evaluasi drainase di kecamatan tenggilis mejoyo … · pemeliharaan. selain itu, dalam ... siklus...

10
EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA Mahatma Manurung, Mas Agus Mardyanto Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman, Teknik Limgkungan FTSP-ITS Surabaya E-mail : [email protected] [email protected] ABSTRAK Salah satu Permasalahan Kota Surabaya adalah banjir atau genangan air, salah satunya adalah di Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Kawasan ini merupakan kawasan banjir terparah di Surabaya dengan luas genangan 70,11 ha dengan lama genangan > 2 jam serta kedalaman 30-50 cm. Hal ini disebabkan karena sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya. Peneliian ini bertujuan untuk mengvaluasi pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo meliputi analisis aspek teknis, finansial, dan kelembagaan. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki kondisi sistem drainase tersebut. Dimana hasil evaluasi teknis menunjukkan bahwa beberapa saluran sekunder tidak mampu menampung debit rencana. Saluran Sekunder Tenggilis Kauman dan Saluran Kendangsari perlu peningkatan sedangkan Saluran Panjang Jiwo hanya perlu pemeliharaan. Selain itu, dalam evaluasi ini juga dihitung beban mutu limpasan air hujan dari wilayah ini. Hasil analisa menunjukkan bahwa Kecamatan Tenggilis Mejoyo menyumbangkan perubahan beban mutu air cukup signifikan baik terhadap total padatan tersuspensi, Fosfor (TP), Nitrogen (TN), F, Coli, Cu, Pb dan Zn. Untuk sspek finansial menunjukkan nilai BCR sebesar 2,35 (>1) dan NPV sebesar Rp. 58.233.610.838,00 (positif), hal ini berarti bahwa secara finansial untuk penanggulangan banjir pada saluran sekunder di Kecamatan Tenggilis Mejoyo adalah layak. Dan aspek kelembagaan merekomendasikan beberapa program sebagai berikut (1) mengevaluasi SDMP dengan melibatkan peran masyarakat (2) optimalisasi struktur organisasi dan peningkatan kualitas SDM khususnya pengelolaan drainase, (3) peningkatkan peran masyarakat dalam mengotimalkan sarana dan prasarana drainase. Kata Kunci: drainase, evaluasi, genangan, beban mutu limpasan air. I. PENDAHULUAN Pesatnya perkembangan Kota Surabaya menjadi pusat perdagangan dan industri menarik minat penduduk untuk bermigrasi ke Kota Surabaya sehingga mengakibatkan perkembangan penduduk kota meningkat sangat pesat. Hal ini menuntut perluasan lahan terbangun untuk perumahan dan fasilitas penunjang lainnya. Pesatnya perkembangan kota menyebabkan lahan yang semula berfungsi sebagai areal pertanian atau tambak beralih fungsi menjadi areal terbangun menjadi perumahan, perdagangan, jasa maupun industri, sehingga areal terbuka hijau yang

Upload: dinhtuyen

Post on 01-May-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO SURABAYA

Mahatma Manurung, Mas Agus Mardyanto Magister Teknik Prasarana Lingkungan Permukiman,

Teknik Limgkungan FTSP-ITS Surabaya E-mail : [email protected]

[email protected]

ABSTRAK

Salah satu Permasalahan Kota Surabaya adalah banjir atau genangan air, salah

satunya adalah di Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Kawasan ini merupakan kawasan banjir terparah di Surabaya dengan luas genangan 70,11 ha dengan lama genangan > 2 jam serta kedalaman 30-50 cm. Hal ini disebabkan karena sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo tidak berfungsi dengan baik sesuai dengan fungsinya.

Peneliian ini bertujuan untuk mengvaluasi pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo meliputi analisis aspek teknis, finansial, dan kelembagaan. Hasil evaluasi ini akan digunakan untuk memperbaiki kondisi sistem drainase tersebut. Dimana hasil evaluasi teknis menunjukkan bahwa beberapa saluran sekunder tidak mampu menampung debit rencana. Saluran Sekunder Tenggilis Kauman dan Saluran Kendangsari perlu peningkatan sedangkan Saluran Panjang Jiwo hanya perlu pemeliharaan. Selain itu, dalam evaluasi ini juga dihitung beban mutu limpasan air hujan dari wilayah ini. Hasil analisa menunjukkan bahwa Kecamatan Tenggilis Mejoyo menyumbangkan perubahan beban mutu air cukup signifikan baik terhadap total padatan tersuspensi, Fosfor (TP), Nitrogen (TN), F, Coli, Cu, Pb dan Zn. Untuk sspek finansial menunjukkan nilai BCR sebesar 2,35 (>1) dan NPV sebesar Rp. 58.233.610.838,00 (positif), hal ini berarti bahwa secara finansial untuk penanggulangan banjir pada saluran sekunder di Kecamatan Tenggilis Mejoyo adalah layak. Dan aspek kelembagaan merekomendasikan beberapa program sebagai berikut (1) mengevaluasi SDMP dengan melibatkan peran masyarakat (2) optimalisasi struktur organisasi dan peningkatan kualitas SDM khususnya pengelolaan drainase, (3) peningkatkan peran masyarakat dalam mengotimalkan sarana dan prasarana drainase. Kata Kunci: drainase, evaluasi, genangan, beban mutu limpasan air. I. PENDAHULUAN

Pesatnya perkembangan Kota Surabaya menjadi pusat perdagangan dan industri menarik minat penduduk untuk bermigrasi ke Kota Surabaya sehingga mengakibatkan perkembangan penduduk kota meningkat sangat pesat. Hal ini menuntut perluasan lahan terbangun untuk perumahan dan fasilitas penunjang lainnya. Pesatnya perkembangan kota menyebabkan lahan yang semula berfungsi sebagai areal pertanian atau tambak beralih fungsi menjadi areal terbangun menjadi perumahan, perdagangan, jasa maupun industri, sehingga areal terbuka hijau yang

Page 2: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

semula berfungsi daerah konservasi yang mampu meresapkan / menampung sementara air hujan telah berubah menjadi daerah terbangun.

Perkembangan kota yang semakin pesat ini membuat pengelolaan sarana dan prasarana sistem drainase yang telah dilakukan seolah-olah tertinggal dibandingkan dengan pembangunan perumahan, perdagangan, jasa dan industri. Perubahan fungsi lahan tersebut secara teoritis akan semakin memperbesar koefisien pengaliran yang pada akhirnya juga akan memperbesar debit limpasan permukaan yang harus dialirkan melalui saluran. Selain itu, beberapa saluran drainase yang ada merupakan saluran irigasi yang beralih fungsi menjadi saluran pematusan tanpa adanya perubahan dimensi maupun slope saluran.

Kondisi ini membawa berbagai masalah, salah satunya adalah genangan air/banjir yang dirasakan oleh seluruh masyarakat Kota Surabaya. Hal tersebut juga dapat menimbulkan kerugian berupa materi/ekonomi, kemacetan lalulintas serta menimbulkan masalah kesehatan masyarakat.

Salah satu kawasan banjir adalah di Kecamatan Tenggilis Mejoyo. Luas wilayah kecamatan tersebut adalah 5,52 km2. Kawasan ini merupakan salah satu kawasan banjir terparah di Surabaya dengan luas genangan di kecamatan ini adalah 70,11 ha, dengan lama genangan > 2 jam serta kedalaman genangan 30-50 cm. I. METODOLOGI PENELITIAN Metodologi Penelitian digambarkan sebagai berikut:

MASALAH Banjir/ Genangan

IDENTIFIKASI MASALAH

TINJAUAN PUSTAKA PENGUMPULAN DATA * Data Primer Kondisi Saluran, Arah Aliran dan wawacara dengan

pengelola drainase. * Data Sekunder Peta Topografi dan Lokasi, curah hujan, RTRW,

kependudukan, daerah genangan, existing saluran, kelembagaan, alokasi dana, harga satuan pekerjaan.

ANALISA DAN PEMBAHAN

ASPEK TEKNIS 1. Perhitungan Hidrologi 2. Perhitungan Hidrolika a. Q Air Limbah b. Q Saluran Existing 3. Analisis saluran-evaluasi 4. Analisis SWOT

ASPEK FINANSIAL 1. Perhitungan BCR 2. Perhitungsn NPV

ASPEK KELEMBAGAAN 1. Struktur Organisasi 2. SDM 3. Tupoksi 4. Analisis SWOT

KESIMPULAN

Page 3: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

II. ANALISIS DAN PEMBAHASAN 1. Aspek Teknis a. Analisis Hidrologi Untuk analisis curah hujan harian maksimum digunakan data seperti pada tabel 1:

Tabel 1: Data Curah Hujan Harian Maksimun Sta. Wonorejo

No. Tahun Curah Hujan (mm)

1 1989 152 2 1990 68 3 1991 124 4 1992 90 5 1993 88 6 1994 79 7 1995 84 8 1996 84 9 1997 85

10 1998 113 11 1999 113 12 2000 115 13 2001 200 14 2002 115 15 2003 76 16 2004 85 17 2005 90 18 2006 153 19 2007 71 20 2008 68

Sumber: Dinas Pengairan Propinsi Jawa Timur

Perhitungan hidrologi mengacu pada penelitian yang ada untuk mendapatkan intensitas curah hujan dan debit rencana (PUH 5 tahun). Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh banyaknya air hujan yang mengalir sebagai air permukaan (run-off), hal ini dapat diformulasikan dalam rumus rasional sebagai berikut : Q = 0,278 C x.I x.A Dimana : C = Koefisien limpasan (m3/ det) I = Intensitas curah hujan (mm/ jam) A = Luas daerah pengaliran (km2) b. Analisis Hidrolika Kemampuan/kapasitas saluran yang ada (existing) dalam mengalirkan limpasan air atau debit air hujan yang diukur dari lebar saluran, tinggi saluran, kemiringan atau slope dasar saluran. Hal ini dapat diformulasikan sebagai berikut : Q = V . A ……(m3/dt). Dimana : V = 1/n . ( R )2/3 . ( S ) 1/2 (rumus Manning)

Page 4: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

Hasil perhitungan debit limpasan hujan dan kapasitas eksisting saluran disajikan pada Tabel 2.

Tabel 2 : Perhitunan debit limpasan hujan dan kapasitas eksisting saluran Dari hasil analisis dan perhitungan seperti pada Tabel 2 dapat diidentifikasi bahwa saluran sekunder Tenggilis Kauman (s3) dan saluran sekunder Kendangsari (s5) di kecamatan Tenggilis Mejoyo tidak mencukupi atau saluran tidak memenuhi syarat secara teknis. Untuk itu perlu dihitung dimensi saluran berdasarkan debit limpasan.

Dari hasil Analisa SWOT dalam penanganan genangan disimpulkan sebagai berikut : Prioritas pertama yaitu melakukan pembangunan saluran baru, apabila

pelaksananan pemerliharaan dan pelaksanaan penigkatan fungsi saluran masih belum mampu menampung debit rencana

Prioritas kedua yaitu penanganan genangan air dengan membuat drainase berwawasan lingkungan melalui cara pembangunan saluran air hujan dengan pracetak berlubang ( Q resap : 1.435 x 10-9 m3/detik/m) dan mendorong peran masyarakat dan swasta untuk membuat sumur resapan air hujan dan saluran air hujan (Q resap : 3,6 – 36 cm/jam) serta pembuatan porous paving di lingkungan permukiman (Q resap : 2,0 – 3,6 cm/jam)

Prioritas ketiga yaitu mendorong peran masyarakat dan swasta dalam menjaga dan memelihara sarana dan prasarana seperti saluran drainase, pompa, bozem

Q hujan Q limbah Q Total

1 2 3 4 5 6 7 8

Sal. Primer

1 Ruas I P1 16.639 0.013 16.652 14.197 luber

Sal. Sekunder

1 Saluran Margorejo S1 4.126 0.003 4.128 2.189 luber

2 Saluran Kalirejo Hulu S2 8.250 0.005 8.255 1.441 luber

3 Saluran Kendangsari S3 2.704 0.018 2.721 2.651 luber

4 Saluran Kalirejo Hilir S4 15.270 0.011 15.280 22.791 aman

5 Saluran Tenggilis Kauman S5 3.019 0.013 3.032 1.663 luber

6 Saluran Darsimo S6 9.659 0.005 9.665 103.058 aman

7 Saluran Panjang Jiwo S7 4.903 0.013 4.916 12.577 aman

8 Saluran Rungkut S8 3.373 0.003 3.376 30.343 aman

9 Saluran Rungkut Waru S9 5.529 0.005 5.534 11.848 aman

10 Saluran Rungkut Waru Cab Hulu S10 5.934 0.003 5.937 7.826 aman

11 Saluran Rungkut Waru Cab Hilir S11 5.395 0.002 5.397 2.541 luber

12 Saluran Rungkut Utara S12 2.145 0.002 2.147 0.290 luber

13 Saluran Nirwana S12 3.103 0.002 3.105 31.177 aman

14 Saluran Penjaringan Timur S13 6.998 0.005 7.003 2.747 luber

Nama SaluranDebit Rencana (m3/dt)

NoQ Saluran Eksisting (m3/dt)

Kondisi Saluran

Ruas Saluran

Page 5: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

dalam penanggulangan banjir dengan tidak membuang sampah dan air limbah dengan sembarangan

Prioritas keempat adalah mengoptimalkan pelaksanaan peraturan rencana tata ruang wilayah dengan semestinya kepada masyarakat tanpa terkecuali sehingga dapat mewujudkan tata ruang yang berwawasan lingkungan.

2. Menghitung Beban Mutu Limpasan Air Hujan.

Limpasan yang dihasilkan oleh air hujan untuk daerah urban merupakan sumber pencemar yang potensial. Limpasan membawa berbagai jenis pencemar yang masuk ke dalam sumber air. Untuk mengetahui kualitas air, dimulai air hujan hingga menjadi limpasan yang terjadi di Kecamatan Tenggilis Mejoyo yang padat perumahan dimana sumber pencemar ini dapat berupa limbah domestik, sampah, pupuk dan berbagai jenis pencemaran tinja dari binatang piaraan. Selama perjalanannya dari hujan menjadi limpasan terjadi berbagai proses memyebabkan zat kimia terlarut di dalam air hujan tersebut. Perhitungan Beban mutu air hujan.

Qd = 0.81 x P x I x A (dianggap semua presipitasi masuk saluran drainase) Dimana: P = Volume tahunan air hujan (mm) I = Tingkat impermeabelitas tanah (tabel) A = Luas Area. Hasil perhitungan beban mutu limpasan air hujan disajikan pada Tabel 3 sebagai berikut :

Tabel 3 : Debit Campuran Badan Air dan Drainase

1 2 3 4 5 6 7 8 9 10

Saluran Sub Sistem Wonorejo

Saluran Sekunder

1 Saluran Margorejo s1 10.93 0.12 0.33 0.43 3.48 22.49 28.18

2 Saluran Kalirejo Hulu s2 12.13 0.12 0.35 0.53 4.35 30.27 27.44

3 Saluran Kendangsari s3 12.92 0.12 0.36 0.61 4.93 35.71 29.97

4 Saluran Kalirejo Hilir s4 12.56 0.12 0.36 0.56 4.64 32.46 29.82

5 Saluran Tenggilis Kauman s5 11.60 0.12 0.34 0.44 3.87 24.01 29.17

6 Saluran Darsimo s6 12.14 0.12 0.35 0.53 4.35 30.14 27.62

7 Saluran Panjang Jiwo s7 11.39 0.12 0.33 0.42 3.73 22.83 28.14

8 Saluran Rungkut s8 11.90 0.12 0.34 0.47 4.11 26.49 29.55

9 Saluran Rungkut Waru s9 11.75 0.12 0.34 0.47 4.01 26.04 28.27

10 Saluran Rungkut Waru Cab Hulu s10 10.70 0.12 0.32 0.32 3.14 15.72 29.05

11 Saluran Rungkut Waru Cab Hilir s11 11.28 0.12 0.33 0.40 3.62 21.04 29.20

12 Saluran Rungkut Utara s12 10.33 0.13 0.31 0.27 2.84 12.39 28.92

13 Saluran Nirwana s13 10.88 0.12 0.33 0.45 3.48 23.37 20.93

14 Saluran Penjaringan Timur s14 11.31 0.12 0.33 0.40 3.64 21.56 28.78

J U M L A H 161.81 1.70 4.73 6.31 54.19 344.51 395.05

Debit Campuran Sungai dan Drainase (Qc*Cc)/(11*Qd)

Total Padatan

Tersuspensi (TSS) mg L-1

Total Fosfor (TP)

mg L-1

Total Nitrogen

(TN) mg L-1

Koli Tinja ( F, Coli),

1000 Koloni mL-1

Cu µgL-1

Pb µgL-1

Zn, µgL-1

NO. Nama saluran Node Saluran

Page 6: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

Dari hasil perhitungan diatas dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Drainase Sub Sistem Wonorejo telah terjadi penambahan angka dan kadar

parameter terhadap total padatan tersuspensi, Fosfor (TP), Nitrogen (TN), F, Coli, Cu, Pb dan Zn.

2. Perubahan kualitas air hujan tersebut dapat terlihat dengan perubahan dari ketika air yang masih berupa air hujan sampai proses perjalanan air hujan mengalir menjadi limpasan.

3. Drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo menyumbangkan perubahan beban mutu air cukup signifikan seperti pada Tabel 3, dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang padat permukiman.

3. Aspek Finansial Dalam melakukan analisis finansial terhadap penanganan banjir di Kecamatan Tenggilis Mejoyo maka dilakukan perhitungan kerugian-kerugian yang ditimbulkan akibat banjir serta biaya-biaya yang diperlukan untuk mencegah terjadinya banjir tersebut, dengan mempertimbangkan komponen biaya dan komponen manfaat yang ada pada proyek tersebut. Untuk tolok ukur yang biasa digunakan dalam menilai suatu proyek, diantaranya Benefit Cost Ratio (BCR) dan Net Present Value (NPV). Dari hasil perhitungan diatas dapat diasumsikan perkiraan besarnya kerugian akibat banjir yang terjadi di Kecamatan Tenggilis Mejoyo yang disajikan pada Tabel 4. berikut ini:

Tabel 4: Estimasi Kerugian Akibat Banjir

Biaya investasi merupakan biaya yang dialokasikan dalam rangka pelaksanaan pembangunan yang meliputi biaya konstruksi, konsultan teknik, kompensasi, administrasi, dan pajak. Biaya investasi ini harus disediakan pada awal pelaksanaan pembangunan atau sebelum proyek dilaksanakan, apabila biaya investasi terlalu besar maka pembangunan konstruksi bisa dilaksanakan dalam jangka waktu beberapa tahun atau multi years. Mengingat besarnya biaya investasi yang diperlukan maka pembangunan direncanakan dibagi dalam tiga tahap sebagaimana dapat dilihat pada Tabel 5.

JUMLAH SATUAN1 4 5 6.00

1 Rumah Tangga Dalam Kawasan Banjir 597,000.00 /KK/Tahun 5,890 KK 3,516,330,000.00

2 Biaya Pengobatan 23,400.00 /Jiwa/tahun 13,429 Jiwa 314,238,600.00

3 Berkurangnya Penghasilan karena sakit 182,052.00 /Jiwa/Tahun 11,780 Jiwa 2,144,572,560.00

4 Transportasi Umum 12,968.00 /Jiwa/Tahun 11,780 Jiwa 152,763,040.00

6,127,904,200.00

8,609,264,191.90Sumber : Hasil Analisis dan Perhitungan

JUMLAH TOTAL KERUGIAN AKIBAT BANJIR TAHUN KE-3 (INFLASI 12%)

BESAR KERUGIAN TAHUN 2008 (RP.)

ASUMSI JUMLAH KERUGIAN (RP.)

2

NO. JENIS KERUGIAN

JUMLAH TOTAL KERUGIAN AKIBAT BANJIR

3

Page 7: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

Tabel 5.: Biaya Investasi

Berdasarkan hasil analisis finansial yang telah dilakukan di atas dapat disimpulkan bahwa proyek perbaikan dan pembangunan sistem drainase yang dilakukan untuk menanggulangi banjir pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo secara finansial adalah layak. Hal ini dapat dilihat dari nilai Benefit Cost Ratio (BCR) yang nilainya 2,38 (>1) dan nilai Net Present Value (NPV) yang nilainya adalah sebesar Rp. 58,233,610,838,- (positif). 3. Aspek Kelembagaan Sesuai peraturan Walikota Surabaya No. 91 tahun 2008 tentang Rincian tugas dan fungsi Dinas PU Bina Marga dan Pematusan yang bertanggungjawab pengelolaan sistem drainase Kota Surabaya. Dinas inilah yang bertugas membuat perencanaan, kebutuhan biaya, pelaksanaan, pengawasan dan pemeliharaan jaringan drainase. Dengan melihat tugas dan fungsi dari dinas bina marga dan pematusan, maka selanjutnya dilakukan analisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari organisasi tersebut kemudian disusun suatu strategi atau kebijakan pengelolaannya. Berdasarkan hasil analisis nilai tingkat kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang telah dilakukan diatas, dapat diketahui bahwa selisih tingkat kekuatan yang memiliki nilai +1,86 dan tingkat kelemahan yang memiliki -1,70 adalah +0,16, sedangkan selisih tingkat peluang yang memiliki nilai +1,70 dan tingkat ancaman yang memiliki nilai -1,60 adalah +0,10. Sehingga dapat ditentukan koordinatnya adalah ( 0,16 ; 0,10 ) dan posisinya berada pada Kuadran I, dengan Strategi/Tindakan Agresif (Strength-Oportunities), untuk selanjutnya dalam upaya meningkatkan kinerja kelembagaan pada wilayah studi maka diciptakan strategi yang memanfaatkan seluruh kekuatan (strength) untuk membuat peluang (oportunities) sebesar-besarnya. Strategi yang dapat dikembangkan dengan memanfaatkan kekuatan dan peluang (SO) dapat dilihat pada Tabel 6. berikut ini:

TAHUN 1 TAHUN 2 TAHUN 3

1 3 4 5 6

I BIAYA KONSTRUKSI2 Saluran Sub Sistim Wonorejo 11,805,058,000.00 ---

3 Saluran Sekunder 3,058,355,000.00 3,058,355,000.00 5,902,529,000.00 5,902,529,000.00Sub Total I 14,863,413,000.00

II Biaya Pemeliharaan 1,229,602,000.00 1,209,090,190.00 20,512,560.64Total (I+II) 16,093,015,000.00 4,267,445,190.00 5,923,041,560.64 5,902,529,000.00

III BIAYA KONSULTAN TEKNIK (10% x (I+II) 1,609,301,500.00 426,744,519.00 592,304,156.06 590,252,900.00

IV BIAYA ADMINISTRASI (5%* (I+II+III)) 885,115,825.00 234,709,485.45 325,767,285.84 324,639,095.00

18,587,432,325.00 4,928,899,194.45 6,841,113,002.54 6,817,420,995.00

24,156,227,049.57 6,405,597,393.11 8,890,710,458.10 8,859,920,325.10

Sumber : Hasil Analisis dan Perhitungan

FUTURE VALUE PADA TAHUN KE-3 (14%)

JUMLAH BIAYA (Rp.)

BIAYA PEMBANGUNAN PER TAHUN

TOTAL BIAYA INVESTASI

2

NO. NAMA SALURAN

Page 8: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

Tabel 6.: Analisis Strategi Kelembagaan

KEKUATAN (STRENGTH - S)

1. Master Plan Drainase (SDMP) dan

Evaluasi 2. Peraturan dan struktur Organisasi 3. Sarana dan prasarana drainase.

PELUANG (OPORTUNITIES - O) STRATEGI (SO)

1. Program peningkatan SDM. 2. Potensi Peran masyarakat dan Swasta 3. Potensi Pembiayaan sumber dana lainnya

1. Membuat SDMP dan evaluasi yang melibatkan peran masyarakat dan swasta sebagai arahan pengelolaan sistem drainase untuk membuat usulan program kegiatan serta mencari sumber pembiayaan yang lain seperti APBN, APBD Jatim maupun bantuan luar negeri. (S1-O2 -O3).

2. Membuat Peraturan untuk meningkat-kan peran masyarakat dan swasta dalam pengelolaan sistem drainase. (S2-O2)

3. Mengoptimalkan struktur organisasi dan peningkatan kualitas SDM melalui program tugas belajar serta pelatihan teknis dengan sumber dana pemerintah pusat, APBD Jatim maupun bantuan dana luar negeri. (S2-O1,O3)

4. Mengoptimalkan sarana dan prasarana drainase yang telah ada dengan cara meningkatkan peran masyarakat dan swasta, masyarakat dan instansi yang lain dalam pengelolaan sistem drainase. (S3-O1,O2)

KESIMPULAN

Dari hasil analisis dan pembahasan penanggulangan banjir pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo, maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil evaluasi dan analisis teknis, diperoleh kesimpulan sebagai

berikut : a. Kapasitas eksisiting saluran sekunder Kendangsari (s3) dan Saluran Sekunder

Tenggilis Kauman (s5) di Kecamatan Tenggilis Mejoyo tidak dapat

Page 9: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

menampung debit air hujan rencana sehingga terjadi genangan di lokasi tersebut.

b. Untuk mengatasi permasalahan genangan yang terjadi di Kecamatan Tenggilis Mejoyo, maka perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut : Peningkatan saluran baru di saluran sekunder kendangsari (s3) dan

Saluran Tenggilis Kauman (s5) sebagai periotas pertama. Pemeliharaan dan Rehabilitas saluran sekunder Panjang Jiwo (s7)

prioritas kedua. c. Peningkatan kapasitas saluran pada saluran primer pada Sub Sistem

Wonorejo. d. Drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo menyumbangkan perubahan beban

mutu limpasan air hujan cukup signifikan antara lain terjadi penambahan angka dan kadar parameter terhadap total padatan tersuspensi, Fosfor (TP), Nitrogen (TN), F, Coli, Cu, Pb dan Zn yang dikarenakan daerah tersebut merupakan daerah yang padat permukiman.

2. Hasil evaluasi aspek finansial menunjukkan nilai BCR sebesar 2,38 (>1) dan nilai Net Present Value (NPV) yang nilainya adalah sebesar Rp. 58.233.610.838,- (positif), hal ini berarti secara finansial upaya penanggulangan banjir pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo adalah layak.

3. Hasil analisis aspek kelembagaan dengan metode SWOT menunjukkan angka koordinat adalah ( 0,16 ; 0,10 ) dan terletak pada Kuadran I, sehingga diperlukan strategi agresif untuk meningkatkan kinerja Bidang Pematusan pada Dinas Bina Marga dan Pematusan Kota Surabaya sebagai lembaga pengelola sistem drainase.

Strategi yang dapat dilaksanakan untuk penanggulangan banjir pada sistem drainase di Kecamatan Tenggilis Mejoyo adalah : a. Peningkatan saluran sekunder Kendangsari dan saluran sekunder Tenggilis

Kauman. b. Pemeliharaan dan Rehabilitasi saluran primer untuk mengatisipasi curah hujan

ekstrim dan atau back water dari air laut. c. Peningkatan peran serta swasta, masyarakat dan instansi yang lain dalam

pengelolaan sistem drainase. d. Peningkatan kualitas SDM yang mengatur kegiatan pengelolaan sistem drainase. e. Penegakan peraturan dan struktur kelembagaan yang mengatur pengelolaan

sistem drainase. f. Meningkatkan koordinasi dan kerjasama dengan Pemerintah Pusat, Pemerintah

Propinsi dan Luar Negeri. DAFTAR PUSTAKA Sosrodarsono dan Takeda (1987), Hidrologi Untuk Pengairan, Pradnya Paramita,

Jakarta. Masduki, H.S. (1988), Drainase Permukiman (Hand Book), Institut Teknologi

Bandung, Bandung. Chow, V.T. (1997), Hidrolika Saluran Terbuka, Erlangga, Jakarta. Soewarno, (1995). Hidrologi (Aplikasi Metode Statistik untuk Analisa Data), Jilid 1.

Bandung : Penerbit Nova.

Page 10: EVALUASI DRAINASE DI KECAMATAN TENGGILIS MEJOYO … · pemeliharaan. Selain itu, dalam ... Siklus hidrologi berkaitan dengan drainase dipengaruhi oleh ... berwawasan lingkungan melalui

Anonim (1996), Pedoman Pengendalian Banjir, Volume III, Pedoman Perencanaan dan Pelaksanaan, Departemen Pekerjaan Umum Dirjen Pengairan, Jakarta.

Sukanto, (1999), Drainase Permukiman, Idea Dharma, Bandung. Rangkuti, F. (2001), Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis, PT. Gramedia

Pustaka Utama, Jakarta. Prahasta, E. (2002). Sistem Informasi Geografis Tutorial ArcView. Bandung :

Penerbit Informatika Pandebesie, E. Dkk (2003), Pengelolaan Sistem Drainase dan Penyaluran Air

Limbah, Pusat Pendidikan Keahlian Teknik Departemen Kimpraswil, Bandung.

Suripin, (2003). Sistem Drainase Perkotaan yang Berkelanjutan. Yogyakarta : Penerbit Andi.

Anonim (2003), Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Surabaya 2013, Bappeko Kota Surabaya, Surabaya.

Sarwoko, M. dan Ganjar, S. (2010), Fitoteknologi Terapan, PT.Graha Ilmu, Yogyakarta.

Anonim (2000), Laporan Akhir Surabaya Drainage Master Plan (SDMP) 2018, Jilid 2 Annex , Desember 2008, Bappeko Kota Surabaya, Surabaya.