evaluasi dan penggunaannya

Upload: iin-kobo

Post on 10-Feb-2018

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    1/6

    Evaluasi dan Penggunaannya

    1. MEningkatnya rasa tidak puas terhadap evaluasiKita tahu banyak dari kita yang tidak puas dengan evaluasi dan juga kebijakan evaluasi yang

    selama ini ada, apalagi beberapa tahun terakhir ini, hal ini juga dapat dirasakan dengan melihat

    banyaknya kritik terhadap evaluasi dalam artikel-artikel pendidikan terutama bila kita melihat di

    Negara-negara Barat ternyata banyak artikel tentnag ketidak puasasan terhadap utilisasi

    (penggunaan dan implementasi evaluasi) di Amerika Serikat, di sini mereka jauh merasa tidak

    puas dibandingkan di Negara barat lain seperti di Eropa Barat atau di Kanada. Belum lagi para

    politikus pembuat kebijakan tampak sekali tidak perduli dengan hasil evaluasi dan juga

    penggunaannya kecuali saat digunakan sebagai alat politik. Kebijakan tentang evaluasi yang

    selalu berubah ubah, padahal kebijakan sebelumnya menunjukkan hasil yang cukup baik,

    namun tidak ada kelanjutannya, bahkan seringkali program-program evaluasi yang menurut para

    ahli dan praktisi baik, namun karena tidak sesuai dengan agenda politik orang yang sedang

    berkuasa, bisa diubah dan bahkan dihilangkan dan diganti dengan program evaluasi yang

    sebenarnya jauh lebih buruk disbanding evealuasi sebelumnya. Tidak bisa dipungkiri, bahkan

    oleh para praktisi dan ahli evaluasi di dunia pun, mereka berpendapat bahwa evaluasi Cuma jadi

    alat untuk menjatuhkan lawan politik atau memenangkan satu arena politik semasa pemilihan

    umum, jadi tidak perduli evaluasi tersebut baik atau tidka, tapi bila sudah didukung oleh partai

    yang berkuasa, program evaluasi tersebut tetap dijalankan sebagai alat maneuver politik. Jadi

    seringkali program evaluasi yang dipilih dalam pendidikan adalah program yang disukai atau

    didukung oleh elit politik penguasa, dan tidak ada hubungannya dengan efek dari program

    evaluasi terhadap pendidikan secara umum.

    Hal ini tidak hanya terjadi di Negara berkembang, namun penggunaan evaluasi dalam

    unsur politik ternyata juga terjadi di Negara-negara maju, sehingga kebanyakan evaluasi di

    negaara-negara tersebut juga disalah gunakan atau malah tidak dianggap sama sekali, namun hal

    ini bukan salah satu sebab mengapa banyak kritikan dan kekecewaan terhadap evaluasi, ternyata

    salah satu penyebab penting kekecewaan kita terhadap evaluasi karena harapan kita yang terlaly

    tinggi kalau evaluasi yang kita jalankan bisa memberikan efek yang kita idamkan.

    Seperti kita ketahui apa yang diharapkan biasanya belum tentu tercapai, termasuk

    harapan kita terhadap evaluasi. Contohnya saja pada tahun 1960an, orang Amerika dan di Eropa

    sangat mementingkan evaluasi (karena dianggap akan memberikan efek yang ideal untuk

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    2/6

    pendidikan). Dan pada tahun-tahun ini, riset atau penelitian terhadap evaluasi mulai banyak

    dilakukan, terutama soal utilisasi (Penggunaan dan impelementasi kebijakan evaluasi di sekolah

    dan di dalam bidang pendidikan secara umum). Pada tahun 1960an, orang punya pandangan

    bahwa evaluasi sangat penting dan orang harus mengimplementasikan evaluasi dan memasukkan

    implementasi dalam kebijakan dalam pemerintahan, namun evaluasi harus bebas dari campur

    tangan social, politik dan hal lain, misalnya agama. Evaluasi dianggap sebagai ilmu sains (ilmu

    pasti) dan bukan bagian dari ilmu social. Di sini lalu dikenal istilah teknokrasi (technocracy)

    yang menekankan bagaimana ilmu (termasuk hal ini evaluasi) akan membantu mempertahankan

    melestarikan demokrasi.

    Transformasi dari system pemerintahan yang berbasis politik dan intrik pemerintahan

    menjadi pemerintahan yang berbasis pada hasil penelitian ilmu pengetahuan dan bidang lainnya

    (yang terjadi di AS dimulai era tahun 1960an) berasal dari hal-hal yang ada hubungannya dengan

    evaluasi dan bagaimana evaluasi tersebut mempengaruhi keputusan dan kebijakan yang diambil

    oleh masyarakat umum. Beberapa hal ini adalah: evaluasi harus objektif, dan dalam

    implementasi dan evaluasi terhadap evaluasi itu sendiiri, metode yang dipakai harus metode

    eksperimen atau metode yang memang sudah terbukti valid. Namun sayangnya bukan hal ini

    yang terjjadi di dalam pengimplemetasiannya. Padahal hasil evaluasi ini erat hubungannya

    dengan kebijakan-kebijakan public yang diambil oleh pemerintah. Dan untuk mengatasi hal ini,

    ternyata disarankan untuk melakukan perubahan besar-besaran terhadap cara pemerintah atau

    piahak yang berwenang dalam hal mengambil kebijakan atau keputusan-keputusan yang

    menyangkut public (masyarakat).

    Idealnya, pemerintah atau pihak yang berwenang dalam mengambil kebijakan untuk

    masyarakat langsung merubah kebijakan public yang ada bila ada hasil evaluasi yang

    menyatakan bahwa kebijakan terdahulu tidak bagus. Disini evaluasi, hasil evaluasi merupakan

    salah satu dari proses pengambilan keputussan, jadi pengambilan keputusan didapat dari hasil

    evaluasi. Penggunaan evaluasi seperti ini menurut Alkin, DAilllak dan White (1979) adalah

    model perencanaan instrumental.

    Tapi hal seperti ini hanya ada di dunia yang ideal, di dunia yang sebenarnya tidak

    adapenggunaan evaluasi segampang ini. Kenyataannya evaluasi menurut Carol Weiss (1972)

    hanya tersebar jadi sampah di dalam dunia birokrasi. JAdi mengapa akhirnya evaluasi yang

    sudah didesain sedemikian rupa, malah tidak ada artinya di mata para birokrat dan politikus? Hal

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    3/6

    ini ternyata ada hubungannya dengan betapa sebenarnya metode inkuiri social dan sains yang

    seharusnya dipakai dalam pemerintah (ingat teknokrasi) tapi ternyata tidak dipakai dalam

    aplikasi sebenarnya dalam jalannya pemerintah dalam kenyataannya. Bahkan penelitian tentang

    hal ini sudah banyak menjamur.

    Kembali lagi kepada penggunaan (utilisasi) dan implementasi evaluasi. Untuk tahu

    bagaimana sebenanrya utilisasi evaluasi menurut pemerintah dan bagaimana keadaan utilisasi

    evaluasi sebenarnya, kita harus tahu terlebih dahulu apa dan bagaimana utilisasi dijalankan. Ada

    lima macam tipe utilisasi (1) instrumental (2) konseptual (3) interaktif (4) legitimisasi dan (5)

    taktis. Lalu kita juga akan membahas siapa-siapa saja penerima utilisasi yang disebutkan di atas.

    Namun yang pertama yang akan dibahas adalah konsep utilisasi, membahas hubungan Antara

    evaluasi dan penggunanya dan beberapa cara meningkatkan utilisasi juga akan dibahas di sini.

    Model Utilisasi Evaluasi

    Penelitian

    Evaluasi

    Politik Administrasi

    Publik

    Identifikasi masalah social

    Menetapkan tujuan

    Identifikasi informasi yang sudah ada

    Mencari jalan untuk memenuhi tujuan

    Studi Langkah atau cara

    Mempelajari langkah-langkah apa

    Yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan

    Percobaan dengan dua kelompok

    Didapatnya langkah-langkah

    Untuk mencapai tujuan

    Utilisasi cara/langkah untuk

    Mencapai satu keputusan

    Keputusan

    Administrasi berjenjang

    output

    outcome

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    4/6

    Gambar 1. Model Utilisasi Evaluasi

    Gambar di atas adalah gambaran bagaimana seharusnya utilisasi (penggunaan) evaluasi di dalam

    dunia politik pemerintahan.

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    5/6

    Model di atas adalah salah satu model yang utilisasi evaluasi paling ideal dan disebut sebagai

    model yang membuat pengambilan kebijakan oleh pemerintah rasional. Walaupun model ini bisa

    dipakai pada tingkat pemerintahan manapun, namun karena kebanyakan kebijakan pendidikan

    berasal dari pemerintah pusat, diasumsikan model ini juga dipakai di dalam atau tingkat

    pengambilan keputusan di tingkat pemerintahan pusat.

    Setelah membahas model ini secara mendetail, di bagian selanjutnya juga akan dibahas

    bagaimana model ini menjadi penghubung Antara bidang politik, administrrasi dan peneltiian

    dalam bidang evaluasi. Namun karena ini adalah sebuah model, tentu saja hal ini hanya bentuk

    ideal dari keadaan yang sebenarnya, sehingga dalam lapangan, kita tidak akan menemui model

    utilisasi evaluasi persis seperti model ini.

    Model utilisasi evaluasi ini dibuat sebenarnya berdasarkan studi atau penelitian empiris

    dan berasal dari bagaimana sebenarnya sebuah organisasi dijalankan. Model ini sebenarnya

    didasarkan pada metode pemecahan masalah yang digunakan oleh sebuah organisasi saat mereka

    menghadapi masalah di dalam organisasi mereka. Karena berdasarkan pada metode pemecahan

    masalah sebuah organisasi maka langkah langkah dalam model ini pun mirip dengan metode

    pemecahan masalah organisasi tersebut, yang terdiri atas beberapa langkah yaitu: identifikasi

    masalah, menetapkan tujuan, merancang langkah yang akan diambil untuk mencapai

    tujuan/memecahkan masalah, menentukan langkah paling tepat, dan implementasi langkah

    tersebut sehingga didapat hasilnya (output dan outcome).

    Menurut model ini, langkah intervensi terdiri dari dua tahapan. Langkah pertama disebut

    langkah preliminary (atau langkah awal) dimana, langkah yang sudah didesain atau dirancang

    dan disetujui untuk dilaksanakan, dilaksanakan terlebih dahulu pada skala kecil, untuk mengetes

    keefektifan langkah tersebut. Hasil daripilot studiini lalu nantinya akan digunakan dalam proses

    atau langkah besar, yang nantinya akan menentukan apakah program yang akan

    diimplementasikan terus dijalankan atau dihentikan sama sekali karena tidak efektif berdasarkan

    hasil pilot studi (studi preliminary).

    LAngkah dari awal dari utilisasi evaluasi berdasarkan model di atas adalah sebagai

    berikut: Elit politik (atau orang-orang dalam jabatan tinggi dalam pemerintahan)

    mengindentfikasi masalah yang timbul, elit politik ini nantinya yang akan memutuskan apakah

    perlu diambil langkah pemecahan atau tidak, bila iya, karena bidang ini bukan bidang keahlian

    mereka, perancangan langkah-langkah untuk memecahkannya kan diserahkan kepada para

  • 7/22/2019 Evaluasi Dan Penggunaannya

    6/6

    peneliti yang diperintahkan unutk mencari langkah paling efisien untuk memecahkan masalah

    tersebut.