evaluasi kurikulum 2013

3
Isu Kurikulum SMK: Bidang Keahlian Tidak Sesuai Lagi dengan Kebutuhan Global, Mau Dibawa Kemana Nasib Pelajar Kita? Oleh: Dewi Izzatus Tsamroh 130511616269 Offering A3/S1 Pendidikan Teknik Mesin Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2013: 18). Pada dasarnya, kurikulum disusun agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Sedangkan tujuan pendidikan menurut kemdiknas (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003) tentang Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Akan tetapi bentuk kurikulum yang ada sekarang merupakan kumpulan instruksi yang bersifat “kaku” sehingga guru banyak yang mengalami kesulitan dalam menerapkan kurikulum yang telah diberlakukan. Mengingat tujuan dibentuknya kurikulum adalah untuk mencapai tujuan pendidikan nasional, hendaknya guru diberikan kebebasan untuk mengembangkan cara mengajarnya asalkan tetap mengacu pada kurikulum yang telah dibuat. Kenapa demikian? Karena yang mengetahui persis keadaan siswa adalah guru, sehingga tentunya guru tahu cara terbaik yang seharusnya digunakan dalam mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal pada siswa. Apabila mengkaji ulang tujuan pendidikan nasional, maka kurikulum akan selalu dikembangkan sehingga muncul beberapa isu yang terkait dengan perkembangan kurikulum tersebut. Isu terbaru mengenai kurikulum untuk SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) telah diterbitkan dalam bentuk draft pengembangan kurikulum 2013. Salah satu isi dari isu kurikulum untuk SMK adalah “Bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global”. Apabila dikaji, maka dapat timbul dua kemungkinan apabila isu kurikulum ini benar direalisasikan. Kemungkinan pertama, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang mana esensinya adalah mencetak generasi muda yang berkarakter dan mandiri, sehingga dengan adanya bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global maka diharapkan peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan di SMK dapat membuat lapangan pekerjaan baru. Terlebih untuk menghadapi pasar bebas AFTA pada tahun 2015 mendatang. Sehingga, harapannya pendidikan di Indonesia tidaklah harus mengikuti perubahan jaman, akan tetapi seharusnya

Upload: dewi-izza

Post on 18-Jul-2015

35 views

Category:

Education


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: Evaluasi Kurikulum 2013

Isu Kurikulum SMK: Bidang Keahlian Tidak Sesuai Lagi dengan Kebutuhan Global, Mau Dibawa Kemana Nasib Pelajar Kita?

Oleh: Dewi Izzatus Tsamroh 130511616269

Offering A3/S1 Pendidikan Teknik Mesin

Kurikulum merupakan seperangkat rencana dan pengaturan mengenai isi

dan bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan belajar mengajar (Hamalik, 2013: 18). Pada dasarnya,

kurikulum disusun agar tujuan pendidikan nasional tercapai. Sedangkan tujuan

pendidikan menurut kemdiknas (Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003) tentang

Sistem Pendidikan Nasional, Pasal 3, tujuan pendidikan nasional adalah

mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab. Akan tetapi bentuk kurikulum yang ada sekarang merupakan kumpulan

instruksi yang bersifat “kaku” sehingga guru banyak yang mengalami kesulitan

dalam menerapkan kurikulum yang telah diberlakukan.

Mengingat tujuan dibentuknya kurikulum adalah untuk mencapai tujuan

pendidikan nasional, hendaknya guru diberikan kebebasan untuk

mengembangkan cara mengajarnya asalkan tetap mengacu pada kurikulum yang

telah dibuat. Kenapa demikian? Karena yang mengetahui persis keadaan siswa

adalah guru, sehingga tentunya guru tahu cara terbaik yang seharusnya

digunakan dalam mengajar untuk mencapai hasil belajar yang maksimal pada

siswa.

Apabila mengkaji ulang tujuan pendidikan nasional, maka kurikulum akan

selalu dikembangkan sehingga muncul beberapa isu yang terkait dengan

perkembangan kurikulum tersebut. Isu terbaru mengenai kurikulum untuk SMK

(Sekolah Menengah Kejuruan) telah diterbitkan dalam bentuk draft

pengembangan kurikulum 2013.

Salah satu isi dari isu kurikulum untuk SMK adalah “Bidang keahlian yang

tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global”. Apabila dikaji, maka dapat timbul

dua kemungkinan apabila isu kurikulum ini benar direalisasikan. Kemungkinan

pertama, sesuai dengan tujuan pendidikan nasional yang mana esensinya adalah

mencetak generasi muda yang berkarakter dan mandiri, sehingga dengan

adanya bidang keahlian yang tidak sesuai lagi dengan kebutuhan global maka

diharapkan peserta didik setelah menyelesaikan pendidikan di SMK dapat

membuat lapangan pekerjaan baru. Terlebih untuk menghadapi pasar bebas

AFTA pada tahun 2015 mendatang. Sehingga, harapannya pendidikan di

Indonesia tidaklah harus mengikuti perubahan jaman, akan tetapi seharusnya

Page 2: Evaluasi Kurikulum 2013

pendidikan di Indonesia dapat merubah jaman. Generasi muda Indonesia

hendaknya tidak mengikuti arus, akan tetapi dapat merubah arus yang melanda

Indonesia.

Kemungkinan kedua adalah apabila nanti ternyata bidang keahlian

tersebut memang tidak bisa diterapkan atau mungkin memang tidak dibutuhkan,

maka peserta didik yang akan menjadi korban. Mau dibawa kemana masa depan

mereka? Mengingat apabila bidang keahlian tersebut belum ada atau tidak sesuai

dengan kebutuhan global, maka peserta didik juga akan mengalami kesulitan

dalam melakukan pekerjaan lapangan. Bahkan dalam masa menjalani pendidikan

peserta didik akan mengalami kesulitan dalam melakukan PSG.

Oleh sebab itu, hendaknya isu yang ada dikaji ulang agar tujuan

pendidikan nasional dapat tercapai dengan baik, dan tentunya generasi muda

Indonesia dapat menjadi generasi yang diharapkan, yaitu yang beriman dan

bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap,

kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung

jawab.

Sedangkan kurikulum yang sedang diterapkan sekarang yaitu kurikulum

2013 memiliki beberapa hal yang perlu dikritik sebagai berikut.

1. Kebijakan kurikulum 2013 merupakan suatu kerangka pendidikan yang tidak

kontekstual lagi terhadap kehidupan para siswa di seluruh Indonesia. Hal ini

tercermin dari adanya penyeragaman buku, sedangkan kebudayaan yang ada di

Indonesia merupakan hal yang beragam. Hal ini ironis sekali karena pemerintah

mendukung keberagaman akan tetapi membuat buku yang seragam.

2. Kebijakan kurikulum 2013 seakan membuat guru menjadi boneka, karena guru

hanya menerima kumpulan instruksi untuk diterapkan. Sehingga, guru tidak

dapat mengembangkan kurikulum, bahkan metode belajar saja guru tidak dapat

mengembangkannya, karena guru terpaksa mengikuti instruksi yang ada.

Dengan kata lain, kurikulum 2013 tidak menghargai gaya guru mengajar dan

metode pengajaran yang dibuat oleh guru.

3. Kurikulum 2013 diterapkan sangat memaksa dan mendadak sedangkan fasilitas

pendukung terlaksananya kurikulum ini belum siap. Hal ini dikeluhkan banyak

sekolah-sekolah di daerah karena buku yang menjadi pegangan guru

tersentralisasi di Jakarta sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk sampai

di daerah (http://www.tempo.co/read/news/2014/08/24/079601889/Dewan-

Pendidikan-Kritik-Kurikulum-2013-yang-Amburadul).

4. Jika dikatakan kurikulum 2013 ini merupakan kurikulum yang menekankan pada

pendidikan karakter, maka karakter yang seperti apa? Bahkan kurikulum ini

dapat dikatakan sebagai pembunuh karakter guru, karena guru tidak diberikan

kebebasan berekspresi dalam pengembangan metode belajar.

Page 3: Evaluasi Kurikulum 2013

Judul : Kurikulum dan Pembelajaran Pengarang : Prof. Dr. Oemar Hamalik Penerbit : Bumi Aksara - Jakarta

Tebal : 184 halaman Peresensi : Dewi Izzatus Tsamroh/130511616269

Buku “Kurikulum dan Pembelajaran” yang ditulis oleh Prof.

Dr. Oemar Hamalik merupakan salah satu buku yang memberikan

petunjuk praktik bagaimana cara mengembangkan kurikulum

serta implementasinya dalam pengajaran di kelas.

Sebelum membahas tentang kurikulum lebih jauh, buku ini memberikan

pengetahuan mengenai apa itu pendidikan, tujuan pendidikan, peserta didik, tenaga

kependidikan serta pendekatan baru atau yang biasa disebut dengan metode

pembelajaran kontemporer dalam pengajaran. Poin terakhir, pendekatan baru dalam

pengajaran, menunjukkan bahwa pengembangan metode pembelajaran merupakan

salah satu hal yang seharusnya dilakukan oleh guru yang juga merupakan salah satu

bagian dari pengembangan kurikulum. Jika menilik kurikulum 2013, maka hal ini

merupakan suatu hal yang ironis sekali karena dalam kurikulum 2013, guru seakan

tidak diberikan kebebasan dalam cara mengajar.

Selanjutnya, mengenai dasar pengembangan kurikulum, penulis telah

mamaparkan mengenai landasan pengembangan kurikulum, komponen serta prinsip-

prinsip yang digunakan. Beberapa landasan yang digunakan dalam pengembangan

kurikulum adalah tujuan filsafat dan pendidikan nasional, sosial budaya dan agama

masyarakat, pengembangan peserta didik, keadaan lingkungan, kebutuhan

pembangunan, serta perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi yang sesuai

dengan sistem nilai dan kemanusiaan budaya bangsa. Jika ditarik garis besar, maka

pengembangan kurikulum di Indonesia seharusnya kontekstual dengan kehidupan

dimana peserta didik tinggal.

Buku ini menyajikan bagaimana cara mengembangkan kurikulum secara lengkap

yang merupakan kelebihan dari buku ini. Sedangkan kekurangan dari buku ini adalah

penulis menyajikan dengan bahasa yang kurang mudah untuk dipahami.