sebagai berikut:

Tabel V.8 Tabel Pembebanan BOP

Jenis Produksi Tarif

(Rp)

Pembebanan BOP (Rp)

Lip Gloss Kluge Purple LGK5N 7.051,16 176.278.991 Two Way Cake Godet Light Yellow 7.051,16 250.316.168 Mascara Hitam 7.051,16 176.278.991 Total BOP 602.874.150

Setelah dilakukan pembebanan biaya overhead pabrik untuk

masing-masing produk, maka perhitungan harga pokok produk untuk

masing-masing produk dengan sistem konvensional adalah sebagai

berikut:

Tabel V.9 Perhitungan Harga Pokok Produksi dengan Sistem Konvensional

Keterangan Lip Gloss

Kluge Purple LGK5N

(Rp

Two Way Cake Godet Light Yellow

(Rp)

Mascara Hitam

(Rp)

Biaya Bahan Baku 56.889.924 103.258.272 62.876.250 BTKL 42.567.188 55.752.500 60.953.224 BOP 176.278.991 250.316.168 176.278.991 Biaya Produksi 275.736.103 409.326.939 300.108.465 Jumlah Produksi 25.000 pcs 35.500 pcs 25.000 pcs Harga Pokok Produk/Pcs 11.029,44 11.530,34 12.004,34

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

72

2) Menghitung harga pokok produk dengan Activity Based Costing

System dengan urutan sebagai berikut:

1) Mengklasifikasi biaya overhead menurut aktivitasnya

Aktivitas produksi yang terjadi pada PT Cosmar dapat

digolongkan menjadi tiga level aktivitas, yaitu:

a) Aktivitas berlevel unit

Aktivitas ini meliputi aktivitas pemakaian bahan penolong,

aktivitas pemakaian air, aktivitas pemakaian telepon, Fax, dan

Telex, aktivitas pemakaian internet, depresiasi mesin, dan

depresiasi peralatan kantor. Ini terjadi berulang untuk setiap

unit produksi dan konsumsinya seiring dengan jumlah unit

yang diproduksi sehingga besarnya biaya aktivitas tersebut

terpenuhi oleh jumlah unit produksi.

b) Aktivitas berlevel batch

Aktivitas pada level ini adalah gaji keamanan dan upah tak

langsung. Aktivitas penyebab biaya ini terjadi berulang setiap

satu batch (kelompok) produk diproduksi. Tenaga kerja tak

langsung melakukan aktivitas inspeksi dan pengawasan untuk

setiap batch produk diproduksi.

c) Aktivitas berlevel fasilitas

Terdiri dari konsumsi karyawan, JAMSOSTEK, sewa gedung,

dan asuransi gedung. Aktivitas ini dimanfaatkan bersama oleh

berbagai jenis produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

73

Data yang diperoleh dari PT COSMAR adalah data biaya

sesuai dengan asumsi ABC System bahwa aktivitas yang

menyebabkan biaya, maka semua biaya tersebut merupakan biaya

dari aktivitas overhead yang terjadi untuk melakukan proses

produksi. Adapun penggerak dari masing-masing aktivitas dapat

dilihat dari tabel berikut ini:

2) Menghitung biaya overhead pabrik per pieces berdasarkan ABC

System, dengan langkah- langkah sebagai berikut:

a) Identifikasi aktivitas-aktivitas PT COSMAR. Aktivitas-

aktivitas tersebut digolongkan ke dalam 3 (tiga) golongan,

yaitu aktivitas tingkat unit, batch, dan fasilitas.

b) Menentukan cost pool dan cost driver untuk setiap aktivitas

yang sudah diidentifikasi pada langkah (a).

c) Menentukan cost pool rate, yaitu dengan cara membagi biaya

dari setiap aktivitas dengan total cost driver yang dikonsumsi

oleh masing-masing aktivitas.

Tiga langkah diatas akan ditampilkan pada tabel V.10 s.d tabel

V.13 berikut ini:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

74

Tabel V.10 Cost Pool Homogen, Aktivitas Overhead, Cost Driver, dan Level Aktivitas

Kelompok

Biaya Homogen (Cost Pool Homogen)

Aktivitas Overhead

Cost Driver

Level

Aktivitas

Pool 1 Casing Jumlah produksi Unit Unit Box Jumlah produksi Unit Master Box Jumlah produksi Unit Sticker Jumlah produksi Unit Tinta Savven Jumlah produksi Unit Puff Jumlah produksi Unit PVC Sheet Jumlah produksi Unit Double Tape Jumlah produksi Unit Biaya Air Jumlah produksi Unit Biaya Telepon, Fax, Telex Jumlah produksi Unit Biaya Internet Jumlah produksi Unit Depresiasi Mesin Jumlah produksi Unit Depresiasi Peralatan Kantor Jumlah produksi Unit

Pool 2 Biaya Listrik Jumlah KWh Unit Pool 3 Konsumsi Karyawan Jumlah Karyawan Fasilitas

JAMSOSTEK Jumlah Karyawan Fasilitas Pool 4 Gaji Keamanan Jam Inspeksi Batch

Upah tak langsung Jam Inspeksi Batch Pool 5 Sewa Gedung Luas Area Pabrik Fasilitas

Asuransi Pabrik Luas Area Pabrik Fasilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

75

Penghitungan tarif kelompok (pool rate) ini terlihat pada tabel

V.11 sampai dengan V.13 berikut ini:

Tabel V.11 Pool Rate – Unit Level Activity

Keterangan Kelompok biaya

(Cost Pool ) Jumlah

Biaya Bahan Penolong Pool 1 26.829.820 Biaya Air 48.786.696 Biaya Telepon, Fax, dan Telex 41.798.327 Biaya Internet 10.838.806 Depresiasi Mesin 48.045.168 Depresiasi Peralatan Kantor 33.685.198 209.984.015 Jumlah Produksi 85.500 Pool Rate 2.455,95

Biaya Listrik Pool 2 48685.900 Jumlah KWh 13.000 Pool Rate 3.745,07

Tabel V.12

Pool Rate – Batch Level Activity

Keterangan Cost Pool Jumlah Gaji Keamanan Pool 3 10.858.000 Upah tak langsung 137.607.591 148.465.591 Jam Inspeksi 4.508 Pool Rate 32.934

Tabel V.13

Pool Rate – Facility Level Acticity

Keterangan Cost Pool Jumlah Konsumsi Karyawan Pool 4 48.795.100 JAMSOSTEK 2.255.616 51.050.716 Jumlah Karyawan 285 Pool Rate 179.125

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

76

Sewa Gedung Pool 5 136.064.000 Asuransi Pabrik 8.623.928 144.687.928 Luas Area Pabrik 1200 Pool Rate 120.573

Setelah mengetahui tarif kelompok biaya (pool rate) langkah

selanjutnya adalah melakukan pembebanan biaya overhead pada

masing-masing produk, yang dihitung dengan rumus: BOP dibebankan

tarif kelompok dikalikan dengan unit cost driver yang digunakan.

Proses dan hasil pembebanan biaya overhead pabrik pada masing-

masing produk adalah sebagai berikut:

Tabel V.14 Proses Pembebanan BOP dengan ABC System

Level Activity

Cost Driver Proses Pembebanan Lip Gloss LGK5N

T/C Godet Light Yellow

Mascara Hitam

Unit Jumlah 25.000 x 2.455,95 61.398.835 Produksi 35.500 x 2.455,95 87.186.345 25.000 x 2.455,95 61.398.835

Unit Jumlah 4.335 x 3.745,07 16.234.875 Kwh 4.335 x 3.745,07 16.234.875 4.330 x 3.475,07 16.216.150

Batch Jml Jam 1.920 x 32.934 63.232.095 Inspeksi 1.263 x 32.934 41.595.395 1.325 x 32.934 43.637.291

Facility Jumlah 95 x 179.125 17.016.905 Karyawan 95 x 179.125 17.016.905 95 x 179.125 17.016.905

Facility Luas Area 400 x 120.573 48.229.309 Pabrik 400 x 120.573 48.229.309

400 x 120.573 48.229.309 Pembebanan 206.112.829 210.262.830 186.498.490

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

77

3) Menyusun perhitungan harga pokok produk berdasar ABC System

Setelah mengetahui hasil pembebanan BOP dari masing-

masing produk dengan ABC System, maka kita dapat menghitung

harga pokok produk berdasarkan metode ABC. Berikut ini adalah

tabel perhitungan harga pokok produk masing-masing produk.

Tabel V.15 Perhitungan Harga Pokok Produk dengan ABC System

Keterangan Lip Gloss

LGK5N T/C Godet

Light Yellow Mascara Hitam

Biaya Bahan Baku 56.889.924 103.258.272 62.876.250 BTKL 42.567.118 55.752.500 60.953.224 BOP 206.112.829 210.262.830 186.498.490 Biaya Produksi 305.569.941 369.273.602 310.327.964 Jumlah Produksi 25.000 35.500 25.000 Harga Pokok Produk /Pcs 12.222,80 10.402,07 12.413,12

4. Membandingkan besarnya harga pokok produk yang ditentukan

oleh perusahaan dengan harga pokok produk yang telah dihitung

berdasarkan ABC System sehingga dapat diketahui selisihnya (lebih

besar atau lebih kecil).

Setelah biaya overhead pabrik dibebankan ke produk

berdasarkan aktivitas masing-masing, maka dapat dihitung harga

pokok produksi atas produk-produk tersebut. Harga pokok

produksi menurut ABC System dihitung dengan cara

menjumlahkan elemen harga pokok produksi yaitu biaya bahan

baku, biaya tenaga kerja langsung, dan biaya overhead pabrik yang

pembebanannya dihitung berdasarkan aktivitas masing-masing

produk.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

78

Perbandingan hasil perhitungan harga pokok produksi per

pieces antara sistem konvensional dengan ABC System terlihat

pada tabel V.16 berikut ini:

Tabel V.16 Perbandingan Hasil Perhitungan Harga Pokok Produksi

antara Sistem Konvensional dengan ABC System

Jenis Produksi

Sistem Konvesional

(Rp) (a)

Sistem ABC (Rp) (b)

Selisih

(Rp) (c) = a - b

Presentase Selisih

(%) (d) = c : a

Nilai Kondisi

Lip Gloss LGK5N

11.029.44 12.222,80 (1.193,35) (10,81) Undercosted

T/C Godet Light Yellow

11.530,34 10.402,07 1.128,26 9,79 Overcosted

Mascara Hitam

12.004.34 12.413,12 (408.78) (3,41) Undercosted

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Setelah dilakukan analisis data dan perbandingan perhitungan harga

pokok produk berdasarkan Sistem Konvensional dengan ABC System, maka

dapat diperoleh hasil penelitian antara lain:

1. Harga pokok produk untuk Lip Gloss Kluge Purple LGK5N yang dihitung

berdasarkan sistem konvensional menghasilkan harga pokok lebih rendah

sebesar Rp 11.029,44,-, bila dibandingkan dengan perhitungan ABC

System sebesar Rp 12.222,80,-, dan memiliki presentase selisih sebesar

10,81%. Selisih harga tersebut dinilai undercosted, karena harga pokok

produk yang dihitung dengan ABC System menghasilkan harga pokok

lebih besar, bila dibandingkan harga pokok yang dihitung dengan Sistem

Konvensional. Selisih ini terjadi karena dalam perhitungan ABC System

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

79

untuk pembebanan biaya overhead pabrik dikenakan cost driver yang

berbeda-beda. Pada produk Lip Gloss ini cost driver untuk jumlah jam

inspeksi yang dikonsumsi jumlahnya lebih tinggi, sehingga produk Lip

Gloss akan mendapat alokasi pembebanaan biaya overhead lebih besar

dari perhitungan Sistem Konvensional. Oleh karena itu perhitungan harga

pokok Sistem Konvensional untuk produk Lip Gloss sudah efisien.

2. Harga pokok produk untuk Two Way Cake Godet Light Yellow yang

dihitung berdasarkan sistem konvensional menghasilkan harga pokok

lebih tinggi sebesar Rp 11.530,34, bila dibandingkan dengan perhitungan

ABC System sebesar Rp 10.042,07 dan memiliki presentase selisih sebesar

9,79%. Selisih harga tersebut dinilai undercosted, karena harga pokok

produk yang dihitung dengan ABC System menghasilkan harga pokok

lebih besar, bila dibandingkan harga pokok yang dihitung dengan Sistem

Konvensional. Selisih ini terjadi karena dalam perhitungan ABC System

untuk pembebanan biaya overhead pabrik dikenakan cost driver yang

berbeda-beda. Pada produk Two Way Cake ini cost driver untuk jumlah

jam inspeksi yang dikonsumsi jumlahnya lebih rendah, sehingga produk

Two Way Cake akan mendapat alokasi pembebanaan biaya overhead lebih

rendah dari perhitungan Sistem Konvensional. Oleh karena itu

perhitungan harga pokok Sistem Konvensional untuk produk Two Way

Cake belum efisien.

3. Harga pokok produk untuk Mascara Hitam yang dihitung berdasarkan

sistem konvensional menghasilkan harga pokok yang rendah sebesar Rp

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

80

12.004,34, bila dibandingkan dengan perhitungan ABC System sebesar Rp

12.413,12 dan memiliki presentase selisih sebesar 3,41%. Selisih harga

tersebut dinilai undercosted, karena harga pokok produk yang dihitung

dengan ABC System menghasilkan harga pokok lebih besar, bila

dibandingkan harga pokok yang dihitung dengan Sistem Konvensional.

Selisih ini terjadi karena dalam perhitungan ABC System untuk

pembebanan biaya overhead pabrik dikenakan cost driver yang berbeda-

beda. Pada produk Mascara Hitam ini cost driver untuk jumlah jam

inspeksi yang dikonsumsi jumlahnya lebih tinggi, sehingga produk

Mascara Hitam akan mendapat alokasi pembebanaan biaya overhead lebih

besar dari perhitungan Sistem Konvensional. Oleh karena itu perhitungan

harga pokok Sistem Konvensional untuk produk Mascara Hitam sudah

efisien.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

81

BAB VI

KESIMPULAN, KETERBATASAN PENELITIAN,

DAN SARAN

A. Kesimpulan

Setelah mengadakan penelitian dan analisis data, maka peneliti

menyimpulkan bahwa:

a. Untuk produk Lip Gloss Kluge Purple LGK5N yang produksinya 25.000

pcs, memiliki selisih harga sebesar Rp 1.193,35. Dimana hasil perhitungan

dengan Sistem Konvensional diperoleh harga pokok produk sebesar Rp

11.029,44, sedangkan dari hasil perhitungan dengan ABC System

diperoleh harga pokok produk sebesar Rp 12.222,80. Selisih harga tersebut

dinilai undercosted, karena harga pokok produk yang dihitung dengan

ABC System menghasilkan harga pokok lebih besar, bila dibandingkan

harga pokok yang dihitung dengan Sistem Konvensional.

b. Produk Two Way Cake Godet Light Yellow yang produksinya 35.500 pcs

memiliki selisih harga sebesar Rp 1.128,26. Dimana hasil perhitungan

dengan Sistem Konvensional diperoleh harga pokok produk sebesar Rp

11.530,34, sedangkan dari hasil perhitungan dengan ABC System

diperoleh harga pokok produk sebesar Rp 10.405,07. Selisih harga tersebut

dinilai overcosted, karena harga pokok produk yang dihitung dengan ABC

System menghasilkan harga pokok lebih kecil, bila dibandingkan harga

pokok yang dihitung dengan Sistem Konvensional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

82

c. Produk Mascara Hitam yang produksinya 25.000 pcs, memiliki selisih

harga sebesar Rp 408,78. Dimana hasil perhitungan dengan Sistem

Konvensional diperoleh harga pokok produk sebesar Rp 12.004,34,

sedangkan dari hasil perhitungan dengan ABC System diperoleh harga

pokok produk sebesar Rp 12.413,12. Selisih harga tersebut dinilai

undercosted, karena harga pokok produk yang dihitung dengan ABC

System menghasilkan harga pokok lebih besar, bila dibandingkan harga

pokok yang dihitung dengan Sistem Konvensional.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam hal penulisan ini terdapat keterbatasan. Keterbatasan tersebut

adalah peneliti tidak mendapatkan informasi data akuntansi secara rinci,

disebabakan kerahasiaan perusahan.

C. Saran

Saran yang dapat disampaikan oleh peneliti berdasarkan penelitian ini

adalah:

1. ABC System merupakan sebuah metode yang dapat meningkatkan

keakuratan pembebanan biaya pada produk. Dalam menentukan harga

pokok produk, hendaknya perusahaan lebih memperhatikan aktivitas-

aktivitas yang menimbulkan biaya serta aktivitas yang mendukung

maupun yang tidak mendukung dalam proses produksi. Ketepatan ini akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

83

membawa manfaat bagi PT COSMAR dalam hal penentuan harga jual

produk yang akurat.

2. PT COSMAR berada dalam lingkungan persaingan yang ketat. Kondisi

seperti ini memerlukan penggunaan metode ABC dalam membebankan

biaya pada produk, karena kesalahan dalam pembebanan biaya pada

produk mempunyai pengaruh terhadap penentuan harga jual. Oleh sebab

itu dapat dikatakan bahwa metode ABC pada kondisi sekarang ini sangat

bermanfaat bagi perusahaan. Berdasarkan pertimbangan diatas penulis

menyarankan agar perusahaan menggunakan metode pembebanan biaya

dengan ABC System untuk menentukan harga jual yang akurat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

84

DAFTAR PUSTAKA

Brimson, James A, (1991). Activity Accounting. An Activity Based Costing

Approach, John Wiley & Son, Inc., Canada.

Cooper, Robin dan Kaplan, Robert S. (2001). The Design of Cost Management

System. Text, Cases and Readings, Prentice Hall International, Inc.,

Englewood Cliffs, New Jersey.

Muhadi, F.X., dan Joko Siswanto. (2001), Akuntansi Biaya. Jilid 1. Edisi 6.

Yogyakarta: Kanisius

Mulyadi. (2003). Activity-Based Costing System. Sistem Informasi Biaya untuk

Pengurangan Biaya. Edisi 6. Yogyakarta : UPP AMP YKPN.

Supriyono, RA, (1994). Akuntansi Biaya dan Akuntansi Manajemen untuk

Teknologi Maju dan Globalisasi, Yogyakarta: BPFE.

Supriyono, RA, (1983). Akuntansi Biaya. Pengumpulan Biaya dam Penentuan

Harga Pokok, Yogyakarta: BPFE.

Tunggal, Amin Widjaja, (1983). Activity-Based Costing. Suatu Pengantar,

Jakarta: PT Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: EVALUASI PENENTUAN HARGA POKOK PRODUK BERDASARKAN …repository.usd.ac.id/8605/2/021334035_Full.pdf · harga pokok produk yang dihitung menurut Activity Based Costing System. Pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI