evaluasi indonesia sehat 2010

Upload: adha-yulina-nurtika-sari

Post on 06-Jul-2015

1.224 views

Category:

Documents


3 download

TRANSCRIPT

KAJIAN TERHADAP ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2005-2009 : SEBUAH STUDI LITERATUR

Disusun Oleh : Yonifa Anna Wiasri G1A008045

Adha Yulina Nurtika Sari G1A008087

JURUSAN KEDOKTERAN UMUM FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN PURWOKERTO 2011

1

LEMBAR PENGESAHAN KAJIAN TERHADAP ANGKA KEMATIAN IBU DAN BAYI DI KABUPATEN BANYUMAS TAHUN 2005-2009 : SEBUAH STUDI LITERATUR

Oleh : Yonifa Anna Wiasri Adha Yulina Nurtika Sari G1A008045 G1A008087

Diajukan untuk mengikuti Lomba Karya Tulis Mahasiswa (LKTM) 2011 Tingkat Nasional Kedokteran Gigi Universitas Jenderal Soedirman

Disetujui dan disahkan Purwokerto, 1 Mei 2011

Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmuilmu Kesehatan Unsoed

Pembimbing,

dr. Hj. Retno Widiastuti, MS NIP. 19481015.197602.2.001

dr. Madya Ardi Wicaksono NIP. 19810511.201012.1.003

2

KATA PENGANTAR Puji syukur penulis sampaikan kepada Allah swt yang telah memberi penulis ide dan semangat serta karunia-Nya yang tidak terhingga, sehingga penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah ini yang berjudul Kajian terhadap Angka Kematian Ibu dan Bayi di Kabupaten Banyumas Tahun 2005-2009 : Sebuah Studi Literatur. Salawat serta salam penulis sampaikan kepada teladan setiap muslim dan dambaan setiap mukmin, Nabi Besar Muhammad saw. atas semangat perjuangannya sehingga menjadi inspirasi bagi penulis untuk selalu semangat dalam penulisan karya tulis ilmiah ini. Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada: 1. dr. Retno Widiastuti, MS, sebagai Dekan Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan, 2. dr. Madya Ardi W, M.Si., sebagai pembimbing karya tulis ini, 3. Kedua orang tua penulis yang selalu mendukung dan memberi semangat dalam penulisan karya tulis ini, 4. Semua pihak yang membantu dalam penulisan karya tulis ini. Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan menjadi inspirasi bagi para pembacanya.

Purwokerto, 1 Mei 2011 Penulis

3

DAFTAR ISI Halaman Judul .................................................................................................... Halaman Pengesahan ............................................................................................... Kata Pengantar .................................................................................................. Daftar Isi ......................................................................................................... Daftar Grafik ................................................................................................... BAB I Pendahuluan ......................................................................................... A. Latar Belakang Masalah ......................................................................... B. Rumusan Masalah ................................................................................. C. Tujuan dan Manfaat .............................................................................. D. Metodologi Penulisan ........................................................................... E. Tinjauan Pustaka .................................................................................. E.1 Indikator Visi Indonesia Sehat 2010 ................................................. E.2 Angka Kematian Bayi (AKB) ........................................................... E.3 Angka Kematian Ibu (AKI) ............................................................. BAB II Pembahasan ......................................................................................... A. Evaluasi Pencapaian Indikator Indonesia Sehat 2010 ................................ A.1 Profil AKB dan AKI di Banyumas .................................................. A.2 Telaah AKB dan AKI ..................................................................... A.2.1 AKB ...................................................................................... A.2.2 AKI ...................................................................................... A.3 Integrasi Penurunan AKB dan AKI ................................................. B. Rekomendasi Akselerasi Pencapaian Indikator Indonesia Sehat 2015 ......... B.1 Akselerasi Penurunan AKB ............................................................. B.1.1 Upaya Menurunkan Terjadinya Asfiksia bagi BBL ......................... B.1.2 Sosialisasi Pemberian ASI Ekslusif Berkala ................................... B.1.3 Revitalisasi Posyandu ................................................................... B.1.4 Peningkatan Status Gizi ............................................................... B.2 Akselerasi Penurunan AKI .............................................................. B.2.1 Program Cakupan Layanan Berkualitas Berdasarkan Fakta Lapangan B.2.2 Program Kemitraan Lintas Sektoral ............................................... i ii iii iv vi 1 1 2 2 3 3 3 4 6 8 8 8 9 9 10 11 12 12 13 14 15 16 16 17 184

B.2.3 Program Pemberdayaan Wanita dan Keluarga ................................ B.2.4 Program Pemberdayaan Masyarakat .............................................. B.3 Integrasi Akselerasi Penurunan AKB dan AKI ................................ BAB III Penutup ............................................................................................. A. Kesimpulan .......................................................................................... B. Saran .................................................................................................... Daftar Pustaka ..................................................................................................

19 20 21 23 23 23 24

5

DAFTAR GRAFIK

Grafik 1 Grafik 2

Distribusi Presentase Penyebab Kematian Ibu Melahirkan..............

5

Angka Kematian Ibu (per 100.000 kelahiran hidup) Banyumas tahun 9 2005-2009..................................................................................

Grafik 3

Angka Kematian Bayi (per 1.000 kelahiran hidup) Banyumas tahun 10 2005-2009 ............................................................................................

6

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Sehat merupakan sebuah investasi dan harta yang paling berharga bagi setiap individu, bahkan ada pepatah yang mengatakan Health is not everything, but without health everything is nothing. WHO mendefinisikan, sehat bukan hanya keadaan yang bebas dari penyakit melainkan juga keadaan yang sempurna baik fisik, mental maupun sosial. Definisi tersebut merefleksikan betapa kesehatan merupakan sesuatu yang kompleks, tidak hanya memperhatikan dari segi fisik namun kombinasi dari mental dan sosial (WHO, 2005). Kesehatan sebagai sebuah investasi, mempunyai peran strategis dalam menentukan pembangunan suatu negara. Hal tersebut membuktikan bahwa kesehatan merupakan suatu point penting dalam memulai pembangunan negara. Berdasarkan UUD 1945 pasal 28 H ayat 1 dan pasal 34 ayat 3 bahwa penduduk mempunyai suatu hak akan kesehatan . Menurut UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan BAB IV pasal 9, Pemerintah bertanggungjawab untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Hal tersebut merupakan sebuah patokan bagi pemerintah dalam menyelenggarakan upaya-upaya kesehatan seperti yang tertuang pada UU No. 23 tahun 1992 tentang Kesehatan BAB IV pasal 7 bahwa pemerintah bertugas menyelenggarakan upaya kesehatan yang merata dan terjangkau oleh masyarakat. Oleh sebab itu, pemerintah mencanangkan berbagai program sebagai suatu usaha untuk menuju masyarakat Indonesia yang sehat, salah satunya adalah visi Indonesia Sehat 2010. Pemerintah telah menetapkan berbagai kebijakan di bidang kesehatan. Pembangunan suatu negara akan maju apabila generasi mudanya sehat dan mampu bersaing. Namun apabila Angka Kematian Bayi (AKB) tinggi, tentu stok generasi penerus akan habis. Indonesia telah mengalami kemajuan yang signifikan dalam upaya penurunan kematian bayi dalam beberapa dekade terakhir, namun AKB di Indonesia tertinggi dibandingkan negara-negara Asia Tenggara, yaitu 4,6 kali lebih tinggi dari Malaysia, 1,3 kali lebih tinggi dari Filipina, dan 1,8 kali lebih tinggi dari Thailand (WHO, 2005; GOI-UNICEF, 2000).

7

Peningkatan AKB akan semakin tinggi bila kesehatan ibu tidak diperhatikan. Ibarat lingkaran setan, peningkatan AKB sebanding dengan peningkatan angka kematian ibu (AKI). AKI di Indonesia relatif lebih tinggi dibandingkan dengan negaranegara anggota ASEAN. Risiko kematian ibu karena melahirkan di Indonesia adalah 1 dari 65, dibandingkan dengan 1 dari 1.100 di Thailand (GOI-UNICEF, 2000). Tingginya AKI dan AKB Indonesia perlu adanya evaluasi program-program yang telah dilaksanakan sehingga tercipta solusi yang efektif dan efisien dalam penurunan AKI dan AKB. Banyumas merupakan salah satu wilayah Jawa Tengah bagian barat, yang mempunyai perkembangan pesat, dalam hal pembangunan dan perkembangan penduduknya. Perkembangan tersebut idealnya diikuti dengan meningkatnya

perkembangan derajat kesehatan. Derajat kesehatan tersebut dapat dilihat dari AKI dan AKB (Dinkes Banyumas, 2009).

B. Rumusan Permasalahan 1. Bagaimana keberhasilan program penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB) di Kabupaten Banyumas dalam pemenuhan target Indonesia Sehat 2010 ? 2. Bagaimana solusi yang efektif dalam rangka akselerasi penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas ?

C. Tujuan dan Manfaat C.1 Tujuan 1. Untuk mengetahui keberhasilan program penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas dalam pemenuhan target Indonesia Sehat 2010. 2. Untuk memberikan solusi yang efektif dalam rangka akselerasi penurunan AKI dan AKB di Kabupaten Banyumas. C.2 Manfaat 1. Sebagai bahan kajian lebih lanjut dalam upaya penurunan AKI dan AKB di Indonesia pada umumnya dan di Kabupaten Banyumas pada khususnya. 2. Sebagai evaluasi dan saran untuk upaya penurunan AKI dan AKB.8

D. Metodologi Penulisan Karya tulis ilmiah ini merupakan sebuah kajian literature review (tinjauan pustaka) yang dilakukan di UPT Perpustakaan Jurusan Kedokteran Fakultas Kedokteran dan Ilmu-Ilmu Kesehatan Universitas Jenderal Soedirman dan didukung dengan data yang diperoleh dari Dinas Kesehatan Banyumas pada Bulan Mei 2011. Penulis menyusun karya tulis ilmiah ini menggunakan metode deskriptif observasional dengan kajian literatur. Kajian ini bertujuan untuk mendapatkan konsep teoritis dan mengkaji masalah yang ada sehingga dapat disintesis sebagai sebuah pengetahuan yang baru. Konsep teoritis serta data-data yang digunakan diperoleh dari literatur yang relevan dengan masalah yang sedang dianalisis baik dari media cetak maupun media elektronik. Kajian pada penulisan karya tulis ilmiah ini berdasarkan kajian ilmiah dan taat hukum ilmiah serta memperhatikan aspek-aspek yang terkait secara komprehensif tetapi tetap terarah pada masalah yang sedang dianalisis. Penarikan kesimpulan dengan menggunakan teknik analisis sintesis, yaitu dengan pola pikir deduktif dan konvergen.

E. Tinjauan Pustaka E.1 Indikator Visi Indonesia Sehat 2010 Upaya peningkatan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat telah dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia selama lebih dari tiga dekade terakhir. Tujuan inti pelaksanaan upaya tersebut adalah meningkatkan pelayanan kesehatan agar dapat berjalan secara efektif, efisien dan terjangkau oleh seluruh masyarakat Indonesia. Selama periode waktu tersebut, pemerintah sudah mulai

memperkenalkan berbagai program kesehatan, seperti misalnya model pembiayaan kesehatan, sejumlah program intervensi teknis bidang kesehatan serta perbaikan sistem organisasi dan manajemen. Program-program tersebut telah dilaksanankan namun Indonesia masih merupakan salah satu negara yang tertinggal dari negaranegara lain dalam bidang kesehatan, terutama bila dilihat dari Angka Kematian Bayi (AKB) (Impact, 2005). Visi Indonesia 2010 merupakan perwujudan dari cita-cita dan harapan bangsa akan peningkatan kesehatan masyarakat Indonesia. Program tersebut mulai dicanangkan sejak tahun 1999 yang diresmikan oleh Departemen Kesehatan

9

Republik Indonesia. Pada tahun 2003, Depertemen Kesehatan menetapkan 50 indikator teknis yang terbagi dalam lima program kesehatan, yaitu : 1. 2. 3. 4. 5. Lingkungan sehat, perilaku sehat dan pemberdayaan masyarakat Upaya kesehatan Perbaikan gizi masyarakat Sumber daya kesehatan Obat, makanan dan bahan berbahaya

Berdasarkan program tersebut, tujuan yang ingin dicapai pemerintah menuju Indonesia Sehat 2010 yaitu : 1. Tersedianya sarana dan prasarana pelayanan kesehatan yang berkualitas, terjangkau masyarakat (baik dari segi tempat maupun pembiayaannya), serta berfungsi secara efektif dan efisien (kuratif dan rehabilitatif). 2. Terbentuknya kemandirian masyarakat yang memiliki kepedulian terhadap masalah kesehatan (baik untuk dirinya, keluarga, maupun masyarakat di sekitarnya) serta ikut berperan aktif bersama petugas kesehatan di wilayahnya dalam rangka mencegah timbulnya penyakit (promotif dan preventif). 3. Mampu menggalang dukungan dari berbagai pihak (terutama pemerintah daerah) dalam hal penyediaan anggaran maupun penerbitan Perda bidang kesehatan, kebijakan dan manajemen pembangunan kesehatan. Program Indonesia Sehat 2010, pada dasarnya menitik beratkan pada penurunan Angka Kematian Ibu (AKI) dan Angka Kematian Bayi (AKB). Indikator penting tersebut, menggambarkan secara jelas kesejahteraan dan barometer pelayanan kesehatan suatu negara. Pemerintah menetapkan dalam Indonesia Sehat 2010, target penurunan AKI adalah 150 per 100.000 kelahiran hidup dan untuk AKB 40 per 1.000 kelahiran hidup (Depkes, 2003).

E.2 Angka Kematian Ibu (AKI) Angka Kematian Ibu (AKI) adalah banyaknya kematian perempuan pada saat hamil atau selama 42 hari sejak terminasi kehamilan tanpa memandang lama dan tempat persalinan, yang disebabkan karena kehamilannya atau pengelolaannya, dan bukan karena sebab-sebab lain, per 100.000 kelahiran hidup. AKI menggambarkan tingkat kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi dan kesehatan10

ibu, kondisi kesehatan lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, pelayanan kesehatan waktu ibu melahirkan dan masa nifas (Depkes RI, 2000). Adanya perhitungan AKI digunakan untuk pengembangan program peningkatan kesehatan reproduksi, terutama pelayanan kehamilan dan membuat kehamilan yang aman bebas risiko tinggi (Making Pregnancy Safer / MPS), program peningkatan jumlah kelahiran yang dibantu oleh tenaga kesehatan, penyiapan sistem rujukan dalam penanganan komplikasi kehamilan, penyiapan keluarga dan suami siaga dalam menyongsong kelahiran (Depkes RI, 2004). Perhitungan AKI, menggunakan rumus :

Dimana, jumlah kematian ibu yang dimaksud adalah banyaknya kematian ibu yang disebabkan karena kehamilan, persalinan sampai 42 hari setelah melahirkan, pada tahun tertentu, di daerah tertentu. Jumlah kelahiran hidup adalah banyaknya bayi yang lahir hidup pada tahun tertentu, di daerah tertentu dan Konstanta (K) =100.000 bayi lahir hidup (Badan Pusat Statistik, 2001).

Grafik 1 Distribusi Presentase Penyebab Kematian Ibu Melahirkan Penyebab kematian ibu di Indonesia antaralain disebabkan oleh perdarahan, eklampsia atau gangguan akibat tekanan darah tinggi saat kehamilan, partus lama, komplikasi aborsi, dan infeksi. Perdarahan, yang biasanya tidak bisa diperkirakan dan terjadi secara mendadak, sekitar 28 % menyumbang kematian ibu. Kasus perdarahan paling sering terjadi dalam masa nifas karena retensio plasenta dan atonia uteri. Hal ini mengindikasikan kurang baiknya manajemen tahap ketiga

11

proses kelahiran dan pelayanan emergensi obstetrik serta perawatan neonatal yang tepat waktu (Depkes RI, 2007 ). Eklampsia merupakan penyebab utama kedua kematian ibu, yaitu 24 % kematian ibu di Indonesia (rata-rata dunia adalah 12 %). Pemantauan kehamilan secara teratur sebenarnya dapat menjamin akses terhadap perawatan yang sederhana dan murah yang dapat mencegah kematian ibu karena eklampsia. Kasus aborsi yang tidak aman menyumbang 5 % kematian ibu di Indonesia (rata-rata dunia 13%). Kematian dengan penyebab aborsi tidak aman sebenarnya dapat dicegah jika perempuan mempunyai akses terhadap informasi dan pelayanan kontrasepsi serta perawatan terhadap komplikasi aborsi (Depkes RI, 2000). Sepsis merupakan faktor penting penyebab kematian ibu, sering terjadi karena kebersihan (hygiene) yang buruk pada saat persalinan atau karena penyakit menular akibat hubungan seks yang tidak diobati. Sepsis berkontribusi 11 % kematian ibu (rata-rata dunia 15 %). Deteksi dini terhadap infeksi selama kehamilan, persalinan yang bersih, dan perawatan semasa nifas yang benar dapat menanggulangi masalah ini. Partus lama, yang berkontribusi bagi 5 % kematian ibu (rata-rata dunia 8 %), sering disebabkan oleh disproposi cephalopelvic, kelainan letak, dan gangguan kontraksi uterus (Depkes RI, 2000).

E. 3

Angka Kematian Bayi (AKB) Kematian bayi adalah kematian yang terjadi antara saat setelah bayi lahir sampai bayi belum berusia tepat satu tahun. Banyak faktor yang dikaitkan dengan kematian bayi. Secara garis besar, dari sisi penyebabnya, kematian bayi ada dua macam yaitu endogen dan eksogen (Depkes RI, 2004 ). Kematian bayi endogen atau yang umum disebut dengan kematian neonatal; adalah kematian bayi yang terjadi pada bulan pertama setelah dilahirkan, dan umumnya disebabkan oleh faktor-faktor yang dibawa anak sejak lahir, yang diperoleh dari orang tuanya pada saat konsepsi atau didapat selama kehamilan. Kematian bayi eksogen atau kematian post neo-natal, adalah kematian bayi yang terjadi setelah usia satu bulan sampai menjelang usia satu tahun yang disebabkan oleh faktor-faktor yang bertalian dengan pengaruh lingkungan luar (Depkes RI, 2004).12

Angka kematian bayi (AKB) adalah banyaknya kematian bayi berusia dibawah satu tahun, per 1000 kelahiran hidup pada satu tahun tertentu. Cara menghitungnya dengan menggunakan rumus :

Dimana : AKB D 0-