evaluasi kelayakan jamur

52
PROPOSAL BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF USAHA DI BIDANG PERTANIAN Disusun Oleh : Dini Novita 112070014 Yunitasari R 112070025 Rhoby Murpramada 112070026 Janar Nur Rohmiati 112070142 INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM BANDUNG 2010

Upload: rmurpramada

Post on 29-Jun-2015

503 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: evaluasi kelayakan jamur

PROPOSAL

BUDIDAYA JAMUR TIRAM SEBAGAI SALAH SATU ALTERNATIF USAHA DI BIDANG

PERTANIAN

Disusun Oleh :

Dini Novita 112070014

Yunitasari R 112070025

Rhoby Murpramada 112070026

Janar Nur Rohmiati 112070142

INSTITUT TEKNOLOGI TELKOM

BANDUNG

2010

Page 2: evaluasi kelayakan jamur

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Pertanian merupakan salah satu sektor yang penting karena sektor ini menjadi tumpuan

hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Dari jumlah penduduk Indonesia yang bekerja

sebanyak 104.485.44 orang, 41,18 persen (43.029.493 orang) bekerja di sektor pertanian dan

perikanan (Statistik Indonesia, 2009). Sektor pertanian merupakan salah satu faktor penting

dalam menjaga stabilitas negara terutama dalam hal penyediaan pangan. Kenyataan yang harus

diakui bahwa sektor pertanian di Indonesia sebagian besar dibangun oleh petani dengan unit

usaha yang relatif sempit. Keadaan pelaku usaha pertanian setiap tahun semakin bertambah

jumlahnya dengan tingkat kesejahteraan yang masih rendah.

Jakarta- Kawasan lumbung pangan nasional atau food estate Merauke Irian Barat

mengabaikan peningkatan kesejahteraan petani kecil. Mega proyek yang akan dibuka 12-13

Februari 2010 ini hanya menitik beratkan pada ketersediaan pangan. "Pemerintah hanya

mengutamakan ketersediaan pangan tapi tidak memperhatikan kedaulatan rakyat dalam

memproduksi pangan. Food estate misalnya, jelas hanya menguntungkan industri besar dan

petani besar. Kami menilai kebijakan food estate dan revitalisasi pertanian hanya menghancurkan

kedaulatan pangan Indonesia. Pangan tersedia tapi masyarakat tidak mampu membeli," kata

manajer Kampanye Air dan Pangan Walhi, M. Islah, di Jakarta Sabtu (6/2). Ditambahkannya,

kebijakan itu hanya menguntungkan industri besar dan petani besar. Sementara, petani kecil yang

hanya memiliki lahan di bawah 2 hektare atau bahkan tak memiliki lahan, sama sekali tidak

diprioritaskan (Surabaya Pos 8 Februari 2010).

Pertanian memegang peranan yang penting karena berbagai hal. Pertama, kebutuhan dasar

manusia akan pangan yang berasal dari bidang pertanian. Bahan pangan seperti sayuran, buah,

bahan industri makanan hanya dapat dipenuhi dari bidang pertanian. Secara politis, negara yang

tidak mempunyai basis di bidang pertanian mempunyai tingkat ketergantungan yang sangat besar

dari negara lain karena suplai bahan pangan dan bahan baku industri pertaniannya berasal dari

negara agraris. Dengan demikian keberadaan pertanian sangat menentukan keberlanjutan

kehidupan manusia. Kedua, Indonesia kaya akan plasma nutfah (sumber daya genetik) terbesar

kedua setelah Brasil, namun pemanfaatannya belum optimal. Selain itu sumber daya manusia

Indonesia sangat besar (jumlah penduduk no. 6 di dunia). Saat ini, Indonesia tercatat sebagai

produsen beras terbesar ketiga di dunia, penghasil serealia terbesar keenam di dunia, penghasil

karet no. 2 di dunia, produsen minyak sawit kedua di dunia, penghasil kopi no. 4 di dunia, dan

sebagainya. Hal ini menunjukkan potensi Indonesia sebagai produsen hasil pertanian sangat

besar. Ketiga, pertumbuhan jumlah penduduk dunia (termasuk Indonesia) yang sangat cepat

merupakan peluang pasar yang besar bagi hasil pertanian tropis Indonesia. Dengan potensi

tersebut dan didukung dengan iklim yang kondusif, peluang Indonesia menguasai pasar hasil

Page 3: evaluasi kelayakan jamur

pertanian sangat terbuka sehingga mempunyai posisi tawar (bargaining possition) yang tinggi

dibanding negara lain.

Salah satu permasalahan yang sering menimpa negara berkembang, seperti Indonesia adalah

masalah kemiskinan. Sebagian besar penduduk Indonesia hidup dengan keadaan ekonomi

menengah ke bawah. Bahkan tidak sedikit penduduk Indonesia yang hidup di bawah garis

kemiskinan,yaitu sekitar 32,53 juta jiwa (BPS Indonesia Maret 2009). Hal ini bisa dilihat dari

beberapa gejala yang ada,diantaranya yaitu:

a. Banyaknya perkampungan kumuh di kota-kota besar, salah satunya adalah di kota Jakarta

dan Bandung

b. Meningkatnya tingkat kriminalitas

c. Banyaknya penyakit yang muncul akibat dari kekurangan gizi

Masalah yang paling menprihatinkan adalah masalah yang menyangkut kesehatan

masyarakat. Banyak masyarakat yang menderita penyakit akibat dari kurangnya gizi. Dampak

terburuk adalah meningkatnya jumlah kematian penduduk miskin akibat kekurangan gizi.

Penyakit gizi buruk banyak menimpa anak-anak. Sementara anak-anak adalah aset Bangsa.

Mereka adalah calon pemimpin dan tulang punggung bangsa. Jika pertumbuhan anak-anak buruk,

maka hal ini akan mengancam keadaan suatu negara di kemudian hari. Oleh karena itu perlu

adanya perbaikan gizi bagi penduduk miskin.

Banyak orang beranggapan bahwa nilai gizi hanya diperoleh dari daging, ikan dan susu.

Tetapi sumber gizi tersebut hanya bisa dijangkau oleh masyarakat dengan keadaan ekonomi

menengah ke atas. Lalu bagaimana dengan masyarakat miskin?

Jamur adalah salah satu solusi alternatif untuk menanggulangi masalah tersebut. jamur

adalah sumber makanan nabati yang memiliki kandungan gizi yang tinggi. Jamur tiram adalah

salah satu jenis jamur dengan gizi yang tinggi. Bila dibandingkan dengan daging, jamur memiliki

kandungan gizi yang cukup tinggi dan harganya jauh lebih terjangkau untuk kalangan masyarakat

menengah ke bawah. Harga jamur tiap 200 gram Rp 3500 sampai Rp 5000

(http://jamursekolahdolan.blogspot.com), sementara harga daging sapi tiap kilogram adalah Rp

65000 (di salah satu pasar tradisional di kota Bandung). Walaupun rasanya hampir menyamai

kelezatan daging, kandungan lemak jamur lebih rendah sehingga lebih sehat untuk dikonsumsi.

Jamur mengubah selulosa menjadi polisakrida yang bebas kolesterol sehingga orang yang

mengosumsinya terhindar dari risiko terkena serangan stroke. Selain itu, kandungan protein jamur

juga lebih tinggi dibandingkan dengan bahan makanan lain yang juga berasal dari tanaman.

Berikut adalah kandungan nutrisi jamur tiram per 100 gram:

Page 4: evaluasi kelayakan jamur

zat gizi Kandungan zat gizi KandunganKalori (energi) 367 kal Niasin 77,2 mgProtein 10,5-30,4 % Co (kalsium) 314 mgKarbohidrat 0,566 K (kalium) 3,793 mgLemak 1,7-2,2 % P (posfor0 717 mgTianin 0,2 mg Na (natrium) 837 mgRiboflavin 4,7-4,9 mg Fe (zat besi) 3,4-18,2 mg

Serat 7,5-87 mg

tabel 1

Perbandingan kandungan zat antara jamur tiram dan daging sapi (per 100 gram):

 Jamur

daging

sapi

Kalori (energi) 367 kal 218 kal

Protein 10,5-30,4 % 13,80%

Lemak 1,7-2,2 % 17,70%

tabel 2

Selain harganya yang murah, jamur tiram juga mudah dibudidayakan dengan biaya yang

tidak terlalu besar. Dengan modal sebesar Rp 18.500.000, didapat keuntungan sebesar Rp

19.000.000 per bulan. Bisnis jamur tiram bisa dijadikan alternatif bisnis yang cukup menjanjikan.

Berdasarkan pertimbangan harga, niliai gizi, dan kebutuhan serta kemampuan masyarakat, maka

jamur tiram perlu dipethitungkan sebagai solusi alternatif dalam pemenuhan gizi masyarakat yang

nantinya akan berdampak pada meningkatnya kesejahteraan masyarakat.

1.2. Rumusan Masalah

a. Apakah bisnis jamur tiram layak dilaksanakan?

b. Apakah bisnis budidaya jamur tiram bermanfaat bagi masyarakat sekitar?

c. Apakah bisnis budidaya jamur tiram memberikan keuntungan yang signifikan bagi

pengusaha?

1.3. Tujuan

a. Membangun bisnis jamur tiram dengan keuntungan yang optimal

b. Memenuhi kebutuhan gizi masyarakan, terutama masyarakat dengan keadaan ekonomi

menengah ke bawah

c. Memperbaiki citra bangsa indonesia sebagai negara agraris

1.4. Manfaat

a. Membuka lapangan kerja baru bagi penduduk sekitar

b. Membuat alternatif pilihan yang lebih hemat bagi masyarakat untuk memenuhi kebutuhan

gizi

c. Memperoleh keuntungan yang besar dengan modal cukup kecil

Page 5: evaluasi kelayakan jamur

1.5. Batasan Masalah

a. Jamur yang dibudidayakan adalah jamur tiram

b. Tidak mempertimbangkan biaya pembuatan pabrik untuk pengalengan jamur

Page 6: evaluasi kelayakan jamur

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3. 1. Model Konseptual

Kesehatan masyarakan erat kaitannya dengan apa yang dikonsumsi dalam kesehariaanya.

Apakah makanan tersebut telah memenuhi asupan gizi yang cukup atau belum. Semakin cukup

gizi yang diasup, maka akan berdampak terhadap kesehatan yang semakin baik pula. Akan tetapi,

asupan gizi ini sangat bergantung dengan kemampuan daya beli masyarakat. Rakyat dengan daya

beli yang tinggi akan dengan mudah membeli segala makanan untuk memenuhi asupan gizi

tersebut.

Jamur merupakan salah satu opsi untuk memenuhi kebutuhan akan gizi. Dimana kandungan

yang ada pada jamur cukup baik. Dengan jamur pula akan dapat menambah pendapatan tentunya

bagi seseorang yang berkecimpung dalam bisnis jamur. Pendapatan inilah yang nantinya akan

mempengaruhi daya beli masyarakat.

Pendapatan dalam suatu bisnis dipengaruhi oleh seberapa besar hasil penjualan dan biaya-

biaya apa saja yang dikeluarkan. Biaya akan berkorelasi dengan seberapa besar modal yang

dikeluarkan dalam merencanakan dan menjalankan bisnis. Modal ini sediri berfungsi untuk

menyokong kebutuhan dasar dari bisnis tersebut. Selain itu, biaya juga dipengaruhi oleh seberapa

besar dana yang dikeluarkan untuk biaya operasioanl(gaji karyawan).

Penjualan suatu produk dipengaruhi oleh jumlah produksi. Jmlah produksi yang

dimaksudkan dalam bisnis ini (budidaya jamur tiram) adalah seberapa banyak panen yang

dihasilkan dari jamur itu sendiri.

Page 7: evaluasi kelayakan jamur

BAB III

PREFEASIBILITY STUDY

III. 1. Deskripsi Produk

jamur tiram putih jamur tiram cokelat

jamur tiram pink jamur tiram kuning

Produk yang kami tawarkan yaitu berupa jamur tiram. Jamur tiram kami ini memiliki

keunggulan dari segi kandungan gizi dan harga. Jamur tiram ini kami jual dalam berbagai

bentuk antara lain, jamur tiram biasa, jamur tiram kering, serta jamur tiram dalam kaleng yang

nantinya dapat di ekspor ke berbagai negara, sehingga dapat meningkatkan nilai profit yang

didapat di setiap bulannya.

Jamur tiram sendiri terdiri dari beberapa jenis. Diantaranya adalah jamur tiram putih,

jamur tiram kuning, jamur tiram coklat, dan jamur tiram pink. Harga yang paling mahal ada

pada jamur tiram pink.

III. 2. Deskripsi Pasar

Produk ini dibudidayakan di daerah yang memilki kelembapan udara yang cukup

tinggi. Oleh karena itu ada beberapa daerah yang kami usulkan sebagai tempat

Page 8: evaluasi kelayakan jamur

pembudidayaan yaitu, wilayah Lembang Bandung Jawa Barat dimana wilayah ini memiliki

kelembapan yang lebih tinggi dibandingkan wilayah yang lain di daerah Bandung.

Saat ini pembudidaya jamur telah banyak tersebar di berbagai daerah di Indonesia,

tetapi hasilnya belum cukup untuk memenuhi kebutuhan pasar. Hal ini berdasarkan survey

yang pernah kami lakukan di wilayah Solo, Jawa Tengah. Dimana di Solo sendiri masih

kesulitan menemukan penjual jamur sedangkan peminat atau konsumen jamur cukup banyak,

sehingga antara permintaan dan barang yang tersedia tidaklah seimbang. Selain itu, umumnya

petani jamur yang ada masih bersifat tradisional, dimana hasilnya hanya cukup untuk

daerahnya sendiri, bahkan terkadang kurang memenuhi permintaan pasar.

Produk jamur tiram kami diekspektasikan akan di Ekspor untuk memenuhi permintan

kebutuhan negara timur tengah. hal ini dikarenakan pasar timur tengah masih terbuka lebar

untuk produk agriculture terutama jamur. Adapun untuk bahan bakunya sendiri memanfaatkan

produk lokal dikarenakan produk lokal masih banyak tersedia dan cukup bagus kualitasnya.

Pemerintah Indonesia sangatlah mendukung program kewirausahaan, hal ini dapat

dilihat pada keseriusan pemerintah dalam mengucurkan berbagai program untuk membantu

keuangan dan permodalan bagi petani. Berbagai kebijakan pemerintah yang ditujukan bidan

usaha yaitu pengucuran dana Kredit Usaha Rakyat, UMKM, seperti PNPM Mandiri. Dengan

demikian dengan adanya kebijakan tersebut petani akan sangat terbantu dalam hal

permodalan.

Jamur tiram produksi kami ini dapat dikonsumsi oleh berbagai pihak, karena jamur

tiram ini memiliki gizi yang tinggi. Harganya cukup bervariasi dari yang murah sampai mahal.

Sehingga seluruh lapisan masyarakat dapat memenuhi kebutuhan akan gizi mereka, sehingga

nantinya dapat meminimalisasi gizi buruk yang terjadi di negara kita.

III. 3. Garis Besar Teknik yang Digunakan

Untuk 1 (satu) rumah atau kumbung dengan kapasitas 10.000 log jumlah karyawan

yang dibutuhkan sebanyak 1 orang dimana orang tersebut tidak harus memiliki keahlian

khusus untuk melakukan pembudidayaan jamur ini.

Jarak antara pasar dan tempat pembudidayaan untuk pasaran lokal dapat menggunakan

transportasi yang ada. Adapun produk yang dipasarkan antara lain : jamur tiram segar, jamur

tiram kering dan jamur tiram dalam kaleng. Kemudian untuk pasaran global / internasional

atau ekspor yang ditawarkan adalah jamur tiram kering atau jamur tiram dalam kaleng.

Tujuan awal daerah yang digunakan sebagai tempat pembudidayaan (yang telah

direncanakan) yaitu daerah Lembang, kualitas air cukup baik dan ketersediaannya cukup

melimpah. Ketersediaan air dalam bisnis kami sangatlah penting, hal ini dikarenakan jamur

hanya tumbuh di tempat yang lembah, karena jamur hanya`dapat tumbuh di tempat yang

lembab.

Page 9: evaluasi kelayakan jamur

III. 4. Ketersediaan Faktor Produksi

Keberhasilan usaha jamur tiram ditentukan oleh media tumbuh. Faktor utama yang

sangat berpengaruh terhadap tumbuh dan berkembangnya jamur adalah faktor lingkungan

dalam kumbung seperti suhu, kelembapan ruangan, cahaya dan sirkulasi udara.

Adapun syarat tumbuh antara lain :

Budidaya jamur tiram dapat dilakukan secara optimal sepanjang tahun pada

dataran yang letaknya 550 m – 800 m dpl.

Suhu yang dibutuhkan untuk pertumbuhan miselium 200C – 300C dan

kelembapan 80 % - 85 %.

Suhu untuk pembentukan tubuh buah lebih rendah atau sama dengan 260C dan

kelembapan kumbung 90 % - 94 %.

Kumbung/rumah jamur dianjurkan dibangun pada tempat-tempat yang teduh dan

tidak terkena pancaran cahaya sinar matahari secara langsung. Hal ini

dimaksudkan untuk menjaga suhu dan kelembapan ruang kumbung.

Sirkulasi udara dalam kumbung lancar.

Jamur tiram membutuhkan oksigen sebagai senyawa pertumbuhan.

Oksigen yang berlebihan menyebabkan tubuh buah jamur tiram cepat menjadi

layu.

Dari berbagai syarat tumbuh baik jamur tiram, wilayah Lembang Jawa Barat

memenuhi kriteria diatas. Selain itu, wilayah terseut juga memenuhi kebutuhan lain misalnya

kebutuhan bahan dasar dalam pembuatan baglog.

III. 5. Estimasi Biaya

III. 5. 1.Pembuatan Baglog

NO KATEGORI HARGA

Lahan

1 Sewa lahan 300 m2 @ Rp. 300.000/th selama 2 th Rp600.000

2 Pembuatan bangunan @ Rp. 43.518,-/m2 seluas 81 m2 Rp 3.525.000,- Rp3.525.000

Bibit

1 Bibit: 300 botol @ Rp. 9.000,- Rp2.700.000

Pupuk dan kapur

1 starbio mushroom : 50 kg @ Rp. 5.000,- Rp250.000

2 Kapur: 375 kg @ Rp. 400,- Rp150.000

Bahan media tanam

1 Serbuk gergaji: 19 ton @ Rp. 60.000,- Rp1.146.000

2 Dedak: 2.820 kg @ Rp. 600,- Rp1.692.000

3 Kantung plastik: 90 kg @ Rp. 7.500,- Rp675.000

4 Karet gelang: 10 kg @ Rp. 10.000,- Rp100.000

Page 10: evaluasi kelayakan jamur

5 Alkohol 95%: 3 liter @ Rp. 10.000,- Rp30.000

6 Kapuk: 30 kg @ Rp. 6.000,- Rp180.000

Alat

1 Drum 4 buah @ Rp. 60.000,- Rp240.000

2 Tabung minyak 10 liter Rp100.000

3 Kompor tekan 4 buah Rp200.000

4 Selang kompor 4 selang Rp80.000

Pendukung

1 Pompa tabung: 1 buah Rp10.000

2 Sprayer 14 liter: 1 buah Rp230.000

3 Ember: 2 buah @ Rp. 7.500,- Rp15.000

4 Timbangan: 50 kg Rp80.000

5 Sekop: 2 buah Rp20.000

6 Cangkul: 2 buah Rp20.000

7 Bahan bakar minyak tanah: 2.250 liter Rp787.500

Tenaga kerja:

1 Tenaga kerja produksi 6 orang @ Rp. 9.000 / 50 HOK Rp 2.700.000,- Rp2.700.000

Jumlah biaya produksi Rp14.855.500

Pendapatan (masa panen 6 bulan):

Kapasistas 15.000 log, prosentase tumbuh 90% 13.500 log

Harga satuan baglog Rp1.150

III. 5. 2.Baglog

10000 x 1150 = Rp 11.500.000

III. 5. 3.Sewa tempat

Sewa Kumbung (4 bulan) = Rp 1.000.000

III. 5. 4.Operasional

1. Pekerja (1 orang / 4 bulan) = Rp 1.600.000

2. Tas platik = Rp 3.400.000

3. Tangki semprot = Rp 200.000

Total pengeluaran*) = Rp 17.700.000

III. 6. Estimasi Keuntungan

Pemasukan

Pendapatan penjualan

1. Jamur (Rp 3.500/200g) 9000 x 0,6 kg x Rp 3500 x 5 = Rp 94.500.000

Page 11: evaluasi kelayakan jamur

Total pendapatan = Rp 94.500.000

Total keuntungan = total pendapatan – total pengeluaran

= Rp 94.500.000 – Rp 17.700.000

= Rp 76.800.000 / 4 bulan

= Rp 19.200.000/bulan

Parameter kelayakan usaha

Perhitungan BEP

BEPrupia h= FC

1−VCP

BEPrupia h=2.800 .000

1−1.5103.500

BEPrupia h=4.920 .913,884

BEPunit= FCP−VC

BEPunit= 2.800 .0003.500−1.510

BEPunit=1407,0351

Keterangan :

FC : Biaya Tetap (1000000 + 1600000 + 200000)

P : Harga jual per unit (3500)

VC : Variabel cost (1150 + 360)

Perhitungan Benefit Cost Ratio (B / C ratio)

B/CR=benefitcost

B/CR=7680000017700000

B/CR=4,33

Berdasarkan hasil perhitungan diatas menunjukkan keuntungan yang dihasilkan cukup

tinggi dengan nilai 4,33. Artinya keuntungan yang dihasilkan lebih dari 400 % dari modal

yang telah digunakan.

Page 12: evaluasi kelayakan jamur

BAB IV

ANALISIS ASPEK PASAR

IV. 1. Potensi Pasar

IV. 1. 1. Potensi Pasar Domestik

Trend minat masyarakat terhadap sayuran organik memuncak akibat pola hidup sehat

yang telah menjadi gaya hidup masyarakat. Dimana jamur merupakan sayuran organik kaya

akan gizi yang dapat menjadi salah satu alternatif untuk mencukupi minat masyarakat

tersebut.

Penduduk Indonesia saat ini berjumlah lebih dari 210 juta jiwa. Jumlah yang besar ini

merupakan pasar yang sangat besar untuk konsumsi jamur. Menurut data BPS (Badan Pusat

Statistik), konsumsi sayur masyarakat Indonesia pada tahun 2002 sebesar 30,8

kg/kapita/tahun. Badan Kesehatan Dunia (FAO) menyatakan bahwa jumlah konsumsi sayuran

untuk memenuhi standar kesehatan sebesar 65 kg/kapita/tahun. Dari data diatas masih ada

34,8 kg/kapita/tahun kekurangan akan kebutuhan tersebut.

Perhitungan potensi pasar total untuk pasar domestik sbb,

Potensi pasar total(dalam ton) = 210.000.000 x 34,8 kg/tahun

= 7.308.000.000 kg/tahun

= 7.308.000 ton/tahun

Potensi pasar total(dalam ton) = 7.308.000.000 x Rp 3.500 x 5

= Rp 127.890.000.000.000/tahun

= Rp 350.000.000.000/hari

Dengan jumlah kekurangan yang besar, maka peluang usaha jamur konsumsi untuk

pasar domestik masih terbuka sangat lebar. Sementara itu, sebagai contoh di Bandung, satu

pengusaha katering skala menengah membutuhkan sedikitnya 200 kg jamur/minggu.

Sedangkan di Bandung terdapat sekitar 77 katering. Misalnya kita ambil 40 % yang beroperasi

aktif. Jadi ada 30 katering yang beroperasi setiap hari, maka kebutuhan akan jamur mencapai

9 ton/minggu. Jika di kalkulasi untuk daerah Bandung pasar potensialnya sebesar Rp

22.500.000/hari.

IV. 1. 2. Potensi Pasar Internasional

Produksi jamur Indonesia tergolong masih rendah, volumenya juga terus menurun.

Padahal kalau dikembangkan jamur ini sangat potensial bagi perekonomian Indonesia.

Pada 2000 volume ekspor jamur Indonesia mencapai 29,33 juta ton pada 2003 justru

menurun menjadi 16,1 juta ton, demikian pula nilai ekspornya pada 2000 mencapai US$3,66

juta, namun 2003 hanya US$1,72 juta. Sebaliknya volume impor yang pada 2000 hanya 1,47

juta ton dengan nilai US$0,39 juta, pada 2003 volume impornya naik menjadi 1,54 juta ton

dengan nilai US$0,68 juta.

Page 13: evaluasi kelayakan jamur

Hal ini patut disayangkan karena nilai konsumsi dunia yang semakin besar tidak bisa

dipasok oleh potensi dalam negeri yang semakin ‘melempem’, sebaliknya pasar domestik

yang meningkat makin dikuasai oleh jamur impor.

Jika kita lihat dari segi luas wilayah, seharusnya Indonesia mampu untuk menyokong

kebutuhan jamur di seluruh didunia. Hal ini berdasarkan data negara pengimpor jamur utama

didunia menunjukkan Jepang lah negara yang menjadi pengekspor jamur tertinggi di dunia.

NEGARA VOLUME(KG) NILAI(US$)

Japan 87.722.185 263.106.855Hong Kong(China) 36.721.245 93.557.733

United States 46.169.816 64.249.132Italy 21.706.962 38.635.647

Germany 35.599.192 36.014.734Malaysia 10.059.060 29.594.534Thailand 4.326.889 28.895.670Russia 26.010.449 19.561.075

R. O. Korea 16.299.426 19.114.146Canada 20.537.518 18.522.282

Netherlands 15.929.874 16.818.732France 3.291.546 16.199.343Estonia 12.007.916 9.718.508

Singapore 2.306.763 9.630.116Australia 5.549.517 5.838.544Taiwan 4.976.195 5.763.852

Indonesia 5.778.642 5.547.189Romania 9.074.411 5.490.596Philippine 7.159.493 5.461.434

Mexico 7.159.519 4.797.206

NEGARA PENGIMPOR JAMUR UTAMA DARI CHINA(YADONG,2004)

IV. 2. Stategi Pemasaran

Berdasarkan hasil perhitungan di atas maka strategi pemasaran kami antara lain sebagai berikut:

a. Segmentasi

Segmentasi didasarkan pada demografi yaitu berdasarkan penghasilan penduduk. Adapun

segmen yang kami lakukan adalah sebagai berikut :

1. Segmen A

Segmen A menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya diatas 5 juta. Selain itu,

produk pada segmen ini ditargetkan akan diekspor. Negar tujuan ekspor adalah di negara

timur tengah. Adapun produk yang ditawarkan pada segmen ini sebagai berikut :

Produk KualitasJenis Jamur yang

Ditawarkan

Jamur tiram kaleng Premium JTPu

JTPKu

Page 14: evaluasi kelayakan jamur

JTPCo

JTPi

Jamur tiram segar Premium

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

Jamur tiram kering Premium

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

2. Segmen B

Segmen B menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya antara 1-5 juta. Adapun

produk yang ditawarkan pada segmen ini sebagai berikut :

Produk KualitasJenis Jamur yang

Ditawarkan

Jamur tiram kaleng Kualitas 1

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

Jamur tiram segar Kualitas 1

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

Jamur tiram kering Kualitas 1

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

3. Segmen C

Segmen C menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya tinggi, dibawah 1juta.

Adapun produk yang ditawarkan pada segmen ini sebagai berikut :

Produk KualitasJenis Jamur yang

Ditawarkan

Jamur tiram segar Standar JTPu

Page 15: evaluasi kelayakan jamur

JTPKu

JTPCo

JTPi

Jamur tiram kering Standar

JTPu

JTPKu

JTPCo

JTPi

Perbedaan antara kualitas premium, kualitas 1, standar

Jenis Jamur Premium Kualitas 1 Standar

Bentuk fisik

Bentuk sempurna

Jamur dalam bentuk setengah

mekar

Diameter <5cm

Kerusakan jamur

diantara 5-10%

Jemur dalam bentuk

telah mekar

Kerusakan jamur

diantara 10-30%

Jemur dalam bentuk

telah mekar

Warna

JTPu = putih bersihJTPu = putih (cacat

tidak lebih dari 10%)

JTPu = putih (cacat

tidak lebih dari 10-

20%)

JPKu = kuning bersih

JPKu = kuning (cacat

warna tidak lebih dari

10%)

JPKu = kuning (cacat

warna tidak lebih dari

10-20%)

JPCo = coklat bersih

JPCo = coklat (cacat

warna tidak lebih dari

10%)

JPCo = coklat (cacat

warna tidak lebih dari

10-20%)

JPPi = pink bersih

JPPi = pink(cacat

warna tidak lebih dari

10%)

JPPi = pink (cacat

warna tidak lebih dari

10-20%)

Keterangan:

JTPu = Jamur Tiram Putih

JTKu = Jamur Tiram Kuning

JTPCo = Jamur Tiram Coklat

JTPPi = Jamur Tiram Ping

b. Targeting

1. Segmen A

Segmen A menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya kira – kira diatas 5 juta.

Target yang akan dicapai adalah 40% dari pasar potensial segmen A. Dari segmen ini,

produk dari segmen juga akan diekspor (produk yang dipasarkan ke luar negeri).

2. Segmen B

Page 16: evaluasi kelayakan jamur

Segmen B menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya antara 1-5 juta.. Target yang

akan dicapai adalah 40% dari pasar potensial segmen B.

3. Segmen C

Segmen C menjelaskan penduduk yang berpenghasilannya dibawah 1 juta. Target yang

akan dicapai adalah 70% dari pasar potensial segmen C.

c. Positioning

Produk jamur tiram ini diposisikan sebagai bahan makanan alternative, dimana

perusahaan akan memenuhi permintaan pasar yang belum dipenuhi oleh pengusaha jamur

tiram lainnya. Market statement yang digunakan adalah “Giving And Caring Your Life”.

Giving artinya, jamur tiram memberikan kontribusi bagi kehidupan, terutama bagi

perekonomian masyarakat. Budidaya jamur tiram dapat membuka lapangan kerja baru untuk

masyarakat miskin. Selain itu, jamur tiram juga bisa dikonsumsi oleh masyarakat dengan

keadaan ekonomi menengah ke bawah. Caring artinya, jamur tiram ini memberikan

perhatian khusus bagi kesehatan masyarakat. Jamur tiram ini sangat bermanfaat bagi semua

lapisan masyarakat. Zat-zat yang terkandung di dalam jamur tiram sangat bermanfaat bagi

kesehatan masyarakat, khususnya bagi mereka yang memiliki penyakit kolestrol.

d. Strategi yang Digunakan

Strategi yang kami gunakan dalam bisnis ini adalah diferensiasi. Dimana kami

menyediakan berbagai macam produk agar konsumen dapat menentukan pilhannya sendiri.

Hal ini bisa dilihat dari beberapa sisi, yaitu:

Produk jamur tiram yang kami tawarkan terdiri dari 11 jenis produk dengan masing-

masing produk terdiri dari 4 jamur yang berbeda.

Membagi segmen menjadi 3, yaitu segmen A (kualitas premium), segmen B (kualitas

1), dan segmen C (kualitas standar)

Adanya perbedaan harga yang ditetapkan, berdasarkankualitas produk.

Strategi Pemasaran

Strategi yang digunakan adalah strategi marketing mix, dengan :

1. Produk (Product)

Produk yang ditawarkan ada 4 jenis produk, yang setiap produk dikemas 3 macam

kemasan untuk segmen A,B dan 2 macam kemasan untuk segmen C. Yang kualitas

produknya dibagi menjadi 3 segmen, sehingga total produk yang diproduksi ada 11

(untuk segmen C tidak ada kemasan kaleng) macam. Dari ke sebelas macam

produk tersebut yang membedakan dari luarnya adalah kemasannya.

Keterangan produk

o Segmen A

Page 17: evaluasi kelayakan jamur

Jamur tiram segar Jamur tiram kaleng

Jamur tiram kering

o Segmen B

Jamur tiram segar Jamur tiram kaleng

Jamur tiram kering

o Segmen C

Jamur tiram segar Jamur tiram kering

Page 18: evaluasi kelayakan jamur

2. Harga (Price)

Adapun harga yang kami tawarkan adalah sebagai berikut :

o Segmen A

Produk Kualitas Jenis Harga

Jamur tiram kaleng Premium

JTPu Rp 75000/kg

JTPKu Rp 70000/500gr

JTPCo Rp 85000/kg

JTPi Rp 105000/kg

Jamur tiram segar Premium

JTPu Rp 5000/200gr

JTPKu Rp 8500/200gr

JTPCo Rp 5500/200gr

JTPi Rp 7000/200gr

Jamur tiram kering Premium

JTPu Rp 25000/200gr

JTPKu Rp 40000/200gr

JTPCo Rp 28000/200gr

JTPi Rp 33000/200gr

o Segmen B

Produk Kualitas Jenis Harga

Jamur tiram kalengKualitas 1

JTPu Rp 60000/kg

JTPKu Rp 55000/500gr

JTPCo Rp 70000/kg

JTPi Rp 90000/kg

Jamur tiram segarKualitas 1

JTPu Rp 3500/200gr

JTPKu Rp 7000/200gr

JTPCo Rp 400/200gr

JTPi Rp 5500/200gr

Jamur tiram kering Kualitas 1

JTPu Rp 20000/200gr

JTPKu Rp 30000/200gr

JTPCo Rp 19000/200gr

JTPi Rp 27000/200gr

Page 19: evaluasi kelayakan jamur

o Segmen C

Produk Kualitas Jenis Harga

Jamur tiram segarStandar

JTPu Rp 6000/kg

JTPKu Rp 35000/kg

JTPCo Rp 20000kg

JTPi Rp 28000/kg

Jamur tiram keringStandar

JTPu Rp 24000/kg

JTPKu Rp 90000/kg

JTPCo Rp 70000kg

JTPi Rp 78000/kg

3. Promosi (Promotion)

Cara – cara promosi yang dilakukan :

Tabel harga terlampir :

o Segmen A

Media cetak : dengan memuat iklan produk di koran Kompas diterbitkan di

halaman ke-2. Dengan biaya Rp 200.000/hari.

Media elektronik : dengan pemasangan iklan lewat internet dan pembuatan

website perusahaan. Dengan biaya untuk pemesanan domain sebesar Rp

250.000/tahun.

Franchise : pembuatan MoU di berbagai franchise / waralaba dengan tujuan

agar produk jamur ini dapat dipasarkan di tempat-tempat waralaba, dengan

spesifikasi :

- Department store

Matahari, Carrefour, Giant, Yogya

- Mini market

Alfamart, Indomart, Yomart

o Segmen B

Media cetak : dengan memuat iklan produk di koran Kompas diterbitkan di

halaman ke-2. Dengan biaya Rp 200.000/hari.

Media elektronik : dengan pemasangan iklan lewat internet dan pembuatan

website perusahaan. Dengan biaya untuk pemesanan domain sebesar Rp

250.000/tahun.

Franchise : pembuatan MoU di berbagai franchise / waralaba dengan tujuan

agar produk jamur ini dapat dipasarkan di tempat-tempat waralaba, dengan

spesifikasi :

- Department store

Matahari, Carrefour, Giant, Yogya

Page 20: evaluasi kelayakan jamur

- Mini market

Alfamart, Indomart, Yomart

Pasar : dengan menjual produk di pasar – pasar tradisional melalui perantara

di daerah Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, Bali

o Segmen C

Media elektronik : dengan pemasangan iklan lewat internet dan pembuatan

website perusahaan. Dengan biaya untuk pemesanan domain sebesar Rp

250.000.

Pasar : dengan menjual produk di pasar – pasar tradisional melalui perantara

di daerah Jawa, Sumatera, Bali. Untuk media pasar diperlukan distributor-

distributor disetiap kota (dalam tahap perumusan).

o Pasar lain

- Restoran dan hotel (dalam tahap perumusan).

- Ekspor

Untuk pasar ekspor cara-cara promosi yang dilakukan adalah dengan

media internet dan mengikuti pameran yang bertaraf internasional. Baik

di dalam negeri atau luar negeri (agro expo).

Page 21: evaluasi kelayakan jamur

BAB V

ASPEK TEKNIS

V. 1. Lokasi Proyek

V. 1. 1. Variabel Utama

a. Ketersediaan Bahan Mentah

Bahan mentah yang dibutuhkan dalam budidaya jamur tiram adalah :

- Bibit jamur F4

- Kapur

- Serbuk gergaji

- Dedak

- Kantung plastik(pembungkus media tanam)

- Karet gelang

- Alkohol

- Kapas

Jumlah stok bahan mentah tergolong cukup tinggi. Mengingat media tanam jamur

merupakan bahan sisa produksi atau limbah pengolahan penggergajian kayu.

Untuk proses pengemasan dibutuhkan beberapa bahan yaitu :

- Plastik kemasan produk

- Plastik kemasan baglog

- Kaleng kemasan

- Stiker label

Untuk proses pengemasan dibutuhkan beberapa perjanjian terlebih dulu dengan supplier.

b. Letak Pasar

Pasar tujuan adalah diseluruh Indonesia. Adapun lokasi pabrik akan dibangun adalah

di Bandung Jawa Barat.

Penentuan lokasi :

1. Berdasarkan matrik jarak

544

180 364

669

423

305

349

Ja

B

Jo

Si

Su

118

Berdasarkan matrik jarak maka didapatkan lokasi yang ideal adalah

Kota Jarak Maksimum

Jakarta 849 km

Bandung 669 km

Semarang 544 km

Page 22: evaluasi kelayakan jamur

Yogyakarta 603 km

Surabaya 849 km

Lokasi yang ideal adalah di kota Semarang.

2. Berdasarkan jumlah permintaan

Kota Jumlah Permintaan Jakarta 5 ton

Jawa Barat 20 ton Jawa Tengah 17 ton Yogyakarta 2 ton Jawa Timur 19 ton

Sumatra 22 ton Kalimantan 11 ton

Sulawesi 8 ton

Berdasarkan data permintaan, maka lokasi yang terbaik adalah di kota

Bandung. Hal ini dikarenakan di kota Bandung mempunyai jumlah permintaan

yang paling besar.

Dari data diatas maka lokasi pabrik yang dipilih adalah di kota Bandung. Hal

ini dikarenakan Bandung memiliki jumlah permintaan yang paling besar.

c. Tenaga Listrik Dan Air

Tenaga listrik

Dalam pembudidayaan jamur, listrik tidak memegang peranan yang vita. Hal

ini dikarenakan jamur akan tumbuh dengan baik jika ditempatkan di tempat yang

agak gelap (tidak terlalu terang). Biaya listrik untuk penerangan sebesar Rp

150000/bulan.

Air

Air memegang peranan yang sangat penting dalam hidup tumbuh jamur.

Adapun lokasi yang dipilih adalah di Lembang, maka biaya air yang harus

dikeluarkan adalah sebesar Rp 20000. Biaya tersebut digunakan unutk pembayaran

ke desa setempat. Air ini berasal dari mata air yang terdapat di desa tersebut.

d. Supply Tenaga Kerja

Ketersediaan tenaga kerja yang terdapat di Bandung Jawa Barat masih tergolong

banyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat jumlah

pengangguran yang ada 10,91 juta jiwa. Hal ini akan berdampak pada mudahnya mencari

tenaga kerja. Jumlah perkiraan tenaga kerja yang dibutuhkan sebanyak 25 orang pegawai.

e. Fasilitas Transportasi

Page 23: evaluasi kelayakan jamur

Fasilitas tranportasi di kota Bandung tergolong baik. Hal ini dibuktikan dengan

adanya jalur-jalur yang menghubungkan antara kota Bandung dengan kota-kota di seluruh

pulau Jawa. Adanya jalur selatan untuk menghubungkan antara kota Bandung dengan

Yogyakarta dan Solo sampai Surabaya. Ada pula jalur utara yang menghubungkan antara

kota Bandung dengan Semarang dan Surabaya. Selain itu, di Bandung juga terdapat jalur

tol cipularang yang menghubungkan antara Bandung dengan Jakarta dan Banten. Hal ini

akan memudahkan transportasi menuju pelabuha sebagai sarana penghubung denan kota

di luar pulau jawa.

V. 1. 2. Variabel Sekunder

a. Regulasi

Pemerintah sangat memperhatikan usaha di bidang pertanian. Hal ini dibuktikan

dengan keluarnya peraturan menteri pertanian nomor 42/Permenta/KU.330/10/2009.

Adapun isi dari peraturan tersebut memutuskan :

1. Petunjuk Teknis Pemanfaatan Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang Pertanian Tahun

2010 sebagaimana tercantum dalam Lampiran sebagai bagian yang tidak terpisahkan

dengan Peraturan ini.

2. Petunjuk Teknis DAK disusun untuk memberikan acuan bagi pemerintah kabupaten

dalam pemanfaatan DAK Bidang Pertanian Tahun 2010.

3. DAK Bidang Pertanian Tahun 2010 diarahkan untuk penyediaan fisik sarana dan

prasarana lahan dan air di tingkat usahatani; penyediaan fisik prasarana penyuluhan

pertanian berupa Balai Penyuluhan Kecamatan/BPP; dan prasarana lumbung pangan.

4. Pagu anggaran DAK tiap kabupaten sesuai yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan.

5. Penanggungjawab kegiatan DAK Bidang Pertanian yaitu Kepala Dinas/Badan/Kantor

lingkup pertanian Kabupaten sesuai dengan kewenangan, tugas pokok dan fungsinya.

6. Pelaksanaan kegiatan di luar Diktum KETIGA, tidak dapat dibiayai dari DAK Bidang

Pertanian Tahun 2010.

Dari keputusan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa pemerintah akan menyediakan

alokasi dana untuk mendukung kelangsungan bidang pertanian. Hal ini dibuktikan dengan

adanya perhatian khusu dibidang sarana dan prasarana. Adapun wujud konkret dari

keputusan ini adalah dibangunnya jalan-jalan di daerah pertanian. Jalan-jalan tersebut

adalah di daerah Parongpong Lembang tempat budidaya jamur tiram kami.

Selain itu, dikucurkannya dana UMKM dan Program Nasional Pemberdayaan

Masyarakat (PNPM) Mandiri. Yang bertujuan untuk menyokong pendanaan usaha di

Indonesia. Dasar hukum dari program ini adalah pada Keputusan Menteri Koordinator

Bidang Kesejahteraan Rakyat Selaku Ketua Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan

nomor 25/KEP/MENKO/KESRA/VII/2007 yang isinya memutuskan :

Page 24: evaluasi kelayakan jamur

1. Menteri koordinator bidang kesejahteraan rakyat selaku ketua tim koordinasi

penanggulangan kemiskinan tentang pedoman umum program nasional pemberdayaan

masyarakat mandiri

2. Menetapkan Pedoman Umum Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri

sebagai pedoman harmonisasi dan sinkronisasi program-program pemberdayaan

masyarakat yang ada di kementerian/ lembaga ke dalam Program Nasional

Pemberdayaan Masyarakat Mandiri.

3. Program-program pemberdayaan masyarakat yang ada di kementerian/ lembaga yang

bergabung dalam Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat Mandiri masing-

masing menetapkan Pedoman Pelaksanaan sesuai kebutuhannya.

4. Segala pembiayaan yang diperlukan bagi pelaksanaan Keputusan ini dibebankan pada

Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara.

5. Surat Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian hari

terdapat kekeliruan dalam keputusan ini akan diadakan perbaikan sebagaimana

mestinya.

b. Iklim Dan Keadaan Lingkungan

Secara topografis kota Bandung terletak pada ketinggian 768 meter diatas permukaan

laut, titik tertinggi terletak di daerah utara dengan ketinggian 1050 meter. Iklim kota

Bandung dipengaruhi oleh ikli pegunungan yang lembab dan sejuk. Rata-rata temperatur

di kisaran 17 - 270 C, curah hujan di kisaran 200,4 mm dan jumlah hari hujan di kisaran

21,3 hari perbulan. Suhu ini tentunya sangat mendukung tumbuh hidup jamur, dimana

jamur akan tumbuh secara optimal pada angka 22-280 C (untuk fase inkubasi) dan 16-220

C (fase pembentukan tubuh buah). Sedangkan kelembapan dapat diatur dengan adanya

penyemprotan air secara teratur agar didapatkan kelembapan yang ideal(70-90%).

Bandung terletak dalam suatu cekungan yang sering disebut cekungan Bandung. Hal

ini berdampak pada sirkulasi udara yang kurang lancar. Adapun salah satu pencemernya

adalah NOX (Oksida Nitrogen) dan SOX (Oksida Belerang) yang nantinya akan bereaksi

dengan uap air dan berubah menjadi asam. Asam inilah yang akan berbahaya bagi tumbuh

hidup tumbuhan. Akan tetapi, ini tidak terlalu mempengaruhi untuk tumbuhan jamur. Hal

ini dikarenakan jamur hidup di dalam ruangan. Jadi secara tidak langsung air asam ini

tidak akan mengenai jamur tiram budidaya. Untuk kualitas udara masih tergolong baik di

daerah Bandung utara.

c. Sikap Masyarakat

Sikap masyarakat daerah sekitar lembang sangat antusias. Hal ini dapat dilihat dari

perilaku masyarakat sekitar yang berbondong-bondong menyewakan lahan mereka untuk

budidaya jamur. Selain itu, masyarakat sekitar mendapat pekerjaan tambahan sebagai

pegawai pabrik baglog dan pegawai kumbung.

d. Rencana Ke Depan

Page 25: evaluasi kelayakan jamur

Rencana kedepannya dengan budidaya jamur ini bisa meningkatkan perekonomian

negara, meningkatkan gizi masyarakat, dan meningkatkan pendapatan masyarakat.

Rencana produksi tahun 2015 adalah 500 ton per bulan. Ini berkaitan dengan jumlah

penduduk dunia yang sangat besar.

Langkah-langkah untuk mencapai target 2015.

1. Perluasan area produksi menajdi 250 kumbung

2. Penambahan jumlah pabrik produksi

3. Penambahan jumlah produk pengemasan

4. Pembukaan lokasi budidaya di lokasi lain (Semarang dan Sumatra utara)

5. Akuisisi nama perusahaan (branding nama perusahaan)

6. Perubahan status kepemilikian perusahaan menjadi PT

V. 2. Skala Produksi

V. 2. 1. Estimasi skala produksi

Berdasarkan data diatas jumlah pasar potensial yang ada dan kapasitas maka :

Pasar Domestik

Pasar potensial Kapasitas 1 kubung

104 ton / bulan 1,35 ton/ bulan

Untuk pasar domestik targetnya adalah 60 % jadi jumlah total yang harus disediakan

adalah 64,4 ton/bulan.

Pasar Internasional(target)

Pasar potensial Kapasitas 1 kubung

100 ton / bulan 1,35 ton/ bulan

Dari data diatas maka skala produksi yang harus disediakan adalah sebesar 164,4 ton /bulan.

Sehingga dibutuhkan jumlah kumbung sebanyak 122 kumbung dengan perkumbung sebesar

Rp 4425000. Jadi total biaya yang harus dikeluarkan sebesar Rp 539850000 (lima ratus tiga

puluh sembilan juta delapan ratus lima puluh ribu rupiah). Dan proyeksi pendapatan perbulan

adalah sebesar Rp 988200000(sembilan ratus delapan puluh delapan juta dua ratus ribu

rupiah), dengan asumsi harga jual sesuai dengan jamur tiram putih.

V. 2. 2. Faktor pendukung

a. Permintaan

Jumlah permintaan jamur tiram di Indonesia masih sangat besar. Hal ini dapat dilihat

pada jumlah permintaan jarum tiram di Bandung. Di Bandung umlah permintaan

mencapai 20 ton perhari. Akan tetapi, kemampuan pasokan baru mencapai 10 ton perhari.

Ini merupaka kondisi yang sangat bagus, karena peluang masih sangat besar.

Pasar domestik

Page 26: evaluasi kelayakan jamur

Berdasarkan data petumbuhan penduduk sebesar 1,14 %. Maka dapat diperkirakan jumlah

permintaan untuk tahun-tahun kedepannya antara lain :

Tahun Proyeksi Permintaan

2009 154 ton

2010 156 ton

2011 159 ton

2012 163 ton

2013 168 ton

Pasar internasional

Untuk pasar internasional akan dipengaruhi oleh sentimen dan perluasan pasar.

b. Kapasitas teknis

Kapasitas satu kumbung dengan jumlah baglog 10000 buah hanya menghasilkan

sekitar 5,4 ton per 4 bulan atau 1,35 ton per bulan. Apabila dalam satu kumbung

menampung lebih dari 10000 dikhawatirkan akan berdampak pada produktivitas jamur itu

sendiri. Hal ini akan mengakibatkan pertumbuhan kurang optimal.

Kapasitas perhari dari proses produksi baglog sebesar 11000 baglog. Sedangkan

kapasitas produksi jamur kaleng sebesar 20000 buah kaleng berbagai macam ukuran dan

kapasitas produksi kemasan plastik sebesar 10000 buah kemasan.

c. Sumber daya manusia

Ketersediaan tenaga kerja yang terdapat di Bandung Jawa Barat masih tergolong

banyak. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Jawa Barat jumlah

pengangguran yang ada 10,91 juta jiwa. Hal ini akan berdampak pada mudahnya mencari

tenaga kerja.

Sedangkan unutk mengurusi jamur tiram, tidak dibutuhkan keterampilan khusus. Hal

ini dikarenakan mudahnya hidup jamur tiran itu sendiri.

Adapun yang harus dipahami oleh tenaga kerja yaitu,mampu mengukur tingkat

kelembapan udara dan mampu megnukur tingkat suhu udaradi dalam kumbung.

d. Finansial dan manajemen

e. Perubahan teknologi

Pada proses produksi baglog hanya ada satu mesin, yaitu mesin oven. Mesin ini

digunakan untuk mensterilisasikan baglog terhadap kuman, bakteri, dan jamur beracun.

Sehingga pada proses ini tidak terlalu berpengaruh terhadap perubahan teknologi.

Pada budidaya jamur tidak terlalu memperhatikan teknologi. Baik pada perubahannya.

Dalam budidaya jamur ada beberapa peralatan yang dibutuhkan, antara lain sprayer,

termometer dan alat pengukur kelembapan udara.

Page 27: evaluasi kelayakan jamur

Pada proses pengepakan, dampak dari perubahan teknologi akan berpengaruh pada

proses ini. Semakin baik teknologi yang digunakan akan semakin mempersingkat waktu

proses dan meningkatkan efisiensi dari proses pengepakan.

V. 3. Pemilihan Mesin dan Equipment

V. 3. 1. Peralatan Pada Mesin Kemasan Plastik

Pada kemasan plastik tidak memerlukan mesin serumit pada mesin

pengalengan. Peralatan pengemasan jamur tiram secara berurutan berdasarkan tahapan proses

pengemasan serta beberapa peralatan penunjang yang diperlukan adalah:

1. Mesin Pencuci

Mesin pencuci (washing machine) digunakan untuk pencucian awal bahan men-

tah. Mesin pencuci dijalankan oleh tenaga listrik dan proses pencucian berlangsung

secara basah dengan menggunakan air yang mengandung kadar klorin 15-25 ppm. Mula-

mula bak diisi air, kemudian saat jamur dimasukkan ke dalam bak mesin dihidupkan.

Pencucian berlangsung secara berulang-ulang dengan adanya pengadukan dan

berlangsung kira-kira selama satu menit. Saat melewati konveyor, mesin mempunyai

kemampuan untuk memisahkan kotoran yang terdapat pada jamur (jerami dan kompos).

2. Meja Pemotong

Meja pemotongan digunakan untuk membersihkan jamur yang sudah dicuci.

Meja terbuat dari stainless steel dengan ukuran sekitar 1 x 2 m2.

3. Mesin Pemisah (Grader Machine)

Mesin pemisah (grader machine) digunakan untuk memisahkan jamur

berdasarkan ukurannya. Mesin ini digunakan untuk memisahkan jamur baik yang

terkupas (peeled) maupun yang tidak terkupas (unpeeled).

Mesin pemisah berbentuk silinder dengan ukuran lubang di sepanjang dinding

silinder yang bervariasi (diameter antara 10 - 32 cm). Pemisahan berlangsung dengan

adanya putaran silinder yang akan membawa jamur dari satu bagian ke bagian lainnya.

Bila ukuran jamur kurang dari ukuran diameter lubang grader, maka jamur akan terpisah

dan tertampung pada wadah yang terpisah. Jamur yang dipisahkan berasal dari jamur

yang telah dimasak pada mesin blansir.

4. Mesin Penimbang

Mesin ini digunakan untuk proses penimbangan sebelum jamur

dimasukkan ke dalam kemasan plastik. Ukuran berat yang ditentukan adalah

sebesar 200 gr dan 1 kg.

5. Mesin Press Plastik

Page 28: evaluasi kelayakan jamur

Mesin ini berfungsi untuk mengemas jamur tiram. Sistem kerja dari alat ini

adalah menyedot udara dalam plastik kemasan dan setelah udara habis mesin

pemanas yang ada didalamnya akan mengepress ujung plastik.

V. 3. 2. Peralatan Pada Mesin Pengalengan

Berdasarkan proses dan produk yang dikalengkan, ruang produksi dibagi menjadi dua

unit. Unit pertama digunakan untuk proses persiapan awal bahan baku, meliputi pencucian,

pemotongan dan pemisahan awal dan blansir. Sedangkan unit kedua digunakan dalam proses

pengalengan, meliputi proses blansir, pemisahan, inspeksi, pengisisan, exhausting, penutupan,

dan sterilisasi. Ruang untuk pemrosesan jamur dengan penggaraman dibuat terpisah untuk

mencegah kontaminasi silang antara bahan mentah dengan bahan yang siap dikalengkan.

Peralatan pengalengan jamur tiram secara berurutan berdasarkan tahapan proses

pengalengan serta beberapa peralatan penunjang yang diperlukan adalah:

1. Mesin Pencuci

Mesin pencuci (washing machine) digunakan untuk pencucian awal bahan mentah.

Mesin pencuci dijalankan oleh tenaga listrik dan proses pencucian berlangsung secara basah

dengan menggunakan air yang mengandung kadar klorin 15-25 ppm. Mula-mula bak diisi air,

kemudian saat jamur dimasukkan ke dalam bak mesin dihidupkan. Pencucian berlangsung

secara berulang-ulang dengan adanya pengadukan dan berlangsung kira-kira selama satu

menit. Saat melewati konveyor, mesin mempunyai kemampuan untuk memisahkan kotoran

yang terdapat pada jamur (jerami dan kompos).

2. Meja Pemotongan

Meja pemotongan digunakan untuk membersihkan jamur yang sudah dicuci. Meja

terbuat dari stainless steel dengan ukuran sekitar 1 x 2 m2.

3. Bak Perendaman Jamur

Bak perendaman disediakan untuk menyimpan sementara jamur yang akan dimasak.

Bak yang digunakan bervariasi ukurannya dan terbuat dari stainless steel. Bak perendaman

yang lain disediakan untuk menyimpan sementara jamur yang akan diinspeksi setelah

mamasuki proses pemisahan oleh mesin pemisah.

4. Mesin Blansir dan Pendingin (Blancher and Cooling Machine)

Mesin blansir dan pendingin merupakan satu rangkaian alat yang digunakan dalam

proses pemasakan pendahuluan jamur dan pendinginan kembali. Sebagai pemasak digunakan

air yang mengandung asam sitrat yang dipanaskan dengan steam. Jamur dipanaskan dengan

memasukkannya ke dalam keranjang-keranjang konveyor yang akan membawanya ke dalam

ruang pemasak. Untuk mengatur suhu air pemasak, alat dilengkapi dengan termometer yang

digunakan sebagai pengontrol.

Page 29: evaluasi kelayakan jamur

Setelah keluar, maka jamur akan dibawa oleh konveyor ke bagian mesin pendingin.

Efisiensi pendinginan ditingkatkan dengan sistem gelombang yang sekaligus akan

memindahkan jamur dari satu bagian ke bagian lainnya.

5. Mesin Pemisah (grader machine)

Mesin pemisah (grader machine) digunakan untuk memisahkan jamur berdasarkan

ukurannya. Mesin ini digunakan untuk memisahkan jamur baik yang terkupas (peeled)

maupun yang tidak terkupas (unpeeled).

Mesin pemisah berbentuk silinder dengan ukuran lubang di sepanjang dinding silinder

yang bervariasi (diameter antara 10 - 32 cm). Pemisahan berlangsung dengan adanya putaran

silinder yang akan membawa jamur dari satu bagian ke bagian lainnya. Bila ukuran jamur

kurang dari ukuran diameter lubang grader, maka jamur akan terpisah dan tertampung pada

wadah yang terpisah. Jamur yang dipisahkan berasal dari jamur yang telah dimasak pada

mesin blansir.

6. Meja Inspeksi

Meja inspeksi (inspection belt conveyor) digunakan untuk memeriksa kembali jamur

sebelum diisikan ke dalam kaleng. Meja inspeksi ini menggunakan sistem konveyor dengan

ukuran panjang sekitar 5 meter.

7. Washing Shaker dan Vibrator Dewater

Washing shaker digunakan untuk proses pencucian akhir jamur sebelum diisikan ke

dalam jamur. Prinsip kerja yang digunakan pada alat ini mirip dengan mesin pendingin setelah

proses blansir, hanya alat ini dirangkaikan dengan mesin penirisan air (vibrator dewater).

8. Mesin Pencuci Kaleng (Empty Can Washer)

Mesin pencuci kaleng digunakan untuk membersihkan kaleng sebelum digunakan

untuk pengemas jamur. Jumlah mesin yang digunakan ada dua buah, yaitu untuk kaleng

berukuran 8oz dan 68oz. Prinsip kerja alat adalah pencucian dengan air hangat dimana kaleng

akan dibawa ke ruang pencuci dengan adanya konveyor bermagnet.

9. Mesin Kode (Coding Machine)

Mesin kode digunakan untuk memberikan kode pada tutup kaleng berdasarkan jenis

jamur dan tanggal produksinya. Jenis alat yang digunakan ada 2 buah, yaitu untuk tutup

kaleng 8oz dan 68oz.

10. Meja Pengisian (Filling Table)

Meja pengisian digunakan untuk memasukkan jamur ke dalam kaleng. Meja terbuat

dari stainless steel, dan pada bagian meja terdapat lubang-lubang pengisian.

11. Exhausting Box

Exhausting box digunakan untuk proses exhausting sebelum proses penutupan kaleng.

Prinsip alat ini adalah pemasakan dengan uap panas yang dialirkan ke dalam kaleng yang

disalurkan dengan konveyor, dimana akan terjadi pengeluaran udara dari dalam kaleng akibat

desakan dari larutan garam yang menguap.

Page 30: evaluasi kelayakan jamur

12. Panci Pemasak (Cook Pan/Brine Maker)

Panci pemasak digunakan untuk memasak air garam yang akan digunakan untuk

larutan media jamur. Panci ini terbuat dari stainless steel dilengkapi dengan klep peng-atur

uap. Prinsip pemanasan pada panci pemasak ini dilakukan secara steam jacket, dimana panci

pemasak ini memiliki dinding berlapis dua dan di antaranya terdapat rongga berisi uap.

13. Mesin Penutup Kaleng

Bagian penting dari mesin penutup kaleng ini adalah rol pelipat, rol perapat, lifter,

seaming chuck, dan seaming head. Pada seaming head terletak rol pelipat dan rol perapat serta

gerigi yang mengatur perputaran kedua rol tersebut. Rol pelipat ber-bentuk lingkaran dibuat

dari baja yang dilengkapi dengan pelat melengkung yang berguna untuk membentuk lekukan

tepi tutup dan badan kaleng sehingga bisa saling melipat. Rol perapat bertugas melanjutkan

tugas rol pelipat dengan menekan lipatan hingga menjadi rapat. Seaming chuck berupa sebuah

piringan baja yang berbingkai, terletak di tengah-tengah seaming head di antara rol-rol.

Seaming chuck merupakan landasan bagi rol pelipat dan rol perapat pada saat operasi

penutupan kaleng. Lifter dilengkapi dengan pegas (per) yang menunjang gerakan turun naik

dari lifter yang akan mengangkat, kaleng yang terletak di atasnya sehingga tutup kaleng

melekat pada chuck dan dilanjutkan oleh kerja rol-rol untuk merapatkan penutupan.

14. Retort

Retort merupakan suatu bejana yang tertutup dan tahan tekanan tinggi yang

ditimbulkan oleh uap yang berasal dari boiler yang berfungsi untuk sterilisasi produk. Retort

dilengkapi dengan peralatan pengukur tekanan, klep uap, kran air pendingin, kran

pembuangan air, vent, pengukur suhu, rekorder, pemancar uap (steam spreader), bleeder dan

klep pengaman.

Fungsi dari masing-masing bagian dapat dijelaskan sebagai berikut :

a. Pengukur suhu

Pengukur suhu (termometer) digunakan sebagai tolok ukur atau indikator suhu

dalam retort. Jumlah minimal termometer yang harus ada adalah satu buah. Termo-

meter yang digunakan pada retort tersebut perlu dikalibrasi dan dijaga agar tetap

dalam kondisi dan berfungsi dengan baik. Sebelum dipasang harus ditera ketelitiannya

terhadap termometer yang telah diketahui ketelitiannya (minimal setahun sekali).

b. Bleeder

Bleeder merupakan lubang kecil dalam retort yang berfungsi untuk memberikan

sarana pengamatan melalui adanya aliran uap air, serta menyebabkan terjadinya

sirkulasi di dalam retort, serta mengeluarkan sedikit air dan udara dari retort. Bleeder

tambahan dipasang juga di dekat termometer. Pada retort vertikal minimal terdapat

satu lubang bleeder yang terletak dalam retort sedemikian rupa sehingga berlawanan

dengan masuknya uap.

c. Vent

Page 31: evaluasi kelayakan jamur

Vent merupakan bagian dari retort yang berfungsi untuk mengeluarkan udara

yang terdapat di dalam retort sebelum proses sterilisasi dimulai.

d. Muffler

Muffler sering digunakan pada bleeder ataupun vent untuk mengurangi suara

berisik akibat pembuangan uap. Jika mufflers digunakan, kejadian yang merintangi

pembuangan udara harus dicatat.

e. Pressure gauge

Setiap retort dilengkapi dengan sebuah pengukur tekanan (manometer), yang

berskala 2 psi atau kurang, dengan kisaran 0 - 30 psig. Pressure gauge harus dipasang

pada steam loop untuk mengurangi vibrasi yang mungkin terjadi pada dinding retort.

f. Penyebar uap (steam spreader)

Pada retort vertikal harus dilengkapi dengan pemancar uap yang terletak di

bagian dasar retort. Lubang-lubang pipa membentuk sudut pancaran uap air 90oC,

artinya 450 sebelah kiri dan sebelah kanan pipa. Pada retort ini diatur sedemikian rupa

sehingga pipa berbentuk huruf X atau bentuk lingkaran dengan pemancar uap

menghadap ke bagian dalam.

g. Saluran uap air

Saluran uap air merupakan saluran yang mensuplai uap air ke dalam retort.

Saluran ini dapat masuk ke dalam retort melalui bagian atas retort, atau dari dasar

retort dan dilengkapi dengan steam control valve yang digerakkan oleh udara atau

listrik. Yang penting saluran ini harus cukup besar untuk menampung uap air yang

diperlukan.

h. Keran pembuangan air

Keran pembuangan air digunakan untuk mebuang air dari dalam retort setelah

proses pendinginan. Letak lubang pengeluaran air ada di bagian bawah retort.

i. Rekorder

Setiap retort harus memiliki rekorder suhu. Rekorder ini harus diatur sedemikian

rupa sehingga cocok dengan suhu termometer.

j. Klep pengaman

Klep pengaman adalah klep yang terbuka secara otomatis bila tekanan dalam

retort melampaui batas ketahanan retort.

15. Mesin Etiket

Mesin etiket digunakan untuk menempelkan label pada produk kaleng. Alat ini

memiliki dua rol. Rol pertama berfungsi untuk memberikan lem pada kaleng dan rol kedua

berfungsi untuk melekatkan label pada kaleng.

16. Mesin Penguji Kesempurnan Penutupan Kaleng

Pada pengawasan mutu kaleng baru, yang dilakukan adalah pengujian kesem-

purnaan penutupan kaleng. Salah satu alat yang digunakan untuk pengujian tersebut

Page 32: evaluasi kelayakan jamur

adalah alat penguji kesempurnaan penutupan kaleng. Cara kerja dari alat ini adalah

pengukuran bagian penutupan kaleng pada layar monitor yang menampilkan gambar

bagian yang mengalami proses penutupan.

V. 4. Proses dan Layout Produksi

Layout pabrik

Page 33: evaluasi kelayakan jamur

Spesifikasi :

Kumbung :

Setiap kumbung berukuran 40 m2 (4x10)

Tinggi 2,5 m (Dinding terbuat dari anyaman bambu)

Tinggi rak 2,3 m

Penempatan baglog dengan cara dibaringkan.

Pabrik Baglog :

Luas pabrik 300 m2

Mesin yang terdapat didalamnya adalah mesin oven.

Luas Lahan :

122 kumbung x 40 m2 = 4880 m2

Layout proses produksi (digedung produksi)

Page 34: evaluasi kelayakan jamur

Layout Pabrik Pengemasan

Pintufdfaffpintu

Pintufdfaffpintu

Page 35: evaluasi kelayakan jamur

V. 5. Jenis Penggunaan Teknologi

Pada proses budidaya tidak ada penerapan teknologi secara signifikan. Akan tetapi, penggunaan

teknologi pada proses pengemasan telah menggunakan teknologi maju.

Alat alat yang dibutuhkan antara lain :

Page 36: evaluasi kelayakan jamur

a. Proses Pengemasan

1. Proses pengalengan

Mesin pencuci(washing machine)

Meja pemotong(cutting machine)

Mesin blansir dan pendingin(blancher and cooling machine)

Mesin pemisah(grader machine)

Conveyor ispeksi(inspection belt conveyor)

Washing shaker and vibrator dewater

Mesin pencuci kaleng kosong(empty can washer)

Mesin kode(coding machine)

Meja pengisi(filling table)

Exhausting box

Panci pemasak(cook pan/brine maker)

Mesin penutup kaleng

Retort

Mesin etiket

2. Proses pengemasan plastik

Mesin pencuci(washing machine)

Meja pemotong(cutting machine)

Mesin pemisah(grader machine)

Mesin penimbang

Mesin pengepress

b. Proses Produksi Baglog

Mesin pencampur(mixing machine)

Mesin oven

Page 37: evaluasi kelayakan jamur

DAFTAR PUSTAKA

Biro Pusat Statistik. 2009. “Penduduk 15 Tahun Ke Atas yang Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan

Utama 2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009”. Jakarta.

Biro Pusat Statistik. 2009. “Pengangguran Terbuka*) Menurut Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan

2004, 2005, 2006, 2007, 2008 dan 2009”. Jakarta.

Surabaya Post tanggal 8 Februari 2010. “Kesejahteraan Petani Terabaikan”.

http://jamursekolahdolan.blogspot.com/

http://nirhono.wordpress.com/

http://www.depkop.go.id/

http://www.e-iklanbaris.com

http://www.pasarjamur.com/

http://www.pnpm-mandiri.org/

Page 38: evaluasi kelayakan jamur

LAMPIRAN 1

BW FC BW FC BW FC BW FC1 KOMPAS 55000 3 28 165000 77500 77500 117500 525002 POSKOTA 10000 4 35 40000 19000 19000 25000 7000 25000 19000 25000 15000 200003 NONSTOP 9000 3 32 27000 8000 10000 15000 7000 11000 10000 13000 10000 150004 LAMPU HIJAU 20000 3 32 60000 25000 25000 35000 25000 35000 30000 40000 25000 350005 MEDIA INDONESIA 25575 3 32 76725 48000 48000 70000 24000 48000 70000 17500 370006 S PEMBARUAN 28050 3 35 84150 38000 38000 51000 19500 25500 40000 550007 BISNIS INDONESIA 20900 3 37 62700 27500 33500 50500 22500 39500 35000 52500 20000 335008 BERITA KOTA 9900 4 33 39600 22000 22000 29000 14000 22000 29000 120009 RAKYAT MERDEKA 13200 3 32 39600 18000 25000 33000 22000 27000 26000 34000 16000 20000

10 WARTA KOTA 15400 3 40 46200 27500 27500 36000 4000 27500 36000 1600011 JAKARTA POST 33000 3 38 99000 34500 34500 45000 34500 45000 34500 45000 34500 4500012 INDOPOS 13200 3 42 39600 22000 22000 30000 20000 25000 22000 27500 17500 2500013 BISNIS JAKARTA 8000 3 30 24000 15000 15000 18000 7000 12000 4500 6000 15000 1800014 REPUBLIKA 17600 3 35 52800 16000 39000 56000 16000 25000 38000 53000 16000 2500015 SINAR HARAPAN 15000 3 37 45000 25000 28000 38000 10000 25000 25000 35000 18000 3000016 KORAN TEMPO 31000 3 34 93000 33500 41500 73000 25000 50000 47500 79900

ADVERTORIAL NERACA/RUPS PROSPEKTUS

DAFTAR HARGA IKLAN 2010

NO MEDIA CETAK HARGA PERBARIS MIN KARAKTER HARGA MIN HARGA KOLOM BWDISPLAY DUKA CITA