evaluasi kebijakan kawasan...

106

Upload: lamnga

Post on 14-Mar-2019

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 2: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALAN KOTA BANDAR LAMPUNG - KOTA METRO

TESIS

Diajukan ~ntuk memenuhi sebagian persyaratan dalam menyelesaikan studi pada Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik

:.Jniversitas Indonesla

Oleh: Selly Sumanty

NPM : 660 422 0558

MAGISTER PERENCANAAN DAN KEBIJAKAN PUBLIK FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

2005

Page 3: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal

LEMBAR PENGESAHAN

Selly Sumanty· Bandung 27 Nopember 1969 6604220558 EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALAN KOTA BANDAR LAMPUNG­KOTA METRO

Menyet:.Jjui Pembimbing,

_.... (Dr. Nining I. Soesilo)

Mengetahui Magister Perencanaan dan Kebijakan Publik

Fakultas Ekonom1 Universitas Indonesia

Ketua,

Dr. B. Raksaka Mahi NIP. 131 923 199

Page 4: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 5: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

KATA PENGANTAR

Puji syukur Penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah

melimp3hkan rahmat dan karunia Nya sehingga penulis dapat

menyelesaikan Tesis yang berjudul "Evaluasi Kebijakan Kawasan

Andalan Kota Bandar Lampung-Kota Metro" penulisan Tesis ini

dimaksudkan untuk menganalisis salah satu program pembangunan

dengan pendekatan pengambangan wilayah yang diharapkan terpadu

antar sektor, guna keberhasilan program pembangunan khususnya di

pr-opinsi Lampung. Dalam membahas tesis ini akan dicoba dengan

rnenggunakan beberapa peralatan analisis dan teori yang diperoleh

selama mengikuti pendidikan pada Magister Perencanaan dan

Kebijakan Publik (MPKP) Universitas Indonesia.

Dalam kesempatan ini penulisan mengucc:pkan terima kasih

yan~ sebesar-besarnya kepada:

1. Ibu D;. Nining I. Soesilo, selaku pembirnbing yang telah

memberikan bimbingan, arahan, semangat dan bantuannya

dalam penyusunan tesis ini.

2. Bapak Dr. B. Raksaka Mahi selaku Ketua Program Magister

Perencanaan dan Kebijakan Publik (MFKP) UI yang telah

memberikan kesempatan kepada penulis untuk menempuh S-2

di MPKP UI.

3. Ibu Hera Susanti,SE,M.Sc, selaku Sekretaris Program MPKP UI

4. Bapak dan Ibu Dosen pengajar di MPKP UI yang tidak dapat

penulis sebutkan satu persatu serta seluruh staf ai<ademik.

5. Pusbindiklatren Bappenas yang telah memberikan bantuan

beasiswa, sehingga penulis dapat melanjutkan studi pada

program MPKP UI.

6. Papa, Mama, serta kakak-kakak dan keponakanku atas

dukungan serta doa yang telah diberikan kepada penulis

Page 6: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

7. Rasa terimakasih yang tak terhingga kepada suamiku M. Sigid

Gunarto dan anak-anakku tercinta Cecille dan Dimas yang telah

banyak berkorban demi kelancaran studi ini.

8. Teman-teman seperjuangan Tini, Ita, dan Leni atas

kebersamaannya dalam canda dan duka selama menempuh

perjalanan panjang ini

Penulis menyadari bahwa tesis ini jauh dari kesempurnaan,

untuk itu penulis berharap atas kritik dan saran yang bersifat

membangun dari semua pihak sehingga dapat memperbaiki tesis ini

menjadi lebih sempurna. Akhirnya penulis berharap supaya tesis ini

dapat dikembangkan, terimakasih.

Salemba, Agustus 2005

Penulis

II

Page 7: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 8: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

DAFTAR ISI

Kata Pengantar ................................................................ . Datta r Isi . . . . . . . . . . . . .. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . ii Daftar Tabel ..................................................................... vi Abstraksi

BABI PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ......................................................... 1 1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian ............................ 3 1.3 Rumusan Permasalahan ...................................... 4 1.4 Methodologi Penelitian ........................................... 4

1.4.1. Sumber D2ta .................................... ..... 4 1.4.2. Teknik Analisis ........................................ 5 1.4.2"".1. Analisis Shift Share ............................... 5 1.4.2.2. Analisis Location Quotient.. ................... 7

1.5 Kerangka Pemikiran ............................................... 9 1.6 Sistematika Penulisan .... ...................................... 10

BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Analisis Kebijak~n ................................ .................. 11

2.1.1. Pengertian Analisis Kebijakan ................ 11 2.1.2. Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan ........ 12

2.1.2.1. Anaisis Kebijakan Prospektif .. 12 2.1.2.2. Analisis Kebijakan Retrospektif. 12 2.1.2.3. Analisis Kebijakan yang Terintegrasi

·-······················································· 13 2.2. Pengembangan Wilayah ...................................... 13

2.2.1. Pengertian pengembangan wilayah ... 13 2.2.2. Keterpaduan Pengembangan Wilayah .. 14

2.3. Pere!'lcanaan Pembangunan Ekonomi ................ 15 2.4. KawasC:tn Andalan .................................................. 16 2.5 Analisis Locatioil Question .................................... 17 2.6. Analisis Shift Share ............................................... 18

BAB III GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR lAMPUNG DAN KOTA METRO 3.1. Gambaran Kota Bandar Lampung .................... 21

3.1.1. Kondisi Geografis dan Jumlah Penduduk 21 3.1.1.1. Keadaan Geografis ............... 21 3.1.1.2. Jumlah Penduduk ................ 22

3.1.2 Fungsi Kota dalam Konteks Wilayah Provinsi

··································································· 22 3.1.3 Kondisi Sarana Kota .................................. 22

3.1.3.1. Transportasi .............................. 22 3.1.3.2. Air Bersih ................................... 24

Ill

Page 9: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.1.3.3. Telepon ....................................... 25 3.1.3.4. Listrik .......................................... 25

3.1.4. Penentuan Peran dan Fungsi Kota .......... 26 3.1.4.1. Ekonomi ..................................... 26 3.1.4.2. Perkembangan Teknologi Informasi

················································· 27 · 3.1.4.3. Perkembangan Daerah Sekitar

················································· 27 3.1.4.4. Potensi Alam ............................. 28 3.1.4.5. Dukungan Wilayah Belakang 28

3.1.5. Kondisi Perekonomian ................................ 29 3.1.5.1. Perkembangan PDRB Tahun 1993-2003

······················································· 29 3.1.5.2. Struktur Perekonomian ......... 29

3.2 Gamba ran Umum Kota Metro .... ..................... 30 3.2.1. Aspek fisik dasar.................... .................... 30

3.2.1.1. Letak Geografis . .... .. . ...... .. . .. . 30 3.2.1.2. Peran dan Fungsi Kota Metro . . 32

3.2.2. Aspek Sumber Day a Man usia .............. 33 3.2.3. Aspek Perekonomian Kota Metro ... . ...... 35

3.2.3.1. Ana lisa PDRB ... . . ... . ......... ...... 35 3.2.3.2. Pertumbuhan Ekonomi ........... 36 3.2.3.3. Struktur Ekonomi .... .............. 37

3.2.4, Aspek Saran a dan PrasaranCI .. ......... .... 38 3.2.4.1. Transportasi ....... ... ............... 38 3.2.4.2. Air Bersih . ............ .. . ............. 39 3.2.4.3. Listrik ................................. 40 3.2.4.4. Telepon ... ......... ...... .. ... ........ 40

BABIV PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN BANDAR LAMPUNG METRO DAN SEKITARNYA

4.1. Program Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung, Metro dan Sekitarnya ........................... 41 4.1.1. Strategi Pengembangan Sisi Permintaan 41 4.1.2. Strategi Pengembangan Sisi Penawaran 42 4.1.3. Strategi Pengembangan Sisi Pelayanan Wilayah

··································································· 43 4.1.4. Pendekatan Pengembangan Kawasan ... 43

4.2. Paradigma Pembangunan dan Arah Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung, Metro dan sekitarnya ................................................................... 44

4.3. Rencana Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung, Metro dan Sekitarnya ............................ 45 4.3.1. Memperkuat Sisi Permintaan ................... 47 4.3.2. Memprioritaskan Sisi Penawaran Wilayah 47 4.3.3. Pemenuhan Pelayanan Wilayah ................. 48 4.3.4. Rencana Pengembangan KA BLM ........... 49

IV

Page 10: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

4.3.4.1. Pengembangan Sentra Produksi Komunitas .................................... 49

4.3.4.2. Pengembangan Pusat pusat Pelayanan .................................... 49

4.3.4.3. Pengembangan Infrastruktur Utama ....................................................... 50

4.4. Indikasi Program Pengembangan Kawasan Andalan Bandar LAmpung, Metro dan sekitarnya .............. 51

BAB V ANALISIS PEREKONOMIAN PERENCANAAN

DAN KEBIJAKAN

5.1. Pertumbuhan Ekonomi ............................................. 52 5.1.1. Konstribusi dan Pertumbuhan sektoral ... 52 5.1.2. Analisis Location Question ........................... 58 5.1.3. Analisis Shift Share ....................................... 61

5.2. Kebijakan Perencanaan Daerah ............................... 66 5.2.1. Kebijakan Pembangunan Bandar lampung. 68 5.2._2. Kebijakan Pembangunan Metro ................... 68

5.3. Evaiuasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Kawasan Andalan Bandar Lampung - Metro ......................... 68

BAB VI. KESlMPULAN DAN SARAN 6.1. Kesimpulan ....................... ....................................... 71 6.2. Saran dan Rekomendasi.......................... ............. 73

Daftar Pustaka Lampiran

\'

Page 11: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 3.1.

Tabel 3.2.

Tabel 3.3. Tabel 3.4.

Tabel 3.5.

Tabel 3.6.

Tabel 3.7.

Tabel 3.8.

Tabel 3.9. Tabel 3.10. Tabel 3.11. Tabel 5.1.

Tabel 5.2.

Tabel 5.3.

Tabel 5.4.

Tabel 5.4.

Tabel 5.5.

Tabel 5.6.

Tabel 5.7.

Tabel 5.8. Tabel 5.9. Tabel 5.10.

Tabel 5.11. Tabel 5.12.

DAFTAR TABEL

Proyeksi Kebutuhan air bersih dalam kaitan dengan pelayanan tahun 1999 - 2030 ........................... 24 kapasitas sambungan dan fasilitas telpon di Kota Bandar Lampung tahun 2000 ..... :.:................................... 25 Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan .... 33 Jumlah Pencari Kerja yg terdaftar Berdasarkan tingkat pendidikan tahun 2003 .............................................. 33 Jumlah Penduduk yang bekerja menurut lapangan pekerjaan tahun 2003 .......................................... 34 PDRB Kota Metro atas harga berlaku dan atas harga konstan tahun 1999 - 2003 .. .. .. .. .. .. .. .. .... .. .. . 35 Perkembangan PDRB Kota Metro Atas Harga Berlaku dan Atas Harga Konstan Tahun 1999 - 2003 ........... 36 Tingkat pertumbuhan PDRB Kota Metro tahun 1999-2003 menurut lapangan usaha pada harga konstan 37 Panjang Jalan di Kota Metro .......... .............. 38 Proyeksi kebutuhab air bersih di Kota Metro .... 39 Proyeksi kebutuhan listrik total ........................... 40 FORB dan pertumbuhan sektoral di Kota Bandar Lampung tahun 1999 - 2003 ................................................. 53 PDP.B dan pertumbuhan sektoral di Kota Metro tahun 1999 - 2003 ............................................................ 54 Perbandingan rata-rata pertumbuhan ekonomi berdasarkan PDRB dengan harga konstan tahun 1993 -2003 .......................................................... 55 PDRB Kota Metro kontribusi sektoral Cltas dasar harg konstan 1993 menurut lapangan usaha tahun 1999 ·· 2003 ........................................................ 57 PDRB Kota Bandar Lampung kontribusi sektoral r.~tas dasar harg konstan 1993 menurut lapangan usaha tahun 1999- 2003 ................................ ............... 58 Hasil perhitungan LQ Kota Bandar Lampung tahun 1999 -2003 .......................................................... 60 Hasil perhitungan LQ Kota Metro tahun 1999- 2003 ............................................................... 59 Hasil Perhitungan LQ Kota Metro berdasarkan PDRB harga konstan tahun 1999-2003 ........................... 60 Hasil perhitungan shift share Kota Bandar Lampung 62 Hasil perhitungan shift share Kota Metro ....... 63 Hasil analisis LQ dan shift share Kota Bandar Lampung .................................................................................... 64 Hasil analisis LQ dan shift share Kota Metro ...... 65 Evaluasi kebijakan pengembangan kawasan andalcm ..................................................................................... 70

VI

Page 12: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 13: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

ABSTRAKSI

Penetapan Kawasan Andalan dilakukan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi

daerah dan sekaligus untuk meningkatkan pemerataan pembangunan daerah. Keberadaan

Kawasan Andalan memegang peranan pentin~ sebagai acuan alokasi investasi bagi

pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Dengan keberhasilan pengembangan kawasan

andalan diharapkan dalam jangka panjang kemampuan pemerintah daerah dalam proses

perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi pembanguan di Propinsi Lampung

akan semakin meningkat, terutama dalam hal peningkatan kualitas pelayanan kepada

masyarakat dan kinerja pembangunan ekonomi pada daerah Kabupaten dan Kota. Pada

tahun anggaran 2000 telah disusun Rencana Program Pengembangan Kawasan Andalan

Bandar Lampung dan Metro, dengan demikian maka pembahasan akan dilakukan batas

kawasan strtategis yang memiliki komoditas potensial untuk dipacu pengembangannya

sesuai dengan basis ekonomi yang dimiliki yaitu hanya pada Kota Bandar Lampung dal}_ Kota

Melro.

Pertumbuhan ekonomi wilayah dan pembangunan dapat dilakukan bersamaan

m~lalui perluasan kegiatan ekonomi. Program pengembangan Kawasan Andalan itu sendiri

bertujuan untuk Melakukan ldentifikasi terhadap sek!or unggulan, dan sub kawasan

strategis dan Mengevaluasi serta Menganalisis Kota Bandar Larnpung-Metro sebagdi

kawasan andalan, dalam pengembangan sektor dan sub kawasan strategis.

Berdasarkan kebijakan pengembangan Kawasan Andalan untuk kawasan

Bandar Lampung dan Metro bahwa ada beberapa sektor yang bukan menjadi andalan akan

tetapi meru pakan pendu kung sektor and alan dan dapat dikategorikan sebaga: kawasan

andalan seperti halny~ di Kota Metro dimana untuk sektor Pertanian sebagai sektor

unggulan meskipun bukan merupakan sektor andalan akan tetapi di dorong dari sub sektor

peternakan, sedangkan untuk Kota Bandar Lampung mempunyai kategori kawasan andalan

dan sesuai dengan kebijakan yang ada. Kebijakan daerah dalam penerapan untuk Kota

Bandar Lampung sebagai kawasan andalan cocok dengan fungsi Kota Bandar Lampung

sebagai Pusat pemerintahan Propinsi Lampung. Dari hasil perhitungan LQ Hampir semua

sektor merupakan sektor basis dan Shift Share mempunyai share yang tinggi (dominan).

Page 14: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 15: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Otonomi yang sudah mulai diundangkan pada awal tahun 2000

merupakan kebijaksanaan yang mendasar bagi Negara Kesatuan

Republik Indonesia menuju tatanan sebenarnya yang sudah mulai

dicanangkan pada era 1970-an. Dalam rangka pelaksanaan azas

desentralisasi dibentuk dan disusun daerah propinsi, daerah kabupaten

dan daerah kota yang berwenang mengatur dan mengurus

kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri

berdasarkan aspirasi masyaruk2t dan masing-masing c!aerah tersebut

berdiri sendiri dan tidak mempunyai hubungan tata jenjang (secara

hierarki) antara satu dengan lainnya. Berdasari<an pada pernyataan

tersebut maka akan muncul rigiditas dan kekakuan antar daerah. Oleh

sebab itu, diperlukan sebuah solusi terhadap permasalahan tersebut

melalui pengembangan paradigma pembangunan berkelanjutan

dengan pendekatan kewilayahan (Regional Approach).

Pengembangan Wilayah merupakan upaya nyata pemerintah

daerah untuk mampu memadukan, menyerasikan dan

mengkoordinasikan berbagai masukan pembangunan baik berupa

program sektoral, pembangunan daerah maupun program-program

khusus dengan upaya dan kebijaksanaan pembangunan yang disusun

berdasar kondisi, potensi, dan kebutuhan nyata daerah.

Pada mulanya, Program Pengembangan Wilayah merupakan

pendekatan pembangunan daerah yang diarahkan untuk mengatasi

permasalahan-permasalahan masyarakat miskin, wilayah miskin serta

terbelakang. Wilayah-wilayah dimaksud disebut sebagai kantong­

kantong kemiskinan yang pada pertengahan dekade semb:lan puluhan

relatif tidak terjangkau dan tidak ditangani baik oleh program-program

Page 16: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

yang bersumber dari APBN, APBD maupun sumber-sumber lainnya.

Sedangkan wilayah yang mempunyai keunggulan komparatif dan

ditunjang keunggulan kompetitif akan menjadi sentra bagi

pengembangan perekonomian. Untuk mengatasi kecenderungan

tersebut, suatu wilayah akan berusaha untuk berkonsentrasi pada

produk-produk unggulan wilayah tersebut.

Upaya pengembangan wilayah dengan berkonsentrasi pada

produk unggulan tersebut telah disusun dalam RTRW Nasional dan

telah ditetapkan dengan PP No. 47 tahun 1997. Pengembangan

Kawasan Andalan ini pada hakekatnya dimaksudkan untuk

mengakomodasikan dan mewadahi kegiatan investasi baik yang

berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.. Secara nasional telah

ditetapkan 111 Kawcsan Andalan, dan yang berada di Propinsi

Lampung terdiri atas 3 lokasi. yaitu :

• Kawasan Andalan Mesuji dan Sekitarnya

• Kawasan Andalan Bandar Lampung-Metro dan Sekitarnya

• Kawasan Ar.dalan Kotabumi dan sekitarnya.

Penetapan Kawasan Andalan dilakukan atas dasar upaya untuk

meningkatkan pertumbuhan ekonomi daerah dan sekaligus untuk

meningkatkan pemerataan pembangunan daerah. Keheradaan

Kawasan Andalan memegang peranan penting sebagai acuan alokasi

i!1vestasi bagi pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat.

Dengan keberhasilan pengembangan kawasan andalan

diharapkan dclam jangka panjang kemampuan pemerintah daerah

dalam proses perencanaan, pelaksanaan, pemantauan dan evaluasi

pembangunan di Propinsi Lampung akan semakin meningkat, terutama

dalam hal peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan

kinerja pembangunan ekonomi pada daerah Kabupaten dan Kota.

Keberhasilan tersebut merupakan modal pemerintah daerah dalam

menterjemahkan, meng1s1 dan mengaplikasikan prinsip-prinsip

otonomi dalam pembangunan daerah yang akan memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya bagi kepentingan pelayanan umum dan

kesejahteraan masyarakat luas.

2

Page 17: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Pada tahun anggaran 2000 teiah disusun Rencana Program

Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung, Metro dan

Sekitarnya yang mencakup wilayah Kota Bandar Lampung, Kota Metro,

Kabupaten Lampung Selatan, Kabupaten Tanggamus, Kabupaten

Lampung Tengah dan Kabupaten Lampung Timur. Namun tidak

seluruh bagian wilayah Kabupaten/Kota tersebut layak untuk

pengembangan seluruh komoditas unggulan, dengan demikian maka

pembahasan akan dilakukan batas kawasan strtategis yang memiliki

komoditas potensial untuk dipacu pengembangannya sesuai dengan

basis ekonomi yang dimiliki yaitu hanya pada Kota Bandar Lampung

dan Kota Metro.

1.2 Tujuan dan Manfaat Penelitian

Setelah dilihat dari latar belakang maka penelitian ini bettujuan

adalah:

1. Melakukan identifikasi terhadap sektor unggulan.

2. Mengevaluasi dan M~nganalisis Kota Bandar Lampung-Metro

sebagai kawasan andalan dalam pengembangan sektor

unggulan

Adapun manfaat yang diharapkan adalah sebagai berikut :

1. Pengembangan sektor strategis yang merupakan andalan kota

Bandar Lampung dan kota Metro

2. Review kebijakan Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung dan

Kota Metro, dan perumusan kebijakan baru dalam penyusunan

kawasan andalan Kota Bandar Lampung dan Kota Metro dengan

pemanfaatan potensi lokal dari pengembangan sektor-sektor

strategis.

3

Page 18: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

1.3 Rumusan Permasalahan

Dalam studi ini pokok permasalahan yang akan diangkat dan

dijadikan topik pembahasan studi, secara umum permasalahan yang

terjadi adalah:

" Bagaimana Kota Bandar Lampung-Metro dapat meningkatkan

pertumbuhan pembangunan dan dapat dikategorikan sebagai

Kawasan Andalan dengan bertumpu pada sektor-sektor

unggulan di Kota Bandar Lampung dan Kota Metro".

Seperti yang telah kita ketahui bahwa pengembangan wilayah

belum digunakan sebagai alat dalam pelaksanaan pembangunan akan

tetapi pengembangan "Vilayah merupakan salah satu hasil dari proses

pembanyunan. Sehingga masih terjadi saling pacu dalam proses

pembangunan antar sektor, dengan identifikasi kawasan andalan yang

ada di Propinsi Lampung serta dengan melihat sejarah yang ada akan

dapat diiJentifikasikan potensi - potensi yang ada sehingga clalam

penerapan kebij2kan akan semakin mudah.

1.4. Metodologi Penelitian

1.4.1. Sumber Data

Dalam penelitian tentang analisis kebijakan pengembangiln

wilayah potensi kawasan andalan ini, data yang diperlukan berasal dari

cetakan/publikasi resmi pemerintah seperti :

•!• PDRB Propinsi Lampung, Kota Metro dan Kota Bandar Lampung

•!• Lampung Dalam Angka,

•:• Kota Metro dan Bandar Lampung dalam Angka

•!• Profil Propinsi Lampung;

•!• Renstra;

•:• Rencana Tata Ruang Wilayah.

4

Page 19: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

1.4.2. Teknik analisis

Sesuai dengan tujuan dari penelitian yang telah diuraikan

terdahulu, maka penelitian ini akan dilaksanakan sesuai dengan

metode ilmiah yang dipersyaratkan, yaitu Metode Deskriptif Kualitiatif.

Metode ini menurut Singarimbun dan Effendi (1989: 4) dimaksudkan

untuk mengukur dengan cermat gejala sosial tertentu dengan tujuan

mendeskripsikan variabel atau kondisi apa adanya pada situasi

tertentu. Sedangkan menurut Surachmad (1980: 131), penelitian

deskriptif kualitatif bertujuan untuk memecahkan masalah pada masa

sekarang dengan cara menuturkan dan menafsirkan data yang ada.

iVletode ini digunakan untuk memperoleh data empirik secara

ilmiah mengenai bagaimana proses mengimplementasikan Program

Pembangunan Wilayah dalam memacu Pembangunan Daerah.

Kemudian data empirik tersebut dianalisis dengan teori atau konsep

yang ada sehingga dapat diketahui bagaimana hubungan das sol/en

dan das sein dari variabel yang diteliti dan mengetahui faktor-faktor

apa saj::~ yang mempengaruhi hal tersebut.

Sedangkan Metode analisis kuantitatif digunakan untuk

membantu memecahkan berbagai persoalan yang terkait dan

mempermudah mendapatkan hasil penelitian yang lebih kongkrit.

Adapun beberapa teknik analisis tersebut adalah :

1.4.2.1. Analisis Shift Share

Analisis ini menggunakan indikator yang mengukur

perkembangan relatif dari suatu variable tertentu (dari suatu

kabupaten) dibandingkan gambaran-gambaran propms1. Bahwa

pertumbuhan daerah pada dasarnya dipengaruhi oleh regional share

dan shift.

RUM US

G = R + S ......................................................................................... (01)

5

Page 20: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Dimana:

G = Pertumbuhan Regional

R = Regional Share

s = -· Shift (S=Sp+Sd)

Sp = Proporsional Shift

Sd = Differential Shift

Persamaan tersebut diatas dapat ditulis menjadi

s

Diketahui

G

Ert =

Ero =

=

t =

0 =

Dan

R

Ent =

Eno =

= G - R ............................................................................ (02)

= (Ert; -Era;) .............................................................. (03)

PDRB Kabupaten/Kota pada tahun t

PDRB Kabupaten/Kota pada tahun 0

industri

perioda akhir (terminal)

periode awal

= :LE:o(Enj'f11J-Ero:o ................................................ (04)

PDRB Propinsi pada tahun t

PDRB Propinsi pada tahun 0

Persamaan (2) ddn (3) disubstitusikan ke 1, diperoleh :

s =

=

6

Page 21: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Deferensial Shift (Sd) merupakan sektor tertentu di daerah karena

pengaruh Pertumbuhan masing-masing sektor di Kota dibandingkan

dengan perubahan sektor tersebut ditingkat regional, sehingga

diperoleh :

Sd = LlE::- (E!,I E!0 )E:0 j ........................................................... (05)

Proportions/ Shift (Sp) merupakan selisih antara total shift (S) dengan

Differential Shift dengan formula sebagai berikut :

Sp = E,,- (E~ I E!0 )E,0 - LlE~- (E!, I E!0 )E:oJ

= L lc£!, I E!o)- (Ent I Eno) t:';o ······• • • • • • · · · · · • • · · • • • • • • • • • • • • • • • • · · · · (06)

1.4.2.2. Analisis Location Quotient

Analisis ini dipergunakan untuk mengetahui sektor

basis/surplus/ekspor di suatu daerah, adapun formulasinya adalah

sebagai berikut :

Dimana:

LO -J

NTBkp

NTB1P

PDRBk

PDRBP

=

=

=

=

=

Location Quotient

Nilai Tambah Bruto Sektor k di wilayah Kabupaten,

Nilai Tambah Bruto Sektor j di wilayah Propinsi

PDRB wilayah Kabupaten

PDRB wilayah Propinsi

7

Page 22: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Dengan rumus ini dapat diketahui apakah sekror j merupakan

sektor basis atau non basis jika :

LQ> 1 Berarti sektor tersebut adalah sektor basis/eksport

LQ= 1 Berarti sektor tersebut adalah sektor swasembada

LQ< 1 Berarti sektor tersebut adalah sektor non basis

Untuk mengetahui konstribusi dan pertumbuhan sektoral

terhadap pembentukan PDRB, digunakan ratio antara PDRB persektor

terhadap total PDRB. Disini dapat diketahui sektor mana yang

mempunyai sumbangan cukup besar dan yang kecil dalam

pembentukan PDRB serta bagaimana sumbangannya untuk beberapa

tahun.

8

Page 23: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

1.5. Kerangka Pemikiran

EVJ\UIJ\SI KEBIJJ\KJ\N KJ\WJ\SJ\N 1\NDJ\LJ\N KOTJ\ BJ\NDJ\R LJ\HPUN6 DJ\N K&TJ\ HETRO

-----

I Kebijakan Nasional

UU24 111 1992 Pembangunan Oaerah

uu 32th 2004 pp 47th 1997 Propenas

Pengembangan Wilayah

I

1 II Rencana Program kawasan Andalan I

t Pengembangan Kawasan Andalan

Kota Bandar Lampung dan Kota Metro

Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung : S.3ktor lndustri, Sektor Perdagangan dan Sektor Jasa.

Kawasan Andalan Kota Metro: Sektor Pertanian, (Sub Sektor Tanaman Pangan. Perikanan.

Perkebunan dan Peternakan).

I

I -----·~

lnstrumen Penelltlan

Pengolahan Data

I --LQ. dan Shift Share I

EVALUASI KAWASAN ANDALAN KOTA BANDAR LAMPUNG, dan METRO

Kesimpulan dan saran

• ·:·m~~~~~a,~~~~:•~r~~r~ml:(~~~~~:~~~~~~~~~~i:ii:.·:

9

Page 24: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

1.6. Sistematika Penulisan

Tesis ini disusun dalam lima bab, dengan sistematika

penulisan sebagai berikut:

Bab pertama me~upakan pendahuluan, yang memuat latar belakang

p~nelitian, rumusan permasalahan, tujuan dan manfaat penelitian,

metodologi penelitian, kerangka pemikiran dan sistematika penulisan.

Bab kedua !llemuat landasan teori, yang mencakup pengertian­

pengertian pengembangan wilayah, kawasan andalan, pembangunan

ekonomi,

Bab ketiga merupakan garnbaran Perekonomian Kawasan Andalan

Bandarlampung dan Metro yang berisikan karasteristik kondisi daerah

penelitian serta perkembangannya.

Bab keempat Program Pengembangan Kawasan Andalan Bandar

Lampung, dan Metro yang berisi tentang Paradigma Pembangunan dan

Arah Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung dan Metro,

Rencana Pengembangan Kawasan Andalan dan Indikasi Program

Pengembangan Kawasan Andalan.

Bab kelima merupakan analisis pengembangan wilayah sebagai

pendekatan pembangunan dalam kawasan andalan dengan

menggunakan model-model atau alat analisis penelitian yang dipakal.

Bab keenam adalah penutup yang berisi kesimpulan dan saran serta

implikasi kebijakan yang perlu bagi pemerintah Propinsi Lampung.

10

Page 25: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 26: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1.Analisis Kebijakan

2.1.1. Pengertian Analisis Kebijakan

Analisis kebijakan adalah suatu aktivitas intelektual dan

praktis yang ditujukan untuk menciptakan secara kritis menilai dan

mengkomunikasikan pengetahuan tentang dan dalam proses

pembuatan kebijakan. Dalam hal ini anaiisis kebijakan meneliti 5ebab,

C\kibat dan kinerja kebijakan dan program publik1•

Analisis kebijakan dalam pengertiannya yang paling

luas,melicatkan hasil pengetahuan tentang dan didalam proses

kebijakan. Secara historis, tujuan analisis kebijakan adalah

menyediakan informasi bagi pembuat kebijakan untui< dijadikan bahan

pertimbangan yang nalar guna menemukan pemecahcn masalah

kebijakan.

Menurut E.S.Quade (William Dunn 1994:3) analisis kebijakan

adalah suatu bentuk ana/isis yang menghasilkan dan menyajikan

informasi sedemikian rupa sehingga dapat memberi landasan dari para

pembuat kebijakan dalam membuat keputusan.

Dalam analisis kebijakan, kata analisis digunakan dalam

pengertian yang paling umum, termasuk penggunaan intuisi dan

pengungkapan pendapat mencakup tidak hanya pengujian kebijakan

dengan memilah-milahkannya kedalam sejumlah komponen tetapi

juga perancangan dan sintesis alternative-alternatif baru. Kegiatan­

kegiatan yang tercakup dapat direntangkan melalui penelitian untuk

mcnjelaskan atau memberikan pandangan-pandangan terhadap isu-isu

atau masalah yang terantisipasi sampai mengevaluasi suatu program

yang lengkap.

1 William N. Dwm; Analisis Kebijakan Publik, Edisi Kedua, Gajah Mada University Press, 1999 hal44

11

Page 27: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

2.1.2. Bentuk-bentuk Analisis Kebijakan

2.1.2.1. Analisis Kebijakan Prospektif

Analisis kebijakan prospektif yang berupa produksi dan

transformasi informasi sebelum aksi kebijakan dimulai dan

diimplementasikan cenderung menciri cara beroperasinya para ekonom

analis system. Analisis kebijakan prospektif paling baik digunakan

pada deskriptif analisisis. Analisis kebijakan prospektif seringkali

menimbulkn jurang pemisah yang besar antara pemecahan masalah

yang diunggl!lkan dan upaya-upaya pemerintah untuk memecahkan

suatu permac;alal'lan.

2.1.2.2. Analisis Kebijakan Retrospektif

Anal!sis kebijakan restrospektif dalam banyak ha! sesuai

dengan diskripsi penelitian kebijakan yang dikemukak.an sebelumnya.

Analisis retrospektif yang dijelaskan sebagai oenciptaan dan

transformasi informasi sesudah aksi kebijakan dilakukan, mencakup

berbagai tipe kegiatan yang dikembangkan oleh ketiga kelompok

analic;is.

~ Analisis yang berorientasi pada disiplin (Discipline-oriented

analysis). Analisis ini berusaha untuk mengembangkan dan menguJi

teori yang didasarkan pada teori dan menerangkan sebab-sebab

dan konsekuensi kebijakan.

> Analisis yang berorientasi pada masalah (Problem oriented

analysis). Analisis ini berusaha untuk mengembangkan dan menguji

teori yang didasarkan pada teori dan menerangkan sebab-sebab

dan konsekuensi kebijakan, tetapi kurang menaruh perhatian pada

pengembangan dan pengujian didalam ilmu sosial, tetapi lebih pada

identifikasi variabel-variabel yang dapat dimanipulasi oleh para

pembuat kebijakan dalam mengatasi masaJah.

12

Page 28: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

-, Analisis yang berorientasi pada aplikasi (Application oriented

analysis). Analisis ini lebih jauh melakukan identifikasi tujuan dan

sasaran kebijakan dari para pembuat kebijakan dan pelaku

kebijakan.

2.1.2.3. Analisis Kebijakan yang Teritegrasi

Merupakan bentuk analisis yang mengkombinasikan pada

penciptaan dan transformasi informasi sebelum dan sesudah tindakan

kebijakan diambil. Analisis kebijakan ini tidak hanya mengharuskan

para analisis untuk mengkaitkan tahap penyelidikan retrospektif dan

perspektif, tetapi juga menuntut para analis untuk secara terus

menerus menghasilkan dan mentransformasikan informasi setiap saat.

2.2 Pengembangan Wilayah

2.2.1. Pengertian Pengembangan Wilayah

Pengertian Per.gembangan Wilayah meruR,akan pendekatan

yang berbeda dengan pengembangan/pembangunan sektoral.

Pendekatar. Pengembangan Wilayah berorientasi pada issue pokok

wilayah secara saling terkait. Pendekatan pengembangan wilayah

dapat pula menekankan pada konotasi kerjasama/koordinasi antar

administratif juridis, yang berlangsung pada tingkat suprakabupaten,

antar propinsi, maupun negara. Kerjasama ini merupakan kerjasama

ekonomi maupun upaya untuk mengurangi darnpak eksternalitas

( overspill)2 •

Substansi pengembangan wilayah mencakup isu interregional

dan isu intraregional. Substansi interegional mencakup keterkaitan

antar wilayah (propinsi atau kabupaten/kota), yang meliputi

permasalahan kawasan cepat tumbuh (metropolitan areas), lagging

2 Proseding Diseminasi dan Diskusi, Program Pengembangan Wilayah dan Ekonomi masyarakat di Daerah, Tim Pembina Pusat Dana Pembangunan Propinsi, 2000, hal 20

13

Page 29: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

regions dan rural urban linkages. Substansi intraregional lebih

menfokuskan pada permasalahan internal dalam suatu wilayah.

2.2.2. Keterpaduan Pengembangan Wilayah

Pengembangan suatu Wilayah harus dilakukan secara

menyeluruh dan terpadu, dengan memperhatikan aspek-aspek yang

penting dan sangat mempengaruhi upaya pengembangan wilayah

tersebut, seperti aspek sosial, ekonomi, dan budaya masyarakat

setempat, serta kelestarian lingkungan. Pelaksanaan pengembangan

wilayah harus didukung oleh keterpaduan antar aktor-aktor yang

berada dan terkait didalamnya terutama pemerintah baik pemerintah

pusat dan daerah, antar lembaga pemerintah, pemerintah dan

masyarakat/swasta.

Dalam upaya pengembangan wilayah nasional, MT.Zen (1999: 3-

5) rnenyebutkan bahwa pengembangan wilayah pada intinya

merupakan upaya untuk memberdayakan mas·y'arakat setempat

dengan .nenggunakan tiga elemen pokok yaitu Sumber Daya Alam,

Sumber Daya Manusia, dan Teknologi. Berkembangnya suatu wilayah

sangat dit~ntukan oleh ketersediaan tingkat pemanfaatan ketiga hal

pokok tersebut. Dengan kondisi ketersediaan yang berbeda-beda

disetiap wilayah maka pemanfataannyapun akan berbeda. Ada wilayah

yang kaya akar. sumber daya alam tetapi kurang dalam hal sumber

daya manusia dan sebaliknya.

?embangunan atau pengembangan wilayah tidak akan terlepas

dari penggunaan sumber daya alam. Semakin intensif pengembangan

wilayah untuk mempercepat pertumbuhan ekonomi, akan semakin

banyak memerlukan barang sumber daya dalam proses produksi, yang

pada gilirannya akan mengurangi ketersediaan sumber daya alam

(Suparmoko, 1989: 9).

Menurut Nurzaman (1993:29) wilayah terbangun atau yang

telah mengalami perkembangan dapat dilihat dari perkembangan

penduduknya. Wilayah terbangun akan mengalami perkembangan

14

Page 30: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

penduduk yang cepat, karena wilayah tersebut memiliki sektor-sektor

perkembangan tinggi yang akan menarik penduduk. Terdapat unsur­

unsur kebijakan dalam pengembangan wilayah. dapat berupa :

~ Penyelidikan potensial pengembangan survey mengenai sumber

daya alam, riset ilmiah, riset pasar.

~ Pengadaan prasarana yang cukup (air, listrik, pengangkutan)

apakah oleh badan swasta atau umum,

> Pengadaan sarana latihan khusus maupun pendidikan umum yang

cukup yang menjamin tersedianya tenaga-tenaga ahli.

~ Memperbaiki kerangka kerja ekonomi, terutama undang-undang

yang bersangkutan dengan penguasaan tanah, badan hukum dan

transaksi komersial

,_ Membantu menciptakan pasar yang lebih baik dan lebih banyak,

,_ Mencari dan membantu pengusaha-pengusaha yang potensial.

2.3. Perencanaan Pembangunan Ekor.omi

Perencanaan pembangunan ekonomi daerah bisa dianggap

sebagai perencanaan untuk memperbaiki penggunaan sumber daya

publik yang tersedia di daerah tersebut untuk memperbaiki kapasitas

sektor swasta dalam menciptakan nilai sumbedaya swasta secara

bertanggung jawab3 •

Menurut Lincolin Arsyad4 , pembangunan ekonomi daerah

adalah suatu proses dimana pemerintah daerah dan masyarakatnya

mengelola sumberdaya-sumberdaya yang ada dan membentuk suatu

pola kemitraan antara pemerintah daerah dengan sektor swasta untuk

menciptakan suatu lapangan kerja baru dan merangsang

perkembangan kegaiatan ekonomi (pertumbuhan ekonomi) dalam

wilayah tersebut.

3 Lincolin Arsyad, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, BPFE, Yogyakarta, 1999,hall27 4 Ibid, hal I 08

15

Page 31: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Ada tiga implikasi pokok dari perencanaan pembangunan

ekonomi daerah5 ;

1. Perencanaan pembangunan ekonomi daerah yang realistis

memerlukan pemahaman tentang hubungan antar daerah dengan

lingkungan nasional (horizontal dan vertikal), dimana daerah

tersebut merupakan bagian darinya, keterkaitan secara mnendasar

antara keduanya dan konsekwensi akhir dari interaksi tersebut.

2. Sesuatu yang tampaknya baik secara nasional belum tentu baik

untuk daerah, dan sebaliknya.

3. Perangkat kelembagaan yang tersedia untuk pembangunan daerah,

misalnya administrasi, proses pengambilan keputusan dan otoritas,

biasanya sangat berbeda pada tingkat daerah dengan yang tersedia

pada tingkat pusat.

2.4. Kawasan Andalan

Berd3sarkan Rencana Tata Ruang dan Wilayah Nasional,

Kawasan Andalan didefinisikan sebagai kawasan yang di dalamnya

terdapat sumberdaya alam, mempunyai akses terhadap pusat-pusat

pertumbuhan, memiliki aglomerasi kota, dekat dengan pusat-pusat

pemukiman dan dimungkinkan untuk pengembangan prasarana

pendukung. Penqembangan Kawasan Andalan ini pada hakekatnya

dimaksudkan u:1tuk mengakomodasikan dan mewadahi kegiatan

investasi, baik yang berasal dari dalam negeri maupun luar negeri.

Penetapan Kawasan Andalan dilakukan atas dasar upaya untuk

meningkatkan pemerataan pembangunan daerah. Keberadaan

Kawasan Andalan memegang peranan penting sebagai acuan alokasi

investasi bagi pemerintah daerah, swasta, dan masyarakat. Acuan

alokasi investasi dipandang penting, karena terkait dengan upaya

untuk meningkatkan efisiensi, efektifitas, dan nilai tambah dari

investasi yang dilakukan.

5 Ibid, hal 133

16

Page 32: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Dengan keberhasilan pengembangan kawasan andalan

diharapkan dalam jangka panjang kemampuan pemerintah daerah

dalam proses perencanaan, pelaksanaan dan pemantauan evaluasi

pembangunan akan semakin meningkat terutama dalam hal

peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat dan kinerja

pembangunan ekonomi pada daerah kabupaten dan kota.

Keberhasilan tersebut merupakan modal pemerintah daerah dalam

menterjemahkan, meng1s1 dan mengaplikasikan prinsip-prinsip

otonomi dalam pembangunan daerah yang akan memberikan manfaat

yang sebesar-besarnya bagi kepentingan pelayanan umum dan

kesejahteraan masyarakat luas. Keberhasilan pengembangan kawasan

andalan juga C:Jkan memberikan dampak meningkatnya pendapatan

2sli daerah yang akan menjadi semakin penting dimasa datang.

Upaya pengembangan kawasan andalan merupakan salah satu

langkah untuk mendukung pemulihan ekonomi yang 3ifatnya jangka

menengah. Dukungan tersebut tercermin dari rekomendasi sektor dan

komoditas unggulan serta sub kawasan strategis yang sangat potensial

untuk diprioritaskan pengembangannya. Program pembangunan

kawasan andalan diharapkan akan menjadi katalisator pembangunan

daerah.

2.5. Analisis Location Quotient

LQ merupakan suatu indikator awal untuk melihat keunggulan

komparatif suatu sektor maupun komoditas. Tetapi terlepas dari

berbagai kelemahannya pendekatan ini sangat berguna dalam kondisi

keterbatasan data. Dalam hal ini LQ merupakan pengukuran yang

sering dipakai bukan karena keampuhannya, tetapi sekedar karena

data yang diperlukan untuk perhitungannya sangat agregat dan

biasanya tersedia serta mudah diperoleh.

Sektor-sektor yang mempunyai nilai LQ lebih dari satu disebut

sektor basis, mempunyai akses untuk ekspor ke daerah lain terutama

daerah sekitarnya. Selanjutnya untuk sektor yang mempunyai nilai LQ

17

Page 33: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

lebih kecil dari satu disebut bukan sektor basis, daerah tersebut akan

mengimpor dari daerah lainnya karena walaupun sektor tersebut dapat

menghasilkan, tetapi sangat terbatas dan hanya cukup untuk

memenuhi kebutuhan lokal dan apabila permintaan melebihi yang

dihasilkan oleh sektor tersebut tentunya daerah harus mengimpor dari

daerah lain. Bertambah banyaknya kegiatan sektor basis didalam

suatu daerah, maka akan menambah arus pendapatan ke dalam

daerah yang bersangkutan, yang selanjutnya akan menambah

permintaan terhadap barang dan jasa yang menimbulkan kenaikan

volume kegiatan. Sebaliknya berkurangnya sektor basis akan

mengakibatkan berkurangnya pendapatan yang masuk ke daerah yang

bersangkutan yang diikuti oleh turunnya permintaan terhadap produk

kegiatan bukan basis.

2.5. Analisis Shift Share

Analisis Shift dan Share merupakan suatu upaya untuk

mengukur perubahan total kinerja regional relatif terhadap nasional

dalam satu kurun waktu tertentu, yaitu merupakan pertumbuhan

daerah aktual dikurangl pertumbuhan yang diharaokan bila

pertumbuhan regional tumbuh sama dengan pertumbuhan regional.

Analisis Shift share adalah suatu teknik yang digu11akan untuk

menganalisa data perkapita, output maupun tenaga kerja. Metode ini

dapat digunakan untuk megamati struktur perekonomian dan

penggeserannya dengan cara menekankan pada bagian-bagian

pertumbuhan sektor indu.stri di daerah dan membandingkan sektor

yang sama secara nasional/regional.

Metode shift-share dapat digunakan untuk menganalisa

pergeseran struktur perekonomian daerah dalam hubungannya dengan

peningkatan perekonomian daerah yag didominasi oleh sektor yang

lamban pertumbuhannya, maka perekonomian daerah tersebut akan

tumbuh dibawah tingkat pertumbuhan perekonomian daerah

diatasnya.

18

Page 34: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Metode shift-share menjelaskan bahwa pertumbuhan

perekonomian suatu daerah (G) yang ditentukan oleh tiga komponen,

yaitu :

>- Regional share (R), adalah perubahan total dari shift yang dapat

berupa bilangan positif atau negatif ini terbagi menjadi 2

komponen yaitu Proportional shift (Sp) dan Differential shift (Sd).

Disini R adalah salah satu komponen pendekatan shift share untuk

mengetahui pertumbuhan dan pergeseran struktur perekonomian

suatu daerah pada tahun t, dengan mengacu pada nilai PDRB

daerah pengamatan pada tahun awal (0) yang dipengaruhi oleh

penggeseran/pertumbuhan perekonomian daerah yang lebih atas

(nasional). Hasi! perhitungan regional share menggambarkan

besarnya peranan wilayah yang mempengaruhi pertumbuhan

perekonomian daerah (region). Jika pertumbuhan daerah sama

dengan pertumbuhan nasional, maka peranannya terhadap

pertumbuhan nasional akan tetap.

, Proportional Shift, dapat bernilai positif atau negatif. Proportional

shift dalam konteks PDRB adalah pergeseran dan pe;tumbuhan

NTB suatu sektor di daerah dipegaruhi oleh pertumbuhan NTB

sektor yang sama dan pertumbuhan PDB Nasional. Hal ini berarti

bahwa pertumbuhan perekoncmian suatu wilayah nasional

dipengaruhi oleh pertumbuhan perekonomian wilayah dengan

nasional.

>- Defferential shift adalah mengukur tingkat pertumbuhan industri

regional, apakah lebih cepat atau lebih lambat dari tingkat nasional.

Defferential shift juga dapat bernilai positif atau negatif. Dalam

konteks PDRB, maka Sd adalah perbedaan antara pertumbuhan

daerah yang dipengaruhi oleh NTB sektor yang sama ditingkat

nasion a I.

Glasson (1977), menyimak lebih jauh bahwa komponen shift

(Sp dan Sd) ini memisahkan unsur-unsur pertumbuhan regional yang

bersifat eksternal dan internal, dalam hal ini proporsional shift

merupakan akibat pengaruh unsur-unsur luar yang bekerja secara

19

Page 35: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

nasional dan defferential shift adalah akibat dari pengaruh faktor­

faktor yang bekerja di dalam daerah yang bersangkutan.

Jika Sd maupun Sp positif, menunjukan bahwa sektor yang

bersangkutan dalam perekonomian di daerah menempati posisi yang

baik untuk daerah yang bersangkutan Sebaliknya jika bernilai negatif,

menunjukan bahwa sektor yang bersangkutan dalam perekonomian

masih memungkinkan untuk diperbaiki, dengan membandingkannya

dengan struktur perekonomian regonal.

20

Page 36: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 37: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BAB III

GAMBARAN UMUM PEREKONOMIAN

KOTA BANDAR LAMPUNG DAN KOTA METRO

3.1. GAMBARAN UMUM KOTA BANDAR LAMPUNG

Kota Bandar Lampung sebagai ibukota Propinsi Lampung telah

mengalami perkembangan yang cukup pesat dalam kurun waktu 3 tahun

terakhir, kondisi ini dapat dilihat dari perkembangan dan pertumbuhan lahan

terbangun yang setiap tahun rata-rata mengalami peningkatan sekitar 1,7%.

Kondisi te:-sebut dipengaruhi oleh pertambahan jumlah penduduk baik alami

maupun rnigrasi, perkembangan investasi, dan !<ebutuhan sarana dan

prasarana perkotaan. Disamping itu kawasan-kawasan pusat pertumbuhan

ban.; mulai bermunculan dan telah memberikan implikasi terjadinya

pemek2ran wilayah di Propinsi Bandar Lampung.

3.1.1.Kondisi Geografis dan Jumlah Penduduk

3.1.1.1. Keadaan Geografis

Kota Bandar Lampung memiliki luas 192,2 km2 yang secara

geografis terletak pada 5° 30' lintang selatan dan 105°28' sampai dengan

105°37' bujur timur. Sebelah selatan berbatasan dengan kecamatan Padang

Cermin, Ketibung dan Teluk Lampung. Sebelah utara berbatasan dengan

Kecamatan Natar. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Gedong

Tataan dan Padang Cermin. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan

Tanjung Bintang.

Kota Bandar Lampung merupakan Ibukota Propinsi Lampung,

dengan demikian fungsi Kota Bandar Lampung dalam konteks pertumbuhan

21

Page 38: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

wilayah Propinsi Lampung sebagai pusat pemerintahan, sosial politik,

pendidikan dan kebudayaan serta pusat kegiatan perekonomian.

3.1.1.2. lumlah Penduduk

Penduduk Kota Bandar Lampung berdasarkan sensus kependudukan

tahun 1990 berjumlah 636.706 jiwa. Pada tahun 2000 meningkat menjadi

743.109 jiwa. Tingkat pertumbuhan penduduknya sebesar 1,55°/o pertahun.

Bila dikaitkan dengan informasi kepadatan penduduk maka penyebarannya

tidak merata dengan kepadatan yang sangat berbeda.

3.1.2.Fungsi Kota dalam Konteks Wilayah Provinsi

Fungsi yang diemban Kota Bandar Lampung sebagai pusat pertumbuhan

diwilayah Provinsi Lc.mpung sebagai pusat perdagangan, pusat sarana

transportasi, pusat pengembangan holtikultura, pusat pc.riwisata, pusat

industri berbagai kerajinan dan bahan pengolahan industri pertanian, pusat

kebudayaan dan agamc. serta pusat penyediaan energi.

Fungsi lain Kota Bandar Larnpung yang cukup penting dalam kaitan

fungsi diatas adalah sebagai terminal jasa distribusi bail< antar wilayah

maupun lokal serta pelayanan pemerintahan, kesehatan, telekomunikasi, dan

pusat informasi.

3.1.3. Kondisi Sarana Kota

3.1.3.1. Tra nsportasi

Pembangunan sektor transportasi di Kota Bandar Lampung

menitikberatkan pada angkutan ja/an raya atau transportasi darat yang

berfungsi sebagai penghubung antar daerah, antar kota dan lalu lintas

pergerakan dalam kota dengan fungsi utama untuk mendistribusikan barang

22

Page 39: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

dan jasa dari pusat-pusat produksi dan daerah pertumbuhan ke daerah

pemasaran atau konsumen.

Dalam mendukung pelayanan pendistribusian penumpang dan

barang saat ini dikota Bandar Lampung terdapat lima buah terminal dan satu

stasiun kereta api. Adapun terminal angkutan darat yang ada di Kota Bandar

Lampung sebagai berikut:

1. Terminal Rajabasa yang menampung angkutan bus antar daerah dan

antar Kabupaten,

2. Untuk angkutan kota terdapat empat terminal:

• Terminal Sukaraja,

• Terminal Kemiling,

• Terminal Panjang, dan

• Terminal Pasar Bawah

Disamping itu masih terdapat terminal bayangan dimana angkutan

kota menjadikan daerah tertentu untuk mengangkut penumpang.

Untuk melayani angkutan kota, terdapat angkutan yang beroperasi

pada beberapa jalur/rute di Kota Bandar Lampung. Selain itu terdapat statiun

kereta api yang menghubungkan Tanjung Karang-Palembang

Sedangkan pada sektor transportasi laut, Kota Bandar Lampung

mempunyai prospek yang sangat strategis, karena wilayah Kota Bandar

Lampung terletak diujung selatan Pulau Sumatera yang merupakan pintu

gerbang transportasi angkutan barang dan jasa yang meliputi berbagai

komoditas ekspor-impor melalui pelabuhan panjang. Sedangkan pelabuhan

laut lain yang ada dikota Bandar Lampung adalah :

1. Pelabuhan Srengsem, merupakan tempat bertambatnya kapal-kapal

ikan tradisional,

2. Lempasing sebagai pelabuhan pelelangan ikan, dan

3. Batu Serampok yang berfungsi sebagai pelabuhan pengangkutan hasil

tam bang.

23

Page 40: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.1.3.2. Air Bersih

Pelayanan air bersih di Kota Bandar Lampung, dikelola oleh

Perusahaan Air Minum (PDAM) Way Rilau. Kebutuhan air bersih bagi

masyarakat dipenuhi dari pelayanan air melalui jaringan· distribusi PDAM Way

Rilau, dan sebagian lainnya dipenuhi dengan mengambil air tanah melalui

pembuatan sumur-sumur dangkal maupun dalam.

Secara garis besar kebutuhan air bersih perkotaan dapat

dikatagorikanpada dua kelompok:

1. Kebutuhan air domestik, yaitu kebutuhan air untuk pemakaian rumah

tangga sehari-hari,

2. Kebutuhan air nondomestik atau non rumah tangga dengan cakupan

leinbaga lembaga sosial, pendidikan, fasilitas pelayanan masyarakat,

instansi pemerintah, komersial dan industri.

Proyeksi kebutuhan air Kota Bandar Lampung akan berkaitan

langsung dengan laju pertumbuhan ekono:ni, perkembangan penduduk,

tingkat konsumsi air dan aktivitas peri<otaan. Berikut ini akan disajikon

proyeksi kebutuhan air Kota Bandar Lampung (hasil studi 1996), dengan

proyeksi jumlah penduduk yang dapat berubah karena pertumbuhannya

yang dihitung pada tahun dasarnya.

Tabel 3.1 P k . K b t h A" B "h T h 1999 2030 roye s1 e u u an 1r ers1 a un -

Tahun Proyeksi Jur.llah % Konsumsi Air Kapasitas

Penduduk Pelayanan (lt/org/hari) Kebutuhan Air (lt/dt)

1999 920.941 45 150 720

2000 954.095 52 150 876

2001* 754.627 30 152 19.609.043

2005 802.513 30 153 19.609.043

2010 866.666 42 161 50.699.520

2015 935.947 55 169 81.803.520

2020 1.001.767 66 176 81.803.520

2025 1.091.568 75 181 81.803.520

2030 1.178.828 81 181 81.803.520

Sumber: Stud• Pengembangan S1stem PenyedJaan Air Mmum PDAM Way R1lau Bandar Lampung, 1996 *) Coorporate Plan PDAM Way Rilau Bandar Lampung Tahun 2001, untuk Th 2000-2030.

24

Page 41: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.1.3.3. Telepon

Pemenuhan kebutuhan akan jasa telekomunikasi sampai saat ini

dilayani oleh lima sentral telepon otomat (STO) dengan kelompok sasaran

pelayanan seperti perusahaan, pemerintahan dan pribadi. Fasilitas telepon

bagi Kota Bandar Lampung kian penting seiring dengan pertambahan

penduduk, perkembangan aktivitas perekonomian kota yang lebih berciri

pada perdagangan dan jasa. Perkembangan kapasitas sambungan dan

fasilitas telepon tersaji pada tabel sebagai berikut :

Tabel 3.2 K Jpas1tas s b am ungan d I d" K B d L an Fasi itas Te epon I ota an ar ampung T h 2000 a un

Lokasi STO Kapasitas Telepon Umum

Wartel TUC TUK Jumlah

Tanjungkarang 19.904 250 71 321 391

Telukbetung :1.9.184 111 77 18 176

Panjang 3.498 31 I I

72 53 78

Kedaton 23.808 194 37 231 393

Langkapura 2.688 25 0 25 36

jJumlah 69.082 611 207 818 1.074

Sumber : PT Telkom.

3.1.~.4. Listrik

Jaringan listrik yang terdapat di Kota Bandar Lampung hingga saat

ini mampu melayani lapisan masyarakat, yang dikelompokan kedalam

beberapa pelanggan yaitu : industri, hotel, rumah tangga, usaha, gedung

pemerintah, lampu jalan dan kegiatan sosial lainnya. Dilihat dari

perkembangan setiap tahunnya pelanggan jasa listrik di Kota Bandar

Lampung terus meningkat terutama untuk rumah tangga dan usaha.

Dalam Beberapa tahun terakhir ini, (periode 2002-2004) terjadi

krisis listrik di Kawasan Sumatera Bagian Selatan, karena berbagai sebab

(operasional/teknis, dan kesulitan permodalan) yang mengakibatkan

25

Page 42: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

terganggunya pasokan pada jalur interkoneksi listrik se Sumbagsel. Upaya­

upaya perbaikan dan penambahan pasokan tenaga litrik untuk wilayah

Lampung, antara lain dilakukan melalui pembeiian daya listrik milik swasta di

Provinsi Lampung.

Tabel dibawah ini menyajikan produksi listrik yang dibangkitkan dan

yang terjual di daerah cabang tanjunkarang dan indikator perusahaan /istrik

negara daerah Kota Bandar Lampung.

Susut daya yang terjadi merupakan masalah yang serius ditengah

kekurangan pasok tenaga listrik di kota Bandar Lampung. Secara umum

terjadinya susut daya tersebut disebabkan banyak faktor yang

dikelompokkan menjadi dua. Pertama susut karena faktor teknis dan kedua

susut yang disebabkan oleh faktor non teknis.

raktor teknis berkaitan dengan sarana dan prasarana penyaluran

tenaga /istrik yang ada di Bandar Lampung, sedangkan faktor non teknis

lebih disebabkan oleh mosalah sosial seperti pcncurian daya listrik,

kesaiar1an pencatatan, dan sebagainya. Sebagian besar susut daya !ist:-ik

lebih banyak disebabkan oleh faktor non teknis.

3.1.4. Penentuan Peran dan Fungsi Kota

3.1.4.1. Ekonomi

Secara umum perkembangan ekonomi yang akan berpengaruh

langsung terhadap Kota Bandar Lampung ada/ah apa yang disebut dengan

globalisasi ekonomi yang ditandai dengan berlakunya perdagangan bebas

pada tahun 2003 untuk kawasan ASEAN. Ciri umum globalisasi ekonomi

adalah semakin bebas dan tingginya pergerakan modal, tenaga kerja, barang

dan jasa yang berlaku pada suatu kawasan.

Kota Bandar L.ampung menempati posisi geografis yang sangat

strategis, baik dalam konstelasi internasional, nasional maupun regional.

Posisinya terhadap Singapura dan Jakarta merupakan potensi bagi

pengambi/an peran dalam kerjasama regional Indonesia-Ma/aysia-Singapura

26

Page 43: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Growth Triangle (IMS-GT) maupun dalam menyongsong pasar bebas AFTA.

Dari segi jarak kedudukan Kota Bandar Lampung terhadap kota-kota besar

seperti Jakarta dan wilayah pertumbuhan ekonomi jabotabek, Banten, serta

Jawa Barat menjadikannya salah satu pilihan bagi relokasi dan tempat

limpahan kegiatan ekonomi dari wilayah tersebut. Dalam hal ini Bandar

Lampung menjadi poros pertumbuhan Pantai Utara Jawa dan bagian dari

proses perkembangan Pulau Jawa bagian barat.

Salah satu yang amat penting dalam perdagangan bebas ini adalah

adanya standarisasi mutu atas variabel-variabel ekonomi tersebut diatas.

Standarisasi tersebut bukan saja pada produk akhir layanan purna jual saja,

tetapi juga pada proses produksi yang juga mensyaratkan adanya

standarisasi pada keramahan terhadap lingkungan suatu proses produksi.

3.1.4.2. Perkembangan Teknologi Informasi

Globalisasi ekonomi tidak dapat dipisahka:l dari globalisasi informasi

yang ditandai dengan perkembangan rcvolusioner dari teknologi secara

umum dnn khususnya teknologi informasi. Efisiensi ekonomi mutlak

memerlukar. penguasaan teknol0gi termasuk informasi. Penggunaan

teknologi info;-masi akan merarnbah pada semua lini kehidupan manusia

bukan saja aktivitas ekonomi. Dengan demikian pemerintahanpun akan

dijalanka:l secara efisien untuk mengimbangi mobilitas variable ekonomi

pada suatu daerah. Posisi dan peran pemerintah akan mengalami perubahan

yang cukup radikal seiring dengan globalisasi ekonomi dan teknologi

informasi.

3.1.4.3. Perkembangan Daerah Sekitar

Perkembangan yang terjadi didaerah sekitar juga diyakini akan

mempengaruhi perkembangan kota Bandar l.ampung, sehingga daerah

sekitar yang dimaksud bukan terbatas pada daerah Kabupaten/Kota yang

ada di Provinsi Lampung saja melainkan daerah sekitar yang mempunyai

27

Page 44: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

kaitan langsung seperti beberapa Kabupaten di Provinsi Sumatera Selatan

dan Bengkulu juga Kabupaten/Kota di Provinsi Banten.

Perkembangan daerah sekitar sebagai kondisi eksternal Kota Bandar

Lampung dapat saja diturunkan, dipilah perkembangannya pada aspek apa

saja yang menjadi ancaman atau peluang.

3.1.4.4. Potensi Alam

Kota Bandar Lampung memiliki luas 19.218 Ha. Dengan luas wilayah

terbangun sebesar /ebih kurang 54,93 Km2/5.493 Ha, Bandar l..ampung

memilik kawasan tak terbangur. yang cukup untuk dimanfaatkan bagi

berbagai aktifitas perkotaan.

Selain wilayah yang luas, Kota Bandar Lampung juga memiliki

potensi alam yang sangat indah, terutama laut dan perbukitannya. Kekhasan

morfologinya mulai dari pE:gunungan, perbukitan, daratan, hingga pantai

yang tsrletak di oagian dalam Teluk Lampung.- menjadikan Kcta Bandar

Lampung sangat potensial untuk dikunjungi wisatawan. Citra e~lk.

"Laut dan Gunung" tersehut merupakan potensi keindahan dan daya tarik

tersendiri ~agi Kota Bandar Lampung.

3.1.4.5. Dukungan Wilayah Belakang

Kota Bandar Lampung didukung oleh hinterland yang merupakan

wilayah penghasi/ perikanan, perkebunan dan /okasi berbagai industri.

Dengan wilayah 35.376,50 Km2, Provinsi Lampung dijuluki wilayah

unggulan, sentra pertumbuhan industri baru dan pintu gerbang lintas Jawa­

Sumatera. Provinsi Lampung tumbuh menjadi wilayah penyangga bagi

kegiatan pertanian dan industri pengolah hasil pertanian, tanaman

perkebunan yang telah memperlihatkan perkembangari yang berarti,

sehingga sebagian diantaranya mampu menjadi salah satu pemasok produk

nasional. Komoditi yang memegang peranan penting adalah gula, kelapa,

/ada dan kopi robusta.

28

Page 45: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.1.5. Kondisi Perekonomian

·3.1.5.1 Perkembangan PDRB Tahun 1993-2003

Salah satu indikator penting unuk mengetahui kondisi ekonomi suatu

daerah dalam suatu periode tertentu dapat dilihat dari data Produk Domestik

regional Bruto (PDRB). PDRB didefinikan sebagai jumlah nilai tambah yang

dihasilkan oleh seluruh unit usaha dalam suatu wilayah tertentu, atau

merupakan jumlah nilai barang dan jasa yang dihasilkan oleh seluruh unit

ekonomi.

Pendapatan Regional yang disajikan secara deret dari waktu ke

waktu dapat digunakan untuk mengetahui laju pertumbuhan ekonomi secara

keseluruhan, juga pertumbuhan setiap sektor-sektornya. PDRB atas harga

konstan menunjukan nilai tambah barang dan jasa yang dihitung menurut

tahun das3r te.tentu. Pendapatan regional yang dihitung menurut harga

tahun dasar akan mernberikan gambaran besarnya pertumbuhan ekonomi

suatu region secara riil. Artinya pertumbuhan ekonomi tersebut tidak

terpengaruh oleh masalah perubahan harga atau inflasi yang terjadi atas

barang dan jasa yang diproduksi. Lebih jauh pertumbuhan ekonomi masing­

masing sektor ekonomi akan memberikan gambaran yang dapat dijadikan

indikatcr, untuk mengukur sampai dimana keberhasilan pemerintah dalam

meningkatkan konstribusi masing-masing perekonomian daerah.

Pada sisi lain pendapatan regional atas dasar harga konstan dapat

pula digunakan untuk mengukur keberhasilan pembangunan disiJatu daerah.

Adapun perkembangan PDRB periode 1993 - 2003 dapat dilihat pada

lampiran 1.

3.1.5.2 Strukt•.Jr Perekonomian

Pembangunan ekonomi yang sedang dilaksanakan pada h3kekatnya

bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup masyarakat,memperluas lapangan

29

Page 46: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

kerja dan memeratakan pendapatan masyarakat. Melalui pembangunan

tersebut diharapkan dapat meningkatkan hubungan ekonomi dan

menciptakan pergeseran kegiatan ekonom1 dari sektor primer ke sektor

sekunder dan tersier, dengan perkataari lain arah dari pembangunan

ekonomi adalah mengusahakan agar pendapatan dari masyarakat naik

secara mantap dengan tingkat pemerataan sebaik mungkin.

Proses pembangunan ekonomi biasanya diikuti dengan terjadinya

perubahan-perubahan dalam struktur ekonomi baik struktur permintaan

domestik, struktur produksi sertas struktur perdagangannya. Perubahan

struktur ini sesungguhnya terjadi akibat adanya interaksi antara dua proses

yaitu proses akumulasi (pernbentuksn modal) dan perubahan konsumsi

masyarakat yang terjadi karena meningkatnya pendapatan perkapita.

Perubahan ini mengubah komposisi barang dan jasa yang diproduksi dan

diperdagangkan.

Struktur perekonomian suatu daerah dapat dilihat dari besarnya

sumbungan/konstribusi masing-masing sektor usaha terhadnp PDRB yang

dalam ruang lingkup lebih jauh akan memeperlihatkan bagaimana suatu

perekonomian mengalokasikan sumber-sumber ekonomi ke berbagai sektor.

3.2. GAMBARAN UMUM KOTA METRO

3.2.1. Aspek Fisik Dasar

3.2.1.1. Letak Geogragrafis

Wilayah Kota Metro terdapat pada bagian tengah Propinsi Lampung,

yang secara geografis terletak pada 5°6" -5°6" /intang selatan dan 105°17" -

105°19" bujur timur. Luas Kota Metro secara administratif sebesar 68,74

km2 atau 6.874 ha, dengan batac; wilayah sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kecamatan Pungur Kabupaten

Lampung Tengah dan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung

Timur.

30

Page 47: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

b. Sebelah selatan berbatasan dengan Kecamatan Metrokibang

Kabupaten Lampung Timur.

c. Sebelah timur berbatasan dengan Kecamatan Pekalongan dan

Kecamatan Satang Hari Kabupaten Lampung Timur.

d. Sebelah barat berbatasan dengan Kecamatan Trimurjo Kabupaten

Lampung Tengah.

Kedudukan Kota Metro di tengah-tengah Propinsi Lampung memiliki

kelebihan karena dapat menjadi penghubung dari dan ke daerah lain dengan

jalur jalan negara, propinsi dan jalan kabupaten/kota. Disamping itu,

kelengkapan sarana dan prasarana perkotaan yang ada dapat menarik

pergerakan penduduk dari luar wilayah menuju ke Kota Metro.

Kondisi fisik wilayah Kota Metro sangat menentukan rencana

pengembangannya di masa depan. Berdasarkan pengamatan terhadap

karakter fisik wilayah, tidak teridentifikasi adanya kendala fisik berkaitan

dengan topografi mengingat sebagian besar wilayah Kota Metro relatlf data:-.

Selain itu kondisi geologi dan rendahnya tingkat kepekaar. terhadap erosi

sangat menaukung terhadap pengembangan fisik kota. Faktor limitasi

perk8mbangan fisik yang perlu dicerrnati adalah perkembangan kota pada

kawasan di sepanjang aliran sungai dan kawasan konservasi. Hal tersebut

sangat penting dalam upaya mempertahankan kondisi ekologis wilayah yang

berkelanjutan.

Wilayah Kota Metro berkembang di atas lahan pertanian, yang

sebagian besar berupa sawah irigasi teknis dan produktif. Perkembangan ini

makin dipercepat pembangunan prasarana jalan, sehingga lahan

permukiman dan persawahan terbangun cenderung mengikuti jaringan jalan.

Pola pembangunan lahan di Kota Metro secara garis besar dikelompokkan

menjadi 2 jenis penggunaan yaitu ; lahan terbangun (build area) dan tidak

terbangun. Lahan terbangun terdiri kawasan permukiman, fasilitas umum,

fasilitas sosial dan fasilitas perdagangan jasa {sebesar 37,21 °/o dari luas

wilayah atau 2.557,18 ha). Sedangkan lahan tidak terbangun terdiri dari

persawahan, perladangan dan penggunaan lain-lain (62,80°/o dari luas

31

Page 48: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

wilayah atau 4.316,82 ha). Perkembangan kawasan perukiman terjadi

kesegala arah namun mengingat prasarana dan sarana esensial lebih banyak

dibangun di bagian barat dan selatan mengakibatkan arah perkembangan

kota cenderung berkembang ke arah barat dan selatan kota.

3.2.1.2. Peran dan Fungsi Kota Metro dalam Propinsi Lampung

Dal~m skala nasional Kota Metro berfungsi mendukung kelancaran

arus transportasi lintas sumatera menuju pulau jawa, dan atau sebaliknya

sedangkan dalam skala regional Kota Metro merupakan wilayah

belakang/hinterland dari Kota Sandar Lampung sebagai ibukota propinsi.

Kondisi ini di dukung oleh keberadaan Kota Metro yang relatif dekat dengan

Kota Sandar Lampung, serta dilengkapi dengan sarana dan prasarana

penghubung antc:ra kedua kota yang memadai.

Dalam skala lokal Kota Metro merupakan pusat pengumpulan dan

distribusi barang bagi kecamatan-kecamatan yang ada di sekitarnya.

Disamping itu, Kota Metro berkembang dengan pesat sebagai tempat

konsentrasi pemukiman penduduk, pusat pelayanan sosial, dan pusat

perdaga;,gaf'"l jasa yang didukung oleh kelengkapan fasilitas.

Secara garis besar, peranan kota Metro dalam li'lgkup Propinsi

Lampung adalah :

a. Merupakan tempat transit transportasi, yang dapat mendukung

pergerakan antar wilayah perkotaan dan pedesaan yang ada

disekitarnya.

b. Merupakan jalur lintas alterrnatif, karena dilalui oleh jalan yang

menghubungkan kota Bandar Lampung dan Kota Metro.

c. Merupakan pusat pemasaran hasil pertanian dan industri kecil (rumah

tangga)

d. Merupakan pusat pendidikan

e. Merupakan pusat kegiatan ekonomi dan penggerak pertumbuhan dan

pembangunan wilayah, dengan daerah pendukung terdiri dari Kota

32

Page 49: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.2.2.

Gajah, Pekalongan, Sukadana, Probolinggo, Batanghari, Sekampung,

Metro Kibang dan Trimurjo.

Aspek Sumber Daya manusia

Jumlah dan kualitas penduduk sangat berpengaruh terhadap proses

pembangunan yang berlangsung. Aspek kependudukan menentukan jumlah

kebutuhan pelayanan dan penyediaan sumberdaya ekonomi, termasuk

kebutuhan-kebutuhan dasar maupun fasilitas sosial dan fasilitas umum

lainnya. Komposisi penduduk menurut tingkat pendidikan dapat menunjukan

kualitas sumber daya manusia yang dimiliki Kota Metro.

Tabel 3.3.

Jumlah Penduduk Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2003 r

I No Tingkat Pend!dikan Jtrmlah

r-Sekolah Dasar 16.805 1

I

2 ~ SLTP 13.286

3 SLTA 11.047

4 Akademi/Perguruan Tinggi 5061

Sumber Metro Dalam Angka, Tahun 2003

Tabel 3.4.

Jumlah Pencari Kerja yang Terdaftar Berdarkan Tingkat Pendidikan Tahun 2003

No Pencari Kerja Laki-laki Perempuan Jumlah

1 Tamat SLTP 25 24 49

2 Tamat SLTA 2218 1124 3324

3 Diploma 230 210 440

4 Sarj;ma 270 301 508

Sumber: Metro Dal<'lm Angka, Tahun 2003

Dari data-data tersebut dapat diketahui bahwa sumber daya manusia

yang ada umumnya memiliki tingkat pendidikan yang relatif rendah. Kondisis

33

Page 50: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

ini menunjukan perlunya perhatian pemerintah secara lebih jauh untuk

mengadakan investasi jangka panjang dibidang peningkatan kualitas sumber

daya manusia.

Mata pencaharian penduduk Kota Metro pada tahun 2003 sebagian

besar adalah pada sektor jasa (33,58°/o) disusul oleh sektor pertanian

(32,92%), konstruksi (11,65%) dan perdagangan (9,45%). Secara rinci

dapat dilihat pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.5 J lhP ddk um a en u u yang Bk 0 M tl e er]a enuru apangan p k 0 e er]aan T h 2003 a un

I Jumlah Penduduk (jiwa) 0/o

No Sektor Metro IIV!etro Metro Metro Metro Jumlah dari

Pusat Utara Selatan Timur Barat total

1 Pertanian 1.002 30269 1.574 1.174 1.545 8o564 32,92

2 Peril-:anan 266 9 4 3 33 315 1,21

3 Pete rna !<an 615 75 212 6 0 908 3,49

4 Industri 904 265 78 143 33 :1.423 5.47

5 IKonstruksi 1665 154 376 293 544 30032 11,65

6 1 Perdagangan 493 121 189 1.511 152 2.466 9,48

7 Angkutan 80 83 7 63 62 295 1,13

8 Jasa 3o654 1.166 459 2.800 657 8.736 33,58

9 Lainnya 154 0 0 124 0 278 1,07

1 Jumlah 8o833 5o142 20899 6o117 3.026 . 260017 100

% t:iari total 33,95 19.76 11,14 23,51 11,63 100

Sumber: Bappeda Kota Metro, 2003

Pada tabel tersebut terlihat bahwa jumlah penduduk yang bekerja

sebag1an besar bertempat tinggal di kecamatan Metro pusat (33,95°/o),

kecamatan Metro timur (23,51°/o) dan kecamatan Metro utara (19,76°/o),

sedangkan yang persentasenya relatif rendah berada di kecamatan Metro

selatan (11,14°/o) dan kecamatan Metro barat (11,63°/o).

34

Page 51: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.2.3. Aspek Perekonomian Kota Metro

3.2.3.1. Analisis Produk Domestik Regional Bruto {PDRB)

Nilai PDRB Kota Metro 1999 atas dasar harga berlaku sebesar Rp.

262.213 juta rupiah meningkat menjadi Rp. 375.648 juta rupiah pada tahun

2003 atau meningkat sebesar 43,26°/o. Sementara atas dasar harga konstan

mengalami peningkatan sebesar 18,22°/o sejak tahun 1999, yaitu sebesar

Rp. 105.870 juta rupiah pada tahun 1999 menjadi Rp. 125.160 juta rupiah

pada tahun 2003. secara rinci perkembangan nilai Kota Metro sejak tahun

1999 sebagai berikut :

Tabel 3.6 PDRB Kota Metro Atas Dasar Harga Ber@ku atas Dasar Harga Berlaku

Tahun 1999-2003

I No Lapangan Usaha 1999 2000 2001 2002 2003

1 Pertan;an, 71,753 75,939 80,898 75,:!. 75 79,174

2 Pertambangc:n 0 0 0 0 0

3 Industri Pengolahan 14,117 16,463 17,999 18,8S9 19,187

4 Listrik, Gas & Air Bersih 3,305 4,353 5,180 6,142 6,414

5 Bangunan 15,358 17,962 19,860 22,160 22,402

6 Perdagangan, Hotel dar. 54,297 63,055 64,178 70,176 74,620

Resto ran

7 Transportasi dan 18,475 23,775 25,964 31,335 32,508

Komunikasi

8 Keuangan, Persewaan, & 22,686 25,194 27,070 36,987 58,246

Jasa Perusahaan

9 Jasa-jasa 62,222 72,112 76,133 80,516 83,097

PDRB 262,213 298,853 317,282 341,380 375,648

35

Page 52: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 3.7 Perkembangan PDRB Kota Metro Atas Harga Berlaku dan

Atas Harga KonstanTahun 1999-2003

PDRB 1999 2000 2001 2002

Harga Berlaku 262.213 298.853 317.282 341.380

Harga Konstan 105.870 109.323 113.409 117.262

2003

375.648

125.160

Nilai PDRB Kota Metro apabila dikelompokkan berdasarkan kelompok

sektor, terlihat bahwa kelompok sektor tersier lebih tinggi dari sektor primer

dan sekunder. Persentase kelompok sektor PDRB Kota Metro pada tahun

2003 adalah sektor primer sebesar 21,08%, sektor sekunder sebesar

12,78°/o, dan sektor tersier sebesar 66,14%

3.2.3.2. Pertumbuhan Ekonomi

Laju pertumbuhan ekonomi Kota Metro menunjukkan peningkatan

setiap tahun. Pada tahun 2003 rertumbuhan ekonomi Kota Metro mencapai

6,74°/o yang lebih tinggi dari pertumbuhan ekonomi Propinsi Lampung

sebesar 5, 72°/o. Meskipun demikian pertumbuhan ekonomi rata-rata Kota

Metro antara tahun 1999 sampai dengan 2003 sebesar 4,28°/o pertahun,

sementara pert11mbuhan ekonomi Propir.si Lampung pada periode yang sama

sebesar 4,47°/o. Sektor yang memberikan sumbangan paling besar bagi

pertumbuhan ekonomi Kota Metro adalah sektor keuangan, persewaan dan

jasa perusahaan sebesar 1,19°/o, sedangkan sektor pertanian memberikan

sumbangan negatif sebesar -0,13%.

Sektor lainnya yang mempunyai peranan besar terhadap

pertumbuhan ekonomi daerah adalah sektor jasa {1,18°/o), sektor

perdagangan, hotel dan restoran (0,98°/o), serta sektor transportasi dan

komunikasi (0,49°/o). Pangsa rata-rata sektor keuangan, persewaan dan jasa

perusahaan sebesar 9,65°/o dengan laju pertumbuhan sebesar 12,29°/o

pertahun. Sektor jasa-jasa mempunyai pangsa sebesar 21,96°/o dengan laju

pertumbuhan sebesar 5,39°/o pertahun. Sektor pergadangan, hotel dan

36

Page 53: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

restoran mempunyai pangsa 19,34°/o dengan laju pertumbuhan sebesar

4,60°/o per tahun, serta sektor transportasi dan komunikasi mempunyai

pangsa rata-rata sebesar 12,85% dengan laju pertumbuhan 3,81 °/o per

tahun.

Tabel 3.8 Tingkat Pertumbuhan PDRB Kota Metro Periode 1999 sampai 2003 menurut

lapangan usaha pada harga konstan

1999-2003 (%) LAPANGAN USAHA 1999 2000 2001 2002 2003 Pangsa

Pertmb rata2

1. PERTANIAN 22,136.0 19,770.0 21,022.0 20,126.0 21,274.0 -0,73 18,35

2. PERTAMBANGAN 0.0 0.0 0.0 0.0 0.0 0 0

3. INDUSTRI 9,335.0 9,788.0 ~0.107.0 10,552.0 11,041.0 4,29 8,91

4. LISTRIK, GAS & AIR 1,911.0 ~.057.0 2,125.0 2,130.0 2,116.0 2,63 1,81

5. BANGUNAN 7,272.0 7,755.0 8,166.0 8,570.0 8,982.0 5,42 7,13

6. PERDAG,.HTL & REST 20,037.0 21,512.0 21,824.0 23,062.0 23,962.0 4,60 19,34

7. PENGANGt<:TN & KOM. 13,273.0 14,674.G 14,867.0 15,103.0 15,371.0 3,81 12,85

8. KEUANGAN 9,481.0 9,770.0 10,208.0 11,163.0 14,764.0 12,29 9,65

9. JASA-JASA 22,425.0 23,997.0 25,090.0 26,556.0 27,650.0 5,39 21,96

105.870. 109.323. 113.409. 117.262. 125.160. 4,28 100 PDRB DENGAN MIGAS 0 0 0 0 0

105.870. 109.323 113.409. 117.262. ~25.160. 4,28 1'00 L PDRB TANPA MIGAS 0 0 0 c 0

Sumber: BPS Kota Metro l004(data d10lah)

3.2.3.3. Struktur Perekonomian

Struktur perekonomian suatu daerah sangat ditentukan oleh

besarnya sumbangan sektor-sektor ekonomi dalam memproduksi barang dan

jasa. Perekonomian Kota Metro pada tahun 2003 didominasi oleh 3 sektor

yaitu jasa-jasa, pertanian dan perdagangan yang memberikan andil hampir

65°/o terhadap total PDRB Kota Metro. Ketiga sektor tersebut merupakan urat

nadi perekonomian Kota Metro. Se/ain itu, sektor keuangan memberikan

kenaikan yang cukup signifikan dari 10,83°/o pada tahun 2002 menjadi

15,51 °/o tahun 2003 yang dipicu oleh kenaikan subsektor perbankan.

37

Page 54: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Kontribusi terendah diberikan oleh sektor penggalian dan pertambangan

(0°/o) serta sektor listrik, gas dan air bersih (1,57°/o)

3.2.4. Aspek Sarana dan Prasarana

3.2.4.1. Transportasi

Si~tem Transportasi di Kota Metro diarahkan untuk memperlancar

arus distribusi barang dan jasa, mengembangkan kegiatan ekonomi,

meningkatkan aktifitas pelayanan kepada masyarakat, meningkatkan

mobilitas penduduk kE: selunrh wilayah kota, serta membuka isolasi daerah

pinggiran dan sentra-sentra produksi pertaman di daerah pinggiran kota

(urban fringe).

Sistem jaingan jalan di Kota Metro, merupakan bagian dari jaringan

jalan propinsi dan nasiunal. Pembagian jalan di Kota Mdetro menurut

statusnya adalah sebc:Jgai berikut :

Tabel 3.9 an]ang a an I OC! e ro P J I d. K t M t

No Status lalan Panjang {km)

1 Jalan Negara 5.735

2 Jalan Propinsi 21.900

3 Jalan Kabupaten

a. Jalan Hotmix (72,916 km)

b. Jalan Aspal (127,121 km)

c.Jalan Batu/onderlag (192,600 km)

d. Jalan Tanah (14,360 km) 406.700

Jumlah 434.335

Sumb2r: Dmas PU Kota Metro, 2004

Jaringan jalan -jalan utama Kota Metro mengarah dan berpusat pada

satu titik yaitu pusat kota (pola radial). Konsekuensinya adalah seluruh lalu

lintas baik lokal maupun regional harus melalui pusat kota, sehingga dapat

terjadi kelebihan beban pada jalan menuju dan dipusat kota. Selanjutnya

38

Page 55: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

dapat terjadi kesenjangan perkembangan wilayah pada bagian yang berada

di pinggiran koat, khusunya yang tidak dilalui oleh jalan utama menuju pusat

kota.

3.2.4.2. Air Bersih

Penduduk Kota Metro memenuhi kebutuhan air bersih dengan

memanfaatkan beberapa sumber, yaitu :

;;. Jaringan pipa distribusi dari PDAM berupa sambungan rumah dan

hidran umum, walaupun dalam jumlah relative kecil bagi penduduk di

pusat K8ta Metro.

;;. Air tanah dangkal (sumur gali dan sumur pampa),

;;. Air permukaan sungai

Kedalaman sumur gali di Kota Metro berkisar antara 6-7 meter dengan

kondisi tanah berupa lempun9 pasir dan pasir laterite. Ketinggian muka

air statistik selama m;Jsim hujan sebesar dua meter di bawah parmukaan

air tanah, menurun menjadi tiga meter selama musim kemarau. Kondisi

air sumur pada umumnya cukup bersih ditinjau secara fisik, demik!an

pula halnya dengan kondisi air sungai.

Tabel 3.10 Proyeksi Kebutuhan Air Bersih tiap Kecamatan

di Kota Metro (lt/hr) Kecamatan 2002 2003 2004 2005 2010

Metro Pusat 3.363.300 3.692.580 4.050.480 4.450.980 7.100.160

Metro Utara 1.475.820 1.599.840 1.610.700 1.872.300 2.774.040

Metro Selatan 1.016.520 1.166.940 1.339.680 1.537.980 3.066.540

Metre Barat 1.294.440 1.363.760 1.438.860 1.516.980 1.976.040

Metro Timur 2.013.900 2.327.760 1.339.680 2.502.540 3.066.540

Kota Metro 9.163.980 10.150.880 9.779.400 11.880.780 17.983.320 .. Sumber: Has1l Analls1s, RTRW Kota Metro 2001

39

Page 56: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

3.2.4.3. Listrik

Masyarakat Metro saat ini telah menerima suply tegangan dari sektor

cabang Tanjung Karang ranting Mero melalui gardu induk Metro dengan

sistem transmisi antara 50-160 KVA yang dikelola oleh perusahaan Listrik

Negara rating Metro, juga melalui pembangkit listrik tenaga Diesel Metro.

Jaringan distribusinya telah tersebar keseluruh wilayah kota, sehingga pada

dasarnya seluruh masyarakat Kota Metro telah memperoleh pelayanan

utilitas listrik.

Pelayanan listrik yang dikelola ole PLN Kota Metro umumnya

diperuntukan bagi perumaha!1, industri, perkantoran, dan jasa komersial.

Kebutuhan untuk perkc:ntoran dan jasa komersial adalah 30% dari

kebutui1an untuk perumahan, selain itu untuk penerangan jalan umum

diperkirakan sebesar 5°/o dari kebutuhan perumahan.

Tabel 3.11 Proyeksi Kebutl.!han Listrik Total dalam (KVA)

KC!camatan 2002 2003 2004 2005 201(\

Metro Pusat 10.202.200 11.216.880 12.313.418 13.520.520 1.303.008

Metro Utara 4.565.363 4.939.583 5.257.305 5.662.508 8.426.520

Metro Selatan 30.873.151 3.544.763 4.070.858 4.874.580 9.314.798

Metro Barat 3.932.955 4.145.580 4.371.570 4.608.495 6.002.708

Metro Timur 6.116.918 6.576.795 7.070.690 7.601.648 10.917.383

Kota Metro 27.904.771 30.423.601 33.083.841 36.267.751 48.464.425 ..

Sumber: Has11 Anahs1s, RTRW Kota Metro 2001

3.2.4.4. Telepon

Jaringan telepon di Kota Metro belum tersebar secara merata ke

seluruh wilayahnya. Berdasarkan kepadatan penduduknya, kecamatan Metro

Pusat adalah daerah yang membutuhkan pelayanan jaringan telepon paling

banyak.

40

Page 57: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 58: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BAB IV

PROGRAM PENGEMBANGAN KAWASAN ANDALAN

BANDARLAMPUNG-METRO

4.1. Program Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung dan

Metro

Secara filosofis h3kekat pembangunan wilayah pada dasarnya

merupakan upaya terkoordinasi untuk menciptakan keadaan dimana tersedia

banyak alternatif yang sah bagi setiap warganya untuk mencapai tingkat

kesejahteraan yang selalu meningkat dari waktu ke waktu. Dimensi

pembangunan wilayah menuntut diterapkannya strategi dan kebij3ksanaan

yang integral dan menyeluruh. S~rategi dan kebjc:ksanaan pengembangan

suatu wilayah pada dasarnya merupakan suatu tahap atau langkah yang

berkesinambungan dan terorganisir dalam mencapai suatu sasaran.

Secara teoritis terdapat 3 strategi utama yang dapat diterapkan

untuk Kawasan

pengembangan

pengem ba ngan

Andalan Bandar Lampung-Metro, yaitu

sisi permintaan (Demand Side Strategy),

sisi penawaran (Supply side Strategy) dar.

penge.mbangan sisi pelayanan wilayah (Service Area Strategy).

4.1.1. Strategi Pengembangan Sisi Permintaan

strategi

strategi

strateg:

Pengembangan sisi permintaan pada dasarnya merupakan suatu

strategi pembangunan wilayah dengan tujuan untuk meningkatkan

permintaan lokal terhadap barang dan jasa melalui peningkatan taraf hidup

masyarakatnya. Memperhatikan profil kependudukan dan perekonomian di

kawasan andalan, terlihat bahwa tingkat pendapatan perkapita yang

mencerminkan taraf hidup masyarakat masih tergolong rendah.

41

Page 59: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Pendekatan strategi pengembangan sisi permintaan menuntut

komitmen pihak sektoral untuk melakukan skala prioritas pembangunan

yang langsung menyentuh kepentingan produktifitas usaha. PenE:!rapan

strategi yang berbasis aktivitas pertanian harus disertai dengan penerapan

perwilayahn komoditas yang menjurus pada pengembangan dan spesialisasi

suatu sub kawasan. Pada pengembangan kawasan andalan harus pula

ditentukan komoditas utama dan komoditas penunjangnya, yang didasarkan

pada:

a. kesesuaian alamiah

b. ketersediaan pasok faktor-faktor produksi

c. propek pemasaran

d. pengembangan industrial linkage

Jika kita akan mengembangkan Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung -

Kota Metro berdasarkan pendekatan sisi permintaan, maka harus

memperkuat basis produksi pertanian yang secara tradisional sudah banyal<

diusahakan masyarakat.

4.1.2. Strategi pei1gembangan sisi penawaran

Pengembangan sisi penawaran merupakan strategi yang ditujukan

untuk meningkatkan pasok komoditas terter1tu (ekspor ke luar wilayah) yang

pada umumnya diproses dari sumber daya alam lokal. Keuntungan utamanya

adalah bahwa prosesnya berlangsung relatif lebih cepat. Sekalipun demikian

dilain pihak mengandung tiga kelemahan dasar, yaitu :

a. sering menimbulkan ket!mpangan ekonomi antar kawasan dalam

suatu wilayah,

b. bersifat padat modal

c. relatif sanqat peka terhadap perubahan-perubahan ekonomi diluar

wilayah.

42

Page 60: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

4.1.3. Strategi Pengembangan Sisi Pelayanan Wilayah

Pengembangan sisi pelayanan wilayah tidak tergantung pada

ketersediaan sumber daya alamnya, tetapi dalam kinerjanya membutuhkan

dana yang besar untuk pengadaan fasilitas pelayanan bagi seluruh wilayah.

Dalam hal arahan strategi pengembangan hierarki pelayanan kota-kota,

maka kota Bandar Lampung kelak diproyeksikan akan menjadi pusat

pelayanan seluruh kawasan andalan secara umum, dengan menciptakan

keterkaitan yang lebih tinggi terhadap sub kawasan stategis.

4.1.4. Pend~katan Pengembangan Kawasan

Salah satv tujuan pembangunan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat baik secara ekonomi maupun

social. Pcndekatan yang digunakan dalam penyusunan Kawasan Andalan

Kota Bcndar Lampung - Kota Metro diarahkan untuk mengembangnkan

kegiatan usi=lha yang sesuai dengan potensi yang dimiliki kawasan sehingga

dapat memacu pertumbuhan ekonomi.

Agar pengembangan kegaiatan usaha unggulan sektor maupun

komoditas, maka diperlukan suatu rencana pengembangan terpadu yang

mempunyai keterkaitan erat dengan pemanfaatan SDA, SDM, sumber daya

buatan, dan ketersediaan teknologi dan modal.

Prinsif-prinsif yang dapat diterapkan dalam pengembangan kawaan andalan

adalah :

1. Pengembangan kawasan andalan dapat dilihat sebagai suatu sistem

produksi (masukan, proses dan keluaran), masukan berupa sumber

daya alam, sumber daya manusia, teknologi, prasarana dan sarana

dasar. Proses dilakukan sesuai dengan karesteristik industri atau jenis

kegiatan usaha dan keluaran berupa produktifitas e~tau aktivitas

ekonomi yang dapat menggerakkan kegiatan lainnya,

2. Perumusan aktifitas ekonomi atau kegiatan usaha unggulan yang

menjadi prime movers pengembangan wilayah didasarkan pada

43

Page 61: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

pertimbangan ekonomis terhadap prospek pengembangan suatu

komoditas unggulan.

3. Pemilihan kegiatan usaha dengan mempertimbangkan hal-hal sbb:

• Faktor-faktor pada sisi demand driven, yaitu kajian tentang

potensi pasar lokal, regional, maupun internasional.

• Faktor-faktor pada sisi supply driven, yaitu kajian tentang

potensi dan kendala pengembangan baik sda, sdam maupun

faktor lainnya

• Batasan dan dukungan terhadap pengembangan kawasan

andalan seperti biaya, kelembagaan, teknologi dan

implementasi.

4.2. Paradigma Pembangunan dar Arah Pengembangan Kawasan

Andalan Bandar Lampung - Metro

Paradigma pembangunan dan arah pengembangan wilayah di

Indonesia mengalami perubahan yang mendasar begitu juga arahan

pengembangan Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro harus

dalam konteks arahan tata ruang b~ik pada tingkat nasional, Propinsi

maupun kabupaten/kota agar pengembangan Kawasan Andalan Kota Bandar

Lampung - Kota Metro bersifat serasi terhadap wilayan sekitarnya serta tidak

menjadi tumpang tindih berbagai kepentingan pembangunan.

Program pengembcmgan kawasan andalan diharapkan dapat lebih

mewadahi keingingan untuk lebih mendepankan pola kemitraan usaha. Pola

kemitraan potensial untuk diterapkan pada pengembangan program industri

pengolahan pengolahan hasil pertanian.

Pola pembangunan yang selama ini sentralistik perlu segera

dirubah dan mengarah pada desentralisasi. Dalam program pengembangan

kawasan andalan Kota Bandar Lampung dan Kota Metro, diharapkan dapat

disusun secara transparan program pembangunan yang akan dilakukan,

pelai<.u pembangunannya, sektor dan komoditas unggulan, serta sub

kawasan strategis yang akan mendapat prioritas pengembangannya. Proses

44

Page 62: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

yang transparan dalam penetuan hal-hal tersebut akan dapat meningkatkan

ketepatan program pembangunan yang disusun. Hal ini dimaksudkan agar

masyarakat pada kawasan andalan dapat berperan secara aktif untuk

memberikan masukan dan mendapatkan pelayan secara berkeadilan.

4.3. Rencana Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung -

Metro

Pengembangan Kawasan Andalan Bandar Lampung - Metro

merupakan bagian dari program penataan ruang nasional dan Propinsi, yang

sekaligus diharapkan dapat menjadi pemacu pulihnya perekonomian di

kawasan andalan Bandar Lampung - Metro akibat krisis multi dimensi yang

terjadi sejak tahun 1997. untuk mencapai program pembangunan yang

terarah, diperlukan visi untuk menyatukan pandangan ke depan mengenai

cita-cita selu1uh pihak terkait secara bersama-sama: yaitu pemerintah

daerah, duf"lia usaha dan masyarakat setempat. Selanjutnya visi tersebut

akan menjadi acuan bagi penyl.!sunan misi, scenario, dan strategi

pembangunan.

Visi dan misi Kawasan Andalan Bandar Lampung dan Metro dirumuskan

der,gan memoertimbangkan hal terknit dengan cita-cita untuk memajukan

seluruh kawasan a11dalan, di antaranya adalah

a. proses globalisasi ekonomi dunia yang menuntut seluruh wilaya!l

untuk mengambil peran dan manfaat yang sebesar-besarnya dalam

perdagangan dunia yang tidak lagi mengenal batas Negara;

b. kebijakan pembangunan pada tingkat nasional yang memposisikan

Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro sebagai sebagai

kawasan andalan yang prospektif untuk berkembang;

c. visi dan misi pembangunan Propinsi Lampung;

d. kebijakan otonomi daerah dan perimbangan keuangan pemerintah

pusat dan daerah yang menuntut pemberdayaan masyrakat melalau

kegiatan pembangunan yang berbasis pada potensi wilayah yang

dimiliki, dan aspirasi pemerintah, dunia usaha dan masyarakat.

45

Page 63: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Berdasarkan pertimbangan tersebut di atas maka dapat dirumuskan visi

pembangunan kawasan andalan Bandar Lampung dan Metro sebagai sentra

agribisnis dan agroindustri unggulan berbasis potensi sumberdaya wilayah

dan sumber daya lokal yang berdaya saing tinggi di tingkat regional, nasional

dan global.

Visi tersebut dapat dicapai melalui beberapa misi :

1. memberdayakan potensi wilayah sebagai aset untuk mendukung

pembangunan perekonomian dan meningkatnya kesejahteraan

masyrakat.

2. mengembangkan sub-sub kawasan strategis sesuai dengar. potensi

dengan komoditas unggulannya beserta keterkaitannya dengan agar

il"ldustri, serta mengedepankan pola kerjsa sama antara pengusaha

dengan petani.

3. memprioritaskan pengembai1gan komoditas ekspor unggulan untuk

mernacu laju pengembangan wilayah.

4. menciptakan iklim yang kondusif bagi kegiatan :nvest~si

pembangunan i<awasan dengan dukungan sarana dan prasarana

pembangur.an.

Berdasarkan potensi wilayah yang dimiliki Kawasan Andalan Bandar

Lampung dan Metro dan sejarah pertumbuhan kota-kotanya yang memiliki

sub sistem, marketable surplus, agro industri dan industri maka

pengembangan kawasan andalan sebaiknya terdiri atas 3 skenario

pendekatan yang saling berdekatan dan saling melengkapi. Ketiga skenario

pendekatan tersebut ada/ah untuk memperkuat sisi permintaan wi/ayah,

merPprioritaskan sisi penawaran wilayah, dan pemenuhan pelayanan

wilayah. Ketiga skenario t~rsebut harus dapat dilaksanakan secara

bersamaan untuk mendapatkan efek sinergis yang maksimal.

46

Page 64: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

4.3.1. Memperkuat Sisi Permintaan Wilayah

Skenario ini merupakan langkah untuk mewujudkan misi pertama dan

kedua. Intinya adalah meningkatkan permintaan lokal terhadap barang dan

jasa melalui peningkatan taraf hidup masyarakatnya. Permintaan terhadap

barang dan jasa yang meningkat akan merangsang pertumbuhan sektor

industri barang and jasa, sehingga dapat memacu peningkatan penyerapan

tenaga kerja. Demikian proses tersebut terus bergulir sehingga dapat

mendorong pertumbuhan ekonomi wilayah, dan diharapkan akan terjadi

percepatan pertumbuhan wilayah, yang pada akl1irnya akan berdampak pada

meningkatnya kesejahte;aan masyarakat.

Pengembangan skenario ini dapat diwujudkan melalui 2 alternatif, sebagai

berikut :

1. Mengembangkan seluruh komoditas unggulan secara bersama-sama

untuk mencapai swasembada. Alternatif ini hanya bisa diterapkan bila

pada waktunya tersedia dana yang memadai.

2. Mengembangkan komoditas unggu!an secara beotahap sesuai dengan

ketersediaan dana. Pada tahap awal, komoditas unggulan yang perlu

segera dikembangkan untuk mencapai swasembada adalah komoditas

yang sangat strategis. Tahap selanjutnya dilakukan upaya pencapaian

swasembad21 untuk komiditas lainnya bila ketersediaan dana

memungkinkan

4.3.2. Memprioritaskan Sisi Penawaran Wilayah

Skenario ini merupakan langkah untuk mewujudkan misi ketiga.

Pengembangan sisi penawaran ditujukan untuk meningkatkan pasok

komoditas yang berorientasi ekspor, dengan basis sumberdaya lokal.

Keuntungan utama dari pengembangan wilayah dengan menempuh

pengembangan sisi penawaran adalah bahwa prosesnya berlangsung relatif

cepat. Dengan percepatan tersebut, maka dampak program pembangunan

secara keseluruhan relatif lebih cepat dapat dinikmati hasilnya.

47

Page 65: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Pengembangan skenario prioritas sisi penawaran wilayah dapat diwujudkan

melalui 2 alternatif :

1. pemerintah perlu memfasilitasi agar ekspor komoditas unggulan

tradisional tetap dapat dipertahankan atau bahka~ ditingkatkan agar

posisi Lampung sebagai eksportir komoditas tersebut tetap baik.

2. apabila ketersediaan dana memungkinkan pemerintah per/u ekspansi

untuk memfasilitasi masuknya arus investasi bagi komoditas ekspor

unggulan lainnya

4.3.3. Pemenuhan Pelayanan Wilayah

Skenario ini merupakan langkah untuk mewujiJdkan misi keempat.

Pemenuhan sarana/prasarana pelayanan wilayah pada dasarnya bertujuan

untuk meningkatkan keutungan lokasi (Jocational rent) sehingga investor

tertarik untuk menanarr.kan rr.odc:tlnya di kawasan andalan. Berdasarkan

kondlsi yang ada, tidak dapat dipungkiri bahwa kelengkapan fasilitas

peiayanan wilayah di Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro

relatif terbatas. Beberapa fasilitas dan utilitas yang perlu ditingkatkan

misalnya jaringan jalan, simpul-simpul pemasaran yang berorientasi lokal

dan ekspor, jaringan irigasi, jaringan listrik, jaringan telpon, jaringan air

bersih dan lain sebagainya. Peningkatan fasilitas pe/~yanan diperlukan dalam

konteks memperlancar/memperbaiki kC1ita11 antara bahan baku - tempat

produksi - tempat pcmasaran. Berdasarkan kondisi tersebut, maka dalam

kurun waktu 10 tahun ke depan subsidi untuk fasilitas di Kawasan Andalan

. Kota Bandar Lampung - Kota Metro akan menjadi sangat besar.

48

Page 66: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

4.3.4. Rencana Pengembangan Kawasan Andalan Kota Bandar

Lampung - Kota Metro

4.3.4.1. Pengembangan Sentra Produksi Komunitas.

Pengembangan komoditas unggulan di Kawasan Andalan Bandar

Lampung - Metro pada dasarnya berprinsip pada hasil analisa gerombol.

Meskipun demikian prinsip tersebut tidak bersifat kaku, mengingat terdapat

beberapa masukan lain, baik dari forum publik maupun arahan komoditas

unggulan masing-masing kota

4.3.4.2. Pengembangan Pusat-pusat Pelayanan

Berdasarka:1 Analisis yang telah dilakukan, beberapa kota di Kawasan

Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro kelak akan berper~m sebagai

pusat, penyangga, dan sub pusat pelayanan i<awasan Andalan Kota Bandar

Lampung - Kota tvietro. Pusat pelayanan akan berfungsi sebagai pusat

aktivitas yang akan melayani seluruh Kawasan Andalan Kota Bandar

Lampung - Kota Metro. Kota penyangga akan melayani beberap3 fungsi

strategis dari peran Kawasan Andalar. Kota Bandar Lampung - Kota Metro.

Sedangkan kota yang menjadi pusat produksi, koleksi, pengo!ahan dan

distribusi komoditas unggulan; akan dikembangkan menjadi sub pus3t

pelayanan Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro di mana

kota tersebut bersifat melayani sentra-sentra komoditas di wilayah

sekitarnya. Kota yang menjadi pusat pelayanan adalah Kota Bandar

Lampung. Kota yang berperan sebagai Penyangga Kawasan Andalan Kota

Bandar Lampung - Kota Metro adalah Metro dan Pringsewu. Kota Metro dan

Priongsewu dipilih karena telah cukup berkembang serta telah berperan

menjadi pusat jasa, perdagangan, simpul koleksi, dan simpul distribusi dari

wilayah belakangnya. Kota-kota lain yang menjadi sub pusat pelayanan

Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro meliputi : Natar,

Labuhan Maringgai, Gedong Tataan, Tanjung Bintang, Jabung, Seputih

49

Page 67: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Raman, Katibung, Sukoharjo dan Way Jepara. Urutan penyebutan

menunjukkan hirarki tingkat pentingnya kota sebagai sub pusat pelayanan

Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro.

Kota Bandar Lampung pada saat ini sudang menyandang fungsi utama

sebagai pusat pemerintahan (Propinsi dan Kota), sebagai pusat perdagangan

dan jasa regional, pusat distribusi dan koleksi barang/jasa, pusat pendukung

jasa pariwisata, pusat pendidikan tinggi dan pusat industri. Dengan

penambahan peran sebagai pusat pelayanan di Kawasan Andalan Kota

Bandar Lampung - Kota Metro, maka kedudukan kota Bandar Lampung

sebagai pusat kegiatan nasional (PKN) akan menjadi semakin penting, bukan

saja pada lingkup regional tetapi juga pada lingkup naslonal. Mengingat

fungsinya sebagai pu?at pelayanan Kawasan Andalan Kota Bandar Lampung

- Kota Metro, maka semua fasilitas pelayanan yang sifatnva membawahi

kepentingan kawasan akan berkendudukan di kota Bandar Lampung.

Kota Metro pada saat ini berperan sebagai kota pemerintahan, pusat

perdagangan, dan pusat jasa. Sedangl<an kota pringsewu pada saat ini

berperan sebagai kota perdagangan dan jasa. Dengan menyandang fungsi

sebagai kota ~enyangga Kawasan Andala!'l Kota Bandar Lampung - Kota

Metro~ maka kelc:;k kota Metro dan Pringsewu perlu meningkatkan perannya

sebagai kota perdagangan dai1 jasa. Mengingat akan semakin pentingnya

peran Kota Metro dan Pringsewu, maka perlu didukung dengan pasokan

listrik, telpon, dan air bersih -yang memadai. Langkah ini perlu dilakukan

sebagai langkah awal untuk mencegah menumpuknya seluruh aktivitas di

Kota Bandar Lampung.

4.3.4.3. Pengembangan Infrastruktur Utama.

Pengembangan ini dima'<sudkan untuk meningkatkan nilai Location rent

kawasan Andalan agar menarik minat kalangan investor untuk menanamkan

modalnya. Infrastruktur utama yang harus dikembangkan di Kawasan

Andalan Kota Bandar Lampung - Kota Metro mengacu pada strategi

pemenuhan pelayanan wilayah sebagai mana telah dikemukakan.

50

Page 68: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

a. Sistem transportasi.

b. Jaringan Irigasi.

c. Pangkalan Pendaratan Ikan

d. Jaringan Listrik dan Telpon

e. Jaringan Pemasaran.

4.4. Indikasi Program Pengembangan Kawasan Andalan Bandar

Lampung - Metro

Indikasi program merupakan bentuk konsep pelaksanaan program­

program pembangun3n yang akc:m dilaksanakan di Kawasan Ar.dalan Bandar

Lampung - Metro. Perumusan indikasi program pembangunan dirinci

menurut sektor dan program, lokas: dilaksanakannya prog1·am, waktu

pelaksanaan program, dan sumber dana.

51

Page 69: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 70: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BABV

ANALISIS PEREKONOMIAN

DAN KEBIJAKAN PERENCANAAN

5.1. Pertumbuhan Ekonomi

5.1.1. Konstribusi dan Pertumbuhan Sektoral

Untuk dapat mengetahui keberhasilan pembangunan suatu wilayah

mcka dapat dilihat dari laju pertumbuhan ekonomi. Perekonomian dikatakan

tumbuh apabila total balas jasa riil yang diterima masyarakat atas

penggunaan faktor-faktor produksi pada tahun tertentu lebih besar dari

tJhun-tahur. sebelumnya.

Sebelum membahas pertumbuhan ekonomi maka lebih dahulu

ditinjau pengertian dari pembangunan ekonomi. Pembangunan ekonomi

adalah upaya m2lakukan perubahan positif dan kemajuan mencapai hartkat

hidup manusia melaiui pendekatan ekonomi yaitu dilihat dari peningkatan

GNP/PDRB perkapita dan kemampuan daerah atau negara untuk

mengembangkan outputnya pada tingkat yang lebih tinggi dari pada

pertumbuhan penduduknya. Sedangkan pertumbuhan ekonomi adalah

peningkatan atau pertambahan jaringan produks:, basis industri, basis

ekonomi yang kemudian meningkatkan kesempatan kerja dan pendapatan

masyarakat.

Ada tiga faktor utama dalam pertumbuhan ekonomi, yaitu akumulasi

modal, pertumbuhan penduduk dan kemajuan teknologi. Pertumbuhan

ekonomi wilayah dan pembangunan dapat dilakukan bersamaan melalui

perluasan kegiatan ekonomi.

Pertumbuhan ekonomi Kota Bandar Lampung dilihat dari

pertumbuhan PDRB pada tabel 5.1 dan Kota M2tro dapat dilihat dari

pertumbuhan PDRB pada tabel 5.2 berikut ini:

52

Page 71: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 5.1 Produk Domestik Regional Bruto dan Pertumbuhan Sektoral

Di Kota Bandar Lampung atas harga konstan 1993 Tahun 1999-2003

Pertumb

LAPANGAN USAHA 1999 2000 2001 2002 2003

' 1. Pertanian Rp.(jutaan) 46.924.00 53.188.00 45,596.00 46,487.00 46.611.00

% (pertmb) - 13.35 (14.27) 1.95 0.27

· 2. Pertambangan dan Ro.(iutaan) 7.530.00 8.427.00 8.796.00 8.869.00 9,011.00 . Penggalian % (pertmb) - 11.91 4.38 0.83 1.60

3. lndllstri Pengolahan Rp.(jutaan) 300,444.00 316.010.00 323.095.00 326.258.00 322.782.00

% (pertmb) - -· 5.18 2.24 0.98 (1.07) 4. Listrik. Gas & Air

LBer&ih Rp.(jutaan) 32.953.00 35.079.00 43.199.00 41.189.00 40.473.00

% (pertmb) - 6.45 23.15 r--- ( 1.65) (1.74)

~' 5. BanQunan Rp.(jutaan\ 160.355.0C 166.532.00 171.217.00 173.176.00 180.276.00 ~ :

I % (pertmb) ~rdagangan. Htl &

- 3.85 2.81 1.14 4.10

I . Rest Rp.(jutaan) 379.774.00 394.078.00 402.548.00 406,2€7.00 448,542.00

•· % {~ertmb) - 3.1"1 2.15 0.92 10.41 l 7. Pengangkutan dan I Ro.(iutaan) 321.082.00 346.361.00 378.711.00 407.441.00 441.084.00

r r~· Komunii<asi % (pertmb) - 7.87 9.34 7.59 8.26

t 8. Ke•J, Perswn & js Prs Rp.(jutaan) 155,780.01) 132.841.00 123.877.00 144.715.00 183.789.00

% (pertmb) - (14.73) (6.75) 16.82 27.00

9. Jasa-jasa Rp.(jutaan) 236.538.00 242.814.00 251.524.00 260.870.00 269.010.00

% (pertmb) - 2.65 3.59 3.72 3.12

PDRB Rp.(jutaan) 1.641 .380.00 1.695.330.00 1.748.563.00 1.815,212.00 1.941.578.00

% (pertmb) - 3.29 3.14 3.82 6.96 ·poRB PROP LAMPUNG Rp.(jutaan) 6.873.385.00 7.104.028.00 7.433.264.00 7.817.341.38 8.263.917.27

% (pertmb) - 3.36 4.63 5.17 5.71 ..

Sumber : Hasil AnahS1s

Secara umum rata-rata pertumbuhan PDRB Kota Bandar Lampung

hampir sama dengan PDRB Propinsi Lamp~ng, dari rata - rata pertumbuhan

yang ten:inggi adalah di sektor Pengangkutan dan Komunikasi yaitu dengan

rata-rata 8.26°/o di mana pertumbuhan tertinggi dari tahun 2000 ke tahun

2001. PDRB yang t:erkecil pertumbuhannya adalah sektor pertanian.

51

rata2

1%)

0.32

4.68

1.83

5.80

2.98

4.31

8.26

5.59

3.27

4.30

4.72

I

Page 72: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 5.2 Produk Domestik Regional Brute dan Pertumbuhan Sektoral

Di Kota Metro atas harga konstan

LAPANGAN US AHA

1. Pertanian

Keterangan

Rp (jutaan)

% (pertmbh)

2. Pertmbangan Rp (jutaan)

dan Penggalian % (pertmbh)

3. Ind. Penglhan Rp (jutaan)

% (p::lrtmbh)

4. Listrik, Gas & Rp (jutaan)

Air Bersih % (pertmbh)

5. Bangunan Rp (jutaanj

% (pertmbh)

6. Perdgng. Htl & Rp (jutaan)

Perdagangan % (pertmbh)

7. Pengngkutan

& KoiT'unikasi

8. Keuangan,

Rp (j:.rtaan)

% (pertmbh)

Rp (jut<Jan)

Perswn & js prs % (pertmbh)

9. Jasa-jasa Rp (jut~an)

~~, (pertmbh)

PDRA Rp (jutaan)

% (pertmbhn)

1999

22,136.00

0.00

9,335.00

1,911.00

7,272.00

20,037.00

13,273.00

9.481.00

22,425.oo I

105,870.00

Tahun 1999-2003

2000

19,770.00

(10.69)

0.00

9,788.00

4.85

2,057.00

7.64

7,755.00

6.64

21,512.00

7.36

14,674.00

10.56 9,770.00

3.05

23,997.00

7.01

109,323.00

2001

21,022.00

6.33

0.00

10,107.00

3.26

2,125.00

3.31

8,166.00

5.30

21,824.00

1.45

14,867.00

1.32 10,208.00

4.48 I

25,090.00

4.55

113,409.00

3.26 3.74

PuRB PROP Rp (jutaan) 6,873,385.00 7,1 04,028.00 7,433,264.00

LAMPUNG % (pertmbhn}_ - 3.36 4.63 SumbPr : Badan Pusat Stat1st1k (data d1olah)

Pertum

2002 2003 rata2

(%)

21,274.00 20,126.00

(4.26)

0.00

5.70 (0.73)

10,552.00

4.40

2,130.00

0.24

8,570.00

4.95

23,062.00

5.67

0.00

11,041.00

4.63

2,116.00

(0.66)

8,982.00

4.81

23,962.00

3.90

15,103.00 15,371.00

1.59 1.77 11,163.00 14,764.00

9.36 I 32.26

26,556.00 27,650.00

5.84 4.12

117,262.00 125,160.00

3.40 6.74

7,817,341.38 8,263,917.27

5.17 5.71

4.29

2.63

5.42

4.60

3.81

12.29

5.38

4.28

4.72

Pertumbuhan ekcnomi Kota Bandar Lampung disumbangkan dari

Sektor Pengangkutan dan Komunikasi sebesar 8,26°/o , Listrik,Gas dan air

bersih sebesar 5,80°/o dan Keuangan sebesar 5,59°/o. Sedangkan

pertumbuhan ekonomi Kota Metro disumbangkan dari sektor Keuangan yaitu

sebesar 12, 29°/o, Perdagangan, Hotel dan Restoran sebesar 5, 42°/o, dan

Jasa-jasa sebesar 5,38%.

54

Page 73: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 5.3

Perbandingan Rata-rata Pertumbuhan Ekonomi berdasarkan PDRB dengan Harga

Konstan Tahun 1993-2003

LAPANGAN USAHA -Perbandin!:lan Rata-rata Pertumbuhan

Prop Lampung B. Lampung Metro

1. Pertanian 4.00 5.50 5.20

2. PertambanQan & Penggalian 17.23 7.35 0.00

3. lndustri Pengolahan 3.66 2.08 2.53

c:. lndustri Migas - - 5.53

b. lndustri Tanpa MiQas 3.66 2.08 3.47

4. Listrik, Gas & Air Bersih 13.52 8.33 2.53

5. Bangunan 6.97 6.96 3.47

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 3.74 5.07 12.48

7. Pengangkutan & Komunikasi 7.28 6.19 3.36

a. Pengangkutan - 5.59 4.28 2.56

b. Komunikasi 17.16 16.38 4.77

8. Keuangan, Persewaan, & JS. PRSH. 7.56 6.35 6.85 --9. Jasa-jasa 1.28 1 38 4.00

a. Pemerintahan Umum 0.8S 0.93 4.40

~b. Swasra 3.38 4.01 3.57

PDRB DENGAN MIGAS 4.42 4. "11 4.87

PDRB TANPA M!GAS 4.19 4.1 i 4.87 Sumber: (Has1l Perh1tungan)

Secara keseluruhan dapat c!ilihat bahwa pertumbuhan rata-rata Kota

Bandar Lampung dan Kota Metro hampir sama dengan perumbuhan Propinsi,

bahkan beberapa sektor diantaranya tumbuh lebih cepat dibandingkan

pertumbuhar. di Propinsi.

Sedangkan Untuk melihat tingkat perkembangan suatu wilayah,

biasanya dilakukan dengan menganalisa kapasitas Produk Domestik Regional

Bruto (PDRB). Secara terminologis PDRB didefini5ikan sebagai jumlah barang

dan jasa yang dihasilkan melalui suatu proses transaksi oleh suatu wilayah

dalam kurun waktu satu tahun tertentu.

Kontribusi sektoral menunjukkan peranan sektor-sektor dalam

pembentukan PDRB, sehingga dapat diketahui sektor-sektor apa saja yang

cukup dominan dalam menunjang laju pertumbuhan PDRB/ekonomi suatu

wilayah.

55

Page 74: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Dengan adanya pembangunan yang mengakibatkan perekonomian

tumbuh, biasanya terjadi perubahan pada struktur perekonomian.

Pergeseran komposisi sumbangan (share) yang diberikan oleh sektor

ekonomi dapat terjadi sejalan dengan tingkat PDRB. ·Untuk lebih jelasnya

dapat dilihat pada tabel 5.4.

Pada tahun 1999, 2001, 2003 struktur perekonomian Kota Bandar

Lampung sangat tergantung pada perdagangan, Hotel dan Restoran, dan

Pengangkutan dan Komunikasi karena sektor-sektor inilah yang memberikan

andil yang paling tinggi dalam pembentukan Produk Domestik Regional

Bruto dibandingkan dengan sektor-sektor lainnya. Dapat dilihat pada tabel

5.3.

Dari tabel tersebut diatas terlihat bahwa konstribusi sektor

perdaganga~n, hotel, dan restoran memberikan sumb3ngan sebesar 23,09

0/o disusul oleh pengangkutan dun komunikasi sebesar 21,31%, industri

pengolahan sebE:sar 17,20 %. Sedangkan sektor-sektor lainnya memberikan

kontribusi r~t.::~-rata dan yang paling rendah adalah sektor J:'ertambangan dan

galiar. yaitu sebesar 0,48%.

Sumbangan sektor perdagangan,hotel dan restoran yang cukup

besar ini dikarenakan Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota Propinsi

Lampung dan sangat diuntungkan dengan faktor lokasi sebagai pintu

gerbang menuju Pulau Sumaterc. Sedangkan sumbangan dari sektor

pengangkuta11 dan komunikasi juga sailgat diuntungkan oleh lokasi yang

sangat stategis sebagai jalur lintas.

Untuk tahun yang sama struktur perekonomian Kota Metro sangat

tergantung pada sektor jasa, karena sektor ini memberikan kontribusi yang

paling tinggi terhadap pertumbuhan PDRB.

Sektor jasa memberikan sumbangan yaitu sebesar 21,80°/o,

kemudian sektor perdagangan, hotel dan restoran memberikan sumbangan

sebesar 19,10°/o dan sektor pertanian sebesar 18,81 o/o. Sektor-sektor

lainnya memberikan kontribusi rata-rata terhadap Produk Domestic Regional

Bruto Kota Metro, dan yang paling kecil adalah sektor pertambangan dan

56

Page 75: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

' .. ·c

penggalian yang sama sekali tidak memberikan sumbangan terhadap

perekonomian kota Metro.

Sumbangan sektor jasa di Kota Metro lebih banyak disebabkan

karena lokasi Kota yang berada di antaranya Kabupaten Lampung Timur dan

Lampung Tengah yang merupakan basis pertanian dan perkebunan,

sehingga sangat menguntungkan Kota Metro dalam melakukan transaksi

jasa.

Tabel 5.4 PDRB Kota Metro, Kontribusi Sektoral Atas Dasar

Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha Tahun 1999-2003 (Jt Rupiah)

LAPANGAN USAHA 1999 2001 2003 Kontribusi

Juta Rp % Juta Rp % Juta Rp % (%)

1. Pertanian 22,136.00 20.91 21,022.00 18.54 21,274.00 17.00 18.81 -2. Pertambangan & Penggalian 0.00 O.GO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. lndustri Pengolahan 9,335.00 8.82 10,107.00 8.91 11,041.00 8.82 8.85

4. Listrik, Gas & Air Bersih 1,911.00 1.81 2,125.00 1.87 I 2,116.00 1.69 1.79

5. Bangunan 7,272.00 6.87 8,166.00 7.20 8,982.00 7.18 7.08

6. Perdagangan, Hotel dan Rest 20,037.00 18.93 21,824.0(1 19.24 23,962.00 19.15 19.10

~- Perdgn Bsr & Ec€rar. ! 17,186.00 16.23 18,746.00 16.53 20,648.00 16.50 16.42 I b. Hotel 132.00 0.12 145.00 o.13 1 151::.00 0.12 0.13

c. Restoran 2,719.00 2.57 I 2,933.00 2.59 3,158.00 2.52 2.56

7. Pengangkutan & Komunikasi 13,273.00 12.54 14,867.00 13.11 15,371.00 12.28 ~2.64

8. Keuangan, Perswn, & Js Prsh 9,481.00 8.96 10,208.00 9.00 14,764.00 11.80 9.92

a. Bank 435.00 0.41 537.00 0.47 4,918.00 3.93 1.60

b. Lembaga Keu tanpa Bank 436.00 0.41 591.00 0.52 631.00 0.50 0.48

c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

d. Sewa Bangunan 8,520.00 8.05 8,981.00 7.92 9,110.00 7.28 7.75

e. Jasa Perusahaan 90.00 0.09 99.00 0.09 105.00 0.08 0.09

9. Jasa-jasa 22,425.00 21.18 25,090.00 22.12 27,55Q.OO 22.09 21.80

a. Pemerintahan UmuM 11,462.00 10.83 13,467.00 11.87 14,810.00 11.83 11.51

1. Adm. Pmmthn & Prthn 7,571.00 7.15 8,893.00 7.84 9,782.00 7.82 7.60

2. Jasa Pmrnt lainnya 3,891.00 3.68 4,572.00 4.03 5,028.00 4.02 3.91

b. Swasta 10,963.00 10.36 11,623.00 10.25 12,840.00 10.26 10.29

1. Sosial Kemasyarakatan 9,320.00 8.80 9,820.00 8.66 10,903.00 8.71 8.72

2. Hiburan & Rekreasi 148.00 0.14 161.00 0.14 171.00 0.14 0.14

3. Perorangan & Rmhtg 1,495.00 1.41 1.642.00 1.45 1,766.00 1.41 1.42

PDRB 105,870.00 100.00 113,409.00 100.00 125,160.00 100.00 100.00 Sumber: Badan Pusat Stat1st1k (data d1olah)

57

Page 76: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

I

5.1.2. Analisis Location Quotient

Location Quotient (LQ) adalah suatu perbandingan tentang besarnya

peranan suatu sektor/industri disuatu daerah terhadap besarnya peranan

sektor/industri tersebut secara nasional. Apabila LQ :> 1 artinya peranan

sektor tersebut di daerah itu lebih menonjol daripada peranan sektor itu

secara nasional, dan seringkali sebagai petunjuk bahwa daerah tersebut

surplus akan produk tersebut. Dengan menggunakan perhitungan LQ, dapat

dilihat sektor mana yang mempunyai peran dalam menunjang pembangunan

perekonomian suatu daerah yaitu dengan melihat sektor basis dan non basis.

Tabel 5.5 PDRB Kota Bandar Lampung, Kontribusi Sektoral Atas Dasar

Harga Konstan 1993 Menurut Lapangan Usaha Tahun 1999-2003 (Jt Rupiah)

1999 2001 2003 Konstribusi I LAPANGAN USAHA Juta Rp % Juta Rp % Juta Rp % (%) __j

1. Pertanian 46,924.00 2.86 I 45.596.00 2.61 '!6.611.00 2.40 2.621

3.0~ 1.00 I 0.46! I

2. Pcrtamb?.ngn & Fe:1ggalian 7,530.0C 046 8,796.00 0.50

16.62 I 0.48

3. lndustri Pengolahan 300,444.00 1d.30 323,095.00 18.48 322,782.00 I 17.80

4. Listrik, Gas & Air Bersill 32,953.00 2.01 43,199.00 2.47 40,473.00 2.08 2.19

5. Ba:1gunan 160,355.00 9.77 171 ,217.01) 9.79 180,27b.OO 929 9.62

6. Perdagangan, Htl & Rest 379,774.00 23.14 402,548.00 23.02 448,542.00 23.10 23.09

a. Perdan Besar & Eceran 330,827.00 20.16 3<;.6,837.00 19.84 387,652.00 19.97 19.99

b. Hotel 12,171.00 0.74 12,665.00 0.72 12,54ROO 0.65 0"/0

c. Restoran 36,n6.oo 2.2~ 43,046.00 2.46 48,342.00 2.49 2.40

7. Pengangkutan dan Kom.i 321,082.00 19.56 378,711.00 21.66 441,084.00 22.72 21.31

8. K~u. Perswn, & Js Persll 155,780.00 9.49 123,877.00 7.08 183,789.00 9.47 8.68

a. Bank 35,272.00 2.15 -15,683.00 -0.90 42,957.00 2.21 1.15

b. Lembaga Keu. tanpa Bank 15,159.00 0.92 28,253.00 1.62 22,724.00 1.17 1.24

c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.01)

d. Sewa Bangunan 89,608.00 5.46 94,912.00 5.43 100,900.00 5.20 5.36

e. Jasa Perusahaan 15,741.00 0.96 16,395.00 0.94 17,208.00 0.89 0.93

9. Jasa-jasa 236,538.00 14.41 251,524.00 14.38 269,010.00 13.86 14.22

a. Pemerintallan Umum 195,845.00 11.93 208,389.00 11.92 223,597.00 11.52 11.79

b. Swasta 40,693.00 2.48 43,135.00 2.47 45,413.00 2.34 2.43

PDRB 1,641,380.00 100.00 1,748,563.00 100.00 1 ,941 ,578.00 100.00 100.00 -

Sumber Badan Pusat Stat1st1k (data d1olah)

58

Page 77: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Dari tabel 5.4 tersebut di atas dapat dilakukan perhitungan LQ

untuk mengetahui keunggulan komparatif yang dimiliki oleh Kota Bandar

Lampung terhadap Propinsi Lampung dengan mengetahui sektor basis dan

non basis. Pada tabel berikut ini :

Tabel 5.6 Hasil Perhitungan LQ Kota Bandar Lampun;J Tahun 1999-2003

LAPANGAN USAHA 1999 2001 2003

LQ B/NB LQ B/NB LQ B/NB

1. Pertanian 0.08 NB 0.07 NB 0.07 NB

2. Pertambangan dan Penggalian 0.20 NB 0.21 NB 0.13 NB

3. Industri Pengolahan* 1.32 11. 1.35 11. 1.27 11. Industri Tanpa Migas 1.32 11. I 1.35 11. 1.27 l! 4. Listrik, Gas dan Air Bersih -· 2.09 B 2.10 B 1.92 B

5. Bangunan 1.41 B 1.31 B 1.29 B

6. Perdagangan, Hotel & Restoran* 1.48 11. 1.54 11. 1.56 11. a. Perdagangan Besar 8c. Eceran 1.41 11. 1.45 11. 1.49 11. b. Hotel 3.89 11. 3.9J.. !! 3.54 11. c. Rest'lran 2.01 11. 2.12 11. ]..02 I! I

: I 7. Penga'lgkutan dan Komunikasi 2.40 B 2.27 B 2.341 1.72 B 1.35 B 1.38

~~~~~~~--~~~~~--~-=~~~~~~~~~~~==~ : I * diunggulkan oleh Pemda Propinsi Lampung seb;Jgai sek::or andalan di Bandar Lampung

8. Keuangaa1, Persewaan & Jasa Usaha

9. Jasa-Jasa* 1.60 11. 1.59 ~ 1.62

a. Pemerintahan IJmum 1.60 11. 1.59 11. 1.64

b. Swasta 1.62 11. 1.61 11. 1.54

Sumber : (data diolah)

Sektor basis menunjukkan hahwa sektor tersebut mempunyai

keunggulan komparatif. Dilihat dari tabel tersebut diatas jelas bahwa Kota

Bandar Lampung memiliki hampir seluruh sektor basis, dari seluruh sektor

basis tersebut yang merupakan keunggulan komparatif Kota Bandar

Lampung adalah sektor perdagangan, hotel dan restoran sebesar 1.56

dengan nilai LQ paling besar adalah sub sektor hotel sebesar 3.54 dan diikuti

oleh sektor pengangkutan dan komunikasi yang mempunyai nilai LQ sebesar

2.34. dan yang terkecil pada sektor industri dan pengolahan.

59

Page 78: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Analisis basis dan non basis pada umumnya didasarkan atas nilai

tambah, sedangkan semua kegiatan lain yang bukan kegiatan basis

termasuk kedalam kegiatan servis atau pelayanan. Sektor non basis adalah

untuk memenuhi kebutuhan konsumsi lokal. Kerena hanya untuk memenuhi

kebutuhan lokal maka permintaan sektor ini sangat dipengaruhi oleh tingkat

pendapatan masyarakat setempat. Oleh karena itu kenaikannya sejalan

dengan kenaikan pendapatan masyarakat setempat dan terikat pada kondisi

ekonom i setem pat.

Sedangkan untuk mengetahui hasil perhitungan LQ Kota Metro

terhadap Propinsi Lampung dapat dilihat pada tabel 5.7

Tabel 5.7

Hasil Pe;-hitungan LQ Kota Metro berdasarkan PDRB harga Konstan Tahun 1999-2003

1999 2001 2003 I LAPANGAN USAHA LQ 1 B/NB LQ N/NB LQ 8/NB

~RTANIAN* '-------'---- -

0.55 NB 0.51 NB !0.48

• a. -:-anaman Bahan Makanan 0.60 NB 0.58 NB 0.37

b. Tanaman Perkebunar. 0.01 Na 0.01 NB 0.02 c. Peternakan dan Hasil-

hasilnya 1.72 .1l. 1.43 .1l. 1.80

d. Kehutanan - - --- - -- - --

e. Perikanan 0.01 NB 0.02 NB 0.03

2. Pertambangan & Penggalian - -3. Industri Pengolahan 0.64 NB 0.65 NB 0.67

4. Listrik, Gas & Air Bersih 1.88 B 1.59 B 1.56

5. Bangunan 0.99 NB 0.96 NB 0.99

6. Perdagangan, Hotel & Restoran 1.21 B 1.28 B 1.30

8. Keuangan, Persewaan & Js Perush 1.62 B 1.72 B 1.73

9. JASA-JASA 2.35 B 2.44 B 2.58

a. Pemerintahan Umum 1.45 B 1.58 B 1.68

b. Swasta 6.77 B 6.67 B 6.77

* drunggulkar. oleh Pemda Propinsr Lampung sebagai sektor andalan di Kota Metro

(sumber : data diolah)

-

NB I

NB NB

.1l. -

N~

Nf:S

B

NB

B

B

B

B

B

Dilihat dari tabel tersebut diatas dapat diketahui bahwa Kota Metro

memiliki sektor basis pada sub sektor peternaan, listrik, gas dan air bersih,

perdagangan, hotel dan restoran, serta jasa-jasa. Dari seluruh sektor basis

60

Page 79: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

tersebut yang merupakan keunggulan komparatif Kota Metro adalah sektor

jasa-jasa terutama jasa Swasta dengan nilai LQ sebesar 6, 77 dan diikuti

oleh saub sektor peternakan yang mempunyai nilai LQ sebesar 1,80 serta

diurutan ketiga adalah sektor keuangan, persewaan, dan jasa perusahaan

yang memiliki LQ sebesar 1, 73.

5.1.3. Analisis Shift Share

Hasil dari analisis shift share Kota Bandar Lampung pada tabel 5.7

menunjukkan share terbesar pada sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran

yaitu sebesar 28,490.81 yang artinya adalah besarnya peranan Kota Bandar

Lampung dimana pertumbuhan nilai ta!llbah Kota Bandar Lampung dalam

mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Prop:nsi Lampung khususnya di

sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran hal ir.i sangat dipengaruhi oleh

posisi Kota Bandar Lampung sebagci Ibukota Propinsi sedangkan nilai yang

te;ke(:il pad3 sektor Jasa-jasa yaitu mempunyai :1:/r::~i negatif.

Proporsional Shift Kota Bandar Lampung yang terbesar pada sektor

Pengangkutan dan Komunikasi hal irti merupakan peran Kota Bandar

Lampung sebagai pusat pergerak~n dimana proportional shiftnya adalah

115,382.34, angka tersebut menunjukkan bahwa Kota Band3r Lampung

sebagai pusat pergerakan yang akan menunjang pada sektor lainnya

terutama pada sektor andalan. Sedangkan Differensial shift sebesar

56,671.34 untuk sektor Perdagangan, Hotel dan restoran hal menunjukkan

bahwa Kota Bandar Lampung memberikan keuntungan lokasional dalam hal

sumber daya yang dimilikinya yaitu sebagai pusat perdagangan regional

yang data melayani daerah sekitarnya dengan penunjang lainnya yaitu

peristirahatan/hotel dan restoran.

Secara keseluruhan pertumbuhan Kota Bandar Lampung lebih

rendah bahkan minus pertumbuhannya dari pada daerah lain di Propinsi

Lampung. Adapun sektor - sektor yang mempunyai peluang yang cukup

besar untuk meningkatkan nilai tam bah di Kota Badar Lampung adalah:

61

Page 80: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

a. Listrii<, gas dan Air Bersih

b. Pengangkutan dan Komunikasi

sedangkan sektor-sektor yang dijadikan andalan mempunyai nilai negatif,

kecuali sub sektor restoran.

Tabel 5.8 Hasil Perhitungan Shift Share Kota Bandar l..ampung

NO SEKTOR G R s Sd Sp

1 PERT AN IAN -1,947,070.00 -1,947,488.05 418.05 2,438.11 -2,020.06

2 PERTAMBANGAN & PENGGAUAN -70,531.00 -71,270.19 739.19 -10,400.52 11,139.71

3 INDUSTRIPENGOLAHAN -454,638.00 -361!,405,02 -86,~2.9§. -50,924.15 -35,308.83

a. Industri Higas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 .. b. Industrl Tanpa Higas -454,638.00 -368,405.0~ -86,23:l,.98 -50,924.15 -35,308.83

4 I USTRIK, GAS & AIR BERSIH 14,356.00 2,593.04 11,762.96 -24,104.68 35,867.64

5 BANGUNAN -179,941.00 -193,451.96 13,510.96 -448.26 13,959.22

6 j PERDAGANGAN, HTL ~ REST -408,688.00 -437,178.81 2.8,490.81 56,671,34 -28,180.53

I a. Perdgngan Bsr & Eceran -406,313.00 ' -427,723.37 ~1,410.37 ~052.CO. -32,641.63

-42,s23.oo I ' b. Hotel -43,6.;25.3§ ,I,Q,l2.3§ zo,4tu,2..1 -9,471,85

I c. Restoran 40,248.00 34,17Q.92 6,068.Ci8 -299,748.54 305,816.62 I I PEI';GANGKUTAN & KOMUNIKASI 7 38,220.00 -26,131.40 1;4,351.40 -51,030.94 115,382.341

8 , KEU., PERSEWAAN, & JS. PRSH. -104,841.00 -75,786.5~ -29,054.45 -88,951.12 59,896.67 I

9 ; JASA-JASA -356,118.00 -264,917.65 -91,200.35 ~551.~ -iJJ.,75;J..90

a. Pemerintahan Umum -314,203.00 -221,865.45 -89,33l,5S 987,§.5 -90,J.2,5.40

b. Swasta -44,915.00 -43,052.20 -1,862.80 2..500.79 -4,363,59

Sumber: Hasll Perhitungan

Sedangkan hasil analisis shift share Kota Metro pada tabel 5.8

menunjukkan share terbesar adalah sektor Keuangan, Persewaa.n dan

Perusahaan yang mempunyai nilai share sebesar 18,171.03, yang artinya

adalah sektor Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan mempunyai

peranan terbesar di Kota Metro dimana nilai pertumbuhannya sebesar

22.350,90 yang merupakan nilai terbesar dan bahkan melebihi pertumbuhan

dari sektor andalan yaitu sektor pertanian yang mempunyai nilai share

sebesar 282,38 dan nilai pertumbuhan sebesar 7.529,66.

62

Page 81: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Proportional Shift untuk Sektor Pertanian Kota Metro adalah negatif

yaitu sebesar -917,98 angka tersebut menunjukkan bahwa sektor tersebut

mempunyai tingkat pertumbuhan yang lebih lamban dengan daerah lain

untuk sektor yang sama sedangkan untuk proportional shift yang terbesar

pada sektor Pengangkutan dan Komunikasi yaitu sebesar 5.239,34.

Sedangkan Differential shift untuk sektor Pertanian sebesar 1.200,36

menunjukkan bahwa Kota Metro dalam perekonomian di Propinsi Lampung

menempati posisi yang baik dan mempunyai keuntungan lokasional dalam

hal sumber daya yang dimilikinya.

Hasil Perhitungan i Tabel 5.9

Sh ft Sh are Kota Metro

NO SEKTOR G 0( s Sd Sp

1 PERTANIAN Z,529.66 7,247.28 282.381 1,,200.36 -9:i.7.98

a. Tanaman Bahan Hak;man 520.38 3,561.13 -3,040,Z6 -2,425.19 -615.57

I b. T:maman Pe.-kebunan 85.65 50.28 3!;.37 4o.o6 I -4.6~

I I

c. F'eternakan & Hasil-hasilr.ya 6,820,86 3,617.31) 3,203.56 1 3,288.28 -84.731

d. Kehutanan 0.00 0.00 o.oo 1 0.00 o.oo e. Perikanan 102.78 18.57 84.21 1 88.64 -4.43

2 PERTAMBANGAN P.. PENGGAUAN 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3 INDUSTRl PFNGOtAHAN 948.36 5,321.77 -4,373.41 -3,042.74 -1,330.67

4 USTR!K, GAS & AIR BERSIH 444.34 881.45 -437.11 I -3,626.72 3,189.61

5 BANGUNAN 2,499.83 3,418.00 -918.17 -1,746.88 828.70

6 PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 102.78 18.57 84.21 88.64 -4.43

7 PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 4,170.22 5,906.08 -1,735.86 -6,975.20 5,239.34

8 KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 22,350.90 4,179.87 18,171.03 14,764.00 3,407.03

9 JASA-JASA 8,737.79 9,972.26 -1,234.47 6,283.:l8 -7,517.76

Sumber : Hastl Perhttungan

63

Page 82: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Tabel 5.10 Hasil Analisis LQ Dan SHIFT SHARE Kota Bandar Lampung

Shift Share PDRB 2003 LAPANGAN USAHA Non

LQ G s R Sd Sp Prioritas Basis Basis

1. Pertanian NB - - + + - 46,611.00

2. Pertambangan & Pengalian NB - - + - + 9,011.00

3. lndustri Pengolahan B - - - - - 322,782.00

a. lndustri Migas NB

b. lndustri Tanpa Migas B - - - -4. Listrik,Gas dan Air Bersih B + + + - + 40,473.00

5. Bangunan B + + + - + 180,276.00

6. Perdagangan, Hotel & Restoran B - - + + + 448,542.00

a. Perdagangan Besar & Eceran B - - + + -b. Hotel B - - + + -c. Restoran B + + + + +

7.Pengangkutan & Komunikas! B + - + - + 441,084.00

8. Keuangan-· Persewaan & Js Perush B - - - - + 183,789.00

9.Jasa-jasa B - - - + - 269,010.00

a. Pemerintahan Umum B - - - + -b. Swasta B - - - + -

I Rp. Total 1,885,956.00 55,622.00

Persentas"3 ~otal 97%' I Multiplier Kota

t I 1.029

Bandar Lampu!!9 Sumber : Hasrl Perhrtungan

Berdasarkan penggabungan dari hasil a:1al!sis LQ dan shift share

dapat dilihat pada tabel 5.9, maka dapat diketahui sektor-sektor apa saja

yang mel'i"!punyai kemampuan dan peluang cukup besar dalam upaya

meningkatkan perekonomian Kota Bandar Larr.pung. Karena keterbatasan

dana yang dimiliki maka perlu ditentukan skala prioritas dalam upaya untuk

lebih memacu suctu sektor dengan tidak mengabaikan sektor-sektor lainnya.

Selain itu dengan berfokus hanya pada beberapa sektor saja maka hasil yang

diharapkan kemungkinan dapat terpenuhi baik dari segi kualitas maupun

kuantitas. Sektor-sektor yang mempunyai prospek cukup baik dan perlu

menjadi prioritas utama dalam pengembangannya oleh Kota Bandar

Lampung adalah:

a. ?6rdagangan, Hotel dan restoran, spesialisasi pad a sub sektor restoran

b. Pengangkutan dan Komunikasi

c. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

d. Bangunan

64

3%

Page 83: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Kota Bandar Lampung sudah memiliki ciri kas perkotaan dengan dominasi

sektor perdagangan dan jasa yang sangat mempengaruhi terhadap PDRB

dimana hal tersebut akan ditunjang dengan kebijakan perencanaan

pembangunan daerah dengan penetapan Kota Bandar Lampung sebagai Orde

I yaitu untuk pelayanan skala regional.

Untuk Kota Metro yang masih berdekatan dengan Kota Bandar

Lampung masih didominasi dengan pelayanan jasa sedangkan kebijakan

umum dalam perencanaan pembangunan disebutkan bahwa Kota Metro

merupakan penopang dalam sektor Pertanian akan tetapi sektor tersebut

dari hasil analisis merupakan sektor non basis. Hasil analisis penggabungan

perhitungan LQ dan Shift Share adalah seperti tabel berikuti

TabeiS. 11 Hasil Analisis LQ Dan SHIFT SHARE Kota Metro

I Shift Share PDRB 2003 I LAPANGAN USAHA LQ I Non

' ' G s R Sd Sp Prioritas Basis Basis i

1. PERTANIAN

I I I

NB ' + + + ! + .

I 21,274.00 1

I I I

a. Tnmn Bhn Makanan NB i + + - + -' I I

b. Tnmn Perkebunan /liB I + + + + + I I

c. Ptrnkn cS. Hasil-hasilnya B I + + + + + I

d. Perikanan NB I + + r

+ + + I I

2. Pertmbngn & Penggalian 0.00

: 3. Ind. Pengolahan f\!8 + + - - - 11,041.00

4. Uistrik, Gas & Air 8ersih 8 + + - - + 2,116.00

· 5. 8angunan N8 + + - - + 8,982.0G

6. PERDAG, HTL & REST 8 + + + + - 23,962.00

7. PENGANGK. & KOM 8 + + - - + 15,371.00

! .. 8. KEU., PERSWN, & JS. PRSH. 8 + + + +- + 14,764.00 I

' 9. JASA-JASA 8 I + + - + - 27,650.00 I•

! Rp. Total 83,863.00 41,297.00 ... ,

i ' Persentase dari total 67% 33% I

Multiplier Kota I

I 1.492 ! I Metro

Sumber : Hasil Perh1tungan

Dari hasi analis:s dapat dilihat bahwa sektor Basis tidak terlalu dominan

terhadap sektor non basis dengan perbandingan 67°/o untuk sektor basis dan

33°/o untuk sektor non basis dapat disimpulkan bahwa sektor non basis

65

I

I

I

Page 84: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

masih dapat mendukung untuk sektor basis dengan Multiplier Kota Metro

sebesar 1.492.

5.1.5. Kebijakan Perencanaan Daerah

Sebagaimana diatur dalam Undang-Undang No. 22 Tahun 1999

tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah telah memberikan Otonomi yang

lebih luas kepada Daerah dalam penyelenggaraan pemerintahan dan

pembangunan. Adapun yang dimaksud dengan Otonomi Daerah adalah

kewenangan daerah otonom untuk mengatur dan mengurus kepentingan

masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi

masyarakat sesuai dengan Peraturan Perundangan yang berlaku.

Untuk menghadapi perkembangan keadaan baik di dalam rr.aupun di

luar negeri, serta tantangan persaingan global, penyelenggaraan otonomi

daerah haruslah dilaksonakan dengan penuh tanggung jawab dan

proposional yang diwujudkan der.gan pengaturan, pembag1an dan

pemanfaatan sumber daya nasiona/, serta perimbangan keuangan Pusat dan

Daerah sesuai dengan prinsip-prinsip demokrasi, peran serta masyarakat,

pemerataan dan keadilan serta potensi dan keaneka ragaman daerah yang

dilaksanakar"l dalam kerangka Negara Kesatuan Republik Indor.esia.

Sejalan dengan diberikan otonomi yang luas kepada Daerah, mc;ka

telah terjadi perubahan paradigma baru da/am pe/aksanaan pembangunan

daerah dari kecenaerungan sentralistik (Undang-Undang No 5 tahun 1974

tentang Pokok-Pokok Pemerintahan di Daerah) menjadi desentralistik. Kalau

dulu Pemerintah Daerah hanyalah sebagai pelaksana pembangunan yang

direncanakan dan dibiayai oleh Pemerintah Pusat, sekarang telah berubah

dimana Pemerintah Daerah yang mempunyai inisiasi, kemudian

merencanakan cian melaksanakan kegiatan pembangunan dengan dana yang

dimilikinya sebagaimana diatur dalam undang-undang No. 25 Tahun 1999

tentang perimbangan keuangan antara Pemenntah Pusat dan Daerah.

66

Page 85: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Visi pembangunan Propinsi Lampung dalam jangka menengah (2001-

2010) adalah terwujudnya masyarakat yang beriman dan bertaqwa,

s~jahtera, berkeadilan, berketahanan, berdaya saing dan berbudaya dalam

wadah sang bumi rua jurai. Berdasarkan visi tersebut, disusun misi jangka

menengahsebagai berikut:

1. Membangun dan mengembangkan perekonomian daerah dan

perekonomian rakyat yang tangguh berbasis agribisnis dan berpihak

pada ekonomi rakyat.

2. Meningkatkan dan memelihara daya dukung infrastruktur (sarana dan

prasarana) untuk mobilitas sumberdaya orang, barang dan jasa, serta

mendukung program pembangunan infrastruktur nasional.

3. Meningkatkan kualitas sumberdaya __manusia dan keberdayaan

masyarakat.

4. Meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan masyarakat serta

mendukung pelayanan bagi penyandang masalah social.

5. Mendukung peningkatal"l peranan dan fungsi lembnga keagamaan dan

bermasyarakat dalam upaya untuk mewujudkan masyarakat yang

beriman dan bertaqwa dan kerukunan umat beragama.

6. Menggali dan mengembangkan budaya daerc::h untuk mengisi dan

mewarnai pembanyunan.

7. Memulihkan dan mengelola sumber daya alam dan lingkungan hidup

yang berbasiskan rakyat dan kelestarian lingkungan.

8. Mendukung penegakan supremasi hokum yang berkeadilan dan

kehidupan demokrasi serta peningkatan ketentraman dan ketertiban

masyarakat.

9. Mendukung kinerja kapasitas daerah dalam membangun pemerintah

daerah yang bersih dal"' baik serta memperkuat otonomi daerah

10. Menyelaraskan dan memadukan pembangunan antar daerah dan

penatan ruang dan pertanahan.

67

Page 86: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

5.1.5.1. KelJijakan Pembangunan Kota Bandar Lampung

Mengingat Kota Bandar Lampung memiliki basis sektcr lapangan

usaha di bidang permukiman maka lapangan usaha di bidang pelayanan,

industri dan jasa mendapatkan prioritas utama. Identifikasi kondisi dan

potensi tiap sektor di daerah berdasarkan dari data, dalam rangka kebijakan

pembangunan maka diperlukan keakuratan dan kevaliditasan data yang ada.

Dalam hal ini untuk kebijakan pembangunan khususnya pengembangan

kawasan andalan diperlukan indentifikasi di sektor pelayanan dan jasa

mengingat Kota Bandar Lampung merupakan pusat pelayanan regional.

Kota Bandar Lampung pada saat ini sudah rr.enyandang fungsi utama

sebagai pus~t pemerintahan (propinsi dan kot-3), pusat perdagangan dan

jasa regional, pusat distribusi dan koleksi barang/jasa, pusat pendukung jasa

pariwisata, pusat pendidikan tinggi dan pusat industri.

5.1.5. 2. Ke:,ijakan Pembangunan Kota Metro

Pembangunan Daerah Kota Metro merupakan bagian integral dari

pembangunan regional dan nasional, yang pada hakekatnya merupakan

upaya terencana ur.tuk mcningk;:3tkan pelayanan dan kesejahteraan

masyarakat. Pelaksanaan pembangunan detr tahun ke tahun dilakukan

melalui peningkatan efisiensi dan ef~ktifitas pengelolaan sumberdaya daerah,

untuk mempercepat terwujudnya keserasian pembangunan, pertumbuhan

ekonomi, dan kemajuan pada berbagai bidang pembangunan, sesuai aspirasi

masyarakat yang tumbuh dan berkembang di Kota Metro.

5.2 Evaluasi Kebijakan Pengembangan Wilayah Kawasan Andalan

Bandar lampung-Metro.

Berdasarkan kebijakan pengembangan Kawasan Andalan untuk

kawasan Bandar Lampung - Metro di dapat bahwa ada beberapa sektor yang

bukan menjadi andalan akan tetapi merupakan pendukung sektor andalan

68

Page 87: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

seperti halnya di Kota Metro untuk sektor Pertanian bukan merupakan

andalan akan tetapi di dorong dari sub sektor peternakan, sedangkan untuk

Kota Bandar Lampung mempunyai kategori kawasan andalan sehingga

sesuai dengan kebijakan yang ada. Kebijakan daerah dalam penerapan untuk

Kota Bandar Lampung yang dijadikan andalan adalah sektor perdagangan,

Jasa dan Industri hal ini cocok dengan fungsi Kota Bandar Lampung sebagai

Pusat pemerintahan Propinsi Lampung dimana dari hasil perhitungan di dapat

bahwa dari perhitungan LQ merupakan Basis dan Shift Share mempunyai

share yang tinggi (dominant) untuk lebih jelasnya dapat dilihat dari tabel

dibawah ini.

Dapat dikategorikan menjadi tiga kategori yaitu :

a. Sebagai kawasan ~ndalan

b. Dapat Dikembangkan menjadi Kawasan Andalan

c. Be/urn dapat dikembangkan menjadi Kawasan Anda/an

Ha: tersebut dilihat dzri kebijakan pemerintah daerah dalam

aturan/kebijakannya dalam rangka perencanaan pembangunan daerah,

harus lebih disesu3ikan dengan daya dukung lckal.

69

Page 88: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

No Kota

1 Bandar Lampung

2 Metro

----- -

Tabel 5.12 Evaluasi Kebijakan Pengembangan Kawasan Andalan

Bandar Lamp_!.l_!l9 .. -= -~etro __ 9_an __ ~~!<l!.~_r_~ya ___ _ --···---Kawasan Andalan Menurut Pemda Prop LQ

. - -,-------Shift Share Hasil Evaluasi

Lampung 2003

• Perdagangan 1.56 • Jasa 1.62 • Industrl 1.27

• Pertanlan 0.48 • Perkebunan 0.37 • Perikanan 0.03 • Peternakan 1.80

-

-

64,752.36 -91,200.35 -86,232.98

282.38 41.74

3,661..75 86.56

Berda5arkan perhitungan LQ Kota Bandar Lampuna da pat dikategorikan sebagai kawasan ai1< diunggulkan dengan ~rog

alan, karena sektor yang merupakan sektor basis, sesuai ram vano telah ditetaokan

Berdasarkar belum dapa andalan kar memiliki nil; sektor pete: diatas 1 (ba

perhitungan LQ Kota Metro dikategorikan sebagai kawasan

ena sektor yang diunggulkan i non basis kecuali untuk sub nakan dimana memiliki nilal LQ sis

53

Page 89: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 90: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan maka dapat diambil

kesimpu/an bahwa Kota Bandar Lampung dapat dijadikan sebagai

kawasan andalan, karena disamping memiliki sektor unggulan yang

dijadikan sektor andalan, Kota Sandar Lampung masih memiliki sektor­

sektor lain yang dapat dikembangkan menjadi sektor andalan. Hal ini

dapat dilihat dari hasil perhitungan LQ bahwa Bandar Lampung :nemiliki

hampir seluruh sektor b·asis.

Begitu juga dengan Kota Metro telah d~pat dijadi!<an sebagai kawasan

anda/an karena meskipun pada sek.tor pertanian bukc;n merupakan sektor

andalan tetapi berdasarkan perhitungan LQ yang dilakukan Kota Metro

memiliki sektor-sektor lain yang dapat dikembangkan sebagai sektor

andalan seperti sektor jasa, perdagangan, industri, Listrik dan 3ir bersih

yang dapat menunjang Kota Metro sebagai kawasan andalan.

Bandar Lampung

Berdasarkan hasil pert.itungan LQ tahun 2003 sektor perdagangan, hotel

dan restoran memiliki nilai secesar 1.56 dengan nilai LQ pali'lg besar

adalah sub sektor hotel sebesar 3.54, sedangkan untuk sektor jasa

memiliki nilai LQ sebesar 1,62 dan nilai LQ terkecil pada sektor industri

dan pengo/ahan.

Hasil dari analisis shift share Kota Bandar Lampung tahun 2003

menunjukkan share terbesar pada sektor Perdagangan, Hotel dan

Restoran yang artinya adalah besarnya peranan Kota Bandar Lampung

dimana pertumbuhan nilai tambah Kota Bandar Lampung dalam

mempengaruhi pertumbuhan perekonomian Propinsi Lampung, hal ini

71

Page 91: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

sangat dipengaruhi oleh posisi Kota Bandar Lampung sebagai ibu kota

Propinsi, sedangkan nilai share terkecil pada sektor Jasa-jasa yaitu

mempunyai nilai negatif.

Proportional Shift tahun 2003 Kota Bandar Lampung untuk sektor

perdagangan adalah positif, angka tersebut menunjukan bahwa

perdagangan kota Bandar Lampung lebih cepat dibandingkan daerah lain

di Propinsi Lampung. Sedangkan untuk sektor industri dan jasa

menunjukan angka negatif, sehingga dapat dikatakan bahwa

pertumbuhan sektor-sektro tersebut relatif lebih lambat. Defferential Shift

Kota Bandar Lampung tahun 2003, hanya sektor industri yang memiliki

nilai negatif, sedangkan untuk sektor jasq dan perdagangan menunjukan

angka posistif yang artinya bahwa sektor-sektor tersebut memiliki

keunggulan komparatif dibandmg sektor yang sama didaerah lain.

Kot~ Metro

Berdasarkan hasil perhitungan LQ tahun 2003, Kota Metro memiliki sektor

basis pada sub sektor peternaan, l!strik, gas dan air bersih, perdagangan,

hotel dan ;estoran, serta jasa-jasa. Dari seluruh sektor basis tersebut

yang merupakan keunggulan komparatif Kota Met;-o adalah sektor jasa­

jasa terutama jasa swasta dengan nilai LQ sebesar 6, 77 hal ini tidak

sesuai dengan program yang telah ditetapkan dimana kota Metro

menempatkan sektor pertanian sebagai sektor andalannya dalam

program kawasan andalan ini.

Hasil analisis shift share Kota Metro tahun 2003 secara keseluruhan telah

menunujukan nilai yang baik dan dapat memberikan kontribusi terhadap

pertumbuhan Propinsi Lampung secara keseluruhan. Proporsional Shift

Kota Metro tahun 2003 untuk sektor pertanian menunjukkan angka

negatif sehingga dapat dikatakan bahwa kota Metro memiliki

pertumbuhan yang lambat dibandingkan darah lain di Propinsi Lampung.

Differensial shift sektor pertanian tahun 2003 menunjukkan angka

72

Page 92: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

positif artinya bahwa Kota Metro mempunyai keuntungan lokasional

dalam hal sumber daya yang dimilikinya.

b. Dari hasil analisis secara keseluruhan berdasarkan perhitungan LQ

dan Shift Share maka didapat hal-hal sebagai berikut:

1. Menurut Dokumen Pengembangan Kawasan Andalan Kota Bandar

Lampung dan Metro, sektor-sektor yang diunggulkan adalah sektor

Pertanian Tanaman Pangan, sektor Perdagangan, sektor Industri dan

sektor Jasa, sedangkan dari hasil perhitungan yang telah dilakukan

bahwa disamping sektor andalan tersebut masih ada beberapa sektor

yang dapat dijadikan sektor potensial untuk dikembangkan yaitu

sektor Listrik, Gas dan Air bersih, dan sektor Pengangkutan dan

Komunikasi yang dapat dijadikan sebagai prioritas dalam

pembangunan.

2. untuk sektor yang t:dak sesuai maka direrlukan kajian ulang terhadap

sekto: tersebut dalam hal ini adr:llah sektor pertnilian yang memiliki

nilai non basis. Untuk :tu perlu adanya perlakukan khusus dalam

kebijakan pembangunan

3. Melihat dari poter.si wilayah Kota Bandar Lampung dan Metro yang

mempunyai karasteristik yang berbeda maka perlu dipertimbangkan

terhadap keterkaitan antar kota tersebut untuk saling mendukung

dalam program pengembangan kawasan andalannya dillhat dari

potensi-potensi yang dimiiikinya.

6.2. SAP~'\N DAN REKOMENDASI KEBIJAKAN

Melihat dari beberapa hal tersebut diatas dan disarankan bahwa dalam

pengambilan kebijakan terhadap perencanaan pembangunan di daerah

Kawasan Andalan adalah untuk mengembangkan lagi sektor - sektor

yang mempunyai basis dan memiliki share yang tinggi, untuk lebih

jelasnya dapat dijelaskan sebagai berikut :

73

Page 93: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

?. . Pengembangan lebih lanjut sektor-sektor basis yang mempunyai

nilai shift dan share positif.

b. Kota Bandar Lampung yang strategis dalam penyediaan sektor

pergadangan, jasa dan industri hal ini telah sesuai dengan program

yang telah ditetapkan sebagai sektor andalan.

c. Kota Metro tidak cocok untuk dikembangkan sebagai kawasan

andalan, karena sektor pertanian sebagai sektor andalannya

apabila dilihat dari hasil perhitungan LQ maupun shift share karena

tidak dapat menunjang pembanguan perekonomian bagi Kota

Metro.

Page 94: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·
Page 95: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

DAFTAR PUSTAKA

Arsyad, Lincolin, Pengantar Perencanaan dan Pembangunan Ekonomi Daerah, BPFE Yogyakarta, 1999.

Aziz, Iwan Jaya, 1/mu Ekonomi Regional dan Beberapa Aplikasinya di Indonesia, Editor Marsudi Djojodipuro, Lembaga Penerbit FEUI, Jakarta, 1994

Bappeda, Evaluasi dan Penyususnan Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Bandar Lampung, TA 2005-2010, Bappeda Kota Bandar Lampung.

Bappeda, Rencana Strategis Kota Metro 2005-2009, Bappeda Kota Metro 2005.

Bappeda, Rencana Strategis Propinsi Lampung 2000-2005, Bappeda Propinsi Lampung, 2005.

Bapped2, Rencana Umum Tata Ruang Kota Metro 2001-2010, Bappeda Kota Metro.

BPS, Kota Bandar Lampung Dalam Angka Tahun 2003, Publikasi BPS Kota Bandar Lampung.

BPS, Kota Metro Dalam Angka Tahun 2003, Publika~i BPS Kota Metro.

BPS, Produk Domestik Regional Bruto Kota Bandar l.ampung, Berbagai penerbitan, Publikasi BPS Kota Bandar Lampung

BPS, Produk Domestik Regional Bruto Kota Metro, Berbagai penerbitan, Publikasi BPS Kota Metro

Dunn, William, Pengantar Ana/isis Kebijakan Publik, edisi kedua, Gajah Mada university Press, 1999.

Jhingan, ML, Ekonomi Pembanguan dan Perecanaan, cetakan ke-9, Terjemahan D.Guritno, Jakarta, PT.Raja Grafido Persada , 2003

Lembaga Penyelidikan Ekonomi dan Masyarakat FEUI, Analisa Shift Share, Pendidikan dan Perencanaan Nasional Jangka Panjang 2001

Pemerintah Propinsi Lampung, Penyusunan Rencana Program Pengembangan · Kawasan Andalan Bandar Lampung-Metro dan Sekitarnya, Bappeda Propinsi Lampung, 2000

Page 96: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

Proseding dan Diseminasi, Program-Program Pengembangan Wilayah dan Ekonomi Masyarakat di Daerah, Tim Pembina Pusat DPP, Bogor 2000

Suparmoko,M, Ekonomi Sumber Daya A/am dan Lingkungan (Pusat Antar Universitas), Studi Ekonomi, UGM, Jogyakarta, 1989

Suprianto, Budi, Tata Ruang dalam Pembangunan Nasional, Suatu Strategi dan Pemikiran, Board of Science Development State.

Tarigan, Robinson, Ekonomi Regional Teori dan Aplikasi, Ceatakan ke-1, Bumin Aksara, 2004

________ , Perencanaan Pembangunan Wi/ayah 1 Cetakan ke-1, Bumi aksara, 20C4.

Zen, M.T. Falsafah Dasar Pengembangan Wi/ayah, Memberdayakan Manusia dalam Buku: Tiga Pilar Pengembangan Wilayah Sumber Daya A/am, Sumber Daya Manusis, Teknologi, Direktorat Kebijakan Teknologi untuk Pengembangan Wi!ayah, Deputi Bidang Pengkajian Kebijaksanaan Teknologi, BPPT, 1999

Page 97: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PRODUK DOMESTIK REGIO~Al B~lJTO LAMPUNG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENURUl LAPANGAN USAHA TAHUN 19!:13- 2003 ( JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003

1. PERTANIAN 1,993,681.00 1,999,906.0(J 2,322,166.00 2,:)51,882.00 2,253,094.00 2,403,995.00 2,613,954.00 2,623,104.00 2,708,910.00 2,720,587.00 2,911,775.60 a. Tanaman Bahan Makanan 906,909.00 890,167.00 1,091,405.00 1,11':1,121.00 963,014.00 1,067,247.00 1,100,478.00 1,099,185.(0 1,156,841.00 1,142,637.00 1,302,453.00

b. Tanaman Perkebunan 523,217.00 472,616.00 523,765.00 532,765.00 536,459.00 550,892.00 '/21, 185.0C 739,179.00 744,693.00 759,589.00 773,361.60

c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 331,319.00 380,068.00 412,275.00 412,275.00 440,658.00 426,446.00 453,524.00 471,795.00 488,716.('0 490,911.00 501,929.00

d. Kehutanan 17,210.00 18,669.00 21,444.00 21,444.00 16,113.00 13,908.00 12,809.00 17,022.00 22,937.00 27,513.00 32,688.00

e. Perikanan 215,026.00 238,386.00 273,277.00 273,277.00 296,850.00 345,502.00 325,958.00 295,923.00 295,723.00 299,937.00 301,344.00

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 79,542.00 106,115.00 144,230.00 144,230.00 158,342.00 9€,831.00 159,037.00 173,993.00 179,557.00 265,032.00 285,087.00

a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 64,038.00 70,246.00 70,246.00 160,932.00 176,996.00 b. Pdrtambangan tanpa Migas 347.00 361.00 ' 404.00 404.00 251.00 46.00 51.00 39.00 39.00 73.00 99.00

c. Penggallan 79,195.00 105,754.00 143,826.00 143,826.00 158,091.00 96,785.00 94,948.00 103,708.00 109,272.00 104,027.00 107,992.00 3. INDUSTRI PENGOLAHAN 777,420.00 777,420.00 917,033.00 1 ,Oil3,761.00 1,092,028.00 1 ,0!!3,580.00 958,793.00 982,271.00 1,016,569.00 1 ,041),422.00 1,084,848.00

a. lndustrl Mlgas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. lndustrl Tanpa Mlgas 777,420.00 777,420.00 917,033.00 1,003,761.00 1,092,028.00 1,093,580.00 958,793.00 982,271.00 1,016,569.00 1,040,422.00 1,084,848.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 26,117.00 28,333.00 34,141.00 46,282.00 51,838.00 56,532.00 66,577.00 . 76,226.00 87,360.00 90,617.00 89,721.00

a. listrik 22,821.00 24,708.00 29,977.00 40,174.00 44,021.00 48,167.00 57,648.00 66,640.00 77,350.00 82,365.00 82,420.00 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 3,296.00 3,625.00 4,164.00 6,108.00 7,817.00 8,365.00 8,929.00 9,586.00 10,010.00 8,252.00 7,301.00

5. BANGUNAN 360,217.00 495,394.00 603,472.00 718,514.00 790,364.00 505,500.00 481,425.00 526,797.00 554,693.00 577,640.00 596,208.00 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 857,230.00 923,799.00 966,953.00 1,061,228.00 1,157,240.00 1,045,821.00 1,084,320.00 1,102,3 .15.00 1 ,114,189.00 1,182,092.92 1 ·"'21,405.98

a. Perdagangan Besar & Eceran 793,965.00 855,948.00 894,332.00 981 ,253.1')0 1,069,079.00 964,692.00 993,740.00 1,003,647.00 1,014,003.00 1,069,550.00 1 '104,541.00 b. Hotel 55,171.')0 59,052.00 9,474.00 11,266.00 13,301.00 12,528.00 13,231.00 13,466.00 13,768.00 14,550.00 15,075.00 c. Restoran 8,094.00 8,799.00 63,147.00 68,709.00 74,860.00 68,601.00 77,349.00 85,202.00 86,418.00 97,992.92 101,789.98

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 402,864.00 431,105.00 461,244.00 515,706.00 563,720.00 542,133.00 566,051.00 668,074.00 710,118.00 753,308.00 803,737.00 a. Pengangkutan 362,918.00 382,055.00 404,121.00 436,50'3.00 470,128.00 436,242.00 447,809.00 522,783.00 534,636.00 673,716.00 615,722.00

1. Angkutan Rei 3,447.00 3,381.00 3,402.00 3,402.00 2,926.00 3,181.00 3,309.00 2,700.00 3,254.00 3,204.00 33,470.00 2. Angkutan Jalan Raya 250,493.00 268,870.00 280,359.00 301 ,4f•B.OO 318,788.00 287,108.00 313,396.00 378,605.00 392,907.00 398,414.00 407,265.00 3. Angkutan Laut 53,697.00 55,628.00 62,767.00 69,865.00 80,061.00 84,301.00 73,156.00 51,234.00 45,743.00 66,894.00 66,808.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29,031.00 32,090.00 30,564.00 32,251.00 5. Angkutan Udara 1,584.00 1,614.00 1,769.00 2,15i .00 1,871.00 635.00 519.00 563.00 781.00 1,046.00 1,531.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 53,697.00 52,56.2.00 55,824.00 59,621 00 66,482.00 61,017.00 57,429.00 60,650.00 59,761.00 73,594.00 74,397.00

b. Komunlkasl 39,946.00 49,060.00 57,123.00 79,203.00 93,592.00 105,891.00 118,242.00 146,291.00 176,1582.00 179,1592.00 188,016.00 1. Pos dan Telekomunikasi 39,946.00 49,050.00 57,123.00 79,203.00 93,592.00 105,891.00 118,242.00 135,158.00 156,553.00 157,547.00 165,171.00 2 Jasa Penunjang Komunikasi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10,133.00 19,029.00 22,045.00 22,844.00

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 288,630.00 332,952.00 374,787.00 412,778.00 354,085.00 334,976.00 382,387.00 382,152.00 388,877.00 492,079.00 564,875.00 a. Bank 73,962.00 77,653.00 85,858.00 93,466.00 12,001.00 ·2,824.00 36,976.00 12,494.00 438.00 5,340.00 72,779.00 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 12,003.00 15,618.00 17,334.00 1&,7:?2.00 22,55ti.OO 21,218.00 24,806.00 42,343.00 47,012.00 50,545.00 50,415.00 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 ~.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan 189,911.00 223,735.00 253,438.00 278,9CO.OO 294,993.00 300,985.00 304,928.00 309,898.00 323,394.00 417,980.00 420,424.00 e. Jasa Perusahaan 12,754.00 15,946.00 18,157.00 20,690.00 24,533.00 15,597.00 15,677.00 17,417.00 18,033.00 18,214.00 21,257.00

9. JASA.JASA 625,128.00 637,991.00 650,874.00 665,897.00 672,681.00 621,811.00 624,879.00 639,342.00 672,991.00 6915,663.46 706,269.69 1. Pemertntahan Umum 534,800.00 543,177.00 551,829.00 561,286.00 561,342.00 516,884.00 518,756.00 529,559.00 558,812.00 573,531.00 581,036.00

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 534,800.00 543,177.00 551,!129.00 561,280.00 561,342.00 516,884.00 518,756.00 349,826.68 369,151.00 378,817.00 383,774.00 2 Jasa Pemerintah lainnya 0.00 O.uO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 179,732.32 189,661.00 194,714.00 197,262.00

b. Swasta 90,328.00 94,814.00 99,045.00 104,611.00 111,339.00 104,927.00 106,123.00 109,783.00 114,179.00 122,032.46 125,223.69 1 Sos1al Kemasyarakatan 57,178.00 60,538.00 63,052.00 66,259 00 70,580.00 65,891.00 65,891.00 66,606.00 68,721.00 73,189.00 74,744.00 :' H1buran & Rekreas1 5.450 00 5,510.00 5,579.00 5,750.00 5,495.00 2,970.00 2,970.00 3,723.00 3,751.00 4,020.00 4,521.00 3 Peroran~an & Rumahtan~~a 27.700 00 28,766.00 30,414.00 32.602 00 J5,264 00 36,066.00 37,262.00 39,454.00 41,70700 44,823.46 45,958.69

PDRB DENGAN MIGAS 5,410,829.00 5,733,015.00 6,474,900.00 6,920,278:~ 7,0~3,392.00 6,701,173.00 6,937,423.00 7,174,274.00 7,433,::64.00 7,817,341.38 8,263,917.27 PDRB TANPA MIGAS 5,410,829.00 5, 733,0 i 5.00 6,474,900.00 6,920,2711.00 7,093, '392.0C 6,701,179.00 6,873,385.00 7,104,028.00 7,363,018.00 7,666,409.38 8,086,921.2f

Page 98: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO LAMPUNG ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 1993 MENURUl LAPANGAN USAHA TAHUN 19(13- 2003 ( JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 2002 2003 1. PERTANIAN 1,993,681.00 1 ,999,906.0(1 2,322,166.00 2,:)51 ,882.00 2,253,094.00 2,403,995.00 2,613,954.00 2,623,104.00 2, 708,910.00 2,720,587.00 2,911,775.60

a. Tanaman Bahan Makanan 906,909.00 890,167.00 1,091,405.00 1,11?, 121.00 963,014.00 1,067,247.00 1,100,478.00 1 ,099, 185.CO 1,156,841.00 1,142,637.00 1,302,453.00 b. Tanaman Perkebunan 523,217.00 472,616.00 523,765.00 532,765.00 536,459.00 550,892.00 '121,185.0C 739,179.00 744,693.00 759,589.00 773,361.60 c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 331,319.00 380,068.00 412,275.00 412,275.00 440,658.00 426,446.00 453,524.()0 471,795.00 488,716.(.'0 490,911.00 501,929.00 d. Kehutanan 17,210.00 18,669.00 21,444.00 21.444.00 16,113.00 13,908.00 12,809.00 17,022.00 22,937.00 27,513.00 32,688.00 e. Perikanan 215,026.00 238,386.00 273,277.00 273,277.00 296,850.00 345,502.00 325,958.00 295,923.00 295,723.00 299,937.00 301,344.00

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 79,542.00 106,115.00 144,230.00 144,230.00 158,342.00 9£,831.00 159,037.00 173,993.00 179,557.00 265,032.00 285,087.00 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 64,038.00 70,246.00 70,246.00 160,932.00 176,996.00 b. P~rtambangan tanpa Migas 347.00 361.00 ' 404.00 404.00 251.00 46.00 51.00 39.00 39.00 73.00 99.00 c. Penggallan 79,195.00 105,754.00 143,826.00 143,826.00 158,091.00 96,785.00 94,948.00 103,708.00 109,272.00 104,027.00 107,992.00

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 777,420.00 777,420.00 917,033.00 1 ,Ofl3,761.00 1,092,028.00 1 ,oq3,580.00 958,793.00 982,271.00 1,016,569.00 1 ,041>,422.00 1,084,848.00 a. lndustrl Mlgas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1. Pengilangan Minyak Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. lndustrl Tanpa Mlgas 777,420.00 777,420.00 917,033.00 1,003,761.00 1,092,028.00 1,093,580.00 958,793.00 982,271.00 1,016,569.00 1,040,422.00 1,084,848.00 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 26,117.00 28,333.00 34,141.00 46,282.00 51,838.00 56,532.00 66,577.00 76,226.00 87,360.00 90,617.00 89,721.00

a. Listrik 22,821.00 24,708.00 29,977.00 40,174.00 44,021.00 48,167.00 57,648.00 66,640.00 77,350.00 82,365.00 82,420.00 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Bersih 3,296.00 3,625.00 4,164.00 6,108.00 7,817.00 8,365.00 8,929.00 9,586.00 10,010.00 8,252.00 7,301.00

5. BANGUNAN 360,217.00 495,394.00 603,472.00 718,514.00 790,364.00 505,500.00 481,425.00 526,797.00 554,693.00 577,640.00 596,208.00 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 857,230.00 923,799.00 966,953.00 1,061,228.00 1 '157,240.00 1,045,821.00 1 ,084,320.00 1 '1 02,315.00 1 '114, 189.00 1 '182,092.92 1,:.:21 ,405.98

a. Perdagangan Besar & Eceran 793,965.00 855,948.00 894,332.00 981,253.1)0 1,069,079.00 964,692.00 993,740.00 1,003,647.00 1,014,003.00 1,069,550.00 1,104,541.00 b. Hotel 55,171 .':lO 59,052.00 9,474.00 11,266.00 13,301.00 12,528.00 13,231.00 13,466.00 13,768.00 14,550.00 15,075.00 c. Restoran 8,094.00 8,799.00 63,147.00 68,709.00 74,860.00 68,601.00 77,349.00 85,202.00 86,418.00 97,992.92 101,789.98

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 402,864.00 431,105.00 461,244.00 515,706.00 563,720.00 542,1:13.00 566,051.00 668,074.00 710,118.00 753,308.00 803,737.00 a. Pengangkutan 362,918.00 382,055.00 404,121.00 436,503.00 470,128.00 436,242.00 447,809.00 522,783.00 534,536.00 573,716.00 615,722.00

1. Angkutan Rei 3,447.00 3,381.00 3,402.00 3,<102.00 2,926.00 3,181.00 3,309.00 2,700.00 3,254.00 3,204.00 33,470.00 2. Angkutan Jalan Raya 250,493.00 268,870.00 280,359.00 301,4f·8.00 318,788.00 287,108.00 313,396.00 378,605.00 392,907.00 398,414.00 407,265.00 3. Angkutan Laut 53,697.00 55,628.00 62,767.00 69,865.00 80,061.00 84,301.00 73,158.00 51,234.00 45,743.00 66,894.00 66,808.00 4. Angk. Sungai, Danau & Penyebr. 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 29,031.00 32,090.00 30,564.00 32,251.00 5. Angkutan Udara 1,584.00 1,614.00 1,769.00 2,1!5i .00 1,871.00 635.00 519.00 563.00 781.00 1,046.00 1,531.00 6. Jasa Penunjang Angkutan 53,697.00 52,562.00 55,824.00 59,621.00 66,482.00 61,017.00 57,429.00 60,650.00 59,761.00 73,594.00 74,397.00

b. Komunlkasl 39,946.00 49,050.00 57,123.00 79,203.00 93,592.00 105,891.00 118,242.00 145,291.00 175,1582.00 179,1592.00 188,015.00 ·1. Pos dan Telekomunikasi 39,946.00 49,050.00 57,123.00 79,203.00 93,592.00 105,891.00 118,242.00 135,158.00 156,553.00 157,547.00 165,171.00 2. Jasa Penunjang Komunikasi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 10,133.00 19,029.00 22,045.00 22,844.00

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 288,630.00 332,952.00 374,787.00 412,778.00 354,085.00 334,976.00 382,387.00 382,152.00 388,877.00 492,079.00 564,875.00 a. Bank 73,962.00 77,653.00 85,858.00 93,466.00 12,001.00 -2,824.00 36,976.00 12,494.00 438.00 5,340.00 72,779.00 b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 12,003.00 15,618.00 17,334.00 1&,722.00 22,55~.00 21,218.00 24,806.00 42,343.00 47,012.00 50,545.00 50,415.00 c. Jasa Penunjang Keuangan 0.00 0.00 0.00 ~J.OO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 d. Sewa Bangunan 189,911.00 223,735.00 253,438.00 278,9CO.OO 294,993.00 300,985.00 304,928.00 309,898.00 323,394.00 417,980.00 420,424.00 e. Jasa Perusahaan 12,754.00 15,946.00 18,157.00 20,690.00 24,533.00 15,597.00 15,677.00 17,417.00 18,033.00 18,214.00 21,257.00 9. JASA.JASA 625,128.00 637,991.00 650,874.00 665,897.00 672,681.00 621,811.00 624,879.00 639,342.00 672,991.00 695,563.46 706,259.69 a. Pemerlntahan Umum 534,800.00 543,177.00 551,829.00 561,286.00 561,342.00 516,884.00 518,756.00 529,559.00 558,812.00 573,531.00 581,036.00

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 534,800.00 543,177.00 551,!129.00 561,28C.OO 561,342.00 516,884.00 518,756.00 349,826.68 369,151.00 378,817.00 383,774.00 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 179,732.32 189,661.00 194,714.00 197,262.00 b. Swasta 90,328.00 94,814.00 99,045.00 104,611.00 111,339.00 104,927.00 106,123.00 109,783.00 114,179.00 122,032.46 125,223.69 1. Sosial Kemasyarakatan 57,178.00 60,538.00 63,052.00 66,259.00 70,580.00 65,891.00 65,891.00 66,606.00 68,721.00 73,189.00 74,744.00 2. Hiburan & Rekreas1 5,450.00 5,510.00 5,579.00 5,750.00 5,495 00 2,970.00 2,970.00 3,723.00 3,751.00 4,020.00 4,521.00 27,700.00 28,766.00 30,414.00 32,602.00 J5,264.00 36,066 00 37,262.00 39,454.00 41,707.00 44,823.46 45,958.69

5,410,829.00 5,733,015.00 6,474,900.00 6,920,278:QQ_ 7,0~3,392.00 6,701,173.00 6,937,423.00 7,174,274.00 7,433,:::64.00 7,817,341.38 8,263,917.27 PDRB TANPA MIGAS

5,410,829.00 5,733,0 15.00 6,474,900.00 6,920,2711.00 7,093, 392.0C 6,701,179.00 6,873,385.00 7,104,020.00 7,363,018.00 7,656,409.38 8,086,921.2f

Page 99: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PRODUK DOMESTIK REGIONAL 9RUTCJ KOTA BANDAR L"'MPUNG ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 1883 MENURUT LAPANGA'II USAHA TAHUN 1883-2003 ( JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 1983 1984 1985 1888 18~7 1988 1888 2000 2001 2002 2003

1. PERTANIAN 30,245.00 38,581.00 31,876.00 33,753.00 36,883.00 35,548.00 48,824.00 53,188.00 45,588.00 48,487.00 48,(111.00

a. Tanamen Bahan Makanan 3.055.00 9,425.00 3,905.00 5,589.00 8,876.00 10,321.00 9,524.00 9,187.00 7,851.00 7,801.00 7,i'23.00

b. Tanamen Per!cellman 1,232.00 1,461.00 828.00 1,110.00 1,2"o4.00 1,167.00 1.310.00 1,162.00 1,095.00 1,110.00 1.100.00

c. ?etemakan dan Hasi~hasilnv 8,068.00 5,098.00 7.023.00 6.632.00 6.1~3.00 3,002.00 8,123.00 7.088.00 6,725.00 6.701.00 6,715.00

d Keh'.Jtanan 0.00 0.00 0.00 C'OO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 e Peri~anan 17,890.00 22.577.00 20,120.00 20,422.00 20,530.00 21.059.00 27,967.00 35.751.00 29,925.00 30.875.00 31.073.00

Z. PERTAMBANGAN & PENGG 5,418.00 7,530.00 8,701.00 11,887.00 '2,843.0C 7,846.00 7,530.00 8,427.00 8,788.00 8,.8.00 8,011.00 a. Minyak dan Gas Bumi 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 b. Pertembangan tanpa Migas 0.00 0.00 0.00 c.oo 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

c. Penggaian 5,416.00 7,530.00 9,701.00 11,887.00 12,6'3.00 7,846.00 7.530.00 8.427.00 8,796.00 8.869.00 9,011.00

3. INDUSTRI PENCOLAHAN 267,804.00 281,826.00 307,906.00 331,488.00 3S2,406.'l0 345,811.00 300,444.00 318,010.00 323,085.00 328,258.00 322,782.00

a. lnduotrl Migao o.oo 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1. Pengilangan Minyak Buml 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. lnduotrl Tonpo Mlgoo 287,804.00 281,826.00 307,808.00 331,488.00 352,408.00 345,611.00 300,444.00 318,010.00 323,085.00 328,258.00 322,782.00

t. Makanan, Minumen dan Te 225,421.00 230,404.00 254,668.00 274,481.00 291,166 00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

2. Tekstil, BrA. Kullt & Alas kal 37.00 44.00 44.00 46.00 47.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. Bra. KI'IU & Hasil Hutan lait 7,773.00 8,143.00 8.437.00 8.522.00 8,099.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

4. Kertas dan Barana Cltakar 1,075.00 1,114.00 1,236.00 1,420.00 1,465.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

5. 1'\rpU(, l<imla & BrQ. dan Ka 25,894.00 34,036.00 34,771.00 37,851.00 41,374.011 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

6. Semen & BrA. Galan bU<ar 5,276.00 5,727.00 6,16600 6,431.00 7,173.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

7. Logam Dasar Besl & Baja 343.00 361.00 378.00 400.00 409.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

8. Alai AnQk., Masin & Perala! 1,588.00 1,690.00 1,776.00 1,852.00 1,870.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9. Barang lalmya 397.00 407.00 430.00 485.00 5u3.oo 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 18,788.00 18,216.00 22,287.00 24,384.00 28,b98.00 32,178.00 32,853.00 35,078.00 43,188.00 41,188.00 40,473.00

a. Llstrik 16,747.00 16,960.00 19,831.00 20.770.00 24,668.00 26.52600 27.021.00 28,259.00 35,776.00 32.946.00 35.285.00 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 '100 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Berslh 2,051.00 2,256.00 2,456.00 3,594.00 4,931.00 5,650.00 5.932.00 6,8l0.00 7,423.00 8.213.00 5,188.00

5. BANGUNAN 108,180.00 148,304.00 185,880.00 232,142.00 251,4C7.00 164,287.00 180,355.00 188,532.00 171,217.00 173,178.00 180,278.00

8. PERDAGANGAN, HOTEL & I 275,030.00 288,432.00 314,184.00 341,870.00 365,477.00 361,883.00 378,774.00 384,078.00 402,548.00 408,:.67.00 44C,542.00 a. PardaQSnQ&n Besar & Ecera 239,798.00 258,291.00 272.890.00 294,457.00 312,609.00 310,256.00 330,827.00 341,252.00 346,837.00 349,233.00 387,652.00 b. Hotel 7,553.00 8,111.00 8,800.00 I 10,331.00 12,028.00 11.645.00 12,171.00 12,355.00 12,665.00 13,006.00 12.548.00 c Restoran 27,679.00 30,030.00 32.474.00 36,882.00 40,b40.00 39,962.00 36,776.00 40,471.00 43,046.00 44.az5.on 48.342.00

7. PENGANGKUTAN & KOMUt 248,887.00 257,884.00 278,724.00 307,248.00 337,151.00 286,813.00 321,082.00 348,381.00 378,711.00 407,441.00 441,084.00 a. Pengangkuton 220,183.00 224,888.00 238,338.00 253,504.00 272,584.00 223,767.00 243,812.00 256,218.00 274,528.00 282,528,(){, 324,548.00

1. Angkulan Rei 3,158.00 3,153.00 3,174.00 3,058.00 2,764.00 2,773.00 3,056.00 3,085.00 3,100.00 2.987.00 30,397.00 2 Angkutan Jalen Raya 130,261.00 136,664.00 143.388.00 150,321.00 155,339.00 109,907.00 139.286.00 148,123.00 160,236.00 175.256.00 177.184.00 3. Angku1an Lau1 36,240.00 35,168.00 39.359.00 44,583.00 53.364.00 56,814.00 49.095.00 49,636.00 54,700.00 48,729.00 50,776.00 4 Potv;tl.. SWlQel, Oanau & Per 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5 Angkulan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6 Ja&l Per.rjang Angkutan 50.504.00 49,914.00 52,415.011 55,542.00 61.127.00 54,273.00 52,475.00 55,372.00 56,493.00 65,566.00 66,192.00

b. Komunlkaol 28,504.00 32,785.00 38,388.00 53,¥45.00 84,557.00 73,148.00 77,170.00 90,145.00 104,182.00 114,813.00 118,535.00 1. POl dan Tlllekonvllkali 26,504.00 32,785.00 38,388.00 53,745.00 64 557.00 73,146.00 77.170.00 90,145.00 104,182.00 114,913.00 116.535.00 2. Jan Peru1ena Konu11ka1 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, 138,380.00 180,558.00 172,252.00 188,700.00 218,851.00 108,484.00 155,780.00 132,841.00 123,877.00 144,715.00 183,788.00 a Bank 62,882.00 65,412.00 67.810.00 71,231.00 ~0.84500 ·5,5!)1 00 35,272.00 7,621.00 -15,683.00 -3.704.00 42.~57.00

b lambeAI KluanQin lalllll Bl 9,063.00 10,903.00 12,092.00 14,026.00 15,!1.19.00 12,0~4.00 15,159.00 18,394.00 28,253.00 32,564.00 22,724.00 c. Jan P8fUlang Kauangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 d SewiBI ....... 54,815.00 68,810.00 74,418.00 82,923.00 87,537.00 87,810.00 89,608.00 91,065.00 94,912.00 99,213.00 100,900.00 o JDiil Peru&ahaan 12.60000 15,431.00 17.932.00 20,520.00 24.330.00 14,181.00 15.741.00 15,761.00 16.395.00 16.642.00 17,208.00

8. JASA.JASA 235,848.00 241,073.00 243,861.00 248,405.00 252,151.C.O 232,181.00 238,538.00 242,814.00 251,524.00 280,870.00 288,010.00 o. p...,.rlntahan Umum 204,885.00 208,883.00 207,875.00 210,578.00 l08,885.00 182,643.00 185,845.00 201,818.00 208,381.00 218,365.00 223,587.00

1 Aan Pernermtahan & Peru 135,333.00 136.719.00 137.367.00 139,087.00 138,636.00 127,373.00 129,355.00 133,169.00 137,641.00 142.830.00 147.686.00 ~ Jasa Pemennlah laonnya 69.56200 70,274 00 70,608.00 71.491 C.J 71.25900 65,470.00 66,490.00 68,450.00 70,748.00 73.41~ 00 75.911.00

b. Swolll 30,854.00 34,010.00 35,888.00 38,821.00 42,258.~0 39,318.00 40,883.00 41,185.00 43,135.00 44,825.00 45,413.00 1 Sosoal Kemasyarakatan 21.07000 23.524 00 24.30000 ~5.315 00 n.39200 25.55300 26.08700 26.24200 27.09200 28.00900 28.602.00 : H1tuan & RekreaSI 3.50800 3.54600 3.674 00 3.70300 J,294 00 1.~04 00 2.223 00 2.36900 2.375.00 2.542.00 2.674 00 :' P(lrf'oranoan &. Rumahtan~s 6 376 00 7.01000 8.01200 9.809 00 11.57000 12.261 00 12.38300 12.584 00 13.66800 14.014.00 14.137 00

PORI DENGAN MIGAS 1,328,359.or 1,451,282.00 1,574,761.00 1.J20 658.00 1!~61508.00 ___ !,~641900.0Q __ 1,,EI!!,!~Chl!L __ 1 1695,330,_00 ___ 1~.§!~ _ _!.815,2/'Z.QL_ 1,841,178.00 J>ORB TANPA MIGAS 1,328.359.00 1,451,282.00 1,574,761.00 1,7?0,858.00 1,1156,508.00 1,584,800.00 1,841,380.00 1,895,330.00 1,748,583.00 1,815,2/'2.00 1,841,178.00

Page 100: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PRODLIK DOI\IESTIK REGIONAL BRUTO KOTA METRO AT/.5 DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENU RUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993-2003 ( JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 1993 1994 1995 1998 1997 1998 1999 200~ 2001 2ciC-2- 2003 1. PERTANIAN 13,744.34 14,461.77 15,852.23 16,964.69 11.716.53 16,000.00 22,138.00 19,770.00 21,022.00 20,128.00 21,274.00

a. Tanaman Bahan Make 6.753.62 7,106.15 7,789.39 8,336.02 8.1'05.46 7,862.00 10.085.00 9,556.00 10,155.00 6,580.00 7.274.00 b. Tanaman Per1<ebunan 95.35 100.33 109.97 117.69 12~.91 111.00 123.00 126.00 118.00 158.00 1~1.00 c. Pelemakan dan Hasi~l 6,860.14 7,218.23 7,912.25 8.467.50 M42.76 7.986.00 11.886.00 9.98000 10,64000 13.26600 13.681.00 d. Kehulanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 ~.00 0.00 e. Perikanan 35.22 37.06 40.62 43.47 45 ·10 41.00 4200 10800 109.00 122.00 138.00

2. PERTAMBANGAN & P 0.00 0.00 0.00 O.OQ 0.00 0.0~ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 a. Mlnyak dan Gas Buml 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 o.ro 0.00 b. Pertamban~an 1anpa ~ 0.00 0.00 000 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Penggalian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

3. INDUSTRI PENGOLAH 10,092.84 10,619.48 11,840.49 12,457.38 1~,009.47 11,749.00 9,335.00 9,789.00 10,107.00 10,552.00 11,041.00 a.lnduatrl Mlgaa 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

1. Pe~llan~an Minvak 0.00 0.00 000 0.00 0.00 OJO 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Gas Alam Cair 0.00 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. lnduetrl Tanpa Mlgat 10,092.84 10,619.46 11,640.49 12,457.36 n,ooa.47 11,749.00 9,335.00 9,788.00 10,107.00 10,552.00 11,041.00 1. Makanan. Minuman c 0.00 0.00 0.00 0.00 000 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2. Tekstil. Br~. Ku~t & A 0.00 0.00 0.00 0.~ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3. BrA. Kayu & Hasll HL 0.00 0.00 0.00 0.00 O.OJ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. Kartes dan BaranQ C 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Pupuk, l<lmia & BrA. ' 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Semen & Br~. Gaian 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 7. Loqam Dasar Best & 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 8. Alai AnQk .. Mesin & I 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 9. Barang lalnnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

4. LISTRIK, GAS & AIR 81 1,671.66 1,758.91 1,928.03 2,063.33 !,154.77 1,846.00 1,911.00 2,057.00 2,125.00 2,130.00 2,118.00 a. Llstrlk 1,253.31 1,318.73 1,445.53 1,546.97 1,61553 1.459.00 1,596.00 1,751.00 1,900.00 2,008.00 2,116.00 b. Gas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 c. Air Berslh 418.34 440.18 482.50 516.36 53C.25 487.00 315.00 306.00 225.00 122.00 0.00

5.BANGUNAN 6,482.17 6,820.53 7,476.31 8,000.87 8,355.56 7,548.00 7,272.00 7,755.00 8,168.00 8,570.00 8,882.00 6. PERDAGANGAN, HOT 8,086.87 8,540.25 10,457.52 11,181.39 11,687.37 10,555.00 20,037.00 21,512.00 21,824.00 23,082.00 23,H2.00

a. Perda~anQan Besar & 6.949.48 7,312.23 8,015.29 8,577 77 8.957 92 8,09000 17.18600 18,46600 18.746 00 19.87700 20.648 00 b. Hotel 109.10 114.79 12b.83 134.66 14062 12'1.00 13200 143.00 14500 153.00 156.00 c. Restoran 2.008.39 2.113.23 2,316.41 2.478 96 ?.588 83 2.338 00 2.719 00 2.903 00 2.933.00 3.03200 3,158.00

7. PENGANGKUTAN & K 11,200.78 11,785.44 12,818.58 13,825.18 14,437.87 13,038.00 13,273.00 14,874.00 14,887.00 15,103.00 15,371.00 a. Pengangkuta~ 7,322.30 7,704.51 8,445.28 8,037.84 8,438.48 8,524.00 8,474.00 8,027.00 8,101.00 8,187.00 8,308.00

1. Angkulan Ret 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 2. An~kulan Jalan RaY! 7.322.30 7,704.51 8,445.28 9,03;'.94 9.438 48 8,524 00 8.474 00 9.027.00 9,101.00 9.197.00 9,308.00 3. Angkulan Lout 0.00 0.00 0.00 010 000 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 4. An~k. Sun~al. Oaneu 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 5. Angkutan Udara 0.00 0.00 0.00 0.00 O.OC 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 6. Jasa Penunianq An~ 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 000 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. Komunlkaai 3,878.48 4,080.83 4,473.30 4,787.22 4,998.38 4,515.00 4,788.00 5,847.00 5,768.00 5,808.00 8,063.00 1. Pos dan T elekornunil 3.878.48 4,080.93 4,473.30 4,787.22 4.999.38 4.515 00 4.799.00 5.647.00 5,766.00 5.906.00 6.06300 2. Jasa Penunla~ Kon 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

8. KEUANGAN, PE:RSEW 7,927.05 8,340.S2 9,142.78 9,784.38 10,218.01 8,228.00 9,481.00 8,770.00 10,208.00 11,183.00 14,784.00 a Ba~ 272.31 286.52 314.07 336.11 . 351.01 317.00 43500 448.00 537.00 1,376.00 4.918.00 b. LcmbaQa Keua~an 1a 320.41 337.14 369.f6 395.49 113.02 373.00 436.00 533.00 591.00 61300 631.00 c. Jasa Pe~nQ Keuar 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 d. sewa Banguna~ 7.258.73 7,637.62 8,371.96 4.959.48 9,356.54 8.450.00 8,520.00 8,693.00 8,981.00 9,071.00 9,110.00 e. Jasa Pe.-usahaan 75.59 79.54 87.19 93.31 97.44 88.00 ~0.00 96.00 99.00 103.00 105.00

9. JASA-JASA 18,912.21 18,989.39 21,812.67 23,343.41 ~4.377.95 22,016.00 22,425.00 23,987.00 25,080.00 26,558.00 27,850.00 a. Pemerlntahan Umun 9,765.35 10,275.08 11,263.01 12,053.41 12,~67.60 11,368.00 11,462.00 12,751.00 13,487.00 14,357.00 14,810.00

1 Adm. Pernerintahan I 6.450.39 6,787.09 7,439.65 7,96174 6,314 ~9 7,50900 7.571 00 8,422.00 8,895.00 9,483.00 9.782.00 2 Jasa Pemenntah lair 3.314.96 3,488.00 3.823.36 4,09167 4,273 01 3.859.00 3.89100 4.32900 4,572.00 4.874 00 5.02800

b. Swaeta 9,146.86 9,624.31 10,549.66 11,290.00 11,790.35 10,648.00 10,963.00 11,246.00 11,623.00 12,188.00 12,840.00 1. SoStal Kemasvaraka 7.793.04 8,199.82 8.98822 9.61898 10,045 27 9.072.00 9,370.00 9,51800 9,820.00 10.31800 10.903 00 :.: H1bUran & Rekreasi 107.38 112.98 1:3.85 132.54 138 41 125 00 148.00 159.00 161.00 165.00 171.00 3 Peronmsan & Rumal 1.24e 44 1.311 50 1,437 60 1.538 49 1.606 G7 1.451 00 1.495 00 1.56900 1.642 00 1.71600 1.766 00

PDRB OENGAN MIGAS 79.097.81 83,226.56 ___ 91,226.61 97,630.71 19),9~57,~ ___ 9_2,979.QO~ __ !Q_5,6?_!l:QQ_ ___ 10!1,323Jl0 ___ ~1409.00 117 26~.00 125,160.00 PORB TANPA MIGAS 79,097.81 83,226.56 91,228.61 97:630.71 1CJ,957.54 92,0(9.00 105,670.00 109,323.00 113,408.00 117,262.00 125,160.00

Page 101: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PERTUMBUHAN PRODUK OOMESTIK REGIONAL BRUTO PROPINSI LAMPUNG ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993-2003 ( JUTA RUPIAH)

-·-

LAPANGAN USAHA 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001 ------

---1. PERTANIAN 0.31 16.11 1.28 -4.20 6.70 8.73 0.35 3.27

a_ Tanaman Bahan Makanan -1.85 22.61 1.90 -13.41 10.82 3.11 -0.12 5.25

b_ Tanaman Perkebunan -9.67 10.82 1.72 0.69 2.69 30.91 2.50 0.75 --c. Peternakan dan Hasil-hasilny< 14.71 8.47 0.00 6.88 -3.23 6.35 4.03 3.59

_d. Kehutanan 8.48 14.86 0.00 -24.86 -13.68 -7.90 32.89 34.75

e. Perikanan 10.86 14.64 0.00 8.63 16.39 -5.66 -9.21 -0.07

2. PERTAMBANGAN & PENGGA 33.41 35.92 0.00 9.78 -38.85 64.24 9.40 3.20

a_ Min~k dan Gas Bumi - - - - - - 9.69 -b. Pertambangan tan~a Migas 4.03 11.91 0.00 -37.87 -81.67 10.87 -23.53 -c_ Penggalian 33.54 36.00 0.00 9.92 -38.78 -1.90 9.23 5.37

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 0.00 17.96 9.46 8.79 0.14 -12.33 2.45 3.49

a. lndustrl Migas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

b. lndustri Tanpa Migas 0.00 17.96 9.46 8.79 0.14 -12.33 2.45 3.49

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 8.48 20.50 35.56 12.00 9.06 17.77 14.49 14.61

a. Listrik 8.27 21.33 34.02 9.58 9.42 19.68 15.60 16.07

b. Gas - - - - - - - --c. Air Bersih 9.98 14.87 46.69 27.98 7.01 6.74 7.36 4.42

5. BANGUNAN 37.53 21.82 19.06 10.00 -36.04 -4.76 9.42 5.30

6. PERDAGANGAN, HOTEL & RE 7.77 4.67 9.75 9.05 -9.63 3.68 1.66 1.08

a. Perdagangan Besar & Eceran 7.81 4.48 9.72 8.95 -9.76 3.01 1.00 1.03

b. Hotel 7.03 -83.96 18.91 18.06 -5.81 5.61 1.78 2.24

c. Restoran 8.71 617.66 8.81 8.95 -8.36 12.75 10.15 1.43 -7: PENGANGKUTAN & KOMUNII 7.01 6.99 11.81 9.31 -3.83 4.41 18.02 6.29

a. Pengangkutan 5.27 5.78 8.01 7.70 -7.21 2.65 16.74 2.25

1. Angkutan Rei -1.91 0.62 0.00 -13.99 8.71 4.C2 -18.40 20.52

2. Angkutan Jalan Raya 7.34 427 7.53 5.75 -9.94 9.16 2u.81 3.78

3. Angkutan Laut 3.60 12.83 11.31 14.59 5.30 -13.22 -29.97 -10.72

4_ Angk. Sungai, Danau & Pe:1 - - - - - - - 10.54

5. An~utan Udara 1.89 9.60 21.93 -13.:!6 -66.J6 -18.27 8_48 38.72

_ ___§_,__ Jasa Penuniang An~:~kutan -?. .11 6.21 6.80 11.51 -1:!.22 -5.88 5.61 -1.47

b. Komunikasi 22.79 16.43 3R.65 1~.17 13.14 11.66 22.88 20.85 --·

1. Pas dan Telekomunikasi 22.79 16.46 38.65 18.17 13.14 11.66 14.31 15.83

2. Jasa Penuniang Kornunikas 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 o_oo 87.79

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & 15.36 12.56 10.14 -14.22 -5.40 14.15 .(1.06 1.76

~~ank 4.99 10.57 8.86 -87.16 -123.53 -1,409.35 -00.21 -96.49

b_ lembaga Keuangan tanra Ba 30.12 10.99 13.78 14.38 -5.94 16.91 70.70 11.03 1- c_ Jasa Penunjang K&uangan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00

17.81 13.28 10.05 5.77 2.03 1.31 1.63 4.35

--2002 2003 Rata-rata

----------0.43 7.03 4.00

-1.23 13.99 .;_ 11 2.00 1.81 4.42 0.45 2.24 4.35

19.95 18.81 0.00 1.42 0.47 3.75

47.60 7.57 17.23 129.10 9.98 14.88

87.18 35.62 0.65 -4.80 :>..81 5.24 2.35 4.27 3.66 0.00 0.00 . 2.35 4.27 3.66 3.73 -0.99 13.52 6.48 0.07 14.05 -- - -

-17.56 -11.52 9.60 4.14 3.21 6.97 6.09 3.33 3.74 5.48 3.27 3.50 5.6S 3.61 -2.68

13.39 3.87 67.74 608 6.69 7.28 7.33 7.32 5.59

-1.54 944.63 94.27 1.40 2.22 5.23

46.24 -0.13 39~ -4.76 5.52 - ----"

33.93 46.37 -23.15 1.09 3.67

2.28 4.139 "' 17.16 j 0.63 4.84 15 651

15.85 3.62 o_co ----26.54 14.7S 7.56

1,119.18 1,26'2.90 62.38 1.52 -0.26 16.32 0.00 0.00 o_co

29.25 0.58 8.51 d. Sewa Bangunan _ --- -----------------

e. Jasa Perusahaan 25.03 13.87 13.95 18.57 -3€.42 0.51 11.10 3.54 1.00 16.71 6. 79 -

9. JASA-JASA 2.06 2.02 2.31 1.02 -7.56 0.49 2.31 5.26 3.35 1.54 1.28

a. Pemerintahan Umum 1.57 1.59 1.71 0.01 -7.92 0.36 2.08 5.52 2.63 1.31 0.89 1 _ Adm_ Pemerintahan & Perta 1.57 1.59 1.71 0.01 -7.92 0.36 -32.56 5.52 2.62 1.31 -?~ 2. Jasa Pemerintah lainnya 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 o_oo 5.52 2.66 1.31 0.95

b. Swasta 4.97 4.46 5.62 C.43 -5.76 1.14 3.45 4.00 6.88 2.62 3.38

1. Sosial Kemasvarakatan 5.88 4.15 5.09 6.52 -6.64 0.00 1.09 3.18 6.50 2.12 2.79 2. Hiburan & P.ekreasi 1.10 1.25 3.07 -4.'!3 -45.95 0.00 25.35 0.75 7_17 12.46 oos 3_ Perorangan & Rumahtangg< 3.85 5.73 7.19 8.17 2.27 3.32 5.88 5.71 7.47 2.53 __ 5?.!_ PDRB DENGAN MIGAS 5.95 12.94 6.8S :l.50 -5.53 3.53 3.41 3.61 5.17 5.71 4.42 PDRB TANPA MIGAS 5.95 12.94 6.88 2.50 -5.53 2.57 3.36 3.65 3.98 5.62 4.19

Page 102: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA METRO ATAS DASAR

HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993-2003 ( JUTA RUPIAH)

LAPANGAN USAHA 1994 1995 1996 1997 1998 1999 2000 2001

1. PERTANIAN 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 38.35 -10.69 6.33

a. Tanaman Bahan Makanan 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 28.28 -5.25 6.27 b. Tanaman Perlcebunan 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 10.81 2.44 -6.35 c. Peternakan dan Hasil-hasilr 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 48.84 -16.04 6.61 d. Kehutanan - - - - - - - -e. Perikanan 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 2.44 157.14 0.93

~:AMBANGAN & PENGC:: - - - - - - - -3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -20.55 4.85 3.26

a. lndustri Migas - - - - - - - -b. lndustri Tanpa Migas 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -20.55 4.85 3.26

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSII 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -1.80 7.64 3.31 a. Lislrik 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 9.39 9.71 8.51 b. Gas - - - - - - - -c. Air Bersih 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -35.32 -2.86 -26.47

5. B~NGUNAN 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -3.63 6.64 5.30

6. PERDAGANGAN, HOTEL & 5.22 9 61 7.02 4.43 -9.69 89.83 7.36 1.45

a. Perdagangan Besar & Ecer. 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 112.44 7.45 1.52 -· b. Hotel 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 3.94 8.33 1.40 c. Restoran 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 16.30 6.77 1.03

7. PENGANGKUTAN & KOMUI 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 1.79 10.56 1.32

a. Pengangkutar. 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 -0.59 6.53 0.82 -b. Y.omunikasi 5.22 9.61 7.07 4.43 -9.69 6.29 1 7.67 2.11

8. KEUANGAN, PEI':SEWAAN. 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 2.74 3.05 4.48

a. Bank 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 37.22 2.9!l 19.87 b. Lembaga Ke&Jangan tanpa ! 5.22 ~.61 7.02 4.43 -9.69 16.89 22.25 10.88

--·-c Jasa Penunja01g Keuangan - - - - - - - -d. Sewa Bangun~n 5.22 9.61 7.02 4_.-13 -9.69 0.8:'1 2.03 .j_31 e. Jasa Perusahaan 5.22 9.€1 7.02 4."3 -9.69 2.27 6.67 3.13

9. JASA-JASA 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 1.86 7.01 4.55 a. Pemerintahan Umum 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 0.83 11.25 5.62

1. Adm. Pemerintahan & Pe 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 0.83 11.24 5.62 2. Jasa Pemerintah lainn:@ 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 0.83 11.26 5.61

b. Swasta 5.22 9.'31 7.02 4.43 -9.69 2.96 '2.5'3 3.35 1. Sosial Kemasyarakalan 5.22 9.61 7.0'2 4.43 -9.69 2.73 2.12 3.17 --2. Hiburan & Rekreasi 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 18.40 7.43 1.26 3. Perorangan & Rumahtanc 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 3.03 4.95 4.65 PDRB DENGAN MIGAS 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 14.98 3.26 3.74

~RB TANPA MIGAS 5.22 9.61 7.02 4.43 -9.69 14.98 3.26 3.74

2002 2003 Rata-rata

-4.26 5.70 5.20 -35.20 10.55 2.12 33.90 14.56 7.20 24.68 3.13 8.38 - - - -

11.93 13.11 20.21 - - -4.40 4.63 1.32

- - -4.40 4.63 1.32 0.24 -0.66 2.53 5.68 5.38 5.53 - - -

-45.78 -100.00 -1$.38 4.9E 4.61 3.47 5.67 3.90 12.48 6.03 3.88 14.79 5.52 1.96 3.77 3.38 416 4 82 1.59 1.77 3.36 1.05 1.21 2.56 2.43 2.66 4.77 9.36 32.26 6.85

156.24 257.41 49.03 3.72 2.94 7.33

----·~ 1.00

0.<3 ==i 4.04 1.94 3.46 5.84 4.12 4.00 6.61 3.16 4.40 6.61 3.15 4.40 6.61 3.16 4.41 4.96 5.25 3.57 --5.07 5.67 3.54 2.48 3.64 4.98 4.51 2.91 3.67 3AO 6.74 4.87 3.40 6.74 4.87

Page 103: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

PERTUMBUHAN PRODUK DOMESTIK REGIONAL BRUTO KOTA BANDAR LAMPUNG ATAS DASAR HARGA KONSTAN 1993 MENURUT LAPANGAN USAHA TAHUN 1993-2003 ( JUTA RUPIAH)

1. PERTANIAN 27.50 -17.34 5.89 9.51 -3.83 32.00 13.35 -14.27

a. Tanaman Bahan Makanan 208.51 -58.57 43.12 58.81 16.28 -7.72 -3.54 -14.54 b. Tanaman Perkebunan 18.59 -43.33 34.06 9.37 -3.87 12.25 -11.30 -5.77 c. Peternakan dan Hasil-hasilny. -36.81 37.76 -5.57 -4.36 -52.67 170.59 -12.74 -5.12 d. Kehutanan 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 e. Perikanan 26.20 -10.88 1.50 0.53 2.58 32.80 27.83 -16.30

2. PERTAMBANGAN & PENGGA 39.03 28.83 22.53 6.36 -37.94 -4.03 11.91 4.38 a. Minyak dan Gas Bumi b. Pertambangan tanpa Migas c. Penggalian 39.03 28.83 22.53 6.36 -37.94 -4.03 11.91 4.38

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 5.27 9.22 7.66 6.31 -1.93 -13.07 5.18 2.24 a. lndustri Migas

1. Pengilangan Minyak Bumi 2. Gas Alam Cair

b. lndustri Tanpa Migas 5.27 9.22 7.66 6.31 -1.93 -13.07 5.18 2.24 4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2.22 15.98 9.32 21.49 8.71 2.41 6.45 23.15

a. Listrik 1.27 16.93 4.74 18.77 7.53 1.87 4.58 26.60 b. Gas c. Air Bersih 10.00 8.87 46.34 37.20 14.58 4.99 14.97 8.84

5. BANGUNAN 35.82 32.09 18.51 8.32 -34.67 -2.39 3.85 2.81 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RE 7.78 5.98 8.76 6.97 -0.99 4.95 3.77 2.15

a. Perdagangan Besar & Eceran 7.71 5.65 7.90 6.16 -0.75 6.63 3.15 1.64 b. Hotel 7.39 8.49 17.40 16.43 -3.18 4.52 1.51 2.51 c. Restoran 8.49 8.14 13.57 10.73 -2.15 -7.97 10.05 6.36

7. PENGANGKUTAN & KOMUNII 4.47 7.39 11.03 9.73 -11.93 8.14 •. 7.87 9.34 a. Pengangkutan 2.15 5.97 6.36 7.53 -17.91 9.00 5.04 7.15

1.95 0.27 5.50 -0.64 -1.00. 24.07 1.37 -0.90 1.05

-0.36 0.21 9.09 0.00 0.00 0.00 3.17 0.64 6.81 0.83 1.60 7.35

0.83 1.60 7.35 0.98 -1.07 2.08

0.98 -1.07 2.08 -4.65 -1.74 8.33 -7.91 7.10 8.15

11.05 -37.06 11.98 1.14 4.10 6.96 0.92 10.41 5.07 0.69 11.00 4.98 2.69 -3.52 5.42 2.27 9.81 5.93 7.59 8.26 6.19 6.56 10.95 4.28

--~3~-~A~n~gk~u~ta~n~L=a~u~t~--~~-----·~2~.9~6~ __ 1~1.9~2~ __ ~13~.~27~--~1~9.~7~0 ____ ~6~.4~7 ____ ·1~3~.5~9 _____ 1~-~10~ __ ~1~~-~20~---~1~0~.9~2 ____ ~4~.2~0 ____ ~3~.9~4 4. Angk. Sungai, Danau & Pen · - - - - - - - -

~,Angkutan~U~d~a~ra~------------~----~-~----~-~----~-~~--~-~~---~-~----~-~----~-~----~-~~--~·~,~--- J 11. Jasa Pen~ng Angkutan -1.17 5.01 -----:-'5'-".9:-:7~--::-:10:-:..06::::=----·-:-1:,:1.'=2::-1 ____ --=3.:.::.3:.:-1----:--':5:.:::.5:=2~---:--:2:-:..C=:2:----:-=16.u4 0.97 2.99

b. Komunikasi 23.70c----:-17='.~os=- 40.00 20.12 13.30 5.50 16.81 15.57 10.30 1 .. ~1 16.38 ~P::is-da·n--=T=-e..,..ie...,~-o-m_u_m"'·ka-s...,i- ----2~3,..,. 7::-:0,.----,17.09 4(1.00 20.12- -..,..13=-.-=-30=-----::::5.-=so:::-----1~5:-:.s=-=1----1-=s'"'.:i=7~- ·-=-1o=-=.3o-- _1_.4_1 - ~

2. Jasa Penunjang Komunikas---'"=o:'-:.00:7------:0:-.00:--=-------'::0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 'J.OO 0.00 0.00 e. KEUANGAN, PERS~AAN, & 15.21 7.78 9.55 15.87 -50.38 43.58 -14.73 -6.75 ~S.!!2 ?.7.00

r-~a~.B=a~n~k--~~--------~--~~4~.0~2 ____ ~3~.6~7 ____ ~5~.0~4~--'£~7~.54~---~106~·=-11=--_-~7~3~5-~4~2 ___ -~7~8~.3~9 ___ ·3~05~.7~~~---7~6~.3~8~-~1,~25~9.~75=---=~~ 20.30 10.91 15.99 13.64 -24.37 25.76 21.34 53.60 15.26 -30.22

QOO n~ o~ o~ om oro om QOO 25.53 8.15 11.43 5.56 0.31 2.05 1.63 4.22 4.53 1.70

l-=-=-:e·:,:J::;a7sa~P.::,eru:..::=sa:::hc:.:a:::a::..:n __________ __,_.22.47 16.21 14.43 18.57 -41.71 11.00 0.13 4.02 1.51 3.40 9. JASA-JASA 2.21 1.20 2.23 1.10 -7.93 1.89 2.65 3.59 3.72 3.12

a. Pemerintahan Umum 1.02 0.47 1.25 -0.32 -8.12 1.56 --=2-=.9=-=5~---=3.--=-36=-------=-3.-=77=----=3-=.4=-=o-----=o.-=g:=-13 1. Adm. Pemerintahan & Perla 1.02 0.47----=1-=.2-=5-----0-::-:.3=-=2~---=-s=-."'12=----~1.~56-=-----==-2-=.9-=5-----=3-=.3~6~---=3::-. 7=7=- 3.40 0. 93

2. Jasa Pemerintah lainn 1.02 0.48 1.25 -0.32 -8.12 1.56 2.95 3.36 3.77 3.40 0.93

b.Swast~a~------~--------1~0~.1~0~====5~-~5~9~====7~-~89~====~8.~83~====-6~~-9~5====~3~.50~====~1~-~2~3~====~4~.~7~1====~3~.~4~5====~1~.7=7====~4~.0~1 11.65 3.~0 4.18 8.20 -6.71 2.09 0.59 3 . .24 3.61 1.91> 3.20

1.08 3.61 0.79 -11.05 -54.34 47.81 6.57 0.25 7.03 5.19 0.69 9.94 14.29 2:.43 17.95 5.97 1.00 1.62 8.61 2.53 0.88 8.52

Page 104: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

LAPANGAN USAHA 1. PERTANIAN

a. Tanaman Bahan Makanan b. Tanaman Perlcebunan c. Petemakan dan Hasit-hasilnya d. Kehutanan e.Pefikanan

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 3. INDUSTRI PENGOLAHAN

a. lndustri Migas b. lndustri Tanpa Migas

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH a. Listrik b. Gas c. Air Bersih

5.BANGUNAN 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN

a. Perdagangan Besar & Eceran b. Hotel c. Restoran

7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI a. Pengangkutan

1. Angkutan Rei 2. Angkutan Jalan Raya 3. Angkutan Laut 4. Angk. Sungai. Danau & Penyebr. 5. Angkutan Uda'S 6. Jasa Pcnunjang Angkutan

b. Komunikar.i 1. Pas dan Telekornunikasi 1. Jasa Penur.jang 1\omunikasi

HASIL PERHITUNGAN LQ KOTA METRO TAHUN 1993-2003

1993 1995 1997

0.47 NB 0.48 NB 0.55 NB 0.51 NB 0.51 NB 0.63 NB 0.01 NB 0.01 NB 0.02 NB 1.42 s 1.36 s 1.40 s - - -

0.01 NB 0.01 NB 0.01 NB - - -

0.89 NB 0.90 NB 0.83 NB - - -

0.89 NB 0.90 NB 0.83 NB 4.38 B 4.01 B 2.89 B 3.76 B 3.42 B 2.55 B

- - -8.68 B 8.22 B 4.80 B 1.23 0.88 i~B 0.74 NB 0.72 NB 0.77 NB 0.70 NB 0.60 NB 0.64 NB 0.58 NB 0.14 NB 0.94 NB 0.74 NB

16.97 B 2.60 B 2.41 B 1.90 B 1.99 B 1.78 B 1.38 -- B 1.48 B 1.40 B - - -

2.00 B 2.14 B 2.06 t---!L - - -~ - - -

- - -- - - I

6.64 B 5.56 B 3.72 1 B 6.64 B 5.561 B c: -

8. KEUANGAII!, PERSEWMN, & JS. PRSH. 1.88 B 1~731 B Jnl 2.G1 B

a. Ban~ 0.25 N6 0.2~' I NB 2.03 B b. Lembaga Keuangan tanpa Bank 1.83 B 1.51 B I 1.27 B c. Jasa Penunjang Keuangan - - -d. Sewa Bangunan 2.61 B 2.34 B 2.21 B e. Jasa Perusahaan 0.41 NB 0.3d NB 0.28 NB

9. JASA-JASA '?.07 B 2.38 B 2.52 B a. Pemerintahan Umum 1.25 B 1.45 B 1.56 B

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 0.83 NB 0.96 NB 1.03 B 2. Jasa Pemerintah lainnya - - -

b. Swasta 6.93 B 7.56 B 7.37 B 1. Sosial Kemasyarakatan 9.32 B 10.12 B 9.90 B 2. Hihuran & Rekreasi 1.35 B 1.58 6 1.75 B 3. Perorangan & Rumahtangga 3.08 B 3.35 B 3.17 B

1999 2001 2003 0.55 NB 0.51 NB 0.48 NB 0.60 NB 0.58 NB 0.37 NB 0.01 NB 0.01 NB 0.02 NB 1.72 s 1.43 s 1.80 s - - -

0.01 NB 0.02 NB 0.03 NB - - -

0.64 NB 0.65 NB 0.67 NB

- - -0.64 NB 0.65 NB 0.67 NB 1.88 B 1.59 B 1.56 B 1.81 B 1.61 B 1.70 B

- - -2.31 B 1.47 -0.99 NB 0.96 NB 0.99 NB 1.21 B 1.28 B 1.30 B 1.13 B 1.21 B 1.23 El 0.65 0.69 NB 0.68 NB 2.30 B 2.22 B 2.05 B 1.54 B 1.37 B 1.26 B 1.24 B 1.12 B 1.00 B

- - -1.77 B 1.52 6 1.51 B - . -- - -- - I -- - -

2.66 B 2.15 B I 2.13 B

I ,_136 B

I 2.41 8 2.42 B

l - -I -

1.62 B ~-72 B 1.'/3 B 0.77 NB 80.36 B 4.46 B 1.15 B 0.82 NB 0.83 NB - - -

1.83 B 1.82 B 1.43 B 0.38 NB 0.36 NB 0.33 NB 2.35 B 2.44 B 2.58 B 1.45 B 1.58 B 1.68 B 0.96 NB 1.58 B 1.68 B

- 1.58 B 1.68 B 6.77 B 6.67 B 5.77 B

9.271 B 9.37 B 9.63 B

3.?7 i B 2.81 B 2.50 B 2.63 B 2.58 B 2.54 B

Page 105: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·

HASIL PERHITUNGAN LQ KOTA BANDAR LAMPUNG TAHUN 1993-2003

LAPANGAN USAHA 1993 1995 1997

1. PERTANIAN 0.06 NB 0.06 NB 0.06 NB a. Tanaman Bahan Makanan 0.01 NB 0.01 NB 0.04 NB b. Tanaman Perkebunan 0.01 NB 0.01 NB 0.01 NB c. Peternakan dan Hasil-hasilnya 0.10 NB 0.07 NB 0.05 NB d. Kehutanan - - -e.Perikanan 0.34 NB 0.30 NB 0.26 NB

2. PERTAMBANGAN & PENGGALIAN 0.28 NB 0.28 NB 0.31 NB a. Minyak dan Gas Bumi - - -b. Pertambangan tanpa Migas - - -c. Penggalian 0.28 NB 0.28 NB 0.31 NB

3. INDUSTRI PENGOLAHAN 1.40 B 1.38 B 1.23 B a. lndustri Migas - - -b. lndustri Tanpa Migas 1.40 B 1.38 B 1.23 B

4. LISTRIK, GAS & AIR BERSIH 2.93 B 2.68 B 2.18 B a. Listrik 2.99 B 2.72 B 2.14 B b. Gas - - -c. Air Bersih 2.53 B 2.43 B 2.41 B

5.BANGUNAN 1.23 B 1.33 B 1.22 B 6. PERDAGANGAN, HOTEL & RESTORAN 1.31 B 1.34 B 1.21 B

a. Perdagangan Besar & Eceran 1.23 B 1.25 B 1.12 B b. Hotel 0.56 NB 3.82 B 3.46 B j" c. Restoran 13.93 2.11 B 2.08 B I 7. PENGANGKUTAN & KOMUNIKASI 2.49 B 2.47 B 2.29 B a. Pengangkutan 2.47 B 2.42 B 2.22 B

1. Angkutan Rei 3.73 B 3.84 B 3.61 B 2. Angkutan Jalan Raya 2.12 B 2.10 B 1.e6 B 3. Angkutan Laut 2.75 B 2.50 B 2.55 B 4. 1\r,gk Sungai, Oanau & Pen\•ebr. - -5. Angkutan Udara - - -6. Jasa Penunjang Angkutan 3.83 s 3.86 B 3.51 B

b. Komunikasi :.70 B 2.76 B 2.64 B 1. Pos dan '!'a!ekomunikasi 2.70 B 2.76 B 2.64 B 2. Jasa Penunjang Komunikasi - - -

8. KEUANGAN, PERSEWAAN, & JS. PRSH. 1.97 B 1.89 B 2.3'5 B a.Eank 3.46 B 3.25 B 28.92 B b. Lembaga l(euangan lanpa Bank 3.08 fS 2.87 B 2.70 B c. Jasa Penunjang Keuangan - - -d. Sewa Bangunan 1 18 B 1.21 B 1.13 6 e. Jasa Perusahaan 4.02 B 4.06 B 3.79 B

9. JASA-JASA 1.54 B 1.54 B 1.43 B a. Pemerintahan Umum 1.56 B 1.55 B 1.43 B

1. Adm. Pemerintahan & Pertahanan 1.03 B 1.02 B 0.94 NB 2. Jasa Pemerintah lainnya - - -

b. Swasta 1.40 B 1.49 B 1.45 B 1. Sosial Kemasyarakatan 1.53 B 1.58 B 1.48 B 2. Hiburan & Rekreasi 2.62 B 2.71 B 2.29 B 3. Peromngan & Rumahtangga 0.94 NB 1.08 B 1.25 B

1999 2001 2003 0.08 NB 0.07 NB O.Q7 NB 0.04 NB 0.03 NB 0.03 NB 0.01 NB 0.01 NB 0.01 NB 0.08 NB 0.06 NB 0.06 NB - - -

0.36 NB 0.43 NB 0.44 NB 0.20 NB 0.21 NB 0.13 NB

- - -- - -

0.34 0.34 NB 0.36 NB 1.32 B 1.35 B 1.27 B - - -

1.32 B 1.35 B 1.27 B 2.09 B 2.10 B 1.92 B 1.98 B 1.97 B 1.82 B

- - -2.81 B 3.15 B 3.02 B 1.41 B 1.31 B 1.29 B 1.48 B 1.54 B 1.56 B 1.41 B 1.45 B 1.49 B 3.89 B 3.91 B 3.54 B 2.01 B 2.12 B 2.02 B 2.40 B 2.27 B 2.34 B 2.30 B 2.18 B 2 24 B 3.90 B 4.05 B 3.87 B 1.88 B 1.73 B 1.85 B 2.84 B 5.t'B B 3.23 B - - -- - -

3.80 A 4.ll? B 3.79 B

I 2.76 B I 2.52 B 2.64 B 2.76 ~ 2.83 B 3.00 B - - -

1.72 B 1.35 B 1.31\ B 4.03 B (152.21) NB 2.51 B 2.58 ~ 2.55 B 1.92 B - - -

1.24 B 1.25 i3 1.02 B 4.24 B 3.86 B 3.45 B 1.60 B 1.59 B 1.62 B 1.60 B 1.59 B 1.64 B 1.05 B 1.59 B 1.64 B - 1.59 B 1.64 B

1.62 B 1.61 B 1.54 B ~.67 B 1.68 B 1.63 B 3.16 B 2.69 B 2.52 B 1.40 B 1.39 B 1.31 B

Page 106: EVALUASI KEBIJAKAN KAWASAN ANDALANhub.satudata.bappenas.go.id/dataset/1b6f2178-80a3-4ab4-ac31-18a41...Nama · Tempat Tanggal Lahir NPM Judul Proposal LEMBAR PENGESAHAN Selly Sumanty·